Motivasi Berhenti Memakai Narkoba

8
Motivasi berhenti memakai narkoba Motivasi yang merupakan dorongan individu untuk melakukan kegiatan yang bertujuan ini tidak terlepas dari dalam maupun dari luar individu. Motivasi ada dua kelompok, yakni motivasi intrinsik dan ekstrinsik. faktor yang berperan sangat besar dalam proses kesembuhan korban penyalahgunaan obat- obatan terlarang atau narkoba antara lain faktor motivasi individu untuk berhenti menggunakan narkoba dan keyakinan individu bahwa dirinya akan mampu melepaskan diri dari pengaruh obat-obatan terlarang atau narkoba tersebut. Motivasi dan keyakinan pada kemampuan diri akan sangat membantu keberhasilan individu dalam rangka melepaskan diri dari jeratan narkoba. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi individu berhenti menggunakan narkoba dibedakan atas faktor intern dan ekstern. Faktor intern meliputi: sikap, minat, kondisi fisik dan mental dalam diri individu. Faktor ekstern meliputi perhatian keluarga, perhatian orang yang dicintai, dan faktor teman dekat. 1. Niat

Transcript of Motivasi Berhenti Memakai Narkoba

Page 1: Motivasi Berhenti Memakai Narkoba

Motivasi berhenti memakai narkoba

Motivasi yang merupakan dorongan individu untuk melakukan kegiatan

yang bertujuan ini tidak terlepas dari dalam maupun dari luar individu. Motivasi ada

dua kelompok, yakni motivasi intrinsik dan ekstrinsik. faktor yang berperan sangat

besar dalam proses kesembuhan korban penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau

narkoba antara lain faktor motivasi individu untuk berhenti menggunakan narkoba

dan keyakinan individu bahwa dirinya akan mampu melepaskan diri dari pengaruh

obat-obatan terlarang atau narkoba tersebut. Motivasi dan keyakinan pada

kemampuan diri akan sangat membantu keberhasilan individu dalam rangka

melepaskan diri dari jeratan narkoba.

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi individu berhenti menggunakan narkoba

dibedakan atas faktor intern dan ekstern. Faktor intern meliputi: sikap, minat, kondisi

fisik dan mental dalam diri individu. Faktor ekstern meliputi perhatian keluarga,

perhatian orang yang dicintai, dan faktor teman dekat.

1. Niat

Ini dulu yang pertama diperlukan. Innamal a’malu binniyyat, seperti kata hadits bahwa segala

perbuatan itu tergantung niatnya. Kalau niatnya baik, Insya Allah Tuhan membantu.

Syukurlah kalau Anda sudah ada niatan untuk berhenti. Itu langkah awal yang sangat bagus.

2. Kemauan

Kalau kemauan, ini tingkatnya lebih tinggi daripada niat, karena kemauan ini merupakan

“NIAT YANG SUNGGUH-SUNGGUH”. Kemauan berarti niat yang didukung oleh

keinginan untuk melaksanakan apa yang diinginkan atau dicita-citakan secara nyata. Jadi

bukan hanya sekedar OMDO alias omong doang, tapi juga diaplikasikan ke dalam

perbuatan . Kalau anda sudah mencapai tahap ini saya yakin proses selanjutnya akan lebih

mudah. seperti kata mutiara, “DIMANA ADA KEMAUAN DISITU PASTI ADA JALAN”.

3. Keteguhan (Istiqomah)

Hal ini berarti kita tetap kukuh (istiqomah) untuk melaksanakan kemauan “untuk berhenti”,

tidak peduli walau ada aral melintang menghadang. Bagaimana wujudnya? Semisal ada

dorongan dari diri anda atau anda dirayu orang lain, untuk memakai narkoba, maka anda

tetap kukuh untuk tidak memakai narkoba tersebut sekukuh-kukuhnya. Walaupun akibatnya,

Page 2: Motivasi Berhenti Memakai Narkoba

mungkin anda mengalami siksaan yang sangat berat akibat sakaw dan dijauhi teman sesama

pemakai (anda malah harus benar-benar bersyukur, kalau anda dijauhi teman anda yang

pecandu). Nah, pada saat proses sakaw inilah anda membutuhkan bantuan orang lain (orang

dekat yang mendukung, misal pacar, adik, kakak atau orang tua) untuk mengawasi tindakan

anda. Inilah proses yang paling berat dalam proses penyembuhan, karena dalam proses ini

muncullah godaan dan rayuan yang bertubi-tubi untuk memakai barang haram tersebut.

