MPN di KPPN Bandung I - Bab I

9
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap penulis memiliki motif tertentu ketika memilih suatu bahasan. Faktanya, tidak ada yang bermotif tunggal atau hanya memiliki satu motif. Meskipun tidak ada motif tunggal, selalu ada motif utama atau motif terbesar. Motif terbesar penulis ketika memilih Modul Penerimaan Negara (MPN) sebagai bahasan laporan ini adalah untuk memberikan perhatian yang seimbang kepada penerimaan dan pengeluaran dalam lingkup perbendaharaan negara. Karena berdasarkan pengamatan penulis ketika melihat judul outline mahasiswa-mahasiswa lain, sebagian besar berfokus pada pengeluaran pemerintah. Padahal tentu kita sudah mengetahui bahwa keduanya merupakan core (inti) bahasan ketika membicarakan treasury (perbendaharaan).

Transcript of MPN di KPPN Bandung I - Bab I

Page 1: MPN di KPPN Bandung I - Bab I

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap penulis memiliki motif tertentu ketika memilih suatu bahasan.

Faktanya, tidak ada yang bermotif tunggal atau hanya memiliki satu motif.

Meskipun tidak ada motif tunggal, selalu ada motif utama atau motif terbesar.

Motif terbesar penulis ketika memilih Modul Penerimaan Negara (MPN) sebagai

bahasan laporan ini adalah untuk memberikan perhatian yang seimbang kepada

penerimaan dan pengeluaran dalam lingkup perbendaharaan negara. Karena

berdasarkan pengamatan penulis ketika melihat judul outline mahasiswa-

mahasiswa lain, sebagian besar berfokus pada pengeluaran pemerintah. Padahal

tentu kita sudah mengetahui bahwa keduanya merupakan core (inti) bahasan ketika

membicarakan treasury (perbendaharaan).

Selain itu, poin pentingnya adalah bahwa MPN merupakan salah satu

aplikasi yang sudah applied saat ini dan akan menjadi bagian terintegrasi dari

Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN). Kita semua tahu bahwa

SPAN adalah sistem besar yang akan dibangun untuk mereformasi cara kita

mengurus keuangan negara. Tentu menjadi penting bagi kita untuk mengetahui

sejauh mana pengaplikasian MPN, kendala, dan manfaatnya yang nantinya bisa

digunakan sebagai bahan pertimbangan dan bahasan dalam penerapan SPAN.

Page 2: MPN di KPPN Bandung I - Bab I

2

B. Tujuan Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan

Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penyusunan

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini adalah:

1. Mengetahui bagaimana implementasi Modul Penerimaan Negara

sebagai bagian dari persiapan menyongsong SPAN di KPPN;

2. Menambah pengetahuan penulis mengenai sistem

pelaksanaan anggaran khususnya mengenai

penatausahaan penerimaan negara di Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara Bandung I;

3. Mengetahui apa saja kendala penerapan MPN di KPPN

Bandung I dan memberikan pemecahannya;

4. Menerapkan dan membandingkan teori yang telah

diperoleh selama mengikuti pendidikan di Program

Diploma III Keuangan Spesialisasi Kebendaharaan

Negara dengan praktik yang terjadi di lapangan;

5. Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam

hal Sistem Pelaksanaan Anggaran khususnya mengenai sudah sampai

di mana dan bagaimana penerapan Modul Penerimaan Negara di

lapangan sebagai bagian yang direncanakan menyongsong penerapan

SPAN;

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Page 3: MPN di KPPN Bandung I - Bab I

3

Sederhana saja apa yang akan penulis bahas dalam laporan ini.

Target penulis adalah setidaknya laporan ini benar-benar menjadi

laporan aktual bagaimana penerapan MPN di KPPN Bandung I

yang merupakan sebuah KPPN Percontohan dan apa saja kendala

yang dihadapi baik dari sisi sumber daya manusia, teknis, sarana

prasarana, sampai pada kondisi daerah dan hal-hal lain yang

muncul di lapangan.

