Modul+Viii+Antrian
-
Upload
imaduddinakmal1 -
Category
Documents
-
view
36 -
download
5
description
Transcript of Modul+Viii+Antrian
ADPU4218/MODUL 1 1.2
Setiap aktivitas dalam suatu organisasi akan selalu terdapat proses
yang akan menimbulkan deretan tunggu atau disebut antrian. Satu proses
akan menimbulkan proses yang lainnya, dimana munculnya peristiwa tidak
hanya menimbulkan satu dampak tetapi akan menimbulkan dampak
setelahnya, sehingga proses terhadap satu peristiwa akan menimbulkan
antrian untuk proses terhadap peristiwa yang lainnya. Deretan atau antrian
tersebut muncul akibat dari fasilitas yang ada, baik itu berupa pelayanan
seorang manusia atau mesin tersedia secara terbatas, sehingga tidak bisa
memenuhi pelayanan secara bersamaan.
Contoh antrian yang muncul dalam kehidupan sehari-hari misalnya
penjualan tiket bioskop yang dilayani hanya oleh satu loket penjualan.
Pembeli tiket masuk bioskop tersebut akan melakukan antrian di depan loket,
karena penjual tiket hanya satu. Contoh lainnya adalah antrian yang terjadi
pada loket penjualan tiket kereta api. Jumlah tempat duduk di dalam bioskop
atau tempat duduk di kereta bisa mencapai ratusan, sehingga tidak mungkin
menyediakan loket untuk setiap calon pembeli atau bahkan setengahnya dari
kapasitas tempat duduk. Oleh karena itu, antrian tidak bisa dihindari untuk
bisa mendapatkan tiket masuk bioskop atau tiket kereta. Contoh lain adalah
pada saat registrasi mahasiswa baru. Seorang mahasiswa yang sudah diterima
pada suatu universitas akan mengalami beberapa antrian sekaligus. Pertama
dia akan menghadapi antrian untuk penerimaan berkas, setelah selesai akan
masuk ke antrian pemberian nomor registrasi mahasiswa, lalu berlanjut pada
antrian untuk pembayaran biaya studi. Multi antrian ini akan bisa berjalan
lancar bila semua antrian berjalan sesuai dengan pola antrian yang sudah
direncanakan. Bagaimana bila salah satu antrian terjadi kekacauan? Hal ini
PENDAHULUAN
ADPU4218/MODUL 1 1.3
akan mengakibatkan kacaunya antrian pada deretan proses setelahnya.
Deretan dari para pengantri dan deretan dari proses antrian ini harus berjalan
simultan (bersama-sama) dengan cara yang paling efisien, sehingga waktu
yang digunakan pada proses secara bersamaan dapat berjalan sesedikit
mungkin dan tidak memberikan biaya tambahan bagi penggunaan fasilitas
yang digunakan dalam proses antrian.
Orang pertama yang menyusun teori
antrian adalah Agner Krarup Erlang yang hidup
pada periode 1878-1929 merupakan seorang
insinyur Demark yang bekerja di industri telepon.
Pada awal abad 20, Erlang melakukan percobaan
yang melibatkan fluktuasi permintaan fasilitas
telepon dan pengaruhnya pada peralatan
pemutaran. Bila pengelolaan deretan antriannya
kacau, maka penggunaan peralatan akan kurang
optimal dan pelanggan menjadi tidak puas. Antrian akan muncul bila terjadi
permintaan sambungan telepon, dimana saluran yang ada sedang digunakan
semua. Erlang membuat suatu formula agar antrian permintaan telepon
terhadap keterbatasan peralatan menjadi lebih optimal, dimana pada akhirnya
disebut dengan formula Erlang.
Materi yang akan dibahas dalam modul ini disajikan dalam dua
kegiatan belajar, yaitu:
Kegiatan belajar 1: Teori antrian.
Kegiatan belajar 2 : Pelayanan memakai satu jalur.
Secara umum, setelah mempelajari modul ini, diharapkan Anda
bisa menganalisis masalah antrian dan bisa membuat keputusan akan
berbagai alternatif waktu pelayanan.
Agner Krarup Erlang1878 - 1929
ADPU4218/MODUL 1 1.4
Secara lebih terperinci, diharapkan Anda mampu menjelaskan
tentang:
a. Sistem antrian.
b. Sifat pemanggilan populasi.
c. Sifat antrian.
d. Sifat fasilitas pelayanan.
e. Distribusi kedatangan (arrival distribution)
f. Distribusi waktu pelayanan (service time distribution)
g. Disiplin antri (waiting line atau queue discipline)
h. Metode pelayanan memakai satu jalur.
