NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS …eprints.ums.ac.id/36285/28/10. NASKAH...
Transcript of NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS …eprints.ums.ac.id/36285/28/10. NASKAH...
NASKAH PUBLIKASI
DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU
PADA KELEMBABAN TANAH
Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat untuk
Mencapai Gelar Sarjana Teknik Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Diajukan oleh:
JUNAIDI
D400 110 046
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
2015
HALAMAN PENGESAHAN
NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR
Naskah publikasi yang berjudul “DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS
TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH”, telah disetujui dan
disahkan oleh Pembimbing Tugas Akhir sebagai syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Dipersiapkan oleh :
Nama : JUNAIDI
NIM : D400110046
Disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing Pendamping,
Hasyim Asy’ari, S.T., M.T
DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU
PADA KELEMBABAN TANAH
Junaidi, Aris Budiman, Hasyim Asy’ari
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAKSI
Berbagai penelitian dilakukan untuk mengolah energi matahari yang
berlimpah luas di dunia, termasuk di Indonesia yang merupakan negara tropis.
Sekarang ini penggunaan panel surya mulai dikembangkan sebagai sumber
pembangkit energi listrik alternatif. Para peneliti mencari cara untuk
memanfaatkan panel surya sebagai alat yang dapat meringankan dan berguna
bagi masyarakat seperti penyiram taman yang bekerja secara otomatis dengan
mempertimbangkan kelembaban tanah. Penelitian ini bertujuan untuk membuat
desain penyiram taman otomatis tenaga surya mengacu pada kelembaban tanah.
Pada penyiram taman otomatis tenaga surya metode yang dilakukan
adalah merancang tempat untuk peletakan panel surya pada ketinggian 2 meter
diatas permukaan tanah dengan sudut kemiringan 300, pemasangan sprinkler di
daerah tanaman berada agar tanaman dapat tersirami air secara menyeluruh,
dan pemasangan sensor kelembaban tanah di permukaan tanah dengan jarak 1
meter dengan harapan sensor dapat bekerja sesuai nilai kelembaban tanah. Cara
pengamatan yang dilakukan adalah pengambilan data terkait nilai tegangan dan
arus yang dihasilkan oleh panel surya, debit air, variasi semburan air dan lama
waktu pompa air agar dapat menyuplai. Peralatan yang digunakan untuk
pengukuran ini antara lain: luxmeter, digunakan untuk mengukur intensitas
cahaya. Amperemeter, digunakan untuk mengukur arus DC. Multitester,
digunakan untuk mengukur tegangan dan arus AC. Stopwatch, digunakan untuk
menghitung lamanya waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pompa air aquarium dapat menyala
dan mati secara otomatis tanpa perantara manusia, hal ini karena adanya sensor
kelembaban tanah, apabila sensor menunjukkan nilai diatas 700 maka arduino
uno akan menyalurkan daya output menuju rangkaian relay sehingga pompa air
menyala. Sebaliknya, jika sensor kelembaban menunjukkan nilai kurang dari 700
maka arduino uno tidak menyalurkan daya output menuju rangkaian relay
sehingga sumber DC dari baterai tidak dapat disalurkan ke pompa air. Pengujian
pompa air tanpa menggunakan panel surya mampu menghidupkan pompa air
aquarium selama 25 menit. Hal ini karena secara penuh energi disuplai oleh aki
(accu). Sedangkan saat menggunakan panel surya untuk intensitas tertinggi yang
didapat saat penelitian adalah 102.000 lux, mampu menghidupkan pompa air
aquarium selama 55 menit. Pompa air aquarium dapat bekerja lebih lama dengan
selisih waktu 30 menit dibanding tanpa menggunakan panel surya.
Kata kunci : penyiram taman otomatis, panel surya, arduino, sensor kelembaban
tanah.
