NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

37
NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 SAMPAI DENGAN 6 KANTOR ARSIP DAERAH KABUPATEN BADUNG

Transcript of NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

Page 1: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

NARASI

DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA

DARI

L E D 1 SAMPAI DENGAN 6

KANTOR ARSIP DAERAH KABUPATEN

BADUNG

Page 2: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

TAHUN 2015-2016

Page 3: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …
Page 4: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

LED 1

UCAPAN SELAMAT DATANG

DENGAN TIGA BAHASA

- BALI

- INDONESIA

- INGGRIS

Page 5: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

LED. 2

SEPINTAS TENTANG SEJARAH KERAJAAN BADUNG

Pada tahun 1343 Pulau Bali telah dikuasai oleh kerajaan Majapahit

yang membangun Keraton di Samprangan (Gianyar) dengan Rajanya bergelar

Sri Kresna Kepakisan. Sebelum raja majapahit berkuasa, Bali diperintah oleh

raja – raja keturunan Udayana dari dinasti Warmadewa.

Sekitar awal abad ke 16 pusat kerajaan dipindah ke puri swecapura di

Gelgel, sejak saat itu raja-raja yang memerintah bergelar “Dalem.” Salah satu

putra Mahkota keturunan raja Gelgel adalah Dalem Pemahyun yang

kemudian menurunkan Sire Arya Tegeh Kori. Menurut cerita rakyat Sira Arya

Tegeh Kori melakukan perjalanan panjang menuju Pura Ulun Danu Batur

dan memohon kepada Ida Betari Ulun Danu Batur untuk diberikan

Panugrahan agar kelak menjadi seseorang yang berwibawa dan dihargai oleh

Rakyatnya. Akhirnya Doa tersebut dikabulkan, dan Sire Arye Tegeh Kori

diminta agar pergi ke Barat Daya ( Gumi Badeng ) sebuah wilayah yang

ditempati oleh Ki Bendesa. Melalui musyawarah diputuskan bahwa Sire Arye

Tegeh Kori diangkat menjadi Penguasa di Daerah tersebut.

Setelah itu Ki Bendesa membangun Istana untuk Sira Arya Tegeh Kori

yang diberi nama Puri Benculuk dan menetapkan nama wilayah

kekuasaannya menjadi Badung yang berasal dari kata Badeng, sesuai

dengan titah Ida Bhatari Batur yakni“ Tonja yang Jakang Wana Badeng “.

Kemudian para Penguasa Badung sebagai bawahan dari kerajaan Gelgel juga

Page 6: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

membangun Puri Ksatriya ( diperkirakan di Suci Denpasar ) dan Puri Tegal

Agung ( diperkirakan di sebelah selatan Setra Badung Denpasar )

Pada akhir abad ke 18, Kekuasaan Puri Ksatriya jatuh kepada Kyayi

Ngurah Made karena Puri Ksatriya telah rusak akibat perang perebutan

kekuasaan, maka Beliau memerintahkan untuk membuat Puri baru yang

terletak Tetaman Den – Pasar ( den – Pasar dalam Bahasa Bali berarti” Utara

Pasar “ ). Pada tahun 1788 Puri Agung Denpasar secara resmi digunakan

sebagai pusat Pemerintahan Kerajaan Badung.

Pada tahun 1904 sebuah kapal Cina berbendera Belanda bernama “ Sri

Komala “ kandas di Pantai Sanur. Pihak Pemerintah Belanda menuduh

masyarakat setempat, melucuti, merusak, dan merampas isi Kapal dan

menuntut kepada Raja atas segala kerusakan itu sebesar 3.000 dolar perak

dan menghukumnya. Penolakan Raja atas tuduhan dan pembayaran

kompensasi itu menyebabkan Pemerintah Belanda mempersiapkan Ekpedisi

meliternya ke Bali tanggal 20 September 1906 untuk menyerang raja

Badung

Setelah menyerang Badung Belanda menyerbu kota Denpasar tiba –

tiba mereka disambut oleh segerombolan orang – orang berpakaian serba

putih siap melakukan “Perang Puputan” ( Mati berperang sampai titik darah

terakhir). Hal itu dilakukan karena tujuan kesatria adalah mati dimedan

perang sehingga arwah dapat masuk langsung ke Surga dan Raja Badung

beserta laskarnya yang dengan gagah berani melakukan perang puputan

akhirnya gugur, demi mempertahankan kedaulatan dan kehormatan rakyat

Badung.

Page 7: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …
Page 8: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

SEKILAS TENTANG SEJARAH PERANG PUPUTAN

BADUNG

Perang Puputan Badung tanggal 20 September 1906 merupakan

bentuk pembelaan masyarakat Badung dikomandai oleh Raja Puri Denpasar,

Puri Kesiman dan Puri Pemecutan atas agresi militer Belanda yang ingin

menguasai Badung. Latar belakang terjadinya perang tersebut karena rakyat

Sanur (wilayah Badung waktu itu) dituduh merampas barang-barang dalam

Kapal Sri Komala milik saudagar Cina yang terdampar di Pantai sanur pada

tanggal 27 Mei 1904. Kwee Tek Tjiang membuat laporan kepada Pemerintah

Belanda di Batavia bahwa rakyat Sanur mencuri 3.700 ringgit uang perak

dan 2.300 uang kepeng.

