MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

289
MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 1 MODUL 1 DINAMIKA KELOMPOK

description

pkh

Transcript of MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

Page 1: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 1

MODUL 1

DINAMIKA KELOMPOK

Page 2: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 2

MODUL - 1

DINAMIKA KELOMPOK

2JP @ 45 MENIT : 90 MENIT

A. DESKRIPSI

Mata pelajaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan tanggungjawab serta komitment yang tinggi selaku Pendamping PKH. Metode pembelajaran yangditerapkan adalah penerapan game, bermain peran, diskusi kelompok, kerja individu,pemecahan kasus kelompok, praktek, dan simulasi.

B. KOMPETENSI DASAR

Setelah pembelajaran selesai peserta diharapkan memiliki rasa kebersamaan,kekompakan dan rasa tanggung jawab serta komitmen yang tinggi sebagai PendampingPKH.

C. POKOK BAHASAN1. Ice Breking2. Perkenalan3. Pembentukan Komitmen4. Kontrak Belajar5. Pembentukan Pengurus Kelas

D. PROSES PEMBELAJARAN

1. Pembukaan (5)

a. Indikator Keberhasilan1) Peserta mengetahui identitas

fasilitator terutama yang berkaitandengan latar belakang pengalamandalam mengajar DK

2) Peserta mengetahui gambaran singkat materi pembelajaran DinamikaKelompok (DK) yang diajarkan.

3) Peserta mengetahui tujuan dan mafaat DK diberikan sebagai bagian darikurikuler yang ada.

4) Peserta mengetahui kaitan DK dengan materi lainnya.

Page 3: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 3

PerananNo

TahapanPembelajaran

Waktu

Fasilitator PesertaMetoda

MediaCatatan Bagi

Pelatih1 2 3 4 5 6 7 8

1’ - Mengucapkan salamdan meminta pesertamembuat lingkaranbesar danberpegangan tangandgn selang selingperempuan dan laki-laki

- Membentuklingkaran besardengan diselangselingi laki-laki danperempuan

- Ceramah - Pengerassuara

1 Perkenalan

1’ - Memperkenalkan diridgn lengkap (nama,pendidikan, status,no telp, pelatihan,dll) terutama ygberkaitan denganpengalaman sebagaitenaga pengajardinamika kelompok

- Mendengarkan danmenyimak data danidentitias diri yangdisampaikan olehfasilitator

- Membuat catatankecil (bila manadiperlukan)

- Ceramah - Papan tulis- Spidol- LCD/infocus- Pengeras

suara

- Perkenalan tdkmengarah pdkesombonganprobadi

1’ - Menjelasakangambaran singkattentang materi yangakan disampaikan,termasukkompetensi dasaryang akan dicapai,tujuan pembelajaran,dan pokok bahasanyang akan dipelajarai selanjutnya

- Mendengarkan danmenyimak apa yangdisampaikan olehfasilitator

- Membuat catatankecil (bila manadiperlukan).

- Mengajukanpertanyaan biala adayang kurang jelas

2 Penjelasanmateri

2’ - Menjelaskan materipelajaran dalamkaitannya denganmateri lainnyam, apamanfaatnyadinamika kelompokdiadakan dalamhubungan kurikuleryang ada.

- Mendengarkan danmenyimak apa yangdisampaikan olehfasilitator

- Membuat catatankecil (bila manadiperlukan).

- Mengajukanpertanyaan biala adayang kurang jelas

- Ceramah- Tanya

jawab

- Papan tulis- Spidol- LCD/infocus- Pengeras

suara

- Perlumemberikanpenjelasan yglebih dlm ttgtujuan DKdiadakan

b. Keyword1) Saling kenal2) Gambaran materi

2. Ice Breaking (30’)a. Indikator Keberhasilan1) Terwujudnya rasa kekompakan dan kebersamaan di antara sesama peserta2) Terwujudnya rasa tolong menolong dan keperdulian di antara sesama

peserta3) Terdorongnya peserta yang tanya pendiam menjadi bagian kelompok yang

terintegrasi

Page 4: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 4

PerananNo

TahapanPembelajaran

Wkt

Fasilitator PesertaMetoda Media Catatan Bagi

Pelatih

1 2 3 4 5 6 7 81 Konsep

(Lihat MateriD/2.1)

2’ - Menyampaikankonsep dan tujuanIce Breaking secarajelas dan mendalam

- Menjelaskan bahwapermainan hanyasebagai alat,sedangkan tujuankita adalah makan dibalik permaianantsb.

- Mendengarkan danmenyimak apa yangdisampaikan olehfasilitator

- Membuat catatankecil (bila manadiperlukan).

- Mengajukanpertanyaan biala ada yangkurang jelas

- Ceramah- Tanya

jawab

- Papan tulis- Spidol- LCD/infocus- Pengeras

suara

2 Tepuk Pramuka(Lihat MateriD/2.2)

3’ - Meminta pesertatetap dalamlingkaran besar

- Memberikanpenjelasan tentangpermainan yangakan dilakukan

- Meminta pesertamembuat tepukpramuka secarabersama

- Mengulangi karenamasih ada yang salahhingga tepukpramuka dilakukansecara kompak

- Tetap dalamlingkaran besar

- Meperhatikan danmenyimakpenjelasan yangdisampaikanfasilitator

- Membuat tepukprakmuka secarabersama

- Mengulangi tepukpramuka.

- Praktek

- Ceramah- Tanyak

jawab

- Praktek

- Praktek

- Pengerassuara

Permaiananhanya sebagaialat, yg perluditekankanadalahkekompakandiantarasesama peserta

5’ - Meminta pesertamembuat tepukpramuka tetapidengan wajahtersenyum

- Meminta mengulangihingga terlihatmenyatu antaratepuk tangan denganhati, pikiran danrawut wajah yangditampilkan

- Membuat tepukpramuka denganrawut wajahtersenyum terlihatcerah, gembira tidakmurung

- Mempraktekkantepuk pramuka yangmenyatu denganhati dan denganrawut wajah yangterlihat tersenyumterlihat cerah, dangembira

- Praktek

- Praktek

- Pengerassuara

1’ - Meminta pesertasecara bebas siapasaja mengemukakanmakna daripermaianan yangbaru dilakukan

- Mengemukakanmakna dan artipermaianan dalamkaitannya denganpendampingan PKH

- Tanyakjawab

- Diskusi

- Pengerassuara

3 Agin Kiri AnginKanan

4’ - Meminta pesertatetap dalamlingkaran besar

- Tetap dalamlingkaran besar

- Praktek

- Ceramah

- Pengerassuara

Page 5: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 5

- Memberikanpenjelasan tentangpermainan yangakan dilakukan

- Memberikan contohdengan tangan agakdiangkat ke atassehingga terlihatoleh semua peserta

- Menjelaskan bahwa: bila angin bertiup

dari sebelah kiripohonnya kemana(sambilmencontohkantangannyabergoyang-goyang)? ...........,ke kanan, kitasebut sebagai”angin kiri”. Sambilmeminta pesertauntukmempraktekkancontoh yang dibuatoleh fasilitator

bila angginya darisebela kanan,pohonnya keaman? ........., kekiri, kita sebutsebagai anginkanan. Sambilmeminta pesertauntukmempraktekkancontoh yang dibuatoleh fasilitator

- Proses seperti inidiulangi untuk angindepan, dan anginbelakang.

- Meperhatikan danmenyimakpenjelasan yangdisampaikanfasilitator

- Memperhatian danmenyimak dengansungguh-sungguhpenjelasan dancontoh yg diberikan.

- Menjawab:”pohonnya kekanan”

- Mempraktekkansesuai denganinstruksi fasilitator.

- Menjawab:”pohonnya kekanan”

- Mempraktekkansesuai denganinstruksi fasilitator.

- Mempraktekkanproses seperticontoh sebelumnya

- Tanyakjawab

- Praktek

- Praktek

- Praktek

- Praktek

- Pengerassuara

- Pengerassuara

- Pengerassuara

(Lihat MateriD/2.3)

2’ - Memjelaskan: bila fasilitator

menyebutkanangin 3, makapeserta dimintamembentukkelompok kecilsecara spontanterdiri dari 3 orang

bila fasilitatormenyebutkanangin 5, makapeserta dimintamembentukkelompok kecil

- Memperhatian danmenyimak dengansungguh-sungguhpenjelasan fasilitatoryg diberikan.

- Membentukkelompok sesuaidengan denganinstruksi darifasilitator.

- Membentukkelompok sesuaidengan denganinstruksi darifasilitator.

- Praktek

- Praktek

- Praktek

- Pengerassuara

- Pengerassuara

Proses-prosesseperti ini dapatdiulangbeberapa kaliuntukmeningkatkankohesivitaspeserta

Page 6: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 6

secara spontanterdiri dari 5 orang

- Proses-proses sepertiini dapat dilakukanuntuk angka-angka9, 10, 7, 2, dll sesuaikebutuhan

- Mengikuti instruksiyang diberikan olehfasilitator dengansungguh-sungguh.

- Praktek - Pengerassuara

2’ - Meminta pesertasecara bebas siapasaja mengemukakanmakna daripermaianan yangbaru dilakukan

- Mengemukakanmakna dan artipermaianan dalamkaitannya denganpendampingan PKH

- Tanyakjawab

- Diskusi

- Pengerassuara

2’ - Meminta pesertatetap dalamlingkaran besar

- Memberikanpenjelasan tentangpermainan yangakan dilakukan

- Menyanyikan laguWoter Melon secarabertahap (tidaksekaligus) tanpagerak agar dapatdiingat dan diikutioleh peserta

- Meminta pesertauntuk menyanyikanlagu denganmenyirukan laguyang baru sajadinyanyikan olehfasilitator

- Bila bagian lagu yangpertama sudahbagus dinyanyikanoleh peserta,kemudian beranjakpada bagian syairyang lainnya hinggasemua lagu WoterMelon selesaidinyanyikan

- Meminta pesertauntuk menyenyikanlagu Woter Melonsecara utuh mulaidari awal hinggaakhir.

- Tetap dalamlingkaran besar

- Meperhatikan danmenyimakpenjelasan yangdisampaikanfasilitator

- Memperhatikan danmenyimak laguWoter Melon yangdinyanyikan olehfasilitator

- Memperhatikan,mengikuti danmenyanyikan laguWoter Melon secarabertahap

- Memperhatikan,mengikuti danmenyanyikan laguWoter Melon secarabertahap hinggasemua tuntas danenak didengar.

- Menyanyikan laguWoter Melon mulaudari awal hinggaakhir dengan penuhsemangat.

- Praktek

- Ceramah- Tanyak

jawab

- Praktek

- Praktek

- Praktek

- Praktek

- Pengerassuara

- Pengerassuara

- Pengerassuara

- Pengerassuara

- Dalampermainan iniharus dipisahantara lagu danperagaan, tidakdilakukansekaligus.

- Selain itu prosespembelajarannya harus harusdilakukansecarabertahap.

4 Lagu: WoterMelon(Lihat MateriD/2.4)

3’ - Menyanyikan danmemperagakangerakan lagu WoterMelon secaraperlahan-lahan danbertahap sehinggabisa diikuti peserta

- Memperhatikan danmenyimak gerakanlagu Woter Melonyang diperagakanoleh fasilitatordengan penuhperhatian

- Praktek

- Praktek

- Pengerassuara

- Pengeras

Page 7: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 7

- Meminta pesertauntuk menyanyikandan memperagakangerakan lagu WoterMelon denganmenyirukan gerakanyang dibuat olehfasilitator

- Proses seperti inidilakukan hinggalagu semua laguselesai dilaksanakan

- Menyanyikan danmengikuti gerakanlagu Woter Melonyang diperagakanoleh fasilitator

- Mengikuti instruksi,lagu dan gerakanyang diperagakanoleh fasilitator

- Praktek

suara

- Pengerassuara

2 - Meminta pesertasecara bebas siapasaja mengemukakanmakna daripermaianan yangbaru dilakukan

- Mengemukakanmakna dan artipermaianan dalamkaitannya denganpendampingan PKH

- Tanyakjawab

- Diskusi

- Pengerassuara

7’ - Meminta pesertatetap dalamlingkaran besar

- Memberikanpenjelasan tentangpermainan yangakan dilakukan

- Meminta pesertauntuk salingberpelukan dengankedua tangandiletakkan padapundak teman yangberada di sebelahkanan dan kiri(seperti sayapburung)

- Mengecek apakahcara berpelukansudah sesuai denganinstruksi fasilitator.

- Meminta pesertauntuk duduk secarabersama tanpamelepas tangan daripundak teman,dengan hitungan:1....., 2....., go .......

- Mengamati perilakupeserta dalamproses dudukbersama

- Meminta pesertamelepaskan tangandari posisiberpelukan

- Tetap dalamlingkaran besar

- Meperhatikan danmenyimakpenjelasan yangdisampaikanfasilitator

- Mengikuti danmempraktekkaninstruksi yangdisampaikan olehfasilitator

- Posisi peserta tetapdalam posisiberpelukan

- Duduk perlahan-lahan dan salingbantu menbatududuk bersama-sama sesuai denganaba-aba yangdiberikan olehfasilitator

- Peserta dapat duduksemua tanpa adayang kecelakaan

- Melepaskan tangandari posisiberpelukan danrileks

- Praktek

- Ceramah- Tanyak

jawab

- Praktek

- Praktek

- Praktek

- Pengerassuara

5 Out Bound Style(Lihat MateriD/2.5)

3’ - Meminta pesertabersiap-siap dalamposisi duduk untuk

- Bergandengantangan dengan posisitangan yang kokoh

- Praktek - Pengerassuara

Page 8: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 8

berdiri bersamasacarabergandengantangan seperti suamiistri

- Meminta pesertaberdiri bersama-sama tanpa melepastangan, denganhitungan: 1....., 2.....,go .......

- Berdiri bersama-sama dengan posisibergandengantangan tanpa adayang jatuh.

- Proses seperti inidapat diulangibeberapa kali hinggaterlihat kekompakandi antara sesamapeserta.

- Mempraktekkansesuai denganinstruksi yangdiberikan olehfasilitator

- Praktek - Pengerassuara

2’ - Meminta pesertasecara bebas siapasaja mengemukakanmakna daripermaianan yangbaru dilakukan

- Mengemukakanmakna dan artipermaianan dalamkaitannya denganpendampingan PKH

- Tanyakjawab

- Diskusi

- Pengerassuara

b. Keyword1) Kekompak2) Kebersamaam3) Saling perduli dan saling bantu

3. Perkenalan Peserta (15’)a. Indikator Keberhasilan1) Peserta dapat mengenal dan mengetahui nama sesama peserta2) Terwujudnya kekompakan yang semakin solid dan kompak di antara sesama

peserta3) Peserta dapat saling mengenal secara mendalam satu sama lain

PerananNo

TahapanPembelajaran

Wkt

Fasilitator PesertaMetoda Media Catatan Bagi

Pelatih

1 2 3 4 5 6 7 81’ - Meminta peserta

tetap dalamlingkaran besar

- Memberikanpenjelasan tentangpermainan yang akandilakukan

- Tetap dalamlingkaran besar

- Meperhatikan danmenyimakpenjelasan yangdisampaikanfasilitator

- Praktek

- Ceramah- Tanyak

jawab

- Pengerassuara

1 PermainanKartu

1’ - Membagikan kartumasing-masing satusecara acak kepadapeserta

- Setelah pesertadipastikan telah

- Menerima kartu 1untuk setiap peserta

- Peserta mencaripasangan danperkenalan sesuai

- Praktek- Simulasi

- Pengerassuara

- Kartu ukuran2x3 yg sdhdidisain

- Fasilitator perlumenekankanadanyakewajiban bagisetiap pesertauntuk mengenalpeserta yang lain

Page 9: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 9

mendapat kartu,fasilitator memintapeserta untukmencari pasangansesuai kata yang adadalam kartu, dan bilaketemu langsungduduk danberkenalan sesuaidengan instruksiyang diberikan (lihatLembar Kerja C3.1).

- Bila perkenalansudah dianggapcukup, kemudianmeminta pesertauntuk bergabung dari1 pasang menjadi 2pasang yg terdekat(jadi 4 orang) dankembali berkenalan

- Bila perkenalan 2pasang sudahdianggap cukup,kemudian memintapeserta untukbergabung dari 2pasang menjadi 4pasang yg terdekat(jadi 8 orang) dankembali berkenalan.Dalam proses inipada akirnya ada + 3kelompok yangterbentu

dengan Lembar KerjaC3.1.

- Peserta berkenalansesuai tugas padaLembar Kerja C3.1.

- Peserta berkenalansesuai tugas padaLembar Kerja C3.1.

2’ - Pada tahap berikut,fasilitator memintapeserta untukmembentukkelompok sesuaidengan warna kartuyang dimiliki

- Meminta pesertaberkenalan sesuaidengan kelompokwarna masing-masing.

- Pada tahap berikutmeminta masing-masing kelompokuntukmemperkenalkankelompoknya secarabergiliran dankelompok lain wajibuntuk mendengar,memperhatikan danmenghafal kelompok

- Peserta bergabungsesuai dengan warnakertas yang dimiliki(Lembar Kerja C3.1)

- Peserta salingberkenalan sesuaidengan Lembar KerjaC3.1

- Peserta berkenalansesuai tugas padaLembar Kerja C3.1.

- Praktek- Simulasi

- Pengerassuara

- Kartu ukuran2x3 yg sdhdidisain

Page 10: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 10

yangmemperkenalkan diri

2’ - Meminta pesertasecara bebas siapasaja mengemukakanmakna daripermaianan yangbaru dilakukan

- Mengemukakanmakna dan artipermaianan dalamkaitannya denganpendampingan PKH

- Tanyakjawab

- Diskusi

- Pengerassuara

2’ - Memberikanpenjelasan tentangpermainan yang akandilakukan

- Meminta pesertamelaksanakan tugassesuai denganLembar Kerja C3.2

- Meminta pesertauntuk menampilkanhasil karya masing-masing kelompok

- Meperhatikan danmenyimakpenjelasan yangdisampaikanfasilitator

- Peserta menggambarlambang, membuatfilosofi, Yell, lagu dangerak sesuai LembarKerja C3.2.

- Pesertamenampilkan hasilkarya kelompok yangterdiri dari lambang,filosofi, yell, lagu dangerak sesuai LembarKerja C3.2.

- Ceramah- Tanyak

jawab

- Praktek- Simulasi-

- Pengerassuara

- Kartu ukuran2x3 yg sdhdidisain

- Kertas plano- Spidol

2 LombaLambang, Lagudan Yell

1 - Meminta pesertasecara bebas siapasaja mengemukakanmakna daripermaianan yangbaru dilakukan

- Mengemukakanmakna dan artipermaianan dalamkaitannya denganpendampingan PKH

- Tanyakjawab

- Diskusi

- Pengerassuara

- Penekananpeserta agarlebih kompak dansolid

5’ - Memberikanpenjelasan tentangpermainan yang akandilakukan

- Meminta pesertauntuk melaksanakantugas tahap I sepertipada Lembar KerjaC3.1

- Meminta pesertauntuk melaksanakantugas tahap II sepertipada Lembar KerjaC3.1

- Meperhatikan danmenyimakpenjelasan yangdisampaikanfasilitator

- Pesertamelaksanakan tugastahap I sesuaidengan Lembar KerjaC3.1

- Pesertamelaksanakan tugastahap I sesuaidengan Lembar KerjaC3.1

- Ceramah- Tanyak

jawab

- Pengerassuara

- Bola sepakplastik

- Stopwatch- Pluit

3 Lempar Bola

2’ - Meminta pesertasecara bebas siapasaja mengemukakanmakna daripermaianan yangbaru dilakukan

- Mengemukakanmakna dan artipermaianan dalamkaitannya denganpendampingan PKH

- Tanyakjawab

- Diskusi

- Pengerassuara

b. Keyword1) Saling kenal secara mendalam2) Semakin solid dan kompak

Page 11: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 11

4. Pembentukan Komitmen (10’)

a. Indikator Keberhasilan1) Peserta dapat memahami siapa dirinya sebenarnya, apa kekuatan dan

kelemahannya2) Peserta memiliki tekad dan motivasi untuk menajadi seorang pendamping

PKH yang penuh komitmen dalam melaksanakan tugas pendampingan sosial

PerananNo

TahapanPembelajaran

Wkt

Fasilitator PesertaMetoda Media Catatan Bagi

Pelatih

1 2 3 4 5 6 7 81’ - Meminta peserta

tetap dalamkelompok permainansebelumnya ataudapat membentukkelompok baru

- Memberikanpenjelasan tentangpermainan yang akandilakukan

- Tetap dalamkelompoksebelumnya

- Meperhatikan danmenyimakpenjelasan yangdisampaikanfasilitator

- Ceramah- Tanyak

jawab

- Pengerassuara

1 Who am I

1’ - Meminta pesertamenjawab LembarKerja D4.1 secaraindividu bukanperkelompokwalaupun dalamposisi kelompok

- Meminta peserta (3-5) yang dipilih secaraacak untukmemaparkan hasilpenugasan

- Meminta pesertamenempelkan hasildiskusi pada dindingyang tersedia agardapat dibaca olehorang lain

- Peserta mengerjakantugas sesuaipetunjuk pada LKD4.1

- Peserta memaparkanhasil yang sudahdibuat dihadapanpeserta yang lain

- Pesertamenempelkan hasildiskusi yang sudahdibuat pada tempatyang sudahdisediakan olehpanitia

- Penugasan- Pemaparan

- Lembarankerja

- Ballpoint- Kerta HVS

secukupnya.

1’ - Meminta pesertasecara bebas siapasaja mengemukakanmakna daripermaianan yangbaru dilakukan

- Mengemukakanmakna dan artipermaianan dalamkaitannya denganpendampingan PKH

- Tanyakjawab

- Diskusi

- Pengerassuara

- Penekanan di siniadalahtumbuhnya tekaddan motivasipeserta untukmenjadipendamping yangpenuh komitmen

2 PembagianWarisan

1’ - Meminta pesertatetap dalamkelompok permainansebelumnya

- Memberikanpenjelasan tentangpermainan yang akandilakukan

- Tetap dalamkelompoksebelumnya

- Meperhatikan danmenyimakpenjelasan yangdisampaikanfasilitator

- Ceramah- Tanyak

jawab

- Pengerassuara

Page 12: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 12

2’ - Meminta pesertamendiskusikanLembar Kerja D4.2secara berkelompok

- Meminta masing-masing kelompokmemaparkan hasildiskusi

- Mengungkap kuncijawaban dan maknadibalik kasustersebut

- Pesertamendiskusikan tugassesuai petunjuk padaLK D4.2

- Peserta memaparkanhasil diskusi masing-masing kelompok

- Meperhatikan danmenyimakpenjelasan yangdisampaikanfasilitator

- Diskusi klp

- Penugasan- Pemaparan

- Ceramah- Tanyak

jawab

- Lembarankerja

- Ballpoint- Kerta plano

‘1 - Meminta pesertasecara bebas siapasaja mengemukakanmakna daripermaianan yangbaru dilakukan

- Mengemukakanmakna dan artipermaianan dalamkaitannya denganpendampingan PKH

- Tanyakjawab

- Diskusi

- Pengerassuara

3 One for All, Allfor One

1’ - Meminta pesertatetap dalamkelompok permainansebelumnya

- Memberikanpenjelasan tentangpermainan yang akandilakukan

- Tetap dalamkelompoksebelumnya

- Meperhatikan danmenyimakpenjelasan yangdisampaikanfasilitator

- Ceramah- Tanyak

jawab

- Pengerassuara

1’ - Membagi LembarKerja D4.2a

- Meminta masing-masing kelompokmengamati LK D4.2secara berkelompok

- Meminta masing-masing kelompokmengomentasi LKD4.2

- Kelompok menerimaLK D4.2a

- Kelompokmendiskusikan tugassesuai petunjuk padaLK D4.2a

- Kelompokmemaparkan hasildiskusi masing-masing kelompok

- Diskusi klp

- Penugasan- Pemaparan

- Lembarankerja

- Ballpoint- Kerta plano

1’ - Meminta pesertasecara bebas siapasaja mengemukakanmakna daripermaianan yangbaru dilakukan

- Mengemukakanmakna dan artipermaianan dalamkaitannya denganpendampingan PKH

- Tanyakjawab

- Diskusi

- Pengerassuara

b. Keyword1) Pengendalan diri2) Komitmen dalam melaksanakan tugas pendampingan

5. Kontrak Belajar (5’)a. Indikator Keberhasilan1) Adanya butir-butir kontrak belajar yang disepakati oleh peserta2) Adanya komitmen dari peserta untuk melakukan butir-butir kesepakatan

kontrak belajar yang sudah dibuat

Page 13: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 13

PerananNo

TahapanPembelajaran

Wkt

Fasilitator PesertaMetoda Media Catatan Bagi

Pelatih

1 2 3 4 5 6 7 81 Kosep Kontrak

Belajar1’ - Memberikan

penjelasan tentangkonsep Kontrakbelajar

- Menjelasakantatacara, aturan danproses pembuatankontrak belajar

- Meperhatikan danmenyimakpenjelasan yangdisampaikanfasilitator

- Ceramah- Tanyak

jawab

- Pengerassuara

- Papan tulis- Spidol

2 ProsesPembuatan

3’ - Meminta pesertauntuk menjadiinisiator ataupemimpinpembuatan kontrakbelajar sesuai denganLK D5.2

- Meminta pesertauntuk memulaipembuatan kontrakbelajar

- Mengamati danmemonitor prosespembuatan kontrakbelajar

- Mengesahkan butir-butir kesepakatankontrak belajar

- Menyampaikan kata-kata penguatantentang butir-butirkesepakatan kontrakbelajar agarditerapakan secarakonsekwen olehpeserta.

- Peserta tampil 1orang sebagaipemimpin atauinisiator pembuatankontrak belajarsesuai denganpetunjuk LK D5.2

- Memimpinpembuatan kontrakbelajar

- Melaksanakan prosespembuatan kontrakbelajar

- Menghasilan butir-butir kesepakatankontrak belajar

- Masing-masingpesertamenandatangi butir-butir kesepakatankontrak belajar

- Meperhatikan danmenyimakpenjelasan yangdisampaikanfasilitator

- Ceramah- Diskusi- Tanyak

Jawab

- Flipchat/papan tulis

- Kertas plano- Spidol- Ballpoin

1’ - Meminta pesertauntuk menempelkanbutir-butirkesepakatan kontrakbelajar pada tempatyang strategis untukselalu dapat dilihatdan diingat danselanjutnyadilaksanakan olehpeserta

- Melaksanakan butir-butir kesepakatankontrak belajarsecara konsekwentanpa beban

-

- Tempatpapaninformasi

- Berisi hal-hal yangprinsi yang dapatmenggangguproses belajarmengajar baiklangsung atautidak

b. Keyword1) Butir-butir kesepakatan2) Komitmen utk melaksanakan

Page 14: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 14

6. Pembentukan Pengurus Kelas (5’)

a. Indikator Keberhasilan1) Terpilihnya peserta yang kredibel untuk menjadi pengurus kelas.2) Kegiatan kelas dapat lebih lancar3) Terwujudnya fungsi mediasi antara peserta dengan panitia dalam proses

belajar mengajar

PerananNo

TahapanPembelajaran

Wkt

Fasilitator PesertaMetoda Media Catatan Bagi

Pelatih

1 2 3 4 5 6 7 81 Konsep

Pembentukanpengurus Kelas

10’ - Memberikanpenjelasan tentangkonsepPembentukanPengurus Kelas

- Menjelasakantatacara, aturan danproses pementukanpengurus kelas

- Meperhatikan danmenyimakpenjelasan yangdisampaikanfasilitator

- Ceramah- Tanyak

jawab

- Pengerassuara

- Papan tulis- Spidol

2 Pembentukanpengurus Kelas

5’ - Meminta pesertauntuk menjadiinisiator ataupemimpinpembentukanpengurus kelassesuai dengan LKD6.2

- Meminta pesertauntuk memulaidiskusi pembentukanpengurus kelas

- Mengamati danmemonitor prosespembentukanpengurus kelas

- Mengesahkanpengurus kelas yangsudah terbentu

- Menyampaikan kata-kata penguatan danpengesahan tentangsusunan kepengurusagar didukung danditerima secarapenuh.

- Peserta tampil 1orang sebagaipemimpin atauinisiator pembuatankontrak belajarsesuai denganpetunjuk LK D6.2

- Memimpinpembentukanpengurus kelas

- Melaksanakan prosespembentukanpengurus kelas

- Memilih pesertayang kredibel danpenuh tanggungjawab untuk menjadiKetuaKelas/PengurusKelas

- Menerima hasilkespakatan yangsudah diputuskanbersama

- Mendukungkepengurusan yangada

- Ceramah- Diskusi- Tanyak

Jawab

- Flipchat ataupapan tulis

- Kertas plano- Spidol- Kertas suara

sejumlahpeserta

- Kotak suara

Pengurusdiharapakandapatmemperlacarkegiatan kelasdan menjadijembatan antarapeserta denganpanitia

3 5’ - Meminta pesertauntuk menempelkansusunankepengurusan padatempat yangstrategis untuk dapatoleh semua pihakyang berkepentingan

- Medukungkepengurusan yangada secarakonsekwen demikeberhasilan kelas

-

- Papaninformasi

Page 15: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 15

b. Keyword

1) Kredibel

2) Bertanggung jawab dalam tugas

7. Pengakhiran (15’)

a. Indikator Keberhasilan1) Ada kesimpulan akhir yang disampaikann oleh fasilitator dan menjadi

pegangan kunci peserta2) Adanya indikator untuk mengetahu bagaimana penguasaan peserta terhadap

materi yang disampaikan

PerananNo

TahapanPembelajaran

Wkt

Fasilitator PesertaMetoda Media Catatan Bagi

Pelatih

1 2 3 4 5 6 7 81 Kesimpulan 5’ - Fasilitator

menyampaikankesimpulan ataukata-kata kuncitentang substansimateri yangdisampaikan

- Meperhatikan danmenyimakpenjelasan yangdisampaikanfasilitator

- Ceramah - Pengerassuara

- Papan tulis- Spidol

2 Evaluasi 5’ - Melakukan evaluasiterhadap pesertasesuai LK D7.2

- Mengikuti danmelaksanakan apayang diinstruksikanoleh fasilitator

- Ceramah- Tanyak

jawab

- Pengerassuara

- Papan tulis- Spidol

3 Penutup 5’ - Mengucapakansalam dan terimakasih atas partispasi,keseriusan pesertadalam mengikutiproses belajarmengajar

- Menyalami semuapeserta yang adasecara berkelilingseraya mengucapkansukses

- Menerima danmengucapakansalam kepadafasilitar atas ilmuyang diberikan

- Menyalami fasilitatordan tersenyum

- Ceramah- Tanyak

jawab

- Pengerassuara

- Penekanan padasub-sub materiyang dianggappenting

b. Keyword1) Kata kunci2) Bagaimana tingkat keberhasilan peserta

Page 16: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 16

BAHAN BACAAN D/2.1

KONSEP ICE BREAKING

1. Suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga peserta menjadikompak, akrab dan memahami secara mendalam satu sama lain.

2. Proses ini dilakukan melalui permainan-permainan yang di mulai dari yang sederhanahingga permainan yang relatif rumit.

