Monera

10
Monera Hal.... 15 BAB III MONERA A. CIRI-CIRI DAN STRUKTUR TUBUH MONERA Bersel tunggal (Yunani, Moneres = tunggal) Tidak memiliki membaran inti (prokariotik) Struktur tubuh Monera : Gb. 3.1 Struktur tubuh Monera (gambaran umum) 1. Lapisan lendir, fungsi : melicinkan dinding sel 2. Dinding sel, fungsi : melindungi bagian dalam tubuh Monera 3. Membran plasma 4. Kromosom, terdiri dari melekul DNA tanpa membrane sehingga disebut nukleolid 5. Ribosom, terdiri dari RNA, fungsi : untuk sintesis protein B. PERKEMBANGBIAKAN 1. Pembelahan biner (satu individu membelah menjadi dua individu) 2. Pembentukan tunas (budding) 3. Fragmentasi Pemindahan materi genetik pada Monera : 1. Transformasi, pemindahan sedikit materi genetik bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lain 2. Transduksi, pemindahan materi genetik dari satu sel bakteri ke sel bakteri lainnya dengan perantaraan organisme lainnya, yaitu bakteriofage 3. Konjugasi, pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan

description

Monera

Transcript of Monera

Page 1: Monera

Monera Hal.... 15

BAB III

MONERA

A. CIRI-CIRI DAN STRUKTUR TUBUH MONERA

Bersel tunggal (Yunani, Moneres = tunggal)

Tidak memiliki membaran inti (prokariotik)

Struktur tubuh Monera :

Gb. 3.1 Struktur tubuh Monera (gambaran umum)

1. Lapisan lendir, fungsi : melicinkan dinding sel

2. Dinding sel, fungsi : melindungi bagian dalam tubuh Monera

3. Membran plasma

4. Kromosom, terdiri dari melekul DNA tanpa membrane sehingga disebut

nukleolid

5. Ribosom, terdiri dari RNA, fungsi : untuk sintesis protein

B. PERKEMBANGBIAKAN

1. Pembelahan biner (satu individu membelah menjadi dua individu)

2. Pembentukan tunas (budding)

3. Fragmentasi

Pemindahan materi genetik pada Monera :

1. Transformasi, pemindahan sedikit materi genetik bahkan satu gen saja dari

satu sel bakteri ke sel bakteri yang lain

2. Transduksi, pemindahan materi genetik dari satu sel bakteri ke sel bakteri

lainnya dengan perantaraan organisme lainnya, yaitu bakteriofage

3. Konjugasi, pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui

kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel

bakteri yang berdekatan

Page 2: Monera

Monera Hal.... 16

C. KLASIFIKASI

1. Arkhaebacteria (Arkhaea)

Ciri – ciri :

Dinding sel tidak mengandung peptidoglikan

Ribosom mengandung beberapa jenis RNA polymerase

Membaran plasma mengandung lipid dengan ikatan ester

Pengelompokkan :

1. Methanogen, mikroorganisme anaerob dan heterotrof yang mampu

menghasilkan gas metana (CH4)

Ex : Lachnospira multiparus (memecah pectin), Succinomonas amylolytica

(memecah amilum), Ruminococcus albus (memecah sellulosa)

2. Halofil ekstrim (suka garam), hidup di lingkungan dengan kadar garam

tinggi

Ex : Halobacterium halobium, Halobacteriodes holobius

3. Thermoasiofil (suka panas dan asam), mikroorganisme khemoautotrof yang

menggunakan H2 sebagai sumber energi

Ex : Sulfolobus solfatarius, Sulfolobus acidorcaldarius

2. Eubacteria (Bakteri)

Ciri –ciri :

Dinding sel mengandung peptidoglikan

Ribosom mengandung satu jenis RNA polymerase

Membran plasma mengandung lipid dengan ikatan eter

Struktur Tubuh :

Gb. 3.2 Struktur tubuh Eubacteria

Page 3: Monera

Monera Hal.... 17

1. Kapsul dan lapisan lendir, tersusun dari polisakarida dan air

Fungsi :

Membantu sel bakteri melekat pada suatu permukaan atau dengan sel

bakteri lainnya

Pertahanan bakteri dari sel-sel fagosit

Melindungi sel bakteri saat mengalami kekeringan

Sebagai tempat menimbun nutrient meningkatkan kemampuan bakteri

dalam menginfeksi inang (meningkatkan virulensi)