Karena raja tidak mempercayai laporan tersebut, pihak kolonial

Belanda mengeluarkan ultimatum yakni mendenda Raja Badung, I Gusti

Ngurah Denpasar ( Badung merupakan otoritas tiga kerajaan, yakni

Kesiman, Denpasar dan Pemecutan ) sebesar 3.000 ringgit ( 7.500 gulden ).

Meskipun telah diultimatum, Raja Badung saat itu, I Gusti Ngurah Denpasar,

tetap menolak tuduhan dan tuntutan sampai batas waktu pada tanggal 9

Page 9: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

Januari 1905. Penolakan tegas Raja Badung mengakibatkan pemerintah

kolonial mengirim kapal angkatan laut ke perairan Badung untuk melakukan

blokade ekonomi.

Akhirnya ekspedisi militer V sampai di Selat Badung pada tanggal 12

September 1906. Kekuatan armadanya berjumlah 16 buah kapal, yaitu 9

buah kapal perang, dan 7 buah kapal pengangkut. Kapal – kapal perang

tersebut di antaranya “De Hortog Hendrik, Koningin Wilhelmena, Der

Nederlander”, dilengkapi dengan meriam berbagai kaliber. Seluruh personil

yang ikut dalam ekspedisi itu berjumlah 3053 0rang terdiri atas 2312 orang

personil militer dan 741 orang sipil termasuk wartawan perang.

Ancaman dari Gubernur Jendral di Batavia tidak sedikitpun mengubah

pendirian Raja Badung. Sekalipun Pemerintah tertinggi Hindia Belanda di

Batavia mengeluarkan surat perintah untuk mengadakan ekspedisi militer

pada tanggal 4 September 1906, Raja Badung telah siap menanggung resiko

demi membela kedaulatan kerajaan ( Nindihin Gumi Lan Swadharmaning

Negara ). Dengan didahului pernyataan sumpah menurut Agama Hindhu,

raja dan rakyat Badung lebih yakin untuk menolak ultimatum dan ancaman

Belanda.

Utusan dikirim pada sore harinya untuk menyampaikan ultimatum

kepada Raja Badung agar menyerah dalam tempo 2 x 24 jam. Ultimatum

ditolak tegas, sehingga pasukan Belanda mendarat di Pantai Sanur, pada

tanggal 14 September 1906. Pabean Sanur diduduki dan dijadikan benteng

pertahanan mereka untuk melakukan serangan ke arah Kesiman sebagai

benteng terdepan Raja Badung.

Page 10: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

Pada Perang Puputan Badung diperkirakan korban yang gugur

mencapai 7.000 jiwa, termasuk para raja, kerabat istana serta para pahlawan

dari ketiga puri ( Kesiman, Denpasar dan Pemecutan). Raja Badung beserta

Laskarnya dengan gagah berani melakukan perang Puputan yang akhirnya

gugur mempertahankan kedaulatan dan kehormatan rakyat Badung.

Pasukan Belanda dibawah pimpinan Rost Van Toningen akhirnya berhasil

menduduki wilayah Badung.

Page 11: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

LED. 3

PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN BADUNG

Page 12: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

DARI KOTA DENPASAR KE

WILAYAH KABUPATEN BADUNG DI SEMPIDI

Pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung

dilatarbelakangi dengan proses pemekaran Kabupaten Badung menjadi 2

(dua) wilayah, yakni Kabupaten Badung dan Kodya Denpasar pada tahun

1992. Pemekaran tersebut secara faktual telah menyebabkan Daerah

Administratif Kodya Denpasar saat itu terdapat 2 (dua) Pusat

Pemerintahan, yaitu Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Badung dan

Pemerintah Kota Madya Daerah Tk II Denpasar yang kini bernama Kota

Denpasar. Pusat Pemerintahan Kabupaten Tingkat II Badung saat itu

berlokasi di Niti Praja Lumintang, yang setelah pemisahan wilayah

Denpasar dari Badung, lokasi tersebut masuk ke dalam wilayah Kota

Denpasar.

Menyusul proses pemisahan wilayah tersebut, pada era Bupati I Gusti

Bagus Alit Putra di tahun 1996, mulai mengupayakan pendirian pusat

pemerintahan yang berada di dalam wilayah Kabupaten Badung.

Pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung pertama kali

ditetapkan melalui keputusan Bupati Daerah Tingkat II Badung nomor 262

tahun 1996 tentang Pengaturan Peruntukan dan Penggunaan Tanah

Lokasi Rencana Pusat Pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Badung,

yang menetapkan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung terletak di jalan

jurusan Lukluk – Penarungan.

Page 13: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

Dalam proses penetapan lokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten

Badung yang baru tersebut, terjadi tragedi pembumihangusan Pusat

Pemerintahan Kabupaten Badung di Niti Praja Lumintang pada tanggal 21

Oktober 1999, gedung perkantoran dirusak, dibakar dan dijarah sampai

habis.

