Naskah Kotbah 4 Dari 7

download Naskah Kotbah 4 Dari 7

If you can't read please download the document

description

Naskah KotbahMINGGU # 4ANDA DICIPTAKAN UNTUK MENJADI SERUPA DENGAN KRISTUSTiap orang memerlukan suatu tujuan dan itulah sebabnya kita menyediakan waktu bagi 40 Hari yang Bertujuan untuk melihat tujuan Allah bagi hidup anda. Minggu pertama kita berbicara tentang “Anda Diciptakan untuk Kesenangan Allah.” Tujuan pertama anda adalah untuk mengetahui dan mengasihi Allah. Disebut apakah ini? …Penyembahan. Dan minggu berikutnya kita berbicara tentang “Anda Dibentuk untuk Keluarga Allah.” Allah ingin anda belajar untuk mengasihi orang lain dan hidup berdampingan dalam keluargaNya. Dan apa sebutan Alkitab untuk itu?… Persekutuan.Hari ini kita akan melihat tujuan ketiga Allah menempatkan anda di planet ini. Kita menemukannya di Roma 8:29 dan banyak ayat yang lain. Silakan melihat garis besar anda, “Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukanNya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya.” Rencana Allah adalah—dan inilah tujuan ketiga—untuk menjadikan anda seperti Yesus Kristus. RencanaNya sejak dari awal adalah untuk membuat umat manusia seperti DiriNya. Jangan salah mengerti, saya ingin memperjelasnya. Ia tidak mengatakan anda akan menjadi allah. Anda tidak akan pernah menjadi allah. Istri anda mungkin berpikir anda allah, tetapi anda tidak akan pernah menjadi allah. Kenyataannya, saya yakin ia tidak berpikir anda adalah allah. Mungkin dalam pikiran anda, anda adalah allah, tapi anda bukan. Allah tidak menginginkan anda menjadi allah. Ia ingin anda menjadi rohani. Ia ingin anda mengembangkan karakterNya, cara Ia berpikir, cara Ia bertindak, cara Ia merasakan, nilai-nilaiNya, karakter moralNya. Allah ingin membuat anda seperti DiriNya dan itulah rencana ketiga Allah dalam menempatkan anda di planet ini, untuk membuat anda seperti Yesus.Lihatlah ayat berikutnya. Efesus 4:15. Bacalah bersama saya, “Allah ingin anda bertumbuh… menjadi serupa Kristus dalam segala sesuatu.” Apa artinya bertumbuh? Itu berarti menjadi serupa Kristus. Kehendak Allah bagi anda adalah agar anda bertumbuh. Anda tahu, bayi itu lucu, tapi jika bayi tetap bayi, itu tragis. Allah ingin kita untuk menjadi dewasa dan berkembang, dan bagaimanakah kedewasaan rohani itu? Mari kita mengamati Yesus Kristus. Sayangnya, banyak orang makin tua tetapi tidak makin dewasa. Jadi, bisakah anda tulis, tujuan ketiga saya dalam hidup adalah untuk menjadi serupa dengan Kristus. Allah menempatkan anda di planet ini untuk menjadi serupa dengan Kristus. Ia memberi kita model seperti apa Ia ingin kita bertumbuh. Kolose 1:15 dalam Message berkata, “Kita memandang matahari dan melihat tujuan semula Allah bagi segala sesuatu.” Namun ada sebuah proses. Ini tidak terjadi dalam semalam. Ini tidak terjadi tiba-tiba—anda langsung jadi seperti Yesus. Ini adalah proses, dan proses ini disebut “pemuridan.” Ini memerlukan waktu seumur hidup. Diperlukan waktu seumur hidup bagi Allah untuk membentuk karakter anda, sifat-sifat karakter Yesus Kristus.Hari ini kita akan melihat, “Bagaimana Allah melakukannya? Bagaimana Allah menolong saya bertumbuh secara rohani? Bagaimana Allah membuat saya serupa dengan Kristus?” Baik, ada beberapa cara kita mengetahuinya. Kita tahu Ia menggunakan Alkitab. Diperlukan kebenaran untuk mengubah kita. Jika anda benar-benar ingin bertumbuh secara rohani, anda harus mengenal Kitab ini. Makin anda mengenalnya, makin anda bertumbuh. Anda perlu membacanya dan mempelajarinya dan menghafalnya dan merenungkannya dan memikirkannya dan menerapkannya dalam hidup anda karena kebenaran diperlukan untuk mengubah kita. Hal lain yang Allah gunakan adalah orang-orang, dan itu sebabnya minggu lalu kita berbicara tentang persekutuan. Ketika kita saling belajar, kita bertumbuh dan berkembang, dan semakin anda mengambil waktu bersama orang Kristen lain, anda akan menjadi makin dewasa secara rohani karena anda menyediakan waktu bersama mereka.Saya sangat menikmati membaca email-email anda dari minggu ke minggu, dan ini yang saya dapa

Transcript of Naskah Kotbah 4 Dari 7

Naskah KotbahMINGGU # 4ANDA DICIPTAKAN UNTUK MENJADI SERUPA DENGAN KRISTUSTiap orang memerlukan suatu tujuan dan itulah sebabnya kita menyediakan waktu bagi 40 Hari yang Bertujuan untuk melihat tujuan Allah bagi hidup anda. Minggu pertama kita berbicara tentang Anda Diciptakan untuk Kesenangan Allah. Tujuan pertama anda adalah untuk mengetahui dan mengasihi Allah. Disebut apakah ini? Penyembahan. Dan minggu berikutnya kita berbicara tentang Anda Dibentuk untuk Keluarga Allah. Allah ingin anda belajar untuk mengasihi orang lain dan hidup berdampingan dalam keluargaNya. Dan apa sebutan Alkitab untuk itu? Persekutuan.Hari ini kita akan melihat tujuan ketiga Allah menempatkan anda di planet ini. Kita menemukannya di Roma 8:29 dan banyak ayat yang lain. Silakan melihat garis besar anda, Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukanNya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya. Rencana Allah adalahdan inilah tujuan ketigauntuk menjadikan anda seperti Yesus Kristus. RencanaNya sejak dari awal adalah untuk membuat umat manusia seperti DiriNya. Jangan salah mengerti, saya ingin memperjelasnya. Ia tidak mengatakan anda akan menjadi allah. Anda tidak akan pernah menjadi allah. Istri anda mungkin berpikir anda allah, tetapi anda tidak akan pernah menjadi allah. Kenyataannya, saya yakin ia tidak berpikir anda adalah allah. Mungkin dalam pikiran anda, anda adalah allah, tapi anda bukan. Allah tidak menginginkan anda menjadi allah. Ia ingin anda menjadi rohani. Ia ingin anda mengembangkan karakterNya, cara Ia berpikir, cara Ia bertindak, cara Ia merasakan, nilai-nilaiNya, karakter moralNya. Allah ingin membuat anda seperti DiriNya dan itulah rencana ketiga Allah dalam menempatkan anda di planet ini, untuk membuat anda seperti Yesus.Lihatlah ayat berikutnya. Efesus 4:15. Bacalah bersama saya, Allah ingin anda bertumbuh menjadi serupa Kristus dalam segala sesuatu. Apa artinya