3. Proses harus dirancang sedemikian rupa sehingga peserta yang tadinya adalah pendiamakhirnya dapat melebur ke dalam suasan kelompok yang akrab.

4. Ice breaking itu tidak disadari oleh peserta, tetapi berlangsung secara alami danbertahap dari yang ringan hingga berat.

5. Permainan Ice Breaking harus dipilih yang lebih bersifat gembira tapi bermakna.6. Peran banyak diberikan kepada peserta, sedangkan fasilitator hanya memfasilitasi.7. Tekanan semua permainan ini harus diarahkan pada pecairan suasana para pendamping

PKH, bukan tujuan lain8. Permaianan adalah hanya sebagai alat yang untuk menjadi cair, yang lebih penting dari

semua itu adalah tercipta keakraban diantara sesama peserta sehingga keakraban iniakan menjadi modal yang kuat bagi peserta dalam proses belajar selanjutnya.

LEMBAR MATERI D/2.2

PERMAINAN TEPUK PRAMUKA

1. Peserta diminta untuk membentuk lingkaran besar dan peserta tidak ada yang dibelakang lingkaran, semua berada dalam satu lingkaran besar.

2. Peserta dimintan untuk membuat tepuk pramuka 1 kali, tetapi tidak salah.3. Berikan pujian dan hukuman bagi peserta yang salah (hukuman: pantomim untuk

melakukan sesuatu).4. Ternyata banyak yang salah, kemudian fasilitator mencoba lagi karena terbukti ada

beberapa yang salah. Proses ini dilakukan berulang hingga benar-benar tidak ada yangsalah lagi.

5. Tepuk pramuka dikaitkan dengan rawut wajah peserta harus tersenyum.6. Meminta peserta untuk membuat 1 kali secara benar dan penuh semangat dengan

wajah tersenyum. Tepukan tangan diikuti dengan wajah tersenyum, tetapi bukan suaragemuruh.

7. Pola ini diulangi bila peserta melakukannya belum pas, sesuai.8. Proses ini dapat dilakukan secara berulang sesuai dengan kondisi para pendamping9. Berika refleksi atas permainan yang dilakukan. Refleksi dimulai dari peserta, kemudian

oleh fasilitator

Page 17: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 17

LAHAN BACAAN D/2.3PERMAINAN ANGIN KIRI ANGIN KANAN

1. Peserta tetap diminta untuk membentuk lingkaran besar dan peserta tidak ada yang dibelakang lingkaran.

2. Teorinya: Bila angin bertiup dari sebelah kiri tentu pohon akan bergerak ke sebelahkanan), agin bertiup dari kanan, pohon tentu bergerak ke sebelah kiri, dan seterusnya,ke depan, kebelakang dan ada namanya agin puting beliung (semua peserta bergerakpindah ke tempat lain secara cepat)

3. Fasilitator mengatakan:a. Angin kiri, maka semua peserta badanya bergerak/miring ke sebelah kanan (dengan

suara ssssst, atau apa saja yang disepakti peserta)b. Angin kanan, maka semua peserta badanya bergerak/miring ke sebelah kiri (dengan

suara uuuussstt, atau apa saja yang disepakti peserta)c. Angin belakang, maka semua peserta badanya tunduk ke depan (dengan suara

peeeeeeeett, atau apa saja yang disepakti peserta)d. Angin depan, maka semua peserta badanya bergerak ke belakang (dengan suara

wooooo, atau apa saja yang disepakti peserta).e. Agin puting beliung, maka semua peserta kucar-kacir mencari tempat baru (seperti

halnya agin punting beliung),1) syarat: peserta tidak boleh tetap diam di tempat tetapi harus mencari tempat

baru, bila tetap ditempat dianggap salah dan harus dihukum2) Tidak boleh berpindah secara gerombololan3) Peserta tidak boleh berdampingan dengan orang yang sama sebelumnya, jadi

harus pindah).a. Proses ini dapat dilakukan berulang-ulang hingga suasana pendamping

terlihat cair.4. Pada tahap kedua, fasilitator mengatakan:

a. Agin 2, maka peserta dengan cepat mencari pasangannya untuk bedua-duaan.b. Agin 5, maka peserta dengan cepat membentuk kelompok sejumlah 5 orang.c. Agin 7, maka peserta dengan cepat membentuk kelompok sejumlah 7 orang.d. Proses ini dapat dimodifikasi dengan persyarata tertentu, misalnya: laki-laki minimal

harus ada 2 dalam kelompok, atau wanita harus ada 5 dalam kelompok karenajumlah wanita lebih banyak.

e. Proses-proses seperti ini dapat dilakukan secara berulang hingga para pendampingPKH benar-benar mencair.

f. Proses ini akan lebih baik bila diikuti oleh musik.5. Berika refleksi atas permainan yang dilakukan. Refleksi akan lebih baik bila dimulai dari

peserta, kemudian fasilitator

Page 18: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 18

BAHAN BACAAN D/2.4

PERMAINAN LAGU: WOTER MELON

1. Woter melon, woter melon, papaya-papaya, banana-banana, banana-banana, jus-jus-jus (12 3 1 ! 1 2 3 1! 3 4 5. ! 3 4 5 . ! 5 6 4 3 1 ! 5 6 5 4 3 1 ! 2 5 1 . ! 2 5 1 . !

2. Dilatih lagu dulu secara bertahap hanya lagu dulu (tanpa gerakan), jadi latihannya bukansegaligus dengan gerakan.

3. Kemudian latihan gerak dan diikuti dengan lagu, gerakan lagu bebas sesuai dengankreativitas peserta.

4. Lagu dan gerak sama-sama dipraktekkan.

5. Berikan tepuk tangan atas hasil yang dilakukan

6. Berika refleksi atas permainan yang dilakukan, refleksi akan lebih baik bila dimulai daripeserta, kemudian fasilitator.

Page 19: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 19

BAHAN BACAAN D/2.5

OUT BOUND STYLE

1. Para Pendamping PKH tetap diminta untuk membentuk lingkaran besar (dengan posisiselang seling antara wanita dan laki-laki) dan peserta tidak ada yang berdiri di belakanglingkaran.

2. Kemudian para pendamping diminta berangkulan dengan posisi kedua tangandirentangkan berapa di pundak peserta yang lainnya (masing-masing tangan di ataspundak kawan).

3. Peserta diminta duduk secara bersama-sama dan perlahan dengan posisi tangan tetapberada di atas pundak teman tanpa dibuka.

4. Dalam proses ini ada peserta yang tidak dapat melakukan dan salah, ini akan menjadiperhatian dan catatan para fasilitator.

5. Berika tepuk tangan atas keberhasilan yang dicapai.6. Kemudian pada posisi duduk, masing-masing pendamping diminta untuk menggandeng

teman yang disebelahnya dengan kuat.7. Kemudian masing-masing peserta diminta untuk sama-sama berdiri dengan posisi

menggandeng temannya dan saling membantu, dengan posisi tangan tidak lepas.8. Bila proses duduk dan berdiri masih belum terlihat rapi, permainan dapat diulangi lagi

mulai dari posisi berdiri hingga duduk dan kembali berdiri lagi9. Berikan komentar dan pujian10. Berika refleksi atas permainan yang dilakukan, refleksi akan lebih baik bila dimulai dari

peserta, kemudian fasilitator.

Page 20: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 20

BAHAN BACAAN D/3.1

PERKENALAN SESAMA PENDAMPINGMELALUI PERMAINAN KARTU

1. Kartu dibuat ukuran 2 x 3 cm sebanyak jumlah peserta, seperti terlihat pada gambar dibawah.

2. Kartu terdiri dari 3-4 warna yang berbeda sesuai dengan kebutuhan3. Di bagian belakang kartu ada gambar binatang yang terdiri 5 jenis binantang yang dibuat

secara acak.4. Tiap kartu, setengah bagian ditulis potongan kata yang tidak terkait sama sekali, yang

notabene potangan kata tersebut ada pada kertas lainnya.5. Tulisan pada kartu ini menunjukkan dua kondisi yang berbeda, yaitu siang (kondisi atau

kata yang menggambarakan waktu) dan kuda (kata yang menggambarkan benda hidupbinatang)

6. Melalui kartu ini dapat diciptakan berbagai jenis permainan sesuai dengan kreativitasfasilitator.

Kartu warna kuning, merah, biru, kuninghijau (4 warna) atau warna lain

9. Cara permainan:a. Berdasarkan lawan kata:

1) Mencari teman berdasarkan pasangan kata, seperti siang dan malam.2) Bila sudah ketemu, peserta diminta untuk berkenalan dengan posisi duduk

berhadap-hadapan (materi perkenalan: nama lengkap, nama panggilan, jumlahanak, pekerjaan, alamat, dan lain-lain yang dianggap penting).

3) Kaitkan pasangan kata-kata mereka dengan konsep pendampingan PKH.4) Bila perkenalan pasangan sudah selesai, kemudaian pasangan digabung menjadi

4 pasang, kemudian berkenalan sesuai dengan poin 2) di atas.5) Bila perkenalan 4 pasang sudah selelsai, selanjutnya perkenalan kelompok

kepada peserta secara keseluruhan, dengan demikian perkenalan sesamapeserta dapat terwujud.b. Berdasarkan nama binatang:

SIANG

KUDA

Page 21: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 21

1) Membuat kebaikan / manfaat dari binatang2) Membuat suara yang menirukan suara binatang tersebut dengan penuh

semangat3) Kaitkan dengan proses pendampingan PKH yang akan dilakukan dilapangan nanti

setelah peserta selesai mengikuti diklat.4) Menirukan suara binatang secara berkelompok

c. Berdasarkan warna:1) Peserta diminta berkumpul lagi berdasarkan warna kartu yang dimiliki2) Peserta membuat yell kelompok sesuai warna3) Kaitkan makna warna dengan pendamping PKH yang akan dilakukan4) Kelompok diminta untuk menampilkan yell yang sudah dibuat.

Page 22: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 22

BAHAN BACAAN D/3.1

LOMBA LAMBANG, LAGU DAN YELL

1. Nilai : Kreativitas, pengakuan serta pengembangan bakat.2. Tugas:

1. Menggabar lambang dalam kertas plano yang besar utuk dinilai2. Mebuat lagu plesetan sesuai lambang3. Membuat Yell sesuai lambang4. Masing-masing kelompok menampilkan lambang, lagu dan yell.5. Penampilan hanya satu kali masing-masing kelompok.6. Untuk lagu dan yell masing-masing kelompok harus hafal serta berusaha

memprovokasi kelompok lain dengan cara guyonan.7. Pada saat penampilan bendera kelompok harus terlihat jelas.

3. Peralatan :a. Form penilaian dari panitia.b. Bendera kelompok

4. Evaluasi dan penilaiana. Lambang

1) Gambar Lambang yang dibuat2) Filosofi lambang.3) Kemiripan gambar lambang yang buat dengan dengan aslinya.

b. Lagua. Keaslian, belum pernah ditampilkan sebelumnya.b. Keserasian syair dan identitas, filosofi kelompok.c. Keharmonisan dengan gerak tubuh.d. Kekompakan.e. Makna lagu.

c. Yella. Keaslian, belum pernah ditampilkan sebelumnya.b. Keserasian.c. Kekompakan.d. Semangat.

d. Refleksia. Semangat dan kekompakan dari nilai tim/kelompok semakin kuat.b. Kesepakatan kelompok harus dipertahankan dan diperjuangkan serta dibela.c. Lambang, lagu dan yell adalah hal yang harus dicapai.d. Semangat kelompok utuk menjadi yang terbaik.

e. Sasarana. Permainan ini dapat dilakukan pada setiap event / kegiatan out bound mulai usia

remaja.

Page 23: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 23

BAHAN BACAAN D/3.3

LEMPAR BOLA

1. Nilai : Konsentrasi, kerjasama, etika sopan santun2. Petunjuk permainan

a. Dilakukan dengan membentuk lingkaran, setiap kelompok/team yang jumlahnyasama.

b. Tidak terdapat struktur kelompok (ketua dan lainnya).c. Pelemparan bola kepada siapa saja kecuali teman sebelah.d. Setiap peserta mengetahui nama sapaan tanpa embel-embel, seperti: bapak, ibu,

kakak, atau adik, mas, dll.e. Tahap I, pelemparan bola dilakukan oleh Fasilitator kepada peserta pertama (siapan

saja untuk menguji kesiagaan). Pada saat fasilitator melempar bola pertama,fasilitator harus menyebutkan nama sendiri kemudian nama orang yang dimaksuduntuk menerima bola yang dilempar. Misalnya ”Nama saya Bambang, bola sayalempar kepada Akmal” dan sebaliknya. Penerima bola akan mengatakan ”Terimakasih Bambang, nama saya Akmal bola saya lempar kepada Almira”, dan seterusnyahingga seluruh anggota team atau kelompok mendapatkan bagian. Orang terakhirpenerima bola mengatakan: ”Terima kasih Rudi (nama si penerima kedua terakhir)permainan selesai.

f. Tahap II, prosesnya sama dengan ronde pertama hanya saja yang dikatakan sipelempar dan penerima nama sapaan saja : ”Eko, Wati, dst. perrmainan berakhir”.

g. Satu kelompok difasilitasi oleh seorang fasilitator.

3. Peralatana. Form penilaian dari fasilitator.b. Bola plastik 1 kelompok = 1 bola, sebanyak jumlah kelompok yang terbentuk,

permainan bisa dengan multi bola.c. Stopwatch untuk masing-masing GM.d. Peluit oleh fasilitator atau masing-masing GM.

4. Evaluasia. Mengetahui nama dan mengucapkannya secara benar merupakan hal penting dalam

membangun kekompakan.b. Memanggil dengan menggunakan nama adalah sopan santun.c. Perasaan apa yang terjadi setelah mengenal betul nama-nama teman satu

tim/kelompok.d. Mengapa kerja sama bisa dilakukan tanpa ada pemimpin.

5. SasaranPermainan ini dapat dilakukan pada setiap kegiatan dinamika kelompok.

Page 24: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 24

BAHAN BACAAN D/4.1

PEMBENTUKAN KOMITMEN

WHO AM I

1. Peserta diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut secara pointer (singkatdan padat):a. Apa kelebihan saya? (3 poin)b. Apa kelemahan saya? (3 poin)c. Apa cita-cita saya?d. Tujuan hidup:

1) Apa tujuan jangka pendek saya?2) Apa tujuan jangka panjang saya?

e. Bagaimana kepuasan saya terhadap hidup yang saya jalani?

2. Pertanyaan yang sama di atas dapat ditujukan kepada RTSM sebagai peserta PKH?a. Apa kelebihan RTSM? (5 poin)b. Apa kelemahan RTSM? (5 poin)c. Apa cita-cita RTSM?d. Tujuan hidup:

1) Apa tujuan jangka pendek RTSM?2) Apa tujuan jangka panjang RTSM?

e. Bagaimana kepuasan RTSM terhadap hidup yang dijaluinya?3. Beri refleksi atas kondisi tersebut.

Page 25: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 25

BAHAN BACAAN D/4.2PEMBAGIAN HARTA WARISAN

1. Ada seorang ayah dari keluarga RTSM mempunyai 3 orang anak: Caca, Caci, danCaco. Menjelang meninggal sang ayah memberikan warisan 17 ekor sapi kepadaketiga orang anaknya tersebut dengan pembagian sebagai berikut:a. Anak yang sulung (Caca) karena anaknya banyak mendapat separuhnya (1/2).b. Anak yang kedua (Caci) karena juga sudah berkeluarga mendapat sepertiganya

(1/3).c. Anak yang ketiga (Caco) karena masih kanak-kanak mendapatkan

sepersembilannya (1/9).2. Syarat sapi tidak boleh dipotong atau dijual.3. Setelah sang ayah meninggal, ketiga kakak beradik tidak dapat membaginya, mereka

menghadap kepada seorang pendamping PKH untuk minta tolong membantu danmemfasilitasi untuk membaginya.

PERTANYAAN: BAGAIMANA CARA PENDAMPING PKH DALAMMEMBANTU RTSM TERSEBUT?

Page 26: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 26

BAHAN BACAAN D/4.3

ONE FOR ALL ALL FOR ONE

Trust your hopes, not your fears

Page 27: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 27

Tugas: Bagikan gambar ini kepada peserta, tanyakan dimana peristiwa ini terjadi, setelahitu bagikan teks “Semangat Proklamasi” berikut.

SEMANGAT PROKLAMASI

Al kisah seorang murid kelas VI Sekolah Dasar, ditugaskan oleh Kepala Sekolahnya membacaTeks Proklamasi di lapangan upacara sekolahnya pada apel peringatan HUT Proklamasi ke57. Dalam rangka mempersiapkan tugas itu si anak diperintahkan untuk mencari sendiriTeks Proklamasi pada buku sejarah yang harus disalinnya pada selembar kertas. Denganpenuh tanggung jawab anak itu mempersiapakan segala sesuatunya yang diperlukan.Karena terlambat bangun pagi lembaran Teks Prokalamsi baru disalinya pada pagi harimenjelang keberangkatannya ke sekolah untuk mengikuti apel. Ibunya mengingatkan bahwasudah saatnya dia berangkat agar tidak terlambat. Dengan terburu-buru di merampungkantugas itu, dan ternyata bisa diselesaikannya, lalu ia pun menyambar tas sekolah dan segeraberangkat untuk mengejar angkutan umum. Karena tergesa-gesa, kakinya terantuk padaakar pohon di depan rumahnya, ia terjatuh lututnya memar dan nyeri, tetapi anak itu segerabangkit berdiri lalu kembali berlari mengejar kendaraan yang sudah segera akan berangkat.

Sepagi itu cuaca rupanya tidak bersahabat, awan mendung berwarna hitam dan guruh punbersahut-sahutan ditengah petir yang menyambar. Anak itu tiba di lapangan upacarasekolahnya dan rupanya upacara telah dimulai yang ditandai dengan pengibaran SangMerah Putih dan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Sang Kepala Sekolahgelisah dan marah karena petugas pembaca Teks Proklamasi belum tiba. Menyeruak diantara barisan rapi kawan-kawan sekolahnya, pembaca cilik Teks Proklamasi itu tampil tepatpada waktunya melakukan tugasnya membaca Teks Proklamasi. Dengan suara lantang danpenuh percaya diri dia mulai membaca: PROKLAMASI…….

Tiba-tiba hujan turun dengan amat lebatnya. Seluruh peserta upacara termasuk para gurumenghindari hujan dengan membubarkan diri dan mencari tempat berteduh di bawahpohon ataupun di pinggiran atap gedung sekolah. Tinggal si anak pemberani seorang diriyang terus berupaya menyelesaikan tugasnya di tengah hujan lebat. Walaupun tulisan TeksProklamasi menjadi luntur terkena basahnya hujan, dan seragam sekolahnya basah kuyupsemangatnya tak ikut luntur dan lumer. Dengan gagahnya suara lantangnya menantanggemuruh hujan, lalu ia pun mengakhiri tugas mulianya: JAKARTA 17 AGUSTUS 1945, ATASNAMA BANGSA INDONESIA, SUKARNO …….HATTA. Gemuruh tepuk tangan kawan-kawanserta para gurunya pun meriah menyambut Sang Proklamator Cilik ……..Merdeka!!!.(Dikutib dari Iklan Bank Mandiri manyambut HUT Proklamasi ke 57 Republik Indonesia).

Tugas: Minta pandangan peserta tentang makna gambar dan narasi diatas sesuaipandangan peserta, kaitkan dengan tugas Pendampingan PKH

Page 28: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 28

LEMBAR KERJA D/3.1

PERKENALAN SESAMA PENDAMPINGMELALUI PERMAINAN KARTU

Tugas peserta1. Mencari pasangan sesuai dengan lawan kata yang ada pada kartu lalu berkenalan,

dengan materi perkenalan: nama lengkap, nama panggilan, jumlah anak, pekerjaanselama ini, alamat, dan lain-lain yang dianggap penting) .

2. Kemudian pasangan berkumpul menjadi 2 pasang (4 orang), setelah berkenalan.3. Kemudian berkumpul lagi menjadi 4 pasang (8 orang), setelah itu kembali berkenalan,

dan setelah itu memperkenalkan kelompoknya kepada kelompok lain secara bergantian.4. Kembali membentuk kelompok berdasarkan warna yang ada pada kartu dan menggali

manfaat hidup dari warna yang dimiliki.5. Terakhir membentuk kelompok berdasarkan gambar binatang yang dimiliki dan

menggali manfaat hidup dari binatang.

Fasilitator memimpin pelaksanaan refleksi tentang semua permainan yang sudah dilakukan

LEMBAR KERJA D/3.3LOMBA LAMBANG, FILOSOFI, LAGU, GERAK DAN YELL.

Tugas Peserta:1. Menggambar Lambang, membuat filosofi, membuat lagu plesetan sesuai

lambang yang dipilih, membuat gerak dan yell sesuai lambang yangdipilih

2. Menampilkan masing-masing kreativitas yang sudah dibuat oleh pesertadihadapan kelompok lainnya.

Fasilitator memimpin pelaksanaan refleksi tentang semua permainan yangsudah dilakukan.

Page 29: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 29

LEMBAR KERJA D/5.1

KONSEP PEMBENTUKANKONTRAK BELAJAR

1. Kontrak belajar adalah kesepakatan yang dibuat oleh peserta atas kesadaran bersamatanpa paksaan dari pihak mana pun yang mengatur sikap dan perilaku peserta selamamengikuti diklat sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan lancar dan tujuankurikuler diklat dapat tercapai.

2. Kontrak belajar berisi hal-hal yang prinsip yang bila mana dibiarkan akan mengganguterhadap proses belajar.

3. Kontrak belajar yang dibuat diikuti sanksi yang tegas yang membuat peserta jera untukmelanggarnya. Sanksi dibuat oleh peserta itu sendiri, sanksi dapat berupa hukumanmoral di depan kelas, dapat berupa sejumlah uang penggantian atau dalam bentuk lain.

LEMBAR KERJA D/5.2

PROSES PEMBUATAN:1. Fasilitator menjelaskan apa konsep kontrak belajar.2. Fasilitator meminta 2 orang peserta untuk tampil ke depan, 1 untuk memimpin dan 1

orang lagi sekretaris untuk menulis hasil perumusan kontrak belajar.3. Pemimpin memulai dengan brainstorming dan selanjutnya memberikan kesempatan

kepada semua peserta untuk memberikan masukan dan pemikiran-pemikiran.4. Sekretaris mencatat hasil rumusan yang disepakati.5. Rumusan dibuat dalam pointer-pointer yang jumlahnya diserahkan kepada peseta.6. Sekretaris membacakan hasil kesepaktan7. Semua peserta menandatangi hasil kesepakatan dengan dibubuhi nama yang jelas.8. Pemimpin mengahiri pembuatan kontrak belajar dan menyerahkan kembali kepada

peserta.

Refleksi1. Intinya kontrak belajar adalah upaya untuk mencegah teranggunya proses belajar

mengajar.2. Sebelum peserta dikenai sanksi oleh lembaga terlebih dahulu diingatkan oleh teman-

teman peserta yang lain.

Page 30: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 30

LEMBAR KERJA D/6.1

Konsep Pembentukan Pengurus Kelas1. Pengurus kelas adalah motivator dan motor penggerak dalam merealisasikan aspirasi,

kepentingan dan kebutuhan peserta.2. Pengurus kelas adalah wakil peserta dalam memperjuangakan kepentingan peserta

terhadap panitia penyelenggara.3. Pengerus kelas adalah jembatan atau mediator antara peserta dengan panitia dan pihak

lain.4. Pemilihan pengurus kelas harus dilakukan melalui pemungutan suara tidak boleh

aklamasi guna melatih sikap demokrasi peserta.

LEMBAR KERJA D/6.2

Proses Pembentukan Pengurus Kelas1. Fasilitator menjelasakan apa konsep, makna dan tujuan pembentukan pengurus kelas.2. Fasilitator meminta 2 orang peserta untuk tampil ke depan, 1 untuk memimpin

pertemuan dan 1 orang lagi sekretaris untuk menulis hasil pertemuan.3. Pemimpin memulai dengan brainstorming bagaimana proses pemilihan pengurus kelas

selanjutnya memberikan kesempatan kepada semua peserta untuk memberikanmasukan dan pemikiran-pemikiran.

4. Melaksanakan pemilihan Pengurus Kelas5. Sekretaris mencatat hasil kesepakatan dan susunan kepengurusan.6. Sekretaris membacakan susuan Kepengurusan Kelas7. Fasilitator mengukurhkan susunan Kepengurusan Kelas yang terbentuk.

Refleksi1. Pemilihan pengurus kelas sebagai ajang latihan untuk bersikap demokratis2. Proses pemilihan pengurus kelas sebagai ajang untuk membangun sikap demkratis.

LEMBAR KERJA D/7.1

EVALUASI PEMBELAJARAN1. Fasilitator mengamati bahwa kemampuan peserta untuk mngenal diri dan mengenal

orang lain dengan lebih baik dan lebih dalam2. Fasilitator mengamati bagaiman rasa kebersamaan diantara sesama peserta3. Fasilitator mengamati bagaimana tanggung jawab dan komitmen dalam menjalankan

tugas para peserta

Page 31: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 31

MODUL 2

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINANDALAM PERSPEKTIF PERLINDUNGAN SOSIAL

Page 32: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 32

MODUL - 2

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM PERSPEKTIFPERLINDUNGAN SOSIAL

2 JP @ 45 MENIT : 90 MENIT

Pengetahuan tentang kebijakan penanggulangan kemiskinan dalam perspektif perlindungansosial

Tujuan Umum Pembelajaran; setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta mampumemahami tentang kebijakan penanggulangan kemiskinan dalam perspektif perlindungansosial yang menjadi acuan peserta dalam menjalankan tugas program keluarga harapan.

1. Kompetensi Dasar (Tujuan Umum)

a. Peserta memahami tentang kebijakan penanggulangan kemiskinan dan PKHb. Peserta memahami tentang perlindungan sosialc. Peserta mampu mengaitkan penanggulangan kemiskinan dalam perspektif

perlindungan sosiald. Peserta memahami regulasi tentang perlindungan sosial dalam PKH

2. Pokok Bahasan

a. Sesi 1: Kebijakan Penanggulangan Kemiskinandan PKH (15 menit)

1) Deskripsi SingkatPerkembangan jumlah dan persentase penduduk miskin Indonesia sejak tahun1976 sampai dengan tahun 2011 telah menunjukkan tren penurunan yang cukupsignifikan. Pada tahun 1976, lebih dari 54 juta penduduk Indonesia (sekitar 40persen) berada di bawah garis kemiskinan. Selama dua dekade pembangunan telahterjadi peningkatan kesejahteraan sehingga menjadi 22,5 juta jiwa (13,7 persen).Namun demikian adanya krisis ekonomi telah meningkatkan jumlah pendudukmiskin hingga menjadi 49,5 juta jiwa (hampir 25 persen) pada tahun 1998..

2) Indikator Keberhasilan (Tujuan Khusus)Peserta diklat memahami dan mampu menjelaskan tentang:a) Pengertianperkembangan kemiskinan di Indonesia.b) Pemahaman konsep perkembangan program penanggulangan kemiskinan.c) Pemahaman Pengentasan Kemiskinan Berbasis TIK

Page 33: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 33

3) Materia) Bahan bacaan 2.1 – Perkembangan Kemiskinan di Indonesiab) Bahan bacaan 2.2 – Konsep Perkembangan Program Penanggulangan

Kemiskinanc) Bahan bacaan 2.3 – Pengentasan Kemiskinan Berbasis Teknologi Informasi

dan Komunikasi (TIK)4) Proses Pembelajaran

Kegiatan ini akan dibagi menjadi tiga bagian.Bagian A - Bekerja secara individualBagian B - Bekerja dalam kelompokBagian C - Presentasi Kelompok

PerananNo. Kegiatan/Tahapan

Pembelajaran

Waktu(dlm

menit) Fasilitator PesertaMetoda

Pembelajaran

Catatan bagiFasilitator

1 2 3 5 4 6 71. Bagian A – Bekerja

secara individualApa yang anda ketahuitentang Kebijakanpenanggulangankemiskinan dan PKH diIndonesia? Tuliskanide-ide anda padakertas metaplanwarna-warni.

2’ Bertanya danmembagikanmeta plan

Menulis tentangKebijakanpenanggulangankemiskinan danPKHdi Indonesia

Penugasan Batasi kalimat-kalimattentangKebijakanpenanggulangankemiskinan danPKH di Indonesiatidak lebih darisatu kalimatpendek.

2. Bagian B - Bekerjadalam kelompokFasilitator akanmenugaskan kepadakelompok untukmengidentifikasiKebijakanpenanggulangankemiskinan dan PKH diIndonesia yangterdapat pada bahanbacaan 2.2. dan 2.3.Setelah itu kaitkandengan issue-issueberkaitan dengan PKH.Tuliskan dalam lembarmatriks seperti berikutini dengan melihatlembar kerja 2.1.

7’ Menugaskankerja kelompok

Mengerjakantugas kelompok

Penugasan Kelompok terdiridari 5-6 orang

3. Bagian C – PresentasiKelompokKelompok akanmemperoleh waktuselama 5 menit untukmempresentasikangagasan

5’ Memimpinpresentasi

Presentasi olehsalah satupeserta

Presentasi Setiap kelompokmelakukanprsentasi 5 menit

Page 34: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 34

5) Kata-kata Kunci Kemiskinan Penanggulangan Program Keluarga Harapan (PKH)

6) Kesimpulana. Kebijakan = kepandaian; kemahiran; kebijaksanaan; rangkaian konsep dan asas

yg menjadi garis besar dan dasar rencana dl pelaksanaan suatu pekerjaan,kepemimpinan, dan cara bertindak (tt pemerintahan, organisasi, dsb);pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, atau maksud sbg garis pedoman untukmanajemen dl usaha mencapai sasaran; garis haluan: - Pemerintah mengenaimoneter perlu dibahas oleh DPR;

b. Penanggulangan = proses, cara, perbuatan menanggulangic. PKH = suatu program pengentasan kemiskinan

7) Evaluasia. Apa arti kebijakan, penanggulangan dan PKH?b. Proses diskusi

8) ReferensiAulia, Tessa F. (2009). Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan dan Kemiskinan

Aspek Sosial Budaya. Jakarta: Draft Laporan Final Hibah MultidisiplinUniversitas Indonesia.

Franz Magnis-Suseno, (1991). Etika Politik, Jakarta: PT Gramedia.Ichsan Malik dkk, (2003). Menyeimbangkan Kekuatan: Pilihan Strategi

Menyelesaikan Konflik Atas Sumber Daya Alam. Jakarta: Yayasan Kemala.Kementerian PPN/Bappenas, (2012). Rencana Aksi Nasional Program

Penanggulangan Kemiskinan (RAN-PPK) 2012–2014. Jakarta: KementerianPPN/Bappenas.

Maurice Duverger, (2003). Sosiologi Politik. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.Midgley, James (2005). Pembangunan Sosial. Jakarta: Diperta Depag RI.Mulya Lubis, Todung. (1986). Bantuan Hukum dan Kemiskinan Struktural. Jakarta:

LP3ESSuharto, Edi. (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian

Strategis Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: RefikaAditama.

Suharto, Edi. (2007). Kebijakan Sosial sebagai Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.Supriatna, Tjahya. (1997). Birokrasi Pemberdayaan dan Pengentasan Kemiskinan.

