ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASKAH DRAMA BUNGA...

14
ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASKAH DRAMA BUNGA SEMERAH DARAH KARYA W.S. RENDRA ARTIKEL E-JOURNAL diajukan untuk memenuhi sebagiansalah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) RIKA NILA VARIMA NIM 130388201078 PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017

Transcript of ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASKAH DRAMA BUNGA...

Page 1: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASKAH DRAMA BUNGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengumpulan data penelitian terhadap buku naskah Drama

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASKAH DRAMA BUNGA SEMERAH

DARAH KARYA W.S. RENDRA

ARTIKEL E-JOURNAL

diajukan untuk memenuhi sebagiansalah satu persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

RIKA NILA VARIMA

NIM 130388201078

PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2017

Page 2: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASKAH DRAMA BUNGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengumpulan data penelitian terhadap buku naskah Drama
Page 3: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASKAH DRAMA BUNGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengumpulan data penelitian terhadap buku naskah Drama
Page 4: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASKAH DRAMA BUNGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengumpulan data penelitian terhadap buku naskah Drama

ABSTRAK

Rika Nila Varima. 2017. Analisis Nilai Pendidikan Dalam Naskah Drama Bunga Semerah

Darah oleh W.S. Rendra. Skripsi.Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Pembimbing I: Drs. Said Barakbah Ali, M.M. Pembimbing II: Indah Pujiastuti, M.Pd.

Naskah drama Bunga Semerah Darah ditulis oleh W.S. Rendra pada tahun 2009 yang terdiri

dari 103 halaman.Biasanya sebuah karya sastra memiliki unsur ekstrinsik berupa nilai-nilai

yang terkandung di dalamnya.Salah satu nilai pada karya sastra adalah nilai

pendidikan.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis nilai pendidikan religius, moral,

sosial, dan budaya yang terkandung dalam naskah drama Bunga Semerah Darah karya

W.S.Rendra.Sumber data penelitian ini adalah naskah drama Bunga Semerah Darah.Objek

penelitian ini adalah nilai-nilai pendidikan yang terdapat pada naskah drama Bunga Semerah

Darah.Penggunaan metode penelitian adalah metode deksriptif kualitatif.Teknik

pengumpulan data dimuali membaca dan memahami naskah drama, menandai dan

menganalisis teks, mengelompokkan teks sesuai pembagian nilai.Teknik analisis data

penelitian ini adalah reduksi data, menyajikan data, dan menarik simpulan.Dari hasil

penelitian ditemukan nilai-nilai pendidikan. yakni terdapat 2 nilai religius, 44 nilai moral, 11

nilai sosial, dan 4 nilai budaya. Dapat disimpulkan bahwa nilai pendidikan terbanyak adalah

nilai moral, hal tersebut menandakan bahwa naskah drama Bunga Semerah Darah karya W.S

Rendra memang mengandung nilai-nilai pendidikan.

Kata kunci: nilai pendidikan, naskah drama

Page 5: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASKAH DRAMA BUNGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengumpulan data penelitian terhadap buku naskah Drama

ABSTRACT

Rika Nila Varima. 2017. Analyze Educate Value in Script Drama Bunga Semerah Darah by

W.S Rendra. Thesis.Departement of Indonesian Education Language and

Literature.Faculty of Teacher Training and Knowledge. University of Maritim Raja Ali

Haji. Tutor I: Drs. Said Barakbah Ali, M.M. Tutor II: Indah Pujiastuti, M.Pd.

Script drama Bunga Semerah Darah was written by W.S Rendra in 2009 which had 103

pages. Usually literature work has extrinsic factor. The extrinsic factor is value, example

educate value. This research aims to anaylze educate values, are like religious, moral, social,

and culture in script drama Bunga Semerah Darah by W.S Rendra. Data source of research is

script drama. And the research’s object is educate values which had been found in script

drama. Method’s research is descriptive qualitative. Technique collecting data was started

from reading and understanding text, marking and analyzing data, grouping text based on

kind of educate value. For technique analyzing data was, reduction data, presenting data, and

giving conclusion. Based on results of research are found education values, were 2 values of

religious, 44 values of morality, 11 values of social, and 4 values of culture. The conclusion

is dominant educate value related with moral. That’s shown script drama Bunga Semerah

Darah which was written by W.S.Rendra had educate value.