ADPU4218/MODUL 1 1.5
Kegiatan Belajar 1
TEORI ANTRIAN
Pada Pendahuluan telah dijelaskan beberapa contoh antrian yang
bisa muncul dalam kegiatan sehari-hari. Antrian tersebut akan memberikan
dampak terhadap suatu deretan dari bagian, unit, pelayanan, mesin atau orang
yang harus menunggu untuk memperoleh pelayanan karena fasilitas yang
terbatas dan tidak bisa memenuhinya secara bersamaan.
Pada suatu perusahaan atau suatu unit pelayanan, bila terjadi antrian
artinya ada suatu peluang atas kerugian yang akan muncul akibat dari adanya
peluang keuntungan yang tidak terlayani. Selain keuntungan, antrian tersebut
bisa memberikan suatu pandangan negatif terhadap perusahaan atau unit
berupa tidak bisa melayani secara memuaskan.
Cara penanggulangannya adalah tentunya dengan mengurangi
adanya antrian. Hal ini memberikan dampak munculnya biaya atas
penambahan fasilitas untuk mengurangi adanya antrian. Pihak manajeman
harus cermat dalam menghitung biaya yang muncul atas penambahan
fasilitas dan keuntungan yang dicapai dari penambahan fasilitas tersebut.
Perhitungan yang optimal tentunya akan diterapkan dalam menentukan
berapa besar biaya yang akan dikeluarkan untuk mengurangi antrian.
Gambar 1. Sistem Antrian
Populasi Konsumen
Fasilitas Pelayanan
Unit Konsumen yang sudah
dilayani
antrian
ADPU4218/MODUL 1 1.6
Gambar 1 di atas memperlihatkan antrian dari populasi konsumen,
misalnya ada empat yang mengantri untuk mendapatkan fasilitas pelayanan
yang hanya mampu melayani satu konsumen. Misalnya sebuah perusahaan
bengkel motor hanya mempunyai satu unit pelayanan untuk memperbaiki
motor yang memerlukan sekitar 2 jam untuk waktu pelayanan. Bila terdapat
kedatangan motor dalam tiap jam, hal ini akan memberikan antrian dan
memberikan potensi kerugian bagi perusahaan akibat dari calon pelanggan
yang tidak bisa terlayani.
Tabel 1. Contoh Antrian
SituasiSubjek
KedatanganAntrian Fasilitas Pelayanan
Bandara Pesawat Pesawat menunggu Landasan
Rumah Makan
Pelanggan Pelanggan menunggu makan Meja/pelayanan
Rumah Sakit Pasien Pasien menunggu dilayani Kamar/dokter
Pompa Bensin
Mobil atau Motor
Mobil menunggu untuk mengisi bensi
Pompa/personil
Persimpangan Mobil atau Motor
Mobil padat Lampu lalu lintas/kapasitas jalan
Teori antrian mempunyai tiga bagian sistem antrian :
1. Pemanggilan populasi, yang bisa dilihat berdasarkan besar kecilnya
pemanggilan populasi.
2. Antrian atau deretan penungguan, dilihat berdasarkan sifat kedatangan
dari pemanggilan populasi.
3. Fasilitas pelayanan
Sifat Pemanggilan Populasi
Pertama-tama, sifat pemanggilan populasi akan dilihat dari besar
kecilnya pemanggilan populasi. Ukuran dari populasi secara ringkas akan
dilihat berdasarkan dua besaran, yaitu populasi yang terbatas dan populasi
ADPU4218/MODUL 1 1.7
yang tidak terbatas. Populasi yang tidak terbatas, bukan berarti angka
populasi sedemikian besar sehingga mustahil dihitung, tetapi merupakan
angka populasi yang besar dibandingkan dengan yang terbatas. Contoh dari
populasi tidak terbatas misalnya jumlah pendaftar pada perguruan tinggi
negeri dan jumlah peserta Keluarga Berencana di suatu kecamatan. Jumlah
pendaftar perguruan tinggi dan peserta Keluarga Berencana dapat dihitung,
misalnya 10.000 orang dan 5.000 orang, tetapi jumlah ini dianggap besar
dibandingkan dengan jumlah populasi terbatas misalnya untuk jumlah empat
buah mobil yang harus masuk bengkel secara periodik.
Sifat kedua dari pemanggilan populasi adalah sifat kedatangan dari
pemanggilan populasi. Sifat ini akan dilihat dari bagaimana pola kedatangan
apakah acak atau tidak. Kedatangan yang mempunyai pola akan mudah
ditentukan sifat kedatangannya, sedangkan bila datang secara acak harus
mengetahui probabilita dari waktu antara kedatangannya.
