MUKJIZAT YESUS KRISTUS DALAM PREPEKTIF GEREJA ROMA...
Transcript of MUKJIZAT YESUS KRISTUS DALAM PREPEKTIF GEREJA ROMA...
i
MUKJIZAT YESUS KRISTUS DALAM PREPEKTIF
GEREJA ROMA KATOLIK DAN SAKSI-SAKSI YEHUWA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Agama (S.Ag)
Oleh :
Muhammad Abudzar
NIM 1113032100049
JURUSAN STUDI AGAMA-AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020 M/ 1441 H
ii
Mukjizat Yesus Kristus Prepektif
Gereja Roma Katolik Dan Saksi-Saksi Yehuwa
Skripsi
Diajukan ke Fakultas Ushuluddin untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Agama (S.Ag)
Oleh :
Muhammad Abu Dzar NIM: 1113032100049
Pembimbing,
Drs. M. Nuh Hasan . MA. NIP: 19610312 158903 1 002
PROGRAM STUDI STUDI AGAMA-AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul MUKJIZAT YESUS KRISTUS DALAM PREPEKTIF
GEREJA ROMA KATOLIK DAN SAKSI-SAKSI YEHUWA. Telah diujikan
dalam sidang munaqashah Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal24Juli 2020. Skripsi ini telah diterima sebagai
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Agama (S. Ag) Program Strata Satu (S-
1) pada jurusan Studi Agama-agama.
Jakarta, 24 Juli 2020
SidangMunaqasyah
Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota
Syaiful Azmi, MA
NIP. 19710310 199703 1 005
Lisfa Sentosa Aisyah, MA
NIP. 1975050506 200501 2 003
Anggota,
Penguji I Penguji II
Dra. Hermawati, MA
NIP. 19541226198603 2 002
Drs.DadiDarmadi, MA
NIP. 19690707 199503 1 001
Dosen Pembimbing,
Drs. M. Nuh Hasan, M.A
NIP. 19610312 158903 1 002
iv
v
Abstrak
Muhammad Abu Dzar. NIM 1113032100049. MUKJIZAT YESUS
KRISTUS DALAM PREPEKTIF GEREJA ROMA KATOLIK DAN SAKSI-
SAKSI YEHUWA. Program Studi Agama-Agama, Fakultas Ushuluddin,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
Studi ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana Mukjizat Yesus Kristus
Dalam Prepektif Gereja Roma Katolik dan Saksi-Saksi Yehuwa. Dalam ketentuan
umum mukjizat itu kejadian yang luar biasa yang dilakukan oleh Yesus Kristus
sebagai tanda ia diutus oleh Tuhan.
.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian library research dengan
melakukan suatu penelitian untuk memperoleh data , baik untuk data primer dan
data sekunder , yang bersumber dari buku, majalah, artikel, jurnal, dan lain-lain,
berdasarkan hasil bacaan, catatan, dan bahan-bahan lainnya yang diolah untuk
dikumpulkan. Deskriptif analitik digunakan penulis untuk menganalisis data-data
berdasarkan bahan-bahan yang telah ditelaah secara mendalam.
Hasil penelitian menunjukan bahwa mukjizat dalam prepektif Gereja Roma
Katolik dan Saksi-Saksi Yehuwa itu sama dalam arti dan peristiwa, sedangkan
perbedaanya terdapat pada kedudukan dan maknanya. Bagi Gereja Roma Katolik
kedudukan Yesus adalah Tuhan adapun maknanya menunjukan bahwa Yesus itu
Ilahiyah atau tanda Yesus sebagai Anak Allah nanti ketika kedatangan yang kedua
Yesus itu sebagai raja di kerajaanNya atau bisa disebut juga sebagai Allah itu
sendiri, sedangkan bagi Saksi-Saksi Yehuwa kedudukan Yesus adalah manusia
yang di agungkan atau dimuliakan Yehuwa, adapun maknanya menunjukkan ketika
kedatangan yang kedua hanya sebagai juru selamat atau utusan yang mewartakan
kerajaan Yehuwa dan menjadi rajaNya adalah Yehuwa itu.
Kata Kunci: Mukjizat, Saksi-saksi Yehuwa, Roma Katolik,Yesus Kristus.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta
alam yang telah mempermudah atas segala kesulitan melalui rahmat dan hidayah-
Nya kepada Penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beriring
salam juga Penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa hambatan terbesar dalam menyusun skripsi ini
adalah kemalasan dan ketidak konsistenan. Namun, dukungan, motivasi, dan saran
juga datang seiring hambatan menguji penulis. Oleh karena itu, sekiranya penulis
perlu mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah mendukung untuk
menyelesaikan skripsi ini, mereka adalah:
1. Dekan Fakultas Ushuluddin, Dr. Yusuf Rahman, MA. dan segenap jajaran
dosen dan staf di Ushuluddin serta Program Studi Agama-Agama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan waktunya untuk
membantu Penulis selama fase perkuliahan.
2. Kepada Ketua Jurusan Studi Agama-Agama, Syaiful Azmi, MA dan Sekretaris
Jurusan, Lisfa Sentosa Aisyah, MA yang bersedia menyediakan waktunya
untuk saya konsultasi mengenai skripsi ini.
3. Kepada Drs. M. Nuh Hasan, MA sebagai Dosen Pembimbing. Terimakasih atas
waktu, kesempatan, dan kesabaran yang telah didedikasikan kepada Penulis
selama menulis skripsi ini.
4. Kepada keluarga dan saudara saya terutama bapak H. Miskan sebagai ketua
geng raden saleh dan ibunda HJ. Sumtini istri kang bahar(H. Miskan)
vii
5. Kepada teman-teman Studi Agama-Agama angkatan 2013
khususnya kelas PA.b.
6. Kepada teman-teman komunitas Anak panah.
7. Kepada teman-teman Wasiat Jakarta
Tidak ada yang dapat penulis berikan selain doa kepada Allah SWT agar
diberikan balasan yang setimpal, aamiin. Terakhir, penulis meminta
kritik dan saran untuk bahan pertimbangan perbaikan skripsi. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membaca dan
mampu memberikan sumbangsih bagi Program Studi Agama-
Agama.Alhamdulillahirabbil’alamiin.
Ciputat, 14 Juli 2020
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................iii
ABSTRAK................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................... vi
DAFTAR ISI ............................................................................................viii
BAB I ........................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6
C. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6
D. Tujuan Penulisan............................................................................ 6
E. Kerangka Teori .............................................................................. 7
F. Tinjaun pustaka............................................................................ 12
G. Metode Penelitian ......................................................................... 13
BAB II........................................................................................................ 17
Mukjizat Yesus Kristus Menurut Gereja Roma Katolik ..................... 17
A. Kedudukan Yesus Kristus Menurut Gereja Roma Katolik ..... 17
B. Arti Mukjizat Menurut Gereja Roma Katolik .......................... 26
C. Peristiwa Mukjizat Menurut Gereja Roma Katolik ................. 29
D. Makna Mukjizat Menurut Gereja Roma Katolik ..................... 35
BAB III ...................................................................................................... 38
ix
Mukjizat Yesus Kristus Menurut Saksi-Saksi Yehuwa....................... 38
A. Kedudukan Yesus Kristus dalam Saksi-Saksi Yehuwa. ........... 38
B. Arti mukjizat menurut Saksi-Saksi yehuwa .............................. 50
C. Peristiwa mukjizat Yesus Kristus menurut Saksi-Saksi Yehuwa 55
D. Makna Mukjizat Menurut Saksi-Saksi Yehuwa. ...................... 59
BAB IV ...................................................................................................... 62
Perbandingan Mukjizat Yesus Kristus Menurut Gereja Roma Katolik dan Saksi-Saksi Yehuwa .......................................................................... 62
A. Kedudukan Yesus Kristus Menurut Gereja Roma Katolik dan Saksi-Saksi Yehuwa. ................................................................................ 62
B. Arti Mukjizat Menurut Gereja Roma Katolik dan Saksi-Saksi Yehuwa. ..................................................................................................... 70
C. Peristiwa Mukjizat Yesus Kristus Menurut Gereja Roma Katolik Dan Saksi-Saksi Yehuwa ........................................................... 71
D. Makna Mukjizat Yesus Kristus Menurut Gereja Roma Katolik Dan Saksi-Saksi Yehuwa ......................................................................... 73
BAB V ........................................................................................................ 76
PENUTUP ................................................................................................. 76
A. Kesimpulan ................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 78
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama merupakan aturan atau tatacara hidup manusia dalam hubungannya
dengan Tuhan dan sesamanya. Agama dapat mencakup tata tertib upacara, praktek
pemujaan, dan kepercayaan kepada Tuhan. Agama juga berfungsi sebagai pedoman
hidup manusia, sehingga tercipta suatu hubungan serasi antar manusia dan dengan
Yang Maha Pencipta.1
Dengan banyaknya agama di dunia ini, tidak menutup kemungkinan
terdapat perbedaan maupun persamaan (kesejajaran) konsep ajaran antara agama
yang satu dengan agama yang lain. Adakalanya perbedaan terdapat pada hal-hal
yang tidak prinsip seperti dalam hal peribadatan, namun tidak menutup
kemungkinan perbedaan juga terdapat dalam hal yang bersifat prinsip dan
fundamental seperti dalam tataran teologi. Dari semua pola yang khas dari tingkah
laku pemeluk agama yang berkaitan dengan ritual-ritual keagamaan, puasa
merupakan salah satu ritual atau ibadah keagamaan yang senantiasa dilaksanakan
oleh pemeluk agama di dunia, walau dalam tatacara pelaksanaan dan jumlah
bilangan puasa berbeda antara satu ajaran agama dengan ajaran agama yang
lainnya. 2
1 Team 1990, Ensiklopedia Nasional Indonesia Jilid 9 (Jakarta: Cipta Adi Pustaka, 1990),
h. 125. 2 Rousydiy Lathief, Puasa Hukum dan Hikmahnya Berdasarkan Kitab Allah dan Sunnah
Rasulullah S.A.W (Medan: Rainbow, 1986), h. 49.
2
Agama Kristen itu mempunyai wahyu dari Allah yaitu al- Kitab, tetapi ada
juga yang mengatakan Yesus Kristus karena menurut orang Kristen wahyu itu
adalah pernyataan diri Allah sendiri, sehingga alam juga bisa disebut wahyu. Dan
kepercayaan orang Kristen Al- Kitab sendiri itu merupakan salah satu Mukjizat
yang diberikan Allah kepada Yesus Kritus, Konsep mukjizat sendiri di dalam
Kristen itu ada beberapa pendapat, sehingga ada yang berpendapat mukjizat bisa
terjadi lagi yang merupakan pernyataan diri Allah sendiri, Sedangkan dalam Islam
mukjizat di turun kan kepada nabi dan rasul nya.
Dari keterangan di atas arti Mukjizat (Arab. معجزة Baca Mu'jizah) adalah
perkara di luar kebiasaan yang dilakukan oleh Allah melalui para nabi dan rasul-
Nya untuk membuktikan kebenaran kenabian dan keabsahan risalahnya.3 Mujizat,
atau dalam bahasa Inggris disebut Miracle, menurut kamus Webster’s New World
Dictionary adalah sebuah peristiwa atau tindakan yang terlihat kontradiksi dengan
kaidah ilmu pengetahuan dan seringkali diyakini dari Allah. Dengan lebih
sederhana lagi dapat dikatakan bahwa mujizat itu adalah suatu yang melampaui akal
budi manusia. Manusia tidak dapat melakukan bahkan tidak dapat menjelaskan nya
dengan akal-budi maupun ilmu pengetahuan, dari kata-kata saja sudah berbeda
penulisannya karena mereka mempunyai pendapat sendiri-sendiri. maka dari itu
jelas ada sesuatu mukjizat Yesus Kristus menurut Gereja Roma Katolik dan Saksi-
Saksi Yehuwa.
Dari zaman ke zaman, orang Kristen senang dengan mujizat-mujizat yang
3 Shalih al Fauzan, Al Irsyad ila Shahih al I’tiqad, (Jakarta: Ar-Ri’asatul ‘Aamah li Idarotil
Buhutsil ‘Ilmiyyah, 1990). h. 205.
3
ditawarkan dan dipromosikan oleh pelayanan lembaga-lembaga dan atau gereja-
gereja tertentu. Orang Kristen percaya bahwa mujizat Allah masih berlangsung
hingga hari ini. Namun, beberapa isu kontemporer (masa kini) patut menjadi
perhatian kita di tengah maraknya pelayanan mujizat, khususnya kesembuhan ilahi.
Misalnya, apakah makna mujizat pada masa kini? Apakah semua pelayanan mujizat
berasal dari Allah? Bagaimana mengenali mujizat yang bukan berasal dari Allah?
Bagaimana mencermati praktik pelayanan mujizat yang menggunakan media
tertentu? Di sini ditulis dalam Alkitab yaitu "Saudara-saudaraku yang kekasih,
janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal
dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh
dunia” (1 Yohanes 4:1).4
Lagu “Mukjizat Itu Nyata” karangan Jonathan Prawira banyak digandrungi
oleh orang Kristen dari berbagai denominasi. Sepertinya, penulis lagu tersebut ingin
“mengklaim” bahwa mukjizat harus terjadi setiap hari. Klaim semacam ini
didukung juga oleh maraknya Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang disertai
kesembuhan ilahi, misalnya yang dipimpin oleh T. B. Joshua, yang diselenggarakan
di Graha Bethany dengan memakai tema “Kuasa Tuhan: Datang dan Alami
Kesembuhan Ilahi!” Atau, acara serupa yangyang digelar oleh GBI Tiberias
Surabaya yang dipimpin oleh yesaya pariadji.5
Karena perbedaan pendapat para pengikutnya maka, agama Kristen
terpecah dan terbagi menjadi beberapa aliran, yaitu : Kristen Ortodoks (Kristen
4 W. R. F. Browning, Kamus Alkitab (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011), h. 386 5 “Iklan-iklan KKR Kesembuhan Ilahi”, di Harian Jawa Pos, Minggu, 30 September 2007,
h. 18.
4
Koptik di Mesir, serta Ortodoks Yunani dan Rusia), Kristen Katolik, Kristen
ibadahnya. Protestan dan Kristen Saksi-Saksi Yehuwa. Keempatnya adalah
bagian dari agama Kristen, tetapi memiliki perbedaan pemahaman dan
pandangan, baik dalam masalah teologi, penafsiran terhadap kitab suci, maupun
dalam tata cara Kristen Saksi-Saksi Yehuwa dalam kamus teologi artinya
adalah sekte yang dimulai oleh Charles Taze Russel (1852-1916) di Amerika
Serikat dan pada mulanya disebut “Asosiasi Pelajar Kitab Suci Internasional”.
Ia yakini bahwa kedatangan Kristus yang kedua akan terjadi dalam
waktu yang dekat dan keyakinan inilah yang ia sebarkan. Sikapnya berumusan
terhadap gereja-gereja dan benci terhadap pemerintahan sipil. Oleh karena itu,
pengikut seringkali melawan hukum dan kemudian dibela oleh Joseph Franklin
Rutherford (1869 1941). Rutherforf kemudian menjadi pemimpin kedua dalam
sekte ini, yang selanjutnya disebut sebagai Saksi Yehuwa.6
Badan hukum resmi Saksi Yehuwa sedunia, The Watch Tower,
menyatakan bahwa pengertian dari Saksi-Saksi Yehuwa mempunyai makna
yang deskriptis, menunjukkan bahwa mereka memberi kesaksian tentang
Yehuwa, KeilahianNya dan maksud tujuanNya. yang dinamakan Balai Kerajaan
Saksi-Saksi Yehuwa, yang membedakan dengan tempat ibadah Kristen pada
umumnya menyebut dengan istilah Gereja. Saksi-Saksi Yehuwa memiliki
tempat ibadah Yehuwa menyebutnya Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa
karena jamaatnya mempunyai kewajiban memberitahukan tentang Kerajaan
Allah Yehuwa. Pada awalnya jamaatnya memang dari berbagai gereja akan
6 Gerald O’collins.SJ dan Edward G.Farrugia.S.J, dkk., kamus teologi (Yogyakarta :
Kanisisus, 1990), h. 232.
5
tetapi kumpulan orang-orang ini setelah mempelajari Alkitab dengan seksama
ternyata arti dari gereja itu adalah bukan nama bangunan akan tetapi
sekumpulan orang yang berkumpul yang dibimbing oleh Roh Kudus, sehingga
tempat mereka ibadat tidak cocok disebut gereja. Maka dari itu mereka
menyebutnya sebagai Balai Kerajaan karena sesuai dengan visi misinya untuk
memberitahukan tentang kerajaan Allah. 7
Melalui keterangan di atas saya ingin menulis skripsi yang berjudul
Mukjizat Yesus Kristus Dalam Prepektif Gereja Roma Katolik Dan Saksi-Saksi
Yehuwa, itu dikarenakan aliran Gereja Roma Katolik dan Saksi-Saksi Yehuwa
mempunyai umat yang banyak sampai - sampai di setiap negara itu ada, kedua
aliran ini saling berlomba - lomba untuk menyebarkan para pendakwah dan
misionaris untuk mencari umat supaya masuk ke alirannya. Biasanya ketika kedua
aliran itu bertemu dalam satu negara kemungkinan akan terjadi konflik entah itu
dari politik, sosial, ekonomi dll. Bukan hanya mukjizat itu sendiri tapi dalam hal
Yesus Kristus yang satu menganggap sebagai nabi atau guru yang satunya lagi
sebaga Anak Allah. Dan kedua aliran ini mempunya kiblat masing-masing yakni
untuk Gereja Roma Katolik kiblatnya berada di Vatikan Itali sedangkan Saksi-Saksi
Yehuwa mempunyai kiblat Warwick Amerika Serikat.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dalam penelitian ini akan
dibahas tentang judul skripsi ini “ Mukjizat Yesus Kristus Dalam Prepektif Gereja
Roma Katolik Dan Saksi-Saksi Yehuwa”
7 Rahman Yunita Nur Azizah, “ Teoligi Kristen Saksi-Saksi Yehuwa Mengenai Natal Di
Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa Raya Jemursari Surabaya” ( Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin
Dan Filsafat, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya,2018), h. 3.
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah pokok dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pandangan Gereja Roma Katolik dan Saksi-Saksi Yehuwa
tentang mukjizat Yesus Kristus?
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi universitas UIN Syarif Hidayatullah
Penulisan ini diharapkan mampu menambah bahan bacaan tentang mukjizat
Yesus Kristus Gereja Dalam Prepektif Roma Katolik dan Saksi-Saksi Yehuwa.
2. Bagi penulis
Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan dalam menulis karya
ilmiah khususnya mengenai Mukjizat Yesus Kristus Dalam Prepektif Gereja Roma
Katolik dan Saksi-Saksi Yehuwa.
3. Bagi pembaca
Skripsi ini diharapkan mampu menarik minat bagi pembaca untuk
mempelajari tentang Mukjizat Yesus Kristus Dalam Prepektif Gereja Roma Katolik
dan Saksi-saksi Yehuwa.
D. Tujuan Penulisan
Tulisan ini bertujuan:
1. Untuk memenuhi penyelesaian akhir perkulian meraih gelar Sarjana Agama
(S.Ag) dalam jurusan Studi-Studi Agama Fakultas Ushuluddin UIN Syarif
Hidayatullah.
7
2. Untuk mengembangkan wawasan intelektual selama melakukan
pembelajaran dalam jurrsan Studi-Studi Agama Fakultas Ushuluddin UIN
Syarif Hidayatullah.
E. Kerangka Teori
Dengan pemahaman yang berbeda-beda masing-masing agama mengakui
keberadaan mukjizat. Namun, semua agama sepakat adalah sesuatu yang ajaib
berasal dari tuhan. Pemahaman ini selain di temukan dalam pendapat para
pemikir/tokoh agama, juga terdapat dalam kitab suci, baik dalam bentuk ayat-ayat
pendukung maupun dalam bentuk kisah :
1. Hindu
Dalam agama Hindu, keberadaan mukjizat dikaitkan dengan tokoh
penjelmaan dewa Wisnu yang disebut Awatara (bdk. Lokeswara). Awatara selalu
hadir di dunia menyelamatkan manusia ketika dunia dalam keadaan kacau dan
rusak akibat kejahatan manusia. Ia datang untuk menegakkan Dharma (kebenaran).