4. Sugesti

Sugesti adalah sebuah dorongan yang berasal dari luar diri kita (di luar alam bawah sadar)

yang memberikan efek stimulan (perangsang) ke dalam alam bawah sadar untuk melakukan

respon atas dorongan tersebut. Hasil (respon) dari alam bawah sadar tentang sugesti dapat

bersifat positif dan negatif. Sugesti bisa berupa banyak hal seperti : kata-kata, suasana

lingkungan yang nyaman disekitar kita, aroma wewangian, efek obat-obatan dan lain-lain.

Terus, bagaimana penerapan atau penggunaan sugesti dalam rehabilitasi pencandu narkoba?

Ok, saya jabarkan sebagai berikut, pertama Anda sudah berniat dan memiliki kemauan yang

kuat untuk berhenti. Setelah itu tanamkan dalam pikiran Anda hal-hal sebagai berikut :

• Pada pagi hari, lebih bagus pada saat bangun tidur, ucapkan secara lisan dan/atau dalam hati

(sebanyak-banyaknya, minimal masing-masing 7 kali) kata-kata berikut,

- Saya bisa berhenti memakai narkoba

- Saya bisa menjauhi teman sesama pecandu

- Alqowiyyu (Tuhan Maha Kuat)

- Arrohman (Tuhan Maha Pengasih)

- Arrohim (Tuhan Maha Penyayang)

- Dll, anda bisa menambahkan sendiri kata-kata yang positif

• Pada saat sakaw,

- Duduklah yang tenang bisa dengan bersila atau yang lain, pokoknya membuat Anda merasa

nyaman

Page 3: Motivasi Berhenti Memakai Narkoba

- Letakkan kapas yang ditetesi minyak aromaterapi (rasa lavender, lemon balm, chamomile

atau geranium)

beberapa senti dekat kipas angin atau bilik AC. Aromanya akan tercampur di udara ruangan

sebagai terapi Anda. Kalau anda tidak mau repot, melewati proses ini juga tidak masalah

(optional). Proses ini merupakan proses relaksasi.

- Usaplah lingkaran daun telinga Anda (tangan kanan pada telinga kanan dan   tangan kiri

pada telinga kiri). Atau kalau anda lebih kuat, tekan titik syaraf di belakang daun telinga,

dekat bagian bawah, kemudian diputar kecil (tangan kanan pada telinga kanan dan tangan kiri

pada telinga kiri menggunakan jari tengah). Titik syaraf tersebut merupakan titik

keseimbangan kepala, yang berefek pusing dan perut menjadi mual sehingga muncul

keinginan untuk muntah. Lalu muntahkanlah, dengan muntah diharapkan racun-racun akibat

narkoba yang ada dalam tubuh keluar.

- Ucapkanlah secara lisan dan/atau dalam hati (sebanyak-banyaknya, minimal masing-masing

7 kali) kata-kata berikut,

- Narkoba jahat

- Narkoba haram

- Narkoba bisa menghancurkan tubuh

- Narkoba bisa merusak keharmonisan keluarga

- Narkoba bisa membuat mati

- Narkoba bisa membuat masuk penjara

- Narkoba bisa membuat bangkrut

- Dll, anda bisa menambah sendiri kata-kata yang negatif tentang narkoba

• Pada saat minum obat terapi atau berobat ke dokter, kyai, ahli terapi, atau psikiater

Seandainya rehabilitasi Anda melibatkan pihak lain seperti dokter, ustad/kyai, ahli terapi,

atau psikiater, maka YAKINLAH DENGAN SEYAKIN-YAKINNYA akan kebenaran,

Page 4: Motivasi Berhenti Memakai Narkoba

manfaat, dan keberhasilan terapi tersebut. Bisa dengan mengucapkan kata-kata berikut, “Saya

yakin saya bisa sembuh dengan cara ini ” secara berulang-ulang.

• Dan pada saat yang lain, ketika anda membutuhkan kekuatan batin, anda bisa

menambahkan atau memodifikasi sendiri kata-kata anda sendiri untuk menanamkan sugesti

ke dalam alam bawah sadar anda.

Ingat, teknik pengucapnnya adalah ucapkan per poin sebanyak-banyaknya, bukan semua poin

terus sebanyak-banyaknya.

