Moti Vasi

download Moti Vasi

of 6

description

kewarganegaraan

Transcript of Moti Vasi

MOTIVASIMotivasi merupakan energi yang mendorong seseorang untuk bangkit menjalankan tugas pekerjaan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan motivasi kerja adalah kondisi yang mempengaruhi, membangkitkan, menggerakkan, dan memelihara perilaku seseorang untuk melaksanakan pekerjaan mencapai tujuan yang telah di tetapkan.Pencapaian tujuan tersebut menurut Hackman dan Oldham dalam Sulivan dan Decker (1989) dipengaruhi oleh kuat lemahnya motivasi kerja yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil pekerjaan yang dilakukan. Sehingga manajer perlu memperhatikan kondisi motivasi kerja stafnya dan mengetahui faktor yang mempengaruhinya agar staf dapat melaksanakan pekerjaannya dan mencapai tujuan yang ditetapkannya. Dengan demikian, motivasi merupakan bagian yang integral dari kegiatan organisasi dalam menggerakkan dan mengerahkan staf.Motivasi adalah bagian fundamental dari kegiatan manajemen sehingga semua kegiatan organisasi tidak akan berfaedah jika anggota yang ada dalam organisasi tersebut tidak termotivasi dalam menyumbangkan usaha guna memenuhi tugas yang dibebankan kepadanya. Dengan demikian, dapat dimengerti bahwa motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap usaha sekelompok orang yang bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dapat dilihat bila mampu menciptakan motivasi sesuai dengan keadaan bawahan dan pekerjaannya.

BEBERAPA TEORI TENTANG MOTIVASI1. Teori Abraham Maslow( SUDAH DIKETIK SAMA ARMAN)

2. Teori HerzbergHerzberg meninjau motivasi dalam hubungannya dengan kepuasan kerja. Ia membedakan kebutuhan yang mendorong orang bertingkah laku menjadi dua kelompok yaitu :a. Faktor Higienik (faktor ekstrinsik)Faktor ekstrinsik disebut juga faktor yang mempengaruhi ketidakpuasan kerja atau faktor yang dapat mencegah terjadinya ketidakpuasan kerja. faktor-faktor tersebut adalah : Jabatan, status, gaji, kondisi lingkungan kerja, kebijakan, peraturan ruang perawatandan rumah sakit, kualitas hubungan interpersonal, hubungan dalam kelompok, hubungan bawahan-atasan, jaminan keamanan dalam bekerja.b. Faktor Motivasional (Faktor Intrinsik)Faktor motivasional adalah seperangkat motivasi kerja yang membantu membangun suatu motivasi. Faktor-faktor tersebut adalah : Prestasi, peningkatan status pekerjaan itu sendiri, tanggungjawab dan pengembangan pribadi. Herzberg mengungkapkan bahwa masalah motivasi sangat berkaitan dengan pekerjaan. Beliau mengatakan cara untuk mempertinggi motivasi adalaha mengubah design tugas sehingga menimbulkan kegairahan kerja. Dengan mengubah desain tugas maka akan terjadi pengkayaan tugas (job Enrichment). Dengan demikian maka untuk meningkatkan motivasi kerja staf perawatan perlu direncanakan adanya promosi jabatan, memberi kesempatan melanjutkan pendidikan dan pelatihan dalam bidang keperawatan, menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.

3. Teori X-Y Mc GregorMc. Gregor mengatakan bahwa terdapat dua sikap dasar pada manusia. Sikap seseorang akan mempengaruhi motivasi sehingga akan mempengaruhi produktifitasnya. Sikap dasar tersebut adalah (Loveridge dan Cumming, 1996) :a. Sikap dasar yang dilandasi oleh teori XTeori ini berasumsi bahwa pada hakikatnya kebanyakan manusia lebih suka diawasi daripada diberi kebebasan. Mereka tidak senang menerima tanggungjawab, malas, dan selalu ingin aman saja. motivasi kerja mereka yang utamaaa adalah uang dan keuntungan financial. Kelompok ini mau bekerja karena ada imbalan atau hadiah. Pimpinan yang mendasarkan tindakannya atas teori X cenderung mengadakan pengawasan secara ketat terhadap bawahannya sehingga banyak melakukan hukuman atau ganjaran. Penggunaan teori ini pada umumnya diterapkan diruang perawatan yang belum mempunyai tenaga perawatan professional dan kesejahteraannya belum cukup.b. Sikap dasar yang dilandasi oleh teori YTeori ini berasumsi bahwa pada hakikatnya kebanyakan manusia suka bekerja. Bekerja merupakan kegiatan alami seperti halnya bermain. Sikap dasar ini juga beranggapan bahwa kontrol terhadap diri sendiri merupakan suatu hal yang esensial. Pimpinan yang mendasarkan tindakan manajemen pada teori Y akan lebih terbuka mendorong bawahannya untuk berinisiatif dan berkembang. Apalagi bila kesejahteraan yang diterima perawat cukup, lingkungan ruang perawatan kondusif dan kebijakan rumah sakit mendukung para perawat bekerja, maka motivasi para perawat akan semakin meningkat.