1. Pendahuluan
Energi matahari yang disediakan
Tuhan untuk umat manusia
khususnya di Indonesia sebagai
negara yang memiliki iklim tropis
sangatlah berlimpah. Selain
berlimpah dan tidak habis dipakai,
energi matahari juga tidak
menimbulkan polusi. Energi
matahari tidak dapat langsung
dimanfaatkan secara langsung, untuk
memanfaatkan energi matahari
menjadi energi listrik, masih
diperlukan peralatan seperti sel surya
(solar cell) untuk mengkonversi
energi matahari menjadi energi
listrik.
Konversi energi merupakan
suatu proses perubahan dimana
bentuk energi dari yang satu menjadi
bentuk energi lain yang dibutuhkan.
Pernyataan tersebut mengartikan
bahwa untuk memperoleh suatu
bentuk energi, perlu adanya energi
lain yang dikonversikan menjadi
energi yang dibutuhkan tersebut.
Salah satu contohnya untuk
mendapatkan energi listrik yang
tidak dapat diperoleh secara
langsung, tetapi ada proses konversi
energi sebelum energi listrik tersebut
didapat untuk dimanfaatkan sebagai
alat yang berguna bagi masyarakat
seperti penyiram taman otomatis.
Penyiram tanaman ini dirancang
untuk mengelola air dengan benar
berdasarkan jenis tanah dan menjaga
tanaman sehat dengan penyiraman
tanaman pada waktu yang tepat,
yaitu ketika jumlah curah hujan
terbatas untuk penyediaan air pada
tanaman yang dikendalikan dengan
sensor kelembaban tanah. Sensor
kelembaban tanah merupakan sensor
yang mampu mendeteksi intensitas
air di dalam tanah (moisture). Sensor
ini berupa lempeng konduktor
berbahan logam yang sangat
sensitive terhadap muatan listrik.
Kedua lempeng ini merupakan media
yang akan menghantarkan tegangan
analog yang nilainya relatif kecil.
Tegangan ini nantinya akan diubah
menjadi tegangan digital yang akan
menjadi masukan sistem untuk
diproses ke dalam mikrokontroler.
Atas dasar kenyataan itu, perlu
dihadirkan suatu alat yang dapat
membantu meringankan kegiatan
menyiram tanaman dalam bentuk
sistem yang dapat bekerja secara
otomatis. Dengan menggunakan alat
ini diharapkan penyiraman tanaman
dapat dilakukan pada waktu dan saat
yang tepat. Skripsi ini mengambil
judul “Desain Penyiram Taman
Otomatis Tenaga Surya Mengacu
Pada Kelembaban Tanah” sebagai
upaya untuk memperoleh energi
alternatif dan dimanfaatkan sebagai
media penyiram taman otomatis
tanpa perantara manusia.
2. Metode Penelitian
2.1 Jadwal Penelitian
Penelitian dan pembuatan
laporan desain penyiram taman
otomatis tenaga surya mengacu pada
kelembaban tanah dilakukan dalam
jangka waktu 10 minggu. Pada
penelitian terdapat kendala yakni
dalam pembelian bahan, sehingga
waktu penelitian menjadi lebih lama
dari jadwal yang telah dibuat
sebelumnya.
Tempat penelitian desain
penyiram taman otomatis tenaga
surya mengacu pada kelembaban
tanah dilakukan di desa gumpang
kecamatan kartasura tepatnya di
lapangan gumpang.