bertumbuh? Itu berarti menjadi serupa Kristus. Kehendak Allah bagi anda adalah agar anda bertumbuh. Anda tahu, bayi itu lucu, tapi jika bayi tetap bayi, itu tragis. Allah ingin kita untuk menjadi dewasa dan berkembang, dan bagaimanakah kedewasaan rohani itu? Mari kita mengamati Yesus Kristus. Sayangnya, banyak orang makin tua tetapi tidak makin dewasa. Jadi, bisakah anda tulis, tujuan ketiga saya dalam hidup adalah untuk menjadi serupa dengan Kristus. Allah menempatkan anda di planet ini untuk menjadi serupa dengan Kristus. Ia memberi kita model seperti apa Ia ingin kita bertumbuh. Kolose 1:15 dalam Message berkata, Kita memandang matahari dan melihat tujuan semula Allah bagi segala sesuatu. Namun ada sebuah proses. Ini tidak terjadi dalam semalam. Ini tidak terjadi tiba-tibaanda langsung jadi seperti Yesus. Ini adalah proses, dan proses ini disebut pemuridan. Ini memerlukan waktu seumur hidup. Diperlukan waktu seumur hidup bagi Allah untuk membentuk karakter anda, sifat-sifat karakter Yesus Kristus.Hari ini kita akan melihat, Bagaimana Allah melakukannya? Bagaimana Allah menolong saya bertumbuh secara rohani? Bagaimana Allah membuat saya serupa dengan Kristus? Baik, ada beberapa cara kita mengetahuinya. Kita tahu Ia menggunakan Alkitab. Diperlukan kebenaran untuk mengubah kita. Jika anda benar-benar ingin bertumbuh secara rohani, anda harus mengenal Kitab ini. Makin anda mengenalnya, makin anda bertumbuh. Anda perlu membacanya dan mempelajarinya dan menghafalnya dan merenungkannya dan memikirkannya dan menerapkannya dalam hidup anda karena kebenaran diperlukan untuk mengubah kita. Hal lain yang Allah gunakan adalah orang-orang, dan itu sebabnya minggu lalu kita berbicara tentang persekutuan. Ketika kita saling belajar, kita bertumbuh dan berkembang, dan semakin anda mengambil waktu bersama orang Kristen lain, anda akan menjadi makin dewasa secara rohani karena anda menyediakan waktu bersama mereka.Saya sangat menikmati membaca email-email anda dari minggu ke minggu, dan ini yang saya dapatkan minggu ini:Pdt. Rick yang terkasih, Kami adalah sekelompok orang yang telah menghadiri Gereja Saddleback selama beberapa tahun, tetapi kami meyakinkan diri bahwa kami tidak butuh kelompok kecil karena kami semua aktif dalam berbagai pelayanan dan merasa terlalu sibuk. Sekitar setahun lalu, setelah banyak merasa bersalah, kami dengan setengah hati memutuskan untuk membentuk sebuah kelompok yang bertemu tiap tiga minggu sekali. Tebak apa yang terjadi. Kami gagal. Lalu ada program 40 Hari dan kami semua kembali berkomitmen untuk bertemu tiap minggu selama program ini. Kami sekarang telah bertemu tiga kali dan saya dapat katakan bahwa ini adalah pengalaman yang sulit dipercaya. Bagi saya secara pribadi, sekarang saya tak dapat membayangkan melewatkan seminggu tanpa ada kelompok kecil. Sekarang saya punya kerinduan yang sedemikian, bukan beban, untuk berada di sana dan mendiskusikan renungan-renungan harian. Anak-anak kami bahkan juga bergabung. Mereka ingin membentuk sebuah kelompok lain yang bertemu pada waktu yang sama dengan kelompok kami. Ini memberi mereka kesempatan untuk saling melayani. Saya ingin anda tahu perbedaan yang dihasilkan pertemuan mingguan bagi hidup saya. Tolong doakan agar ketika kami menyelesaikan program 40 Hari ini, kelompok kami tetap memliki kerinduan dan entusiasme yang sama.Allah memakai orang-orang dalam hidup anda untuk membantu anda bertumbuh dan itulah mengapa anda harus punya banyak kontak dan memerlukan persekutuan. Anda tidak pernah akan menjadi orang Kristen yang kesepian. Tetapi Allah memakai lebih dari dua hal ini. Ia memakai lebih dari Alkitab dan persekutuan. Malam ini kita akan melihat tiga hal yang mungkin tidak terpikirkan, yang dapat Allah gunakan. Mari lihat ayat berikutnya, Roma 8:28, Allah turut bekerja dalam banyak hal untuk mendatang kebaikan.Oh, saya salah membaca. Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihiDia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Itulah Roma 8:28. Lalu, apa tujuanNya? Kita sudah membacanya. Ingat ayat pertama? Apa yang dikatakannya? Roma 8:28 memberitahu apa tujuanNya. Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk kebaikan, yaitu untuk membuat kita serupa dengan Yesus. Dan anda berkata,Oh, apa yang termasuk di dalamnya? Ya, ini termasuk segala sesuatu. Apakah termasuk hal-hal yang buruk? Yang menyakitkan? Apakah termasuk kesalahan-kesalahan karena dosa kita? Ya. Dalam segala hal Allah bekerja bagi kebaikan dari mereka yang mengasihi Dia. Tidak dikatakan semuanya baik karena ada banyak hal yang buruk di dunia, tetapi dalam segala sesuatu Allah memakainya untuk membuat saya serupa dengan Kristus.Dan malam ini kita akan melihat tiga sarana yang tak terduga. Kita akan melihatnya dalam hidup Yesus Kristus. Ia mengalami kesengsaraan di taman. Ia menghadapi pencobaan di padang gurun, dan Ia mengalami pelanggaran di kayu salib. Dan jika anda ingin bertumbuh menjadi serupa Kristus, Allah akan membawa anda melewati pengalaman yang sama. Satu demi satu. Masalahnya sekarang adalah, hal-hal ini tidak secara otomatis membantu anda bertumbuh. Anda harus menyiapkan hati anda karena jika hati anda tidak siap, anda akan menjadi lebih pahit dan bukan lebih baik dengan hal-hal ini. Jadi sebelum anda mempelajarinya malam ini, marilah kita menyiapkan hati kita dengan sebuah lagu. [Lagu]Nomor satu, anda mungkin ingin menuliskannya, Allah memakai kesengsaraan untuk mengajar kita mempercayaiNya. Allah memakai kesengsaraan untuk mengajar kita mempercayaiNya. Dalam Alkitab, kata kesengsaraan sering disebut ujian dan ujian adalah situasi yang dirancang Allah untuk menarik kita lebih dekat kepadaNya. Mereka tidak dirancang untuk melukai kita; mereka dirancang untuk menolong kita. Apakah ada masalah jika semuanya berlangsung baik dalam hidup anda? Dalam hal demikian iman tidak diperlukan, karakter tidak diperlukan. Jadi Allah harus membiarkan beberapa hal terjadi dalam hidup kita untuk meregangkan kita, untuk membuat kita bertumbuh, dan ini disebut kesengsaraan