NASKAH PUBLIKASI SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK ...eprints.uty.ac.id/4135/1/Naskah Publikasi-Nur...

12
NASKAH PUBLIKASI SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KULIT MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING PROYEK TUGAS AKHIR Disusun oleh : NUR MUHAMAD MUFTI KHOIRON 5140411288 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ELEKTRO UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA 2019

Transcript of NASKAH PUBLIKASI SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK ...eprints.uty.ac.id/4135/1/Naskah Publikasi-Nur...

Page 1: NASKAH PUBLIKASI SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK ...eprints.uty.ac.id/4135/1/Naskah Publikasi-Nur Muhamad Mufti K... · SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KULIT

NASKAH PUBLIKASI

SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT

KULIT MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

PROYEK TUGAS AKHIR

Disusun oleh :

NUR MUHAMAD MUFTI KHOIRON

5140411288

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ELEKTRO

UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

2019

Page 2: NASKAH PUBLIKASI SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK ...eprints.uty.ac.id/4135/1/Naskah Publikasi-Nur Muhamad Mufti K... · SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KULIT
Page 3: NASKAH PUBLIKASI SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK ...eprints.uty.ac.id/4135/1/Naskah Publikasi-Nur Muhamad Mufti K... · SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KULIT

SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT

KULIT MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Nur Muhamad Mufti Khoiron1, Iwan Hartadi TU2 1,2Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi dan Elektro

Universitas Teknologi Yogykarta

Jl. Ringroad Utara Jombor Sleman Yogyakarta E-mail : 1muftimuhamad95@@gmail.com

[email protected]

ABSTRAK

Penyakit kulit merupakan penyakit yang sering dianggap remeh karena sifatnya yang cenderung tidak

berbahaya atau tidak menyebabkan kematian. Hal itu sangat keliru mengingat ruang lingkup penyakit kulit

yang luas, sehingga apabila seseorang mengidap penyakit kulit belum tentu dia mengalami penyakit kulit

biasa karena bisa jadi orang tersebut mengidap penyakit kusta. Peranan Komputer sangat diperlukan untuk

menyediakan informasi dengan cepat, tepat, dan akurat. Salah satunya adalah dengan perkembangan sistem

berbasis pengetahuan yang merupakan terobosan baru dalam dunia komputer. Metode forward chaining

adalah pelacakan kedepan yang memulai dari sekumpulan fakta-fakta dengan mencari kaidah yang cocok

dengan dugaan atau hipotesa yang ada menuju kesimpulan. Dari penjelasan tersebut maka dirancanglah

“Sistem Identifikasi Penyakit Kulit Menggunakan Metode Forward Chaining”

Kata Kunci: Penyakit Kulit, Komputer, Sistem, Forward Chaining.

1. PENDAHULUAN

Kulit merupakan salah satu bagian tubuh

manusia yang sangat penting di samping

sebagai keindahan tubuh manusia, yaitu salah

satu fungsinya adalah mengatur suhu tubuh

manusia demi melindungi tubuh dari berbagai

macam penyakit. Karakteristik kulit yang

elastis dan tipis menyebabkan rentan terserang

penyakit jika tidak menjaga kesehatan kulit.

