NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri...

108
NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI JALAN SELOKAN MATARAM KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Oleh Adhimas Satriyo L. NIM: 044114020 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA Februari 2009

Transcript of NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri...

Page 1: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI JALAN SELOKAN MATARAM

KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA:

KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Adhimas Satriyo L.

NIM: 044114020

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

Februari 2009

Page 2: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

i

NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI JALAN SELOKAN MATARAM

KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA:

KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Adhimas Satriyo L.

NIM: 044114020

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

Februari 2009

Page 3: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

ii

Page 4: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

iii

Page 5: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN Tanda kasih untuk: Kanjeng Bapak soho Kanjeng Mama, ”Entah kapan anakmu ini bisa membalasnya?” Kakaknda Anung dan Angin, keluarga besarku serta semua manusia yang menghargai cinta dan kesetiaan.

Page 6: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

v

MOTO “Able was i ere i saw elba.” (Napoleon Bonaparte)

“The least of things with a meaning is worth more in life than the greatest of things without it.” (Modern Man in Search of a soul; Jung)

Jasmerah { Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.} (Soekarno)

Page 7: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

vi

ABSTRAK

Laksono, Adhimas Satriyo 2009. Nama-nama Usaha Dagang Makanan dan Minuman di Jalan Selokan Mataram Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta: Kajian Sosiolinguistik. Skripsi. Yogyakarta. Program Studi Sastra Indonesia. Fakultas Sastra. Universitas Sanata Dharma.

Skripsi yang berjudul ”Nama-nama Usaha Dagang Makanan dan Minuman

di Jalan Selokan Mataram Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Daerah Istimewa

Yogyakarta: Kajian Sosiolinguistik” ini bertujuan mendeskripsikan bentuk, dan

unsur-unsur bahasa dari nama-nama usaha dagang makanan dan minuman di Jalan

Selokan Mataram. Dalam pada itu, masalah yang dikaji dalam penelitian ini

mencakup dua hal, yakni bentuk-bentuk nama, dan unsur-unsur kebahasaannya.

Dalam memeroleh data, peneliti menggunakan metode simak dengan teknik

sadap dan teknik rekam visual, serta metode observasi. Analisis data dilakukan

dengan menggunakan dua metode. Metode padan dengan sub-jenisnya, yakni metode

padan ortografis, dan metode padan translasional. Kedua sub-jenis metode padan

tersebut menggunakan teknik pilah unsur penentu. Setelah dianalisis dengan dua

metode tersebut, hasil analisis data disajikan dengan metode informal.

Hasil penelitian ini berupa deskripsi tentang bentuk-bentuk dan unsur-unsur

bahasa yang digunakan dalam nama usaha dagang makanan dan minuman.

Pengkajian bentuk memperoleh enam penggolongan bentuk nama. (1) Nama usaha

dagang makanan dan minuman berunsur pusat kata warung, kedai, dan lesehan. (2)

Nama usaha dagang makanan dan minuman berunsur pusat rumah makan, warung

makan, pondok makan, dan warung lesehan. (3) Nama usaha dagang makanan dan

minuman berunsur pusat menu. (4) Nama usaha dagang makanan dan minuman yang

menggunakan nama penjual. (5) Nama usaha dagang makanan dan minuman dengan

Page 8: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

vii

permainan bahasa. (6) Nama usaha dagang makanan dan minuman dengan bahasa

Inggris.

Pengkajian unsur-unsur bahasa memeroleh enam penggolongan pula, yakni

(1) nama dengan unsur-unsur bahasa daerah (bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa

Madura, dan bahasa Minangkabau), (2) nama dengan unsur-unsur bahasa Indonesia,

(3) nama dengan unsur-unsur bahasa Inggris, (4) nama dengan unsur-unsur bahasa

Indonesia dan bahasa daerah, (5) nama dengan unsur-unsur bahasa daerah dan bahasa

Inggris, dan (6) nama dengan unsur-unsur bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Hasil penelitian tersebut dapat dijadikan bukti bahwa masyarakat di Jalan

Selokan Mataram dari Perempatan Jl. Seturan Km 4 sampai Perempatan Jl. Kaliurang

Km 4,5 dihadapkan pada banyak bahasa. Adapun bahasa-bahasa yang dimaksud,

yaitu bahasa daerah (bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Madura, dan bahasa

Minangkabau), bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Dalam membuat nama usaha

dagang makanan dan minuman, pelbagai sarana verbal tersebut diolah dengan daya

kreativitas yang relatif berbeda antarpenutur.

Page 9: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

viii

ABSTRACT

Laksono, Adhimas Satriyo. 2009. Food Stall and Beverage Business Names in

Selokan Mataram Subdistrict of Depok, Regency of Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta: Sociolinguistict Study. Thesis. Yogyakarta. Indonesian Letters Department. Letters Faculty. Sanata Dharma University

Thesis which is entitled Food Stall and Beverage Business Name in Selokan Mataram, Subdistrict of Depok, Regency of Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta: Sociolinguistict Study has a purpose to describe forms and language terms of names of food stall and beverage business in Selokan Mataram. Therefore, there are two problems which are studied in this research; they are name forms and language terms.

In collecting the data, this research uses correct reading method with tapping technique and visual recording and observation method. The collected data are analyzed using two methods. The sub-kinds of corresponding method are the orthography corresponding method and translational corresponding method. These two corresponding methods using sorting of determinant element technique. After being analyzed by these two methods, the result of analyzing the data are shown by informal method.

The result of this research is in form of description of forms and language terms which are used in the names of food stall and beverage business. The study of the forms obtained six categories of name form. Firstly, the words warung, kedai, and lesehan as the core elements. Secondly, the elements rumah makan, warung makan, pondok makan, and warung lesehan as the core elements. Thirdly, Food and drink menu as the core element. Fourthly, the name of the owner as the name of the stalls. Fifthly, the names with language modifying. Sixthly. The names in English.

The study of the language elements also obtained six categories, firstly, the names using elements of local language (Javanese, Sundanese, Maduranese and Minangkabaunese), secondly, the names using Indonesian elements, thirdly, the names using English elements, fourthly, the names using Indonesian and local language elements, fifthly, the names using local language and English elements, and the last is the names using English and Indonesian elements.

The result of this study proves that people in Selokan Mataram, which is stretch from Km 4 Seturan junction to Km 4,5 Kaliurang junction, are faced up with languages like local languages (Javanese, Sundanense, Maduranese, and Minangkabaunese), Indonesian, and English. In making the names of food stall and beverage business, those various verbal terms are composed with creativity which is different from one creator to other.

Page 10: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

ix

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur kepada Tuhan karena berkat

kasih-Nya, tugas ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul ”Nama-

nama Usaha Dagang Makanan dan Minuman di Jalan Selokan Mataram Kecamatan

Depok Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta: Kajian sosiolinguistik” ini,

merupakan salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Sastra pada Prodi Sastra

Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Besarnya tantangan yang dihadapi, menyebabkan penulis memohon bantuan

dari pelbagai pihak. Dengan segala hormat, penulis hendak menyampaikan terima

kasih kepada semua pihak yang terlibat. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum., selaku Pembimbing I yang tak pernah

bosan membimbing dan mengoreksi kelalaian analisis penulis.

2. Susilawati Endah Peni Adji,S.S., M.Hum., selaku Pembinbing II, kesabaran

dan bimbingannya begitu membangkitkan semangat penulis.

3. Drs. B. Rahmanto, M.Hum., selaku Kaprodi Sastra Indonesia, atas

kesediaannya menampung penulis untuk menimba ilmu di Prodi Sastra

Indonesia.

4. Para dosen dan staf pengajar pada Prodi Sastra Indonesia Universitas Sanata

Dharma.

5. Antonia Paulina, S.S.

Page 11: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

x

6. Ermi Dyah Paramitha

7. Hanu Lingga Purnama, S.S.

8. Teman-teman Den Behi Solo Community.

9. Seluruh mahasiswa Prodi Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma

angkatan 2004.

10. Surajah dan Adi Untung yang telah membantu membenahi abstract.

Akhirnya dengan penuh kesadaran, penulis menyadari segala kekurangan

yang ada dalam skripsi ini. Untuk itu, demi perbaikan skripsi ini, kritik dan saran

yang membangun akan penulis tampung dengan senang hati.

Penulis

Page 12: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

xi

Page 13: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

xii

Page 14: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

xiii

Daftar Isi

Halaman HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ……………………………. ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI …………………………………... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv MOTO……………………………………………………………………… v ABSTRAK...................................................................................................... vi ABSTRACT..................................................................................................... viii KATA PENGANTAR................................................................................... ix PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………….. xi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................... xii DAFTAR ISI ……………………………………………………………… xiii BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….. .. 1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………… 1 1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………... 4 1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………… 5 1.4 Manfaat Penelitian …………………………………………….. 5 1.5 Tinjauan Pustaka ……………………………………………… 7 1.6 Landasan Teori ……………………………………………….... 8 1.6.1 Sosiolinguistik…………………………………………….. 8 1.6.2 Nama……………………………………………………… 8 1.6.3 Bentuk-bentuk Bahasa …..……………………………… 9 1.6.4 Unsur-unsur Bahasa………………………………........... 10 1.6.5 Kode .................................................................................... 11 1.6.6 Masyarakat Aneka Bahasa …………..…………………. 12 1.7 Metode Penelitian ……………………………………………..... 12 1.8 Sistematika Penyajian ………………………………………….. 14

BAB II BENTUK-BENTUK NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN

MINUMAN DI JALAN SELOKAN MATARAM KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA…………………………………………………... 17

2.1 Pengantar ....................................................................................... 17 2.2 Nama Usaha Dagang Makanan dan Minuman Berunsur Pusat Kata warung, kedai, dan lesehan.....................................…........ 17

Page 15: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

xiv

2.3 Nama Usaha Dagang Makanan dan Minuman Berunsur Pusat rumah makan, warung makan, pondok makan dan warung lesehan..……..................................................................................... 22

2.4 Nama Usaha Dagang Makanan dan Minuman Berunsur Pusat Menu ….............................................................................................. 25 2.5 Nama Usaha Dagang Makanan dan Minuman yang Menggunakan Nama Penjual……..................................................………......... 32 2.6 Nama Usaha Dagang Makanan dan Minuman dengan Permainan Bahasa…………….........................………….......... 33 2.7 Nama Usaha Dagang Makanan dan Minuman dengan Bahasa Inggris............................................................................................ 38

BAB III UNSUR-UNSUR BAHASA NAMA-NAMA USAHA DAGANG

MAKANAN DAN MINUMAN DI JALAN SELOKAN MATARAM KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ....................................................... 40

3.1 Pengantar ...................................................................................... 40 3.2. Nama dengan Unsur-unsur Bahasa Daerah………..…............ 41 3.2.1 Nama dengan Unsur-unsur Bahasa Jawa ……................. 41 3.2.2 Nama dengan Unsur Bahasa Madura ............................... 43 3.2.3 Nama dengan Unsur Bahasa Jawa dan Madura .............. 43

3.3 Nama dengan Unsur-unsur Bahasa Indonesia…....................... 44 3.4 Nama dengan Unsur-unsur Bahasa Inggris……….................... 54 3.5 Nama dengan Unsur-unsur Bahasa Indonesia dan Bahasa

Daerah ........................................................................................... 55 3.6 Nama dengan Unsur-unsur Bahasa Daerah dan Bahasa

Inggris............................................................................................. 62 3.7 Nama dengan Unsur-unsur Bahasa Indonesia dan Bahasa

Inggris …...............……………………………………................. 63 BAB IV PENUTUP …................................………………………………… 65

4.1 Kesimpulan………………………………………………………. 65 4.2 Saran …………………………………………………………….. 66

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 68 LAMPIRAN ………………………………………………………………..... 70

Page 16: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Objek penelitian ini ialah nama-nama usaha dagang makanan dan minuman di

Jalan Selokan Mataram. Untuk memperjelas batasan penelitian, pengunduhan data

dilakukan di sepanjang Jalan Selokan Mataram dari Perempatan Jl Kaliurang Km 4,5

sampai dengan Perempatan Jalan Seturan Km 4 (lihat lampiran IV). Lokasi

pengunduhan data merupakan salah sebuah sentral kuliner. Hal ini disebabkan banyak

terdapat rumah kos atau pondokan mahasiswa di sekitarnya. Kondisi tersebut tentu

menjadi salah satu alasan banyaknya usaha dagang makanan dan minuman di lokasi

pengunduhan data.

Secara administratif, Jalan Selokan Mataram yang menjadi lahan

pengunduhan data penelitian ini tercakup dalam wilayah Kecamatan Depok,

Kabupaten Sleman. Sleman, merupakan salah sebuah kabupaten yang ada di Daerah

Istimewa Yogyakarta. Sementara Depok, ialah sebuah Kecamatan yang berada di

sebelah Timur dari Ibukota Kabupaten Sleman. Jarak Ibukota Kecamatan ke Pusat

Pemerintahan (Ibukota) Kabupaten Sleman adalah 10 Km. Lokasi ibu kota kecamatan

Depok berada di 7.75715‘ LS dan 110.39625‘ BT. Kecamatan Depok mempunyai

luas wilayah 3.555 Ha. Ada tiga desa dalam kecamatan Depok, yakni Desa Catur

Tunggal, Desa Maguwoharjo, dan Desa Condongcatur (www.slemankab.go.id

diunduh 25 Oktober 2008).

Page 17: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

2

Pemilik usaha dagang makanan dan minuman di Jalan Selokan Mataram

bukanlah serta merta masyarakat Jawa. Dari sudut pandang sosiolinguistik, kondisi

masyarakat seperti ini sangat berpengaruh terhadap penggunaan bahasa. Masyarakat

dihadapkan pada beberapa bahasa, pengguna bahasa yang berbeda-beda, serta pilihan

bahasa atau kode. Jadi, istilah anekabahasa sepantasnya menjadi sorotan para peneliti

bahasa yang berpijak di lahan sosiolinguistik. Seperti pernyataan Sumarsono dan

Partana (2002: 200), ”Kalau kita pikirkan sejenak, sebenarnya sosiolinguistik itu

sebagai suatu bidang studi bahasa ada, karena ada pilihan-pilihan dalam penggunaan

bahasa. Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa

di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

Keanekabahasaan itu, selain mempengaruhi bahasa lisan dalam proses

komunikasi sehari-hari, juga mempengaruhi bahasa tulis. Salah satunya, yakni

penggunaan bahasa dalam penamaan, misalnya penamaan usaha dagang makanan dan

minuman yang menjadi objek penelitian. Dalam hal ini, wajar jika masyarakat yang

dihadapkan pada beberapa pilihan bahasa akan membuat nama dengan kreativitas

kebahasaannya. Kreativitas kebahasaan ini, ada pula yang berupa plesetan. Hal ini,

dapat memberi nilai promotif bagi usahanya. Seperti pernyataan Rahardi (2006: 41),

di bawah ini:

Dengan plesetan yang sudah tentu memunculkan maujud bahasa yang tidak terlalu konvensional, perhatian orang dapat ditambat dan diikat olehnya. Pasalnya, bentuk-bentuk plesetan bahasa yang demikian selalu menghadirkan kebaruan-kebaruan. Dan secara naluriah, barang-barang yang mencuat serba baru selalu saja menarik perhatian seseorang.

Page 18: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

3

Tentu, tidak semua pemilik usaha menamai tempat usahanya dengan plesetan

atau dengan penggabungan antarunsur bahasa – atau dapat pula disebut campur kode.

Ada juga yang hanya menggunakan salah satu unsur-unsur bahasa saja. Bahkan, ada

pula nama orang (pemiliknya) dijadikan nama tempat usaha miliknya. Ini memang

bersifat relatif; sesuka hati si pembuat nama.

Data yang diperoleh dapat digolongkan ke dalam kelompok-kelompok yang

sejenis. Misalnya, nama yang dibentuk dengan kata warung sebagai unsur pusat,

dengan kata kedai sebagai unsur pusat, dan lain sebagainya. Unsur-unsur bahasa atau

kode yang digunakan dalam penamaan pun, ternyata tidak semuanya berasal dari satu

bahasa saja. Hal tersebut jelaslah mengidentisifikasikan bahwa masyarakat selaku

(pembuat nama) tidak serta-merta berasal dari satu etnis saja.

Dari data yang terkumpul, peneliti memeroleh beragam nama, ada yang

dibentuk dengan menggunakan bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa Inggris.

Bahkan, ada juga yang dibentuk dengan penggabungan dua unsur bahasa – campur

kode. Pelbagai aspek pembuatan nama tersebut, serta analisis lebih dalam akan

dideskripsikan pada bab selanjutnya.

Sebagai contoh, Ken-tuku-Fried Chicken. Nama tersebut dibentuk dengan

menggabungkan dua unsur bahasa: bahasa Inggris dan bahasa Jawa. Di samping itu,

dapat dikategorikan pula ke dalam plesetan. Penutur (pemilik usaha), membuat nama

itu secara sadar dengan tujuan tertentu. Misalnya, agar terlihat unik sehingga dapat

memancing pelanggan. Selain itu, ada pula yang bernama Warung Pendekar, Hot

Kitchen, dan Sambel Pawon. Penamaan di samping tidak dibentuk dengan

Page 19: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

4

penggabungan antarunsur bahasa, tetapi mengidentifikasikan adanya pilihan bahasa

dalam masyarakat, yakni bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa daerah

(bahasa Jawa). Bahkan, dapat pula dijadikan sebagai ’alat takar’ bahwa terdapat

masyarakat yang multietnis dan secara otomatis terdapat pula masyarakat yang

multilingual.

Alasan peneliti memilih topik nama-nama usaha dagang makanan dan

minuman di Jalan Selokan Mataram Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta dari

Perempatan Jl. Seturan Km 4 sampai dengan Perempatan Jl. Kaliurang Km 4,5

setidaknya ada tiga. Pertama, fenomena penamaan usaha dagang makanan dan

minuman di daerah ini sangat menarik diteliti dari sudut pandang sosiolinguistik

karena penggunaan pelbagai unsur-unsur bahasa dapat dijadikan sebagai indikator

adanya masyarakat anekabahasa. Kedua, nama-nama usaha makanan dan minuman di

daerah ini dapat digolongkan ke dalam bentuk-bentuk yang sejenis berdasarkan

kesamaan aspek yang dikandungnya. Ketiga, objek penelitian ini dapat dijadikan

bukti bahwa kajian linguistik dewasa ini terus berkembang dan merambah ke

pelbagai aspek kehidupan. Ketiga alasan di atas, kiranya sudah cukup menjadi

landasan peneliti memilih objek kajian ini.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa saja bentuk-bentuk nama usaha dagang makanan dan minuman di Jalan

Selokan Mataram Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Daerah Istimewa

Yogyakarta?

Page 20: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

5

1.2.2 Unsur-unsur bahasa apa saja yang terdapat dalam nama-nama usaha dagang

makanan dan minuman di Jalan Selokan Mataram Kecamatan Depok

Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Mendeskripsikan bentuk-bentuk nama usaha dagang makanan dan minuman di

Jalan Selokan Mataram Kecamatan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa

Yogyakarta sesuai dengan bentuk-bentuk yang sejenis.

