PANDANGAN DUNIA DALAM NASKAH DRAMA DUNIA DALAM NASKAH DRAMA HA
Naskah Drama Pendidikan
Transcript of Naskah Drama Pendidikan
NASKAH DRAMA
(Tema: Pendidikan Kemanusiaan)
Judul : PELAJARAN BERHARGA BUAT BONI
Pelaku : Boni, Ibu, Sopir (Aji), Roni (teman Boni), Jefri (teman Boni), Budi (Paman Boni)
Adegan 1
Boni dan Ibunya sedang makan di meja makan mewah mereka.
Ibu : ”Bon, kok gak dihabisin rotinya?”
Boni : ”Males ah, Boni bosen.”(dengan nada tinggi)
Ibu : ”Tapi habisin dulu, besok Mama bikinin sarapan lain.”
Boni : (melempar garpu ke meja dan bergegas pergi)
Ibu : ”Boni!Kenapa lagi sih kamu?” (dengan sedikit menyentak)
Boni : (diam langsung pergi ke sekolah dengan sopirnya )
Ibu : (bergumam) “Boni kok selalu begini sih.”
Adegan 2
Ketika Boni dan sopirnya (Aji) dalam perjalanan ke sekolah.
Boni : ”Pak! Cepetan donk ah, lama banget sih!”
Aji : ”Iya Den, inikan sudah cepet, kata ibu juga gak boleh ngebut – ngebut lho, Den.”
Boni : (bersuara dengan nada tinggi) ”Kalo gak ada mama gue kan majikan Loe! Udah deh
jangan omong terus, cepetan! Ntar telat sampe sekolahan.”
Aji : ”Baik, Den.”(dengan kepala tertunduk)
Adegan 3
Saat Boni tiba di sekolah.
Roni : ”Wuih, bos kita udah dateng.”
Jefri : ”Iya Ron, Loe bener.”
Boni : ”Apaan sih loe, biasa aja kali. Nih daripada loe omong terus mending bawain tas gue.”
Roni : (berbisik kepada Jefri)”Tetep aja tuh Boni, cari enaknya sendiri mentang – mentang...”
Boni : ”Eh, ngomong apa loe barusan? Ngomongin Gue?”(dengan volume tinggi)
Roni & jefri : ” Nggak, kita nggak ngomong apa – apa kok.”
Boni : ”Awas Loe! Dah cepet bawa sana ke kelas!”
Roni : ”Iya iya.”
Adegan 4
Di rumah Ibu Boni gelisah memikirkan cara mengubah Boni menjadi anak yang berkelakuan lebih
baik. Maka ia putuskan untuk menelpon saudaranya di desa.
Ibu : ”Apa yang harus kulakukan ya, Belakangan ini Boni semakin melonjak, semakin
bandel.”(diam sejenak) “Oh ya.”(menuju meja telepon)”Halo, assalamualaikum, ini Mas
Budi?”
Budi : ”betul, ada apa dek?”
Ibu : ”Maksudku nelpon Mas ini, aku mau minta pertolongan Mas untuk merubah Boni
menjadi anak yang baik dan berbakti.”
Budi : ”Ada apa dengan Boni?”
Ibu : ”Boni akhir – akhir ini tambah bandel, susah diatur jadi buat saya marah terus kalau
ketemu dia. Maksud saya, saya mau Boni tinggal di rumah Mas selama libur lebaran ini,
gimana Mas ?”
Budi : ”Baiklah, kalau itu maksud adek, Saya akan usahakan.”
Ibu : ”Terimakasih ya Mas, Assalamualaikum.”
Budi : ”Sama – sama, Waalaikumsalam.”
Adegan 5
Ketika Boni sampai di rumah.
Boni : ”Ma, aku pulang.” (langsung masuk ke kamar)
Ibu : ”Bon, cuci kaki, tangan dulu, terus turun.”
Boni : (setelah cuci kaki)”Ma, liburan ini kita ke mana?Hongkong? Korea? Swiss?”
Ibu : ”Kita nggak ke mana-mana, Mama ada urusan di kantor, kamu mama titipin di rumah
saudara Mama di kampung.”
Boni : ”Ha? Di kampung?” (kaget) ”Buat apa aku pergi ke sana, jijik!”
