MONEY LAUNDERING - mnj.my.id fileB. Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga...

15
MONEY LAUNDERING Tugas ke-3 Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Hukum Islam I dari Bunyamin, Drs., M. H. Disusun oleh: MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN NPM. 151000126 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG FAKULTAS HUKUM Jalan Lengkong Besar No. 68, No. Telepon (022) 4262194, Bandung, Jawa Barat 40261 TAHUN 2016

Transcript of MONEY LAUNDERING - mnj.my.id fileB. Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga...

Page 1: MONEY LAUNDERING - mnj.my.id fileB. Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga lembaga keuangan yang memiliki nilai teramat penting. Dalam berbagai kebijakan yag

MONEY LAUNDERING

Tugas ke-3

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Hukum Islam I

dari Bunyamin, Drs., M. H.

Disusun oleh:

MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN

NPM. 151000126

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

FAKULTAS HUKUM

Jalan Lengkong Besar No. 68, No. Telepon (022) 4262194, Bandung,

Jawa Barat 40261

TAHUN 2016

Page 2: MONEY LAUNDERING - mnj.my.id fileB. Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga lembaga keuangan yang memiliki nilai teramat penting. Dalam berbagai kebijakan yag

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

hidayah yang dikaruniakanNya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini yang berjudul

Money Laundering. Sesuai dengan namanya, sebuah tugas memang tidak dimaksudkan sebagai

buku materi atau buku panduan, melainkan didalamnya terdapat pembahasan dan rincian-

rincian mengenai hasil dari beberapa sumber yang telah penulis dapatkan.

Penyusunan tugas ini penulis mendapatkan berbagai kesulitan, baik dalam penyusunan,

pengumpulan data dan dalam hal yang lainnya. Akan tetapi, berkat pertolonganNyalah akhirnya

tugas ini dapat penulis selesaikan sesuai yang diharapkan. Adapun penyusunan tugas ini

berdasarkan pada rincian-rincian data yang telah penulis dapatkan dari berbagai sumber.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Bunyamin, Drs., M. H., sebagai dosen matakuliah Hukum Islam I yang telah

memberikan tugas ini kepada penulis.

2. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan, dorongan, bantuan, serta

memberikan doa restunya sehingga terselesaikannya tugas ini.

3. Saudara-saudara dan rekan-rekan penulis, yang senantiasa memberikan support

semangatnya kepada penulis untuk menyelesaikan tugas ini.

Penulis memahami dan menyadari bahwa tugas ini jauh dari sempurna. Namun, penulis

telah berusaha menyusun tugas dengan usaha terbaik yang penulis miliki. Akhirnya penulis

menyampaikan terima kasih kepada segenap yang telah mendukung terselesaikannya tugas ini.

Mudah-mudahan tugas ini sesuai dengan yang diharapkan. Amiin Ya Allah Ya Rabbal Alamiin

Ya Mujibas Sailin.

Bandung, 24 April 2016

Penulis

Page 3: MONEY LAUNDERING - mnj.my.id fileB. Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga lembaga keuangan yang memiliki nilai teramat penting. Dalam berbagai kebijakan yag

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Definisi ......................................................................................................... 1

B. Latar Belakang ............................................................................................... 1

C. Pokok Masalah ............................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 4

A. Tinjauan Al-quran ......................................................................................... 4

B. Tinjauan Al-hadits ........................................................................................ 5

C. Pendapat Pakar Hukum Islam Klasik ........................................................... 6

D. Pendapat Pakar Hukum Islam Kontemporer ................................................ 8

E. Tinjauan Hukum Positif ............................................................................... 8

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 9

A. Kesimpulan ................................................................................................... 9

B. Saran ....................................................................................................... 10

BAB IV DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 11

Page 4: MONEY LAUNDERING - mnj.my.id fileB. Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga lembaga keuangan yang memiliki nilai teramat penting. Dalam berbagai kebijakan yag

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Definisi

Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003 Tentang Pencucian Uang

bahwa pencucian uang adalah perbuatan menempatkan, mentransfer, membayarkan,

membelanjakan, menghibahkan, menyumbangkan, menitipkan, membawa keluar negeri,

menukarkan, atau perbuatan lainnya atas harta kekayaan yang diketahuinya atau diduga

(seharusnya “patut diduga”) merupakan hasil tindak pidana dengan maksud untuk

menyembunyikan, atau menyamarkan asal usul harta kekayaan sehingga seolah-olah

menjadi harta kekayaan yang sah.