Pasca tragedi pembumihangusan Pusat Pemerintahan Kabupaten

Badung, kemudian untuk mengaktifkan kembali pelayanan publik, Bupati

Badung menyewa sementara gedung Universitas Hindu Indonesia di

Tembau, Desa Penatih Denpasar. Pelantikan Bupati terpilih periode tahun

2000 – 2005 Anak Agung Ngurah Ratmadi, SH dan Wakil Bupati Drs. I

Made Sumer, Apt dilaksanakan di kantor sementara tersebut.

Dinamika penetapan lokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung

dalam proses realisasi pembangunan pusat pemerintahan dilanjutkan

kembali setelah kantor Bupati Badung pindah ke gedung Diklat di

Sempidi. Kemudian DPRD Kabupaten Badung membentuk Pansus yang

melakukan kajian terhadap Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung dari

berbagai aspek kelayakan. Selanjutnya DPRD Kabupaten Badung juga

mengeluarkan surat Nomor 100/662/DPRD perihal rekomendasi

penetapan lokasi pusat pemerintahan tanggal 19 Oktober 2001 yang

menetapkan bahwa pusat pemerintahan Kabupaten Badung yang semula

berlokasi di kawasan Lumintang (Kota Denpasar) dipindahkan menuju ke

Kelurahan Sempidi, (sebelah Utara Balai Diklat Sempidi).

Page 14: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

Bupati Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi,SH mengeluarkan Keputusan

Bupati Badung Nomor 1269 tahun 2002 tentang penetapan lokasi Pusat

Pemerintahan Kabupaten Badung tanggal 6 Nopember 2002, seluas

46,6673 ha. yang terletak di kawasan Desa Dalung dan Kelurahan Sempidi

mencakup Subak Gaji, Subak Sempidi dan Subak Saih. Dengan

dikeluarkannya keputusan tersebut, maka keputusan Bupati Badung

Nomor 262 tahun 1996 tentang pengaturan Peruntukan dan Penggunaan

Tanah lokasi rencana pusat pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II

Badung dinyatakan tidak berlaku lagi.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Badung menindak lanjuti

keputusan Bupati Badung tersebut dengan mengeluarkan surat Nomor

893.82/721/DPRD tanggal 18 Nopember 2002, perihal Rekomendasi

Penetapan Lahan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung. Pemerintah

menjawab surat DPRD Kabupaten Badung tersebut dengan Nomor surat

120/11948/Bappeda, perihal Rekomendasi DPRD tanggal 24 Desember

2002 yang menginstruksikan kepada sejumlah instansi terkait untuk

mengambil langkah-langkah guna mengamankan tanah di subak

anggungan yang pernah direncanakan sebagai lokasi pusat pemerintahan

Kabupaten Badung agar tetap berfungsi sebagai kawasan Budi daya lahan

basah.

Pada Era Pemerintahan Bupati Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi,SH

mulai melaksanakan Pembelian lahan tanah secara bertahap dan tahun

2005 dilanjutkan oleh Penjabat Bupati Badung I Wayan Subawa,

SH,M.Hum.

Page 15: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

Selanjutnya pada saat kepemimpinan Bupati Anak Agung Gde Agung,

SH pada tanggal 5 Agustus 2005 mulai dimantapkan realisasi

pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung disamping

melanjutkan proses pembelian lahan, juga membentuk Tim koordinasi

Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung berdasarkan Keputusan Bupati

Badung Nomor 2211/01/HK/2006 tentang Pembentukan Tim Koordinasi

Pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung pada tanggal 16

Oktober 2006. Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung Mengadopsi Nilai-

nilai Kearifan Lokal mengenai hirarki tata ruang yaitu filosofi Tri Mandala,

yang terdiri atas Utama Mandala, Madya Mandala dan Nista Mandala

(Hulu, Tengah, Teben).

Atas dasar konsep Tri Mandala tersebut, maka zona yang termasuk

utama Mandala hanya dialokasikan untuk kegiatan Keagamaan, sehingga

Bangunan di zona ini hanyalah Pura dan Bangunan-bangunan

pendukungnya (Wantilan), Gedung Kantor berada pada zona Madya

Mandala dan pengelolaan Limbah berada pada Nista Mandala, Disain Unit-

unit Gedung mengadopsi Tri Angga, sehingga setiap Unit bangunan terdiri

atas unsur Kepala Badan dan Kaki. Lahan sawah pada sisi kiri dan kanan

pintu masuk tetap dipertahankan, demikian pula Irigasi Subak yang

melintasi kawasan. Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung

hanya terbangun 60 % sedangkan sisanya 40 % menjadi ruang terbuka

hijau (Green Belt). Selain unit bangunan pada Pusat Pemerintahan

Kabupaten Badung juga memunculkan Nuansa Arsitektur Bali, merujuk

pada PERDA Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2005 tentang Persyaratan

Arsitektur Bangunan Gedung.

