NASKAH OPERA SENYUM UNTUK MASA DEPAN

13
ADEGAN 1 (Monolog si Mamat) Mamat : “Aku ingin sekolah yang tinggi untuk menggapai cita-cita. Aku ingin menggenggam semua impian. Aku ingin meraih semua harapan. AKU PASTI BISA!!” “Tetapi… aku tidak seberuntung mereka, aku tidak seberuntung kalian... Apakah harapanku terlalu besar...? Apakah cita-citaku terlalu tinggi...? Aku tidak tega saat kulihat Bapakku memunguti satu persatu kayu bakar... Lalu dipikul diatas pundaknya...dan berjalan dengan langkahnya yang goyah... Aku tidak tega saat kulihat Ibuku berjalan dibawah terik mentari, yang seakan-akan membakar kulit keriputnya... Aku tidak tega.... aku tidak tega....(musik instrumen) ADEGAN 2 (Mamat bermain bersama teman-temannya) 1. Mamat : ”Teman-teman, aku seneng sekali bersahabat dengan kalian. Kalian begitu baik” 2. Mono : ”Kita kan sahabat, sebagai sahabat kita harus selalu membantu. Baik disaat susah maupun senang” (lagu) 3. Mimi : ”Eh, ternyata enak ya punya banyak sahabat. Dunia jadi terasa indah” 4. Miki : ”Iya... Hidup juga jadi lebih berwarna-warni dan ......5. Lala : ”Bikin hidup lebih hidup...” 6. Mimi : ”Kita harus saling membantu” 7. Miki : ”Kita harus saling mengingatkan” 8. Lala : ”Kita juga harus saling menjaga kerukunan”

Transcript of NASKAH OPERA SENYUM UNTUK MASA DEPAN

Page 1: NASKAH OPERA SENYUM UNTUK MASA DEPAN

ADEGAN 1 (Monolog si Mamat)

Mamat :

“Aku ingin sekolah yang tinggi untuk menggapai cita-cita.

Aku ingin menggenggam semua impian.

Aku ingin meraih semua harapan.

AKU PASTI BISA!!”

“Tetapi… aku tidak seberuntung mereka, aku tidak seberuntung kalian...

Apakah harapanku terlalu besar...?

Apakah cita-citaku terlalu tinggi...?

Aku tidak tega saat kulihat Bapakku memunguti satu persatu kayu bakar...

Lalu dipikul diatas pundaknya...dan berjalan dengan langkahnya yang goyah...

Aku tidak tega saat kulihat Ibuku berjalan dibawah terik mentari, yang seakan-akan membakar

kulit keriputnya...

Aku tidak tega.... aku tidak tega....”

(musik instrumen)

ADEGAN 2 (Mamat bermain bersama teman-temannya)

1. Mamat : ”Teman-teman, aku seneng sekali bersahabat dengan kalian. Kalian begitu baik”

2. Mono : ”Kita kan sahabat, sebagai sahabat kita harus selalu membantu. Baik disaat susah

maupun senang”

(lagu)

3. Mimi : ”Eh, ternyata enak ya punya banyak sahabat. Dunia jadi terasa indah”

4. Miki : ”Iya... Hidup juga jadi lebih berwarna-warni dan ......”

5. Lala : ”Bikin hidup lebih hidup...”

6. Mimi : ”Kita harus saling membantu”

7. Miki : ”Kita harus saling mengingatkan”

8. Lala : ”Kita juga harus saling menjaga kerukunan”

9. Mono : ”Seperti halnya dalam sholat, pahalanya lebih banyak yang berjamaah daripada

sholat sendiri-sendiri”

10. Mimi : ”Bayangkan seandainya semua orang di dunia ini bersahabat. Tidak ada peperangan

dan tidak ada perpecahan”

11. Miki : “Makanya... kita tidak boleh bertengkar”

12. Lala : “Dan jangan suka berkelahi...”

13. Mono : ”Emang enak berkelahi, cuma bikin kepala benjol..”

(Lagu)

