myalgia

20
TINJAUAN PUSTAKA Definisi Nyeri punggung bawah (NPB) atau Low Back Pain (LBP) adalah rasa nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat menyebabkan, dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler maupun keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah sampai lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah tungkai dan kaki. NPB yang lebih dari 6 bulan disebut kronik. Struktur Punggung dan Organ Lain Yang Berdekatan Garis besar struktur punggung bawah adalah : a.) Kolumna vertebralis dengan jaringan ikatnya, termasuk discus intervertebralis dan nucleus pulposus, b.) Jaringan saraf yang meliputi konus medularis, filum terminalis, duramater dan arakhnoid, radiks dengan saraf spinalnya, c.) Pembuluh darah, d.) muskulus atau otot skelet 1 . Pinggang merupakan pengemban tubuh dari toraks sampai perut. Tiap ruas tulang belakang berikut diskus intervertebralis sepanjang kolumna vertebralis merupakan satuan anatomik dan fisiologik. Bagian depan berupa korpus vertebralis dan diskus intervertebralis yang berfungsi sebagai pengemban yang kuat dan tahan terhadap tekanan-

description

medical

Transcript of myalgia

Page 1: myalgia

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Nyeri punggung bawah (NPB) atau Low Back Pain (LBP) adalah rasa nyeri yang

dirasakan di daerah punggung bawah, dapat menyebabkan, dapat merupakan nyeri lokal

maupun nyeri radikuler maupun keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah

sampai lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai

dengan penjalaran nyeri ke arah tungkai dan kaki. NPB yang lebih dari 6 bulan disebut

kronik.

Struktur Punggung dan Organ Lain Yang Berdekatan

Garis besar struktur punggung bawah adalah : a.) Kolumna vertebralis dengan

jaringan ikatnya, termasuk discus intervertebralis dan nucleus pulposus, b.) Jaringan saraf

yang meliputi konus medularis, filum terminalis, duramater dan arakhnoid, radiks dengan

saraf spinalnya, c.) Pembuluh darah, d.) muskulus atau otot skelet1.

Pinggang merupakan pengemban tubuh dari toraks sampai perut. Tiap ruas tulang

belakang berikut diskus intervertebralis sepanjang kolumna vertebralis merupakan satuan

anatomik dan fisiologik. Bagian depan berupa korpus vertebralis dan diskus

intervertebralis yang berfungsi sebagai pengemban yang kuat dan tahan terhadap

tekanan-tekanan menurut porosnya. Berfungsi sebagai penahan tekanan adalah nukleus

pulposus.

Dalam keseluruhan tulang belakang terdapat kanalis vertebralis yang didalamnya

terdapat medula spinalis yang membujur ke bawah sampai L 2. Melalui foramen

intervertebralis setiap segmen medula spinalis menjulurkan radiks dorsalis dan

ventralisnya ke periferi. Di tingkat servikal dan torakal, berkas serabut tepi itu menuju ke

foramen tersebut secara horizontal. Namun di daerah lumbal dan sakrum berjalan secara

curam ke bawah dahulu sebelum tiba di tingkat foramen intervertebralis yang

bersangkutan. Hal tersebut dikarenakan medula spinalis membujur hanya sampai L 2 saja.

Otot-otot yang terdapat di sekeliling tulang belakang mempunyai origo dan

insersio pada prosesus transversus atau prosesus spinosus. Stabilitas kolumna vertebrale

dijamin oleh ligamenta secara pasif dan secara aktif oleh otot-otot tersebut. Ujung-ujung

Page 2: myalgia

serabut penghantar impuls nyeri terdapat di ligamenta, otot-otot, periostium, lapisan luar

anulus fibrosus dan sinovia artikulus posterior.

Fisiologi Nyeri

Ransangan nyeri yang dapat berupa ransangan mekanik, suhu, kimiawi dan

campuran, diterima oleh reseptor yang terdiri dari akhiran saraf bebas yang mempunyai

spesifikasi. Disini terjadi aksi potensial dan impuls kemudian diteruskan ke pusat nyeri.

