Mtl 8
-
Upload
anjar-eko-saputro -
Category
Documents
-
view
23 -
download
1
Transcript of Mtl 8
HEAT TREATMENT
1.PELUNAKAN
2.PENSERAGAMAN
STRUKTUR
PROSES PROSES PROSES
PEMBENTUPEMBENTUPEMBENTU
KAN KAN KAN
BAHAN
BAKU
PRODUK
PEMENUHAN
TUNTUTAN
PEMAKAIAN
Pada proses pelakuan panas diperlukansuatu patokan untuk menentukanproses pemanasan dan kecepatanpendinginan. Biasanya yang seringdigunakan sebagai pedoman tersebutialah
1. diagram TTT ( Time Temperature Transformation)
2. diagram CCT (Continues Cooling Transformations).
Diagram TTT ialah suatu petunjuktransformasi logam yang menggambarkan waktu awal dan
akhir transformasi pada setiap
temperatur pendinginan, sedangkan
diagram CCT adalah diagram yang menggambarkan tentang kecepatan
pendinginan dan fasa yang terbentukketika transformasi berlangsung.
Kedua diagram TTT dan CCT
berbeda beda untuk setiap logamdemikian pula untuk logam yang sama diagram tersebut berbeda
untuk setiap perubahan elemen
paduan. Artinya kedua diagram
tersebut sangat dipengaruhi oleh
komposisi kimia, jadi diagram
tersebut dapat bergeser ke kanan, ke kiri atau ke atas dan bawah, sehingga fasa yang terjadi juga
tergantung dari unsur paduannya.
Bentuk kurva TTT dan CCT tgtg pada :- kadar karbon- besar butir awal austenit- unsur padauan
kadar C turun : kurva ke kiri, Ms dan Mf naik. Shg baja karbon rendah sulit untukdapat martensit.Kadar C 0,3% : Mf lebih rendah dari temp ruang, jadi austenit yang belumtertransformasi cukup besar dan disebutaustenit sisa atau retained austenite. Untuk menghilangkan : subzero treatment, yaitu pendinginan lanjut dibawah 0°C.
Seluruh elemen paduan (kecuali Co)
menurunkan temperatur awal dan akhir
pembentukan martensit. Besarnya temperatur
awal pembentukan martensit dapat diprediksi
dengan menggunakan rumus empiris untuk
baja paduan rendah:
Ms(°C) = 561 - 474C - 33Mn - 17Ni - 17Cr - 21Mo
Untuk baja paduan tinggi berlaku rumus empiris
sbb:
Ms(°C) = 550-350C-40Mn-17Ni-20Cr-10Mo-35W-
10Cu+15Co+30Al
Besar butir austenit juga mempengaruhi
transformasi fasa, makin halus butir
austenit kurva bergeser kekiri, sehingga
austenit berbutir halus lebih sulit
dikeraskan dibandingkan yang berbutir
kasar, namun austenit berbutir kasar
mudah retak atau melengkung selama
proses quenching.
unsur paduan baja juga mempengaruhitransformasi fasa. Misalnya elemenelemen seperti C,Ni,Mn adalah penstabilfasa ferit, sedangkan Cr,Si,Mo,W dan Aladalah penstabil austenit. Elemen elemenpadaun tersebut juga mempengaruhitransformasi eutectoid, pembentukanmartensit, bainit dan perlit. Elemenelemen penstabil austenit menyebabkankenaikan temperatur eutectoid, sedangkansebaliknya elemen penstabil feritmenurunkan temperatur eutectoid.
Pengaruh seluruh elemen paduan (kecualiCo) thdp pembentukan perlit dan bainit : memperlambat kinetik reaksi pembentukankedua struktur tsb, shg menggeser kurvaTTT ke kanan. Kecuali bila komposisinyamelebihi limit tertentu. Contoh, baja paduanuntuk pengerasan permukaan dan bajaperkakas mempunyai kurva TTT bergeser kekiri bila kadar karbonnya melebihi 0,8% berat. Hal tersebut disebabkan karbonmembentuk karbida, sehinggamengakibatkan penurunan pengaruhnyaterhadap pembentukan perlit dan bainit.
PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMANASAN :
- DIMENSI /KETEBALAN
- KECEPATAN PEMANASAN
SU
HU
WAKTU0
permukaan
tengah
YANG PERLU PERHATIAN KETIKA PENDIAMAN
DALAM DAPUR/HOLDING TIME ADALAH:
�SUHU TERLALU RENDAH
�KEMUNGKINAN SUHU TIDAK HOMOGEN
�TERJADI PERTUMBUHAN BUTIR
�BENDA UJI TERDEFORMASI
�TERJADINYA OKSIDASI
�PERUBAHAN TEMPERATUR KARENA DAPUR
�BENDA UJI MENEMPEL DENGAN YANG LAIN
�PEMBOROSAN WAKTU DAN ENERGI
YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA PROSES
PENDINGINAN
SU
HU
�Geometri benda
�Metode pendinginan
�Media
�Peralatan yg digunakan
�Jumlah benda uji
�Lingkungan
WAKTU0
perm
ukaan
ten
gah
Annealing. :
pemanasan bahan pada temperatur dan
lama pemanasan tertentu dan kemudian
didinginkan dengan kecepatan pendinginan
lambat.
Tujuan annealing ialah untuk :
- pelunakan
- meningkatkan mampu bentuk dingin
- memberi sifat mampu mesin yang baik
- merubah sifat mekanik, listrik atau magnetik
- meningkatkan stabilitas dimensi
- dll,
Proses annealing diatas A3 disebut full annealing, sedangkan dibawahtemperatur kritis A3 disebut sub critical annealing serta annealing diantara A1 dan A3/Acm disebut inter critical annealing. Pada sub critical annealing tidak terjadi perubahan fasa, misalnya: anil rekristalisasi, anil penghilangantegangan, anil pertumbuhan butir atauaglomerisasi, dsb.
STRESS RELIEF ANNEALING.
Sress relief annealing atau anil penghilangan
tegangan digunakan untuk menghilangkan
tegangan sisa dalam logam akibat proses
MANUFAKTUR seperti :
� Pengelasan
� Metal forming
� Machining
� Quenching
� Pengecoran
Temperatur pemanasan untuk stress relief
annealing ini biasanya dibawah A1 (595-675°C)
dan ditahan dengan waktu tertentu, kemudian
didinginkan dengan cara bertahap dan merata.
(a)Tegangan sisa yang timbul akibat pemanasan
(b)Tegangan sisa yg timbul akibat pengelasan
(c)Tegangan sisa yg timbula akibat machining
MANFAAT PENGHILANGAN TEGANGAN SISA :
�MENGURANGI TERJADINYA SCC
�MENGURANGI TERJADINYA COLD STRAIN YG DAPAT MENGURANGI DAYA TAHAN TERHADAP CREEP
�MENGURANGI BRITTLE FRACTURE
�MENINGKATKAN FRACTURE TOUGHNESS
�MENINGKATKAN KETAHANAN TERHADAP LINGKUNGAN
�MENINGKATKAN STRENGTH
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI – SRA:
STRESS LEVEL, WAKTU, SUHU, MATERIAL
MATERIAL YG TAHAN TERHADAP CREEP (MISAL
MENGANDUNG CROM) BIASANYA PERLU SUHU
LEBIH TINGGI (900 – 1065°C)
ESTIMASI PENENTUAN TEMPERATUR STRESS
RELIEF ANNEALING DAPAT JUGA DILAKUKAN
DENGAN MELIHAT NILAI YIELD STRENGTH NYA
Normalisasi.
Proses normalisasi dilakukan pada
temperatur sekitar 40°C-55°C diatas temperatur
kritis (A3 untuk baja hypoeutektoid dan Acm
untuk baja hypereutektoid), kemudian ditahan
dalam waktu tertentu dan didinginkan diudara
hingga mencapai temperatur ruang. Dengan
proses ini dihasilkan baja yang lebih keras dan
lebih kuat daripada baja anil penuh, memiliki
mampu mesin yang baik, struktur butir yang
lebih halus dan tegangan sisa minimal.