14. Mono : ”Mat, dari tadi aku lihat kamu kok hanya dieeem saja. Ada apa Mat?”

15. Miki : ”Iya Mat, Mono benar. Apa ada ucapanku yang salah?”

16. Mamat : “Tidak kok, kalian benar”

17. Lala : ”Lalu kenapa kamu hanya diam saja”

Page 2: NASKAH OPERA SENYUM UNTUK MASA DEPAN

18. Mimi : ”Iya, diam tanpa kata...”

19. Mamat : ”Nggak kok, nggak ada apa-apa”

20. Lala : ”Jujur aja Mat...”

21. Miki : ”Lidah bisa bohong, rasa nggak bisa bohong...”

22. Mono : ”Mat, bohong itu dosa lho...”

23. Mimi : “Jujurlah padaku.......”

24. Mamat : “iya deh, aku jujur. Tapi, aku tanya dulu boleh tidak?”

25. Mono : “Tanya apa Mat? Asalkan kami bisa jawab, pasti kami jawab.”

26. Mamat : ”Mmmmm, kalian punya cita-cita tidak?”

27. Miki : ”Ya iyalah Mat... Aku ingin jadi Pramugari...”

28. Mimi : ”Kalau aku ingin jadi... mmmm... apa ya??”

29. Miki+Lala+Mono+Mamat : ” APA???”

30. Mimi : ”Aku ingin jadi Dokter Gigi, biar bisa nambal gigi kalian yang bolong-bolong

itu...”

31. Lala : ” Ahh, kamu bisa-bisa aja Mi.... Kalau aku ingin jadi Guru. Yang mengajarkan

berbagai ilmu pengetahuan dan ilmu agama...”

32. Mono : ”Amin ya robbaal alamin... Kalau aku ingin jadi... Astronot... Biar bisa terbang

tinggi ke angkasa mengagumi keajaiban ciptaan Allah SWT...”

33. Miki : ”Kalau kamu apa Mat?”

34. Mamat : ”Aku... aku.... aku...”

35. Mono : ”Iyaa, kamu ingin jadi apa?”

36. Mamat : ”Aku bercita-cita ingin jadi.... Sudahlah, hal itu tidak mungkin terjadi.”

37. Lala : “Kenapa Mat? Katakan saja, apa cita-citamu?”

38. Mamat : ”Aku berbeda dengan kalian. Kalian enak, bisa sekolah, setiap pagi memeakai

seragam sekolah dan berangkat menuntut ilmu. Sedangkan aku....?”

39. Mono ; ”Jangan begitu to Mat... Katakan saja apa cita-citamu?”

40. Mamat : ”Sebenarnya, cita-citaku adalah ingin jadi PRESIDEN...”

(ADEGAN 3) ANAK-ANAK USIL MASUK

41. Roy&anak2 usil : ”Haha ha ha ha... Mamat mau jadi presiden?? Apa kata dunia!! Ha ah ah

ha...”

42. Roy : ”Ngaca dong... Kamu itu siapa?? Sekolah saja tidak mampu kok mau jadi

presiden...”

43. Cici : ”Baju aja kumuh kaya gitu, siapa yang mau punya presiden yang jorok...”

44. Caca : ”Jangan ketinggian dong!! Nanti kalau jatuh, baru tahu rasa...”

45. Rara : ”Emang mudah jadi presiden. Tuh.. banyak sampah berserakan... ambil...!!”

46. Mono : ”Eh, kalian jangan sombong...! Dosa tau!!”

47. Miki : ”Semua orang berhak punya cita-cita... Malah, kita harus punya cita-cita supaya

bisa jadi orang sukses”

48. Roy : ”Punya cita-cita memang harus, tapi ngaca dong...!”

Page 3: NASKAH OPERA SENYUM UNTUK MASA DEPAN

49. Lala : “Terserah Mamat mau punya cita-cita kaya apa, apa urusanmu? Memang kamu

siapa??”

50. Cici : “Presiden?? Ketinggian kali yeee...!!”

51. Mimi : ”Jangan sombong ya... Mentang-mentang kalian punya segalanya...”

52. Miki : ”Hanya Allah lah yang memiliki semuanya, kita ini hanyalah makhluk ciptaanNya

yang sebenarnya tidak punya apa-apa”

53. Rara : ”Jangan banyak bicara kamu...”

(mereka bertengkar)

54. Mamat : ”Sudahlah, kalian jangan bertengkar hanya gara-gara aku. Aku memang salah, aku

hanyalah anak yang tidak punya apa-apa, aku juga tidak mampu sekolah. Aku tidak

pantas punya cita-cita...”