1.3.2 Mendeskripsikan unsur-unsur bahasa yang digunakan dalam nama-nama usaha

dagang makanan dan minuman di Jalan Selokan Mataram Kecamatan Depok

Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini berupa deskripsi pengolongan bentuk-bentuk nama usaha

dagang makanan dan minuman serta deskripsi unsur-unsur bahasa yang digunakan

dalam pembentukan nama-nama usaha makanan dan minuman di Jalan Selokan

Mataram Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta. Dari pendeskripsian bentuk-bentuk

nama usaha makanan dan minuman tersebut, diperolehlah enam penggolongan

bentuk nama. Pertama, nama usaha dagang makanan dan minuman berunsur pusat

kata warung, kedai, lesehan. Kedua, nama usaha dagang makanan dan minuman

berunsur pusat rumah makan, warung makan, pondok makan, dan warung lesehan.

Ketiga, nama usaha dagang makanan dan minuman berunsur pusat menu. Keempat,

Page 21: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

6

nama usaha dagang makanan dan minuman yang menggunakan nama penjual.

Kelima, nama usaha dagang makanan dan minuman dengan permainan bahasa.

Keenam, nama usaha dagang makanan dan minuman dengan bahasa Inggris.

Selain enam golongan di atas, diperoleh pula kajian unsur-unsur bahasa yang

digunakan dalam pembentukan nama. Setiap nama pasti menggunakan unsur-unsur

bahasa, maka akan dikaji pula unsur-unsur bahasa yang digunakan dalam setiap

nama. Dalam hal ini, peneliti membuat penggolongan sebagai berikut: (1) nama yang

dibentuk dengan unsur-unsur bahasa daerah, (2) nama yang dibentuk dengan unsur-

unsur bahasa Indonesia, (3) nama yang dibentuk dengan unsur-unsur bahasa Inggris,

(4) nama yang dibentuk dengan penggabungan unsur-unsur bahasa Indonesia dan

bahasa daerah, (5) nama yang dibentuk dengan penggabungan unsur-unsur bahasa

daerah dan bahasa Inggris, dan (6) nama yang dibentuk dengan penggabungan unsur-

unsur bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Dari uraian hasil penelitian di atas, bentuk-bentuk dan unsur-unsur nama

usaha dagang makanan dan minuman di Pinggiran Selokan Mataram Kecamatan

Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta dapat memberi manfaat secara teoritis bagi

perkembangan sosiolinguitik. Bentuk-bentuk dan unsur-unsur bahasa tersebut dapat

menjadi bukti bahwa adanya masyarakat anekabahasa di wilayah penelitian. Secara

praktis, hasil penelitian ini dapat memberi referensi bagi dunia bisnis percetakan dan

sablon dalam pembuatan nama usaha dagang makanan dan minuman.

Page 22: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

7

1.5 Tinjauan Pustaka

Thoir (1982) pernah mengkaji nama-nama usaha di Kota Denpasar. Dalam

penelitiannya yang berjudul “Pemakaian bahasa Indonesia dalam Papan Nama Toko,

Hotel, Restoran dan Bengkel di Kota Denpasar” menemukan empat golongan bentuk

nama. (1) Nama dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. (2) Nama dengan

bahasa Indonesia berstruktur bahasa asing. (3) Nama dengan bahasa Indonesia yang

merupakan terjemahan dari istilah asing. (4) Nama dengan bahasa Indonesia sesuai

dengan kaidah Bahasa Indonesia.

Selanjutnya, Sartini (2007) juga pernah mengkaji reklame dan papan nama di

Surabaya. Dalam penelitiannya yang berjudul “Evaluasi Pengalihan Istilah Asing ke

dalam Bahasa Indonesia pada Papan Nama dan Reklame di Surabaya.” Penelitian

tersebut menemukan tujuh model penamaan. (1) Penamaan dengan bahasa asing. (2)

Penamaan dengan bahasa campuran, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. (3)

Penamaan denggan bahasa Indonesia berstruktur bahasa asing. (4) Penamaan dengan

bentuk-bentuk kata yang disesuaikan bunyi dan ejaannya dalam bahasa Indonesia. (5)

Penamaan dengan yang merupakan terjemahan dari istilah asing. (6) Penamaan

dengan bahasa Indonesia dan strukturnya sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. (7)

Penamaan dengan model bahasa asing dan bahasa Indonesia.

Dua penelitian di atas kiranya cukup untuk membuktikan bahwa objek

penelitian tentang penamaan pernah dilakukan. Dalam pada itu, penelitian perihal

penamaan masih jarang dilakukan. Meskipun demikian, Wijana dan Rohmadi (2006)

dalam bukunya Sosiolinguistik Kajian Teori dan Analisis menyinggung soal

Page 23: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

8

penamaan yang berbentuk plesetan bahasa. Begitu Juga Rahardi (2006), dalam

bukunya Dimensi-dimensi Kebahasaan Aneka Masalah Bahasa Indonesia Terkini.

Dalam dua buku di atas, hanya disinggung perihal penamaan tempat niaga dan tidak

melakukan analisis yang mendalam. Di samping itu, peneliti tidak menemukan

pengkajian yang mendalam tentang nama-nama usaha dagang makanan dan minuman

di Jalan Selokan Mataram Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta.

1.6 Landasan Teori

1.6.1 Sosiolinguistik

Berdasarkan objeknya, maka penelitian ini berpijak pada bidang

sosiolinguistik. Seperti pernyataan Nababan (1984: 20) di bawah ini:

... bahan kajian sosiolinguistik ini ialah ”penggunaan bahasa” oleh penutur-penutur tertentu dalam keadaan sewajar-wajarnya untuk tujuan-tujuan tertentu. Ini suatu cabang pengkajian bahasa (= linguistik) yang penting bagi pengajaran bahasa serta pengertian kita tentang fungsi bahasa dalam kehidupan masyarakat.

Dari pernyataan Nababan di atas, maka penelitian ini tercakup dalam lahan

sosiolinguistik. Penamaan merupakan salah satu wujud ”penggunaan bahasa.”

1.6.2 Nama

Dalam KBBI (1995: 681), nama berarti kata untuk menyebut atau memaggil

orang (tempat, barang, binatang, dsb). Dengan begitu, kata nama setidaknya dapat

digunakan untuk mewakili tempat, barang, dan binatang. Jadi, tempat usaha sudah

selayaknya pula memiliki nama. Misalnya, Warung Makan Mbak Titis yang

Page 24: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

9

merupakan salah sebuah nama usaha dagang.

Dalam Ilmu bahasa, memang tidak terdapat kaidah-kaidah baku dalam

penamaan. Untuk itu, peneliti menyetarakannya dengan judul. Dengan begitu, nama

usaha makanan dan minuman pun dapat di kategorikan sebagai kalimat minor, yakni

termasuk kalimat judul. Menurut Parera (1983: 38), ”Judul merupakan satu ungkapan

topik atau gagasan. Judul ini pun sudah merupakan kalimat...,” pada halaman lain,

mengenai kalimat judul, yakni halaman 118, ”... kalimat judul mencakup ungkapan

yang menyatakan semboyan, moto dan sebagainya. Kalimat ini terdiri dari satu kata,

frasa dan tidak mencapai pola klausa.”

1.6.3 Bentuk-bentuk Bahasa

Menurut Muslich, (2008: 3) ”Bentuk-bentuk bahasa, dapat berwujud morfem,

alomorf, dan kata; bahkan ada yang lebih tinggi tatarannya, yakni frase, klausa,

kalimat, dan wacana.” Dari pernyataan Muslich di samping, ada beberapa bentuk

kata, dan frasa yang kerap dijadikan nama depan usaha dagang (unsur pusat).

Hal ini terkait dengan apa yang diutarakan Parera mengenai kalimat judul.

Misalkan kata warung yang dilekatkan dengan nama pemilik tempat usaha, seperti

Warung Cak Midun. Di samping itu, warung, kedai, dan lesehan, merupakan kata

yang kerap digunakan dalam penamaan usaha dagang makanan dan minuman.

Mengenai hakikat kata, peneliti berpegang pada pernyataan Verhaar (2004: 97) di

bawah ini.

Page 25: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

10

Kata adalah satuan atau bentuk ”bebas” dalam tuturan. Bentuk ”bebas” secara morfemis adalah bentuk yang dapat berdiri sendiri, artinya tidak membutuhkan bentuk lain yang digabung dengannya, dan dapat dipisahkan dari bentuk-bentuk ”bebas” lainnya di depannya dan di belakangnya, dalam tuturan.

Sementara itu, Verhaar (2004: 291) juga menyatakan, “Frasa adalah kelompok

kata yang merupakan bagian fungsional dari tuturan yang lebih panjang.” Sebuah

frasa setidaknya memiliki dua anggota pembentuk. Anggota pembentuk ialah bagian

sebuah frasa yang terdekat atau langsung membentuk frasa itu. Jadi, rumah makan,

pondok makan, warung makan, dan warung lesehan dalam sintaksis disebut frasa dan

tergolong frasa nominal (benda).

Frasa terdiri dari unsur pusat yang menjadi inti pembentuk, kemudian

mengalami perluasan. Misalkan rumah makan, yang menjadi unsur pusat adalah

rumah sementara makan merupakan perluasannya (Parera, 1988: 33). Berdasarkan

data yang diperoleh, beberapa frasa di atas digunakan penutur atau pembuat nama

sebagai nama depan. Misalkan, Rumah Makan + Raso Minang, Warung Makan +

Kang Jhon, Pondok Makan + ”Soka”, dan Warung Lesehan +”Rahayu Spesial Sego

Teri & Jamur.”

1.6.4 Unsur-unsur Bahasa

Unsur-unsur bahasa (baik fonetis/fonemis, morfologis, sintaktis maupun

semantis) dari bahasa satu dapat masuk ke dalam bahasa lain, baik dalam bahasa lisan

maupun tertulis. Penyebabnya ialah penutur tidak hanya menggunakan satu bahasa

saja. Dari unsur-unsur dalam tanda kurung di atas, hanya unsur morfologis yang

Page 26: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

11

digunakan sebagai landasan menjawab rumusan masalah kedua. Unsur-unsur

morfologis meliputi morfem-morfem yang terdapat dalam suatu bahasa, baik morfem

bebas maupun terikat yang digunakan dalam afiksasi. Afiksasi merupakan proses

morfemis yang terpenting (Verhaar, 1996: 107).

Jadi, penelitian ini akan merambah sampai pada pengklasifikasian unsur-

unsur bahasa sesuai dengan stasus kebahasaannya. Unsur yang dimaksud, yakni

pelbagai kata atau morfem bebas, dan kata yang telah mengalami proses morfologis.

Misalnya nama Lesehan Cak Wawan, yang merupakan nama dengan pemakaian kode

atau unsur bahasa Jawa, yakni lesehan dan Madura cak.

1.6.5 Kode

Dalam bidang sosiolingustik, kode adalah istilah yang digunakan ahli-ahli

sosiolinguistik untuk menyebut varian-varian dalam bahasa sebagai sistem

komunikasi (Thomas dan Wareing, 2007: 226). Kode adalah istilah netral yang dapat

mengacu pada bahasa, dialek, sosiolek, atau ragam bahasa (Sumarsono dan Partana,

2002: 201). Jadi unsur-unsur bahasa yang telah diuraikan pada 1.6.4, hakikatnya

sama dengan kode.

Penamaan dengan menggabungkan antarunsur bahasa dapat pula disebut

campur kode. Sumarsono dan Partana (2002: 202) juga mengatakan, “Dalam campur

kode penutur menyelipkan unsur-unsur bahasa lain ketika ia sedang memakai bahasa

tertentu.” Pemakaian bahasa, tentu dapat secara lisan atau pun tertulis. Dalam hal ini,

penamaan usaha dagang yang dikaji merupakan pemakaian bahasa secara tertulis.

Page 27: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

12

1.6.6 Masyarakat Aneka Bahasa

Menurut Sumarsono dan Partana (2002: 76), ”Masyarakat aneka bahasa atau

masyarakat multlingual (multylingual society) adalah masyarakat yang mempunyai

beberapa bahasa. Masyarakat demikian terjadi karena beberapa etnik ikut membentuk

masyarakat, sehingga dari segi etnik bisa dikatakan sebagai masyarakat majemuk.”

Berdasarkan kutipan tersebut, keadaan sosial lokasi penelitiaan pun layak disebut

masyarakat multibahasa. Hal ini dapat diketahui dari keberagaman nama usaha

dagang makanan dan minuman yang kemudian dianalisis bentuknya pada BAB II dan

analisis unsur-unsur bahasanya pada BAB III.

1.7 Metode Penelitian

Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode simak.

Menurut Mahsun (2005: 91), ”... metode simak karena cara yang digunakan untuk

memperoleh data dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Istilah menyimak

di sini tidak hanya berkaitan dengan penggunaan bahasa secara lisan, tetapi juga

penggunaan bahasa secara tertulis.” Jadi, peneliti melakukan penyimakan terhadap

data, yakni nama-nama usaha dagang makanan dan minuman di Jalan Selokan

Mataram Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta, dari perempatan Jalan Seturan Km

4 hingga perempatan Jalan Kaliurang Km 4,5.

Data yang telah disimak, lalu disadap. Menurut Mahsun (2005: 90), ”Teknik

sadap disebut sebagai teknik dasar dalam metode simak karena pada hakikatnya

penyimakan diwujudkan dengan peyadapan.” Di samping itu, demi kejelasan data,

Page 28: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

13

dilakukan pula teknik rekam visual. Yang dimaksud teknik di samping ialah, peneliti

melakukan perekaman gambar data dengan media digital cammera, sehingga

diperolehlah data berupa foto. Dengan begitu, peneliti pun memakai metode

observasi, atau terjun ke lapangan. Tujuan pelbagai metode dan teknik atau cara di

atas ialah sebagai bukti bahwa data dalam penelitian ini faktual.

Data diklasifikasikan dan dianalisis dengan dasar tertentu. Klasifikasi bentuk

didasarkan pada pelbagai aspek pembentukan, sedangkan klasifikasi unsur

kebahasaan didasarkan pada unsur-unsur bahasa atau kode yang digunakan dalam

penamaan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

padan. Metode padan, alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari

bahasa (language) yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993: 13).

Metode padan yang digunakan dalam penelitian ini mencakup: metode padan

ortografis dan metode padan translasional. Kedua sub-jenis metode ini, menggunakan

teknik dasar yang disebut teknik pilah unsur penentu (PUP). Metode padan

translasional yakni dengan bahasa lain sebagai unsur penentunya. Metode padan

ortografis menggunakan daya pilah sebagai pembeda larik tulisan, atau dengan kata

lain; daya pilah ortografis (Sudaryanto, 1993: 24). Misalnya Warung Makan Mbak

Titis, dipilah menjadi Warung Makan dan Mbak Titis.

Metode padan ortografis diterapkan untuk pengkajian bentuk-bentuk nama,

seperti yang tertuang dalam rumusan masalah pertama. Di samping itu, metode padan

ortografis digunakan pula sebagai landasan dalam menjawab rumusan masalah kedua,

yakni mengenai unsur-unsur kebahasaan. Contohnya, Warung Makan Mbak Titis

Page 29: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

14

dipilah menjadi Warung, Makan, Mbak, dan Titis.

Pemilahan secara ortografis per-kata di atas merupakan ’cara jitu’ untuk

memperinci identifikasi unsur kebahasaannya. Warung, dan makan merupakan unsur

bahasa Indonesia. Mbak merupakan unsur bahasa Jawa. Mengenai Titis, nama orang,

diabaikan.

Dalam identifikasi unsur kebahasaan, digunakan pula metode padan

translasional. Misalnya Hot Kitchen yang merupakan nama dalam bahasa Inggris

kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia hot menjadi pedas dan kitchen

menjadi dapur. Jadi, nama tersebut dapat diindonesiakan menjadi Dapur Pedas.

Setelah data diklasifikasikan, dan dianalisis dengan metode dan teknik di atas,

lalu disajikan dengan metode informal. Menurut Sudaryanto (1993: 145), ”Metode

penyajian informal adalah perumusan dengan dengan kata-kata biasa – walaupun

dengan terminologi yang teknis sifatnya.”

1.8 Sistematika Penyajian

Laporan hasil penelitian ini diuraikan menjadi empat bab. Bab I Pendahuluan.

Bab ini berisi peguraian latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian,

dan sistematika penyajian.

Bab II berisi bentuk-bentuk nama usaha makanan dan minuman di Jalan

Selokan Mataram Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta. Dalam bab ini diuraikan

enam penggolongan bentuk nama, yakni: (1) Nama usaha dagang makanan dan

Page 30: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

15

minuman berunsur pusat kata warung, kedai, dan lesehan. (2) Nama usaha dagang

makanan dan minuman berunsur pusat rumah makan, warung makan, pondok

makan, dan warung lesehan. (3) Nama usaha dagang makanan dan minuman

berunsur pusat menu. (4) Nama usaha dagang makanan dan minuman yang

menggunakan nama penjual. (5) Nama usaha dagang makanan dan minuman dengan

permainan bahasa. (6) Nama usaha dagang makanan dan minuman dengan bahasa

Inggris.

Bab III berisi uraian unsur-unsur bahasa atau kode yang digunakan dalam

penamaan usaha makanan dan minuman di Pinggiran Selokan Mataram Depok

Sleman Yogyakarta. Dalam bab ini dipaparkan unsur-unsur bahasa atau kode yang

digunakan dalam nama tempat usaha dagang makanan dan minuman. Peneliti

memeroleh enam golongan nama, yakni: (1) nama yang dibentuk dengan unsur-unsur

bahasa daerah, (2) nama yang dibentuk dengan unsur-unsur bahasa Indonesia, (3)

nama yang dibentuk dengan unsur-unsur bahasa Inggris, (4) nama yang dibentuk

dengan penggabungan unsur-unsur bahasa Indonesia dan bahasa daerah, (5) nama

yang dibentuk dengan penggabungan unsur-unsur bahasa daerah dan bahasa Inggris,

dan (6) nama yang dibentuk dengan penggabungan unsur-unsur bahasa Indonesia dan

bahasa Inggris.

Page 31: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

16

Bab IV berisi kesimpulan dan saran. Permasalahan yang telah diuraikan dan

dianalisis akan disimpulkan. Di samping itu, peneliti pun mengutarakan saran

mengenai permasalahan yang belum terpecahkan atau belum dianalisis dalam kajian

ini.

