Narasi Kel 3

9
Sang Pemimpi Kecil yang Dermawan Oleh Anggara Tri Putra. PEMAIN: Bagoes T.A (11) sebagai Bejo Anggara T.P (03) sebagai Doni Nabilla Navasya (27) sebagai Ibu Bejo Ignasia Fernanda (15) sebagai Bu Nasya Maulana Muttaqin (23) sebagai Kakek tua Annisah Haura (04) sebagai Narator (Hari sudah pagi,Bejo lekas bangun lalu mandi, dan memakai seragam, setelah itu ia tak lupa berpamitan kepada ibunya, Bejo pun menuju kamar Ibu, Ia mencium tangan ibu, sementara itu, Ternyata Doni menghampiri Bejo diluar, untuk berangkat sekolah bersama.) Bejo : (Melepas tangan Ibu) “Bu, aku berangkat sekolah dulu ya, doakan aku yang terbaik.”(Membuka pintu lalu keluar) Ibu : “Iya Jo! Ibu akan selalu mendoakanmu.” (Menutup pintu) (Doni bersiul-siul karena merasa bosan diluar rumah Bejo) Doni : (Menghentikan siulannya) “Hei Jo!, sudah jam segini, cepat kita bisa terlambat!” Bejo : “Benarkah?, kalau begitu ayo kita berlomba lari sampai sekolah.” Doni : “Oh ya? , Siapa takut!.” (Mereka pun berkejar kejaran hingga sampai di sekolah, berkat lomba dadakan itu, mereka terselamatkan dari keterlambatan. Mereka pun masuk ke sekolah.”

description

nb

Transcript of Narasi Kel 3

Page 1: Narasi Kel 3

Sang Pemimpi Kecil yang Dermawan Oleh Anggara Tri Putra.

PEMAIN:

Bagoes T.A (11) sebagai BejoAnggara T.P (03) sebagai Doni

Nabilla Navasya (27) sebagai Ibu Bejo Ignasia Fernanda (15) sebagai Bu NasyaMaulana Muttaqin (23) sebagai Kakek tua

Annisah Haura (04) sebagai Narator

(Hari sudah pagi,Bejo lekas bangun lalu mandi, dan memakai seragam, setelah itu ia tak lupa berpamitan kepada ibunya, Bejo pun menuju kamar Ibu, Ia mencium tangan ibu, sementara itu, Ternyata Doni menghampiri Bejo diluar, untuk berangkat sekolah bersama.)Bejo : (Melepas tangan Ibu) “Bu, aku berangkat sekolah dulu ya, doakan aku yang terbaik.”(Membuka pintu lalu keluar)Ibu : “Iya Jo! Ibu akan selalu mendoakanmu.” (Menutup pintu)

(Doni bersiul-siul karena merasa bosan diluar rumah Bejo)

Doni : (Menghentikan siulannya) “Hei Jo!, sudah jam segini, cepat kita bisa terlambat!”Bejo : “Benarkah?, kalau begitu ayo kita berlomba lari sampai sekolah.”Doni : “Oh ya? , Siapa takut!.”

(Mereka pun berkejar kejaran hingga sampai di sekolah, berkat lomba dadakan itu, mereka terselamatkan dari keterlambatan. Mereka pun masuk ke sekolah.”

Bejo : “Hosh…Hoshh.. (Nafasnya tersendat-sendat), “Hei ternyata aku juara Hahahahaha” (Bejo tertawa terbahak-bahak)Doni : “Ahh sial nasibku, biasanya aku yang menang.”Bejo : “Sudahlah Don, mengaku saja kalau kalah!.”Doni : “Baiklah, aku kalah, Yuk kita ke kelas.”Bejo : “Ayooo!..”

ACER, 10/29/14,
Page 2: Narasi Kel 3

(Mereka pun menuju kelas, ternyata kelas sudah ramai, karena mereka berdua datang paling akhir, tak lama kemudian Guru Bahasa Indonesia masuk.)

Guru : “Selamat pagi anak anak, Bagaimana kabar kalian?”Murid : “Baik buu!!!” (Serentak)Guru : “Ok, kalau begitu, Ibu akan memulai kegiatan belajar mengajar, untuk kali ini ibu akan menanyakan cita-cita kalian satu persatu dan beri alasannya. Dimulai dari Doni.” (Menunjuk Doni)Doni : “Kalau aku ingin menjadi tentara bu, karena aku ingin menjaga keutuhan bangsa ini.”Guru : “Wah cita-cita yang bagus Don, kamu harus semangat mencapainya. Selanjutnya Bejo.”Bejo : “Kalau aku ingin jadi Dokter bu, aku senang membantu orang yang sakit.”Temon : “Hei Jo! , keluargamu kan miskin, mustahil kau bisa mendapatkannya! Hahahaha (Temon tertawa di ikuti oleh teman-teman yang lain kecuali Doni)Doni : “Hei teman-teman, kalian tidak boleh seperti itu pada Bejo!” (Meredakan keramaian)Temon : “Halahh, karena Bejo sahabatmu kau membelanya seperti itu? Lucu sekali Don! Hahahaa (Temon tertawa dan diikuti murid lainnya)Guru : “Sudah sudah , benar kata Doni, kita tidak boleh menertawakan seseorang seperti itu, Apapun cita cita seseorang jika mau berusaha semaksimal mungkin, tak akan mustahil. (Memberi nasihat)Murid : “Baik buu!!!” (Serentak)