Kelihatannya, sugesti ini merupakan hal yang sepele. Tapi menurut saya inilah hal yang

paling penting dalam proses penyembuhan atau rehabilitasi. Karena dalam tahapan inilah

pecandu mengalami hal yang paling menentukan berhasil tidaknya proses penyembuhan,

yaitu pada saat “sakaw”. Berhasilkah pecandu melewati sakaw dengan penanaman sugesti ke

dalam alam pikirannya.

5. Libatkan pihak lain.

Untuk menjaga konsistensi rehabilitasi Anda, dibutuhkan bantuan pihak lain seperti keluarga,

pacar, dokter, psikiater, atau panti rehabilitasi. Pihak inilah yang terutama akan mengawasi

tindakan anda ketika sakaw, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, yang mungkin

secara tidak sadar bisa anda lakukan.

6. Jauhi lingkungan atau teman pecandu

Sehebat-hebatnya Anda menjalani rehabilitasi, tak akan ada gunanya kalau anda masih

bergaul dengan lingkungan atau teman pecandu narkoba. Karena, bukan tidak mungkin anda

akan kembali ditawari narkoba (atau bahkan dipaksa) oleh teman anda yang pecandu.

Keluarga, pacar, dokter juga tidak mungkin bisa mengawasi anda terus-menerus selama 24

jam. Jadi, berpikirlah sejuta kali untuk tetap bergaul dengan teman pecandu apabila anda

ingin benar-benar berhenti memakai narkoba.

7. Banyaklah berdo’a dan lebih mendekatkan diri pada Tuhan

Karena sesungguhnya Allah sangat dekat bagi orang yang mau mendekati. Allah juga selalu

membukakan pintu bagi orang-orang yang mau bertaubat. Semoga Tuhan selalu memberi

Page 5: Motivasi Berhenti Memakai Narkoba

kekuatan kepada kita dalam menghadapi segala cobaan. Yakinlah, bahwa Tuhan memberi

kita cobaan, karena kita sanggup memikul cobaan tersebut.

bahwa untuk berhenti memakai, bukan sekedar menakut-nakuti tentang bahaya narkoba, tetapi yang paling penting adalah kemauan dari diri sendiri untuk berhenti. Kemanapun kita merabilitasi pecandu (bagi keluarganya) tidak mungkin proses rehabilitasi akan berhasil apabila pecandu sendiri belum tergerak hatinya untuk berhenti.

Pada intinya, “Innamal a’malu binniyat, wa innama likullimri in maanawa”. Artinya, “sesungguhnya perbuatan itu tergantung niatnya (dan/atau sugesti), dan sesungguhnya (jadilah) bagi setiap orang apa yang ia niatkan (sugestikan)”. Apabila pecandu merasa yakin bahwa dia bisa berhenti, maka dia pasti akan berhasil berhenti. Dan sebaliknya, apabila ia merasa ragu, maka ia tidak akan berhasil. Inilah alasan mengapa terapi ini penulis namakan “TERAPI BINNIYAT MAANAWA (TBM)”, yang kalau diartikan secara harfiah berarti “Dengan Niat (sugesti), Jadilah Apa yang Diniatkan (sugestikan)”. Akhirnya, “Jer Basuki Mawa Beya”, segala sesuatu apabila kita menginkan keberhasilan maka pasti membutuhkan pengorbanan.

Hasil dari faktor-faktor motivasi berhenti menggunakan narkoba menimbulkan tiga dimensi

psikologi, yaitu:

(1) sikap dan perilaku subjek diperoleh motivasi intern dan ekstern yang bersifat

positif, maka kondisi subjek tidak akan menggunakan narkoba kembali. (2) sikap dan

perilaku subjek diperoleh motivasi intern bersifat negatif dan ekstern yang bersifat

positif atau sebaliknya (motivasi intern bersifat positif dan ekstern yang bersifat

negatif), maka kondisi subjek ada kemungkinan kembali menggunakan narkoba. (3)

sikap dan perilaku subjek tidak dipengaruhi motivasi intern dan ekstern, maka kondisi

subjek tidak mempunyai motivasi berhenti menggunakan narkoba. Kedua faktor

tersebut (intern dan ekstern) mempengaruhi perilaku individu dalam menggerakkan,

mengarahkan, mendukung, dan menopang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh

subjek untuk dapat berhenti menggunakan narkoba. Kegiatan-kegiatan tersebut,

antara lain: (1) individu melakukan kegiatan olah raga, (2) individu melakukan

kegiatan bekerja, dan (3) individu melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan

dengan pendidikan, seperti aktif di kuliah dan kegiatan di kampus.