Penyakit kulit merupakan kelainan yang

diakibatkan oleh adanya virus, jamur dan

kuman. Seseorang dapat terserang penyakit

kulit di sebabkan oleh aktifitas yang

berlebihan, kurang mengonsumsi nutrisi yang

baik seperti asupan gizi dan vitamin yang

cukup, dan kurang menjaga kebersihan diri dan

lingkungan. Penyakit kulit ini dapat menyerang

siapa saja dan tentunya akan mengganggu

kenyamanan dan aktifitas sehari-hari. Penyakit

kulit merupakan kelainan yang tidak dapat

dianggap remeh, jika tidak di tangani

penyebabnya dengan tepat virus maupun jamur

yang menyerang akan terus berkembang ke

area kulit lainnya. Penyakit kulit yang

disebabkan oleh virus ini dapat menyebar

dari penderita ke orang lain diskitarnya,

virus ini dapat menular melalui udara,

adanya kontak langsung oleh penderita

maupun dari barang-barang yang di pakai

penderita seperti handuk, pakaian, selimut

dan lain-lain, namun umumnya seseorang

yang tertular maupun penderita sering

mengabaikan gejala-gejala yang timbul

dikarenakan kesibukan aktifitas yang ada

menyebabkan tidak ada waktu untuk datang

ke rumah sakit atau puskesmas untuk

konsultasi penyakit yang dideritanya.

Dalam membantu para user dalam

mendeteksi penyakit pada kulit sekaligus

memberikan pertolongan pertama, maka

diperlukan suatu aplikasi yang dapat

membantu dalam mempelajari beberapa

gejala-gejala penyakit pada kulit. Pada

permasalahan tersebut, penulis bermaksud

untuk merancang suatu program aplikasi

sistem berbasis pengetahuan yang mampu

membantu user dalam mempelajari

Page 4: NASKAH PUBLIKASI SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK ...eprints.uty.ac.id/4135/1/Naskah Publikasi-Nur Muhamad Mufti K... · SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KULIT

2. LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Berbasis Pengetahuan

Menurut [1], Sistem Berbasis

Pengetahuan adalah program pemberi

advis/nasehat yang terkomputerisasi yang

ditujukan untuk meniru proses reasoning

(pertimbangan) dan pengetahuan dari pakar

dalam menyelesaikan permasalahan masalah

yang lebih spesifik.

Menurut [2], Sistem Pakar adalah

sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan

manusia ke komputer, agar komputer dapat

menyelesaikan seperti yang biasa dilakukan

oleh para ahli.

Menurut [3], Gangguan kulit adalah

suatu kondisi yang terjadi ketika kulit teriritasi

atau meradang dikarenakan reaksi alergi atau

pori-pori yang tersumbat, Di negara-negara

tropis, terutama negara yang masih tergolong

negara berkembang, penyakit kulit masih

sangat umum ditemukan. Tak terkecuali di

Indonesia, ada beberapa penyakit kulit yang

masih menghantui para rakyatnya. Faktornya

bermacam-macam, mulai dari suhu,

lingkungan, atau bahkan dari kebersihan diri

sendiri.

2.2. Diagnosa

Menurut [4], diagnosis sendiri

didefinisikan sebagai suatu proses penting

pemberian nama dan pengklasifikasian

penyakit-penyakit pasien, yang menunjukkan

kemungkinan nasib pasien dan yang

mengarahkan pada pengobatan tertentu.

Diagnosis sebagaimana halnya dengan

penelitian-penelitian ilmiah, didasarkan atas

metode hipotesis. Dengan metode hipotesis ini

menjadikan penyakit-penyakit begitu mudah

dikenali hanya dengan suatu kesimpulan

diagnostik. Diagnosis dimulai sejak permulaan

wawancara medis dan berlangsung selama

melakukan pemeriksaan fisik. Dari diagnosis

tersebut akan diperoleh pertanyaan-pertanyaan

yang terarah, perincian pemeriksaan fisik yang

dilakukan untuk menentukan pilihan tes-tes

serta pemeriksaan khusus yang akan

dikerjakan. Data yang berhasil dihimpun akan

dipertimbangkan dan diklasifikasikan

berdasarkan keluhan-keluhan dari pasien

serta hubungannya terhadap penyakit

tertentu. Berdasarkan gejala-gejala serta

tanda-tanda yang dialami oleh penderita,

maka penegakkan diagnosis akan lebih

terpusat pada bagian-bagian tubuh tertentu.

Dengan demikian penyebab dari gejala-

gejala dan tanda-tanda tersebut dapat

diketahui dengan mudah dan akhirnya

diperoleh kesimpulan awal mengenai

penyakit tertentu.