(Guru pun menanyakan pada murid hingga selesai, dan berganti jam pelajaran dan akhirnya hal yang paling ditunggu pun datang. Krinkkkk… Krinkkk…. Bel sekolah berbunyi, semua siswa di sekolah itu sangat bahagia karena besok hari sabtu, mereka bebas bermain sampai hari Senin tiba, Bejo dan Doni selalu pulang sekolah bersama.)

Doni : “Jo, Omongan si Temon jangan dimasukan dalam hati, dia memang begitu wataknya.”Bejo : “Tentu saja Don, aku sudah kenal dia bagaimana orangnya.”Doni : “Kau memang sahabat ku Jo!” (Menepuk bahu Bejo)Bejo : ”Don, Besok hari sabtu, ayo kita jalan jalan disekitar sini.”Doni : ”Oke!, kita mau kemana ?” Bejo : ”Bagaimana kalau lewat situ? Sepertinya lebih dekat dari rumah.”Doni : “Baiklah!”

(Bejo dan Doni melewati jalan pintas, tiba tiba saat mereka berjalan Bejo menemukan sebuah tas dipinggir jalan.)

Bejo : “Hei Don!, Lihat itu, ada sebuah tas .” (Menunjuk sebuah tas di pinggir jalan)Doni : “Ya, kau benar , ayo kita periksa.” (Mereka menghampiri dan membuka tas tersebut)Bejo : “Wah Don, banyak sekali uangnya!” (Mengambil sejumlah uang di tas itu)Doni : “Iya Jo, banyak sekali.”Bejo : “Hei lihat ini Don, ada sebuah kartu nama. (Menunjukan pada Doni)Doni : “Sepertinya tak jauh dari sini.”Bejo : “Daripada jatuh kepada orang yang salah lebih baik kita bawa tas ini Don.” (Merangkul tas tersebut)

Page 3: Narasi Kel 3

Doni : “Lalu kita apakan?” (Kebingunggan)

Bejo : “Bagaimana kalau besok kita ke rumah pemilik tas ini, kalau sekarang tak mungkin, karena hari sudah senja.”Doni : “Baiklah Jo, besok aku ada dirumahmu jam tujuh pagi.”Bejo : “Okelah Don!.”

(Merekapun pulang kerumah masing masing, lalu Bejo pun sampai dirumah.)

Bejo : (Membuka pintu) “Bu aku pulang!” (Mencium tangan Ibu)Ibu : “Oh iyaa Jo, Hei tas siapa itu yang kau bawa Jo?” (Menunjuk tas)Bejo : “Oh ini Bu?, tadi aku menemukan tas ini dijalan, jalanannya sepi sekali, daripada jatuh ketangan orang jahat, lebih baik aku bawa, dan aku berniat mengembalikannya besok. Ibu : “Iya Jo, jangan sampai pemilik tas ini menuduh yang tidak tidak pada kita.”Bejo : “Baik bu, aku lapar, aku ke dapur dulu ya. (Menuju dapur)

(Hari pun mulai gelap, mereka pun lekas tidur, Esok hari pun tiba, Bejo pun bergegas mandi dan berpakaian. Ia segera berpamitan pada Ibu. )

Bejo : “Ibu, aku pergi dulu ya. (Keluar rumah)Ibu : “Iya Jo, Hati hati!. (Teriak ibu dari dapur)

(Ternyata Doni sudah menunggu diluar)Bejo : “Ini Don alamatnya. (Memberi kartu nama dari tas)Doni : “Hmmm….. Lewat sini Jo! (Menunjuk arah)Bejo : “Banyak gaya kamu hahahaha.”Doni : “Haha, aku seorang detektif.” (Mereka pun berjalan ke alamat yang tertera dalam kartu nama, setelah beberapa jam , Mereka sampai di sebuah rumah yang sangat besar)

Bejo : “Kau yakin ini rumahnya Don? ,Besar sekali!!”Doni : “Iya besar sekali ya Jo . Bagaimana kita tanya ke satpam itu?” (Mereka pun menuju pos satpam dirumah itu)Bejo : “Permisi pak, apa benar ini rumahnya Bu Nasya?”Satpam : “Benar Dik, ada perlu apa?”Bejo : “Saya ingin mengembalikan tas ini.” (Menunjuk tas )Satpam : “Baiklah, silahkan masuk Dik.” (Mengantarkan mereka kedalam)

(Mereka pun masuk kedalam rumah itu)

Satpam : “Kalian duduk saja disitu, saya akan memanggil Bu Nasya.” (Menunjuk sebuah sofa)Bejo : “Baik pak!” (Mereka pun duduk di sofa tersebut)

Page 4: Narasi Kel 3

(Karena suasana dirumah itu sangat sejuk dan nyaman, Bejo dan Doni tanpa sengaja tertidur di sofa itu, tiba tiba, Pak Bastian datang.)