atau ujian. Allah ingin membentuk karakter dalam diri anda. Bagaimana Ia melakukannya? Lihatlah ayat pertama, Roma 5:3-4 kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji, dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Ketahuilah, Allah jauh lebih tertarik akan hidup anda, siapa diri anda, dari pada apa yang anda lakukan. Allah selalu lebih tertarik pada siapa anda, karakter anda, dari pada apa yang anda lakukan, karir anda. Mengapa? Karena anda tidak akan membawa karir anda ke surga, tapi membawa karakter anda. Itulah yang kekal. Karena itu Allah berkata bahwa tujuan dari hidup adalah karakter, bukan karir anda. Tujuan dari hidup adalah karakter, bukan kenyamanan pribadi anda. Sampai anda memahami hal ini, hidup tidak akan masuk akal. Segala macam masalah akan terjadi dalam hidup andakesengsaraan, ujian, kesulitandan anda akan berkata, Mengapa saya Tuhan? Mengapa ini terjadi pada saya? seolah-olah hidup itu adalah hidup yang penuh kenyamanan. Tidak. Tujuan dari hidup bukanlah kenyamanan. Ini bukan surga. Suatu hari anda akan berada di tempat yang tanpa masalah, tanpa pencobaan. Bukankah ini hebat?! Dan anda akan melewatkan jutaan dan miliaran tahun di sana, jadi di sini bukan surga. Dan jika anda tetap berpikir anda akan menemukan surga di dunia, anda akan sangat kecewa. Ini bukanlah tempat bagi kenyamanan. Ini tempat bagi pengembangan karakter. Dan salah satu yang terjadi adalah, kesengsaraan akan menghasilkan ketekunan, dan ketekunan menghasilkan karakter, dan karakter menghasilkan harapan. Bisakah anda menuliskannya di garis besar anda? Tiap masalah mempunyai tujuan. Tidak peduli apakah anda yang menimbulkannya, orang lain yang menimbulkannya, si jahat yang menimbulkannya. Tidak peduli siapa penyebabnya, setiap masalah mempunyai tujuan. Dan apakah tujuan itu? Untuk membuat anda semakin menyerupai Kristus, untuk membentuk karakter dalam hidup saya.Anda tahu, Yesus mengalami banyak kesengsaraan dan ujian dalam hidupNya, tetapi yang terbesar adalah pada malam sebelum Ia disalibkan. Karena Ia tahu apa yang akan Ia hadapi hari berikutnya, maka intensitas dari pergumulan dalam hatiNya begitu luar biasa. Ia akan memikul dosa seisi dunia. Ia harus mati dengan cara mengerikan di kayu salib, dan pertanyaan yang sebenarnya adalah, Apakah Ia akan mempercayai Allah? Apakah Ia akan percaya bahwa Allah mengetahui apa yang terbaik bagi hidupNya, sekalipun itu berarti mengalami kematian yang sangat menyakitkan? Dan itulah yang harus Ia gumuli. Perhatikan, Ia pergi ke tempat yang bernama Getsemani. Ia membawa murid-muridNya ke taman, yaitu sebuah hutan kecil yang terdiri dari pohon zaitun. Dan di bawah tekanan memikul beban dunia, Ia meminta murid-muridNya untuk berjaga-jaga dengan Dia sementara Ia berdoa. Perhatikan apa yang dikatakan, Lalu sampailah Yesus dan murid-muridNya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus kepada murid-muridNya, Duduklah di sini sementara Aku berdoa. (Markus 14:32). Perhatikan, bahkan Yesuspun memerlukan teman ketika Ia melewati kesengsaraan. Itu sebabnya anda memerlukan kelompok kecil. Itu sebabnya anda perlu persekutuan. Tidak ada orang yang dimaksudkan untuk melewati kesengsaraan-kesengsaraan hidup sendirian. Yesuspun memerlukan teman. Ia berkata, Tolong temani saya ketika saya berdoa. Tekanan dan pergumulan menimpaNya, dan Ia berkata, HatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya. (Markus 14:34). Ini adalah sebuah kesengsaraan yang besar. Kesengsaraan besar yang akan dilaluiNya. Ia berkata, Aku rasanya mau mati jika memikirkan apa yang akan terjadi besok, apa yang harus Aku lewati. Banyak dari anda berkata, Saya tahu bagaimana rasanya ketika saya merasa tidak sanggup lagi bertahan sampai esok. Perhatikan bagaimana Yesus meresponi kesengsaraan itu dalam ayat berikutnya. Bapa, kataNya, tidak ada yang mustahil bagiMu. Ambillah cawan ini dari padaKu, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki. (Markus 14:36)Sahabatku, jika anda ingin menjadi seperti Yesus, inilah pelajaran pertama yang harus anda pelajari. Ketika anda melalui kesengsaraan, tidak apa-apa untuk berkata, Tuhan, saya tidak suka ini. Tuhan saya ingin Engkau mengambilnya dari saya. Tuhan saya tahu Engkau bisa mengambilnya. Yesus berkata, Saya tahu, segala sesuatu mungkin bagiMu. Tetapi inilah yang terbaik bagiKu. Biarlah kehendakMu jadi dalam hidupKu. Ia tunduk kepada rencana Allah. Ia berkata, Apapun yang memenuhi tujuanMu dalam hidup saya. Inilah pokok pertama. Jika anda ingin menjadi serupa Yesus Kristus, anda harus belajar mempercayai Allah sepenuhnya, bahkan ketika semuanya terlihat payah dan berantakan. Saya tidak mengerti hal ini. Saya rasanya mau mati. Saya tenggelam. Anda harus belajar untuk mempercayai Allah sepenuhnya seperti yang dilakukan Yesus. Allah memakai kesengsaraan untuk mengajar kita mempercayaiNya. Adalah mudah untuk mempercayai Allah ketika semuanya baik dalam hidup anda. Ujian yang sesungguhnya dari iman anda adalah bagaimana anda bergantung pada Allah ketika anda tidak merasa baik. Ketika semuanya tidak beres dan buruk dan anda tidak lagi bisa merasakannya. Allah sering mengambil perasaan-perasaan kita untuk mengajar kita beriman. Jadi, lain kali saat anda mendapat kesengsaraan dan bertanya, Mengapa ini terjadi?, anda tahu mengapa. Allah sedang mengajar anda untuk mempercayaiNya. Ia memberi anda kesempatan untuk mempercayaiNya.Sekarang, saya akan memberikan beberapa hal yang dapat menolong anda ketika melewati kesengsaraan. Beberapa dari anda mungkin berada dalam kesengsaraan sekarang. Ada beberapa hal. Pertama, buatlah jurnal rohani. Saya tidak berlebihan dalam merekomendasikannya. Allah menyuruh Musa untuk melakukan hal ini ketika mereka menghabiskan waktu 40 tahun menggembara di padang belantara. Dalam Bilangan 33:2 dikatakan, Musa menuliskan perjalanan mereka dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan sesuai titah Tuhan. Ketika saya berbicara tentang membuat jurnal rohani, saya tidak berbicara tentang buku harian. Buku harian yang tercinta, saya