Morfologi Bunga Dan Jaringan Penyusun Bunga 2
-
Upload
eby-veibrita-sinaga -
Category
Documents
-
view
321 -
download
18
description
Transcript of Morfologi Bunga Dan Jaringan Penyusun Bunga 2
MORFOLOGI BUNGA DAN JARINGAN PENYUSUN BUNGA
MORFOLOGI BUNGA DAN JARINGAN PENYUSUN BUNGA
NURLILAYANTI
1407025059
Program Studi Biologi, Laboratorium Anatomi dan Sistematika Tumbuhan
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Mulawarman
Jalan barong tongkok -Samarinda 75123
2015
ABSTRAK
Disusun oleh Nurlilayanti, 2015: Bunga adalah pucuk yang termodifikasi, disebut demikian karena menunjukan beberapa perubahan dalam pengaturan apeks pucuk. Bunga dianggap ranting yang bersumbu pendek dengan daun-daun yang merapat dan memiliki bentuk khas sesuai fungsinya. Tujuan dilaksanakannya kegiatan VII adalah dapat mengetahui bagian-bagian bunga, mengetahui ciri-ciri bunga lengkap dan tidak lengkap dan mengamati susunan anatomi bagian-bagian bunga. Pelaksanaan praktikum kegiatan morfologi bunga dan jaringan penyusun bunga pada hari kamis 30 april 2015, Pukul 16.00-18.20 WITA, di Laboratorium Anatomi dan sistematika Tumbuhan. Bahan yang digunakan pada saat pelaksanaan praktikum morfologi bunga dan jaringan penyusun bunga yaitu bunga merak (Caesalpinia pulcherrima), bunga mawar (Rosa hybrida), bunga alamanda (Alamanda catarticha), bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), bunga kelampis (Mimosa gigantea), bunga lamtoro (Leucaena glauca). Anatomi bunga yaitu bunga mawar (Rosa sp.). Adapun langkah kerjanya yaitu pada morfologi bunga diamati bagian-bagian terluar dari bunga, seperti tangkai bunga, dasar bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, putik dan benang sari sedangkan untuk anatomi bunga dipotong secara melintang mahkota bunga lalu diletakkan diatas kaca preparat dan ditetesi air dengan menggunakan pipet lalu diamati dengan menggunakan mikroskop. Hasil yang diperoleh dari praktikum morfologi bunga dan jaringan penyusun bunga ini adalah kita dapat mengetahui bentuk-bentuk dari daun ada yang bulat telur sangsang (Obovatus), jantung sungsang (Obcordatus), segitiga terbalik (Cuneatus) dan solet. Kemudian kita mampu membedakan daun lengkap dan daun yang tidak lengkap, daun lengkap yaitu terdiri dari pelepah daun, tangkai daun dan helaian daun sedangkan daun tak lengkap jika tidak memilki salah satu dari ketiga komponen
Kata kunci : Bunga, Morfologi, Helaian, dan Bentuk bungaPENDAHULUAN
Tunas yang mengalami perubahan bentuk menjadi bunga itu biasanya batangnya lalu terhenti pertumbuhannya, merupakan tangkai. Dan dasar bunga, sedangkan daun-daunnya sebagian tetap bersifat seperti daun, hanya bentuk dan warnanya berubah, dan sebagian lagi mengalami metamorphosis menjadi bgian-bagian yang memainkan peranan dalam peristiwa-peristiwa yang akhirnya akan menghasilkan calon individu baru tadi.
Berhubungan dengan terhentinya pertumbuhan batang, maka ruas-ruas menjadi amat pendek , sehingga bagian bunga yang merupakan metamorphosis daunnya tersusun amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya bagian-bagain tadi tampaknya seakan-akan tersusundalam lingkaran-lingkaran. Bertalian dengan letak dan susunan bagian bunga dibedakan menjadi bunga yang bagian-bagainnya tersusun menurut garis spiral (Acyclis), bunga yang bagian-bagiannya tersusun dalam lingkaran-lingkaran (Cyclis), bunga yang sebagian bagian-bagiannya duduk dalam lingkaran dan sebagian lain terpencar atau menurut garis spiral (Hemicyclis).
Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan, pada bunga terdapat sifat-sifat, yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan tugasnya sebagai penghasil alat perkembangbiakan yang sebaik-baiknya. Umumnya dari suatu bunga sifat-sifat yang amat menarik ialah: bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagainnya, warnanya, baunya da nada tidaknya madu ataupun zat lain.
METODE
Pelaksanaan praktikum kegiatan ke VII ini dilaksanakan hari kamis 30 April 2015, Pukul 16.00-18.20 WITA, di Laboratorium Anatomi dan sistematika Tumbuhan.