Page 16: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

Seiring proses pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung,

maka awal tahun 2008 mulai proses penetapan wilayah Ibu Kota dan

Nama Ibu Kota Kabupaten Badung. Langkah tersebut diawali dengan

penyerapan Aspirasi masyarakat, pelaksanaan Semiloka yang diprakarsai

DPRD Badung, Proses pengusulan nama Ibu Kota di Sidang Istimewa

DPRD Badung, dan ditetapkanlah nama Mangupura sebagai Ibu Kota

Kabupaten Badung. Kini Badung telah memiliki Ibu Kota yakni

“Mangupura” yang memiliki arti Kota yang menawan hati, Tempat mencari

keindahan, kedamaian dan kebahagiaan yang mendatangkan

kesejahteraan serta menumbuhkan rasa aman bagi masyarakatnya. Ibu

kota Mangupura diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri)

H.Gamawan Fauzi, pada hari Jumat 12 Februari 2009.

Selain meresmikan nama Mangupura, Mendagri juga menyerahkan

Peraturan Pemerintah (PP) No. 67 tahun 2009 tentang Pemindahan Ibu

Kota Kabupaten Badung dari wilayah Kota Denpasar ke Wilayah

Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung kepada Bupati Anak Agung Gde

Agung,SH yang disaksikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Ketua

DPRD Badung Drs. I Made Sumer, Apt. Acara peresmian tersebut

berlangsung di lapangan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung,

Mangupraja Mandala. Wilayah Ibu Kota Mangupura meliputi 9 (sembilan)

Desa/Kelurahan yaitu : Desa Mengwi, Desa Gulingan, Desa Mengwi Tani,

Page 17: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

Desa Kekeran, Kelurahan Kapal, Kelurahan Abianbase, Kelurahan Lukluk,

Kelurahan Sading dan Kelurahan Sempidi.

Sejarah telah terukir untuk Pemerintahan dan masyarakat Kabupaten

Badung. Lambang Kabupaten Badung juga mengalami perubahan yang

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2010. Lambang

Kabupaten Badung yang baru berbentuk segi 5 (lima) sama sisi dengan

warna dasar biru laut dan garis pinggir hitam dengan motto “Cura Dharma

Raksaka” yang berarti berani membela kebenaran.

Page 18: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

LED. 4

BIOGRAFI KEBIJAKAN DAN PRESTASI KEPALA DAERAH

KABUPATEN BADUNG

1. Bupati Kepala Daerah Tingkat II Badung dipilih dalam Sidang Istimewa

DPRD Kabupaten Badung dalam masa kepemimpinan 2 periode 1990 –

2000 sebagai berikut :

1.1. Biodata :

I Gusti Bagus Alit Putra, SH. S.Sos. M.Si

lahir di Tabanan, Bali pada tanggal 14 Agustus 1948

- Dilantik dan diambil sumpah oleh Gubernur Bali pada 1990

sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 131.61-419

tanggal 15 Mei 1990

- Dilantik dan diambil sumpah oleh Gubernur Bali pada 1990

sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 131.61-078

tanggal 25 April 1995

1.2. Kebijakan dalam Pemerintahan ;

- Menetapkan Surat Keputusan Bupati Badung Nomor 262 tahun

1996 tentang Pengaturan Peruntukan dan Penggunaan tanah

lokasi rencana Pusat Pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II

Badung, terletak di jalan jurusan Lukluk – Penarungan, Badung

setelah pemekaran Kabupaten Tingkat II Badung dan Daerah

Page 19: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

Kota Administratif (Kodya Denpasar) dan sebelum terjadi tragedi

pembakaran Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung di Niti Praja

Lumintang.

- Untuk mengaktifkan kembali Pelayanan Publik dari tragedi

kerusuhan masa maka Bupati menyewa gedung Universitas

Hindu Indonesia (UNHI) di Tembau Penatih Denpasar.

1.3. Prestasi Nasional dan Internasional :

- Menerima Trophy Wahana Tata Nugraha tahun 1998 dari

Kementerian Perhubungan RI.

2. Bupati dan Wakil Bupati Badung terpilih dalam Pemilukada masa

kepemimpinan 1 periode 2000 – 2005 sebagai berikut :

2.1. Biodata :

A.A. Ngurah Oka Ratmadi, SH (Bupati)

lahir di Denpasar pada tanggal 2 Nopember 1945

- Dilantik dan diambil sumpah oleh Gubernur Bali pada tgl 9

Maret tahun 2000, sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri RI

Nomor 131.61-091 tanggal 7 Maret 2000.

Drs. I Made Sumer, Apt (Wakil )

Lahir di Kuta Tahun 1948

Page 20: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

- Dilantik dan diambil sumpah oleh Gubernur Bali pada tgl 9

Maret tahun 2000, sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri RI

Nomor 131.61-092 tanggal 7 Maret 2000.

2.2. Kebijakan dalam Pemerintahan ;

- Membuat Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 2 tahun

2000 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan

Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah

- Membuat Peraturan daerah kabupaten Badung Nomor 3 Tahun

2000 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan tata Kerja

Gudang Farmasi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Badung

- Membuat Peraturan daerah Kabupaten Badung Nomor 2 tahun

2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja dan Sekretariat Dewan

Perwakilan daerah Kabupaten Badung.

- Memindahkan kembali Sekretariat Daerah Kabupaten Badung

pada tahun 2001 yang semula berkantor di Gedung Universitas

Hindu Indonesia di Tembau ke Balai Diklat Sempidi Badung.

