Mta

4
MTA INDIKASI: Gigi dalam masa pertumbuhan dengan foramen apikalis belum sempurna tertutup Korona dapat direstorasi Pulpa nekrosis Gigi nonvital Apeks terbuka ISI BAHAN: MTA merupakan suatu percampuran dari semen Portland dan bismuth oksida serta ada juga dilaporkan bahwa MTA terdiri dari beberapa elemen seperti SiO2, CaO, MgO, K2SO4, dan Na2SO4. Komponen utama adalah semen Portland tersebut yang merupakan campuran dari dikalsium silikat, trikalsium silikat, gypsum, dan tetrakalsium aluminoferit Mekanisme Kerja MTA yang bersifat biokompatibel dan antibakteri, dapat menyediakan substrat biologis aktif untuk perlekatan sel sehingga efektif untuk meminimalisasimikroleakage danmemperbaiki hasil perawatan. Selain itu, MTA mampu membentuk jembatan dentin yanglebih cepat, tebal, dan merata.Pembentukan barrier terjadi karena MTA menghasilkan pembentukan granula kalsitdan jembatan termineralisasi di bawahnya. Saat dicampur dengan air steril atau saline, bubuk kalsium oksida dari MTA berubah menjadi Ca(OH)yang terurai menjadi ion kalsium danhidroksil saat berkontak dengan cairan jaringan. Ion kalsium bereaksi dengan karbonit dalam jaringan

description

a

Transcript of Mta

Page 1: Mta

MTA

INDIKASI:

Gigi dalam masa pertumbuhan dengan foramen apikalis belum sempurna tertutup

Korona dapat direstorasi Pulpa nekrosis Gigi nonvital Apeks terbuka

ISI BAHAN:

MTA merupakan suatu percampuran dari semen Portland dan bismuth oksida serta ada juga dilaporkan bahwa MTA terdiri dari beberapa elemen seperti SiO2, CaO, MgO, K2SO4, dan Na2SO4. Komponen utama adalah semen Portland tersebut yang merupakan campuran dari dikalsium silikat, trikalsium silikat, gypsum, dan tetrakalsium aluminoferit

Mekanisme Kerja

MTA yang bersifat biokompatibel dan antibakteri, dapat menyediakan substrat biologis aktif untuk perlekatan sel sehingga efektif untuk meminimalisasimikroleakage danmemperbaiki hasil perawatan. Selain itu, MTA mampu membentuk jembatan dentin yanglebih cepat, tebal, dan merata.Pembentukan barrier terjadi karena MTA menghasilkan pembentukan granula kalsitdan jembatan termineralisasi di bawahnya. Saat dicampur dengan air steril atau saline, bubuk kalsium oksida dari MTA berubah menjadi Ca(OH)yang terurai menjadi ion kalsium danhidroksil saat berkontak dengan cairan jaringan. Ion kalsium bereaksi dengan karbonit dalam jaringan pulpa dan membentuk granula kalsit. Fibronektin berkumpul di sekitar granula-granula tersebut sehingga memungkinkan adhesi dan differensiasi sel yang diikuti dengan pembentukan jaringan teremineralisasi. Selain pembentukan jembatan dentin, MTA juga menyebabkan terjadinya kalsifikasi intrapulpa,terbentuknya odontoblast yang normal dan iregulaer, sementum, tanpa adanya resorpsiinternal dan hanya ada inflamasi minimal dengan sedikit infiltrate. Pembentukan osteoblastini terjadi karena aksi dari kandungan trioksida dan oksida dari MTA pada sel. MTA jugamerangsang keluarnya osteoblast yang secara aktif mendorong terbentuknya jaringan keras.Pada suatu penelitian, MTA menunjukkan kemampuan yang lebih besar untuk memeliharaintegritas jaringan pulpa dibanding dengan Ca(OH)

Page 2: Mta

Kelebihan dan Kekurangan Bahan :

MTA yang merupakan suatu alternatif bahan baru yang dapat digunakan untuk mempertahankan vitalitas pulpa bagian radikuler ini, memiliki beberapa kelebihan,diantaranya yaitu:

•Biokompatibel terhadap jaringan sekitar.