Sifat ketiga adalah tingkah laku pemanggilan populasi. Sifat ini akan
mengacu pada pilihan tujuan antrian yang disukai oleh seseorang. Jika
pilihannya merupakan hal yang sangat disukai, maka antrian yang panjang
dan ramai tidak menyurutkan niat untuk masuk dalam antrian. Misalnya
antrian film yang menjadi favorit atau antrian di pompa bensin pada waktu
menjelang kenaikan harga BBM. Terdapat tiga istilah antrian berhubungan
dengan tingkah laku ini, yaitu: tidak mengikuti, menolak dan merebut.
Istilah untuk mengikuti merupakan tingkah laku yang meninggalkan
antrian, tetapi setelah masuk terlebih dahulu ke dalam antrian. Tingkah laku
menolak merupakan tingkah laku yang sama sekali tidak mau masuk ke
dalam antrian dan langsung meninggalkan antrian. Merebut, merupakan
tingkah laku agresif yang akan melakukan antrian secara berganda, yaitu
setelah masuk antrian kemudian menyerobot untuk masuk ke antrian yang
lebih depan.
ADPU4218/MODUL 1 1.8
Sifat Antrian
Sifat antrian lebih kepada contoh antrian yang rentangnya
maksimum. Rentang antrian dapat diklasifikasikan terbatas dan tidak
terbatas. Rentang antrian terbatas lebih banyak disebabkan karena
keterbatasan dari ruang antrian. Keterbatasan ini misalnya, pada dinihari
biasanya tidak terjadi antrian kendaraan di persimpangan. Untuk antrian yang
tidak terbatas, akan lebih mudah untuk memasukkan probabilita ke dalam
proses analisisnya.
Sifat Fasilitas Pelayanan
Fasilitas pelayanan yang dimaksud di sini adalah bagaimana
pelayanan terhadap antrian yang terjadi. Tujuan dari pelayanan ini adalah
agar antrian yang berlangsung dapat secepatnya habis tanpa mengabaikan
kualitas dari layanan. Oleh karena itu terdapat tiga hal dari fasilitas pelayanan
yang akan dibahas:
1. Tatanan fisik sistem antrian
2. Disiplin antrian
3. Distribusi peluang yang sesuai untuk waktu pelayanan
Hal pertama tentang sifat pelayanan, yaitu tatanan fisik pelayanan
yang akan dapat mengukur seberapa baik suatu antrian akan cepat terlayani.
Hal ini akan mengacu pada seberapa banyak saluran antrian dan sumber
pelayanannya. Contoh pompa bensin dapat mudah menunjukkan antara
saluran antrian dan sumber pelayanan. Jika terdapat hanya satu pompa bensin
pada stasiun pengisian bahan bakar, maka fasilitas pelayanannya hanya satu
sedangkan jika terdapat dua pompa, maka fasilitas pelayanannya majemuk.
ADPU4218/MODUL 1 1.9
Kedua, adalah disiplin antrian yang merupakan keterkaitan antara
populasi konsumen dengan pelayanan. Pemanggilan populasi untuk dilayani
bisa mengacu pada dua kategori: Prioritas dan pertama datang akan pertama
dilayani. Disiplin prioritas adalah memperlakukan seseorang atau sesuatu
sedemikian rupa, sehingga dia mendapatkan giliran pertama dilayani
walaupun datang belakangan. Misalnya tamu VIP (very important person)
yang tidak perlu melewati antrian untuk mendapatkan pelayanan. Disiplin
siapa pertama datang akan dilayani merupakan konsep umum yang bisa
mudah dimengerti.
Kedua macam disiplin ini sering diterapkan pada sistem pelayanan
perbankan. Bagi nasabah biasa akan datang dan antri untuk mendapatkan
pelayanan, tetapi bagi nasabah besar, biasanya mereka akan mendapatkan
prioritas dan akan masuk ruang tertentu dengan pelayanan sendiri.
Ketiga adalah distribusi peluang kedatangan yang sesuai dengan
pelayanan. Distribusi ini ada dua, pertama berpola atau konstan dan kedua
adalah acak. Jika polanya sudah ada, akan mudah menentukan jenis
pelayanan, tetapi jika acak kita harus melihat bagaimana distribusi data yang
sesuai dengan pola pelayanan, misalnya distribusi Poisson dan eksponensial.
1. Coba Anda buat 3 contoh antrian yang ada di sekitar lingkungan Anda,
dan buat klasifikasinya untuk subjek, antrian dan fasilitas pelayanan.
LATIHAN
Setelah membaca materi kegiatan belajar 1 di atas dengan cermat, untuk memantapkan pemahaman anda, cobalah kerjakan latihan berikut. Anda dapat mengerjakannya berama-sama dengan teman-teman kelompok belajar sehingga Anda dapat saling bertukar pendapat.