Pencucian uang atau money laundering adalah rangkaian kegiatan yang merupakan proses

yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi terhadap uang haram, yaitu uang dimaksud

untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul uang tersebut dari pemerintah atau

otoritas yang berwenang melakukan penindakan terhadap tindak pidana, dengan cara antara

lain dan terutama memasukan uang tersebut kedalam keuangan (financial system) sehingga

uang tersebut kemudian dapat dikeluarkan dari sistem keuangan itu sebagai uang yang halal.

B. Latar Belakang

Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga lembaga keuangan yang memiliki nilai

teramat penting. Dalam berbagai kebijakan yag dikeluarkan dapat mempengaruhi

perekonomian suatu negara. Namun karena pengaruhnya yang sangat besar maka tantangan

terhadap dunia perbankan ini sangat riskan. Termasuk berbagai kejahatan yang dilakukan

oleh bank, kemudian bank sebagai korban kejahatan, dan bank sebagai sarana antara

keduanya,

Pada beberapa tahun terakhir ini, kejahatan-kejahatan yang melibatkan uang mulai

bermunculan. Salah satunya adalah money laundering yang jelas illegal karena memberi

insentif dan perlindungan terhadap uang-uang haram. Pemimpin Bank Indonesia di Batam

mengatakan melalui persetujuan bersama antara DPR dan Presiden RI yang tertuang dalam

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003 Tentang Pencucian Uang, pencucian uang (money

laundering) merupakan tindakan pidana dan atas nama hukum tindakan tersebut akan

dikenakan sangsi.

Page 5: MONEY LAUNDERING - mnj.my.id fileB. Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga lembaga keuangan yang memiliki nilai teramat penting. Dalam berbagai kebijakan yag

2

Telah kita ketahui bersama bahwa dampak yang ditimbulkan oleh pencucian uang ini luar

biasa, bahkan mengancam stabilitas ekonomi negara. Hal ini dikarenakan pencucian uang

ini sangat mempengaruhi perkembangan berbagai kejahatan berat, seperti drugs trafficking,

korupsi, illegal logging, dan sebagainya.

Di bidang ekonomi pencucian uang dapat merongrong sektor swasta yang sah karena

biasanya pencucian uang dilakukan dengan menggunakan perusahaan (front company)

untuk mencampur uang haram dengan uang sah sehingga bisnis yang sah kalah bersaing

dengan perusahaan tersebut. Bagi pemerintah sendiri dampak ikutan selanjutnya adalah

meningkatnya kejahatan-kejahatan di bidang keuangan dan menimbulkan biaya sosial yang

tinggi terutama untuk biaya dalam meningkatkan upaya penegakan hukumnya.

Berkaitan dengan potensi meningkatnya kejahatan di bidang keuangan tersebut,

diperkenalkan prinsip-prinsip pengawasan bank yang efektif oleh Basel Committee on

Banking Supervision dalam Core Principles for Effective Banking Supervision bahwa

penerapan prinsip mengenal nasabah merupakan faktor yang penting dalam melindungi

kesehatan bank dan terhindar dari berbagai risiko. Dengan penerapan prinsip tersebut maka

bank dapat terhindar dari berbagai risiko yaitu resiko operasional, resiko hukum, resiko

terkonsentrasinya transaksi dan resiko reputasi karena bank tidak lagi digunakan sebagai

sarana dan sasaran oleh pelaku kejahatan untuk mencuci uang hasil kejahatannya .