2.2 Pengambilan Data
Penelitian desain penyiram
taman otomatis tenaga surya
mengacu pada kelembaban tanah
yang harus menjadi catatan antara
lain : (1) Arus dan tegangan yang
dihasilkan oleh panel surya; (2)
Debit air dan variasi semburan air;
dan (3) Lama waktu beban agar
dapat menyuplai
2.3 Bahan dan Peralatan
Bahan dan peralatan utama yang
digunakan untuk mendukung
penelitian ini adalah sebagai berikut:
(1) Panel surya 100 Wp; (2) PWM
Solar charge controller 20A; (3)
Arduino UNO; (4) Sensor
kelembaban tanah; (5) Inverter 2.000
Watt; (6) Baterai (Accu) 9 Ah; (7)
Sprinkler; (8) Pompa air merk Aqua
king 60 Watt; (9) Rangkaian Relay;
(10) Penghantar (kabel). Peralatan
yang digunakan dalam penelitian
diantaranya sebagai berikut: (1) Tool
Kit; (2) Multitester; (3) Ampere
meter; (4) Lux meter; (5) Tang
ampere; (6) Pipa air; dan (7) Tiang
penyangga sel surya.
2.4 Flowchart Penelitian
Gambar 1. Flowchart Penelitian
3. Hasil Penelitian
Penelitian mengenai
pemanfaatan panel surya untuk
menghidupkan dan memaksimalkan
kinerja pompa menggunakan 2 buah
pompa air aquarium dengan
kapasitas daya 60 watt, satu buah
panel surya dengan kapasitas 100
Wp dan baterai 9 Ah. Komponen-
komponen tersebut diharapkan
mampu memaksimalkan kinerja
pompa air yang bekerja secara
otomatis dan bisa digunakan sebagai
energi alternatif.
Penelitian awal dilakukan
dengan melakukan perancangan
desain pompa aquarium dan
sprinkler. Setelah perancangan
selesai, dilakukan pemasangan
pompa air dengan ditambah beberapa
komponen, seperti: panel surya, solar
charge controller, baterai (accu),
rangkaian relay, arduino uno dan
inverter. Penelitian menggunakan
satu buah panel surya dengan
kemampuan panel 100Wp. Panel
surya dipasang pada tempat yang
terpapar sinar matahari secara
langsung. Berikut adalah sistem
rangkaian yang digunakan pada
penelitian ini.
Gambar 2. Diagram Sistem
Rangkaian
Selanjutnya dilakukan pengujian
kinerja pompa air, Pengujian
dilakukan pada hari selasa, 28 april
2015 dengan ketinggian pompa air
2,5 meter. Hasil pengujian ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 1. Hasil Pengujian Pompa Air dengan Ketinggian Pompa Air 2,5 Meter.
Rata-rata tegangan, arus, daya,
debit air dan ketahanan aki dari hasil
pengujian pompa air dengan
ketinggian pompa air 2,5 meter
adalah sebagai berikut:
1. Panel surya
Rata-rata tegangan pada
panel surya
V panel =
= 17,75 V
Rata-rata arus pada panel
surya
I panel =
= 2,75 A
Rata-rata daya pada panel
surya
P panel = V panel x I panel
= 48,81 Watt
2. Beban sebelum inverter (DC)
Rata-rata tegangan pada
beban sebelum inverter (DC)
V =
= 12 V
Rata-rata arus pada beban
sebelum inverter (DC)
I =
= 7,76 A
Rata-rata daya pada beban
sebelum inverter (DC)
P panel = V panel x I panel
= 93,1 Watt
3. Beban sesudah inverter (AC)
Rata-rata tegangan pada
beban sesudah inverter (AC)
V =
= 201 V
Rata-rata arus pada beban
sesudah inverter (AC)
I =
= 0,61 A
Rata-rata daya pada beban
sesudah inverter (AC)
P panel = V panel x I panel
= 122,61 Watt
4. Debit air
Rata-rata debit air dari Sumur
Q =
= 8 lt/ menit
Rata-rata debit air dari Bak
Penampungan
Q =
= 8 lt/ menit
5. Ketahanan aki
Rata-rata ketahanan aki
dengan kedalaman air 2,5
meter
t =
= 38 menit
Berdasarkan hasil analisa
dan pengujian yang dilakukan
oleh peneliti ditemukan bahwa
semakin besar intensitas cahaya
maka semakin lama kinerja
pompa aquarium hal ini karena
adanya suplai energi listrik dari
panel surya ke baterai (accu)
tetapi panel surya kurang dapat
maksimal dikarenakan beban
yang lebih besar dibandingkan
dengan kapasitas yang
dihasilkan oleh panel surya,
sehingga panel surya
memerlukan baterai atau accu
untuk membantu menyuplai
energi untuk menghidupkan
pompa air aquarium.