Page 32: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

17

BAB II BENTUK-BENTUK NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN

DI JALAN SELOKAN MATARAM KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2.1 Pengantar Berpijak pada landasan teori, nama-nama usaha dagang makanan dan minuman

dipandang sebagai frasa. Secara keseluruhan, bentuk-bentuk nama yang dikaji termasuk

frasa benda atau frasa nominal. Nama-nama tersebut, kemudian digolongkan menjadi: (1)

nama usaha dagang makanan dan minuman berunsur pusat kata warung, kedai, lesehan,

(2) nama usaha dagang makanan dan minuman berunsur pusat rumah makan, warung

makan, pondok makan, warung lesehan, (3) nama usaha dagang makanan dan minuman

berunsur pusat menu, (4) nama usaha dagang makanan dan minuman yang menggunakan

nama penjual, (5) nama usaha dagang makanan dan minuman dengan bentuk permainan

bahasa, dan (6) nama usaha dagang makanan dan minuman dengan bahasa Inggris.

Enam golongan di atas, dimaksudkan supaya data tersusun sesuai kesamaan yang

dikandung satu sama lain. Setelah itu, barulah dikaji kode atau unsur-unsur bahasa apa

saja yang digunakan dalam setiap nama pada bab berikutnya. Adapun penggolongan

nama-nama yang dimaksud tersaji pada 2.2 sampai dengan 2.7 di bawah ini.

2.2 Nama Usaha Dagang Makanan dan Minuman Berunsur Pusat Kata warung, kedai, dan lesehan.

Warung merupakan kata benda. Hal ini dikarenakan referen kata itu adalah benda

atau bangunan. Dalam KBBI (2005: 1269), dijelaskan bahwa warung berarti tempat

menjual makanan, minuman, kelontong, dsb. Adapun yang dimaksud nama depan di sini

Page 33: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

18

ialah unsur pusat, berupa kata yang memberi kejelasan mengenai usaha dagang. Dari data

yang terkumpul, ada enam bentukaan nama yang menggunakan kata warung sebagai

unsur pusat. Perhatikan data pada nomor (1) sampai dengan (8) di bawah ini:

a. warung + moto (1) Warung ”Miroso”

b. warung + menu + moto

(2) Warung Sambel ”Rasakan dasyatnya sambel” c. warung + menu + daerah asal

(3) Warung Soto Jawa Timur (4) Warung Soto Mataram

d. warung + menu + daerah asal + nama penjualnya

(5) Warung Bakmi Djowo ”Pak Karjo” e. warung + nama penjualnya

(6) Warung Pak Leman (7) Warung Cak Midun

f. warung + nama penjualnya + daerah asal

(8) Warung Samun Madiun

Dari data (1) sampai dengan (8) di atas, kata warung digunakan sebagai nama

depan atau unsur pusat. Pada data (1), kata warung digabung dengan moto, yakni miroso

yang berasal dari bahasa Jawa. Untuk lebih jelas dapat disimak pada BAB III. Pada data

(2) nama dibentuk dengan penggabungan kata warung, plus salah sebuah menu, yakni

sambel, dan moto yakni ”rasakan dasyatnya sambel.”

Pada data (3) dan (4), nama dibentuk dengan penggabungan kata warung, plus

menu, dan plus daerah asal. Begitulah dibentuknya nama Warung Soto Jawa Timur dan

Warung Soto Mataram. Data (5), yakni Warung Bakmi Djowo ”Pak Karjo” dibentuk

dengan penggabungan kata warung, plus menu, plus daerah asal, dan plus nama

penjualnya. Pada data (6) dan (7) kata warung digabungkan dengan nama penjualnya

Page 34: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

19

yakni, Pak Leman pada data (6), dan Cak Midun pada data (7). Yang terakhir, yakni data

(8), kata warung digabungkan dengan nama penjualnya dan daerah asal sehingga menjadi

Warung Samun Madiun.

Di samping enam bentukan nama di atas, diperoleh pula penggunaan kata warung

dalam nama usaha dagang makanan dan minuman di Jalan Selokan Mataram – yang tidak

seperti enam bentukan data di atas. Kata warung pada tiga nama berikut ini digabungkan

dengan kata atau frasa yang tidak memiliki relevansi terhadap aspek dagang. Lebih

jelasnya, tidak berelevansi dengan menu yang ditawarkan, nama pemiliknya, atau daerah

asal: baik pemilik, maupun menunya. Nama-nama ini dibentuk oleh daya kreativitas

pemilik dengan menarik aspek lain seperti penonjolan pelayanan dan nuansa tempat

usaha dagang. dan Perhatikan data (9) sampai dengan (11) di bawah ini:

(9) Warung Soto Ayam Kampung UGD (10) Warung Gaul ”ADJ” (11) Warung Pendekar

Pada data (9), kata warung digabungkan dengan menu, yakni soto ayam kampung.

Masalahnya, setelah warung + soto ayam kampung digabung pula dengan UGD yang

merupakan singkatan. Secara kontekstual UGD kerap digunakan dalam dunia kesehatan,

yakni penamaan salah sebuah sub-bagian pada rumah sakit. Yang merupakan kependekan

dari Unit Gawat Darurat. Mengenai hal ini, pemilik bertujuan menonjolkan aspek

pelayanan agar setara dengan unit gawat darurat seperti di rumah sakit. Cepat dalam

menyajikan pesanan agar rasa lapar pelanggan segera sembuh.

Kata warung pada data (10) digabung dengan kata gaul dan ADJ yang merupakan

kependekan dari Aduh DJ. Gaul, merupakan istilah anak muda posmodernis yang

maknanya ’peka zaman.’ Sementara Aduh DJ merupakan salah sebuah judul lagu disko

Page 35: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

20

atau sering disebut musik dugem yang kerap diputar di kafe disertai lampu kejut aneka

warna. Dengan begitu, nama Warung Gaul ”ADJ” mencerminkan nuansa dan nilai-nilai

posmodernisme dan cenderung berkiblat pada gaya hidup barat yang banyak dianut anak

muda masa kini.

Warung pada data (11) digabung dengan kata pendekar yang merupakan istilah

jagoan atau manusia hebat pada masa kerajaan. Nama pada data ini sama sekali tidak

mempunyai relevansi dengan pelbagai aspek, baik menu, penjualnya, daerah asal,

ataupun moto yang menegaskan usaha dagang makanan dan minuman. Meskipun

demikian, Warung Pendekar menjunjung sikap pemiliknya yang berjiwa mirip pendekar.

Cekatan dalam pergulatan usaha dagang yang persaingannya sangat ketat.

Kedai termasuk kata benda. Dalam KBBI (2005: 524), dijelaskan bahwa ”kedai

berarti bangunan tempat berjualan (makanan dsb).” Pada data (12) sampai dengan (16)

berikut kata kedai digunakan sebagai unsur pusat.

(12) Kedai Putri (13) Kedai Losari (14) Kedai Serba Ceker (15) Kedai Jamoer (16) Kedai Kopi Espresso Bar

Pada nomor (12), kata kedai sebagai unsur pusat digabungkan dengan putri.

Seperti data (11), untuk mencari relevansi nama Kedai Putri terhadap aspek menu yang

ditawarkan agaknya terlalu mustahil. Tidak mungkin kata putri merupakan salah sebuah

menu yang ditawarkan. Kata putri ialah nuansa kedai yang hendak dicitrakan pemiliknya

sehingga dapat menarik perhatian pelanggan yang bergender wanita. Meskipun demikian,

tidak menutup kemungkinan adanya pelanggan bergender pria. Pada dasarnya, tidak ada

diskriminasi gender di kedai itu.

Page 36: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

21

Pada data (13) sampai dengan (16), kata kedai digabungkan dengan kata atau

frasa yang memiliki relevansi dengan hal-hal tertentu. Dengan menyimak sekilas pun,

sudah dapat diketahui. Misalnya, Kedai Losari pada nomor (13) yang merupakan

penggabungan kedai dengan daerah asal yakni Losari nama suatu daerah. Begitu pula

dengan Kedai Serba Ceker pada data (14), Kedai Jamoer pada data (15), dan Kedai Kopi

Ekspresso Bar pada data (17), secara berurutan frasa serba ceker, kata jamoer, dan frasa

kopi ekspresso bar, mengacu pada menu yang ditawarkan.

Selanjutnya, diperoleh pula nama usaha dagang makanan dan minuman dengan

kata lesehan sebagai unsur pusat. Lesehan berasal dari kata leseh bersinonimi dengan

leser yang bermakna ’ditarik atau dieret.’ Ngeleseh bermakna ’dieret atau ditarik ke

tanah,’ sedangkan lesehan bermakna ’bertarik atau bereret ke tanah’ (Bausastra Jawa –

Indonesia Jilid I a-ny, 1957: 254). Maksud dari kata lesehan ialah tempat usaha dagang

makanan dan minuman dengan tanpa menggunakan kursi atau meja sebagai tempat untuk

makan. Biasanya, lesehan menggunakan tikar dan pelanggan duduk bersila di atasnya.

Perhatikan data (17) sampai (19) di bawah ini:

(17) Lesehan Makmur (18) Lesehan Cak Wawan (19) Lesehan Selokan

Tiga nama di atas berbentuk frasa, dibentuk dengan kata lesehan sebagai unsur

pusat. Pada data (17) lesehan digabungkan dengan kata makmur, sehingga menjadi

Lesehan Makmur. Pada data (18) lesehan digabung dengan nama penjualnya yakni Cak

Wawan sehingga menjadi Lesehan Cak Wawan. Begitu pula lesehan pada data (19),

digabung dengan kata selokan sehingga menjadi Lesehan Selokan. Bila ditinjau segi

Page 37: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

22

geografis tempatnya, selokan dimaksudkan pembuat nama bahwa lesehan miliknya

berlokasi tidak jauh dari selokan, yakni Selokan Mataram.

2.3 Nama Usaha Dagang Makanan dan Minuman Berunsur Pusat rumah makan, warung makan, pondok makan, dan warung lesehan

Rumah makan, termasuk frasa nominal. Dalam penamaan, unsur ini layak

digunakan sebagai unsur pusat yang kemudian mengalami perluasan. Misalnya bentuk

Rumah Makan Raso Minang, unsur pusatnya adalah Rumah Makan. Dengan begitu, Raso

Minang merupakan perluasannya. Dari data yang terkumpul, hanya diperoleh dua data

saja seperti pada data (20) dan (21). Kedua data ini, rumah makan digunakan sebagai

unsur pusat, atau nama depan suatu usaha dagang makanan dan minuman yang bernuansa

Minang. Dalam artian, menjual makanan khas Padang (Minangkabau).

Raso Minang pada data (20) mencerminkan menu yang ditawarkan adalah

masakan padang atau etnis Minangkabau. Graha Minang pada data (21) yang bermakna

’rumah Minang’ tentunya menjual masakan khas Minangkabau atau kerap disebut nasi

padang. Kata graha dalam Bausastra Djawa – Indonesia (1957: 131) bermakna ’istri.’

Sementara itu, dalam Kamus Jawa-Indonesia Indonesia-Jawa (2006: 99) graha

bermakana ’rumah.’ Pastinya, kata graha pada data (21) dimaksudkan pembuat nama

untuk memaknai ’rumah.’ Memang, seharusnya ditulis greha yang bermakna ’rumah

laki-bini,’ merupakan bahasa Jawa kuna (Bausastra Djawa-Indonesia Jilid I a-ny, 1957:

132). Rumah Makan Graha Minang jika diterjemahkan secara bebas menjadi ’rumah

makan rumah minang.’

Page 38: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

23

Selain itu, ditemui pula penggunaan singkatan, yakni RM yang merupakan

kependekan dari rumah makan, yakni RM. ”Valle”, RM. Samudra Madiun, dan RM.

Nusantara. Dapat diperhatikan dalam data (22) sampai dengan (24).

(20) Rumah Makan Raso Minang (21) Rumah Makan Graha Minang (22) RM. ”Valle” (23) RM. Samudra Madiun (24) RM. Nusantara

Selain rumah makan, ditemui pula penamaan dengan warung makan. Meski

kedua bentuk ini berbeda, namun tetap memiliki kemiripan arti. Ada sepuluh nama yang

terkumpul, perhatikan (25) sampai dengan (34) di bawah ini.

g. warung makan + menu + nama penjual (25) Warung Makan SGPC & Gado-gado -2 Bu Mur

h. warung makan + menu + nama penjual + penegasan tempat

(26) Warung Makan Bakso Pak Min Di Sini i. warung makan + nama penjual

(27) Warung Makan Mbak Titis (28) Warung Makan Risky (29) Warung Makan ”Mbak Noor” (30) Warung Makan Kang Jhon (31) Warung Makan ”Pak Mul” (32) Warung Makan Rifqi

j. warung makan + nama penjualnya + moto

(33) Warung Makan Sha-Sha Enggal k. warung makan + daerah asal + nama penjualnya

(34) Warung Makan ”Lamongan Jaya” Cak Antok

Pada (25), warung makan digabung dengan SGPC yang merupakan kependekan

dari Sego Pecel dan gado-gado sebagai unsur perluasannya. SGPC dan gado-gado

merupakan menu yang ditawarkan oleh Bu Mur selaku penjual. Dengan begitu, nama

pada data (25) dibentuk dengan penggabungan warung makan (unsur pusat) dengan

Page 39: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

24

menu dan nama penjuanya (perluasan). Penggunaan -2 pada nama tersebut, ialah kreasi

pembuat nama yang biasanya menandakan cabang usaha. Jadi, ”Warung Makan SGPC &

Gado-gado Bu Mur,” ada lebih dari satu.

Warung Makan Bakso Pak Min Di Sini pada (26), ialah nama usaha dagang

makanan dan minuman yang menjual bakso. Pak Min merupakan penjualnya. Sementara

itu, Di Sini merupakan penegasan tempat. Meskipun seharusnya Warung Makan Bakso

Pak Min, tetapi Di Sini ikut ditulis serangkai oleh pembuat nama dengan ukuran font

yang besarnya sama. Dengan begitu, Di Sini tetap menjadi bagian dari nama.

Pada data (27) sampai dengan (32), warung makan digabungkan dengan nama

penjualnya. Secara berurutan, Mbak Titis, Risky, Mbak Noor, Kang Jhon, Pak Mul, dan

Rifqi ialah nama penjual atau pemiliknya. Jadi, Warung Makan Mbak Titis adalah warung

makan milik Mbak Titis. Begitu pula dengan nama pada (28) sampai dengan (32).

Pada data (33), warung makan digabung dengan nama penjual dan moto yakni

sha-sha dan enggal. Dalam hal ini, enggal merupakan kata dalam bahasa Jawa yang

bermakna ’tiap-tiap hari.’ Sementara bentuk ulang dari sha, ialah nama penjualnya. Hal

ini dibuktikan oleh peneliti, saat bertanya kepada pemilik warung. Sha-sha merupakan

nama panggilan. Pada data (34), warung makan digabung dengan daerah asal dan nama

penjualnya, yakni ”Lamongan Jaya” plus Cak Antok.

Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat pula satu bentuk nama dengan pondok

makan sebagai unsur pusat. Seperti rumah makan dan warung makan, pondok makan

juga mengacu pada tempat dan dapat disebut frasa nominal atau frasa benda. Perhatikan

data (35) di bawah ini.

(35) Pondok Makan ”Soka”

Page 40: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

25

Data di atas, meskipun hanya satu, merupakan salah sebuah bukti bahwa

masyarakat bahasa memiliki kebebasan dalam membentuk nama. Pondok makan

digabung dengan kata soka sebagai unsur perluasannya. Dalam KBBI, soka ialah nama

salah satu jenis tanaman hias. Memang, soka tidak memiliki relevansi terhadap aspek

menu, tempat, ataupun nama pemilik. Dalam hal ini, soka lebih mengacu pada nuansa

tempat usaha yang indah (penuh bunga) sehingga diharapkan pelanggan akan

menyukainya dan akan sering makan di sana.

Pemakaian warung lesehan sebagai unsur pusat dapat diperhatikan pada (36) dan

(37) berikut ini:

l. warung lesehan + menu (36) Warung Lesehan ”WS” Spesial Ayam Keprek

m. warung lesehan + nama penjualnya + menu

(37) Warung Lesehan ”Rahayu Spesial Sego Teri dan Jamur” Warung lesehan pada data (36) digabungkan dengan menu makanan yang ditawarkan

sebagai perluasannya, yakni Ayam Keprek. Meskipun terdapat pemakaian singkatan WS

yang merupakan kependekan dari Warung Lesehan. Pada data (37), warung lesehan

digabung dengan perluasan, yakni nama penjualnya (Rahayu) dan menu yang ditawarkan

(Spesial Sego Teri dan Jamur).

2.4 Nama Usaha Dagang Makanan dan Minuman Berunsur Pusat Menu Bentuk nama yang menggunakan menu, baik makanan maupun minuman sebagai

unsur pusat atau secara awam dapat disebut nama depan, ditemui juga di lapangan. Hal

ini tentu bertujuan untuk menonjolkan aspek menu yang ditawarkan. Misalnya Srabi Solo

Echo, tentu hendak menonjolkan bahwa Srabi yang merupakan makanan khas Solo yang

Page 41: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

26

dijual di situ echo atau menurut Purwadi (2006: 77) bentuknya yang benar ialah ”eca.”

Jika dalam bahasa Indonesia, eca yang merupakan kata dalam bahasa Jawa ini bermakna

’enak; nikmat.’ Nama ini tersaji pada nomor (41).

Tentunya, tidak semua nama pada bagian ini dapat dianalisis seperti data (41).

Penamaan yang menggunakan menu makanan dan minuman sebagai unsur pusat amat

bervarian dari segi pembentukannya. Untuk jelasnya, perhatikan data (38) sampai dengan

(60) di bawah ini:

n. menu + daerah asal (38) Gurat Spesial Ikan Laut Khas Jawa Timur (39) Sate Gule Brebes (40) Kopi Kampung

o. menu + daerah asal + penjelasan

(41) Srabi Solo Echo p. menu + daerah asal + nama penjual

(42) Sate Ayam/Kambing Madura Cak Marsid (43) Mi Jakarta Pak Brewok 2

q. menu + daerah asal + menu (44) Nasi Uduk Sambal Bawang Khas Suroboyo Ca’ Kangkung r. menu + lokasi

(45) SGPC Bulaksumur s. menu + penjelasan

(46) Bakso Jumbo (47) Sambel Pawon (48) Baso Sapi ”Ragil” (49) Burjo Pamungkas (50) Mi Ayam Harapanku (51) Lotek & Gado-gado Mandiri (52) Kopi Kotok

t. menu + penjelasan + nama penjualnya

(53) Bakmi Harga Anak Mahasiswa Bu Mono (54) Bakso – Soto Spesial Pak Ateng

Page 42: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

27

u. menu + nama penjualnya (55) Bakso Ababil (56) Ayam Bakar Joko (57) Gudeg Mbarek Bu Hj. Amad (58) Sate Ayam & Kambing Cak Burhan (59) Baso, Es Teler, dan Soto Pak Mono

v. menu + nama penjualnya + penjelasan

(60) Pecel Lele Pak Tarom Raos Pisan

Pada data (38) sampai dengan (40), nama dibentuk dengan menu sebagai unsur

pusat yang diperluas dengan daerah asal. Pada (38) Gurat Spesial Ikan Laut merupakan

menu yang diperluas dengan penjelasan daerah asal, yakni Khas Jawa Timur. Gurat ialah

kata dari bahasa Indonesia yang bermakna ’gores’. Kata ini menerangkan proses

pembuatan ikan laut yang digores ala Jawa Timur. Jadi menu tersebut mengandung

kekhasan atau cita rasa Jawa Timur.

