30 hari jago jualan – dewa eka prayoga (jago berbisnis bisnisfranchisetokoonline.com)
NAMA : Indra Prayoga KELAS : 3EB03 NPM :...
Transcript of NAMA : Indra Prayoga KELAS : 3EB03 NPM :...
Analisis Biaya Volume Laba Dalam
Perencanaan Laba Jangka Pendek Home
Industry Ezenza Bakery And Cakes
NAMA : Indra Prayoga
KELAS : 3EB03
NPM : 23209123
1.1 Latar Belakang
• Pada dasarnya,salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam melaksanakan kegiatan
usahanya adalah memperoleh laba. Dengan laba tersebut ,modal perusahaan perusahaan menjadi
bertambah besar dan dapat digunakan untuk mengembangkan usahanya.dengan demikian
perusahaan dapat mempertahankan eksistesinya di masa yang akan datang. Laba merupakan
ukuran yang sering kali dipakai untuk menilai keberhasilan manajemen suatu perusahaan.berhasil
atau tidaknya suatu perusahaan sangat bergantung pada kemempuan manajemen dalam melihat
kemungkinan dan kesempatan di masa yang akan datang. Untuk kepentingan tersebut,manajemen
harus dapat membuat perencanaan yang telah disusun, dan membuat keputusan mengenai apa yag
harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah dicapai perusahaan
1.2 Rumusan Masalah
• Dengan melihat dasar penelitian biaya volume laba ,maka masalah yang perlu mendapat perhatian
adalah sebagai berikut:
• Berapa unit dan rupiah penjualan pada titik impas?
• Berapa batas keamanan penjualan boleh turun agar perusahaan tidak mengalami kerugian?
• Berapa jumlah unit dijual agar dapat mencapai target perencanaan laba Ezenza Bakery And Cakes
1.3 Batasan Masalah
• Penulis melakukan penelitian pada home industry ezenza bakery and cakes yang berlokasi di Jl.Hj
Danyong no.2 Cilandak Jakarta,Selatan data yang diambil berdasarkan bulan Januari 2012.
• Penulis membatasi permasalahan yang dibahas dalam penulisan ini pada analisis biaya volume
laba dengan metode titik impas (Break Even Point), Margin Of Safety (MOS), Degree Of
Operating Leverage(DOL).
1.4 Tujuan Penelitian
• Adapun tujuan penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai berikut:
• Untuk mengetahui pada volume penjualan berapa suatu usaha tidak memperoleh laba dan tidak
menderita rugi .
• Untuk mengetahui berapa volume penjualan maksimum boleh turun dari penjualan yang
direncanakan agar tidak mengalami kerugian
• Untuk mengetahui berapa minimal jumlah unit terjual agar tercapai laba yang ditargetkan
perusahaan
Jenis Roti Jumlah %
Tiramisu 10 40
Black Forrest 15 60
Jumlah produksi roti 25 100
Tabel 4.1
Jumlah Produksi Kue Per Hari
Tabel 4.2
Daftar Biaya Tetap Pada Tiramisu Dan Black Forrest
Keterangan Januari /Hari
BOP Tetap :
Biaya Listrik : 186.000/ 31 Hari Rp.6.000,00
Biaya Telpon : 120.000/ 31 Hari Rp.3.870,00
Biaya Depresiasi Oven: 2.333.333 / 31 Hari Rp.75.268,00
Biaya Depresiasi Mixer :2.666.666 / 31 Hari Rp.86.021,00
Biaya Depresiasi Gedung : 20.000.000/31 Hari Rp.64.516,00
Jumlah BOP Rp.235.675,00
Biaya Administrasi Umum:
Gaji Bagian Keuangan: 5.000.000/31 Hari Rp.161.290,00
Biaya Pemasaran
Biaya Reparasi Kendaraan: 5.000.000/31 Hari Rp. 161.290,00
Jumlah Administrasi Dan Umum Rp. 225.806,00
Total Rp.558.255,00
Tabel 4.3
Daftar Biaya Variabel Tiramisu Dan Black Forrest
Keterangan Januari / Hari
Biaya listrik dan air : 2.300.000/31 hari Rp. 74.193,00