Pencucian uang atau money laundering adalah perbuatan menempatkan, mentransfer,

membayarkan, membelanjakan, menghibahkan,menyumbangkan, menitipkan, membawa

keluar negeri, menukarkan atau perbuatan lainnya atas harta kekayaan yang diketahuinya

atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana dengan maksud untuk menyembunyikan

atau menyamarkan asal usul harta kekayaan sehingga seolah-olah menjadi harta kekayaan

yang sah.

Untuk itu, kasus pencucian uang atau money laundering harus dipersulit atau dicegah.

Dengan mempersulit dan mencegah money laundering diharapkan ada sistem yang bisa

mengurangi kegiatan-kegiatan ilegal seperti penyelundupan, korupsi, pembiayaan tindak

terorisme, penggelapan pajak, dan lain-lain. Kalau seorang kriminal tidak bisa menikmati

uang hasil kejahatannya, maka jelas akan berkurang kesempatan bagi mereka untuk

melakukan tindak kejahatan.

Page 6: MONEY LAUNDERING - mnj.my.id fileB. Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga lembaga keuangan yang memiliki nilai teramat penting. Dalam berbagai kebijakan yag

3

C. Pokok Masalah

Kriminalisasi pencucian uang tentu menjadi keharusan bagi Indonesia sebagai suatu negara

hukum. Apalagi kriminalisasi pencucian uang ini mempunyai peran penting dalam

mengatasi berbagai tindak pidana yang ada di Indonesia. Misalnya saja, tindak pidana yang

sedang marak dalam perbincangan media di Indonesia yakni korupsi dan narkotika. Tidak

hanya itu, dalam buku Kriminalisasi Pencucian Uang (Money Laundering) karya Ibu Dr.

Yenti Garnasih, S. H., M. H juga dijelaskan bahwa kriminalisasi pencucian uang

mempunyai paling tidak tiga alasan, yakni:

1. Mengatasi masalah narkotika dan korupsi.

2. Menjaga hubungan dengan lembaga-lembaga Internasional.

3. Penegakan undang-undang itu sendiri.

Namun, peran kriminalisasi pencucian uang harus dihadapkan pada kesiapan masyarakat

Indonesia sendiri, baik dari segi intelktual maupun dari segi peradaban masyarakat

Indonesia yang belum merata di setiap wilayah. Tentu saja perbenturan ini menimbulkan

dampak kepada orang-orang di Indonesia untuk sejauh mana dalam melaksanakan hukum

di Indonesia.

Dari uraian singkat di atas, muncullah permasalahan-permasalahan seperti berikut:

1. Bagaimana peran kriminalisasi pencucian uang terhadap kondisi masyarakat Indonesia

sekarang?

2. Bagaimana hubungan kriminalisasi pencucian uang dengan kondisi masyarakat

Indonesia sekarang?

3. Bagaimana kesiapan masyarakat Indonesia sendiri terhadap kriminalisasi pencucian

uang?

Page 7: MONEY LAUNDERING - mnj.my.id fileB. Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga lembaga keuangan yang memiliki nilai teramat penting. Dalam berbagai kebijakan yag

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Tinjauan Al-quran

Money Laundering menurut Qs. Al-Araf [7: 31]

Money Laundering menurut Qs. At-Taubah [9: 31]

Page 8: MONEY LAUNDERING - mnj.my.id fileB. Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga lembaga keuangan yang memiliki nilai teramat penting. Dalam berbagai kebijakan yag

5

Money Laundering menurut Qs. Al-Baqarah [2: 168]

B. Tinjauan Al-Hadits

Pelaku pencucian uang (money laundering) akan dibelenggu, atau ia akan membawa hasil

pencucian uang pada hari Kiamat, sebagaimana ditunjukkan dalam ayat ke-161 surat Ali

Imran dan hadits ‘Adiy bin ‘Amirah Radhiyallahu 'anhu di atas. Dan dalam hadits Abu

Humaid as Sa’idi Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda

yang artinya:

