MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN Studi Terhadap Mukjizat ...

20
MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN Studi Terhadap Mukjizat Angka 7 Abd Ad-Da’im Al-Kahil Ridha Hayati Muhammad Misbahul Munir Studi Qur’an & Hadits Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Email: [email protected] Abstrak Artikel ini akan membahas mukjizat angka 7 dalam al- Qur’an yang digagas oleh Abd ad-Da’im al-Kahil. Sebelum ini, pembahasan tentang mukjizat angka telah dikenalkan oleh Rasyad Khalifah dengan teori angka 19-nya, tetapi ia tidak menggunakan metode yang berbasis al-Qur’an dan ilmiah. Al-Kahil dengan metode deretnya yang ditarik dari al-Qur’an dan sesuai secara matematis, mendapatkan keharmonisasian dan kekoherensian angka 7 dalam al- Qur’an pada setiap surah, ayat, kata, dan bahkan huruf- huruf istimewa dalam al-Qur’an. Angka 7 sering ditemukan berulang yang mengindikasikan keistimewaan angka ini dalam al-Qur’an. Selain itu, angka 7 juga dapat ditemukan dalam struktur alam raya, sunnah, aktivitas ibadah dan kehidupan sehari-hari yang menunjukkan kemukjizatan angka ini dibanding angka-angka lainnya. Kata Kunci: al-Qur’an , Numerik , Number 7, Abd ad- Da’im al-Kahil A. Pendahuluan Salah satu fungsi Al-Qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad SAW ialah sebagai mukjizat. Al-Qur’an sebagai mukjizat muncul guna untuk menunjukkan kebenaran kenabian (nubuwwah) Muhammad. Di samping mukjizat-mukjizat nabi Muhammad lainnya, al-Qur’an

Transcript of MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN Studi Terhadap Mukjizat ...

Page 1: MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN Studi Terhadap Mukjizat ...

MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN

Studi Terhadap Mukjizat Angka 7 Abd Ad-Da’im Al-Kahil

Ridha Hayati

Muhammad Misbahul Munir

Studi Qur’an & Hadits

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Email: [email protected]

Abstrak

Artikel ini akan membahas mukjizat angka 7 dalam al-

Qur’an yang digagas oleh Abd ad-Da’im al-Kahil. Sebelum

ini, pembahasan tentang mukjizat angka telah dikenalkan

oleh Rasyad Khalifah dengan teori angka 19-nya, tetapi ia

tidak menggunakan metode yang berbasis al-Qur’an dan

ilmiah. Al-Kahil dengan metode deretnya yang ditarik dari

al-Qur’an dan sesuai secara matematis, mendapatkan

keharmonisasian dan kekoherensian angka 7 dalam al-

Qur’an pada setiap surah, ayat, kata, dan bahkan huruf-

huruf istimewa dalam al-Qur’an. Angka 7 sering ditemukan

berulang yang mengindikasikan keistimewaan angka ini

dalam al-Qur’an. Selain itu, angka 7 juga dapat ditemukan

dalam struktur alam raya, sunnah, aktivitas ibadah dan

kehidupan sehari-hari yang menunjukkan kemukjizatan

angka ini dibanding angka-angka lainnya.

Kata Kunci: al-Qur’an , Numerik , Number 7, Abd ad-

Da’im al-Kahil

A. Pendahuluan

Salah satu fungsi Al-Qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad

SAW ialah sebagai mukjizat. Al-Qur’an sebagai mukjizat muncul guna

untuk menunjukkan kebenaran kenabian (nubuwwah) Muhammad. Di

samping mukjizat-mukjizat nabi Muhammad lainnya, al-Qur’an

Page 2: MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN Studi Terhadap Mukjizat ...

50 | Jurnal Syahadah

Vol. VII, No. 2, Oktober 2019

merupakan mukjizat yang hidup (al-mu’jizah al-hayy) yang tidak akan

pernah habisnya.

Mukjizat al-Qur’an terdiri dari beberapa macam bentuk (wajh).

Al-Qattan membagi mukjizat al-Qur’an ke dalam tiga aspek umum,

yaitu aspek kebahasaan, ilmiah, dan hukum.1 Salah satu bentuk

mukjizat dari aspek ilmiah ialah i’jaz ‘adadi, yaitu kemukjizatan yang

ditilik dari angka-angka al-Qur’an. Dalam kajian Ulumul Qur’an klasik,

kajian i’jaz ‘adadi ini sebenarnya belum tampak secara eksplisit dalam

pembahasan tetang wajah al’i’jaz, tetapi kajian ini baru muncul pada

masa-masa kontemporer.2

Pembahasan tentang i’jaz ‘adadi pertama kali dikenalkan oleh

Rasyad Khalifah terkait temuannya tentang kemukjizatan angka 19. Ia

beranggapan bahwa al-Qur’an disusun berdasarkan angka ini. Selain

Khalifah, ada beberapa peneliti lain yang memfokuskan pada kajian

numerik al-Qur’an, di antaranya Abd al-Razzaq Nawfal, Abd ad-Da’im

al-Kahil, Abu Zahra al-Najdi, Rosman Lubis, dan Fahmi Basya –dua

nama terakhir berasal dari Indonesia.

