Nama Kelompok

14
Nama Kelompok ILHAM AKBAR.W NUR CAHYANI.E.S WIGE DWI.A MUHAMMAD RIFKI JUMINI

description

Nama Kelompok. ILHAM AKBAR.W NUR CAHYANI.E.S WIGE DWI.A MUHAMMAD RIFKI JUMINI. Teori ilmiah Teori administratif Teori kuantatif Teori perilaku Teori sistem Teori kontingensi. TEORI MANAJEMEN ILMIAH. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Nama Kelompok

Page 1: Nama Kelompok

Nama Kelompok ILHAM AKBAR.W NUR CAHYANI.E.S WIGE DWI.A MUHAMMAD RIFKI JUMINI

Page 2: Nama Kelompok

• Teori ilmiah• Teori administratif• Teori kuantatif• Teori perilaku• Teori sistem• Teori kontingensi

Page 3: Nama Kelompok

TEORI MANAJEMEN ILMIAH• Taylor adalah orang pertama yang mengembangkan

manajemen ilmiah. Taylor terkenal sebagai Bapak Manajemen Ilmiah karena hasil penelitiannya yang telah dibukukan tentang usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas kerja berdasarkan waktu dan gerak pada tahun 1886, dijadikan sebagai pegangan penting bagi para buruh dan manajer. Dalam penelitiannya itu, ia berpendapat bahwa efesiensi perusahaan rendah karena banyak waktu dan gerak-gerak buruh yang tidak produktif.

Selain itu, taylor telah memberikan prinsip-prinsip dasar penerapan pendekatan ilmiah dalam manajemen dan mengembangkan teknik-teknik untuk mencapai efisiensi dan keefektifan organisasi. Ia berasumsi bahwa manusia harus diperlakukan seperti mesin. Dalam bekerja, setiap manusia harus diawasi oleh supervisor secara efektif dan efisien.

Kritik yang sangat keras dari para ahli perilaku yang mengecam penganut Taylor menyatakan bahwa Taylor dan penganutnya telah memperlakukan para pekerja secara tidak manusiawi. Untuk mengatasi kelemahan pendekatan manajemen klasik, muncul pemikiran para ahli berikutnya dengan pendekatan baru yang disebut teori organisasi klasik.

Page 4: Nama Kelompok

Piramida Manajemen

Page 5: Nama Kelompok

TEORI MANAJEMEN ADMINISTRATIF

Manajemen administratif, yaitu studi mengenai bagaimana untuk membuat sebuah struktur organisasi dan sistem pengendalian yang dapat mengarahkan tercapainya efisiensi yang tinggi dan efektivitas. Struktur organisasi merupakan sistem pekerjaan dan hubungan otorisasi yang mengawasi bagaimana karyawan menggunakan sumber daya untuk mendokumentasikan tujuan organisasi.

 

Page 6: Nama Kelompok

TEORI MANAJEMEN KUANTATIFPendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif seperti statistik, model optimasi, model informasi, atau simulasi komputer untuk membantu manajemen mengambil keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya; analisis jalur kritis (Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efesien; model kuantitas pesanan ekonomi (economic order quantity model) membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum; dan lain-lain.Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama Perang Dunia II.[12] Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki "Whiz Kids." Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.

Page 7: Nama Kelompok

TEORI MANAJEMEN PERILAKU

Teori perilaku merupakan pengembangan dari pendekatan hubungan manusiawi. Pendekatan ini memandang bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh sistem sosialnya. Perilaku dapat dipahami melalui tiga pendekatan, yaitu:

Page 8: Nama Kelompok

1) Rasional Model rasional memusatkan perhatiannya pada anggota

organisasi yang diasumsikan bersifat rasional dan mempunyai berbagai kepentingan, kebutuhan, motif dan tujuan. Pendukung model ini antara lain, Down dan Simon

2) Sosiologis Model ini lebih memusatkan perhatiannya kepada

pengetahuan antropologi, sosiologi dan psikologi. Pendukung model ini antara lain Bern

3) Pengembangan hubungan manusia Model pengembangan hubungan manusia lebih

memusatkan perhatiannya kepada tujuan yang ingin dicapai dan pengembangan berbagai sistem motivasi menurut jenis motivasi agar dapat meningkatkan produktivitas kerja. Pendukung model ini antara lain, Mc Gregor, Maslow, dan Bennis.