Serabut saraf yang dari reseptor ke gangglion masuk ke kornu posterior dan berganti

neuron. Di sini ada dua kelompok neuron, yaitu :

1. Yang berganti neuron di lamina I dan kemudian menyilang linea mediana

membentuk jaras anterolateral yang langsung ke talamus. Sistem ini disebut

sistem neospinotalamik yang mengantarkan rangsangan nyeri secara cepat.

2. Bersinaps di lamina V kemudian menyilang linea mediana membentuk jaras

anterolateral dan bersinapsis di substansia retikularis batang otak dan di talamus.

Sistem ini disebut sistem paleospinotalamik yang mengantarkan perasaan nyeri

yang kronik dan yang kurang terlokalisasi.

Patofisiologi Nyeri Punggung Bawah

Bangunan peka nyeri mengandung reseptor nosiseptif (nyeri) yang terangsang

oleh berbagai stimulus lokal (mekanis, termal, kimiawi). Stimulus ini akan direspon

dengan pengeluaran berbagai mediator inflamasi yang akan menimbulkan persepsi nyeri.

Mekanisme nyeri merupakan proteksi yang bertujuan untuk mencegah pergerakan

sehingga proses penyembuhan dimungkinkan. Salah satu bentuk proteksi adalah spasme

otot, yang selanjutnya dapat menimbulkan iskemia.

Nyeri yang timbul dapat berupa nyeri inflamasi pada jaringan dengan terlibatnya

berbagai mediator inflamasi; atau nyeri neuropatik yang diakibatkan lesi primer pada

sistem saraf. Iritasi neuropatik pada serabut saraf dapat menyebabkan 2 kemungkinan.

Pertama, penekanan hanya terjadi pada selaput pembungkus saraf yang kaya nosiseptor

dari nervi nevorum yang menimbulkan nyeri inflamasi. Nyeri dirasakan sepanjang

serabut saraf dan bertambah dengan peregangan serabut saraf misalnya karena

Page 3: myalgia

pergerakan. Kemungkinan kedua, penekanan mengenai serabut saraf. Pada kondisi ini

terjadi perubahan biomolekuler di mana terjadi akumulasi saluran ion Na dan ion lainnya.

Penumpukan ini menyebabkan timbulnya mechano-hot spot yang sangat peka terhadap

rangsang mekanikal dan termal. Hal ini merupakan dasar pemeriksaan Laseque.

Etiologi

Keadaan-keadaan yang sering menimbulkan keluhan low back pain dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

1. Nyeri spondilogenik

1.1  Proses degeneratif

1. degenerasi diskus

Gejala awal biasanya dibatasi dengan nyeri akut pada regio lumbal. penyakit

degenerasi pada diskus ini dapat menyebabkan entrapment pada akhiran syaraf pada

keadaan – keadaan tertentu seperti herniasi diskus, kompresi pada tulang vertebra dan

sebagainya.

2. osteoarthrosis dan spondylosis

Kedua keadaan ini biasanya muncul dengan gambaran klinis yang hampir sama,

meskipun spondilosis mengarah  pada proses degenerasi dari diskus intervertebralis

sedangkan osteoarthrosis pada penyakit di apophyseal joint.

3. ankylosing hyperostosis

Dikenal juga sebagai Forestier`s disease. Penyebab pastinya belum diketahui.Merupakan

bentuk spondylosis yang berlebihan, terjadi pada usia tua dan lebih sering pada penderita

Diabetes Melitus.

1.2 Ankylosing spondylitis

Ankylosing spondylitis sering muncul  pada awal tahapan proses pertumbuhan ( pada laki

– laki).

1.3 Infeksi

Proses  infeksi ini termasuk infeksi pyogenik, osteomyelitis tuberkulosa pada

vertebra, typhoid , brucelosis, dan infeksi parasit. Sulitnya mengetahui onset dan

kurangnya informasi dari  foto X-ray dapat menyebabkan keterlambatan diagnosis 8 – 10

minggu. Dengan progresivitas dari penyakit, nyeri pinggang belakang dapat dirasa

semakin meningkat intensitasnya, menetap dan terasa  saat tidur.

Page 4: myalgia

1.4 Osteokhondritis

Osteokhondritis pada vertebra ( Scheuermann`s disease) sama seperti

osteokhondritis pada bagian selain vertebra. Ia mempengaruhi epiphyse  pada bagian

bawah dan bagian atas dari vertebra lumbal.Gambaran radiologi  menunjukan permukaan

vertebra yang ireguler, jarak antar diskus yang menyempit dan bentuk baji pada vertebra.