Mengenai teori angka 19 Rasyad Khalifah, Abd ad-Da’im al-

Kahil mengkritik bahwa temuan Khalifah tersebut terbukti keliru, dan

terbukti pula bahwa mayoritas angka yang ia paparkan dalam bukunya,

Mu’jizah al-Qur’an al-Karim, jauh dari kebenaran.3 Menurutnya,

1 Manna’ al-Qaththan, Mabahith fi ‘Ulumi al-Qur’an, (Mansyurat al-‘Asr al-

Hadith: 1990), h. 264. 2 Uun Yusufa, “Mukjizat Matematis dalam al-Qur’an: Kritik Wacana dengan

Pendekatan Sains dan Budaya” dalam Jurnal Hermenutik, Vol. 8, No. 2, Desember

2014, h. 347. 3 ‘Abd ad-Da’im al-Kahil, Misteri Angka dalam Mujizat Matematika al-

Qur’an, terj. Ahmad Fadhil (Jakarta: Sahara, 2008), h. 35.

Page 3: MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN Studi Terhadap Mukjizat ...

Mukjizat Numerik dalam Al-Qur’an | 51

Ridha Hayati & Muhammad Misbahul Munir

Khalifah terburu-buru dan melupakan angka-angka lain dalam al-

Qur’an, terutama angka 7. Kesimpulan-kesimpulan yang diberikan

Khalifah dengan angka 19 tidak dapat dibenarkan seluruhnya. Oleh

karena itu, Abd ad-Da’im al-Kahil menekankan bahwa dalam meneliti

mukjizat angka dalam al-Qur’an diperlukan kaidah-kaidah yang

berdasarkan agama dan ilmiah.

Berdasarkan kajian al-Kahil terhadap angka 7 dalam al-Qur’an,

ia menemukan 700 fakta angka yang merupakan kelipatan dari 7, ia

juga menemukan bahwa angka 7 memiliki keserasian. Angka 7

mempunyai fungsi yang sangat sistematis. Al-Kahil juga menjelaskan

bahwa kajian tentang sistematis angka menunjukkan keharmonisasian

dan kekoherensian al-Qur’an tidak hanya terbatas pada kata dan makna,

melainkan juga terdapat dalam jumlah kata-kata dan pengulangan

huruf-hurufnya.4

Angka 7 memiliki keistimewaan baik dalam struktur alam raya,

al-Qur’an, sunnah, maupun ibadah. Dalam al-Qur’an, Allah jelaskan

bahwa penciptaan langit dan bumi masing-masing 7 lapis.5 Al-Qur’an

diturunkan dengan 7 huruf.6 Hadis-hadis juga banyak menginsyaratkan

dengan angka 7, misalnya menerangkan hal-hal yang merusak dengan

4 Mustar, “I’jaz ‘Adadi (Kemukjizatan Angka 7 dan 19 dalam al-Qur’an)”,

Skripsi Porgram Studi Tafsir-Hadis Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011, h. 56. 5 Allah berfirman, “Allah-lah yang menciptakan 7 langit dan demikian juga

bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwa Allah

Mahakuasa atas segala sesuatu dan Allah telah meliputi segala sesuatu dengan ilmu-

Nya” (Q.S. ath-Thalaq [65]: 12). 6“al-Fatihah adalah 7 ayat yang terulang-ulang dan al-Qur’an agung yang

diberikan kepadaku.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

Page 4: MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN Studi Terhadap Mukjizat ...

52 | Jurnal Syahadah

Vol. VII, No. 2, Oktober 2019

7 hal7 menerangkan orang-orang yang akan dinaungi Allah pada hari

kiamat dengan 7 golongan.8 menerangkan bahwa Allah memerintahkan

sujud dengan 7 organ tubuh.9 Bahkan dalam kegiatan ibadah dan

kehidupan sehari-pun mengandung muatan-muatan angka 7. Dari latar

belakang tersebut, artikel ini akan membahas teori angka 7 yang

digagas oleh Abdad-Da’im al-Kahil, kaidah-kaidah dan unsur-unsur

yang digunakan serta contoh pengaplikasiannya dalam al-Qur’an.

B. Mukjizat Numerik (I’jaz ‘Adadi)

I’jaz ‘Adadi terdiri dari kata i’jaz dan ‘adadi. I’jaz secara bahasa

merupakan masdar dari kata a’jaza-yu’jizu-i’jazan ( إعجازا-يعجز-أعجز ).

Kata‘ajaza (أعجز) sendiri berasal dari kata ‘ajaza (عجز) yang berarti

lemah. Kata ini jika ditambahkan dengan huruf alif di depannya

memberi makna “muta’addi”, bermakna melemahkan atau menjadikan

sesuatu lemah, tidak mampu.

Dalam kamus bahasa Indonesia, mukjizat memiliki makna

kejadian (peristiwa) ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal

manusia. Al-Thusi mendefinisikan mukjizat dengan suatu kejadian

yang tidak biasa terjadi, atau terjadinya sesuatu yang menggugurkan hal

yang biasa terjadi disertai dengan perombakan terhadap adat kebiasan,

7“Jauhilah 7 hal yang merusak.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim). 8“Tujuh golongan yang akan dinaungi Allah SAW dengan bayangan-Nya pada

saat tiada naungan kecuali dari bayangan-Nya.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim). 9“Aku diperintahkan untuk bersujud dengan 7 tulang.” (H.R. al-Bukhari dan

Muslim).

Page 5: MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN Studi Terhadap Mukjizat ...