2.3. Metode Inferensi Inferensi merupakan proses untuk

menghasilkan informasi dari fakta yang

diketahui atau diasumsikan. Inferensi adalah

konklusi logis (Logical conclusion) atau

implikasi berdasarkan informasi yang

tersedia. Dalam sistem pakar proses

inferensi dilakukan dalam suatu modul yang

disebut Inference Engine (Mesin inferensi).

Ada dua metode inferensi yang penting

dalam sistem pakar yaitu :

a. Forward Chaining (Runut Maju)

Menurut [5], Forward Chaining berarti

menggunakan himpunan atau kondisi-aksi.

Dalam metode ini, data digunakan untuk

menentukan aturan mana yang akan

dijalankan, kemudian aturan tersebut

dijalankan.

b. Backward Chaining (Runut Balik)

Menurut [5], Backward Chaining

merupakan metode penalaran kebalikan dari

runut maju. Dalam runut balik penalaran

dimulai dengan tujuan kemudian merunut

balik kejalur yang akan mengarahkan ke

tujuan tersebut. Runut balik disebut juga

sebagai goal-driven reasoning merupakan

cara yang efisien untuk memecahkan

masalah yang dimodelkan sebagai masalah

pemilihan terstruktur.. 2.4. Forward Chaining

Forward chaining adalah aturan diuji

satu demi satu dalam urutan tertentu (data

driven), forward chaining merupakan grup

dari multiple inferensi yang melakukan

pencarian dari suatu masalah kepada

solusinya. Jika klausa premis sesuai dengan

Page 5: NASKAH PUBLIKASI SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK ...eprints.uty.ac.id/4135/1/Naskah Publikasi-Nur Muhamad Mufti K... · SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KULIT

situasi atau bernilai true, maka proses akan

menghasilkan konklusi. Metode forward

chaining adalah data driven karena inferensi

dimulai dengan informasi yang tersedia dan

baru konklusi diperoleh. Forward chaining

dapat digunakan jika suatu aplikasi

menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam.

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Obyek Penelitian

Dalam proyek tugas akhir ini obyek

yang akan diteliti adalah penyakit kulit yang

disebabkan oleh virus khususnya Herpes

Zoster, Rubella, dan Moluskum kontagiosum,

Veruca Vulgaris, Cacar air.

3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah metode yang

digunakan untuk mendapatkan suatu informasi

dan bahan-bahan yang valid sebagai

pendukung untuk membangun sistem diagnosa

penyakit kulit. Pengumpulan data dilakukan

dengan teknik sebagai berikut:

a. Wawancara

Proses pencarian data penyakit kulit serta

gejala-gejala dengan bertanya langsung kepada

pakar yaitu dr. Destriyanti Rukmana Sari,

MMR pada tanggal 22 Oktober 2018.

b. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk menggali

informasi dan referensi lebih lanjut mengenai

jenis penyakit dan gejala paru-paru melalui

pengumpulan data yang akan dilakukan dengan

cara membaca buku-buku yang terkait, mencari

referensi melalui internet dan dokumentasi lain

yang berhubungan dengan penelitian. Sehingga

dapat digunakan sebagai pengetahuan dasar

dalam pengenalan penyakit kulit.

3.2.2. Analisa sistem

Pengembangan perangkat lunak sistem

dengan tahapan sesuai dengan tahapan pada

Sistem Identifikasi Penyakit Kulit sebagai

berikut :

a. Identifikasi Masalah

Masalah yang terjadi sekarang ini

adalah banyak penderita penyakit kulit yang

masih belum mengetahui jenis penyakit yang

diderita, maka dokter harus mendalami

lebih jauh gejala yang dialamai pasien dan

mencoba tindakan pengobatan mana yang

harus dijalani pertama sampai ditemukan

pengobatan yang sesuai dengan jenis

penyakit yang diderita

b. Analisis dan Akuisisi Pengetahuan

Pada tahapan ini akan dilakukan analisis

terhadap data dan informasi yang diperoleh,

yaitu data dan informasi tentang jenis-jenis

penyakit, gejala yang menyertai serta

tindakan pengobatan apa yang mesti

dilakukan. Selain itu pada tahap ini juga

dilakukan pengumpulan, pengetahuan dan

pengalaman dari dokter atau literature yang

terkait.

c. Analisa Penerapan Model

Pada tahapan ini dilakukan dengan

menerapkan model metode Forward

Chaining pada sistem yang akan di bangun.

