Muhammad Masa’u, Lalu Aswandi Mahroni G.untb.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/11.-TARI...batuan,...
Transcript of Muhammad Masa’u, Lalu Aswandi Mahroni G.untb.ac.id/wp-content/uploads/2019/05/11.-TARI...batuan,...
48|Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929
Volume 5, No. 1, Maret 2019 http://www.untb.ac.id/Maret-2019/
TARI GANDRUNG LOMBOK DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS
Oleh:
Muhammad Masa’u, Lalu Aswandi Mahroni G.Fakultas Ilmu Seni Universitas Nusa Tenggara Barat
Abstrak: Tari Gandrung Lombok adalah seni tari dari Lombok yang sudah terkenal di SukuSasak. Tari Gandrung juga disebut juga Tari Tengger. Perkembangan Tari Gandrung menyebardari Banyuwangi ke Bali dan Lombok, namun Tari Gandrung dari masing-masing daerahmemiliki ciri khas tersendiri, mulai dari pertunjukan hingga pakaiannya. Melalui penciptaankarya seni lukis diabadikan melalui pendekatan realis setiap gerakan dan busana yang dikenakanTari Gandrung Sasak untuk memperkenalkan salah satu seni dan budaya ke masyarakat luas.
Kata Kunci: Tari Gandrung Lombok, Penciptaan Karya, Seni Lukis
PENDAHULUAN
Seni merupakan suatu proses atauperbuatan manusia yang mengandung unsurkeindahan. (M. Djelantik, 1999:15). Keindahantersebut merupakan ungkapan perasaan atauemosi yang ingin disampaikan melaluiberbagai macam karya seni, karya-karya yangdihasilkan inilah yang nantinya akanmenyampaikan apa maksud, tujuan, atau apayang sedang dirasakan oleh pelukis atausenimannya.
Seni secara umum merupakan hasil darikeindahan yang dapat menggerakkan perasaanseseorang tentang keindahan bagi yangmelihatnya. Oleh karenanya, perbuatanmanusia berpengaruh dalam menumbuhkanperasaan yang indah. Secara khusus seni lukismerupakan seni rupa dua dimensi atau DwiMatra yang keindahannya hanya dapatdinikmati melalui satu arah. Karya seni lukismenggunakan garis dan warna sebagai saranapengucapan keindahan atau artistiknya. Secarahistoris seni lukis sangat kuat kaitannyadengan peradaban manusia, hal ini diperkuatdengan gambar peninggalan-peninggalanprasejarah, gambar-gambar ini terdapat padadinding-dinding gua yang memperlihatkan ataumenggambarkan kehidupan dan bagian-bagianpenting dari kehidupan nenek moyang kitapada masa kehidupan mreka, keseluruhangambar menggunakan media alam, sepertibatuan, bata, arang, darah binatang dansebagainya. Dahulu orang melukis tentangkerajaan, bangsawan, rakyat, dan sebagai
sarana untuk memuja sang pencipta. Sejalandengan berjalannya waktu dan perkembanganzaman gambar atau lukisan kini lebih kepadaungkapan perasaan atau ekspresi senimannya.(Yuyus Suherman dkk, 2014:13)
Tari Gandrung Lombok merupakan salahsatu kesenian tari tradisional dari PulauLombok yang dilakukan secara berpasanganantara penari pria dan wanita. Tari Gandrungdahulunya berasal dari Banyuwangi, kemudianberkembang ke Bali dan Lombok. TariGandrung disebut juga Tari Tengger, beberapasejarawan mengatakan bahwa Tari Gandrungsudah ada sejak zaman Erlangga di JawaTimur. Tertulis dalam “Tari GandrungLombok” (1993-1994) I Wayan Kartawijayamengatakan bahwa tari gandrung berasal dariBanyuwangi, lalu kemudian menyebar ke Balidan sampailah ke Lombok, meskipun berasaldari satu tempat yang sama namun masing-masing tari gandrung dari setiap daerahmemiliki ciri khas masing-masing, baik darisegi pertunjukan maupun dari segi pakaian.Dahulu tari gandrung digunakan sebagaihiburan bagi para perajurit yang pulang darimedan perang, akan tetapi saat ini tarigandrung hanya dipentaskan pada acara-acaratertentu sperti acara adat. Tari GandrungLombok ini merupakan salah satu kesenian tariklasik yang cukup terkenal di Lombok NusaTenggara Barat. Pertunjukan Tari GandrungLombok ini biasanya diiringi denganseperangkat gamelan, puisi, dan nyanyian.
ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|49
http://www.untb.ac.id/Maret-2019/ Volume 5, No.1, Maret-2019
Keunikan dan performa Tari GandrungLombok ini menimbulkan keinginan dalam diripenulis untuk mengulas tentang “TariGandrung Lombok” dengan menggambarkankeindahan, dan kekayaan budaya Suku Sasaksehingga mudah untuk memperkenalkanbudaya atau kesenian Suku Sasak kemasyarakat luas melalui penciptaan seni lukis.
LATAR BELAKANG TIMBULNYA IDE
Sebagai bagian dari seni rupa, khususnyaseni lukis telah dikenal sejak awal peradabanmanusia. Seni lukis termasuk karya seni rupayang paling tua karena manusia purba telahaktif membuatnya sebagai hiasan-hiasandinding gua, dalamberkarya seni, pengalamanbisa menjadi guru tersendiri yang membantumemunculkan ide dalam memulai menciptakansuatu karya seni, ide tidak terlepas daripenciptaan. Ketertarikan penulis terhadapbudaya dan kesenian tradisional Lombok, telahmengantarkan penulis untuk membentuk ataumenciptakan karya seni lukis yang terfokuspada budaya Tari Gandrung Lombok.
Tari Gandrung Lombok adalah adalahkesenian tari tradisional dari Lombok yangdilakukan secara berpasangan antara penaripria dan wanita. Tari Gandrung ini merupakansalah satu kesenian tari klasik yang cukupterkenal di Lombok, Nusa Tenggara Barat.Pertunjukan Tari Gandrung Lombok inibiasanya diiringi dengan seperangkat gamelan,puisi, dan nyanyian.
Penulis tertarik untuk mengulas danmenuangkan Tari Gandrung Lombok dalambentuk karya seni lukis, karena Tari GandrungLombok memiliki gerak yang sangat menarik,seakan-akan memiliki makna tarsendiri padasetiap bagian dari pertunjukannya. Ide dalampemikiran untuk menciptakan karya seni lukisdengan mengangkat tema Tari GandrungLombok kedalam karya seni lukis, sertamenjaga dan melestarikan kesenian danbudaya Suku Sasak.
Melalui karya tari gandrung dalampenciptaan seni lukis merupakan sebuah upayauntuk menggambarkan karakter yang berbedadalam memandang konsep dan pendekatanaktualisasi jiwa yang berakar pada teradisiyang kuat, dan mengangkat seni dan budayaLombok melalui figur penari gandrung. Figurpenari gandrung digambarkan dengan
pendekatan realis, tetapi memiliki makna dankekuatan spiritualisme dan spirit budaya dalammemaknai setiap gerakan dan busana yangdigunakan melalui goresan penciptaan senilukis.
IDE, TUJUAN, DAN MANFAAT
Setiap orang ataupun seniman tentumemiliki ide atau konsep dalam berkarya.Pengalaman hidup dalam lingkungan yangmemiliki nilai tradisi yang tinggi telahmembentuk pribadi penulis untuk menjadifigur yang memiliki kepekaan dan daya serapterhadap nilai-nilai tradisi serta kerangkabudaya Lombok. Lingkungan yang memilikinilai tradisi yang tinggi akan mampu memberikarakter berbeda dalam memandang konsepatau ide untuk menghasilkan karya yangberakar pada budaya dan tradisi yang kuat. Ideakan mendorong seseorang untuk melakukanatau menghadirkan sesuatu yang baru atau unikdan berbeda dalam berkarya seni yang belumpernah ada sebelumnya. Proses kreatif dalampenciptaan karya seni akan sangat tergantungpada budaya dan lingkungan, dari sinilahmuncul ide penulis untuk menciptakan karyaseni lukis dengan mengangkat tema “TariGandrung Lombok Sebagai Ide DasarPenciptaan Karya Seni Lukis”.