pergi ke toko makanan hari ini dan melihat seorang yang sangat tampan. Tidak. Perbedaan antara buku harian dan jurnal adalah buku harian mencatat kejadian-kejadian dalam hidup anda. Jurnal mencatat pelajaran dan kesan yang anda pelajari dalam hidup anda. Itulah bedanya. Apa yang anda pelajari hari ini? Anda tidak harus menuliskan apa yang anda lakukan hari ini. Tidak seorangpun yang peduli tentang itu, dan tidak ada yang peduli sepuluh tahun mendatang. Tapi apa yang anda pelajari hari ini adalah sesuatu yang berharga untuk dilihat kembali dan untuk diteruskan. Minggu ini Peter Martin, seorang pengacara di gereja kita, mengirim surat kepada saya. Saya tidak akan membacakan seluruhnya. Ia berkata,Pdt. Rick, saya mulai membuat jurnal rohani pada tahun 1983 pada usia 19 tahun ketika saya pergi ke Thailand untuk proyek misi musim panas. Saya telah meneruskan kebiasaan itu selama hampir 20 tahun. Satu hal yang saya perhatikan adalah betapa berharganya jurnal saya pada masa-masa sulit. Dua kali dalam 10 tahun ini, sebagai akibat resesi, saya di-phk. Yang pertama, saya tidak mendapatkan pekerjaan selama hampir setahun. Sebagai pengacara yang baru, ini adalah suatu pukulan yang keras bagi saya. Catatan jurnal saya dipenuhi dengan kemarahan dan kebingungan dan keraguan dan saya mengatakan kepada Allah tepat seperti apa yang saya rasakan. Tapi dalam salah satu catatan jurnal, saya menyerahkan karir saya sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan dan saya menulis bahwa saya akan mempercayaiNya apapun yang akan terjadi. Saya juga berkomitmen untuk terus memberi persepuluhan walaupun masih menganggur. Itu memang tidak masuk akal, tapi kami percaya dan taat kepada Allah dan Allah menyediakan sebuah pekerjaan. Lima tahun kemudian, itu terjadi lagi. Mula-mula, istri saya dan saya berlutut dalam ruang keluarga dan kami berdoa dan menangis dan meminta belas kasihan dan anugrah Allah. Lalu saya pergi dan membaca catatan jurnal ketika hal ini terjadi sebelumnya, dan saya mengingat kembali pelajaran yang saya dapatkan lima tahun lalu. Begitu besar perbedaan yang terjadi. Rasa damai yang besar dan kekuatan memenuhi saya dan saya dapat menghadapi phk itu dengan lebih baik dari pada sebelumnya karena saya dapat membaca dan mengingat bagaimana Allah memelihara kami sebelumnya. Saya sangat menganjurkan, khususnya untuk pria, untuk membuat jurnal rohani. Ini tidak perlu menjadi obsesi harian. Ini hanya sarana yang Allah pakai untuk menolong saya memperjelas pikiran-pikiran saya, menaikkan doa-doa, menarik saya lebih dekat kepada Allah dan mengingat pelajaran-pelajaran yang Ia ajarkan. Lalu ketika masa-masa sulit datang, saya dapat mengingat dan melihat kembali bagaimana Ia menolong saya di masa lalu, dan itu membuat saya lebih mudah untuk mempercayai Allah.Saya ingin menyampaikan beberapa manfaat lain dari membuat jurnal. Pertama, ia menolong anda melihat perkembangan. Banyak dari kita tidak menyadari berapa banyak kita telah berubah, dan kita lupa bagaimana kita sebelumnya. Dan ketika anda memiliki jurnal, anda dapat melihat kembali dan berkata, Lihat, saya sedang membuat kemajuan. Saya lebih menyerupai Yesus dari pada sebelumnya. Dan itu merupakan dorongan ketika anda sedang patah semangat. Lebih dari itu, anda dapat meneruskannya kepada generasi berikutnya sebagai suatu warisan rohani. Anda dapat meneruskan pelajaran-pelajaran yang anda dapatkan dan org lain akan belajar dari pengalaman anda. Buatlah jurnal ketika anda melalui kesengsaraan. Saya sangat menganjurkannya.Kedua, ingatlah upahnya. Dalam kekekalan Allah akan memberi anda upah atas perkembangan karakter anda. Alkitab berkata, Penderitaan ringan yang sekarang ini mengerjakan bagi kamu kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. (2 Kor intus 4:17). Paulus berkata, Tahukah anda? Apa yang kita alami tidak akan berlangsung terus. Bahkan jika itu berlangsung seumur hidup kita, itu tidak sebanding dengan waktu yang akan anda lewatkan dalam kekekalan. Ia berkata, Apa yang kita alami saat ini ringan dan sementara, tetapi kita akan diberi upah atas karakter kita di surga. Saya suka ayat ini dalam parafrase Message. Dikatakan, Masa-masa sulit ini adalah kecil dibandingkan dengan masa-masa indah dan perayaan besar-besaran yang disediakan bagi kita.Ketika saya membaca ayat ini saya terpikir akan Robin McQuisten di gereja kita. Pada tahun 1999, Neil dan Robin baru menikah selama lima tahun dan ia terkena pembengkakan otak, dan itu melumpuhkan bagian kiri dari tubuhnya. Itu terjadi tahun 1999. Dan merupakan perjalanan panjang bagaimana kasih Neil membawa Robin kembali kepada kesembuhan. Suatu pagi ketika saya menghadiri PA wanita di sebuah tenda, Robin berada di sana duduk di kursi rodanya. Di tenda itu agak dingin dan ia memakai syal. Saya memandangnya dan berkata, Robin, apakah kau merasa baik? Ia berkata, Saya tidak akan merasa baik sampai saya tiba di surga. Tapi ia berkata, Hidup ini tidak akan berlangsung lama. Itu hanya seperti uap. Itulah kedewasaan rohani, sahabat. Itulah kedewasaan rohani. Ya, ada hal-hal sulit yang terjadi dalam hidup saya dengan berbagai tingkat, dan tiap orang punya kesengsaraan mereka sendiri. Tetapi Allah memakai semuanya untuk membuat anda seperti Yesus Kristus.Sara Grove menulis sebuah lagu tentang kesengsaraan-kesengsaraan yang membuat kita makin menyerupai Yesus dan saya suka baris di dalamnya yang berkata, Dalam tanganMu sakit dan luka terlihat tidak seperti bekas luka tetapi seperti karakter; tidak seperti penjara, tetapi seperti kamar; tidak seperti kotak, tetapi seperti rahim; tidak seperti kematian, tetapi seperti jalan mendaki; tidak seperti ketakutan, tidak seperti akhir. Dan dalam tanganMu sakit dan luka terlihat tidak seperti bekas luka tetapi seperti karakter. Allah memakai kesengsaraan untuk mengajar kita mempercayaiNya.