Bandung: Humaniora Utama Press.William outhwaite, (2008). Kamus Lengkap Pemikiran Sosial Modern, ed. 2, Jakarta:

kencana.

Page 35: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 35

b. Sesi 2: Perlindungan Sosial (25 menit)

1) Deskripsi SingkatPerlindungan sosial merupakan segala bentuk kebijakan dan intervensi publik yangdilakukan untuk merespon beragam resiko, kerentanan dan kesengsaraan, baikyang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial, terutama yang dialami oleh merekayang hidup dalam kemiskinan. Karakter atau nuansa “publik” dalam pengertian inimenunjuk pada suatu tindakan kolektif, yakni penghimpunan dan pengelolaansumberdaya berdasarkan prinsip gotong royong dan kebersamaan, yang dilakukanbaik oleh lembaga-lembaga pemerintah, non-pemerintah, maupun kombinasi darikedua sektor tersebut.

2) Indikator KeberhasilanPeserta diklat memahami mampu menjelaskan tentang:a) Resiko yang dialami manusia, sehingga terhindar dari kesengsaraan yang barah

dan berkepanjangan.b) Kemampuan kelompok-kelompok rentan dalam menghadapi dan keluar dari

kemiskinan, kesengsaraan, dan ketidakamanan sosial-ekonomi.c) Kemungkinan kelompok-kelompok miskin untuk memiliki standar hidup yang

bermartabat, sehingga kemiskinan tidak diwariskan dari satu generasi kepadagenerasi lainnya.

3) Materia) Bahan bacaan 2.4 –Konsep dasar Perlindungan Sosialb) Bahan bacaan 2.5 – Elemen Perlindungan Sosial

4) Proses PembelajaranKegiatan ini akan dibagi menjadi tiga bagian.Bagian A - Bekerja secara individualBagian B - Bekerja dalam kelompokBagian C - Presentasi Kelompok

PerananNo. Kegiatan/Tahapan

Pembelajaran

Waktu(dlm

menit) Fasilitator PesertaMetoda

Pembelajaran

Catatan bagiFasilitator

1 2 3 5 4 6 71. Bagian A – Bekerja

secara individualApa yang anda ketahuitentang PerlindunganSosial? Tuliskan ide-ide anda pada kertasmetaplan warna-warni.

5’ Bertanya danmembagikanmeta plan

Menulis tentangPerlindunganSosial

Penugasan Batasi kalimat-kalimattentangPerlindunganSosial tidak lebihdari satu kalimatpendek.

2. Bagian B - Bekerjadalam kelompokFasilitator akan

15’ Menugaskankerja kelompok

Mengerjakantugas kelompok

Penugasan Kelompok terdiridari 5-6 orang

Page 36: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 36

menugaskan kepadakelompok untukmengidentifikasiPerlindungan Sosialyang terdapat padabahan bacaan2.4Setelah itu kaitkandengan issue-issueberkaitan denganresiko sosial. Tuliskandalam lembar matriksseperti berikut inidengan melihatlembar kerja 2.5.

3. Bagian C – PresentasiKelompokKelompok akanmemperoleh waktuselama 5 menit untukmempresentasikangagasan

5’ Memimpinpresentasi

Presentasi olehsalah satupeserta

Presentasi Setiap kelompokmelakukanprsentasi 5 menit

5) Kata-kata Kunci Perlindungan sosial Resiko sosial Program-program Perlindungan Sosial

6) KesimpulanPerlindungan Sosial dalam PKH sangat bersinggungan dengan resiko sosial,kerentanan dan kesetaraan gender.

7) EvaluasiProses diskusi dan presentasi.

8) ReferensiAsian Development Bank (ADB) (2005). Social Protection Strategy, Manila: ADB.BPS-Statistics, Bappenas, dan UNDP (2001). Indonesia Human Development Report,

2001 (Towards a New Consensus: Democracy and Human Development inIndonesia). Jakarta: BPS-Statistics, Bappenas, UNDP.

Suharto, Edi (2007). Meretas Kebijakan Sosial Pro-Poor: Menggagas PelayananSosial yang berkeadilan. Makalah yang disampaikan pada SemilokaMenggagas Model Pelayanan Sosial Berkeadilan, Jurusan Ilmu Sosiatri, FisipolUniversitas Gadjah Mada Yogyakarta, Hotel Saphier Yogyakarta, 11September 2007.

Suharto, Edi (2009). Kemiskinan dan Perlindungan Sosial di Indonesia: MenggagasModel Jaminan Sosial Universal Bidang Kesehatan. Bandung: CV. Alfabeta

Page 37: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 37

c. Sesi 3: Penaggulangan Kemiskinan dalam Perspektif Perlindumngan Sosial (30 menit)

1) Deskripsi SingkatPerlindungan sosial merupakan elemen penting dalam strategi kebijakan sosialuntuk menurunkan tingkat kemiskinan serta memperkecil kesenjanganmultidimensional. Dalam arti luas, perlindungan sosial mencakup seluruh tindakan,baik yang dilakukan oleh pemerintah, pihak swasta, maupun masyarakat, gunamelindungi dan memenuhi kebutuhan dasar, terutama kelompok miskin danrentan dalam menghadapi kehidupan yang penuh dengan resiko; sertameningkatkan status sosial dan hak kelompok marginal di setiap negara.

2) Indikator KeberhasilanPeserta diklat mampu menjelaskan dan menyusun tentang:a) Mengapa Perlindungan Sosialb) Mengapa Jaminan Kesehatanc) Dimensi Kemiskinan

3) Materia) Bahan bacaan 2.6 - Konsep Penaggulangan Kemiskinanb) Bahan bacaan 2.7 - Perspektif Perlindungan Sosial

4) Proses PembelajaranKegiatan ini akan dibagi menjadi lima bagian.Pada Bagian A - Fasilitator berceramah tentang “Perspektif Perlindungan Sosial”Pada Bagian B - Fasilitator membedah “Konsep Penanggulangan Kemiskinan”Pada Bagian C - Bedah Jaminan KesehatanPada Bagian D - Adaptasi Perlindungan Sosial ke konsep Penanggulangan

Kemiskinan Diskusi PKHPeranan

No. Kegiatan/TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit) Fasilitator PesertaMetoda

Pembelajaran

Catatanbagi

Fasilitator1 2 3 5 4 6 71. Pada Bagian A, Fasilitator

memberikan ceramahdengan mengacu padaLembar Acuan 1:“Perspektif PerlindunganSosial” yang diikuti dengantanya jawab peserta.

5’ BerceramahMenjawabpertanyaanpeserta

MendengarkanBertanya

Ceramah Fasilitatormenyiapkanbahanpresentasi .

2. Pada Bagian B, Fasilitatorakan membedah konseppenanggulangankemiskinan denganmenggunakan bahanbacaan 5. “KonsepPenanggulanganKemiskinan” yang diikutidengan tanya jawab.

5’ Berceramah Bertanya Ceramah

Page 38: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 38

3. Pada Bagian C, Fasilitatormembagi kelompokdengan anggota 2 orangdan melakukan bedahjaminan kesehatanmenggunakan LembarAcuan 3. Setiap kelompokakan mendapatkan tugasanalisa 1-2 kasus.

10’ Memimpindiskusi bedahJaminanKesehatan

Berpasangandengan seorangteman

Diskusiberpasangan

Pasangan bisadengan temanyang duduk disebalahnyaatau secaraacak.

4. Pada Bagian D, Fasilitatorkembali menugaskankepada kelompok yangsama untuk melakukanproses adaptasiperlindungan sosialmenjadi penanggulangankemiskinan denganmenggunakan acuan RAN-PPK 2012-2014.

10’’ MemimpinDiskusi

Berdiskusi Diskusiberpasangan

5) Kata-kata Kunci Perlindungan Sosial Penanggulangan Kemiskinan

6) KesimpulanKemiskinan merupakan masalah sosial yang bersifat global. Artinya kemiskinanmerupakan masalah yang harus dihadapi dan menjadi perhatian banyak orang didunia. Meskipun dalam tingkatan yang berbeda, tidak ada satu pun negara se jagatraya ini yang “kebal” dari kemiskinan. Semua negara di dunia ini sepakat bahwakemiskinan merupakan problema kemanusiaan yang menghambat kesejahteraandan peradaban dan setuju bahwa kemiskinan harus dan bisa ditanggulangi.

7) EvaluasiProses presentasi dan diskusi

8) ReferensiAsian Development Bank (ADB) (2005). Social Protection Strategy. Manila: ADB.Compton & Galaway (1979).Social Work Processes, Illionis : The Dorsey Press.Eko, Sutoro (2006). Menuju Kesejahteraan Rakyat Melalui Rute Desentralisasi,

makalah disampaikan pada Seminar: Mengkaji Ulang Relevansi WelfareState dan Terobosan melalui Desentralisasi-Otonomi di Indonesia, Institutefor Research and Empowerment (IRE) Yogyakarta dan PerkumpulanPrakarsa Jakarta, bertempat di Wisma MM Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta 25 Juli 2006.

Iskandar, Jusman (1992).Filsafat dan Etika Pekerjaan Sosial, Bandung : KOPMASTKS.

Page 39: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 39

John, Marei (2002). Social Protection in Southeast and East Asia: Towards aComprehenshive Picture, in Efried Adam, Michael von Hauff, and John Marei(eds), Social Protection in Southeast and East Asia. Singapore: FriedrichEbert Stiftung, pp.7-14.

Jurnal Analisis Sosial (2003). Perempuan Kemiskinan dan Pengambilan Keputusan.Bandung: Akatiga.

Noerdin, Edriana (2006). Potret Kemiskinan Perempuan: Strategi PengentasanKemiskinan Berbasis Gender. Jakarta: Women Research Institute.

d. Sesi 4: Regulasi dalam Perlindungan Sosial dan PKH (10 menit)

1) Deskripsi SingkatBadan Pusat Statistik (BPS) telah menyelesaiakan Data Terpadu Rumah TanggaSasaran (RTS) berdasarkan hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS).Data RTS penting dalam proses pembangunan, antara lain terkait programperlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan. Dengan data RTS, sekarangsektor pemerintah memiliki kepastian dalam pengambilan kebijakan selanjutnya.Data RTS merupakan justifikasi utama ketika instansi sektoral akanmenggelontorkan program perlindungan sosial pada kawasan tertentu. Keputusanprogram penanggulangan kemiskinan selalu berdasar pada jumlah populasipenanganan yang berada pada kawasan terpilih. Keluarga yang telah masuk dataRTS, pada gilirannya, diikutkan sebagai peserta suatu program perlindungan sosialdalam kebijakan penanggulangan kemiskinan.

2) Indikator KeberhasilanPeserta diklat memahami mampu menjelaskan tentang:a) Pengertian “Perlindungan sosial”, “RTS”, dan “RTSM”b) Pemahaman tentang PKH

3) Materia) Bahan bacaan 2.8–Penyempurnaan Data RTS melalui PPLS 2011b) Bahan bacaan 2.9 – Konsep Dasar PKH

4) Proses PembelajaranKegiatan ini akan dibagi menjadi dua bagian.Pada Bagian A- Fasilitator akan berceramah penyempurnaan data RTS melalui

PPLS 2011Pada Bagian B - Fasilitator akan berceramah konsep dasar PKH.

Page 40: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 40

PerananNo. Kegiatan/Tahapan

Pembelajaran

Waktu(dlm

menit) Fasilitator PesertaMetoda

Pembelajaran

Catatanbagi

Fasilitator1 2 3 5 4 6 7

1. Pada Bagian A, Fasilitatormemberikan ceramahdengan mengacu padaLembar Acuan 2.8:“Penyempurnaan Data RTSmelalui PPLS 2011” yangdiikuti dengan tanya jawabpeserta.

5’ BerceramahMenjawabpertanyaanpeserta

MendengarkanBertanya

Ceramah Fasilitatormenyiapkanbahanpresentasi .

2. Pada Bagian B, Fasilitatorakan membedah konseppenanggulangankemiskinan denganmenggunakan bahanbacaan 2.9. “KonsepPenanggulanganKemiskinan melalui PKH”yang diikuti dengan tanyajawab.

5’ BerceramahMenjawabpertanyaanpeserta

MendengarkanBertanya

Ceramah Fasilitatormenyiapkanbahanpresentasi .

5) Kata-kata Kunci Data RTS dari PPLS 2011 Konsep PKH

6) KesimpulanData RTS pada PKH dalam pendampingan PKH sangat bersinggungan denganregulasi perlindungan sosial.

7) EvaluasiProses diskusi dan presentasi.

8) ReferensiFriedmann, John. 1994. Empowerment, The Politics of Alternative Development.

Blackwell Publisher. Cambridge.Giddens, Anthony. 2000. The Third Way : Jalan Ketiga Pembaharuan Demokrasi

Sosial (terjemahan Ketut Arya mahardika) Jakarta : Gramedia PustakaUtama.

Sumodiningrat, Gunawan. 2003. Kebijakan Penanggulangan KemiskinanIndonesia 2003: Agenda Kini Dan Ke Depan. Jakarta: KomitePenanggulangan Kemiskinan.

Suharto, Edi. 1997. Pembangunan, Kebijakan Sosial dan Pekerjaan Sosial :Spektrum Pemikiran. Bandung : Lembaga Studi Pembangunan STKS.

----------------. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung :Refika Aditama

Setiana, L. 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Bogor :Ghalia Indonesia.

Tjokrowinoto, Moeljarto. 2001. Pembangunan Dilema dan Tantangan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Page 41: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 41

LEMBAR KERJA 2.1

METAPLAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BAGI PERLINDUNGAN SOSIAL &PEMBERDAYAAN SOSIAL KELUARGA SANGAT MISKIN

a. Langkah/program apa yang dianggap tepat menurut anda yang seharusnya dilakukanPEMERINTAH bagi upaya perlindungan sosial dan pemberdayaan sosial keluargasangat miskin menurut anda. Tuliskan dua kata dengan huruf cetak pada lembarkertas yang tersedia untuk masing-masing peserta bagi PERLINDUNGAN SOCIAL, dantuliskan pula dua kata bagi PEMBERDAYAAN SOSIAL. Contoh: ketrampilan praktisATAU bantuan modal, dan atau lain-lainnya.Selanjutnya tempelkan masing-masing lembar kertas yang telah dituliskan tsb padawhiteboard yang tersedia, selanjutnya kelompokkan berdasarkankesamaan/kemiripan masing-masing ide menjadi satu.

b. Sebutkan satu instansi yang menurut anda HARUS terlibat/dilibatkan dalammenunjang keberhasilan upaya PERLINDUNGAN SOSIAL dan PEMBERDAYAAN SOSIALkeluarga sangat miskin tersebut dan tuliskan pada lembar kertas tentang instansiyang dimaksud tersebut, baik bagi kebijakan PERLINDUNGAN SOSIAL, dan tuliskanpula dua kata bagi kebijakan PEMBERDAYAAN SOSIAL. Contoh: kementerian AgamaATAU kementerian Transmigrasi, dan atau lain-lainnya.Selanjutnya tempelkan masing-masing lembar kertas yang telah dituliskan tsb padawhiteboard yang tersedia, selanjutnya kelompokkan berdasarkankesamaan/kemiripan masing-masing ide menjadi satu.

c. Tuliskan bentuk implementatif dari Pengembangan masyarakat yang dianggap tepatdengan pelibatan masyarakat bagi keberhasilan pengentasan kemiskinan melaluiPERLINDUNGAN SOSIAL dan PEMBERDAYAAN SOSIAL keluarga sangat miskintersebut menurut anda. Selanjutnya tempelkan masing-masing lembar kertas yangtelah dituliskan tsb pada whiteboard yang tersedia, selanjutnya kelompokkanberdasarkan kesamaan/kemiripan masing-masing ide menjadi satu.

Lakukan langkah-langkah pada a, b dan c tersebut secara sistematis dan berurut denganmeletakkan masing-masing lembar kertas yang telah diisi peserta pada matriks/tabelsebagaimana berikut ini:

Page 42: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 42

NOKEBIJAKAN SOSIAL

PEMERINTAHLANGKAH/PROGRAM (a)

INSTANSI YANGTERLIBAT (b)

IMPLEMENTASIPENGEMBANGAN MASYARAKAT

DENGAN PELIBATANMASYARAKAT ©

1 2 3 4 5

I. PERLINDUNGANSOSIAL

II. PEMBERDAYAANSOSIAL

Page 43: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 43

MODUL 3

NILAI-NILAI PROGRAM KELUARGA HARAPAN

Page 44: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 44

MODUL 3

NILAI-NILAI DASAR PROGRAM KELUARGA HARAPAN

2 JP @ 45 MENIT : 90 MENIT

Tujuan Umum Kebijakan NasionalMeningkatkan kesejahteraan bagi mereka yang sedang mengalami “musibah”.

Beberapa Dimensi “Musibah:”- Mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan baik itu kronis maupun transitory.- Mereka yang rentan terhadap goncangan.- Mereka yang tidak mempunyai akses terhadap kebutuhan dasar: kesehatan,

pendidikan, pangan dan gizi, perumahan.- Memperbaiki kesenjangan, ketidakberdayaan, dan social exclusion.- Mereka yang terkena bencana alam.

Potensi Pemberian PKH1. Memberikan income effect kepada rumah tangga miskin.

-> Mengurangi kemiskinan dan kesenjangan.2. Memberikan price effect terhadap human capital dari si anak.

-> Meningkatkan kapasitas pendapatan dari si anak di masa depan.3. Memberikan kepastian kepada si anak akan masa depannya.

->Insurance effect – child human capital.4. Merubah perilaku yang lebih kondusif bagi peningkatan kesejahteraan keluarga di

bidang kesehatan dan pendidikan

Tujuan PKH1. Mengurangi kemiskinan.2. Meningkatkan kualitas manusia, khususnya berkaitan dengan pencapaian MDG,

yaitu pengurangan angka kematian bayi dan peningkatan kesehatan ibu hamil.3. Mengurangi pekerja anak

Program keluarga Harapan (PKH) merupakan suatu program penanggulangan kemiskinan.Kedudukan PKH merupakan bagian dari program-program penanggulangan kemiskinanlainnya. PKH berada di bawah koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan(TKPK), baik di Pusat maupun di daerah. Oleh sebab itu akan segera dibentuk TimPengendali PKH dalam TKPK agar terjadi koordinasi dan sinergi yang baik.

PKH merupakan program lintas Kementerian dan Lembaga, karena aktor utamanya adalahdari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Departemen Sosial, DepartemenKesehatan, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, Departemen Komunikasi

Page 45: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 45

dan lnformatika, dan Badan Pusat Statistik. Untuk mensukseskan program tersebut, makadibantu oleh Tim Tenaga ahli PKH dan konsultan World Bank.

Program Keluarga Harapan (PKH) sebenamya telah dilaksanakan di berbagai negara,khususnya negara-negara Amerika Latin dengan nama program yang bervariasi. Namunsecara konseptual, istilah aslinya adalah Conditional Cash Transfers (CCT), yangditerjemahkan menjadi Bantuan Tunai Bersyarat. Program ini "bukan" dimaksudkan sebagaikelanjutan program Subsidi Langsung Tunai (SLT) yang diberikan dalam rangka membanturumah tangga miskin mempertahankan daya belinya pada saat pemerintah melakukanpenyesuaian harga BBM. PKH lebih dimaksudkan kepada upaya membangun sistemperlindungan sosial kepada masyarakat miskin.

APA ARTI PROGRAM KELUARGA HARAPAN?Program Keluarga Harapan (PKH) adalah suatu program yang memberikan bantuan tunaikepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RSTM), jika mereka memenuhi persyaratan yangterkait dengan upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM), yaitu pendidikandan kesehatan.

Tujuan utama dari PKH adalah untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitassumberdaya manusia terutama pada kelompok masyarakat miskin. Tujuan tersebutsekaligus sebagai upaya mempercepat pencapaian target MDGs. Secara khusus, tujuan PKHterdiri atas: (1) Meningkatkan kondisi sosial ekonomi RTSM; (2) Meningkatkan tarafpendidikan anak-anak RTSM; (3) Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil, ibunifas, dan anak di bawah 6 tahun dari RTSM; (4) Meningkatkan akses dan kualitas pelayananpendidikan dan kesehatan, khususnya bagi RTSM.

SIAPAKAH SASARAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN?Sasaran atau Penerima bantuan PKH adalah Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yangmemiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak usia 0-15 tahun dan/atau ibu hamil/nifasdan berada pada lokasi terpilih. Penerima bantuan adalah lbu atau wanita dewasa yangmengurus anak pada rumah tangga yang bersangkutan (jika tidak ada lbu maka: nenek,tante/ bibi, atau kakak perempuan dapat menjadi penerima bantuan). Jadi, pada kartukepesertaan PKH pun akan tercantum nama ibu/wanita yang mengurus anak, bukan kepalarumah tangga. Untuk itu, orang yang harus dan berhak mengambil pembayaran adalahorang yang namanya tercantum di Kartu PKH.

Calon Penerima terpilih harus menandatangani persetujuan bahwa selama merekamenerima bantuan, mereka akan: (1) Menyekolahkan anak 7-15 tahun serta anak usia 16-18tahun namun belum selesai pendidikan dasar 9 tahun wajib belajar; (2) Membawa anak usia0-6 tahun ke fasilitas kesehatan sesuai dengan prosedur kesehatan PKH bagi anak; dan (3)Untuk ibu hamil, harus memeriksakan kesehatan diri dan janinnya ke fasilitats kesehatansesuai dengan prosedur kesehatan PKH bagi lbu Hamil.

Page 46: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 46

KOMPONEN APA SAJA YANG MENJADI FOKUS PROGRAM KELUARGA HARAPAN?Dalam pengertian PKH jelas disebutkan bahwa komponen yang menjadi fokus utama adalahbidang kesehatan dan pendidikan. Tujuan utama PKH Kesehatan adalah meningkatkanstatus kesehatan ibu dan anak di Indonesia, khususnya bagi kelompok masyarakat sangatmiskin, melalui pemberian insentif untuk melakukan kunjungan kesehatan yang bersifatpreventif (pencegahan, dan bukan pengobatan).

Seluruh peserta PKH merupakan penerima jasa kesehatan gratis yang disediakan olehprogram Askeskin dan program lain yang diperuntukkan bagi orang tidak mampu.Karenanya, kartu PKH bisa digunakan sebagai alat identitas untuk memperoleh pelayanantersebut.

Komponen pendidikan dalam PKH dikembangkan untuk meningkatkan angka partisipasipendidikan dasar wajib 9 tahun serta upaya mengurangi angka pekerja anak pada keluargayang sangat miskin. Anak penerima PKH Pendidikan yang berusia 7-18 tahun dan belummenyelesaikan program pendidikan dasar 9 tahun harus mendaftarkan diri di sekolah formalatau non formal serta hadir sekurang-kurangnya 85% waktu tatap muka.

Setiap anak peserta PKH berhak menerima bantuan selain PKH, baik itu program nasionalmaupun lokal. Bantuan PKH BUKANLAH pengganti program-program lainnya karenanyatidak cukup membantu pengeluaran lainnya seperti seragam, buku dan sebagainya. PKHmerupakan bantuan agar orang tua dapat mengirim anak-anak ke sekolah.

MENGAPA PROGRAM KELUARGA HARAPAN DIPERLUKAN?Tujuan utama PKH adalah membantu mengurangi kemiskinan dengan cara meningkatkankualitas sumber daya manusia pada kelompok masyarakat sangat miskin. Dalam jangkapendek, bantuan ini membantu mengurangi beban pengeluaran RTSM, sedangkan untukjangka panjang, dengan mensyaratkan keluarga penerima untuk menyekolahkan anaknya,melakukan imunisasi balita, memeriksakan kandungan bagi ibu hamil, dan perbaikan gizi,diharapkan akan memutus rantai kemiskinan antargenerasi.

BERAPA BESAR BANTUANNYA?Besaran bantuan tunai untuk peserta PKH bervariasi tergantung jumlah anggota keluargayang diperhitungkan dalam penerimaan bantuan, baik komponen kesehatan maupunpendidikan. Besaran bantuan ini di kemudian hari bisa berubah sesuai dengan kondisikeluarga saat itu atau bila peserta tidak dapat memenuhi syarat yang ditentukan.

Page 47: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 47

Skenario Bantuan Bantuan per RTSM per tahunBantuan tetap Rp. 200.000Bantuan bagi RTSM yang memiliki:a. Anak usia di bawah 6 tahun

Rp. 800.000

b. Ibu hamil/menyusuic. Anak usia SD/MId. Anak usia SMP/MTsRata-rata bantuan per RTSMBantuan minimum per RTSMBantuan maksimum per RTSM

Rp. 800.000Rp. 400.000Rp. 800.000

Rp. 1.390.000Rp. 600.000

Rp. 2.200.000

Catatan:Bantuan terkait kesehatan berlaku bagi RTSM dengan anak di bawah 6 tahun dan/atau ibuhamil/nifas. Besar bantuan ini tidak dihitung berdasarkan jumlah anak. Besar bantuan adalah 16%rata-rata pendapatan RTSM per tahun. Batas minimum dan maksimum adalah antara 15-25%pendapatan rata-rata RTSM per tahun.

KAPAN DAN DI MANA PROGRAM KELUARGA HARAPAN DILAKSANAKAN?PKH mulai dilaksanakan di Indonesia pada tahun 2007 dan diharapkan dapat dilaksanakansecara berkesinambungan, setidaknya hingga tahun 2015. Tahun 2007 merupakan tahapawal pengembangan program atau tahap uji coba. Tujuan uji coba adalah untuk mengujiberbagai instrumen yang diperiukan dalam pelaksanaan PKH, seperti antara lain metodepenentuan sasaran, verifikasi persyaratan, mekanisme pembayaran, dan pengaduanmasyarakat.

Pada tahun 2007 ini akan dilakukan uji coba di 7 provinsi dengan jumlah sasaran programsebanyak 500.000 RTMS. Ketujuh provinsi tersebut adalah: Sumatera Barat, DKI Jakarta,Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Timur.

Apabila tahap uji coba ini berhasil, maka PKH akan dilaksanakan setidaknya sampai dengantahun 2015. Hal ini sejalan dengan komitmen pencapaian Millenium Development Goals(MDGs), mengingat sebagian indikatornya juga diupayakan melalui PKH. Selama periodetersebut, target peserta secara bertahap akan ditingkatkan hingga mencakup seluruh RSTMdengan anak usia pendidikan dasar dan ibu hamil/nifas.

PIHAK MANA SAJAKAH YANG TERKAIT DALAM PROGRAM KELUARGA HARAPAN?PKH dilaksanakan oleh UPPKH Pusat, UPPKH Kabupaten/Kota dan Pendamping PKH. Masing-masing pelaksana memegang peran penting dalam menjamin keberhasilan PKH. Merekaadalah:

UPPKH Pusat - merupakan badan yang merancang dan mengelola persiapan danpelaksanaan program. UPPKH Pusat juga melakukan pengawasan perkembangan yangterjadi di tingkat daerah serta menyediakan bantuan yang dibutuhkan.

Page 48: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 48

UPPKH Kab/Kota - melaksanakan program dan memastikan bahwa alur informasi yangditerima dari kecamatan ke pusat dapat berjalan dengan baik dan lancar. UPPKH Kab/Kotajuga berperan dalam mengelola dan mengawasi kinerja pendamping serta memberibantuan jika diperlukan

Pendamping - merupakan pihak kunci yang menjembatani penerima manfaat dengan pihak-pihak lain yang terlibat di tingkat kecamatan maupun dengan program di tingkatkabupaten/kota. Tugas Pendamping termasuk didalamnya melakukan sosialisasi,pengawasan dan mendampingi para penerima manfaat dalam memenuhi komitmennya.

Dalam pelaksanaan PKH terdapat Tim Koordinasi yang membantu kelancaran program ditingkat provinsi dan PT Pos yang bertugas menyampaikan informasi berupa undanganpertemuan, perubahan data, pengaduan dan seterusnya serta menyampaikan bantuan ketangan penerima manfaat langsung.

Selain tim ini, juga terdapat lembaga lain di luar struktur yang berperan penting dalampelaksanaan kegiatan PKH, yaitu lembaga pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan ditiap kecamatan dimana PKH dilaksanakan.

BAGAIMANA PERAN PENDAMPING PROGRAM KELUARGA HARAPAN?Pendamping merupakan aktor penting dalam mensukseskan PKH. Pendamping adalahpelaksana PKH di tingkat kecamatan. Pendamping diperlukan karena:1. Sebagian besar orang miskin tidak memiliki kekuatan, tidak memiliki suara dan

kemampuan untuk memperjuangkan hak mereka yang sesungguhnya. Merekamembutuhkan pejuang yang menyuarakan mereka, yang membantu merekamendapatkan hak.

2. UPPKH Kabupaten/Kota tidak memiliki kemampuan melakukan tugasnya di seluruhtingkat kecamatan dalam waktu bersamaan. Petugas yang dimiliki sangat terbatassehingga amatlah sulit mendeteksi segala macam permasalahan dan melakukan tindaklanjut dalam waktu cepat. Jadi pendamping sangat dibutuhkan. Pendamping adalahpancaindera PKH.

Jumlah pendamping disesuaikan dengan jumlah peserta PKH yang terdaftar di setiapkecamatan. Sebagai acuan, setiap pendamping mendampingi kurang lebih 375 RTSMpeserta PKH. Selanjutnya tiap-tiap 3-4 pendamping akan dikelola oleh satu koordinatorpendamping. Pendamping menghabiskan sebagian besar waktunya dengan melakukankegiatan di lapangan, yaitu mengadakan pertemuan dengan Ketua Kelompok, berkunjungdan berdiskusi dengan petugas pemberi pelayanan kesehatan, pendidikan, pemuka daerahmaupun dengan peserta itu sendiri. Pendamping juga bisa ditemui di UPPKHKabupaten/Kota, karena paling tidak sebulan sekali untuk menyampaikan pembaharuan danperkembangan yang terjadi di tingkat kecamatan.

Lokasi kantor pendamping sendiri terletak di UPPKH Kecamatan yang berada di kantorcamat, atau di kantor yang dekat dengan PT POS daniatau kantor kecamatan di wilayah yang

Page 49: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 49

memiliki peserta PKH. Di sini pendamping melakukan berbagai tugas utama lainnya, seperti:membuat laporan, memperbaharui dan menyimpan formulir serta kegiatan rutinadministrasi lainnya.

Secara kelembagaan, Pendamping melaporkan seluruh kegiatan dan permasalahannya keUPPKH Kabupaten/Kota. Pendamping memiliki tugas yang sangat penting dalampelaksanaan program di lapangan, yaitu:

1. Tugas Persiapan ProgramTugas persiapan program meliputi pekerjaan yang harus dilakukan Pendamping untukmempersiapkan pelaksanaan program. Kegiatan ini dilaksanakan sebelum pembayaranpertama diberikan kepada penerima manfaat. Menyelenggarakan pertemuan awal dengan seluruh peserta PKH; Menginformasikan (sosialisasi) program kepada RTSM peserta PKH dan mendukung

sosialisasi kepada masyarakat umum; Mengelompkan peserta kedalam kelompok yang teridiri atas 20-25 peserta PKH untuk

mempermudahkan tugas pendampingan; Memfasilitasi pemilihan Ketua Kelompok ibu-ibu peserta PKH (selanjutnya disebut Ketua

Kelompok saja); Membantu peserta PKH dalam mengisi Formulir Klarifikasi data dan menandatangani

surat persetujuan serta mengirim formulir terisi kepada UPPKH Kabupaten/Kota; Mengkoordinasikan pelaksanaan kunjungan awal ke Puskesmas dan pendaftaran

sekolah.