Bahan yang digunakan pada saat pelaksanaan praktikum untuk morfologi bunga yaitu bunga merak (Caesalpinia pulcherrima), bunga mawar (Rosa hybrida), bunga alamanda (Alamanda catarticha), bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), bunga kelampis (Mimosa gigantea), bunga lamtoro (Leucaena glauca). Anatomi bunga yaitu bunga mawar (Rosa sp.).
Adapun langkah kerjanya yaitu pada morfologi bunga diamati bagian-bagian terlur dari bunga, seperti tangkai bunga, dasar bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, putik dan benang sari sedangkan untuk anatomi bunga dipotong secara melintang mahkota bunga lalu diletakkan diatas kaca preparat dan ditetesi air dengan menggunakan pipet lalu diamati dengan menggunakan mikroskop.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengamatan
Dari kegiatan praktikum Morfologi Bunga dan Jaringan Penyusun Bunga ini, diperoleh hasil sebagai berikut:
Gambar 1. Bunga merak (Caesalpinia pulcherrima)
Diagram bunga
* K5 C5 A10 G1
Mahkota bunga
(Corolla)Bentuk duduk ovarium
Benang sari (stamen)Putik (Pistillum)
Klasifikasi :
kingdom: Plantae
divisi
: Spermatophytakelas
: Magnoliopsida
ordo
: Violales
famili
: Caricaceae
genus
: Caesalpiniaspesies : Caesalpinia pulcherrima (Linnaeus, 1788).
Keterangan:
Batang daun (Caulis)Tangkai daun (Petioulus)Helaian daun (Lamina)Tangkai bunga (Pedicellus)Dasar bunga (Receptaculum)Kelopak bunga (Calyx)Mahkota bunga (Corolla)Benang sari (Stamen)
pada bunga merak (Caesalpinia pulcherrima) memiliki morfologi bunga dengan tipe bunga majemuk (antnotakis) dan memiliki simetris bunga asimetris actinomorph dan termasuk bunga lengkap sempurna.
Gambar 2. Bunga mawar
(Rosa hybrida)
Diagram bunga
* K(5) C A G5
Mahkota bunga (corolla)Bentuk duduk ovarium
Benang sari (stamen)Putik (pistillum)
Klasifikasi :
kingdom: Plantae
divisi
: Spermatophytakelas
: Dicotyledoneaeordo
: Rosalesfamili
: Rosaceaegenus
: Rosaspesies
: Rosa hybrida.
(Linnaeus, 1788).
Keterangan:
Batang daun (Caulis)Tangkai daun (Petioulus)Helaian daun (Lamina)Tangkai bunga (Pedicellus)Dasar bunga (Receptaculum)Kelopak bunga (Calyx)Mahkota bunga (Corolla)Benang sari (Stamen)
Pada bunga mawar (Rosa hybrida) memiliki morfologi bunga dengan tipe bunga majemuk antnotakis dan memiliki simetris bunga asimetris actinomorph dan termasuk bunga lengkap sempurna.
Gambar 3. Bunga Alamanda (Alamanda catartica)
Diagram bunga
*K5 C(5) A5 G5
Mahkota bunga (corolla)Bentuk duduk ovarium
Benang sari (stamen)Putik (pistillum)
Klasifikasi :
kingdom: Plantae
divisi
: Magnoliophyta
kelas
: Magnoliopsida
ordo
: Violales
famili
: Caricaceae
genus
: Alamandaspesies
: Alamandacatarcitha.
(Linnaeus, 1788).
Keterangan:
Batang daun (Caulis)Tangkai daun (Petioulus)Helaian daun (Lamina)Tangkai bunga (Pedicellus)Dasar bunga (Receptaculum)Kelopak bunga (Calyx)Mahkota bunga (Corolla)Benang sari (Stamen)
pada bunga alamanda (Alamanda catartica) memiliki morfologi bunga dengan tipe bunga tunggal (Planta uniflora) dan memiliki simetris bunga actinomorph dan termasuk bunga lengkap.
Gambar 4. Bunga sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis)
Diagram bunga
*K(5) C5 A G5
Mahkota bunga (corolla)Bentuk duduk ovarium
Benang sari (stamen)Putik (pistillum)
Klasifikasi :
kingdom: Plantae
divisi
: Magnoliophyta
kelas
: Magnoliopsida
ordo
: Malvales
famili
: Malvaceae
genus
: Hibricusspesies
: Hibricus rosa- sinensis (Linnaeus, 1788).