Mukjizat Numerik dalam Al-Qur’an | 53

Ridha Hayati & Muhammad Misbahul Munir

dan hal itu sesuai dengan tutunan.10 Dengan kata lain, mukjizat

merupakan sesuatu kejadian ajaib yang membuat orang lain takjub.

Secara istilah, i’jaz menurut al-Qaththan ialah:

إظهار صدق النبي صلى الله عليه وسلم في دعوى الرسالة بإظهار عجز العرب عن معجزته الخالدة وهي القران وعجز الأجيال

11بعدهم“Menunjukkan kebenaran Nabi SAW dalam pengakuannya

sebagai seorang Rasul dengan menampakkan kelemahan

orang Arab untuk menghadapi mukjizat yang abadi, yaitu al-

Qur’an, dan kelamahan generasi-generasi sesudah mereka.

Dari definisi di atas, secara garis besar i’jaz berfungsi sebagai

bukti atau tanda kerasulan Nabi Muhammad, kebenaran al-Qur’an,

menguatkan iman, dan melemahkan musuh-musuh Nabi, karena tidak

mampu menandingi al-Qur’an walaupun 1 surat.

Kata selanjutnya,‘adadi (عددي) merupakan gabungan

kata‘adada(عدد) dan ya’ nisbah. ‘Adad sendiri berasal dari kata‘adda

menghitung.12 Menurut ,(حسب وأحصى) yang berarti hasiba wa ahsa (عد)

Ibnu Manzur, ‘adad adalah ukuran atau jumlah (miqdar dan mablagh)

dari sesuatu yang dihitung.13 Adapun gabungan ‘adad dan ya’ nisbah

berfungsi untuk menghubungkan kepada suatu jenis –dalam hal ini

10 Abu Zahra’ an-Najdi, Al-Qur’an dan Rahasia Angka- angka, (Pustaka

Hidayah, Bandung: 1996), h. 17. 11 Manna’ al-Qaththan, Mabahith fi ‘Ulumi ..., h. 258-259. 12 Ahmad Warson Munawwir, al-Munawwir Kamus Arab Indonesia,

(Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), h. 903. 13 Muhammad Ibn Makram Ibn Manzhur, Lisan al-‘Arab, (Beirut, Dar Sadir),

juz. III, h. 282.

Page 6: MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN Studi Terhadap Mukjizat ...

54 | Jurnal Syahadah

Vol. VII, No. 2, Oktober 2019

berkaitan dengan hitungan, angka, dan bilangan. Jadi, pengertian ‘adadi

secara bahasa adalah suatu hal yang berkaitan dengan angka, numerik.

Kemudian, ketika kata i’jaz dan ‘adadi digabungkan maka artinya

keajaiban atau kemukjizatan dalam segi hitungan, angka atau bilangan

yang dimiliki al-Qur’an. Karena memang seluruh isi al-Qur’an

merupakan mukjizat. Begitu juga dengan angka atau bilangan yang

terdapat dalam al-Qur’an jika ditelusuri dengan seksama maka akan

menunjukkan susunannya yang teratur pada serangkaian mukjizatnya.14

C. Biografi Abd ad-Da’im al-Kahil

Abd ad-Da’im al-Kahil adalah seorang peneliti tentang

kemukjizatan ilmiah al-Qur’an dan Sunnah, yang terkenal dengan teori

angka 7-nya. Ia dilahirkan di kota Homs, Syiria, pada tahun 1966.15

Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh dan disabet oleh al-

Kahil ialah Gelar Bachelor di bidang Mechanical Engineering dari

Universitas Damaskus, Diploma dalam bidang pendidikan, Diploma

dalam Rekayasa Mekanika Fluida, dan pengalaman kepemimpinan

komputer. Al-Kahil fasih dalam bahasa Arab dan Inggris. Saat ini, ia

bekerja di bidang teknik pengawasan, Departemen Kehakiman, seorang

ahli hukum peradilan Suriah dan pengawas dan pemilik website

www.kaheel7.com, situs dalam lima bahasa dan jumlah artikel ilmiah

yang dipublikasikan mencapai lebih dari 1500 artikel dan penelitian.

Selain pekerjaannya itu, al-Kahil juga berpatisipasi dalam berbagai

seminar dan konferensi internasional salah satunya Konferensi

14 Dr. Abu Zahra’ an-Najdi, Al-Qur’an dan Rahasia ..., h. 65. 15 www.kaheel7.com

Page 7: MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN Studi Terhadap Mukjizat ...

Mukjizat Numerik dalam Al-Qur’an | 55

Ridha Hayati & Muhammad Misbahul Munir

Internasional Kedelapan tentang mukjizat ilmiah di Kuwait pada tahun

2006.16

Adapun misi al-Kahil melalui kajian ilmiahnya adalah dakwah

kepada Allah melalui ilmu pengetahuan dan dialog ilmiah yang jauh

dari fanatisme dan kebodohan, memberikan bukti fisik ilmiah bahwa

Qur’an tidak bertentangan dengan fakta-fakta ilmiah yaqiniyah (pasti),

menampilkan citra sejati Islam, menyampaikan penelitian mukjizat

ilmiah kepada non-Muslim dengan cara menerjemahkan berbagai

penelitian ini ke dalam bahasa dunia, dan penelitian-penelitiannya telah

diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris-Perancis-Indonesia-Persia.

