MOTIVASI

13
MOTIVASI MOTIVASI 1. 1. AFILIASI AFILIASI 2. 2. MOTIVASI BERPRESTASI MOTIVASI BERPRESTASI

description

MOTIVASI. AFILIASI MOTIVASI BERPRESTASI. MOTIF AFILIASI. Pengertian Motif Afiliasi adalah kebutuhan untuk berhubungan dan menjalin ikatan sosial dengan orang lain. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of MOTIVASI

Page 1: MOTIVASI

MOTIVASIMOTIVASI

1.1. AFILIASIAFILIASI

2.2. MOTIVASI BERPRESTASIMOTIVASI BERPRESTASI

Page 2: MOTIVASI

MOTIF AFILIASIMOTIF AFILIASI1.1. PengertianPengertian

Motif Afiliasi adalah kebutuhan untuk Motif Afiliasi adalah kebutuhan untuk berhubungan dan menjalin ikatan sosial berhubungan dan menjalin ikatan sosial dengan orang lain.dengan orang lain.Afiliasi mencakup kebutuhan seseorang Afiliasi mencakup kebutuhan seseorang untuk menjalin pertemanan, mencintai untuk menjalin pertemanan, mencintai dan perasaan bahwa seseorang dan perasaan bahwa seseorang merupakan bagian dari kelompok sosial.merupakan bagian dari kelompok sosial.Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, seseorang cenderung akan mengalami seseorang cenderung akan mengalami distres. distres.

Page 3: MOTIVASI

MOTIF AFILIASIMOTIF AFILIASI

2.2. Perbedaan Individual Perbedaan Individual

Pada sebagian orang, kebutuhan Pada sebagian orang, kebutuhan afiliasinya lebih tinggi dari orang lain. afiliasinya lebih tinggi dari orang lain.

Salah satu bentuk tes psikologi yang Salah satu bentuk tes psikologi yang dapat mengungkap kebutuhan afiliasi ini dapat mengungkap kebutuhan afiliasi ini adalah adalah Thematic Apperception Test Thematic Apperception Test (TAT).TAT adalah tes proyektif (subyek (TAT).TAT adalah tes proyektif (subyek diminta untuk menresppon stimulus yang diminta untuk menresppon stimulus yang ambigu) yang mampu menunjukkan ambigu) yang mampu menunjukkan motif dan trait personalnya. motif dan trait personalnya.

Page 4: MOTIVASI

MOTIF AFILIASIMOTIF AFILIASI

2.2. Perbedaan Individual Perbedaan Individual Orang yang memiliki kebutuhan afiliasi tinggi Orang yang memiliki kebutuhan afiliasi tinggi ditunjukkan dengan :ditunjukkan dengan :

- menghabiskan lebih banyak waktunya untuk menghabiskan lebih banyak waktunya untuk aktivitas interpersonal. Co : menjadi bagian aktivitas interpersonal. Co : menjadi bagian dari kelompok atau organisasi tertentu dari kelompok atau organisasi tertentu (Smart, 1965); menelphon dan menulis surat (Smart, 1965); menelphon dan menulis surat lebih sering dari yang lain (Mc Clelland, 1983).lebih sering dari yang lain (Mc Clelland, 1983).

- Memiliki kecemasan yang lebih tinggi tentang Memiliki kecemasan yang lebih tinggi tentang penerimaan orangpenerimaan orang lain terhadapnya. Co : lain terhadapnya. Co : cemas bila dievaluasi oleh kelompoknya, cemas bila dievaluasi oleh kelompoknya, menolak untuk argumentatif pada kelompok menolak untuk argumentatif pada kelompok karena takut penolakan. karena takut penolakan.

Page 5: MOTIVASI

MOTIF AFILIASIMOTIF AFILIASI

3.3. Need for IntimacyNeed for Intimacy

Motif afiliasi terdiri atas beberapa Motif afiliasi terdiri atas beberapa kebutuhan. Mc Adams (1980,1982) kebutuhan. Mc Adams (1980,1982) berpendapat bahwa Need for Intimacy berpendapat bahwa Need for Intimacy merupakan komponen motif afiliasi yang merupakan komponen motif afiliasi yang sangat penting.sangat penting.