- Membuat Peraturan daerah Kabupaten Badung Nomor 6 tahun

2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Kelurahan

Kabupaten Badung

- Mengeluarkan Surat Keputusan Bupati Badung Nomor 1269

tahun 2002 tanggal 6 Nopember 2002 tentang penetapan

lokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung seluas 46,6673

ha. di kawasan Desa Dalung dan Kelurahan Sempidi, mencakup

Subak Gaji, Subak Sempidi dan Subak Saih, serta membatalkan

Page 21: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

Surat Keputusan Bupati Tingkat II Badung Nomor 262 tahun

1996.

- Membuat Peraturan Daerah kabupaten Badung Nomor 3 tahun

2003 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan tata Kerja

Rumah sakit Umum Daerah Kabupaten Badung

- Membuat Peraturan Daerah kabupaten Badung Nomor 1131

tahun 2003 tentang Susunan Organisasi dan tata Kerja Keluarga

Berencana dan Sejahtera Kabupaten Badung

- Pada Era kepemimpinan beliau dan atas persetujuan DPRD

Badung telah melaksanakan Pembelian Tanah untuk

Pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung secara

bertahap.

- Rencana melaksanakan pembelian tanah tahap berikutnya

namun karena pada waktu itu terjadi juga tragedi kemanusiaan,

yaitu Bom Bali satu di Legian-

Kuta, sehingga semua kegiatan dipending karena keadaan

ekonomi maupun situasi dan kondisi belum memungkinkan

atau tidak stabil.

2.3. Prestasi Nasional dan Internasional :

Page 22: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

- Menerima Trophy Wahana Tata Nugraha tahun 2000 dari

Kementerian Perhubungan RI.

- Menerima Trophy Wahana Tata Nugraha tahun 2001 dari

Kementerian Perhubungan RI.

- Menerima Trophy Wahana Tata Nugraha tahun 2002 dari

Kementerian Perhubungan RI.

- Membangun Monumen Bom Bali I ( Grand Zero ) untuk

memperingati tragedi kemanusiaan terjadi pada bulan Oktober

tahun 2002 di Legian.

- Menerima Trophy Wahana Tata Nugraha tahun 2003 dari

Kementerian Perhubungan RI.

- Menerima Piagam Green Paradise Kategori A (high distinition)

tahun 2003

- Menerima Piagam Medali Tri Hita Kirana Tourism Award Kategori

Gol Medal tahun 2004.

- Menerima Piagam dan Medali Tri Hita Kirana toursm Award

kategori Branze Medal tahun 2005.

3. Penjabat Bupati Badung dalam masa kepemimpinan tahun 2005

sebagai berikut :

3.1. Biodata :

I Wayan Subawa, SH. MH

lahir di Denpasar pada tanggal 21 Desember 1954

Page 23: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

- Dilantik dan diambil sumpah oleh Gubernur Bali pada tahun

2005 sesuai Keputusan Menteri dalam Negeri RI Nomor

131.61.131 Tahun 2005

3.2. Kebijakan dalam Pemerintahan ;

- Melaksanakan amanah sesuai ketentuan dalam pembelian

kembali tanah untuk Pembanguan Pusat Pemerintahan

Kabupaten Badung secara bertahap.

4. Bupati dan Wakil Bupati Badung terpilih dalam Pemilukada masa

kepemimpinan 2 periode 2005 - 2015 sebagai berikut :

4.1. Biodata :

Anak Agung Gde Agung, SH ( Bupati )

lahir di Badung pada tanggal 25 Mei 1949

- Dilantik dan diambil sumpah oleh Gubernur Bali pada tanggal 5

Agustus 2005 sesuai Keputusan Menteri dalam Negeri RI Nomor

131.61-528 Tahun 2005 tanggal 19 Juli 2005

Page 24: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

- Dilantik dan diambil Sumpah oleh Gubernur Bali pada tanggal 5

Agustus 2010 sesuai Keputusan Menteri dalam Negeri RI Nomor

131.51-307 Tahun 2010 tanggal 24 Juni 2010.

Drs. I Ketut Sudikerta (Wakil I.) periode 2005 – 2013

Lahir di Pecatu pada tanggal 29 Agustus 1967.

- Dilantik dan diambil sumpah oleh Gubernur Bali pada tanggal 5

Agustus 2005 sesuai Keputusan Menteri dalam Negeri RI Nomor

131.61-528 Tahun 2005 tanggal 19 Juli 2005

- Dilantik dan diambil Sumpah oleh Gubernur Bali pada tanggal 5

Agustus 2010 sesuai Keputusan Menteri dalam Negeri RI Nomor

131.51-308 Tahun 2010 tanggal 24 Juni 2010.

I Made Sudiana, SH. M.Si (Wakil II.) periode 2014 – 2015

Lahir di Badung pada tanggal 31 Desember 1962 dilantik dan

diambil Sumpah oleh Gubernur Bali pada tanggal 5 Agustus 2010

sesuai Keputusan Menteri dalam Negeri RI Nomor 132.51-3323

Tahun 2014 tanggal 13- Agustus Tahun 2014.

