Myelodysplasia
-
Upload
yuriska-lintang -
Category
Documents
-
view
164 -
download
0
Transcript of Myelodysplasia
5/13/2018 Myelodysplasia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/myelodysplasia 1/7
Myelodysplasia Syndrome
Filed under: Interna,med papers — ningrum @ 12:41 pm
PENDAHULUAN
Sindroma Dismielopoetik (SDM) primer adalah suatu sindrom yang di tandai oleh displasi dari
sistem hemopoetik (dysmyelopoesis, dyserthoropoesis, dan dysthrombopoesis), baik tunggalmaupun campuran, disertai dengan gangguan maturasi dan diferensiasi yang sebelumnya belum
diketahui. Jika penyebabnya diketahui disebut SDM sekunder, misalnya defisiensi vitamin B12
atau defisiensi asam folat, pengobatan sitostatik, dan sebagainya.
SDM pada umumnya terjadi pada usia lanjut dengan rerata umur 60-75 tahun; laki-laki sedikit
lebih sering daripada perempuan dan penyebabnya sampai saat ini masih belum diketahui.
SDM primer ini meliputi penyakit-penyakit yang sebelumnya disebut sebagai preleukemia,
smouldering leukemia, oligoblastic leukemia, hemopoetic dysplasia, sindrom mielodisplastik, primary acquired sideroblastic anemia. Manifestasi klinisnya disebabkan karena adanya
sitopeni, baik tunggal maupun kombinasi, yaitu keluhan-keluhan anemi yang membangkang,
perdarahan karena trombopeni, dan adanya granulositopeni dengan segala akibatnya.1
MANIFESTASI KLINIS
SDM sering ditemukan pada pasien usia lanjut antara umur 60-75 tahun, dan pada sebagian
kasus pada umur < 50 tahun; laki-laki sedikit lebih sering daripada perempuan. Keluhan dan
gejala secara umum lebih dikaitkan dengan adanya sitopenia. Umumnya pasien datang dengankeluhan cepat lelah, lesu yang disebabkan anemia. Perdarahan karena trombositopenia daninfeksi atau panas yang dikaitkan dengan leukopenia/neutropeni juga dapat menjadi keluhan
pasien walaupun sedikit kurang sering. Pada sebagian kecil dan sangat jarang dari pasien terjadi
splenomegali atau hepatomegali.1
DIAGNOSIS
Diagnosis SDM dipertimbangkan untuk setiap pasien dewasa yang disertai gejala-gejala sebagai
berikut :
1. Anemi dan/perdarahan-perdarahan dan/febris yang tidak jelas sebabnya dan refrakter terhadap pengobatan.
1. – Pemeriksaan darah tepi menunjukkan adanya sitopeni dari satu atau lebih sistem darah.
5/13/2018 Myelodysplasia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/myelodysplasia 2/7
– Adanya sel-sel muda/blas dalam jumlah sedikit (< 30%) dengan atau tanpa monositosis darah
tepi.
– Sumsum tulang dapat hipo, normo, atau hiperselular dengan disertai displasi sistemhemopoesis (anomali Pelger-Huet, perubahan megaloblastik, peningkatan ringan sel-sel blas dan
sebagainya)
– Namun gambaran-gambaran tersebut tidak dapat dimasukkan dalam diagnosis yang jelas dari
penyakit-penyakit lain seperti ITP, leukemi, anemi aplastik, dan lain-lain.
Diagnosis SDM ditetapkan bila ada butir 1 ditambah paling sedikit tiga dari butir 2.
Sebenarnya untuk diagnosis SDM perlu dibantu dengan pemeriksaan pembiakan sel-sel sumsum
tulang dan pemeriksaan sitogenetik. Sitogenetik sumsum tulang dapat memberikan informasi
prognosis dan adanya abnormalitas kromosom yang merupakan kunci untuk membedakan SDM
primer dan sekunder. Kromosom abnormal sumsum tulang ditemukan pada 30 – 50 % pasien
SDM de novo. Berbagai kelainan sitogenetik pada SDM termasuk delesi, trisomi, monosomi dananomali struktur.