Sepanjang sejarah semesta, Dewa Wisnu menjelma menjadi 10 Awatara. Mereka
itu adalah Ramaparasu (ksatria kapak), Varaha (celeng), Narashima (singa), Matsa
(ikan), Kurma (kura-kura), Wamana (manusia cebol), Krisna, Buddha, dan Kalki.
Bhagawan Das menggolongkan mukjizat Khrisna menjadi beberapa jenis:
a. Memberi penampakan-penampakan yang bersifat menerangkan
b. Melihat dari jarak yang sangat jauh
c. Memperbanyak makanan atau benda
d. Memproyeksikan badan halus sehingga terlihat serentak di mana-mana
Dari sepuluh Awatara ini ada Awatara yang masih dinantikan
8
kedatangannya di dunia. Ibarat Mesias, ia akan mengembalikan kejayaan kebenaran
di akhir jaman Nanti. Dialah Kalki Awatara.8
2. Buddha
Agama Buddha memahami mukjizat sebagai pertolongan gaib dari Tuhan.
Dalam membuat mukjizat Tuhan menghadirkan diri dalam wujud Buddha
Avaloketesvara (Buddha Penolong). Ia bertugas memperbaiki cara pandang agama
yang keliru.
Kadang Sang Buddha ini menampakkan diriNya dalam rupa cahaya kemilau
keemasan. Beberapa kisah menjelaskan bahwa seseorang sering selamat dari
bahaya maut dengan adanya cahaya kemilau. Selain itu, mukjizat Tuhan dapat
terjadi pada siapa saja yang mengucapkan mantra Amitabha dengan penuh iman.
Amitabha artinya Buddha Penolong.
Kitab Petavatthu menjelaskan bahwa manusia yang masih hidup di dunia
ini dapat membuat mukjizat bagi jiwa-jiwa yang mengalami penderitaan di alam
Yama. Manusia dapat membebaskan penderitaan jiwa-jiwa dengan cara beramal
dan memberi derma pada sangha atau kepada biksu.
Dalam Kevatta Sutta Sang Buddha menjelaskan adanya tiga macam mukjizat yakni:
a. Idddhi patihariya (sering disalahpahami sebagai sihir); b. Adesana
patihariya (sering disalahpahami sebagai praktek guna-guna), dan c. Anusani
patihariya. Sang Buddha menolak dua yang pertama dan menerima satu yang
terakhir. Anusasani patihariya adalah mukjizat kekuatan ajaran yang melibatkan
praktek moralitas, konsentrasi dan pengetahuan, dan akhirnya membawa lenyapnya
8 Sudartha Tjok Rai, Upadesa tentang Ajaran-ajaran Hindu, (Surabaya: Paramita,2005),
h. 11
9
asava (dukka). Namun demikian, Sang Buddha kadang membuat mukjizat iddhi
patihariya dan adesana patihariya untuk menyadarkan orang akan perilakunya yang
kurang baik. Hal ini misakan berjalan-jalan di udara.9
3. Khong Hu Cu
Berdasar legenda diceritakan bahwa kelahiran Khong Hu Cu disertai dengan
mukjizat. Ia yang lahir di gua dan ditinggalkan orang tuanya kemudian disusui oleh
harimau dan dikipasi oleh sejumlah burung elang yang mengepak-kepakkan
sayapnya.
Bila mukjizat dikaitkan dengan segala peristiwa penyelamatan Allah pada
manusia, maka Khong Hu Cu adalah orang yang dipilih Allah untuk mengadakan
mukjizat bagi bangsanya. Berkat ajarannya, keteladanan hidupnya, dan
perjuangannya banyak orang terbebas dari kemiskinan jasmani dan rohani. Bahkan
hingga sekarang ajaran Khong Hu Cu merupakan jalan banyak orang untuk
mencapai kesempurnaan.10
4. Islam
Agama Islam melihat mukjizat sebagai kelebihan dan keistimewaan pribadi
yang luar biasa, dalam diri para rasul. Mukjizat juga dapat diartikan sebagai sesuatu
yang tampak luar biasa dalam diri para nabi. Para nabi dan para rasul dibekali kuasa
untuk membuat mukjizat demi membuktikan keberadaannya sebagai utusan-utusan
Allah.
9 U Ko Lay, Guide To Tipitaka ( Pandua Tipitaka Kitab Suci Agama Buddha), Penerjemah
L. Anggawati dan W. Cintiawati, dkk., ( Klaten: Vihara Bodhiwansa, 2000), h. 15
10 Sapurta,Lyndan, Khong Hu Cu. Kehidupan Humanis Besar, ( Batam : Lucky Publishers,
2004), h. 21
10
Beberapa contoh kisah mukjizat:
a. Kisah mukjizat nabi Musa ( Al- A’raaf 103 – 171).
b. Keajaiban kehamilan Maryam (Maryam, 16 – 22).
c. Kisah Perang Gajah di mana dalam membantu nabi Muhammad Tuhan
menurunkan pasukan burung ababil.
Muhammad ini adalah nabi paling manusiawi, sebab tidak terlalu
menonjolkan “kenabiannya”. Kalau kata Cak Nun “yang didakwahkan Rasululloh
itu adalah monoteisme, kemanusiaan dan akhlak mulia” sehingga beliau tidak
seperti nabi-nabi lainnya yang masyhur dengan mukjizatnya masing-masing, walau
sebenarnya beliau sendiri punya “afdholul mukjizat”, mukjizat terbaik berupa al-
Qur’anul Karim. Mukjizat berarti suatu hal yang luar biasa atau kejadian yang di
luar adat, dan akal sehat manusia. Hal itu murni diberikan oleh Allah kepada para
nabi. Namun Nabi Muhammad menolak mukjizat yang di luar adat tersebut, karena
yang selaras dengan adat pun sebenarnya di luar batas kemampuan manusia. Gus
Baha menjelaskan kalau kita mau melihat qudrat Allah dengan cara menunggu
lautan terbelah, unta keluar dari batu, maka ini bisa dikatakan kecelakaan besar di
dalam tauhid, kecelakaan besar dalam penyaksian qudrat Allah. Dan bahayanya itu
adalah logika orang kafir, orang kafir baru mau beriman kalau dia ditunjukkan
sesuatu yang di luar adat atau kemampuan manusia.11
11 Ahmad Dhail, “Mukjizat Nabi Muhammad, Gus Baha’, dan Lagu Air Supply”, artikel
diakses pada 28 Juli 2020, dari https://alif.id/read/ahmad-dhail/mukjizat-nabi-muhammad-gus-
baha-dan-lagu-air-supply-b226328p/.
11
5. Kristen dan katolik
Agama Kristen dan Katolik meletakkan peristiwa mukjizat dalam rangka
karya penyelamatan Tuhan secara utuh. Maka semua yang terjadi dalam diri
manusia adalah mukjizat, mengingat semua terjadi atas kehendak dan campur
tangan Tuhan yang kuasa dalam diri manusia yang hina. Secara alkitabiah, beberapa
ayat yang mengacu pada keberadaan mukjizat bagi umat Kristen / Katolik antara
lain :
a. Tanpa Tuhan pekerjaan manusia sia-sia belaka ( Mzm. 127 )
b. Bagi Tuhan tiada yang mustahil ( Mat. 19:26 )
Sedangkan dalam kisah Kitab Suci banyak diceritakan bagaimana para nabi
perjanjian lama (jaman sebelum Isa Almasih) maupun Yesus (juga para rasul)
membuat berbagai mukjizat. Mukjizat itu mereka buat untuk mengingatkan
manusia akan kebesaran Tuhan yang mengutusnya. Kisah itu misalnya:
a. Musa membelah laut merah (Kitab Keluaran).
b. Kisah Elia membangkitkan anak janda Sarfat dari kematian (II Raj. 17:17-24)
c. Kisah Yesus mengubah air menjadi anggur (Yoh 2:1-11).
Banyak orang beragama mempunyai pendapat masing-masing mengenai teori
ketuhanan. Hal itu menyebabkan ada beberapa teolog yang mempunyai
pemikiranyang berbeda untuk mencari kebenaran yang di ajarkan Alkitab terutama
untuk aliran Kristen khususnya Saksi Yehuwa. Aliran ini merujuk langsung apa
yang Alkitab ungkapkan. Mereka juga tidak mengenal istilah teologi, tetapi mereka
menerapkan ajaran dari Alkitab. Banyak sebagian menganggap aliran ini
melenceng dari ajaran Kristen, dan berbeda dari golongan kristen sendiri. Padahal
12
sebenarnya ajaran ini menerapkan apa yang Alkitab ajarkan dan menerapkannya
didalam kehidupan mereka sehari-hari.
Sedangkan dalam Gereja Roma Katolik ajaranya sudah umum dikalangan
Kristen sendiri, aliran ini pertama kemudian muncul aliran-aliran/dogma-dogma
lain itu dikarenakan ajaran yg dibawa yesus itu sudah melenceng dari yang aslinya.
seperti halnya muncul aliran Saksi-Saksi Yehuwa yang berbeda tentang yesus itu
sendiri, kerjaan Allah, Natal dll. Dari situ saya ingin membuat karya ilmiah itu tapi
akan membahas mukjizat yesus menurut kedua aliran tersebut.
F. Tinjaun pustaka
Tujuan adanya tinjauan pustaka, yaitu untuk membuktikan orisionalitas
penelitian dan menguraikan penelitian sebelumnya yang memiliki objek penelitian
dan kajian yang relevan dengan penelitian ini.
Dari hasil penelusuran penulis, diketahui bahwa ada satu penulis yang
pernah menuliskan judul yang sekilas mirip dengan judul yang penulis gunakan,
Pertama yaitu Karya Izza Mawadati Rohmah dalam skripsi ini dijelaskan
bahwa menurut Saksi-saksi Yehuwa ajaran kerajaan Allah ada sejak tahun 1914
dan di pimpin oleh yesus sebagai rajanya yang telah di tunjuk Allah, kerajaan Allah
yang paling banyak di ajarkan oleh Saksi-saksi Yehuwa dan di beritahukan kepada
orang-orang baik pengikut Saksi-saksi Yehuwa atau bukan.
Kedua yaitu pdt. Dr. Paulus kurnia yang berjudul “mujizat(makna dan isu-
isu kontemporernya)”. Karya ilmiah ini berisikan tentang penjelasan iman Kristen
dan isu-isu kontemporernya mengenai mujizat, orang Kristen percaya bahwa
mujizat Allah masih berlangsung hingga hari ini. Namun, beberapa isu kontemporer
13
(masa kini) patut menjadi perhatian kita ditengah maraknya pelayanan mujizat,
khususnya kesembuhan ilahi.
Ketiga yaitu Hari Kustono yang berjudul “nabi dan mukjizat” karya ilmiah
ini berisikan tentang penjelasan kenabian dan kemukjizatan mengarahkan perhatian
kita pada karya allah yang dinyatakan dalam sabda dan tindakan, meskipun
kenabian pada umumnya berciri pewartaan sabda dan nubuat.
Dari sebagian besar kajian pustaka yang ditulis dan yang saya temukan
belum ada yang membahas Mukjizat Yesus Kristus Dalam Preperktif Gereja Roma
Katolik dan Saksi-Saksi Yehuwa, oleh karena itu saya tertarik ingin menulis dan
membahas Judul tersebut.
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian dan Jenis Data
Jenis penelitian yang penulis gunakan , yaitu penelitian kepustakaan . Untuk
memperoleh data dalam membangun dan memperkaya tulisan ilmiah ini, penulis
menggunakan studi kepustakaan (library research), yaitu suatu penelitian untuk
memperoleh data , baik untuk data primer dan data sekunder , yang bersumber dari
buku, majalah, artikel, jurnal, dan lain-lain, berdasarkan hasil bacaan, catatan, dan
bahan-bahan lainnya yang diolah untuk dikumpulkan. Deskriptif analitik digunakan
penulis untuk menganalisis data-data berdasarkan bahan-bahan yang telah ditelaah
secara mendalam.
Penelitian pada hakikatnya merupakan salah satu rangkaian kegiatan ilmiah,
baik untuk keperluan mengumpulkan data, menarik kesimpulan atas gejala-gejala
14
tertentu dama gejala empirik. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif .Ciri-
ciri metodologi penelitian dengan kualitatif menurut Suripan Sadi Hutomo,
diantaranya, sumber data bersifat ilmiah, artinya penulis harus memahami secara
langsung kehidupan sehari-hari dalam masyarakat.
2. Sumber Data
Ada dua bentuk sumber data dalam penelitian ini yang akan penulis jadikan
sebagai pusat informasi bagi data yang dibutuhkan dalam hal penlitian. Sumber data
tersebutu terbagi atas dua kelompok, yaitu sumber data primer dan sumber data
sekunder.
a. Sumber Primer
Sumber primer adalah buku, artikel, jurnal, ceramah, arsip, dokumen,
majalah, dan surat kabar yang terkait langsung dengan topik penelitian ini. Sumber
data primernya yakni Bible (Alkitab) kemudian ada buku Saksi-Saksi Yehuwa yang
ada di webnya dan buku atau ajaran Gereja Roma Katolik yang dari Uskup di itali
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder ialah yang biasanya tersusun dalam bentuk dokumen.
Jenis data ini adalah jenis data yang dapat dijadikan sebagai pendukung data primer
atau dapat diartikan sumber ini dapat memberikan informasi atau data tambahan
yang dapat memperkuat data primer. Data sekunder dapat penulis peroleh dari
dokumentasi atau buku-buku yang berhubungan dengan penelitian, misalnya
seperti buku-buku, jurnal, koran dan lainnya yang terkait langsung dengan
Mukjizat Yesus Kristus Dalam Prepektif Gereja Roma Katolik dan Saksi-Saksi
15
Yehuwa.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Kajian Kepustakaan
Penulis menggunakan buku-buku pustaka yang berisi teori-teori,
jurnal penelitian, skripsi, tesis, disertasi dan beberapa sumber cetak lainnya.
b. Metode diskriptif-analistis
yaitu ingin menggambaran secara cermat mengenai metode
pemahaman mukjizat Yesus Kristus dari kedua aliran tersebut. Tujuannya
adalah untuk mengambarkan secra sistematis, faktual, akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat dan hubungannya fenomena yang diselidiki.
Sedangkan yang dimaksud dengan metode analisis ialah untuk menganalisa
(menguji) hipotesa-hipotesa dan mengadakan interpretasi yang lebih
mendalam tentang hubungan fakta-fakta, sifat-sifat dan antara fenomena
yang diselidiki. Pendekatan diskriptif memerlukan gambaran tentang
mukjizat Yesus Kristus dan metode analisis dimaksudkan untuk menelaah
metologi pemahaman Gereja Roma Katolik Dan Saksi-Saksi Yehuwa
terhadap mukjizat Yesus Kristus.
4. Teknik Penulisan
Teknik penulisan skripsi ini penulis mengacu pada standar penulisan skripsi
yang didasarkan apada buku “Pedoman Akademik” yang diterbitkan oleh
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan mengacu pada buku
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah tahun 2007 yang diterbitkan oleh penerbit CeQda
16
(Center for Quality Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Sistematika penulisan
Untuk mempermudah pemahaman isi dari skripsi ini, maka penulis
membagi dalam lima bab yang disusun secara sistematis sebagai berikut:
Bab Pertama, mendeskripsikan tentang pendahuluan, latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelian, kajian Pustaka, metode penelitian, sumber dan
sistematika penulisan.
Bab Kedua, mendeskripsikan pandangan Gereja Roma Katolik tentang mukjizat
Yesus Kristus .
Bab Ketiga, mendeskripsikan pandangan Saksi-Saksi Yehuwa tentang mukjizat
Yesus Kristus
Bab Keempat, mendeskripsikan persamaan dan perbedaan pandangan Gereja Roma
Katolik dan Saksi-Saksi Yehuwa tentang mukjizat Yesus Kristus.
Bab Kelima, sebagai bab terakhir atau bab penutup yang berisikan tentang
kesimpulan dari pokok permasalahan dalam kajian skripsi ini..
17
BAB II Mukjizat Yesus Kristus Menurut Gereja Roma Katolik
A. Kedudukan Yesus Kristus Menurut Gereja Roma Katolik
Harus disadari bahwa “Kristus” itu adalah sebuah gelar dan merupakan
gagasan tentang sebuah kebudayaan tertentu yang mencoba menyatakan misteri
yang terdapat dalam pribadi, karya, dan ajaran Yesus. Gelar itu tidak absolut , yang
absolut ialah misteri penyelamatan yang diwartakan semua agama besar sudah
berabad-abad lamanya.
Misteri penyelamat itu selalu memiliki tiga aspek yaitu:
1. “Transendensi” yang menyelamatkan dan menjadi batin manusia sambil
membawa keselamatan.
2. Transendensi itu bisa menjadi batin berkata suatu pengantaran yang
menyebabkan keselamatan dan sekaligus merupakan pewahyuan.
3. Adanya suatu kesanggupan untuk diselamatkan , suatu daya penyelamatan yang
berada dalam diri pribadi manusia.
Pieris menganggap penting kedua Tindakan Yesus yaitu pembaptisan-nya
disungai Yordan dan pembaptisan-nya di Salib-Kalvari.
Pembaptisan disungai Yordan menyatakan perendahan diri Yesus dan
mengidentikan diri dengan orang buta huruf dipedesaan yang tidak mengenal
hukum Taurat, mempertlihatkan kepada kita bahwa Yesus mengerti, apa yang
membelenggu dan apa yang membebaskan didalam regiolitas Israel. Dalam
pembaptisan di sungai Yordan, ia masuk kedalam inti soterilogis budaya relegius
pada zaman dan tempatnya dan memperkenalkan diri sebagai hamba Allah, sebagai
18
putera terkasih, sebagai sabda yang harus didengar, sebagai pembawa roh.
Tetapi pembaptisan pertama ini harus membawa pembaptisan kedua di
Golgota. Karena religiositas benar tidak mungkin tanpa turut serta dalam konflik
dan perjuangan orang miskin. Pengalaman-Abba tidak mungkin tanpa perjuangan
melawan manusia. Oleh sebab itu, religiositas resmi yang dicemari uang Bersama
kuasa penjajah mendirikan salib, padanya yesus bisa mewahyukan identitas-Nya
yang benar. “sungguh, orang ini adalah putera Allah”. (Mrk: 15:39)121
Dengan kata lain umat Gereja Roma Katolik menganggap bahwa Yesus
Kristus itu bukan hanya sebagai penyelamat mereka menganggap Yesus sendiri
sebagai anak Allah atau Putra Allah. Itu yang membuat percaya karena Yesus
sebaagai Anak Allah diberi oleh Allah Bapa karunia yang besar yang disebut
mukjizat bagi orang awam.
Ada faktor yang mendukung dimana yesus itu benar-benar tuhan Allah atau
Anak Allah yang sesungguhnya.