2. Dinding sel, fungsi : sebagai pelindung dan pemberi bentuk bakteri serta

mencegah sel membengkak dan pecah akibat tekanan osmosis

3. Flagella (bulu cambuk), terdiri dari protein (flagellin) Fungsi : sebagai alat

pergerakan

4. Pili/fimbria,

Pili : sebagai saluran penghubung saat transfer DNA dalam konjugasi

Fimbria : berfungsi sebagai alat pelekat antara sel bakteri satu dengan

lainnya (teridiri dari protein)

5. Membran sel, tersusun atas senyawa lipoprotein dan bersifat selektif

permeabel

Fungsi :

Mengatur selektivitas gradient osmosis dengan transfer makanan dan

pertukaran zat

Mengorganisir pembentukan dinding sel

Sebagai pangkal perlekatan flagella

Melindungi organel sel dari lingkungannya

6. Mesosom, bagian dari membran sel yang tidak membentuk lipatan

(penonjolan membaran sel ke arah sitoplasma)

Fungsi :

Menyediakan energi/pabrik energi bakteri

Pusat pembentukan dinding sel baru diantara kedua sel anak pada saat

pembelahan

7. Sitoplasma, cairan dalam sel tempat berlangsungnya reaksi-reaksi

metabolisme

8. Materi genetik (“kromosom” bakteri), terdiri atas DNA berupa rantai

tunggal melingkar

9. Plasmid, kepingan kecil dari DNA (DNA non kromosom)

10. Ribosom, tempat sintesis protein

11. Endospora, spora yang dihasilkan di dalam sel untuk pertahanan pada

kondisi kurang baik

12. Lembar fotosintetik (tilakoid), berfungsi untuk fotosintesis

Page 4: Monera

Monera Hal.... 18

Pengelompokkan :

1. Berdasarkan cara memetabolisme sumber-sumber makanan

a. Autotrof, mampu membuat makanan sendiri dengan cara mengubah

materi anorganik menjadi materi organik

1) Fotoautotrof, menggunakan cahaya sebagai sumber energi

Ex : bakteriopurpurin, bakterioklorofil, dll

2) Khemoautotrof, menggunakan senyawa kimia sebagai sumber energi

Ex ; Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobacter, Nitrocystis, dll

b. Heterotrof, tidak dapat menyusun makanannya sendiri

1) Parasit, memperoleh makanan dengan cara mengambil senyawa

organik kompleks dari organisme lain

Ex : Mycobacterium tuberculosis (penyebab TBC), Borrelia novyi,

Borrelia recurrentis, dll

2) Saprofit, kebutuhan makanannya diperoleh dari sisa-sia organisme

yang sudah mati

Ex : Escherechia coli, Methanobacterium ruminatum, Thiobacillus

denitrificans, dll

3) Patogen, memperoleh makanan dari organisme lain dan

menyebabkan penyakit pada organisme inang

Ex : Salmonella thyposa, Vibrio coma, Clostridium tetani, Treponema

pallidum, dll

4) Apatogen, mengambil makanan dari organisme lain, tetapi tidak

menimbulkan penyakit pada inangnya

Ex : Streptomyces griseus

2. Berdasarkan bentuknya

a. Bakteri berbentuk batang (bacillus)

1) Monobacil (bacil tunggal), ex : Escherechia coli, Salmonella typhosa,

Lactobacillus casei

2) Diplobacil (bacil berkelompok dua-dua), ex : Renibacterium

salmoninrum

3) Streptobacil (bacil berbentuk panjang menyerupai rantai), ex :

Bacillus anthrachis, Streptobacillus moniliformis, Azotobacter

Gb. 3.3 Macam-macam bentuk bakteri batang (bacil)

Page 5: Monera

Monera Hal.... 19

b. Bakteri berbentuk bulat (coccus)

1) Monococcus (kokus tunggal), ex : Neiserria gonorrhea, Chlamydia

trakhomatis

2) Diplococcus (kokus dua-dua), ex : Diplococcus pneumonia

3) Streptococcus (bulat berandengan membentuk rantai), ex ;

Streptococcus lactis, S. salivarius, S. pneumonia, S. thrmophyllus, S.

mutans

4) Staphylococcus (tersusun menyerupai buah anggur), ex :

Staphylococcus aureus

5) Sarcina (kokus yang berkoloni membentuk kubus), ex : Sarcina,

Thiosarcina rosea

Gb. 3.4 Berbagai macam bentuk bakteri bulat (coccus)

c. Bakteri bentuk spiral (spirillum)

1) Koma/vibrio (berbentuk lengkung kurang dari setengah lingkaran),

ex : Vibrio coma

2) Spiral (lengkung lebih dari setengah lingkaran) ex : Spirillum minor,

Thiospirillopsis floridana

3) Spirochaeta (berbentuk spiral yang lentur), ex : Treponema pallidum

Gb. 3.5 Berbagai macam bentuk bakteri spiral (coma)