KLASIFIKASI
Penggolongan SDM menurut kriteria FAB adalah Refractory Anemia (RA), Refractory Anemia
with Ringed Sideroblast (RARS), Refractory Anemia with Excessive Blast (RAEB), RAEB in
Transformation to Leukemia (RAEBt), dan Chronic Myelo-Monocytic Leukemia (CMML).
Penggolongan lain yang diusulkan WHO untuk SDM adalah Refractory Anemia (RA), Refractory Anemia with Ringed Sideroblast (RARS), Refractory Cytopenia with Multilineage
Dysplasia (RCMD), Refractory Anemia with Excessive Blast (RAEB-type 1 = 5 – 9 % blast in
blood or marrow and RAEB-type 2 = 10 – 19 % blast in blood or marrow), 5q-syndrome,therapy-related myelodysplastic syndrome, dan Myelodysplastic syndrome unclassified.
SDM seharusnya dibedakan dengan myeloproliferative disorder yang lain dan beberapa variasi
dari SDM sekunder termasuk defisiensi nutrisi, proses infeksi, efek obat dan toxic exposures.1
TATA LAKSANA
Beberapa regimen terapi telah digunakan pada pasien SDM, tetapi sebagian besar tidak efektif didalam merubah perjalanan penyakitnya. Karena itu pengobatan pasien SDM tergantung dari usia,
berat ringannya penyakit dan progresivitas penyakitnya. Pasien dengan klasifikasi RA dan
RAEB pada umumnya bersifat indolent sehingga tidak perlu pengobatan spesifik, cuma suportif
saja.1
5/13/2018 Myelodysplasia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/myelodysplasia 3/7
Cangkok Sumsum Tulang (Bone Marrow Transplatation)
Cangkok sumsum tulang alogenik merupakan pengobatan utama pada SDM terutama dengan
usia < 30 tahun, dan merupakan terapi kuratif, tetapi masih merupakan pilihan < 5% dari pasien.
Kemoterapi
Pada fase awal dari SDM tidak dianjurkan untuk diberikan kemoterapi, umumnya diberikan pada
tipe RAEB, RAEB-T, CMML. Sejak tahun 1968 pengobatan ARA-C dosis rendah yang
diberikan pada pasien SDM dapat memberikan response rate antara 50 – 75 % dan respons initetap bertahan 2 – 14 bulan setelah pengobatan. Dosis ARA-C yang direkomendasikan adalah 20
mg/m2/hari secara drip atau 10 mg/m2/hari secara subkutan setiap 12 jam selama 21 hari.
GM-CSF atau G-CSF
Pada pasien SDM yang mengalami pansitopeni dapat diberikan GM-CSF atau G-CSF untuk
merangsang diferensiasi dari hematopoetic progenitor cells. GM-CSF diberikan dengan dosis 30 – 500 mcg/m2/hari atau G-CSF 50 – 1600 mcg/m2/hari (0,1 – 0,3 mcg/kgBB/hari/subkutan)
selama 7 – 14 hari.
Lain-lain
Piridoksin, androgen, danazol, asam retinoat dapat digunakan untuk pengobatan pasien SDM.Piridoksin dosis 200 mg/hari selama 2 bulan kadang-kadang dapat memberikan respon pada tipe
RAEB walaupun sangat kecil. Danazol 600 mg/hari/oral dapat memberikan response rate 21 –
33 % setelah 3 minggu pengobatan.1
FAKTOR RESIKO
Faktor resiko untuk berkembangnya MDS antara lain :
Usia. Studi populasi di Inggris menemukan bahwa secara kasar insiden meningkat dari 0,5
dalam 100.000 populasi yang berusia dibawah 50 tahun menjadi 89 dalam 100.000 populasi pada
orang yang berusia 80 tahun atau lebih.
Predisposisi genetik. Sindrom familial telah dilaporkan, namun jarang.
Paparan lingkungan. Khususnya dengan Benzene dan pelarut kimia lainnya.