Tari Gandrung Lombok merupakan salahsatu tari tradisional Suku Sasak yang sudahcukup terkenal di Lombok. Oleh karena itupenulis bermaksud mengabadikan setiapkeindahan dari gerakan atau setiap momen TariGandrung Lombok kedalam lukisan. TariGandrung Lombok adalah adalah kesenian taritradisional dari Lombok yang dilakukan secaraberpasangan antara penari pria dan wanita.Tari Gandrung ini merupakan salah satukesenian tari klasik yang cukup terkenal diLombok, Nusa Tenggara Barat. PertunjukanTari Gandrung Lombok ini biasanya diiringidengan seperangkat gamelan, puisi, dannyanyian.
Berawal dari keinginan untukmengenalkan dan mempublikasikan budaya,kesenian Lombok, muncullah ide untukmengambil tema Tari Gandrung Lomboksebagai tema untuk Tugas Akhir penulis.Aliran dan teknik yang diterapkan oleh penulisterinpirasi dari beberapa karya BasukiAbdullah, Srihadi Sudarsono dan NyomanNugraha seperti pada contoh karya Lukisan
50|Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929
Volume 5, No. 1, Maret 2019 http://www.untb.ac.id/Maret-2019/
“Dinamika Legong” Karya Srihadi Sudarsono(Tris Neddy Santo dkk, 2012: 124). Melaluikarya tersebut menginpirasi penulis untukmenciptakan karya seni yang bertema tentangkebudayaan ke dalam karya-karya penulissendiri. Penulis ingin mengadopsi teknikgoresan yang terkesan ekpresif dengan caramenumpukkan cat tahap demi tahap. Penulisjuga ingin mengadopsi teknik pencampuranwarnanya yang terlihat matang dan naturalyang membuat lukisan terlihat lebih hidup.dalam menggunakan teknik ini penulismendapat kepuasan tersendiri. SrihadiSudarsono mampu memberi karakter berbedadalam memandang konsep dan pendekatanaktualisasi jiwa berakar pada teradisi yangkuat. Hal ini tampak jelas pada karyalukisannya yang mengangkat seni budayamelalui figur penari legong. Figur penaridigambarkan dengan sangat ekspresif, tetapimemiliki makna kekuatan spiritualisme danspirit budaya. Hal ini merupakan jiwa darilukisan karya Srihadi.
Karya Nyoman Nugraha, “Dua PenariCoklat” (Https://Www.Google.Com.=Karya-Nyoman Nugraha. 20 Mei, 2016). KaryaNyoman Nugraha ini menginpirasi penulisuntuk mengabadikan kesenian dan budaya kitasendiri kedalam karya seni lukis. Tema yangsering diangkat dalam setiap karya NyomanNugraha sebagian besar adalah budaya dankesenian dari Bali, baik karya yang bersifatpribadi maupun yang bersifat umum. Karya inimerupakan ekspresi keharmonisan dari budayabali. Penulis mengangkat tema Tari GandrungLombok untuk menciptakan karya seni lukisyang sangat kental dengan budaya dankesenian Lombok.
Lukisan Balinese Beauty Karya BasukiAbdullah (Tris Neddy Santo dkk, 2012: 17).Yang juga secara visual menjadi ketertarikanpenulis pada karyanya, dalam segi ekspresi danpewarnaan. Goresan terlihat begitu ekspresifsehingga penulis merasa kalau karya initerlihat sangat hidup, inilah yang menginpirasipenulis untuk menciptakan karya lukis realisdengan menggunakan teknik impasto.