3. Berdasarkan jumlah dan letak flagella

a. Monotrik (memiliki satu flagella di salah satu ujung), ex : Pseudomonas

aeroginosa

b. Lofotrik (memiliki lebih dari satu flagella pada salah satu ujung), ex :

Pseudomonas fluorescens

Page 6: Monera

Monera Hal.... 20

c. Amfitrik (memiliki lebih dari satu flagella pada kedua ujung), ex :

Aquaspirillum serpens

d. Peritrik (memiliki flagella di seluruh permukaan tubuhnya), ex :

Salmonella typhos

Gb. 3.6 Berbagai macam bakteri berdasarkan jumlah dan letak flagelanya

4. Berdasarkan kebutuhan oksigen

a. Bakteri aerob (membutuhkan oksigen bebas untuk memperoleh energi),

ex : Nitrobacter, Nitrosococcus, Acetobacter, Nitrosomonas

b. Bakteri anaerob (mendapatkan energi tanpa menggunakan oksigen)

1) Bakteri anaerob obligat (hanya dapat hidup jika tidak terdapat

oksigen)

Ex : Micrococcus denitrficans, Clostridium desulfuricans, C. tetani, C.

botulinum

2) Bakteri anaerob fakultatif (dapat hidup dengan atau tanpa adanya

oksigen)

Ex : Escherechia coli, Lactobacillus sp

5. Berdasarkan struktur dinding selnya

a. Bakteri gram positif (bakteri yang dapat diwarnai dengan pewarnaan

Gram, dinding sel peptidoglikan tebal, berwarna ungu setelah

pengecatan), ex : Clostridium tetani, C. botulinum, Mycobacterium

tuberculosis

b. Bakteri gram negative (bakteri yang tidak dapat diwarnai dengan

pewarnaan Gram, dinding sel peptidoglikan tipis, tidak berwarna ungu

setelah pengecatan), ex : Escherechia coli, Salmonella typhosa, Vibrio coma

Peranan bakteri

1. Menguntungkan

a. Pembuatan bahan makanan

1) Acetobacter aceti : pembuatan asam cuka

2) Lactobacillus bulgarius : pembuatan yoghurt

3) Acetobacter xylinum : pembuatan nata de coco

Page 7: Monera

Monera Hal.... 21

4) Lactobacillus casei : pembuatan keju yoghurt

5) Streptococcus lactis & S. crimens : pembuatan keju dan mentega

6) Propionibacterium : pembuatan keju

b. Penambat nitrogen

1) Rhizobium leguminosarum, bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-

