NASKAH PUBLIKASI PENERAPAN ALGORITMA GREEDY …eprints.uty.ac.id/5830/1/Naskah Publikasi 5160411380...
Transcript of NASKAH PUBLIKASI PENERAPAN ALGORITMA GREEDY …eprints.uty.ac.id/5830/1/Naskah Publikasi 5160411380...
NASKAH PUBLIKASI
PENERAPAN ALGORITMA GREEDY BERBASIS JARAK
UNTUK PENENTUAN SLOT PARKIR
(Studi Kasus Parkir Mobil Mall Luwes Ngawi)
Disusun oleh :
BRIAN CAHYO KOESWANTO
5160411380
PROGRAM STUDI INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ELEKTRO
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2020
NASKAH PUBLIKASI
PENERAPAN ALGORITMA GREEDY BERBASIS JARAK
UNTUK PENENTUAN SLOT PARKIR
(Studi Kasus Parkir Mobil Mall Luwes Ngawi)
Disusun oleh :
BRIAN CAHYO KOESWANTO
5160411380
Telah Disetujui Oleh Pembimbing
Pembimbing
Adityo Permana W.,S.Kom.,M.Cs. Tanggal : ..........................
Penerapan Algoritma Greedy Berbasis Jarak
Untuk Penentuan Slot Parkir
(Studi Kasus Parkir Mobil Mall Luwes Ngawi)
Brian Cahyo Koeswanto1, Adityo Permana Wibowo2
1,2Program Studi Informatika, Fakultas Teknologi Informasi dan Elektro
Universitas Teknologi Yogykarta
Jl. Ringroad Utara Jombor Sleman Yogyakarta
E-mail : [email protected], [email protected]
ABSTRAK
Mall Luwes Ngawi merupakan salah satu mall yang berada di kabupaten Ngawi. Pusat perbelanjaan ini cukup ramai
dikunjungi oleh masyarakat umum di sekitar wilayah ngawi karena menyediakan kebutuhan pokok yang lengkap.
Padatnya konsumen pemilik kendaraan roda empat, tentu membuat kepadatan pada area tempat parkir. Namun,
penempatan parkir yang tak terkordinir membuat pengguna sulit menemukan letak penempatan kendaraannya,
sehingga diperlukan pengaturan tata letak penempatan sebelum pengguna memarkirkan kendaraannya. Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengembangkan sistem dengan algoritma greedy yang mampu menentukan
penempatan parkir secara otomatis. Algoritma greedy merupakan algoritma yang menggunakan pendekatan
penyelesaian masalah dengan mencari nilai maksimum sementara pada setiap langkahnya. Perangkat lunak yang
digunakan untuk mengembangkan sistem dalam penelitan ini adalah java. Implementasi algoritma greedy
menghasilkan sistem yang mampu menempatkan kendaraan roda empat pada tempat yang kosong berdasarkan jarak
pintu masuk mall dengan solusi slot parkir pada parkir mobil Mall Luwes Ngawi.
Kata kunci : Penempatan, Parkir, Greedy, Java
1. PENDAHULUAN
Mall Luwes pertama kali didirikan di kota
solo pada tahun 1965. Mall Luwes Ngawi cukup ramai
dikunjungi oleh masyarakat umum di sekitar wilayah
Ngawi karena menyediakan kebutuhan pokok yang
lumayan lengkap. Sebagian besar konsumen Mall
Luwes Ngawi merupakan pemilik kendaraan roda
empat, sehingga Mall Luwes Ngawi dituntut
menyiapkan tempat parkir yang cukup luas dan
nyaman ditempati bagi pemilik kendaraan roda empat. Padatnya pemilik kendaraan roda empat yang
mencapai puluhan unit tiap harinya dan luas parkir
mall luwes yang terbatas yaitu 18 slot didalam area
parkir mall, permasalahan yang ditimbulkan dalam
sistem perparkiran Mall Luwes Ngawi adalah
keterbatasan area parkir. Dari masalah diatas, terlihat bahwa
dibutuhkan Solusi untuk permasalahan ini yakni
membuat sistem parkir yang tidak hanya menghitung
jumlah kendaraan yang masuk dan keluar namun juga
dapat mengatur letak parkir kendaraan dari tempat
parkir yang penuh dan kosong. Informasi mengenai
penempatan parkir yang kosong ini dapat membantu
para pengendara agar tidak jauh menempatkan
kendaraannya dengan lokasi masuk kedalam mall dan
menghindari penumpukan kendaraan di area parkir
karena posisi dan ketersediaan lahan untuk parkir telah
ditentukan oleh sistem.