Normalisasi pada hasil coran biasanya disebut
juga homogenisasi yang bertujuan untuk
menghaluskan struktur dendrit.
APLIKASI DARI NORMALIZING TERGANTUNG
KLASIFIKASI DARI BAJA.
-PENGHALUSAN BUTIR– UTK LAS LASAN
-PENINGKATAN MAMPU PENGERJAAN MESIN
-HOMOGENISASI—UTK PRODUK COR
-PERBAIKAN STRUKTUR—HOT ROLLING
-PERATAAN BESAR BUTIR—PRODUK TEMPA
-CARBIDE SOLUTION
YANG HARUS DIPERHATIKAN : PEMANASAN DAN
WAKTU (1 JAM /1 INCI KETEBALAN)
Quenching.
Quenching adalah suatu proses
perlakuan panas yang bertujuan untuk
mendapatkan nilai kekerasan optimum dari
baja, yaitu dengan mentransformasikan perlit
ke austenit kemudian dari austenit menjadi
martensit dengan jalan melakukan pendinginan
cepat sedemikian rupa sehingga kurva
pendinginan pada diagram CCT tidak
menyentuh hidung kurva dan langsung ke Ms
(martensit strart). Kekerasan optimum
diperoleh jika austenit seluruhnya berubah
menjadi martensit dan makin tinggi kadar
karbon kekerasan yang diperoleh juga makin
tinggi.
A : aliran panas
B : vapor blanket
karena
pengadukan yg
buruk
C : gelembung yg
terperangkap dan
pecah pelan2
D : gelembung
uap meletus/
lepas
Tempering.
Proses tempering biasanya dilakukan
untuk memperbaiki karakteristik baja hasil
proses pengerasan dengan quenching. Baja
hasil proses quenching tersebut sangat keras,
rapuh dan memiliki tegangan sisa yang besar,
maka agar baja tersebut tidak merugikan dalam
penggunaannya dilakukan proses perlakuan
panas tambahan yaitu tempering. Pemanasan
pada proses temperaing dilakukan pada
temperatur tertentu dibawah temperatur kritis
(A1) dan ditahan pada temperatur tersebut
selama waktu tertentu kemudian didinginkan di
uadara atau didalam dapur
Tempering terhadap baja paduan tinggi padatemperatur sekitar 500°C, selain terjadidekomposisi austenit sisa juga terbentukpenyebaran karbida yang dapatmeningkatkan kekerasan.
Dari hasil tempering ini didapatkan peningkatan
keuletan dan ketangguhan serta penurunan
jumlah tegangan sisa dan tegangan dalam,
tetapi juga terjadi penurunan kekuatan dan
kekerasan.
PENGARUH
TEMPERING
TERHADAP SIFAT
MEKANIS
�YIELD
�TENSILE
�ELONGATION
�HARDNESS
�DUCTILITY
Effect of tempering temperature on
the mechanical properties of oil-
quenched 4340 steel bar
a). Conventional quenching & tempering
b). Martempering
c). Modified Martempering—for High Ms
MARTEMPERING
Martempering media : molten salt and hot oil
are both widely used for martempering
AUSTEMPERING
adalah transformasi isotermal dari paduanbaja pada temperatur dibawahpembentukan pearlite dan diatasterbentuknya martensit
1.MENINGKATKAN :
- DUCTILITY
- TOUGHNESS
- STRENGTH
2.MENGURANGI DISTORSI
3.MENGURANGI WAKTU PROSES SAMPAI
MENDAPATKAN KEKERASAN YANG
DIINGINKAN
4.MENGHEMAT ENERGI DAN MODAL UNTUK
INVESTASI
KEUNTUNGAN AUSTEMPERING :
Molten salt is the quenching medium most commonly
used in austempering