Need for Intimacy adalah kebutuhan Need for Intimacy adalah kebutuhan untuk saling terbuka dan hubungan yang untuk saling terbuka dan hubungan yang hangat dengan orang lain, yang dapat hangat dengan orang lain, yang dapat ditunjukkan dalam komunikasi yang ditunjukkan dalam komunikasi yang terbuka. terbuka.

Page 6: MOTIVASI

MOTIF AFILIASIMOTIF AFILIASI

3.3. Need for IntimacyNeed for Intimacy

Menurut Mc Adam, orang yang memiliki Menurut Mc Adam, orang yang memiliki Need for Intimacy yang tinggi ditunjukkan Need for Intimacy yang tinggi ditunjukkan melalui penilaian teman sebaya (rating) melalui penilaian teman sebaya (rating) bahwa mereka lebih hangat, perhatian dan bahwa mereka lebih hangat, perhatian dan menyayangi. Sedangkan yang memiliki skor menyayangi. Sedangkan yang memiliki skor rendah menunjukkan lebih berpusat pada rendah menunjukkan lebih berpusat pada diri dan mendominasi.diri dan mendominasi.

Penelitian lain menunjukkan bahwa Need for Penelitian lain menunjukkan bahwa Need for Intimacy ditunjukkan dalam terbuka pada Intimacy ditunjukkan dalam terbuka pada temannya, leih sering tersenyum dan temannya, leih sering tersenyum dan tertawa pada temannya. tertawa pada temannya.

Page 7: MOTIVASI

MOTIF BERPRESTASI MOTIF BERPRESTASI (ACHIEVEMENT(ACHIEVEMENT))

1.1. PengertianPengertianMotif berprestasi adalah kebutuhan Motif berprestasi adalah kebutuhan untuk menguasai hal-hal yang sulit, untuk menguasai hal-hal yang sulit, menunjukkan kemampuannya pada menunjukkan kemampuannya pada orang lain dan memiliki standar yang orang lain dan memiliki standar yang sempurna dalam melakukan sesuatu.sempurna dalam melakukan sesuatu.Menurut Maslow, kebutuhan ini berada Menurut Maslow, kebutuhan ini berada pada hirarki ke-4/esteem need.pada hirarki ke-4/esteem need.Motif ini akan sangat terlihat terutama Motif ini akan sangat terlihat terutama ketika berkompetisi dengan orang ketika berkompetisi dengan orang lain. lain.

Page 8: MOTIVASI

MOTIF BERPRESTASI MOTIF BERPRESTASI (ACHIEVEMENT(ACHIEVEMENT))

2.2. Perbedaan IndividualPerbedaan Individual

Perilaku orang yang memiliki motif Perilaku orang yang memiliki motif berprestasi yang tinggi antara lain : berprestasi yang tinggi antara lain : bekerja lebih keras, berorientasi pada bekerja lebih keras, berorientasi pada tugas; memiliki perencanaan jangka tugas; memiliki perencanaan jangka panjang; menyukai pekerjaan yang panjang; menyukai pekerjaan yang kompetitif.kompetitif.

Motivasi berprestasi yang tinggi akan Motivasi berprestasi yang tinggi akan berkorelasi dengan kesuksesan dalam berkorelasi dengan kesuksesan dalam karir.karir.

Page 9: MOTIVASI

MOTIF BERPRESTASI MOTIF BERPRESTASI (ACHIEVEMENT(ACHIEVEMENT))

3.3. Aspek Situasional dari Perilaku BerprestasiAspek Situasional dari Perilaku BerprestasiDorongan untuk berprestasi (Dorongan untuk berprestasi (Aspek Aspek Kepribadian—yang relatif stabil) Kepribadian—yang relatif stabil) bukanlah bukanlah satu-satunya penentu seserius apakah satu-satunya penentu seserius apakah seseorang bekerja, tetapi ada faktor seseorang bekerja, tetapi ada faktor situasional yang dapat mempengaruhi situasional yang dapat mempengaruhi perilaku berprestasi, yaitu (1) probabilitas perilaku berprestasi, yaitu (1) probabilitas untuk berhasil, ditentukan oleh untuk berhasil, ditentukan oleh karakteristik tugas (2) nilai incentif karakteristik tugas (2) nilai incentif kesuksesan (berdasarkan pada berharga kesuksesan (berdasarkan pada berharga tidaknya reward yang akan diperoleh bila tidaknya reward yang akan diperoleh bila sukses)sukses)