1. Yesus sang penebus
Dalam Injil diperlihatkan beragam sebutan atau gelar untuk Yesus. Gelar
gelar itu diberikan jikala berjumpa atau atas penglaman akan Yesus. Tom Jacobs
dalam Yesus Menurut Perjanjian Baru menampilkan beragam sebutan umat purba
akan Yesus. Ada kalanya mereka menyebut Yesus sebagai “Kristus Putera Allah
yang hidup” (Mat 16:16) karena mereka tidak hanya mengikuti Yesus sebagai guru
1 Stepanus Istata Raharjo, “Dari Yesus Pembebas Hingga Kristus Kurban”, dalam Orientasi
Baru XXVI, no. 1, April 2015, h. 9
19
atau rabi. Yesus juga disebut penyelamat dunia karena menyampaikan keselamatan
dari Allah kepada dunia. Yesus juga diimani sebagai “Kristus Putera Allah yang
hidup” karena Ia bukan hanya mewartakan keselamatan tetapi keselamatan sungguh
terlaksana dalam diri-Nya. Dalam perjalanan waktu mereka juga kemudian insaf
bahwa Yesus itu Allah yang telah mewahyukan diri sebagai Allah Tritunggal: Bapa
Putera dan Roh Kudus. Iman akan Yesus yang mulia di dalam umat-Nya berarti
juga iman akan GerejaNya. Penghayatan ini muncul atas kesadaran Yesus yang
bangkit dan hadir ditengah tengah umat-Nya sebagai Tuhan yang mulia.132
Ungkapan iman Kristologi semacam ini kemudian berkembang luas dalam
sejarah perkembangan Gereja terutama ketika Injil berjumpa dengan masyarakat
lokal. Ketika Injil bertemu dengan suatu masyarakat lokal, orang lalu mulai mencari
cari bentuk persamaan atau relevansi kristologi dengan tokoh historis atau
pembebas setempat. Beberapa suku di Papua misalnya memiliki sebutan untuk
tokoh mistis yang mereka yakini sebagai penyelamat atau panutan hidup. Orang
suku Dani misalnya, menyamakan Yesus dengan tokoh ideal yakni Naruekul karena
ada persamaan sifat manusia unggul dan transendentalnya. Suku Mee di Paniai
menyebutnya Koheidaba.143 Bagi mereka tokoh ini bukanlah sekedar tokoh
mitologis.154 Mereka meyakini sebagai tokoh yang menjadi panutan hidup dan
2 Tom Jacobs, Yesus Kristus Menurut Perjanjian Baru, ( Yogyakarta:Kanisius, 1982), h.
12-13. 3Tekege Fransiskus, “Pembunuhan Habel oleh Kain dan relevansinya dengan
Pembunuhan Koheidaba oleh para leluhur mitis suku Mee,” (Makalah, STFT Fajar Timur, 2006),
h. 29. 4Aloysius Pieris salah satu teolog terpandang Asia menggunakan istilah kosmis
danmetakosmis karena baginya kedua istilah ini membentuk pola religiusitas orang Asia. Dengan
demikian ia menolak pandangan negatif yang diberikan penulis Barat tertentu bahwa itu merupakan
“Animisme”, Lihat Aloysius Pieris, Berteologi Dalam Konteks Asia, (Yogyakarta: Kanisius, 1996),
h. 118-121.
20
membawa kepada keselamatan oleh karena keteladan hidupnya.165 Pemaknaan
kristologi dalam wajah tokoh tokoh mistis semacam ini tentu setiap suku bangsa di
nusantara ini memilikinya.
Namun dengan keterbatasan yang ada, kami membatasi diri dengan model
yang ada dalam suku budaya kami.Tujuannya hanya untuk menunjukkan bahwa
makna kristologi disetiap suku juga ada. Akan tetapi pertanyaannya: kalau setiap
suku bangsa memiliki pandangan kristologi lokal lalu dimana tempat Kristus Yesus
dari Nasaret? Menanggapi sanggahan semacam ini, Pieris mengatakan “yang
“Mutlak dan Unik” dalam Yesus Kristus tidak ditemukan dalam gelar gelar seperti
“Kristus atau “Putera Allah” melainkan dalam misteri penyelamatan yang
terkandung dalam amanat dan pribadi-Nya, yang bisa ditemukan pula dalam agama
agama lain meskipun dengan pengungkapan yang berbeda”.176 Itulah sebabnya,
meskipun gelar itu sendiri penting karena itu merupakan ungkapan iman jemaat
purba, namun jauh lebih penting adalah bagaimanan memaknai gelar gelar itu
dalam konteks kultur dan kehidupan sosial-politik tertentu supaya Yesus Kristus
yang satu dan sama dari Nasaret itu tetapi hidup dan relevan disegala zaman dan
kultur serta berdaya guna (transformatif) bagi kehidupan manusia.187
Dalam konteks persoalan sosial-politik dan ketidakadilan-kemiskinan
Indonesia, gambaran Yesus Sang Pembebas bisa menjadi sebuah alternatif bagi
umat Katolik Indonesia. Upaya menghayati dan menghidupi Yesus Sang pembebas
5Agus A. Alua, Nilai-Nilai Hidup Masyarakat Hubula di Lembah Balim, (Abepura: Biro
Penelitian STFT Fajar Timur, 2003), h. 31-37. 6Vitus Rubianto, Paradigma Asia, Pertautan Kemiskinan dan Kereligiusan dalam Teologi
Aloysius Pieris, (Yogyakarta: Kanisius, 1997), h. 105. 7Leonardus Samosir, Agama dengan Dua Wajah, Refleksi Teologis atas Tradsisi dalam
Konteks, (Jakarta: Obor, 2010), h. 28-29.
21
memang tidak muda karena akan berkonfrontasi dengan mamon yang selalu hadir
dalam berbagai wajah kepentingan atas nama pembangunan. Maka, disitulah kita
ditantang untuk sunggguh mengimani Yesus sang pembebas dan penyelamat karena
itulah satu satunya pegangan iman kita.
Pemahaman atas dosa warisan menimbulkan banyak perdebatan dan
interpetasi. Sekaligus sebagai bahan kritik dikalangan umat non Kristiani terhadap
doktrin tersebut. Menurut pandangan Kristen bahwa manusia sejak lahir telah
dibebani dosa yang dilakukan leluhurnya.198Meskipun tidak semuanya umat
kristiani memahami seperti itu, terutama kalangan Protestan. Berbeda dengan umat
Katolik, mereka pada umumnya mengatakan bahwa dosa yang dilakukan oleh
manusia adalah bagian dari kehendak tuhan. Sebagaiman jawaban terhadap
pertanyaan seorang murid Yesus yang diceritakan dalam Injil Yohanes:
“Murid-muridnya bertanya kepadanya: guru, siapakah yang berbuat dosa,
orang ini sendiri atau orang tuanya sehingga ia dilahirkan buta? “ jawab Yesus:
“ bukankah dia dan bukan orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan tuhan
harus dinyatakan di dalam dia.”
Menurut pandangan Katolik, manusia mungkin jatuh ke dalam dunia dosa
dengan beberapa alasan: pertama, karena jika tidak, maka cobaan tuhan menjadi
tidak berarti, kedua, pengetahuan yang diberikan Tuhan bisa dijadikan sebagai alat
bagi manusia untuk melakukan dosa, ketiga, Tuhan mengizinkan setan untuk
menggoda manusia.
8Wali Gereja Indonesia, Iman Katolik; Buku Informasi dan Refrensi: Konferensi Wali
Gereja Indonesia, (Yogyakarta: Kanisius,1996). h. 155
22
Mengingat manusia memiliki potensi untuk melakukan kebaikan seperti
juga keburukan, maka manusia terkadang dapat tergoda untuk melawan Allah.
Untuk itu pulalah manusia diberikan Tuhan ujian sehingga terkadang ada yang
berhasil, terkadang pula mengalami kegagalan menghadapi ujian tuhan.
Manusia selalu menghadapi berbagai ujian Tuhan, dalam rangka
mengetahui keteguhan imannya kepada Tuhan. Jika mereka mampu
menghadapinya dengan kesabaran, maka kehadiran eksentensi Yesus dapat
memberikan arti sekaligus merubah kehidupan para umatnya.
2. Yesus Sang Messiah
Dalam pengakuan Gereja Roma Katolik Yesus adalah Tuhan atau Yesus
adalah Kristus, berdasarkan pengakuan singkat itu seseorang dapat di baptiskan
karena pada mulanya gereja Kristen berada di tengah-tengah bangsa yahudi,
sehingga pengakuan cukup dengan satu pasal saja. Karena orang Yahudi sudah
percaya dengan Tuhan orang Israel, yang menurut orang Kristen disebut Bapa
Yesus Kristus, maka pembaptisan memerlukan lagi satu pasal, yaitu pengakuan
bahwa yesus kristus adalah Anak Allah, sang Mesias yang telah dijanjikan oleh
tuhan.209
Pengakuan akan Yesus Kristus ditumbuhkan oleh Roh Kudus yang bekerja
dalam setiap hati manusia. Roh Kudus-lah yang menyatakan pada diri manusia
bahwa Yesus adalah Tuhannya sehingga Roh Kudus adalah (juga) Tuhan yang
berbicara dalam hati manusia. Dengan demikian pengakuan Kristen itu menjadi
pengakuan tiga bagian: Tuhan Bapa, Yesus Kristus, dan juga Roh Kudus atau Roh
9J.B. Banawiratma, Kristologi dan Allah Tritunggal. (Yogyakarta: Kanisius, 1986), h. 35.
23
Tuhan. Dari tiga pengakuan Umat Kristen tersebut maka terjadilah konsep Tuhan
Tritunggal.2110
Umat Gereja Roma Katolik menganggap konsep ketuhanan Tritunggal itu
yang membawa semua pengikut Yesus itu mempunyai iman yang besar atau iman
yang kokoh percaya kepada Allah Bapa yang dibantu oleh Roh kudus yang
membangkitkan rasa itu, ketiga Firman itu yang membuat manusia dibimbing ke
jalan yang lurus atau baik.
Yesus diberi kehormatan yang sama dengan Allah Bapa, karena keduanya
merupakan satu kesatuan dalam konsep Tritunggal. Dengan demikian ditemukan
dua segi pokok dalam pribadi Yesus Kristus. Pertama Yesus adalah benar-benar
tergolong manusia seperti manusia pada umumnya, hanya saja tidak berdosa. Ia
lahir dari seorang perempuan yang mengenal lapar dan haus, mengalami percobaan
seperti manusia, mati dan dikuburkan sebagaimana setiap manusia akan mati.
Kedua, Yesus adalah benar-benar tergolong Allah. Dia adalah juru selamat yang
datang dari Allah untuk menyelamatkan dunia dan manusia, Dia adalah Kristos
(Bahasa Yunani) dan Mesias (Bahasa Ibrani), yaitu yang diurapi oleh Allah menjadi
Nabi, Imam dan Raja yang tiada tara, Dia adalah Anak Allah yang dibangkitkan
dan hidup bahkan Dia mengakatakan Aku dan Bapa adalah satu.2211
Yesus Kristus adalah satu-satunya Kyrios, yang mutlak dan tak ada
bandingnya, Gelar Kyrios dalam perjanjian baru, dimaksudkan untuk menekankan
bahwa Yesus adalah Dia yang memiliki kewibawaan dan kuasa penuh, yang
10J.B. Banawiratma, Kristologi dan Allah Tritunggal. h. 36. 11Roni Ismail, dkk., Agama-agama dunia, (Yogyakarta: Jurusan Perbandingan Agama,
2012), h. 553.
24
memerintahkan dan menjadi penguasa. Yesus adalah Kyrios berarti Yesus
mempunyai dan melaksanakan kuasa pemerintahan, berkuasa penuh atas perbuatan,
pikiran dan perkataan, atas bumi dan alam semesta, kuasa terhadap semua manusia,
malaikat dan kuasa jahat, surga dan neraka. Karena Yesus itu sendiri dianggap
sebagai Tuhan Allah sehinggah mendapat gelar tersebut.
3. Yesus Mati Di Salib
Tentang peristiwa kematian dan penderitaan Yesus di tiang salib. Dalam hal
ini ayat-ayat AlKitab mengadirkan dua pernyataan tentang dijatuhkannya hukuman
mati bagi Yesus di tiang salib. Pertama, Yesus dituduh melakukan pelanggaran
agama ( Yoh.18:12-14), dalam hal ini Yesus dihadapkan pada Rabi Yahudi untuk
mendapat pengadilan. Kedua, Yesus dituduh melakukan pelanggaran politik, dalam
hal ini ia dihadapkan pada Gubernur Roma, Pontius Pilatus.2312
Dua tuduhan yang dijatuhkan kepada Yesus baik itu karena alasan
pelanggaran agama maupun politik adalah karena pengakuan Yesus bahwa ia
adalah sang Messiah. Para Rabi Yahudi tidak mempercayai Yesus sebagai Messiah
karena Yesus tidak mampu membebaskan penderitaan orang-orang Yahudi dari
ketertindasan bangsa Romawi, dimana Messiah yang dinanti-natikan oleh kaum
Yahudi ialah seseorang seperti raja David dan raja Salomon, seorang raja duniawi
yang akan membangun kembali bait suci mereka, Sinagoge “Haikal Sulaiman”.
Gubernur Roma tidak mempercayai Yesus sebagai Messiah adalah karena
12John Drane, Introducing the new testament. Penerjemah P.G. Katopo, (Jakarta: Gunung
Mulia, 2012), h. 91.
25
seseorang yang menyatakan diri sebagai raja, sedangkan gelar raja hanya
dianugerakan oleh senat Roma saja. Jadi menurut gubernur Romawi Yesus tidak
mendapatkan anugerah itu. atas alasan inilah Yesus dihukum mati di tiang salib.2413
Penyaliban Yesus Kristus adalah kejadian terpenting dalam sejarah umat
manusia. Melalui salib manusia diperintakan untuk selalu tunduk, menahan diri,
menanggung perlakuan yang tidak adil dan mengatasi kejahatan dengan kebajikan,
mengasihi musuh dan menyerahkan tiap persoalan kepada Tuhan. Kematian Kristus
bukan hanya teladan yang memberikan semangat kematian-Nya memiliki arti,
kedatangan-Nya bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan
nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Kematian-Nya merupakan
tebusan, dan curahkan darah-Nya mensahkan Perjanjian Baru antara Allah dan
manusia, termasuk pula hal pengampunan dosa.
4. Yesus Diutus Ke Bumi
Kedatangan Yesus mengandung arti sebagai raja damai, yang mendamaikan
bumi. Damai merupakan karunia besar dari Allah bagi manusia, manusia dapat
mengembangkan apa yang ada dalam dirinya. Perjanjian damai inilah yang diikat
pada manusia, warta Yesus menjadi warta perdamaian, karena ia adalah kedamaian
yang berasal dari Allah dan Allah mengutus Yesus untuk menyampaikan warta
kabar gembira bahwa adanya kerajaan Allah. Dikatakan dan dilakukan oleh Yesus:
“ jika aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan
Allah sudah datang kepadamu.”( Mat 12: 28).2514
13John Drane, Introducing the new testament, h. 91. 14Lembaga AlKitab Indonesia, AlKitab, (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2002) h.5.
26
Kerajaan Allah merupakan pokok pewartaan Yesus, Yesus percaya akan
kedatangan Kerajaan Allah, ia percaya akan Allah yang datang untuk
menyelamatkan. Kerajaan Allah itu akan datang, apabila manusia mempercayai
kebaikan Allah, dengan demikian kebaikanpun akan menang atas kejahatan untuk
menggantikan kehancuran, kerajaan Allah akan datang. Pewartaan Yesus
memancarkan suka cita karena kedatangan pemerintahan Allah, dengan
menegakkan pemerintahan-Nya dibumi Allah akan menyelamatkan dan
membebaskan manusia. Oleh karena itu Yesus memberantas dan melawan segala
penderitaan maupun dosa, Kerajaan Allah melingkupi suatu “Kerajaan Orang
Kudus” yang Rajanya ialah Allah.
B. Arti Mukjizat Menurut Gereja Roma Katolik
Secara umum, hal yang luar biasa, kata itu digunakan dalam Bahasa Latin
klasik; dalam arti tertentu, Vulgata Latin menunjuk oleh miracula keajaiban dari
yang aneh, menyatakan lebih jelas dalam teks Yunani oleh ketentuan terata,
dynameis, semeia yaitu keajaiban yang dilakukan oleh supranatural kekuasan
sebagai tanda-tanda beberapa misi khusus atau hadiah dan eksplisit dianggap dari
tuhan. Istilah-istilah ini digunakan biasanya dalam Perjanjian Baru dan
mengekspresikan makna Miraculum dari Vulgata. Jadi Santo Petrus dalam Khotbah
pertamanya berbicara tentang Kristus yang disetujui oleh Allah, dynamesin, kai
terasin kai semeiois (Kisah Para Rosul 2:22). Makna mereka yang bersatu
ditemukan dalam istilah erga yaitu bekerja, kata yang terus digunakan dalam injil
untuk menunjukan mukjizat Kristus. Karena itu analisis istilah-istilah ini
27
memberikan sifat dan ruang lingkup mukjizat.2615
Kata terata secara harfiah berarti “keajaiban”, mengacu pada perasaan
takjub yang teriterasi oleh kemunculannya, karenanya efek yang dihasilkan dalam
penciptaan materi menarik dan dipahami oleh indera. Biasanya oleh indra
penglihatan, kadang-kadang oleh pendengaran, misalnya baptisan dari Yesus yang
konversi dari St. Paul. Meskipun Karya-karya Rahmat Ilahi seperti kehadiran
Sakramental berada diatas kekuatan alam dan karena hanya Tuhan mereka dapat
melakukan keajaiban. Mukjizat jatuh di genggaman indera, baik dalam pekerjaan
itu sendiri ( misalnya membangkitkan orang mati untuk hidup ) atau dalam efeknya
( misalnya karunia pengetahuan yang ditanamkan dengan para Rasul). Dengan cara
seperti pembenaran dari jiwa itu sendiri ajaib, tapi bukan merupakan keajaiban
benar yang terjadi dengan cara yang masuk akal.2716
Mukjizat adalah suatu peristiwa yang terjadi di luar kodrat alam karena
efeknya melampaui kekuatan atau kemampuan mahluk ciptaan. Oleh karena
eefeknya yang melebihi kekuatan kodrati maka mukjizat disebut sebagai sesuatu
hal adikodrati, yang melibatkan campur tangan Ilahi. Thomas Aquinas bertanya,
“Efek ini dapat otoritas Ilahi yang dilakukan pada alam” (St. Thomas Aquinas,
Contra Gentelis, III, cii,), tergantung ketentuan atau hukum alam (St. Thomas
Aquinas, Teologi Summal: 102:4). Dengan demikian mukjizat memperbaharui
dengan “jari Tuhan” (Kel 8:9, Luk 11:20), “tangan Tuhan” (1 Sam 5:6, Ezr 8:31).
Tuhanlah yang menjadi penyebab mukjizat; mukjizat terjadi karena sesuai dengan
15J.T. Driscoll, Miracle, The Catholic Encyclopedia. Penerjemah Don Ross, (New York:
Robert Appleton Company, 1911), h. 25. 16J.T. Driscoll, Miracle, The Catholic Encyclopedia, h. 40.
28
rencana penyelenggaraan Tuhan (St, Thomas Aquinas, Contra Gentiles, III,
xcviii).2817
Mengadakan mukjizat dalam nama Tuhan Yesus adalah suatu karunia (lih.
1Kor 12:28), yang diberikan Tuhan sesuai dengan percakapan dan kerelaan hati-
Nya, untuk membangun Gereja-Nya. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa diadakan
mukjizat dalam nama-Nya bukan sesuatu utama bagi seorang murid, sebab yang
penting adalah demi kehendak Allah (Mat 7:21-22) yang dimaksudkan Allah dan
sesama.
Tentu saja, kisah-kisah mukjizat lainnya mungkin terjadi. Agustinus dari
Hippo, menulis pada abad ke-5, secara eksplisit menolak gagasan bahwa mukjizat
bertentangan dengan alam, sebaliknya menganggap bahwa mereka bertentangan
hanya dengan pengetahuan kita tentang alam. Dia melanjutkan dengan berpendapat
bahwa mukjizat dimungkinkan oleh kapasitas tersembunyi di alam yang
ditempatkan di sana oleh Tuhan. Dengan kata lain, pengetahuan kita tentang apa
yang mungkin secara alami terbatas, dan potensi baru dapat muncul seiring
waktu.Pada poin-poin sebelumnya dalam sejarah, banyak kemampuan yang kita
anggap biasa hari ini akan tampak ajaib. Penerbangan manusia, transmisi nirkabel
suara manusia, dan transplantasi organ manusia akan menyerang orang-orang
seperti Hume dan Jefferson sebagai kemustahilan. Sangat mungkin bahwa ketika
sejarah terus berkembang, kapasitas baru di alam akan diidentifikasi, dan manusia
akan memerintahkan kekuatan baru yang tidak dapat kita bayangkan hari ini.18
17Katolisitas.org, “Tentang Mukjizat”, artikel diakses pada 28 Juli 2020 dari
https://www.katolisitas.org/tentang-mukjizat/ 18Richard Gunderman, “Membangkitkan Keyakinan Kami Dalam Keajaiban Membuat
Sense sempurna”, artikel diakses pada 28 Juli 2020 dari
29
Sebuah keajaiban dikatakan diatas alam ketika efek yang dihasilkan berada
diatas kekuasaan asli dan kekuatan dalam mahluk yang dikenal hukum dari alam
adalah ekspresi, sebagaiman menghidupkan orang mati: Lazarus ( Yohanes 11).