Sate Gule Brebes pada (39) dimaksudkan tempat usaha dagang tersebut menjual

sate dan gule khas Brebes. Sate Gule ialah unsur pusat, kemudian digabung dengan

perluasan, yakni Brebes. Pada (40), Kopi Kampung dimaksudkan bahwa kopi yang

ditawarkan adalah kopi yang berasal dari kampung, meskipun tidak ada kejelasan rinci

mengenai kopi tersebut berasal dari kampung mana. Tetap saja, kopi tersebut berasal dari

suatu daerah yang diverbalkan secara tertulis dengan kata kampung. Jadi pada bentukan

nama (40) ini, unsur pusatnya adalah kopi dan diperluas dengan kampung sehingga nama

tersebut secara linguistik berbentuk frasa nominal.

Data (42) dan (43) merupakan nama tempat usaha dagang makanan dan minuman

yang dibentuk dengan: menu (unsur pusat) + daerah asal (perluasan) + nama penjualnya

(perluasan). Secara ekstrabahasa, Sate Ayam/Kambing Madura Cak Marsid pada data

(42), dapat diketahui bahwa sate ayam dan kambing yang dijual adalah khas Madura. Cak

Page 43: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

28

Marsid ialah penjualnya. Mengenai Cak, merupakan kata sapaan dalam bahasa Madura

yang setara maknanya dengan kata Pak dalam bahasa Indonesia. Jadi, Sate

Ayam/Kambing ialah unsur pusat sedangkan Madura dan Cak Marsid merupakan

perluasannya. Pada data (43), Mi Jakarta Pak Brewok 2 unsur pusatnya ialah Mi. Jakarta

dan Pak Brewok 2 merupakan unsur penjelasan. Jakarta mengacu pada daerah asal,

sedangkan Pak Brewok ialah nama penjualnya. Mengenai angka 2 yang digunakan pada

nama dimaksudkan untuk menandai bahwa tempat usaha itu tidak hanya satu. Dengan

begitu, nama ini dapat menginformasikan ada pula Mi Jakarta Pak Brewok 1.

Bentuk nama dengan menu (unsur pusat) + daerah asal (perluasan) + menu (unsur

pusat), juga ditemui di lapangan, yakni Nasi Uduk Sambal Bawang Khas Suroboyo Ca’

Kangkung pada (44). Nasi Uduk Sambal Bawang (unsur pusat) merupakan menu yang

ditawarkan, sedangkan Khas Suroboyo yang mengacu pada daerah asal merupakan

penjelasannya. Ca’ Kangkung merupakan menu atau makanan terbuat dari kangkung

dengan campuran daging, kaldu, sayur mayur dan sebagainya.

Sejatinya, bentuk penamaan ini dapat menjadi Nasi Uduk, Sambal Bawang, Cak

Kangkung Khas Suroboyo sehingga pelbagai menu yang ditawarkan yang menduduki

unsur pusat berada di depan. Hanya saja – berdasarkan penjelasan pemilik usaha –

penamaan Nasi Uduk Sambal Bawang Khas Suroboyo Ca’ Kangkung lebih estetis. Tentu

argumen tersebut sah-sah saja mengingat tidak ada kaidah baku dalam penamaan usaha.

Dalam pada itu, pelbagai menu yang tertulis dalam nama usaha tersebut menduduki unsur

pusat walaupun disisipi perluasan di tengahnya.

Bentuk nama dengan menu (unsur pusat) + lokasi (perluasan), yakni SGPC

Bulaksumur sebagaimana tersaji pada data (45), dimaksudkan bahwa tempat usaha

Page 44: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

29

dagang sego pecel tersebut berlokasi di Bulaksumur. Perangkaian menu + lokasi ini,

hanya ditemui satu data saja. SGPC yang dipanjangkan menjadi Sego Pecel merupakan

unsur pusat yang diperluas dengan Bulaksumur. Dalam pada itu, Sego Pecel pun

merupakan gabungan kata atau frasa. Sego ialah unsur pusatnya. Pecel ialah

perluasannya.

Bentuk dengan menu (unsur pusat)+ penjelasan (perluasan) juga ditemui; tersaji

pada (46) sampai dengan (52). Bakso Jumbo pada data (46) merupakan bentuk nama

dengan penggabungan bakso (unsur pusat) dengan jumbo. Dalam hal ini, jumbo

(perluasan) yang bermakna ’besar’dimaksudkan menjelaskan bakso dari segi bentuk atau

ukurannya. Sambel Pawon pada (47), merupakan bentuk nama dengan penggabungan

sambel (unsur pusat) dan pawon (perluasan). Dengan begitu, pawon menjelaskan cita

rasa sambel. Bisa jadi, sambel itu dibuat di pawon atau dapur dalam bahasa Indonesia.

Begitu pula pada data (48), Baso Sapi ”Ragil” merupakan nama yang dibentuk dengan

gabungan baso sapi dan ragil. Kata ragil yang biasanya digunakan penutur bahasa Jawa

untuk menyebut anak terakhir dalam sebuah keluarga. Kata itu, selaku perluasan di

belakang frasa baso sapi.

Burjo Pamungkas pada data (49) ialah frasa dengan burjo sebagai unsur pusat dan

pamungkas yang bermakna ’andalan’ sebagai unsur perluasannya. Burjo merupakan

akronim yang bila dipanjangkan menjadi bubur kacang ijo. Akronim ini dibuat oleh

penutur bahasa Sunda. Pada kenyataannya, kata burjo memiliki dua acuan: bisa menu dan

bisa juga tempat. Peneliti mengambil acuan yang pertama (menu) karena lebih relevan.

Dalam artian, burjo lebih masuk akal mengacu pada menu, bukan tempat.

Page 45: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

30

Pada data (50), yakni Mi Ayam Harapanku, dibentuk dengan penggabungan Mi

Ayam (unsur pusat) dan Harapanku (perluasan). Data (51), Lotek & Gado-gado Mandiri

merupakan gabungan menu lotek dan gado-gado (unsur pusat), dan mandiri (perluasan).

Begitu juga dengan Kopi Kotok pada data (52), bentukkan frasa nominal ini terdiri dari

unsur pusat yang digabung dengan perluasan di belakangnya. Jadi, kopi merupakan unsur

pusat dan kotok ialah unsur perluasan dibelakangnya.

Bakmi Harga Anak Mahasiswa Bu Mono pada data (53), menggunakan menu

yakni bakmi sebagai unsur pusatnya. Setelah itu, diperluas dengan harga anak

mahasiswa sebagai penjelas dan Bu Mono (nama penjualnya). Bentukan nama ini,

memang terkesan tidak ekonomis. Hal ini dikarenakan terlalu panjang. Meski demikian,

penamaan macam ini ditemui di lapangan. Begitu pula dengan data (54), Bakso-Soto

Spesial Pak Ateng, bentuknya sama dengan data (53). Persamaannya ditinjau dari aspek

pembentuk, yakni menu + penjelasan + nama penjualnya. Bakso-Soto, ialah dua menu

yang ditawarkan, berkedudukan sebagai unsur pusat. Spesial, merupakan unsur

penjelasan dapat pula disebut perluasan. Juga Pak Ateng selaku nama pemilik atau

penjualnya berkedudukan sebagai perluasan. Dengan demikian, pembentukan dan aspek

kreativitas kebahasaan benar-benar digunakan oleh pembuat nama yang hidup dalam

habitat multilingual.

Data (55) sampai dengan (59) merupakan bentuk nama dengan menu + nama

penjualnya. Seperti bagian sebelumnya, unsur pusat berada di depan perluasan. Jadi,

menu merupakan unsur pusat, setelahnya barulah digabung dengan perluasan. Seperti

Bakso Ababil pada (55), bakso merupakan menu yang ditawarkan sedangkan Ababil

Page 46: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

31

merupakan nama penjual yang dibentuk dengan pelekatan aba- dan Bil. Masalah ini akan

dikaji lebih terang dalam BAB III.

Ayam Bakar Joko pada (56), frasa Ayam Bakar digabung dengan penjelasan Joko

(nama penjualnya). Meski demikian, Bakar juga merupakan penjelas Ayam yang

merupakan unsur pusat dari frasa Ayam Bakar. Pada data (57), Gudeg Mbarek Bu Hj.

Amad dibentuk dengan unsur pusat Gudeg (menu). Mbarek, dan Bu Hj. Amad merupakan

perluasannya. Kata mbarek tidak dijumpai di kamus bahasa Jawa. Yang ada ialah kata

barek yang bermakna ’berpakaian indah’ dalam Kamus Jawa-Indonesia Indonesia-Jawa

(Purwadi, 2006: 19).

Sate Ayam&Kambing Cak Burhan pada data (58), menggunakan tanda (&)

sebagai pengganti kata dan. Jika menggunakan satuan kebahasaan seutuhnya, layak

menjadi Sate Ayam dan Kambing. Menu ini, merupakan unsur pusat. Hanya saja masih

dapat dipecah menjadi Sate Ayam dan Sate Kambing. Kata sate pada dua nama menu itu

merupakan unsur pusatnya. Meski begitu, Sate Ayam & Kambing merupakan aspek menu

yang menjadi inti atau pusat, barulah diperjelas dengan nama penjual yakni Cak Burhan.

Begitu juga dengan data (59), yakni Baso, Es Teler, dan Soto Pak Mono

merupakan nama yang dibentuk dengan menu yang menjadi unsur pusat lalu diperluas

dengan nama penjualnya. Tiga menu yang menjadi pusat itu, sebenarnya dapat dipecah-

pecah menjadi satu-persatu kemudian diperluas dengan nama penjualnya. Misalnya

menjadi, Baso Pak Mono, Es Teler Pak Mono, dan Soto Pak Mono. Pembuat nama selaku

penutur bahasa dan penjual, merangkai tiga menu yang ditawarkannya menjadi nama

depan yang layak dikategorikan sebagai unsur pusat nama (frasa) kemudian namanya

menjadi perluasan dibelakang unsur pusat.

Page 47: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

32

Data yang terakhir yang masuk dalam kategori 2.4 ialah data (60), yakni Pecel

Lele Pak Tarom Raos Pisan. Nama ini dibentuk dengan menu + Nama Penjualnya +

penjelasan. Menu di sini, berfungsi sebagai unsur pusat nama, yakni Pecel Lele.

Setelahnya, barulah digabung dengan perluasan nama penjuanya dan penjelasan yang

menjelaskan menu tersebut. Perlu diketahui, Raos Pisan yang bermakna ’nikmat sekali’

merupakan bahasa Sunda. Pecel Lele pun merupakan gabungan kata dengan unsur pusat

di depan, yakni kata pecel. Kata tersebut, kemudian digabung dengan perluasan lele

dibelakangnya.

2.5 Nama Usaha Dagang Makanan dan Minuman yang Menggunakan Nama Penjual Dalam wilayah pengambilan data ditemui pula bentuk nama yang merupakan

nama penjualnya. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor keinginterkenalan penjual. Selain

itu, dapat memberi ketegasan tentang kepemilikan tempat usaha. Perhatikan data (61)

sampai (64) di bawah ini:

(61) Mas Pri 3 (62) Cak Nardi (63) Pak’ To (64) Cak Anto Nasi Uduk-Nasi Putih

Mas Pri 3 pada data (61) secara langsung akan memperkenalkan nama si pemilik

(Mas Pri) dan menegaskan status kepemilikan usaha kepada pelanggan. Angka 3 pada

nama itu, menunjukkan cabang usaha. Dengan begitu, setidaknya ada pula nama Mas Pri

1, dan Mas Pri 2. Bahkan, tidak menutup kemungkinan ada juga Mas Pri 4, Mas Pri 5,

dan seterusnya. Jadi, Mas Pri memiliki usaha dagang lebih dari satu yang diberi nama

dengan namanya. Kemudian pada data (62) dan (63), yakni Cak Nardi dan Pak’ To tidak

Page 48: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

33

menginformasikan adanya cabang di tempat lain seperti pada (61). Mengenai tanda baca

(’) pada data (63) merupakan kreasi pembuat nama, yang biasanya untuk mewakili bunyi

glotal stop. Sementara yang terakhir, yakni Cak Anto Nasi Uduk - Nasi Putih pada data

(64) berbeda dengan data (61), (62), dan (63). Nama ini lebih panjang dan disertai

penjelasan menu yang ditawarkan di belakang nama penjualnya. Dalam pada itu, unsur

Cak ialah pusat kemudian diperluas dengan nama penjualnya (Anto). Nasi Uduk – Nasi

Putih menjelaskan varian nasi yang ditawarkan ada dua. Bentukan nama usaha usaha

dagang makanan dan minuman yang menggunakan nama penjual atau pemiliknya hanya

ditemui empat data saja. Itu pun, yang murni dengan nama penjualnya hanya pada (62)

dan (63).

2.6 Nama Usaha Dagang Makanan dan Minuman dengan Bentuk Permainan Bahasa Nama dengan permainan bahasa adalah nama yang dibentuk dari kreativitas

pembuat nama (penutur) dengan memanfaatkan pelbagai unsur-unsur bahasa: baik dalam

satu bahasa maupun antarunsur bahasa. Pembentukan tersebut dapat memeroleh kesatuan

lingual yang berbentuk kata atau frasa. Dalam hal ini, bukan berarti data yang tidak

dimasukkan dalam kategori ini tidak dibentuk dengan kreativitas bahasa. Pada dasarnya,

semua penamaan terbentuk dari kreativitas penutur atau pembuat nama. Hanya saja,

pemanfaatan satuan lingual antarpenutur dalam membentuk nama tentunya sangat

beragam dan relatif berbeda.

Pada bagian ini, permainan bahasa ada yang kental bernuansa plesetan,

penyalahan kaidah penulisan, dan penonjolan yang berlebihan. Data yang masuk dalam

kategori ini, tersaji dalam (65) sampai dengan (74) di bawah ini:

Page 49: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

34

(65) Nasi Balap (66) Mr. Gebuk (67) Ken-tuku Fried Chicken (68) Sego Macan Echo+ Lan Wareg+ (69) Sor Pring Coffee & tea (70) Spesial Sambal Waroeng (71) Waroeng Makan MR. Pedaz ”Jagonya pedas” (72) Waroeng Pojok One Two (73) Kedai Sambal X’ tra hot ”X’tra pedasnya X’tra nikmatnya” (74) En Zo Cafe

Nasi Balap pada data (65) di atas merupakan nama dengan permainan unsur

dalam satu bahasa, yakni bahasa Indonesia. Nasi yang berkedudukan sebagai unsur pusat

digabung dengan balap sebagai perluasannya. Nama yang berbentuk frasa Nasi Balap ini

dibentuk dengan kreativitas penutur untuk menyembunyikan aspek menu. Dalam hal ini,

balap oleh masyarakat Jawa kerap digunakan sebagai sarana verbal untuk

menyembunyikan makna kata yang mengacu pada makanan golongan haram dalam

agama Islam, yakni daging anjing. Jadi, penggunaan balap ialah salah sebuah contoh

permainan bahasa dalam satu bahasa yang bertujuan untuk menyembunyikan makna:

sering, disebut plesetan.

Data (66), yakni Mr. Gebuk, merupakan bentuk permainan antarunsur

kebahasaan. Mr. merupakan unsur bahasa Inggris yang setara dengan pak, jika dalam

bahasa Indonesia. Sementara gebuk ialah unsur bahasa Jawa. Gebuk mengacu pada aneka

menu yang kerap disebut penyet atau penyetan oleh penutur bahasa Jawa. Jadi bentukan

nama ini dibuat penutur dengan permainan antarunsur kebahasaan.

Data (67) Ken-tuku Fried Chicken juga dibentuk dengan permainan dua unsur

kebahasaan, yakni bahasa Jawa dan bahasa Inggris. Pada dasarnya, nama ini dibuat

sebagai salah sebuah plesetan dari nama Kentuky Fried Chicken. Tuku dalam Ken-tuku

Fried Chickhen merupakan unsur bahasa Jawa yang bermakna ’beli.’ Pada data ini,

Page 50: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

35

permainan bahasa digunakan pada tataran morfologis, yakni proses kreatif afiksasi ken-

dan tuku.

Sego Macan Echo+ Lan Wareg+, pada data (68) ialah nama yang dibentuk

dengan permainan dalam satu unsur kebahasaan; bahasa Jawa. Satuan lingual yang

dirangkai membentuk kelompok kata yang mengandung permainan bahasa atau plesetan.

Pada Sego Macan, ditemui bentuk permainan pada tataran sintaksis frasa. Sego yang

dalam bahasa Indonesia sepadan dengan kata nasi biasanya digabung dengan pelbagai

aspek menu. Sego teri, sego jamur, sego pecel, dan sebagainya terkesan biasa dan kerap

dijumpai. Masalahnya, sego digabung dengan macan yang merupakan salah satu nama

hewan buas. Dengan begitu, penutur seolah bermain-main dengan menggunakan sarana

verbal, yakni bahasa Jawa.

Data (69), yakni Sor Pring Coffee & tea, juga merupakan bentuk permainan

bahasa dengan dua bahasa yakni bahasa Jawa dan Inggris. Sor Pring ialah dua satuan

lingual dalam bahasa Jawa. Sor seharusnya ngisor yang bermakna ’bawah,’ sedangkan

pring ialah bambu jika dalam bahasa Indonesia. Sementara coffee & tea merupakan dua

menu minuman dengan bahasa Inggris. Dua menu minuman itu, jika dalam bahasa

Indonesia layak menjadi teh & kopi. Secara sekilas, bentukan nama pada data (69) ini

seolah-olah nama dengan bahasa Inggris seutuhnya, seperti halnya pada data (67).

Padahal dua nama tersebut dibentuk dengan permainan bahasa, sehingga terbentuklah

nama yang seolah-olah dengan bahasa Inggris.

Spesial Sambal Waroeng pada data (70), tergolong dalam kategori ini

dikarenakan penamaan macam ini tergolong bermain-main pula dengan bahasa. Di

samping menggunakan struktur bahasa Inggris, yakni menerangkan diterangkan (MD),

Page 51: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

36

nama ini pun masih menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang belum disempurnakan.

Dalam pada itu, kata waroeng jika berpijak pada ejaan sekarang menjadi warung. Jadi,

seharusnya nama tersebut menjadi Warung Spesial Sambal. Mengenai hal ini, bukan

berarti pembuat nama tidak mengetahui ejaan yang benar atau baku, tetapi ada tujuan

bermain-main dengan sarana kebahasaan.