Bu Nasya : “Hei kalian bangunlah.” (Menggoyang goyangnkan tubuh Bejo dan Doni)Bejo : “Ummh, Maaf bu kami ketiduran Hehehe.” (Mengusap matanya)Doni : “Iya bu, Maafkan kami, soalnya disini sangat sejuk dan nyaman sampai sampai kami ketiduran.Bu Nasya : “Baiklah, ada perlu apa kalian datang kesini?”Bejo : “Kami ingin mengembalikan tas ini bu, kami menemukannya di Jalan Jaha.” (Memberi tas kepada Bu Nasya)Bu Nasya : “Wah, terima kasih ya, ini tas yang selama ini saya cari cari, saya sudah ke jalan Jaha, tapi tas tersebut sudah tidak ada.”Bejo : “Untung saja bu, kami sengaja mengambilnya agar tidak jatuh keorang yang salah.”Bu Nasya : “Tidak kusangka masih ada Anak yang jujur saat ini.”Doni : “Tentu saja ada bu, Kami contohnya hehehe.”Bu Nasya : “Uang dalam tas ini tak seberapa, namun ada sebuah Surat didalamnya yang sangat penting.Bejo : “Tidak seberapa bu? Tapi uang itu banyak sekali.” (Terkaget kaget)Bu Nasya : “Untuk menghargai kejujuran kalian, saya akan memberi kalian sedikit uang didalam tas ini.” (Mengambil uang di tas yang ternyata bernilai sepuluh juta rupiah dan memberikan kepada Bejo.)Bejo : “Tak mungkin kami menerimanya bu, kami mengembalikannya tanpa pamrih” Doni : (Menepuk Kepalanya seolah olah tak percaya.)Bu Nasya : “Dengar nak , Kejujuran itu pantas dihargai mahal, saya yakin jika bukan kalian yang mengambil tas ini, pasti sudah raib isinya.”Bejo : “Baiklah bu, kami terima uang ini, sekali lagi kami mengucapkan terimakasih.”Bu Nasya : “Sama-sama Dik.” Bejo : “Hari mulai sore bu, kami harus pulang, Takut orang tua kami mencari kami.”Bu Nasya : “Oh iya dik, terima kasih ya!”Bejo dan Doni : “ Iya bu!!” (Mereka pun keluar)

(Mereka pun berjalan pulang kerumah, saat diperjalanan mereka bertanya tanya bagaimana menghabiskan uang ini.)

Doni : “Hei Jo, bagaimana menghabiskan uang sebanyak ini.” (Kebinggungan)Bejo : “Ntahlah don, bagaimana kalau kita membeli buku di toko buku Bahagia?” Doni : “Ide bagus Jo!!”Bejo : “Hei lihat itu Don!” (Menunjuk sebuah Rumah)Doni : “Kenapa kakek itu ya?” Bejo : “Ayo kita hampiri!” (Menuju Kakek tua)

Page 5: Narasi Kel 3

Bejo : “Kek, kakek kenapa? Sepertinya ada masalah.”Kakek : “Saya lagi cari bantuan uang Dik, tadi tetangga saya menolak mentah mentah.”Doni : “Untuk apa kek?”Kakek : “Cucu saya butuh uang sekarang juga, ia kritis dirumah sakit, harus segera dioperasi.”Bejo : “Memangnya berapa biayanya kek?”Kakek : “Sekitar 10 juta dik.”Bejo : “Sebentar kek, saya dan teman saya berunding disana dulu ya.” (Meninggalkan kakek)

(Mereka menuju suatu tempat yang agak jauh dari kakek itu)Bejo : “Don, bagaimana kalau kita bantu kakek itu?Doni : “Ttt-tapikan kita mau membeli banyak buku Jo?”Bejo : “Dengar Jo, cucu kakek itu kritis, lagipula harta dan ilmu bisa dicari, sedangkan nyawa tak dapat dicari Jo.Doni : “Baiklah aku mengerti Jo, ayo kita selamatkan cucu kakek itu”