Key word: script drama, educate value

Page 6: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASKAH DRAMA BUNGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengumpulan data penelitian terhadap buku naskah Drama

1. PENDAHULUAN

Sastra merupakan wujud gagasan seseorang melalui pandangan terhadap lingkungan

sosial yang berada di sekelilingnya dengan menggunakan bahasa yang indah.Sastra sebagai

karya fiksi memiliki pemahaman yang lebih mendalam, bukan hanya cerita khayalan atau

angan dari pengarang saja, melakukan wujud dari kreativitas pengarang dalam menggali dan

mengelola gagasan yang ada di dalam pikirannya.

Karya sastra telah lama berkembang dan digunakan secara arif oleh masyarakat yang

berkiat didalam lingkungan seni dan budaya.Salah satu karya sastra yang berkembang

diruang lingkup masyarakat adalah drama.Drama merupakan karya seni yang berisi

gambaran kehidupan dari manusia yang memperlihatkan tindakan dan perilaku manusia pada

tempat dan zamannya saat dipentaskan.

Drama adalah salah satu karya sastra yang sangat diminati oleh masyarakat.Umumnya

sekarang drama sudah dikembangkan lagi menjadi drama-drama modern yang terus

mengikuti perkembangan zaman yang semakin lama semakin maju.Di dalam drama memiliki

nilai-nilai pendidikan yang dapat dijadikan pengetahuan dan pengajaran bagi semua orang

membacanya.Nilai-nilai pendidikan tersebut mencakup pada nilai pendidikan religius, nilai

pendidikan moral, nilai pendidikan sosial, dan nilai pendidikan budaya.

Nilai pendidikan merupakan batasan segala sesuatu yang mendidik kearah kedewasaan,

bersifat baik maupun buruk sehingga berguna bagi kehidupannya yang diperoleh melalui

proses pendidikan.Menurut Ratna (2009:447) nilai pendidikan adalah sesuatu yang diyakini

kebenarannya dan mendorong orang untuk berbuat positif di dalam kehidupannya sendiri

atau bermasyarakat.Sehingga nilai pendidikan dalam karya sastra di sini yang dimaksud

adalah nilai-nilai yang bertujuan mendidik seseorang atau individu agar menjadi manusia

yang baik.

Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan kebaikan, ajaran tauhid, aqidah, dan

keagamaan. Nilai religius juga merupakan nilai yang memberi pengetahuan tentang dasar

agama supaya bersyukur kepada Sang Penguasa (Allah).Dan juga memberi pengetahuan

tentang sikap dan perilaku dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya. Menurut

Narwanti (2011:29) mengemukakan nilai religius adalah sikap dan perilaku dalam

melaksakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,

dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Nilai pendidikan moral adalah dasar, nilai yang dapat dijadikan pedoman, tolak ukur

untuk menentukantidakan baik atau buruk dari sifat dan perilaku yang diberikan atau

diajarkan kepada seseorang bertujuan untuk mendidik manusia agar dapat memanusiakan

manusia.Menurut Hasbullah (2005:194) moral merupakan kemampuan seseorang

membedakan antara yang baik dan yang buruk.

Nilai sosial merupakan acuan dalam kehidupan masyarakat untuk menentukan sesuatu

itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas untuk dilakukan masyarakat. Sehingga

dapat dikatakan bahwa nilai sosial diluar dari nilai agama dapat dijadikan sebagai acuan

untuk melakukan kontrol sosial atas segala aktivitas yang dilakukan manusia dalam suatu

komunitas masyarakat.Hasbullah (1997: 57) juga mengemukakan “pendidikan sosial

merupakan proses yang diusahakan dengan sengaja di dalam masyarakat untuk mendidik

individu dalam lingkungan sosial, supaya bebas dan bertanggungjawab menjadi pendorong

kearah perubahan dan kemajuan”.

Nilai pendidikan budaya dapat disimpulkan bahwa sistem nilai budaya menempatkan

pada posisi sentral dan penting dalam kerangka suatu kebudayaan yang sifatnya abstrak dan

hanya dapat diungkapkan atau dinyatakan melalui pengamatan pada gejala-gejala yang lebih

nyata seperti tingkah laku dan benda-benda material sebagai hasil dari penuangan konsep-

Page 7: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASKAH DRAMA BUNGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengumpulan data penelitian terhadap buku naskah Drama

konsep nilai melalui tindakan berpola.Menurut Rosyadi (1995:74) nilai pendidikan budaya

merupakan sesuatu yang dianggap baik dan berharga oleh suatu kelompok masyarakat atau

suku bangsa yang belum tentu dipandanag baik pula oleh kelompok masyarakat atau suku

bangsa lain, sebab nilai budaya membatasi dan memberikan karakteristik pada suatu

masyarakat dan kebudayaannya.