2. KAJIAN HASIL PENELITIAN DAN
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Hasil Penelitian
Beberapa hasil penelitian yang pernah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang memiliki
bidang dan tema yang sama dengan penelitian yang
akan dilakukan. Pada penelitian terkait yang menggunakan
metode greedy membahas tentang bagaimana memberi
petunjuk parkir pada tiket sehingga pengunjung
mencari sendiri tempat parkir yang tersedia.
Berdasarkan permasalahan tersebut dibuatlah aplikasi
sebagai solusi yaitu aplikasi pengelolaan parkir
kendaraan dengan menentukan blok parkir, tujuannya
untuk mempermudah pengguna dalam menentukan
tempat parkir sudah penuh atau masih ada yang kosong
yang di ketahui melalui status kendaraan masuk dan
keluar dari tempat parkir yang tercatat pada aplikasi.
Hal ini memudahkan para petugas dalam melakukan
pekerjaannya dan dapat memberikan layanan yang
baik bagi pengunjung memarkirkan kendaraannya [1].
Pada penelitian terkait lainnya membahas
tentang rute perjalanan terpendek untuk melewati
sejumlah kota dengan jalur tertentu sehingga setiap
kota hanya terlewati satu kali dan perjalanan diakhiri
dengan kembali ke kota semula. Berdasarkan
permasalahan tersebut penulis, bertujuan untuk
membuat sistem penyelesaian travelling salesman
problem dengan algoritma greedy [2].
Pada penelitian terkait lainnya membahas
tentang permasalahan yang sering terjadi dalam
menetukan jarak terdekat dalam pengiriman darah ke
rumah sakit tidak diketahui dengan jelas, sehingga
perlu adanya sebuah sistem penentuan jarak terdekat.
Berdasarkan permasalahan tersebut dibuatlah sebuah
konsep sistem penentuan jarak terdekat dalam
pengiriman darah di PMI kota Semarang dengan
metode algoritma greedy untuk membantu mencari
jarak terdekat menggunakan algoritma greedy [3].
2.2 Landasan Teori
A. Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen adalah
Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi
dimaksudkan untuk memberikan dukungan informasi
yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna
informasi dari berbagai tingkatan manajemen. Sistem
informasi yang digunakan oleh para pengguna dari
berbagai tingkatan manajemen sistem [4].
B. Algoritma Greedy
Algoritma greedy adalah algoritma yang
lazim untuk memecahkan persoalan optimasi
maeskipun hasilnya tidak selalu memberikan solusi
yang optimum, dan untuk memecahkan masalah
dengan algoritma greedy harus memerlukan elemen-
elemen sebagai berikut, himpunan kandat yaitu
himpunan berisi elemen-elemen pembentuk solusi,
himpunan solusi yaitu himpunan berisi kandidat
terpilih sebagai solusi persoalan, fungsi seleksi yaitu
fungsi yang ada pada setiap langkah memilih kandidat
yang paling memungkinkan guna mencapai solusi
optimal, fungsi kelayakan yaitu fungsi yang
memeriksa apakan suatu kandidat yang telah dipilih
dapat memberikan solusi yang layak dan tidak
melanggar batasan atau constraints yang ada, dan yang
terakhir fungsi objektif yaitu fungsi yang
memaksimumkan atau meminimumkan nilai solusi.
Skema algoritma greedy dapat dilihat pada Gambar 2.1
[5].
C. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship diagram (ERD)
merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan
antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek
dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.
ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan
antar data, untuk menggambarkannya digunakan
beberapa notasi dan simbol.