Terapi sebelumnya. Termasuk pengobatan radiasi dan agen kemoterapi lainnya.2
5/13/2018 Myelodysplasia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/myelodysplasia 4/7
PROGNOSIS DAN INDIKATOR PROGNOSIS
Pada sebagian besar SDM mempunyai perjalanan klinis menjadi kronis dan secara bertahap
terjadi kerusakan pada sitopeni. Survival sangat bervariasi dari beberapa minggu sampai beberapa tahun. Kematian dapat terjadi pada 30 % pasien yang progresif menjadi AML ( Acute
Myelogenic Leukemia) atau bone marrow failure.1
Indikator prognosis yang baik pada MDS :
Usia lebih muda
Normal atau berkurangnya trombosit dan neutrofil dalam jumlah sedang
Jumlah sel blas yang rendah pada sumsum tulang (< 20 %) atau tidak dijumpainya sel blas didalam darah
Tidak dijumpai Auer Rods
Kumpulan sideroblas
Indikator prognosis yang buruk pada MDS :
Usia lanjut
Neutropenia dan trombositopenia yang berat
Jumlah blas yang tinggi pada sumsum tulang (20 – 29 %) dan dijumpai sel blas di dalam
darah
Dijumpai Auer Rods
Tidak ditemukannya kumpulan sideroblas3
5/13/2018 Myelodysplasia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/myelodysplasia 5/7
Revlimid Untuk Mengobati Sindrom Myelodysplastic (Multiple Myeloma)
Revlimid adalah obat yang diminum secara oral untuk mengobati pasien
yang menderita Sindrom Myelodysplastic (MDS). Pasien MDS memilikisumsum tulang belakang yang tidak mampu memproduksi sel-sel darahmerah yang cukup. Hal ini menyebabkan langkanya sel-sel darah yangsehat.
MDS memiliki beberapa jenis. Revlimid digunakan untuk mengobati MDSdengan masalah kromosom dimana kromosom 5 hilang. Jenis MDS ini dikenalsebagai MDS penghilangan 5q (deletion 5q). Pasien jenis MDS ini mungkinmemiliki kadar sel darah merah rendah sehingga membutuhkan transfusidarah.
Revlimid (lenalidomid) yang merupakan derivat imunomodulator secarakimia mirip dengan thalidomide tetapi lebih keras (poten) di skalalaboratorium dan memiliki profil efek samping yang berbeda darithalidomide. Derivat ini memiliki mekanisme kerja yang mempengaruhi baiksel kanker dan lingkungan mikronya.
Pada 29 Juni 2006 lalu, Revlimid disetujui untuk digunakan bersamadeksametason sebagai pengobatan untuk pasien myeloma yang telahmelakukan minimal satu pengobatan sebelumnya. Desember 2005 yanglampau, FDA menyetujui Revlimid untuk mengobati MDS penghilangan 5q(deletion 5q), kelompok keganasan Hematologi yang muncul ketika sel-sel
darah berada dalam tahap belum matang dalam sumsum tulang belakang.
Seperti thalidomide, Revlimid merupakan agen imunomodulator yaitu obatyang dapat memodikasi atau mengatur kekebalan tubuh. Revlimid memilikibeberapa aksi termasuk Anti kanker dan anti inflamasi.
Sindrom Myelodysplastic (gangguan perkembangan di sumsum tulangbelakang)
Sindrom myelodysplastic adalah kelompok keganasan hematologi (berkaitandengan darah) yang menjangkiti sekitar 300.000 orang di seluruh dunia.
Sindrom myelodysplastic muncul ketika sel-sel darah tetap berada padatahap belum matang atau �blast� dalam sumsum tulang belakang dantidak pernah berkembang menjadi sel-sel matang yang mampumenunjukkan fungsinya. Akhirnya, sumsum tulang belakang diisi oleh sel-sel�blast� yang menekan perkembangan sel normal.
Menurut Komunitas Kanker Amerika (American Cancer Society), 10.000
5/13/2018 Myelodysplasia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/myelodysplasia 6/7
sampai 20.000 kasus MDS baru didiagnosa setiap tahun di Amerika, denganrata-rata keselamatan (survival berkisar antara 6 bulan sampai 6 tahununtuk klasifikasi MDS yang berbeda.