Misi al-Kahil termanifestasi dari karya-karyanya baik yang berupa

buku, artikel, maupun buklet. Di antara buku-bukunya yaitu Fenomena

Global (Dubai: International Holy Qur’an Award, 2008), Rahasia

Angka Tujuh dalam al-Qur’an al-Karim (Dubai: International Holy

Qur’an Award, 2006), Rahasia Alam Semesta antara Sains dan al-

Qur’an (dalam situsnya, 2006), Fenomena Mukjizat Angka dalam

Qur’an (Dar Wahyu al-Qalam: 2006), dan Dahsyatnya Mukjizat Ilmiah

dalam al-Qur’an al-Karim (Homs: Dar Mehrat, 2006).17

D. Mukjizat Angka 7 Menurut Abd ad-Da’im al-Kahil

Banyaknya angka 7 dalam al-Qur’an menandakan adanya urgensi

tersendiri dalam angka tersebut. Penyebutan angka 7 dalam al-Qur’an

paling banyak disebutkan setelah angka 1. Kesemuanya ini dapat

dilacak kebenarannya dalam al-Qur’an. Penyebutan angka-angka 7

dalam al-Qur’an yaitu Q.S. al-Baqarah [2]: 29, Q.S. al-Baqarah [2]:

16 www.kaheel7.com 17 www.kaheel7.com

Page 8: MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN Studi Terhadap Mukjizat ...

56 | Jurnal Syahadah

Vol. VII, No. 2, Oktober 2019

196, Q.S. al-Baqarah [2]: 261, Q.S. al-A’raf [7]: 155, Q.S. at-Taubah

[9]: 80, Q.S. Yusuf [12]: 43 dan 46-48, Q.S. al-Hijr [15]:44, Q.S. al-

Hijr [15]:87, Q.S. al-Israa’ [17]: 44, Q.S. al-Kahfi [18]: 22, Q.S. al-

Mukminun [23]: 17 dan 86, Q.S. Lukman [31]: 27, Q.S. Fushilat [41]:

12, Q.S. ath-Thalaq [65]:12, Q.S. al-Mulk [67]: 3, Q.S. al-Haqqah [69]:

7 dan 32, Q.S. Nuh [71]: 15, dan terakhir Q.S. an-Naba’ [78]: 12.

Selain terungkap dalam al-Qur’an, angka 7 juga bisa ditemukan

dalam hadis-hadis Nabi. Diantara hadis-hadis yang menyebut angka 7

yakni:

1. Nabi menerangkan bahwa Allah memerintahkan manusia

bersujud dengan 7 organ tubuh. Beliau mengisyaratkan tulang

dengan angka 7, Nabi bersabda: أعظم سبعة على أسجد أن أمرت “aku

diperintahkan untuk bersujud dengan 7 tulang.” (H.R. al-

Bukhari dan Muslim).

2. Orang-orang yang akan dinaungi Allah pada hari kiamat, Nabi

membatasinya pada 7 golongan, dan bersabda: في الله يظلهم سبعة

tujuh golongan yang akan dinaungi Allah“ ظله الا ظل لا يوم ه ظل

dengan bayangan-Nya pada saat tiada naungan kecuali dari

bayangan-Nya.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

3. Tentang perihal kezaliman dan mengambil tanah orang lain

tanpa alasan, beliau menjadikan angka 7 sebagai simbol azab

pada hari kiamat, dan bersabda: من طوقه الارض من شبر قيد ظلم من

ارضين سبع “orang yang menzalimi orang lain walau hanya

beberapa jengkal tanah akan dikalungkan kepadanya azab dari

7 bumi.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

Page 9: MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN Studi Terhadap Mukjizat ...

Mukjizat Numerik dalam Al-Qur’an | 57

Ridha Hayati & Muhammad Misbahul Munir

Hadis diatas hanya sebagian dari penyebutan-penyebutan angka

7 dalam hadis, masih banyak lagi penyebutannya. Tidak hanya dalam

al-Qur’an dan hadits saja penyebutan angka 7 ini, dalam fenomena-

fenomena keseharianpun banyak dijumpai seperti dalam ranah ibadah

misalnya. Penyebutan angka 7 khususnya pada praktik Haji. Dalam

ibadah ini ketika mengelilingi Ka’bah melakukan putaran sebanyak 7

kali putaran, Sa’i dari Safa dan Marwa sebanyak 7 kali, dan melempar

jumrahpun sebanya 7 lemparan. Sebagaimana kebenaran penyebutan

angka 7 ini dapat dibuktikan dalam al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat

196.

Kemudian penyebutan angka 7 dan tasbih, dalam al-Qur’an

terdapat 7 surat yang dimulai dengan kata tasbih kepada Allah, yaitu:

dalam surat al-Isra, al-Hadid, al-Hasyr, ash-Shaff, al-Jumu’ah, at-

Taghabun, dan al-A’la. Yang lebih menariknya lagi, penyebutan angka

7 dapat ditemui dalam kisah-kisah al-Qur’an, yakni: penyebutan angka

7 pada kisah Nabi Nuh yang menyeru kaumnya untuk memikirkan 7

lapis langit sebagaimana dalam Q.S. Nuh [71]: 15, kemudian kisah

Nabi Yusuf yang menafsirkan mimpi raja yang berbasis angka 7 yang

disebut berkali-kali dalam surah Yusuf. Dapat dilacak dalam Q.S.

