musparlin

20
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai mahluk hidup kita membutuhkan energi sebagai bahan untuk mendukung proses metabolisme dalam tubuh. Tubuh manusia agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik dibutuhkan gizi yang cukup dan lengkap. Kecukupan akan gizi ini diperoleh melalui makanan yang mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Kebiasaan seseorang dalam memenuhi kebutuhan gizi yang tidak sesuai dengan angka kecukupan gizi akan menimbulkan masalah. Seseorang biasa mengkonsumsi makanan yang melebihi atau kurang dari angka kecukupannya yang dibutuhkan maka berakibat pada efek samping berupa gangguan-gangguan dan penyakit pada tubuh seperti seperti gangguan akibat kekurangan yodium, anemia gizi besi, kurang viatmin A, kurang energi protein masih tetap merupakan gangguan khususnya di pedesaan. Dengan meningkatnya taraf hidup sebagian masyarakat yang tinggal baik di perkotaan maupun di pedesaan akan memberikan 1

description

pangan

Transcript of musparlin

Page 1: musparlin

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai mahluk hidup kita membutuhkan energi sebagai

bahan untuk mendukung proses metabolisme dalam tubuh. Tubuh

manusia agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik

dibutuhkan gizi yang cukup dan lengkap. Kecukupan akan gizi ini

diperoleh melalui makanan yang mengandung berbagai macam

zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Kebiasaan seseorang dalam

memenuhi kebutuhan gizi yang tidak sesuai dengan angka

kecukupan gizi akan menimbulkan masalah. Seseorang biasa

mengkonsumsi makanan yang melebihi atau kurang dari angka

kecukupannya yang dibutuhkan maka berakibat pada efek

samping berupa gangguan-gangguan dan penyakit pada tubuh

seperti seperti gangguan akibat kekurangan yodium, anemia gizi

besi, kurang viatmin A, kurang energi protein masih tetap

merupakan gangguan khususnya di pedesaan.Dengan meningkatnya taraf hidup sebagian masyarakat

yang tinggal baik di perkotaan maupun di pedesaan akan

memberikan perubahan pada gaya hidup. Pemilihan makanan

yang cenderung menyukai makanan siap santap dimana

kandungan gizinya tidak seimbang. Rata-rata makanan jenis ini

mengandung lemak dan garam tinggi, tetapi kandungan serat

yang rendah. Disamping itu masih banyak masyarakat yang hidup

dibawah garis kemiskinan dimana pemenuhan kebutuhan

makanan kurang sehingga timbul masalah gizi kurang. Jadi

masalah gizi yang timbul, baik masalah gizi kurang maupun

masalah gizi lebih sebenarnya disebabkan oleh perilaku makan

seseorang yang salah yaitu tidak adanya keseimbangan antara

konsumsi gizi dengan kecukupan gizinya.

1

Page 2: musparlin

Dalam makalah ini penulis akan memaparkan beberpa hal

diantarnya pengertian kebutuhan dan kecukupan gizi, perbedaan

diantara keduanya, serta hal yang berkaitan dengan angka

kebutuhan gizi, sehingga kita memahamai kebutuhan dan

kecukupan gizi tubuh yang kita butuhkan yang akan berdampak

pada pembiasaan hidup sehat dalam kehidupan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud kebutuhan dan kecukupan zat gizi?

2. Apa perbedaan antara kebutuhan dan kecukupan zat gizi?

3. Apa saja yang mempengaruhi kebutuhan dan kecukupan zat

gizi?

4. Bagaimana menghitung AKG serta apa kegunaan dari AKG?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari kebutuhan dan kecukupan zat

gizi.

2. Untuk memahami perbedaan antara kebutuhan dan kecukupan

zat gizi.

3. Untuk mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi

kebutuhan dan kecukupan gizi seseorang.

4. Untuk mengetahui berbagai kegunaan Angka Kebutuhan Gizi

(AKG) dan cara menghitungnya.

2

Page 3: musparlin

BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Kecukupan Gizi.

Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkaan (AKG)

atau Recommended Dietary Allowances (RDA) adalah taraf

konsumsi zat-zat gizi esensial, yang berdasarkan pengetahuan

ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir semua

orang sehat. Angka kecukupan gizi adalah banyaknya zat-zat gizi

minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertahankan

status gizi adekuat (Almatsier 2009).

AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat

badan untuk masing-masing kelompok umum, gender, aktivitas

fisik, dan kondisi fisiologis tertentu seperti kehamilan dan

menyusui. Dalam penggunaannya, bila kelompok penduduk yang

dihadapi mempunyai rata-rata berat badan yang berbeda dengan

patokan yang digunakan, maka perlu dilakukan penyesuaian. Bila

berat badan kelompok penduduk tersebut dinilai terlalu kurus,

AKG dihitung berdasarkan berat badan idealnya. AKG yang

dianjurkan tidak digunakan untuk perorangan  (Almatsier 2009).

Standar kecukupan gizi diperlukan sebagai pedoman yang

dibutuhkan oleh individu secara rata-rata dalam sehari untuk

mencapai derajat kesehatan yang optimal. Kebutuhan gizi setiap

individu berbeda tergantung beberapa faktor yang

mempengaruhinya. Penilaian standar kecukupan gizi berpedoman

pada angka kecukupan gizi (AKG). Angka kebutuhan yang

digunakan sebagai pedoman adalah hasil Widya Karya Pangan

dan Gizi yang direvisi setiap lima tahun sekali.

3

Page 4: musparlin

AKG yang ditetapkan pada Widyakarya Pangan dan Gizi

Nasional (WNPG) tahun 2004 meliputi zat-zat gizi sebagai

berikut: energi (kkal), protein (g), vitamin A (RE), vitamin D

(mcg), vitamin E (mg), vitamin K (mcg), tiamin (mg), riboflavin

(mg), niasin (mg), asam folat (mcg), piridoksin (mg), vitamin B12

(mcg), seng (mg), selenium (mcg), mangan (mg), dan flour (mg)

WNPG 2004 juga menganjurkan kebutuhan serta makanan

(dietary fiber) sebanyak 10-14 gram/1000 kkal atau 19-30

g/orang/hari, dengan rasio serat makanan tidak larut air dan serat

larut air sebesar 3:1 (Almatsier 2009).

2. Perbedaan antara Kebutuhan dan Kecukupan Gizi

Angka Kebutuhan Gizi (Nutrient Requirement) adalah

jumlah zat gizi minimal yang diperlukan seseorang/individu agar

dapat hidup sehat, diantaranya untuk mempertahankan hidup,

melakukan kegiatan internal/eksternal, menunjang pertumbuhan,

melakukan aktivitas fisik, pemeliharaan tubuh, basal

metabolisme, pernapasan dan evaporasi, serta pencernaan dan

eksresi. Angka Kebutuhan Gizi dipengaruhi oleh variasi

kebutuhan tinggi atau rendah, antara lain faktor genetika,

sementara itu dalam AKG sudah memperhitungkan variasi

kebutuhan individu dan cadangan zat gizi dalam tubuh.

Kebutuhan energi seseorang menurut FAO/WHO (1985)

adalah konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan

untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila ia mempunyai

ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai

dengan kesehatan jangka panjang dan yang memungkinkan

pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan

ekonomi.

4

Page 5: musparlin

Angka kecukupan Gizi yang dianjurkan (AKG) adalah

banyaknya masing-masing zat gizi esensial yang harus dipenuhi

dari makanan mencakup hampir semua orang sehat untuk

mencegah defesiensi zat gizi. AKG dipengaruhi oleh umur, jenis

kelamin, aktivitas, berat badan, tinggi badan, genetika dan

keadaan fisiologis seperti ibu hamil dan menyusui.

Kecukupan gizi adalah rata-rata asupan gizi harian yang

cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi hampir semua

(97,5%) orang sehat dalam kelompok umur, jenis kelamin dan

fisiologis tertentu. Nilai asupan harian zat gizi yang

diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan gizi mencakup 50%

orang sehat dalam kelompok umur, jenis kelamin dan fisiologis

tertentu disebut dengan kebutuhan gizi (Hardinsyah dan

Tampubolon 2004).

Rata-rata kecukupan energi dan protein bagi penduduk

Indonesia tahun 2013 masing-masing sebesar 2150 Kilo kalori

dan 57 gram protein perorang perhari pada tingkat konsumsi.