1.5 Proses metabolik

Penyakit metabolik pada tulang yang sering menimbulkan gejala nyeri pinggang

belakang adalah osteoporosis. Nyeri bersifat kronik,dapat bertambah buruk dengan

adanya crush fracture .Gambaran radiologi terlihat adanya typical porosity dengan

pencilled outlines pada vertebra.

1.6 Neoplasma

Sakit pinggang sebagai gejala dini tumor intraspinal berlaku untuk tumor

ekstradural di bagian lumbal. 70 % merupakan metastase dan 30 % adalah primer atau

penjalaran perkontinuitatum neoplasma non osteogenik. Jenis tumor ganas yang

cenderung untuk bermetastase ke tulang sesuai dengan urutan frekuensinya adalah

adenocarsinoma mammae, prostat, paru, ginjal dan tiroid. Keluhan mula-mula adalah

pegal di pinggang yang lambat laun secara berangsur-angsur menjadi nyeri pinggang

yang lambat laun secara berangsur-angsur menjadi nyeri pinggang yang tidak tertahankan

oleh penderita. Kadang metastase yang masih kecil mendasari fraktur tulang lumbal oleh

trauma yang tidak berarti sehingga pada kasus-kasus dimana didapatkan ketidaksesuaian

antara intensitas trauma dan derajat fraktur maka kecurigaan ke arah keganasan perlu

dipikirkan.

1.7 Kelainan struktur

Kongenital

Kelainan kongenital yang menimbulkan keluhan low back pain adalah :

1. Spondilolistesis

Suatu keadaan dimana terdapat pergeseran ke depan dan suatu ruas vertebra. Biasanya

sering mengenai L5. Keadaan ini banyak terjadi pada masa intra uterin. Keluhan baru

timbul pada usia menjelang 35 tahun disebabkan oleh kelainan sekunder yang terjadi

Page 5: myalgia

pada masa itu, bersifat pegal difus. Tapi spondilolistesis juga dapat terjadi oleh karena

trauma.

2. Spondilolisis

Ialah suatu keadaan dimana bagian posterior ruas tulang belakang terputus sehingga

terdapat diskontinuitas antara prosesus artikularis superior dan inferior. Kelainan ini

terjadi oleh karena arcus neuralis putus tidak lama setelah neonatus dilahirkan. Sering

juga terapat bersama dengan spondilolistesis. Sama halnya dengan spondilolistesis,

keluhan juga baru timbul pada umur 35 tahun karena alasan yang sama.

3. Spina bifida

Adalah defek pada arcus spinosus lumbal/sakral akibat gangguan proses pembentukan

sehingga tidak terdapat ligamen interspinosus yang menguatkan daerah tersebut. Hal ini

menyebabkan mudah timbulnya lumbosacral strain yang bermanifestasis sebagai sakit

pinggang.

Ketiga kelainan di atas didiagnosis dari pemeriksaan rontgenologis.

Akuisita

1. sakit pinggang akibat sikap tubuh yang salah

2. sakit pinggang akibat trauma

-          Trauma besar

(i)     Terbedolnya insersi otot erector trunci

Pada keadaan ini penderita dapat menunjuk daerah yang nyeri tekan pada darah tersebut.

(udem setempat dan hematom)

(ii)    Ruptur ligamen interspinosum secara mutlak atau parsial mengakibatkan

nyeri tajam pada tempat ruptur yang makin berat jika pasien membungkuk. Lokalisasi

dan nyeri tekan (+).

(iii)   Fraktur corpus vertebra lumbal

Pada saat fraktur, penderita merasakan nyeri setempat yang kemudian dapat disertai

radiasi ke tungkai (referred pain). Diagnosa dapat ditegakkan dari photo rontgen dengan

menentukan sifat dan derajatnya. Gejala-gejala NPB sesuai dengan tempat yang patah.

-          Trauma kecil.