Yusuf[12]: 43. Mengenai Azab dalam kisah kaum Nabi Hud yang

dibinasakan oleh Allah selama 7 hari, terdapat dalam Q.S. Al-

Haqqaqah: [69]: 6-7. Dan penyebutan angka 7 pada Kisah Ashabul al-

Kahfi (penghuni gua) telah diutarakan oleh Allah dalam Q.S.Al-Kahfi:

[18]: 22.

Selanjutnya fenomena penyebutan angka 7 dalam hari kiamat,

penyebutan angka 7 tidak terbatas pada kehupan dunia, tapi kita dapati

Page 10: MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN Studi Terhadap Mukjizat ...

58 | Jurnal Syahadah

Vol. VII, No. 2, Oktober 2019

juga dalam kehidupan akhirat. kata القيمة terulang dalam al-Qur’an

sebanyak 70 kali, kelipatan 7, karena 70 adalah hasil dari perkalian 7

dengan 10: 10x7=70. Kata jahannam terulang 77 kali, yang mana

kelipatan 7: 11x77=77. Tentang 7 pintu jahannam, Allah berfirman “

ia memiliki 7 pintu. Setiap pintu untuk golongan tertentu dari mereka.”

(QS. Al-Hijr: 44). Tentang azab Allah pada hari kiamat, Allah

berfirman, “Tangkaplah ia, lalu belenggulah tangannya ke lehernya,

lalu masukkanlah ia ke dalam api nereka yang menyala-nyala, lalu

belitlah ia dengan rantai yang panjangnya 70 hasta. “ (QS. Al-Haqqah:

[69]: 30-32). Allah menyebut angka 7 ketika mendeskripsikan kata-

katanya. Allah berfirma: Jika pohon-pohon di bumi menjadi pena dan

lautan menjadi tinta, lalu ditambahkan kepadanya 7 lautan lagi, maka

kata-kata Allah tidak akan habis-habusnya. Sesungguhnya Allah

Mahaperkasa dan Maha bijaksana. (Q.S. Luqman. 27).

Angka 7 dan sedekah, angka 7 disebut untuk menunjukkan pahala

yang diberikan Allah kepada orang yang menginfakkan hartanya

dijalan-Nya. Dapat dilacak dalam Q.S al-Baqarah[2]:261. Kemudian

Kata sebuah kelipatan 7, juga disebut dalam ,(tujuh puluh) سبعين

istighfar Nabi. Allah berfirman: Kamu memohonkan ampun bagi

mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama

saja). Kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh

kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampunan kepada

mereka. Yang demikian itu adalah karena mereka kafir kepada Allah

dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang

fasik. (QS. At-Taubah:[9] 80).

Page 11: MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN Studi Terhadap Mukjizat ...

Mukjizat Numerik dalam Al-Qur’an | 59

Ridha Hayati & Muhammad Misbahul Munir

Angka 7 dan huruf-huruf al-Qur’an, Allah menurunkan al-Qur’an

dengan bahasa Arab dan menjadikan alfabet bahasa ini berjumlah 28

huruf yang merupakan hasil perkalian dari 4x7=28. Ketika membuka

al-Qur’an terdapat angka 7 yang mana Allah menjadikan al-Fatihah

sebagai pembuka al-Qur’an dan menetapkan ayat-ayatnya berjumlah 7.

Sebagaimana firman-Nya. Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah

berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran

yang agung. (QS. Al-Hijr: 87). As-sab’ al-matsani (Tujuh ayat yang

dibaca berulang-ulang) adalah nama lain dari al-Qur’an yang terdiri dari

7 ayat dan tersusun dalam 21 huruf hijaiyah. Hal juga ini kelipatan dari

angka 7: 3x7=21. Al-Qur’an memuat surat-surat istimewa, surat-surat

tersebut diistimewakan oleh-Nya karena dimulai dengan huruf-huruf

istimewa, seperti ق يس الر الم . Surah yang memiliki pembukaan seperti

ini selain diulang-ulang, berjumlah 14 yang merupakan kelipatan 7.

Angka 7 dan Penciptaan Langit, Langit dan bumi diciptakan

dalam 6 hari. Fenomena angka 7 ini dapat dilacak dalam Q.S. al-

A’raf[7]: 54, QS. Yunus[10]: 3, Q.S. Hud[11]: 7, Q.S. al-Furqan[25]:

59, Q.S Sajadah [32]: 4, Q.S. Qaf[50]: 38 dan Q.S. al-Hadid[57]: 4.

Dan yang terakhir adalah fenomena penyebutan 7 langit, Kata سبع

berkaitan erat dengan penyebutan kata tersebut yang (langit 7) سموت

jumlah penyebutannya dalam al-Qur’an tepat 7 kali. Sebagaimana telah

diungkap oleh-Nya dalam QS. Al-Baqarah[2]: 29, QS. Al-Isra[17]: 44,

Al-Mu’minun[23]:86, QS. Fushilat[41]: 12, QS. at-Thalaq[65]: 12, QS.

Al-Mulk[67]: 67, QS. Nuh[71]: 15. Berikut ini 3 contoh dari 7 ayat

mengenai penyebutan 7 langit.

Page 12: MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN Studi Terhadap Mukjizat ...