Pada data (71), yakni Waroeng Makan MR. Pedaz ”Jagonya pedas” ditemui pula

permainan antarunsur kebahasaan, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Seperti

pada data (70), waroeng seharusnya menjadi warung. Sementara pada data (71), yakni

pada pedaz, seharusnya menjadi pedas. Mengenai MR, ialah unsur bahasa Inggris yang

sepadan dengan kata pak dalam bahasa Indonesia. Selain itu, ada pula moto atau

semboyannya, yakni jagonya pedas yang seolah-olah paling pedas daripada yang lain.

Selain bermain-main dengan ejaan, penutur pun menciptakan nilai optimis yang

terkandung dalam semboyannya. Meskipun demikian struktur nama tetap menggunakan

struktur DM.

Pada Waroeng Pojok One Two (72) terdapat permainan unsur bahasa Indonesia

dan unsur bahasa Inggris. Waroeng seharusnya menjadi warung dan pojok yang

merupakan unsur bahasa Indonesia. selain itu pengunaan bilangan dalam bahasa Inggris,

yakni one two menjadikan nama ini tidak jelas relevansinya. Meskipun demikian, nama

Waroeng Pojok memiliki relevansi terhadap aspek lokasi tempatnya yang berada di pojok

atau sudut persimpangan jalan.

Kedai Sambal X’ tra hot ”X’tra pedasnya X’tra nikmatnya” pada data (73) juga

menggunakan permainan antarunsur kebahasaan: unsur bahasa Indonesia dan unsur

bahasa Inggris. Secara struktural, nama pada data ini berstruktur DM layaknya bahasa

Page 52: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

37

Indonesia. Meskipun demikian terdapat permainan dalam penulisan seperti X’tra yang

seharusnya ditulis extra dalam bahasa Inggris atau ekstra jika dalam bahasa Indonesia.

Penggunaan semboyan atau moto X’tra Pedasnya X’tra Nikmatnya juga mengandung

unsur optimisme atau mengandung majas persuasif seolah ialah yang paling dasyat atau

baik daripada yang lain.

En Zo Cafe Pada data (74), dibentuk dengan permainan intrabahasa dalam bahasa

Inggris. En Zo Cafe merupakan nama sebuah tempat usaha dagang makanan dan

minuman yang kerap disebut kafe oleh masyarakat yang berada di Kota Yogyakarta.

Secara arsitektural wujud bangunan dan nuansanya, memang sama dengan kafe yang

menyajikan pelbagai ragam minuman beralkohol. Meski demikian, ternyata tidak ada

menu minuman yang berkadar alkohol. Hal ini, dibuktikan sendiri oleh peneliti dengan

menyimak lembar menu yang disodorkan oleh pramusaji. Pelbagai minuman yang

ditawarkan adalah kopi, teh, susu, aneka jus dan variannya. Memang, pelbagai menu

makanan yang ditawarkan adalah makanan bernuansa Eropa.

En Zo Cafe adalah tempat usaha dagang makanan dan minuman yang layak

dikategorikan pada bagian ini karena unsur En dan Zo merupakan permainan bahasa yang

seharusnya zone. Hal ini terbukti dari penamaan managerial-nya yakni Black Zone yang

disponsori secara tunggal oleh Djarum Black. Sementara Cafe telah diserap menjadi kafe

dalam bahasa Indonesia.

Page 53: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

38

2.7 Nama Usaha Dagang Makanan dan Minuman dengan Bahasa Inggris Bentuk nama yang menggunakan bahasa Inggris juga dijumpai di lapangan. Pada

bagian ini, nama-nama dengan bahasa Inggris dipandang dari segi bentuknya, yakni nama

yang dibentuk dengan bahasa Inggris. Dari segi strukturnya, maka nama pada

penggolongan ini berstruktur menerangkan-diterangkan atau MD. kemudian pada bab

selanjutnya, dipandang dari segi kode atau unsur-unsur bahasanya. Nama-nama dalam

penggolongan ini akan dijumpai pula secara seragam pada bab III. Perhatikan data (75)

sampai dengan (78) di bawah ini:

(75) Cheers Coffee & Movie Corner (76) Yellow (77) Hot Kitchen (78) Yogya Chicken

Cheers Coffee & Movie Corner pada (75), bentuk nama dengan bahasa Inggris ini

jika dicerap bentuk bangunannya hampir sama dengan En Zo Cafe pada data (74). Begitu

pula menu yang ditawarkan juga sama, yakni pelbagai makanan dan minuman yang

dikemas ala Eropa. Yang membedakannya, hanyalah sajian fasilitas. Di Cheers Coffee &

Movie Corner dapat menonton TV flat berukuran besar dengan siaran luar negeri.

Pada data (76), Yellow yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi

‘kuning’ merupakan nama usaha dagang makanan dan minuman. Yellow, merupakan

nama sebuah tempat usaha yang menjual nasi kuning dan lontong opor. Yellow, bentuk

nama yang menggunakan bahasa Inggris. Meski demikian, nama ini memiliki aspek

tematik warna menu yang serba kuning. Begitu pula dengan Hot Kitchen pada data (77),

jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi ’dapur pedas.’ Bentuk nama

dengan Bahasa Inggris ini, sama sekali tidak bernuansa Eropa seperti pada data (74) dan

(75).

Page 54: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

39

Yogya Chicken pada (78), adalah nama usaha dagang makanan dan minuman

yang menawarkan menu utama yakni ayam dan varian masakannya. Nama ini dibentuk

dengan kaidah bahasa Inggris, yakni MD. Secara tematik, nama Yogya Chicken yang bila

diterjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia menjadi ’Ayam Yogya’ sudah

dapat diketahui, pasti menawarkan aneka masakan dengan bahan dasar daging ayam.

Page 55: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

40

BAB III UNSUR-UNSUR BAHASA

NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI JALAN SELOKAN MATARAM

KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

3.1 Pengantar

Bertumpu pada landasan teori, peneliti tekankan sekali lagi bahwa unsur-unsur

bahasa sudah mewakili istilah yang kerap disebut-sebut oleh para pakar sosiolinguitik,

yakni kode. Nama-nama usaha dagang makanan dan minuman yang telah diuraikan

bentuknya pada bab II akan dikaji kode atau unsur-unsur bahasanya secara spesifik pada

bab ini. Secara spesifik ialah pengkajian mendetail hingga pada tataran morfologis. Jadi,

akan ditemui pula bentukan morfologi kata. Disamping itu, juga diperoleh kosa kata atau

kode dari pelbagai bahasa.

Dari data yang diperoleh dan telah tersaji pada bab II, ditemuilah nama dengan

unsur-unsur bahasa yang beragam, yakni nama dengan unsur-unsur bahasa daerah, nama

dengan unsur-unsur bahasa Indonesia, dan nama dengan unsur-unsur bahasa Inggris. Di

samping itu, ditemui pula nama yang menggunakan dua unsur bahasa (campur kode),

yakni nama dengan unsur-unsur bahasa Indonesia dan bahasa daerah, nama dengan

unsur-unsur bahasa daerah dan bahasa Inggris, dan nama dengan unsur-unsur bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris.

Mengenai bahasa daerah yang dimaksud di atas, ialah bahasa etnis-etnis di

Nusantara (= Negara Kesatuan Republik Indonesia). Bahasa-bahasa daerah itu antara

lain: bahasa Jawa, bahasa Madura, bahasa Sunda, dan bahasa Minangkabau. Dari kode

yang beraneka ragam itu dapat dijadikan salah satu bukti bahwa Pinggiran Selokan

Page 56: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

41

Mataram Yogyakarta merupakan salah sebuah habitat masyarakat yang multibahasa.

Pemeriannya dapat diperhatikan pada 3.2 sampai dengan 3.7.

3.2 Nama dengan Unsur-unsur Bahasa Daerah Seperti yang telah dijelaskan di awal, unsur-unsur bahasa daerah yang ditemui

antara lain bahasa Jawa, Madura, Sunda, dan Minangkabau. Meskipun demikian, nama

yang menggunakan unsur-unsur bahasa daerah saja hanya ditemui pada nama dalam

bahasa Jawa, bahasa Madura, dan nama dengan penggabungan unsur bahasa Jawa dan

Madura. Berikut ini akan dijelaskan nama yang hanya menggunakan unsur-unsur bahasa

Jawa. Perhatikan data (79) sampai dengan (83) dalam 3.2.1 di bawah ini.

3.2.1 Nama dengan Unsur-unsur Bahasa Jawa

(79) Srabi Solo Echo (80) SGPC Bulaksumur (81) Sambel Pawon (82) Sego Macan Echo+ Lan Wareg+ (83) Mas Pri 3

Srabi Solo Echo pada data (79), kata srabi merupakan nama makanan khas Solo.

Dengan demikian, srabi adalah unsur bahasa Jawa dialek Solo. Kata Solo, merupakan

nama suatu daerah di Jawa Tengah. Sementara echo (= eca) yang bermakna ’nikmat’

adalah unsur bahasa Jawa.

Pada data (80), yakni SGPC Bulaksumur, singkatan SGPC jika dipanjangkan ialah

menjadi Sego Pecel yang merupakan nama salah sebuah sajian makanan dalam bahasa

Jawa. Sego dan pecel, ialah dua unsur bahasa Jawa. Sego, sama maknanya dengan nasi

dalam bahasa Indonesia. Sementara pecel jika dalam bahasa Indonesia menjadi pecal.

Page 57: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

42

Mengenai Bulaksumur ialah nama tempat di sekitar UGM. Nama ini tidak

diidentifikasikan ke dalam unsur bahasa manapun.

Nama Sambel Pawon pada (81) merupakan gabungan dua kata yakni sambel dan

pawon. Keduanya adalah unsur bahasa Jawa. Sambel, jika dalam bahasa Indonesia

menjadi sambal sedangkan pawon menjadi dapur. Begitu juga dengan Sego Macan

Echo+ Lan Wareg+ pada (82), menggunakan unsur-unsur bahasa Jawa dan dibentuk

menjadi plesetan. Jika diindonesiakan, sego menjadi nasi, echo (= eca) menjadi nikmat

atau enak, lan menjadi dan, serta wareg menjadi kenyang. Mengenai kata macan yang

merupakan nama salah satu jenis hewan buas juga unsur bahasa Jawa, meskipun macan

juga kata dalam bahasa Indonesia. Bagi peneliti, keserupaan tersebut wajar mengingat

bahasa Indonesia juga berakar dari pelbagai bahasa daerah di Nusantara.

Mas Pri 3 pada (83) juga dibentuk dengan unsur bahasa Jawa. Hal ini dikarenakan

mas ialah kata sapaan dalam bahasa Jawa. Mengenai nama penjualnya, yakni Pri dan

penggunaan lambang bilangan 3 dapat diseret menjadi unsur bahasa Jawa dengan

bantuan Mas (kata sapaan). Di samping itu, nama Pri kerap digunakan sebagai nama

orang dalam etnis Jawa. Begitu juga dengan 3, jika dibahasakan ke dalam bahasa Jawa

dapat menjadi telu atau juga tigo. Memang, Pri belum tentu penutur bahasa Jawa dan

berasal dari Jawa, serta lambang 3 dapat pula digunakan untuk mewakili bunyi bahasa

lain. Mengenai hal ini, peneliti tidak bertujuan mengkontroversikan status

kebahasaannya.

Page 58: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

43

3.2.2 Nama dengan Unsur Bahasa Madura

Nama dengan unsur bahasa Madura pun ditemui di lapangan. Meski hanya satu

data saja, bentukan ini dapat dijadikan sebagai salah sebuah bukti adanya masyarakat

Madura di Yogyakarta; khususnya di Selokan Mataram. Perhatikan data (84) di bawah

ini.

(84) Cak Nardi

Secara fungsional, cak ialah kata sapaan dalam bahasa Madura untuk menyebut

orang yang lebih tua. Memang, kata cak tidak tercantum dalam kamus bahasa Madura.

Meski begitu, berdasarkan peninjauan di lapangan, kata cak banyak digunakan oleh

masyarakat Madura untuk menamai tempat usahanya. Selain itu, dapat digunakan untuk

menyebut orang yang dihormati. Kata sapaan tersebut setara dengan pak jika dalam

bahasa Indonesia.

3.2.3 Nama dengan Unsur Bahasa Jawa dan Madura

Peneliti memperoleh pula nama yang menggunakan dua unsur bahasa daerah,

yakni bahasa Jawa dan Madura. Nama dengan penggabungan antarunsur bahasa daerah

ini hanya ditemui satu data saja. Perhatikan data (85) di bawah ini:

(85) Lesehan Cak Wawan

Dari bentukan di atas, lesehan merupakan kata dalam bahasa Jawa. Secara morfologis,

bentukan tersebut mengalami proses afiksasi. Bentuk dasar leseh dilekatkan dengan

akhiran –an sehingga menjadi lesehan. Mengenai maknanya, seperti yang telah diuraikan

dalam BAB II, lesehan bermakna ’ditarik atau dieret ke tanah’. Jadi, tempat usaha dagang

makanan dan minuman ini tidak menggunakan meja kursi. Biasanya, pelanggan

Page 59: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

44

menikmati hidangan dengan duduk bersila di atas tikar. Sementara itu, cak merupakan

unsur bahasa Madura yang merupakan kata sapaan seperti pada uraian data (84).

3.3 Nama dengan Unsur-unsur Bahasa Indonesia Nama pada bagian ini dibentuk dengan diksi dan ejaan bahasa Indonesia.

Berdasarkan data yang diperoleh, banyak yang diawali dengan kata yang mengacu pada

benda (rumah). Misalkan, kata warung, kedai, warung makan, pondok makan, rumah

makan (RM). Setelah itu, kata-kata tersebut digabung pula dengan pelbagai kosa kata

bahasa Indonesia seperti Warung Pak Leman. Warung, ialah kata dalam bahasa

Indonesia. Pak merupakan kata sapaan dalam bahasa Indonesia. Sementara Leman adalah

nama orang. Mengenai nama orang di samping, tidak dipermasalahkan status

kebahasaannya. Di samping itu, nama tempat atau daerah juga tidak terlalu

dipermasalahkan. Misalkan Jawa yang merupakan nama pulau, ditulis seperti tuturan

kebanyakan masyarakat. Jika ditulis dalam bahasa Jawa, seharusnya menjadi Jowo.

Bahkan menjadi Java jika dalam bahasa Inggris. Jadi, jika ditulis Jawa, dapat

dikategorikan ke dalam unsur bahasa Indonesia. Beda halnya dengan Bulaksumur,

Lamongan, Madiun, Solo, dan Jakarta. Tidak ditemui perbedaan ejaan dalam penulisan

antara dalam bahasa Indonesia, bahasa asing, dan bahasa daerah, juga dalam bahasa lisan.

Messkipun demikian, Bulaksumur, Lamongan, Madiun, dan Jakarta merupakan nama

tempat di Pulau Jawa. Pelbagai nama yang menggunakan unsur-unsur bahasa Indonesia

tersaji dari (86) sampai dengan (118) di bawah ini:

(86) Warung Soto Jawa Timur (87) Warung Soto Ayam Kampung UGD

(88) Warung Pak Leman (89) Warung Samun Madiun

Page 60: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

45

(90) Warung Gaul ”ADJ” (91) Warung Pendekar (92) Kedai Putri (93) Kedai Losari (94) Kedai Serba Ceker (95) Kedai Jamoer (96) RM. Valle (97) RM. Samudra Madiun (98) RM. Nusantara (99) Warung Makan Rizky (100) Warung Makan ”Pak Mul” (101) Warung Makan Rifqi (102) Warung Makan Bakso Pak Min di Sini (103) Pondok Makan ”Soka” (104) Kopi Kampung (105) Mi Jakarta Pak Brewok 2 (106) Bakso Jumbo (107) Bakso Ababil (108) Mi Ayam Harapanku (109) Kopi Kotok (110) Bakmi Harga Anak Mahasiswa Bu Mono (111) Bakso – Soto Spesial Pak Ateng (112) Gurat Spesial Ikan Laut Khas Jawa Timur (113) Baso, Es Teler, dan Soto Pak Mono (114) Pak’ To (115) Spesial Sambal Waroeng (116) Nasi Balap (117) Sate Gule Brebes (118) Ayam Bakar Joko

Pada data (86) sampai dengan (91), kata warung yang bermakna ‘tempat menjual

makanan dan minuman,’ merupakan unsur bahasa Indonesia yang kemudian digabung

dengan pelbagai satuan lingual dalam bahasa Indonesia pula. Warung Soto Jawa Timur

pada data (86) merupakan nama dengan unsur-unsur bahasa Indonesia. Soto merupakan

masakan yang kuahnya dimasak tersendiri. Adapun rangkaian isinya antara lain daging,

kentang, dan bawang goreng (KBBI, 2005 : 1087). Jawa, merupakan nama pulau yang

ditulis dengan ejaan bahasa Indonesia. Jika dalam bahasa Jawa, seharusnya ditulis Jowo.

Begitu pula dengan Timur, merupakan nama salah satu arah mata angin dalam bahasa

Page 61: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

46

Indonesia. Dengan demikian, secara keseluruhan nama pada data (86) menggunakan

unsur-unsur bahasa Indonesia.

Mengenai warung dan soto pada data (87) telah diuraikan pada penjelasan data

(86). Unsur-unsur yang belum diuraikan ialah ayam, salah satu jenis unggas yang tidak

bisa terbang (KBBI, 2005 : 80). Hewan ini sangat favorit dijadikan masakan. Kampung

ialah unsur bahasa Indonesia yang memiliki lebih dari satu makna. Pertama, kelompok

rumah yang merupakan bagian dari kota, biasanya menjadi tempat hidup kelas sosial

rendahan. Kedua, desa atau dusun yakni pemukiman di luar perkotaan. Ketiga, kesatuan

administrasi terkecil yang menempati suatu wilayah, di bawah kecamatan. Keempat,

terkebelakang, kolot, jauh dari kebudayaan modern (KBBI, 2005 : 498). Sementara UGD

merupakan kependekan dari Unit Gawat Darurat.

Pada data (88), Warung Pak Leman terdiri dari unsur-unsur, yakni warung, pak,

dan leman. Mengenai unsur warung, sudah dijelaskan seperti uraian pada data (86).

Unsur pak, merupakan kata sapaan dalam bahasa Indonesia ragam percakapan. Jika

dalam ragam bahasa resmi seharusnya menjadi bapak. Kata di samping mempunyai

aspek makna yang luas, antara lain: 1 orang tua laki-laki, 2 orang laki-laki yang dalam

pertalian keluarga, boleh dianggap sama dengan ayah, 3 orang yang dipandang sebagai

orang tua atau orang yang dihormati, 4 panggilan kepada lelaki yang memanggil orang

yang lebih tua dari yang memanggil, dan 5 orang yang menjadi pelindung (KBBI, 2005 :

106). Mengenai leman, yang merupakan nama orang (pemilik usaha) tidak

dipermasalahkan berasal dari bahasa mana. Dengan demikian, nama Warung Pak Leman,

merupakan nama dengan unsur-unsur bahasa Indonesia.