4. Teori Mc. ClellandBeliau mengembangkan teori prestasi dan menyimpulkan bahwa motivasi yang terdapat dalam diri seseorang dipengaruhi oleh tiga kebutuhan (Marquis dan Houston, 1998)a. Kebutuhan akan keberhasilanSeseorang akan selalu inigin tampil lebih baik dari sebelumnya. dorongan untuk menjadi yang terbaik, mencapai keberhasilan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan berjuang untuk sukses. Merekan menyukai adanya tantangan dalam pekerjaan dan menerima tanggungjawab pribadi atas kesuksesannya atau kegagalannya. Mereka tidak suka membiarkan masalahnya terselesaikan secara kebetulan atau diselesaikan oleh orang lain. Mereka juga tidak menyukai pekerjaan dengan derajat kesukaran yang rendah karena tidak ada tantangannyab. Kebutuhan akan afiliasiSeseorang memiliki keinginan untuk membentuk persahabatan, cinta dan rasa memiliki. Keinginan untuk memiliki hubungan persahabatan atau hubungan antara manusia secara dekat. Mereka berkeinginan untuk disukai dan diterima oleh orang lain, selalu berjuang untuk persahabatan, sehingga lebih menyukai situasi yang koperatif. Mereka berkeinginan untuk memiliki hubungan yang penuh pengertian dan saling menguntungkan.c. Kebutuhan akan kekuasaanPada diri seseorang timbul keinginan untuk mengontrol dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan untuk membuat orang lain berprilaku dengan cara yang dia kehendaki. Mereka lebih menyukai ditempatkan pada posisi yang kompetitif dan berorientasi pada prestise. Dalam perawatannya di ruang perawatan, maka pimpinan keperawatan harus memperhatikan bahwa rasa persaudaraan, sikap kompetitif, pengakuan serta penghargaan atas pelaksanaan tugas keperawatan yang baik harus diapresiasi agar motivasi terus tumbuh dari diri perawat.5. Process theoris of motivationTeori ini berfokus pada cara mengontrol atau mempengaruhi perilaku seseorang. Berikut ini akan dibahas empat teori proses motivasi tersebut.a. Penguatan (Reinforcement)Perilaku yang memuaskan harus dikuatkan dan dipuji untuk meningkatkan dorongan mengulang kembali perilaku tersebut. Jadi, perilaku yang positif harus diberikan dukungan, penguatan, agar menjadi sebuah motivasi dikemudian hari. Para perawat yang telah bertugas memberikan asuhan perawatan yang terbaik pada pasien hendaknya diberi reinforcement sehingga tugas memberikan asuhan yang terbaik menjadi bertambah baik karena munculnya motivasi.Beberapa rumah sakit memberikan penguatan dengan cara memilih perawat teladan setiap tahunnya dan disebarluaskan sebagai bentuk penguatan bagi perawat yang bersangkutan dan menjadi motivasi bagi p[erawat lain untuk bekerja dengan sebaik-baiknya agar menjadi perawat teladan. b. Penghargaan (Ekspectacy)Penghargaan adalah tingkat penampilan tertentu terwujud melalui usaha tertentu. Teori ini meyakini bahwa individu termotivasi oleh harapan yang aka datang, sehingga beberapa orang melakukan pekerjaannya dengan baik. Perawat yang telah menjalankan tugasnya secara professional kiranya perlu mendapat penghargaan baik materi seperti kenaikan gaji, mendapat bonus atau kenaikan pangkat/jabatan. Penghargaan juga dapat diberikan dalam bentuk non materi seperti memberi beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.c. Keadilan (Equity)Keadilan adalah usaha atau kontribusi yang diberikan dihargai sama dengan penghargaan yang telah diberikan pada orang lain. Dengan perlakuan yang adiltidaka akan merubah perilaku tetapi sebaiknya perlakuan yang tidak adil akan merubah perilaku. jika seseorang telah memilki motivasi yang tinggi tidak mendapat keadilan sesuai dengan kontribusi yang telah diberikan maka perilakunya akan berubah dan motivasinya akan turun.Untuk itu pimpinan keperawatan dalam memberikan tugas hendaknya memperhatikan aspek keadilan. Seseorang perawat yang baru bertugas disebuah ruang perawatan pada awalnya akan memilki motivasi yang tinggi, tetapi lambat laun motivasi tersebut akan turun manakala kontribusi yang diberikan tidak dihargai secara adil sebagaimana mestinya. Ada baiknya masa percobaan sebagai pegawai perawat baru tidak terlalu lama yang akan beresiko menurunkan motivasinya.d. Penetapan tujuan (Goal Setting)Saat bekerja, seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika tugas dan tanggungjawabnya ditetapkan. Dalam artilain bahwa tugasnya memiliki tujuan yang jelas meliputi lima komponen, yaitu : SMART : 1) SpesifikSeorang perawat memilki tugas dan tanggungjawab yang khusus dan jelas. Bila seorang perawat tidak memiliki spesifikasi kerja yang jelas, hanya menunggu perintah saja, tidak memiliki kewenangan maka pada saatnya nanti akan timbul kejenuhan yang mempengaruhi motivasinya.2) MeasurableProfesi keperawatan meilki standar profesi yang harus dijalankan secara professional. Standar tersebut disususn sebagai pedoman dan alat ukur seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien. Manakala standar keperawatan diberlakukan dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien, maka akan menciptakan motivasi kerja secara professional karena hasil pekerjaan akan mudah diukur baik dan buruknya.3) AchievableKemampuan kerja yang menjadi tolak ukur para perawat disupervisi dan dilakukan penilaian sehingga pada akhirnya akan terpantau prestasi kerja masing-masing perawat. Hal ini akan menimbulkan motivasi kerja sebab seluruh aktivitas pelayanan keperawatan yang dilakukan mendapat perhatian dari pihak manajemen.4) RealisticAsuhan keperawatan yang baik akan diberikan oleh perawat bila perbandingan tenaga dan sarana serta beban yang tersedia sebanding. Akan tidak realistis ketika seorang perawat diberikan beban kerja yang berlebihan dengan sarana yang tidak mencukupi sehingga menimbulkan frustasi dan kejenuhan (burn out) yang berakibat turunnya motivasi.5) Tim boundTugas keperawatan merupakan tugas yang sangat komplek dan membutuhkan kolaborasi dengan sesame perawat atau dengan tim kesehatan lainnya. Jalinan kerjasama yang baik antara tim kesehatan akan menciptakan keserasian dan mengurangi konflik sehingga tugas asuhan keperawatan akan tuntas. Perawat dan pasien akan mendapatkan kepuasan yang pada akhirnya akan meningkatkan motivasi.