“Demi (Allah), yang jiwaku berada di tanganNya. Tidaklah seseorang mengambil sesuatu

daripadanya (harta zakat), melainkan dia akan datang pada hari Kiamat membawanya di

lehernya. Jjika (yang dia ambil) seekor unta, maka (unta itu) bersuara. Jika (yang dia ambil)

seekor sapi, maka (sapi itu pun) bersuara. Atau jika (yang dia ambil) seekor kambing, maka

(kambing itu pun) bersuara …”

Perbuatan korupsi dan pencucian uang menjadi penyebab kehinaan dan siksa api neraka

pada hari Kiamat. Dalam hadits Ubadah bin ash Shamit Radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi

Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

“…(karena) sesungguhnya ghulul (korupsi)/(pencucian uang)itu adalah kehinaan, aib dan

api neraka bagi pelakunya”.

Orang yang mati dalam keadaan membawa harta ghulul (korupsi)/(pencucian uang) ia tidak

mendapat jaminan atau terhalang masuk surga. Hal itu dapat dipahami dari sabda Nabi

Shallallahu 'alaihi wa sallam yang artinya:

“Barangsiapa berpisah ruh dari jasadnya (mati) dalam keadaan terbebas dari tiga perkara,

maka ia (dijamin) masuk surga. Yaitu kesombongan, ghulul (korupsi)/(pencucian uang) dan

hutang”.

Page 9: MONEY LAUNDERING - mnj.my.id fileB. Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga lembaga keuangan yang memiliki nilai teramat penting. Dalam berbagai kebijakan yag

6

Allah tidak menerima shadaqah seseorang dari harta ghulul (korupsi)/(pencucian uang)

sebagaimana dalam sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang artinya:

“Shalat tidak akan diterima tanpa bersuci, dan shadaqah tidak diterima dari harta ghulul

(korupsi)/(pencucian uang)”.

Harta hasil pencucian uang adalah haram, sehingga ia menjadi salah satu penyebab yang

dapat menghalangi terkabulnya do’a, sebagaimana dipahami dari sabda Nabi Shallallahu

'alaihi wa sallam yang artinya:

“Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan

sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang yang beriman dengan apa yang Allah

perintahkan kepada para rasul. Allah berfirman, “Wahai para rasul, makanlah dari yang

baik-baik dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang

kalian kerjakan”. Dia (Allah) juga berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah

yang baik-baik dari yang Kami rizkikan kepada kamu,” kemudian beliau (Rasulullah)

Shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan seseorang yang lama bersafar, berpakaian kusut

dan berdebu. Dia menengadahkan tangannya ke langit (seraya berdo’a): “Ya Rabb…, ya

Rabb…,” tetapi makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dirinya

dipenuhi dengan sesuatu yang haram. Maka, bagaimana do’anya akan dikabulkan?”.

C. Pendapat Para Pakar Hukum Islam Klasik

Pada ranah hukum Islam Islam, permasalahan kejahatan money laundering ini dapat

dikategorikan ke dalam fiqih Jinayat.Jinayat dalam istilah hukum sering disebut dengan

delik atau tindak pidana. Secara etimologi, Jinayah merupakan bentuk verbal noun

(mashdar) dari kata jana yang berarti berbuat dosa atau salah, sedangkan jinayah diartikan

perbuatan dosa atau perbuatan salah. Secara terminologi kata jinayat mempunyai beberapa

pengertian, seperti yang diungkapkan oleh Abd al Qodir Awdah bahwa jinayat adalah

perbuatan yang dilarang oleh syara’ baik perbuatan itu mengenai jiwa, harta benda, atau

lainnya.

Sebelum membahas mengenai bagaimana Hukum Islam, khususnya fiqh Jinayat dalam

memandang kejahatan money laundering, maka lebih dahulu harus diketahui pembagian

tindak pidana (jarimah) dalam Hukum Islam. Macam macam tindak pidana (Jarimah) dalam

Islam dilihat dari berat ringannya hukuman dibagi menjadi tiga, yaitu hudud, qishosh diyat

dan ta’zir.