Page 62: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

47

Warung Samun Madiun pada data (89) terdiri dari unsur warung, samun, dan

Madiun. Samun, merupakan nama penjualnya sedangkan Madiun merupakan nama salah

sebuah kota di Jawa Timur. Pada data (90), Warung Gaul ”ADJ” terdiri dari unsur

warung, gaul, dan adj. Mengenai gaul, merupakan istilah kaum muda masa kini yang

peka zaman dan kebarat-baratan. Kata gaul dalam KBBI, (2005 : 339) bermakna ’hidup

berteman.’ Dikarenakan konteks sosial yang memaknainya ialah kehidupan kota, maka

gaul mengacu pada pola hidup metropolis. Sementara itu, ADJ merupakan kependekan

dari Aduh DJ yang merupakan salah sebuah judul lagu disko. Dalam bahasa Indonesia,

aduh merupakan seruan.

Warung Pendekar pada data (91) terdiri dari unsur warung, dan pendekar. Unsur

pendekar merupakan sebutan untuk sosok yang hebat. Pendekar bermakna ’orang yang

pandai bersilat dan gagah berani,’ (KBBI, 2005 : 849). Pada data (92), Kedai Putri terdiri

dari unsur kedai dan putri. Kedai merupakan bangunan tempat untuk berjualan makanan

dan sebagainya, (KBBI, 2005 : 524). Sementara putri, mengarah pada gender feminis

atau wanita. Meskipun demikian, bukan berarti Kedai Putri hanya untuk kaum feminis.

Kedai Losari pada data (93), terdiri dari kedai, dan Losari. Mengenai kedai, telah

diuraikan pada data (92). Dalam pada itu, Losari merupakan nama sebuah daerah di

Pulau Jawa. Pada data (94), Kedai Serba Ceker terdiri dari kedai, serba, dan ceker. Serba

bermakna,’ segala-galanya’ sementara ceker bermakna ’kaki dan kuku yang panjang pada

ayam itik dsb’ (KBBI, 2005: 200).

Kedai Jamoer pada data (95) terdiri dari kedai, dan jamoer. Jika dalam bahasa

Indonesia yang telah disempurnakan, penulisan jamoer seharusnya menjadi jamur.

Dalam KBBI, (2005: 456) jamur bermakna ’jenis tumbuhan yang tidak berdaun dan tidak

Page 63: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

48

berbuah, berkembang biak dengan spora’. Pada (96), yakni nama RM. Valle terdiri dari

unsur RM, dan Valle. RM merupakan singkatan dari rumah makan. Jadi terdiri dari unsur

rumah dan makan. Dua satuan lingual di samping dapat berdiri sendiri dalam konteks

yang beragam. Apabila digabung menjadi frasa rumah makan bermakna ’tempat makan’

atau ’tempat yang menjual makanan’ seperti halnya kedai, dan warung. Mengenai Valle,

merupakan nama penjualnya yang berasal dari Manado.

Pada (97) RM. Samudra Madiun terdiri dari RM, samudra, dan Madiun.

Mengenai RM, telah dijelaskan pada penjelasan data (96). Samudra, bermakna ’lautan’

(KBBI, 2005 : 992). Sementara Madiun merupakan nama salah sebuah kota di Jawa

Timur. Pada data (98), yakni RM. Nusantara terdiri dari RM, dan Nusantara. Mengenai

Nusantara, ialah sebutan bagi seluruh wilayah kepulauan Indonesia (KBBI, 2005: 789).

Pada (99) Warung Makan Rizky terdiri dari warung, makan, dan Rizky. Warung,

telah dijelaskan di awal. Jadi, peneliti hanya menjelaskan unsur makan dan Rizky. Makan,

seperti halnya penggabungan kata rumah dan makan. Dapat berdiri sendiri dan

digabungkan. Jika berdiri sendiri, makan bermakna ’memasukkan sesuatu (makanan) ke

dalam mulut.’ Makan yang berada di sebelah kanan warung pada data ini, mengikat satu

makna yang mirip dengan rumah makan. Sementara Rizky merupakan nama pemilik atau

penjualnya. Begitu pula dengan data (100), Warung Makan ”Pak Mul” dan pada data

(101), Warung Makan Rifqi. Unsur warung dan makan mengikat pada makna, yakni

’tempat untuk makan’ atau ’tempat menjual makanan.’

Warung Makan Bakso Pak Min di Sini pada data (102) terdiri dari warung,

makan, bakso, Pak Min, di, dan sini. Semua kata tersebut ialah dari bahasa Indonesia.

Page 64: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

49

Nama ini menggunakan penegasan tempat, yakni di sini. Di, merupakan kata depan untuk

menandai tempat (KBBI, 1995: 230).

Pada data (103) Pondok Makan ”Soka” terdiri dari pondok, makan, dan soka.

Pondok, bermakna ’bangunan untuk tempat sementara.’ Makan, seperti yang telah

diuraikan di atas, yakni ’memasukkan sesuatu (makanan) ke dalam mulut.’ Sementara

soka, merupakan salah satu jenis tanaman hias (KBBI, 2005 : 1082). Dalam pada itu, kata

pondok dan makan layak digabung menjadi frasa sehingga maknanya akan berbeda jika

berdiri sendiri-sendiri. Pondok makan, mengacu pada tempat yang secara asosiatif mirip

maknanya dengan warung makan, dan rumah makan.

Pada data (104) Kopi Kampung terdiri dari kopi dan kampung. Kopi, ialah salah

satu jenis minuman. Sementara kampung, telah diuraikan pada penjelasan data (87). Mi

Jakarta Pak Brewok 2 pada data (105) terdiri dari mi, Jakarta, pak, dan brewok. Mi

bermakna ’bahan makanan dari tepung terigu’ (KBBI, 2005 : 741). Jakarta merupakan

nama tempat, yakni ibukota yang merupakan pusat Pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Pak ialah kata sapaan dalam bahasa Indonesia lisan. Brewok jika

dalam bahasa baku menjadi berewok, yakni bulu atau rambut yang tumbuh pada dagu dan

pipi belakang, (KBBI, 2005 : 139).

Pada data (106) Bakso Jumbo terdiri dari unsur bakso, dan jumbo. Bakso ialah

salah satu jenis makanan. Secara leksikal, bermakna ’makanan yang terbuat dari daging,

udang, ikan yang dicincang dan dilumatkan bersama tepung kanji dan putih telur,

biasanya dibentuk bulat-bulat’ KBBI, (2005 : 94). Sementara jumbo lebih mengarah pada

penjelasan bentuk bakso yang besar. Kata jumbo bermakana ganda. Pertama, bermakna

’gajah raksasa.’ Kedua, bermakna ’besar sekali’ (KBBI, 2005 : 480). Tentu, pada konteks

Page 65: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

50

penamaan (106), jumbo lebih relevan bermakna ’besar sekali.’ Sementara pada data (107)

Bakso Ababil terdiri dari bakso dan ababil. Dalam hal ini, ababil merupakan bentuk lekat

dari kata aba dengan bil (nama penjualnya). Aba, kata sapaan untuk orangtua laki-laki

dilekatkan dengan nama panggilan pemiliknya, yakni bil.

Mi Ayam Harapanku pada data (108) terdiri dari mi, ayam, dan harapanku.

Mengenai mi telah dijelaskan pada data (105) dan ayam pada data (87) di atas. Peneliti

tinggal menjelaskan harapanku. Sebelum mengalami proses pelekatan ku, kata tersebut

ialah harapan. Kemudian, mengalami pelekatan –ku di belakangnya. Pada dasarnya, ku

ialah bentuk ringkas dari pronomina aku sebagai penunjuk pelaku (KBBI, 2005 : 602).

Dalam bahasa Indonesia, aku ialah ’diri sendiri’ atau ’saya’ (KBBI, 2005 : 22).

Pada data (109) Kopi Kotok terdiri dari kopi, dan kotok. Kopi ialah salah satu jenis

minuman yang mendunia. Dalam bahasa Indonesia, kata kopi juga digunakan sebagai

sarana verbal yang mengacu pada aksi menyalin dari yang asli. Jika dalam konteks

penelitian ini, tentunya kata kopi dimaksudkan sebagai nama jenis minuman yakni

’minuman yang bahannya serbuk kopi’ (KBBI, 2005 : 594). Kotok merupakan unsur

bahasa Indonesia yang memiliki lebih dari satu makna. Pertama, bermakna ’tahi ayam.’

Kedua, bermakna ’rabun senja’ atau ’buta ayam.’ Ketiga, bersinonimi dengan kata jawer

yang bermakna ’kulit yang menyerupai daging, tergantung pada dasar dan sisi paruh

bawah unggas.’ (KBBI, 2005 : 599).

Pada data (110) Bakmi Harga Anak Mahasiswa Bu Mono terdiri dari bakmi,

harga, anak, mahasiswa, bu, dan mono. Bakmi merupakan salah satu jenis makanan yang

merupakan bentukan dari unsur bak dan mi. Bak pada mulanya ialah unsur bahasa Cina

yang bermakna ’babi.’ Bergulirnya waktu, kata tersebut diserap ke dalam bahasa

Page 66: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

51

Indonesia dan makna ’babi’ menjadi pudar atau seolah lesap. Bakmi yang telah diserap ke

dalam bahasa Indonesia menjadi bentukan kata tunggal yang bermakna ’makanan yang

bahannya terbuat dari tepung, bentuknya panjang-panjang seperti tali’ (KBBI, 2005 : 94).

Harga, bermakna ’nilai barang yang ditentukan atau dirupakan dengan uang’ (KBBI,

2005 : 388). Anak merupakan kata nomina yang memiliki lebih dari satu makna.

Tergantung konteks yang melandasi pemakaiannya. Jika dalam penamaan ini, kata anak

mengacu pada golongan tertentu. Penyebabnya, ada kata mahasiswa setelah kata anak.

Mahasiswa ialah orang yang belajar di perguruan tinggi (KBBI, 2005 : 696). Bu,

merupakan kata yang kerap digunakan dalam percakapan tidak resmi, bentuk singkat dari

ibu. Dalam bahasa Indonesia, kata ini memiliki banyak makna. Dalam konteks penamaan

ini, kata ibu lebih relevan mengacu pada ’sebutan untuk wanita yang sudah bersuami.’

(KBBI, 2005 : 416). Mono, ialah nama penjual atau pemilik tempat usaha.

Data (111) Bakso – Soto Spesial Pak Ateng terdiri dari bakso, soto, spesial, pak,

dan Ateng. Mengenai bakso dan soto telah dijelaskan seperti pada (106) dan (86) di atas.

Spesial bermakna ’khusus’ (KBBI, 2005 : 1087). Pak, merupakan kata sapaan dalam

bahasa Indonesia ragam lisan atau ragam tulis tidak resmi. Jika dalam bahasa resmi,

seharusnya menjadi bapak seperti yang telah dijelaskan dalam uraian data (87).

Sementara Ateng merupakan nama pemilik tempat usaha atau penjualnya.

Data (112) Gurat Spesial Ikan Laut Khas Jawa Timur terdiri dari gurat, spesial,

ikan, laut, khas, Jawa, Timur. Gurat berarti ’gores’ (KBBI, 2005 : 377). Kata ini

menjelaskan proses pembuatan menu. Ikan laut digores agar bumbu dapat meresap ke

dalam daging. Spesial, seperti pada penjelasan data (111) yakni mengacu pada aspek

pengkhusussan. Ikan ialah salah satu jenis hewan yang hidup di air. Dalam KBBI, (2005 :

Page 67: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

52

418) ikan bermakna ‘ binatang bertulang belakang yang hidup di air, berdarah dingin,

umumnya bernafas dengan ingsang, biasanya tubuhnya bersisik, bergerak dan

menyeimbangkan badannya dengan sirip.’ Khas, bermakna ‘khusus, teristimewa’ (KBBI,

2005 : 563). Kata ini digunakan untuk menonjolkan kedaerahan atau cita rasa etnik.

Mengenai Jawa telah dijelaskan pada awal sub-bab ini dan pada uraian data (86). Begitu

pula dengan Timur, juga telah dijelaskan pada uraian data (86).

Jadi cita rasa etnik yang hendak ditonjolkan ialah menu atau masakan yang

menjadi kebanggaan Jawa Timur. Dalam perkataan lain, ”Masakan ikan laut yang proses

dengan pengguratan dan racikan bumbu ala Jawa Timur.” Mengenai kata gurat yang

diletakkan di depan nama merupakan aspek kreatifitas penutur. Hal ini dikarenakan gurat

ialah kata yang jarang digunakan. Peletakan gurat dapat menimbulkan rasa penasaran

sehingga memiliki nilai promosi.

Pada data (113) Baso, Es Teler, dan Soto Pak Mono terdiri dari baso, es, teler,

dan, soto, pak, dan Mono. Baso seharusnya ditulis menjadi bakso, seperti yang telah

dijelaskan pada uraian data (106). Es merupakan air yang membeku atau dibekukan

dengan lemari pendingin atau alat pembeku seperti halnya di pabrik pembuatan es.

Dalam KBBI, (2005 : 308) es ialah air beku atau air yang membeku. Teler bermakna

’keadaan tubuh tidak normal atau lemas tak berdaya’ (KBBI, 2005 : 1162). Dan

merupakan penghubung satuan bahasa yang menghubungkan kata, frasa, klausa, dan

kalimat yang setara, yang termasuk tipe yang sama serta memiliki fungsi yang tidak

berbeda (KBBI, 2005 : 234). Soto telah dijelaskan dalam uraian data (86). Begitu juga

dengan pak telah dijelaskan pula dalam penjelasan data (88). Sementara mono merupakan

Page 68: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

53

nama penjualnya. Begitu pula pada data (114) yakni Pak’ To terdiri dari pak, dan To. Pak

telah dijelaskan pada (88).

Data (115) Spesial Sambal Waroeng terdiri dari spesial, sambal, dan waroeng.

Spesial, telah diuraikan pada penjelasan data (111). Sambal merupakan makanan

penyedap yang dibuat dari cabai, garam, dan sebagainya (KBBI, 2005 : 987). Salah

sebuah aspek rasa yang khas dari sambal ialah pedas. Waroeng merupakan kata yang

ditulis dengan ejaan bahasa Indonesia yang belum disempurnakan. Kata ini, jika dalam

bahasa Indonesia dengan penulisan ejaan yang telah disempurnakan menjadi warung.

Pada data (116) Nasi Balap terdiri dari nasi, dan balap. Nasi, merupakan

makanan pokok masyarakat di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam KBBI, (2005

: 775) nasi bermakna ’beras yang sudah dimasak.’ Sementara balap bermakna ’pacuan’

atau ’adu kecepatan’ (KBBI, 2005 : 96).

Sate Gule Brebes (117), terdapat unsur bahasa Indonesia, yakni sate dan gule.

Sate merupakan kata dalam ragam percakapan yang dalam ragam baku ditulis satai yang

dalam KBBI, (2005: 1002) berarti ’irisan daging kecil-kecil yang ditusuk dan dipanggang,

diberi bumbu kacang atau kecap.’ Begitu pula dengan gule, jika dalam bahasa Indonesia

baku ditulis gulai yang berarti ’sayur berkuah santan dan diberi kunyit serta bumbu

khusus’ (KBBI, 2005 : 373). Sementara yang terakhir pada bagian ini, yakni Ayam Bakar

Joko pada data (118) terdiri dari ayam, bakar, dan joko. Bakar, merupakan kata kerja

yang bermakna ’memanaskan sesuatu dengan api.’ Dalam konteks ini, memasak ayam

dengan cara dibakar. Biasanya, menggunakan kayu atau arang.

Page 69: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

54

3.4 Nama dengan Unsur-unsur Bahasa Inggris Nama dengan unsur-unsur bahasa Inggris ialah nama tempat usaha dagang

makanan dan minuman yang menggunakan unsur-unsur dan struktur bahasa Inggris. Dari

seluruh data yang diperoleh di lapangan, hanya ditemui lima data saja seperti yang tersaji

pada (119) sampai dengan (123) di bawah ini:

(119) En Zo Cafe (120) Cheers Coffee & Movie Corner (121) Yellow (122) Hot Kitchen (123) Yogya Chicken En Zo Café pada data (119) terdiri dari unsur en, zo, dan cafe. Unsur en secara

lingual ialah bunyi dari huruf n. Mengenai hal ini, terjadi permainan pada tataran

morfemik yakni En dan Zo merupakan kata zone yang dipenggal menjadi en dan zo. Zone

jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi ’area’. Cafe, bermakna ’restoran

kecil; atau kedai kopi.’

Pada data (120) Cheers Coffee & Movie Corner terdiri dari cheers, coffee, movie,

dan corner. Cheers bermakna ‘menggembirakan; sorak sorai.’ Coffee ialah minuman,

yakni kopi jika dalam Bahasa Indonesia. Movie ialah gambar hidup, seperti halnya di

bioskop. Jika mengacu pada zaman yang sudah canggih seperti sekarang, dapat pula

gambar hidup atau tayangan tersebut ditampilkan pada tv flat, televisi layar datar.

Sementara corner, bermakna ’sudut atau pojok.’

Yelow pada data (121) terdiri dari satu unsur bahasa Inggris yang maknanya ’salah

satu jenis warna dasar.’ Jika diterjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia

Page 70: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

55

menjadi kuning. Adapun menu yang dijual di sana memang berwarna kuning, yakni nasi

kuning dan lontong opor.

Pada data (122) Hot Kitchen, terdiri dari hot, dan kitchen. Hot, jika diterjemahkan

secara bebas ke dalam bahasa indonesia layak menjadi panas atau juga pedas. Hot dalam

bahasa Inggris dapat bermakna ’pedas’ dan ’panas.’ Meski demikian, makna yang lebih

relevansif ialah ’pedas.’ Kitchen, diterjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia

menjadi dapur. Adapun maknanya ialah ’tempat atau ruang untuk memasak makanan.’

Yogya Chicken pada data (123) terdiri dari yogya dan chicken. Chicken jika

diterjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia menjadi ayam. Ayam merupakan

salah satu unggas non-fly yang dagingnya lezat dan dapat dimasak dengan beragam cara.

Sementara Yogya merupakan nama suatu kota yang berpredikat daerah istimewa.

3.5 Nama dengan Unsur-unsur Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah Pada sub-bab ini tersaji pelbagai data, yakni nama usaha dagang makanan dan

minuman yang menggunakan unsur bahasa Indonesia dan unsur bahasa daerah. Bahasa

daerah yang dimaksud ialah bahasa yang dituturkan oleh etnis-etnis di Nusantara.

Jadi, akan ditemui kode atau unsur-unsur bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa

Minangkabau, dan bahasa Madura yang digabungkan dengan unsur-unsur bahasa

Indonesia. Dalam hal ini, dapatlah diketahui bahwa masyarakat Indonesia secara umum

ialah masyarakat yang multilingual. Begitu pula halnya di kota Yogyakarta. Nama-nama

yang dikategorikan dalam bagian ini dapat diperhatikan dari (124) sampai dengan (149).