55. Mono : ”Mat, kamu jangan bicara seperti itu... Biarkan saja mereka berkata sesuka hati...

kamu harus yakin, kamu bisa menggapai semua yang kamu impikan!!!”

56. Roy : ”Jangan terlalu banyak bermimpi... Ntar malah nggak bisa bangun lagi...”

57. Miki : ”Jangan sombong Kamu...”

58. Roy : ”fren, dari pada kita ngumpul sama anak-anak jorok kaya gini... Main aja yuk ke

tempat lain yang lebih enjoy... Disini gak asyikk...”

59. Anak-anak usil : ”Yuk...!! Mamat mau jadi presiden?? Apa kata dunia... Ha ha ha ha ha

ha!!!!”

60. Mimi : ”Mat, kamu jangan dengarkan ejekan mereka... Yakinlah kamu pasti bisa... ”

61. Lala : ”Iya Mat, optimislah!!”

62. Mamat : ”Terima kasih kawan, kalian terlalu baik kepadaku. Kalian selalu mendukungku.

Aku bangga memiliki teman-teman seperti kalian...”

63. Mono : ”Mat, ORA ET LABORA... USAHA DISERTAI DO’A... Ya??”

(teman2 mamat keluar, Mamat sendirian..)

Monolog si Mamat..

Mamat :

”Apakah aku salah dengan impianku

Apakah aku salah dengan cita-citaku...

Kenapa banyak orang yang menghinaku....

Kenapa....

Ya Allah...

Berikanlah kesabaran dan kekuatan

Berikanlah aku petunjukMu...”

(Musik instrumen)

”Bapak... Ibu...

Apakah harapanku terlalu besar...?

Apakah cita-citaku terlalu tinggi...?

Bapak... Ibu...

Aku ingin sekolah....”

Page 4: NASKAH OPERA SENYUM UNTUK MASA DEPAN

(ADEGAN 4) BAPAK DAN IBU MAMAT MASUK

64. Bapak : ”Mat, kenapa kamu sendirian disini?”

65. Ibu : ”Iya Mat, kenapa kamu tidak bermain dengan teman-temanmu?”

66. Mamat : ”Teman-teman baru saja pulang kok Bu. Baru saja aku bermain dengan mereka”

67. Bapak : ”Lalu kenapa kamu masih disini?”

68. Ibu : ”Dari jauh Ibu lihat, kamu kelihatan begitu sedih. Ada apa Mat?? Jujurlah pada

Ibumu...”

69. Bapak : ”Teman-temanmu menjauhi kamu? Atau, kamu berkelahi dengan mereka?”

70. Mamat : ”Tidak kok Pak...”

71. Ibu : ”Lalu, ada apa Mat?”

72. Mamat : ”Aku malu Pak”

73. Bapak : ”Kenapa harus malu? Tidak biasanya kamu seperti ini??”

74. Mamat : ”Pak... Bu... Mereka enak ya?? Bisa sekolah setiap hari, punya banyak teman, dan

bisa meraih cita-cita”

75. Bapak : ”Jadi, itu yang merisaukan hatimu anakku... Mereka belum tentu seenak yang kamu

bayangkan”

76. Mamat : ”Kok bisa Pak?”

77. Ibu : ”Iya Mat, buktinya... banyak sekali anak yang suka bolos sekolah. Juga banyak sekali

anak yang hanya bermain saja dan tidak mau belajar, padahal orang tuanya mampu

menyekolahkan dan mampu mencukupi semua kebutuhan sekolahnya”

78. Bapak : ”Walaupun Bapak belum mampu menyekolahkanmu, jangan putus asa seperti itu

ya Mat... Sabarlah”

79. Mamat : ”Sabar Pak?? Aku tidak kuat lagi Pak. Banyak sekali orang yang menghinaku.

Mereka bilang aku bodoh, aku jorok dan aku tidak pantas punya cita-cita. Pak, aku

punya cita-cita... aku punya cita-cita Pak...”