Page 10: MONEY LAUNDERING - mnj.my.id fileB. Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga lembaga keuangan yang memiliki nilai teramat penting. Dalam berbagai kebijakan yag

7

a. Jarimah Hudud yaitu perbuatan melanggar hukum yang jenis dan ancaman hukumannya

ditentukan oleh nas yaitu hukumanhudud (hak Allah). Hukuman hudud yang dimaksud

tidak mempunyai batas terendah dan tertinggi serta tidak bisa dihapuskan oleh

perorangan (si korban atau walinya) atau masyarakat yang mewakili (ulil amri). Para

ulama’ sepakat bahwa yang menjadi kategori dalam jarimah hudud ada tujuh, yaitu zina,

menuduh zina (qodzf), mencuri (sirq), perampok dan penyamun (hirobah), minum-

minuman keras (surbah), dan murtad (riddah).

b. Jarimah qishosh diyat yaitu perbuatan yang diancam dengan

hukuman qishosh dan diyat. Baik qishosh maupun diyatmerupakan hukuman yang telah

ditentukan batasannya, tidak ada batas terendah dan tertinggi tetapi menjadi hak

perorangan (si korban dan walinya), ini berbeda dengan hukuman hudud yang menjadi

hak Allah semata. Penerapan hukuman qishosh diyat ada beberapa kemungkinan,

seperti hukuman qishosh bisa berubah menjadi hukuman diyat, hukuman diyat apabila

dimaafkan akan menjadi hapus. Yang termasuk dalam kategori jarimah qishosh diyat

antara lain pembunuhan sengaja (qotl ‘amd), pembunuhan semi sengaja (qotl sibh

‘amd), pembunuhan keliru (qotl khotho’), penganiayaan sengaja (jarh ‘amd) dan

penganiayaan salah (jarh khotho’).

c. Jarimah ta’zir jenis sanksinya secara penuh ada pada wewenang penguasa demi

terealiasinya kemaslahatan umat. Dalam hal ini unsur akhlak menjadi pertimbangan

paling utama. Misalnya pelanggaran terhadap lingkungan hidup, lalu lintas, dan

pelanggaran-pelanggaran lalu lintas lainnya. Dalam penetapan jarimah ta’zir prinsip

utama yang mejadi acuan penguasa adalah menjaga kepentingan umum dan melindungi

setiap anggota masyarakat dari kemadhorotan (bahaya). Disamping itu, penegakan

jarimah ta’zir harus sesuai dengan prinsip syar’i (nas).

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa perbuatan yang masuk ke

dalam jarimah hudud dan qishosh diyatbersifat limitatif, yaitu pada delik delik tertentu

saja yang sudah ditentukan oleh nas, baik Al-quran maupun hadits. Delik-delik yang

masuk dalam ke dua jarimah tersebut juga terikat oleh syarat syarat tertentu. Oleh karena

itu, kejahatan money laundering sebagai suatu kejahatan yang berakibat pada

kemadhorotan yang besar dapat dimasukan ke dalam jarimah ta’zir, yaitu jarimah yang

diancam dengan hukuman ta’zir (selain hudud dan qishash diyat) di mana

pelaksanaanya baik yang jenis larangannya ditentukan oleh nas atau tidak, baik

perbuatan itu menyangkut hak Allah atau hak perorangan, hukumannya diserahkan

sepenuhnya kepada penguasa.

Page 11: MONEY LAUNDERING - mnj.my.id fileB. Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga lembaga keuangan yang memiliki nilai teramat penting. Dalam berbagai kebijakan yag

8

D. Pendapat Para Pakar Hukum Islam Kontemporer

Dijelaskan dalam Ijitima Ulama Komisi Fatwa di Pesantren Cipasung, Tasikmalaya,

pencucian uang merupakan jarimah (tindak pidana), karena merupakan bentuk penggelapan

(ghulul) dengan tujuan menyembunyikan dan menyamarkan aset yang diperoleh secara

tidak sah.