(124) Warung Soto Mataram (125) Warung Miroso (126) Warung Sambel ”Rasakan dasyatnya sambel” (127) Warung Bakmi Djowo ”Pak Karjo”

Page 71: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

56

(128) Warung Cak Midun (129) Lesehan Makmur (130) Lesehan Selokan (131) Rumah Makan Raso Minang ” (132) Rumah Makan Graha Minang (133) Warung Makan SGPC & Gado-gado -2 Bu Mur (134) Warung Makan Mbak Titis (135) Warung Makan Mbak Noor (136) Warung Makan Kang Jhon (137) Warung Makan Sha-Sha Enggal (138) Warung Makan ”Lamongan Jaya” Cak Antok (139) Warung Lesehan ”WS” Spesial Ayam Keprek (140) Warung Lesehan ”Rahayu Spesial Sego Teri dan Jamur” (141) Sate Ayam/Kambing Madura Cak Marsid (142) Nasi Uduk Sambal Bawang Khas Suroboyo Ca’ Kangkung (143) Baso Sapi ”Ragil” (144) Burjo Pamungkas (145) Lotek & Gado-gado Mandiri (146) Sate Ayam & Kambing Cak Burhan (147) Pecel Lele Pak Tarom Raos Pisan (148) Cak Anto Nasi Uduk – Nasi Putih (149) Gudeg Mbarek Bu Hj. Amad

Warung Soto Mataram pada data (124) terdiri dari warung, soto, dan mataram.

Warung dan soto, merupakan unsur bahasa Indonesia dan telah dijelaskan pada sub-bab

3.2. Sementara mataram, merupakan unsur bahasa Jawa yang merupakan nama sebuah

kerajaan, yakni Kerajaan Mataram (Purwadi, 2006 : 203).

Warung Miroso pada data (125) terdiri dari warung, dan miroso. Warung ialah

unsur bahasa Indonesia seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelum ini. Miroso

merupakan unsur bahasa Jawa yang bermakna ’terasa enak; nikmat’ (Purwadi, 2006:

215).

Pada data (126) Warung Sambel ”Rasakan dasyatnya sambel” terdiri dari unsur

warung, sambel, rasakan, dasyatnya, dan sambel. Sambel ialah unsur bahasa Jawa seperti

halnya sambal dalam bahasa Indonesia, yakni ’makanan penyedap yang rasanya pedas.’

Page 72: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

57

Vokal e yang digarisbawahi di atas, merupakan vokal yang membedakan antara bahasa

Jawa dengan bahasa Indonesia. Rasakan, ialah kata polimorfemik yang terdiri dari rasa

dan dilekati akhiran –kan. Akhiran atau sufiks tersebut berfungsi membentuk kata kerja.

Begitu pula dengan dasyatnya, yang merupakan kata polimorfemik dengan pelekatan –

nya setelah kata dasyat. Dalam bahasa Indonesia, nya ialah bentuk terikat yang

merupakan varian pronomina persona ia/dia dan pronomina benda yang menyatakan

milik, pelaku, atau penerima (KBBI, 2005 : 789). Jadi, nama ini terdiri dari unsur bahasa

Jawa, yakni sambel dan unsur bahasa Indonesia, yakni warung, rasakan, dan dasyatnya.

Warung Bakmi Djowo ”Pak Karjo” pada data (127) terdiri dari unsur bahasa

Indonesia, yakni warung, bakmi, dan pak dan unsur bahasa Jawa, yakni Djowo. Unsur

bahasa Indonesia yang digunakan dalam nama ini, telah dijelaskan pada bagian sebelum

ini. Jadi, peneliti hanya menjelaskan Djowo yang merupakan unsur bahasa Jawa. Djowo,

ialah nama pulau yang ditulis dengan ejaan bahasa Indonesia lama. Adapun alasan

peneliti menstatuskannya sebagai unsur bahasa Jawa dikarenakan pemakaian vokal o

sebagaimana yang telah digarisbawahi di atas. Pada masyarakat Jawa Tengah, nama

Jowo digunakan oleh masyarakat untuk menyebutkan nama etnisnya. Jadi, Djowo yang

seharusnya ditulis Jowo merupakan unsur bahasa Jawa. Mengenai Karjo yang merupakan

nama pemilik tempat usaha, tidak dipermasalahkan status kebahasaannya.

Warung Cak Midun pada data (128) terdiri dari unsur bahasa Indonesia, yakni

warung, dan unsur bahasa Madura, yakni Cak. Pada data (129), yakni Lesehan Makmur

terdiri dari unsur bahasa Jawa, yakni lesehan dan unsur bahasa Indonesia, yakni makmur.

Lesehan, telah dijelaskan pada uraian data (85). Sementara makmur, ialah kata sifat yang

bermakna ’banyak hasil’ (KBBI, 2005 : 703). Begitu pula dengan data (130), yakni

Page 73: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

58

Lesehan Selokan yang terdiri dari unsur bahasa Jawa (lesehan) dan unsur bahasa

Indonesia (selokan). Selokan dalam bahasa Indonesia bermakna ’parit atau saluran air.’

Rumah Makan Raso Minang pada data (131) terdiri dari unsur bahasa Indonesia

,yakni rumah, makan dan unsur bahasa Minangkabau, yakni raso. Mengenai unsur

minang yang merupakan nama etnis tidak dipermasalakan. Rumah dan makan, telah

diuraikan seperti pada data (96). Raso dalam Kamus Minangkabau-Indonesia (1985 :

235) bermakna ’rasa,’ seperti rasa dalam bahasa Indonesia.

Pada data (132) Rumah Makan Graha Minang, terdiri dari unsur bahasa Indonesia

yakni rumah, makan, dan unsur bahasa Jawa yakni graha. Dalam Bausastra Djawa –

Indonesia (1957: 131) graha bermakna ’istri.’ Sementara itu, dalam Kamus Jawa-

Indonesia Indonesia-Jawa (2006: 99) bermakana ’rumah.’ Seperti yang tertuang pada

BAB II, peneliti tidak mempermasalahkan mana yang benar.

Warung Makan SGPC & Gado-gado -2 Bu Mur, pada data (133) terdiri dari unsur

bahasa Indonesia, yakni warung, makan, gado-gado, dan bu. Sementara SGPC ialah

kependekan dari sego pecel. Sego ialah unsur bahasa Jawa dan pecel ialah unsur bahasa

Indonesia. Gado-gado, ialah makanan yang terdiri atas sayur-sayuran, kentang, tempe,

tahu, telur rebus dan diberi bumbu sambal kacang (KBBI, 2005 : 325). Bu merupakan

bentuk singkat dalam ragam percakapan. Bentuk lengkapnya ialah ibu. Sego, ialah

kosakata dalam bahasa Jawa yang bersinonomi dengan kata nasi dalam bahasa Indonesia.

Seperti data (133), data (134) sampai dengan (138) terdapat penggunaan kata

warung dan makan yang merupakan unsur bahasa Indonesia. Mbak pada data (134) dan

data (135) merupakan unsur bahasa Jawa yang merupakan kata sapaan untuk wanita yang

lebih tua. Begitu pula dengan kang pada data (136) ialah kata sapaan dalam bahasa Jawa

Page 74: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

59

untuk laki-laki yang lebih tua. Sementara kata enggal pada data (137) ialah unsur bahasa

Jawa yang bermakna ’tiap-tiap hari’ (Bausastra Jawa-Indonesia Jilid I a-ny, 1957 : 121).

Sementara Sha-sha sebagaimana telah dijelaskan pada BAB II, merupakan nama

panggilan penjualnya. Pada data (138), jaya ialah unsur bahasa Indonesia, sementara cak

ialah unsur bahasa Madura. Dalam KBBI, (2005 : 463) jaya bemakna ’selalu berhasil;

sukses; hebat.’ Mengenai lamongan yang merupakan nama daerah dan Antok nama

penjualnya tidak dipermasalahkan.

Pada data (139) dan (140) terdapat unsur bahasa Indonesia, yakni warung dan

unsur bahasa Jawa, yakni lesehan. Selanjutnya pada data (139) ditemui pula unsur bahasa

Indonesia, yakni spesial, ayam dan unsur bahasa Jawa, yakni keprek. Dalam Bausastra

Jawa-Indonesia Jilid I a-ny, (1957 : 238) keprek bermakna ’hina; tiada berharga.’ Juga

pada data (140) ditemui pula unsur bahasa Indonesia, yakni spesial, teri, jamur, dan

unsur bahasa Jawa, yakni sego. Teri, ialah ikan laut yang kecil-kecil, tergolong marga

Stolephorus, dapat dimakan (KBBI, 2005 : 1182).

Pada data (141) Sate Ayam/Kambing Madura Cak Marsid ditemui unsur-unsur

bahasa Indonesia, yakni sate, ayam, kambing dan unsur bahasa Madura, yakni cak.

Pelbagai unsur di samping telah dijelaskan pada uraian data sebelumnya, kecuali

kambing. Nama hewan di samping termasuk unsur bahasa Indonesia sebagai mana tertera

dalam KBBI, (2005 : 496) yakni ’binatang pemamah biak dan pemakan rumput.’

Pada data (142) Nasi Uduk Sambal Bawang Khas Suroboyo Ca’ Kangkung

terdapat unsur-unsur bahasa Indonesia, yakni nasi, uduk, sambal, bawang, khas, dan ca’

(=ca). Uduk, merupakan nasi lemak; nasi yang ditanak dengan santan (KBBI, 2005 :

1236). Bawang ialah nama salah satu jenis tanaman umbi lapis yang kerap dijadikan

Page 75: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

60

bumbu dapur, juga tertera dalam KBBI pada halaman 116. Ca merupakan masakan yang

terbuat dari campuran daging dan sayur mayur (KBBI, 1995: 162). Mengenai Suroboyo,

ialah unsur bahasa Jawa; nama tempat yang ditulis dalam bahasa Jawa. Jika dalam bahasa

Indonesia seharusnya menjadi Surabaya. Sementara Kangkung, merupakan salah sebuah

jenis sayur mayur.

Baso Sapi ”Ragil” pada data (143) ditemui unsur-unsur bahasa Indonesia, yakni

baso, sapi, dan unsur bahasa Jawa, yakni ragil. Sapi ialah binatang memamah biak yang

makan rumput, dan ukurannya lebih besar daripada kambing (KBBI, 2005 : 998).

Sementara ragil, merupakan unsur bahasa Jawa yang berarti ’bungsu’ (Bausastra Jawa-

Indonesia Jilid II ny-z, 1957 : 125). Mengenai baso telah diuraikan pada uraian data

(106).

Burjo Pamungkas pada data (144) terdiri dari burjo, dan pamungkas. Burjo,

merupakan akronimisasi dari bubur kacang ijo (=bubur kacang hijau). Meskipun

demikian, bukan berarti burjo termasuk ke dalam unsur bahasa Indonesia. Peneliti

mempertimbangkan pula aspek penciptanya, yakni penutur bahasa Sunda yang tinggal di

Yogyakarta. Jadi, burjo merupakan unsur bahasa Sunda karena diciptakan oleh penutur

bahasa Sunda. Sementara pamungkas, yang bermakna ’andalan’ seperti yang telah

diuraikan pada BAB II ialah unsur bahasa Indonesia.

Lotek & Gado-gado Mandiri pada data (145) terdiri dari unsur bahasa Indonesia,

yakni gado-gado dan mandiri, dan unsur bahasa Jawa, yakni lotek. Mandiri bermakna

’tidak bergantung pada orang lain’ (KBBI, 2005 : 710). Lotek, ialah makanan yang akrab

di kalangan masyarakat Yogyakarta dan secara instrinsik hampir sama dengan pecel dan

gado-gado. Pada data (146) Sate Ayam/Kambing Cak Burhan terdiri dari unsur bahasa

Page 76: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

61

Indonesia yakni sate, ayam, kambing dan unsur bahasa Madura yakni cak. Pelbagai unsur

bahasa yang digunakan dalam nama ini telah dijelaskan seperti pada data-data sebelum

ini.

Pada data (147) Pecel Lele Pak Tarom Raos Pisan terdiri dari unsur bahasa

Indonesia, yakni pecel, lele, pak, dan unsur bahasa Sunda, yakni raos, dan pisan. Lele

merupakan jenis ikan air tawar yang berpatil, tidak bersisik tetapi berkumis (=sungut),

(KBBI, 2005 : 654). Raos bermakna ’nikmat; enak’ (Kamus Sunda-Indonesia, 1985 :

351). Sementara pisan bermakna ’sekali; amat sangat’ (Kamus Sunda-Indonesia 1985 :

340). Cak Anto Nasi Uduk – Nasi Putih pada (148), terdiri dari unsur bahasa Madura,

yakni cak dan unsur bahasa Indonesia, yakni nasi, uduk, dan putih.

Gudeg Mbarek Bu Hj. Amad pada data (149) terdiri dari gudeg, mbarek, bu, Hj

dan amad. Gudeg ialah makanan khas Yogyakarta, maka kata ini merupakan unsur

bahasa Jawa. Begitu pula dengan mbarek, yang bermakna ’berpakaian indah’ (Kamus

Jawa-Indonesia Indonesia-Jawa, 2006: 19). Bu merupakan bentuk singkat dari ibu. Hj

merupakan bentuk singkat dari hajah, yakni sebutan untuk wanita yang telah menunaikan

ibadah haji (KBBI, 1995: 334). Amad, ialah nama suami dari wanita yang telah

menyandang gelar hajah tersebut. Hal ini merupakan kebiasaan masyarakat di Indonesia

secara umum. Nama suami digunakan pula sebagai nama panggilan istri, biasanya

dengan kata bu atau ibu di depan nama suaminya. Misalnya Pak Amad, istrinya pun

biasanya dipanggil Bu Amad.

Page 77: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

62

3.6 Nama dengan Unsur-unsur Bahasa Daerah dan Bahasa Inggris Pada bagian ini diuraikan unsur-unsur bahasa daerah dan unsur bahasa Inggris

yang digabungkan oleh penutur (pembuat nama) untuk membuat nama tempat usaha

dagang makanan dan minuman. Nama dengan penggabungan unsur bahasa Jawa dan

bahasa Inggris dikategorikan pada genre permainan bahasa. Perhatikan data (150) dan

(151) di bawah ini:

(150) Ken-tuku Fried Chicken (151) Sor Pring Coffee & Tea

Pada data (151) Ken-tuku Fried Chicken terdiri dari ken-tuku, fried, dan chicken.

Pada dasarnya, nama tersebut plesetan dari Kentuky Fried Chicken yang merupakan nama

merek makanan, yakni ayam goreng dengan racikan bumbu rahasia. Memang, rasanya

sungguh nikmat dan tiada duanya. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, nama

tersebut menjadi ayam goreng kentuky. Masalahnya, penutur yang kreatif mengubah

kentuky menjadi ken-tuku. Jadi, secara morfologis terdiri dari ken dan tuku. Ken

dimaksudkan mengganti kon, yang merupakan satuan lingual dalam bahasa Jawa dan

bermakna ’menyuruh.’ Sementara tuku, bermakna ’beli’ (Bausastra Jawa-Indonesia Jilid

II ny-z, 1957 : 272). Fried jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi goreng

sedangkan chicken menjadi ayam.

Pada data (151) Sor Pring Coffee & Tea terdiri dari unsur bahasa Jawa sor, pring

dan unsur bahasa Inggris coffee, tea. Sor dimaksudkan penutur (pembuat nama) sebagai

bentuk singkat dari isor yang bermakna ’bawah’ (Bausastra Jawa-Indonesia Jilid I a-

ny,1957: 172). Pring merupakan unsur bahasa Jawa, jika diterjemahkan secara bebas ke

Page 78: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

63

dalam bahasa Indonesia menjadi bambu. Sementara coffee jika dalam bahasa Indonesia

menjadi kopi dan tea menjadi teh.

3.7 Nama dengan Unsur-unsur Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Pada bagian yang terakhir ini diuraikan nama-nama yang dibentuk dengan

penggabungan unsur bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Perhatikan data (152) sampai

dengan (156) berikut ini:

(152) Waroeng Makan MR. Pedaz ”Jagonya Pedas” (153) Waroeng Pojok One Two (154) Kedai Sambal X’tra hot ”X’tra pedasnya X’tra nikmatnya” (155) MR. Gebuk (156) Kedai Kopi Espresso Bar Pada data (152) Waroeng Makan MR. Pedaz ”Jagonya Pedas” terdiri dari unsur

bahasa Indonesia yakni waroeng, makan, jagonya, pedaz, dan pedas. Sementara itu, MR.

ialah unsur bahasa Inggris. Seperti yang sudah-sudah, waroeng jika dalam ejaan yang

disempurnakan menjadi warung. Makan, juga telah diuraikan seperti pada data (130),

kata ini juga digunakan dari data (130) sampai dengan (137). Sementara pedaz

merupakan bentukan kata kresi penutur dari kata pedas yang bermakna ’rasa seperti rasa

cabai’ (KBBI, 2005 : 840). Jagonya merupakan kata polimorfemik yang terjadi akibat

pelekatan pronomina nya di sebelah kanan kata jago. Dalam KBBI, (2005 : 450) kata jago

bermakna ’juara; kampiun.’ Meskipun demikian kata jago memiliki lebih dari satu

makna, hanya saja juara atau kampiun lebih relevan menjadi acuan maknanya. Mr

merupakan bentuk singkat dari kata sapaan dalam bahasa Inggris yang jika diterjemahkan

secara bebas ke dalam bahasa Indonesia menjadi bapak.

Page 79: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

64

Waroeng Pojok One Two pada data (153) terdiri dari unsur bahasa Indonesia

yakni waroeng, pojok, dan unsur bahasa Inggris yakni one two. Pojok dalam KBBI, (2005

: 884) bermakna ‘tempat di antara dua garis atau dua sisi.’ Sementara one dan two

merupakan kata bilangan dalam bahasa Inggris. Jika diterjemahkan secara bebas ke

dalam bahasa Indonesia menjadi satu dan dua.

Pada data (154) Kedai Sambal X’tra hot ”X’tra pedasnya X’tra nikmatnya”

terdiri dari unsur bahasa Indonesia, yakni kedai, sambal, pedasnya, nikmatnya dan unsur

bahasa Inggris yakni x’tra dan hot. Pronimina nya yang melekat pada kata pedas dan

nikmat dimaksudkan penutur mengacu pada sambal. Jadi yang pedas dan nikmat ialah

sambal. Mengenai x’tra merupakan bentuk kreatif dari penutur dari kata extra yang

bermakna ’tambahan; lebih.’