Page 10: MOTIVASI

MOTIF BERPRESTASI MOTIF BERPRESTASI (ACHIEVEMENT(ACHIEVEMENT))

3.3. Aspek Situasional dari Perilaku BerprestasiAspek Situasional dari Perilaku BerprestasiCo : Kecenderungan untuk mendapatkan nilai Co : Kecenderungan untuk mendapatkan nilai

tertinggi dalam mata kuliah PU tergantung tertinggi dalam mata kuliah PU tergantung pada motivasi untuk mencapai kesuksesan pada motivasi untuk mencapai kesuksesan tersebut, estimasi pada tingkat tersebut, estimasi pada tingkat keberhasilan mencapainya dan “nilai” yang keberhasilan mencapainya dan “nilai” yang diberikan (seberapa penting kah..) ketika diberikan (seberapa penting kah..) ketika berhasil mendapatkan nilai tertinggi. berhasil mendapatkan nilai tertinggi. Bila tugas yang dihadapi memiliki kesulitan Bila tugas yang dihadapi memiliki kesulitan yang rendah, maka keberhasilan yang rendah, maka keberhasilan mencapainya kurang memberikan mencapainya kurang memberikan kepuasan, demikian pula sebaliknya.kepuasan, demikian pula sebaliknya.

Page 11: MOTIVASI

MOTIF BERPRESTASI MOTIF BERPRESTASI (ACHIEVEMENT(ACHIEVEMENT))

4.4. Menghindari KegagalanMenghindari KegagalanAtkinson : orang yang menghindari Atkinson : orang yang menghindari kegagalan adalah salah satu bentuk kegagalan adalah salah satu bentuk perilaku mencapai prestasi. Sebagaimana perilaku mencapai prestasi. Sebagaimana motif mencapai kesuksesan, motif ini juga motif mencapai kesuksesan, motif ini juga dipengaruhi oleh faktor situasional.dipengaruhi oleh faktor situasional.Seseorang akan belajar dengan sungguh-Seseorang akan belajar dengan sungguh-sungguh menghadapi ujian agar terhindar sungguh menghadapi ujian agar terhindar dari kegagalan yang dapat membuatnya dari kegagalan yang dapat membuatnya malu.malu.Dalam beberapa situasi, mtoig Dalam beberapa situasi, mtoig menghindari kegagalan dapat menghindari kegagalan dapat menghambat seseorang untuk mencapai menghambat seseorang untuk mencapai tujuannya.tujuannya.

Page 12: MOTIVASI

MOTIF BERPRESTASI MOTIF BERPRESTASI (ACHIEVEMENT(ACHIEVEMENT))

ASPEK KEPRIBADIAN YANG STABIL

Perilaku Mencapai Prestasi pada Situasi Tertentu

Nilai incentif dari kesuksesan yang

diperoleh

Probabilitas sukses dari tugas tertentu

Menghindari kegagalan

Kebutuhan Berprestasi(Mencapai

kesuksesan)

Probabilitas gagal pada tugas

tertentu

Nilai incentif bila gagal pada tugas

tertentu

FAKTOR SITUASIONAL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU BERPRESTASI

Page 13: MOTIVASI

HUBUNGAN ANTARA EMOSI HUBUNGAN ANTARA EMOSI DAN MOTIVASIDAN MOTIVASI

Emosi dapat menyebabkan munculnya Emosi dapat menyebabkan munculnya motivasi. Co : rasa marah keluarga Cliff motivasi. Co : rasa marah keluarga Cliff Muntu (praja IPDN) memotivasi mereka Muntu (praja IPDN) memotivasi mereka untuk mengajukan tuntutan penyelidikan untuk mengajukan tuntutan penyelidikan secara tuntas pada pihak rektorat.secara tuntas pada pihak rektorat.Motivasi dapat menyebabkan munculnya Motivasi dapat menyebabkan munculnya emosi. Co : keberhasilan para senior Praja emosi. Co : keberhasilan para senior Praja IPDN memukuli yuniornya memunculkan IPDN memukuli yuniornya memunculkan perasaan puas yang ditunjukkan dengan perasaan puas yang ditunjukkan dengan bernyanyi bersama.bernyanyi bersama.