Entity Relationship diagram (ERD)
dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam
bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan
basis data relational [6].
Derajat Relasi atau Kardinalitas adalah
penunjuk jumlah maksimum entitas yang dapat
berelasi dengan entitas pada himpunan entitas lain [7].
D. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) terutama untuk
menggambarkan sistem operasional dimana fungsi
sistem sangat penting dan kompleks dibandingkan data
yang dimanipulasi sistem. Keunggulan dari DFD
adalah: DFD mudah dipahami oleh orang teknik
maupun non teknik, memberikan gambaran sistem
secara menyeluruh, lengkap dengan lingkup sistem
dan hubungan ke sistem lainnya dan memberikan
tampilan komponen-komponen sistem secara detail
[8].
Menurut Referensi [7], Aturan Main
Menggambar DFD :
Function greedy (input C:himp_kandidat) ->himp_kandidat
{ Mengembalikan solusi dari persoalan optimasi dengan algoritma
greedy.
Masukkan himpunan kandidat C keluaran: himp. Solusi bertipe
himp_kandidat }
Deklarasi
X= kandidat S=himp_kandidat
Algoritma
S<- { } { inisialisasi S dengan kosong }
While ( not SOLUSI (S) ) and (C!={ }) do
X<- seleksi (C) {pilih kandidat C}
C<- -{x} {elemen C berkurang satu}
If LAYAK (S U (x)) then
S<- U {x}
Endif
Endwhile
{ solusi (S) atau C kosong }
If SOLUSI (S) then Return
Else
{ tidak ditemukan solusi global }
Endif
Gambar 2.1 Skema Algoritma Greedy
1. Dalam DFD tidak boleh menghubungkan
EXTERNAL ENTITY dengan EXTERNAL
ENTITY secara langsung.
2. Dalam DFD tidak boleh menghubungkan antara
DATA STORE dengan DATA STORE secara
langsung.
3. Dalam DFD tidak boleh menghubungkan antara
DATA STORE dengan EXTERNAL ENTITY
secara langsung (atau sebaliknya).
4. Setiap PROSES hanya ada DATA FLOW yang
masuk dan ada DATA FLOW yang keluar.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Bahan/Data
A. Data yang Diperoleh
Obyek data dalam penelitian ini yaitu data
area parkir mobil pada mall luwes ngawi. Area parkir
mall luwes memiliki 1 gedung parkir dan memiliki
luas sekitar 2.079 m2 yang mampu menampung
hingga 18 kendaraan roda empat. Terdapat dua petugas
dan satu pengelola mall. Tampilan area parkir dapat
dilihat pada Gambar 3.1.
B. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu metode dan
prosedur yang digunakan untuk mendapatkan suatu
informasi tentang apa saja yang harus dikerjakan pada
saat pembangunan sistem penempatan parkir. Pada
metode ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan,
diantaranya sebagai berikut:
a. Melakukan observasi ke tempat parkir mobil Mall
Luwes Ngawi khususnya kebagian area parkir,
karena dibagian area parkir yang memiliki data
jarak penempatan dengan pintu masuk Mall Luwes
Ngawi dan slot mobil yang dibutuhkan untuk
penelitian ini.
b. Wawancara Ibu Olivia selaku manager di Mall
Luwes Ngawi untuk mendapatkan izin observasi
area parkir Mall Luwes Ngawi.
Tabel 3.1 Tabel Hasil Pengumpulan Data
4. ANALISA DAN PERANCANGAN
SISTEM
4.1 Analisis Sistem
A. Analisa Sistem Yang Berjalan
Dalam membangun sebuah sistem baru
diperlukan analisis terhadap sistem lama sebagai hasil
dari proses pengumpulan data terhadap sistem baru.
Hasil analisis tersebut kemudian dijadikan acuan untuk
melakukan perancangan sistem baru yang dapat
menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Setelah
dilakukan observasi, proses parkir dilayani lewat loket
lalu kendaraan memarkirkan kendaraannya kedalam
area parkir. Kelebihan pemilik kendaraan dapat parkir
disegala tempat di area parkir, kekurangannya
penentuan penempatan kendaraan roda empat masih
dilakukan dengan seadanya dan tanpa ada area slot
untuk penempatan kendaraan sehingga area parkir
yang terbatas tidak mampu menampung kendaraan
dengan daya tampung maksimalnya.