Ibu : ”Pokoknya kamu harus nginep di sana, titik.”
Boni : ”Huffh...”(mengeluh)
Adegan 6
Sampainya Boni di desa saudara Ibu Boni.
Boni : ”Assalamualaikum, Om, ini Boni.”
Budi : ”Sini Bon, kamu ikut Om ke sawah, kita mau panen bareng-bareng petani yang lain.”
Boni : ”Aduh Om, aku kan masih capek.” (sambil mengeluarkan ‘GameBoy’nya)
Budi : ”Nggak kamu harus ikut om ke sawah sekarang, kalau nggak kamu nanti gak dapet
makan, pilih mana? Ayo ikut!”
Boni : ”Baiklah.”(dengan bermalas-malasan)
Budi : ”Ayo jangan malas, semangat donk, inikan liburan.”
Boni : ”Gimana mau semangat kalau begini caranya.”
Budi : ”Ayo sudah jangan banyak mengeluh.”
Boni : ”Hhhmm..”
Adegan 7
Di rumah pamannya Boni harus membersihkan kamarnya sendiri, membantu pamannya membajak
di sawah, makan apa adanya, bangun pagi-pagi, bahkan menimba sumur untuk mengambil air
sebelum mandi, ia dididik pamannya untuk melakukan itu semua dengan disiplin dan bertanggung
jawab layaknya orang desa pada umumnya, pamannya juga sering memberikan nasihat kepadanya
tentang banyak aspek kehidupan. Itu semua membuat Boni menjadi anak yang lebih disiplin dan
bertanggung jawab, hingga pada akhirnya masa liburan Bonipun usai, dan ia harus kembali lagi ke
Jakarta ke tempat tinggalnya semula.
Boni : ”Om, gak terasa waktu liburanku sudah tinggal 2 hari lagi, aku ingin mengucapkan
banyak terimakasih, aku sudah dididik menjadi Boni yang baru, Boni yang didiplin,
Boni yang mandiri, itu semua berkat didikan Om.”
Budi : ”Sama-sama Bon, Om juga berterimakasih Boni sudah mau Menuruti kemauan
mamamu, Om melakukan itu semua semata-mata Om sayang dengan kamu Bon.”
Boni : (memeluk pamannya dengan menangis haru)
Budi : ”Sudah-sudah jangan menangis, keretamu sudah akan berangkat, Om segera
mengantarkan mu ke stasiun.”
Boni : ”Boni berterimaksih sekali karena Om sudah sangat baik kepadaku, aku tidak akan
melupakan pelajaran berharga yang sangat berharga ini.”(dengan tersedu-sedu)
Budi : ”Iya Bon, ayo berangkat bawa semua barangmu jangan ada yang ketinggalan!”
Boni : ”Baik, Om.”
Budi : ”O iya satu hal lagi, kamu harus juga mempraktekkan kedisiplinan dan tanggung
jawabmu jangan hanya disini tetapi juga di semua tempat kamu berada dan ingat pesan
Om, berbaktilah kepada orang tuamu!”
Boni : ”Iya Om, Boni janji akan selalu ingat pesan Om.”
Budi : ”Baiklah ayo berangkat, mamamu pasti sudah rindu denganmu!”
Adegan 8
Bonipun tiba di Jakarta Ibunya menyambutnya dengan gembira.
Ibu : ”Boni!”(dengan riang)
Boni : ”Mama!”
Ibu : ”Mama kangen sama anak Semata-wayang Mama.”
Boni : ”Boni juga kangen sama Mama.”
Ibu : ”Maafin Mama ya Nak.”
Boni : ”Boni juga minta Maaf sama Mama, Boni janji Boni akan menjadi anak yang Berbakti
kepada orangtua, menjadi anak yang disiplin serta bertanggung jawabseperti apa yang
Om Budi pesen ke aku.”
Ibu : ”Baiklah Nak, Mama akan selalu ingat janjimu itu.”
Boni : ”Terimakasih ya Ma.”
Sejak saat itu Boni menepati janjinya untuk menjadi anak yang berbakti, disiplin serta bertanggung
jawab iapun bersikap sopan walau kepada sopir dan pembantunya sekalipun.
~SELESAI~