Coba diskusikan dengan teman-teman Anda persamaan dan perbedaan pengetahuan dengan ilmu pengetahuan. Buatlah daftar persamaan dan perbedaan tersebut.Di sekitar Anda tentu banyak fakta, atau konsep yang secara turun-temurun dipercaya kebenarannya. Pilihlah satu saja, kemudian cobalah kaji, apakah fakta atau konsep tersebut merupakan hasil suatu kajian ilmiah atau pemikiran non-ilmah.
Petunjuk Jawaban Latihan
Baca kembali materi pembahasan tentang hakekat pengetahuan.Baca kembali materi pembahasan tentang hakekat ilmu pengetahuan
ADPU4218/MODUL 1 1.10
2. Jelaskan apa perbedaan angka populasi yang tidak terbatas dan angka
populasi yang terbatas. Buatlah contohnya dengan mengacu pada
pertanyaan nomor 1.
3. Jelaskan bagaimana pengenaan disiplin antrian untuk contoh nomor 1.
Petunjuk Jawaban Latihan 1
1. Lihat contoh pada tabel 1.
2. Buat klasifikasi populasi sangat besar untuk tidak terhingga dan jumlah
yang cukup terlayani untuk fasilitas pelayanan yang tersedia bagi jumlah
populasi yang terbatas.
3. Cari kemungkinan adanya pelayanan prioritas dari antrian tersebut, bila
tidak maka disiplinnya pertama datang pertama dilayani.
Manusia akan saling membutuhkan, sehingga akan ada aktivitas
saling melayani. Waktu pelayanan yang lebih lama dari waktu kedatangan
akan menimbulkan adanya antrian. Teori antrian mempunyai tiga bagian
sistem antrian berupa Pemanggilan populasi, antrian atau deretan
penungguan dan fasilitas pelayanan.
RANGKUMAN
TES FORMATIF 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
ADPU4218/MODUL 1 1.11
1. Adanya antrian dianggap akan memberikan kerugian. Mana pernyataan ini yang dianggap paling tepat dengan pernyataan tersebut.
a. Mengakibatkan harga produk yang rendah.b. Ada peluang kerugian akibat adanya peluang keuntungan yang
tidak terlayanic. Ada peluang keuntungan yang hilang akibat dari pelanggan yang
pergi.d. Menambah biaya pelayanan.
2. Pada antrian untuk membeli minyak goreng, mana yang cocok disebut sebagai fasilitas pelayanan:
a. Minyak gorengb. Penjual minyak gorengc. Toko minyak gorengd. Pembeli minyak goreng
3. Populasi dalam teori antrian, sebenarnya adalah:
a. Situasi antrianb. Subjek kedatanganc. Antrian itu sendirid. Fasilitas pelayanan
4. Keterkaitan antara populasi konsumen dengan pelayanan, bisa disebut:
a. Pemanggilan populasib. Distribusi pelayananc. Waktu pelayanand. Disiplin antrian
5. Pelayanan VIP (very important person), termasuk ke dalam tipe pelayanan.
a. Prioritasb. Pertama datang, pertama dilayanic. Pertama datang, terakhir dilayanid. Terakhir datang, pertama dilayani
ADPU4218/MODUL 1 1.12
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
Tingkat penguasaan =
ADPU4218/MODUL 1 1.13
Kegiatan Belajar 2PELAYAN MEMAKAI SATU JALUR
Sistem antrian dengan pelayanan memakai satu jalur merupakan
antrian dengan hanya satu fasilitas pelayanan. Sebuah pompa bensin yang
hanya memiliki satu pompa bensin, sebuah loket penjualan tiket hiburan dan
sebuah gerbang keluar pintu tol merupakan contoh dari pelayanan yang
memakai satu jalur. Antrian akan terjadi karena waktu pelayanan untuk satu
pelanggan lebih kecil dari waktu kedatangan tiap pelanggan.
Beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan dalam menganalisis
sistem antrian, adalah sebagai berikut:
1. Distribusi kedatangan (arrival distribution)
2. Distribusi waktu pelayanan (service time distribution)
3. Disiplin antri (waiting line atau queneu discipline)
4. Metode pelayanan memakai satu jalur.
Distribusi Kedatangan
Bagaimana pola kedatangan dari tiap unit yang akan dilayani
merupakan distribusi dari kedatangan. Kedatangan tersebut bisa mempunyai
pola atau sebuah bentuk yang acak. Oleh karena itu distribusi kedatangan
bisa didefinisikan sebagai berapa banyak kedatangan tiap waktu tertentu,
bagaimana perubahannya untuk tiap waktu dan bagaimana bentuk polanya.