60 | Jurnal Syahadah

Vol. VII, No. 2, Oktober 2019

1. Q.S. Al-Baqarah ayat 29

يٱهو ل ق لذ ال كمخ ٱفمذ يع ضرل ت و ى سٱثمذاج ا ٱإل م ى ءلسذ وذ هنذف س

ب م ع س و س و هو ت بكل ليم ء ش ٢٩ع

“Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi

untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu

dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala

sesuatu.”

2. Q.S. Fushilat ayat 12

ى ض ق بهنذف م ع س يي وفو ات س وم أ و ا ك فح م مء س

ا أ يذنذار ه ز ا ٱو م ء لسذ

نٱ زيزلٱديرت قلك ذ ا ظ و حفبيح بم ص ي الد ١٢ع ليملٱع

“Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia

mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi

langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan

Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah

ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.”

3. Q.S. at-Thalaq ayat 12

ٱ يٱللذ ل ق لذ بخ م ع س ٱو من ت و س لل هنذ مثضرل ذ ت ن ٱي

ن هنذب يرمل

نذا ل مو ل ع ٱأ للذ ك ع نذق دير ء ش

أ ٱو ق دللذ اط ح

بكل أ ام علء ش

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula

bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui

bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan

sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala

sesuatu.”

Page 13: MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN Studi Terhadap Mukjizat ...

Mukjizat Numerik dalam Al-Qur’an | 61

Ridha Hayati & Muhammad Misbahul Munir

E. Syarat-Syarat dalam Meneliti Mukjizat al-Quran

Dalam melakukan sebuah penelitian ilmiah tidak akan terlepas

dari sebuah data, metode, dan kesimpulan. Pada penelitian Al-Qur’an

data merupakan dasar penting. Begitu juga dengan metode, jika data

dan metode yang dipegang untuk mengolah data shahih maka tahap

selanjutnya akan shahih. Namun sebaliknya, jika data dan metode yang

digunakan kontradiktif maka akan menghasilkan kesimpulan yang

salah.

Abd Dhaim al-Kahil dalam mengaplikasikan temuannya

menggunakan 3 kaidah:18 pertama, kaidah-kaidah yang berkaitan

dengan data-data penelitian. Kedua, Kaidah-kaidah yang berkaitan

dengan metode penelitian. Ketiga, kaidah-kaidah yang berkaitan

dengan kesimpulan penelitian.

Kaidah pertama, kaidah-kaidah yang berkaitan dengan data

penelitian. Sering kali para peneliti menyusupkan apa yang tidak

selayaknya dimasukkan. Hal tersebut dilakukan karena memiliki

tujuan-tujuan tertentu dalam meneliti sehingga menyebabkan hilangnya

validitas dikarenakan memasukkan angka-angka diluar al-Qur’an.19

Kaidah kedua, kaidah-kaidah yang berkaitan dengan metode. Al-

Qur’an merupakan kitab yang tersusun secara rapi telah mengingatkan

pentingnya sebuah metode yang digunakan dalam penelitian dengan

dasar ilmiah dan agama. Sebagaimana dalam firman-Nya (Q.S Hud :1)

18‘Abd ad-Da’im al-Kahil, Misteri Angka dalam Mujizat Matematika al-

Qur’an..., H. 46. 19‘Abd ad-Da’im al-Kahil, Misteri Angka dalam Mujizat Matematika al-

Qur’an..., H.

49.

Page 14: MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN Studi Terhadap Mukjizat ...

62 | Jurnal Syahadah

Vol. VII, No. 2, Oktober 2019

كت ر ال حب تأ ل تثمذۥهتء اي كم نمنفص كيم لدذ بي ح ١خ

“Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun

dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan

dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu.”

Abdu Dhaim dalam temuannya menggunakan metode

menderetkan angka sesuai dengan urutan angka yang sesuai dengan

urutan atau matan rantai dalam kitabnya. Menurutnya dengan metode

ini dapat menjaga rangkaian kata-kata al-Qur’an. Metode yang

dilakukannya sangat sederhana, yakni dengan menghitung huruf setiap

kata dalam ayat, lalu membaca angka yang dihasilkan apa adanya, tanpa

menjumlahkan, mengurangi atau mengalikannya dan angka 7 adalah

bilangan yang selalu menjadi hasil akhirnya. Selanjutnya memasukkan

data-data angka al-Qur’an ke dalam tabel dan mengolahnya sehingga

kita melihat keselarasannya dengan angka 7. Alasanya selalu

menggunakan angka 7 adalah sebuah pilihan Allah.

Kaidah ketiga,20 yakni kaidah-kaidah yang berkaitan dengan

kesimpulan kesimpulan. Penelitian harus benar-benar mencerminkan

sebuah mukjizat yang hakiki, artinya tidak memberi sedikit ruang pun

untuk sebuah kebetulan. Peneliti harus memastikan bahwa semua

kesimpulannya tidak asal dari sebuah kebetulan. Peneliti mukjizat

numerik al-Qur’an penting untuk menghindari kecenderungan terhadap

hal-hal yang menyimpang seperti meramal keghaiban yang hal tesebut

hanya diketahui Allah. Selain itu perlu menyadari bahwa angka-angka

20 Abd ad-Da’im al-Kahil, Misteri Angka dalam Mujizat Matematika al-

Qur’an..., H. 50.

Page 15: MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN Studi Terhadap Mukjizat ...