Biaya telpon :750.000 /31 hari Rp. 24.193,00
Biaya reparasi mesin: 300.000/31 hari Rp. 9.677,00
Jumlah BOP Rp. 108.063,00
Biaya administrasi dan umum variable:
300.000/31 hari
Rp. 9.677,00
Biaya pemasaran variable : 1.500.000/31 hari Rp. 48.387,00
Total Rp. 274.190,00
Tabel 4.4
Daftar Biaya Variable Yang Dipergunakan Untuk Produksi Kue
Keterangan Januari / Hari
BBB:
Tepung terigu: 20kg/hari x Rp. 9.000/kg Rp. 180.000,00
Gula pasir: 5kg/hari x Rp. 9.000/kg Rp. 45.000,00
Susu : 3kg/hari x Rp. 10.000/kg Rp. 30.000,00
Telur: 3kg/hari x Rp. 18.000/kg Rp.54.000,00
Margarine: 2kg/hari x 10.000/kg Rp. 20.000,00
Permipan:1 kg/hari x 5000/kg Rp.5.000,00
Jumlah BBB Rp. 334.000,00
BTKL:
Tenaga Pembuat Roti (2 orang x rp.600.000) Rp. 38.709,00
Tenaga Pengawas Senior (1 orang x rp.900.000) Rp. 29.031,00
Jumlah BTKL Rp. 67.740,00
BOP variable:
Plastik Kemasan : Rp.1.000.000/31hari Rp. 32.258,00
Isolatip Bening : Rp.100.000/31 Rp. 3.226,00
Pemeliharaan Mesin: Rp.300.000/31hari Rp.9.677,00
Jumlah BOP Rp. 45.161,00
Biaya Bahan Penolong: Rp.1.364.000/ 31hari Rp. 44.000,00
Alokasi BOP dan Biaya Bahan Penolong Rp. 100.000,00
Total Rp. 546.901,00
Tabel 4.5
Data Penjualan Dan Biaya Tiramisu
Keterangan Januari / hari
Volume penjualan 10 buah/hari
Harga jual Rp. 90.000,00
Biaya variable /buah Rp. 21.876,00
Biaya tetap Rp. 384.592,00
Tabel 4.6
Data Penjualan Dan Biaya Black Forrest
Keterangan Januari / Hari
Volume penjualan 15 buah/hari
Harga jual Rp. 180.000,00
Biaya variable /buah Rp. 21.876,00
Biaya tetap Rp. 496.243,00
Tabel 4.7
Laba/Rugi Tiramisu Dan Black Forrest
Keterangan Tiramisu Black Forrest
Volume penjualan 10 buah 15 buah
Total penjualan Rp. 900.000 Rp. 2.700.000
Biaya variable Rp. 218.760,00 Rp. 328.140,00
Laba kontribusi Rp. 603.352,00 Rp. 824.383,00
Biaya tetap Rp. 384.592,00 Rp. 496.243,00
Laba bersih Rp. 218.760,00 Rp. 328.140,00
Tabel 4.8
Multiple Breakeven Point
Produk Tiramisu Black Forrest Total Paket
Harga Rp. 90.000,00 Rp. 180.000,00
VC/unit Rp. 21.876,00 Rp. 21.876,00
MC/unit Rp. 68.124,00 Rp. 158.124,00
Bauran penjualan 1 3
MC/unit paket Rp. 68.124,00 Rp. 474.372,00 Rp. 542.496,00
Tabel 4.9
Penentuan Bauran Produk
Tiramisu Black Forrest Total
Penjualan Rp. 900.000,00 Rp. 2.700.000,00 Rp. 3.600.000,00
Beban Variable (Rp. 218.760,00) (Rp. 328.140,00) (Rp. 546.900,00)
MC Rp. 681.240,00 Rp. 2.371.860,00 Rp. 3.053.100,00
Beban Tetap (Rp. 384.592,00) (Rp. 496.243,00) (Rp. 880.835,00)
Margin Produk Rp. 296.648,00 Rp. 1.875.617,00 Rp. 2.172.265,00
Laba Rp. 2.172.265,00
4.4.2 Margin Of Safety
Margin Of Safety memberikan informasi perusahaan berapa maksimum volume penjualan
yang direncanakan laba boleh turun, agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Margin Of Safety (Rp)
Pendapatan – BEP (Rp.) = Rp.3.600.000 - Rp. 2.172.265
= Rp. 1.427.735,00
Margin Of Safety (%)
MOS(%) = Pendapatan penjualan – BEP
X 100%
Pendapatan penjualan
= Rp. 3.600.000 - Rp. 2.172.265
X100%
Rp. 3.600.000
= 39 %
Dari perhitungan Margin Of Safety diatas terlihat penjualan boleh turun dari Tiramisu dan Black
Forrest Rp. 1.427.735,00 atau sebanyak 39 %
4.4.3 Degree Of Operating Leverage (DOL)
Degree Of Operating Leverage memberikan ukuran dampak perubahan pendapatan
penjualan terhadap laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.