Keterangan:
Batang daun (Caulis)Tangkai daun (Petioulus)Helaian daun (Lamina)Tangkai bunga (Pedicellus)Dasar bunga (Receptaculum)Kelopak bunga (Calyx)Mahkota bunga (Corolla)Benang sari (Stamen)Pada bunga kemabnag sepatu (Hibiscus rosasinensis) memiliki morfologi bunga kembang sepatu memiliki tipe bugna tunggal (planta uniflora) dan simetris bunga kembang sepatu ialah simetris actinomorph dan termasuk bunga lengkap.Gambar 5. Kembang kelampis (Mimosa gigantea)
Diagram bunga
* K(5) C A G5
Mahkota bunga (corolla)Bentuk duduk ovarium
Benang sari (stamen)Putik (pistillum)
Klasifikasi :
kingdom: Plantae
divisi
: Spermatophytakelas
: Dicotyleddoneaeordo
: Fabalesfamili
: Fabaceaegenus
: Mimosaspesies
: Mimosa gigantea.
(Linnaeus, 1788).
Keterangan:
1. Batang (Caulis)2. Tangkai bunga (Pedicellus)3. Dasar bunga (Receptaculum)4. Kelopak bunga (Calyx)5. Mahkota bunga (Corolla)6. Benang sari (Stamen)
pada bunga kemabnag sepatu (Hibiscus rosasinensis) memiliki morfologi bunga lengkap.
Gambar 6. Bunga lamtoro
(Ceucaena glauca)
Diagram bunga
* K5 C5 A10 G1
Mahkota bunga (corolla)Bentuk duduk ovarium
Benang sari (stamen)Putik (pistillum)
Klasifikasi :
kingdom: Plantae
divisi
: Spermatophytakelas
: Dicotyleddoneaeordo
: Fabalesfamili
: Fabaceaegenus
: Leucaenaspesies
: Laucaena glauca
(Linnaeus, 1788).
Keterangan:
Batang daun (Caulis)Tangkai daun (Petioulus)Helaian daun (Lamina)Tangkai bunga (Pedicellus)Dasar bunga (Receptaculum)Kelopak bunga (Calyx)Mahkota bunga (Corolla)Benang sari (Stamen)Pada bunga kemabnag sepatu (Laucaena glauca) memiliki morfologi bunga lengkap.
Gambar 7. Anatomi
bunga mawar
(Rosa sp.)
Penampang melintang
Perbesaran 40x10
Klasifikasi :kingdom: Plantae
divisi
: Magnoliophyta
kelas
: Magnoliopsida
ordo
: Rosales
famili
: Rosaceae
genus
: Rosaspesies
: Rosa hibryda (Linnaeus, 1788)
Keterangan:
epidermisendotesiumJaringan tengahtapetum
pada bunga mawar (Rosa sp.) memiliki anatomi kelopak (corolla) terdiri dari epidermis, endotesium, jaringan tengah dan tapetum.Bunga adalah pucuk yang termodifikasi, disebut demikian karena menunjukan beberapa perubahan dalam pengaturan apeks pucuk. Bunga dianggap ranting yang bersumbu pendek dengan daun-daun yang merapat dan memiliki bentuk khas sesuai fungsinyaBerhubungan dengan terhentinya pertumbuhan batang, maka ruas-ruas menjadi amat pendek , sehingga bagian bunga yang merupakan metamorphosis daunnya tersusun amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya bagian-bagain tadi tampaknya seakan-akan tersusundalam lingkaran-lingkaran. Bertalian dengan letak dan susunan bagian bunga dibedakan menjadi bunga yang bagian-bagainnya tersusun menurut garis spiral (Acyclis), bunga yang bagian-bagiannya tersusun dalam lingkaran-lingkaran (Cyclis), bunga yang sebagian bagian-bagiannya duduk dalam lingkaran dan sebagian lain terpencar atau menurut garis spiral (Hemicyclis).
Tunas yang mengalami perubahan bentuk menjadi bunga itu biasanya batangnya lalu terhenti pertumbuhannya, merupakan tangkai. Dan dasar bunga, sedangkan daun-daunnya sebagian tetap bersifat seperti daun, hanya bentuk dan warnanya berubah, dan sebagian lagi mengalami metamorphosis menjadi bgian-bagian yang memainkan peranan dalam peristiwa-peristiwa yang akhirnya akan menghasilkan calon individu baru tadi.
Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan, pada bunga terdapat sifat-sifat, yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan tugasnya sebagai penghasil alat perkembangbiakan yang sebaik-baiknya. Umumnya dari suatu bunga sifat-sifat yang amat menarik ialah: bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagainnya, warnanya, baunya da nada tidaknya madu ataupun zat lain.KESIMPULAN
Hasil yang diperoleh dari praktikum morfologi bunga dan jaringan penyusun bunga dan anatomi bunga ini adalah kita mampu membedakan bunga lengkap dan bunga tidak lengkap serta dapat mengamati jaringan-jaringan penyusun bungaDAFTAR PUSTAKA
Fried, G. H dan G. J. Hademenos. 2005. Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Kimball J.W. 1988. Biologi. Gramedia, Press Jakarta.
Mulyani, S. E. S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga.
Tjitrosoepomo G. 1985. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada University, Press Yogyakarta.