Yaitu dengan melakukan pencarian atau

teknik pelacakan kedepan yang dimulai

dengan informasi yang ada dan

penggabungan rule untuk menghasilkan

suatu kesimpulan atau tujuan. Dalam

pendekatan ini dimulai dari informasi yang

tersedia, atau dari ide dasar, kemudian

mencoba menggambarkan kesimpulan.

3.2.3. Desain Sistem

Desain dan perancangan untuk

membangun sistem ini dilakukan dengan

beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:

a. Desain Input

Digunakan dalam masukan data gejala

sebagai identitas dan multiple choice sebagai

perhitungan diagnosa.

b. Desain proses

Page 6: NASKAH PUBLIKASI SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK ...eprints.uty.ac.id/4135/1/Naskah Publikasi-Nur Muhamad Mufti K... · SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KULIT

Desain ini merupakan tahapan untuk

pencarian atau pelacakan kedepan dimulai

dengan gejala-gejala penyakit yang ada sesusai

dengan metode forward chaining. Berdasarkan

hasil sepesifikasi maka tahap awal yang

dilakukan dalam perancangan proses adalah

menerjemahkan data kedalam sebuah

rancangan diagram jenjang, DFD dan ERD.

Desain proses identifikasi penyakit dapat

dilihat pada gambar 1.

Gambar 1 Desain Proses Identifikasi

c. Basisdata

Tahap ini desain dilakukan dengan

mengidentifikasi data yang diperlukan oleh

sistem kemudian dibuat kedalam tabel

basisdata.

d. Desain Output

Tahap desain ini merupakan hasil keluaran

sistem yang diterapkan. Data output diharapkan

dari sistem adalah data hasil identifikasi yang

meliputi jenis penyakit yang dialami disertai

deskripsi penyakit dan solusi pengobatannya.

e. Desain Interface

Desain ini merupakan perancangan

antarmuka yang dibuat untuk memudahkan

pengguna untuk memahami dan dimengerti

oleh pengguna.

3.2.4. Implementasi

Metode penelitian dalam pembuatan

sistem diagnosa penyakit kulit setelah

pengumpulan dan pemrosesan data dengan

menulis, menguji dan menyusun kode

program untuk diimplementasikan pada

sistem pakar tersebut. Dalam

pengimplementasian sistem ini penulis

menggunakan software berbasis web dengan

menggunakan PHP sebagai bahasa

pemrogramannya dan MySQL sebagai

databasenya

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisa Sistem

Berdasarkan analisis tersebut untuk

memudahkan seseorang dalam menangani

dan mengetahui penyakit kulit akibat virus

secara dini, dalam hal ini yaitu sistem

berbasis pengetahuan yang dapat

mengidentifikasi penyakit kulit dan solusi

penanganannya dengan menggunakan

pilihan YA atau TIDAK untuk menjawab

gejela-gejala yang diberikan, masalah yang

akan di analisa yaitu tantang jenis penyakit

kulit manusia akibat virus, gejala, penyebab,

serta solusi penanganannya.