Jika kedatangan unit atau pelanggan yang akan dilayani berbentuk
konstan misalnya akan datang satu unit tiap satu jam, maka pelayanan bisa
diatur satu jam maksimal, sehingga tidak akan ada antrian. Tetapi apabila
jumlah kedatangan tiap waktu - misalnya tiap jam - tidak tetap, maka
ditentukan distribusi probabilitas (probability distribution) yang
menggambarkan kedatangan tiap jamnya terlebih dahulu.
ADPU4218/MODUL 1 1.14
Bagi kebanyakan antrian, kedatangan pada periode tertentu akan
nampak seperti apa yang disebut pola kedatangan acak (random pattern)
dimana dapat diperkirakan jumlah yang diharapkan akan datang, di mana
setiap kedatangan tidak terpengaruh atas kedatangan yang lain, namun tidak
dapat diramalkan kapan kedatangan itu akan terjadi. Dalam kasus yang
demikian, dipakai distribusi probabilitas Poisson (Poisson probability
distribution) yang dapat menggambarkan pola kedatangan tersebut.
Perumusan peluang untuk distribusi Poisson bisa dibentuk sebagai
berikut:
dimana:
P : Probabilita atau peluang dari jumlah kedatangan tiap jam
X : Jumlah kedatangan pada periode waktu tertentu
: Rata-rata dari kedatangan yang diharapkan periode waktu tertentu.
e : Bilangan natural atau 2,71282
Sebagai contoh, kita melihat antrian di gerbang keluar jalan tol di
sebuah pinggiran kota. Misalkan di sebuah gerbang keluar hanya terdapat
satu loket. Pada waktu pagi dan sore hari, kedatangan kendaraan bisa terdapat
10 buah tiap jamnya, tetapi selain jam tersebut tidak terdapat bisa dikatakan
tidak ada kendaraan tiap jamnya. Pola kedatangan tiap kendaraan ke gerbang
tersebut dianggap tidak tahu, sehingga kita mengasumsikan bahwa pola
kedatangan kendaraan tersebut adalah acak.
Misalkan, setelah mengamati dengan seksama, kita perkirakan ada
kedatangan 36 kendaraan dalam 12 jam atau satu jadual petugas tol. Secara
rata-rata dapat kita katakan ada 3 buah kendaraan tiap jam. Ciri dari
penggunaan Distribusi Poisson adalah memerlukan parameter rata-rata,
ADPU4218/MODUL 1 1.15
berupa informasi tingkat kejadian yang berulang. Kedatangan sebanyak 3
kendaraan tiap jam dianggap sebagai rata-rata per jam per hari. Oleh karena
itu kita gunakan distribusi Poisson dengan atau rata-rata sebesar 3.
Peluang akan datang sejumlah kendaraan dalam tiap jam, akan kita
hitung dengan menggunakan rumus Poisson di atas. Jika X adalah jumlah
kendaraan yang datang dalam satu jam, maka peluang akan datang kendaraan
sejumlah X dalam sejam dapat kita hitung sebagai berikut:
Untuk memudahkan, kita gunakan program komputer Microsoft
Excel. Tahapan yang bisa dilakukan kita buat sebagai berikut:
1. Buka Program Microsoft Excel.
2. Ketik Mean di sel A1 dan 3 di sel B1 (bisa dibuat di sembarang sel).
3. Ketika X di sel A3 dan P(X) di sel B3.
4. Ketik angka dari 0 sampai dengan 10 (bisa dibuat sampai dengan n
tertentu) pada kolom X yang telah dibuat di atas.
ADPU4218/MODUL 1 1.16
5. Ketik persamaan Poisson di sel B4: =POISSON(A4,$B$1,FALSE) atau
bisa juga: =POISSON(A4,3,FALSE). Kemudian Enter.
6. Copy sel B4 ke sel B5 sampai dengan B14.
ADPU4218/MODUL 1 1.17
Keterangan rumus Poisson =POISSON(x, mean, cumulative) di Excel:
= : Menunjukkan formula di Excel.
Poisson : Menggunakan distribusi Poisson
X : Peristiwa (dalam kasus ini, peristiwa kedatangan)
Mean : rata-rata
Cumulative : Jika terjadi, gunakan True, jika tidak gunakan False.
Untuk kasus ini kita gunakan False.
Hasil di atas bisa kita interpretasikan bahwa terdapat peluang
sebesar 5 persen, tidak akan ada kendaraan yang datang dalam waktu satu
jam. Untuk kedatangan 2 buah kendaraan dalam satu jam mempunyai
peluang sebesar 22,4 persen.
Distribusi Waktu Pelayanan
Kendaraan yang dilayani di gerbang keluar tol tersebut akan
mendapatkan waktu pelayanan yang berbeda. Perbedaan tersebut terjadi
karena nominal uang yang diberikan dalam pecahan yang bisa berbeda,
sehingga memberikan perbedaan waktu dalam memberikan uang kembalian.
