NAMAN PANGAN - repository.ugm.ac.id · hadap penyediaan lapangan kerja ~an aktifitas ekonomi. Hal...
Transcript of NAMAN PANGAN - repository.ugm.ac.id · hadap penyediaan lapangan kerja ~an aktifitas ekonomi. Hal...
8 P/8PP I /88P/2/84/8S ISSN 0125- 9083
PENELITIAN DAN PENGE)fBANGAN PENGOLAHAN
BASIL Tr\NAMAN PANGAN
Dr. DARDJO SOMAATMADJA
Komunik~si No. 212
DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN
BADAN PENELITlAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDU'Sitl HASIL PERTANIAN
B 0 G 0 R
1985
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGOLAHAN
HASIL TANAMAN PANGAN
.Dardjo Somaatmadja
aalai Besar Lit-Bang Industri Hasil Pertanian (BBIHP)
I • PENDAHULUAN .
1. Pengolahan hasil pertanian pada umumnya dan hasil tanaman pangan
pada khususnya, bagairnanapun panjang atau pendeknya rantai pengola~an
tersebut, merupakan lanjutan dari usaha pertanian untuk rnenjadikan
hasil tanaman pangan tersebut berguna bagi konsumen, baik konsumen
langsung maupun konsumen tidak langsung (konsumen industri) . Yang di
harapkan dari usaha pengolahan tersebut adalah nilai tarnbah dari ha
sil tanaman pangan.
2. Dalam pengolahan akan diperl"!lkan masukan-rnasukan ·seperti bahan
antara 'produk) lain, mesin-mes~n dan perala~an, disamping_ilmu dan
teknologi. Makin panjang mata rantai pengolahan makin banyak pula
macam-ragam masukan yang diperlukan, dan rnakin tinggi pula nilai tarn
bah yang diperoleh, baik nilai tambah langsung (dalam b~~tuk uang)
maupun nilai 'tamhah tidak langsung yang berbentuk kesempatan kerja
yang dijelmakan dan aktifitas ekonomi yang .ditimbulkannya .
3. Makin banyak masukan yang diperlukan makin banyak ke·te~tan
yang ·~itimbulkan oleh industri pengolahan · hasil tanaman· pangan ter
sebut dengan sektor industri la:in, dan makin luas pula dam:paknya ter-
hadap penyediaan lapangan kerja ~an aktifitas ekonomi. Hal tersebut
akan mengarah kepada penj elmaan industri pensolah~ h,l!sil tan~n p.a
ngan yang me~akan bagian dari penjelma.a.n dan pengembangan industri
hasil pertanian.
4. Untuk menjelma.k.an keterkaitan yang lebih luas antara pengolahan
hasil tanarnan pangan dengan industri lain, pengolahan ~il tanarnan
harus diarahkan pada pembua~ berbagai produk~an~ra yang-dapat men
jadi bahan baku atau. bahan_ p~~0-101\g_pada !n.<!U§tri -lain ·~~~- ittefi,;... jadi produk akhir.
2
II. SIFAT-SIFAT PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HASIL-HASILNYA.
s. Pertanian_,tanaman pangan pada UJl1llniD;ya bersifa"t "subsistent" da
lam aTti areal yang di~liki dan dipergunak~m tidak luas dan teTse
bar di s eluruh Nusantara. flasil tanan~~m pangan diperoleh pad8. umum
nya. untuk keperluan· sendiri, dan kalau juga a~: lebihnya, jumiahnya
tidak besar. Dengan tersebarnya. l&kasi pertanian tanaman pangan ter-. '
sebut,~h1ebifiaa-~~silnyapun ter~ar di berb~gai daerah, sehingga
pengumpulannya untuk memperoleh j .umlah yang cuku.p untuk diolah oleh
industri merupakan masalah utama.
6. Demikian juga halnya dengaa pertanian bua~buahan dan sayuran.
Khususnya mengenai buah.o.buahan di.samping sifatnya .musiman, jeais/
vari tasnya terlalu banyak sehingga mituk m~eroleh jwnlah yang cu
kup dari jenis yang sama, untUk· dioiah o1eh.;.industri, juga menJpakan
m~alah.. Ada kalanya terjadi .. ·~iebillan-ja.Od1USt-lokal a-tau kelebihan
produksi-musim · sehingga terjadi .. kelebiban penyediaan yang tidak dapa:t
diserap oleh pasar, yang akhirnya merugikan p&tani. I~dustripmt tidak
dapat menamp\Dlg diseb.abkan jenis/vaTitas dan tingkat kematanga~m.ya
yang berbeda-beda.