4.1.1. Analisa Kebutuhan

Analisa kebutuhan adalah apa saja

yang dibutuhkan untuk membuat sistem

berbasis pengetahuan diagnosis penyakit

kulit. Analisis ini diperoleh berdasarkan

wawancara dengan dokter. Setelah

melakukan analisis pada sistem yang

berjalan, dapat diketahui bahwa sistem

berbasis pengetahuan diagnosis penyakit

kulit yang dibangun memiliki beberapa

kubutuhan

4.1.2. Analisa Kebutuhan User

Kebuthan user merupakan siapa saja

yang akan mengakses sistem berbasis

pengetahuan diagnosis penyakit kulit

nantinya. Sistem yang dibangun ini

digunakan oleh dua pengguna, yaitu dokter

sebagai pakar dan pasien sebagai pengguna.

Dokter memiliki hak untuk mengelola data

penyakit, data gejala, data konsultasi, data

pengetahuan, data rule. Pasien hanya dapat

melakukan menjawab pertanyaan gejala dan

Page 7: NASKAH PUBLIKASI SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK ...eprints.uty.ac.id/4135/1/Naskah Publikasi-Nur Muhamad Mufti K... · SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KULIT

melihat informasi hasil diagnosa. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1 Kebutuhan User

4.2. Analisis Kebutuhan Data

Analisa kebutuhan bertujuan untuk

menganalisa apa saja data yang dibutuhkan

dalam membangun aplikasi sistem pakar.

Adapun data yang dibutuhkan pada aplikasi

sistem berbasis pengetahuan ini, yaitu

penyebab, gejala, dan jenis penyakit serta

aturan yang di gunakan untuk penelusuran di

dalam sistem.

4.2.1. Jenis Penyakit Kulit h

Jenis penyakit kulit yang akan di

identifikasi di sistem adalah penyakit kulit yang

disebabkan oleh virus, yaitu difokuskan

terhadap lima jenis penyakit yang di sebabkan

oleh virus. Data jenis penyakit disebabkan oleh

virus diperoleh dari wawancara dengan pakar.

Jenis penyakit dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Data Penyakit

Kode Penyakit

Nama Penyakit

P01 Rubella

P02 Herpes zoster

P03 Moluskum Kontagiosum

P04 Veruka Vulgaris

P05 Cacar Air

4.2.2. Penyebab Penyakit Kulit

Jenis penyakit kulit akibat virus yang akan

didiagnosa pada sistem difokuskan terhadap

empat jenis penyakit kulit. Jenis penyakit kulit

antara lain Rubella, Herpes Zoster, Moluskum

Kontagiosum, Veruka Vulgaris. Data Penyebab

seseorang menderita penyakit kulit yang

disebabkan oleh virus diperoleh dari

wawancara dengan pakar yang diuraikan

seperti pada Tabel 3.

Tabel 3. Penyebab Penyakit Kulit

Nama Penyakit

Penyebab

Rubella Rubella disebabkan oleh virus rubella

Herpes Zoster

Herpes Zoster disebabkan oleh Varicella zoster.

Moluskum Kontagiosum

Moluskum contagiosum disebabkan oleh virus Molluscum contagiosum

Veruka Vulgaris

Disebabkan oleh human papilloma virus.

Cacar Air Cacar air disebabkan oleh virus Varicella zoster.

4.2.3. Gejala Penyakit Kulit

Gejala-gejala penyakit kulit manusia

yang disebabkan oleh virus seperti yang

diuraikan dibawah ini akan menjadi basis

pengetahuan pada sistem. Data gejala

penyakit kulit manusia yang disebabkan oleh

virus diperoleh dari wawancara dengan

pakar dapat dilihat pada Tabel . Tabel 4 Gejala Penyakit Kulit

Kode Gejala

Nama Gejala

G01 Demam.

G02 Muncul beberapa luka lepuh dikulit.

G03 Sakit kepala.

G04 Pilek dan hidung tersumbat

G05 Muncul benjolan disekitar telinga dan leher akibat bengkak kelanjar ketah bening.