Untuk melihat lebih jelas
perbandingan intensitas cahaya
terhadap arus dan tegangan
panel surya maupun intensitas
cahaya terhadap ketahanan aki
dari pengujian tersebut, maka
dapat dilihat pada gambar grafik
3. dan 4. berikut.
Gambar 3. Grafik Perbandingan
Intensitas Cahaya terhadap Arus
dan Tegangan Panel Surya
Gambar 4. Grafik Perbandingan
Intensitas Cahaya terhadap
Ketahanan Aki
4. Simpulan
Pengujian yang dilakukan
peneliti menunjukkan bahwa beban
atau pompa air aquarium dapat
menyala dan mati secara otomatis
tanpa perantara manusia, hal ini
karena adanya sensor kelembaban
tanah yang telah diprogram sesuai
kebutuhan pengguna. Apabila sensor
kelembaban tanah menunjukkan nilai
diatas nilai 700 maka arduino uno
akan memberi alamat 1, artinya
menyalurkan daya output menuju
rangkaian relay sehingga pompa air
menyala. Sebaliknya, jika sensor
kelembaban menunjukkan nilai
kurang dari 700 maka arduino uno
akan memberi alamat 0, artinya tidak
menyalurkan daya output menuju
rangkaian relay sehingga sumber DC
dari baterai tidak dapat disalurkan ke
pompa air.
Pengujian yang dilakukan
penulis menunjukan bahwa saat
intensitas cahaya 0 atau saat tidak
menggunakan panel surya, mampu
menghidupkan pompa air aquarium
selama 25 menit. Saat tidak
menggunakan panel surya daya
secara penuh disuplai oleh aki
(accu). Sedangkan untuk intensitas
tertinggi yang didapat saat penelitian
adalah 102.000 lux, mampu
menghidupkan pompa air aquarium
selama 55 menit. Pompa air
aquarium dapat bekerja lebih lama
dengan selisih waktu 30 menit
dibanding tanpa menggunakan panel
surya.
Penelitian dan analisa yang
dilakukan menunjukkan bahwa
semakin besar intensitas cahaya
maka semakin lama kinerja pompa
aquarium hal ini karena adanya
suplai energi listrik dari panel surya
ke baterai (accu), Tetapi panel surya
kurang dapat maksimal karena beban
yang lebih besar dibandingkan
dengan kapasitas yang dihasilkan
oleh panel surya.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Hasnawiya. (2012).
Perancangan Pembangkit
Tenaga Surya di Pulau Saugi.
Jurnal Riset dan Teknologi
Kelautan (JRTK). Vol 10
No.2: 169-179.
Sukmawati, Arini. Gilang Rachman
Perdana. Tengku Okky
Dinova. (2012). Sistem
Kecerdasan Fuzzy untuk
Penyiram Tanaman
Menggunakan Tenaga Surya.
Skripsi. Ilmu Komputasi
Institut Teknologi Telkom
Bandung.
Arie, Septayudha. Warsito Agung.
Karnoto. (2010). Fotovoltaik
Pompa Air dengan
Menggunakan Inverter dan
Baterai. Skripsi. Jurusan
Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas
Diponegoro dalam
penelitiannya.
Pahlevi, Reza. (2014). Pengujian
Karakteristik Panel Surya
Berdasarkan Intensitas
Tenaga Surya. Skripsi.
Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Prakoso, Dhimas Febriananda.
(2014). Kinerja Pompa Air
Dengan Panel Surya Portable
Bedasarkan Intensitas Panel
Surya. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.