MPKT-A Ringkasan Keutamaan Karakter
-
Upload
diamond-ravi -
Category
Documents
-
view
213 -
download
2
description
Transcript of MPKT-A Ringkasan Keutamaan Karakter
KEKUATAN DAN KEUTAMAAN KARAKTER
Beraneka ragam buku dan artikel telah banyak membicarakan tentang
apa pentingnya mengetahui karakter diri sendiri serta membaca karakter orang
lain. Hal tersebut bukan hanya sekadar mengetahui, tetapi membantu kita dalam
berkomunikasi, memahami, dan mengerti seseorang. Di lain pihak dengan
mengetahui karakter yang ada pada diri kita, kita bisa memotivasi diri untuk
menjadi lebih baik, memudahkan dalam meningkatkan potensi yang kita miliki
serta mendukung dalam proses menuju masa depan. Banyak pihak menjelaskan
tentang bagaimana kita bisa membaca karakter diri sendiri dan orang lain dengan
mudah. Namun, belum tentu semuanya tepat.
Karakter sangat erat hubungannya dengan kepribadian tapi pada
hakikatnya keduanya memiliki definisi yang berbeda. Kepribadian manusia adalah
satu kesatuan dalam diri yang sifatnya teratur dengan unsur-unsur yang berkaitan
satu sama lain, bersifat dinamis serta diperlihatkan melalui perilaku yang
melibatkan aspek psikis dan fisik manusia. Interaksi antara faktor internal diri
manusia dan faktor eksternal lingkungan akan mempengaruhi kepribadian
manusia. Sedangkan karakter adalah kumpulan sifat mental dan etis sebagai
bagian dari kepribadian yang menandai seseorang dan disesuaikan dengan nilai
dan norma tertentu. Karakter dapat dibentuk melalui serangkaian proses
pemelajaran, pelatihan dan pendidikan.
Terdapat tiga level dalam konseptual karakter, yaitu keutamaan yang
berada di level atas, kekuatan di level tengah, dan tema situasional di level bawah.
Kita dapat mengenali tema situasional dari karakter seseorang ketika ia
menampilkan serangkaian perilaku dalam suatu situasi tertentu. Kekuatan yang
dimiliki seseorang tersebut baru dapat diketahui jika ia menampilkan serangkaian
perilaku sesuai tema situasional tertentu dalam beberapa situasi. Kemudian, jika ia
menunjukkan berbagai kekuatan tertentu secara konsisten dalam berbagai situasi
dan rentang waktu yang relatif lama, maka baru dapat diketahui keutamaan dari
orang tersebut. Singkatnya, tema situasional adalah kebiasaan yang mengarahkan
seseorang untuk mewujudkan kekuatan karakter dalam situasi tertentu. Kekuatan
karakter menjadi indikator untuk mengenali adanya satu atau lebih keutamaan
dalam diri seseorang. Keutamaan merupakan karakteristik utama dari karakter dan
dianggap sebagai dasar dari perilaku yang baik.
Berbagai perilaku dapat dinilai berdasarkan keutamaan yang muncul
secara konsisten sehingga dinilai sebagai keutamaan yang universal. Pertama,
keutamaan kebijaksanaan dan pengetahuan yang berhubungan dengan fungsi
kognitif yang mencakup lima kekuatan, yaitu (1) kreativitas, orisinalitas dan
kecerdasan praktis, (2) rasa ingin tahu, (3) cinta akan pembelajaran, (4)
keterbukaan pikiran, dan (5) perspektif. Kedua, keutamaan kemanusiaan dan cinta
yang mencakup kemampuan interpersonal yang terdiri dari kekuatan (1) kebaikan
hati serta (2) kecerdasan sosial dan emosional. Ketiga, keutamaan kesatriaan yang
mencakup empat kekuatan, yaitu (1) lapang dada, (2) ketabahan atau kegigihan,
(3) integritas, kejujuran, dan penampilan diri yang wajar, serta (4) vitalitas,
bersemangat dan antusias. Keempat, keutamaan keadilan yang mencakup tiga
kekuatan, yaitu (1) kewarganegaraan, (2) kesetaraan, dan (3) kepemimpinan.
Kelima, keutamaan pengelolaan diri yang di dalamnya terdapat kekuatan (1)
pemaaf dan pengampun, (2) pengendanlian diri, (3) kerendahan hati, dan (4)
kehati-hatian. Dan yang keenam adalah keutamaan transendensi yang mencakup
kekuatan (1) penghargaan terhadap keindahan dan kesempurnaan, (2)
kebersyukuran, (3) penuh harapan, optimis, dan berorientasi ke masa depan, (4)
spiritualitas, serta (5) menikmati hidup dan selera humor yang memadai.
Kemampuan transendensi adalah kemampuan untuk membayangkan
sesuatu yang dapat menggerakkan manusia untuk melampaui situasi kini serta
mewujudkan apa yang dibayangkan menjadi kenyataan yang memberikan
pembaruan bagi dunia. Daya yang memungkinkan manusia untuk melakukan ini
disebut spiritualisme. Spiritualitas sebagai dasar kekuatan dan keutamaan karakter
manusia menghubungkan kehidupan manusia dengan seluruh alam semesta dan
memberi makna pada kehidupan. Karakter selalu didasari oleh spiritualitas yang
menjadi kekuatan dalam menuju satu tujuan sehingga menguatkan kita saat berada
dalam situasi sulit. Dengan daya-daya spiritual, manusia dapat berkembang terus
melampaui dirinya.
Seseorang dengan karakter yang kuat adalah orang yang selalu
berbahagia dan memberi pengaruh positif terhadap lingkungannya. Terdapat tiga
kebahagiaan, yaitu setiap tindakan yang dilakukan memiliki makna, mengetahui
kekuatan tertinggi, dan menggunakan kekuatan tersebut untuk melayani sesuatu
yang dipercayai. Ketiga hal tersebut dimungkinkan terjadi jika didukung oleh
daya-daya spiritual manusia. Singkatnya, kebahagiaan manusia memerlukan
adanya pemanfaatan dari daya-daya spiritualnya. Kebahagiaan dapat dicapai
dengan menganggap hidup lebih bermakna dan berharga, mengenali diri sendiri,
dan menemukan kekuatan-kekuatan kita sendiri serta memanfaatkannya untuk
kepentingan orang banyak.
Pembentukan karakter menjadi kunci utama untuk mencapai kemajuan
pembangunan bangsa. Manusia dengan karakter yang kuat sebagai tujuan utama
dari pendidikan diperlukan dalam rangka mencapai pembangunan rasa
kebangsaan dan peningkatan pengetahuan serta keterampilan. Dengan kekuatan
dan keutamaan karakter yang dimiliki, seseorang selalu akan dapat berpikiran
positif dan melihat sisi-sisi baik dalam kehidupannya sehingga ia akan
memperoleh kebahagiaan yang otentik. Dengan kata lain, pendidikan sebagai
salah satu usaha pembentukan karakter dalam diri membantu seseorang
memperoleh kebahagiaannya.