G06 Jaringan disekitar luka lepuh bengkak

G07 Luka lepuh terasa gatal

G08 Luka lepuh hanya berkembang disalah satu sisi tubuh

G09 Muncul bintil keras pada kulit

G10 Puncak pada bintil berbentuk cekungan

G11 Bintil tidak terasa gatal

G12 Bintil basah atau berisi cairan kekuningan

G13 Muncul bintil baru serupa disekitar

Pengguna Hak Akses

Pakar Mengelola data penyakit, data gejala, data konsultasi, data pengetahuan, data rule.

User Menjawab pertanyaan gejala dan melihat informasi hasil diagnosa

Page 8: NASKAH PUBLIKASI SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK ...eprints.uty.ac.id/4135/1/Naskah Publikasi-Nur Muhamad Mufti K... · SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KULIT

bintil yang telah pecah

G14 Letak bintil ditelapak kaki, dan atau tumit, dan atau jari kaki.

G15 Terasa sakit pada bintil

G16 Ciri khasnya memiliki titik hitam ditengah bintil dengan daerah putih disekitarnya yang mengeras

4.2.4. Tabel Keputusan

Tabel keputusan berisi relasi antara

penyakit sebagai hipotesis dan gejala sebagai

evidence, digunakan sebagai acuan dalam

membuat pohon keputusan dan kaidah yang

digunakan. Berdasarkan data yang diperoleh

maka tabel keputusan dapat dilihat pada tabel

5.

Tabel 5 Tabel Keputusan

Data pada tabel 5. kemudian dimasukan

menjadi aturan yang dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6 Aturan Relasi

Kode Penyakit

Rule

P01 G01 & G02 & G03 & G04 & G05

P02 G01 & G02 & G06 & G07 & G8

P03 G09 & G10 & G11 & G12 & G13

P04 G09 & G14 & G15 & G16

P05 G01 & G02 & G03 & G04

Dari aturan pada tabel 6, maka

didapat sebuah pohon keputusan yang

menggambarkan aturan untuk menentukan

jenis penyakit kulit manusia. Penelusuran

menggunakan metode forward chaining,

dimana pengguna akan memasukan gejala-

gejala yang disarankan. Setalah itu gejala

tersebut akan dieksekusi untuk menentukan

jenis penyakit kulit manusia. Pohon

keputusan dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Pohon Keputusan

4.3. Rancangan Sistem

Dalam membuat sistem pakar ini, hal

pertama yang dulakukan adalah perancangan

sistem yang bertujuan untuk mendesain

sistem yang akan dibangun. Adapun model

perancangan yang dibuat yaitu Entity

Relationship Diagram (ERD), Relasi Antar

Tabel, Context Diagram dan Data Flow

Diagram.

4.3.1. Context Diagram

Diagram konteks merupakan gambaran

secara garis besar dari sistem dengan

bertujuan untuk menggambarkan keadaan

sistem yang akan dibangun. Dalam sistem

terdapat dua pengguna yaitu admin dan user.

Diagram konteks sistem identifikasi

penyakit kulit manusia dapat dilihat pada

Gambar 3.

Gejala Penyakit

P01 P02 P03 P04 P05

G01 x x x

G02 x x x

G03 x x

G04 x x

G05 x

G06 x

G07 x

G08 x

G09 x x

G10 x

G11 x

G12 x

G13 x

G14 x

G15 x

G16 x

Page 9: NASKAH PUBLIKASI SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK ...eprints.uty.ac.id/4135/1/Naskah Publikasi-Nur Muhamad Mufti K... · SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KULIT

Gambar 3 Context Diagram

4.3.2. DFD Level 1

DFD level 1 menggambarkan seluruh

penyimpanan data yang disesuaikan dengan

data masukan oleh pengguna, proses yang

dilakukan oleh sistem dan hasil yang diberikan

oleh sistem kepada pengguna. DFD level 1

dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 DFD Level 1

4.3.3. Relasi Tabel

Diagram relasi antar tabel

menggambarkan adanya relasi antar tabel yang

terdapat dalam sistem dapat dilihat pada

Gambar 5.