Terdiri dari sakroiliak strain dan lumbosakral strain. Hal ini disebabkan daerah tersebut

merupakan penunjang utama dari tubuh dan aktivitas fisiknya. Kelainan terjadi karena

Page 6: myalgia

daerah tersebut bekerja terus-menerus. Keluhan utama berupa sakit pinggang yang

bersifat pegal, ngilu, “panas” pada bagian bawah pinggang. Tidak didapatkan nyeri tekan

dan mobilitas tulang belakang masih baik.

1. Spondilosis : spondiloartrosis deformans lumbal

Merupakan penyakit degenerasi dimana didapatkan rarefikasi korteks tulang,

osteofit, penyempitan/ pelebaran, osteolisis, osteosklerosis, penyempitan jarak antar

corpus vertebra dan kadang fraktur kompresi. Penyebabnya multifaktorial dengan faktor

herediter memegang peranan penting. Pada umumnya terjadi pada orang dengan umur 50

tahun ke atas dengan keluhan pegal, ngilu, kaku, capek di seluruh daerah pinggang.

Keluhan bertambah berat pada gerakan pinggang terlebih setelah duduk atau berbaring.

2. Spinal stenosis

Adalah perubahan sekunder pada canalis vertebra dimana terjadi penyempitan

ruang canalis vertebra yang bermanifestasi sebagai nyeri radikuler pada waktu berjalan

dengan sikap tegak sehingga penderita berusaha meringankan sakitnya dengan

membungkuk.

3. Nyeri viserogenik

Nyeri ini dapat muncul akibat gangguan pada ginjal, bagian viscera dari pelvis dan tumor

– tumor peritoneum

4. Nyeri vaskulogenik

Aneurisma dan penyakit pembuluh darah perifer dapat memunculkan gejala nyeri. Nyeri

pada aneurisma abdominal tidak ada hubungannya dengan aktivitas dan nyerinya

dijalarkan ke kaki. Sedang pada penyakit pembuluh darah perifer, penderita sering

mengeluh nyeri dan lemah pada kaki yang juga diinisiasi dengan berjalan pada jarak

dekat.

5. Nyeri neurogenik

Misal pada iritasi arachnoid dengan sebab apapun dan tumor – tumor pada spinal

duramater dapat menyebabkan nyeri belakang.

6. Nyeri psikogenik

Pada ansietas, neurosis, peningkatan emosi , nyeri ini dapat muncul.

Page 7: myalgia

Nyeri punggung bawah dapat dibedakan berdasarkan penyebab mekanik, non-

mekanik, maupun sebab visceral seperti di bagan berikut. Pada nyeri punggung bawah

perlu diwaspadai adanya Red Flag, yaitu tanda dan gejala yang menandai adanya

kelainan serius yang mendasari nyeri. Red flags dapat diketahui melalui anamnesis dan

pemeriksaan fisik.

Kelainan Red Flags

Kanker atau infeksi -       Usia <20 tahun atau > 50 tahun

-       Riwayat kanker

-       Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas

-       Terapi imunosupresan

-       Infeksi saluran kemih, IV drug abuse, demam, menggigil

-       Nyeri punggung tidak membaik dengan istirahat

Fraktur vertebra -       Riwayat trauma bermakna

-       Penggunaan steroid jangka panjang

-       Usia > 70 tahun

Sindroma kauda ekuina

atau defisit neurologik

berat

-       Retensi urin akut atau inkontinensia overflow

-       Inkontinensia alvi atau atonia sfingter ani

-       Saddle anesthesia

-       Paraparesis progresif atau paraplegia

Faktor risiko

Faktor risiko terjadinya NPB adalah usia, kondisi kesehatan yang buruk, masalah

psikologik dan psikososial, artritis degeneratif, merokok,  skoliosis mayor (kurvatura 

>80o), obesitas, tinggi badan yang berlebihan, hal yang berhubungan pekerjaan seperti

duduk dan mengemudi dalam waktu lama, duduk atau berdiri berjam-jam (posisi tubuh

kerja yang statik), getaran, mengangkat, membawa beban, menarik beban, membungkuk,

memutar, dan kehamilan.

Diagnosis Klinis Nyeri Punggung Bawah

Page 8: myalgia

Diagnosis klinis NPB meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan neurologis serta

pemeriksaan penunjang

Anamnesis

Dalam anamnesis perlu diketahui:

Awitan

Penyebab mekanis NPB menyebabkan nyeri mendadak yang timbul setelah posisi

mekanis yang merugikan. Mungkin terjadi robekan otot, peregangan fasia atau iritasi

permukaan sendi. Keluhan karena penyebab lain timbul bertahap.