Pasien MDS sering harus bergantung pada transfusi darah untuk mengatasi
gejala anemia dan kekakuan dan dapat mengalami jumlah besi berlebihanyang mengancam nyawa dan atau keracunan akibat seringnya transfusi,yang artinya kebutuhan kritis akan pengobatan baru yang dengan targetpenyebab kondisi bukan hanya mengatasi gejalanya.
Mekanisme Kerja
Revlimid mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dengan beberapa cara.Revlimid menginduksi respon kekebalan, meningkatkan aktivitas sel-selimun dan menghambat inflamasi (pembengkakan). Revlimid dapat
mengubah kadar berbagai sitokin (faktor pertumbuhan atau faktor yangmenghambat pertumbuhan) dan mempengaruhi sel-sel sistem kekebalan.
Penelitian menunjukkan bahwa Revlimid memiliki beragam mekanisme aksi,menghambat pertumbuhan pembuluh darah tumor menjadikan sel kankerpeka terhadap sel pembunuh alami dan menekan TNF-alfa, faktorpertumbuhan yang dihubungkan dengan peradangan.
Berdasarkan mekanisme aksi Revlimid, obat ini dapat digunakan padabanyak kanker termasuk MDS, limfoma non-Hodgkins dan leukemialymphocytic kronis.
Revlimid mempengaruhi banyak tahap dalam sel-sel myeloma. Revlimidmemiliki efek langsung dan tidak langsung terhadap sel-sel myeloma,termasuk kemampuan untuk menginduksi apoptosis (kematian sel yangterprogram) sel-sel myeloma, menghambat perkembangan sel myeloma,menghambat faktor pertumbuhan endothelial vascular (vascular endothelialgrowth factor/VEGF), mengurangi pelekatan sel-sel myeloma terhadapsumsum tulang belakang.
Di laboratorium, Revlimid beraksi secara sinergis dengan agen anti myelomalain dan dapat membunuh sel-sel myelomayang resisten terhadap
pengobatan konvensional. (Tai et al. Cancer Res. 2005;65(24):11712-20.)
Efek Samping
Revlimid menimbulkan efek samping berikut:
*
5/13/2018 Myelodysplasia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/myelodysplasia 7/7
Bayi cacat, mati atau tidak lahir sehingga pasien wanita yang hamil ataumerencanakan untuk hamil tidak boleh minum Revlimid.*
Kadar sel-sel darah putih dan platelet menurun. Revlimid menyebabkanturunnya sel-sel darah putih dan platelet pada sebagian besar pasien. Andamemerlukan transfusi darah atau obat tertentu jika kadar darah anda turunterlalu rendah.*
Penggumpalan darah di vena dan paru-paru. Hubungi dokter atauemergency jika anda mengalami beberapa tanda dan gejala berikut: napaspendek, nyeri dada, lengan atau kaki mengembang.*
Beberapa efek samping umum yang muncul, yaitu diare, gatal, ruam merah,kelelahan.
Multipel Myeloma
Revlimid membantu banyak pasien myeloma pada saat digunakan sendiri,secara berurutan dan dalam beragam kombinasi. Studi ini bersama-samamewakili kemajuan signifikan dalam pengetahuan tentang bagaimanamyeloma bereaksi terhadap pengobatan, yang telah dapat diterapkan pada
kanker lain.
Myeloma, juga disebut multiple myeloma, adalah kanker tulang sumsumyang mempengaruhi produksi sel darah merah, sel darah putih dan sel stem.Ia adalah kanker darah terbesar kedua yang menjangkiti sekitar 750,000orang di seluruh dunia; di negara maju ia berkembang pesat dan semakinmenjangkiti orang muda.
Dalam satu dari sejumlah kajian paling signifikan, peneliti dari Klinik Mayomelaporkan 67 persen pasien yang menggunakan Revlimid (plus steroiddexamethasone) sebagai terapi utama, mencapai reaksi yang dikategorikan
lengkap atau sangat baik, dengan tingkat perkembangan penyakit rendahyang berlanjut bahkan setelah dua tahun.