(Mereka kembali ke kakek itu)Bejo : “Kek, kami punya uang sebanyak itu, ini untuk cucu kakek.” (memberi Amplop berisi uang)Kakek : “Oh tidak bisa Dik, Kalian dapat darimana uang sebanyak ini.” Doni : “Sudahlah kek, jangan banyak tanya , ayo kita menuju rumah sakit!.”Kakek : “Ohh Ohh yaa baiklah, Kalian ikut dengan kakek ya! “ (Panik)Bejo : “Yaa!!” (Mengangguk nganggukkan kepala)

(Mereka menuju mobil tua milik kakek, Brummmmm…. Mobil tua itu menuju rumah sakit,sesampai dirumah sakit, kakek segera memberi biaya operasi , dan operasi pun berlangsung sampai esok hari, hari sudah malam mereka pun tidur diruang tunggu, keesokan harinya pun tiba)

Kakek : “Untung saja ada kalian dik, Bagaimana saya balas budi kepada kalian? Saya tidak punya apa apa.”Bejo : “Sudahlah Kek, kami ikhlas membantu kakek.”Doni : “Sepertinya kakek hanya perlu mengantarkan kami pulang, karena kami sudah seharian tidak pulang hehehe.”Kakek : “Ohhh Ok.. Saya antarkan kalian kerumah masing masing.”

(Mereka pun diantar kakek kerumah Bejo, saat sampai ternyata Ayah Doni sedang mengobrol dengan Ibu Bejo, karena khawatir mereka hilang.)

Bejo : (Membuka pintu mobil) “Ibuuu!!!....” (Berlari kearah ibu dan memeluknya)Doni : (Mereganggkan Tubuhnya ) “Huahhh capek sekali, ehh ada ayah..”Ayah Doni : “Kemana saja kalian berdua? “Kami sangat khawatir.”Bejo : “Kami melakukan petualangan yang luar biasa.”Ibu Bejo : “Petualangan? Ibu tidak mengerti.”Kakek : “Mereka seharian di rumah sakit Pak, Bu. Mereka membantu saya untuk membiayai cucu saya yang kritis, sekarang operasinya sudah berjalan dengan lancar.”Ayah Doni : “Membantu bagaimana pak?”Kakek : “Mereka memberi saya uang sepuluh juta untuk biaya operasi cucu saya.”

Page 6: Narasi Kel 3

Ibu Bejo : “Sepuluh juta? Uang dari mana Jo?”Bejo : “Itu Uang dari pemilik tas yang kami temukan bu, ia kaya raya, sampai sampai memberi kami uang sebanyak itu.”Kakek : “Kalau begitu, saya pamit dulu , Terima kasih banyak ya, saya tidak bisa membalas apa apa , Kalian berdua memang anak yang Dermawan.” (Menuju mobil)Bejo & Doni : “Titip salam pada cucumu kek! (Serentak)

(Doni dan ayahnya pun pamit pulang, sementara itu Bejo dan ibunya masuk kerumah, dan Bejo menceritakan semua pada Ibunya, keesokan harinya ada Upacara Bendera disekolah. Keesokan harinya semua Siswa di Sekolah mengikuti Upacara Bendera , Setelah selesai tiba tiba……..)

Petugas Upacara : “Pengumuman – Pengumuman, Ada Amanat tambahan dari Kepala Sekolah.”Siswa : “Huuuuu!!!!!! Huuuu!!!!! (Menyoraki petugas upacara)Kepala Sekolah : “Bagi yang bernama Bejo dan Doni, harap maju kedepan.”Bejo : “Wah ada apa ini Don, aku takut.” (Kebinggungan)Doni : “Tenang saja Jo! , Ayo kedepan. (Menuju sumber suara)Kepala Sekolah : “Sambutlah Pahlawan kecil kita Bejo dan Doni!!!”Siswa : (Kebingunggan)Kepala Sekolah : “Maksud saya, mereka membantu melawan kritis salah satu anak dari Perkarya di sekolah ini.”Siswa : (Bertepuk-tangan)Kepala Sekolah : “Sebagai penghargaan, Pihak sekolah memberikan 2 set lengkap buku terbaru untuk Bejo dan Doni.”Siswa : (Bertepuk-tangan)

(Akhirnya mereka kembali ke kelas, Para murid dikelas sangat bangga pada Bejo dan Doni, mereka pun bertanya tanya, bagaimana kisah mereka, Bejo dan Doni pun menceritakan semuanya, setelah mendengar cerita mereka tiba tiba..)

Temon : “Hei Jo, ternyata aku salah menilaimu. Kau sangat baik hati. You da real MVP!.”Murid : (Tertawa terbahak-bahak)

(Akhirnya, Bejo dan Doni mendapatkan pujian dari teman-temannya, kini mereka memiliki banyak teman, dan juga mereka mendapat buku yang waktu itu mereka inginkan, ini balasan dari kebaikan mereka,)

Tamat