Gambar 5 Relasi Tabel

4.3.4. Tampilan Program

1. Halaman Utama

Halaman utama pada sistem ini

pengguna akan langsung menuju menu

beranda web, di dalam menu utama

terdapat menu profile, konsultasi, riwayat

konsultasi. Seperti terlihat pada Gambar 6.

Gambar 6 Halaman Profile

2. Halaman Konsultasi

Pada halaman konsultasi pengguna akan

menjawab beberapa gejala yang dirasakan

oleh pengguna untuk melakukan diagnosa.

Halaman konsulasti dapat dilihat pada

Gambar 7.

Gambar 7 Halaman Konsultasi

Page 10: NASKAH PUBLIKASI SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK ...eprints.uty.ac.id/4135/1/Naskah Publikasi-Nur Muhamad Mufti K... · SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KULIT

3. Halaman Diagnosa

Pada halaman diagnosa berupa hasil

diagnosa dari beberapa gejala yang telah

dijawab pengguna. Pertanyaan gejala

menggunakan rule dari metode Forward

Chaining, kemudian dari hasil perhitungan

bobot nilai yang tertinggi dijadikan

kesimpulan diagnosa. Halaman diagnosa

dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Halaman Diagnosa

5. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian proyek tugas

akhir yang telah dilakukan, maka penulis

mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem identifikasi penyakit kulit manusia ini

dapat di implementasikan kedalam website

dengan menggunakan metode forward

chaining dan berdasarkan hasil pengujian

sistem dapat berjalan cukup baik dengan

hasil akurasi sistem sebesar 90%.

2. Aplikasi ini dapat membantu pengguna yang

ingin mengetahui jenis penyakit kulit yang

di alami berdasarkan gejala yang dirasakan.

3. Sistem ini dapat memberikan informasi

tentang gejala dan penyakit kulit manusia

yang disebabkan oleh virus.

5.2. Saran

Penulis menyadari sistem diagnosa

penyakit paru-paru ini masih memiliki banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penulis

memberikan saran apabila penelitian ini akan

di kembangkan, ada beberapa hal yang dapat di

kembangkan yaitu:

1. Sistem diagnosa penyakit paru-paru ini dapat

dikembangkan lagi agar dapat mendiagnosa

penyakit kulit lainnya, melihat pada sistem

ini hanya dapat mendiagnosa penyakit

kulit yang disebabkan oleh virus

khususnya herpes zoster, moluskum

kontagiosum, rubella, veruka vulgaris.

2. Sistem ini masih terbatas hanya untuk

masyarakat umum sebagai pengguna,

sehingga dapat dikembangkan agar dapat

digunakan oleh tenaga medis atau dokter

sebagai pengguna, dengan menambahkan

fitur berita atau artikel agar dokter dapat

memberikan artikel atau informasi

mengenai penyakit kulit di dalam sistem.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Subakti., (2013), Sistem Informasi

Akuntansi, Lingga Jaya, Bandung.

[2] Kusumadewi, S., (2003), Artificial

intelligence, Graha Ilmu, Yogyakarta..

[3] Lestari., (2006), Konsep Kecerdasan

Buatan, Andi, Yogyakarta.

[4] Sutikno, S., (2011), Sistem Pakar untuk

Mendiagnosa Penyakit Mata dengan

Metode Bayesian Netwrok, Tugas

Akhir, Teknik Informatika, Universitas

Islam Negri Sultan Syarif Kasim, Riau.

[5] Kusrini., (2006), Sistem Pakar Teori

dan Aplikasi, Andi Offset, Yogyakarta.

Page 11: NASKAH PUBLIKASI SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK ...eprints.uty.ac.id/4135/1/Naskah Publikasi-Nur Muhamad Mufti K... · SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KULIT
Page 12: NASKAH PUBLIKASI SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK ...eprints.uty.ac.id/4135/1/Naskah Publikasi-Nur Muhamad Mufti K... · SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KULIT