7. Pendirian suatu.. indWitri pengol~ hasil pertanian pada umumnya
dan basil tanaman pangan pada khus.usn.ya, tidak dapat dilakukan hanya
berdasarkan bahan baku yang diperkirakan ada, atau an~ka-angka pro
duksi yang ada tanpa diduktmg oleh penyediaan bahan yang akan di
olah untuk menjamin kelancaran industri tersebut.
i.. Hasil tanaman pangan dikelompekk.an kedalam· biji-J>.ij iap (padi
padian, jagun~ kacang kedelai dan kacang tanah), ubi-ubtan {ketela,
ubi rambat, talas, kentang . dsb .. ), dan hortikultura (buah-buahan dan
sayur-sa~) • Pada umwmiya hasil-hasil tanaman tersebt.J.t mudah ru
sak bila tida,k dilakukan pengamanan segera setelah dipanen. Menurut
FAO keTU$akan..-kerusakan tersebut di Indonesia adalah, j _agung 4 %,
kacang kedelai- 5 %, ketela ·dan ubi ranlbat masing-masfng 1.0 %.
III .. PENELITI.AN ~AN PENGEMBANGAN PBNGOLAHAN HASIL T~ PANGAN.
9.. Dengan melihat kepada si.fa:t-sifat. pe:rtan~.- tanaman pangan dan
sifat-sifat hasil--Ita:sP· tanaman pangan StWerti di atas _penelitian
)
3
dan pengembangan pengolahan hasil tanaman pangan yang dilakukan di
Balai Besar Industri Hasil Pertanian secara umum diarahkan pada
a. Pengamanan hasil-hasil produksi bahan pangan a.l. pengeringan,
perlakuan segar dan pembungkusan, dan fumigasi.
b. Perbaikan proses dan produk tradisionil, terutama d~tujukan
pada aspek sanitasi dan efesiensi.
c. Memperlebar dan memperdalam rantai pengolahan
d. Mencari .sumber makanal'l barutkar8ohidrat,protein, lemak) dari
biji-bijian, daun-daunan, batang, ubi dsb.
e. Membuat produk baru (product development)
f. Menyusun standar produk-produk makanan.
10. Dewasa ini titik berat penelitian dan pengembangan diberikan pada
"perbaikan prpses dan prodqk ml:!-kanan trad,isionil"dalam rangka pembina
an industri kecil bersama-sama dengan BIPIK, dan pada "mem,perlebar dan
memperdalam rantai pengolahan" dalam rangka menjelmakan dan memperluas
keterkaitan antara industri pengolahan bahan pangan dengan industri lain.
11. Titik berat yang ke II mengarah pada peningkatan nilai tambah dari
hasil tanaman pangan, dan disanwing dapat menjelmakan kesempatan kerja,
juga mengarah pada penjelmaan masyarakat petSlni pengolah yang pada gili
rannya menunjang kebutuhan peralatan/mesin-mesin pengolahan. Memperlebar
rantai pengo_lahan adalah penganeka ragaman pengolahan secara horizontal,
dan memperdalam rantai pengolahan adalah penganeka ragaman pengolahan
secara vertikal.
12. Dalam penganeka ragaman vertikal sebaiknya pengolahan diarahkan pada
pembuatan prQgpk ~Dt!r~ yang d~pat menjadi bahan baku atau bahan peno
long pada industri lain, sehingga d\Jl&ro~eh nilai tambah yang lebih be
sar serta dapat mengaitkan hasil tanaman. pangan dengan berbagai sektor
industri. Hendaknya dikurangi pengolahan-pengolahan yang ll:lembuat barang
konsumsi langsung tanpa metnerlukan masuk4Ul-masukan yang berupa. produk
dari indust:ri lain, untuk dapat menunjang perttnnbuhan industri pengolah
an hasil tanaman pangan serta industri lainnya.
4
13. Menurut s tudi yang ada, hasil pertanian yang diproses dalam sektor
industri pada akhir Pelita II, baru mencapai 25 % dari hasil produksi
domestiknyao Di samping itu proses pengolahan hasil sektor pertanian
pada umumnya yang berlangsung disektor industri masih bersifat sederhana.
