MP4

4
Laporan Kasus Seorang pria Bapak Udin, 52 thn, datang ke UGD dengan keluhan nyeri di dada bagian kiri dan disertai keluhan dada berdebar-debar. Sejak duduk di bangku SMP, bapak Udin sudah mulai merokok kira-kira 2 batang sehari dan kebiasaan tersebut masih di teruskan sampai sekarang. Selain keluhan nyeri dada, Bapak Udin juga mengeluh adanya sesak terutama pada malam hari, batuk berdahak warna putih dan terasa sedikit nyeri saat menelan. Tidak ada perubahan pada nafsu makan, pola BAB dan BAK. Tidak ada riwayat demam. Terdapat riwayat darah tinggi pada keluarga Bapak Udin. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan TD 180/100 mmHg, denyut nadi 110x/menit, suhu 36,3 C. pada pemeriksaan jantung didapatkan adanya bising diastolic dan pemeriksaan paru terdapat ronchi basah halus. Pada pemeriksaan abdomen ditemukan adanya ascites dan kedua tungkai oedema. Pembahasan Masalah yang di hadapi oleh Bapak Udin ialah nyeri dada bagian kiri, dada berdebar-debar, sesak di malam hari, batuk berdahak berwarna putih, bising diastolic pada katup AV, pada pemeriksaan abdomen di jumpai adanya ascites dan kedua tungkai oedema (mempunya kemungkinan penyumbatan di jantung kanan), pada keluarga bapak udin ada riwayat tekanan darah tinggi, TD di temukan 180/100 yang seharusnya normalnya ialah 120/80, denyut nadi 100x/ menit yang seharusnya pada keadaan normal sebanyak 60x/menit, ronchi basah halus (gejala awal pneumonia dini), denyut nadi 100x/ menit mempunyai kemungkinan pasien mengalami tachy cardia. Anatomi jantung ialah pembagian ruang jantung ada atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan, ventrikel kiri, atrium kanan dan ventrikel kanan di hubungi oleh katus trikus dan yang kiri di

description

modul mp4 case 3

Transcript of MP4

Page 1: MP4

Laporan Kasus

Seorang pria Bapak Udin, 52 thn, datang ke UGD dengan keluhan nyeri di dada bagian kiri dan disertai keluhan dada berdebar-debar. Sejak duduk di bangku SMP, bapak Udin sudah mulai merokok kira-kira 2 batang sehari dan kebiasaan tersebut masih di teruskan sampai sekarang. Selain keluhan nyeri dada, Bapak Udin juga mengeluh adanya sesak terutama pada malam hari, batuk berdahak warna putih dan terasa sedikit nyeri saat menelan. Tidak ada perubahan pada nafsu makan, pola BAB dan BAK. Tidak ada riwayat demam. Terdapat riwayat darah tinggi pada keluarga Bapak Udin. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan TD 180/100 mmHg, denyut nadi 110x/menit, suhu 36,3 C. pada pemeriksaan jantung didapatkan adanya bising diastolic dan pemeriksaan paru terdapat ronchi basah halus. Pada pemeriksaan abdomen ditemukan adanya ascites dan kedua tungkai oedema.

Pembahasan

Masalah yang di hadapi oleh Bapak Udin ialah nyeri dada bagian kiri, dada berdebar-debar, sesak di malam hari, batuk berdahak berwarna putih, bising diastolic pada katup AV, pada pemeriksaan abdomen di jumpai adanya ascites dan kedua tungkai oedema (mempunya kemungkinan penyumbatan di jantung kanan), pada keluarga bapak udin ada riwayat tekanan darah tinggi, TD di temukan 180/100 yang seharusnya normalnya ialah 120/80, denyut nadi 100x/ menit yang seharusnya pada keadaan normal sebanyak 60x/menit, ronchi basah halus (gejala awal pneumonia dini), denyut nadi 100x/ menit mempunyai kemungkinan pasien mengalami tachy cardia.

Anatomi jantung ialah pembagian ruang jantung ada atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan, ventrikel kiri, atrium kanan dan ventrikel kanan di hubungi oleh katus trikus dan yang kiri di hubungi katup bikus di ventrikel kiri terdapat katup aorta dan di ventrikel kanan terdapat katup pulmonalis, darah yang turun ke ventrikel kiri terdapat corda tendinea agar katup tidak membalik yang berorigo pada musculus papillaris yang di hubungkan oleh trabekula kornae, katup trikuspidalis terletak pada spatrum intercostalis 4, katup bikuspidalis terletak di belakang setengah bagian sternum setinggi cartilage costalis 4, otot jantung ada 2 jenis otot yaitu otot kontraktil dan otot retmik, otot kontaktil untuk kontraksi dan relaksasi dan otot retmik berfungsi untuk menghantarkan potential aksi. System konduksi jantung ialah karena jantung punya ritmik sendiri maka berawal dari pace maker (nodus SA, 70-80/menit) kemudian menjalar ke atrium kiri dan ada juga yang di hantarkan ke AV nodus di teruskan ke berkas his lalu ke serat purkinje lalu di sebarkan lagi ke tepi jantung, persarafan otonom jantung ialah simpatis dan parasimpatis yang dimana simpatis berfungsi untuk mempengaruhi denyut jantung dan di latasi arteri koronaria, sarafnya melalui 1-3 cabang kardraktur serfikal, 23 cabang cervicotorakal dan 2-4 thorasic dan parasimpatis berperan dalam pengurangan denyut jantung yang mempersarafi nodus SA, inotropik berkaitan dengan kekuatan jantung, kronotropik berkaitan dengan frekuensi denyut