80. Ibu : ”Sabar ya Nak...”

81. Mamat : ”Sampai kapan Bu?? Sampai kapan??! Aku sudah tidak sanggup lagi...”

82. Bapak : ”Mat, janganlah kefakiran ini menyebabkan kekufuranmu!!”

83. Mamat : ”Aku sudah tidak tahan lagi Pak”

84. Bapak : ”Ternyata Bapak telah gagal mendidikmu Nak, Bapak ingin kamu menjadi Hamba

Allah yang tegar terhadap semua cobaan dan kuat menghadapi semua rintangan”

85. Mamat : ”Pak, maafkan aku”

86. Bapak : ”Jangan minta maaf kepadaku, mohon ampunlah kepada Allah!!”

(Bapak&Ibu keluar)

87. Mamat : ”Ya Allah... Ampunilah aku... yang telah kufur akan nikmatMu... Begitu banyak

anugrah yang telah Engkau berikan... Namun keangkuhanku mengingkari

nikmatMu.... Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku...”

Page 5: NASKAH OPERA SENYUM UNTUK MASA DEPAN

ADEGAN 5 Mamat menemui teman-temannya

88. Mamat : ”Teman-teman, aku punya satu keinginan. Apakah kalian mau membantuku?”

89. Mono : ”Katakan saja Mat, selagi kami bisa bantu, akan kami bantu”

90. Mimi : ”Iya Mat, kami adalah teman-temanmu. Kami akan selalu mendukungmu”

91. Mamat : ”Apa kalian tidak malu mempunyai teman seperti aku?”

92. Miki : ”Kenapa kamu bicara seperti itu?”

93. Lala : ”Iya Mat. Apa kamu pikir, kami ini suka pilih-pilih teman?”

94. Mono&FREN : ”ONE FOR ALL AND ALL FOR ONE”

95. Mamat : ”Teman-teman, apakah kalian mau mengajakku berkeliling dan menunjukkan

kepadaku, apa saja yang bisa kupelajari di sekolah?”

96. Mimi : ”Oke. Dengan senang hati”

(Mono&fren mengajak Mamat berkeliling)

97. Mono : ”Yang pertama Mat, kami akan mengajakmu melihat teman-teman yang sedang

belajar menulis dan membaca”

DI PANGGUNG ADA BEBERAPA ANAK YANG SEDANG SIBUK MEMBACA

DAN MENULIS

98. Mamat : ”Kapan ya aku bisa menulis dan membaca seperti mereka?”

99. Mimi : ”nanti kami akan membantumu belajar menulis dan membaca. Kamu mau tidak?”

100. Mamat : ”Wah, mau banget. Terima kasih ya teman-teman”

101. Miki : ”Masih ada lagi Mat, kami akan mengajakmu melihat teman-teman yang sedang

belajar menari. Ayo Mat”

PENAMPILAN TARI

102. Mamat : ”Wah, bagus banget... mereka menari dengan lincah dan indah”

103. Miki : ”Asalkan kamu mau belajar dan berlatih dengan sungguh-sungguh, kamu bisa

seperti mereka, atau bahkan lebih bagus dari mereka”

104. Lala : ” Selanjutnya, kami akan mengajakmu melihat teman-teman yang berpidato. Mau?”

105. Mamat : ”Pidato? Apa itu pidato? Aku kok sama sekali belum tahu apa itu pidato”

106. Lala : ”Penasaran kan? Ayo kita lihat yuk...”

107. Mamat&fren : ”Ayo...”

PENAMPILAN PIDATO BAHASA INDONESIA

PENAMPILAN PIDATO BAHASA JAWA

PENAMPILAN PIDATO BAHASA ARAB

PENAMPILAN PIDATO BAHASA INGGRIS

108. Mamat : ”Wah wah wah... Mereka pinter-pinter ya.... Aku pingin banget seperti mereka”

109. Lala : ”Asalkan kita mau belajar dan berlatih, kita pasti bisa”

110. Miki : ”Belajar bisa kita lakukan kapan saja dan dimana saja. Walaupun kami sudah

belajar di sekolah, kami juga harus terus belajar Mat. Dengan bermain pun kita juga

bisa sambil belajar”

Page 6: NASKAH OPERA SENYUM UNTUK MASA DEPAN

ADEGAN 6

111. Roy : ”Fren, lama-lama anak-anak jorok itu makin berani sama kita...”

112. Cici : ”Kita harus memberi pelajaran sama mereka!!”

113. Caca : ”Kalau dibiarkan terus menerus, mereka bisa mempengaruhi teman-teman yang lain

untuk melawan kita”