4.2. Kebijakan dalam Pemerintahan ;

- Melakukan penataan pembangunan Pusat Pemerintahan

Kabupaten Badung secara bertahap, sesuai konsep “Tri Hita

Karana” dengan Filosofi “Tri Mandala”.

Page 25: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

- Membuat Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 7 tahun

2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat

Daerah Kabupaten Badung.

- Membuat Keputusan Bupati Badung Nomor 330/01/HK/2010

tentang Pembentukan Tim Penilai Hasil Pekerjaan Kegiatan

Pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung.

- Membuat Keputusan Bupati Badung Nomor 301/01/HK/2010

tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pembangunan Pusat

Pemerintahan Kabupaten Badung.

- Membuat Keputusan Bupati Badung Nomor 303/01/HK/2010

tentang Pembentukan Tim Pembina Jasa Konstruksi Kabupaten

Badung.

- Membuat Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 15 Tahun

2010 tentang Lambang Daerah Kabupaten Badung.

- Membuat Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 3 Tahun

2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penaggulangan

Bencana Daerah.

- Membuat Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 4 Tahun

2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu.

- Membuat Keputusan Bupati Badung Nomor 39 Tahun 2015

tentang Penamaan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Badung Mangusada.

Page 26: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

4.3. Prestasi Nasional dan Internasional :

- Menerima Trophy Wahana Tata Nugraha tahun 2005 dari

Kementerian Perhubungan RI.

- Menerima Trophy Wahana Tata Nugraha tahun 2006 dari

Kementerian Perhubungan RI.

- Menerima Piagam dan Medali Tri Hita Kirana toursm Award

kategori Silver Medal tahun 2006

- Menerima Piagam Penghargaan dari Gubernur bali Kategori

Penyelamat lingkungan tahun 2006

- Menerima Trophy Wahana Tata Nugraha tahun 2007 dari

Kementerian Perhubungan RI.

- Menerima Piagam dan medali tri hita karana tourism Award

kategori silver Medal 2007

- Piagam penghargaan Gubernur Bali terbaik II dalam evaluasi

pengembangan Desa sadar lingkungan hidup (Dsl) Tahun

2006/2007

- Menerima Piagam dan Medali Tri Hita Kirana toursm Award

kategori Silver Medal tahun 2008

- Juara II kelompok Sadar Wisata Tingkat I Bali tahun 2008

- Menerima Trophy Wahana Tata Nugraha tahun 2008 dari

Kementerian Perhubungan RI.

- Menerima Piagam dan Tanda Penghargaan Manggala Karya

Kencana dari Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana

Nasional RI. Tahun 2008

Page 27: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

- Menerima Trophy Wahana Tata Nugraha tahun 2009 dari

Kementerian Perhubungan RI.

- Menerima Piagam dan Medali Tri Hita Kirana toursm Award

kategori Gold Medal tahun 2009

- Menerima Penghargaan dari Menteri Kelautan dan Perikanan RI.

Atas Peran Aktifnya Dalam Pembinaan dan Pembangunan

Perikanan Budidaya, tahun 2009

- Menerima Piagam dan Medali Tri Hita Kirana toursm Award

kategori Gold Medal tahun 2010

- Menerima Trophy Wahana Tata Nugraha tahun 2010 dari

Kementerian Perhubungan RI.

- Menerima Piagam dan Medali dan Hadiah Uang dari Menteri

Kebudayaan dan Parawisata sebagai juara II Tingkat Nasional

Cipta Pesona Wisata (Cipta Award) tahun 2010

- Menerima Piagam dan Medali Tri Hita Kirana toursm Award Gol

Medal tahun 2011

- Menerima dan Medali Tri Hita Kirana toursm Award kategori

Emerald Medal tahun 2011

- Apec Summit Meeting di Nusa Dua tahun 2011;

- Menerima Penghargaan dari Menteri Kelautan dan Perikanan RI

sebagai Juara II Bidang Pesisir Kategori Pemerintah Daerah, Tahun

2011.

- Menerima Piagam dan Medali dari Bali Travel News Tri Hita

Kirana Nugraha tahun 2012

Page 28: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

- Pembuatan Patung Dewi Saraswati di Washintong DC. Amerika

Serikat;

- Membuat Peraturan bersama tentang pengoprasian jalan Tol Nusa

Dua - Ngurah Rai;

- KTT Apec 23 – 24 Agustus 2015 dan

5. Penjabat Bupati Badung sejak tanggal 5 Agustus 2015 dalam masa

kepemimpinan sebagai berikut :

5.1. Biodata :

Ir. Nyoman Harry Yudha Saka,MM

lahir di Buleleng, Bali pada tanggal 9 Desember 1961

- Dilantik dan diambil sumpah oleh Gubernur Bali pada tanggal 5

Agustus 2015 sesuai Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor

131.31-4620 tahun 2015.

5.2. Kebijakan dalam Pemerintahan ;

- Mengawal Penyelenggarakan Pemilukada pasangan Bakal Calon

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. S.Sos, Wakil Bupati

Badung Drs. I Ketut Suiasa, SH dan Pasangan Bakal calon

Bupati I Made Sudiana,SH.M.Si, Wakil Bupati Drs. I Nyoman

Sutrisno tanggal 9 Desember 2015.