14. Masukan-antara yang berasal <iari sektor pertanian yang diproses di
cabang industri lainnya baru mencapai 2-3 % dibandingkan dengan hasil
produksi domestik hasil pertanian~ Hal tersebut menunjukkan bahwa pengo
lahan hasil pertanian menjadi bahan baku atau bahan penolong oleh indus
tri lain, masih sangat kecil.
15o Nilai tambah dalam sektor industri didominas i oleh industri makanan,
minuman dan tembakau, akan tetapi kandungan impor (import content) dari
bahan baku untuk industri tersebut masih besar , yaitu 35-40 %. Hal ter
sebut menunjukkan bahwa sebenarnya perkembangan industri makanan, minuman
dan tembakau masih tergantung pada bahan baku impor.
16o Peningkatan nilai tambah hasil pertanian pada umumnya dan hasil ta
naman pangan pada khususnya,dengan jalan mengolahnya menjadi" berbagai
produk-antara untuk dio l ah lebih lanjut oleh industri lain sebelum men
capai konsumen, akan berarti meningkatkan keterkai tan kedepan, kebela
kang dan ke samping yang akan memerlukan berbagai masukan (input), dan
pada gilir annya meningkatkan kesempatan kerja.
17. Untuk mempelajari kemungkinan penganeka ragaman pengolahan hasil
tanaman pangan, baik secara horizontal maupun verti kal, dibuat jaringan
pengolahan dari berbagai komoditi hasil tanaman pangan. Pada contoh
terlampir terdapat jaringan pengolahan ketela, jagung, kacang kedelai,
pisang, padi , dan kelapa.
JARINGAN INDUSTRI PENGOLAHAN JAGUNG
.. PERT AN IAN KONSUMEN ' ~ . . - ~ 1 ,
;f~ ,.,. .. ...... . .. ; .
. ' .- ~~ it,..QJ!lini
.... . Industri makanan ........ ... : .. ..
... ~ ;-~ *'~·· .
' .. .. -i·- /
v G r i t s ... Industri makanan -,
Industri rookanan .I l - (Minyak goreng,
JAGUNG~ , Min yak ,
tJ1 Margarin, Kueh)
.
~· P a t i Maizena ,. Industri makanan
-
. Industri Textil -
.... -· ~ndustri Pharmasi Dextrin ,
Jndustri lain (perekat)
.... Industri Kimia G u 1 a Etanol , ,. ,.
)
.]< Industri makanan
I J A 'k Industri kimia .. 1 . sam organ1
..r Industri Kimia · 1 Bahan kimia lain . . ,.
·I
f>ERT AN LAN ~. I"
JARINGAN IN'DUSTRI PENGOLAHAN KACANG KEDELAI
Tempe Tahu Kecap Taoco
M i n y a k
KACANG KEDELAI I I J L e c i t h i n
Tepung
I ~I . · Prote1n
' >fPepton
KONSUMEN .... ~
... Rumah Tangga
Industri Makanan
... Industri Kimia 0\
Industri Makanan
Industri Makanan : Daging ·
~,.
Susu Yoghurt Vets in
.,. Industri Mikrobiologi
PERTANIAN
P I S A N G
)
I I !
'
JARINGAN INDUSTRI PENGOLAHAN PISANG
K u 1 i t
Daging Muda.
Tepung Pisang
Daging Masak
Serbuk Pisang
D a g i n g S a 1 e
Ang;gur
KONSUMEN
Makanan Ternak
Industri Makanan
-...J
Industri Makanan Bayi
Industri Makanan
Industri Makanan
Industri Minuman
P.Eilttlli.~Mh\:l .JARINGAN PENGOLAHAN PADI KONSUMEN
__________ ..:!;•lie~-- --- ---- ·- ---- - - ---- ~ ----
Jerami I ~ Shaw board· Industri Bahan Bangunan
p A D I
G a b a h
;..terang j 1 P u l p
Semen Hidraulik 1 ~
Semen· Portland 1 '>4
Bahan Reinforcing I .., Karet
Husk Board
rAbrasive I L a i n I 1 Absorbent Pressing Aid __ ...,.