Sedangkan menurut Suwardi (2011:13) sendiri mendefenisikan drama adalah karya

yang memiliki daya rangsang cipta, rasa, dan karsa yang amat tinggi.Sesungguhnya, dalam

drama juga terkandung aspek negatif, diantaranya drama yang memuat kekerasan dan adegan

seksual, kadang memicu penonton untuk meniru.

2. METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini, subjek yang digunakan adalah buku naskah drama Bunga Semerah

Darah karya W. S. Rendra.Buku naskah drama Bunga Semerah Darah yang jumlah

halamannya 103 halaman, dan memiliki empat babak. Buku ini merupakan cetakan pertama

November 2009, penerbit Burungmerak Press.

Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah nilai-nilai pendidikan yang

terkandung dalam naskah drama Bunga Semerah Darah karya W. S. Rendra.Nilai-nilai

pendidikan yang terkandung dalam naskah tersebut ada beberapa macam yaitu nilai

pendidikan religius, nilai pendidikan moral, nilai pendidikan sosial, dan nilai pendidikan

budaya.

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono

(2014:9) metode penelitian kualitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai

lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik

pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada

generalisasi.

Selain menggunakan metode penelitian berjenis penelitian kualitatif, pendekatan

penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian deksriptif.Menurut Narbuko dan

Achmadi (2015:44) penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan

pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data,

menganalisis dan menginterpretasi.Penelitian deskriptif bertujuan untuk memecahkan

masalah secara sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi.

Sejalan dengan pendapat Chaer (2007:9) tentang metode deskriptif kualitatif artinya

dilakukan dengan mengumpulkan data, mengklasifikasikan data, lalu merumuskan kaidah-

kaidah terhahadap keteraturan yang terdapat pada data itu. Pada dasarnya rumusan kaidah

terhadap keteraturan yang terdapat pada data itu tidak lain dari pada “teori” terhadap data itu.

Dalam hal ini peneliti berusaha mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan yang

terkandung dalam naskah drama Bunga Semerah Darah karya W. S. Rendra.Oleh karena itu,

metode penelitian yang digunakan terhadap “Analisis Nilai-nilai Pendidikan dalam Naskah

Drama Bunga Semerah Darah karya W. S. Rendra” adalah metode deskriptif

kualitatif.Metode ini digunakan untuk memecahkan masalah dan menjawab permasalahan

yang dihadapi sekarang. Metode ini menempuh langkah-langkah pengumpulan, analisis data,

membuat kesimpulan, dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran

tentang naskah drama Bunga Semerah Darah karya W. S. Rendra sesuai dengan teori yang

digunakan.

Menurut Sugiyono (2014:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang

paling strategis dalam penelitian.Karena tujuan penelitian ini adalah mendapatkan data.

Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

Page 8: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASKAH DRAMA BUNGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengumpulan data penelitian terhadap buku naskah Drama

yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Langkah-langkah yang digunakan untuk

pengumpulan data penelitian terhadap buku naskah Drama Bunga Semerah Darah Karya W.

S. Rendra sebagai berikut :

1. Membaca dan memahami isi cerita naskah drama Bunga Semerah Darah karya W. S.

Rendra

2. Menandai dan menganalisis teks bacaan naskah drama Bunga Semerah Darah karya W.

S. Rendra yang di dalamnya terkandung nilai-nilai pendidikan

3. Mengelompokkan teks bacaan yang telah dianalisis sesuai dengan pembagian macam-

macam nilai-nilai pendidikan yaitu nilai pendidikan religius, nilai pendidikan moral,

nilai pendidikan sosial, dan nilai pendidikan budaya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data. Teknik analisis data

merupakan proses untuk mencari dan menyusun data yang diperoleh secara sistematis. Dalam

menganalisis data diperlukan tahap-tahap yang hasilnya akan memperoleh data yang aktual.

Adapun tahap-tahap penelitian mengenai analisis nilai-nilai pendidikan dalam naskah drama

Bunga Semerah Darah karya W. S. Rendra sebabai berikut:

a) Reduksi data

Reduksi data penelitian diperoleh dari analisis macam-macam nilai pendidikan dari

naskah drama Bunga Semerah Darah Karya W. S. Rendra.Reduksi data berarti

merangkum, memilih, mencari, dan mengklarifikasi macam-macam nilai pendidikan

dalam naskah drama Bunga Semerah Darah Karya W. S. Rendra.

b) Penyajian data

Peneliti menyajikan dan memasukkan data pada tabel instrument penelitian.

c) Setelah mereduksi dan menyajikan data peneliti melakukan penarikan kesimpulan.