MR. Gebuk pada data (155) terdiri dari unsur bahasa Inggris Mr dan unsur bahasa

Indonesia gebuk. Gebuk, yang dalam KBBI, (2005 : 341) biasanya berbentuk kata kerja

dengan pelekatan awalan meN- bermakna ’memukul dengan pemukul yang berat atau

besar.’ Data yang terakhir, yakni Kedai Kopi Espresso Bar pada (156) terdiri dari kedai,

kopi, espresso, dan bar. Kedai dan kopi adalah unsur bahasa Indonesia sedangkan

espresso dan bar adalah unsur bahasa Inggris. Espresso jika diterjemahkan secara bebas

menjadi ’sari kopi’ sedangkan bar, sepadan dengan ’kafe.’

Page 80: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

65

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Objek yang dikaji dalam penelitian ini ialah nama-nama usaha dagang makanan

dan minuman yang berada di Jalan Selokan Mataram dari Perempatan Jalan Seturan Km

4 sampai dengan Perempatan Jalan Kaliurang Km 4,5. Nama-nama tersebut digolongkan

berdasarkan bentuk dan unsur-unsur bahasanya. Agar lebih rinci dan terfokus, maka

pengkajian dibagi ke dalam dua bab. Setiap bab mewakili beberapa subbab sesuai batas

telaah penelitian yang bertumpu pada satu rumusan masalah.

BAB I, dimaksudkan sebagai langkah awal dalam rangka memperjelas objek

beserta sekelumit permasalahannya. Selain itu dicantumkan pula aspek-aspek yang

selayaknya tersaji pada pendahuluan, yakni latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, serta

sistematika penyajian.

BAB II, merupakan penggolongan nama sesuai dengan bentuknya. Pada bab ini,

diperolehlah enam golongan nama, yakni (1) nama usaha dagang makanan dan minuman

berunsur pusat kata warung, kedai, dan lesehan, (2) nama usaha dagang makanan dan

minuman berunsur pusat rumah makan, warung makan, pondok makan, dan warung

lesehan, (3) nama usaha dagang makanan dan minuman berunsur pusat menu, (4) nama

usaha dagang makanan dan minuman yang menggunakan nama penjual, (5) nama usaha

dagang makanan dan minuman dengan permainan bahasa, dan (6) nama usaha dagang

makanan dan minuman dengan bahasa Inggris.

Page 81: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

66

BAB III, merupakan penggolongan nama sesuai dengan kode atau unsur-unsur

bahasa yang digunakan. Peneliti memeroleh enam golongan nama, yakni: (1) nama yang

dibentuk dengan unsur-unsur bahasa daerah, (2) nama yang dibentuk dengan unsur-unsur

bahasa Indonesia, (3) nama yang dibentuk dengan unsur-unsur bahasa Inggris, (4) nama

yang dibentuk dengan penggabungan unsur-unsur bahasa Indonesia dan bahasa daerah,

(5) nama yang dibentuk dengan penggabungan unsur-unsur bahasa daerah dan bahasa

Inggris, dan (6) nama yang dibentuk dengan penggabungan unsur-unsur bahasa Indonesia

dan bahasa Inggris.

Pengkajian dalam BAB II dan BAB III, dapat menjadi salah sebuah bukti adanya

masyarakat aneka bahasa di wilayah pengunduhan data. Masyarakat dihadapkan pada

beberapa bahasa atau kode, yakni bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris.

Terbukti dari pelbagai bahasa yang digunakan serta kreativitas penutur dalam membuat

nama usaha dagang makanan dan minuman.

4.2 Saran

Penelitian tentang nama-nama usaha sudah pernah dilakukan, seperti halnya yang

telah dicantumkan pada tinjauan pustaka. Hanya saja, pengkajian bentuk dan unsur-unsur

bahasa yang digunakan dalam nama-nama usaha dagang makanan dan minuman di Jalan

Selokan Mataram dari perempatan Jalan Seturan Km 4 sampai dengan Perempatan Jalan

Kaliurang Km 4,5 sebagaimana yang dikaji dalam penelitian ini merupakan hal baru.

Setelah peneliti renungkan, hukum dualitas sebab akibat tampaknya berlaku pula

pada penelitian ini; begitu pula halnya dengan penelitian ilmiah secara umum. Masalah

baru, setelah dipecahkan akan menimbulkan masalah baru lainnya. Jadi, permasalahan

Page 82: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

67

dalam penelitian ini, yang membuahkan golongan bentuk dan unsur-unsur bahasa, dapat

membuka cakrawala baru tentang permasalahan lain yang belum dikaji. Untuk ke

depannya, pelbagai nama tersebut dapat dikaji secara semantik. Misalnya tentang makna

leksikal, dan makna asosiatif yang muncul dari pelbagai nama baik dalam data penelitian

ini maupun dari pengumpulan data baru di tempat lain.

Page 83: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

68

DAFTAR PUSTAKA Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Muslich, Masnur. 2008. Tata Bentuk Bahasa Indonesia Kajian ke Arah Tatabahasa

Deskriptif . Jakarta: PT Bumi Aksara. Nababan. 1984. Sosiolinguistik Suatu Pengantar . Jakarta: PT Gramedia. Parera, Jos Daniel. 1983. Pengantar Linguistik Umum Bidang Sintaksis. Ende-Flores: Penerbit Nusa Indah. Purwadi. 2006. Kamus Jawa-Indonesia Indonesia-Jawa. Yogyakarta: Bina Media. Prawiroatmodjo. 1981. Bausastra Djawa – Indonesia Jilid I A – Ny. Jakarta: Penerbit

PT Gunung Agung. Prawiroatmodjo. 1981. Bausastra Djawa – Indonesia Jilid II Ny – Z. Jakarta: Penerbit

PT Gunung Agung. Rahardi, Kunjana. 2002. Dimensi-dimensi Kebahasaan Aneka Masalah Bahasa

Indonesia Terkini. Jakarta: Penerbit Erlangga. Sartini, Ni Wayan. 2007. Evaluasi Istilah Asing dalam Bahasa Indonesia pada Papan

Nama dan Reklame di Surabaya. www.adl.lib.unair.ac.id. diunduh Oktober 2008.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa : Pengantar Penelitian

Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta : Duta Wacana University Press.

Sumarsono dan Partana. 2002. Sosiolinguistik.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Thomas, Linda dan Wareing, Shan. 2007. Bahasa Masyarakat dan Kekuasaan.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Thoir, Nazir. 1982. Pemakaian Bahasa Indonesia dalam Papan Nama Toko, Hotel,

Restoran dan Bengkel di Kota Denpasar. Singaraja : Balai Penelitian Bahasa.

Page 84: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

69

Verhaar, J.W.M. 2004. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Wijana, I Dewa Putu dan M. Rohmadi. Sosiolinguistik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. _______ 2008. Monografi Kecamatan. www.slemankab.go.id. diunduh Oktober. _______ . 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. _______ . 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. _______ . 1985. Kamus Sunda – Indonesia. Jakarta : Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan _______ . 1985. Kamus Minangkabau – Indonesia. Jakarta : Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Page 85: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

70

LAMPIRAN I

Page 86: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

71

DATA YANG DIKAJI DALAM BAB II Nama Usaha Dagang Makanan dan Minuman Berunsur Pusat Kata warung, kedai, dan lesehan a. warung + menu

(1) Warung ”Miroso” b. warung + menu + moto

(2) Warung Sambel ”Rasakan dasyatnya sambel” c. warung + menu + daerah asal

(3) Warung Soto Jawa Timur (4) Warung Soto Mataram

d. warung + menu + daerah asal + nama penjualnya (5) Warung Bakmi Djowo ”Pak Karjo”

e. warung + nama penjualnya (6) Warung Pak Leman (7) Warung Cak Midun

f. warung + nama penjualnya + daerah asal (8) Warung Samun Madiun (9) Warung Soto Ayam Kampung UGD (10) Warung Gaul ”ADJ” (11) Warung Pendekar (12) Kedai Putri (13) Kedai Losari (14) Kedai Serba Ceker (15) Kedai Jamoer (16) Kedai Kopi Espresso Bar (17) Lesehan Makmur (18) Lesehan Cak Wawan (19) Lesehan Selokan

Nama Usaha Dagang Makanan dan Minuman Berunsur Pusat rumah makan, warung makan, pondok makan, dan warung lesehan

(20) Rumah Makan Raso Minang (21) Rumah Makan Graha Minang (22) RM. ”Valle” (23) RM. Samudra Madiun (24) RM. Nusantara

g. warung makan + menu + nama penjual (25) Warung Makan SGPC & Gado-gado -2 Bu Mur

h. warung makan + menu + nama penjual + penegasan tempat

(26) Warung Makan Bakso Pak Min Di Sini

Page 87: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

72

i. warung makan + nama penjual (27) Warung Makan Mbak Titis (28) Warung Makan Risky (29) Warung Makan ”Mbak Noor” (30) Warung Makan Kang Jhon (31) Warung Makan ”Pak Mul” (32) Warung Makan Rifqi

j. warung makan + nama penjualnya + moto

(33) Warung Makan Sha-Sha Enggal k. warung makan + daerah asal + nama penjualnya

(34) Warung Makan ”Lamongan Jaya” Cak Antok (35) Pondok Makan ”Soka”

l. warung lesehan + menu (36) Warung Lesehan ”WS” Spesial Ayam Keprek

m. warung lesehan + nama penjualnya + menu (37) Warung Lesehan ”Rahayu Spesial Sego Teri dan Jamur”

Nama Usaha Dagang Makanan dan Minuman Berunsur Pusat Menu n. menu + daerah asal

(38) Gurat Spesial Ikan Laut Khas Jawa Timur (39) Sate Gule Brebes (40) Kopi Kampung

o. menu + daerah asal + penjelasan (41) Srabi Solo Echo

p. menu + daerah asal + nama penjual (42) Sate Ayam/Kambing Madura Cak Marsid (43) Mi Jakarta Pak Brewok 2

q. menu + daerah asal + menu (44) Nasi Uduk Sambal Bawang Khas Suroboyo Ca’ Kangkung

r. menu + lokasi (45) SGPC Bulaksumur

s. menu + penjelasan (46) Bakso Jumbo (47) Sambel Pawon (48) Baso Sapi ”Ragil” (49) Burjo Pamungkas (50) Mi Ayam Harapanku (51) Lotek & Gado-gado Mandiri (52) Kopi Kotok

t. menu + penjelasan + nama penjualnya (53) Bakmi Harga Anak Mahasiswa Bu Mono (54) Bakso – Soto Spesial Pak Ateng

Page 88: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

73

u. menu + nama penjualnya (55) Bakso Ababil (56) Ayam Bakar Joko (57) Gudeg Mbarek Bu Hj. Amad (58) Sate Ayam & Kambing Cak Burhan (59) Baso, Es Teler, dan Soto Pak Mono

v. menu + nama penjualnya + penjelasan (60) Pecel Lele Pak Tarom Raos Pisan

Nama Usaha Dagang Makanan dan Minuman yang Menggunakan Nama Penjual

(61) Mas Pri 3 (62) Cak Nardi (63) Pak’ To (64) Cak Anto Nasi Uduk-Nasi Putih

Nama Usaha Dagang Makanan dan Minuman dengan Permainan Bahasa

(65) Nasi Balap (66) Mr. Gebuk (67) Ken-tuku Fried Chicken (68) Sego Macan Echo+ Lan Wareg+ (69) Sor Pring Coffee & tea (70) Spesial Sambal Waroeng (71) Waroeng Makan MR. Pedaz ”Jagonya pedas” (72) Waroeng Pojok One Two (73) Kedai Sambal X’ tra hot ”X’tra pedasnya X’tra nikmatnya” (74) En Zo Café

Nama Usaha Dagang Makanan dan Minuman dengan Bahasa Inggris

(75) Cheers Coffee & Movie Corner (76) Yellow (77) Hot Kitchen (78) Yogya Chicken

Page 89: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

74

LAMPIRAN II

Page 90: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

75

DATA YANG DIKAJI DALAM BAB III

Nama dengan Unsur-unsur Bahasa Daerah (79) Srabi Solo Echo (80) SGPC Bulaksumur (81) Sambel Pawon (82) Sego Macan Echo+ Lan Wareg+ (83) Mas Pri 3

(84) Cak Nardi (85) Lesehan Cak Wawan Nama dengan Unsur-unsur Bahasa Indonesia

(86) Warung Soto Jawa Timur (87) Warung Soto Ayam Kampung UGD

(88) Warung Pak Leman (89) Warung Samun Madiun (90) Warung Gaul ”ADJ” (91) Warung Pendekar (92) Kedai Putri (93) Kedai Losari (94) Kedai Serba Ceker (95) Kedai Jamoer (96) RM. Valle (97) RM. Samudra Madiun (98) RM. Nusantara (99) Warung Makan Risky (100) Warung Makan ”Pak Mul” (101) Warung Makan Rifqi (102) Warung Makan Bakso Pak Min Di Sini (103) Pondok Makan ”Soka” (104) Kopi Kampung (105) Mi Jakarta Pak Brewok 2 (106) Bakso Jumbo (107) Bakso Ababil (108) Mi Ayam Harapanku (109) Kopi Kotok (110) Bakmi Harga Anak Mahasiswa Bu Mono (111) Bakso – Soto Spesial Pak Ateng (112) Gurat Spesial Ikan Laut Khas Jawa Timur (113) Baso, Es Teler, dan Soto Pak Mono (114) Pak’ To (115) Spesial Sambal Waroeng (116) Nasi Balap (117) Sate Gule Brebes (118) Ayam Bakar Joko

Page 91: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

76

Nama dengan Unsur-unsur Bahasa Inggris (119) En Zo Cafe (120) Cheers Coffee & Movie Corner (121) Yellow (122) Hot Kitchen (123) Yogya Chicken Nama dengan Unsur-unsur Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah

(124) Warung Soto Mataram (125) Warung Miroso (126) Warung Sambel ”Rasakan dasyatnya sambel” (127) Warung Bakmi Djowo ”Pak Karjo” (128) Warung Cak Midun (129) Lesehan Makmur (130) Lesehan Selokan (131) Rumah Makan Raso Minang ” (132) Rumah Makan Graha Minang (133) Warung Makan SGPC & Gado-gado -2 Bu Mur (134) Warung Makan Mbak Titis (135) Warung Makan Mbak Noor (136) Warung Makan Kang Jhon (137) Warung Makan Sha-Sha Enggal (138) Warung Makan ”Lamongan Jaya” Cak Antok (139) Warung Lesehan ”WS” Spesial Ayam Keprek (140) Warung Lesehan ”Rahayu Spesial Sego Teri dan Jamur” (141) Sate Ayam/Kambing Madura Cak Marsid (142) Nasi Uduk Sambal Bawang Khas Suroboyo Ca’ Kangkung (143) Baso Sapi ”Ragil” (144) Burjo Pamungkas (145) Lotek & Gado-gado Mandiri (146) Sate Ayam & Kambing Cak Burhan (147) Pecel Lele Pak Tarom Raos Pisan (148) Cak Anto Nasi Uduk – Nasi Putih (149) Gudeg Mbarek Bu Hj. Amad

Nama dengan Unsur-unsur Bahasa Daerah dan Bahasa Inggris (150) Ken-tuku Fried Chicken (151) Sor Pring Coffee & Tea

Page 92: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

77

Nama dengan Unsur-unsur Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. (152) Waroeng Makan MR. Pedaz ”Jagonya Pedas” (153) Waroeng Pojok One Two (154) Kedai Sambal X’tra hot ”X’tra pedasnya X’tra nikmatnya” (155) Kedai Kopi Espresso Bar (156) MR. Gebuk

Page 93: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

78

LAMPIRAN III

Page 94: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

FOTO 1. Warung “Miroso” 2. Warung Sambel 3. Warung Soto Jawa Timur 4. Warung Soto Mataram 5. Warung Bakmi Djowo “Pak Karjo” 6. Warung Pak Leman

Page 95: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

7. Warung Cak Midun 8. Warung Samun Madiun 9. Warung Soto Ayam Kampung UGD 10. Warung Gaul ADJ 11. Warung Pendekar 12. Kedai Putri

Page 96: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

13. Kedai Losari 14. Kedai Serba Ceker 15. Kedai Jamoer 16. Kedai Kopi Espresso Bar 17. Lesehan Makmur 18. Lesehan Cak Wawan

Page 97: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

19. Lesehan Selokan 20. Rumah Makan Raso Minang 21. Rumah Makan Graha Minang 22. RM. ”Valle” 23. RM. Samudra Madiun 24. RM. Nusantara

Page 98: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

25. Warung Makan SGPC 26. Warung Makan Bakso Pak Min & Gado-gado -2 Bu Mur Di Sini 27. Warung Makan Mbak Titis 28. Warung Makan ”Rizky” 29. Warung Makan ”Mbak Noor” 30. Warung Makan Kang Jhon

Page 99: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

31. Warung Makan ”Pak Mul” 32. Warung Makan Rifqi 33. Warung Makan Sha-Sha Enggal 34. Warung Makan ”Lamongan Jaya” Cak Antok 35. Pondok Makan ”Soka”

36. Warung Lesehan ”WS” Spesial Ayam Keprek

Page 100: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

37. Warung Lesehan ”Rahayu Spesial 38. Sate Gule Brebes Sego Teri dan Jamur” 39. Kopi Kampung 40. Srabi Solo Echo 41. Sate Ayam / Kambing Madura Cak Marsid 42. Nasi Uduk Sambal Bawang Khas Suroboyo Ca’ Kangkung

Page 101: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

43. Mi Jakarta Pak Brewok 2 44. SGPC Bulaksumur 45. Bakso Jumbo 46. Sambel Pawon 47. Baso Sapi ”Ragil” 48. Burjo Pamungkas

Page 102: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

49. Mi Ayam Harapanku 50. Lotek & Gado-gado Mandiri 51. Bakso Ababil 52. Kopi Kotok 53. Bakmi Harga Anak Kos 54. Bakso – Soto Spesial Pak Ateng Bu Mono

Page 103: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

55. Gurat Spesial Ikan Laut 56. Ayam Bakar Joko Khas Jawa Timur

58. Sate Ayam & Kambing 57. Gudeg Mbarek Bu Hj. Amad Cak Burhan 59. Baso, Es Teler, dan Soto Pak Mono 60. Pecel Lele Pak Tarom Raos Pisan

Page 104: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

61. Mas Pri 3 62. Cak Nardi 63. Pak’ To 64. Cak Anto Nasi Uduk-Nasi Putih 65. Nasi Balap 66. Mr. Gebuk 67. Ken-tuku Fried Chicken 68. Sego Macan Echo + Lan Wareg+

Page 105: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

69. Sor Pring Coffe & Tea 70. Spesial Sambal Waroeng 71. Waroeng Makan MR. Pedaz 72. Waroeng Pojok One Two 73. Kedai Sambal X’tra Hot 74. En Zo Café

Page 106: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

75. Cheers Coffee & Movie Corner 76. Yellow 77. Hot Kicthen 78. Yogya Chicken

Page 107: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”

LAMPIRAN 4

Page 108: NAMA-NAMA USAHA DAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI … · Istilah ”masyarakat anekabahasa” sendiri mengacu kepada kenyataan bahwa di sana ada beberapa bahasa dan ada pilihan bahasa.”