•Memiliki efek antibakteri yang sama dengan kalsium hidroksida.

•Dapat meminimalisasi microleakage dan memperbaiki hasil perawatan.

•Dapat merangsang pembentukan jaringan keras pada pulpa dan membuat terjadinya pertumbuhan sel yang sangat baik.

Selain banyaknya kelebihan yang terdapat pada MTA, berdasarkan beberapa penelitian, ternyata MTA juga memiliki beberapa kurangan, yaitu:

•Lamanya waktu pengerasan yang dibutuhkan MTA menyebabkan terjadinyakemungkinan pelarutan, disintegrasi atau pelepasan bahan. Hal tersebut dapatmenimbulkan cacat jaringan lunak yang terlihat pada gambaran histologi.

•MTA harus tetap dibasahi dengan Cotton pellet sehingga tidak dapat direstorasi padasaat itu.

• Harga MTA juga cukup mahal sehingga dalam penyimpanan dan penggunaannyaharus berhati-hati agar bahan tetap dalam kondisi baik.

Manipulasi Kerja MTA :

Apeksifikasi kunjungan tunggal dapat dilakukan sebagai berikut. Membuka akses kemudiansaluran akar dibersihkan dan dibentuk dengan menggunakan instrument rotary Ni-Ti denganNaOCl sebagai bahan irigasi yang disemprotkan perlahan-lahan. Smear layer yang adadibersihkan dengan menggunakan campuran EDTA dan NaOCl. Setelah pembentukan danpembersihan selesai, plugger kecil dimasukkan dan longgar 1,5 mm dari apikal radiografis.MTA kemudian ditempatkan dengan MTA carrier dan dipadatkan dengan plugger yangsebelumnya difitting. Pemeriksaan tumpatan apeks MTA dengan radiografis, bila sudah baik pada sepertiga apikal, maka kelebihan MTA di dinding saluran akar dibersihkan denganirigasi menggunakan air steril. Sisa air kemudian dibersihkan dengan paperpoint steril.Restorasi akhir dengan menggunakan resin komposit yang juga mengisi saluran akar yangtidak terisi MTA supaya lebih kuat dan tahan terhadap fraktur

Page 3: Mta

EVALUASI KEBERHASILAN

Keberhasilan kasus ditandai sebagai berikut.

1.Tidak ada tanda atau gejala penyakit periapeks.

2.Penyakit periapeks yang mereda dengan radiograf tampak radiolusen pada apikal semakinmengecil.

3.Barier jaringan keras pada apeks terlihat pada radiograf atau pada penjajakan yang hati-hati dengan menggunakan file.Gambar 2. Perawatan apeksifikasi dengan MTA yang berhasil

Di antarasemua bahan yang terbukti dapat menginduksi terbentuknya apikal barier, yang paling lazimdan sering dipergunakan adalah kalsium hidroksida dan MTA. Perawatan denganMTA dapat dilakukan dua kali kunjungan ataupun sekali kunjungan. Keberhasilan perawatan apeksifikasi dengan menggunakan MTA dan kalsium hidroksidatidak jauh berbeda. Hasil penelitian El-Meligy dan Avery menujukkan kesuksesan perawatandengan menggunakan MTA adalah 100% sedangkan perawatan kalsium hidroksida adalah87%. Pemilihan teknik perawatan apeksifikasi begantung kepada pertimbangan biaya yangakan dibebankan kepada pasien, lamanya perawatan, kondisi gigi pasien dan kooperatif pasien. Bila pasien tidak dapat melakukan kunjungan berulang dapat dipertimbangkandengan perawatan kunjungan tunggal. Bila pasien memilih perawatan dengan menggunakankalsium hidroksida karena lebih terjangkau dari segi ekonomi, maka pasien harus diingatkanuntuk kontrol 3-21 bulan tergantung keberhasilan pembentukan apikal barier, juga pasienharus diingatkan bahwa kegagalan perawatan dengan kalsium hidroksida mungkin terjadidan perawatan ulang akan menjadi biaya dan kunjungan akan semakin banyak. Perawatandengan MTA mungkin lebih mahal dibandingkan dengan kalsium hidroksida,