Instrumen penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Sesuai dengan apa yang dinyatakan

oleh Sugiyono (2014:59) bahwa dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat

penelitian adalah peneliti itu sendiri. Dalam penelitian kualitatif tidak ada pilihan laindengan

dari pada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama.

3. HASIL dan PEMBAHASAN

Nilai pendididkan mencangkup pada beberapa jenis nilai pendidikan yaitu nilai

pendidikan religius, nilai pendidikan moral, nilai pendidikan sosial, dan nilai pendidikan

budaya. Sesuai hasil analisis dan pengelompokan data maka didapatkan 2 kutipan nilai

pendidikan religius, 44 kutipan nilai pendidikan moral, 10 kutipan nilai pendidikan sosial,

dan 4 kutipan nilai pendidikan budaya yang terkandung dalam naskah drama Bunga Semerah

Darah karya W. S. Rendra. Di sini jelas bahwa naskah drama Bunga Semerah Darah Karya

W. S. Rendra merupakan karya sastra yang baik karena, mengandung nilai-nilai pendidikan

di dalamnya. Dari hasil pengelompokan tersebut didapatkan pembahasan masing-masing nilai

pendidikan yang akan dijabarkan pada nilai pendidikan religius, nilai pendidikan moral, nilai

pendidikan sosial, dan nilai pendidikan budaya. Pembahasan yang peneliti lakukan terhadap

data hasil penelitian tersebut peneliti jabarkan sebagai berikut:

Nilai Pendidikan Religius

1. Babak 1 halaman 21

MIRAH : aduhhhh. BATUK-BATUK. Kau tak percaya pada ibumu.MENANGIS. Kau

menyiksa saya. BATUK-BATUK.Tuhan Maha Tahu. BATUK-BATUK. saya tak

bedosa. Kau tak percaya. BATUK-BATUK DAN MENANGIS LALU REBAH KE

BALAI-BALAI. Tapi aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku tak berdosa. Aku tak berdosa.

Page 9: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASKAH DRAMA BUNGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengumpulan data penelitian terhadap buku naskah Drama

Dalam kutipan di atas terdapat kalimat yang mengandung nilai religius, nilai religius

tersebut dapat dilihat dalam kalimat yang diucapkan mirah yaitu tuhan maha tahu.

2. Babak 2 halaman 28

ALI : Diamlah! Aku tak mau mencopet lagi. Itu tak boleh. Itu pekerjaan salah. Ibuku

berkata begitu dan aku akan menurut.

Kalimat “aku tak mau mencopet lagi.Itu tak boleh.itu pekerjaan yang salah”. Ali disini

berusaha untuk menyampaikan pesan untuk kebaikan agar tidak untuk melakukan hal yang

buruk seperti mencopet.Mencopet merupakan perilaku yang tidak baik dan jalan yang salah

untuk menghasilkan uang. Karena agama tidak hanya mengajarkan tentang cara bersyukur

terhadap Sang Penguasa saja, melainkan memberi pengetahuan tentang sikap dan perilaku

dalam melaksanakan ajaran agama yang yang dianut.

Nilai Pendidikan Moral

1. Babak 1 halaman 3

DEN HARDJO : Baiklah, kau boleh menolak usulku, tapi awas! Uang sewa rumah 5 (lima)

bulan harus dibayar! Kalau tak kau bayar, kau akan ku usir dari rumah ini, dan kalau kau

sekalian tak mau pergi, akan ku panggil polisi. Biarlah kau sekalian masuk penjara. Ha ha

ha, memang kau sekalian cocok buat isi penjara. Ha ha ha, sekali lagi pikirlah usulku, kau

tak kan kecewa!

Dalam kutipan diatas Den Hardjo mencoba memujuk Mirah untuk menceraikan

suaminya dan hidup bersamanya, Den Hardjo berjanji akan memberikan kemewahan kepada

mirah jika ia mau menjadi istrinya. Dia akan menjadikan mirah kaya raya. Tapi mirah tidak

sedikitpun tergoda akan janji yang Den Harjo berikan padanya, dia tetap setia dengan

suaminya dan hidup apa adanya. Atas penolakan Mirah ini Den Hardjo sangat marah dan

langsung menagih uang kontrakan mirah yang sudah telat selama 5 bulan harus dibayar. Den

Hardjo juga Mengancam Mirah, kalau dia tidak membayarnya Den Hardjo akan

mengusirnya. Jika Mirah tidak mau pergi juga dari rumah itu Den Hardjo akan memanggil

polisi biar mirah sekalian masuk penjara.

