Nama ignasius loyola deny.docx

download Nama ignasius loyola deny.docx

of 5

Transcript of Nama ignasius loyola deny.docx

Nama Ignasius Loyola DenyKelasIVbNim3201102053MakulPancasila

ImplementasiSile ke-Dua dalamKehidupanMasyarakatsila perikemanusiaan ini memiliki makna yang sangat berarti sebagai landasan kehidupan manusia. Sila ini dijadikan sebagai pedoman bertingkah laku dalam masyarakat. Selain itu peri kemanusiaan adalah naluri manusia yang berkembang sejak lahir. Sama halnya dengan naluri manusia yang lain, seperti naluri suka berkumpul, naluri berkeluarga, dan lain-lain. Oleh karena peri kemanusiaan merupakan naluri, maka tidak mungkin manusia menghapuskannya. Dengan perasaan peri kemanusiaan itulah manusia dapat membentuk masyarakat yang penuh kasih sayang serta saling menghormati diantara anggota-anggotanya.Dan karena itu tepatlah rumusan sila kemanusiaan yang adil dan beradab masuk dalam falsafah Pancasila. Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam sila ini membentuk watak bangsa kita menjadi bangsa yang lemah lembut, sopan santun, tengang rasa, saling mencintai, bergotong royong dalam kebaikan, dan lain sebagainya.Sehubungan dengan hal tersebut maka pengamalannya adalah sebagai berikut:1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Butir ini menghendaki bahwa setiap manusia mempunyai martabat, sehingga tidak boleh melecehkan manusia yang lain, atau menghalangi manusia lain untuk hidup secara layak, serta menghormati kepunyaan atau milik (harta, sifat dan karakter) orang lain.[9]2. Saling mencintai sesama manusia. Kata cinta menghendaki adanya suatu keinginan yang sangat besar untuk memperoleh sesuatu dan rasa untuk memiliki dan kalau perlu pengorbanan untuk mempertahankannya.[10]Dengan perasaan cinta pula manusia dapat mempergiat hubungan social seperti kerjasama, gotong royong, dan solidaritas. Dengan rasa cinta kasih itu pula orang akan berbuat ikhlas, saling membesarkan hati, saling berlaku setia dan jujur, saling menghargai harkat dan derajat satu sama lain.[11]3. Mengembangkan sikap tenggang rasa. Sikap ini menghendaki adanya usaha dan kemauan dari setiap manusia Indonesia untuk menghargai dan menghormati perasaan orang lain.[12]Harusnya dalam bertingkah laku baik lisan maupun perbuatan kepada orang lain, hendaknya diukur dengan diri kita sendiri; bilamana kita tidak senang disakiti hatinya, maka janganlah kita menyakiti orang lain. Sikap tenggang rasa juga dapat kita wujudkan dalam toleransi dalam beragama.[13]4. Tidak semena-mena terhadap orang lain. Semena-mena berarti sewenang-wenang, berat sebelah, dan tidak berimbang. Oleh sebab itu butir ini menghendaki, perilaku setiap manusia terhadap orang tidak boleh sewenang-wenang, harus menjunjung tinggi hak dan kewajiban.5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Setiap warga Negara harus menjunjung tinggi dan melaksanakan nilai-nilai kemanusiaan dengan baik, seperti: i. Mengakui adanya masyarakat yang bersifat majemuk ii. Melakukan musyawarah dengan dasar kesadaran dan kedewasaan untuk menerima kompromi iii. Melakukan sesuatu dengan pertimbangan moral dan ketentuan agama iv. Melakukan sesuatu dengan jujur dan kompetisi yang sehat v. Memerhatikan kehidupan yang layak antar sesama vi. Melakukan kerja sama dengan iktikad baik dan tidak curang[14]1. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan diartikan gemar melakukan kegiatan kemanusiaan sehingga setiap manusia dapat hidup layak, bebas, dan aman. Kegiatan ini dapat di lakukan seperti kegiatan donor darah, memberikan santunan anak yatim piatu, orang yang tertimpa musibah dan orang yang tidak mampu.2. Berani membela kebenaran dan keadilan. Butir ini menghendaki manusia Indonesia untuk mempunyai hati yang mantap dan percaya diri dalam menegakkan kebenaran dan keadilan.3. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu di kembangkan sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain. Butir ini menganjurkan untuk saling menghormati, sikap saling menghormati ini dapat di lakukan dengan menghormati kedaulatan suatu bangsa dan menjalin kerja sama yang menguntungkan.[15] Selain itu penjelmaan Pancasila ke dalam hukum Negara kita tertuang dalam Undang-Undang Dasar45 pasal 27 tentang Warga Negara dan Penduduk, pasal 28 A-J tentang HAM, dan pasal 31 ayat 1 tentang pendidikan.[16] Sebagai salah satu contoh nyata dari pelanggaran yang pernah terjadi di Indonesia adalah pada masa kepemimpinan Soeharto, pada saat itu setiap orang atau kelompok yang tidak sependapat dengan Soeharto akan dibunuh secara diam-diam. Tindakan ini sangat tidak manusiawi, karena sampai sekarang jasad mereka tidak pernah diketahui dimana dan alasan mereka dihilangkan nyawanya sangat tidak jelas. Hal yang sangat terlihat jelas adalah pelanggaran dalam kebebasan berpendapat juga masalah hak hidup yang notaben-nya adalah hak dasar seorang manusia untuk hidup. Dan pada saat itu Indonesia sudah menganut ideologi Pancasila, itu berarti pada masa kepemimpinan Soeharto terjadi penyimpangan pada sila kedua Pancasila.

DAFTAR PUSTAKAAtut saksono. (2007).Pancasila Soekarno.Yogyakarta: CV Urna Cipta Media Jaya.Darji Darmo Diharjo, dkk. (1991).Santiaji Pancasila. Surabaya: Usana Offset Printing.Herman, dkk. (1986).Panorama Jiwa dan Kepribadian Bangsa PANCASILA. Jakarta: CV Indrajaya.Kaelan. (1993).Filsafat Pancasila.Yogyakarta: Paradigma.Muzayin, (1990).Ideologi Pancasila. Jakarta: Golden Terayon Press.Notonagoro. .Pancasila Secara Ilmiah Populer.:Bumi AksaraRukiyati, dkk. (2008).Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: UNY Press.Soekarno. (1964).Tjamkan Pantjasila.Djakarta: hal 121.Sri Janti, dkk. (2008).Etika Berwarganegara. Jakarta: Salemba Empat.

[9]Sri Janti,dkk. 2008. Etika berwarga Negara. Jakarta: Salemba Empat. Hal 26-28.[10]Ibid. hal 28.[11]Prof. H. Muzayin, ibid. hal 40.[12]Sri Janti,dkk. ibid. hal[13]Prof. H. Muyazin. ibid. hal 40.[14]Sri Janti,dkk. ibid. hal[15]Ibid, Hal 26-28.[16]Prof. Notonagoro. .Pancasila Secara Ilmiah Populer.:Bumi Aksara. Hal 206.