kacangan

2) Nitrosococcus & Nitrosomonas, membentuk nitrat menyuburkan

tanah

c. Penghasil antibiotik

1) Bacillus polymixa : penghasil antibiotik polimiksin B

2) B. subtilis : penghasil antibiotik basitrasin

3) B. brevis : penhasil antibiotik tiromisin

4) Streptomyces griseus : penghasil antibiotik streptomisin

5) S. rimosus : penghasil antibiotik tetramisin

6) S. aereofaciens : penghasil antibiotik aeromisin

7) S. venezuelae : penghasil antibiotik kloromicetin

d. Penghasil vitamin B12 S. olevacies & S. denitrifica, Pseudomonans

e. Pembuatan zat kimia aseton dan butanol Clostridium acetobutylinum

f. Penelitian rekayasa genetika

g. Pembusukan dan penguraian sisa makhluk hidup Escherechia coli,

Methanobacterium

2. Merugikan

a. Menyebabkan penyakit pada tumbuhan

1) Pseudomonas solanaceum : penyebab penyakit pada tomat, lombok,

terung, tembakau, dan pisang

2) P. cattleya : penyebab penyakit pada anggrek

3) Agrobacterium tumafaciens : penyebab tumor pada tumbuhan

4) Bacterium papaye : menyerang tanaman papaya

b. Menyebabkan penyakit pada manusia

No Nama Bakteri Penyakit yang

ditimbulkan

1 Mycobacterium tuberculosis TBC

2 M. leprae Lepra

3 Salmonella typhosa Tipus

4 Shygella dysentriae Disentri

5 Diplococcus pneumonia Pneumonia

6 Treponema pallidum Sifilis (raja singa)

7 Neiserria gonorhoea Kencing nanah

8 Vibrio coma/cholerae Kolera

9 Bacillus anthracis Antraks

10 T. pertunae Patek (frambusia)

11 Clostridium tetani Tetanus

12 Yersinia pestis Pes (sampar)

Page 8: Monera

Monera Hal.... 22

13 Corinebacterium diphteriae Dipteri

14 Streptococcus mutans Gigi berlubang

15 Salmonella typhi Demam thypoid

16 Chlamydia trachomatis trakhoma

c. Menyebabkan penyakit pada hewan

1) Campylobacter fetus : menyebabkan keguguran pada sapi dan kambing

2) Bacillus anthracis : antraks pada ternak

d. Menghasilkan racun

1) Pseudomonas cocovenenas : racun pada tempe bongkrek

2) Clostridium botulinum : menghasilkan racun botulinum

3) Leuconostoc mesentroides : menyebabkan makanan dalam kaleng

berlendir

3. Cyanobacteria (Alga Hijau-Biru)

Ciri-ciri :

Prokariotik

Tidak memiliki alat gerak (tidak memiliki flagella)

Memiliki klorofil dan dapat melakukan fotosintesis

Uniselluler/multiselluler, bentuk bulat atau filamen

Hidup soliter/berkoloni

Memiliki vakuaola gas untuk mengambang di permukaan air

Reproduksi :

Pembelahan biner (sel tunggal)

Fragmentasi bentuk benang/filament, putus pada bagian

hormoggonium

Membentuk akinet/spora jika kondisi lingkungan kurang

menguntungkan

Memiliki pigmen fikobilin (gabungan dari fikoeritrin dan fikosianin)

menyebabkan warna hijau biru

Habitat : kosmopolit

Peranan :

Penyedia oksigen bagi perairan

Penyedia bahan makanan bagi makhluk hidup air (sebagai fitoplankton)

Sebagai vegetasi perintis

Pengikat nitrogen dari udara bebas menyuburkan tanah, ex :

Glaeocapsa, Nostoc, dan Anabaena azollae

Sebagai sumber bahan makanan (PST/Protein Sel Tunggal/Single Cell

Protein), ex : Spirullina maxima

Indikator pencemaran lingkungan

Menghasilkan racun menyebabkan terjadinya blooming di perairan

Melapukkan tembok dan batuan

Page 9: Monera

Monera Hal.... 23

D. PENCEGAHAN MONERA BERBAHAYA

1. Vaksinasi/Imunisasi, cara penegahan penyakit dengan memberikan vaksin

Contoh vaksin :

BCG (Bacillus Calmet Guirine) mencegah penyakit TBC

DPTP (Diphteri, Pertusis, Tetanus, Profiloksis) mencegah penyakit dipteri,

batuk rejan, dan tetanus

TCD (Thyphus, Cholerae, Dysentrie) mencegah penyakit tipus, kolera, dan

disentri

Kotipa mencegah penyakit kolera, tipus, dan paratipus

2. Sterilisasi, pemusnahan semua bentuk kehidupan

a. Sterilisasi dengan pemijaran

Digunakan untuk alat-alat yang terbuat dari platina dan nikrom dibakar di

atas lampu spiritus hingga berpijar

b. Sterilisasi dengan udara kering

Digunakan untuk sterilisasi alat-alat dari gelas dan bahan-bahan seperti kain

dan kapas.

Dilakukan menggunakan hot air sterilizer (seperti oven) pada suhu 1700 C –

1800 C selama ± 2 jam

c. Sterilisasi dengan uap panas

Digunakan untuk sterilisasi bahan yang mengandung cairan, misal medium

kultur.

Menggunakan alat amold steam sterilizer pada suhu 1000 C

d. Sterilisasi dengan uap panas bertekanan

Menggunakan autoclave pada suhu 1210 C, tekanan 2 atm selama 30 menit

e. Sterilisasi dengan penyaringan

Digunakan untuk bahan-bahan yang tidak tahan panas (misal serum darah dan

toksin)

Menggunakan alat berkeled filter, chamberland filter, dan seltz filter

3. Pasteurisasi, untuk mengawetkan bahan yang tidak tahan panas tinggi, misal

susu. Dilakukan dengan cara dipanaskan pada suhu ± 600 C selama 30 menit

didinginkan dipanaskan kembali (diulang 3 – 4 kali).

4. Pengawetan makanan

Dilakukan dengan pengeringan, pengasapan, pengasaman, pengasinan,

pemanisan, pembekuan, pendinginan, pasteurisasi, sterilisasi, pemberian bahan

kimia, dan radiasi.

5. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan

“Jangan bersedih ! karena kesedihan hanya akan

menyebabkan syaraf cepat letih, jiwa mudah terguncang,

hati menjadi lemah, dan pikiran tak terarah “

Page 10: Monera

Monera Hal.... 24