Motivasi yang benar

24
MOTIVASI YANG BENAR Matius 26:6-13 KEBAKTIAN UMUM 10 FEBRUARI 2013

Transcript of Motivasi yang benar

Page 1: Motivasi yang benar

MOTIVASI YANG BENAR

Matius 26:6-13

KEBAKTIAN UMUM 10 FEBRUARI 2013

Page 2: Motivasi yang benar

Pada awal tahun saya sudah menyampaikan apa yang perlu kita lakukan dalam menjalani tahun 2013 yakni berkaitan dengan ketaatan terhadap Perintah Allah, keteguhan hati melakukan Firman Allah, serta ketangguhan dalam memegang janji Allah itu

Pada Hari ini di awal tahun penanggalan Tionghoa, saya mengajak kita untuk mengevaluasi sedikit dari apa yang kita sudah lakukan selama beberapa minggu dalam tahun 2013

Yang perlu kita evaluasi adalah Motivasi Kita melakukan semua apa yang Tuhan perintahkan kepada Kita.

pendahuluan

Page 3: Motivasi yang benar

Perintah untuk memberitakan Injil Perintah untuk belajar Firman Tuhan Perintah untuk melayani Tuhan sesuai dengan karunia. Perintah untuk memberi persembahan perpuluhan. Perintah untuk rajin berbakti kepada Tuhan Perintah untuk mengasihi sesama manusia Perintah untuk mengampuni orang yang bersalah. Perintah untuk hidup jujur dan membuang dusta. Pertanyaan Apa Motivasi kita melakukan semua ini.Yosua taat perintah Tuhan bukan karena dia mengiginkan sesuatu, tetapi semata2 oleh karena Dia mengerti dan memahami bagaimana Allah telah berbuat banyak untuk dirinya dengan demikian dia melakukan segala sesuatu itu dan dia melakukannya untuk mewujudkan misi dari pada Allah. Lalu bagaimana dengan kita?

Perintah Allah

Page 4: Motivasi yang benar

“MOTIVASI” diartikan sebagai “corak utama (motif) yang muncul dalam hidup, yang membuat seseorang terdorong melakukan sesuatu.” Motivasi selalu sangkut-menyangkut dengan isi hati seseorang; ia tak tampak, kecuali ditampakkan. Ia tak mudah dikenali, kecuali secara sengaja direfleksikan.

Abraham Maslow, seorang psikolog, pernah menyatakan bahwa motivasi manusia muncul karena adanya kebutuhan/tujuan yang perlu dipenuhi.

MOTIVASI YANG BENAR

Page 5: Motivasi yang benar

Dari dua pemahaman diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang dapat memiliki motivasi yang benar hanya jika kebutuhan/tujuan yang harus dipenuhi itu adalah benar

Bertolak dari pemamahan dari Abraham Maslow, seseorang harus melihat kembali kebutuhan/tujuan apa yang dipenuhi dalam hidupnya, agar bisa memiliki motivasi yang benar dalam hidup ini.

Jadi dalam hal ini kita perlu mengoreksi tujuan kita dalam melakukan perintah Allah. Sebagai orang yang percaya kepada Allah tujuan kita melakukan dan taat pada perintah Allah adalah untuk memuliakan Tuhan serta mewujudkan misi dari pada Allah di dunia di mana kita ada

MOTIVASI YANG BENAR

Page 6: Motivasi yang benar

Disana kita melihat satu peristiwa yang tak lazim dilakukan oleh masyarakat pada waktu itu.

Seorang perempuan yang nota bene dikatakan berdosa tiba2 datang kepada Yesus untuk membasuh kakinya dengan minyak lalu mengelapnya dengan rambutnya.

Di saat yang bersamaan pula murid dari pada Yesus (dalam hal ini Yudas) menegur perempuan itu untuk tidak menghabiskan minyak itu karena itu adalah pemborosan

Matius 26:6-13

Page 7: Motivasi yang benar

Dari cerita ini sebenarnya kita bisa melihat 2 manusia yang mempunyai motivasi yang benar dan salah dalam memberlakukan Yesus

Perempuan: dapat kita lihat bahwa motivasinya didasari pada tujuan yang benar yakni memberikan penghormatan kepada Yesus. Hal ini terlihat jelas dalam komentar Yesus menanggapi apa yang Dia lakukan ay 12 Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku.

Tradisi dalam kehidupan orang Yahudi mememinyaki ataupun seseorang adalah sebagai wujud penghormatan kepada orang itu. dan itulah tujuan dari perempuan itu yakni dengan tulus hati menghormati Yesus sebagai orang yang berwibawa dan sebagai seorang guru.