- Mengawal Penyelenggarakan persiapan Pelantikan Bupati

Badung terpilih.

Page 29: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

LED. 5

POTENSI ALAM DI WILAYAH KECAMATAN

KABUPATEN BADUNG

Sebagai sentra pariwisata utama di Provinsi Bali Badung terus

mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya. Disesuaikan dengan

Page 30: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

situasi dan kondisi dan potensi wilayah Kabupaten Badung dibagi

menjadi tiga wilayah pembangunan yaitu :

1. Badung Utara

Meliputi Kecamatan Petang dan Kecamatan Abiansemal dengan

pusat pengembangan di Blahkiuh dengan dominasi aktivitas

perkebunan dan tanaman pangan, wisata alam, peternakan, kerajinan

dan konservasi. Badung utara terdiri dari 2 bagian kecamatan yaitu

Kecamatan Petang dan Kecamatan Abiansemal.

- Kecamatan Petang

Luasnya adalah 115,00 Km2, Pada tahun 2013, penduduknya

berjumlah 30.850 jiwa. Kecamatan Petang terdiri dari 7 Desa yaitu

Desa Belok Sidan, Desa Pelaga, Desa Sulangai, Desa Petang, Desa

Pangsan, Desa Getasan dan Desa Carangsari.

- Kecamatan Abiansemal

Luasnya adalah 69,01 Km2. Pada tahun 2013, penduduknya

berjumlah 89.579 jiwa. Kecamatan Abiansemal terdiri dari 18

Desa yaitu Desa Sangeh, Desa Selat, Desa Taman, Desa Bongkasa,

Desa Bongkasa Pertiwi, Desa Punggul, Desa Blahkiuh, Desa

Ayunan, Desa Abiansemal, Desa Dauh Yeh Cani, Desa Mambal,

Desa Mekar Bhuana, Desa Sibang Kaja, Desa Sibang Gede, Desa

Sedang, Desa Angantaka, Desa Jagapati, dan Desa Darmasaba.

2. Badung Tengah

Page 31: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

Meliputi Kecamatan Mengwi dengan pusat pengembangannya di

Mengwi dengan dominasi aktivitas pertanian, pariwisata budaya,

peternakan dan kerajinan.

- Kecamatan Mengwi

Luasnya adalah 82,00Km2. Pada Tahun 2013 penduduknya

berjumlah 117.287 jiwa. Kecamatan Mengwi terdiri dari 5

Kelurahan yaitu, Kelurahan Kapal, Kelurahan Lukluk, Kelurahan

Sempidi, Kelurahan Sading, Kelurahan Abianbase, dan 15 Desa

yaitu Desa Kuwum, Desa Sembung, Desa Werdi Bhuana, Desa

Mengwi, Desa Gulingan, Desa Penarungan, Desa Sobangan, Desa

Baha, Desa Mengwitani, Desa Kekeran, Desa Buduk, Desa Tumbak

Bayuh, Desa Munggu, Desa Cemagi, dan Desa Pererenan.

3. Badung Selatan

Meliputi Kecamatan Kuta Selatan, Kecamatan Kuta, Kecamatan

Kuta Utara dengan pusat pengembangannya di Kuta dengan dominasi

aktivitas pariwisata, perikanan, industri kecil, perdagangan dan jasa

serta pusat pendidikan.

Page 32: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

- Kecamatan Kuta Utara

Luasnya adalah 33,86 Km2. Pada tahun 2013 penduduknya

berjumlah 73.350 jiwa. Kecamatan Kuta Utara terdiri dari 3

Kelurahan yaitu Kelurahan Kerobokan, Kelurahan Kerobokan Kaja,

Kelurahan Kerobokan Kelod, dan 3 Desa yaitu Desa Dalung, Desa

Canggu, dan Desa Tibubeneng.

- Kecamatan Kuta

Luasnya adalah 17,52 Km2. Pada tahun 2013 penduduknya

berjumlah 54.374 jiwa. Kecamatan Kuta terdiri dari 5 Kelurahan

yaitu Kelurahan Kedonganan, Kelurahan Tuban, Kelurahan Kuta,

Kelurahan Legian, dan Kelurahan Seminyak.

- Kecamatan Kuta Selatan

Luasnya adalah 101,13 Km2. Pada tahun 2013 penduduknya

berjumlah 118.883 Jiwa. Kecamatan Kuta Selatan terdiri dari 3

Kelurahan yaitu Kelurahan Tanjung Benoa, Kelurahan Benoa,

Kelurahan Jimbaran, dan 3 Desa yaitu Desa Pecatu, Desa

Ungasan, dan Desa Kutuh.

Page 33: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

LED. 6

TRADISI DAN SENI BUDAYA

Kabupaten Badung memiliki 122 Desa Adat, yang memiliki Tradisi

dan seni Budaya masing - masing.