Suatu keajaiban berada diatas hukum alam mungkin akan menimbulkan kekuatan
untuk menghasilkan efek setidaknya sebagian, tetapi tidak dapat dengan sendirinya
memproduksi dengan cara yang sebenarnya terjadi. Dengan demikian efek dalam
kelimpahan jauh melebihi kekuatan-kekuatan alam, atau terjadi secara instan tanpa
sarana atau proses yang dipekerjakan oleh alam. Dalam ilustrasi kita : memiliki
pengadaan roti oleh Yesus ( Yohanes 6) dan perubahan air menjadi anggur di Kana
( Yohanes 2). Untuk kelembaban udara oleh proses alami dan buatan diubah
menjadi anggur- atau penyembuhan tiba-tiba dari sebagian besar jaringan yang
sakit oleh aliran air. Sebuah mukjizat dikatakan bertentangan dengan alam ketika
efek yang dihasilkan bertentangan dengan hal-hal alami.
C. Peristiwa Mukjizat Menurut Gereja Roma Katolik
Dengan melakukan mukjizat, Yesus memulai dengan melakukan, apa yang
dalam pewartaan-Nya diperdengarkan-Nya dengan perkataan, yaitu bagaimana
kerajaan iblis berakhir dan kerajaan Allah mulai. Tanda-tanda mukjizat yang
dikerjakan Yesus itu harus dilakukan dalam diri Yesus genaplah nubuat para nabi
tentang Mesias yang datang-Nya telah dijanjikan kepada para leluhur Israel. Seperti
Injil yang diwartakan Yesus, begitu pula mukjizat yang dilakukan-Nya merupakan
https://id.innerself.com/content/personal/spirituality-mindfulness/16954-why-believe-in-miracles-
makes-perfect-sense.html
30
tanda-tanda zaman Mesias. Di dalam pemberitaan dan “pekerjaan” Yesus ini,
pemerintahan Allah sedang menerobos masuk dunia.2919
Pada zaman Yesus, orang-orang menghayati dunia kita ini sebagai perang
antara Allah dan si jahat, antara kuasa gelap dan kekuatan kegelapan. Penderitaan
dan kejahatan yang dialami sebagai tanda dunia ini dikuasai
kejahatan. Personifikasi kejahatan adalah setan atau iblis. Roh-roh jahat yang
menyebabkan manusia menderita: roh yang “najis” yang menyebabkan
kejahatan. Temukan Yesus yang diurapi Allah dengan Roh Kudus (Kis 18:38),
menyembuhkan orang, baik jasmani maupun rohani. Masuk akal dari menghadiri-
Nya saja sudah cukup untuk roh-roh itu menganggapnya sebagai serangan terhadap
kerajaan kegelapan (Mrk 1:23; 5: 7-13; 9: 20- 26). Dengan melakukan mukjizat,
dengan “menjadikan segala-galanya baik” (Mrk 7:37), Yesus menjelmakan
pemerintahan Allah dan menjalankan pemerintahan setan. Bilamana Yesus muncul,
si jahat menarik diri,3020
Para pengarang Injil menggambarkan mukjizat-mukjizat Yesus guna
memaklumkan bahwa Yesus tidak hanya menyampaikan kabar yang
menggembirakan itu, tetapi Ia mengirim Kabilah Gembira, “Injil”. Yesus sendirilah
keselamatan, rahmat, dan perawatan untuk manusia yang sedang berusaha. Kalau
begitu, pemerintahan Allah yang eskatologis itu betul-betul sedang mendobrak
masuk ke dunia ini. "... Jika Aku mengusir setan dengan kekuasaan Allah, maka
Kerajaan Allah sudah datang kepadamu" (Luk 11:20).
19Canonmr, “ Yesus Mengadakan Mukjizat-Mukjizat”, artikel diakses pada 28 juli 2020
dari https://pendalamanimankatolik.com/yesus-mengadakan-mukjizat-mukjizat 20Canonmr, “Yesus Mengadakan Mukjizat-Mukjizat”,
https://pendalamanimankatolik.com/yesus-mengadakan-mukjizat-mukjizat.
31
Melalui "amal kasih" -Nya, Kerajaan Allah benar-benar diambang pintu
(Mrk 1:15; 7:37). Sejauh mukjizat ini belum merupakan manifestasi kosmik
pemerintahan Allah, mukjizat ini lebih banyak dari yang diharapkan tentang
kedatangan-Nya, sebab hakikatnya yang ditentukan Allah yang menghasilkan
dalam karya Yesus itu.
Ketika Yohanes Pembaptis dari dalam pengadilan mengutus orang kepada
Yesus untuk meminta adakah Yesus betul-betul Mesias yang dinanti-nantikan itu,
Yesus menjawab kepada para utusan, "Pergilah dan beritakanlah kepada Yohanes
apa yang kamu lihat dan lihat, Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang
mati dibangkitkan, dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik ”(Mat 11: 4-5).
Dengan jawaban ini, Yesus menjawab bahwa dengan tampil-Nya sendiri,
zaman Mesias memang sudah mulai, sebab dalam jawaban di atas Yesus
sebenarnya mengutip nubuat Yesaya tentang kedatangan Allah (Ya 35: 4-6). Zaman
Mesias adalah permulaan zaman penyelamatan yang eskatologis. Baru
permulaannya, sebab zaman rahmat ini pun masih dalam perkembangan menuju
taraf-tarafnya yang lebih tinggi, dan akhirnya kepenuhan rahmat sebagai
puncaknya, yaitu bilamana Allah menjadi semua di dalam semua ( lih . 1Kor 15:
20-28).3121
Kisah-kisah penyembuhan yang dilakukan Yesus dalam Injil-injil Sinoptik
dapat ditemukan paling tidak sebanyak 44 penyembuhan mujizat. Kisah-kisah
penyembuhan dan mujizat yang dikisahkan dalam Injil Yohanes bersifat sangat
selektif dan unik. Kisah-kisah ini tidak ada kaitan dengan upaya memberi impresi
atau menghibur orang banyak/massa dengan kuasa sihir (magical power) Yesus.
21Canonmr, “Yesus Mengadakan Mukjizat-Mukjizat”,
https://pendalamanimankatolik.com/yesus-mengadakan-mukjizat-mukjizat.
32
Lebih daripada itu, mujizat-mujizat dalam Injil Yohanes dimaksudkan untuk
memanifestasikan kuasa dan kemuliaan Tuhan. Kisah-kisah peyembuhan mujizat
ini memiliki signifikansi mesianik. Charles Colson dan Harold Picket mengatakan,
“Most professing Christians don’t know what they believe, and so can neither
Understand nor defend the Christian faith — much less live it. Many of the things
we Tell nonbelievers do not represent real Christianity. And most nonbelievers
draw Their impressions of the Christian faith from the stereotypes and caricatures
that Popular culture produces”.3222
Banyak orang yang mengaku Kristen tidak tahu apa yang mereka percaya,
sehingga Mereka tidak mengerti iman mereka, terlebih mempertahankan iman dan
menghidupinya. Ada lebih banyak dukungan tertulis bagi kitab-kitab Perjanjian
Baru dari pada tulisan-Tulisan atau literature-literatur kuno lainnya. Perjanjian Baru
memiliki lebih dari lima ribu Manuskrip Yunani, delapan ribu manuskrip Latin dan
banyak lagi manuskrip-manuskrip. Dalam berbagai bahasa lainnya sebagai bukti
keutuhan atau integritas dari kitab-kitab di Perjanjian Baru. Hanya ada satu kitab
dasar yang dipakai oleh orang-orang Protestan, Roma Katolik dan Orthodox,
bahkan juga para konservatif dan liberal, sebelum dimulainya Pencetakan mekanis
pada tahun 1450 M.
1. Mukjizat Di Kota Lanciano Anggur Menjadi Darah Dan Hosti Menjadi
Daging
Kota Lanciano yang terletak di pesisir laut Adriatik, Italia. Lanciano
merupakan suatu kota yang lebih dikenal sebagai Anxanum pada masa lampau.
Kota Lanciano sendiri mempunyai arti, yakni ‘tombak’. Menurut tradisi, Santo
Longinus, prajurit yang menikamkan tombaknya ke lambung Yesus hingga
mengalir Darah dan Air (Yoh 19:34), berasal dari Kota Lanciano ini. Longinus
22Octavianus Nathanael, “Implikasi Iman dan Mukjizat di Perjanjian Baru dalam
Perkembangan Gereja Elim Kristen Indonesia”, dalam Haggadah (Jurnal Teologi dan Pendidikan
Kristen) I, no.1, April 2020 h. 44.
33
bertobat setelah peristiwa penyaliban dan di kemudian hari wafat sebagai martir
demi imannya.3323
Di Kota Lanciano, Italia merupakan sejarah terjadinya Mukjizat yang
disebut Eucharistic Miracle Catholic yang artinya fakta bahwa Kristus benar-benar
dimanifestasikan dalam Ekaristi dalam wujud hosti berubah menjadi daging hidup
dan Anggur berubah menjadi darah. Mukjizat ini terjadi sekitar ditahun 700-an
sekitar abad ke-8 tepatnya di St. Longinus di Kota Lanciano itu sendiri.3424
Terjadinya peristiwa mukjizat Ekaristi diperkirakan terjadi pada saat
perayaan malam Misa setelah konsekrasi roti dan anggur. Pada masa itu, ada
seorang Imam yang diketahui berasal dari Ordo Basilius, yang mungkin masih
meragukan tentang trans-substansio yaitu perubahan dimana — menurut ajaran
Gereja Katolik — roti (atau ho sti) dan anggur yang digunakan dalam Sakramen
Ekaristi menjadi, bukan hanya sebuah tanda atau simbol, tetapi juga adalah tubuh
dan darah Yesus Kristus dalam kenyataan yang sebenarnya. Lalu ketika Imam
mengucapkan kata-kata konsekrasi, tubuhnya bergetar dan berguncang hebat. Di
hadapan umat, ia menunjukkan apa yang telah terjadi, “Hosti telah berubah menjadi
Daging dan anggur menjadi Darah.” Imam sungguh terkejut.3525
Sesudah terjadinya hosti berubah menjadi daging dan anggur berubah
menjadi darah, Uskup Agung memerintahkan untuk menyelidiki apa yang telah
23Nazaret Tour, “ Mukjizat di Kota Lanciano, Anggur Menjadi Darah dan Hosti Menjadi
Daging”, atikel diakses pada 28 juli 2020 dari https://www.nazarettour.co.id/mukjizat-lanciano-
anggur-menjadi-darah-hosti-menjadi-daging/ 24Nazaret Tour, “ Mukjizat di Kota Lanciano, Anggur Menjadi Darah dan Hosti Menjadi
Daging”, https://www.nazarettour.co.id/mukjizat-lanciano-anggur-menjadi-darah-hosti-menjadi-
daging/ 25Nazaret Tour, “ Mukjizat di Kota Lanciano, Anggur Menjadi Darah dan Hosti Menjadi
Daging”, https://www.nazarettour.co.id/mukjizat-lanciano-anggur-menjadi-darah-hosti-menjadi-
daging/
34
terjadi. Darah mengental menjadi lima gumpalan darah yang berbeda ukuran, tetapi
Daging tetap tak berubah. Bapa Uskup Agung mengirimkan timbangan untuk
menimbang berat gumpalan Darah, masing-masing gumpalan ditimbang dan
didapati bahwa berat masing-masing sama dengan yang lainnya (meskipun berbeda
ukurannya).
Pada akhirnya, Daging dan gumpalan Darah ditempatkan dalam sebuah
wadah khusus yang terbuat dari gading, tetapi tidak disegel kedap udara. Para
pejabat Gereja memaklumkan mukjizat meskipun dokumen aslinya hilang pada
abad ke-16.3626
2. Dalam Injil Matius
a. Yesus menyembuhkan seorang yang sakit Kusta ( Matius 8:1-4)
b. Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum ( Matius 8:5-
13)
c. Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus dan orang-orang lain ( Matius
8:14-17)
3. Dalam Injil Markus
a. Yesus mengusir roh jahat di Kapernaum ( Markus 1:23-28)
b. Yesus memberi makan lima ribu orang ( Markus 6:30-44)
c. Yesus berjalan di atas air ( Markus 6:45-52)
4. Dalam Injil Lukas
a. Yesus melepaskan diri dari orang-orang yang hendak mencelakakan dia (
26Nazaret Tour, “ Mukjizat di Kota Lanciano, Anggur Menjadi Darah dan Hosti Menjadi
Daging”, https://www.nazarettour.co.id/mukjizat-lanciano-anggur-menjadi-darah-hosti-menjadi-
daging/
35
Lukas 4:28-30)
b. Yesus membangkitkan anak perempuan Yairus dan menyembuhkan
seorang perempuan yang sakit pendarahan ( Lukas 8:40-56)
c. Yesus menyembuhkan orang yang sakit busung air ( Lukas 14:1-6)
5. Dalam Injil Yohanes
a. Yesus mengubah air menjadi anggur ( Yohanes 2:1-10)
b. Yesus menyembuhkan anak seorang pegawai istana ( Yohanes 4:46-53)
c. Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian ( Yohanes 11:38)
D. Makna Mukjizat Menurut Gereja Roma Katolik
Dalam konteks kehidupan beriman-sepanjang sejarah Gereja, banyak
peristiwa atau fenomena di luar nalar yang sering kita dengar atau baca dari orang
lain, atau bahkan kita saksikan sendiri. Sebut saja beberapa yang paling populer di
antaranya: stigmata, levitasi, bilokasi, bahasa roh, eksorsisme, penampakan-
penampakan kudus, jenazah para Kudus yang tak membusuk (incorruptible saints),
hosti dan anggur ter-transubstansiasi yang sungguh berubah menjadi Tubuh dan
Darah Kristus, dan lain-lain. Skipsi ini berikhtiar membahas salah satu fenomena
‘supranatural’ tersebut, yakni: “Mukjizat Penyembuhan melalui Kuasa Doa”.
Mungkin, sebagian orang berpendapat bahwa bahasan ini kurang menarik
dan kurang esensial dalam hidup menggereja, yang penting bagi mereka adalah
“aksi” atau tindakan ad extra bagi sesama. Bisa jadi, ada juga yang meremehkan
topik ini dengan mengatakan bahwa “mukjizat terbesar telah dialami manusia setiap
saat, yakni nafas kehidupan. Untuk apa lagi berbicara soal mukjizat yang lain?”
Terlepas dari berbagai ‘nada sumbang’ seputar mukjizat, Gereja tak dapat menutup
36
mata, bahwa setiap fenomena ajaib, khususnya “mukjizat penyembuhan” ini,
menjadi salah satu basis terkuat bertumbuhnya iman akan ke-Mahakuasa-an Allah.
Bahkan, bisa jadi, sebagai salah satu alasan kuat mengapa orang tetap bertahan
dalam Katolisisme.3727 Faktanya, kesehatan atau kesembuhan memang merupakan
komoditas “berdaya jual tinggi”; yang dinanti, didamba, bahkan dicari-cari banyak
orang di seluruh dunia, termasuk umat beriman Kristiani. Mungkin, inilah salah
satu alasan mengapa Gerakan Pembaruan Karismatik Katolik, yang rutin
menyelenggarakan doa-doa bertajuk “penyembuhan”, bisa bertumbuh subur di ka
langan Gereja.
Sekitar tahun 2009, saya berkesempatan menghadiri suatu acara
Kebangunan Rohani Katolik bertajuk “penyembuhan” yang diadakan di JITEC,
Mangga Dua Square, Jakarta Utara. Kala itu, auditorium berkapasitas kurang lebih
enamribu lima ratus orang itu penuh. Bahkan, umat membludak sampai di luar aula.
Masih jelas pula dalam ingatan saya, bahwa dalam perhelatan akbar tersebut,
sejumlah besar orang yang menderita berbagai sakit-penyakit maju ke depan altar,
didoakan oleh para romo dan tim doa, lalu “mendadak sembuh”. Seorang anak
kecil, misalnya, mencampakkan begitu saja alat bantu berjalan (tongkat kruk) yang
semula digunakannya untuk menopang tubuhnya. Sang anak berwajah polos itu,
kemudian kembali menuju tempat duduknya sambil berlari girang. Sontak, ribuan
umat, termasuk saya, berdiri dan bertepuk tangan penuh keterpukauan. Fenomena
ini menunjukkan bahwa umat Kristiani (tidak semua yang hadir beragama Katolik)
27Gereja Katolik mengajarkan bahwa “mukjizat-mukjizat memperkuat iman kepada Yesus,
yang melaksanakan pekerjaan Bapa-Nya”. Lihat: Katekismus Gereja Katolik, h. 548
37
mempunyai kerinduan amat besar akan mukjizat, terutama “mukjizat
penyembuhan”. Mukjizat semacam ini, dan banyak lagi lainnya, memang selalu
menarik untuk disaksikan dan didiskusikan.3828
Dalam keterangan yang ada diatas orang yang menderita penyakit ketika
meraka maju ke depan altar, kemudian mereka semua didoakan oleh para romo dan
tim doa, lalu mereka semua mendadak sembuh ketika itu sontak ribuan bertepuk
tangan penuh terpukau atas kejadian tersebut. Hal ini yang menurut saya membuat
umat Gereja Roma Katolik mengatakan bahwa mukjizat itu bisa terjadi ketika umat
itu mempunyai iman kepada Yesus Kristus itu sendiri.
Maknah mukjizat bagi Yesus Kristus, untuk kedatangan pertama kalinya ke
bumi Yesus menunjukan bahwa ia sebagai Ilahinya Allah dan tanda sebagai Anak
Allah yang menyebarkan Pewartaan kerajaan Allah, kemudian nanti ketika
kedatangan yang keduakalinya Yesus menganggap diriNya sebagai Allah itu
sendiri yang menjadi Allah sepenuhNya.
28Elvin Atmaja Hidayat, “Memandang Mukjizat Penyembuhan Dalam Terang Iman”,
dalam Studia Philosophica et Theologica XVII, no. 1, Maret 2018. h. 53-54
38
BAB III Mukjizat Yesus Kristus Menurut Saksi-Saksi Yehuwa
A. Kedudukan Yesus Kristus dalam Saksi-Saksi Yehuwa.
Dalam ajaran Saksi-Saksi Yehuwa, Yesus disebut salah satunya dengan
Guru yang terkenal. Menurut para penganut Saksi-Saksi Yehuwa, meskipun
banyak orang mengenal tentang Yesus (Kristus) yang hidup di bumi sekitar
2000 tahun yang lalu, tetapi banyak orang pula yang, menurut mereka, salah
mengerti tentang siapa Yesus sebenarnya. Ada yang bilang bahwa Yesus
hanyalah orang yang baik. Ada juga yang mengatakan bahwa ia tidak lebih
dari seorang nabi. Ada juga yang percaya bahwa Yesus adalah Allah sehingga
disembah layaknya Allah.1
Yesus diberi gelar ”Tuhan” dalam empat Injil, paling sering dalam buku
Lukas dan Yohanes. Pada abad pertama M, gelar tersebut merupakan salah satu
pernyataan respek dan rasa hormat, yang sama artinya dengan ”Tuan”. (Yohanes
12:21; 20:15, Kingdom Interlinear) Di Injil Markus istilah ”Guru”, atau Rab·boʹni,
lebih sering digunakan untuk menunjuk kepada Yesus. (Bandingkan Markus 10:51
dengan Lukas 18:41.) Bahkan pertanyaan Saulus pada waktu perjalanan ke
Damaskus, ”Siapakah Engkau, Tuhan?” menunjukkan pernyataan serupa ini,
perasaan ingin tahu yang sopan dan umum. (Kisah 9:5) Namun, seraya para
pengikut Yesus mengenali Majikannya, menjadi jelas bahwa digunakannya gelar
1 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Apa yang sebenarnya Alkitab
Ajarkan. (Jakarta : Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, 2016), h. 38.
39
”Tuhan” oleh mereka memperlihatkan lebih daripada sekadar respek biasa.392
Setelah kematian dan kebangkitannya namun sebelum terangkat ke surga,
Yesus menampakkan diri kepada murid-muridnya dan sudah dijelaskan (Matius
28:18) yang menganggap bahwa Yesus diberikan kuasa penuh di sorga dan di bumi
oleh Yehuwa. Dalam buku Matius maupun Lukas, konteksnya memperlihatkan
bahwa Yesus sedang berbicara tentang pengetahuannya yang disembunyikan dari
orang-orang yang berhikmat duniawi.