114. Rara : ”Tanganku ini sudah tak sabar lagi ingin mencubit mulut mereka yang sok itu”

115. Roy : ”Lalu, bagaimana cara kita memberi pelajarn pada mereka?”

116. Caca : ”Kita pukulin aja mereka satu persatu”

117. Rara : ”Kalau kita pukulin mereka satu persatu, bisa-bisa bukan mereka yang dapat

pelajaran, tetapi malah kita yang kena semprot sama ortu”

118. Cici : ”Jadi, kita harus cari cara lain yang sangat merugikan mereka”

119. Roy : ”Kira-kira, bagaimana caranya?”

120. Caca : “Bagaimana kalau kita ajak mereka camping terus mereka kita sesatkan di hutan”

121. Rara : ”Mana mau mereka kita ajak, pasti mereka sudah tahu semua rencana kita. Cara

yang harus kita cari adalah, bagaimana kita membuat mereka malu semalu-malunya

supaya jadi bahan ejekan semua orang”

122. Roy : ”That’s a good idea, but... what is that?”

123. Cici : “Mungkin, kita harus menghasut semua orang dengan gossip-gosip yang kita buat”

124. Caca : “Semua orang sudah tahu kalau kita ini tukang ngegosip, jadi… mana percaya”

125. Roy : “Kita teriakin saja mereka dengan sebitan maling….”

126. Cici&caca : “Jangan asal kamu”

127. Rara : “Maling…?? Maling…? Ahaa… Ide yang sangat bagus!!!”

128. Cici&Caca : “Maksud loee???”

129. Rara : “Kita hasut mereka”

130. Roy : “Caranya??”

131. Rara : “Kita mencuri sesuatu, lalu kita taruh barang itu di tas mereka, biar mereka yang

kena”

132. Cici&Caca : “KITA??? LOE AJA KALI, GUE ENGGAK!!!”

133. Roy : ”Kalau seperti itu, kita bakal lebih parah kalau ada yang tahu. TERLALU

BERRESIKO!”

134. Rara : ”Aku juga gak mau... Kita nyuruh orang saja...”

135. Roy,Caca,Cici : ”Mmmmm.... EXCELENT!!!”

136. Cici : “Kapan kita mulai beraksi?”

137. Caca : ”FASTER BETTER”

138. Roy : ”Ra, kamu yang atur strategi”

139. Rara : ”OKE BOSS!!! Roy, kamu nyari orang yang mau kita bayar untuk mencuri. Caca,

cari sasaran atau TARGET OPERASI. Cici, pastikan tidak ada yang tahu rencana

kita, cari waktu yang tepat dalam operasi”

140. Roy : ”OKE!! LETS PLAY THE GAME... NOW…!!!”

Page 7: NASKAH OPERA SENYUM UNTUK MASA DEPAN

ADGEAN 7

PENCURIAN (PANTOMIM)

TIBA-TIBA MONO MENGETAHUI AKSI LICIK PARA KOMPLOTAN

PENCURI YANG TERNYATA SURUHAN ROY DAN KAWAN-KAWAN.

TERNYATA BARANG CURIAN TERSEBUT DITARUH DI TAS MILIK

MAMAT.

ORANG YANG BARANGNYA TELAH DICURI KEBINGUNGAN DAN

MENCARI BARANG TERSEBUT.

TERNYATA BARANG TERSEBUT DITEMUKAN DI TAS MILIK MAMAT.

SEMUA ORANG MENCEMOOH MAMAT., TERMASUK MIMI, MIKI DAN

LALA. KECUALI MONO.

DIMANA-MANA MAMAT PUN DICEMOOH DAN DIEJEK DENGAN

SEBUTAN ”MALING” ATAU ”PENCURI”.

SEMUA ORANG MENJAUHI MAMAT.

MONOLOG SI MAMAT

”Ya Allah... Cobaan apa lagi yang Engkau berikan kepada Hambamu...

Kenapa semua orang menjauhiku... kenapa semua orang menuduhku melakukan

perbuatan yang hina itu...

Aku tidak melakukannya Ya Allah...