Alasan lain, adanya perbedaan adalah bentuk kendaraan yang berbeda.
Semakin besar kendaraannya, proses memberikan pembayaran akan semakin
lama.
Distribusi waktu pelayanan ini dapat dibuat dengan menggunakan
distribusi probabilitas exponensial. Rumus dari distribusi exponensial
menurut Anderson et.al (1983:575) adalah:
dimana:
ADPU4218/MODUL 1 1.18
X : Waktu pelayanan
: Rata-rata atau jumlah unit yang diharapkan dapat dilayani oleh
fasilitas pelayanan yang dapat digunakan selama periode tertentu.
e : 2,71828
Probabilitas untuk waktu pelayanan berdasarkan distribusi
exponensial pada periode tertentu (t) adalah sebagai berikut:
Pertama-tama kita akan mengumpulkan data waktu pelayanan dari
tiap kendaraan yang melewati gerbang tol. Dari informasi waktu pelayanan
tersebut, kita buat rata-rata pelayanan untuk setiap jam apabila gerbang tol
tersebut melayani kendaraan yang keluar secara terus menerus. Misalkan,
kita mendapat rata-rata atau yang kita harapkan, bahwa gerbang tol tersebut
bisa melayani 50 kendaraan tiap jamnya.
Kita rubah persamaan untuk Probabilitas pelayanan di atas menjadi:
Probabilita untuk waktu pelayanan gerbang tol dapat dihitung dari
persamaan di atas untuk periode tertentu. Periode yang dibuat di sini adalah
selama 0,01 jam atau sekitar 36 detik waktu pelayanan di gerbang tol.
atau,
ADPU4218/MODUL 1 1.19
Penggunaan Microsoft Excel, dapat menggunakan rumus sebagai
berikut:
dalam sel excel ditulis : =EXP(X), dimana X adalah bilangan tertentu atau
bisa dalam bentuk formula. Kasus ini X akan sama dengan –(50)(0,01).
Tahapan yang bisa dilakukan di Excel adalah:
1. Buka Program Microsoft Excel.
2. Ketik Mean di sel A1 dan 50 di sel B1 (bisa dibuat di sembarang sel).
3. Ketik t pada sel A3 dan P(<=t) di sel B3.
4. Buat series 0,01 sampai dengan 1 di kolom t.
5. Ketik: =1-EXP(-A4*$B$1) di sel B4
6. copy – kan ke seluruh sel.
ADPU4218/MODUL 1 1.20
Distribusi peluang di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
- Diharapkan 39,35 persen kendaraan dapat dilayani salam jangka waktu
selama 36 detik atau 0,01 jam atau kurang.
- Diharapkan 63,21 persen kendaraan dapat dilayani salam jangka waktu
selama 72 detik atau 0,02 jam atau kurang.
Probabilitas kendaraan yang dilayani dalam perhitungan di atas,
dapat dibuat grafik untuk memperlihatkan tingkat probabilitinya. Gambar di
bawah menunjukkan grafik yang naik untuk tiap kenaikan waktu pelayanan.
Hasil ini tidak aneh karena bersifat kumulatif.
ADPU4218/MODUL 1 1.21
Gambar 2. Probabilitas Kendaraan yang Dilayani
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
0.08
0.09
0.1
Persen
Jam
Disiplin Antri
Perilaku yang ikut antrian akan sangat berhubungan dengan masalah
kedisiplinan. Disiplin antri di sini merupakan bagaimana pelayanan
menerapkan aturan, tentang siapa yang terlebih dahulu dilayani. Seperti
dijelaskan di bagian pertama modul ini, ada dua tipe disiplin antrian.
Pertama, siapa yang datang paling cepat akan dilayani lebih awal. Kedua,
adalah prioritas, kapanpun seorang pelanggan datang, kalau dia adalah
prioritas, maka akan dilayani terlebih dahulu.
Metode Pelayanan yang Memakai Satu Saluran
Sistem antrian yang sudah dibahas sebelumnya memperlihatkan
berbagai karakteristik dalam teori antrian. Pada bagian ini, pembahasan
sebelumnya menjadi suatu syarat apabila kita akan menggunakan metode
antrian dengan menggunakan satu jalur antrian.
ADPU4218/MODUL 1 1.22
Berdasarkan hal tersebut, maka apabila kita akan menggunakan
metode antrian dengan menggunakan satu jalur antrian, harus dipenuhi
kondisi-kondisi berikut:
1. Jumlah kedatangan tiap unit waktu digambarkan dengan distribusi
Poisson.
