Hipertensi Grade II Dan Myalgia Pada Wanita Lanjut

40
HIPERTENSI GRADE II DAN MYALGIA PADA WANITA LANJUT USIA, DISERTAI KEKHAWATIRAN AKAN PENYAKIT DM YANG TIDAK DIDERITANYA MASALAH EKONOMI PADA KATEGORI RUMAH DALAM KONDISI KURANG Yanita Dikaningrum – 20090310088 Pembimbing dr Liza Dwipantari Anjani

description

cddsfd

Transcript of Hipertensi Grade II Dan Myalgia Pada Wanita Lanjut

HIPERTENSI GRADE II DAN MYALGIA PADA WANITA LANJUT USIA, DISERTAI KEKHAWATIRAN AKAN PENYAKIT DM YANG TIDAK DIDERITANYA MASALAH EKONOMI pada KATEGORI RUMAH DALAM KONDISI KURANG

HIPERTENSI GRADE II DAN MYALGIA PADA WANITA LANJUT USIA, DISERTAI KEKHAWATIRAN AKAN PENYAKIT DM YANG TIDAK DIDERITANYA MASALAH EKONOMI pada KATEGORI RUMAH DALAM KONDISI KURANG

Yanita Dikaningrum 20090310088

Pembimbingdr Liza Dwipantari Anjani LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN Nama Lengkap: Ny BUmur : 74 tahunJenis Kelamin: Perempuan Alamat: Darakan RT 13 KotagedeAgama: IslamPekerjaan: Tidak bekerja Pendidikan Terakhir: Tidak sekolah

Tgl kunjungan PUSKESMAS: 31 Desember 2014Tgl Home visit I: 3 Januari 2015

KELUHAN UTAMA: Kontrol rutin hipertensi KELUHAN TAMBAHAN: Nyeri di kaki Riwayat Penyakit SekarangSeorang pasien wanita 74 tahun datang ke puskesmas untuk melakukan control rutin darah tinggi. Keluhan lain yang dirasakan pasien adlah nyeri dan kesemutan pada kedua kaki pasien yang dirasakan pasien sudah sejak lebih dari 3 bulan ini. Nyeri kakinya hilang timbul. Keluhan tersebut akan diraskan berkurang jika pasien meminum obat dari puskesmas. Namun nyeri akan muncul kembali setelah beberapa lama. Pasien juga mengeluh susah BAB padahal sudah mengkonsumsi buah dan sayur. Pasien sering khawatir dengan kadar gula darahnya. Setiap ke puskesmas pasien selalu minta untuk dicek kadar gula darahnya. Menurut pasien, gula darah pasien pernah mencapai 200 ketika sedang rawat inap di RS Wirosaban. Saat itu pasien menderita Steven Jonson Syndrome. Sejak saat itu pasien sering khawatir. Pasien sering berfikir akan bernasib sama dengan tetangganya. Tetangga pasien menderita DM dan kakinya pritil. Pasien menjadi takut mengkonsumsi makanan yang manis. Pasien hanya minum minuman manis 1 minggu sekali ketika pengajian. Menurut pasien keluarga pasien tidak mengetahui kekhawatirannya.

Riwayat Penyakit DahuluRiwayat Asma disangkal Riwayat Hipertensi diterima Riwayat Penyakit DM diterima, namun di rekam medis pasien gula darah sewaktu pasien selalu dibawah 200 walaupun tidak mengonsumsi obat antihipertensi Riwayat penyakit Jantung disangkal Riwayat alergi dibenarkan (+) Meloxicam Riwayat merokok disangkal Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat Asma disangkal Riwayat penyakit hipertensi dan stroke disangkalRiwayat penyakit DM disangkalRiwayat penyakit jantung disangkalRiwayat penyakit Epilepsi (+) suami pasien Riwayat Pengobatan SebelumnyaPasien rutin datang ke PUSKESMAS untuk kontrol terhadap keluhan.Pasien taat dalam meminum obat..

Riwayat Personal Sosial Lingkungan Pekerjaan : Pasien tidak bekerja, suami pasien juga sudah tidak bekerja. Perkawinan : Pasien menikah sejak 60 tahun yang lalu. Sosialisasi: Pasien memiliki hubungan baik dengan anak dan cucunya, pasien juga memiliki hubungan baik dengan tetangganya.Pasien mengikuti pengajian di lingkungan rumahnya dan selalu solat berjamaah di masjid. Pasien selalu berbagi dengan tetangganya. Gaya Hidup : Pasien tidak merokok dan tidak mengkonsumsi makanan yang manisEkonomi : Pasien memperoleh uang dari cucunya setiap bulan, anaknya tidak pernah memberikan uang.