Alkitab telah mengatakan tentang kebenaran Yesus. karena Alkitab, telah
menerangkannya, “Ini berarti kehidupan abadi, bahwa mereka terus memperoleh
pengetahuan mengenai dirimu, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenai
pribadi yang engkau utus, Yesus Kristus.” Dalam Yohanes 14:6 dikatakan
bahwa jika seseorang mengetahui kebenaran tentang Allah Yehuwa dan tentang
Yesus Kristus, dia dapat memperoleh kehidupan abadi alam Firdaus di bumi.
Selain itu, Yesus memberikan teladan yang baik tentang cara menempuh
kehidupan dan cara memperlakukan orang lain. (Yohanes 13:35, 35).3
Rasul Paulus menegaskan kata-kata Petrus ketika ia menulis bahwa Allah
telah ”mendudukkan Dia [Kristus] di sebelah kananNya di sorga, jauh lebih tinggi
dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap
nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia
yang akan datang”. (Efesus 1:20, 21) Kekuasaan Yesus Kristus di atas segala
kekuasaan lainnya, dan ini akan terus berlanjut hingga dunia baru. (1 Timotius 6:15)
2Saksi-Saksi Yehuwa, “Yesus Kristus adalah Tuhan”-Bagaimana dan Kapan?, (jakarta:
WatchTower Bible, 1994), h. 28. 3Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Apa yang sebenarnya Alkitab
Ajarkan, h. 38.
40
Ia ditinggikan dengan ”kedudukan yang mulia” [NW] dan dikaruniakan ”nama di
atas segala nama” agar setiap orang hendaknya mengakui ”Yesus Kristus adalah
Tuhan, bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Filipi 2:9-11) Bagian awal Mazmur 110:1
dengan demikian tergenap, dan ”segala malaikat, kuasa dan kekuatan” ditaklukkan
kepada kekuasaan Yesus.—1 Petrus 3:22; Ibrani 8:1.404
Ajaran Saksi-Saksi Yehuwa menyatakan apa yang ada di dalam Kitab Ibrani
“Tuhan Segala Tuhan” hanya menunjukan kepada Yehuwa. Orang-orang Kristen
dengan mudah mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan pemilik mereka serta
dengan rela memperlihatkan ketaatan kepadaNya sebagai rakyatNya yang dibeli
dengan darahNya yang sangat berharga.
Ada empat faktor bahwa Yesus Kristus itu hanyalah Nabi atau orang yang
bijaksana yang dikasihi Yehuwa. Bukan Anak yehuwa tetapi ciptaanNya yang
mulia dan Yehuwa itu maha Esa.
1. Mesias yang Dijanjikan Alkitab
Menerangkan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan. Lama sebelum
Yesus lahir, Alkitab menubuatkan kedatangan pribadi yang akan diutus Allah
sebagai Mesias atau Kristus. Gelar “Mesias” (dari bahasa Ibrani) dan “Kristus”
(dari bahasa Ibrani) keduanya memiliki pengertian yang sama, yaitu “Pribadi
yang Diurapi.” Pribadi yang dijanjikan ini akan diurapi dengan arti bahwa ia
dilantik oleh Allah untuk memegang kedudukan yang istimewa.415 Pada abad
pertama Masehi, sebagaimana disebutkan dalam Yohanes 1:41, murid-murid
4Saksi-Saksi Yehuwa, “Yesus Kristus adalah Tuhan”-Bagaimana dan Kapan?, h. 29.
5Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Apa yang sebenarnya Alkitab
Ajarkan, h. 39.
41
Yesus orang Nazaret yakin sepenuhnya bahwa Yesus adalah Mesias yang
dinubuatkan. Salah seorang di antara mereka yang bernama Simon Petres,
tanpa ragu-ragu mengatakan secra langsung kepada Yesus bahwa: Engkau adalah
Kristus (Matius 16: 16). Bagaimana para murid itu yakin bahwa Yesus itu adalah
seorang Mesias yang dijanjikan telah dijelaskan dengan gamblang dalam
Alkitab. Nabi-nabi Allah yang hidup sebelum Yesus menubuatkan banyak hal
tentangnya sehingga perincian-perincian itu membantu orang untuk dengan
mudah mengenali Yesus. Melalui para Nabi Allah tadi, menurut Saksi-Saksi
Yehuwa, Yehuwa memberikan uraian yang sangat terperinci tentang apa yang
akan dilakukan dan dialami sang Mesias.
Allah mengutus Putra-Nya, ciptaan pertama-Nya, dari organisasi-Nya yang
bagaikan istri yang terdiri dari makhluk-makhluk roh di surga untuk menjadi
’benih’ yang dijanjikan. Untuk itu, Putra Allah satu-satunya yang diperanakkan
harus ”mengosongkan dirinya” dari kehidupan surgawi dan dilahirkan sebagai
manusia sempurna. (Flp. 2:5-7; Yoh. 1:14) Fakta bahwa Maria ’dinaungi’ oleh roh
kudus menjamin bahwa yang bakal dilahirkannya akan ”disebut kudus, Putra
Allah”.—Luk. 1:35.426
Pertama, lebih dari 700 tahun sebelum Masehi, nabi Mikha
menubuatkan bahwa Pribadi yang dijanjikan itu akan terlahir di Betlehem,
sebuah kota kecil di Yehuda (Mikha 5:2). Sejarah membuktikan memang
ternyata benar bahwa Yesus dilahirkan di kota tersebut (Matius 2:1, 3-9).
6Saksi-Saksi Yehuwa, Bukti-Bukti bahwa Yesus adalah Mesias, (jakarta: WatchTower
Bible, 2009), h. 20.
42
Kedua, berabad-abad sebelumnya nubuat yang dicatat dalam Daniel 9:25
menyebutkan kapan Mesias akan muncul yaitu pada tahun 29 M. Tergenapnya
kedua nubuat ini dan nubuat-nubuat lain, dalam keimanan Saksi-Saksi Yehuwa,
membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan itu.7 Bukti lain,
ketiga, bahwa Yesus sebagai sang Mesias yang dijanjikan dapat dilihat dengan
jelas menjelang akhir tahun 29 M. Pada tahun itulah Yesus menemui Yohanes
Pembaptis untuk dibaptis di Sungai Yordan. Yehuwa telah berjanji kepada
Yohanes untuk memberinya tanda supaya ia dapat mengenali sang Mesias.
Yohanes pun benar-benar mengenali dan melihat tanda itu sewaktu Yesus
dibaptis. Hal itu direkam di Alkitab, dalam Matius 3:16,17,
“Setelah dibaptis, Yesus segera keluar dari air; dan lihat! langit terbuka
dan ia melihat roh Allah seperti seekor merpati turun ke atasnya. Lihat! juga
ada suara dari langit yang mengatakan, ‘Inilah Putraku, yang ku kasihi,
kepadanya aku berkenan.” Setelah melihat dan mendengar apa yang terjadi,
Yohanes tidak ragu-ragu lagi bahwa Yesus benar-benar telah diutus oleh Allah
(Yohanes 1:32-34). Pada saat roh Allah atau tenaga aktifNya, dicurahkan ke
atas Yesus pada hari itu, Yesus menjadi sang Mesias atau Kristus, pribadi
yang dilantik untuk menjadi Pemimpin dan Raja (Yesaya 55:4). 8
Dengan artian menurut pandangan Saksi-Saksi Yehuwa menganggap Yesus
itu sebagai Kristus atau sang Mesias yang sudah dibaptis supaya bersih dari segala
dosa dan di siapkan Yehuwa untuk dijadikan pemimpin dan raja di bumi.
7Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Apa yang sebenarnya Alkitab
Ajarkan. h. 40. 8Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Apa yang sebenarnya Alkitab
Ajarkan. h. 41.
43
2. Yesus diutus Yehuwa ke bumi
Putra tunggal Yehuwa ini rela meninggalkan surga dan turun ke bumi
untuk hidup sebagai manusia. Yesus terlahir dalam mukjizat. Yehuwa
memindahkan kehidupan Putra sulungnya dari surga ke dalam rahim seorang
perawan Yahudi yang bernama Maria. Yesus karenanya tidak memiliki seorang
ayah manusia, dan Maria pun melahirkan seorang putra sempurna dan
menamainya Yesus (Lukas 1:30-35).9
Dalam ajaran Saksi-Saksi Yehuwa diceritakan kepribadian Yesus yang
agung. Dikatakan bahwa siapa pun dapat mengenal Yesus dengan baik dari
apa yang dikatakan dan dilakukan selama ia berada di bumi. Selain itu,
menurut ajaran Saksi Yehuwa, melalui Yesus siapa pun dapat mengenal
Yehuwa, karena Yesus sebagai Putra menjadi cerminan yang sempurna dari
Bapak-Nya. Itulah sebabnya Yesus pernah mengatakan kepada salah seorang
muridnya, “Ia yang telah melihat aku, telah melihat Bapak juga” (Yohanes
14:9).
Keempat buku dalam Alkitab yang dikenal dengan Injil –Matius,
Markus, Lukas dan Yohanes, memberitakan banyak hal tentang kehidupan,
kegiatan dan kepribadian Yesus Kristus. Dalam Yohanes 1:38; 13:13, Yesus
terkenal sebagai “Guru.” Ia terutama mengajarkan tentang “kabar baik kerajaan”
yaitu Kerajaan Allah. Kerajaan Allah adalah sebutan untuk pemerintahan
surgawi yang akan berkuasa atas seluruh bumi dan akan mendatangkan berkat
9Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Apa yang sebenarnya Alkitab
Ajarkan. h. 35.
44
yang tiada habisnya bagi manusia yang taat (Matius 4:23). Ajaran yang
diajarkan Yesus, sebagaimana Dia sendiri yang mengatakan dalam Yohanes 7:16
berikut ini, “Apa yang aku ajarkan bukanlah milikku, melainkan milik dia yang
mengutus aku, yaitu Yehuwa.” Yesus tahu apabila Yehuwa ingin agar manusia
mendengar kabar baik Kerajaan.
Selama pelayanan Yesus di bumi, ia membatasi pemberitaan kabar baiknya
hanya kepada orang-orang Yahudi dan proselit, dengan mengatakan, ”Aku tidak
diutus kepada siapa pun kecuali kepada domba-domba yang hilang dari keturunan
Israel.” (Mat 15:24) Ketika mengutus ke-12 rasul, ia memberi mereka perintah,
”Jangan pergi ke jalan bangsa-bangsa, dan jangan masuk ke dalam kota orang
Samaria; tetapi, sebaliknya, teruslah pergi kepada domba-domba yang hilang dari
keturunan Israel.” (Mat 10:5, 6) Sekali peristiwa, ia mengabar kepada seorang
wanita yang adalah orang Samaria, yang masih berkerabat dengan bangsa Israel,
tetapi hal ini terjadi bukan karena ia pergi ke dalam kota itu untuk mengabar.
Namun, wanita itu dan beberapa orang lain memberikan tanggapan yang begitu
bagus sehingga Yesus tinggal bersama mereka selama dua hari.—Yoh 4:7-42.4310
Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan Yesus Kristus itu diutus ke bumi oleh
Yehuwa agar manusia mendapatkan berita baik dengan kerajaan Yehuwa, Yesus
juga memerintahkan murid-muridnya untuk menjalankan atau melaksanakan
semua perkara yang di perintahkan Yehuwa.
Oleh karena itu, di mana pun orang-orang berada di desa, kota,
kampung, pasar dan rumah mereka Yesus mengajari mereka tanpa mereka
10Saksi-Saksi Yehuwa, Kabar Baik, (jakarta: WatchTower Bible, 2009), h. 1109-1110.
45
harus datang kepada Yesus. Dia sendiri justru yang menatangi mereka
membawa kabar baik Kerajaan (Markus 6:56 dan Lukas 19:5-6).4411Menurut
penjelasan Alkitab, itulah sesungguhnya yang dikehendaki Yehuwa darinya.
Yesus selalu melakukan kehendak Bapaknya. Yesus merasa kasihan kepada
kumpulan orang yang datang untuk menemuinya (Matius 9: 35-36).
Mereka ditelantarkan oleh para pemimpin agama, yang seharusnya
mereka mengajarkan tentang Yehuwa dan maksud-maksud-Nya. Yesus tahu
bahwa orang-orang perlu sekali mendengar berita Kerajaan .4512Yesus adalah
seorang pria yang penuh perasaan, lembut, dan hangat. Orang-orang merasa
bahwa dia mudah didekati dan baik hati, bahkan anak-anak tidak merasa
canggung kepadanya (Markus 10: 13-16). Yesus tidak pilih kasih. Ia membenci
kebejatan dan ketidakadilan (Matius: 21:12-13). Pada zaman itu, kaum
perempuan kurang dihargai dan hak-hak mereka dibatasi, tetapi Yesus
memperlakukan mereka dengan penuh hormat (Yohanes 4:9, 27). Yesus
memiliki kerendahan hati yang tulus seperti ketika ia sudi mencuci kaki rasul-
rasulnya.
3. Yesus sebagai Tebusan
Saksi-Saksi Yehuwa juga percaya Yesus sebagai tebusan. Yehuwa
memberi manusia banyak hal memang dalam kehidupannya masing-masing, tetapi
pemberian-Nya yang paling berharga adalah korban tebusan Putra-Nya, Yesus
11Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Apa yang sebenarnya Alkitab
Ajarkan. h. 44. 12Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Apa yang sebenarnya Alkitab
Ajarkan. h. 45.
46
Kristus (Matius 20:28) yang diturunkan ke bumi. Tebusan Yesus ini merupakan
pemberian yang paling bernilai karena dapat mendatangkan kebahagiaan bagi
manusia yang luar biasa dan dapat memenuhi kebutuhan mereka yang paling
penting. Tebusan Yesus merupakan bukti terbesar bahwa Yehuwa mengasihi
manusia (Yehuwa 2012;47). Tebusan merupakan sarana Yehuwa untuk
membebaskan atau menyelamatkan umat manusia dari dosa dan kematian yang
disebabkan Adam (Efesus 1:7).
Setelah pemberontakan di Eden, Yehuwa mengumumkan maksud-tujuan-
Nya untuk menghasilkan ”benih”, atau keturunan, yang akan menebus umat
manusia dari dosa. (Kejadian 3:15, NW) Melalui serangkaian penyingkapan ilahi,
Yehuwa mengidentifikasi garis keluarga yang akan menghasilkan benih ini.
Akhirnya, penyingkapan-penyingkapan ini berpusat pada Yusuf dan Maria,
sepasang tunangan yang tinggal di Palestina. Dalam sebuah mimpi, Yusuf diberi
tahu bahwa Maria hamil oleh roh kudus. Sang malaikat berkata, ”Dia akan
melahirkan seorang putra, dan engkau harus menyebut namanya Yesus, karena ia
akan menyelamatkan umatnya dari dosa-dosa mereka”.—Matius 1:20, 21.4613
Ketika menciptakan Adam, Yehuwa memberinya sesuatu yang sangat
berharga berupa kehidupan manusia yang sempurna. Karena diciptakan dengan
tubuh dan pikiran yang sempurna, ia tidak akan pernah jatuh sakit, menjadi
tua, dan mati. Sebagai manusia sempurna, manusia mempunyai hubungan yang
istimewa dengan Yehuwa. Alkitab, Lukas 3:38, mengatakan bahwa Adam
adalah “Putra Allah.” Oleh karena itu Adam menikmati hubungan yang akrab
13Saksi-Saksi Yehuwa, Tebusan Yang Sepadan,, (jakarta: WatchTower Bible, 1999), h. 15.
47
dengan Allah Yehuwa layaknya seorang anak dengan ayahnya yang pengasih.
Yehuwa karenanya tidak mempunyai tubuh yang terdiri dari darah dan daging.
Diciptakannya Adam menurut gambar Allah berarti ia diciptakan dengan sifat-
sifat seperti yang Allah miliki seperti kasih, hikmat, keadilan, dan kuasa. Hal
penting lain yang membuat Adam menyerupai Allah adalah ia memiliki
kebebasan untuk memilih.14
Kebebasan Adam ini membuatnya dapat membuat keputusan dan
memilih yang benar atau yang salah. Seandainya ia memilih untuk menaati
Allah, ia tentu akan hidup selama-lamanya dalam Firdaus di bumi. Oleh
karena itu, sewaktu Adam tidak menaati Allah dan dihukum mati, ia harus
membayar perbuatannya dengan harga yang sangat tinggi atau menanggung
akibat yang sangat besar. Dosa Adam tersebut menyebabkan dirinya kehilangan
kehidupan manusia yang sempurna dengan semua keistimewaannya (Kejadian
3:17-19).
Akibatnya bukan hanya Adam yang kehilangan kehidupan yang
berharga ini, melainkan juga semua keturunannya yang masih akan dilahirkan.
Firman Allah menegaskan, “Dosa masuk ke dalam dunia melalui satu orang
(Adam) dan kematian, melalui dosa, demikianlah kematian menyebar kepada
semua orang karena mereka semua telah berdosa“(Roma 5:12). Semua manusia
mewarisi dosa Adam, Alkitab mengatakan menyebutnya dengan Adam telah
“menjual” dirinya dan keturunannya menjadi budak dosa dan kematian (Roma
14 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Apa yang sebenarnya Alkitab
Ajarkan. h. 48.
48
7:14). Adam dan hawa tidak punya harapan lagi karena mereka telah dengan
sengaja memilih untuk tidak menaati Allah dengan cara menuruti bujukan
syaitan (ular) di surga untuk memakan “buah terlarang”.15Dengan demikian
Yesus diutus ke bumi untuk menebus dosa-dosa Adam dan keturunnya.
4. Yesus Mati Bukan Disalib
Menurut Yohanes 19:33, 34, Yesus sudah mati Ketika “salah seorang
prajurit menusuk pinggangnya dengan tombak, dan segera keluarlah darah dan air
“. Namun Matius 27:49,50 menunjukan bahwa Yesus masih hidup Ketika hal itu
terjadi . mengapa berbeda?
Hukum Musa tidak memperbolehkan seorang penjahat dibiarkan
tergantung sepanjang malam pada tiang.(ulangan 21:22, 23,) oleh karena itu, pada
zaman Yesus , jika seorang penjahat yang dipakukan masih hidup sampai sore, ada
kebiasaan untuk mematahkan kakinya, sehingga mempercepat proses kematiannya.
Ia tidak dapat lagi menegakkan tubuhnya agar dapat bernapas dengan sepatutnya.
Fakta bahwa para prajurit mematahkan kaki kedua penjahat yang dipakukan
disebelah Yesus tetapi tidak mematahkan kakinya menunjukan bahwa mengira ia
sudah mati. Prajurit itu mungkin menusuk pinggangnya hanya untuk
menyingkirkan segala keraguan dan untuk melenyapkan kemungkinan apa pun
untuk pulih Kembali bisa secara keliru diumumkan sebagai kebangkitan.4716
Peristiwa penebusan itu dibayar pada 14 Nisan 33 M menurut kalender
15Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Apa yang sebenarnya Alkitab
Ajarkan. h. 50. 16Saksi-Saksi Yehuwa, Mukjizat yang telah saudara saksikan!, (jakarta: WatchTower Bible,
2005), h. 5.