Ide visualisasi tari gandrung ini secarakeseluruhan karya bertujuan agar sebagaiupaya mengkaji lebih dalam tentang TariGandrung Lombok dalam memperkenalkanTari Gandrung Lombok melalui karya senilukis. penciptaan karya seni yang memiliki
makna kekuatan spiritualisme dan kekuatanbudaya yang kuat menjadi landasan kuatpenulis. Adapun manfaat penciptaandiupayakan sebagai sarana edukasi danpembelajaran baik bagi penulis maupunmasyarakat luas. Penciptaan ini juga menjadisalah satu acuan dalam menciptakan karya senilukis. Secara luas bagi pemerintah NusaTenggara Barat penciptaan ini berguna sebagaibatu loncatan untuk mempromosikan tempatpariwisata baik dibidang seni dan budaya. BagiJurusan Seni Rupa di Fakultas Ilmu SeniUniversitas Nusa Tenggara Barat, dari hasilkarya ini bisa dijadikan sarana pembelajaranbagi mahasiswa di Fakultas Ilmu Seni.
PERWUJUDAN KARYA
Dalam berkarya seni seorang seniman tidakpernah luput dari konsep yang ada pada setiapkarya-karyanya. Konsep dalam karya senisifatnya sangat mendasar yang dimana sebuahkarya nantinya akan membutuhkanpertanggung jawaban dan penjelasan yangmendalam terhadap karya seni tersebut.Konsep ini seakan menjadi kekuatan ataunyawa dari karya itu sendiri.
Terciptanya karya seni tidak lepas darielemen penyusunan yang membentuknya.Elemen tersebut terdiri atas; garis, bentuk,ruang, tekstur, serta warna. Namun untukpengorganisasiannya keseluruhan itumerupakan pencerminan dari sikap estetispribadi. Unsur-unsur fisik dalam seni rupapada dasarnya meliputi semua unsur fisik yangterdapat dalam sebuah benda. Dengandemikian pengamatan terhadap unsur-unsurvisual pada karya seni rupa ini berbeda denganpengamatan terhadap benda-benda yang ada disekeliling kita. Semakin baik pengenalanterhadap unnsur-unsur visual ini akan semakinbaik pula pengamatan seseorang terhadapsegala sesuatu yang dilihatnya. Melaluipemahaman konsep dalam karya seni. (YuyusSuherman, dkk, 2014, 9-14).
Berikut merupakan hasil-hasil karya TariGandrung yang penulis visualisasikan melaluibeberapa media pendukung baik daripenggunaan palet sebagai upaya pembentukantekstur, penerapan cat minyak dan beberapaterdapat teknik yang berbeda pada karyalainnya.
ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|51
http://www.untb.ac.id/Maret-2019/ Volume 5, No.1, Maret-2019
Gambar 1. Judul: BapanganMedia: Cat Minyak pada Kanvas 100cm x 100cm
Gambar 2. Judul: GandrunganMedia: Cat Minyak pada Kanvas 100cm x 83cm
Gambar 3. Judul: HarmoniMedia: Cat Minyak pada kanvas 64cm x 50cm
Gambar 4. Judul: NarungMedia: Cat Minyak on Kanvas 70cm x70cm
Gambar 5. Judul: NgindangMedia: Bolpoinon Kanvas 70cm x 70 cm
Gambar 6. Judul: Ngengat Jaoq ( Bapangan )Media: Bolpoinon Kanvas 60cm x 45cm
ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|51
http://www.untb.ac.id/Maret-2019/ Volume 5, No.1, Maret-2019
Gambar 1. Judul: BapanganMedia: Cat Minyak pada Kanvas 100cm x 100cm
Gambar 2. Judul: GandrunganMedia: Cat Minyak pada Kanvas 100cm x 83cm
Gambar 3. Judul: HarmoniMedia: Cat Minyak pada kanvas 64cm x 50cm
Gambar 4. Judul: NarungMedia: Cat Minyak on Kanvas 70cm x70cm
Gambar 5. Judul: NgindangMedia: Bolpoinon Kanvas 70cm x 70 cm
Gambar 6. Judul: Ngengat Jaoq ( Bapangan )Media: Bolpoinon Kanvas 60cm x 45cm
ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|51
http://www.untb.ac.id/Maret-2019/ Volume 5, No.1, Maret-2019
Gambar 1. Judul: BapanganMedia: Cat Minyak pada Kanvas 100cm x 100cm
Gambar 2. Judul: GandrunganMedia: Cat Minyak pada Kanvas 100cm x 83cm
Gambar 3. Judul: HarmoniMedia: Cat Minyak pada kanvas 64cm x 50cm
Gambar 4. Judul: NarungMedia: Cat Minyak on Kanvas 70cm x70cm
Gambar 5. Judul: NgindangMedia: Bolpoinon Kanvas 70cm x 70 cm
Gambar 6. Judul: Ngengat Jaoq ( Bapangan )Media: Bolpoinon Kanvas 60cm x 45cm
52|Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929
Volume 5, No. 1, Maret 2019 http://www.untb.ac.id/Maret-2019/
PENUTUP
Keseluruhan karya yang ditampilkanmelalui penerapan kanvas melalui tema TariGandrung Lombok selebihnya merupakanpengalaman penulis melalui kegiatan-kegiatanbudaya yang diselenggarakan di beberapawilayah Lombok, karena kesulitan waktu dantempat yang memungkinkan dokumentasikegiatan sangat minim. Pengetahuan terkaitdengan sejarah dan literatur Tari GandrungLombok sangatlah minim, adapun data-dataterkait dengan kegiatan dan perkembangannyahanya melalui sistem wawancara tokoh-tokohyang secara turun temurun mengenal kegiatanbudaya tersebut. Peranan Tari GandrungLombok dari zaman dahulu hingga sekarangmengalami perubahan, jika pada zaman dahuluTari Gandrung Lombok digunakan untukmenghibur para perajurit yang pulangberperang, sedangkan pada saat ini TariGandrung Lombok di gunakan dalam acara-acara adat dan sebagai tarian untuk menyambuttamu kehormatan. Untuk itu penulis berharapsampai pada bentuk-bentuk karya lukis ini, kedepan diupayakan sebagai pemicu untukdimulainya literatur kepustakaan terkaitdengan perkembangan budaya di Lombok.
Berdasarkan paparan yang sudahdideskripsikan dan melalui bentuk visualisasi,Tari Gandrung Lombok merupakan keseniantradisional Lombok yang dilakukan secaraberpasangan antara penari wanita dan pria.Dari sebagian karya-karya yang ditampilkanoleh penulis semuanya berasal dari gerakan-gerakan yang ada dalam Tari GandrungLombok, mulai dari penjelasan istilahBapangan, Gandrangan, Parianom hinggadetail-detail lainnya. Secara keseluruhantulisan ini merupakan karya Tugas Akhir yangdipersembahkan di Program Studi Seni Rupa
Fakultas Ilmu Seni, Universitas Nusa TenggaraBarat. Secara keseluruhan tulisan ini masihjauh dari kata sempurna, sehingga diperlukankritik dan saran yang membangun, semoga kedepan bisa menjadi arah baru untuk pemicuketerbukaan referensi kepustakaan bagi insanseni rupa dimanapun berada. Ucapan terimakasih untuk segenap kahlayak yang berkenanmembaca dan merespon tulisan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Djelantik, A.A. M., Estetika SebuahPengantar, Masyarakat SeniPertunjukan Indonesia, 1999.
Margono eddy, dkk, Mari Belajar Seni Rupa,Pusat Perbukuan KementerianPendidikan Nasional, 2010.
Neddy, Santo Tris, Menjadi Seniman Rupa,Metagraf, Creative Imprint of TigaSerangkai dan FSR IKJ Press, 2012.
Suyoto, R. Bakir, Kamus Lengkap BahasaIndonesia. Karisma publishing: Jakarta.Group: Surabaya. 2009.
Suherman Yuyus, dkk., Seni Budaya UntukSekolah Menengah Kejuruan, GrafindoMedia Utama, 2014
Website:https//www.google.com/search?tari_gandrung_lombok, 12 Mei, 2016
Website:https//www.google.com/search?karya_nyoman_nugraha, 20, Me, 2016