Page 2: MP4

jantung, dromotropik ialah hantaran/rangsangan ketiga ini merupakan efek saraf simpatis, jantung ini di persarafi oleh saraf vagus yang keluar dari foramen jugulare yang terdapat pada basis kranii, N vagus dextra (parasimpatis, SA Node) membentuk plexux pulmonalis dan plexux mediastinalis juga plexux esophagus, N Vagus sinistra (Nodus AV) membentuk Plexus pulmonalis, plexus mediastinalis dan plexus esophagus, Simpatis bekerja melalui ganglia servicalis lalu menyebar ke jantung yang berfungsi mempercepat denyut jantung

Histology otot dan pembuluh darah jantung ialah histology otot jantung intinya ½ di tengah berbentuk lonjong, myofibril tersusun rapi, panjang serat sekitar 75-80 mikrometer dan berdiameter 15 mikrometer, bentuk seratnya silindris memanjang, jantung terdiri dari 3 lapisan, endokardium membatasi atrium dan ventrikel susunan mikroskopisnya endotel, subendotel, lapisan elastico muskulosa dan lapisan endokar, pada sub endotel terdapat sel gepeng,sel fibroblast dan kolagen, pada elastico muskulosa terdapat serat elastin dan otot polos, pada lapisan endokar terdapat serat purkinje, miokard berisi lemak dan pembuluh darah, sub endotel terdiri dari 2 lapisan yaitu padat dan tipis, dimana yang tipis elastin lebih banyak dan padat kolagen lebih banyak. Pada miokardium susunannya lebih tebal kemudian seratnya membentuk jala-jala, sebagian besar membentuk dinding jantung, diantara serat jantung terdapat celah berupa jaringan ikat halus yang terdapat pembuluh darah dan limfe, terdapat trabekula karnae yang berupa tonjolan dari berkas otot jantung ke dalam rongga jantung terdapat corna tendinae dan juga musculus papillaris ada 3 yaitu anterior, posterior dan septalis. Epikardium terdiri dari jaringan ikat tipis yang berisi saraf, kapiler darah dan limfa, epikardium mengadakan lipatan mantub epikardium panetale, epikardium terdiri dari 2 lapisan yaitu serosa dan fibrosa, terbentuk cavum perikardii berisi cairan pericardial fluid yang membantu gerakan jantung agar leluasa kontraksi dan relaksasi dan cairan limfe untuk mencegah menghasilkan pelumasan pergeseran lapisan antara viserale dan parietale

Kerja otot jantung secara fisiologis ialah potensial aksi masuk ke membrane sel lalu ca masuk ke sarkolema lalu ke tubulus T dan merangsang otot berkontraksi, peran ca dalam sitosol membuka rangkap tropomiosin agar kemala misoin dapar berikatan dengan troponin C, otot ritmik otot yang menghantarkan potential aksi, otot jantung tidak dapat berkontaksi tetanik, berlaku hokum all or none yang dimana berkontraksi atau tidak sama sekali, masa refrakter lebih lama dari pada otot lurik sehingga jika ada rangsangan maka rangsangan itu tidak bisa membuat ambang letup baru sehingga tidak mungkin otot jantung bisa tetani,

Denyut jantung dan tekanan darah pada faal jantung ialah tekanan darah dari pengaturan arteri rata-rata,dimana curah jantung x resistensi perifer total, curah jantung di pengaruh factor ekstrinsik dan intrinsic, dimana ekstrinsik simpatis dan para simpatis dan intrinstiknya alur balik vena dan frank starling, denyut jantung itu ada sistol dan diastole dimana sistol itu adalah kontraksi dan pengosongan dan dianstol adalah relaksasi dan pengisian jantung

Fisiologi persarafan otonom jantung ialah persarafan jantung adalah otonom yaitu simpatis dan parasimpatis dimana para simpatis dari N.vagus dan simpatis berasal dari ganglia

Page 3: MP4

thoracalis, efek dari saraf tersebut terhadap jantung ialah, pada nodus SA parasimpatisnya penurunan kecepatan depolarisasi, parasimpatis eksability dan kecepatan denyut jantung, sedangkan efek simpatisnya kebalikan dari efek parasimpatis, eksabilitas dan kontraksibilitas.

fisiologi system konduksi pada jantung ialah dari nodus SA (pemicu alami) terjadi potensial aksi dan akan masuk ke dalam jalur atrium dan nodus SA atrium kanan dan menuju ke berkas his lalu memencar ke saraf purkinje, berkas his dan serat saraf purkinje 40x per menit, jantung mempunya kemampuan berdenyut ialah berkas AV, nodus SA, saraf purkinje dan berkas his, nodus SA membawa potential aksi lalu masuk ke 2 atrium, nodus SA mempunyai potential aksi paling tinggi