B. Analisa Sistem Yang Diusulkan
Berdasarkan analisa sistem lama, maka akan
dibangun sebuah sistem yang dapat memberikan solusi
atas masalah parkir mobil Mall Luwes Ngawi. Dimana
sistem memudahkan petugas dalam melakukan
penentuan penempatan parkir mobil Mall Luwes
Ngawi. Adapun alur sistem dapat dilihat pada Gambar
4.1.
No. Variable Penelitian Hasil
1 Data Petugas 2
2. Data Pengelola 1
2 Data Area Slot Parkir Dan Jarak 18
3 Data Harga Rp. 5000
Gambar 3.1 Parkir Mobil Mall Luwes Ngawi
4.2 Desain Sistem
A. Perancangan Logik. Rancangan sistem merupakan alur dari proses
sistem pengolahan data dalam suatu rancangan. Pada
tahap ini akan dilakukan perancangan sistem
menggunakan ERD (Entity Relation Diagram),
diagram konteks (Context Diagram), diagram jenjang,
DFD (Data Flow Diagram), rancangan struktur tabel
dan rancangan relasi antar tabel.
Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan sebuah diagram
yang menggambarkan sebuah hubungan antar entity
luar, masukan dan keluaran dari sebuah sistem.
Diagram konteks digambarkan dengan sebuah
lingkaran yang mewakili keseluruhan sistem. Data
yang dimasukkan dari bagian eksternal sesuai dengan
data yang dimasukkan. Diagram konteks ini dapat
dilihat pada Gambar 4.2.
Diagram Jenjang
Diagram jenjang menjelaskan tentang
perancangan sistem yang dapat menampilkan seluruh
proses dan fitur yang terdapat pada sistem dengan jelas
dan terstruktur. Gambar diagram jenjang dapat dilihat
pada Gambar 4.3.
Data Flow Diagram (DFD) Level 1
DFD Level 1 merupakan rancangan dari
diagram arus data pada tingkat pertama dari sistem
penerapan algoritma greedy untuk penentuan slot
parkir yang akan dibangun pada penelitian ini. Pada
DFD Level 1 ini menunjukkan proses aliran data yang
terjadi dalam sistem dimana terdapat dua macam
pengguna yaitu petugas dan manager.
Pada level ini dibagi menjadi 4 proses utama
yaitu login, pengelolaan data master, algoritma greedy
dan proses laporan. Semua proses tersebut nantinya
akan dibagi/dipecah lagi kedalam level-level turunan
yang akan dibahas pada level selanjutnya. Data Flow
Diagram level 1 ditunjukan pada Gambar 4.4.
Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Proses 2
DFD Level 2 Proses 2 merupakan rancangan
dari diagram arus data pada tingkat kedua proses dua
dari sistem penerapan algoritma greedy untuk
penentuan slot parkir yang akan dibangun pada
penelitian ini. Pada level ini menjelaskan pengelolaan
data master yaitu petugas melakukan input data parkir
Gambar 4.1 Flowchart Alur Sistem
Gambar 4.2 Diagram Konteks
Gambar 4.3 Diagram Jenjang
Gambar 4.4 Data Flow Diagram (DFD) Level 1
masuk dan data parkir keluar sedangkan manager
mengelola data admin yang menjalankan sistem dan
mendapatkan informasi parkir masuk dan parkir
keluar. Rancangan DFD level 2 proses 2 pada
penerapan algoritma greedy untuk penentuan slot
parkir ditunjukkan pada Gambar 4.5.
B. Rancangan Database
Entity Relationalship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) sebagai
alat bantu dalam perencanaan sistem yang akan
dijalankan. Komponen ERD adalah entitas, atribut dan
relasi. dari yang lain. Atribut merupakan ciri atau
karakter yang membedakan antara entitas yang satu
dengan entitas yang lain nya. Relasi merupakan
adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang
berasal dari entitas yang berbeda. Entity Relationship
Diagram dapat dilihat pada Gambar 4.6.