Dari kutipan di atas dalam kalimat tapi awas! Uang sewa rumah 5 (lima) bulan harus

dibayar! Kalau tak kau bayar, kau akan ku usir dari rumah ini, dan kalau kau sekalian tak

mau pergi, akan ku panggil polisi. Biarlah kau sekalian masuk penjara. Ha ha ha, memang

kau sekalian cocok buat isi penjara. Ha ha ha, sekali lagi pikirlah usulku, kau tak kan

kecewa!Mengandung nilai moral yang tidak baik. Sesuai dengan teori yang dikemuka kan

diatas bahwa tokoh Den Hardjo ini memiliki sifat dan perilaku yang buruk.

2. Babak 1 halaman 4

DEN HARDJO : Karena kau sudah datang, maka aku harus pulang. Nah, Mirah, ma’af aku

harus pulang. Selamat tinggal. Eh, jangan lupa uang sewa rumah. O, ya, Mirah, baju merah

itu cocok benar buat potongan badanmu, ha ha ha ha …

Den Hardjo pamit pulang karena amat suaminya Mirah telah datang.Tapi Den Hardjo

masih saja menggoda Mirah didepan suaminya dengan kata pujiannya mengenai pakaian

yang dikenakan oleh Mirah. Den Hardjo berusaha membuat kesalah pahaman antara Amat

dan Mirah jelas terdapat pada kalimat “baju merah itu cocok benar buat potongan badanmu,

ha ha ha ha …”

Page 10: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASKAH DRAMA BUNGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengumpulan data penelitian terhadap buku naskah Drama

Sesuai dengan teori yang dikemukakan di atas nilai moral merupakan tolak ukur

untuk menentukan tindakan baik atau buruk dari sifat dan perilaku yang diberikan atau

diajarkan kepada seseorang. Kalimat yang ada pada kutipan diatas seperti kalimat “ma’af aku

harus pulang” merupakan sikap yang baik karena mengucapkan kata ma’af sebelum pergi

pulang.Sedangkan kalimat “O, ya, Mirah, baju merah itu cocok benar buat potongan

badanmu, ha ha ha ha …” Den Hardjo mencoba untuk memberi pujian kepada Mirah bahwa

dia sangat cocok dan cantik saat menggunakan baju merah tersebut.Pujian merupakan

perilaku yang baik. Tapi sifat Den Hardjo tidaklah baik karena pujian yang ia berikan

memiliki arti yang lain karena setelah memuji dia tertawa dan menanyakan kembali tawaran

yang ia berikan tadi. Tujuan dari Perilaku Den Hardjo membuat kesalahpahaman antara Amat

dan Mirah. Itu merupakan prilaku yang tidak baik

3. Babak 1, halam 10

AMAT : Pipimu merah! Kau gincu, ya? MENAMPAR

Di dalam kutipan di atas menjelaskan bahwa Amat marah dan juga menampar ketika

mengetahui Mirah yaitu istrinya menggunakan pemerah pipi dan gincu di bibirnya.Karena dia

curiga kalau mirah itu berselingkuh di belakangnya dengan Den Hardjo.“Menampar”

merupakan moral yang tidak baik, karena menyakiti seseorang melalui fisik merupakan

perilaku yang buruk.Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hasbullah.

4. Babak 1, halaman 11

AMAT : Jadi kau marah padaku, ya? Perempuan hina! MENAMPAR.

Dalam kutipan diatas Mirah mencoba untuk menjelaskan kalau dia tidak memakai

pemerah pipi, sebab dari merah pipinya adalah karena dia sedang marah.Ali mulai marah lagi

mendengar penjelasan Mirah tersebut, dia mengira Mirah sedang marah kepadanya.Lalu Ali

mencaci maki Mirah lagi dan menampar Mirah lagi untuk yang kedua kalinya.Perilaku yang

ditunjukkan oleh Ali dalam kutipan naskah drama diatas menunjukkan kalau Ali memiliki

moral yang buruk.Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Hasbullah.

5. Babak 1, halam 11

AMAT :Nah, lihat ibumu orang hina! Aku mau ceraikan dia! MENAMPAR

Mencaci maki seseorang merupakan nilai pendidikan moral yang tidak baik, dan

perilaku menyakiti seseorang secara fisik seperti menampar orang lain itu merupakan

perilaku yang sangat buruk. Terlebih dalam naskah tersebut tokoh yang bernama Amat

adalah seorang suami dari wanita yang bernama Mirah. Dalam teks ini menceritakan Amat

bukan hanya menampar Mirah saja, tapi dia juga mencaci maki Mirah di depan anaknya.