Pelaku tindak pidana pencucian uang dihukum dengan hukuman ta’zir (sanksi pidana yang

ditetapkan oleh negara). Menerima dan memanfaatkan uang yang berasal dari tindak pidana

pencucian uang hukumnya haram.

Penerima uang yang berasal dari tindak pidana pencucian uang wajib mengembalikan

kepada negara dan negara memanfaatkan untuk kemaslahatan umum. Penerima uang yang

berasal dari tindak pidana pencucian uang dan telah mengembalikan kepada negara tidak

dikenai hukuman.

Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia IV merekomendasikan masyarakat diminta untuk

berhati-hati dalam menerima uang dari pihak yang diketahui atau diduga keras

(zhann) sebagai pelaku tindak kejahatan.

E. Tinjauan Hukum Positif

Di Indonesia, hal ini diatur secara yuridis dalam Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian

Uang, di mana pencucian uang dibedakan dalam tiga tindak pidana:

1. Tindak pidana pencucian uang aktif, yaitu setiap orang yang menempatkan,

mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, menbayarkan, menghibahkan, menitipkan,

membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan uang uang atau surat

berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut

diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat

(1) dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul Harta Kekayaan.

(Pasal 3 UU RI No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak

Pidana Pencucian Uang).

Page 12: MONEY LAUNDERING - mnj.my.id fileB. Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga lembaga keuangan yang memiliki nilai teramat penting. Dalam berbagai kebijakan yag

9

2. Tindak pidana pencucian uang pasif yang dikenakan kepada setiap orang yang

menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran, hibah, sumbangan,

penitipan, penukaran, atau menggunakan Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut

diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat

(1). Hal tersebut dianggap juga sama dengan melakukan pencucian uang. Namun,

dikecualikan bagi Pihak Pelapor yang melaksanakan kewajiban pelaporan sebagaimana

diatur dalam undang-undang ini. (Pasal 5 UU RI No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan

dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang).

3. Dalam Pasal 4 UU RI No. 8/2010, dikenakan pula bagi mereka yang menikmati hasil

tindak pidana pencucian uang yang dikenakan kepada setiap Orang yang

menyembunyikan atau menyamarkan asal usul, sumber lokasi, peruntukan, pengalihan

hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas Harta Kekayaan yang diketahuinya

atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 2 ayat (1). Hal ini pun dianggap sama dengan melakukan pencucian uang.

Sanksi bagi pelaku tindak pidana pencucian uang adalah cukup berat, yakni dimulai dari

hukuman penjara paling lama maksimum 20 tahun, dengan denda paling banyak 10

miliar rupiah.

Page 13: MONEY LAUNDERING - mnj.my.id fileB. Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga lembaga keuangan yang memiliki nilai teramat penting. Dalam berbagai kebijakan yag

9

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pencucian uang atau money laundering adalah rangkaian kegiatan yang merupakan

proses yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi terhadap uang haram, yaitu uang

dimaksud untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul uang tersebut dari

pemerintah atau otoritas yang berwenang melakukan penindakan terhadap tindak

pidana, dengan cara antara lain dan terutama memasukan uang tersebut kedalam

keuangan (financial system) sehingga uang tersebut kemudian dapat dikeluarkan dari

sistem keuangan itu sebagai uang yang halal.

2. Kriminalisasi pencucian uang tentu menjadi keharusan bagi Indonesia sebagai suatu

negara hukum. Apalagi kriminalisasi pencucian uang ini mempunyai peran penting

dalam mengatasi berbagai tindak pidana yang ada di Indonesia.

3. Berdasarkan Qs. Al-Araf [7: 31] bahwa money laundering merupakan perbuatan yang

berlebih-lebihan, kemudian berdasarkan Qs. At-Taubah [9: 31] mone laundering akan

menerima siksa yang pedih atas tidak menafkahkan uangnya, selanjutnya berdasarkan

Qs. Al-Baqarah [2: 168] memakan makanan dari uang yang tidak halal merupakan

perbuatan syaitan.