Sedemikian besarnya kegunaan AKG sehingga telah ditetapkan

peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75

Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan

Bagi Bangsa Indonesia.

kemarin. Hal yang umum diketahui oleh mahasiswa

bidang gizi tentang angka kebutuhan gizi dan kecukupan gizi

adalah seperti berikut:

Angka kebutuhan gizi:

1. Merupakan besarnya zat gizi yang diperlukan oleh tubuh agar

individu tersebut dapat hidup sehat dan produktif.

2. Sudut pandang yang digunakan adalah individu.

5

Page 6: musparlin

3. Biasanya digunakan pada saat akan menentukan kandungan

gizi. dari suatu menu yang akan direkomendasikan pada

orang tertentu.

4. Nilainya cenderung lebih tinggi dari pada Angka Kecukupan

Gizi (AKG).

5. Untuk menentukan angka kecukupan gizi maka harus

menggunakan tabel AKG berdasarkan WNPG 2004.

Angka Kecukupan Gizi:

1. Merupakan besarnya zat gizi yang diperlukan oleh individu

dalam satu populasi agar seluruh populasi dapat hidup sehat.

2. Sudut pandang yang digunakan adalah populasi.

3. Biasanya digunakan untuk mengoreksi kandungan gizi dari

suatu menu dengan kebutuhan setiap individu.

4. Untuk menentukan angka kebutuhan gizi harus dilakukan

dengan cara rinci

3. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan dan Kecukupan Gizi

A. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi

Kecukupan gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu

sebagai berikut :

1. Tahap pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

2. Ukuran dan komposisi tubuh.

3. Jenis kelamin.

4. Keadaan kesehatan tubuh.

5. Keadaan fisiologis tubuh.

6. Kegiatan fisik.

7. Lingkungan.

8. Mutu makanan.

9. Gaya hidup.

6

Page 7: musparlin

B. Faktor yang mempengaruhi kecukupan gizi

Kebutuhan pangan dan gizi berbeda antara indivitu,

karena dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut :

a. Tahap perkembangan,meliputi kehidupan sebelum lahir,

sewaktu bayi, masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan

lansia. Laju pertumbuhan sebelum dan setelah lahir (pre-

natal dan post-natal) serta semasa bayi (<1 tahun) adalah

lebih cepat daripada tahap lainnya dari kehidupan. Setiap

unit bobot tubuh pada saat bayi memerlukan zar gizi

esensial lebih tinggi dibandingkan masa lainnya. Usia bayi

juga paling rawan untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Janin yang sehat mempunyai peluang yang baik untuk

memulai kehidupan yang sehat. Dalam usia 6 bulan, bayi

yang sehat berat badannya dua kali lipat dari berat sewaktu

lahir. Pertumbuhan masa kanak-kanak (growth spurt I, umur

1-9 tahun) berlangsung dengan kecepatan lebih lambat

daripada pertumbuhan bayi, tetapi kegiatan fisiknya

meningkat. Oleh karena dengan adanya pertimbangan

terhadap besarnya tubuh, kebutuhan gizi tetap tinggi.

Menyediakan pangan yang mengandung protein, kapur,

fosfor yang sangat penting. Masa remaja disebut sebagai

growth spurt II, dengan kisaran usia 10-19 tahun.

Pertumbuhan seksual terjadi pada masa remaja. Selain itu

juga tinggi dan bobotnya juga bertambah, sistem kerangka

pertumbuhannya sudah lengkap, ukuran jantung serta organ

pencernaan bertambah. Masa dewasa yaitu usia 20-60 tahun

baik wanita maupun pria mengalami masa kerja fisik yang

tinggi. Pada masa dewasa madya (40-60 tahun) aktivitas

mulai menurun, angka metabolism basal (basal metabolism

rate/BMR) yang diperlukan relative rendah sehingga zat

gizi lebih digunakan untuk pemeliharaan. Pada usia lanjut

7

Page 8: musparlin

(>60 tahun) terjadi penurunan kegiatan fisik, rentan

terhadap penyakit. Zat gizi dimanfaatkan untuk

mengganti/memperbaiki jaringan yang rusak. Dengan

demikian kebutuhan energy menurun dan protein

meningkat.