6. Babak 2, halaman 26

ALI : Bukan begitu. Sekarang saya harus mengurus ibu, ia sakit keras. Tahu kau?

Tetangga-tetangga bilang ia sakit tebese.

Ali mencoba untuk menjelaskan kepada temannya kalau bukannya dia tak perduli lagi

dengan teman-tamannya tapi dia sedang dihadapkan dengan masalah lain yaitu menyakut

tentang ibunya. Tetangga-tengganya bilang kalau ibunya terkena sakit tebese.Maka dari itu

dia ingin mengurus ibunya yang lagi sakit keras.Nilai moral di dalam kutipan naskah drama

diatas terdapat dalam kalimat “sekarang saya harus mengurus ibu.Ia sakit keras”.Sikap yang

diperlihatkan Ali merupakan sikap perduli dengan keadaan ibunya yang sekarang sedang

sakit keras.Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh hasbullah diatas kutipan di atas

mengandung nilai pendidikan moral yang baik.

Page 11: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASKAH DRAMA BUNGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengumpulan data penelitian terhadap buku naskah Drama

Nilai Pendidikan Sosial

1. Babak 1, halam 8

AMAT :JENGKEL Mirah, memang alasan banyak sekali. Teman-temanku supir becak

yang lain selalu mengatakan, bahwa Den Hardjo sering main mata dengan kau.

Dalam kutipan teks naskah drama di atas menjelaskan tentangAmat yang terlalu

percaya dengan perkataan-perkataan orang lain dibandingkan perkataan dari istrinya sendiri.

Anggapan orang yang terlalu penting baginya ketimbang istrinya telah membuatnya marah.

Dalam kutipan ini terkandung nilai sosial yaitu individu sekitar masih mencampuri kehidupan

orang lain dan membuat suatu hubungan rusak dengan isu-isu yang tidak jelas kebenarannya.

Penjelasan ini sesuai dengan teori di atas yang mengatakan bahwa nilai sosial merupakan

acuan dalam kehidupan masyarakat untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk,

pantas atau tidak pantas untuk dilakukan masyarakat

2. Babak 1, halaman 19

ALI : Tak kusangka sama sekali. Orang-orang tetangga memang banyak yang mengatakan,

bahwa Den Hardjo sering main mata dengan mak, saya kira ayah juga mendengar tentang

ini dari mereka. Tetapi mula-mula saya tak percaya, tentu ayah sendiri juga tak percaya,

pada mulanya. Tapi sekarang ini? Bagaimana bisa jadi?

Nilai sosial yang terkandung dalam kutipan naskah drama di atas berupa ketidak

benaran isu-isu yang disampaikan oleh masyarakat yang ada di sekitar lingkungan Ali.Bahwa

Den Hardjo sering mengganggu dan menggoda Mirah, ibunya.Kabar yang diterimanya itu

dari masyarakat sekitar tidaklah berdampak baik untuk keluarganya.Karena dengan kabar

tersebut banyak terjadi kesalahpahaman antara Mirah dan Amat yaitu ibu dan bapak dari

Ali.Penjelasan di atas sesuai dengan teori yang dikemukan oleh Hasbullah.

3. Babak 2, halaman 24

ANAK 1 :Biarlah si Ali tak usah diberi bagian. Sekarang ia tak mau kerjasama dengan

kita.LEKAS-LEKAS MAKAN

Ali yang dikucilkan oleh teman-temannya karena dia tidak lagi bekerjasama dengan

temannya untuk mencari uang.Karena Ali harus mencari uang sendiri dan juga dia tak dapat

harus sering bersama teman-temannya lagi karena dia harus menjaga ibunya yang lagi

sakit.Nilai sosial yang terkandung dalam kutipan naskah drama diatas adalah tidak ingin

saling berbagi antar individu.Hal ini merupakan perilaku yang tidak baik antar berhubungan

sesama manusia. Ali dengan tegas menolak akan menjadi pencopet dan ia dianggap sebagai

pengkhianat, hal tersebut menunjukkan nilai moral tidak baik. Analisis di atas sesuai dengan

teori yang dikemukakan oleh Hasbullah di atas.

4. Babak 2, halaman 40

UJANG :Hal-hal semacam inilah yang akan kutulis. Biar mereka tahu keadaan rakyat

rendah senyata-nyatanya, biar mereka tahu apa sebenarnya yang berada di balik tempat-

tempat dansa, apa yang ada di balik rumah-rumah mewah. Akan kutelanjangi dunia ini dari

kepalsuan. Kita hidup dalam masyarakat, jadi harus ada kerja sama. Dan kalau ada orang

yang mau kaya sendiri, kalau ada orang yang mau mewah sendiri, biarlah ia hidup di hutan

saja, bagi orang biadab.

Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hasbullah di atas, dalam kutipan kalimat

diatas mengandung nilai sosial.Yaitu Kepedulian yang ditunjukkan oleh Ujang merupakan

nilai sosial yang baik. Karena dalam kutipan di atas Ujang ingin mengangkat penderitaan-

Page 12: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASKAH DRAMA BUNGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengumpulan data penelitian terhadap buku naskah Drama

penderitan orang-orang yang hidup dipinggiran kota jauh berbeda dengan kehidupan mereka

yang mewah. Pada kutipan naskah di atas Ujang ingin menyadarkan kemewahan yang

mereka rasakan itu tak sebanding dengan mereka yang banyak menderita disebabkan oleh

orang-orang kaya tersebut.

5. Babak 2, halaman 43

UJANG :Maka dari itu, yang dapat ditolong, seharusnya lekas-lekas ditolong. Yang tak

dapat ditolong digaruk dan diberi pendidikan yang baik. Mereka yang tak lekas-lekas

ditolong, akan membuat keturunan lagi. Dan anak cucu mereka yang belakangan ini, akan

tambah mekarat, tambah bobrok dan tambah tak dapat diperbaiki lagi. Tentu saja untuk

menolong mereka dibutuhkan tenaga badan amal yang besar, dan kerja sama yang besar

juga. Dan aku, aku sendiri akan mengarang untuk memberi dorongan bagi mereka yang

harus menolong.

Sikap saling tolong menolong merupakan nilai sosial yang baik dalam

bermasyarakat.Kepedulian ini diciptakan agar dapat merendahkan lagi perkembangan

masyarakat yang terbiasa dengan hidup liar di tepi jalan. Jika hanya dibiarkan saja semakin

lama akan semakin banyak karena mereka makin lama akan berkembang sesuai dengan

zaman. Jadi sebelum terlambat maka masyarakat harus lebih bijak lagi mengatasi hal ini.Agar

mereka terdidik.Berikanlah mereka pendidikan yang semestinya mereka dapatkan dari

kecil.Kutipan diatas mengandung nilai sosial. Penjelasan tersebut sejalan dengan pendapat

Hasbullah yang mengemukakan “pendidikan sosial merupakan proses yang diusahakan

dengan sengaja di dalam masyarakat untuk mendidik individu dalam lingkungan sosial,

supaya bebas dan bertanggungjawab menjadi pendorong kearah perubahan dan kemajuan”.

Nilai Pendidikan Budaya

1. Babak 2, halaman 31

ALI :Aku tak sakit apa-apa. Huk, huk, huk. Saya sehat, tetapi aku memang betul-betul

butuh dukun untuk mengobati penyakit ibu. Ia sudah beberapa hari ini demam keras.

Bentuk-bentuk sepanjang hari saja ia.

Kebiasaan orang-orang yang berada di desa mencari dukun ketika mereka sakit.Mereka

tidak mencari dokter untuk bisa mengobati penyakitnya.Kutipan dari naskah di atas “Aku tak

sakit apa-apa.Huk, huk, huk.Saya sehat, tetapi aku memang betul-betul butuh dukun untuk

mengobati penyakit ibu” terkadung nilai budaya didalamnya.Penjelasan tersebut sesuai

dengan teori yang dikemukakan oleh Maswardi.

2. Babak 2, halaman 36

UJANG : Bukan, bukan. Maksud saya menulis untuk dicetak jadi buku tebal. Seperti yang

sering disobeki orang-orang buat bungkus kacang itu. Terangkah?

Tulisan orang yang dibuat dalam buku tidak terlalu diperhatikan orang-orang

kebanyakan.Mereka memiliki kebiasaan yang buruk sering tidak menghargai hasil karya

seseorang dengan baik.Ini merupkan nilai sosial yang tidak baik dalam

bermasyarakat.Sejatinya buku yang ditulis oleh Ujang merupakan buku sastra yang berisikan

nilai kehidupan, namun kebiasaan di masyarakat buku hanyalah kertas biasa dan dijadikan

bungkus makanan.

Page 13: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASKAH DRAMA BUNGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengumpulan data penelitian terhadap buku naskah Drama

3. Babak 2, halaman 41

ALI : Huahahahahaha, huk, huk, huk … kami rakyat rendahan hampir tak pernah tahu akan

susila dalam kehidupan kami.