Lama dan frekuensi serangan

NBP akibat sebab mekanik berlangsung beberapa hari sampai beberapa bulan.

Herniasi diskus bisa membutuhkan waktu 8 hari sampai resolusinya. Degenerasi diskus

dapat menyebabkan rasa tidak nyaman kronik dengan eksaserbasi selama 2-4 minggu.

Lokasi dan penyebaran

Kebanyakan NPB akibat gangguan mekanis atau medis terutama terjadi di daerah

lumbosakral. Nyeri yang menyebar ke tungkai bawah atau hanya di tungkai bawah

mengarah ke iritasi akar saraf. Nyeri yang menyebar ke tungkai juga dapat disebabkan

peradangan sendi sakroiliaka. Nyeri psikogenik tidak mempunya pola penyebaran yang

tetap.

Faktor yang memperberat/memperingan

Pada lesi mekanis keluhan berkurang saat istirahat dan bertambah saat aktivitas.

Pada penderita HNP duduk agak bungkuk memperberat nyeri. Batuk, bersin atau

manuver valsava akan memperberat nyeri. Pada penderita tumor, nyeri lebih berat atau

menetap jika berbaring.

Kualitas/intensitas

Penderita perlu menggambarkan intensitas nyeri serta dapat membandingkannya

dengan berjalannya waktu. Harus dibedakan antara NPB dengan nyeri tungkai, mana

yang lebih dominan dan intensitas dari masing-masing nyerinya, yang biasanya

merupakan nyeri radikuler. Nyeri pada tungkai yang lebih banyak dari pada NPB dengan

rasio 80-20% menunjukkan adanya radikulopati dan mungkin memerlukan suatu tindakan

operasi. Bila nyeri NPB lebih banyak daripada nyeri tungkai, biasanya tidak

menunjukkan adanya suatu kompresi radiks dan juga biasanya tidak memerlukan

Page 9: myalgia

tindakan operatif. Gejala NPB yang sudah lama dan intermiten, diselingi oleh periode

tanpa gejala merupakan gejala khas dari suatu NPB yang terjadinya secara mekanis.

Walaupun suatu tindakan atau gerakan yang mendadak dan berat, yang biasanya

berhubungan dengan pekerjaan, bisa menyebabkan suatu NPB, namun sebagian besar

episode herniasi diskus terjadi setelah suatu gerakan yang relatif sepele, seperti

membungkuk atau memungut barang yang enteng.

Harus diketahui pula gerakan-gerakan mana yang bisa menyebabkan

bertambahnya nyeri NPB, yaitu duduk dan mengendarai mobil dan nyeri biasanya

berkurang bila tiduran atau berdiri, dan setiap gerakan yang bisa menyebabkan

meningginya tekanan intra-abdominal akan dapat menambah nyeri, juga batuk, bersin

dan mengejan sewaktu defekasi.

Selain nyeri oleh penyebab mekanik ada pula nyeri non-mekanik. Nyeri pada malam hari

bisa merupakan suatu peringatan, karena bisa menunjukkan adanya suatu kondisi

terselubung seperti adanya suatu keganasan ataupun infeksi.

Pemeriksaan Fisik

Inspeksi :

Gerakan aktif pasien harus dinilai, diperhatikan gerakan mana yang membuat

nyeri dan juga bentuk kolumna vertebralis, berkurangnya lordosis serta  adanya skoliosis.

Berkurang sampai hilangnya lordosis lumbal dapat disebabkan oleh spasme otot

paravertebral.

Gerakan-gerakan yang perlu diperhatikan pada penderita:

Keterbatasan gerak pada salah satu sisi atau arah.

Ekstensi ke belakang (back extension)  seringkali menyebabkan nyeri pada

tungkai bila ada stenosis foramen intervertebralis di lumbal dan artritis

lumbal, karena gerakan ini akan menyebabkan penyempitan foramen

sehingga menyebabkan suatu kompresi pada saraf spinal.