Industri Kertas
Industri Kimia
Industri Elektronik
Industri Gelas
Industri Bahan Bangunan
Industri Bahan Bangunan
Industri Barang Karet
Industri Bahan Bangunan
Rumah Tangga Rumah Tangga Industri Makanan
Industri Makanan
Industri Kosrnetik
Industri Makanan dan Ma.k~ Temak
j. * -Balh~ ~~
00
P'E.RTANIAN JARINGAN P'ENGOLAHAN INDUSTRI KONSUMEN
----------------------------------------~~------·---------------
Industr.i Bahan Banguna1 ~~~~~:]
S a b u t J )I Sabut berkaretl 1 ~ ;.1 [lndustri Perhotelan
Rumah-rumah Sakit Rumah Tangga
Industri Kendaraan berrnotor
)fl Rumah tangga
Kelapa
Tempurung [Industri makanan Industri Kimia
;.~ polusi
Industri makanan \0
Industri Kimia
Industri Kimia
Daging Kelapa S a n t a n Industri Makanan
_ !<j Minyak J - .. (Coco Chemical l K::>pra )f l Bungkil l Industri Kimia
Industri Makanan ternak
Industri ~1akanan
Air Kelapa
Cooo Vi~gar lndustri Ma:kanan ndustri Kimia
10
IV o HASIL-HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGANo
18. Hasil tanaman pangan ada yang dapat diamankan (diawetkan) tanpa
melalui perubahan bentuk tetapi ada pula yang harus mengalami peru
bahan bentuk dulu, untuk memudahkan pengawetan. Biji-bijian pada
umumnya dapat dengan mudah diamankan (diawetkan) dengan cara penge
ringan, akan tetapi ubi-ubian (ketela, ubi rambat Dsb.) akan lebih
mudah diamankan dengan cara pengeringan s~telah berubah bentuknya
menjadi irisan atau tepung. Seril).g-sering perlakuan penda- -
huluan seperti "blanching" atau perend~an . dalam larutan bahan ki
mia te.rtentu dapat memperbaiki sif.at-sifat hasil awetano
19o Sebenarnya apapun yang dilakukan terhadap hasil tanaman pangan
sebelum diawetkan (pengirisan, perendaman dibuat tepung dsb o) me
rupakan usaha meningkatkan nilai t~bah,di samping mengawetkan bahan
i tu sendiri o Gaplek yang dibuat d.engan baik mempunyai harga yang
lebih tinggi dari ketela, dan tepung gaplek mempunyai h~rga yang le
bih tinggi dari gaplek dalam bentuk irisan atau potongano
20. Pengolahan untuk mak~ud · pengawetan, selain mengakibatkan pe
ningkatan nilai tambah, juga menjelmakan produk baru yang mempunyai
penggunaan yang lebih luas disamping hal-hal lainnya yang mengun
tungkan seperti nilai· gizi, rasa dsb. Bandingkan kacang kedelai de
ngan tempe a tau produk.-produk lain dari kedelai o
2ln Baik pengawetan maupun l?engolahan bahan pangan dipelajari dalam
Teknologi Pangan, yaitu aplikasi ilmu dan engineering pada bahan pa
ngan sejak dipanen sampai menjadi hidangan. Ilmu yang banyak dipakai
dalam teknologi pangan adalah ilmu-ilmu kimia, biokimia, dan mikro
biologi disamping ilmu-ilmu lainnya. Tujuan dari Teknologi Pangan
adalah antara lain :
a. membuat bahan makanan dan produk makanan lebih tahan simpano
b. mempertahankan atau memp~rbaiki nilai gizi makanan dibandin~kan
dengan, ni~ai gizi bahannya.
c. membuat/mengolah bahan makanan ke dalam bentuk yang lebih diaukai dan mempunyai lebih b~nyak penggunaa~.
d. meningkat~an rtilai tambah bahan makanan dan
e. menumbuhkan industri makanan sebagai bagian dari peT~Uh~n
industri-industri lainnya.
11
22. Penelitian dan pengembangan pengolahan hasil tanaman pangan yang di
lakukan di BBIHP~ diantaranya merupakan permintaan Kantor Departemen Perindustrian di Daerah- Daerah yang berhubungan dengan kemungkinan
pembinaan industri pengolahan hasil pertanian umumnya; dan khususny~
hasil tanaman pangan yang potensiil di daerahnya. BBIHP melakukan
studi tentang potensi daerah dalam hasil-hasil pertanian bersama-
sama dengan Kantor Departemen Perindustrian di berbagai daerah, dan
dari informasi yang diperoleh, dilakukan · p~nelitian pengolahan hasil
tanaman pangan ya~g merupakan prioritas daerah • .