[Lagu]Pdt. Tom:Ada cara mengherankan yang lain tentang bagaimana Allah bekerja dalam hidup kita untuk membuat kita lebih menyerupaiYesus. Ia memakai pencobaan. Allah memakai pencobaan untuk mengajar kita menaatiNya. Saya rasa adalah penting untuk memahami dengan jelas definisi pencobaan. Pencobaan adalah situasi yang dirancang oleh Iblis dan dimaksudkan untuk mencelakai kita. Itulah pencobaan. Allah tidak pernah mencobai kita untuk berbuat jahat. Alkitab sangat jelas tentang hal ini. Mereka dirancang oleh Setan, dimaksudkan untuk mencelakai kita. Allah tidak pernah mencobai kita, tetapi Ia mampu, karena kuasaNya yang besar dan karena Dia Allah, untuk memakai pencobaan Setan bagi kebaikan hidup kita karena pencobaan selalu menyediakan sebuah pilihan. Ketika saya memilih Allah dan bukan Setan, rencana Setan gagal dan saya mulai bertumbuh dalam hidup saya. Dan pilihan dibutuhkan untuk mengembangkan karakter dalam hidup kita.Yesus menghadapi pencobaan. Ia tidak pernah berdosa, tapi Ia menghadapi pencobaan. Begitu Ia selesai dibaptis, pada awal pelayananNya di usia 30 tahun, Ia mengalami masa 40 hari pencobaan yang berat di padang gurun. Perhatikan apa yang dikatakan Alkitab dalam Matius 4:1, Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Jika Yesus menghadapi pencobaan, anda dan saya juga akan menghadapi pencobaan. Bahkan, kenyataan bahwa Ia menghadapi pencobaan mengingatkan kita akan beberapa kebenaran tentang pencobaan, yang akan menolong kita ketika melaluinya. Berikut adalah beberapa hal untuk kita ingat.Pertama, ingatlah bahwa dicobai bukan dosa. Yesus tidak pernah berdosa, tetapi Ia dicobai. Dicobai bukan dosa. Martin Luther pernah berkata, Anda tidak dapat mencegah burung terbang di atas kepala anda, tetapi anda dapat mencegahnya membuat sarang di rambut anda, jika anda punya cukup rambut bagi mereka untuk membuat sarang. Dicobai bukanlah dosa. Kedua, ingatlah bahwa tiap orang dicobai dengan cara-cara yang sama, semua dari kita. Alkitab berkata, kita dicobai dengan cara yang sama. Salah satu tipuan Setan adalah membuat kita merasa pencobaan kita lebih berat dari siapapun. Saya benar-benar buruk. Saya mendapat pencobaan yang begitu berat. Saya telah memikirkannya; tak seorangpun dalam sejarah umat manusia pernah memikirkan pencobaan ini. Tidak. Pencobaan anda sama seperti orang lain. Dan jika anda merasa seperti orang yang begitu buruk, anda seperti seorang anak balita yang berpikir ialah orang pertama yang mempunyai ide menaruh kacang hijau dalam hidungnya. Yang benar adalah, tiap orang menghadapi pencobaan yang sama. Kita semua serupa. Dan jika anda takut terhadap pencobaan yang anda hadapi, merasa seolah-olah tak seorangpun pernah mengalaminya, ketahuilah, kita semua menghadapi hal yang sama. Dan Allah sanggup menolong kita melewatinya.Penting untuk diingat bahwa anda tidak akan pernah setingkat lebih tinggi dari pencobaan. Anda tidak akan pernah sampai pada suatu tahap di mana anda menjadi begitu rohani atau begitu tua sehingga anda tidak dicobai lagi. Kita semua dicobai seumur hidup kita. Tapi penting juga untuk ingat bahwa lewat pengalamanNya Yesus mengajar kita bahwa tiap pencobaan adalah kesempatan untuk berbuat baik, untuk membuat pilihan yang benar. Itu adalah batu loncatan ke arah menjadi makin menyerupai Kristus. Perhatikan apa yang Yesus lakukan ketika ia dicobai dalam Matius 4:10. Yesus berkata, Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti! Ia mengkonfrontir pencobaan itu. Inilah intinya. Pencobaan selalu menguji apakah anda mengasihi Allah lebih dari pada pencobaan itu. Itulah yang terjadi ketika anda dicobai. Ia selalu merupakan ujian tentang apa yang lebih saya kasihi dalam hidup saya. Ketika saya dicobai oleh uang, ini adalah pencobaan. Apakah saya lebih mengasihi Allah atau uang dalam hidup saya? Ketika saya dicobai oleh hubungan yang salah, itu adalah pencobaan. Apakah saya lebih mencintai orang itu atau Allah dalam hidup saya? Ketika saya dicobai oleh kenikmatan, saya ingin hidup yang nyaman, itulah pencobaan. Siapa yang lebih saya cintai? Reputasi saya? Siapa yang lebih saya cintai? Allah atau pencobaan yang datang ke dalam hidup saya? Ketaatan, memilih untuk berkata ya kepada Allah, adalah masalah kasih. Ini bukan masalah kewajiban. Alkitab berkata bahwa Yesus mengatakan, Jika engkau mengasihi Aku, taatilah perintahKu.Melalui hal berikut kami akan memberi anda beberapa ide praktis tentang Apa yang saya lakukan? Bagaimana saya melewatinya? Dua hal akan menolong dalam pencobaan. Pertama, jika anda ingin melewati pencobaan yang kita semua alami, berfokuslah pada pikiran yang baik. Alkitab berbicara tentang ini dalam Filipi 4:8, Pikirkanlah semua yang benar, yang baik dan yang disebut kebajikan. Pencobaan selalu berawal dari menarik perhatian anda, dan ketika anda memberi perhatian, anda kena. Jika anda berfokus pada pencobaan, tanpa terhindar anda akan mengikuti jalan itu dan anda akan ditangkap oleh pencobaan itu. Sebagian dari anda berpikir, Saya seperti seorang dengan banyak tugas. Saya dapat berpikir tentang banyak hal sekaligus. Tapi saya katakan, dua hal tidak akan bisa ada dalam pikiran anda secara bersama. Anda tidak dapat berpikir untuk tunduk pada pencobaan dan berpikir untuk menaati Allah pada saat yang sama. Begitu anda mengubah pikiran anda dan berfokus pada sesuatu yang positif, baik, benar, hal-hal yang Allah inginkan untuk kita pikirkan, secara tiba-tiba anda telah mendorong pencobaan itu pergi.Saya ingin memberi anda sebuah tip tentang pencobaan. Ketika anda dicobai, jangan melawannya. Karena ketika anda melawannya, tebak apa yang anda lakukan? Anda hanya memikirkan tentang pencobaan itu! Anda melakukan tarik tambang rohani dengan Setan dan ia selalu menang! Jangan melawannya, jatuhkan saja talinya dan pergilah ke arah lain dan pikirkanlah sesuatu yang lain. Ini adalah ayat yang saya pakai ratusan kali dalam hidup saya., Semua yang baik, semua yang benar, semua yang patut dipuji. Ketika saya dicobai, inilah ayat favorit yang saya pakai untuk mengubah pikiran saya dari apa yang salah menjadi benar, sehingga saya menghafalnya dengan baik, karena saya seringkali dicobai. Jika anda mau memakai ayat seperti ini dan membiarkannya mengubah pikiran anda dari apa yang salah