Mon

19
KETUBAN PECAH DINI Oleh: Wangi Niko Yuandika (1002005169) I Kadek Ita Diatmika (1002005172) Monica (1002005176) Pembimbing : dr. Dewa Ketut Sukarta, SpOG KEPANITERAAN KLINIK MADYA BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FK UDAYANA / RSUD SINGARAJA FEBRUARI 2015

description

d

Transcript of Mon

KETUBAN PECAH DINI

Oleh:Wangi Niko Yuandika (1002005169)I Kadek Ita Diatmika (1002005172)Monica (1002005176)Pembimbing : dr. Dewa Ketut

Sukarta, SpOG

KEPANITERAAN KLINIK MADYA BAGIAN / SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

FK UDAYANA / RSUD SINGARAJA FEBRUARI 2015

PENDAHULUAN

Morbiditas dan mortalitas bagi ibu & bayi 3% dari seluruh kehamilan persalinan

prematur Disebabkan berbagai faktor Prognosis manajemen & komplikasi

Mengenali ketuban pecah dini secara cepat dan tepat

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI & EPIDEMIOLOGI

Pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-tanda persalinan mulai dan ditunggu satu jam belum terjadi inpartu.

10 % kehamilan 2% kehamilan preterm 30-40 % kehamilan aterm

ETIOLOGI

Infeksi Organisme dalam flora vagina Respon inflamasi terhadap infeksi

traktus genitalia Infeksi pada tubuh

Vitamin C Elastisitas selaput ketuban

Faktor selaput ketuban Peregangan uterus berlebihan Peningkatan tekanan mendadak pada

kavum amnion

ETIOLOGI

Hormon Progesteron dan estradiol cegah

kolagenase Umur & paritas

Struktur serviks berkurang Kehamilan kembar & polihidramnion Faktor sosioekonomi Lainnya

Inkompetensi serviks Perdarahan antepartum Stres

PATOGENESIS

Terjadi perubahan-perubahan seperti penurunan jumlah jaringan kolagen dan terganggunya struktur kolagen, serta peningkatan aktivitas kolagenolitik.

Disebabkan oleh matriks metaloproteinase (MMP).

Juga diproduksi penghambat metaloproteinase / tissue inhibitor metalloproteinase (TIMP).

PATOGENESIS

GEJALA KLINIS

Keluarnya air ketuban warna putih keruh, jernih, kuning, hijau, atau kecoklatan sedikit- sedikit atau sekaligus banyak.

Demam bila sudah ada infeksi Janin mudah diraba Pemeriksaan dalam

tidak terdapat selaput ketuban Inspekulo

tampak air ketuban sudah kering atau sedang mengalir.

DIAGNOSIS

Anamnesis Kapan keluarnya cairan, warna dan bau Adakah partikel-partikel di dalam cairan

(lanugo dan vernik) Inspeksi : keluar cairan pervaginam Inspekulo : bila fundus uteri ditekan

atau bagian terendah digoyangkan, keluar cairan dari ostium uteri internum (OUI)

DIAGNOSIS

Pemeriksaan dalam : Ada cairan dalam vagina Selaput ketuban sudah pecah

Pemeriksaan laboratorium Dengan lakmus, menunjukkan reaksi

basa (perubahan menjadi warna biru) Mikroskopis, tampak lanugo atau vernik

kaseosa (tidak selalu dikerjakan).

PENATALAKSANAAN

KPD dengan kehamilan aterm Diberikan antibiotika profilaksis, ampisilin 4 x

500 mg selama 7 hari Dilakukan pemeriksaan admission test bila

hasilnya patologis dilakukan terminasi kehamilan Observasi temperatur rektal setiap 3 jam, bila

ada kecenderungan meningkat lebih atau sama dengan 37,6 derajat celcius, segera dilakukan terminasi

Bila temperatur rektal tidak meningkat, dilakukan observasi selama 12 jam. Setelah 12 jam bila belum ada tanda-tanda inpartu dilakukan terminasi

PENATALAKSANAAN

KPD dengan kehamilan aterm Batasi pemeriksaan dalam, dilakukan

hanya berdasarkan indikasi obstetrik Bila dilakukan terminasi, lakukan

evaluasi PS: Bila PS lebih atau sama dengan 5,

dilakukan induksi dengan oksitosin drip Bila PS kurang dari 5, dilakukan

pematangan servik

PENATALAKSANAAN

KPD dengan kehamilan preterm Penanganan dirawat di RS Antibiotika: Ampisilin 4 x 500 mg selama 7

hari Maturasi paru diberikan kortikosteroid (UK <

35 minggu) : deksametason 12 mg /hari Observasi di kamar bersalin

Tirah baring selama 24 jam, selanjutnya dirawat di ruang obstetri

Dilakukan observasi temperatur rektal tiap 3 jam, bila ada kecenderungan terjadi peningkatan lebih atau sama dengan 37,6 derajat celcius segera dilakukan terminasi

PENATALAKSANAAN

KPD dengan kehamilan preterm Di ruang Obstetri

Temperatur rektal diperiksa setiap 6 jam Dikerjakan pemeriksaan laboratorium :

leukosit dan laju endap darah (LED) setiap 3 jam

PENATALAKSANAAN

Tata cara perawatan konservatif Dilakukan sampai janin viable Selama perawatan konservatif, tidak dianjurkan

melakukan pemeriksaan dalam Dalam observasi selama 1 minggu, dilakukan

pemeriksaan USG untuk menilai air ketuban Bila air ketuban cukup, kehamilan diteruskan Bila air ketuban kurang (oligohidramnion),

dipertimbangkan untuk terminasi kehamilan Dipulangkan hari ke-7 dengan saran sebagai

berikut: Tidak boleh koitus Tidak boleh melakukan manipulasi vagina Segera kembali ke RS bila ada keluar air lagi

PENATALAKSANAAN

Terminasi kehamilan : Induksi Persalinan dengan drip oksitosin Seksio sesaria bila prasyarat drip

oksitosin tidak terpenuhi atau bila drip oksitosin gagal.

Bila skor pelvik jelek, dilakukan pematangan dan induksi persalinan dengan Misoprostol 50 mcg oral tiap 6 jam, maksimal 4 kali pemberian.

KOMPLIKASI

Terhadap janin Infeksi intrauterin Tali pusat menumbung Kelahiran prematur Amniotic Band Syndrome

Terhadap ibu infeksi intrapartal infeksi puerpuralis (nifas), peritonitis,

septikemia, dan dry-labor

PROGNOSIS

Ditentukan oleh cara penatalaksanaan dan komplikasi-komplikasi yang mungkin timbul serta umur kehamilan.