23. Dalam banyak hal Kantor Departemen di Daerah-Daerah mengirim
kan petugas lapangan untuk dilatih dala~ pengolahan pangan di BBIHP
untuk waktu yang diperlukan. Disa.TI)ping itu ~antor Departemen Daerah
meminta tenaga dari BBIHP un~uk melakukan demonstrasi pengolahan di
daerah dimana terdapat potensi hasil tanaman pangan.
24. BBIHP juga mel akukan penelitian dan pengembangan pengolahan,
yang menurut BBIHP (setelah mempelajari jaringan pengolahan dan
tekno ekonomi dari industri yang bersangkutan), perlu dilakukan, se
bagai masukan kelengkapan bahan-bahan pembinaan selanjutnya.
Hasil penelitian dan pengembangan dicetak dalam bentuk buku panduan
(brochure) yang biasa diberi judul misalnya, Kedelai Sebagai Bahan
Baku Industri, Ketela Sebagai Bahan Baku Industri dsb. Sebagai hasil
studi ekonomi, BBIHP menerbitkan brochure Profil Industri dari ber
bagai pengolahan.
25. Pengembangan pengol~n/pengawasan kubis merupakan kerjasama
Kan. Dep. Perindustrian Kab~aten Cianjur dengan pelaksanaan di
daerah Cipanas. Kubis diolah melalui proses fe~mentasi menjadi pro
duk yang dinamakan Sorkrot (Sauerkraut) yang dapat dibotolkan atau
dikalengkan agar tahan lama dan mempunyai jangkauan pemasaran yang
lebih jauh. Pada demonstrasi di Cipanas turut hadir K.U.D. dan tokoh
masyarakat calon pengusaha~ BBIHP siap melakukan demonstrasi di dae
rah lain hila ada permi ntaan.
26 • Peralatan unt uk membuat · Sauerkraut dapat dibuat lokal dengan
biaya yang relatip murah. Yang penting dalam proses fermentasi ter
sebut adalah sanitasi dari .air, garam dan tempat, di santpin~ p~ke~ja
nya itu sendi ri .
~7. P~tt~a.wetM k!!rtel-a da1am benttik gaplek dilakukan be1'sama ... sama Kt!ft ...
tor n~pattemen Petindustrian di Palangkaraya atas petmirttaan Kahtor ·
~~part~iri~il setempat. Proses pengawetan yang digunaka.n adalah perenda.lfian .ir:i.Mn kete1a dalam larutan kapur tohor atau tarut&n cuka encer s~b~ium ~ikeringka.n~ Mesin pengiris kete1a didesairt o1eh BBIHP dan di bWtt d.i bengkei. 16ka1 (di Bogor), dan setelah diuji toba di BBIHP di
bliwa k~ Palangkara.ya untuk digunakart.
2S. Penelitian dan pengembangan pengolahan pisang dilakukan atas pe~~intaah Kantor Depdrtemen Perindustrian Wilayah Sul~wesi Tengah yang m~nu~tnya mempunyai poten~i pi~an~ urttuk dioia.h. Pene1itian yang di
iAkukan me1iputi "memperlambt:tt kemata.ngan pisang" s~hingga dil.pat d.i
angkut ke tempa.t jauh tanpa tetjadi .kebusukan dalam perjalanan.
29. Nmeli tian pengolahan pi sang diHtkukan terhadap pi sang yang kema
tnngannya kira-kira 7S % dengan mefigolahnya menjadi tepung pisang yang dS.pat di~nakan untuk membuat kueho~.kueh. Pisang yang masak bMul di.
olah rn~ujadi sale pisang dart s~rbuk pisang. Serbuk pisang merlipakan baMln untuk membuat makanan ba.yi sed.ra industri.
30. Pen~1itian pengolahan man~ga dilakukan pad~waktu musim mangga. Ptoduk·p~oduk yang dibuat d~ri mangga adalah jem(ja~), chutney, mang~a dalam ~itop, mangg~ d~lam larutan gaT.am, Acar (piekle mangga) dan asinan man!?,ga. Chutney merupakan produk baru di Indonesia padahal di India dan Pakistan, pengolah mangga kedaiam chutney sudah merupakan us~ha eltpbr.
31. Pen~liti~n pertgawetan jeruk s~gar dilakukan ~tas per~intaan Kantor
D~p!rtemefi Perindustrian Sulawesi Selatan. Prinsip pertgawetan adalah pencegahAn/p~nghambatan pertumbuhan kapang dengan menggunakan furtgisida Kon1bina.si yang terbaik ada1ah penggunaan larutan benlate 0,$ %.deng.an pe1apiMm kertas smgkong q~ p~ngemasan dalam peti kayu atau dus kat':;, toft~; P-engawetan defiiikian membetikan ketahanan simpan 1,5 ... 2 kaii jeruk k6titi'o1.
