Monitoring

29
MONITORING XLIII B

description

anastesi

Transcript of Monitoring

MONITORING

MONITORINGXLIII BPemantauan atau monitoring berasal dari bahasa latin monere yang artinya memperingatkan atau memberi peringatanMonitoring anesthesia suatu standar aplikasi pemeliharaan anestesi, monitoring, menginterpretasikan data klinis yang tersedia untuk membantu mengenali kegawatan yang terjadi sekarang, yang akan terjadi dan kondisi system jaringan yang tidak menguntungkan.

Latar Belakang (1)Tujuan monitoring:mengurangi resiko insiden dan kegawatan terhadap pasien selama periode perioperatif mendeteksi konsekuensi dari suatu masalah pada saat anestesi, ditandai dengan peringatan tanda-tanda pasien gawat

Latar Belakang (2)Pemantauan baik Perlu alat pantau yang akuratFungsi alat pantau pengukur, menayangkan dan mencatat perubahan-perubahan fisiologis pasien. Walaupun terdapat banyak alat pantau yang canggih tetapi faktor manusia sangat menentukan sekali karena sampai saat ini belum ada alat pantau yang dapat menggantikan fungsi manusia untuk memonitor pasien.

Latar Belakang (3)Monitoring pasien bedah meliputi mengevaluasi faktor-faktor fisik dan psikologis secara luas. Banyak parameter dipertimbangkan dalam memonitoring pasien secara menyeluruh dan berbagai masalah pasien. Sebelum dilakukan operasi, pasien terlebih dahulu di monitoring keadaan psikologisnya dan keadaan fisiknya.

ANAMNESIS : Identitas pasienRiwayat penyakit yang pernah atau sedang dialami yang dapat menjadi penyulit dalam anestesi seperti alergi, asma, penyakit jantung, dllRiwayat obat obatan yang sedang atau telah digunakan dan mungkin menimbulkan interaksi dengan obat-obatan anestesi. Misalnya kortikosteroid, obat antihipertensi, obat jantung, bronkodilator, dll

Sebelum Operasi (1)Riwayat operasi dan anestesi yang pernah dialami di waktu yang lalu, berapa kali dan selang waktunya. Apakan terdapat komplikasi seperti kesulitan pulih sadar, perawatan intensif pasca bedahKebiasaan buruk sehari-hari seperti merokok dan alkoholUntuk mengurangi rasa gelisah dan takut yang ada pada pasien perlu diberi penerangan tentang tindakan apa yang akan dilakukan secara perawatan pasca bedah. Bila perlu untuk mengurangi perasaan gelisah dan takut pasien dapat diberikan sedasi pada malam hari sebelum dilakukan pembedahan.

Sebelum Operasi (2)PEMFIS DAN PEMLABKeadaan UmumTanda Vital Antropometri Pemeriksaan head to toeKondisi PsikisKondisi Gizi, Penyakit Penyerta Penyakit Kardiovaskular, Respirasi dan lain lain. PEMLAB Darah rutin, clotting time, bleeding time, ureum kreatinin, gula darah dan lain-lain.

Sebelum Operasi (3)Selama Operasi1.3.1NadiMonitoring frekuensi dan ritme nadi dapat dilakukan dengan mudah misalnya dengan merabaa. temporalis, a. radialis, a. femoralis, a. carotis. Faktor yang mempengaruhi pemeriksaan tekanan darah:Ventilasi: Ventilasi kendali sedikit menurunkan tekanan darahPosisi : pada posisi berdiri tekanan darah di lengan lebih rendah dari kakiUsia: Bayi memiliki tekanan darah sistolik 60 mmHg, kemudian makin meningkat dengan bertambahnya umur.

1.3.2 tekanan darahIndikasi EKG selama anestesi:Mendiagnosa adanya cardiac arrestMencari arrtitmiaDiagnosis iskemik miokardMemberikan gambaran perubahan elektrolitObservasi fungsi pacemaker

1.3.3Elektrokardiogram

Tanpa alatDengan alatRespirometerPulse oxymetriKapnometriAnalisa gas darah

1.3.4 Respirasi

Jumlah urin normal kira-kira 0,5-1 ml/KgBB/jam. Urin ditampung dengan kateter 1.3.5 Produksi Urinmengawasi warna perdarahan, apakah merah tua atau merah muda. jumlah perdarahan harus dihitung baik botol penghisap maupun dari kasa operasi yang mengandung darah. 1.3.6 Perdarahan selama pembedahanWarna kulit yang kemerahan pada wajah ekstremitas jarang dalam keadaan hipovolemi. Warna kulit yang pucat pada wajah maupun ekstremitas merupakan tanda hipovolemi.

1.3.7 Warna kulitRektum lebih mudah tetapi tidak begitu tepat karena letak lebih jauh dari jantung dan otak. Selain sisa kotoran dalam rektum akan mengganggu nilai pengukuran.Membran timpani. Suhu di tempat ini hampir sama dengan suhu otak, dan tidak banyak berbeda dari suhu oesofagus.Ketiak (aksila) lebih mudah. Tidak menggambarkan suhu yang tepat karena terlalu banyak dipengaruhi oleh suhu sekitarnya.