2. Tugas Rutin: Menerima pemutakhiran data peserta PKH dan mengirimkan formulir pemutakhiran

data tersebut ke UPPKH Kabupaten/kota; Menerima pengaduan dari Ketua Kelompok dan/atau peserta PKH serta dibawah

koordinasi UPPKH Kabupaten/Kota melakukan tindaklanjut atas pengaduan yangditerima (Lihat Pedoman Operasional Sistem Pengaduan Masyarakat)

Melakukan kunjungan insidentil khususnya kepada peserta PKH yang tidak memenuhikomitmen;

Melakukan pertemuan dengan semua peserta setiap enam bulan untuk re-sosialisasi(program dan kemajuan/perubahan dalam program)

Melakukan koordinasi dengan aparat setempat dan pemberi pelayanan pendidikandan kesehatan;

Melakukan pertemuan bulanan dengan Ketua Kelompok; Melakukan pertemuan bulanan dengan Pelayan Kesehatan dan Pendidikan di lokasi

pelayanan terkait. Melakukan pertemuan triwulan dan tiap semester dengan seluruh pelaksana kegiatan:

UPPKH Daerah, Pendamping, Pelayan Kesehatan dan Pendidikan. Ada beberapa kegiatan pokok yang harus dilakukan pendamping PKH, yaitu:

Page 50: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 50

1. Pertemuan AwalTahap pertama yang dilakukan oleh pendamping adalah melakukan pertemuan terbukadengan calon peserta PKH. Dalam pertemuan itu dilakukan kegiatan sosialisasi programmengenai manfaat program dan bagaimana berpartisipasi dalam program.Keluarga yang dipilih mengikuti program dikumpulkan dan diberi arahan untukmembentuk kelompok-kelompok ibu yang terdiri dari lebih kurang 25 orang dalam satukelompok. Kelompok ini kemudian memilih ketua kelompok ibu penerima sebagaikoordinator kelompok dan menetapkan jadwal pertemuan rutin kelompok untukberdiskusi bersama dalam menjalankan program.Pada pertemuan ini juga dilakukan pemeriksaan formulir yang digunakan sebagai alatverifikasi keikutsertaan, antara lain pemeriksaan akta lahir anak (dan membantupengadaannya jika belum tersedia), penyusunan jadwal kunjungan, dan sebagainya.

2. Mendampingi Proses PembayaranPada dasarnya pendamping tidak melakukan kegiatan apapun kecuali pengamatan danpengawasan selama proses pembayaran beriangsung. Namun begitu, ada beberapapersiapan yang harus dilakukan oleh pendamping sebelum kegiatan berjalan agar prosesberlangsung aman dan terkendali, yaitu:a. Pergi ke Kantor Pos untuk meminta jadwal pembayaran dan mendata penerima

manfaat yang merupakan kelompok binaannya.b. Menginformasikan Ketua Kelompok mengenai jadwal dan memastikan bahwa

pembayaran diterima oleh orang yang tepat pada waktu yang telah ditentukan.

3. Berdiskusi Dalam KelompokKegiatan yang tak kalah penting adalah menyusun agenda dan mengadakan pertemuandengan ketua kelompok ibu penerima untuk berdiskusi dan menampung pengaduan,keluhan, perubahan status maupun menjawab pertanyaan seputar program. Padapertemuan ini juga dilakukan sosialisasi informasi mengenai pentingnya pendidikan dankesehatan ibu dan anak, tips praktis dan murah bagi kesehatan keluarga serta pentingnyasanitasi dan nutrisi untuk meningkatkan mutu keluarga.

4. Pendampingan RutinSelanjutnya, jadwal pendampingan dilakukan rutin dan ditetapkan selama 4 hari kerja(SeninKamis). Kegiatan yang dilakukan selama itu antara lain melakukan kunjungan keunit pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengunjungi keluarga untuk membantumereka dalam proses mendaftarkan anak-anak ke sekolah, mengurus akta lahir maupunmemeriksa rutin ke puskesmas.

5. Berkunjung Ke Rumah Penerima BantuanJika pada pertemuan ada peserta PKH yang tidak bisa datang karena alasan tertentuseperti: lokasi yang sangat jauh dari tempat pertemuan, sibuk mengurus anak, sakit, atautidak mampu memenuhi komitmen dikarenakan alasan-alasan tertentu, maka perlu

Page 51: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 51

dilakukan kunjungan ke rumah peserta tersebut untuk memudahkan proses (lihat BukuPedoman Pengaduan)

6. Memfasilitasi Proses PengaduanPendamping menerima, menyelesaikan maupun meneruskan pengaduan ke tingkat yanglebih tinggi sehingga dapat dicapai solusi yang mampu meningkatkan mutu program.

7. Mengunjungi Penyedia LayananKegiatan ini merupakan salah satu kegiatan vital keberlangsungan maupun peningkatanmutu PKH. Pendamping memantau kelancaran dan kelayakan kegiatan pelayanan,mengantisipasi permasalahan yang ada dalam program sehingga bisa melakukantindakan yang sifatnya mencegah kegagalan kelancaran program ketimbangmemperbaikinya.

8. Melakukan KonsolidasiPada hari Jum'at, para pendamping melakukan koordinasi dengan sesama pendampingdan tim lain. Laporan dan tindak lanjut juga dianalisa dan ditindaklanjuti pada hari iniagar terjadi peningkatan mutu program.

9. Meningkatkan Kapasitas DiriUntuk meningkatkan mutu program dan mutu pendamping itu sendiri, juga diadakandiskusi dan pertemuan rutin (minimal sebulan sekali) baik itu antarkecamatan maupundidalam kecamatan sendiri sebagai upaya menampung pelajaran berarti (lesson learned& best practices) yang bisa digunakan oleh pendamping lain agar mempermudahpekerjaan dan menghadapi kasus-kasus harian di lapangan.

Setiap individu yang melakukan usaha menuju perbaikan dan pengembanganmemerlukan penghargaan untuk menunjukkan bahwa upaya yang dilakukannya dihargai.Penghargaan ini diharapkan dapat memicu kinerja yang lebih baik dan memotivasilingkungannya menghasilkan produktivitas yang sekurang-kurangnya sama dengan yangtelah diraihnya. Sanksi adalah tindakan yang diberikan kepada seseorang sebagai akibatdari perbuatan sengaja melanggar koridor aturan dan ketentuan yang telah dibuat dandisepakati dalam sebuah lembaga. Sanksi diberikan agar yang bersangkutan maupunorang yang mengetahuinya tidak mengulangi perbuatan yang merugikan lembaga,lingkungannya maupun dirinya sendiri. lni juga merupakan alat pembelajaran bagi yanglain untuk tidak melakukan perbuatan yang sama.

Fungsi OperasionalPerencanaan: BAPPENAS. Pelaksana Program: Kemensos dan Dinas Sosial kabupaten/kota. Pemenuhan parasarana dan sarana oleh Dinas Kesehatan dan Pendidikan (beserta

Kementerian Kesehatan dan Pendidikan di tingkat pusat) Pendataan: BPS dan Pemda kabupaten/kota.

Page 52: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 52

Monitoring dan Evaluasi: BAPPENAS dan Kemensos. Sosialisasi: Kominfo, Kemensos. Penyaluran dana: PT Pos Indonesia. Pemutakhiran data: Kemensos Pengaduan masyarakat: Kemensos & Dinas Sosial

Page 53: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 53

MODUL 4

ETIKA PENDAMPINGAN SOSIAL

Page 54: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 54

MODUL 4ETIKA PENDAMPINGAN SOSIAL

4JP @ 45 MENIT : 180 MENIT

Pengetahuan tentang konsep dasar etika, etika sosial budaya dan tata cara menyusun kodeetik dalam pendampingan PKH

Tujuan Umum Pembelajaran; setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta mampumemahami tentang fungsi etika dalam pendampingan sosial PKH yang akan menjadi acuanperilaku pendamping dalam menjalankan tugas.

A. KOMPETENSI DASAR1. Peserta memahami tentang konsep dasar etika2. Peserta mampu mengaitkan etika dengan keadilan sosial, budaya dan konflik gender3. Peserta mampu menyusun kode etik pendamping PKH

B. POKOK BAHASAN1. Sesi 1: Konsep Dasar Etika 1 JP @45 menit (45 menit)

a. Deskripsi SingkatEtika menjadi dasar untuk melibatkan komitmen moral yang mendalam bagipendamping PKH untuk berinteraksi dengan komunitas dampingan dan mitrakerjanya. Sebagai langkah awal pendamping harus menguasai konsep dasar etikadan secara bersamaan diharapkan dapat merefleksikan dalam pekerjaanpendampingan.

b. Indikator Keberhasilan Peserta diklat memahami mampu menjelaskan tentang:

1) Pengertian “etika”2) Pemahaman konsep etika dalam pendampingan PKH

c. Materi1) Bahan bacaan 4.1 - Konsep Dasar Etika2) Bahan bacaan 4.2 -Tugas dan Fungsi Pendamping PKH3) Bahan bacaan 4.3 –Tema-tema Etik Pendampingan

d. Proses PembelajaranKegiatan ini akan dibagi menjadi lima bagian.Bagian A - Bekerja secara individualBagian B - Diskusi PlenoBagian C - Bekerja dalam kelompokBagian D - Presentasi KelompokBagian E - Diskusi Pleno

Page 55: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 55

PerananNo.

Kegiatan/TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit)Fasilitator Peserta

MetodaPembelajaran

Catatanbagi

Fasilitator1 2 3 5 4 6 71. Bagian A – Bekerja secara

individualApa arti ‘etika” bagi Anda? Apabedanya dengan moral danetiket? Tuliskan ide anda padakertas metaplan warna-warni.

5’ Bertanyadanmembagikanmeta plan

Menulis arti”etika”

Penugasan Batasikalimatpengertian”etika”tidak lebihdari satukalimatpendek.

2. Bagian B – Diskusi PlenoFasilitator memimpinkelompok diskusi yang besardan meminta anda untukmembagi ide anda kepadakelompok. Silahkan merujukpada bahan bacaan 4.1. untukmengetahui lebih jauh definisietika

10’ Memimpindiskusi

Mengikutidiskusi

Diskusi

3. Bagian C - Bekerja dalamkelompokFasilitator menugaskan kepadakelompok anda untukmengidentifikasi citra diripendamping PKH yangberlandaskan pada tugaspendamping PKH yangterdapat pada bahan bacaan4.2. dan 4.3. Setelah itukaitkan dengan issue-issueberkaitan dengan etika.Tuliskan dalam lembar matriksseperti berikut ini denganmelihat lembar kerja 4. 1.

10’ Menugaskankerjakelompok

Mengerjakantugaskelompok

Penugasan Kelompokterdiri dari5-6 orang

4. Bagian D – PresentasiKelompokKelompok akan memperolehwaktu selama 5 menit untukmempresentasikan gagasan

10’ Memimpinpresentasi

Presentasioleh salahsatu peserta

Presentasi Setiapkelompokmelakukanprsentasi 5menit

5. Bagian E – Diskusi PlenoFasilitator akan memimpindiskusi kelompok besar (pleno)mengenai interpretasi danaplikasi etika dalampendampingan PKH danmengajukan pertanyaan-pertanyaan berkaitan denganaktor dan issue-issue etis.

10’ Memimpindiskusi

Berdiskusi Diskusi Pleno

Page 56: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 56

e. Kata-kata Kunci Etika Moral Etiket Kode etik

f. Kesimpulan1) Etika = sistem nilai2) Etika = kode etik3) Etika = imu tentang yang baik dan buruk

g. Evaluasi1) Apa arti Etika bagi pendamping PKH?2) Proses diskusi

h. ReferensiDonal O. Walrik dan Gordon Bermant. Etika Intervensi Sosial : Kekuasaan,

kebebasan dan pertanggungjawaban dalam Merencanakan Perubahan;Warren G. Bennis et al (Eds), Jakarta: Intermedia, 1990.

K. Bertens. Etika, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002.

2. Sesi 2: 1 JP @ 45 menit (45 menit)

a. Deskripsi SingkatEtika sosial budaya dalam pendampingan PKH berkaitan dengan tantangan etisdalam masalah keadilan sosial, budaya, dan konflik gender

b. Indikator KeberhasilanPeserta diklat memahami mampu menjelaskan tentang:1) Pengertian “keadilan sosial”, “budaya”, dan “gender”2) Pemahaman etika sosial budaya

c. Materi1) Bahan bacaan 5.4 - Etika Lintas Budaya2) Bahan bacaan 5.5 – Konsep Dasar Gender dan Analisa Gender

d. Proses PembelajaranKegiatan ini akan dibagi menjadi dua bagian.Pada Bagian A, peserta akan menonton film “Vertical Limit” dan “ImpossibleDream”Pada Bagian B, peserta akan menonton film “Impossible Dream” danmendikusikan kasus berkaitan dengan budaya dan konflik gender.

Page 57: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 57

PerananNo.

Kegiatan/TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit)Fasilitator Peserta

MetodaPembelajaran

Catatanbagi

Fasilitator1 2 3 5 4 6 71. Bagian A1 – Menonton film

“Vertical Limit”Fasilitator dan pesertamenonton bersama film“Vertical Limit”

5’ Menonton Menonton Menonton Pastikanfilm yangdiputartidakbermasalah

2. Bagian A3 - Bekerja dalamkelompokFasilitator akan membagikelompok dengan angota 5-6orang untuk mendiskusikankaitan film “Vertical Limit”dengan etika sosial dalampendampingan PKH. GunakanBahan Bacaan Acuan 4.4sebagai referensi.

5’ Memimpindiskusi

Berdiskusi Diskusi

3. Bagian A4 – PresentasiKelompokKelompok akan memperolehwaktu selama 5 menit untukmempresentasikan gagasan

10’ Memimpinpresentasi

Melakukanpresentasi

4. Bagian B1 – Menonton film“Imposible Dream”. Fasilitatordan peserta menonton bersamafilm “Imposible Dream”

5’ Menonton Menonton

5. Bagian B2 – Diskusi KelompokFasilitator membagikan LembarKerja 4.1 “Belis, Perempuandan Keadilan” kepada semuapeserta dan memintamembacanya dalam waktu 5menit. Setelah itu pesertamelakukan diskusi kelompokuntuk membedah kasus denganacuan bahan bacaan 4.4 dan4.5. Fasilitator membuat suaturangkuman umum bersama.Kelompok akan memperolehwaktu selama 5 menit untukmempresentasi-kan gagasan

10’ Memberitugas

Membaca,

Berdiskusi

6. Bagian B4 – Diskusi PlenoFasilitator akan memimpindiskusi kelompok besar (pleno)mengenai interpretasi danaplikasi etika sosial lintasbudaya.

10’ MemimpinDiskusi

Berdiskusi

Page 58: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 58

e. Kata-kata Kunci1) Keadilan sosial2) Etika lintas sosial budaya3) Gender

f. KesimpulanEtika dalam pendampingan PKH sangat bersinggungan dengan keadilan sosial,budaya dan konflik gender.

g. EvaluasiProses diskusi dan presentasi.

h. ReferensiAdeney, Bernard T, Etika Sosial Lintas Budaya. Yogyakarta: Kanisus, 2000.Bur Rasuanto, Teori Keadilan Sosial Rawls, Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama,2005. Kementerian Pemberdayaan Perempuan , Modul Fasilitasi Pelatihan

Pengarusutamaan Gender. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan,2005.

3. Sesi 3: Kode Etik dalam Pendampingan PKH: 2 JP @45 menit (90 menit)a. Deskripsi Singkat

Kode etik sebagai kumpulan asas atau nilai moral akan memperkuat kepercayaanmasyarakat akan suatu profesi. Perkembangan tugas pendampingan PKH akanmenuju pada tugas dan fungsi sebagai pekerja sosial. Mengacu pada Kode EtikIkatan Pekerjaan Sosial Profesional Indonesia, pendamping PKH ke depandiarahkan untuk memiliki kode etik sendiri.

b. Indikator KeberhasilanPeserta diklat mampu menjelaskan Draf Kode Etik Pendamping PKH

c. MateriBahan bacaan 4.7 - Draf Kode Etik Pendamping PKH

d. Proses PembelajaranKegiatan ini akan dibagi menjadi 2 bagian.Pada Bagian A - Fasilitator berceramah tentang “Draf Kode Etik PendampingPKH”Pada Bagian B - Bedah pasal “Draf Kode Etik Pendamping PKH”

Page 59: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 59

PerananNo.

Kegiatan/TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit)Fasilitator Peserta

MetodaPembelajaran

Catatanbagi

Fasilitator1 2 3 5 4 6 71. Pada Bagian A, Fasilitator

memberikan ceramahdengan mengacu padaBahan Bacan 4.6. “KonsepDasar Kode Etik” yangdiikuti dengan tanya jawabpeserta.

25’ BerceramahMenjawabpertanyaanpeserta

MendengarkanBertanya

Ceramah Fasilitatormenyiapkanbahanpresentasi .

2. Pada Bagian B, Fasilitatormembagi kelompok dengananggota 2 orang danmelakukan bedah pasaldalam “Draf Kode EtikPendamping PKH”menggunakan BahanBacaan 4.7. Setiapkelompok akanmendapatkan tugas analisa1-2 pasal.

65’ Memimpindiskusibedah pasalDraf KodeEtikPendampingPKH.

Berpasangandenganseorang teman

Diskusiberpasangan

Pasanganbisa denganteman yangduduk disebalahnyaatau secaraacak.

e. Kata-kata KunciKonsep dasar Kode EtikDraf Kode Etik Pendamping PKH

f. KesimpulanKode Etik Pendamping PKH diperlukan untuk menjadi acuan perilaku pendampingdalam melakukan tugas.

g. Evaluasi Bedah pasal draf kode etik pendamping PKH

h. ReferensiBanks, Sarah, Ethic and Values in Social Work, London : Macmillan Press, 1995Barker, Robert, L., The Social Work Dictionary, NASW Press, Washington DC, 1995.Dubois, Brenda & Karla K Miley, Social Work ; an Empowering Profession, 2000.

Klenk & Ryan, The Practice of Social Work, Belmont California : WadsworthPublishing Company, Inc. , 1970.

Compton & Galaway, Social Work Processes, Illionis : The Dorsey Press, 1979Iskandar, Jusman, Filsafat dan Etika Pekerjaan Sosial, Bandung : KOPMA STKS,1992.

Page 60: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 60

BAHAN BACAAN 4.1

KONSEP DASAR ETIKA

Diadaptasi dari: K. Bertens. “Etika”, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002. danGordon Bermant dan Donal O. Walrik. “Etika Intervensi Sosial : Kekuasaan, kebebasan danpertanggungjawaban” dalam Merencanakan perubahan; Warren G. Bennis et al (Eds),Jakarta: Intermedia, 1990.

Etika dan Moral

Istilah Etika berasal dari kosa kata bahasa Yunani kuno ethos dalam bentuk tunggalmempunyai banyak arti : tempat tinggal yang biasa; padang rumput, kandang habitat;kebiasaat, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam bentuk jamak ta ethaartinya adalah: adat kebiasaan.

Dan arti terakhir inilah yang menjadi latar belakang bagi terbentuknya istilah “etika” yangoleh filsuf Yunani besar Aristoteles (382 – 322 s.M) sudah dipakai untuk menunjukan filsafatmoral.Jadi secara etimologis maka “etika” berarti: ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmutentang adat kebiasaan. Dengan memakai istilah modern, dapat dikatakan juga bahwa etikamembahas “konvensi-konvensi sosial” yang ditemukan dalam masyarakat. Istilah etikakemudian berkembang sehingga terdapat tiga pengertian berikut ini. Pertama, kata “etika”bisa dipakai dalam arti: nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagiseseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya atau secara singkatdirumuskan sebagai “sistem nilai”. Misalnya, jika orang berbicara tentang “etika suku-sukuIndian”, “etika agama Buddha”, “etikan Protestan”. Kedua, “etika” berarti juga: kumpulanasas atau nilai moral. Yang dimaksud di sini adalah kode etik. Contoh: kode etik pekerjasosial, kode etik advokat, kode etik dokter. Ketiga, “etika” mempunyai arti ilmu tentangyang baik dan buruk. Etika sebagai ilmu dapat membantu juga untuk menyusun kode etik.Etika dalam arti ketiga ini sering disebut “filsafat moral”.

Moral berasal dari kata bahasa Latin mos (bentuk tunggal) dan mores (bentuk jamak), yangberarti adat atau kebiasaan. Dengan demikian, baik etika maupun moral mempunyai maknayang hampir sama, yaitu adat atau kebiasaan. Kata “moral” bila dipakai sebagai kata sifat(adjektiva) artinya sama dengan “etis” dan jika dipakai sebgaai kata benda artinya samadengan “etika” menurut arti pertama tadi, yaitu nilai-nilai dan norama-norma yang menjadipegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Bila kitamengatakan misalnya, bahwa perbuatan seseorang tidak bermoral. Dengan itu

Page 61: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 61

dimaksudkan bahwa kita menganggap perbuatan orang itu melanggar nilai-nilai dan norma-norma atis yang berlaku dalam masyarakat. Atau kita mengatakan bahwa kelompokpemakai narkotika mempunyai moral yang bejat, artinya, mereka berpegang pada nilai dannorma yang tidak baik. Sedangkan istilah “moralitas” (dari kata sifat Latin moralis)mempunyai arti yang pada dasarnya sama dengan “moral”, hanya ada nada lebih abstrakyang berarti sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik danburuk.

Etika dan EtiketIstilah “etika” (ethics) bila dipahami secara sederhana berari “moral” dan “etiket” (etiquette) berarti “sopan santun”. Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Hewantidak mengenal etika maupun etiket. Etika dan etiket mengatur perilaku manusia secaranormatif, artinya, memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakanapa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Walaupun terdapat persamaan artiantara etika dan etiket, namun terdapat juga perbedaan mendasar antara keduanya: Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia.Di antara beberapa

cara yang mungkin, etiket menunjukkan cara yang tepat, artinya, cara yang diharapkanserta ditentukan dalam suatu kalangan tertentu. Misalnya, jika saya menyerahkansesuatu kepada atasan, saya harus menyerahkan dengan menggunakan tangan kanan.Dianggap melanggar etiket, bila orang menyerahkan sesuatu dengan tangan kiri. Tetapietika tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan; etika memberi normatentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah suatu perbuatan bolehdilakukan ya atau tidak. Jika A menyerahkan amplop kepada B dengan cara amat sopan(antara lain dengan memakai tangan kanan), tapi B adalah seorang hakim dan A adalahorang yang mempunyai perkara di pengadilan dan amplop berisikan uang yang diberikanuntuk menyuap hakim tersebut, perbuatan ini adalah sangat tidak etis, meskipun darisudut etiket dilakukan secara sempurna.

Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Bila tidak ada orang lain hadir atau tidak ada saksimata, etiket tidak berlaku. Misalnya, ada banyak peraturan etiket yang mengatur caramakan atau berpakaian. Dianggap melanggar etiket, bila kita makan sambil berbunyi ataudengan meletakkan kaki di atas meja, dan sebagainya. Tapi kalau saya makan sendiri,asaya tidak melanggar etiket, bila makan dengan cara demikian. Sebaliknya, etika selaluberlaku, juga kalau tidak ada saksi mata. Etika tidak tergantung pada orang lain hadir atautidaknya orang lain. Jika sesudah makan di restoran, saya kabur tanpa bayar, saya berlakutidak etis, juga bila tidak diketahui pemilik. Larangan untuk mencuri selalu berlaku, entahada orang lain hadir atau tidak. Barang yang dipinjam selalu harus dikembalikan, juga jikapemiliknya sudah lupa.

Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan, bisa sajadianggap sopan dalam kebudayaan lain. Contoh yang jelas adalah makan dengan tanganatau bersendawa. Lain halnya dengan etika. Etika jauh lebih absolut. ”jangan mencuri”,”jangan berbohong”, ”jangan membunuh” merupakan prinsip-prinsip etika yang tidakbisa ditawar-tawar atau midah diberi ”dispensasi”.

Page 62: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 62

Jika kita berbicara tentang etiket, kita hanya mamandang manusia dari segi lahiriah saja,sedangkan etika menyangkut manusia dari segi dalam. Bisa saja orang tampil ”musangberbulu ayam”; dari luar sopan dan halus, tapi di dalam penuh kebusukan.Tidakmerupakan kontradiksi, jika seseorang selalu berpegang pada etiket dan sekaligusbersikap munafik. Tapi orang yang etis sifatnya tidak mungkin bersikap munafik, sebabseandainya dia munafik, hal itu denagn sendirinya berarti ia tidak bersikap etis. Di sinimemang ada kontradiksi. Orang yang bersikap etis adalah orang yang sungguh-sungguhbaik.

Praksis dan RefleksiDalam perkembangannya etika memiliki pengertian-pengertian yang lebih baku, baik etikasebagai praksis maupun etika sebagai refleksi. Sebagai praksis, etika diartikan sebagai apayang dilakukan manusia dan berhubungan langsung perilaku manusia. Dengan demikian disini etika berarti nilai-nilai atau moral yang mendasari perilaku manusia. Nilai-nilai ataunorma-norma itu pada dasaranya menyangkut baik buruknya perilaku manusia, apa yangbaik harus dilakukan dan apa yang buruk harus dihindari. Oleh karena itu istilah etika seringjuga dikenal sebagai ajaran atau aturan tentang apa yang baik dan bagaimana manusiaharus hidup secara baik sebagai manusia. Etika memberi semacam petunjuk, arah atauorientasi tentang apa dan bagaimana kita hidup secara baik sebagai manusia. Di pihak lainetika sebagai refleksi diartikan sebagai pemikiran moral atau filsafat moral. Berdasarkanpemikiran ini, manusia melakukan suatu perbuatan tertentu tidak semata-mata didasarkanpada nilai-nilai moral, melainkan manusia berfikir atau merenungi mengenai apa yang harusdan apa yang tidak harus dilakukan bagaimana manusia berperilaku pada sitausi konkrittertentu. Di sini, manusia mengamati dan mengevaluasi perilaku dari segi moral.

Munculnya Etika sebagai suatu pedoman bertingkah laku dapat terbentuk dalam duamacam proses, yaitu : Pertama, Secara alamiah terbentuk dari dalam (internal) diri manusiakarena pemahaman dan keyakinan terhadap suatu nilai-nilai tertentu (khususnya agama /religi). Kedua, diciptakan oleh aturan-aturan eksternal yang disepakati secara kolektif,misalnya sumpah jabatan, disiplin, dan sebagainya. Sumpah jabatan dan peraturan disiplinPNS, pada gilirannya akan membentuk etika birokrasi. Sedangkan kasus Singapuramenunjukkan bahwa etika berdisiplin (antri, membuang sampah) dibentuk oleh denda yangsangat besar bagi pelanggarnya. Sementara itu, implementasi Etika sebagai suatu pedomanbertingkah laku juga dapat dikelompokkan menjadi dua aspek, yakni internal (kedalam) daneksternal (keluar). Dari aspek ‘kedalam’, seseorang akan selalu bertingkah laku baikmeskipun tidak ada orang lain disekitarnya. Dalam hal ini, etika lebih dimaknakan sebagaimoral. Sedangkan dalam aspek ‘keluar’, implementasi Etika akan berbentuk sikap /perbuatan / perilaku yang baik dalam kaitan interaksi dengan orang / pihak lain.

Etika Deskriptif dan Etika NormatifAda dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik danburuknya prilaku manusia :

Page 63: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 63

1. Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikapdan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatuyang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambilkeputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.

2. Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola perilakuideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yangbernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dankerangka tindakan yang akan diputuskan.

Etika UmumEtika secara umum dapat dibagi menjadi :1. Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak

secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolakukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkandengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum danteori-teori.

2. Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupanyang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan danbertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasarioleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat jugaberwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatandan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusiabertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, danteori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.Etika Khusus terdiri dari dua bagian :a. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinyasendiri.b. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia

sebagai anggota umat manusia.Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan satusamalain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai anggotaumat manusia saling berkaitan. Etika sosial menyangkut hubungan manusia denganmanusia baik secara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat,negara), sikap kritis terhadap pandangan-pandangan dunia dan ideologi-ideologi maupuntanggung jawab umat manusia terhadap lingkungan hidup. Dengan demikian luasnyalingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau terpecah menjadi banyakbagian atau bidang. Dan pembahasan bidang yang paling aktual saat ini seperti : sikapterhadap sesama, etika keluarga, etika profesi, etika politik, etika lingkungan dan etikaideologi.

Page 64: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 64

BAHAN BACAAN 4.2

TUGAS DAN FUNGSI PENDAMPING PKH

Tugas Persiapan Program Menyelenggarakan pertemuan awal dengan seluruh peserta PKH; Menginformasikan (sosialisasi) program kepada RTSM peserta PKH dan mendukung

sosialisasi kepada masyarakat umum; Mengelompokkan peserta kedalam kelompok yang terdiri atas 20-35 peserta PKH untuk

mempermudah tugas pendampingan; Memfasilitasi pemilihan Ketua Kelompok ibu-ibu peserta PKH (selanjutnya disebut Ketua

Kelompok saja); Membantu peserta PKH dalam mengisi Formulir Klarifikasi data dan menandatangani

surat persetujuan serta mengirim formulir terisi kepada UPPKH Kabupaten/Kota; Mengkoordinasikan pelaksanan kunjungan awal ke Puskesmas dan pendaftaran sekolah.

Tugas Rutin Menerima pemutakhiran data peserta PKH dan mengirimkan formulir data tersebut ke

uPPKH Kabupaten/Kota; Menerima pengaduan dari ketua Ketua Kelompok dan/atau peserta PKH serta dibawah

koordinasi UPPKH Kabupaten/Kota melakukan tindak lanjut atas pengaduan yangditerima;

Melakukan kunjungan insendtil khusunya kepada peserta PKH yang tidak memenuhikomitmen;

Melakukan pertemuan dengean semua peserta setiap enam bulan untuk re sosialisasi(program dan kemajuan/perubahan dalam program);

Melakukan koordinasi dengan aparat setempat dan pemberi pelayanan pendidikan dankesehatan;

Melakukan pertemuan bulanan dengan Ketua Kelompok; Melakukan pertemuan bulanan dengan Pelayan Kesehatan dan Pendidikan di lokasi

pelayanan terkait. Melakukan pertemuan triwulan dan tiap semester dengan seluruh pelaksana kegiatan;

UPPKH Daerah, Pendamping, Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan.

Selain tugas persiapan program dan tugas rutin, seorang pendamping perlu memperhatikanbeberapa tata laku pendampingan masyarakat dan tata laku profesi:

Page 65: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 65

Tatalaku Pendampingan Masyarakat Pendamping siap untuk memberikan atau membantu menyediakan jasa pelayanan yang

dibutuhkan kelompok dalam mengatasi segala persoalannya. Sebagai pihak yang dipercayai oleh kelompok masyarakat yang didampinginya

pendamping berupaya sekuat tenaga untuk menyelasaikan setiap kegiatanpendampingan sampai pada tahap kelompok dapat mandiri.