TRADISI MAKOTEKAN DI DESA ADAT MUNGGU

Tradisi Mekotekan atau sering disebut mekotek sebuah tradisi adat

yang dilaksanakan oleh Umat Hindhu di Desa Munggu, Kecamatan Mengwi,

Kabupaten Badung yang masih tetap lestari sampai sekarang yang dirayakan

khusus di hari raya Kuningan. Prosesi Grebeg Mekotekan ini di ikuti oleh 15

Banjar setempat di Desa Munggu.

Page 34: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

Tradisi Mekotekan adalah ritual yang memakai sarana Kayu biasanya

yang paling banyak dipakai dari jenis Pulet yang dimainkan secara bersama –

sama untuk merayakan kemenangan Dharma ( Kebaikan ) melawan Adharma

( kejahatan ). Ritual Mekotekan biasanya dilaksanakan di halaman Pura Desa

oleh remaja Desa atau Bapak – bapak. Masyarakat yang didominasi oleh Pria

tua dan Muda mengenakan Pakaian adat ringan semua membawa sebilah

kayu. Mendekati areal pura Desa mereka saling menyatukan tongkat yang

mereka genggam dengan cara memukul – mukul tongkatnya hingga

menyerupai bangunan segitiga yang menjulang kelangit. Penyatuan ini

menimbulkan suara yang sangat gaduh yang membuat para peserta semakin

bersemangat. Kemudian sambil berame – rame tongkat yang sudah menyatu

itupun mereka bawa berputar – putar hingga akhirnya kembali berpisah.

Tak jarang saat tongkat berpencar, beberapa warga terkena tongkat tersebut,

tapi tidak lantas membuat mereka kesal ataupun marah, malahan mereka

bangkit kembali dengan perasaan dan senyum puas.

TERADISI PERANG API ATAU MESIAT GENI DESA TUBAN KECAMATAN

KUTA

Tradisi perang api tiap tahunnya akan digelar pada Purnama kapat

sasih kapat ( Purnama ke empat di bulan ke empat ) Kalender adat

Bali. Jika dihitung menggunakan kalender Masehi, biasanya akan jatuh pada

bulan September atau Oktober. Ritual ini dilakukan di Pura Dalem Kuta.

Tradisi Mesiat Geni yang digelar setiap tahun ini dilakukan dengan

tujuan untuk melestarikan tradisi sekaligus memohon keselamatan dan

menolak bala. Sebelum Tradisi Perang Api itu mulai para Pemuda Desa Adat

Page 35: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

Tuban melakukan persembahyangan di Pura yang terletak berdampingan

dengan bandara I Gusti Ngurah Rai yaitu Pura Dalem. Seusai melakukan

Persembahyangan, sejumlah seniman anak – anak menampilkan tarian

sakral yang secara rutin di tampilkan sebelum pelaksanaan tampil perang

Api.

Kemudian para Pemuda mulai berganti pakaian untuk melakukan Tradisi “

Mesiat Geni “. Sebelum para Pemuda melakukan perang Api, para Pemuda

mendapat Anugrah Air Suci ( tirta ) untuk memohon keselamatan

sehingga Tradisi itu berjalan dengan lancar. Para Pemuda tersebut dibagi

menjadi dua kelompok yang saling berhadapan membawa serabut kelapa

yang sudah dibakar yang saling beradu dengan kedua kelompok itu. Tradisi

tersebut dilakukan sekitar dua jam sehingga serabut kelapa itu habis

terbakar. Sementara itu, Tradisi ini menjadi pusat perhatian para

pengunjung di kawasan Kuta.

SEKAR JEPUN SEBAGAI MASKOT KABUPATEN BADUNG

Sekar Jepun merupakan salah satu jenis bunga yang juga digunakan

sebagai sarana persembahyangan umat Hindu, selain itu memiliki aroma

yang harum, sekar jepun juga memiliki warna yang beragam, mulai dari

Page 36: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …

putih, merah, ungu dan kuning. Sehingga tak jarang para wisatawan

menyelipkan di telinga mereka. Pertumbuhan bunga ini, tidak mengenal

musim, dan akan terus mekar sepanjang waktu. Pohon bunga jepun ini

dapat kita lihat di berbagai tempat salah satu di tempat – tempat suci. Pohon

bunga jepun ini sangat mudah kita temui di sepanjang jalan, saat pohon ini

berbunga akan tampak keindahan dan keasriannya, sehingga tak salah

bahwa Sekar Jepun ini dijadikan maskot di Kabupaten Badung. Karena

antara bunga dan sari menyatu yang menandakan bersatunya pemimpin

dengan rakyat.

Dari sinilah diciptakan Tarian untuk melengkapi keberadaan Sekar

Jepun sebagai maskot Kabupaten Badung yaitu Tari Sekar Jepun.Tari Sekar

Jepun merupakan Ikon dari Kabupaten Badung yang digagas oleh Nyonya

Ratna Gde Agung sedangkan penciptanya Ida Ayu Wimba Puspawati, Sst,

M.Sn, gambelannya diciptakan oleh I Wayan Widia, S.Skar. Tari Sekar Jepun

ini menceritakan tentang keindahan Bunga Jepun dengan berbagai corak

warna serta bentuknya.

Page 37: NARASI DIORAMA PUSAKA MANGUPRAJA DARI L E D 1 …