49
Yahudi ketika Allah membiarkan Putra-Nya yang sempurna dan tanpa dosa
untuk dihukum mati. Menurut Saksi-Saksi Yehuwa, Yesus tidak mati disalib
atau pada kayu salib. Kesalahan keyakinan tentang kematian Yesus dengan
disalib, menurut Saksi Yehuwa, merupakan kesalahan terjemahan kata Yunani
stau.ros’ yang diterjemahkan sebagai “salib”. Kata tersebut pada dasarnya
berarti “sebuah tiang pancang atau tonggak yang lurus”. Stau. ros’ sebenarnya
tidak pernah diartikan “dua batang kayu yang bersilangan dengan sudut
tertentu.” Bahasa Yunaninya bahkan tidak menyiratkan dua batang kayu
(Yehuwa 2012;204). Dalam beberapa ayat, para penulis Alkitab menggunakan
kata lain untuk alat yang mengakibatkan kematian Yesus, yaitu kata Yunani
xy’lon (Kisah 5:30; 10:39; 13:29; Galatia 3:13; 1 Petrus 2:24). Kata itu pun
sekedar berarti “kayu” atau “sebuah tongkat, pentung atau pohon” (Apa yang
sebenarnya Alkitab Ajarkan. Jakarta : Saksi-Saksi si-Saksi Yehuwa Indonesia,
2012, pasal 205).17
Argumen kitabiyah atau teologis dijelaskan dalam Alkitab, Paulus
mengatakan, “Dengan membeli kitab, Kristus melepaskan kita dari kutuk
Hukum dengan menjadi orang yang dikutuk menggantikan kita, karena ada
tertulis ‘Terkutuklah setiap orang yang digantung pada sebuah tiang [“kayu”,
Terjemahan Lama; “pohon” King James version]’” (Galatia 3:13). Dalam ayat di
atas, Paulus mengutip Ulangan 21:22,23, dengan jelas menyebutkan sebuah
17Ketika ditanya mengapa hanya sebuah tonggak yang sering digunakan untuk
melaksanakan hukuman mati, buku Das Kreuz und die Kreuzing karya Hemann Fulda menjelaskan
bahwa di tempat yang di pilih untuk melaksanakan hukuman mati di depan umum, selalu tidak ada
pohon. Tangan dan kadang-kadang juga kaki si terdakwa di renangkan di sepanjang tiang lalu di
ikat atau di pakukan pada tiang tersebut.
50
tiang, bukan salib. Dengan hukuman mati pada alat seperti itu, si terdakwa
menjadi “orang yang dikutuk”. Oleh karena itu, menurut Saksi Yehuwa, patung
Yesus yang dipakukan tidak pantas dijadikan hiasan atau dipajang di tempat
mana pun.(Yehuwa 2012; 205)4818
Menurut ajaran Saksi-Saksi Yehuwa tidak ada bukti selama 300 tahun
setelah kematian Yesus orang Kristen menggunakan salib dalam ibadat sekali
pun. Hanya bermula pada abad keempat, Kaisar Konstantin yang berganti
agama menjadi Kristen memasyarakatkan salib sebagai lambang Kristen.
Menurut SaksiSaksi Yehuwa, simbol salib justru berasal dari kekafiran dengan
menghubungkan salib sebagai penyembahan alam dan upacara seks kekafiran.
Salib karenanya dalam ajaran Saksi-Saksi Yehuwa dianggap sebagai pemujaan
lambang kafir yang jelas-jelas dikutuk Alkitab (2 Korintus 6:14-18).( Yehuwa
2012 ;206)4919
B. Arti mukjizat menurut Saksi-Saksi yehuwa
Di dalam Injil Perjanjian Baru banyak di ceritakan tentang mukjizat Yesus.
Mukjizat ini merupakan keistimewaan tersendiri yang membuktikan kebenaran
wahyu yang disampaikannya dan sebagai bukti dari kepribadiannya yang istimewah
yang berbeda dari orang yahudi lainnya.
Saudara mungkin terkejut jika diberi tahu bahwa catatan Alkitab tentang
kehidupan Yesus di bumi tidak pernah menggunakan kata bahasa aslinya untuk
18Roni Ismail, “Kedudukan Yesus dalam ajaran Kristen saksi yehuwa”, dalam Sosiologi
agama: jurnal ilmiah sosiologi agama dan perubahan sosial XI, no. 2, Desember 2017, h. 296. 19Ismail, “Kedudukan Yesus dalam ajaran Kristen saksi yehuwa”, h. 296
51
”mukjizat”. Kata Yunani (dyʹna·mis) yang kadang-kadang diterjemahkan
”mukjizat” secara harfiah berarti ”kuasa” (Lukas 8:46). Itu juga bisa diterjemahkan
menjadi ’kesanggupan’ atau ’perbuatan yang penuh kuasa’. (Matius 11:20; 25:15)
Menurut seorang pakar, istilah Yunani itu ”menandaskan pekerjaan yang luar biasa
yang telah dilakukan dan, khususnya, kuasa di balik pekerjaan itu. Kejadian ini
memperlihatkan beraksinya kuasa Allah”.20
Istilah Yunani lain (teʹras) biasanya diterjemahkan ”pertanda” atau
”keajaiban”. (Yohanes 4:48; Kisah 2:19 Pernyataan ini menyoroti pengaruhnya atas
para pengamat. Sering kali, banyak orang dan murid-murid terpukau dan kagum
akan perbuatan-perbuatan Yesus yang penuh kuasa.—Markus
2:12;4:41; 6:51; Lukas 9:43.
Istilah Yunani ketiga (se·meiʹon) yang memaksudkan mukjizat Yesus mengartikan
”tanda”. Hal itu ”berfokus pada makna yang lebih dalam dari mukjizat”, kata
seorang pakar bernama Robert Deffinbaugh. Ia menambahkan, ”Tanda adalah suatu
mukjizat yang menyampaikan kebenaran tentang Tuan kita Yesus”.21
“Singkirkan Keraguan”, Itulah tema khotbah yang dibawakan oleh Anthony
Morris dari Badan Pimpinan. ”Alkitab tidak pernah mengaitkan iman dengan
keraguan,” katanya. ”Iman mengusir keraguan.” Karena Setan berhasil
menanamkan keraguan dalam pikiran Hawa yang sempurna, ia juga bisa
menanamkan keraguan dalam pikiran kita. ”Tumbuhkan iman Saudara, maka
keraguan akan layu,” kata Saudara Morris. Ia lalu mengatakan tentang Petrus yang
20Saksi-Saksi Yehuwa, Mukjizat Yesus, (Jakarta: WatchTower Bible, 2004), h. 4. 21Saksi-Saksi Yehuwa, Mukjizat Yesus, h. 4.
52
”berjalan di atas air” tetapi setelah ”memandang badai”, dia menjadi takut sehingga
mulai tenggelam. Setelah meraih Petrus, Yesus bertanya, ”Mengapa engkau
mengalah kepada keraguan?” (Matius 14:29-31) ”Sebagai utusan injil, kalian akan
sangat sibuk. Orang lain mungkin terkesan akan semua yang kalian lakukan, seolah-
olah kalian sedang berjalan di atas air. Tetapi saat badai menerpa, jangan mengalah
kepada keraguan.”
Saudara Morris melanjutkan bahwa walaupun situasi-situasi yang seperti
badai bisa jadi sulit dilalui, pada akhirnya badai akan reda. Sehubungan dengan
masa-masa sulit, ia mendesak para siswa untuk berbuat seperti Paulus dan Silas
sewaktu mereka dipenjarakan di Filipi. Kisah 16:25 menceritakan, ”Kira-kira
tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan memuji Allah dengan nyanyian; ya, para
tahanan mendengar mereka.” Perhatikan ini: Selain berdoa, mereka juga bernyanyi.
Suara mereka cukup kencang sehingga para tahanan lain bisa mendengarnya.
Kebanyakan dari kita, ungkap Saudara Morris, tidak memiliki suara yang merdu,
tetapi kita hendaknya tidak malu-malu bernyanyi, terutama sewaktu melalui masa-
masa yang sulit. Saudara Morris menutup khotbahnya dengan membacakan lirik
dari lagu ”Bertekun sampai ke Akhir”, nomor 135, di buku Bernyanyilah bagi
Yehuwa”.5022
Anthony Morris mengatakan kepada murid-muridnya bahwa Iman itu
sangat penting untuk mempercayai tentang adanya Yesus, Mukjizat, atau ajaran
yang dibawa Yesus. Karena saat tidak mempunyai Iman kita tidak percaya apa yang
22Saksi-Saksi Yehuwa, Para Pejuang Kebenaran, (Jakarta: WatchTower Bible, 2012), h.
28.
53
oleh yesus atau mukjizat Yesus yang diluar nalar manusia dan yang diajarkan Yesus
tidak sesuai yang kita anut sebelumnya, maka dari itu Iman sangatlah penting bagi
manusia.
Namun, para ilmuwan yang cakap semakin berhati-hati untuk mengatakan
bahwa sesuatu itu mustahil. Profesor John R. Brobeck dari University of
Pennsylvania menyatakan, ”Seorang ilmuwan tidak dapat lagi mengatakan dengan
jujur bahwa sesuatu itu mustahil. Ia hanya dapat mengatakan bahwa itu sukar
dipercaya. Tetapi ia bisa mengatakan bahwa sesuatu itu mustahil untuk dijelaskan
berdasarkan pengetahuan kita saat ini. Sains tidak dapat mengatakan bahwa semua
sifat materi dan semua bentuk energi sudah diketahui. . . . [Mengenai mukjizat] satu
hal yang perlu ditambahkan adalah sumber energi yang tidak kita ketahui dalam
ilmu biologi dan fisiologi kita. Dalam Alkitab kita, sumber energi ini diidentifikasi
sebagai kuasa Allah.” (Time, 4 Juli 1955) Sejak pernyataan ini dibuat,
perkembangan ilmiah lebih lanjut telah semakin menandaskannya. Para ilmuwan
tidak sepenuhnya memahami sifat-sifat panas, cahaya, reaksi atom dan nuklir,
listrik, atau bentuk materi mana pun bahkan di bawah kondisi normal. Terlebih lagi
mereka tidak memahami sifat-sifat ini di bawah kondisi yang tidak biasa atau tidak
normal. Misalnya, belum lama ini diadakan penelitian ekstensif di bawah kondisi
yang luar biasa dingin, tetapi dalam waktu yang singkat ini, telah diamati banyak
reaksi aneh pada unsur-unsur tersebut. Timbal, yang bukan penghantar listrik yang
ideal, sewaktu dicelupkan ke dalam helium cair yang didinginkan hingga
temperatur −271° C anehnya menjadi superkonduktor dan elektromagnet yang
sangat kuat sewaktu sebatang magnet diletakkan di dekatnya. Pada temperatur
54
superdingin tersebut, helium sendiri tampaknya melawan hukum gravitasi dengan
perlahan-lahan naik pada sisi gelas percobaan dan melewati bibirnya, meluber
keluar dari wadahnya.—Matter, Life Science Library, 1963, hlm. 68, 69.5123
Penelian diatas ingin membuktikan bahwa peristiwa mukjizat itu bisa
dibuktikan dengan sains ternyata, Yehuwa melawan hukumNya sendiri untuk
membuktikan Mukjizat itu diberikan kepada Yesus sebagai utusanNya. Dengan
kata lain Yehuwa dapat mengendalikan apa yang di alam semesta ini.
Menyedihkan sekali bahwa banyak orang yang menderita sakit yang
memilukan pergi menghadiri ’kampanye-kampanye penyembuhan’ tetapi pulang
ke rumah tetap dalam keadaan sakit seperti semula. Para pelaku penyembuh mujizat
memberikan dalih untuk kegagalan sedemikian dengan mengatakan, ’Mereka
kurang iman!’ Namun, hal ini mempunyai nada penipuan. Seperti dikatakan
Dr. William Nolen, ”Berbeda dengan dokter biasa, seorang penyembuh mujizat
tidak perlu memikul tanggung jawab bila ia tidak berhasil menyembuhkan. Saya
pun akan senang jika ada pilihan untuk dapat mengemukakan dalih sedemikian
pada waktu saya menghadapi pasien yang tidak dapat saya sembuhkan”.5224
Nabi-nabi Allah, Yesus atau murid-murid Yesus tidak pernah harus
memberikan dalih bahwa orang yang sakit itu tidak sembuh karena ia kurang iman.
Memang, kurang iman mungkin telah membatasi jumlah orang yang datang untuk
disembuhkan. Tetapi bagi mereka yang benar-benar datang, mereka selalu dapat
disembuhkan sama sekali!—Markus 6:5, 6.5325
23Saksi-Saksi Yehuwa, Mukjizat, (Jakarta: WatchTower Bible, 2018), h. 154 24Saksi-Saksi Yehuwa, Anda Kurang Iman!, (Jakarta: WatchTower Bible, 1987), h. 4. 25Saksi-Saksi Yehuwa, Anda Kurang Iman!, h. 5.
55
Sesungguhnya, dalam beberapa kasus orang-orang yang jelas kurang iman
telah disembuhkan. Naaman, panglima tentara Siria, misalnya, tidak percaya
sepenuhnya bahwa ia dapat disembuhkan dari penyakit kusta dengan cara yang
dikatakan oleh nabi Elisa. Baru setelah ia sembuh ia mengakui, ”Sekarang aku tahu,
bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel.” (2 Raja 5:11-13, 15)
Dalih-dalih lemah dari para ahli penyembuhan mujizat dengan demikian sama
sekali kosong.
C. Peristiwa mukjizat Yesus Kristus menurut Saksi-Saksi Yehuwa
Alkitab tidak menggambarkan mukjizat Yesus sebagai suatu siasat atau ilusi
yang dirancang untuk menghibur orang-orang. Mukjizat Yesus merupakan
pernyataan ”kuasa yang agung dari Allah”, seperti yang terjadi sewaktu Yesus
mengusir hantu yang merasuki seorang anak lelaki. (Lukas 9:37-43) Apakah
perbuatan-perbuatan penuh kuasa semacam itu mustahil bagi Allah yang
Mahakuasa—Pribadi yang digambarkan memiliki ’energi dinamis yang
berlimpah’? (Yesaya 40:26) Tentu saja tidak!5426
Catatan Injil berbicara tentang sekitar 35 mukjizat dari Yesus. Tetapi,
jumlah total mukjizatnya tidak disingkapkan. Misalnya, Matius 14:14 menyatakan,
”Ia [Yesus] melihat sekumpulan besar orang; dan ia merasa kasihan kepada mereka,
dan ia menyembuhkan orang-orang yang sakit di antara mereka.” Kita tidak diberi
tahu berapa banyak orang sakit yang ia sembuhkan pada kesempatan itu.
Perbuatan penuh kuasa seperti itu merupakan bagian yang penting dari
pengakuan Yesus bahwa ia adalah Putra Allah, Mesias yang dijanjikan. Alkitab
26Saksi-Saksi Yehuwa, Ilusi atau Kuasa dari Allah.( : WatchTower Bible, 2004), h. 5.
56
dengan jelas memperlihatkan bahwa kuasa dari Allah-lah yang memungkinkan
Yesus mengadakan mukjizat. Rasul Petrus menyebut Yesus sebagai ”pria yang
diperlihatkan kepadamu di hadapan umum oleh Allah melalui perbuatan-perbuatan
penuh kuasa dan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda yang Allah lakukan melalui
dia di tengah-tengah kamu, sebagaimana kamu sendiri tahu”. (Kisah 2:22) Pada
peristiwa lain, Petrus menunjukkan bahwa ”Allah mengurapinya [Yesus] dengan
roh kudus dan kuasa, dan dia menjelajahi negeri itu sambil berbuat baik dan
menyembuhkan semua orang yang ditindas Iblis; karena Allah menyertai dia”.—
Kisah 10:37, 38.5527
Mukjizat Yesus berkaitan erat dengan berita dia. Markus 1:21-
27 menyingkapkan reaksi sekumpulan banyak orang terhadap pengajaran Yesus
dan salah satu mukjizatnya. Markus 1:22 mengatakan bahwa kumpulan banyak
orang ”terpukau oleh cara ia mengajar” dan ayat 27 memperlihatkan bahwa orang-
orang ”tercengang” sewaktu ia mengusir hantu. Baik perbuatan Yesus yang penuh
kuasa maupun beritanya menyediakan bukti bahwa ia adalah Mesias yang
dijanjikan.
Yesus tidak sekadar mengakui bahwa ia adalah sang Mesias; selain melalui
kata-kata dan tindakannya, kuasa dari Allah yang diperlihatkan dalam mukjizat-
mukjizatnya juga menyediakan bukti bahwa ia memang sang Mesias. Sewaktu
timbul pertanyaan tentang peranan dan tugasnya, Yesus dengan berani menjawab,
”Aku mempunyai kesaksian yang lebih besar daripada kesaksian Yohanes
[Pembaptis], karena justru pekerjaan-pekerjaan yang Bapakku tugaskan untuk aku
27Saksi-Saksi Yehuwa, Ilusi atau Kuasa dari Allah, h. 6.
57
selesaikan, pekerjaan-pekerjaan yang sedang kulakukan, itulah yang memberikan
kesaksian mengenai aku bahwa Bapak mengutus aku.”—Yohanes 5:36.
Ada beberapa mukjizat Yesus yang dilakukan saat itu:
1. Menyembuhkan Laki-laki yang Tuli dan Bisu.
Dalam Injil Markus pasal 7 ayat 32-35 diceritakan:
“Disitu orang membawa kepadanya seorang yang tuli dan gagap dan
memohon kepadanya, supaya ia meletakkan tangannya atas orang itu. Dan
sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka
sendirian, ia memasukkan jarinya ke telinga orang itu, lalu ia meludah dan
meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus
menarik napas dan berkata kepadanya: Efata!, artinya terbukalah maka
terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat
lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.”5628
2. Menyembuhkan Anak Kecil dari Gangguan Roh Jahat.
Dalam Injil Lukas pasal 9 ayat 42-43a diceritakan:
“Dan ketika anak itu mendekati Yesus, setan itu membantingnya ke tanah dan
menggoncang-goncangnya. Tetapi Yesus menegur roh jahat itu dengan keras
dan menyembuhkan anak itu, lalu mengembalikan kepada ayahnya. Maka
takjublah
semua orang itu karena kebesaran Allah.”5729
28Muhammad Majdi Marjan, isa: Manusia Apa Bukan? (Jakarta: Gema Insani Press,2001),
h. 76. 29Muhammad Majdi Marjan, isa: Manusia Apa Bukan? h. 77.
58
3. Menyembuhkan Orang yang Lumpuh.
Dalam Injil Lukas pasal 5 ayat 24-26 diceritakan:
“Berkatalah ia kepada orang lumpuh itu: kepadamu kukatakan, bangunlah,
angkat tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu! Dan seketika itu juga
bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang
ke rumahnya sambil memuliakan Allah. Semua
orang takjub dan memuliakan Allah...”
4. Menyembuhkan Orang yang Buta.
Dalam Injil Lukas pasal 18 ayat 35-42 diceritakan:
“Waktu Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di
pinggir jalan dan mengemis. Waktu orang itu mendengar orang banyak orang
yang lewat, ia bertanya: apa itu? Kata orang kepadanya: Yesus orang Nazaret
lewat. Lalu ia berseru: Yesus anak Daud, kasihanilah aku! Maka mereka yang
berjalan di depan, menegur dia supaya diam. Namun semakin keras ia
berseru: anak Daud, kasihanilah aku! Lalu Yesus berhenti dan menyuruh
membawa orang itu kepadanya. Dan ketika ia telah berada di dekatnya, Yesus
bertanya kepadanya: apa yang engkau kehendaki supaya aku berbuat bagimu?
Jawab orang itu: Tuhan supaya aku dapat melihat! Lalu Yesus berkata
kepadanya: Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau.”5830
5. Menghidupkan Orang yang Mati.
Dalam Injil Lukas pasal 7 ayat 12-15 diceritakan:
“Setelah ia dekat gerbang ibukota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-
30Muhammad Majdi Marjan, isa: Manusia Apa Bukan? h. 78.
59
laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu
menyertai janda itu Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hatinya
oleh belas kasihan, lalu ia berkata kepadanya: jangan menangis! Sambil
menghampiri usungan itu ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung telah
berhenti, ia berkata: hai anak muda, aku berkata kepadamu,
bangkitlah! Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan
Yesus menyerahkannya kepada ibunya.”
D. Makna Mukjizat Menurut Saksi-Saksi Yehuwa.
Mengapa kita dapat yakin bahwa mukjizat-mukjizat Yesus nyata dan
autentik? Perhatikan beberapa tanda keautentikannya.
Sewaktu melakukan perbuatan yang penuh kuasa, Yesus tidak pernah
menarik perhatian kepada dirinya sendiri. Ia memastikan bahwa setiap mukjizatnya
menghasilkan pujian dan kemuliaan bagi Allah. Misalnya, sebelum mengobati
seorang pria buta, Yesus menandaskan bahwa penyembuhan akan terjadi ”agar
sehubungan dengan dia pekerjaan-pekerjaan Allah menjadi nyata”.—Yohanes 9:1-
3; 11:1-4.31
Tidak seperti para pakar ilusi, tukang sulap, dan para penyembuh iman,
Yesus tidak pernah menggunakan hipnotis, muslihat, pertunjukan yang
menggemparkan, mantra-mantra gaib, atau upacara keagamaan yang penuh emosi.
