MOTIVASI dan dafta

10
MOTIVASI 2.2 Motivasi belajar 2.2.1 Pengertian motivasi belajar Kita sering mendengar di masyarakat menyebut “motivasi hidup” atau “motif pembunuhan”. Tapi apakah kita tahu apa yang sebenarnya yang dimaksud dengan motivasi ? menurut Mc. Donald sebagaimana yang dikutip oleh Sadirman (2001) Bahwa , motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga orang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Dari pernyataan tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa motivasi dapat dirangsang dari faktor luar dan juga motivasi tersebut tumbuh dari dalam dan menjadi penggerak di dalam diri siswa. Menurut Haryanto (2010) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks. Menurut Slavin (2011) motivasi adalah proses internal yang mengaktifkan, menuntun, dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu. Ada banyak jenis, intensitas, tujuan, dan arah motivasi yang berbeda-beda. Motivasi untuk belajar sangat penting untuk siswa dan guru. Beberapa teori motivasi diantaranya : 1) Dalam teori pembelajaran perilaku, motivasi adalah konsekuensi dari penguatan. Namun, nilai penguatan (reinforcer) tersebut

Transcript of MOTIVASI dan dafta

MOTIVASI2.2 Motivasi belajar2.2.1 Pengertian motivasi belajarKita sering mendengar di masyarakat menyebut motivasi hidup atau motif pembunuhan. Tapi apakah kita tahu apa yang sebenarnya yang dimaksud dengan motivasi ? menurut Mc. Donald sebagaimana yang dikutip oleh Sadirman (2001) Bahwa , motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga orang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Dari pernyataan tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa motivasi dapat dirangsang dari faktor luar dan juga motivasi tersebut tumbuh dari dalam dan menjadi penggerak di dalam diri siswa.