menjadi benar, anda akan mendapati bahwa pencobaan itu akan surut. Anda berfokus kembali kepada sesuatu yang lain. Anda tetap berfokus pada pikiran-pikiran yang baik.Tip kedua adalah, carilah partner rohani. Saya tahu tidak ada dari kita yang suka membicarakan pencobaan kita, tetapi salah satu cara untuk mengalahkannya adalah dengan terbuka mengenainya, membawanya kepada terang. Carilah seorang partner rohani, seseorang yang dapat menolong anda. Alkitab berkata dalam Pengkotbah 4:9-10, Berdua lebih baik dari pada seorang diri karena kalau mereka jatuh, yang seorang akan mengangkat temannya. Begitu banyak dari kita dalam hidup ini, menghadapi pencobaan yang tak tertanggung. Itu mungkin sesuatu yang baru dan mungkin berlangsung seumur hidup. Tetapi sesungguhnya, anda menghadapinya sendirian. Langkah kedua ini adalah, Katakanlah kepada seseorang. Mereka tidak akan terlalu terkejut, tahu mengapa? Karena mereka juga menghadapi pencobaan yang sama dengan anda. Ini adalah langkah kesadaran . Saya membutuhkan seseorang untuk menolong saya melewatinya adalah langkah yang perlu anda ambil untuk mulai menyingkirkan pencobaan itu dalam hidup anda. Pada permulaan program 40 Hari ini, kita berbicara tentang jangan sendirian, tetapi setidaknya carilah seorang teman membaca. Tempat terbaik untuk mencari partner rohani adalah dalam kelompok kecil anda, seseorang yang dapat anda percaya. Alkitab berkata bahwa rasul Paulus yang Allah pakai secara luar biasa karena ia menolak banyak pencobaan dalam hidupnya, mempunyai banyak partner rohani. Bahkan, Alkitab menyebutkan nama dari orang-orang tersebut, Barnabas dan Markus dan Apolos dan Timotius dan Efaproditus dan Titus. Semua orang ini dibawanya ke dalam hidupnya, dan salah satu alasan mengapa ia bisa memiliki iman yang begitu besar adalah ia tidak takut memiliki partner yang bersamanya ia menjalani hidup. Tetapi pertanyaannya adalah, pencobaan apa yang anda hadapi saat ini dan bagaimana Allah dapat menolong anda memakai pencobaan ini sementara anda memilih untuk menaati Dia sebagai kesempatan untuk bertumbuh dalam karakter? Saya ingin anda mendengarkan kesaksian Andrea Jorn tentang bagaimana ia bertumbuh lewat sebuah pencobaan dalam hidupnya. Marilah kita memberi sambutan yang hangat.KESAKSIAN Andrea JornHalo, nama saya Andrea Jorn dan saya telah menjadi orang Kristen sejak kecil. Tetapi ketika saya berumur 20an, Setan seolah-olah menarik semua tanda-tanda berhenti. Saya mulai mengalami pencobaan yang belum pernah saya alami. Hari ini saya ingin menyampaikan sebagian dari pencobaan yang saya gumuli. Ketika memandang ke belakang, saya dapat melihat bagaimana tiap pencobaan itu dirancang secara khusus untuk mencegah saya menjadi serupa Yesus dan menjauhkan tujuan Allah bagi pertumbuhan rohani saya. Pencobaan pertama saya sebut pencobaan untuk hidup di sini dan bagi saat ini. Ketika saya berusia 20an, tiba-tiba saya punya banyak kebebasan dan dapat melakukan apapun yang saya mau. Saya melihat di sekitar saya, orang-orang yang seusia saya hidup seperti itu. Kesenangan nampaknya menjadi tujuan pertama dalam hidup saya. Sehingga saya mengikuti pesta-pesta dan mulai berpacaran dengan seorang gitaris dari band setempat, dan mula-mula rasanya tidak salah untuk bersama dengan kumpulan orang-orang yang ngetrend, menikmati kesenangan dan mengikuti arus. Tetapi pencobaan sering nampak tidak berdosa pada mulanya. Kecintaanku akan kesenangan, kenikmatan dan penerimaan dari orang-orang keren menjadi makin kuat dibanding kasih saya kepada Tuhan. Saya ingin diterima, sehingga saya meninggalkan apa yang saya tahu benar. Tak lama kemudian, saya terperangkap dalam pesta-pesta, dosa-dosa seksual, penyalahgunaan alkohol dan hidup yang liar. Saya tahu tahun-tahun itu sia-sia dan saya hanya bisa menyesal bahwa saya tidak menyadari perilaku yang merusak itu. Pencobaan kedua yang sering mengganggu saya untuk menjadi serupa Kristus adalah pencobaan untuk terburu-buru. Ketika membaca Alkitab saya melihat berbagai janji besar Allah untuk memenuhi kebutuhan saya, tetapi sering waktu Allah bukanlah waktu saya dan saya dicobai untuk menyelesaikan sendiri persoalan. Seperti banyak orang seusia saya, saya selalu ingin untuk berkeluarga. Jadi ketika saya pindah ke Orange County empat tahun lalu, saya mulai berpacaran dan akhirnya bertemu seorang yang menurut saya adalah orang baik dan bertunangan. Saya tidak menantikan dan mempercyai Allah. Saya siap untuk mengurus semuanya sendiri, bahkan jika itu bukanlah yang terbaik. Saya maju dengan kecepatan penuh.Syukurlah, Allah mengasihi saya dan mulai menaruh rintangan-rintangan dalam hidup saya. Salah satunya adalah saya terluka dalam lomba lari di pantai Dana Point. Saya menghabiskan beberapa bulan berurusan dengan sakit punggung. Allah memakai kecelakan itu untuk membangunkan dan mendapatkan perhatian saya. Bahkan, ada sebuah ayat dalam Alkitab, Mazmur 119:71 yang berkata, Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapanmu. Kadangkala Allah harus memaksa anda berbaring agar anda dapat memandangNya. Tuhan mulai mengetuk hati saya dan segera saya menyadari bahwa saya telah membuat kesalahan besar dengan memutuskan untuk menikah dengan orang yang tidak menyerahkan hidupnya kepada Kristus. Dengan terburu-buru menikah, saya melanggar prinsip tidak menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan orang yang tidak percaya, dan saya tahu jika saya menginginkan yang terbaik dari Allah, saya harus mengakhiri pertunangan ini. Wah! Tibalah bagian yang sulit. Saya harus membuat keputusan. Saya sudah membeli baju pengantin, pendamping pengantin sudah membayar gaun mereka, dan undangan akan selesai dalam dua hari. Salah satu kekuatiran terbesar saya adalah orang tua saya akan marah karena semua uang yang telah mereka keluarkan. Semua uang muka tidak dapat ditarik, jadi apa yang harus saya lakukan? Ini bisa disebut pencobaan untuk melakukan yang muda dan tidak menjadi orang yang disalahkan. Saya melihat pencobaan yang sama setiap saat di Orange County. Orang lebih peduli pada