Pendamping berupaya untuk mengambangkan hubungan baik dengan anggota kelompokyang didampinginya dan mencegah tindakan yang merugikan dalam bentuk apa pun.

Pendamping selalu berupaya untuk mengembangkan sussana demokratis di antaraanggota kelompok dan mencegah perilaku sewenang-wenang.

Pendamping mengupayakan pemahaman, penghayatan, pengayaan keterampilan danketerlibatan aktif seluruh anggota kelompok sebagai prasyarat peningkatan kemandirianindividu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

Pendamping mendorong secara aktif kepada masyarakat agar berinisiatif dan mampuberbicara, bertindak dan bertanggung jawab.

Pendamping mendorong masyarakat agar mampu mengembangkan potensi atau sumberdaya agar dapat dikelola secara mandiri.

Penyelesaian terhadap permasalahan kelompok harus dilakukan dengan kesadaranpenuh dari anggota kelompoknya berkaitan dengan masalah, peluang, tantangan sertarisiko dari keputusan dan tindakan yang diambil. Penanganan masalah harus didukunginformasi dan komunikasi yang mudah dimengerti oleh masyarakat sebagai suaturangkaian proses belajar bersama.

Pendamping akan mendorong kelompok yang didampinginya untuk bekerja samamenyelesaikan masalah dan memikul risiko serta melaksanakan usahanya secaraswakelola.

Pendamping tidak bekerja untuk mencari keuntungan semata. Imbalan yang diterimamerupakan jasa pelayanan yang diberikan kepada kelompok atau masyarakat yangdidampinginya.

Apabila pendamping tidak dapat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan kesepakatan,maka dapat diserhakan kepada pendamping lain atas persetujuan anggota kelompokatau asosiasi profesi.

Tatalaku Profesi Pendamping Pendamping memberikan seluruh kemampuan profesionalnya untuk kepentingan

kelompok masyarakat yang didampinginya. Pendamping berupaya memanfaatkan pengetahuan dan pengalamannya untuk

meningkatkan kemandirian masyarakat. Pendamping siap melakukan upaya apa pun dilandasi moral dalam upaya meningkatkan

kemandirian masyarakat untuk menyelesaikan masalah secara terorganisir danmengambil keputusan teknis, pengelolaan keuangan, dan manajemen secara terbuka.

Ruang lingkup pendampingan yang dilakukan oleh pendamping diputuskan olehmasyarakat berdasarkan analisa kebutuhan dan memperoleh gambaran yang cukupmengenai masalah dan bantuan apa yang dapat diberikan oleh fasilitator.

Page 66: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 66

Dalam cakupan pekerjaan yang ditugaskan masyarakat, pendamping berhak memperolehimbalan yang wajar menurut kebutuhan dan standar yang berlaku.

Pendamping menyediakan diri untuk mendampingi kelompok masyarakat yang memintabantuannya dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang tidak dapat dilakukan sendirioleh masyarakat.

Pendamping sebagai petugas professional harus memahami dan mengacu padaperaturan, perundang-undangan, dan standar teknis yang berlaku.

Pendamping secara professional bertanggung jawab kepada semua pohak yang terkaitdengan pelaksanaan tugas pendampingan.

Pendamping mempertanggungjawabkan hasil kegiatan pendampingan kepadamasyarakat dan secara organisatoris kepada asosiasi profesi.

Page 67: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 67

BAHAN BACAAN 4.3

TEMA-TEMA ETIKA PENDAMPINGAN PKH

Tiga pihak yang terpisah tapi saling berinteraksi muncul dalam pelaksanaan PKH adalah:1. Pemerintah dalam hal ini adalah: UPPKH Pusat – merupakan badan yang merancang dan mengelola persiapan dan

pelaksanaan program. UPPKH Pusat juga melakukan pengawasan perkembangan yangterjadi di tingkat daerah serta menyediakan bantuan yang dibutuhkan.

UPPKH Kabupaten/Kota – melaksanakan program dan memastikan bahwa alurinformasi yang diterima dari kecamatan ke pusat dapat berjalan dengan baik danlancar. UPPKH Kab/Kota juga berperan dalam mengelola dan mengawasi kinerjapendamping serta bantuan jika diperlukan.

2. Pendamping PKH – merupakan pihak kunci yang menjembatani penerima manfaatdengan pihak-pihak lain yang terlibat di tingkat kecamatan maupun dengan program ditingkat kabupaten/kota. Tugas pendamping di dalamnya melakukan sosialisasipengawasan dan mendampingi para penerima manfaat dalam memenuhi komitmennya.

3. Penerima bantuan PKH – Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang memiliki anggotakeluarga yang terdiri dari anak usia 0-15 tahun dan/atau ibu hamil/nifas dan berada padalokasi terpilih.

Pola hubungan antara Pemerintah, Pendamping dan Penerima Bantuan menjadi sangatpenting untuk disadari. Masalah Etika Individual yang menyangkut kewajiban dan sikapmanusia terhadap dirinya sendiri dan Etika Sosial yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikapdan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia akan melahirkan sejumlahmasalah etis antara lain:

Hati NuraniSetiap pendamping mempunyai pengalaman tentang hati nurani dan mungkin pengalamanitu merupakan perjumpaan paling jelas moralitas sebagai kenyataan. Hati nurani adalahkesadaran moral yang membuat pendamping menyadari baik atau buruk dalamperilakunya. Hati nurani bersifat personal, berkaitan erat dengan pribadi pendamping, akantampak juga dalam ucapan-ucapan hati nuraninya. Di samping aspek personal, hati nuranimenunjukkan juga suatu aspek suprapersonal pendamping yang memiliki dimensi religious.Bila pendamping mengambil keputusan atas dasar hati nurani, artinya, kalau ia sungguh-sungguh yakin bahwa ia harus berbuat demikian dan tidak bisa lain tanpa menghancurkanintegritas pribadinya, maka ia akan mengambil keputusannya “di hadapan Tuhan”. Ia insafdengan itu akan mentaati kehendak Tuhan. Dan sebaliknya, bertindak bertentangan denganhati nurani tidak saja berarti mengkhianati dirinya sendiri, tapi serentak juga melanggarkehendak Tuhan.

Page 68: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 68

Menjadi Manusia Yang BaikApakah pendamping PKH memiliki keutamaan yang membuat seorang pendamping menjadimanusia yang baik? Keutamaan dalah sifat watak yang ditandai stabilitas. Sifat watak yangberubah-ubah – hari ini begini, besok lain lagi – pasti bukan merupakan keutamaan.Keutamaan adalah sifat baik yang mendarah daging pada pendamping. Keutamaanpendamping juga berkaitan dengan kehendak berbuat baik yang dapat diperoleh melaluijalan membiasakan diri. Beberapa contoh keutamaan adalah: Adil

Seorang pendamping bersifat adil dengan tindakan memberi hak kepada yangmempunyai hak dan mengeliminasi kepada yang tidak memiliki hak.

KesetaraanMenganggap peserta setara, artinya menghormati keadaan dan pendapat mereka,kerendahan hati tidak bersikap sombong, misalnya sengaja memberi tahu kepadamasyarakat betapa tiingginya tingkat pendidikan yang dimiliki, betapa banyakpengalaman dan sebagainya.

JujurSeorang pendamping harus layak untuk dipercaya, selain harus belajar agar cukupmenguasai materi bahasan, pendamping harus memberi kesan bahwa dia cukup jujur,artinya tidak membesar-besarkan masalah atau membual mengenai sesuatu yang tidakpernah dilakukannya.

Percaya diriRasa percaya diri dari pendamping dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakatsehingga mereka akan lebih mudah tertarik terhadap informasi yang diberikan. Karenaminat dan upayanya dalam mempelajari materi bahasan sebelum melakukan fasilitasidan pengakraban dengan masyarakat biasanya menumbuhkan kepercayaan diri.

TerbukaBagaimanapun suatu persiapan dilakukan, acapkali pendamping tidak mampumengembangkan jawaban terhadap suatu pertanyaan. Dalam keadaan ini pendampingharus mau mengakui ketidaktahuannya dan mengupayakan pencarian jawaban dariorang lain atau masyarakat. Dalam hal ini pendamping harus mau belajar darimasyarakat. Bila tidak berhasil disarankan untuk bersama – sama mencari tahu kepadapihak – pihak yang tidak lebih tepat.

SabarProses komunikasi memang memakan waktu, perenungan, tanggapan dan pengakrabansuasana. Keadaan menunggu itu harus disadari sebagai bagian dari proses. Pendampingharus sabar dalam mengiktui proses yang terjadi, karena perubahan yang diinginkantidak akan terjadi dengan begitu saja tetapi memerlukan waktu yang panjang.

Luwes dan tanggapMeskipun perencanaan sudah dianggap baik, pendamping harus bisa melihat perubahan-perubahan yang terjadi selama proses berlangsung yang barangkali memerlukan strategi–strategi dan kegiatan baru sesuai dengan situasi. Untuk itu fasilitator tidak boleh kakudengan perencanaan yang telah dibuat.

Page 69: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 69

Bisa menyesuaikan diriPerbedaan pendapat sehari – hari, budaya setempat dan sejumlah perbedaan cara hidupharus dihadapi fasilitator dengan wajar dan berupaya melakukan penyesuaian dengancepat, karena dalam keadaan ini masyarakatlah yang menjadi pemilik kegiatan danpelaku utamanya.

EmpatiPendamping harus mempunyai rasa empati terhadap masyarakat. Empati adalah melihatdan merasakan sesuatu seperti dirasakan oleh masyarakat kelompok sasaran.

RamahPendamping tidak boleh membeda – bedakan perhatiannya terhadap setiap wargamasyarakat Semua warga diperlakukan sama tidak ada yang istimewa dari yang lainnya.

MenghargaiPendamping harus bisa menghilangkan jarak sosial di antara dia dengan masyarakat,sehingga bisa mengerti keadaan dan menerima kekurangan serta kelebihan yang dimilikioleh masyarakat kelompok sasaran.

Nilai MoralNilai merupakan sesuatu yang menarik bagi kita, sesuatu yang kita cari, sesuatu yangmenyenangkan, sesuatu yang disukai dan di inginkan, singkatnya, sesuatu yang baik.Menurut Hans Jonas, nilai adalah the addressee of a yes, sesuatu yang ditujukan dengan ‘ya’kita. Memang, nilai selalu mempunyai konotasi positif. Nilai yang berlaku dalampendampingan PKH adalah nilai moral yang berkaitan dengan tanggung jawab, berkaitandengan hati nurani, bersifat formal dan mewajibkan secara absolut, tidak bisa ditawar-tawar.

Norma MoralNorma adalah aturan atau kaidah yang kita pakai sebagai tolok ukur untuk menilai sesuatu.Pendamping semestinya memakai norma moral untuk menentukan apakah perilakupendamping baik atau buruk dari sudut etis. Normal moral merupakan norma tertinggi yangtidak bisa ditaklukkan pada norma lain. Sebaliknya norma moral menilai norma-norma lain.Seandainya ada norma etiket yang tidak bersifat etis, karena misalnya didasarkan atasdiskriminasi terhadap perempuan , maka norma etiket itu harus kalah terhadap normamoral.

Hak dan KewajibanApa itu suatu hak? Dapat dikatakan hak merupakan klaim yang dibuat oleh orang ataukelompok yang satu terhadap yang lain atau terhadap masyarakat. Sementara kewajibanberkaitan dengan pemenuhuhan hak yang harus diberikan. Hak dan kewajiban pendampingterhadap terhadap pihak lain selalu ada hubungan timbal balik. Setiap kewajiban seorangpendamping berkaitan dengan hak orang lain, dan –sebaliknya- setiap hak seorangpendamping berkaitan dengan kewajiban orang lain untuk memenuhi hak tersebut.Pemenuhan hak RTSM peserta PKH berkaitan dengan kewajiban pendamping untukmemberikannya dengan melakukan kewajiban menjalankan tugas persiapan dan tugas

Page 70: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 70

rutin. Secara bertingkat hak seorang pendamping akan dipenuhi oleh pihak UPPHKabupaten/Kota dan UPPKH Pusat begitu sebaliknya dengan penagihan kewajiban.

PertanggungjawabanApakah Pendamping harus bertanggungjawab untuk kegiatan mereka? jika merekabertanggungjawab kepada siapa, dan bagaimana ?Tiga jenis pertanggungjawabanPendamping dapat dibedakan ke dalam pertanggungjawaban pribadi, hukum dan profesi.Pertama adalah tanggung jawab ‘pribadi’ yang diambil oleh seseorang untuk tindakannya.Ada anggapan yang luas, yang diakui dalam pernyataan Deklarasi Universal tentang Hak HakAsasi Manusia, bahwa individu, tanpa memperhatikan status dan profesinya,beranggungjawab secara moral atas perilakunya. Jadi Pendamping tidak berhak untukmembunuh, menipu, membohongi, mencuri atau melanggar kode-kode moral yang diakuidalam melaksanakan suatu intervensi. Bentuk pertanggungjawaban kedua dan ketiga ialahtanggung jawab hukum dan profesi. Pendamping bertanggungjawab terhadap komunitasatas kerugian yang terjadi. Penerima bantuanmempunyai hak untuk mengajukan para professional ini ke pengadilan jika mereka yakinbahwa:• Secara professional mereka telah lalai atau tidak etis dalam menjalankan tugasnya• Oleh karena itu mereka dirugikan, dan• Pendekatan alternatif untuk mengganti kerugian penerima bantuan tidak memberikan

hasil yang memuaskan.Pertanggungjawaban profesi harus melalui organisasi Pendamping. Organisasi profesi harusmeminta pertanggungjawaban dan mengambil langkah-langkah yang perlu.

Page 71: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 71

BAHAN BACAAN 4.4

ETIKA LINTAS BUDAYADiadaptasi dari Bernard T Adeney, Etika Sosial Lintas Budaya. Yogyakarta: Kanisus, 2000.

Clifford Geertz mendefinisikan kebudayaan sebagai suatu sistem simbol dari makna-makna.Kebudayaan adalah sesuatu yang dengannya kita memahami dan memberi makna padahidup kita. Geertz mengatakan bahwa kebudayaan mengacu pada suatu pola makna-maknayang diwujudkan dalam simbol-simbol yang diturunalihkan secara historis, suatu sistemgagasan-gagasan yang diwarisi yang diungkapkan dalam bentuk-bentuk simbolik yangdengannya manusia menyampaikan, melestarikan, dan mengembangkan pengetahuanmereka mengenai, serta sikap dan pendirian mereka terhadap kehidupan.

Perbedaan-perbedaan dan kemiripan-kemiripan antara kebudayaan-kebudayaan sering sulitdidefinisikan dan lebih mudah dirasakan oleh seseorang yang berasal dari luar kelompokbudaya. Di Indonesia, orang-orang Batak dan orang-orang Jawa memandang diri mereka dimana-mana sebagai orang-orang yang secara kultural memiliki kekhasan yang sangatlahberbeda dari suku lain di Indonesia. Masalah-masalah etika lintas budaya mempengaruhiketegangan antara suku-suku di Indonesia yang sangat serius.

Etika lintas budaya bukan sekedar membedakan nilai-nilai yang mutlak dan nilai-nilai yangrelatif. Kebudayaan-kebudayaan yang berlainan memberikan prioritas-prioritas yangberbeda terhadap,nilai mereka sehubungan dengan pola-pola makna yang relevan dengancerita masyarakat mereka. Prioritas-prioritas yang berbeda dapat memerlukan pemahamanyang berbeda mengenai nilai-nilai yang “mutlak” di dalam konteks-konteks yang berlainan.Praktek-praktek tertentu, misalnya kejujuran, dapat dengan tepat ditafsirkan dalambermacam-macam cara di dalam kebudayaan-kebudayaan yang berlainan. Supaya kita tahuapakah si Jawa atau si Batak menyatakan hal yang sebenarnya mengenai kemampuanmereka, kita tentu mesti tahu lebih banyak mengani alasan-alasan mereka mengenai adatistiadat budaya yang membentuk pernyataan-pernyataan mereka.

Bagi orang-orang yang hidup di suatu lingkungan lintas budaya, adanya dengan jelas nilai-nilai budaya yang berbeda dari nilai-nilai mereka sendiri menambah kerumitan masalahnya.Pengalaman lintas budaya membuat kenyataan bahwa nilai-nilai kita sendiri dibentuk danditentukan oleh kebudayaan, makin mengesankan. Tidak ada sesuatu pun yang kita pikirkan,katakan atau lakukan, bebas dari pengaruh kebuadayaan kita. Tidak ada sesuatu pun yangkita percaya bebas dari pengaruh ras, kelas, usia, dan jenis kelamin kita. Tidak ada tempatyang bukan merupakan tempat budaya. Bukan hanya tindakan-tindakan pribadi kita, tetapijuga lembaga-lembaga sosial kita, kebijakan-kebijakan ekonomi dan praktek-ptaktek politikkita, mencerminkan dan mempengaruhi kepercayaan-kepercayaan dari kebudayaan kita.

Page 72: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 72

BAHAN BACAAN 4.5

KONSEP DASAR GENDER DAN ANALISA GENDER( Diadaptasi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan , Modul Fasilitasi Pelatihan

Pengarusutmaan Gender. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan, 2005)

BAGIAN A. KONSEP DASAR GENDERApakah Seks Berbeda dengan Gender?Seks Seks mengacu kepada ciri fisik dan biologis yang sering disebut dengan jenis kelamin. Seks berhubungan dengan fungsi reproduksi. Tidak bisa dipertukarkan, hasil ciptaan

Tuhan sehingga disebut Kodrat.

Gender Karakteristik atau ciri laki-laki dan perempuan yang diciptakan oleh keluarga dan atau

masyarakat, yang dipengaruhi oleh budaya, interpretasi agama, struktur sosial dan politik Karakteristik atau ciri-ciri ini menciptakan pembedaan antara laki-laki dan perempuan

yang disebut dengan pembedaan gender Pembedaan gender ini mengakibatkan peran sosial yang berbeda antara laki-laki dan

perempuan Peran ini dipelajari dan berubah-ubah dari waktu ke waktu dan dari suatu tempat ke

tempat yang lain. Peran sosial = peran gender ini berpengaruh terhadap pola relasi kuasa antara laki-laki

dan perempuan yang sering disebut sebagai relasi gender

Apa Peran Gender itu?1. Peran Kerja Reproduktif

Pemeliharaan Rumah Rumah Tangga Memasak MencuciPemeliharaan Anggota Rumah Tangga Melahirkan Menyusui Menjaga anak

2. Peran Kerja Produktif Peran kerja yang dinilai secara materi dengan jalan mendapatkan upah. Laki-laki dan perempuan sama-sama terlibat dalam kerja produktif dimana fungsi

dan tanggung jawabnya sering berbeda.

Page 73: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 73

Kerja produktif perempuan kurang dihargai dan dianggap pencari nafkahtambahan.

3. Peran Kerja KomunitasPerempuan• Kegiatan pengelolaan komunitas• Pekerjaan sukarela: pemeliharaan air bersih, kesehatan, pendidikan, upacara adat

dll• Umumnya dikerjakan pada waktu luangLaki-laki• Kegiatan politik komunitas• Umumnya dibayar• Bermanfaat secara tidak langsung pada status/kekuasaan

Implikasi Peran Gender• Peran gender ini, baik antara sesama laki-laki maupun sesama perempuan dapat berbeda

berdasarkan kelas sosial, ras, suku dan agama.• Perbedaan gender tersebut menunjukkan adanya perbedaan pengalaman, latar belakang

dan tanggung jawab masing-masing individu baik laki-laki maupun perempuan.• Peran gender juga merupakan identitas sosial, misalnya peran menjadi ibu serta

melahirkan hak dan tanggung jawab untuk memelihara anak dan atau peran menjadiayah serta merta melahirkan hak dan tanggung jawab untuk menghasilkan uang bagipembiayaan kehidupan rumah tangga.

• Apabila peran ibu dan ayah tidak dilakukan dengan baik maka akan mendapatkan sanksisosial sesuai dengan adat kebiasaan atau nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakattersebut.

Pembagian Peran Gender• Perbedaan pekerjaan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan akibat penerimaan

masyarakat terhadap perbedaan peran, kegiatan dan tanggung jawab laki-laki danperempuan yang lazim berlaku dalam masyarakat.

• Perbedaan pekerjaan laki-laki dan perempuan tersebut mengacu kepada peran genderlaki-laki dan perempuan dalam masyarakat.

Kebutuhan Gender• Kebutuhan yang lahir akibat adanya perbedaan gender yang melahirkan perbedaan

peran, pembagian kerja, perbedaan akan akses, adanya relasi kuasa antara laki-laki danperempuan.

• Kebutuhan tersebut berbeda antara laki-laki dan perempuan.• Kebutuhan tersebut dapat dilakukan melalui pemenuhan kebutuhan praktis maupun

kebutuhan strategis.

Page 74: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 74

Kebutuhan Gender Praktis• Kebutuhan yang lahir akibat adanya perbedaan gender yang melahirkan perbedaan

peran, pembagian kerja, perbedaan akan akses, adanya relasi kuasa antara laki-laki danperempuan.

• Kebutuhan tersebut berbeda antara laki-laki dan perempuan.• Kebutuhan tersebut dapat dilakukan melalui pemenuhan kebutuhan praktis maupun

kebutuhan strategis.

Kebutuhan Gender Strategis• Merespon kepada kebutuhan jangka Panjang yang berkaitan erat dengan kebutuhan laki-

laki dan perempuan untuk menyetarakan posisi dan status mereka dalam masyarakat.• Mempermasalahkan relasi kuasa atau posisi timpang antara laki-laki dan perempuan

dalam hal pembagian kerja, kontrol terhadap sumber daya, kekerasan, upah, hak-haKsosial, ekonomI dan hukum.

• Dalam proses pemenuhan kebutuhan strategis kemungkinan akan muncul penolakan darikelompok yang diuntungkan.

BAGIAN B. ANALISA GENDER• Analisa terhadap perbedaan peran, kegiatan, tanggung jawab, serta kebutuhan laki-laki• dan perempuan yang disesuaikan dengan konteks budaya dan kelas yang berdampak

pada pola relasi gendernya.• Analisa yang mengggunakan data kualitatif dan kuantitatif yang terpilah berdasarkan

jenis kelamin.• Analisa yang melihat perbedaan akses dan kontrol berdasarkan jenis kelamin terhadap

sumber daya.• Analisa yang tidak memperlakukan perempuan dan laki-laki sebagai sebuah kelompok

yang homogen (tunggal

Kesenjangan yang harus diperhatikan dalam analisa gender!Faktor-faktor penyebab terjadinya kesenjangan gender adalah: Akses yang seringdihubungkan dengan Partisipasi, Relasi Kuasa atau Kontrol Serta Penerima Manfaat.1. Akses atau kesempatan yang sama Akses adalah untuk melihat seberapa besar peluang atau kesempatan yang diberikan

kepada perempuan untuk memanfaatkan sumber daya ( baik sumber daya alam, sosialdan politik maupun waktu)

Untuk mengukur apakah perempuan mempunyai akses yang sama dengan laki-lakiterhadap sumber daya alam atau faktor produksi lainnya maka perlu dilihat apakahperempuan memiliki akses yang sama dengan laki-laki terhadap: tanah, kredit,pelatihan, kerja dan atau semua manfaat pelayanan publik.

Untuk mengukur apalah perempuan mempunyai akses yang dengan laki-laki terhadapsumber daya sosial, dan politik seperti: Apakah perempuan dan laki-laki mempunyaiakses yan sama terhadap kegiatan peningkatan kapasitas yang dapat membuka

Page 75: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 75

peluang untuk meningkakan taraf hidup bagi laki-laki dan perempuan baik dari sisikegiatan sosial maupun politik.

Untuk mengukur apakah perempuan mempunyai akses yang sama dengan laki-lakiterhadap kegiatan produktif dan kegiatan peningkatan kapasitas di luar dari pekerjaanrumah tangga da komunitas. Seberapa banyak waktu yang dapat digunakan oleh laki-laki dan perempuan dalam melakukan kerja produktif, reproduktif dan komunitas.

2. Partisipasi Partisipasi adalah pelibatan atau keterwakilan yang sama antara laki-laki dan

perempuan dalam pembuatan keputusan.

Dengan adanya peran gender maka perempuan dan kelompok perempuan pun jugabukan merupakan kelompok yang homogen. Sehingga proporsi dari perempuan ataukelompok perempuan yang terpinggirkan baik secara kelas, suku, ras maupunbudaya menjadi penting agar keputusan yang diambil dapat mewakili kebutuhanperempuan dari kelompok yang berbeda tersebut.

3. Relasi Kuasa Kontrol adalah kekuasaan untuk memutuskan bagaimana menggunakan sumber

daya dan siapa yang memiliki akses terhadap penggunaan sumber daya tersebut. Perempuan sering memiliki akses tetapi tidak memiliki kontrol terhadap sumber

daya. Posisi perempuan dalam pengambilan keputusan harus diperhatikan agar keputusan

tersebut dapat mewakili kebutuhan dan kepentingan perempuan tersebut.

4. Penerima Manfaat Apakah manfaat pembangunan juga dirasakan oleh perempuan. Apabila perempuan

memiliki kontrol dalam arti ikut memutuskan tentang penggunaan sumber dayamaka berarti perempuan tersebut ikut terlibat mempengaruhi agendapembangunan.

Apakah perempuan dan laki-laki memperoleh manfaat yang sama dari hasilkeputusan yang dibuat?

Apakah perempuan dan laki-laki memperoleh manfaat yang sama dari pengelolaansumber daya ekonomi, politik, dan alam baik dalam rumah tangga maupun dalammasyarakat?

Apakah perempuan dan laki-laki memperoleh manfaat yang sama dalam program-program pembangunan?

Apakah perempuan dan laki-laki memperoleh yang sama dari kebijakan keluarga,masyarakat dan negara.

Page 76: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 76

5. Ketidakadilan Sosial Bentuk, posisi, kondisi, sifat, tugas, kegiatan dan tanggung jawab yang dapat

menimbulkan pola hubungan yang tidak adil atau diskriminatif berdasarkan kelassosial, agaa, kelompok budaya, suku bangsa dan jenis kelamin.

6. Ketidakadilan Gender Bentuk, posisi, sifat, tugas, kegiatan dan tanggungjawab yang dapat menimbulkan

pola hubungan yang tidak adil atau diskriminatif berdasarkan jenis kelamin. Ketidakadilan gender adalah ketidakadilan sosial yang diakibatkan oleh adanya

pembedaan jenis kelamin yang menghasilkan peran gender.

Implikasi Peran Gender yang mengakibatkan Ketidakadilan Gender1. Subordinasi1.1. Berbasis Negara Subordinasi yang Berbasis Gender Posisi atau peran yang dinilai lebih rendah dari

peran yang lain. Ketidakadilan gender melihat bahwa ada penilaian posisi atauperan perempuan dalam masyarakat yang dianggap lebih rendah dari posisi atauperan laki-laki.

Masih sedikit perempuan yang duduk sebagai pengambil kebijakan/keputusandalam ruang publk, baik dalam pemerintahan maupun dalam kegiatan poltikformal. Perempuan lebih banyak terlibat dalam kerja domestik atau reproduktifdan jarang terlibat dalam kegiatan politik.

Karena perempuan tidak terlibat dalam prses pengamnbilan keputusan makaperempuan sering tidak dilibatkan dalam proses-proses perencanaan programmaupun anggaran baik di tingkat desa/kelurahan, kecamatan hinggaKabupaten/Kota.

Dalam Pendapatan Perkapita Negara, pekerjaan reproduktif perempuan yangtidak dibayar tidak dihitung atau bernilai rendah karena perempuan seringdikategorikan sebagai pekerja sektor informal, sementara pendapatan perkapitanegara dihitung berdasarkan pendapatan dari sektor formal seperti industri, danpertanian.

1.2. Berbasis Keluarga Perempuan dalam banyak latar belakang budaya mendapatkan hak waris separuh

dari hak laki-laki atau bahkan tidak sama sekali, karena perempuan setelahmenikah dianggap keluar dari keluarganya dan masuk ke dalam keluarga laki-laki.

Kerja reproduktif (pengasuhan anak dan perawatan keluarga) dan pekerjaanrumahtangga dianggap sebagai peran yang rendah dan laki-laki merasa tabuuntuk melakukan pekerjaan tersebut.

Pendidikan anak laki-laki didahulukan dari perempuan, karena anggapanperempuan setelah menikah tidak bekerja lagi dan lebih banyak

Page 77: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 77

Dalam keluarga, laki-laki dan anak laki-laki lebih didahulukan untuk makan daripada perempuan dan anak perempuan. Budaya makan sepert inilah yang seringmengakibatkan perempuan hamil terserang anemia karena makan dari sisa-sisamkanan keluarga.

2. Marjinalisasi Peminggiran peran ekonomi perempuan dengan asumsi bahwa perempuan

adalah pencari nafkah tambahan. Dan atau peminggiran peran politik perempuandengan asumsi bahwa perempuan tidak dapat menjadi pemimpin.Contoh marjinalisasi ekonomi: Perempuan sulit untuk mendapatkan modal usaha melalui kredit karena

tanah dan harta lainnya sering kali atas nama suami, sehingga perempuantidak punya barang agunan ketika hendak mengajukan kredit. Selain ituapabila perempuan ingin mendapatkan modal usaha maka harus seizinsuami.

Pekerja laki-laki mendapatkan tunjangan istri dan anak, sehingga totalupahnya lebih tinggi dari perempuan yang tidak mendapatkan tunjangansuami dan anak. Hal ini terjadi karena pekerja laki-laki dianggap pekerjalajang atau sebagai pencari nafkah tambahan.

Perempuan tidak mempunyai akses yang sama dengan laki-laki terhadapsumberdaya ekonomi dan politik.

Pekerjaan domestik yang seringkali dilakukan oleh perempuan dianggap lebihrendah dari pekerjaan domestik yang dilakukan oleh laki-laki, sehingga upahpekerja rumah tangga perempuan lebih rendah dari pekerja rumah tanggalaki-laki, seperti PRT perempuan dibandingkan dengan sopir dan tukangkebun.

Apabila keuangan keluarga terbatas, pilihan yang harus sekolah terlebihdahulu adalah anak laki-laki, dengan asumsi anak laki-laki yang akan menjadipencari nafkah keluarga nantinya, walaupun anak perempuannya lebihpandai.

Contoh marginalisasi politik” Perempuan lebih banyak menduduki posisi eselon 4 dan hanya sedikit paa

eselon 3 serta jarang sekali pada eselon 2 dan 1 dalam pemerintahan. Perempuan tidak setara dengan laki-laki di depan umum contohnya dalam

hukum waris, hukum adat, tuntutan harta gono gini dan hukum perkawinandimana perempua tidak berhak menceraikan suaminya dengan alasanapapun

Sebagai pendekatan jangka pendek, untuk mengatasi masalah ketimpanganjumlah perempuan di lembaga legislatif dilakukan sistem kuota minimal 30%.