32.. Pen~1i tiatl p~:t'lgawetan cab.e merah dengan car a. pengerihgari diH.kukflti . . . llh.s petniintaan Kaii.tor·· ·: Depa~temeh ·,Perihdustriah Lampung .• t:Jenge .. 1'in.~ah cane mera.h d-engart pe:tlak\.lafi 11bh.nching11 dalatrl 1arulan asam sitra.t
~% dan ·petigeringari eli sinar matahari menghasilkan cabe mei'ah keting(ka ..
dai- ai~ 1£1.,3 .. 12.~ %) yang tahan s'ii!tpan samp~~ 90 ha-rL
33. P~n~iitiart p~buttan beras irtjt&rt (irtstint rie~) diiAkuRtn ~~b~-li Hinht>u~~ re§eatchH gE!!baga.i ~er~iapth unttilt bt!kerja ~runa. Jengln AA~t ~Ank memeriukin pr.oduk demikian. Hadl ~en eli tia.n mem.thjt.tkh.n bahwEi V~i'i t!§ Cishdefte mempunyai volume kemb~ng paling tin~gi,diikuti dleh IR~16, climnndirl dan Ci&njur:
34. P!ngol&han dan s~kaligus peng!weta.n ubi rambat dila.kukart d~hgan tu ...
juan m@rt~uran~i penggunaan tepung terigu pada pem'bua.ta.n kueh-kueh dart sekali~u~ juga meningkatkan penggunaa.n ub:t dala.m betbaga.i p:rochtk ma.kan
tl.tlb Ha.H1 peneHtian rltenunjukkan bA.hwa dertgart mengg!nti ~0 % t~pung fl:l ...
ti~.u d~ngan tepung ubi dapat dibuat kueh ... kueh yang menurtit p~ngujian pa ... nel dapat eli terima · selJaga.i l{ueh-ku~h yang menipunyai rasa ya.ng ba.:lk.
35d Pfoduk-pr~duk lain yang telah berhasil dibuat dan ~i!p untuk diM k~ii\banJtk!ln di indust:ti adala.h sanu.n awet (produk p&rkebtlna:nj dart sa.us p~p~ya.. Pertgembanga.n produk perkebunan la.in yang teiah bE!rhasil de11~tttt
Uerdiritt:va. heb~rapa p~btik .lc:tal~h M.ri kelapli (nata de coco· di l'hiH ..
pirut) yang dib11at da.ri air keUpa tang bH.si\ dibuang.
V6 P P. R A. L A T A N.
36. S!suai dertgan sifat pe~ttttHan yang "subsistent" seperti teltth d{ ...
sebut di a.t&s, perd1at~n pertgawetan/pengolah~n yang diperlukan adalaH
alat .. ala:t untt.tk m!n.ge~:i.ngkafi dan merubah bentuk bahan sebelum di!w~tUilff:. sape:rti p~ngir1s k~t~ia.,peng~iling 1 penumbuk~ pE:'m.M.yak dan d~b. Dewas11
ini te1a.h batty~k ma.cath (dista.in ah.t pengeting sinar matahari (solar drier) yang d.apat dibuat dart d.q~unakan cH ·desa-desa. di daE!ra.h/tempat pto6-
duk~i hasil tanaman ptngan.
37. Ai~t. .. ua.t se).3~rti itu telah dibuat di BBIHP t:lan telah pti1a diseBa.:r ... k3n ke aA~tah•daerah yang m~mcrlukan. Di sa.mping itU peralatart llin ~e~ pM•ti p~ngupas k~d<d. sehirtgga dap::tt dibuat tempe dari kec1e1H yang dikupa.M ke:Hrt~ tl.h'h~bih dulu" Alia t~rs~but telt:ih did~monstraSikan d:t f4n_. bupaten~k~bup~ten .Serang, L~bak; Gl rut dan Cltebdn.