Menurut Haryanto (2010) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks. Menurut Slavin (2011) motivasi adalah proses internal yang mengaktifkan, menuntun, dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu. Ada banyak jenis, intensitas, tujuan, dan arah motivasi yang berbeda-beda. Motivasi untuk belajar sangat penting untuk siswa dan guru. Beberapa teori motivasi diantaranya :1. Dalam teori pembelajaran perilaku, motivasi adalah konsekuensi dari penguatan. Namun, nilai penguatan (reinforcer) tersebut bergantung pada banyak faktor, dan kekuatan motivasi mungkin saja berbeda antar siswa.1. Dalam teori kebutuhan manusia, yang didasarkan pada hierarki kebutuhan, orang harus memuaskan kebutuhan mereka pada tingkat yang lebih rendah (defisiensi) sebelum mereka termotivasi untuk mencoba memuaskan kebutuhan mereka pada tingkat yang lebih tinggi (pertumbuhan). Konsep Maslow tentang kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan tertinggi, didefinisikan sebagai keinginan untuk menjadi apa saja yang sanggup dicapai seseorang.1. Teori atribusi berupaya memahami penjelasan manusia tentang keberhasilan atau kegagalan mereka. Asumsi intinya bahwa orang akan mencoba mempertahankan citra diri yang positif. Sehingga, ketika terjadi hal-hal yang baik, orang menghubungkannyadengan kemampuan mereka sendiri, sedangkan mereka cenderung menghubungkan peristiwa yang negatif denga faktor luar kendali mereka. Lokus kendali dapat bersifat internal (keberhasilan atau kegagalan terjadi karena upaya atau kemampuan pribadi) atau eksternal (keberhasilan atau kegagalan adalah akibat dari keberuntungan atau kesulitan tugas). Siswa yang merupakan pelajar yang mengatur diri sendiri berkinerja lebih baik daripada siswa yang termotivasi secara eksternal. Pelajar yang mengatur diri sendiri dengan sadar merencanakan dan memantau pembelajaran mereka dan dengan demikian mengingat pelajaran lebih baik.1. Teori pengharapan berpandapat bahwa motivasi seseorang untuk mencapai sesuatu bergantung pada produk perkiraan orang itu tentang peluang keberhasilannya dan nilai yang dia letakkan pada keberhasilan itu. Motivasi hendaknya berada pada tingkat maksimum di tingkat probabilitas keberhasilan sedang. Implikasi pendidikan yang penting ialah tugas pembelajaran hendaknya tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit.Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.Menurut Haryanto(2010) motivasi belajar siswa adalah keinginan siswa untuk berpartisipasi dalam proses belajar. Meskipun siswa dapat sama-sama termotivasi untuk melakukan suatu tugas, sumber motivasi mereka mungkin berbeda. Bisa secara intrinsik atau ekstrinsik, yaitu :1.Motivasi IntrinsikSeorang siswa yang termotivasi secara intrinsik akan melakukan suatu kegiatan belajar untuk kepentingan diri sendiri, untuk mengejar kesenangan dalam proses belajar dan merasa puas dengan meningkatnya pemahaman. 2.Motivasi EkstrinsikSedangkan pelajar yang bersifat ekstrinsik akan termotivasi melakukan kegiatan belajar agar mendapatkan hadiah seperti nilai, stiker, atau persetujuan guru atau menghindari hukuman.Ketika seorang pelajar memiliki motivasi belajar secara intrinsik, siswa cenderung mengembangkan strategi belajar yang menuntut upaya lebih banyak namun memungkinkan mereka untuk memproses informasi lebih dalam. Ketika siswa dihadapkan dengan tugas-tugas intelektual yang kompleks, mereka yang memiliki orientasi intrinsik akan lebih logis dalam pengumpulan informasi dan pengambilan keputusan dari pada siswa yang berorientasi ekstrinsik.Siswa dengan orientasi intrinsik juga cenderung lebih menyukai tugas-tugas yang cukup menantang, sedangkan siswa dengan motivasi belajar ekstrinsik, berorientasi tertarik terhadap tugas yang rendah tingkat kesulitannya. Siswa yang berorientasi ekstrinsik cenderung mengusahakan upaya seminimal mungkin untuk mendapatkan hasil semaksimal mungkin. Meskipun setiap kegiatan pendidikan tidak bisa, dan mungkin tidak harus, secara intrinsik memotivasi, namun penemuan ini menunjukkan bahwa ketika para guru dapat memanfaatkan motivasi intrinsik yang ada, akan ada banyak keuntungan yang didapat. Murid-murid akan memahami bahwa belajar adalah untuk mengejar pemahaman dengan kegairahan dan mengerti keasyikan proses belajar, bukan sekedar mengejar nilai semata.Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar merupakan keinginan untuk berpartisipasi dalam proses belajar baik yang timbul karena diri sendiri (intrinsik) maupun dari lingkungan luar (ekstrinsik).2.2.2 Aspek motivasi belajarMenurut Purwanto (1999) mengatakan bahwa ada tiga aspek yang terdapat dalam motivasi belajar, yaitu :1. MenggerakkanMenggerakkan berarti motivasi dapat menimbulkan kekuatan belajar pada individu dan memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu dalam kegiatan belajar.1. Mengarahan atau menyalurkan tingkah lakuAspek ini menunjukkan bahwa motivasi menyediakan suatu orientasi tujuan dalam belajar, sehingga tingkah laku individupun diarahkan terhadap sesuatu.1. Menjaga atau menopang tingkah lakuAspek ini digunakan untuk menjaga tingkah laku dalam belajar. Lingkungan sekitar harus menguatkan (reinforce) intensitas dan arah dorongan-dorongan serta kekuatan-kekuatan individu.Menurut Siagian (1995), aspek aspek motivasi belajar ada tiga yaitu :1. KebutuhanKebutuhan timbul dalam diri seseorang apabila ia merasa ada kekurangan dalam dirinya.1. Dorongan Usaha untuk mengatasi ketidak seimbangan biasanya menimbulkan dorongan. Dorongan merupakan usaha pemenuhan kekurangan secara terarah. Dorongan berorientasi pada tindakan tertentu yang secara sadar dilakukan oleh seseorang.1. TujuanTujuan adalah segala sesuatu yang menghilangkan kebutuhan dan mengurangi dorongan. Dengan kata lain mencapai tujuan berarti mengembalikan keseimbangan dalam diri seseorang.Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek motivasi belajar yaitu menggerakkan, mengarahkan dan menopang tingkah laku yang didasari kerena adanya kebutuhan, dorongan dan tujuan tertentu.2.2.3 Faktor-faktor motivasi belajarMotivasi yang dimiliki siswa untuk belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Purwanto (1999) membedakan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar menjadi dua golongan, yaitu :1. Faktor individualFaktor individual merupakan factor yang berada pada diri individu itu sendiri. Yang termasuk ke dalam faktor individual yaitu :1. Kematangan atau pertumbuhanSeseorang dapat lebih memahami sesuatu dengan baik jika orang tersebut telah tumbuh dan matang sepenuhnya.1. KecerdasanSemakin tinggi taraf intelegensi yang dimiliki oleh seseorang, maka akan membantu orang tersebut untuk dapat memecahkan suatu permasalahan dengan lebih baik.1. LatihanUntuk dapat memahami sesuatu dengan baik kita memerlukan suatu latihan tertentu. Sesuatu yang sering kita latih dan lakukan secara berulang-ulang akan membuat kita lebih mampu dan memahami hal tersebut.1. Faktor pribadiFaktor pribadi berhubungan dengan diri pribadi orang yang bersangkutan. Hal ini mencangkup keadaan kesehatan fisik seseorang.1. Faktor sosialFaktor sosial merupakan faktor yang berada di luar individu. Yang termasuk ke dalam faktor sosial antara lain : keluarga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara pengajarannya, alat-alat yang digunakan dalam belajar-mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.Faktor-faktor yang memperngaruhi motivasi belajar juga diungkapkan oleh Rusyan, dkk (1992). Menurut mereka faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa tersebut yaitu :1. Faktor internalFaktor internal meliputi tiga hal, yaitu :1. Faktor jasmani baik yang bersifat bawaan maupun yang didapat dari lingkungan, faktor ini dapat mempengaruhi semangat dan intensitas seseorang dalam belajar.1. Faktor psikologis, terdiri dari :1. Faktor intelektual yang terdiri dari faktor potensial (kecerdasan dan bakat) dan faktor kecakapan nyata (prestasi yang dimiliki).1. Faktor non-intelektual yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu, seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, dan lain-lain.1. Faktor kematangan fisik maupun psikis, karena penyesuaian diri juga akan mempengaruhi motivasi belajar pada siswa.1. Faktor eksternalFaktor eksternal meliputi empat hal sebagai berikut :1) Faktor sosial, yang terdiri atas :a) Lingkungan keluargaLingkungan keluarga juga akan dapat memberikan dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh seseorang, seperti pola asuh dan komunikasi dalam keluarga. b) Lingkungan sekolahLingkungan yang ada di sekolah, seperti guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa.1. Lingkungan masyarakat dan tetangga. 2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan iklim.4) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah faktor individual dan faktor social. Faktor individual meliputi kematangan, latihan, faktor pribadi, dan psikologis. Sedangkan faktor sosial meliputi keluarga, alat yang dipakai, lingkungan, kesempatan, spiritual dan komunikasi.Daftar pustaka

Sadirman, A.M..2001. Interaksi dan motivasi belajar mengajar . Jakarta:PT Raja Grafindo PersadaPurwanto,M.N.1999.Psikologi Pendidikan.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.Siagian,S.P.1995.Teori Motivasi dan Aplikasinya.Jakarta:PT Rineka Cipta.Slavin,R.E.2011.Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik Edisi Kesembilan Jilid 2.Jakarta:PT Indeks.Haryanto.2010.Pengertian Motivasi.Dalam http://belajar psikologi.com/pengertian-motivasi-belajar/.Diakses pada 16 Desember 2013.