Berikanlah kesabaran kepadaku...

Ya Allah...

Tunjukkanlah bahwa yang benar itu benar dan yang salah itu salah

Ampunilah dosa orang yang telah membuat fitnah ini...

Hanya Engkaulah Yang Maha Tahu

Engkaulah Maha Pengampun”

DALAM KEBIMBANGAN ITU, MAMAT HANYA PASRAH...

DI LAIN TEMPAT... MONO MEMBERITAHUKAN KEPADA SEMUA ORANG SIAPA

YANG TELAH MELAKUKANNYA,

AKHIRNYA MONO DKK MENEMUI PARA PEMAIN PANTOMIM DAN MENANYAI

MEREKA.

DI LAIN TEMPAT, ROY DKK BERSUKA CITA DENGAN KESUKSESAN DUSTA

MEREKA.

Page 8: NASKAH OPERA SENYUM UNTUK MASA DEPAN

ADEGAN 8 TAWA ROY DKK

141. Roy : ”Akhirnya, kita bisa mengelabui semua orang”

142. Rara : ”Bagaimana rencanaku? Hebat kan?”

143. Caca : ”Aku tidak tahan lagi ingin melihat Mamat semakin sengsara”

144. Cici : ”Suara ejekan orang-orang yang menghina Mamat menyejukkan telingaku...”

ROY DKK LARUT DALAM KEMENANGAN GOSIP MEREKA

KEMUDIAN MONO DKK DATANG

145. Mono : ”Roy, ternyata kalian begitu licik!”

146. Mimi : ”Kalian begitu keji”

147. Miki : ”Kalian penyebar fitnah...”

148. Lala : ”Kalian pembuat dusta...”

149. Rara : ”Apa maksud kalian?”

150. Cici : ”Kalian bicara apa?”

151. Caca : ”Kalau memang teman kalian adalah seorang PENCURI... Akuilah, jangan main

tuding sembarangan”

152. Mono : ”Kalian yang main tuding, kalian yang telah menyuruh orang melakukan pencurian

itu”

153. Roy : ”Jangan asal ngomong ya...!”

154. Mono : ”Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, siapa yang telah melakukannya... dan

orang itu adalah suruhan kalian...”

155. Rara : ”Pasti kalian salah lihat... kalian kan tidak setiap hari berkumpul dengan Mamat.

Mana ada pencuri yang ngaku...”

156. Cici : ”kalau semua pencuri ngaku, penjara pasti penuh...”

157. Caca : ”Akui saja bahwa kalian ini adalah teman seorang PENCURI...”

158. Miki : ”kalian yang harus mengaku...”

159. Mimi : ”Kalianlah para pencuri itu...”

KEDUA KELOMPOK ITU AKHIRNYA SALING ADU MULUT DAN BERKELAHI

ADEGAN TAPAK SUCI

ROY DKK MENGELUARKAN GEROMBOLAN PREMAN

MONO DKK MENUNJUKKAN TIM TAPAK SUCI.

PREMAN KALAH

ROY DKK MENGAKUI KESALAHAN

160. Roy : ”Iya, Kami yang telah melakukannya... Mamat, kami telah salah”

161. Rara : ”Maukan kamu memaafkan kekhilafan-kekhilafan kami...”

162. Mono : ”Mat, kamu boleh bercita-cita setinggi apapun...”

163. Miki : ”Mat, ada berita bagus untuk kamu...”

164. Mimi : ”Kamu bisa sekolah... Ada orang yang baik hati, yang akan membantu biaya

sekolahmu...”

165. Mamat : ”Siapa??”

166. Mono : ”Ayahnya Roy...”

Page 9: NASKAH OPERA SENYUM UNTUK MASA DEPAN

MAMAT DAN ROY BERJABAT TANGAN DAN BERPELUKAN

MONOLOG SI MAMAT

“Ya Allah...

Terima kasih atas semua karuniaMu...

Terima kasih atas semua anugerahMu...

Engkaulah Yang Maha Pengasih dan maha Penyayang...”

”AKU AKAN SEKOLAH

AKU AKAN BELAJAR

AKU AKAN PUNYA BANYAK TEMAN

AKU AKAN MERAIH CITA-CITA

AKU AKAN SENYUM UNTUK MASA DEPAN.....

THE END