, .'~S. Ah.t p.ertgOla.li!n 1ain ;art~ . dib~at di BBtHP dan telah digtin~kiU1 adfl. .. 'lah a.rtts.~fl ltUA a) o set perAiliU.h pengolahnn bua.h nta.iin)d yart~ t~r'ditii dati pen~upas; penltn~gang .• petMca.h • pertggiliflg~ pemoua.t ac1onan dan ~J .. l-t~et<irlt• b) ~ i~ma~l pe11gasapan beltrartg Ul'1ttik pemhuittlin Mnle piS&ng
c)~ ~e!ift p~ngup~~ kac&ng tln~h, dan d). pengerirtg ~innr mat!ha?!6
14
ft. ~~M!NDAHAN teKNOtOGI •
3b. SAiS.h ~dtu masalih yttng ~e:r1u ~~~eta m~nd~pat :(3~1'h~J:la.rt rH1Alah
m~cl~syarakatkan hasil-ha~il p~nelititn dan p~n~emb~ft~an ' rii sa.~ifi~ m~1alui publikasi brosur, di~ku~i, ~eminar, pamerart dan dembnst~asi, yAn~ penting adalah mehj~1tna.ka.n masyi.iraka.t yang dapa.t m~rtyE!tap h&sil-hasil penelitian dan pehgembangan ter~ebut untuk diterapkAn di de.sa-de~a di daerah produUi.
40. Barangkali perlu dijelmaka.n dan dibina pet~ni p~rtgOlilh disa.m ...
ping pet~fii produsen. ~etani pengol~h adala.h m~rekA yang dap!t mengolah bahan ... baha.n ha.sil tana.inan panga.n menj a.di berbagai produkJ
yang di sampifig dapat rneningkhtkan nilai tamb~h dan membfintu prOg•
ram pengadaali. bahan ·pant!an. Ptogram PKK yart{; d~wasa ini sudah m!ju
p~r1u didororl~ kearah pengawetan dart pengolahafi has i l tarta.man panga.n untuk m~ksud-maksu~ seperti di ~tas.
Vtt. PROGRAM PENG2MBANGAN. 41. Suatu gagaM.n yang sekarAng s~dang dikemb~ngkart adahh apa y!in~ disebut dalam Sahd~a Ingtris "I-ioltie Pood Pi'eservatidn11
1 dimahi1 ibu r umah tangga dip~-rk~tt~11lk!rt deng~m cara mengawet makanan, b~ik mela.lui pettgdlahan terlebih dullf maupun tartpa pengoHlha.n yan~ hlisil ..
nya da.ptlt mertip~tkan petsedia.a~ send:l.ti atau imtuk dijual. t<~g :h.~hn tel'~ebut tiarangka.li dima~ukkan keda.l am P. K. K. yat1g dihara.pkan d~pt;t.t
nten{tat-ah kepada "Community Food Preserva.tion11 tttelaltti program pem-' bina..an K.U.D.
41, Dewasa itii sedang dH1.apkan sua.tu pojok di la.boratotium pr~~es
il.OtHP, yang &kan dil engkaJ.H d~ngan p~ra1atan s~derha.na, untuk meng~· Wt!tkan maka!la'l'l, sehingga. ibu-ibti yang mebkukarl latihan akart metMa ~~]?t!'t'ti bekerja di dapurnya. ddn bukan dihada.pk~rt dengan pettnau.n)
. tnesin-tilesit1 pl!lbrik yang bias a ma.ha.i-mah:H.
4~. Oi sampihg itu, di daera.h~di1erah dimana t~~dapa.t poteh~i ha~ii ti'nlnt\an p~mg:m u:ntuk diolah atau d:l.awt!!tk~1i, d~t\artl.pklin dapat di b:HHi
~ktipitt!.s ter!Sebut di ~tas me1a1Ui p~rnbit1a&tl l<ante~l'-kantor Depaft~ .. meh seteilipat. sesuai d~hgan kstnampuart yang ditniiiki SB!HP ehip·at ~em ... bahtu pelaksahaan tehnikn~ melalui pengirima.n petug~~ ke daeiah~ d:i~t<a.h.
44. Aktipitas semacam ini telah dilakukan oleh BBIHP dengan hasil yang
memuaskan, baik bagi petugas pelaksana mauptin bagi petani/pengrajin yang
bersangkutan dan pemerintah da.erahnya.~yaitu dalam pembinaan peningkatan
mutu gula merah di salah satu desa Kapupaten Blitar. Dengan sedikit me
ngubah proses dan sedikit penambahan peralatan, mutu gula merah yang di
hasilkan menjadi lebih baik dan dapat di pasarkan/dijual dengan Rp.30,
Rp.SO,-/kg lebih tinggi. Dengan produksi· S<·-ton-per .nari akan berarti
pe~ingkatan peredaran wang di daerah tersebut sebesar Rp.lSO.OOO,- -
Rp.250.000, - per hari atau sekitar Rp.60,- juta per tahun.