Kamus Data:
a. Admin = {User, Pass, Status}
b. Transaksi = {No_Tiket, No_Pol, Jenis_Kend,
Tgl_Masuk, Tgl_Keluar, Jm_Masuk,
Jm_Keluar, Biaya, User}
c. Penempatan_Mob = {No_Pol, Kd_Slot, Status}
d. Slot_Mobil = {Kd_Slot, Status, Jarak}
e. His_Parkir = {Id_His, No_Pol, Kd_Slot, Status}
f. Rute = {Kd_Rute, Lokasi, Lokasi_G}
Struktur Tabel
Tabel Admin
Untuk menyimpan data admin yang
mengelola sistem. Dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Tabel Admin
Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan
User Varchar 20 Primary Key
Pass Varchar 20
Status Enum ‘Manager’,
’Petugas’
Tabel Transaksi
Untuk menyimpan data hasil transaksi yang
dihasilkan oleh sistem. Dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Tabel Transaksi
Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan
No_Tiket Int 11 Primary Key
No_Pol Varchar 15 Foreign Key
Jenis_Kend Char 5
Tgl_Masuk Date
Tgl_Keluar Date
Jm_Masuk Time
Jm_Keluar Time
Biaya Double
User Varchar 20 Foreign Key
Tabel Slot_Mobil
Untuk menyimpan data area parkir yang
terdapat pada parkir mobil Mall Luwes Ngawi. Dapat
dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Tabel Slot_Mobil
Nama Field Tipe
Data
Panjang Keterangan
Kd_Slot Int 2 Primary Key
Status Enum ‘Kosong’,’Terisi’
Jarak Int 2
Tabel Penempatan_Mob
Untuk menyimpan data mobil yang terparkir
pada area parkir mobil Mall Luwes Ngawi. Dapat
dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Tabel Penempatan_Mob
Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan
No_Pol Varchar 15 Primary Key
Kd_Slot Int 2 Foreign Key
Gambar 4.5 Data Flow Diagram (DFD) Level 2
Gambar 4.6 Entity Relationalship Diagram (ERD)
Status Char 5
Tabel His_Parkir
Untuk menampung data parkir pada
penempatan mobil yang telah keluar dari area parkir
mobil Mall Luwes Ngawi. Dapat dilihat pada Tabel
4.5.
Tabel 4.5 Tabel His_Parkir
Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan
Id_His Int 11 Primary Key
No_Pol Varchar 15 Foreign Key
Kd_Slot Int 2 Foreign Key
Status Char 6
Tabel Rute
Untuk menampung data informasi rute yang
akan ditujukan kepada pengguna parkir. Dapat dilihat
pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Tabel Rute
Nama
Field Tipe Data Panjang Keterangan
Kd_Rute Int 2 Primary Key
Lokasi Varchar 200
Lokasi_G Mediumblob 2 MB
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Implementasi
Pada tahap implementasi sistem, rancangan
dan desain sistem diimplementasikan dengan bahasa
pemrograman menggunakan bahasa pemrograman
JAVA dan Database My SQL dengan hasil dari data-
data yang telah didapatkan.
A. Tampilan Homepage
Halaman Homepage merupakan menu yang
pertama kali diakses oleh user yang bertujuan untuk
masuk ke dalam aplikasi utama. Tampilan halaman
login dapat dilihat pada Gambar 5.1.
B. Tampilan Login
Halaman login merupakan sebuah menu yang
tampil setelah menu homepage yang digunakan untuk
memilah user berdasarkan wewenangnya dalam
sistem. Tampilan halaman login dapat dilihat pada
Gambar 4.2.
C. Tampilan Master Menu
Halaman master menu adalah tampilan yang
akan muncul setelah melewati menu login. Didalam
master menu ini terdapat beberapa sub menu
diantaranya sub menu transaksi serta info untuk
wewenang sebagai petugas dan sub menu laporan,
info, pengaturan dan user untuk wewenang sebagai
manager. Tampilan master menu petugas dapat dilihat
pada Gambar 5.3 dan tampilan master menu manager
dapat dilihat pada Gambar 5.4.