Mukjizat Numerik dalam Al-Qur’an | 63

Ridha Hayati & Muhammad Misbahul Munir

hanya sebuah instrumen untuk melihat sistem numerik al-Qur’an,

bukan tujuan utama dalam penelitian.

F. Metode Mederet Angka

Dalam mengurai kemukjizatan angka dalam al-Qur’an, al-Kahil

menggunakan metode menderet angka. Dasar metode ini dalam ilmu

matematika dikenal sebagai sistem perhitungan persepuluhan. Sistem

ini menjelaskan bahwa bilangan apa pun yang tersusun dari beberapa

tingkatan, maka (jumlah) setiap tingkatan adalah sepuluh kali lipat dari

tingkatan sebelumnya: satuan, puluhan, ratusan, ribuan dan seturusnya.

Sistem perhitungan persepuluh ini memiliki dasar dari al-Qur’an, yakni

dalam firman Allah, “orang yang melakukan kebaikan, akan mendapat

ganjaran 10 kali lipat.” (Q.S. al-An’am [6]: 160).21

Adapun alasan al-Kahil memilih metode mederet angka ialah

karena metode ini memiliki keistimewaan yang tidak ada pada metode

lain. Dengan mederet nomor ayat atau jumlah huruf setiap kata, mata

rantai ayat atau kata-kata itu dapat tetap terjaga. Sedangkan jika

menggunakan metode penjumlahan, maka mata rantainya akan

menghilang. Dengan mederer angka juga, seluruh angka itu secara

langsung pada bilangan dapat dilihat dan diperoleh jika dideretkan

jumlah huruf tiap katanya, berbeda apabila menggunakan metode

penjumlahan, maka angka-angka tersebut akan tercampur dan tidak

dapat dibeda-bedakan lagi.22

21 ‘Abd ad-Da’im al-Kahil, Misteri Angka dalam Mujizat Matematika al-

Qur’an..., H. 56 22‘Abd ad-Da’im al-Kahil, Misteri Angka dalam Mujizat Matematika al-

Qur’an..., H. 57

Page 16: MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN Studi Terhadap Mukjizat ...

64 | Jurnal Syahadah

Vol. VII, No. 2, Oktober 2019

Untuk menggunakan metode mederet angka ini, al-Kahil

menganggap wawu ‘athaf sebagai kata yang terpisah dari kata

sebelumnya dan sesudahnya. Sebab, sistem angka berbasis angka 7 al-

Kahil tidak dapat berjalan kecuali dengan dasar ini. Dengan demikian,

ketika ada kata ولبثوا misalnya, maka wawu dihitung satu dan labisu

juga dihitung satu.23

G. Contoh Pengapliksian Metode Mederet Angka Abdu ad-Dai’m

al-Kahil

Untuk pengaplikasian kelipatan angka 7 Abdu Da’im berhasil

menemukan 700 fakta angka dalam al-Qur’an. Namun, di sini penulis

hanya akan mepaparkan 3 contoh pengaplikasian metode mederet

angka Abdu ad-Da’m al-Kahil:24

1. Pada Basmalah

Angka di atas merupakan angka yang dihasilkan dari

penghitungan huruf-hurus setiap kata. Dimulai dari bismi, ba’, sin,

dan mim berjumlah 3 dan seterusnya sampai al-rahim. Angka-

23‘Abd ad-Da’im al-Kahil, Misteri Angka dalam Mujizat Matematika al-

Qur’an..., H. 54. 24‘Abd ad-Da’im al-Kahil, Misteri Angka dalam Mujizat Matematika al-

Qur’an..., H. 46.

Page 17: MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN Studi Terhadap Mukjizat ...

Mukjizat Numerik dalam Al-Qur’an | 65

Ridha Hayati & Muhammad Misbahul Munir

angka tersebut kemudian dideretkan dari kanan ke kiri sehingga

membentuk rangkain bilangan 6643.

Setelah mendapat angka 6643 dari penderetan, kemudian

angka ini dikaitkan dengan angka 7. Ternyata, bilangan tadi

merupakan kelipatan 7: 6643=7x949. Hasil ini bukanlah kebetulan,

kita akan dapati perbandingan ini terulang ribuan kali dalam al-

Qur’an pada huruf, kata, ayat, surah, nama-nama-Nya dan huruf-

huruf istimewa al-Qur’an.

2. Jumlah huruf kata pertama dan terakhir

Kata pertama adalah بسم berjumlah 3 huruf, dan kata terakhir

adalah الرحيم yang jumlah hurufnya 6.

Bilangan yang mewakili huruf-huruf kata pertama dan

terakhir adalah 6 dan 3. Pada model penderetan ini maka menjadi

63. Awal basmallah terikat dengan bagian akhirnya oleh ikatan

yang basisnya angka 7, dapat dibuktikan bahwa 63 kelipatan 7:

9x7=63. Bilangan 63 ini, Abdu ad-Daim mengatakannya bahwa

mencerminkan bilangan dari usia Nabi Muhammad saw.

3. Contoh pada Surah Pertama dan Surah Terakhir25

Diketahui, nomor surah terakhir, an-Nas, adalah 144 dan

surat pertama, al-Fatihah, adalah 1. Jika dideretkan dua angka ini,

25 ‘Abd ad-Da’im al-Kahil, Misteri Angka dalam Mujizat Matematika al-

Qur’an..., H. 19.