1.3.8 SuhuStimulasi saraf untuk mengetahui relaksasi otot sudah cukup baik atau sebaliknya.1.3.9 Blokade NeuromuskularPada pasien sehat sadar, oksigenasi pada otaknya adekuat kalau orientasi terhadap personal, waktu, dan tempat baik. Pada saat pasien dalam keadaan tidak sadar, monitoring, terhadap SSP dikerjakan dengan memeriksa respon pupil terhadap cahaya, respon terhadap trauma pembedahan, respon terhadap otot apakah relaksasi cukup atau tidak.

1.3.10 Sistem SarafHipoksiaLidah pasien yang jatuh ke belakang, Jalan nafas terganggu sekret, darah, muntahan, gigi patah serta gigi palsu yang terlepas Jalan nafas harus dibersihkan dengan cara memiringkan pasien kemudian diberi O2 2-3L/menit.Gaduh gelisahkesakitan atau setelah pembiusan dengan ketamin, pasien telah sadar namun masih tetap terpasang ganjal lidah/airway. O2, analgetik, ganjal dilepas, atau kadang perlu bantal.

Setelah Operasi (1)MenggigilPada akhir anestesi dengan tiopental atau babotan kadang-kadang timbul menggigil seluruh tubuh. Hal ini terjadi karena kedinginan, kesakitan atau alergi. Faktor lain yang menjadi pertimbangan adalah kemungkinan pada saat anestesi aliran gas diberikan terlalu tinggi sehingga pengeluaran panas tubuh melalui ventilasi meningkat. Untuk menanganinya dapat diberikan O2, diselimuti, pethidin 12-25 mg I.V.

Muntah dan regurgitasiMasih ada sisa makanan dalam lambung dan esofagus.Pengosongan lambung terlambat.

Setelah Operasi (2)Pengobatan muntah dan regurgitasi adalah:

Posisi miring, kepala atau seluruh badanPosisi trendelenbergIntubasi segera dilakukan pengisapan melalui pipa endotrakealBerikan O2 100%Suntikkan hidrokortison 500-1000mg i.vAntibiotikaJika perlu dilakukan bronchoskopi

Setelah Operasi (3)Dapat digunakan beberapa obat untuk mencegah terjadinya muntah pasca bedah, yaitu:

Obat antikolinergik, seperti atropin 0,5-1mgAntihistamin, seperti prometazine 50mgGolongan fenotiazine, seperti klorpromazine 25mgGolongan buterofenon, seperti dehidrobenzoperidol 5-10mg

Setelah Operasi (4)Monitoring TD. Pada keadaan dimana kita melakukan pemeriksaan secara korokof apabila di lengan tidak memungkinkan untuk dilakukan pengukuran?Metode flush? Mohon penjelasanPengukuran suhu rektal termasuk suhu core/perifir?Dapat dilakukan pada pergelangan kaki, dan meraba nadi pada arteri dorsalis pedis, serta pemasangan maset pada betis. Perbandingan TD pada kaki dengan tangan adalah 20mmHg.Flush dilihat dari warna lengan, kekurangannya tidak menunjukkan angka yang spesifik karena tergantung dengan warna kulit pasienSuhu core : rectum, esofagusFeedback: Persyaratan penggunaan maset pada tungkai bawah? Kenapa harus 2/3? Karena kalau lebih kecil ukurannya akan mendapatkan hasil yang lebih tinggi. Apabila tidak dapat dilakukan menggunakan metode invasif.

Nursyifa Monitoring setelah operasi sampai kapan dilakukan?Makna klinis dari pemeriksaan warna darah pada perdarahan selama pembedahan?Awal monitoring dilakukan sebelum tindakan anestesi. Monitoring berakhir dinilai dengan Aldrete score. Feedback:Pada pasien yang dilakukan tindakan anestesi umum. Sampai kapan dilakukan monitoring? Penilaian Aldrete score (warna, suhu, napas, kesadaran, aktifitas)Warna: untuk melihat apakah perdarahan dari vena (gelap) atau arteri (lebih muda)

Dwi Bedah minor apakah perlu dilakukan monitoring? Apakah ada perbedaan monitoring pada bedah mayor dan bedah minor?Bedah minor merupakan tindakan invasif juga. Jadi salah satu risikonya adalah infeksi. Jadi harus dimonitoring. Salah satu komplikasi dari pemberian anestesi lokal itu hipotensi dan bradikardia.

Feedback:Komplikasi pemberian anestesi lokal hipotensi dan bradikardia.Mayor perdarahan lebih banyak, waktu operasi lebih lama. One day surgery seperti bedah minor. TTV masih baik.Pemberian anestesi pada bedah mayor dan minor berbeda.Operasi sebentar sebaiknya menggunakan anestesi inhalasi, dibanding dng menggunakan spinal. Operasi lama spinal

Intan Mulai kapan dilakukan monitoring?Sebelum dilakukan operasi saat visite pre operasi.

Feedback :Saat visite pre operasi. Agar dapat melihat perubahan pasien pada saat dilakukan tindakan anestesi dan tindakan operatif. Sebagai base line nilai normal dari pasien. Cth: pada pasien cemas, hipertensi, atlet (kompensasi lebih baik)Saat visite pre operasi dilakukan premedikasi Pre operatif, Intra overatif, Post operatifMonitoring dihentikan setelah pasien dikonsulkan.Saat di UGD pasien harus dilakukan perbaikan TTV dan dilakukan stabilisasi. Monitoring respon 3 tahap. no respon (stabil) SurtiTerima Kasih