Page 78: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 78

3. Beban Ganda Masuknya perempuan di sektor publik tidak senantiasa diiringi dengan

berkurangnya beban kerja mereka di dalam rumah tangga. Peran reproduktifperempuan dianggap hanya menjadi tanggung jawab perempuan, sehingga bagikeluarga miskin yang mengharuskan perempuan untuk bekerja mencari nafkahdi luar rumah tetap harus betanggung jawab terhadap pekerjaan reproduksinya.Begitupun perempuan yang berasal dari kelas menengah yang sudahberpendidikan, dan bekerjaContoh:

Di tempat keja menjalankan peran produksi/pblik di rumah menjalankan peanreproduksi/domestik, di komunitas menjalankan peran pengelolaankomunitas.

Walau perempuan bekerja mencari nafkah tetapi peran dan tanggung jawabpemeliharaan dan pengasuhan anak serta kerja rumah tangga lainnya tetap ditangan perempuan, begitupun tugas menjaga kekerabatan ssiallingkungannya.

4. Stereotipe Pemberian label atau cap yang dikenakan kepada seseorang sehingga

menimbulkan anggapan yang salah tentang orang tersebut. Pelabelan umumnyadilakukan dalam hubungan sosial dan seringkali digunakan sebagai alasan untukmembenarkan sebuah tindakan dari satu kelompok ke kelompok lannya

Dalam hal pelabelan ini menunjukkan adanya relasi kuasa yang tidak seimbang.Pada umumnya pihak yang lebih kuat lebih dapat membangun stereotipe pihaklainnya dalam hal ini antara laki-laki dan perempuan.

Pelabelan disini yaitu yang didasari dengan pembedaan karakter dan peran laki-laki dan pertempuan dim

Perempuan dianggap emosional, tidak rasional dan tidak cerdas sehingga tidakdipercaya dan dianggap tidak mampu menduduki jaabtan dan posisi pengambilkeputusan.

Perempuan dianggap tidak kuat dan lemah maka wajar dibayar lebih rendah darilaki-laki karena produktifitasnya juga dianggap lebih rendah dari laki-laki.

Ada kiasan yang mengatakan bahwa :”Setinggi-tingginya perempuan bersekolah,larinya akan ke dapur juga”.

Perempuan yang bekerja atau ke luar rumah pada malam hari dianggap sebagaiperempuan yang tidak baik atau perempuan nakal.

Akibat sosialisasi peran gender maka perempuan menjadi tidak mandiri baiksecara psikologis maupun secara ekonomi, sehingga perempuan tidak beraniuntuk bercerai apabila menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga ataumengalami poligami

Page 79: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 79

5. Kekerasan terhadap Perempuan Pembedaan karakter perempuan dan laki-laki dengan anggapan perempuan itu

feminin, lemah, obyek seks dan lain-lain secara keliru telah diartikan sebagaialasan untuk memperlakukan tindakan kekerasan baik secara fisik, seksual ataukekerasan lainnya terhadap perempuan.

Pembedaan karakter perempuan dan laki-laki dengan anggapan perempuan itufeminin, lemah, obyek seks dan lain-lain secara keliru telah diartikan sebagaialasan untuk memperlakukan tindakan kekerasan baik secara fisik, seksual ataukekerasan laiKekerasan terhadap perempuan dalam pembangunan seringkaliberwujud pengabaian hak-hak mereka yang disebabakan oleh pelaksanaan

Kekerasan terhadap perempuan dalam pembangunan seringkali berwujudpengabaian hak-hak mereka yang disebabakan oleh pelaksanaan pembangunanyang bias gender seperti pemaksaan alat kontrasepsi pada perempuan.

Kurangnya penyuluhan dan pelayanan kesehatan terhadap perempuantermasuk pekerja seks sehingga mereka menjadi rentan terhadap penularanpenyakit kelamin yang dapat mengakibatkan HIV/AIDS.

Peraturan perundang-undangan yang ada tidak melindungi para tenaga kerjaperempuan yang bekerja di luar neg

Page 80: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 80

BAHAN BACAAN 4.6

KONSEP DASAR KODE ETIK

Apa dan Mengapa Kode Etik?Suatu pekerjaan professional biasanya memiliki sistem nilai yang dipegang teguh olehanggota organisasi yang biasa dinamakan kode etik atau aturan tata laku yang mengaturstandar perilaku tindakan dari profesi itu. Kode etik bukan lagi merupakan hal baru. Sudahlama diusahakan untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalammasyarakat melalui kemauan-kemauan tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh olehseluruh kelompok itu. Salah satu contoh tertua adalah “Sumpah Hippokrates” yang bisadipandang sebagai kode etik pertama untuk profesi dokter. Demikian pula halnya sebagaipendamping masyarakat membutuhkan standar etika untuk menjalankan profesinya dalammasyarakat. Meskipun kedengarannya agak janggal, tetapi kebutuhan pengembanganprofesi pendamping masyarakat membutuhkan karingan dan organisasi yang kuat dengandukungan aturan profesi termasuk kode etik untuk menjalankan fungsinya.

Kode etik tidak akan membatasi diri seorang pendamping, tetapi sebagai cara untukmengembangkan kemampuan kerja dan pelayanan terhadap masyarakat. Kode etikmerupakan seperangkat tata nilai atau norma yang disepakati dan diakui oleh suatuorganisasi dan harus dipelihara oleh pendamping dalam melaksanakan tugas secaraprofessional. Nilai-niali tersebut merupakan bagian dari wujud profesionalisme yang harusditaati oleh pendamping. Kode etik merupakan bagian integral dari profesi. Kode etik berisihal-hal yang yang harus dilaksanakan dan harus dihindari oleh pendamping. Dengandemikian, kode etik professional merupakan suatu sistem peraturan, tata nilai atauseperangkat prinsip perilaku yang telah diterima oleh individu atau kelompok yangtergabung daalm himpunan organisasi profesi.

Dalam menjalankan tugas pendampingannya, seorang pendamping tidak hanyamenunjukkan kinerjanya atau kecakapan untuk mengerjakan suatu pekerjaan, tetapisekaligus menjaga dan memelihara perilaku serta sikap yang daapt dipertanggungjawabkan.Kode etik menjadi panduan normative pendamping dalam mengembangkan tugas profesi.Landasan normatif ini dipandang sebagai cara untuk melindungi integritas pendampingserta memberi peluang terhadap tuntutan hokum pihak lain bila terjadi pelanggaran yangmerigikan masyarakat.

Page 81: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 81

Apa fungsi kode etik bagi pendamping? Pedoman bagi pendamping dalam menjalankan tugas sesuai dengan aturan yang telah

ditetapkan. Menjamin agar tugas-tugas keprofesian dapat berjalan dengan baik dankepentingan semua pihak terlindungi.

Mencegah penyimpangan atas`penyalahgunaan tugas dan wewenang. Sebagai wahana pertanggungjawaban kepada masyarakat sebagai pengguna jasa. Bagian integral dari profesionalisme. Bagian integral dari pengembangan karier, pembelajaran, dan pembentukan kepribadian

dalam mengahdapi persoalan dalam masyarakat.

Kode Etik ProfesiKode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakantugas dan dalam kehidupan sehari-hari. Profesi adalah suatu moral community (masyarakatmoral) yang memiliki cita-cita dan nilai-nilai bersama. Kode etik profesi dapat menjadipenyeimbang segi segi negatif dari suatu profesi, sehingga kode etik ibarat kompas yangmenunjukkan arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus juga menjamin mutu moralprofesi itu dimata masyarakat. Kode etik bisa dilihat sebagai produk dari etika terapan,sebab dihasilkan berkat penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu, yaitu profesi.Tetapi setelah kode etik ada, pemikiran etis tidak berhenti. Kode etik tidak menggantikanpemikiran etis, tapi sebaliknya selalu didampingi refleksi etis. Supaya kode etik dapatberfungsi dengan semestinya, salah satu syarat mutlak adalah bahwa kode etik itu dibuatoleh profesi sendiri. Kode etik tidak akan efektif kalau di drop begitu saja dari atas yaituinstansi pemerintah atau instansi-instansi lain; karena tidak akan dijiwai oleh cita-cita dannilai-nilai yang hidup dalam kalangan profesi itu sendiri. Pihak dari luar bisa menganjurkanmembuat kode etik dan barang kali dapat juga membantu dalam merumuskan, tetapipembuatan kode etik itu sendiri harus dilakukan oleh profesi yang bersangkutan. Supayadapat berfungsi dengan baik, kode etik itu sendiri harus menjadi hasil self regulation(pengaturan diri) dari profesi.

Kode Etik Profesi merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik profesi merupakan lanjutandari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalam etikaprofesi. Kode etik ini lebih memperjelas, mempertegas dan merinci norma-norma ke bentukyang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma tersebut sudah tersirat dalametika profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yangditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yangbenar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang dilakukan dan tidak boleh dilakukan olehseorang professional.

Page 82: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 82

Sanksi Pelanggaran Kode EtikSanksi pelanggaran kode etik adalah moral dikeluarkan dari organisasi. Kasus-kasuspelanggaran kode etik akan ditindak dan dinilai oleh suatu dewan kehormatan atau komisiyang dibentuk khusus untuk itu. Karena tujuannya adalah mencegah terjadinya perilakuyang tidak etis, seringkali kode etik juga berisikan ketentuan-ketentuan profesional, sepertikewajiban melapor jika ketahuan teman sejawat melanggar kode etik. Ketentuan itumerupakan akibat logis dari self regulation yang terwujud dalam kode etik; seperti kode ituberasal dari niat profesi mengatur dirinya sendiri, demikian juga diharapkan kesediaanprofesi untuk menjalankan kontrol terhadap pelanggar. Namun demikian, dalam prakteksehar-ihari kontrol ini tidak berjalan dengan mulus karena rasa solidaritas tertanam kuatdalam anggota profesi, seorang profesional mudah merasa segan melaporkan temansejawat yang melakukan pelanggaran. Tetapi dengan perilaku semacam itu solidaritas antarkolega ditempatkan di atas kode etik profesi dan dengan demikian maka kode etik profesiitu tidak tercapai, karena tujuan yang sebenarnya adalah menempatkan etika profesi di ataspertimbangan-pertimbangan lain. Lebih lanjut masing-masing pelaksana profesi harusmemahami betul tujuan kode etik profesi baru kemudian dapat melaksanakannya.

Page 83: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 83

LEMBAR KASUS 4.1

BELIS, PEREMPUAN DAN KEADILANPada suatu pelatihan PKH bagi pendamping di Kabupaten Samboa yang berada di PulauTamba pada tahun 2009 terjadi kegaduhan ketika fasilitator membahas soal keadilan bagiRTSM penerima bantuan. Pendamping yang berasal dari beberapa suku bangsa salingmenyerang dengan sengit atas kasus yang terjadi pada waktu pencairan bantuan di KantorPos. Memang pelatihan tersebut terhitung terlambat ketika para pendamping sudah bekerjadi lapangan selama setengah tahun. Pangkal persoalan mereka adalah peristiwa ketikaseorang ibu pejabat yang berwenang dalam program PKH memberi instruksi bahwa paraperempuan peserta PKH yang dipoligami ditarik kartu kepesertaannya. Tidak jelas alasansang pejabat ini…menurut sebuah informasi ibu ini pejuang anti poligami dan agama yangdianutnya melarang adanya poligami.Kejadian tersebut menimbulkan multi interpretasi antar pendamping yang berasal dariberbagai suku bangsa yang berbeda …pro dan kontra….artinya perempuan yang dipoligamiberhak menerima atau tidak bantuan dalam PKH. Pendapat pro mengatakan bahwasiapapun RTSM yang terpilih berhak diberikan bantuan karena telah memenuhi syaratkepesertaan PKH yaitu terdaftar dalam pendataan BPS. Tidak mengasumsikan perkawinanperempuan itu monogami atau poligami. O, ya perkawinan poligami di sana pada umumnyamemakai hukum adat bukan hukum negara atau agama. Namun pendapat pihak yangkontra mengatakan bahwa perempuan yang dipoligami itu menandakan dia tidak termasukdalam golongan RTSM dengan argumentasi bahwa budaya yang dianut dalam masyarakattersebut berlaku adanya belis yaitu pemberian berupa hewan ternak kepada keluargaperempuan ketika akan melakukan perkawinan yang jumlahnya bisa sampai puluhan ekorkuda dan atau kerbau. Dengan demikian perempuan tersebut akan memiliki harta yangmemadai dari suaminya dan berada pada golongan mampu, bukan miskin. Persoalan lainbilamana korban poligami yang satu diberikan sementara yang lain tidak akan menimbulkankecemburuan dan memicu konflik berkepanjangan. Perlu diketahui bahwab tradisi membelisperempuan yang berlaku pada masyarakat yang berada di daerah Timur Indonesia sudahdilakukan turun temurun. Pada komunitas yang mentradisikan berlaku hubungan tukarmenukar hewan dalam hubungan perkawinan dengan garis patrilineal atau garis laki-laki.Hewan belis akan dikumpulkan dari keluarga luas calon pengantin laki-laki yang akandiberikan kepada keluarga calon pengantin perempuan. Hewan-hewan pemberian tersebutsebagian akan disembelih untuk pesta dan sebagian akan diberikan kepada saudara laki-lakisecara berjenjang mulai dari kakak-adik atau paman calon pengantin perempuan.

Bahan Diskusi :Bagaimana pendamping bila menghadapi kasus ini? Apa yang akan dilakukan pendampingterhadap perempuan RTSM peserta PKH yang dipoligami? Apa argumentasi terhadap prodan kontra tersebut? Bagaimana pendampingan budaya yang akan dilakukan? Etika lintassosial budaya seperti apa yang akan diwacanakan? Bagaimana pula posisi perempuan secarabudaya bisa menjadi termarginalkan oleh program?

Page 84: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 84

LEMBAR KERJA 4.1

Aktor Issue-issue EtisPribadi Pendamping PKH

Teman Pendamping

Operator

RTSM Peserta PKH

Komunitas miskin non peserta PKH

UPPKH Kabupaten/Kota

UPPKH Pusat

Pelayan Kesehatan/Pendidikan

Masyarakat luas

Media massa

Page 85: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 85

MODUL 5

PENGETAHUANPROGRAM KELUARGA HARAPAN

Page 86: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 86

MODUL - 4BAGIAN 1

ALUR DAN MEKANISME PKH

12 JP @ 45 MENIT : 540 MENIT

MEKANISME PROGRAM KELUARGA HARAPAN

Tujuan Diklat

Setelah mengikuti pelatihan dengan modul ini, peserta diharapkan akan mampu: Memahami alur dan mekanisme PKH Mengetahui siklus pelaksanaan PKH Memahami system targeting PKH, proses pertemuan awal, validasi, pemutakhiran data,

verifikasi kehadiran dan pembayaran Memahami system pengaduan masyarakat pelaksanaan PKH Memahami tujuan pertemuan kelompok

Waktu dan Batasan

Pelatihan ini dapat dilaksanakan selama minimal 8 jam latihan (jamlat), dengan batasanFocus Group Discussion (FGD).

1. Alur dan Mekanisme PKH1.1 Pengantar Alur dan Mekanisme PKHAlur dan mekanisme Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan acuan bagi pelaksanaanPKH baik di tingkat pusat sampai di tingkat lapangan (kecamatan)

1.2 Sistem pen-targetan (Targetiing)Sistem pen-targetan (targeting) PKH merupakan rangkaian awal penetapan calon pesertaPKH yang dimulai dengan penetapan lokasi dari provinsi, kabupaten/kota sampai kecamatan.Targeting PKH didasarkan atas database yang disediakan oleh BPS. Database ini adalahPPLS08 dan SPDKP 2007. TNP2K telah memutuskan bahwa seluruh program bantuan sosialberbasis keluarga harus berdasarkan atas hasil unifikasi data. Dalam waktu dekat iniunifikasi data yang dipakai adalah PPLS11. Sejalan dengan kebijakan ini, RTSM yang menjaditarget PKH juga didasarkan pada PPLS11 beserta data pendukung lain dari BPS yang sesuaidengan keperluan PKH. Berdasarkan data ini kemudian ditentuakan jumlah RTSM dandaerah mana yang menjadi lokasi PKH. Berikut ini kriteria penentuan daerah.

3.1.1. Pemilihan Lokasi PKH dan Pemilihan RTSM Calon Peserta PKHPemilihan provinsi yang dilakukan atas dasar:

Page 87: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 87

a. Kesediaan pemerintah provinsi pada saat Musrenbang.b. Keberagaman karakteristik daerah (tingkat kemiskinan tinggi/sedang/rendah, daerah

perkotaan/perdesaan, daerah kepulauan/pesisir, daerah dengan aksesibilitas relatifmudah/sulit, dll).

Pemilihan kabupaten/kota dan kecamatan terutama didasarkan atas komitmenpemerintah daerah dalam bentuk:1. Ketersediaan fasilitas pendidikan (fasdik) dan fasilitas kesehatan (faskes) yang

memadai untuk mendukung program PKH. Ketersediaan faskes dan fasdik ini sangatpenting dalam desain PKH. Sebagaimana yang dijelaskan dalam sub-bab GambaranUmum Proses PKH, setelah pembayaran tahap pertama diberikan, maka kepatuhanRTSM terhadap kondisionalitas PKH akan dimonitor dan diverifikasi oleh petugasfaskes dan fasdik. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa seluruh anggotaRTSM mematuhi kondisionalitas program PKH. Hasil dari verifikasi ini dipakai untukmenentukan jumlah bantuan PKH tahap pembayaran selanjutnya. Dengan demikiankalau suatu daerah ketersediaan faskes dan fasdik belum memadai maka PKH akantidak bisa dijalankan.

2. Penyediaan fasilitas kantor untuk operator UPPKH kab/kota,3. Penyediaan fasilitas kantor untuk pendamping di kecamatan.4. Penyediaan dana penyertaan PKH dari Pemda

Komitmen daerah ini diwujudkan dalam bentuk pengajuan proposal dari pemdakabupaten/kota ke UPPKH Pusat.Faktor-faktor lain yang diperhatikan dalam pemilihan daerah adalah:1. Tingginya jumlah Rumah Tangga Sangat Miskin di Kab/Kota2. Angka Kematian Ibu3. Angka Kematian balita4. Angka Gizi buruk5. Angka Droup-Out SD/Setara dan SMP/Setara

Setelah daerah ditentukan, kegiatan berikutnya adalah pemilihan dan penetapanjumlah RTSM calon peserta PKH. Target penerima bantuan PKH adalah rumah tanggasangat miskin (RTSM). Penetapan rumah tangga sebagai RTSM dilakukan oleh BPSdengan menggunakan metodologi dan indikator yang transparan.

Berdasarkan database yang disediakan oleh BPS (yaitu PPLS dll), UPPKH pusatmelakukan pemilihan RTSM yang bisa menjadi peserta PKH sesuai dengan kriterianya.RTSM yang dipilih sebagai calon peserta PKH adalah RTSM yang mempunyai salah satuatau lebih kriteria berikut:(i) Ibu hamil/nifas,(ii) Anak berusia di bawah 6 tahun,(iii) Anak usia SD,

Page 88: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 88

(iv) Anak usia SMP,(v) Anak berusia di bawah 18 tahun namun belum menyelesaikan pendidikan

dasar.

Hasil proses pemilihan ini adalah daftar nama RTSM calon peserta PKH yang dilengkapidengan alamatnya. Daftar nama di sini adalah data nama ibu/wanita yang akanmenerima bantuan PKH dan nama anggota RTSM yang berhak menerima bantuanPKH (yaitu lima katagori yang tersebut di paragrap sebelumnya). Jumlah RTSM yangada dalam daftar ini hendaknya kurang lebih sepuluh per sen lebih banyak dari jumlahRTSM yang menjadi target PKH yang telah ditetapkan oleh UPPKH pusat. Kelebihan iniuntuk memberikan ruang gerak bagi UPPKH Pusat seandainya ada RTSM yang tidaklolos dalam proses validasi.

Sampai dengan tahun 2011, data yang digunakan sebagai dasar penetapan calonpeserta PKH adalah data BPS yang dimulai dengan SPDKP (survey pelayanan dasarkesehatan dan pendidikan) tahun 2006, dan PPLS 2008.

Page 89: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 89

Metode pemilihan calon peserta PKH1. Survey oleh BPS untuk memverifikasi status kemiskinan calon peserta baik melalui

SPDKP maupun PPLS’082. Penyampaian data hasil survey BPS ke UPPKH Pusat3. UPPKH Pusat menetapkan calon peserta PKH berdasarkan kuota RTSM per

Kecamatan4. Penyerahan data RTSM dari UPPKH Pusat Ke UPPKH Kab/Dinas Sosial Kabupaten5. Validasi Data melalui Pertemuan Awal dan Visitasi ke lapangan oleh Pendamping

1.3 Pertemuan Awal

Kegiatan pertemuan awal adalah kegiatan yang hanya sekali dilakukan oleh Pendamping PKHdalam pelaksanaan PKH. Langkah-langkah yang dilakukan dalam Pertemuan Awal adalah :

Membuat jadwal pertemuan awal Mengirimkan undangan kepada calon peserta PKH untuk hadir pada pertemuan awal Memastikan undangan pertemuan awal sudah diterima RTSM (Rumah Tangga

Sangat Miskin ) sebagai calon peserta PKH sebelum pelaksanaan pertemuan awal Memastikan calon peserta PKH hadir pada saat pelaksanaan pertemuan awal di

setiap desa/kelurahan Memastikan jumlah calon peserta PKH sesuai dengan jumlah undangan pertemuan

awal Memberikan sosialisasi pelaksanaan PKH dengan baik dan benar terhadap calon

peserta PKH Memberikan sosialisasi hak dan kewajiban peserta PKH

Page 90: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 90

1.4 Validasi Calon Peserta PKH

Setelah melakukan pertemuan awal, Pendamping PKH melakukan validasi terhadapkebenaran data-data calon peserta PKH. Hasil dari validasi calon kepesertaan PKH menjadidasar sebagai Peserta PKH setelah formulir validasi tersebut ditandatangani.

Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Pendamping dalam melakukan proses validasi dilapangan;

1. Memastikan data yang tercetak pada form validasi sesuai dengan data calon pesertaPKH

2. Memastikan nama-nama anggota keluarga yang tercetak pada formulir validasisesuai dengan nama-nama anggota rumah tangga yang sebenarnya

3. Melakukan koreksi apabila terdapat kesalahan pada lembar formulir validasiterhadap data calon peserta PKH

4. Memastikan anggota rumah tangga ada yang terdapat pada layanan kesehatan (Ibuhamil/nifas, balita) dan atau layanan kesehatan (anak SD, SMP atau sederajat)

5. Memastikan nama alamat-alamat pada layanan pendidikan dan kesehatan sudahtercetak dengan benar

6. Setelah semua formulir validasi dinyatakan sudah benar, maka calon peserta PKHharus menandatangani formulir tersebut

7. Hasil dari formulir validasi akan menjadi dasar kepesertaan PKH8. Formulir validasi harus diserahkan ke kantor secretariat UPPKH Kab/Kota untuk

selanjutnya di entry oleh operator9. Memastikan semua peserta PKH telah memiliki kartu peserta PKH10. Hasil validasi peseta PKH merupakan dasar pembayaran tahap I11. Setelah semua formulir validasi dinyatakan sudah benar, maka calon peserta PKH

harus menandatangani formulir tersebut12. Hasil dari formulir validasi akan menjadi dasar kepesertaan PKH13. Formulir validasi harus diserahkan ke kantor secretariat UPPKH Kab/Kota untuk

selanjutnya di entry oleh operator14. Memastikan semua peserta PKH telah memiliki kartu peserta PKH15. Hasil validasi peseta PKH merupakan dasar pembayaran tahap I

Page 91: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 91

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan proses validasi:1. Satu rumah tangga terdiri dari beberapa KK2. Exclussion error & Inclussion error3. Upaya pengisian kuota dari daerah4. Mistargetting5. Pindah Rumah6. Pemekaran wilayah7. Anak sekolah di luar Kab/Kota8. dll

1.5 Pembayaran Pertama

Setelah proses validasi selesai, maka pendamping PKH harus megirimkan formulir validasiyang sudah diisi dan ditandatangani oleh peserta PKH ke kantor secretariat UPPKH Kab/kotauntuk selanjutnya di entry oleh Operator PKH. Hasil validasi ini akan menjadi dasarpembayaran pertama kali.

Prosedur Pembayaran :

Page 92: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 92

1. Tim SIM UPPKH Pusat menyampaikan rincian pembayaran ke UPPKH Kabupaten untukdilakukan cek ulang RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin ) yang eligible dan besaranbantuannya

2. PT Pos / BRI menyampaikan jadwal pembayaran ke UPPKH Pusat dan Resi ke UPPKHKabupaten

3. UPPKH Pusat menginformasikan jadwal bayar ke UPPKH Kabupaten, sekaligus perintahcek ulang untuk mencocokan resi dengan nama dan jumlah nilai bantuannya

4. Bila hasil pengecekan masih ada yang salah dilakukan pelaporan ke UPPKH Pusat untukminta penggantian dan jadwal ulang pembayaran

5. UPPKH Pusat melakukan permintaan penggantian resi baru kepada PT Pos / BRI6. Bila sudah bersih dari kesalahan, lakukan penjadwalan pembayaran7. Pembayaran dilakukan oleh petugas PT Pos / BRI di Kantor Kecamatan8. Memastikan nama peserta PKH sesuai dengan kartu peserta PKH9. Memastikan jumlah bantuan yang diterima sesuai dengan yang tertera pada data

bayar/wesel10. Memastikan tidak ada pungutan terhadap peserta PKH oleh pihak manapun11. Melakukan daftar realisasi pembayaran peserta PKH di setiap desa/kelurahan12. Melakukan rekonsiliasi dengan kantor pos kecamatan hasil realisasi pembayaran13. Melaporkan hasil rekonsiliasi pembayaran kepada UPPKH Kab/Kota dan juga kepada

Koordinator Wilayah masing-masing.

Page 93: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 93

MEKANISME PEMBAYARANPROGRAM KELUARGA HARAPAN PROPINSI BARU

UPPKH PUSAT PT POSINDONESIA

UPPKH KAB/KOTA BANK BRI

1. PROSES DATAPada tahun 2010 data yang dipergunakan masih menggunakan data PPLS, data dariBPS yang masih berupa raw data memerlukan penanganan khusus berupa prosescleansing dan merging sehingga didapatkan data set yang eligible.Hasil proses ini adalah raw data yang dipergunakan bahan pencetakan formulirvalidasi, penetapan status dan kategori anggota rumah tangga hanya berdasarkanumur karena dalam data PPLS tidak ditemukan status hamil,balita , SD dan SMP.

Page 94: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 94

2. CETAK FORMULIR VALIDASIData hasil proses oleh MIS UPPKH Pusat dikirimkan ke PT POS untuk dilakukanpencetakan dan distribusi formulir validasi. PT POS akan mendistribusikan formulirValidasi hanya sampai ke UPPKH Kab/Kota , selanjutnya akan dibantu olehpendamping mengantarkan ke alamat RTSM calon peserta PKH.

3. PERTEMUAN AWAL DAN VALIDASI. Pendamping menyerahkan surat undangan pertemuan awal langsung ke RTSM

calon peserta PKH. Pendamping berkoordinasi dengan aparat desa dan pihak terkait untuk sosialisasi

dan penyelenggaraan pertemuan awal . Pendamping mempersiapkan waktu dan tempat dilaksanakannya pertemuan awal

. Dalam pertemuan awal pendamping melakukan penyesuaian data dalam formulir

validasi dengan data real dilapangan sesuai dengan kondisi RTSM calon peserta. Dalam pertemuan awal RTSM diwajibkan membawa dokumen – dokumen antara

lain raport/surat keterangan dari sekolah, kartu menuju sehat/KIMS atausejenisnya yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.

Dalam pertemuan awal juga dilakukan pengambilan gambar RTSM /pas photoyang dilakukan oleh BRI/pihak ketiga yang ditunjuk terkait pembuatan kartupeserta PKH.

Dalam pertemuan awal , pendamping harus memastikan data RTSM benar danakurat, data yang tidak akurat akan berakibat fatal.

4. ENTRY DATA VALIDASI Formulir hasil validasi yang dilakukan oleh pendamping, setelah dilakukan

perbaikan dan penyesuaian diserahkan kembali ke operator UPPKH Kab/Kotauntuk selanjutnya formulir di pisahkan menurut kategori eligible, tidak eligible,pindah alamat, bukan RTSM, alamat tidak ditemuakan.

Operator membuat rekapitulasi data RTSM sesuai kategori diatas dalam formatyang telah ditentukan oleh UPPKH Pusat.

Operator dan Pendamping mengadakan pertemuan untuk melakukan crosscheckdata antara data hasil rekapitulasi dengan data yang miliki oleh pendamping, jikaterdapat ketidak sesuai an data maka operator harus segera memperbaikinya.

5. CLOSING Setelah data dipastikan benar dan akurat sesuai hasil pertemuan/crosscheck

dengan pendamping, Operator membuat Berita Acara Closing Pemutakhiran Datayang ditandatangani oleh Koordinator Operator dan Dinsos Kabupaten/Kota.

File tersebut kemudian dikirimkan ke MIS UPPKH Pusat.

Page 95: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 95

6. DATA CLEANSING DAN BAST UPPKH Pusat akan melakukan compilasi data diseluruh UPPKH Kab/Kota dan

melakukan pemeriksaan dengan metode tertentu untuk mengetahui tingkatakurasi data yang dikirimkan oleh UPPKH Kabupaten/Kota.

Jika terdapat kesalahan dalam entry data maka harus dikembalikan ke UPPKHKabupaten/Kota untuk dilakukan perbaikan.

7. SERAH TERIMA DATA DENGAN BRI MIS UPPKH Pusat harus memastikan data yang dikirimkan oleh UPPKH Kab/Kota

sudah benar. MIS UPPKH Pusat membuat berita acara serah terima data, selanjutnya data

diserahkan ke Bank BRI dalam format txt atau PDF yang disimpan dalam mediaCD/DVD.

8. PEMBUKAAN REKENING PESERTA PKH Pihak Bank BRI akan melakukan pembukaan rekening secara masal berdasarkan

data yang dikirimkan oleh UPPKH Pusat. Jika data yang diserahkan oleh UPPKH Kabupaten/Kota tidak akurat makan akan

terjadi banyak masalah setelah proses ini.

9. CETAK DAN DISTRIBUSI KARTU PKHPihak Bank BRI akan melakukan pencetakan kartu Peserta PKH danmendistribusikannya ke UPPKH Kab/Kota, selanjutnya pendamping akanmenyerahkan langsung kepada RTSM dampingannya.

10. AKTIFASI REKENING Aktifasi rekening diperlukan agar rekening yang telah dibukan oleh Bank BRI bias

dipergunakan untuk transaksi. Pendamping mengajak RTSM dampingannya dengan membawa dokumen-

dokumen Kartu Keluarga dan KTP/tanda pengenal lainnya. Pendamping membawa formulir validasi RTSM dampingannya untuk dicopy dan

diserahkan ke Bank BRI sebagai tanda bukti kepesertaan . Pihak Bank BRI akan mencetak buku rekening sesuai nama RTSM dan

menyinpannya di kantor unit BRI setempat.

11. PEMBAYARAN OLEH BRIa. Sebelum pembayaran Pendamping berkoordinasi dengan pihak Bank BRI untuk mengatur jadwal

pembayaran Pendamping memberitahukan ke RTSM dampingannya terkait jadwal

pembayaran, jadwal diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi penumpukandan antrian yang tidak teratur di kantor Bank BRI.