Page 9: Nama Kelompok

TEORI MANAJEMEN SISTEM Defenisi sistem begitu banyak dikemukakan oleh

ahli. Menurut Shore & Voich (1974) sistem ialah suatu keseluruhan yang terdiri dari sejumlah bagian-bagian. Menurut Gerald, et al. (1981) sistem ialah tata cara kerja yang saling berkaitan, dan bekerja sama membentuk suatu aktivitas atau mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem dapat dipandang sebagai suatu hal yang tertutup atau terbuka. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungannya, sedangkan sistem terbuka ialah sistem yang dipengaruhi oleh lingkungannya

Page 10: Nama Kelompok

Bentuk umum suatu sistem terdiri atas input, proses, output dan umpan balik. Umpan balik ialah hasil output untuk untuk memperbaiki input yang akan datang. Keempat unsur tersebut berada dalam suatu organisasi. Sebagai organisasi dengan sistem terbuka, maka organisasi dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan luarnya. Pendekatan sistem meliputi penerapan konsep-konsep yang cocok dari teori sistem untuk mempermudah pemahaman tentang teori organisasi dan praktik manajerial

Peningkatan mutu pendidikan dengan pendekatan sistem berarti mulai dari input, proses, output sampai kepada outcome pendidikan. Dalam praktiknya, peningkatan mutu pendidikan selama ini belum menggunakan pendekatan sistem. Peningkatan mutu cenderung berpikir output oriented. Mutu pendidikan hanya dinilai dari output pendidikan seperti hasil belajar dan ujian nasional. Padahal, dengan berpikir sebagai suatu sistem, mutu pendidikan tidak hanya ditentukan oleh nilai ujian nasional tetapi juga mutu input dan mutu prosesnya di dalam kelas.

Page 11: Nama Kelompok

TEORI MANAJEMEN KONTINGENSI

Pendekatan kontingensi yang digunakan banyak para peneliti dan dalam penelitian seperti ini adalah dalam rangka memberikan masukan faktor-faktor yang sebaiknya dipertimbangkan dalam perancangan sistem akuntansi manajemen. Premis umum yang digunakan pada pendekatan kontingensi dalam mendesain sistem akuntansi manajemen adalah bahwa tidak ada informasi sistem akuntansi secara universal selalu tepat untuk bisa diterapkan pada seluruh organisasi dalam setiap keadaan (Outley, 1980). Hal ini membuktikan bahwa desain dengan berbagai komponen informasi sistem akuntansi manajemen tergantung pada kondisi kontingensi khusus.

Page 12: Nama Kelompok

Para peneliti telah banyak menerapkan teori kontingensi untuk menganalisa dan merancang sistem pengendalian khusunya dalam bidang sistem akuntansi manajemen (Outley, 1980). Beberapa penelitian dalam akuntansi manajemen menguji guna melihat hubungan variabel-variabel konstekstual seperti ketidakpastian lingkungan (Gordon dan Narayanan, 1984; Govindarajan, 1984), task uncertainty (Chong, 1996), kompleksitas teknologi (Daft dan Macintosh, 1978; Chenhall dan Morris, 1986), strategi bisnis (Govindarajan dan Gupta, 1985; Simons, 1987), strategic uncertainty (Riyanto, 1997), desentralisasi (Nazaruddin, 1998), struktur organisasi dan ketidakpastian lingkungan (Supardiyono, 1999) semuanya dengan desain sistem akuntansi manajemen.

Pendekatan kontingensi yang digunakan banyak menarik minat para peneliti karena mereka ingin mengetahui apakah tingkat keandalan sistem akuntansi manajemen akan selalu berpengaruh sama pada setiap kondisi atau tidak. Dengan didasarkan pada teori kontingensi maka ada dugaan bahwa terdapat faktor situasional lainnya yang mungkin akan saling berinteraksi didalam mempengaruhi kondisi tertentu.

Page 13: Nama Kelompok

Faktor situasional yang dapat mempengaruhi kondisi-kondisi dalam perusahaan disini yang akan diteliti adalah seberapa jauh pengaruh dari strategi bisnis untuk meningkatkan kinerja managerial perusahaan. Yang sejalan dengan ini juga efektivitas karakteristik informasi broadscope seperti informasi nonfinasial, informasi yang berorientasi pada masa yang akan datang, untuk memenuhi kebutuhan terhadap informasi tertentu untuk setiap manager unit bisnis berbeda sesuai dengan fungsi mereka masingmasing.

Dalam penelitian ini, pendekatan kontingensi akan digunakan untuk mengevaluasi efektivitas sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja unit bisnis. Faktor kontingensi yang dipilih dalam penelitian ini adalah variabel kontekstual strategi unit bisnis yang menunjukkan apakah keputusan managerial yang baik dengan sokongan informasi yang bagus menghasilkan kinerja manager yang handal. Strategi bisnis ini akan berperan sebagai variabel moderating dalam hubungan antara sistem akuntansi manajemen dan kinerja unit bisnis strategis.

Page 14: Nama Kelompok

Sekian dan Terima kasih