Hal ini bisa kita bandingkan dengan Lukas 7:44-46. dalam bagian ini salah seorang farisi mengundang Yesus ke rmhnya. Tetapi tidak melakukan pembasuhan, tidak meminyaki dan tidak melakukan seperti yang dilakukan oleh perempuan berdosa

Page 8: Motivasi yang benar

Salah Seorang Murid Yesus (Yudas) Sebagai seorang murid dia wajib menghormati gurunya dalam hal

apapun termasuk ketika orang lain menghormati gurunya dia harus menghargai itu

Tetapi yang terjadi justru sebaliknya Murid ini menghalangi orang lain untuk menghormati gurunya dengan alasan itu adalah pemborosan yang tidak penting.

Kemudian berdalih lebih baik minyak itu dijual lalu diberikan kepada orang miskin.

Kita perlu mengetahui bahwa Yudas adalah bendahara dalam kelompok Yesus. Dan dalam menjalankan tugas sebagai bendahara Yudas seringkali menggelapkan kas mereka untuk kepentingan dirinya sendiri.

Jadi disini kita bisa mengetahui motivasi apa yang ada dalam pikiran Yudas. Yang jelas motivasinya adalah salah dan tidak dibenarkan oleh Yesus.

Hal ini jelas sekali dengan komentar yang Yesus berikan menaggapi hal tersebut . 10Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. 11 Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu.

Page 9: Motivasi yang benar

Apa yang diketahui Yesus mengenai Pikiran ? Yesus mengetahui bahwa apabila minyak itu dijual maka besar

kemungkinan uang itu tidak sampai kepada orang miskin tetapi justru sampai pada kantong si Yudas sang bendahara.

Jelas disini bahwa Yudas mempunyai motivasi yang salah dalam menanggapi apa yang dilakukan oleh perempuan itu. Hanya saja dia berusaha menyembunyikan dengan berdalih bahwa hasil penjualan minyak itu akan diberikan kepada orang miskin. Sedangkan tujuannya supaya uang itu dimasukkan dalam kantongnya

Hal ini sering terjadi dalam kehidupan kita hari ini. Sering berdalih melakukan sesuatu untuk pelayanan, untuk sesuatu yang berkaitan dengan kerajaan Allah tetapi acapkali dalam hal itu kita mengambil kesempatan untuk kepentingan diri kita sendiri, demi kehormatan kita, demi diri kita sendiri.

Kita perlu memikirkan hal ini karena meskipun kita menyembunyikannya dihadapan manusia tetapi ingat Allah kita, Yesus Kristus mengetahui motivasi apa yang ada dalam pikiran kita, tujuan apa yang ada dalam hati kita.

Page 10: Motivasi yang benar

Berkaitan dengan perintah Allah untuk kita yang saya sampaikan diawal, yakni

Perintah untuk memberitakan Injil Perintah untuk belajar Firman Tuhan Perintah untuk melayani Tuhan sesuai dengan

karunia. Perintah untuk memberi persembahan

perpuluhan. Perintah untuk rajin berbakti kepada Tuhan Perintah untuk mengasihi sesama manusia Perintah untuk mengampuni orang yang

bersalah. Perintah untuk hidup jujur dan membuang dusta. Kita persempit menjadi 2 bagian

Page 11: Motivasi yang benar

Perintah untuk belajar Firman Tuhan Perintah untuk melayani Tuhan sesuai

dengan karunia. Perintah untuk memberi persembahan

perpuluhan. Perintah untuk rajin berbakti kepada Tuhan

Beribadah

Page 12: Motivasi yang benar

Perintah untuk memberitakan Injil Perintah untuk mengasihi sesama manusia Perintah untuk mengampuni orang yang

bersalah. Perintah untuk hidup jujur dan membuang

dusta.

Melayani

Page 13: Motivasi yang benar

Motivasi yang benar dalam beribadah

Motivasi yang benar dalam melayani

Kedua hal ini dapat dilakukan dengan baik dan berkenan kepada Tuhan hanya jika dalam diri kita ada motivasi yang benar

PENERAPAN: 2 BIDANG

Page 14: Motivasi yang benar

TUJUANNYA MENDEKATKAN DIRI KEPADA TUHAN DENGAN CARA MELAYANI DAN MENGASIHINYA

Pertanyaan: apa tujuan manusia dalam 2 bidang ini?