Oleh karena itu penulis memutuskan untuk berfokus pada

bagaimana dan apa saja kendala penerapan MPN berdasarkan

beberapa landasan hukum MPN sebagai berikut:

1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.06/2006 tentang Modul

Penerimaan Negara dan perubahannya pada PMK 02/2007 (perubahan

pertama) dan PMK 37/2007 (perubahan kedua);

2. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-78/PB/2006

tentang Penatausahaan melalui Modul Penerimaan Negara; dan

3. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-65/PB/2007

tentang Tata Cara Pengembalian Pendapatan dan/atau Penerimaan dan

Koreksi Pembukuan Penerimaan.

Poin pertama dipilih karena inilah yang merupakan dasar hukum

yang khusus mengatur bagaimana MPN dilaksanakan. Sedangkan

peraturan poin kedua dan ketiga dipilih karena berdasarkan

Page 4: MPN di KPPN Bandung I - Bab I

4

pengamatan di lapangan dan pernyataan dari pegawai KPPN

Bandung I bahwa dua peraturan inilah yang paling banyak

memberi pengaruh pada implementasi MPN di KPPN.

Selain itu, perlu disampaikan lagi bahwa Seksi Bank/Giro/Pos

merupakan seksi yang paling banyak bersentuhan dengan

penerapan MPN ini dan penatausahaan penerimaanlah yang

menjadi bagian utama kerja di KPPN. Maka penulis akan fokus

pada penerapan tiga dasar hukum di atas terkait penatausahaan

penerimaan negara yang akan dikaitkan dengan apa saja yang

harus disempurnakan menuju penerapan SPAN (MPN G2)

nantinya.

D. Metode Penelitian dan Pengumpulan Data

Dalam menyusun dan menyelesaikan tugas Praktik Kerja Lapangan ini,

penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data, antara lain :

1. Metode Kepustakaan

Dalam metode ini data yang diperoleh berasal dari sumber-sumber informasi

yang terkati dengan isi Laporan Praktik Kerja Lapangan berupa catatan-

catatan selama kuliah, buku-buku literatur, diktat, peraturan perundang-

undangan, majalah, internet dan tulisan ilmiah lainnya.

2. Metode Penelitian Lapangan

Page 5: MPN di KPPN Bandung I - Bab I

5

Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung di

lapangan ataupun di kantor terhadap objek penelitian, terutama mengenai hal-

hal yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam Laporan Praktik

Kerja Lapangan ini untuk mendapatkan data dan fakta yang diperlukan. Yang

dilakukan dengan cara antara lain :

a. Wawancara yaitu cara dilakukan dengan melakukan wawancara

langsung kepada pihak-pihak yang terkait mengenai data dan fakta

yang diperlukan dalam penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini.

b. Observasi yaitu cara pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan dan penelitian atas data yang dikumpulkan yang

diperlukan dalam penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan ini secara singkat dapat

diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Di dalam bab ini penulis akan membahas tentang latar belakang, tujuan

penulisan, ruang lingkup, pembatasan masalah dan metode dan sistematika

penelitan yang dilakukan oleh penulis.

BAB II DATA DAN FAKTA

Fakta yang akan disajikan adalah profil KPPN Bandung I, Modul

Penerimaan Negara ditinjau dari aspek teoritis berdasarkan peraturan, serta

implementasi MPN G1.

Page 6: MPN di KPPN Bandung I - Bab I

6

BAB III PEMBAHASAN

Pembahasan yang akan disajikan seputar kesesuaian antara kondisi ideal

yang diamanatkan peraturan dan perundangan dengan implementasi di

lapangan, kendala implementasi, dan pengidentifikasian alternatif solusi.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab kesimpulan dan saran merupakan bab yang menuangkan hasil

kesimpulan dan saran yang dapat ditarik oleh penulis dari pembahasan dari

bab-bab sebelumnya dan rangkuman dari laporan PKL ini.