Ia tidak menggunakan takhayul atau benda-benda keramat. Perhatikan cara Yesus
yang tidak mencolok sewaktu menyembuhkan dua pria buta. ”Tergerak oleh rasa
31 Saksi-Saksi Yehuwa, Tanda Keauntentikan. (Jakarta; Watch Tower Bible, 2004), h. 6.
60
kasihan,” kata kisah itu, ”Yesus menyentuh mata mereka, dan segera mereka dapat
melihat, dan mereka mengikuti dia.” (Matius 20:29-34) Ia tidak menggunakan
ritual, upacara, atau pameran. Yesus melakukan mukjizat di depan umum, sering
kali di hadapan banyak saksi mata. Ia tidak menggunakan pencahayaan khusus,
penataan panggung, atau perlengkapan panggung. Sebagai kontras, apa yang
diduga sebagai mukjizat-mukjizat zaman modern sering kali tidak boleh
didokumentasi.—Markus 5:24-29; Lukas 7:11-15.32
Yesus kadang-kadang mengakui bahwa orang-orang yang mendapat
manfaat dari mukjizatnya memiliki iman. Namun, kurangnya iman seseorang tidak
mencegah Yesus untuk mengadakan mukjizat. Sewaktu ia berada di Kapernaum di
Galilea, ”orang-orang membawa kepadanya banyak orang yang kerasukan hantu;
dan dia mengusir roh-roh itu dengan suatu perkataan, dan dia
menyembuhkan semua orang yang keadaannya menyedihkan”.—Matius 8:16.
Mukjizat Yesus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan jasmani orang-
orang, bukan untuk memuaskan keingintahuan orang. (Markus 10:46-52;Lukas
23:8) Dan, Yesus tidak pernah melakukan mukjizat dengan maksud untuk
mendapatkan keuntungan pribadi apa pun.—Matius 4:2-4; 10:8.33
Disini para umat Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan bahwa Yesus
mengadakan sebuah mukjizat itu bukan mencari keuntungan melainkan hanya
untuk menunjukan jalan kebenaran kepada Yehuwa, beda dengan tukang sihir,
sulap atau tukang tipu yang hanya ingin meraup kekayaan dari apa yang ia lakukan.
32 Saksi-Saksi Yehuwa, Tanda Keauntentikan. h. 7. 33 Saksi-Saksi Yehuwa, Tanda Keauntentikan. h. 8.
61
Inti dari makna mukjizat bagi Yesus tersendiri ialah menunjukan bahwa
Yesus untuk kedatangan yang pertama itu sebagai manusia yang di agungkan dari
Yehuwa sedangkan untuk kedatangan yang kedua Yesus sebagai juru selamat dan
menjadi raja di kerajaan Yehuwa yang Esa.
62
BAB IV
Perbandingan Mukjizat Yesus Kristus Menurut Gereja Roma
Katolik dan Saksi-Saksi Yehuwa
A. Kedudukan Yesus Kristus Menurut Gereja Roma Katolik dan Saksi-Saksi
Yehuwa.
Dalam pengakuan Gereja Roma Katolik, Yesus adalah Tuhan atau Yesus
adalah Kristus, berdasarkan pengakuan singkat itu seseorang dapat di baptiskan
karena pada mulanya gereja Kristen berada di tengah-tengah bangsa yahudi,
sehingga pengakuan cukup dengan satu pasal saja. Karena orang Yahudi sudah
percaya dengan Tuhan orang Israel, yang menurut orang Kristen disebut Bapa
Yesus Kristus, maka pembaptisan memerlukan lagi satu pasal, yaitu pengakuan
bahwa yesus kristus adalah Anak Allah.
Dalam ajaran Saksi-Saksi Yehuwa, Yesus disebut salah satunya dengan
Guru yang terkenal. Menurut para penganut Saksi-Saksi Yehuwa, meskipun
banyak orang mengenal tentang Yesus (Kristus) yang hidup di bumi sekitar
2000 tahun yang lalu, tetapi banyak orang pula yang, menurut mereka, salah
mengerti tentang siapa Yesus sebenarnya. Ada yang bilang bahwa Yesus
hanyalah orang yang baik. Ada juga yang mengatakan bahwa ia tidak lebih
dari seorang nabi. Ada juga yang percaya bahwa Yesus adalah Allah sehingga
disembah layaknya Allah.1
1Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Apa yang sebenarnya Alkitab
Ajarkan. h. 38.
63
Dalam ajaran Saksi-Saksi Yehuwa dan Gereja Roma Katolik tentang
kedudukan Yesus Kristus ada beberapa doktrin yang mendorong Yesus itu sebagai
apa, ada yang mengatakan Yesus sebagai sang penebus, Yesus sebagai sang
Messiah, Yesus diutus ke bumi dan ada juga tentang Yesus yang disalib. Dari
keterangan itu kita bisa membedakan dan mungkin ada kesamaan kedudukan Yesus
itu sendiri dari kedua aliran tersebut.
1. yesus sebagai penebus
Saksi-Saksi Yehuwa juga percaya Yesus sebagai tebusan. Yehuwa
memberi manusia banyak hal memang dalam kehidupannya masing-masing, tetapi
pemberian-Nya yang paling berharga adalah korban tebusan Putra-Nya, Yesus
Kristus (Matius 20:28) yang diturunkan ke bumi. Tebusan Yesus ini merupakan
pemberian yang paling bernilai karena dapat mendatangkan kebahagiaan bagi
manusia yang luar biasa dan dapat memenuhi kebutuhan mereka yang paling
penting. Tebusan Yesus merupakan bukti terbesar bahwa Yehuwa mengasihi
manusia (Yehuwa 2012;47). Tebusan merupakan sarana Yehuwa untuk
membebaskan atau menyelamatkan umat manusia dari dosa dan kematian yang
disebabkan Adam (Efesus 1:7).
Pemahaman atas dosa warisan menimbulkan banyak perdebatan dan
interpetasi. Sekaligus sebagai bahan kritik dikalangan umat non Kristiani terhadap
doktrin tersebut. Menurut pandangan Kristen bahwa manusia sejak lahir telah
dibebani dosa yang dilakukan leluhurnya.592 Meskipun tidak semuanya umat
2Wali Gereja Indonesia, Iman Katolik; Buku Informasi dan Refrensi: Konferensi Wali
Gereja Indonesia, h. 155.
64
kristiani memahami seperti itu, terutama kalangan Protestan. Berbeda dengan umat
Katolik, mereka pada umumnya mengatakan bahwa dosa yang dilakukan oleh
manusia adalah bagian dari kehendak tuhan. Sebagaiman jawaban terhadap
pertanyaan seorang murid Yesus yang diceritakan dalam Injil Yohanes:
“Murid-muridnya bertanya kepadanya: guru, siapakah yang berbuat dosa, orang
ini sendiri atau orang tuanya sehingga ia dilahirkan buta? “ jawab Yesus: “
bukankah dia dan bukan orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan tuhan
harus dinyatakan di dalam dia.”
Menurut pandangan Katolik, manusia mungkin jatuh ke dalam dunia dosa
dengan beberapa alasan: pertama, karena jika tidak, maka cobaan tuhan menjadi
tidak berarti, kedua, pengetahuan yang diberikan Tuhan bisa dijadikan sebagai alat
bagi manusia untuk melakukan dosa, ketiga, Tuhan mengizinkan setan untuk
menggoda manusia.
Dari keterangan di atas mengatakan bahwa Saksi-Saksi yehuwa tentang
Yesus sebagai tebusan untuk dosa-dosa yang dilakukan oleh Adam dan
keturunannya itu merupakan bentuk Yehuwa mengasihi manusia. Sedangkan
menurut Gereja Roma Katolik Mengingat manusia memiliki potensi untuk
melakukan kebaikan seperti juga keburukan, maka manusia terkadang dapat
tergoda untuk melawan Allah. Untuk itu pulalah manusia diberikan Tuhan ujian
sehingga terkadang ada yang berhasil, terkadang pula mengalami kegagalan
menghadapi ujian tuhan.
Manusia selalu menghadapi berbagai ujian Tuhan, dalam rangka
mengetahui keteguhan imannya kepada Tuhan. Jika mereka mampu
65
menghadapinya dengan kesabaran, maka kehadiran eksentensi Yesus dapat
memberikan arti sekaligus merubah kehidupan para umatnya.
2. Yesus sebagai Messiah
Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan bahwa Yesus adalah Mesias yang
dijanjikan. Lama sebelum Yesus lahir, Alkitab menubuatkan kedatangan pribadi
yang akan diutus Allah sebagai Mesias atau Kristus. Gelar “Mesias” (dari
bahasa Ibrani) dan “Kristus” (dari bahasa Ibrani) keduanya memiliki pengertian
yang sama, yaitu “Pribadi yang Diurapi.” Pribadi yang dijanjikan ini akan
diurapi dengan arti bahwa ia dilantik oleh Allah untuk memegang kedudukan yang
istimewa.603 Pada abad pertama Masehi, sebagaimana disebutkan dalam
Yohanes 1:41, murid-murid Yesus orang Nazaret yakin sepenuhnya bahwa
Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan. Salah seorang di antara mereka yang
bernama Simon Petres.
Sedangkan menurut Gereja Roma Katolik mengatakan Yesus adalah Tuhan
atau Yesus adalah Kristus, berdasarkan pengakuan singkat itu seseorang dapat di
baptiskan karena pada mulanya gereja Kristen berada di tengah-tengah bangsa
yahudi, sehingga pengakuan cukup dengan satu pasal saja. Karena orang Yahudi
sudah percaya dengan Tuhan orang Israel, yang menurut orang Kristen disebut
Bapa Yesus Kristus, maka pembaptisan memerlukan lagi satu pasal, yaitu
pengakuan bahwa yesus kristus adalah Anak Allah, sang Mesias yang telah
dijanjikan oleh tuhan.614
3Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Apa yang sebenarnya Alkitab
Ajarkan, h. 39. 4J.B. Banawiratma, Kristologi dan Allah Tritunggal. h.35.
66
Dari keterangan diatas antara Saksi-Saksi Yehuwa dan Gereja Roma
Katolik pengakuan Yesus sebagai sang Messiah itu berpendapat sama saja dan tak
ada perbedaannya Yesus sebagai Kristus dan Messiah.
3. Yesus di utus ke bumi
Dalam pandangan Gereja Roma Katolik Kedatangan Yesus mengandung
arti sebagai raja damai, yang mendamaikan bumi. Damai merupakan karunia besar
dari Allah bagi manusia, manusia dapat mengembangkan apa yang ada dalam
dirinya. Perjanjian damai inilah yang diikat pada manusia, warta Yesus menjadi
warta perdamaian, karena ia adalah kedamaian yang berasal dari Allah dan Allah
mengutus Yesus untuk menyampaikan warta kabar gembira bahwa adanya kerajaan
Allah. Dikatakan dan dilakukan oleh Yesus: “ jika aku mengusir setan dengan kuasa
Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.”( Mat 12:
28).625
Sedangkan dalam Saksi-Saksi Yehuwa, Yesus Putra tunggal Yehuwa ini
rela meninggalkan surga dan turun ke bumi untuk hidup sebagai manusia. Yesus
terlahir dalam mukjizat. Yehuwa memindahkan kehidupan Putra sulungnya dari
surga ke dalam rahim seorang perawan Yahudi yang bernama Maria Yesus
karenanya tidak memiliki seorang ayah manusia, dan Maria pun melahirkan
seorang putra sempurna dan menamainya Yesus (Lukas 1:30-35).636
Keempat buku dalam Alkitab yang dikenal dengan Injil –Matius,
Markus, Lukas dan Yohanes, memberitakan banyak hal tentang kehidupan,
5John Drane, Introducing the new testament, h. 91. 6Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Apa yang sebenarnya Alkitab
Ajarkan, h. 43.
67
kegiatan dan kepribadian Yesus Kristus. Dalam Yohanes 1:38; 13:13, Yesus
terkenal sebagai “Guru.” Ia terutama mengajarkan tentang “kabar baik kerajaan”
yaitu Kerajaan Allah. Kerajaan Allah adalah sebutan untuk pemerintahan
surgawi yang akan berkuasa atas seluruh bumi dan akan mendatangkan berkat
yang tiada habisnya bagi manusia yang taat (Matius 4:23). Ajaran yang
diajarkan Yesus, sebagaimana Dia sendiri yang mengatakan dalam Yohanes 7:16
berikut ini, “Apa yang aku ajarkan bukanlah milikku, melainkan milik dia yang
mengutus aku, yaitu Yehuwa.” Yesus tahu apabila Yehuwa ingin agar manusia
mendengar kabar baik Kerajaan.
Dari pendapat yang ada diatas antara Gereja Roma Katolik dan Saksi-Saksi
Yehuwa mengakui bahwa Yesus itu di utus ke bumi untuk menjadi pewartaan baik
atau berita baik bisa juga dibilang memberitakan kabar baik Kerajaan Allah yang
di huni oleh orang-orang Kudus atau juga disebut manusia yang dibimbing oleh
Roh Kudus untuk menjadi orang Kudus.
4. Yesus Mati DI Salib
Menurut Gereja Roma Katolik Tentang peristiwa kematian dan penderitaan
Yesus di tiang salib. Dalam hal ini ayat-ayat AlKitab mengadirkan dua pernyataan
tentang dijatuhkannya hukuman mati bagi Yesus di tiang salib. Pertama, Yesus
dituduh melakukan pelanggaran agama ( Yoh.18:12-14), dalam hal ini Yesus
dihadapkan pada Rabi Yahudi untuk mendapat pengadilan. Kedua, Yesus dituduh
melakukan pelanggaran politik, dalam hal ini ia dihadapkan pada Gubernur Roma,
Pontius Pilatus.647
7John Drane, Introducing the new testament, h. 91.
68
Dua tuduhan yang dijatuhkan kepada Yesus baik itu karena alasan
pelanggaran agama maupun politik adalah karena pengakuan Yesus bahwa ia
adalah sang Messiah. Para Rabi Yahudi tidak mempercayai Yesus sebagai Messiah
karena Yesus tidak mampu membebaskan penderitaan orang-orang Yahudi dari
ketertindasan bangsa Romawi, dimana Messiah yang dinanti-natikan oleh kaum
Yahudi ialah seseorang seperti raja David dan raja Salomon, seorang raja duniawi
yang akan membangun kembali bait suci mereka, Sinagoge “Haikal Sulaiman”.
Sedangkan menurut Saksi-Saksi Yehuwa Peristiwa penebusan itu dibayar pada
14 Nisan 33 M menurut kalender Yahudi ketika Allah membiarkan Putra-Nya
yang sempurna dan tanpa dosa untuk dihukum mati. Menurut Saksi-Saksi
Yehuwa, Yesus tidak mati disalib atau pada kayu salib. Kesalahan keyakinan
tentang kematian Yesus dengan disalib, menurut Saksi Yehuwa, merupakan
kesalahan terjemahan kata Yunani stau.ros’ yang diterjemahkan sebagai “salib”.
Kata tersebut pada dasarnya berarti “sebuah tiang pancang atau tonggak yang
lurus”. Stau. ros’ sebenarnya tidak pernah diartikan “dua batang kayu yang
bersilangan dengan sudut tertentu.” Bahasa Yunaninya bahkan tidak
menyiratkan dua batang kayu (Yehuwa 2012;204). Dalam beberapa ayat, para
penulis Alkitab menggunakan kata lain untuk alat yang mengakibatkan
kematian Yesus, yaitu kata Yunani xy’lon (Kisah 5:30; 10:39; 13:29; Galatia
3:13; 1 Petrus 2:24). Kata itu pun sekedar berarti “kayu” atau “sebuah tongkat,
pentung atau pohon” (Apa yang sebenarnya Alkitab Ajarkan. Jakarta : Saksi-Saksi
69
si-Saksi Yehuwa Indonesia, 2012, pasal 205).8
Argumen kitabiyah atau teologis dijelaskan dalam Alkitab, Paulus
mengatakan, “Dengan membeli kitab, Kristus melepaskan kita dari kutuk
Hukum dengan menjadi orang yang dikutuk menggantikan kita, karena ada
tertulis ‘Terkutuklah setiap orang yang digantung pada sebuah tiang [“kayu”,
Terjemahan Lama; “pohon” King James version]’” (Galatia 3:13). Dalam ayat di
atas, Paulus mengutip Ulangan 21:22,23, dengan jelas menyebutkan sebuah
tiang, bukan salib. Dengan hukuman mati pada alat seperti itu, si terdakwa
menjadi “orang yang dikutuk”. Oleh karena itu, menurut Saksi Yehuwa, patung
Yesus yang dipakukan tidak pantas dijadikan hiasan atau dipajang di tempat
mana pun.9
Menurut ajaran Saksi-Saksi Yehuwa tidak ada bukti selama 300 tahun
setelah kematian Yesus orang Kristen menggunakan salib dalam ibadat sekali
pun. Hanya bermula pada abad keempat, Kaisar Konstantin yang berganti
agama menjadi Kristen memasyarakatkan salib sebagai lambang Kristen.
Menurut SaksiSaksi Yehuwa, simbol salib justru berasal dari kekafiran dengan
menghubungkan salib sebagai penyembahan alam dan upacara seks kekafiran.
Salib karenanya dalam ajaran Saksi-Saksi Yehuwa dianggap sebagai pemujaan
lambang kafir yang jelas-jelas dikutuk Alkitab (2 Korintus 6:14-18).10
8Ketika ditanya mengapa hanya sebuah tonggak yang sering digunakan untuk melaksanakan
hukuman mati, buku Das Kreuz und die Kreuzing karya Hemann Fulda menjelaskan bahwa di
tempat yang di pilih untuk melaksanakan hukuman mati di depan umum, selalu tidak ada pohon.
Tangan dan kadang-kadang juga kaki si terdakwa di renangkan di sepanjang tiang lalu di ikat atau
di pakukan pada tiang tersebut. 9Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Apa yang sebenarnya Alkitab
Ajarkan, h. 38. 10Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Apa yang sebenarnya Alkitab
Ajarkan, h. 30.
70
B. Arti Mukjizat Menurut Gereja Roma Katolik dan Saksi-Saksi Yehuwa.
Secara umum, hal yang luar biasa, kata itu digunakan dalam Bahasa Latin
klasik; dalam arti tertentu, Vulgata Latin menunjuk oleh miracula keajaiban dari
yang aneh, menyatakan lebih jelas dalam teks Yunani oleh ketentuan terata,
dynameis, semeia yaitu keajaiban yang dilakukan oleh supranatural kekuasan
sebagai tanda-tanda beberapa misi khusus atau hadiah dan eksplisit dianggap dari
tuhan. Istilah-istilah ini digunakan biasanya dalam Perjanjian Baru dan
mengekspresikan makna Miraculum dari Vulgata. Jadi Santo Petrus dalam Khotbah
pertamanya berbicara tentang Kristus yang disetujui oleh Allah, dynamesin, kai
terasin kai semeiois ( Kisah Para Rosul 2:22). Makna mereka yang bersatu
ditemukan dalam istilah erga yaitu bekerja, kata yang terus digunakan dalam injil
untuk menunjukan mukjizat Kristus. Karena itu analisis istilah-istilah ini
memberikan sifat dan ruang lingkup mukjizat.6511
Kata terata secara harfiah berarti “keajaiban”, mengacu pada perasaan
takjub yang teriterasi oleh kemunculannya, karenanya efek yang dihasilkan dalam
penciptaan materi menarik dan dipahami oleh indera. Biasanya oleh indra
penglihatan, kadang-kadang oleh pendengaran, misalnya baptisan dari Yesus yang
konversi dari St. Paul. Meskipun Karya-karya Rahmat Ilahi seperti kehadiran
Sakramental berada diatas kekuatan alam dan karena hanya Tuhan mereka dapat
melakukan keajaiban. Mukjizat jatuh di genggaman indera, baik dalam pekerjaan
11J.T. Driscoll, Miracle, The Catholic Encyclopedia, h. 25
71
itu sendiri ( misalnya membangkitkan orang mati untuk hidup ) atau dalam efeknya
( misalnya karunia pengetahuan yang ditanamkan dengan para Rasul). Dengan cara
seperti pembenaran dari jiwa itu sendiri ajaib, tapi bukan merupakan keajaiban
benar yang terjadi dengan cara yang masuk akal.6612
Dengan keterangan di atas sebenarnya dua aliran ini yakni Gereja Roma
Katolik Saksi-Saksi Yehuwa menganggap arti Mukjizat itu sama aja suatu
keajaiban dalam Bahasa Latin klasik; dalam arti tertentu, Vulgata Latin menunjuk
oleh miracula keajaiban dari yang aneh, menyatakan lebih jelas dalam teks Yunani
oleh ketentuan terata, dynameis, semeia yaitu keajaiban yang dilakukan oleh
supranatural kekuasan sebagai tanda-tanda beberapa misi khusus atau hadiah dan
eksplisit dianggap dari tuhan.