Fleksi ke depan (forward flexion) secara khas akan menyebabkan nyeri pada

tungkai bila ada HNP, karena adanya ketegangan pada saraf yang terinflamasi

diatas suatu diskus protusio sehingga meninggikan tekanan pada saraf spinal

tersebut dengan jalan meningkatkan tekanan pada fragmen yang tertekan di

sebelahnya (jackhammer effect).

Page 10: myalgia

Lokasi dari HNP biasanya dapat ditentukan bila pasien disuruh membungkuk

ke depan ke lateral kanan dan kiri. Fleksi ke depan, ke suatu sisi atau ke

lateral yang meyebabkan nyeri pada tungkai yang ipsilateral menandakan

adanya HNP pada sisi yang sama.

Nyeri NPB pada ekstensi ke belakang pada seorang dewasa muda

menunjukkan kemungkinan adanya suatu spondilolisis atau spondilolistesis,

namun ini tidak patognomonik.

Palpasi

Adanya nyeri (tenderness) pada kulit bisa menunjukkan adanya kemungkinan

suatu keadaan psikologis di bawahnya (psychological overlay).

Kadang-kadang bisa ditentukan letak segmen yang menyebabkan nyeri dengan

menekan pada ruangan intervertebralis atau dengan jalan menggerakkan ke kanan ke kiri

prosesus spinosus sambil melihat respons pasien. Pada spondilolistesis yang berat dapat

diraba adanya ketidak-rataan (step-off) pada palpasi di tempat/level yang terkena.

Penekanan dengan jari jempol pada prosesus spinalis dilakukan untuk mencari adanya

fraktur pada vertebra. Pemeriksaan fisik yang lain memfokuskan  pada kelainan

neurologis.

Refleks yang menurun atau menghilang secara simetris tidak begitu berguna pada

diagnosis NPB dan juga tidak dapat dipakai untuk melokalisasi level kelainan, kecuali

pada sindroma kauda ekuina atau adanya neuropati yang bersamaan. Refleks patella

terutama menunjukkan adanya gangguan dari radiks L4 dan kurang dari L2 dan L3.

Refleks tumit predominan dari S1.

Harus dicari pula refleks patologis seperti babinski, terutama bila ada

hiperefleksia yang menunjukkan adanya suatu gangguan upper motor neuron (UMN).

Dari pemeriksaan refleks ini dapat membedakan akan kelainan yang berupa UMN atau

LMN.

Pemeriksaan motoris : harus dilakukan dengan seksama dan harus dibandingkan kedua

sisi untuk menemukan abnormalitas motoris yang seringan mungkin dengan

memperhatikan miotom yang mempersarafinya.

Pemeriksaan sensorik : Pemeriksaan sensorik akan sangat subjektif karena membutuhkan

perhatian dari penderita dan tak jarang keliru, tapi tetap penting arti diagnostiknya dalam

Page 11: myalgia

membantu menentukan lokalisasi lesi HNP sesuai dermatom yang terkena. Gangguan

sensorik lebih bermakna dalam menunjukkan informasi lokalisasi dibanding motoris.

Tanda-tanda perangsangan meningeal :

Tanda Laseque: menunjukkan adanya ketegangan pada saraf spinal khususnya L5

atau S1. Secara klinis tanda Laseque dilakukan dengan fleksi pada lutut terlebih dahulu,

lalu di panggul sampai 900 lalu dengan perlahan-lahan dan graduil dilakukan ekstensi

lutut dan gerakan ini akan menghasilkan nyeri pada tungkai pasien terutama di betis (tes

yang positif) dan nyeri akan berkurang bila lutut dalam keadaan fleksi. Terdapat

modifikasi tes ini dengan mengangkat tungkai dengan lutut dalam keadaan ekstensi

(stright leg rising). Modifikasi-modifikasi tanda laseque yang lain semua dianggap positif

bila menyebabkan suatu nyeri radikuler. Cara laseque yang menimbulkan  nyeri pada

tungkai kontra lateral merupakan tanda  kemungkinan  herniasi diskus.