Gambar 5.3 Tampilan Master Menu Petugas
Gambar 5.4 Tampilan Master Menu Manager
Gambar 5.1 Tampilan Homepage
Gambar 5.2 Tampilan Login
D. Tampilan Transaksi
Halaman transaksi adalah sub menu yang
berada pada master menu dengan wewenang petugas.
Didalam sub menu transaksi ini terdapat dua tab menu
yaitu tab menu parkir masuk dan parkir keluar.
Penerapan algoritma greedy dalam sistem ini
diselipkan pada proses input data parkir masuk,
sehingga penempatan slot kendaraan diperoleh secara
otomatis dari hasil algoritma greedy. Tampilan
transaksi tab menu parkir masuk dapat dilihat pada
Gambar 5.5, tampilan struk pada Gambar 5.6 dan
tampilan transaksi tab menu parkir keluar dapat dilihat
pada Gambar 5.7.
E. Tampilan Laporan
Halaman laporan adalah sub menu yang
berada pada master menu dengan wewenang manager.
Didalam sub menu laporan ini terdapat informasi
tentang histori kendaraan yang pernah terparkir di area
parkir serta mencetak laporan histori berdasarkan
tanggal dari histori data kendaraan. Tampilan sub
menu laporan dapat dilihat pada Gambar 5.8.
F. Tampilan Info
Halaman Info adalah sub menu yang berada
pada semua wewenang di master menu. Didalam sub
menu info ini terdapat informasi tentang kendaraan
yang terparkir di area parkir. Tampilan sub menu info
dapat dilihat pada Gambar 5.9.
Gambar 5.8 Tampilan Laporan
Gambar 5.5 Tampilan Parkir Keluar
Gambar 5.7 Tampilan Parkir Keluar
Gambar 5.6 Tampilan Struk Karcis
G. Tampilan Pengaturan
Halaman pengaturan adalah sub menu yang
berada pada master menu dengan wewenang manager.
Didalam sub menu pengaturan ini terdapat tab menu
konfigurasi database, harga tarif parkir. Tampilan tab
menu konfigurasi dapat dilihat pada Gambar 5.10.
H. Tampilan User
Halaman user adalah sub menu yang berada
pada master menu dengan wewenang manager.
Didalam sub menu user ini terdapat tab menu tambah
untuk menambah user dan update untuk mengupdate
data user maupun menghapusnya. Tampilan tab menu
dapat dilihat pada Gambar 5.11.
5.2 HASIL
A. Pengujian Sistem Oleh Pengguna
Pengujian sistem oleh pengguna merupakan
tahap yang dilakukan untuk mengetahui kualitas
sebuah sistem yang telah dibangun. Pengujian sistem
dilakukan dengan menggunakan kuesioner dari google
form yang diajukan, dasar pertanyaan dari hasil
observasi pada penggunaan sistem dan telah disetujui
oleh pihak Mall Luwes Ngawi. Kuisioner diberikan
pada hari Minggu, 23 Agustus 2020 melalui google
form. Kuisioner tersebut diisi langsung oleh ketiga
orang pengguna aplikasi parkir mall luwes. Berikut
hasil kuisioner yang diajukan untuk pengelola mall
luwes yang dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1 Tabel kuesioner
No Pertanyaan STS TS N S SS SKOR
1 Apakah Sistem Mudah
Digunakan ?
- - - 2 1 13
2 Tampilan Sistem Mudah
Dimengerti?
- - - 3 - 12
3
Apakah sistem
membantu pengelola
dalam
mengolah data kendaraan
pada mall
luwes?
- - - - 3 15
4
Apakah sistem
ini membantu
menghemat waktu dalam
manajemen
data penempatan
dan histori
parkir kendaraan?
- - 1 1 1 12
5
Apakah sistem
ini mampu
mengolah data dengan baik?
- - - 1 2 14
6
Apakah sistem
ini sudah terbebas dari
eror ?
- - 1 1 1 12
7 Apakah sistem sesuai dengan
kebutuhan ?