C. Peristiwa Mukjizat Yesus Kristus Menurut Gereja Roma Katolik Dan
Saksi-Saksi Yehuwa
Pada zaman Yesus, orang-orang menghayati dunia kita ini sebagai perang
antara Allah dan si jahat, antara kuasa gelap dan kekuatan kegelapan. Penderitaan
dan kejahatan yang dialami sebagai tanda dunia ini dikuasai
kejahatan. Personifikasi kejahatan adalah setan atau iblis. Roh-roh jahat yang
menyebabkan manusia menderita: roh yang “najis” yang menyebabkan
kejahatan. Temukan Yesus yang diurapi Allah dengan Roh Kudus (Kis 18:38),
menyembuhkan orang, baik jasmani maupun rohani. Masuk akal dari menghadiri-
Nya saja sudah cukup untuk roh-roh itu menganggapnya sebagai serangan terhadap
kerajaan kegelapan (Mrk 1:23; 5: 7-13; 9: 20- 26). Dengan melakukan mukjizat,
12J.T. Driscoll, Miracle, The Catholic Encyclopedia, h. 40.
72
dengan “menjadikan segala-galanya baik” (Mrk 7:37), Yesus menjelmakan
pemerintahan Allah dan menjalankan pemerintahan setan. Bilamana Yesus muncul,
si jahat menarik diri.6713
Para pengarang Injil menggambarkan mukjizat-mukjizat Yesus guna
memaklumkan bahwa Yesus tidak hanya menyampaikan kabar yang
menggembirakan itu, tetapi Ia mengirim Kabilah Gembira, “Injil”. Yesus sendirilah
keselamatan, rahmat, dan perawatan untuk manusia yang sedang berusaha. Kalau
begitu, pemerintahan Allah yang eskatologis itu betul-betul sedang mendobrak
masuk ke dunia ini. "... Jika Aku mengusir setan dengan kekuasaan Allah, maka
Kerajaan Allah sudah datang kepadamu" (Luk 11:20).
Melalui "amal kasih" -Nya, Kerajaan Allah benar-benar diambang pintu
(Mrk 1:15; 7:37). Sejauh mukjizat ini belum merupakan manifestasi kosmik
pemerintahan Allah, mukjizat ini lebih banyak dari yang diharapkan tentang
kedatangan-Nya, sebab hakikatnya yang ditentukan Allah yang menghasilkan
dalam karya Yesus itu.
Kisah-kisah penyembuhan yang dilakukan Yesus dalam Injil-injil Sinoptik
dapat ditemukan paling tidak sebanyak 44 penyembuhan mujizat. Kisah-kisah
penyembuhan dan mujizat yang dikisahkan dalam Injil Yohanes bersifat sangat
selektif dan unik. Kisah-kisah ini tidak ada kaitan dengan upaya memberi impresi
atau menghibur orang banyak/massa dengan kuasa sihir (magical power) Yesus ini
yang terkandung dalam ajaran Gereja Roma Katolik.
13Canonmr, “Yesus Mengadakan Mukjizat-Mukjizat”,
https://pendalamanimankatolik.com/yesus-mengadakan-mukjizat-mukjizat.
73
Sedangkan dalam ajaran Saksi-Saksi Yehuwa catatan Injil berbicara
tentang sekitar 35 mukjizat dari Yesus. Tetapi, jumlah total mukjizatnya tidak
disingkapkan. Misalnya, Matius 14:14 menyatakan, ”Ia [Yesus] melihat
sekumpulan besar orang; dan ia merasa kasihan kepada mereka, dan ia
menyembuhkan orang-orang yang sakit di antara mereka.” Kita tidak diberi tahu
berapa banyak orang sakit yang ia sembuhkan pada kesempatan itu.
Mukjizat itu sendiri menurut Gereja Roma Katolik dan Saksi-Saksi Yehuwa
untuk membahas tentang peristiwanya itu sama saja entah itu mukjizat yang ada di
Injil Markus, Injil Matius, Injil Lucas dan Injil Yohanes, kedua aliran tersebut
menganggap peristiwa yang ada di Alkitab benar-benar terjadi pada saat Yesus
hidup, tetapi disitu ada yang membedakan jumlah catatan di Injilnya. seiring
perjalanan waktu, peristiwa-peristiwa mukjizat itu ada yang menyakini masih
berlangsung dan ada yang berpendapat mukjizat itu sudah tidak ada Ketika Yesus
sudah meninggal, perbedaan pendapat ini masih kontervensi yang mengatakan
mukjizat itu masih berlangsung karena Roh kuduslah yang membimbing atas izin
Allah Bapa, biasanya dalam hal penyembuhan sedangkan yang tidak percaya
menganggap perbuatan itu adalah tipu daya setan.
D. Makna Mukjizat Yesus Kristus Menurut Gereja Roma Katolik Dan Saksi-
Saksi Yehuwa
Menurut Saksi-Saksi Yehuwa Sewaktu melakukan perbuatan yang penuh
kuasa, Yesus tidak pernah menarik perhatian kepada dirinya sendiri. Ia memastikan
bahwa setiap mukjizatnya menghasilkan pujian dan kemuliaan bagi Allah.
Misalnya, sebelum mengobati seorang pria buta, Yesus menandaskan bahwa
74
penyembuhan akan terjadi ”agar sehubungan dengan dia pekerjaan-pekerjaan Allah
menjadi nyata”.—Yohanes 9:1-3; 11:1-4.14
Tidak seperti para pakar ilusi, tukang sulap, dan para penyembuh iman,
Yesus tidak pernah menggunakan hipnotis, muslihat, pertunjukan yang
menggemparkan, mantra-mantra gaib, atau upacara keagamaan yang penuh emosi.
Ia tidak menggunakan takhayul atau benda-benda keramat. Perhatikan cara Yesus
yang tidak mencolok sewaktu menyembuhkan dua pria buta. ”Tergerak oleh rasa
kasihan,” kata kisah itu, ”Yesus menyentuh mata mereka, dan segera mereka dapat
melihat, dan mereka mengikuti dia.” (Matius 20:29-34) Ia tidak menggunakan
ritual, upacara, atau pameran. Yesus melakukan mukjizat di depan umum, sering
kali di hadapan banyak saksi mata. Ia tidak menggunakan pencahayaan khusus,
penataan panggung, atau perlengkapan panggung. Sebagai kontras, apa yang
diduga sebagai mukjizat-mukjizat zaman modern sering kali tidak boleh
didokumentasi.—Markus 5:24-29; Lukas 7:11-15.15
Sedangkan menurut Gereja Roma Katolik mukjizat penyembuhan kuasa doa
Mungkin, sebagian orang berpendapat bahwa bahasan ini kurang menarik dan
kurang esensial dalam hidup menggereja, yang penting bagi mereka adalah “aksi”
atau tindakan ad extra bagi sesama. Bisa jadi, ada juga yang meremehkan topik ini
dengan mengatakan bahwa “mukjizat terbesar telah dialami manusia setiap saat,
yakni nafas kehidupan. Untuk apa lagi berbicara soal mukjizat yang lain?” Terlepas
dari berbagai ‘nada sumbang’ seputar mukjizat, Gereja tak dapat menutup mata,
bahwa setiap fenomena ajaib, khususnya “mukjizat penyembuhan” ini, menjadi
14Saksi-Saksi Yehuwa, Tanda Keauntentikan. h. 6. 15Saksi-Saksi Yehuwa, Tanda Keauntentikan. h. 7.
75
salah satu basis terkuat bertumbuhnya iman akan ke-Mahakuasa-an Allah. Bahkan,
bisa jadi, sebagai salah satu alasan kuat mengapa orang tetap bertahan dalam
Katolisisme.6816 Faktanya, kesehatan atau kesembuhan memang merupakan
komoditas “berdaya jual tinggi”; yang dinanti, didamba, bahkan dicari-cari banyak
orang di seluruh dunia, termasuk umat beriman Kristiani. Mungkin, inilah salah
satu alasan mengapa Gerakan Pembaruan Karismatik Katolik, yang rutin
menyelenggarakan doa-doa bertajuk “penyembuhan”, bisa bertumbuh subur di
kalangan Gereja.
Inti dari semua itu untuk makna mukjizat Yesus Kristus dari kedua aliaran
tersebut entah itu dari Saksi-Saksi Yehuwa maupun Gereja Roma Katolik
mengatakan bahwa mukjizat-mukjizat yang terjadi saat Yesus masih hidup atau
setelah Yesus mati , mengajarkan untuk beiman kepada Allah dengan
mengeluarkan mukjizat-mukjizat yang sudah dilaksanakan oleh Yesus Kristus.
Dan yang membedakannya adalah makna mukjizat bagi Yesus sendiri, bagi
Gereja Roma Katolik menunjukan bahwa Yesus itu Ilahiyah atau tanda Yesus
sebagai Anak Allah nanti ketika kedatangan yang kedua Yesus itu sebagai raja di
kerajaanNya atau bisa disebut juga sebagai Allah itu sendiri. Sedangkan bagi Saksi-
Saksi Yehuwa menunjukan bahwa Yesus itu sebagai manusia yang di agungkan
atau dimuliakan Yehuwa, nanti ketika kedatangan yang kedua hanya sebagai juru
selamat atau utusan yang mewartakan kerajaan Yehuwa dan menjadi rajaNya
adalah Yehuwa itu sendiri.
16Gereja Katolik mengajarkan bahwa “mukjizat-mukjizat memperkuat iman kepada Yesus,
yang melaksanakan pekerjaan Bapa-Nya”. Lih. Katekismus Gereja Katolik, h. 548.
76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini penulis dapat mengambil kesimpulan Bagaimana
pandangan Gereja Roma Katolik dan Saksi-Saksi Yehuwa tentang mukjizat Yesus
Kristus?.
Dalam pandangan Gereja Roma Katolik mukjizat Yesus Kristus adalah
sebuah tanda keIlahian dalam artian bahwa Tuhan Allah yang menjelma menjadi
manusia, yang mempunyai karunia yang beda dengan manusia lainnya yakni
membuat sesuatu diluar hukum alam dan pikiran manusia seperti contoh yang
tercantum di Alkitab ceritakan, umat Gereja Roma Katolik menganggap Yesus
sendiri sebagai anak Allah atau Putra Allah. Itu yang membuat percaya karena
Yesus sebaagai Anak Allah diberi oleh Allah Bapa karunia yang besar yang disebut
mukjizat. Kemudian Yesus juga disebut penyelamat dunia karena menyampaikan
keselamatan dari Allah kepada dunia. Yesus juga diimani sebagai “Kristus Putera
Allah yang hidup” karena Ia bukan hanya mewartakan keselamatan tetapi
keselamatan sungguh terlaksana dalam diri-Nya. Dalam perjalanan waktu mereka
juga kemudian insaf bahwa Yesus itu Allah yang telah mewahyukan diri sebagai
Allah Tritunggal: Bapa, Putera dan Roh Kudus, kemudian menyakini bahwa Yesus
bangkit/akan datang kedua kalinya dan akan hadir di tengah umatNya sebagai
Tuhan yang mulia.
Sedangkan pandangan Saksi-Saksi Yehuwa tentang mukjizat Yesus Kristus
adalah sebuah tanda sebagai manusia atau ciptaan yang diagungkan oleh Tuhan
Yehuwa, yang sudah tertulis dalam Yohanes 1:38; 13:13, Yesus terkenal sebagai
77
“Guru.” Ia terutama mengajarkan tentang “kabar baik kerajaan” yaitu Kerajaan
Allah, dan Yesus diberikan sebuah karunia oleh Tuhan Yehuwa itu yang disebut
mukjizat, kemudian Yesus juga disebut dengan Mesias atau penyelamat dalam
artian Pada saat roh Allah atau tenaga aktifNya, dicurahkan ke atas Yesus pada hari
itu, Yesus menjadi sang Mesias atau Kristus, pribadi yang dilantik untuk menjadi
Pemimpin dan Raja, Ajaran Saksi-Saksi Yehuwa menyatakan apa yang ada di
dalam Kitab Ibrani “Tuhan Segala Tuhan” hanya menunjukan kepada Yehuwa. Itu
yang diyakini oleh Saksi-Saksi yang diyakini untuk kebangkitan yang kedua atau
bangkit lagi.
78
DAFTAR PUSTAKA
Buku dan Literatur
Alua, Agus A, Nilai-Nilai Hidup Masyarakat Hubula di Lembah Balim, (Abepura:
Biro Penelitian STFT Fajar Timur, 2003).
Banawiratma, J.B., Kristologi dan Allah Tritunggal. (Yogyakarta: Kanisius,
1986), h. 35.
Browning, W. R. F., Kamus Alkitab (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011).
Drane, John., Introducing the new testament (Katopo, P.G., terj.), (Jakarta:
Gunung Mulia, 2012).
Driscoll, J.T., Miracle, The Catholic Encyclopedia. (Ross, Don., terj), (New York:
Robert Appleton Company, 1911).
Fauzan Al, Shalih., Al Irsyad ila Shahih al I’tiqad, (Jakarta: Ar-Ri’asatul ‘Aamah
li Idarotil Buhutsil ‘Ilmiyyah, 1990).
Gerald O’collins.SJ., & Edward G.Farrugia.S.J., kamus teologi (Yogyakarta :
Kanisisus, 1990).
Ismail, Roni. Et.al., Agama-agama dunia, (Yogyakarta: Jurusan Perbandingan
Agama, 2012).
Jacobs, Tom, Yesus Kristus Menurut Perjanjian Baru, ( Yogyakarta:Kanisius,
1982).
Lathief, Rousydiy, Puasa Hukum dan Hikmahnya Berdasarkan Kitab Allah dan
Sunnah Rasulullah S.A.W (Medan: Rainbow, 1986).
79
Lay, U Ko, Guide To Tipitaka ( Pandua Tipitaka Kitab Suci Agama Buddha),
(Anggawati, L., & Cintiawati, W., terj.) ( Klaten: Vihara Bodhiwansa,
2000), h. 15
Lembaga AlKitab Indonesia, AlKitab, (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2002).
Lyndan, Sapurta, , Khong Hu Cu. Kehidupan Humanis Besar, ( Batam : Lucky
Publishers, 2004).
Marjan, Muhammad, M., isa: Manusia Apa Bukan? (Jakarta: Gema Insani
Press,2001).
Pieris, Aloysius, Berteologi Dalam Konteks Asia, (Yogyakarta: Kanisius, 1996).
Rai, Sudartha Tjok, Upadesa tentang Ajaran-ajaran Hindu, (Surabaya:
Paramita,2005).
Rubianto, Vitus, Paradigma Asia, Pertautan Kemiskinan dan Kereligiusan dalam
Teologi Aloysius Pieris, (Yogyakarta: Kanisius, 1997).
Saksi-Saksi Yehuwa, “Yesus Kristus adalah Tuhan”-Bagaimana dan Kapan?,
(jakarta: WatchTower Bible, 1994).
Saksi-Saksi Yehuwa, Anda Kurang Iman!, (Jakarta: WatchTower Bible, 1987).
Saksi-Saksi Yehuwa, Bukti-Bukti bahwa Yesus adalah Mesias, (Jakarta:
WatchTower Bible, 2009).
Saksi-Saksi Yehuwa, Ilusi atau Kuasa dari Allah. (Jakarta : WatchTower Bible,
2004).
Saksi-Saksi Yehuwa, Kabar Baik, (jakarta: WatchTower Bible, 2009).
Saksi-Saksi Yehuwa, Mukjizat yang telah saudara saksikan!, (jakarta: WatchTower
Bible, 2005).
80
Saksi-Saksi Yehuwa, Mukjizat Yesus, (Jakarta: WatchTower Bible, 2004),
Saksi-Saksi Yehuwa, Mukjizat, (Jakarta: WatchTower Bible, 2018).
Saksi-Saksi Yehuwa, Para Pejuang Kebenaran, (Jakarta: WatchTower Bible,
2012).
Saksi-Saksi Yehuwa, Tanda Keauntentikan. (Jakarta; Watch Tower Bible, 2004).
Saksi-Saksi Yehuwa, Tebusan Yang Sepadan,, (jakarta: WatchTower Bible, 1999).
Samosir, Leonardus, Agama dengan Dua Wajah, Refleksi Teologis atas Tradsisi
dalam Konteks, (Jakarta: Obor, 2010).
Team 1990, Ensiklopedia Nasional Indonesia Jilid 9 (Jakarta: Cipta Adi Pustaka,
1990).
Wali Gereja Indonesia, Iman Katolik; Buku Informasi dan Refrensi: Konferensi
Wali Gereja Indonesia, (Yogyakarta: Kanisius,1996).
Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Apa yang sebenarnya
Alkitab Ajarkan. (Jakarta : Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, 2016).
Jurnal dan Karya Ilmiah
Azizah, Rahman Yunita Nur. (2018) “Teoligi Kristen Saksi-Saksi Yehuwa
Mengenai Natal Di Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa Raya Jemursari
Surabaya” ( Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat, Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya,2018).
Fransiskus, Tekege. (2006), “Pembunuhan Habel oleh Kain dan relevansinya
dengan Pembunuhan Koheidaba oleh para leluhur mitis suku Mee,”
(Makalah, STFT Fajar Timur, 2006), h. 29.
81
Hidayat, Elvin Atmaja. (2018), “Memandang Mukjizat Penyembuhan Dalam
Terang Iman”, dalam Studia Philosophica et Theologica XVII, no. 1, Maret
2018. h. 53-54
Iklan-iklan KKR. (2007), “Kesembuhan Ilahi”, di Harian Jawa Pos, Minggu, 30
September 2007, h. 18.
Ismail, Roni. (2017), “Kedudukan Yesus dalam ajaran Kristen saksi yehuwa”,
dalam Sosiologi agama: jurnal ilmiah sosiologi agama dan
perubahan sosial XI, no. 2, Desember 2017, h. 296.
Nathanael, Octavianus. (2020) “Implikasi Iman dan Mukjizat di Perjanjian Baru
dalam Perkembangan Gereja Elim Kristen Indonesia”, dalam Haggadah
(Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) I, no.1, April 2020, h. 44.
Raharjo, Stepanus Istata. (2015), “Dari Yesus Pembebas Hingga Kristus Kurban”,
dalam Orientasi Baru XXVI, no. 1, April 2015, h. 9.
Digital
Canonmr. (2020, 28 juli), “ Yesus Mengadakan Mukjizat-Mukjizat”, dalam artikel,
dari https://pendalamanimankatolik.com/yesus-mengadakan-mukjizat-
mukjizat
Dhail, Ahmad. (2020, 28 Juli), “Mukjizat Nabi Muhammad, Gus Baha’, dan Lagu
Air Supply”, dalam artikel, dari https://alif.id/read/ahmad-dhail/mukjizat-
nabi-muhammad-gus- baha-dan-lagu-air-supply-b226328p/.
Gunderman, Richard. (2020, 28 Juli), “Membangkitkan Keyakinan Kami Dalam
Keajaiban Membuat Sense sempurna”, dalam artikel, dari
82
https://id.innerself.com/content/personal/spirituality-mindfulness/16954-
why-believe- in-miracles-makes-perfect-sense.html
org, Katolisitas. (2020, 28 Juli), “Tentang Mukjizat”, dalam artikel, dari
https://www.katolisitas.org/tentang-mukjizat/
Tour, Nazaret. (2020, 28 Juli), “ Mukjizat di Kota Lanciano, Anggur Menjadi Darah
dan Hosti Menjadi Daging”, dalam artikel dari
https://www.nazarettour.co.id/mukjizat-lanciano- anggur-menjadi-
darah-hosti-menjadi-daging/