2. Waktu pelayanan digambarkan dengan distribusi eksponensial.
3. Disiplin antrian pertama datang, pertama dilayani.
4. Pemanggilan populasi tidak terbatas.
5. Ada satu saluran.
6. Tingkat rata-rata kedatangan lebih kecil daripada rata-rata tingkat
pelayanan.
7. Ruang tunggu yang tersedia untuk pelanggan dalam antrian tidak
terbatas.
Model dari antrian ini kita bisa aplikasikan ke dalam contoh
pelayanan di gerbang tol dengan menggunakan beberapa notasi sebagai
berikut:
: Jumlah kedatangan yang diharapkan per periode waktu (rata-rata
tingkat kedatangan)
: Jumlah pelayanan yang diharapkan per periode waktu (rata-rata
tingkat pelayanan)
Kasus gerbang tol kita memberikan angka = 3 dan = 50.
Berdasarkan kondisi yang diperlukan, yaitu distribusi kedatangan adalah
Poisson dan distribusi waktu pelayanan adalah eksponensial, maka analisis
dapat menggunakan rumus-rumus sebagai berikut:
ADPU4218/MODUL 1 1.23
1. Probabilitas bahwa pelayanan tidak terpakai (probabilitas dari 0 unit
yang berada dalam sistem).
2. Probabilitas bahwa n unit berada dalam sistem.
3. Rata-rata jumlah unit dalam sistem.
4. Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh suatu unit dalam sistem (waktu
ketika antri dalam waktu dilayani).
5. Rata-rata jumlah unit yang antri menunggu pelayanan.
6. Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh suatu unit dalam antri menunggu
pelayanan.
7. Probabilitas dari unit yang baru datang untuk menunggu pelayanan.
ADPU4218/MODUL 1 1.24
Dari rumus-rumus tersebut di atas, nilai jumlah rata-rata kedatangan
() dan nilai dari jumlah rata-rata pelayanan () merupakan komponen yang
penting. Rasio dari dua nilai tersebut, (/) adalah tentang probabilitas
dimana para pelayan/pekerja sibuk. Maka (/) dikenal sebagai faktor
penggunaan (utilization factor) sistem antri.
Untuk kasus pelayanan pada gerbang tol, kita bisa memasukkan
angka-angka yang sudah diketahui ke dalam rumus, sehingga diperoleh :
Tabel 2. Hasil Perhitungan Model Antrian
Parameter Angka Satuan
P0 0,940
L 0,064 Kendaraan
W 0,021 Jam/kendaraan
Lq 0,004 Kendaraan
Wq 0,001 Jam/kendaraan
Pw 0,060
Tabel 3. Probabilitas bahwa n Unit Berada dalam Sistem
N Pn1 0.05640002 0.00338403 0.00020304 0.00001225 0.0000007
Perhitungan di atas dapat kita diinterpretasikan bahwa tiap
kendaraan rata-rata harus menunggu (Wq) selama 0,001 jam atau sekitar 3,6
detik tiap kendaraan untuk dapat dilayani. Baris antri rata-rata dari kendaraan
ADPU4218/MODUL 1 1.25
(Lq) adalah sebanyak 0,004 kendaraan dan 6% (Pw) dari kendaraan yang
datang harus menunggu untuk mendapat pelayanan.
Probabilitas akan berapa unit kendaraan berada dalam sistem antrian
bisa dilihat pada tabel di atas. Jika terdapat dua buah kendaraan dalam
sistem, maka peluangnya akan sebesar 0,3%. Peluang akan ada tiga atau
lebih menunjukkan kemungkinan yang sangat kecil, sehingga antrian akan
terjadi memiliki peluang yang kecil.
Hasil umum dari angka-angka di atas, menunjukkan tingkat antrian
yang sangat kecil dan peluang akan ada kendaraan lebih dari dalam sistem
juga kecil. Hal ini mengindikasikan sistem sudah berjalan dengan efisien,
atau kendaraan yang lewat memang sangat rendah, sehingga tidak
menimbulkan antrian.
Contoh ini bila memberikan tingkat antrian yang tinggi bisa
memberikan jalan bagi manajemen untuk melakukan evaluasi atas perlu atau
tidaknya peningkatan pelayanan. Bila tingkat waktu tunggunya tinggi bisa
disimulasikan untuk beberapa waktu tunggu sehingga dapat dijadikan
patokan untuk merubah pelayanan dengan pertimbangan biaya dan
keuntungan.