- - - 1 2 14
8
Apakah
Informasi yang disajikan
sistem ini
sudah jelas ?
- - 1 2 - 11
TOTAL 103
Gambar 5.9 Tampilan Info
Gambar 5.10 Tampilan Konfigurasi
Gambar 5.11 Tampilan User
Pengujian Beta
Pengujian beta dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui sejauh mana kualitas dari perangkat lunak
yang dibangun, apakah sudah sesuai dengan harapan
atau belum. Untuk itu dalam pengujian beta dilakukan
penelitian dengan cara memberikan kuesioner pada
calon pengguna perangkat lunak yang dibangun.
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah
metode kuantitatif. Pengujian ini menggunakan
kuesioner yang terdiri dari 8 pertanyaan dengan
menggunakan skala likert dengan skala 1 sampai 5
yang dapat dilihat pada Tabel 5.2 dibawah ini.
Tabel 5.2 Skala Linkert
Berdasarkan data hasil kuesioner, didapat
persentase masing-masing jawaban dengan
menggunakan rumus [9] :
Y = ∑(𝑁. 𝑅)
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 × 100%
Keterangan :
Y = Nilai persentase yang dicari
X = Jumlah nilai kategori jawaban dikalikan dengan
frekuensi (Σ = N.R)
N = Nilai dari setiap jawaban
R = Frekuensi
Skor ideal = Nilai tertinggi dikalikan dengan jumlah
sampel (15 X 8 = 120)
Tabel di atas adalah jawaban dan skor yang
diberikan dari setiap pertanyaan kuesioner yang akan
dibagikan kepada user. Data yang diperoleh dari
pemberian kuesioner kepada responden dapat
dianalisis dengan menghitung penafsiran atau
interpretasi jawaban berdasarkan scoring setiap
jawaban dari responden.
Responden yang mengisi kuesioner merupakan
petugas dan manager dari mall luwes berjumlah 3
orang yang berdomisili di Ngawi, Jawa Timur.
Persentase masing-masing jawaban dicari berdasarkan
dari data hasil kuesioner dengan menggunakan rumus
Likert.
5.3 PEMBAHASAN
A. Pembahasan Kuesioner
Berdasarkan hasil kuesioner yang dihasilkan
dari seluruh responden dapat disimpulkan bahwa
sistem yang dibuat sudah termasuk dalam kriteria baik,
dan mudah digunakan serta mudah dimengerti.
Adanya fitur penempatan parkir dengan algoritma
greedy membantu dalam mengelola data kendaraan
dan laporan serta waktu pengerjaan manager dan
petugas menjadi lebih cepat, mudah dan menghemat
waktu. Dengan adanya sistem ini waktu pengerjaan
petugas menjadi lebih mudah dibanding pengerjaan
petugas yang perlu ke area parkir untuk mengatur
parkir kendaraan. Pengelola juga memberikan saran
untuk pengembangan sistem yaitu :
Hasil data parkir yang rinci membuat data
kurang mudah dipresentasikan maka dari itu perlu
ditambahkan laporan grafik agar memudahkan dalam
mempresentasikan data yang telah diproses sistem,
serta Perlu adanya peningkatan akurasi sistem dalam
mengetahui area parkir kosong dengan tambahan alat
agar posisi kendaraan serta slot kosong terpantau.
Setelah pengisian kuesioner tersebut,
nantinya penilaian tersebut akan dihitung
menggunakan skala Likert. Dengan target pencapaian
90%, berikut merupakan kriteria interpretasi skor hasil
dari perhitungan menggunakan skala Likert
berdasarkan interval:
a. Nilai 20% = Sangat Kurang
b. Nilai 40% = Kurang
c. Nilai 60% = Cukup
d. Nilai 80% = Baik
e. Nilai 100% = Sangat Baik
Nilai = Hasil Skor / Total Skor *100
Nilai = ((Sangat Setuju (5*10) + Setuju (4*11) + Netral
(3*3)) / 120) * 100
Nilai = (103 / 120) * 100 = 85,8%
Berdasarkan hasil kuesioner pada Tabel 4.1
didapatkan nilai persentase 85,8% dengan total nilai
103 dari skor maksimal 120. Berdasarkan tabel
kuesioner, dengan adanya sistem informasi
manajemen karena dapat memudahkan pengelola
parkir mall luwes dalam melakukan penempatan
kendaraan, pengelolaan data petugas dan Laporan.