penampilan dari pada realitas. Membatalkan pernikahan adalah suatu keputusan yang sangat sulit dan menyakitkan. Tapi begitu saya melakukan hal yang benar, Allah melimpahi saya dengan rasa damai yang luar biasa. Keputusan untuk melakukan hal yang tersulit yang pernah saya buat itu, ternyata merupakan titik balik dalam pertumbuhan rohani saya. Hidup saya tidak pernah sama lagi sejak itu. Keluarga dan teman-teman saya begitu mendukung, tetapi orang-orang terus bertanya, Apakah kau cukup kuat untuk melakukannya? Jawaban saya selalu, Jika Allah menyuruhmu melakukan sesuatu, Ia akan memberimu kekuatan dan anugrah untuk melakukannya. Saya mengucap syukur pada Tuhan bahwa Ia begitu mengasihi saya sehingga menolong saya membuat keputusan terbesar itu dan menjauhkan saya dari kesalahan terbesar dalam hidup saya.Saat ini saya merasa sangat puas dan luar biasa dan diberkati. Saya memimpin sebuah kelompok kecil, melayani di sini di Saddleback, dan sedang berpacaran dengan seorang pria Kristen yang saya temui saat melayani di sini. Semua berkat besar ini tidak akan saya dapatkan seandainya saya mengikuti pencobaan untuk hidup bagi masa kini dan di sini. Pencobaan untuk terburu-buru. Pencobaan untuk mengurus persoalan saya sendiri, pencobaan untuk melakukan hal yang mudah dan nyaman.Saya yakin, detil-detil dari hidup saya tidak akan sama dengan hidup anda, tetapi saya yakin anda menghadapi pencobaan yang sama. Anda mungkin sedang menghadapi keputusan sulit saat ini, yang membuat anda kuatir tentang apa yang mungkin dipikirkan atau dikatakan orang lain jika anda berbuat yang benar. Ijinkan saya mendorong anda untuk melakukan apapun yang Allah katakan dan mengasihi Dia lebih dari pada pendapat orang lain karena itu akan menolong anda menjadi makin serupa Yesus. Jika anda melakukannya, Allah akan memberkati anda dengan cara-cara yang tidak dapat anda bayangkan. Terima kasih.Akhir kesaksianPdt. Rick:Allah ingin membuat anda menyerupai Yesus Kristus. Inilah tujuan ketiga Ia menempatkan anda di planet ini. Ia ingin membangun karakter anda sekarang sehingga anda dapat menerima upah pada masa kekekalan. Hidup ini bukanlah segala sesuatu. Ini adalah persiapan untuk kekealan. Demikianlah, hari ini kita melihat dua cara yang Allah pakai. Allah memakai kesengsaraan untuk mengajar kita untuk mempercayaiNya dan Allah memakai pencobaan untuk mengajar kita taat.Yang ketiga. Allah memakai pelanggaran untuk mengajar kita mengampuni. Apakah yang dimaksud dengan pelanggaran? Jika kesengsaraan adalah situasi yang dirancang Allah untuk menarik kita lebh dekat kepadaNya danpencobaan adalah situasi yang dirancang Iblis untuk membuat kita menjauhi Allah, maka pelanggaran adalah situasi yang dirancang orang lain untuk melukai kita. Ya, ada orang-orang dalam hidup ini yang dengan sengaja ingin melukai anda, dan itu sebabnya Alkitab berkata, dalam Doa Bapa Kami kita harus berdoa, Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kamipun mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Ini adalah hal yang sulit. Menghadapi kesengsaraan adalah suatu hal dan menghadapi pencobaan adalah hal yang lain. Tetapi sarana tersulit yang Allah gunakan dalam hidup kita untuk membuat kita seperti Kristus adalah hal ini. Tak diragukan lagi, menanggung luka karena orang lain tanpa membalas adalah langkah yang paling penting dan sulit untuk menjadi serupa Yesus Kristus, karena hal ini sering melibatkan salah paham, dikritik, dihakimi, dilukai secara fisik atau emosional atau verbal, atau bahkan siksaan. Saya akan jelaskan. Ini bukanlah hal-hal yang baik. Ini adalah hal-hal jahat, dan Allah bukanlah penyebab kejahatan. Allah tdak menyebabkan hal-hal ini. Allah membenci dosa. Tetapi ia bahkan tidak menghindarkan AnakNya sendiri dari hal-hal ini. Bahkan AnakNya sendiri disalah mengerti dan dilukai dan dihakimi dan disiksa. Apa yang membuat anda berpikir anda tidak akan terkena? Anda lihat, di kayu salibYesus Kristus tidak hanya memikul dosa-dosa kita, Ia juga menerima siksaan luar biasa dari orang-orang yang ada di sana. Perhatikan ayat ini, Matius 27:39-44. Dikatakan, Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencelaNya. Dan bagaimana responNya? Lihat ayat berikutnya, Bapa ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Dalam 1 Petrus 2:23 dikatakan, Ketika Ia dicaci maki Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. Mengapa Yesus melakukan hal ini? Apakah responsNya terhadap pelanggaran? Ia menyingkirkan hakNya untuk membalas. Ia menerima luka itu. Ia menanggungnya. Ia meresponi yang jahat dengan yang baik. Itulah yang Yesus lakukan.Nah, jika anda ingin bertumbuh secara rohani dan jika anda ingin menjadi serupa Yesus Kristus, anda harus belajar hal yang sama. Kebenarannya adalah, dalam hidup anda akan terluka. Ini bukan surga. Ini dunia yang telah jatuh. Tiap orang berdosa. Anda melukai orang lain. Orang lain melukai anda. Kita saling melukai dengan sengaja maupun tidak. Anda akan sering terluka dalam hidup. Dan jika anda ingin menjadi serupa Kristus, anda harus belajar mengampuni. Anda berkata, Bagaimana saya melakukannya? Bagaimana anda belajar mengampuni jika anda tidak pernah dilukai? Anda tidak bisa! Anda tidak bisa belajar mengampuni kecuali seseorang melukai anda. Akan tetapi pengampunan adalah salah satu sifat Allah dan Allah ingin anda belajar mengampuni seperti Dia. Jadi ada luka-luka yang diijinkan dalam hidup anda untuk membuat anda menjadi serupa Yesus.Memang, ini adalah sesuatu yang sulit, karena itu ijinkan saya memberi dua tip. Dua hal kecil yang menolong anda ketika orang melukai anda secara sengaja atau tidak. Pertama, ingatlah bahwa Allah telah mengampuni saya. Alkitab berkata, Hendaklah kamu saling mengampuni seperti Allah dalam Kristus Yesus telah mengampuni kamu. (Efesus 4:32). Allah tidak pernah minta anda mengampuni seseorang lebih dari pada pengampunan yang Ia berikan kepada anda. Kedua, ingatlah bahwa Allah tetap memegang kendali. Ketika anda dilukai seseorang, mereka mungkin bermaksud jahat, tetapi Allah akan memakainya untuk