6. Teori Isi (Content Theory)Teori isi sering disebut juga teori kebutuhan dan teori kepuasan terdiri dari :a. Teori Motivasi Konvensional (Taylor)Teori ini disebut juga teori motivasi tradisional atau klasik dimana dalam pendekatannya menggunakan pendekatan faktor ekonomi. Semakin besar imbalan yang diberikan, maka diharapkan semakin tinggi motivasi sehingga menghasilkan gairah kerja yang tinggi, prestasi yang meningkat dan akhirnya diharapkan produktifitasnya tinggi. (Murray dan DiCroce, 1997)b. Teori Motivasi ERG (Aldefer)Teori motivasi ERG (Existence, Relatedness, Growth) merupakan modifikasi dari teori kebutuhan Maslow guna memperbaiki beberapa kelemahan. Teori ini menempatkan kebutuhan manusia kedalam tiga kelompok kebutuhan. Pengelompokkan tersebut bukan dimaksudkan sebagai tingkatan, tetapi hanya sebagai pembeda. Setiap saat seseorang dapat memenuhi kebutuhan lebih dari satu secara bersamaan tanpa menunggu kebutuhan yang lain terpenuhi terlebih dahulu. Kelompok kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :1) Keberadaan (Existence)Terdiri dari kebutuhan fisiologis dan kebutuhan rasa aman dan nyaman yang bersifat sangat mendasar sehingga harus terpenuhi.2) Kekerabatan (Relatedness) Merupakan kebutuhan kebersamaan dengan cara saling berhubungan diantara sesame. Dengan terciptanya hubungan yang baik akan menstimulus motivasi.3) Pertumbuhan dan Perkembangan (Growth)Terdiri dari kebutuhan harga diri dan aktualisasi. Dengan adanya kesempatan tumbuh dan berkembang, maka akan menumbuhkan motivasi bagi seseorang.

SUYANTO S.KP., M.KEP. 2009. MENGENAL KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT. JOGJAKARTA : MITRA CENDIKIA