6. PENUTUP 6.1 Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan proses analisis,
perancangan dan implementasi serta hasil kuesioner
pada pembuatan sistem diperolah kesimpulan sebagai
berikut:
No Keterangan Skor
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Cukup 3
4. Tidak Setuju 2
5. Sangat Tidak Setuju 1
a. Penelitian ini menghasilkan sistem penerapan
algoritma greedy untuk penentuan slot parkir yang
mampu menempatkan kendaraan roda empat pada
tempat yang kosong dengan solusi slot parkir yang
dihitung oleh algoritma greedy dengan acuan jarak
slot parkir dengan pintu masuk Mall Luwes Ngawi.
b. Parameter yang digunakan oleh sistem adalah
nomor slot parkir mobil dan jarak slot parkir yang
diperoleh dari jarak antara tempat slot parkir
dengan pintu masuk Mall Luwes Ngawi.
c. Sistem mampu memberikan informasi serta
menempatkan kendaraan pada tempat yang kosong
serta posisi terdekat dengan pintu masuk Mall
Luwes Ngawi dengan algoritma greedy.
d. Berdasarkan tabel kuesioner dengan nilai
persentase 85,8%, maka adanya sistem
memudahkan pengelola parkir mall luwes dalam
melakukan penempatan kendaraan, pengelolaan
data petugas dan Laporan.
6.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis
mencantumkan bebarapa saran antara lain:
a. Format tampilan perlu dikembangkan dengan
grafik, sehingga lebih user friendly, mudah
dipresentasikan dan dapat dengan mudah dipahami
pengguna.
b. Diharapkan dapat dikembangkan dengan
penambahan fitur validasi kendaraan terparkir
dengan microkontroller sehingga diketahui pasti
kendaraan telah terparkir pada slot yang ditunjuk
oleh sistem.
DAFTAR PUSTAKA
[1] A. Rahmadian, “Aplikasi Pengelolaan Parkir
Kendaraan Dengan Menentukan Blok
Parkir,” vol. 3, no. 1, pp. 35–40, 2017.
[2] A. Lukman, R. AR, and Nurhayati,
“Penyelesaian Travelling Salesman Problem
dengan Algoritma Greedy,” vol. 04, no.
December 2011, pp. 1–5, 2015.
[3] A. Burhanuddin, “Sistem Penentuan Jarak
Terdekat Dalam Pengiriman Darah Di PMI
Kota Semarang Dengan Metode Algoritma
Greedy,” vol. 2, no. 2, 2019.
[4] M. Lukman Ahmad, “Sistem Informasi
Manajemen: Buku Referensi,” vol. 1, no. 1, p.
100, 2018.
[5] R. Sabaruddin, “Solusi Optimum Minmax 0/1
Knapsack Menggunakan Algoritma Greedy,”
vol. 4, pp. 76–82, 2016.
[6] R. A. Sukamto and M. Shalahuddin,
Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan
Berorientasi Objek. Bandung: Informatika
Bandung, 2015.
[7] M. Muslihudin and Oktafianto, Analisis dan
Perancangan Sistem Informasi Menggunakan
Model Terstruktur dan UML, 1st ed.
Yogyakarta: ANDI Publisher, 2016.
[8] Maniah and D. Hamidin, Analisis dan
Perancangan Sistem Informasi : Pembahasan
Secara Praktis dengan Contoh Kasus.
Yogyakarta: Deepublish, 2017.
[9] A. Suandi, F. N. Khasanah, and E.
Retnoningsih, “Pengujian Sistem Informasi
E-commerce Usaha Gudang Cokelat
Menggunakan Uji Alpha dan Beta,” Inf. Syst.
Educ. Prof., vol. 2, no. 1, pp. 61–70, 2017.