Kebiasaan orang yang memiliki cara berfikir seperti halnya kalau orang yang

derajatnya di atas, mereka suka merendahkan orang yang derajatnya yang berada di bawah

mereka. Orang-orang yang merasa diri mereka itu rendah Sering beranggapan semua orang

kaya itu sama kejamnya. Selalu berfikir orang kaya banyak yang tidak memiliki hati nurani

lagi. Jadi mereka yang merasa rendah tidak terlalu mau perduli akan susila dalam hidup

mereka. Kutipan diatas jelas mengandung nilai budaya sesuai dengan teori yang

dikemukakan oleh Maswardi.

4. Babak 2, halaman 43

UJANG : Ya, anak-anak melarat yang sudah tak dapat diperbaiki lagi itu, akibat dari

pengaruh lingkungan yang jelek dan pendidikan yang tak bisa baik dari orang tuanya.

Kebiasaan dari masyarakat yang sering beranggapan terbentuknya akhlak baik maupun

buruk itu bisa dilihat dari lingkungan mereka hidup dan lingkungan mereka untuk

bersosialisai.Namun anggapan tersebut tidak tepat, karena pengembangan diri dipengaruhi

oleh kepribadian masing-masing.Cara berfikir dalam kutipan diatas mengandung nilai sosial,

sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Maswardi.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dalam naskah drama Bunga

Semerah Darah karya W.S Rendra memiliki nilai-nilai pendidikan. Nilai pendidikan

didefinisikan sebagai batasan segala sesuatu yang mendidik kearah kedewasaan, bersifat baik

maupun buruk sehingga berguna bagi kehidupannya yang diperoleh melalui proses

pendidikan. Dari naskah drama tersebut, terdapat 4 bagian yang termasuk dalam nilai-nilai

pendidikan yaitu nilai pendidikan religius, nilai pendidikan moral, nilai pendidikan sosial,

dan nilai pendidikan budaya.Berdasarkan kajian teori, hasil analisis dan pembahasan yang

telah dilakukan dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam naskah drama

Bunga Semerah Darah karya W. S. Rendra terdapat 2 kutipan yang mengandung nilai

pendidikan religius. Dalam naskah drama ini tidak terlalu memeberi pengaruh kearah

pendidikan religius.

2. Dalam naskah drama Bunga Semerah Darah karya W. S. Rendra didapatkan sebagian

besar penggunaan nilai pendidikan adalah nilai pendidikan moral, yaitu 44 kutipan.

Dalam naskah drama W. S. Rendra banyak memberi pengaruh dalam segi pendidikan

moral dari pada nilai pendidikan lainnya. Pengaruh yang disampaikan lewat drama ini

juga mendidik bagi pembaca atau penonton.

3. Nilai pendidikan sosial dalam naskah drama Bunga Semerah Darah karya W.S. Rendra

terdapat 10 kutipan. Pada umumnya nilai sosial dalam drama menunjukkan individu Ali

selalu menjadi sasaran masyarakat.

4. Nilai pendidikan budaya dalam naskah drama Bunga Semerah Darah karya W.S

Rendra terdapat 4 kutipan.

Page 14: ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASKAH DRAMA BUNGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengumpulan data penelitian terhadap buku naskah Drama

Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti memberikan saran-saran terkait penelitian

analisis nilai-nilai pendidikan pada naskah drama Bunga Semerah Darah karya W.S

Rendra.Saran peneliti kepada pembaca adalah untuk mampu memahami secara khusus nilai-

nilai pendidikan yang terdapat pada karya sastra.Karya sastra tidak hanya dinikmati dari sisi

makna namun nilai yang terkandung di dalamnya.Penelitian ini juga masih perlu

dikembangkan untuk ke peneliti selanjutnya.Pengembangan penelitian analisis nilai-nilai

pendidikan tidak hanya dikaji dari novel dan cerpen melainkan naskah drama yang tidak

memiliki pendeksripsian latar yang lengkap.

5. DAFTAR PUSTAKA

Abdul chaer.2006. Tata Baha Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Renika Cipta.

Moleong, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif :Edisi Revisi. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Narbuko dan Abu Cholid Achmadi. 2015. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Narwanti, Sri. 2011. Pendidikan Karakter : Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk Karakter

dalam Mata Pelajaran. Yogyakarta: Familia.

Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Kajian Puitika Bahasa, Sastra dan Budaya. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Sadulloh, Uyoh. 2012. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhardi. 2011. Sastra Kita, Kritik, dan Lokalitas. Depok: Komodo Books.

Yusanfri, Yosefinus. 2013. Analisis Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel Sang Pemimpi

Karya Andrea Hirata. Skripsi S-1. Surabaya: Universitas Putra Wijaya (tidak

dipublikasikan).