Perusahaan X merupakan perusahaan pengiriman paket yang
mempunyai tujuan ke banyak kota di pulau Jawa. Armada pengiriman paket
dilakukan oleh mobil Box yang datang dan pergi di pusat pengiriman paket
di kantor pusat di kota Bandung. Misalkan jumlah kedatangan tiap mobil Box
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
ADPU4218/MODUL 1 1.26
untuk mengambil paket atau membongkar paket adalah sebanyak 4 mobil
tiap jam dan jumlah pelayanan yang bisa dilakukan oleh kantor pusat adalah
sebanyak 5 mobil tiap jam. Buat analisis satu jalur untuk model antrian dari
perusahaan X.
Petunjuk Jawaban Latihan
Untuk kasus pelayanan pada pelayanan bongkar muat paket, kita
bisa memasukkan angka-angka yang sudah diketahui ke dalam rumus,
sehingga diperoleh :
Tabel 4. Hasil Perhitungan Model Antrian
Parameter Angka Satuan
P0 0,200
L 4,000 Mobil Box
W 1,000 Jam/ Mobil Box
Lq 3,200 Mobil Box
Wq 0,800 Jam/ Mobil Box
Pw 0,800
Tabel 5. Probabilitas bahwa n Unit Berada dalam Sistem
N Pn1 0,1602 0,1283 0,1024 0,0825 0,066
ADPU4218/MODUL 1 1.27
Perhitungan di atas dapat kita diinterpretasikan bahwa tiap Mobil
Box rata-rata harus menunggu (Wq) selama 0,8 jam atau sekitar 48 menit tiap
Mobil Box untuk dapat dilayani. Baris antri rata-rata dari Mobil Box (Lq)
adalah sebanyak 3,2 Mobil Box dan 80% (Pw) dari kendaraan yang datang
harus menunggu untuk mendapat pelayanan.
Probabilitas akan berapa unit kendaraan berada dalam sistem antrian
bisa dilihat pada tabel di atas. Jika terdapat dua buah kendaraan dalam
sistem, maka peluangnya akan sebesar 12,8%. Peluang akan ada tiga atau
lebih menunjukkan kemungkinan yang lebih kecil, sehingga semakin banyak
antrian akan terjadi memiliki peluang yang kecil.
Antrian yang terjadi akan mengakibatkan kerugian jika memberikan
kemungkinan kerugian bagi perusahaan. Analisis antrian diperlukan untuk
dapat memberikan informasi atas keputusan yang akan dibuat akibat dari
munculnya sebuah antrian.
Distribusi Poisson cocok digunakan untuk menggambarkan
distribusi kedatangan dan distribusi eksponensial cocok digunakan untuk
distribusi waktu pelayanan. Penggunaan kedua distribusi tersebut akan
memberikan analisis atas utilitas dari antrian dan pelayanan, sehingga bisa
memberikan arah akan kebijakan yang dibuat terhadap adanya antrian.
RANGKUMAN
TES FORMATIF 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
ADPU4218/MODUL 1 1.28
1. Distribusi kedatangan akan digunakan distribusi dari:
A. Binomial
B. Poisson
C. Hypergeometris
D. Eksponensial
2. Distribusi kedatangan akan digunakan distribusi dari:
A. Binomial
B. Poisson
C. Hypergeometris
D. Eksponensial
3. Mana yang bukan termasuk pada kondisi yang harus diperhatikan dalam
antrian satu jalur.
A. Disiplin antrian adalah pertama datang pertama dilayani.
B. Pemanggilan populasi tidak terbatas.
C. A dan B benar
D. A dan B salah
4. Bagaimana formula di Microsoft Excel untuk membuat distribusi
Poisson dengan peluang yang tidak bersifat kumulatif.
A. =poisson(x, mean, sdev, false)
B. =poisson(x, mean, false)
ADPU4218/MODUL 1 1.29
C. =poisson(x, mean, sdev, true)
D. =poisson(x, mean, true)
5. Bagaimana formula di Microsoft Excel untuk membuat distribusi
Eksponensial dengan fungsi eX
A. =e(x)
B. =exp(e)
C. =exp(x)
D. =x(exp)
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.
Tingkat penguasaan =
ADPU4218/MODUL 1 1.30
Kunci Jawaban Tes Formatif
Tes Formatif 11) B2) C3) B4) D5) A
Tes Formatif 21) B2) D3) C4) B5) C
Daftar Pustaka
Azhar Kasim. 2003. Teori Pembuatan Keputusan. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka,
Iqbal Hasan. 2004. Pokok-pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan. Ghalia Indonesia. Bogor.
J. Supranto. 2005. Teknik Pengambilan Keputusan. Edisi Revisi. Rineka Cipta. Jakarta.
Kadarsah Suryadi dan Ali Ramdhani. 1998. Sistem Pendukung Keputusan. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Richard I. Levin et. al. 2002. Pengambilan Keputusan Secara Kuantitatif. Edisi Ketujuh. Terjemahan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.