45. Juga telah dilaksanakan perobinaan perbaikan mutu-emping dengan se
dikit mengubah peralatan di Pandeglang. Karena berbagai hal hasil usaha
ini belum mencapai yang diharapkan.
VTII. R I N G K AS AN.
46. Pengolahan has il tanaman pangan merup~kan lanjutan dari usaha per
tanian tanaman pangan untuk merijadikan hasil tanaman pangan tersebut
berguna bagi konsumen. Yang diharapkan dari usaha pengolahan tersebut
adalah untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil tanaman pangan.
47. Pertanian tanaman pangan pada umumnya bersifat subsistent. Hasil
yang diperoleh pada umumnya untuk keperluan sendiri, dan bila ada kele
bihan biasanya jumlahnya kecil. Karena pertaniannya tersebar di berba
gai daerah, pengumpulan hasil kelebihan menjadi masalah bila akan di
olah oleh industri.
48. Pertanian hasil Hortikultura, khususnya buah-buahan, selain
subsistent juga terlalu banyak varitas dan sifatnya musiman, yang me
nyebabkan lebih sulit lagi untuk diolah oleh industri.
·49. Industri pengolahan basil tanaman pangan harus didukung oleh pe
nyediaan bahan dan tidak dapat hanya berdasarkan pada perkiraan atau
angka produksi yang ada.
50. Pada umumnya hasil tanaman pangan mudah rusak bila tidak dilakukan
usaha-usaha pengawetan dengan atau tanpa pengolahan lebih dulu.
51. Karena sifat-sifat pertanian tanaman pangan seperti tersebut di
atas, penelitian dan pengembangan ·yang perlu dilakukan mula-mula ada
lah pengamanan hasil tanaman pangan untuk mencegah/mengurangi kerusakan.
Setudali hiisH ta.nii'IM.n pa.n.ga.f1 cta.pi1t • d:lamlrtkan.;peneli tia.n tfan pengl:!mbafJ~ ... ari daplt di~rahkan pembinaah ifidu~~~i keell dfin/atau Aneka Indu~tti.
~2. Uhtuk meningltAtkan ni1!i tamM.h M.Ml olahan, ranb.i pengola.t'tan
petlu 'dilakukan melalui div~rsifikasi ho~isontal dan vertikal. Ufituk ~ehj~i~akan keterk!itan antara industri pengolahan pangart dengan indus-
. )
tt-i lalri, p~ngoli!han ·harm~ diarahkan pada memproduksi pl'oc1uk•p'l'oclti~
ttfitar~ yang dapat menj adi b!hah baku a tau baha.n pe~olong pad& indusd·i
lain.
53. Oii.Hl.m usa.ha ~E:\ngbl.ahan horisontal dan v~rtikal perlu dibuat j aring
att pert~oi.a.hart dari betbaga.i komoditi hasil tanaman pangart. Ilmu pengb
lahan bahan makanan dipelaj Ari da.lam iln'n.t Teknologi Pangan yah~ mempu
nyai tUjita.n-tujuan tertentu yang pS.da umumnya rnenguhtungkan.
54. f!@~ba.~ai ha.sil p~nelitl.an pengola.han hasil tanaman panga.ti telah
dlsebA:t'kan/ dimasy~~a1dttkan rnel alui pub likasi, pamera.n dart demonstra.~:b di lok!~i~iokasi/~~ntr.a~sentra produRsi. Cara demonstrasi adalah yanm
paling E!fektif dan sekaligus mernbintt para calon pehgusaha pengolahafl
ha.sil tanaman ~ ~angan.
55~ Vntuk lebih mtrtg~fektifkan pengalihan teknologi sebagai .
hasil-hat;:i.l penelitian pengolahan. hasil tanaman, perlu dijelrnakan pe1 U.rti p~rt~olah yaitu pMani yang dapat mengolah hasil tanaman pAngan
setta. !1\eherapk&nnya. dalam suatu usa.ha.
56~ Rt\rHP siap melnbafitu p~U.kMnaan teknis dari program pengolahan/
p~f1~a.wetrtn be:rb~gri.i hasil ta.natnan pangan .baik di sehtra-~entra. prod i
a.tau 1ttihan-1Mihan di BBIHP.