بسم الله الرحمن الرحيم

6

h

n

u

i

3

h

n

u

i

Page 18: MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN Studi Terhadap Mukjizat ...

66 | Jurnal Syahadah

Vol. VII, No. 2, Oktober 2019

maka akan kita dapat bilangan baru, yaitu 1441. Angka ini

merupakan kelipatan dari angka 7: 163x7=1141. Jumlah angka ini

juga merupakan angka 7 dari penjumlahan 1+1+4+1.

H. Kesimpulan

I’jaz ‘adadi, yaitu keajaiban atau kemukjizatan dalam segi

hitungan, angka atau bilangan yang dimiliki al-Qur’an. Abd Dhaim al-

Kahil dalam kajiannya terhadap angka 7 dalam al-Qur’an telah

menemukan bahwa angka 7 memiliki keserasian. Angka 7 mempunyai

fungsi yang sangat sistematis. Sistematis angka menunjukkan

keharmonisasian dan kekoherensian al-Qur’an tidak hanya terbatas

pada kata dan makna, melainkan juga terdapat dalam jumlah kata-kata

dan pengulangan huruf-hurufnya.

Temuannya bertitik pijak pada angka 7 dalam al-Qur’an. Ia

berhasil menemukan 700 fakta angka yang merupakan kelipatan 7.

Angka 7 ini memiliki keistimewaan baik dalam struktur alam raya, al-

Qur’an, sunnah, maupun ibadah. Penelitian Abd Dha’im mampu

mengungkap penyebutan angka 7 ditemukan 23 penyebutan dalam

Qur’an. Selain itu di dalam hadits Nabi juga banyak ditemukan

penyebutan angka 7. Menerangkan orang-orang yang akan dinaungi

Allah pada hari kiamat dengan 7 golongan misalnya.

Misinya melalui kajian ilmiahnya adalah berdakwah melalui ilmu

pengetahuan dan dialog ilmiah yang jauh dari fanatisme dan

kebodohan, memberikan bukti fisik ilmiah bahwa Qur’an tidak

bertentangan dengan fakta-fakta ilmiah yaqiniyah (pasti). Abd Dhaim

dalam mengaplikasikan temuannya dengan memperhatikan 3 kaidah:

Page 19: MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN Studi Terhadap Mukjizat ...

Mukjizat Numerik dalam Al-Qur’an | 67

Ridha Hayati & Muhammad Misbahul Munir

pertama, kaidah-kaidah yang berkaitan dengan data-data penelitian.

Kedua, Kaidah-kaidah yang berkaitan dengan metode penelitian.

Ketiga, kaidah-kaidah yang berkaitan dengan kesimpulan penelitian.

Dalam temuannya ia menggunakan metode menderetkan angka

sesuai dengan urutan angka yang sesuai dengan urutan atau matan

rantai dalam kitabnya. Dengan metode ini dapat menjaga rangkaian

kata-kata al-Qur’an. Metode yang dilakukannya sangat sederhana,

dengan menghitung huruf setiap kata dalam ayat, lalu membaca angka

yang dihasilkan apa adanya, tanpa menjumlahkan, mengurangi atau

mengalikannya dan angka 7 adalah bilangan yang selalu menjadi hasil

akhirnya.

Rahasia yang terdapat dalam al-Qur’an sangat banyak karena

Allah banyak menyimpan berbagai mukjizat dalam al-Qur’an. Baik itu

berkaitan dengan keghaiban, penetapan hukum, ilmu pengetahuan, dan

mukjizat numerik ini adalah salah satunya. Mukjizat angka belum

terlalu familiar dikalangan masyarakat oleh karenanya penting untuk

mengetahuinya, dengan membaca mukjizat angka 7 yang digagas oleh

Abdu Da’im akan menambah keimanan serta mengukuhkan keyakinan

umat.

Page 20: MUKJIZAT NUMERIK DALAM AL-QUR’AN Studi Terhadap Mukjizat ...

68 | Jurnal Syahadah

Vol. VII, No. 2, Oktober 2019

DAFTAR PUSTAKA

Ad-Da’im al-Kahil, Abd, Misteri Angka dalam Mujizat Matematika al-

Qur’an, terj. Ahmad Fadhil, Jakarta: Sahara, 2008.

Al-Qaththan, Manna’, Mabahith fi ‘Ulumi al-Qur’an, Mansyurat al-

‘Asr al-Hadith: 1990.

An-Najdi, Abu Zahra’, Al-Qur’an dan Rahasia Angka Angka, Pustaka

Hidayah, Bandung: 1996.

Ibn Makram Ibn Manzhur, Muhammad, Lisan al-‘Arab, Beirut, Dar

Sadir.

Mustar, “I’jaz ‘Adadi (Kemukjizatan Angka 7 dan 19 dalam al-

Qur’an)”, Skripsi Program Studi Tafsir-Hadis Fakultas

Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,

Jakarta, 2011.

Warson Munawwir, Ahmad, al-Munawwir Kamus Arab Indonesia,

Surabaya: Pustaka Progressif, 1997.

Yusufa, Uun, “Mukjizat Matematis dalam al-Qur’an: Kritik Wacana

dengan Pendekatan Sains dan Budaya” dalam Jurnal

Hermenutik, Vol. 8, No. 2, Desember 2014.

www.kaheel7.com