DOL = Laba kontribusi
Laba bersih
= Rp. 2.172.265
Rp. 546.900,00
= 3,9
Jadi,pada tingkat penjualan sebesar Rp. 3.600.000 untuk Tiramisu dan Black Forrest ,maka
Degree Of Operating Leverage adalah sebesar 3,9.
4.4.4 Perencanaan Target Laba
Apabila perusahaan menargetkan memperoleh laba sebesar Rp.5.000.000 /bulan untuk Tiramisu dan
Rp.8.000.000/bulan untuk roti Black Forrest , maka penjualan yang direncanakan adalah:
Jenis: Tiramisu
Penjualan = Biaya Tetap + Target Laba
Harga jual/unit – Biaya Variabel/unit
= Rp. 880.835 + Rp. 5.000.000
Rp. 90.000 - Rp. 21.876
= 86 unit.
Berdasarkan perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa apabila Ezenza Bakery and Cakes ingin memperoleh laba dari
hasil penjualan Tiramisu sebesar Rp. 5.000.000 harus menjual 81 unit/bulan.
Jenis : Black Forrest
Penjualan = Biaya Tetap + Target Laba
Harga jual/unit – Biaya Variabel/unit
= Rp. 880.835 + Rp. 8.000.000,00
Rp.180.000 - Rp. 21.876
= 56 unit.
Berdasarkan perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa apabila Ezenza Bakery and Cakes ingin memperoleh laba dari
hasil penjualan Black Forrest sebesar Rp. 8.000.000 harus menjual 54 unit/bulan.
5.1 Kesimpulan
• Berdasarkan analisis biaya volume laba yang telah dilakukan pada home
industry Ezenza bakery and cakes ,maka kesimpulannya adalah:
• Berdasarkan Break Event Point, dapat diketahui bahwa penjualan produk
Tiramisu dan Black Forrest berada pada titik impas pada penjualan sebesar Rp.
2.172.265,00.
• Dari perhitungan Margin Of Safety , dapat disimpulkan bahwa penjualan
boleh turun dari Tiramisu dan Black Forrest. Rp. 1.427.735,00 atau sebanyak
39 %.
• Melalui analisis biaya volume laba manajemen perusahaan menargetkan laba
sebesar masing masing Rp.5.000.000/bulannya untuk Tiramisu dan Rp.
8.000.000/bulannya untuk Black Forrest. Maka dengan harga jual masing
masing Rp. 90.000 untuk Tiramisu dan Rp. 180.000 untuk Black Forrest ,
perusahaan harus menjual paling sedikit 86 unit/bulan untuk Tiramisu dan 56
unit/bulan untuk Black Forrest.
5.2 Saran
• Dari kesimpulan diatas dapat disarankan agar sesuai dengan pembahasan pada bab
sebelumnya:
• Titik impas atau Break Even Point berada pada penjualan sebesar Rp. 658.255,00.
• Margin Of Safety yaitu terlihat penjualan boleh turun dari Tiramisu dan Black
Forrest Rp. Rp. 2.941.745,00atau atau sebanyak 81 %.
• Menargetkan laba menjadi Rp. 5.000.000/bulan untuk Tiramisu dan Rp.
8.000.000/bulan untuk Black Forrest, maka minimal perusahaan harus dapat
menjual 81 unit/bulan Tiramisu dan 54 unit/bulan Black Forrest.