b. Faktor fisiologis tubuh, misalnya kehamilan. Pada masa ini,

zat gizi diperlukan untuk pertumbuhan organ reproduksi

ubu maupun untuk pertumbuhan janin. Wanita hamil yang

tidak bertambah berat badannya mulai bulan ke empat

hingga ke tujuh, kemungkinan akan melahirkan sebelum

waktunya atau melahirkan bayi dengan berat badan lahir

rendah (BBLR < 2,5 kg). begitu pula selama menyusui,

kebutuhan gizi lebih tinggi daripada sebelum hamil karena

zat gizi diperlukan ibu untuk menghasilkan ASI.

c. Keadaan sakit dan dalam penyembuhan. Seseorang yang

menderita penyakit yang disertai dengan demam

membutuhkan lebih banyak protein. Pada masa ini akan

banyak kehilangan nitrogen yang diperoleh dari

perombakan protein.

d. Aktivitas fisik yang tinggi makin banyak memerlukan

energy. Pengukuran kebutuhan energy didasarkan pada

pengeluaran energy dengan komponen utama angka

metabolism besar (BMR) dan kegiatan fisik sesuai dengan

tingkatannya (ringan, sedang, berat) pada masing-masing

jenis kelamin.

e. Ukuran tubuh (berat dan tinggi badan), pada jenis kegiatan

yang sama, orang yang besar menggunakan lebih banyak

energy daripada yang kecil.

Dari faktor diatas menginformasikan bahwa untuk

mencapai angka kebutuhan dan kecukupan gizi diperlukan

penyusunan makanan yang seimbang sehingga tubuh tidak

8

Page 9: musparlin

kelebihan ataupun kekurangan dalam menerima zat gizi.

Adapun prinsip penyususnan menu seimbang yaitu:

1. Bahan makanan mempunyai tiga fungsi bagi seseorang, yaitu

fungsi biologi, psikologi dan sosial.

2. Makanan dapat dikelompokkan menurut slogan empat sehat

lima sempurna menjadi lima golongan, yaitu makanan pokok,

lauk pauk, sayur-sayuran, buah dan susu.

3. Pemilihan bahan makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor,

yaitu : keadaan psikologi, pendidikan, pendapatan, sosial

budaya dan geografi.

4. Dalam memilih bahan makanan perlu memperhatikan jenis

dan tanda kerusakan bahan makanan serta ciri-ciri bahan

makanan yang baik.

5. Pengertian menu seimbang adalah susunan hidangan

beberapa macam makanan yang mengandung energi dan zat

gizi secara cukup, baik jenis maupun jumlahnya.

6. Manfaat yang diperoleh dari menyusun menu seimbang

adalah kebutuhan zat gizi dapat terpenuhi; dapat memilih

bahan makanan yang baik, dan sesuai dengan keadaan sosial,

ekonomi dan budaya; mengurangi kehilangan zat gizi selama

penyiapan makanan; serta mengurangi kebosanan akan menu

makanan.

7. Dalam merencanakan menu seimbang perlu memperhatikn

berbagai faktor, yaitu : kecukupan zat gizi, pemilihan bahan

makanan yang baik dan sesuai , serta penyelenggaraan

makanan.

8. Proses yang harus dilakukan dalam menyusun menu adalah

menentukan kecukupan gizi, menentukan hidangan,

penentuan pemilihan bahan makanan, serta pengolahan bahan

makanan.

9

Page 10: musparlin

4. Cara Menghitung Angka Kebutuhan Gizi

Angka Kecukupan Gizi (AKG) setiap individu akan berbeda

sesuai dengan kondisi masing-masing. Untuk mengukur AKG

bagi orang dewasa secara cepat, kebutuhan kalori/energi dapat

menggunakan rumus sebagai berikut:

Jenis

Kelamin

Angka Kecukupan Gizi ( AKG )

Ringan Sedang Berat

Laki –

Laki

1,56 x

BMR

1,76 x

BMR

2,10 x

BMR

Perempuan 1,55 x

BMR

1,70 x

BMR

2,00 x

BMR

Prinsip untuk menentukan Angka Kecukupan Energi

didasarkan pada pengeluaran energi dimana komponen Basal

Metabolic Rate (BMR) merupakan komponen utama. Nilai BMR

ditentukan oleh berat dan susunan tubuh serta umur dan jenis

kelamin. Secara sederhana nilai BMR dapat ditaksir dengan

menggunakan rumus regresi linier sebagai berikut :