Page 96: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 96

Pendamping mempersiapkan rekap daftar bayar RTSM dampingannya, daftarini didapatkan dari Operator UPPKH Kab/Kota.

b. Pada saat pembayaran Pendamping membantu RTSM dalam pengisian slip penarikan tunai. Pendamping mendampingi RTSM dikantor BRI dan memastikan jumlah yang

diterima sesuai dengan daftar bayar pendamping. Pendamping memeriksa buku tabungan dan memastikan nominal saldo yang

tertera sesuai dengan data bayar pendamping. Pendamping meminta RTSM menandatangani daftar bayar sebagai bukti

pembayaran Pendamping menyimpan slip penarikan tunai yang telah di validasi oleh

petugas Bank BRI sebagai bahan rekonsoliasi dengan Bank BRI.

c. Setelah pembayaran Pendamping membuat rekap pembayaran sesuai format yang ditentukan oleh

UPPKH Pusat Pendamping mengarsipkan slip penarikan tunai. Pendamping berkoordinasi dengan pihak Bank BRI unit kecamatan untuk

melakukan rekonsiliasi pembayaran dengan mencocokan data hasil rekap slippenarikan tunai/rekap daftar bayar dengan data hasil rekapitulasi pencairandana dari pihak BRI

Setelah pembayaran selesai pendamping dan Petugas Bank BRI Unitkecamatan membuat berita acara pencairan dana yang isinya menyepakatijumlah dana yang telah dicairkan.

Selanjutnya Koordinator UPPKH Kab/Kota bersama dengan BRI tingkatKabupaten membuat berita acara pencairan dana tingkat kabupaten.Koordinator Operator UPPKH Kab/Kota mengirimkan Berita Acara tersebut keUPPKH Pusat dan Pihak Bank BRI juga mengirimkannya ke BRI Pusat.

1.6 Pemutakhiran DataSetiap Pendamping PKH wajib melakukan pemuakhiran, apabila dilapangan terjadiperubahan data peserta PKH. Hasil pemutakhiran ini dilaporkan ke secretariat UPPKH diKab/kota untuk selanjutnya di entry oleh Operator PKH. Hal-hal yang diperhatikan saatmelakukan perubahan data, antara lain: Defenisi perubahan data peserta PKH: Perubahan data peserta PKH adalah perubahan status dan komponen yang terjadi

pada peserta PKH yang meliputi:◦ Perubahan status komponen PKH seperti menjadi hamil◦ Melahirkan/nifas, sebelumnya masih kondisi hamil◦ Menjadi Anak balita, sebelumya status hamil◦ Menjadi peserta didik /SD sederajat sebelumnya balita◦ Menjadi peserta didik SMP / sederajat sebelumnya SD

Page 97: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 97

◦ Menjadi lulus SMP sebelumnya SMP◦ Pindah alamat tempat tinggal◦ Data double◦ Bukan RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin )◦ Meninggal

Pendamping dalam melakukan pemutakhiran data harus memperhatikan hal-hal berikut:1. Pendamping dan Ketua Kelompok mengecek perubahan status terkait dan mencatatnya

pada Form Pemutakhiran Data2. Form Pemutakhiran Data yang telah diisi dan diverifikasi diteruskan ke UPPKH

Kabupaten/Kota (setiap minggu kedua) untuk dimasukkan dalam data entry oleh operator3. Hasil verifikasi ditetapkan oleh UPPKH Pusat dan menjadi dasar perhitungan pembayaran

tahap II dan tahap selanjutnya.

1.8 Verifikasi KomitmenProgram Keluarga Harapan sebagai program bantuan tunai bersyarat, menitikberatkan padaverifikasi komitmen peserta PKH terhadap kewajiban dalam mengakses fasilitas pendidikandan kesehatan.

Hal-hal yang harus diperhatikan dan dilakukan Pendamping PKH dalam melakuakan verifikasiagar berjalan dengan baik:1. Melakukan sosialisasi PKH dengan petugas layanan kesehatan dan pendidikan di masing-

masing desa/kelurahan2. Melakukan koordinasi dengan petugas layanan kesehatan dan pendidikan di masing-

masing desa/kelurahan3. Melakukan sosialisasi PKH secara simultan kepada peserta PKH terkait komitmen

kehadiran pada layanan kesehatan dan pendidikan4. Melakukan koordinasi dengan Koordinator Wilayah dan sekretariat UPPKH Kab/Kota

bahwa formulir verifikasi telah dicetak oleh PT Pos dan didistribusikan kepada layanankesehatan dan pendidikan.

5. Memastikan semua layanan kesehatan dan pendidikan di setiap desa/kelurahan wilayahpelaksanaan PKH telah menerima formulir verfikasi komitmen

BAGIAN 2MEKANISME VERIFIKASI KESEHATAN PKH

Bagian 1: PKH KESEHATAN & KUALITAS MANUSIA INDONESIA 30 menit

Tujuan Umum Pembelajaran; setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta mampumemahami tentang mekanisme verifikasi kesehatan PKH dan akan menjadi acuan perilakupendamping dalam menjalankan tugas.

Page 98: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 98

Deskripsi Singkat: Sesi ini memaparkan alasan mengapa PKH menitikberatkan perhatiannyapada kesehatan. Fasilitator menjabarkan materi dengan menampilkan fakta rendahnyastatus kesehatan pada anak di Indonesia dan dampaknya bagi masa depan Indonesia.

Kompetensi Dasar (Tujuan Umum) : memberikan pengetahuan awal dan dasar mengenaiaspek persyaratan kesehatan PKH.

Indikator Keberhasilan (Tujuan Khusus): peserta mampu mengerti mengapa kesehatanmenjadi salah satu aspek persyaratan penting dalam pengembangan kualitas manusiaIndonesia

Materi (konsep, tahapan materi, lembar kasus, format,, tidak panjang lebar tetapimerupakan konsep inti dan padat) : Komponen kesehatan dalam PKH dikembangkan untukmeningkatkan status kesehatan ibu dan anak di Indonesia, khususnya bagi kelompokmasyarakat tidak mampu. Tujuan ini berkaitan erat dengan upaya meningkatkan kualitassumber daya manusia (SDM) melalui peningkatan kualitas kesehatan dan gizinya. Lewatintervensi ini diharapkan terjadi peningkatan partisipasi anak dalam pendidikan sertakemampuan belajar di lembaga-lembaga pendidikan.Proses Pembelajaran (tahapan pembelajaran, penugasan/diskusi/simulasi/ pemecahankasus/game/kuis): Ini berupa mini quiz yang dibuat dalam kertas ide/ Idea card.Sebutkan alasan utama mengapa PKH menitikberatkan perhatiannya pada kesehatan ibudan anak saja? Paling sedikit sebuatkan 3 alasan pokoknya.

Keyword : PKH, Kesehatan ibu dan anak

Kesimpulan: Sebagai pengantar untuk dapat memasuki lebih jauh dimensi kesehatan dalamPKH.

Proses Evaluasi: Bersamaan dengan materi modul kesehatan yang lain, dengan teknikpemberian dot

Referensi:Gertler P. (2004). Do Conditional Cash Transfers Improve Child Health? Evidence from

PROGRESA’s Control Randomized Experiment. AEA Papers and Proceedings._______. (2007) Pedoman Umum Program Keluarga Harapan. Badan Informasi Publik, Pusat

Informasi Kesejahteraan Rakyat, Departemen Komunikasi dan Informatika. Jakarta,Indonesia.

Pedoman Operasional PKH Bagi Pemberi Layanan Kesehatan.Ruger JF, Jamison DT, BloomDE (2001). Health and the Economy, In: International Public Health, Disease,Programs, System, and Policies. An Aspen Publication. New York, USA.

Page 99: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 99

MEKANISME BANTUAN PKH KESEHATAN

Deskripsi SingkatMemberikan informasi dan pengertian bagi peserta latih baik fasilitator maupun pelatihtentang mekanisme bantuan PKH kesehatan : khususnya tentang penerima bantuan,pemilihan peserta, hak, kewajiban dan syarat mendapatkan bantuan PKH.

Kompetensi Dasar (Tujuan Umum)Peserta latih (fasilitator lapangan) dapat mempunyai kesamaan informasi dan persepsi atasmekansime bantuan PKH di sektor kesehatan. Mempunyai ketrampilan dasar tentang ciridan informasi jenis bantuan yang disediakan oleh penyedia layanan kesehatan serta dapatmenginformasikan tentang bentuk-bentuk kewajiban bagi RTSM dalam memenuhikewajiban untuk memeriksa kesehatan ibu dan anak.

Indikator Keberhasilan (Tujuan Khusus)Apabila peserta dapat mengisi lembaran kuiz yang disediakan pada bagian akhir modul ini.

Materi:Sesi Pembukaan – 5 menitSesi dibuka ini dengan mengundang partisipasi peserta pelatihan menggali pengetahuandan pendapat tentang kesehatan ibu dan anak serta pemenuhan kesehatan apa saja yangumum diberikan pada mereka. Diskusi juga bisa dibuka dengan menanyakan apakahprogram PKH memiliki dampak negatif terhadap program pemerintah lainnya, sepertimisalnya program keluarga berancana BKKBN. Apa keunggulan dan kesamaan denganprogram pemerintah lainnya, khususnya dengan program KB BKKBN.

Sesi 1: KEWAJIBAN PESERTA PKH KESEHATAN – 30 menitFasilitator membahas materi kewajiban peserta berkaitan dengan bantuan PKH kesehatan,untuk kemudian dilakukan sesi tanya jawab dan diskusi berkaitan dengan kewajibantersebut. Fasilitator menggunakan slides yang ada untuk membahas syarat peserta PKHKesehatatn secara rinci untuk kemudian berdiskusi bersama menjawab latihan 3

KEWAJIBAN PESERTA PKH KESEHATANRTSM dengan ibu hamil/nifas dan atau anak usia 0-6 tahun yang menjadi calon peserta PKHharus memenuhi beberapa kewajiban sebelum menjadi peserta PKH dan menerimapembayaran bantuan PKH. Kewajiban tersebut adalah:1. Datang pada pertemuan awal setelah diundang oleh UPPKH untuk melakukan klarifikasi,

sosialisasi dan menandatangani perjanjian.2. Segera setelah pertemuan awal, calon peserta melakukan kunjungan pertama ke Pusat

Pelayanan Kesehatan (PPK) untuk melakukan verifikasi dan menerima jadwal kunjunganrutin. Seluruh informasi ini dikirim ke UPPKH Daerah untuk perbaharuan data danpenentuan jumlah besaran bantuan yang akan diterima.

3. Memenuhi komitmen yang ditandatangani pada saat pertemuan awal, yaitu melakukankunjungan rutin ke PPK.

Page 100: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 100

Setelah melaksanakan ketiga kegiatan tersebut, maka calon peserta ditetapkan menjadipeserta PKH. Pembayaran pertama diperoleh setelah peserta melakukan kunjunganpertama ke PPK. Pembayaran triwulan berikutnya akan menjadi hak penerima jika iamemenuhi komitmen sebagaimana perjanjian pada pertemuan awal dengan melakukankunjungan rutin sebagaimana tertera dalam jadwal kunjungan yang dimiliki pesertatersebut.

DATANG PADA PERTEMUAN AWALPada pertemuan awal ini, peserta diberi informasi mengenai PKH dan hal-hal apa yang harusdilakukannya untuk memenuhi komitmen. Pendamping akan menerangkan fungsi jadwalkesehatan serta sanksi yang diemban jika tidak melakukan kegiatan sesuai jadwal dimaksud.Di dalam pertemuan akan dipilih ketua kelompok sehingga penerima bantuan dapatmelakukan koordinasi dengan baik antar sesama penerima bantuan maupun denganpendamping.

Pertemuan awal juga menginformasikan jadwal kunjungan pertama ke Puskesmas (dan ataujaringannya) yang dilakukan oleh peserta dengan didampingi oleh pendamping (hanya untukkunjungan pertama ini). Selanjutnya peserta diminta untuk menandatangani perjanjianuntuk memenuhi kewajiban sebagaimana telah diterangkan dalam pertemuan. Peserta PKHkomponen kesehatan yang telah menerima undangan harus datang ke pertemuan awal diwilayahnya sebagaimana tertera di dalam surat undangan. Pada pertemuan tersebut akandilakukan klarifikasi data berdasar kondisi aktual keluarga saat pertemuan. Informasi inikemudian dipakai untuk memperbaharui data awal yang dimiliki oleh UPPKH danmenentukan besaran bantuan yang akan diperolehnya.

KUNJUNGAN AWAL KE PUSKESMAS (DAN ATAU JARINGANNYA)Segera setelah pertemuan awal, seluruh peserta PKH kesehatan wajib melakukan kunjunganawal ke sarana kesehatan setempat seperti posyandu, postu, Puskesmas.

RTSM dengan ibu hamil/nifas dan atau anak usia 0-6 tahun yang menjadi calon peserta PKHharus memenuhi beberapa kewajiban sebelum menjadi peserta PKH dan menerimapembayaran bantuan PKH. Kewajiban tersebut adalah:1. Datang pada pertemuan awal setelah diundang oleh UPPKH untuk melakukan klarifikasi,

sosialisasi dan menandatangani perjanjian.2. Segera setelah pertemuan awal, calon peserta melakukan kunjungan pertama ke Pusat

Pelayanan Kesehatan (PPK) untuk melakukan verifikasi dan menerima jadwal kunjunganrutin. Seluruh informasi ini dikirim ke UPPKH Daerah untuk perbaharuan data danpenentuan jumlah besaran bantuan yang akan diterima.

3. Memenuhi komitmen yang ditandatangani pada saat pertemuan awal, yaitu melakukankunjungan rutin ke PPK .

Setelah melaksanakan ketiga kegiatan tersebut, maka calon peserta ditetapkan menjadipeserta PKH. Pembayaran pertama diperoleh setelah peserta melakukan kunjungan

Page 101: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 101

pertama ke PPK. Pembayaran triwulan berikutnya akan menjadi hak penerima jika iamemenuhi komitmen sebagaimana perjanjian pada pertemuan awal dengan melakukankunjungan rutin sebagaimana tertera dalam jadwal kunjungan yang dimiliki pesertatersebut.

Sesi 2: MEMENUHI KOMITMEN DAN SANKSI -30 menit

Fasilitator memaparkan kegiatan rutin yang harus dilakukan oleh peserta PKH Kesehatanuntuk memenuhi komitmennya serta akibat pelanggaran komitmen tersebut berupa sanksi.Bersama dalam kelompok membahas studi kasus pada latihan 4.

MEMENUHI KOMITMENKewajiban peserta PKH selanjutnya adalah mematuhi persyaratan yang ditetapkan dalamPKH yaitu mengunjungi PPK (Pemberi Pelayanan Kesehatan) secara rutin dan memanfaatkanpelayanannya sesuai jadwal kunjungan yang telah dibuat oleh petugas puskesmas dan ataukader posyandu.

Tujuan kunjungan ini adalah: Pencatatan status kesehatan anggota keluargamya pada awal program; Mendapat informasi jadwal kunjungan berikutnya bagi setiap anggota keluarga peserta

PKH yang ditentukan oleh kader posyandu sesuai persyaratan yang ada. Untuk mengetahui syarat PKH Kesehatan.

KEGIATAN KUNJUNGAN RUTIN KE PUSAT PELAYANAN KESEHATANSasaran SYARAT Peserta FasilitasIbu Hamil Pemeriksaan kehamilan (antenatal care) sebanyak minimal 4 kali (yaitu K1 ditrimester I, K2 di trimester II, K3 dan K4 ditrimester III) selama masa kehamilan Ibu bersalinProses kelahiran bayi ditolong tenaga kesehatan terlatih. Ibu Nifas Ibu yang telahmelahirkan diperiksa kesehatannya setidaknya 2 kali sebelum bayi mencapai usia 28 hariBayi usia 0-11 bulan. Anak berusia dibawah 1 tahun ditimbang secara rutin dan diimunisasilengkap. Bayi usia 6-11 bulan Mendapat suplemen tablet Vitamin A. Anak usia 1-5 tahundimonitor tumbuh kembang dengan melakukan penimbangan dan mendapatkan Vitamin Asebanyak 2 kali setahun pada bulan Februari dan Agustus.

Ibu dan bayi baru lahir mendapatkan layanan vaksin BCG, DPT, Polio, Campak , Hepatitis B,TT. ibu hamil mempunyai buku register (kohor ibu hamil, KMS, buku imunisasi,penimbangan)

Anak berusia 5-6 tahun dimonitor tumbuh kembang dengan melakukan penimbangansecara rutin dan/atau mengikuti program pendidikan anak usia dini. Pada saat kunjunganrutin tersebut, peserta PKH berhak mendapat seluruh protokol pelayanan kesehatan yangtelah ditetapkan Departemen Kesehatan secara gratis (sesuai program Jamkesmas).

Page 102: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 102

Salah satu syarat dan kewajiban PKH Kesehatan adalah melakukan kunjungan rutin ke PPK(Puskesmas jaringannya) dengan ketentuan sebagai berikut:1. Ibu Hamil: sekurangnya setiap 3 bulan sekali2. Ibu Nifas : sekurangnya setiap 1 bulan setelah melahirkan selama 2 bulan3. Bayi 0-11 bulan : sekurangnya setiap 1 bulan sekali4. Bayi 1-6 tahun: sekurangnya setiap 3 bulan sekali

Selain dari ketentuan itu, ibu melahirkan juga diharapkan melaksanakan proses kelahirandengan dibantu oleh tenaga medis atau tenaga kesehatan terlatih.

SANKSIJika peserta PKH tidak memenuhi komitmennya, misalnya tidak membawa anaknyaberkunjung ke Puskesmas secara rutin, tidak memeriksakan kehamilan dan seterusnya,maka peserta tersebut akan mendapat sanksi. Ketentuan mengenai sanksi ini sama sepertisanksi yang diberikan pada PKH pendidikan, yaitu berupa penguranganjumlah besaran bantuan yang diterima hingga pembatalan /penangguhan kepesertaan.

Sesi 3: HAK PENERIMA BANTUAN -15 menitFasilitator memaparkan hak penerima bantuan yaitu apa-apa saja yang diperoleh pesertaPKH kesehatan dari PKH Kesehatan. Selanjutnya membahas jawaban latihan 5. RTSM yang terpilih sebagai peserta PKH berhak memperoleh bantuan uang tunai yang

akan dibayarkan kepada peserta PKH setiap tiga bulan melalui kantor pos terdekat. Bantuan tunai tahap pertama akan diberikan jika peserta PKH telah menghadiri acara pertemuan awal yang dikoordinir oleh UPPKH Kecamatan dan telah mengunjungi puskeskmas atau posyandu Bantuan tunai tahap triwulan berikutnya akan diberikan jika anggota keluarga peserta

PKH memenuhi komitmen yang ditetapkan dalam program. Bukti bahwa anggotakeluarga peserta PKH telah memenuhi komitmen harus diverifikasi oleh petugaskesehatan (prosedur verifikasi disajikan pada bagian lain didalam buku ini). Penjelasanlengkap tentang proses pendataan dan penetapan RTSM sebagai peserta PKH Kesehatandisajikan di buku Pedoman Umum PKH.

Selain bantuan tunai, penerima bantuan juga berhak menerima pelayanan kesehatansesuai protokol. Departemen Kesehatan secara GRATIS (sesuai program Jamkesmas)

Proses PembelajaranQuiz Waktu 3 menit.1. Apakah bantuan kesehatan PKH juga termasuk pelayanan dan tindakan yang diberikan

bila anggota keluarga atau penerimanya sakit ?2. Bagaimanakan dengan pelayanan kesehatan berbayar, apakah peserta PKH berhak

mendapatkannya ?3. Bagaimana caranya mereka mendapatkan, apakah dibebaskan dari semua biaya?

Page 103: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 103

KeywordKomitmen dan kewajiban peserta PKH terhadap kesehatan ibu dan anaknya

KesimpulanPelatihan ini akan memberikan pengetahuan teknis tentang layanan kesehatan untuk RTSMbagi fasilitator.

Proses EvaluasiDilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan seluruh peserta, terutama untukmenggukur pemahaman terhadap materi melalui proses tanya jawab dan meminta pesertauntuk menuliskan kesan-kesannya melalui selembar kertas.

ReferensiGertler P. (2004). Do Conditional Cash Transfers Improve Child Health? Evidence from

PROGRESA’s Control Randomized Experiment. AEA Papers and Proceedings._______. (2007) Pedoman Umum Program Keluarga Harapan. Badan Informasi Publik, Pusat

Informasi Kesejahteraan Rakyat, Departemen Komunikasi dan Informatika. Jakarta,Indonesia.

Pedoman Operasional PKH Bagi Pemberi Layanan Kesehata

Ruger JF, Jamison DT, Bloom DE (2001). Health and the Economy, In: International PublicHealth, Disease, Programs, System, and Policies. An Aspen Publication. New York,USA.

Page 104: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 104

BAGIAN 3

MEKANISME PENDIDIKAN DALAM PKH

MEKANISME VERIFIKASI PENDIDIKAN PKH

1. KOMPETENSI DASAR

a. Peserta memahami tentang konsep PKH Pendidikan

b. Peserta dapat memahami dan menjelaskan hak dan kewajiban PKH pendidikan serta

sanksinya kepada RTSM

c. Peserta mampu memahami peran pendamping dalam pelaksanaan komitmen PKH

pendidikan

2. POKOK BAHASAN

a. Sesi 1: Hak dan kewajiban peserta PKH Pendidikan (30 menit)

1) Deskripsi SingkatMemberikan pengertian secara umum tentang apa itu Hak dan apa itu kewajibandalam kontek PKH khususnya untuk komponen Pendidikan. Hak adalah: segalasesuatu yang di terima oleh RTSM yang di tetapkan sebagai peserta PKH. Kewajibanadalah: tanggung jawab yang harus di laksanakan oleh RTSM bila ia ingin terusmendapatkan bantuan PKH pendidikan.

2) Indikator Keberhasilan

Peserta diklat memahami dan mampu menjelaskan tentang:

a) Pengertian “hak” dan “ kewajiban” PKH pendidikan

b) Peran pendampingan PKH dalam pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

3) Materi

a) Bahan bacaan - hak dan kewajiban

b) Bahan bacaan – peran Pendamping PKH

4) Proses Pembelajaran

Kegiatan ini akan dibagi menjadi lima bagian.Bagian A – Pemaparan singkatBagian B – Brain stroamingBagian C – Bekerja dalam kelompokBagian D – Latihan ( simulasi cara menjelaskan hak dan kewajiban di depan RTSM)Bagian E – Penarikan kesimpulan

Page 105: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 105

PerananNo.

Kegiatan/TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit)Fasilitator Peserta

MetodaPembelajaran

Catatanbagi

Fasilitator1 2 3 5 4 6 71. Bagian A + B –

pemaparan singkatdan brainstroaming- Apa arti ‘hak ”

bagi Anda?- Apa arti

“kewajiban”bagi anda

- Mengapa hakharusberdampingandengankewajiban

- Apa peranpendamping ?

- Tuliskan ideanda padakertas metaplanwarna-warni.

5’ Bertanyadanmembagikanmeta plan

Menulisarti ”hak ”dan “kewajiban”

Penugasan Batasikalimatpengertian”hak ” dan“kewajiban”tidak lebihdari duakalimatpendek.

2. Bagian C - Bekerjadalam kelompokFasilitator akanmenugaskankepada kelompokanda untukmenyusun caraatau strategipenyampaian hakdan kewjibankepada RTSM yangsimple dan mudahdi pahami. Sepertiterdapat dalambahan bacaan .A.1.dan A.2

5’ Menugaskankerjakelompok

Mengerjakan tugaskelompok

Penugasan Kelompokterdiri dari5-6 orang

3. Bagian D – latihanKelompok akanmemperoleh waktu

15’ Memimpinpresentasi

Presentasioleh salahsatu

Presentasi Setiapkelompokmelakukan

Page 106: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 106

selama 5 menituntukmempresentasikan/menyampaikangagasan/ stateginya

peserta prsentasi 5menit

4. Bagian E –penarikankesimpulanFasilitator akanmemimpin pesertautuk menenukanapa hal-hal yangharus di perhatikandalammenyampaikan hakdan kewajibankepada RTSM agarmudah di pahamidan apa yang tidakboleh.

5’ Memimpindiskusi

Berdiskusi Penarikankesimpulan

5) Kata-kata Kunci

Hak

Kewajiban

Peran pendamping

6) Kesimpulan

a) Hak adalah sesuatu yang harus di dapat

b) Kewajiban adalah sesuatu yang harus di lakukan

c) Peran pendamping adalah mendorong agar kewajiban terlaksana dan hak dapat

terpenuhi

7) Evaluasi

a) Apa arti hak dan kewajiban bagi peserta PKH?

b) Proses diskusi

8) Referensi

Buku panduan PKH bagi penyedia layanan pendidikan

b. Sesi 2: mematuhi komitmen (30 menit)

Page 107: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 107

1) Deskripsi Singkat

Apa itu komitmen ? mengapa harus ada komitmen dalam bantuan PKH? Apa beda

PKH dengan Bantuan yang lainnya?serta sanksi bagi yang tidak melakukan

komitmen

2) Indikator Keberhasilan

Peserta diklat memahami dan mampu menjelaskan tentang:

a) Pengertian komitmen dan sanksi

b) Mengapa harus ada kimotmen dalam PKH

c) Beda bantuan PKH dengan bantuan lainnya.

d) Siapa yang mendapat sanksi dalam PKH

3) Materi

a) Bahan bacaan – mematuhi komitmen

b) Bahan bacaan – sanksi

4) Proses Pembelajaran

Kegiatan ini akan dibagi menjadi 4 bagian.

Pada Bagian A1, peserta akan menonton film

Pada Bagian A2, peserta akan menuliskan dan mendikusikan kasus berkaitan

dengan komitmen dan sanksi.

Pada Bagian A3, peserta bekerja dalam kelompok terkait dengan strategi

penyampaian komitmen dan sanksi kepada RTSM

Pada Bagian A4, fasilitator dan peserta melakukan penarikan kesimpulan.

PerananNo.

Kegiatan/TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit)Fasilitator Peserta

MetodaPembelajaran

Catatanbagi

Fasilitator1 2 3 5 4 6 7

1. Bagian A1 –menonton film

5’ Menonton Menonton Menonton Pastikanfilm yangdiputartidakbermasalah

2. Bagian A2 – DiskusifilmFasilitator akanmemimpinkelompok diskusi

10’ Memimpindiskusi

Berdiskusi Diskusi

Page 108: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 108

dengan mengaitkancerita film, dengankeadilan sosial.Peserta dimintamenuliskan refleksidengan menuliskandi kertas metaplandan menempelkandi papan yangsudah tersedia.

3. Bagian A3 - Bekerjadalam kelompokFasilitator akanmembagi kelompokdengan angota 5-6orang untukmendiskusikan kiatmenyampaikankomitmen dansanksi ke RTSMsecara efektif

5’ Memimpindiskusi

Berdiskusi Diskusi

4. Bagian A4 –PresentasiKelompokKelompok akanmemperoleh waktuselama 5 menituntukmempresentasikangagasan

10’ Memimpinpresentasi

Melakukanpresentasi

Diakhiridenganpenarikankesimpulan

5) Kata-kata Kunci

a) Komitmen

b) Sanksi

6) Kesimpulan

Komitmen adalah: kemauan memenuhi janji yang telah di sepakati

Sanksi adalah: hukuman atas ketidak sediaan memenuhi janji yang telah di buat.

7) Evaluasi

Proses diskusi dan presentasi

Page 109: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 109

8) Referensi

Pedoman operasional PKH untuk penyedia layanan pendidikan.

c. Sesi 3: Hak penerima Bantuan PKH (15 menit)

1) Deskripsi Singkat

Hak adalah segala sesutu yang kita dapatkan setelah kita memenuhi seluruh

kewajiban atas pa yng di perintahkan pada kita.

2) Indikator Keberhasilan

Peserta diklat mampu menjelaskan tentang hak yang akan di terima peseta PKH

3) Materi

Bahan bacaan - hak penerima bantuan

4) Proses Pembelajaran

Kegiatan ini akan dibagi menjadi lima bagian.

Pada Bagian A - Fasilitator berceramah tentang “hak penerima Bantuan ”

Pada Bagian B - diskusi “memanfaatkan bantuan dengan bijak”

PerananNo.

Kegiatan/TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit)Fasilitator Peserta

MetodaPembelajaran

Catatanbagi

Fasilitator1 2 3 5 4 6 71. Pada Bagian A,

Fasilitatormemberikanceramah , yangdiikuti dengan tanyajawab peserta.

10’ BerceramahMenjawabpertanyaanpeserta

MendengarkanBertanya

Ceramah Fasilitatormenyiapkan bahanpresentasi .

2. Pada Bagian B,Fasilitator akanmengajak pesertauntuk sharig terkaitapa yang bisadilakukan untukmengajak RTSMmemanfaatkanbantuan secarabijak.

5’ diskusi diskusi diskusi Diharapkanmunculgagasanbaru

Page 110: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 110

5) Kata-kata Kunci

Hak penerima bantuan

6) Kesimpulan

Hak penerima bantuan adalah segala sesuatu yang mereka dapatkan sebagai hasil

komitmen yang di lakukan.

7) Evaluasi

Diskusi dan tanya jawab

8) Referensi

Buku pedomn PKH. Dan buku pedoman opersional bagi penyedia layanan

pendidikan

Page 111: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 111

BAHAN BACAAN

SEKILAS TENTANG PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

Program keluarga Harapan (PKH) merupakan suatu program penanggulangan kemiskinan.

Kedudukan PKH merupakan bagian dari program-program penanggulangan kemiskinan

lainnya. PKH berada di bawah koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan

(TKPK), baik di Pusat maupun di daerah. Oleh sebab itu akan segera dibentuk Tim

Pengendali PKH dalam TKPK agar terjadi koordinasi dan sinergi yang baik

PKH merupakan program lintas Kementerian dan Lembaga, karena aktor utamanya adalah

dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Departemen Sosial, Departemen

Kesehatan, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, Departemen Komunikasi

dan lnformatika, dan Badan Pusat Statistik. Untuk mensukseskan program tersebut, maka

dibantu oleh Tim Tenaga ahli PKH dan konsultan World Bank

Program Keluarga Harapan (PKH) sebenamya telah dilaksanakan di berbagai negara,

khususnya negara-negara Amerika Latin dengan nama program yang bervariasi. Namun

secara konseptual, istilah aslinya adalah Conditional Cash Transfers (CCT), yang

diterjemahkan menjadi Bantuan Tunai Bersyarat. Program ini "bukan" dimaksudkan sebagai

kelanjutan program Subsidi Langsung Tunai (SLT) yang diberikan dalam rangka membantu

rumah tangga miskin mempertahankan daya belinya pada saat pemerintah melakukan

penyesuaian harga BBM. PKH lebih dimaksudkan kepada upaya membangun sistem

perlindungan sosial kepada masyarakat miskin

APA ARTI PROGRAM KELUARGA HARAPAN?

Program Keluarga Harapan (PKH) adalah suatu program yang memberikan bantuan tunai

kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RSTM), jika mereka memenuhi persyaratan yang

terkait dengan upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM), yaitu pendidikan

dan kesehatan.

