Naskah ini disusun pertama kali pada 14/10/2013 1 tanggal ... fileberkumpul untuk membentuk sebuah...

14
14/10/2013 1 Naskah ini disusun pertama kali pada tanggal 11 November 2004, dan belum dilakukan revisi.

Transcript of Naskah ini disusun pertama kali pada 14/10/2013 1 tanggal ... fileberkumpul untuk membentuk sebuah...

14/10/2013 1Naskah ini disusun pertama kali pada

tanggal 11 November 2004, dan belum dilakukan revisi.

• Harfiah, menurut kamus, da’wah adalah: ajakan; panggilan, seruan; himbauan, dsb.

• Dalam kaitan dengan Al-Qurãn, da’wah adalah ajakan; panggilan, seruan; himbauan agar orang mau hidup dengan Al-Qurãn.

• Adapun definisi da’wah yang sesuai dengan contoh Rasulullah bukanlah hanya mengajak, tapi melalukan: “Mobilisasi (pengerahan) seluruh SDM untuk mengkaji dan menerapkan Al-Qurãn dalam segala aspek kehidupan.”

14/10/2013 2Naskah ini disusun pertama kali pada

tanggal 11 November 2004, dan belum dilakukan revisi.

• Da'wah pada dasarnya dapat dirumuskan dalam satu kalimat berbunyi:

14/10/2013 3Naskah ini disusun pertama kali pada

tanggal 11 November 2004, dan belum dilakukan revisi.

14/10/2013 4Naskah ini disusun pertama kali pada

tanggal 11 November 2004, dan belum dilakukan revisi.

• Yang dimaksud SIAPA(1) adalah oknum atau pelaku da'wah (da'i), yang tentu tidak tunggal tapi majemuk.

• Mereka ini bisa merupakan orang-orang yang masuk ke dalam divisi da'wah dari suatu komunitas, atau merupakan satu korp tersendiri, atau sebuah organisasi.

• Yang pasti, karena mereka adalah manusia, maka mereka berkumpul untuk membentuk sebuah supra struktur atau sebuah sistem. Sifat mereka, seperti yang disebutkan dalam surat Ash-Shaff ayat 4, yaitu seperti bun-yanun marshush .ibarat bangunan yang tersusun rapi ,(بنيان مرصوص)

• Di sini spesialisasi keahlian setiap orang harus mendapat perhatian, walaupun setiap orang harus menguasai materi da'wah secara umum.

14/10/2013 5Naskah ini disusun pertama kali pada

tanggal 11 November 2004, dan belum dilakukan revisi.

14/10/2013 6Naskah ini disusun pertama kali pada

tanggal 11 November 2004, dan belum dilakukan revisi.

• Ibarat dokter umum yang mempunyai bidang spesialisasi tertentu, setiap da’i harus ditugasi sesuai dengan spesialisasinya, supaya bisa mengajar dengan sebaik-baiknya.

• Pembagian tugas dilakukan, misalnya, berdasar pembagian materi menjadi (1) Wawasan Al-Qurãn, dan (2) Bahasa Al-Qurãn.

• Orang yang lebih menguasai wawasan diberi tugas utama mengajar wawasan. Sebaliknya, yang lebih menguasai bahasa diberi tugas utama mengajar bahasa.

14/10/2013 7Naskah ini disusun pertama kali pada

tanggal 11 November 2004, dan belum dilakukan revisi.

• Seharusnya, materi da’wah yang utama adalah Al-Qurãn. Tapi karena ada berbagai hambatan, maka materi awal yang disampaikan sebagai bahan ajar adalah materi-materi “Pengantar Studi Al-Qurãn”, yang terbagi menjadi:

1. Materi wawasan Al-Qurãn

2. Materi bahasa Al-Qurãn

14/10/2013 8Naskah ini disusun pertama kali pada

tanggal 11 November 2004, dan belum dilakukan revisi.

1. Silabus atau kurikulum pelajaran disusun berdasar pengkelasan:– Tingkat Dasar

– Tingkat Menengah

– Tingkat Atas

2. Perlu dipertimbangkan untuk menyusun silabus berdasar kepentingan internal jama’ah dan eksternal. Yang pertama bersifat pendalaman, sedangkan yang kedua lebih bersifat pengenalan.

14/10/2013 9Naskah ini disusun pertama kali pada

tanggal 11 November 2004, dan belum dilakukan revisi.

• Sasaran da’wah (mad’u), seperti kata Rasulullah, harus ditentukan (dikelaskan) ‘alã qadri ‘uqulihim. Yaitu berdasar latar belakang masing-masing orang.

• Hal ini tentu juga berkaitan dengan silabus dan ketrampilan serta kejelian para pengajar.

14/10/2013 10Naskah ini disusun pertama kali pada

tanggal 11 November 2004, dan belum dilakukan revisi.

• Pertanyaan BAGAIMANA ini acuannya adalah segala hal yang berhubungan dengan teknik, sarana, dan alat yang dibutuhkan untuk bisa menyelenggarakan da’wah dengan segera, tidak menunggu-nunggu lagi.

14/10/2013 11Naskah ini disusun pertama kali pada

tanggal 11 November 2004, dan belum dilakukan revisi.

• Infrastruktur yang dimaksud di sini adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan sarana dan alat fisik, yang harus disediakan sesuai kebutuhan fragmatis.

• Untuk melakukan da’wah bi-lisãn, misalnya, tentu dibutuhkan tempat yang layak. Sedangkan untuk dakwah bil-kitabah (tulisan), perlu diadakan media cetak seperti buku, surat kabar, majalah, brosur, dan sebagainya.

14/10/2013 12Naskah ini disusun pertama kali pada

tanggal 11 November 2004, dan belum dilakukan revisi.

• Da’wah bil-hãl adalah da’wah yang lebih mengutamakan tindakan daripada ucapan.

• Untuk itu, kegiatan da’wah bisa dilakukan dengan memasuki bidang-bidang:– Ekonomi: mengadakan warung murah dsb.

– Kesehatan: membangun puskesmas dsb.

– Pendidikan: menyediakan perpustakaan, beasiswa, dsb.

– Jasa: menyediakan tempat, kendaraan dsb untuk kepentingan internal dan eksternal.

14/10/2013 13Naskah ini disusun pertama kali pada

tanggal 11 November 2004, dan belum dilakukan revisi.

• Tujuan da’wah dapat dibagi menjadi 2, yaitu:– Tujuan umum, yaitu: (1) lenyapnya diskriminasi

kelas/ras/gender, (2) terciptanya keseimbangan sosial, dan (3) terciptanya sistem ekonomi yang membuat modal/aset menjadi berkah bagi semua orang.

– Tujuan khusus, yaitu: Terbentuknya sebuah model komunitas (jama’ah) dengan ciri-ciri seperti tersebut dalam tujuan umum. Tujuan khusus ini harus menjadi target pertama dan utama.

14/10/2013 14Naskah ini disusun pertama kali pada

tanggal 11 November 2004, dan belum dilakukan revisi.