Rumus untuk menaksir nilai BMR

Kelompok

Umur

( Tahun )

BMR ( kkal/hari )

Laki – laki Wanita

0 – 3 60,9 BB + 54 61,0 B + 51

3 – 10 22,7 BB + 495 22,5 B + 499

10 – 18 17,5 BB + 651 12,2 B + 746

18 – 30 15,3 BB + 679 14,7 B + 496

30 – 60 11,6 BB + 879 8,7 B + 829

> 60 13,5 BB + 487 10,5 B + 596

10

Page 11: musparlin

Sumber : FAO/WHO/UNU, 1985 (dengan penyesuaian)

(dikutip dari Widyakarya Pangan dan Gizi VI, 1998)

Keterangan :

BB = Berat Badan (dapat digunakan actual weight atau BB

ideal/norma tergantung tujuan)

Dengan komposisi makanan sehari 60% dari sumber

karbohidrat, 20% dari protein dan 20% dari lemak. Kecukupan

protein yang dianjurkan adalah 0,8 gram/kgBB/hari. Konsumsi

protein yang berlebih dapat membebani fungsi ginjal. Pada

kondisi tertentu, seperti gizi buruk atau masa penyembuhan

konsumsi protein dapat ditingkatkan antara 1,2 - 1,8

gram/kgBB/hari. Dianjurkan memenuhi kebutuhan protein dari

protein nabati dan hewani dengan perbandingan 3:1. Widya

Karya Pangan dan Gizi VI tahun 1998, menetapkan AKG bagi

orang dewasa secara nasional berdasarkan kebutuhan

energi/kalori dari protein, sebagai berikut:

Indikator

Tingkat

Konsumsi

Tingkat

Persediaan

Energi 2.150 K Kalori 2.500 K Kalori

Protein 46,2 gram 55 gram

(9 gram protein ikan, 6 gram protein hewani lain dan 40 gram

protein nabati)

AKG diatas bila kita jabarkan menurut takaran konsumsi

makanan sehari pada orang dewasa umur 20-59 tahun, yaitu:

nasi/pengganti 4-5 piring, lauk hewani 3-4 potong, lauk nabati 2-4

11

Page 12: musparlin

potong, sayuran 1 ½ - 2 mangkok dan buah-buahan 2-3 potong.

Dengan catatan dalam keadaan berat badan ideal.

Adapun Kegunaan Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan

adalah sebagai berikut.

a. Untuk menilai kecukupan gizi yang telah dicapai melalui

konsumsi, makanan bagi penduduk/golongan masyarakat

tertentu yang didapatkan dari hasil survei gizi/makanan;

b. Untuk merencanakan pemberian makanan tambahan balita

maupun untuk perencanaan institusi;

c. Untuk merencanakan penyediaan pangan tingkat regional

maupun nasional;

d. Untuk patokan label gizi makanan yang dikemas apabila

perbandingan dengan angka kecukupan gizi diperlukan;

e. Untuk bahan pendidikan gizi.

12

Page 13: musparlin

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Dari uraian materi di atas dapat disimpulkan bahwa antara

kebutuhan dengan kecukupan gizi adalah hal yang berbeda

namun saling berkaitan satu sama lain. Dimana kebutuhan gizi

adalah konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan

untuk menutupi pengeluaran energi seseorang sedangkan

kecukupan gizi yaitu jumlah zat gizi minimal yang diperlukan

seseorang/individu agar dapat hidup sehat.

Untuk emeperoleh angka kecukupan gizi diperlukan menu

seimbang sesuai dengan kebutuhan gizi yang diperlukan

seseorang. Sehingga setiap orang memiliki kriteria tersendiri

terhadap jumlah kebutuhan dan kecukupan gizi yang mereka

butuhkan sesuai dengan faktor-faktor yang telah ditetapkan.

B. Saran

Informasi yang terkandung dalam makalah ini sekiranya

dapat diaplikasikan dalam kehindupan sehari-hari sebagi bentuk

implementasi kita terhadap ilmu yang telah didapatkan memalui

diskusi Mata Kulian Pangan dan Gizi. Semoga memberi banyak

manfaat.

13