Pada tanda laseque, makin kecil sudut yang dibuat untuk menimbulkan nyeri

makin besar kemungkinan kompresi radiks sebagai penyebabnya. Demikian juga dengan

tanda laseque kontralateral. Tanda Laseque adalah tanda pre-operatif yang terbaik untuk

suatu HNP, yang terlihat pada 96,8% dari 2157 pasien yang secara operatif terbukti

menderita HNP dan pada hernia yang besar dan lengkap tanda ini malahan positif pada

96,8% pasien. Harus diketahui bahwa tanda Laseque berhubungan dengan usia dan tidak

begitu sering dijumpai pada penderita yang tua dibandingkan dengan yang muda (<30

tahun).

Tanda Laseque kontralateral (contralateral Laseque sign) dilakukan dengan cara

yang sama, namun bila tungkai yang tidak nyeri diangkat akan menimbulkan suatu

respons yang positif pada tungkai kontralateral yang sakit dan menunjukkan adanya suatu

HNP.

Tes Bragard: Modifikasi yang lebih sensitif dari tes laseque. Caranya sama seperti tes

laseque dengan ditambah dorsofleksi kaki.

Tes Sicard: Sama seperti tes laseque, namun ditambah dorsofleksi ibu jari kaki.

Tes valsava: Pasien diminta mengejan/batuk dan dikatakan tes positif bila timbul nyeri

Tes Diagnostik

Laboratorium:

Page 12: myalgia

Pada pemeriksaan laboratorium rutin penting untuk melihat; laju endap darah (LED),

kadar Hb, jumlah leukosit dengan hitung jenis, dan fungsi ginjal.

Pemeriksaan Radiologis :

Foto rontgen biasa (plain photos) sering terlihat normal atau kadang-kadang

dijumpai penyempitan ruangan intervertebral, spondilolistesis, perubahan degeneratif, 

dan tumor spinal. Penyempitan ruangan intervertebral kadang-kadang terlihat bersamaan

dengan suatu posisi yang tegang dan melurus dan suatu skoliosis akibat spasme otot

paravertebral.

CT scan adalah sarana diagnostik yang efektif  bila vertebra dan level neurologis

telah jelas dan kemungkinan karena kelainan tulang.

MRI (akurasi 73-80%) biasanya sangat sensitif pada HNP dan akan menunjukkan

berbagai prolaps. Namun para ahli bedah saraf dan ahli bedah ortopedi tetap memerlukan

suatu EMG untuk menentukan diskus mana yang paling terkena.

MRI  sangat berguna bila:

vertebra dan level neurologis belum jelas

kecurigaan kelainan patologis pada medula spinal atau jaringan lunak

untuk menentukan  kemungkinan herniasi diskus post operasi

kecurigaan karena infeksi atau neoplasma

Mielografi atau CT mielografi dan/atau MRI adalah alat diagnostik yang sangat

berharga pada diagnosis NPB dan diperlukan oleh ahli bedah saraf/ortopedi untuk

menentukan lokalisasi lesi pre-operatif dan menentukan adakah adanya sekwester diskus

yang lepas dan mengeksklusi adanya suatu tumor.

Penatalaksanaan

Nyeri pinggang dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan, istirahat dan modalitas.

pemberian obat anti inflamasi non steroid (OAINS) diperlukan untuk jangka waktu

pendek disertai dengan penjelasan kemungkinan efek samping dan interaksi obat. Tidak

dianjurkan penggunaan muscle relaxan karena memiliki efek depresan. Namun pada

pasien dengan depresi premorbid atau timbul depresi akibat rasa nyeri, penggunaan anti

depresan dianjurkan. Untuk pengobatan simptomatis lainnya, kadang memerlukan

campuran antara obat analgesik, antiinflamasi,OAINS, dan penenang

Page 13: myalgia

Istirahat secara umum atau lokal banyak memberikan manfaat. Tirah baring pada

alas yang keras dimaksudkan untuk mencegah melengkungnya tulang punggung.

Modalitas dapat berupa kompres es, semprotan etil klorida, dan fluorimetan.

Tidak semua nyeri dapat diatasi dengan cara-cara di atas. Terkadang diperlukan

tindakan injeksi anestetik atau antiinflamasi steroid pada tempat-tempat seperti pada

faset, radiks saraf, epidural, intradural. Bahkan untuk beberapa kasus LBP dibutuhkan

pembedahan.

Setelah fase akut teratasi dilakukan beberapa pencegahan kekambuhan diantaranya

pelatihan peregangan dan pemakaian korset atau braching.