Page 15: Motivasi yang benar
Page 16: Motivasi yang benar

Motivasi yang salah dalam beribadah memenuhi rutinitas, ingin bertemu dengan kenalan baru numpang “pacaran” di gereja agar

“pacarannya” bisa terlihat lebih “kudus” untuk mencari hiburan hanya ingin mencari “kesembuhan”.

Beribadah

Page 17: Motivasi yang benar

INI MERUPAKAN KEBUTUHAN DAN TUJUAN MANUSIA TETAPI BUKAN

YANG TERURAMA

Bertemu dengan Tuhan dan mendengarkan ajaran Tuhan sebagai bekal dalam

kehidupan sehari-hari

Page 18: Motivasi yang benar

MELAYANI

• Ada banyak yang melayani, tapi hanya sedikit yang motivasinya benar.

• Ada orang-orang yang memang sepertinya melayani, tetapi bukan didasarkan untuk menyenangkan hati Tuhan melainkan untuk kepentingan-kepentingan pribadi.

• Orang-orang seperti ini biasanya akan ketahuan lewat sikap mereka dalam kehidupan sehari-hari.

• Selalu menyombongkan, menganggap diri lebih penting, angkuh, sering tidak tepat waktu dan lain sebagainya.

Page 19: Motivasi yang benar

Tujuan apa yang harus dipenuhi dalam melayani

AKTUALISASI DIRI BAHWA KITA ADALAH MANUSIA-MANUSIA

YANG TELAH DIBEBASKAN OLEH ALLAH

MELAYANI DIA ADALAH SEBAGAI WUJUD DARI PENYELAMATAN

DAN BUKTI BAHWA KITA SUDAH DISELAMATKAN OLEH DIA

Page 20: Motivasi yang benar

ALLAHMenyelamatkan, Memanggil

Mengasihi Melayani

MANUSIA

MOTIVASIPEMENUHAN

KEINGINAN PRIBADI“melayani dan

mengasihi diri sendiri”

Page 21: Motivasi yang benar

BAGAIMANA MEMILIKI MOTIVASI YANG BENAR

“Dikuasai apa yang benar bukan apa yang kita sukai”.   - Berdasarkan kebenaran Firman Tuhan.

Kita bisa melihat pandangan Paulus yang mendasari keputusannya untuk tidak menuntut apa-apa dalam menjalankan panggilannya. “Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” (1 Korintus 10:31). Ia berkata, apapun yang kita lakukan, seharusnya itu diarahkan untuk memuliakan Tuhan dan bukan untuk mencari popularitas atau keuntungan pribadi.    - Berpikir berdasarkan kemauan Allah.

“Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” (Roma 11:36). Bukankah segala sesuatu yang kita miliki semuanya berasal dari Tuhan? Tanpa Tuhan kita bukanlah apa-apa dan tidak ada apa-apanya. Karena itulah sudah sepantasnya kita memuliakan Tuhan lewat segala talenta atau kemampuan yang telah diberikan kepada kita  

Page 22: Motivasi yang benar

MEMILIKI SIFAT DAN KARAKTER KRISTUS.

Memberikan yang terbaik dari segala apa yang kita miliki. Yesus memberikan teladan bagi kita dengan memberikan nyawanya demi kita manusia yang berdosa dan memberikannya secara penuh tanpa pamrih.

Page 23: Motivasi yang benar

MENGIMANI APA YANG ALLAH JANJIKAN  

“Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.” (ay 34).Dalam pernyataan Paulus, dia meyakini bahwa apapun yang terjadi Allah akan selalu memberikan yang terbaik, yang terpenting dari semuanya adalah bagaimana dia mengimani bahwa Allah akan memenuhi segala apa yang dia perlukan dalam menjalankan Tugas dan tanggung jawabnya

Page 24: Motivasi yang benar

KESIMPULAN

Bagi Tuhan yang penting bukan apa yang kita lakukan saja tetapi mengapa kita melakukannya,

Persoalan yang serius tentang motivasi di hadapan Tuhan adalah bahwa Dia bisa mengetahui motivasi kita langsung dari hati kita. Manusia tidak dapat membaca hati sesamanya, kecuali dengan memerhatikan perbuatan dan perkataan mereka dan mencoba menyimpulkan hati seseorang dari hal-hal itu.

Dihadapan Allah tidak ada yang tersembunyi. Karena itu, sebagai orang percaya milikilah motivasi yang benar, maka apapun yang kita lakukan pasti berkenan kepada Allah dan senantiasa selaras dengan maksud dan tujuan-Nya.