kebaikan dalam hidup anda. Sesungguhnya, itulah hal yang Yusuf katakan. Ingatkah anda Yusuf dikhianati oleh keluarganya sendiri, dan kakak-kakanya menyingkirkannya? Mereka begitu membencinya sehingga mereka menjualnya sebagai budak dan kemudian berbohong kepada ayahnya dan berkata, Ia dibunuh oleh beruang. Anda tahu, ini sebuah keluarga yang tidak beres. Namun Allah mempunyai rencana dalam semuanya itu, dan ia dibawa ke Mesir dan mengalami segala macam haldituduh memperkosa, dimasukkan ke penjaradalam 40 tahun pertama, hidup Yusuf menurun, menurun, menurun. Ia tidak tahu mengapa semuanya tidak beres dalam hidupnya. Namun ia percaya pada Allah sepenuhnya. Ia mengembangkan roh pengampun. Dan Allah tahu benar di mana dia dan menempatkan dia tepat di mana Ia inginkan dan pada akhirnya mengangkatnya menjadi orang kedua setelah Firaun Dan itulah rencanaNya dalam menyelamatkan dua bangsa, Mesir dan Israel dari kematian ketika bencana kelaparan menimpa. Anda tahu cerita itu. Dan selanjutnya kakak-kakaknya datang kepadanya, tanpa tahu ia Yusuf, dan mereka meminta makanan untuk dibawa pulang. Dan ketika Yusuf menyatakan dirinya, mereka takut ia akan membunuh mereka. Namun ia berkataada dalam garis besar andaKamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. (Kejadian 50:20). Bisakah anda melingkari frase memelihara hidup? Ia berkata, Kamu bermaksud melukai aku, tetapi Allah mengubahnya menjadi kebaikan untuk menyelamatkan hidup banyak orang.Saya menerima surat ini minggu ini dari seorang wanita berusia 17 tahun di gereja kita. Saya telah mengenalnya selama 15 tahun sejak ia masih bayi. Ia tumbuh dalam gereja ini. Ia menuliskan kisahnya, bagaimana tetangga di depan rumahnya melecehkannya selama bertahun-tahun. Pelecehan seksual. Dan ia merahasiakannya. Tapi akhirnya tetangganya ditangkap karena pemerkosaan terhadap wanita lain dan dipenjarakan dan ia dipanggil untuk memberi kesaksian tentang pengalamannya sebagai seorang remaja. Saya tidak akan membaca seluruh suratnya, tetapi ijinkan saya membaca alinea terakhir:Pdt. Rick, dengan membiarkan Allah memegang kendali dan mengankat beban luka dari hati saya, Allah memberi saya kekuatan. Hari ini saya benar-benar dapat berkata bahwa karena kesengsaraan yang saya alami, saya menjadi lebih kuat. Baru-baru ini saya membaca sebuah buku berjudul Di Manakah Allah ketika Saya Terluka? Dan ada sebuah kalimat yang saya dapati benar. Dikatakan. Iman kepada Allah tidak memberikan jaminan untuk bebas dari tragedi, tetapi dalam segala hal, penderitaan memberikan kesempatan untuk menyatakan karya Allah.Itulah kedewasan rohani. Itulah level kedewasaan yang saya tahu tidak dimiliki bahkan oleh orang berusia 40, 50, 60, 70 tahun! Allah memakai kesengsaraan untuk mengajar kita mempercayaiNya, dan Allah memakai pencobaan untuk mengajar kita taat, dan Allah memakai pelanggaran untuk mengajar kita mengampuni, karena kita tidak akan menjadi serupa Yesus tanpa belajar mempercayai, taat dan mengampuni. Sekarang saya sepenuhnya yakin akan dua hal. Kesaksian terbesar anda sebagai orang percaya adalah bagaimana anda menghadapi luka. Bagaimana anda merespon ketika orang lain melukai anda? Apakah anda merespon seperti Yesus? Hal kedua yang saya yakini adalah bahwa anda akan paling menyerupai Kristus ketika anda menderita demi menyelamatkan orang lain. Siapakah yang perlu anda ampuni? Dengarkan lagu berikut.[Lagu]Tujuan ketiga Allah bagi hidup anda adalah membuat anda serupa Yesus Kristus. Dan jika itu benar, maka Ia akan membawa anda melewati segala yang dialami Yesus. Mengapa Ia harus membiarkan anda lolos? Itu berarti Ia akan membawa anda melewati Getsemani, pengalaman kesengsaraan, di mana anda akan belajar untuk percaya pada kasihNya. Ia akan membawa anda melewati padang gurun, pengalaman pencobaan, di mana anda akan belajar untuk menaatiNya dan melakukan yang benar. Ia akan membawa anda ke salib, yaitu pelanggaran, di mana anda akan belajar untuk mengampuni. Tetapi ada sebuah janji. Lihatlah ayat-ayat terakhir pada garis besar anda. Kita mengalami seperti yang Kristus alami. Inilah kabar baiknya, jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, kita juga akan dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. (Roma 8:17).Saya tidak tahu apa yang anda alami hari-hari ini, saya tidak tahu. Ada banyak orang di sini saat ini. Saya tidak tahu apa yang anda alami. Tetapi saya tahu bagaimana Allah ingin anda meresponinya, apapun yang anda alami. Saya yakin akan bagaimana Allah ingin anda meresponinya. Itulah ayat terakhir dalam garis besar anda. Mari kita baca bersama. Ini adalah ayat hafalan minggu ini. Silakan membacanya bersama saya, Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang sama seperti yang terdapat juga dalam Kristus Yesus. (Filipi 2:5).Mari kita tundukkan kepala.Bapa yang terkasih, hidup akan terlihat lebih masuk akal ketika kami menyadari bahwa ia bukanlah tentang karir. Ia bukanlah tentang kenyamanan, namun tentang karakter dan menjadi serupa Yesus. Tolong kami untuk memakai hidup kami sesuai dengan maksudMu memberikannya.Sekarang, silakan berdoa. Katakan:Tuhan yang terkasih, saya ingin bertumbuh dalam karakter saya. Saya ingin menjadi seperti apa yang Kau rancangkan. Terima kasih untuk teladan Yesus. Saya ingin menjadi lebih serupa Yesus dalam cara berpikir dan merasa dan bertindak. Dan jika itu berarti saya harus melewati waktu-waktu kesengsaraan, saya akan berkata, Saya inginkan kehendakMu dalam hidup saya. Dan jika itu berarti harus melewati gurun pencobaan, berikan saya kiranya kekuatan untuk membuat pilihan-pilihan yang benar. Dan jika itu berarti saya harus menanggung luka yang disebabkan orang lain, ajarkan saya untuk mengampuni seperti Engkau telah mengampuni saya.Jika anda belum pernah membuka hidup anda bagi Yesus, katakan, Yesus, saya tidak dapat menjadi sepertiMu kecuali saya mengenal Engkau. Karena itu saya mau mengenalMu hari ini. Berdasarkan apa yang saya ketahui, saya ingin memintaMu untuk datang dalam hidup dan hati saya. Dalam namaMu saya berdoa. Amin.