4. Menurut Al-hadits bahwa perbuatan korupsi dan pencucian uang (money laundering)

menjadi penyebab kehinaan dan siksa api neraka pada hari kiamat.

5. Hukum Islam memandang uang sebagai alat tukar atau alat bayar bukan alat komoditas

atau modal, sehingga setiap (perputaran) transaksi uang yang disertai keuntungan (laba

atau bunga) merupakan praktik riba. Pencucian uang (money laundering) termasuk

katagori perbuatan yang diharamkan karena dua hal, pertama dari proses

memperolehnya, uang diperoleh melalui perbuatan yang haramkan dan proses

pencuciannya, yaitu berupaya menyembunyikan uang hasil kemaksiatan dan bahkan

menimbulkan kemaksiatan dan kemudharatan berikutnya.

6. Dalam Pasal 4 UU RI No. 8/2010, dikenakan pula bagi mereka yang menikmati hasil

tindak pidana pencucian uang yang dikenakan kepada setiap Orang yang

menyembunyikan atau menyamarkan asal usul, sumber lokasi, peruntukan, pengalihan

hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas Harta Kekayaan yang diketahuinya

atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 2 ayat (1). Hal ini pun dianggap sama dengan melakukan pencucian uang.

Page 14: MONEY LAUNDERING - mnj.my.id fileB. Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga lembaga keuangan yang memiliki nilai teramat penting. Dalam berbagai kebijakan yag

10

Sanksi bagi pelaku tindak pidana pencucian uang adalah cukup berat, yakni dimulai dari

hukuman penjara paling lama maksimum 20 tahun, dengan denda paling banyak 10

miliar rupiah.

B. Saran

a. Kriminalisasi pencucian uang (money laundering) tentu menjadi keharusan bagi

Indonesia sebagai suatu negara hukum. Apalagi kriminalisasi pencucian uang (money

laundering) ini mempunyai peran penting dalam mengatasi berbagai tindak pidana yang

ada di Indonesia.

b. Sebagai Muslim hendaknya manusia sadar akan hak dan kewajiban yang mesti

dilakukan sehingga tidak perlu melakukan pencucian uang (money laundering).

c. Money Laundering yang sudah jelas diharamkan oleh Hukum Islam dan dillarang oleh

hukum positif sudah seharusnya tidak dilakukan oleh setiap manusia, khususnya para

pejabat negara sehingga uang rakyat bisa menjadi kesejahteraan dan kemakmuran

sebesar-besarnya untuk rakyat.

Page 15: MONEY LAUNDERING - mnj.my.id fileB. Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga lembaga keuangan yang memiliki nilai teramat penting. Dalam berbagai kebijakan yag

11

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pencucian_uang

Pengertian Pencucian Uang

https://draganhard1971.wordpress.com/2013/10/28/money-loundry-latar-belakang-sejarah-

dan-cara-penanggulangannya-dari-sudut-hukum-nasional-dan-pidana-internasional/

Money Loundry: Latar Belakang, Sejarah dan Cara Penanggulangannya Dari Sudut Hukum

Nasional dan Pidana Internasional

28 Oktober 2013

By Azharziva

https://thexqnelson.wordpress.com/2013/07/07/ketepatan-kriminalisasi-pencucian-uang-

dihadapkan-pada-kondisi-masyarakat-indonesia-sekarang-ini/

Ketepatan Kriminalisasi Pencucian Uang Dihadapkan Pada Kondisi Masyarakat Indonesia

Sekarang Ini

7 Juli 2013

http://agniarifki.blogspot.co.id/2014/08/pencucian-uang-menurut-hukum-islam.html

Pencucian Uang Menurut Hukum Islam

Selasa, 12 Agustus 2014

http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2012/07/04/19758/menerima-uang-dari-tindak-

pidana-pencucian-hukumnya-haram/#sthash.T9PaZ3Xu.dpbs

https://id.wikipedia.org/wiki/Pencucian_uang

Hukum Postif Tentang Pencucian Uang