Anamnesis SistemNeurologi : Panas (-), pusing (-) cenut-cenut dan buyer, pundak terasa cengeng, kelumpuhan anggota gerak (-), kesemutan (+) Respirasi : Batuk (-), pilek (-), sesak napas (+),suara ngik/ngik (wheezing (-/-)Kardiovaskular : takikardi (-)Gastrointestinal : Muntah (-), nyeri uluhati (-),nyeri epigastrik (-), BAB susah (+) warna hitam (-), perut kembung(-), sakit pada anus (-), flatus (+)Urogenital : BAK lancar, nyeri BAK (-)Muskuloskeletal : Lemas (-), kaku sendi (-), nyeri kaki (+) , kesemutan (+)Integumentum : Gatal (-) keringat dingin (-)

Anamnesis ilness Perasaan pasien Pasien sering khawatir dengan penyakit DM yang belum pasti dideritanya. Pasien selalu khawatir gula darahnya naik. Pikiran pasien Pasien berpikiran jika gula darahnya naik, maka akan bernasib sama dengan tetangganya yang kakinya pritil. Harapan pasien Pasien berharap gula darahnya bisa turun dan tidak mengalami hal yang serupa dengan tetangganya. Fungsi sosial pasien Pasien memiliki hubungan yang baik dengan seluruh anggota keluarga dan tetangganya. Pasien selalu mengikuti kegiatan pengajian di lingkungan rumahnya. Pasien selalu rajin solat berjamah di masjid. Fungsi ekonomi pasien Pasien tidak bekerja dan memperoleh uang dari cucunyaPEMERIKSAAN UMUMKesan umum : BaikKesadaran : Compos mentis Tanda UtamaNadi / HR : 82 x/menitSuhu badan : afebris Pernafasan: 24 x/menitTekanan Darah : 130/80 mmHg

Status GeneralisKulit: teraba hangat, tidak kering, turgor kulit kembali < 2 detik, petekie (-).Kelenjar limfe: pembesaran (-)Kepala : Simetris, mesochepal, distribusi rambut merataMuka : Simetris, tidak ada jejasMata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), pupil isokor 3 mm, reflek cahaya (+/+)Hidung: Deviasi sputum (-), discharge (-)Mulut/Gigi: Bibir kering (-), lidah tidak kotorTelinga: Simetris, serumen (-/-)Leher: pembesaran kelejar tiroid dan kelenjar limfe (-)Otot: tonus normalTulang: deformitas (-)Sendi: gerakan bebas, anggota gerak lemas (-), nyeri gerak (-)

PEMERIKSAAN KHUSUS Thoraks:Inspeksi : Simetris, barrel chest (-), gerakan respirasi dalam batas normal, massa (-), retraksi suprasternal (-), retraksi intercosta (-), hematom (-), deformitas (-)Pulmo : dbn COR : dbn Abdomen dbn Ekstremitas dbn

Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 31 Desember 2014 GDS :124

Family Assesment Tools

Keterangan : : tinggal dalam satu rumah : hubungan baik/ sanagt dekat H: hipertensi E: epilepsi B: breadwinner C: care giverD: decision maker

Family Map

Family SCREEM

Family Life Line Tahun 1997 terjadi masalah dengan keluarga anak keduanya Tahun 2006 terjadi gempa di Yogyakarta yang menyebabkan rumah pasien menjadi rubuh. Tahun 2012 pasien didiagnosis hipertensi Family Life Cycle Keluarga pasien terdapat dalam fase aging family member dan extended family dengan 2 anak, 4 cucu, dan 3 buyut.

HASIL KUNJUNGAN KE RUMAH :KONDISI PASIENKunjungan ke rumah dilakukan pada tanggal 3 Januari 2015 pukul 12.30-13.30. pada kunjungan pertama pasien sedang berada dirumahnya bersama suami, menantu dan cucu menantunya. Keluhan nyeri kaki pasien sudah berkurang.

KEADAAN RUMAHLokasi: Rumah yang dihuni pasien terletak di pemukiman yang tidak terlalu padat, Kondisi rumah: Terdiri dari 2 bangunan. Bangunan pertama merupakan bangunan permanen yang dihuni oleh keluarga anak keduanya dan keluarga cucunya. Bangunan kedua merupakan bangunan semipermanen berdidnding bambu lantai tanah. Kedua bangunan tersebut saling berhubungan. Luas: luas rumah 9x8 m, jumlah penghuni dalam 1 rumah ada 8 orang

Lantai Rumah: Bangunan pertama lantai keramik, bangunan kedua lantai tanahPembagian ruangan : Pada banguan pertama terdapat 1 ruang tamu yang digabungkan dengan 3 kamar tidur. Pada bangunan kedua terdapat 1 kamar tidur yang digunakan oleh pasien dan suaminya. Dapur dan kamar mandi serta wc berada di luar rumah. Jendela rumah: Terdapat jendela di setiap kamar di bangunan pertama, namun tidak ada jendela pada bangunan kedua. Pencahayaan: Pencahayaan pada bangunan pertama baik tetapi pada bangunan kedua kurang. Pencahayaan diukur dengan cara manual yaitu pemeriksa kemampuan membaca di dalam ruangan tanpa menggunakan alat bantu penerangan.Kebersihan dan tata letak barang dalam ruangan: Pada bangunan kedua kebersihan dalam rumah sangat kurang, letak barang-barang dalam rumah kurang tertata dengan rapi dan baik, banyak barang bergelantungan dan diletakkan sembarangan.

Sanitasi Dasar: persediaan air berasal dari sumur , ada kamar mandi, ada wc, sarana pembuangan air limbah dialirkan ke sungai , samnpah yang terkumpul akan dibakar. Halaman: Memiliki halaman yang digunakan untuk memelihara ayam. Kesan kebersihan : Kurang rapi dan bersih

Penetapan skor kategori rumah sehat sebagai berikut :Baik: skor 35-42 (>83 %)Sedang: skor 29-34 (69-83 %)Kurang: skor