Tujuan utama dari PKH adalah untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas

sumberdaya manusia terutama pada kelompok masyarakat miskin. Tujuan tersebut

sekaligus sebagai upaya mempercepat pencapaian target MDGs. Secara khusus, tujuan PKH

terdiri atas: (1) Meningkatkan kondisi sosial ekonomi RTSM; (2) Meningkatkan taraf

pendidikan anak-anak RTSM; (3) Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil, ibu

nifas, dan anak di bawah 6 tahun dari RTSM; (4) Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan

pendidikan dan kesehatan, khususnya bagi RTSM

Page 112: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 112

SIAPAKAH SASARAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN?

Sasaran atau Penerima bantuan PKH adalah Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang

memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak usia 0-15 tahun dan/atau ibu hamil/nifas

dan berada pada lokasi terpilih. Penerima bantuan adalah lbu atau wanita dewasa yang

mengurus anak pada rumah tangga yang bersangkutan (jika tidak ada lbu maka: nenek,

tante/ bibi, atau kakak perempuan dapat menjadi penerima bantuan). Jadi, pada kartu

kepesertaan PKH pun akan tercantum nama ibu/wanita yang mengurus anak, bukan kepala

rumah tangga. Untuk itu, orang yang harus dan berhak mengambil pembayaran adalah

orang yang namanya tercantum di Kartu PKH.

Calon Penerima terpilih harus menandatangani persetujuan bahwa selama mereka

menerima bantuan, mereka akan: (1) Menyekolahkan anak 7-15 tahun serta anak usia 16-18

tahun namun belum selesai pendidikan dasar 9 tahun wajib belajar; (2) Membawa anak usia

0-6 tahun ke fasilitas kesehatan sesuai dengan prosedur kesehatan PKH bagi anak; dan (3)

Untuk ibu hamil, harus memeriksakan kesehatan diri dan janinnya ke fasilitats kesehatan

sesuai dengan prosedur kesehatan PKH bagi lbu Hamil.

KOMPONEN APA SAJA YANG MENJADI FOKUS PROGRAM KELUARGA HARAPAN?

Dalam pengertian PKH jelas disebutkan bahwa komponen yang menjadi fokus utama adalah

bidang kesehatan dan pendidikan. Tujuan utama PKH Kesehatan adalah meningkatkan

status kesehatan ibu dan anak di Indonesia, khususnya bagi kelompok masyarakat sangat

miskin, melalui pemberian insentif untuk melakukan kunjungan kesehatan yang bersifat

preventif (pencegahan, dan bukan pengobatan).

Seluruh peserta PKH merupakan penerima jasa kesehatan gratis yang disediakan oleh

program Askeskin dan program lain yang diperuntukkan bagi orang tidak mampu.

Karenanya, kartu PKH bisa digunakan sebagai alat identitas untuk memperoleh pelayanan

tersebut.

Komponen pendidikan dalam PKH dikembangkan untuk meningkatkan angka partisipasi

pendidikan dasar wajib 9 tahun serta upaya mengurangi angka pekerja anak pada keluarga

yang sangat miskin.

Anak penerima PKH Pendidikan yang berusia 7-18 tahun dan belum menyelesaikan program

pendidikan dasar 9 tahun harus mendaftarkan diri di sekolah formal atau non formal serta

hadir sekurang-kurangnya 85% waktu tatap muka.

Setiap anak peserta PKH berhak menerima bantuan selain PKH, baik itu program nasional

maupun lokal. Bantuan PKH BUKANLAH pengganti program-program lainnya karenanya

tidak cukup membantu pengeluaran lainnya seperti seragam, buku dan sebagainya. PKH

merupakan bantuan agar orang tua dapat mengirim anak-anak ke sekolah.

Page 113: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 113

MENGAPA PROGRAM KELUARGA HARAPAN DIPERLUKAN?

Tujuan utama PKH adalah membantu mengurangi kemiskinan dengan cara meningkatkan

kualitas sumber daya manusia pada kelompok masyarakat sangat miskin. Dalam jangka

pendek, bantuan ini membantu mengurangi beban pengeluaran RTSM, sedangkan untuk

jangka panjang, dengan mensyaratkan keluarga penerima untuk menyekolahkan anaknya,

melakukan imunisasi balita, memeriksakan kandungan bagi ibu hamil, dan perbaikan gizi,

diharapkan akan memutus rantai kemiskinan antargenerasi.

BERAPA BESAR BANTUANNYA?

Besaran bantuan tunai untuk peserta PKH bervariasi tergantung jumlah anggota keluarga

yang diperhitungkan dalam penerimaan bantuan, baik komponen kesehatan maupun

pendidikan. Besaran bantuan ini di kemudian hari bisa berubah sesuai dengan kondisi

keluarga saat itu atau bila peserta tidak dapat memenuhi syarat yang ditentukan.

Skenario Bantuan Bantuan per RTSM per tahunBantuan tetap Rp. 200.000

Bantuan bagi RTSM yang memiliki:

a. Anak usia di bawah 6 tahun Rp. 800.000

b. Ibu hamil/menyusui

c. Anak usia SD/MI

d. Anak usia SMP/MTs

Rata-rata bantuan per RTSM

Bantuan minimum per RTSMA

Bantuan maksimum per RTSM

Rp. 800.000

Rp. 400.000

Rp. 800.000

Rp. 1.390.000

Rp. 600.000

Rp. 2.200.000

PIHAK MANA SAJAKAH YANG TERKAIT DALAM PROGRAM KELUARGA HARAPAN?

PKH dilaksanakan oleh UPPKH Pusat, UPPKH Kabupaten/Kota dan Pendamping PKH

Masing-masing pelaksana memegang peran penting dalam menjamin keberhasilan PKH.

Mereka adalah:

UPPKH Pusat - merupakan badan yang merancang dan mengelola persiapan dan

pelaksanaan program. UPPKH Pusat juga melakukan pengawasan perkembangan yang

terjadi di tingkat daerah serta menyediakan bantuan yang dibutuhkan

UPPKH Kab/Kota - melaksanakan program dan memastikan bahwa alur informasi yang

diterima dari kecamatan ke pusat dapat berjalan dengan baik dan lancar. UPPKH Kab/Kota

Page 114: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 114

juga berperan dalam mengelola dan mengawasi kinerja pendamping serta memberi

bantuan jika diperlukan

Pendamping - merupakan pihak kunci yang menjembatani penerima manfaat dengan pihak-

pihak lain yang terlibat di tingkat kecamatan maupun dengan program di tingkat

kabupaten/kota. Tugas Pendamping termasuk didalamnya melakukan sosialisasi,

pengawasan dan mendampingi para penerima manfaat dalam memenuhi komitmennya

Selain tim ini, juga terdapat lembaga lain di luar struktur yang berperan penting dalam

pelaksanaan kegiatan PKH, yaitu lembaga pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan di

tiap kecamatan dimana PKH dilaksanakan

BAGAIMANA PERAN PENDAMPING PROGRAM KELUARGA HARAPAN?

Pendamping merupakan aktor penting dalam mensukseskan PKH. Pendamping adalah

pelaksana PKH di tingkat kecamatan. Pendamping diperlukan karena ;

1. Sebagian besar orang miskin tidak memiliki kekuatan, tidak memiliki suara dankemampuan untuk memperjuangkan hak mereka yang sesungguhnya. Merekamembutuhkan pejuang yang menyuarakan mereka, yang membantu merekamendapatkan hak.

2. UPPKH Kabupaten/Kota tidak memiliki kemampuan melakukan tugasnya di seluruhtingkat kecamatan dalam waktu bersamaan. Petugas yang dimiliki sangat terbatassehingga amatlah sulit mendeteksi segala macam permasalahan dan melakukan tindaklanjut dalam waktu cepat. Jadi pendamping sangat dibutuhkan. Pendamping adalahpancaindera PKH

3. Mengingatkan RTSM untuk melaksanakan komitmennya dalam PKH adalah tugaspendamping yang tidak kalah penting, sehingga RTSM tetap bisa mendapatkan bantuanPKH.

APA SAJA HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA PKH

Peserta PKH diwajibkan memenuhi persyaratan berkaitan dengan pendidikan jika memiliki

anak berusia 7-15 tahun. Anak peserta PKH tersebut harus didaftarkan/ terdaftar pada

satuan pendidikan (SD/MI/SDLB/Salafiyah Ula/Paket A atau SMP/ MTs/SMLB/Salafiyah

Wustha/Paket B termasuk SMP/MTs terbuka) dan mengikuti kehadiran di kelas minimal 85

persen dari hari sekolah dalam sebulan selama tahun ajaran berlangsung. Apabila ada anak

yang berusia 5-6 tahun yang sudah masuk sekolah dasar dan sejenisnya, maka yang

bersangkutan dikenakan persyaratan pendidikan seperti anak peserta PKH lainnya.

Jika peserta PKH memiliki anak usia 7 -18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan

dasar, maka peserta diwajibkan mendaftarkan anak tersebut ke satuan pendidikan yang

menyelenggarakan program Wajib Belajar 9 tahun / pendidikan kesetaraan. Apabila anak

yang bersangkutan bekerja/pekerja anak atau telah meninggalkan sekolah dalam waktu

Page 115: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 115

yang cukup lama, maka anak tersebut harus mengikuti program remedial untuk

mempersiapkannya kembali ke satuan pendidikan. Dalam rangka pelaksanaan remedial

dimaksud satuan pendidikan harus menyediakan program remedial. Apabila anak yang

bersangkutan dengan usia tersebut di atas masih buta aksara, maka diwajibkan untuk

mengikuti pendidikan keaksaraan fungsional di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

terdekat.

HAK PESERTA PKH DALAM BIDANG PENDIDIKAN

RTSM yang terpilih sebagai peserta PKH berhak memperoleh bantuan uang tunai apabila

telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Besaran bantuan tunai untuk

komponen pendidikan tergantung dari jumlah anak dan jenjang pendidikan yang diduduki

oleh anak. Rincian besaran bantuan komponen pendidikan disajikan pada Tabel berikut ini:

Skenario Bantuan PKH komponen Pendidikan

Skenario Bantuan Bantuan per RTSM per

tahun

Bantuan bagi RTSM yang memiliki:

a. Anak Usia SD/MI/SDLB/ Salafiyah Ula/ Paket A

b. Anak usia SMP/MTs/SMPLB/ Salafiyah Wustha/Paket B

Rp. 400.000

Rp. 800.000

KEWAJIBAN PESERTA PKH

Untuk bisa menerima hak (yaitu menerima bantuan tunai seperti dijelaskan di atas), pesertaPKH diharuskan memenuhi kewajiban atau komitmen yang ditetapkan yaitu

1. Menghadiri Pertemuan Awal2. Mendaftarkan Anak ke Satuan Pendidikan3. Mematuhi Komitm

SANKSI PELANGGARN KOMITMENBagi anak-anak RTSM yang tidak memenuhi komitmen kehadiran 85 % dari hari efektifbelajar akan dikenakan sanksi melalui pengurangan bantuan, dengan rincian sebagai berikut:a. Apabila peserta PKH tidak memenuhi komitmen dalam satu bulan, maka bantuan akan

berkurang sebesar 10% dari total bantuan yang di terimab. Apabila peserta PKH tidak memenuhi komitmen dalam dua bulan, maka bantuan akan

berkurang sebesar 20 % dari total bantuan yang di terimac. Apabila peserta PKH tidak memenuhi komitmen dalam tiga bulan, maka bantuan akan

berkurang sebesar 30 % dari total bantuan yang di terima

Page 116: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 116

d. Bila pada pembayaran tahap berikutnya, peserta PKH tidak memenuhi komitmendalam 3 bulan berturut-turut, maka tidak akan menerima bantuan dalam satu periodepembayaran

e. Selanjutnya Bila pada periode tahapan pembayaran berikutnya RTSM masih belummemenuhi komitmen, maka akan di keluarkan sementara dari kepesetaan PKH.

Ketentuan diatas tidak berlaku bagi ketidakhadiran yang diakibatkan sakit, bencana alam,bencana sosial, tidak ada guru/pamong, dan tidak ada transportasi umum# informasi lengkap dapat di baca pada buku Pedoman opersional PKH#

Page 117: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 117

LEMBAR KERJA 1

Apa arti hak dan kewajiban

Page 118: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 118

LEMBAR KERJA 2

DISKUSIKANLAH BEBERAPA DI BAWAH INI

1. PENGERTIAN KOMITMEN DAN SANKSI2. MENGAPA HARUS ADA KIMOTMEN DALAM PKH3. BEDA BANTUAN PKH DENGAN BANTUAN LAINNYA.4. SIAPA YANG MENDAPAT SANKSI DALAM PKH

BUATLAH KESIMPULAN DARI DISKUSI ANDA

Page 119: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 119

LEMBAR KERJA 3

BUATLAH DI KERTAS YANG TERSEDIA, HAL-HAL YANG ANDA ANGGAP PENTING DALAMMENSOSIALISASIKAN HAK DAN KEWAJIBAN PKH PADA PESERTA

Page 120: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 120

MODUL 6

PENGEMBANGAN KELUARGA

Page 121: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 121

MODUL - 6PENGEMBANGAN KELUARGA2JP (90 menit) @ 45 menit

A. DESKRIPSIMata Diklat ini merupakan wahana bagi peserta PKH untuk mengembangkan fungsi danperanannya dalam memecahkan masalah yang dialaminya dan meningkatkan kesejahteraannya.Pengembangan keluarga peserta PKH akan dibimbing oleh Pendamping PKH denganmenggunakan pendekatan pendekatan bio-psiko-sosial-spiritual.

B. KOMPETENSI DASAR

Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan peserta mampu memahami cara-caramengembangkan keluarga dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi keluargadan meningkatkan kesejahteraan diri dan keluarganya.

C. INDIKATOR KEBERHASILANSetelah mengikutipembelajaran ini peserta mampu:1. Menjelaskan hakekat keluarga2. Menjelaskan peran dan fungsi keluarga3. Mengidentifikasi permasalah keluarga4. Memfasilitasi pengembangan keluarga

D. POKOK BAHASAN1. Hakekat keluarga2. Peran dan fungsi keluarga3. Permasalahan keluarga4. Pengembangan keluarga

E. METODE1. Ceramah2. Tanya Jawab3. Diskusi berpasangan4. Praktik

F. MEDIA/PERALATAN1. Whiteboard2. Spidol3. LCD/infocus4. Bahan bacaan

Page 122: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 122

G. PROSES PEMBELAJARAN

PerananNo.

Kegiatan/TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit)Fasilitator Peserta

MetodaPembelajaran

Catatanbagi

Fasilitator1 2 3 5 4 6 7

1. Menjelaskanhakekat keluarga

15’ Menjelaskanhakikatkeluarga

Mendengarkandan menjawabpertanyaanfasilitator

CeramahTanya jawab

Bahanbacaan6.1

2 Menjelaskan perandan fungsikeluarga

20’ Memandupeserta untukmembahasperan danfungsikeluarga

Melakukan diskusiberpasangan

Diskusiberpasangankelompok

Bahanbacaan6.2

3. Menginventarisirpermasalahkeluarga

25’ Memandupeserta untukmembahasperan danfungsikeluarga

Melakukan diskusiberpasangan

Diskusiberpasangankelompok

Bahanbacaan6.3

4. Memfasilitasipengembangankeluarga

30’ Memandupeserta untukmempraktikansalah satucaramengelolamasalahsesuai dengantema yangdisepakati

Menyusun bahanuntukmempresentasikanpemikiran sesuaidengan tema yangdipilih

Presentasi Bahanbacaan6.4

Page 123: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 123

BAHAN BACAAN 6.1HAKIKAT KELUARGA

Keluarga adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat yang berperan sangat besar terhadapperkembangan sosial dan perkembangan kepribadian setiap anggota keluarga. Sebagai unitterkecil dalam masyarakat, keluarga memerlukan organisasi tersendiri dan perlu kepalarumah tangga sebagai tokoh penting yang mengemudikan perjalanan hidup keluargadisamping beberapa anggota keluarga lainnya. Anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibudan anak merupakan suatu kesatuan yang kuat apabila terdapat hubungan baik antaraayah-ibu, ayah-anak dan ibu-anak. Hubungan baik ini ditandai dengan adanya keserasiandalam hubungan timbal balik antar semua pribadi dalam keluarga. Interaksi antar pribadiyang terjadi dalam keluarga ini ternyata berpengaruh terhadap keadaan bahagia (harmonis)atau tidak bahagia (disharmonis) pada salah seorang atau beberapa anggota keluargalainnya (Gunarsa, 1995).

Keluarga dimulai dengan sepasang suami istri dan menjadi lengkap dengan hadirnya anak.Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri dan anaknya disebut keluarga inti. Keluargamerupakan kesatuan yang terkecil dalam masyarakat dan merupakan suatu lembaga yangsangat penting dalam pembangunan dan perkembangan social Keluarga merupakankumpulan antara dua orang atau lebih yang hidup berdama dengan keterikatan aturan danemosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian darikeluarga Friedman dalam Suprajitno, 2004)

Tugas utama keluarga adalah untuk memenuhi kebutuhan jasmani, rohani dan sosial semuaanggotanya, mencakup pemeliharaan dan perawatan anak-anak, membimbingperkembangan pribadi, serta mendidik agar mereka hidup bahagia.

Page 124: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 124

BAHAN BACAAN 6.2PERAN DAN FUNGSI KELUARGA

Peranan keluarga, meliputi:1. Modelling, orangtua merupakan model atau panutan anak-anaknya. Orangtua

mempengaruhi secara kuat sekali dalam hal keteladanan, baik hal positif ataupunnegatif. Orangtualah yang pertama dan terdepan yang dijadikan teladan oleh anak.Orangtua menjadi pola pembentukan “Way of Life” atau gaya hidup anak. Cara berpikirdan perbuatan anak dibentuk oleh cara berpikir dan berbuat orangtuanya. Dengan caraseperti inilah orangtua mewarisi perbuatan dan pola pikir buat anaknya.

2. Mentoring, artinya kemampuan untuk menjalin atau membangun hubungan,menanamkan kasih sayang kepada orang lain, atau pemberian perlindungan kepadaorang lain secara mendalam, jujur dan tanpa syarat.

3. Organizing, keluarga memerlukan kerjasama tim dalam menyelesaikan permasalahan,tugas, atau memenuhi kebutuhan keluarga.

4. Teaching, orangtua mengajarkan kepada anak-anaknya tentang hukum-hukum atauprinsip dasar kehidupan. Di sinilah orangtua diuji kompetensinya untuk menciptakankemampuan sadar pada diri anak, yaitu anak sangat menyadari apa yang dikerjakannyadan memahami alasan mengapa mengerjakan hal itu. Di sinilah anak akan merasa enjoydengan pekerjaannya tanpa sedikitpun ada rasa terpaksa karena orangtuanya (StephenR. Covey).

Fungsi keluarga:1. Fungsi biologis

Keluarga merupakan tempat lahirnya anak-anak, fungsi biologis orang tua ialahmelahirkan anak. Fungsi ini merupakan dasar kelangsungan hidup masyarakat. Namunfungsi ini juga mengalami perubahan, keluarga sekarang cenderung menyukai jumlahanak yang sedikit. Kecenderungan ini dipengaruhi oleh ocial-faktor sebagai berikut, : (1)perubahan tempat tinggal keluarga dari desa ke kota, (2) makin sulitnya fasilitasperumahan, (3) banyaknya anak dipandang sebagai hambatan untuk mencapai suksesmaterial keluarga, (4) banyak anak dipandang sebagai penghambat tercapai kemesraandalam keluarga, (5) meningkatnya taraf pendidikan wanita berakibat berkurangnyakesuburan kandungan, (6) menipisnya pengaruh ajaran agama yang menekankan agarkeluarga mempunyai banyak anak, (7) makin banyaknya ibu-ibu yang bekerja di luarrumah, dan (8) makin meluasnya pengetahuan danpenggunaan alat-alat kontrasepsi.

2. Fungsi afeksi/psikologisDalam keluarga terjadi hubungan sosial yang penuh dengan kasih saying. Hubunganafektif ini tumbuh sebagai akibat hubungan cinta kasih yang menjadi dasar perkawinan.Dari hubungan cinta kasih ini lahirlah hubungan persaudaraan, persahabatan, kebiasaan,identifikasi, persamaan pandangan mengenai nilai-nilai. Dasar cinta kasih dan hubunganafektif ini merupakan ocial penting bagi keluarga termasuk bagi perkembangan pribadianak.

Page 125: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 125

3. Fungsi ekonomiFungsi ekonomi berkaitan dengan mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhikebutuhan keluarga. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhikebutuhan keluarga. Menabung merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhankeluarga dimasa yang akan datang, misalnya pendidikan anak -anak, jaminanhari tua dan sebagainya. Menabung bagi peserta PKH merupakan hal yang sangat sulit,karena pendapatan mereka sangat rendah sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-haripun belum mencukupi.

4. Fungsi sosialisasiFungsi sosialisasi ini dapat membentuk kepribadian anak. Melalui interaksi ocial dalamkeluarga itu anak mempelajari pola-pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita dan nilai-nilai dalam masyarakat dalam proses perkembangan pribadinya. Fungsi sosialisasi inimenunjuk peranan keluarga dalam membentuk kepribadian anak. Melalui interaksi ocialdalam keluarga itu anak mempelajari pola-pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-citadan nilai-nilai dalam masyarakat dalam proses perkembangan pribadinya. Keluargaadalah lembaga pendidikan pertama dan utama bagi anak sesuai dengan fungsi keluargadalam fungsi sosialisasi dan pendidikan.

5. Fungsi pendidikanDahulu keluarga merupakan satu-satunya institusi pendidikan. Fungsi pendidikankeluarga ini telah mengalami banyak perubahan. Secara informal fungsi pendidikankeluarga masih tetap penting, namun secara formal fungsi pendidikan itu telah diambilalih oleh sekolah.

6. Fungsi rekreasiKeluarga merupakan medan rekreasi bagi anggota-anggotanya. Sekarang pusat-pusatrekreasi di luar keluarga, seperti gedung bioskop, panggung sirkus, lapangan olah raga,kebun binatang, taman-taman, dan lain sebagainya dipandang lebih menarik. Perubahantersebut menimbulkan dua macam akibat, yaitu jenis-jenis rekreasi yang dialami olehanggota-angota keluarga menjadi lebih bervariasi, dan anggota-anggota keluarga lebihcenderung mencari hiburan di luar keluarga.

7. Fungsi keagamaanKeluarga merupakan pusat pendidikan upacara ritual dan ibadah agama bagi paraanggotanya di samping peranan yang dilakukan oleh institusi agama.

8. Fungsi perlindunganKeluarga berfungsi memberikan perlindungan, baik fisik maupun ocial, kepada paraanggotanya. Sekarang banyak fungsi perlindungan dan perawatan ini telah diambilalih oleh badan-badan ocial, seperti tempat perawatan bagi anak-anak cacat tubuh danmental, anak yatim piatu, anak-anak nakal, orang-orang lanjut usia, perusahaan asuransidan sebagainya.

9. Fungsi pembinaan lingkunganFungsi ini menempatkan anggota keluarga dalam hubungan antar keluarga sebagaimasyarakat. Pada kapasitas sebagai tetangga harus saling melindungi, salingmenghormati, saling berbagi, dan saling mengingatkan.

Page 126: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 126

BAHAN BACAAN 6.3PERMASALAHAN KELUARGA

Masalah keluarga merupakan masalah yang dihadapi oleh keluarga yang harus segeradicarikan pemecahannya. Masalah keluarga yang berlarut-larut tidak diselesaikan dapatmengganggu keberfungsian keluarga dalam melaksanakan perannya.

Penyebab munculnya masalah dalam keluarga antara lain:1. Kurangnya kemampuan berinteraksi antar pribadi dalam menanggulangi masalah2. Kurangnya komitmen terhadap keluarga.3. Peran yang kurang jelas dari anggota keluarga.4. Kurangnya kestabilan lingkungan.

Beberapa jenis masalah keluarga yang kemungkinan dihadapi oleh keluarga peserta PKHantara lain:1. Kemiskinan2. Masalah ekonomi3. Masalah bertetangga4. Hubungan suami isteri yang kurang harmonis.5. Anak yang tidak dekat dengan keluarga6. Kehamilan yang tidak dikehendaki7. Anak remaja lari dari rumah.8. Disfungsi seksual anggota keluarga.9. Perselingkuhan10. Perceraian.11. Penyalahgunaan narkoba12. Kemiskinan13. Penyakit kronis.14. Kematian.15. Perilaku yang menyimpang.16. Pengasuhan anak17. Penerlantaran anak18. Pertengkaran terus menerus antar anggota keluarga19. Penerlantaran orangtua20. Kesulitan mengelola keuangan rumah tangga21. Kekerasan terhadap anak.22. Kekerasan terhadap pasangan.23. Keterlibatan anak dalam kenakalan dan kejahatan.

Page 127: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 127

BAHAN BACAAN 6.4PENGEMBANGAN KELUARGA

Tujuan PKH yaitu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia bidang pendidikan dankesehatan yaitu sasarannya adalah anak dari keluarga sangat miskin. Sementara itu keluargadalam hal ini orangtua yaitu ibu peserta PKH dan suami belum mendapat perhatian yangmaksimal dari program. Sudah merupakan suatu keharusan agar PKH mampu meningkatkankesejahteraan keluarga peserta sehingga mampu memecahkan masalah yang dihadapi olehpeserta PKH dan keluarganya.

Pendamping adalah agen perubahan yang diharapkan dapat membantu peserta PKH dankeluarganya mampu memecahkan masalah yang dihadapinya sehingga kualitas hiduppeserta PKH dan keluarganya dapat meningkat.

Terdapat beberapa prinsip yang harus dipedomani agar kesejahteraan keluarga dapatterwujud, yaitu:1. Komitmen

Setiap anggota keluarga harus mempunyai komitmen untuk mewujudkan kesejahteraandalam keluarga.

2. Saling memujiKeluarga harus mencari cara untuk untuk membangun kepercayaan suluruh anggotakeluarga dengan selalu memuji, dan bukan menyepelekan melalui kritik yang terus-menerus.

3. KomunikasiKomunikasi yang konstan dalam keluarga harus tetap dipertahankan.

4. KonsistenHarus konsisten menjadikan keluarga kita lebih baik dan adanya saling mencintai.

5. DisiplinDalan kehidupan keluarga bersikap dan berperilaku secara lemah lembut namun bersifattegas dalam menjaga aturan yang dibangun dalam keluarga.

6. Rasa amanMampu memberikan rasa aman untuk tumbuh dan berkembang dalam keluarga.

7. Tanggung jawabmengambil tanggung jawab penuh dan lengkap bagi keluarga dan terbiasa untukmelaksanakan pekerjaan dengan penuh rasa tanggung jawab.

8. KesadaranKeluarga harus menanamkan kesadaran kepada anak bahwa semua situasi tidak samadan kita harus memahami perbedaan.

9. KebebasanBeri kebebasan untuk mampu mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki (Linda &Richard Eyre).

Page 128: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 128

Prioritas dalam mengembangkan keluarga antara lain:1. Ahlak atau moral.2. Ekonomi3. Pendidikan4. Kesehatan5. Bakat/hoby

Dalam mengembangkan keluarga peserta PKH akan berfokus pada pemberdayaan agarmereka memiliki akses terhadap sumber-sumber produktif yang ada di lingkungannyasehingga kualitas kehidupannya dapat meningkat dan mampu berpartisipasi dalam kegiatanyang mempengaruhi masa depannya.

Pendamping PKH dihrapkan mampu untuk memfasilitasi agar keluarga peserta PKH dapatmeningkatkan kemampuannya dalam memecahkan masalah sehingga kualitas hidupnyadapat meningkat.

Tahapan dalam melakukan pengembangan keluarga peserta PKH yang dapat dilakukan olehpendamping antara lain:2. Memetakan masalah dan kebutuhan keluarga peserta PKH.3. Berikan informasi berkaitan dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh keluarga

peserta PKH.4. Kaitkan kebutuhan dan masalah yang dihadapi keluarga peserta PKH dengan sumber-

sumber.

Pendamping mempunyai tugas untuk melakukan pengembangan kepada keluarga pesertaPKH. Beberapa tema yang dapat dipilih oleh pendamping sebagai upaya untukmengembangkan keluarga peserta PKH antara lain:1. Hak anak.2. Cara mendidik anak.3. Teknik memotivasi anak.4. Pengembangan kewirausahaan keluarga.5. Upaya menghinari kekerasan dalam rumah tangga.6. Strategi meningkatkan keterampilan hidup.7. Perlakuan terhadap anak penyandang disabilitas (penyandang cacat).

REFERENSI

Biddulph Steve & Biddulph Sharon, 2006. Mendidik Anak Dengan Cinta. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Goode, William J. 1985. Sosiologi Keluarga, Jakarta: Bina Aksara.Khairuddin. 1985. Sosiologi Keluarga. Yogyakarta : Nurcahaya

Page 129: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 129

MODUL 7

PENGEMBANGAN MOTIVASI DANKOMITMEN

Page 130: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 130

MODUL - 7

PENGEMBANGAN MOTIVASI DAN KOMITMEN

4 JP @ 45 MENIT : 180 MENIT

PENGANTAR

Motivasi adalah kunci kepuasan kerja dan keberhasilan dalam hidup. Motivasi adalah dayadinamik yang mendorong prilaku seseorang untuk mencapai prestasi kerja yang lebih baik.Esensinya, motivasi itu adalah dynamo (energizer) yang terpendam, apabila digunakandengan tepat, dapat membangun semangat berkarya pada individu maupun kelompokuntuk mencapai prestasi terbaik, meskipun dalam mencapai prestasi tersebut, banyakkendala dan rintangan yang akan dihadapi.

Walaupun motivasi ini sangat penting, banyak institusi yang tidak memberi latihan khususbagaimana mengembangkan motivasi yang diperlukan untuk mensukseskan pekerjaan.Mengingat tugas pendamping PKH adalah bagaimana mendorong ibu-ibu peserta PKH untukmemperbaiki kualitas hidup keluarganya melalui komitmen pendidikan dan kesehatan,maka penting sekali untuk membekali pendamping agar menguasai teknik-teknik motivasiyang akan diimplementasikan baik dalam kegiatan pendampingan maupun untuk dirinyasendiri.

Selain itu, pendamping juga selayaknya dibekali dengan pengetahuan tentang apa itukomitmen dan bagaimana caranya menumbuhkan komitmen dirinya maupun komitmenibu-ibu yang didampinginya. Dewasa ini komitmen telah menduduki tempat yang sangatpenting dalam perilaku organisasi, dari banyak temuan telah terbukti bahwa tingkatkomitmen pekerja pada suatu institusi dapat mempengaruhi motivasi kerja, perilaku agresif,turn over, pemogokan, absensi yang tinggi, kesalahan yang disengaja dan sebagainya.

Oleh karena itu, program pelatihan modul 7 ini, akan membekali peserta dengankemampuan yang diperlukan untuk menjadi trainer yang mampu mentransfer pemahamandan keterampilan teknik-teknik motivasi kepada pendamping. Dengan demikian, teknikpembelajaran yang dikembangkan untuk modul ini adalah melalui diskusi, studi kasus,latihan mengimplementasikan teknik-teknik motivasi, menganalisis kasus dari video showingyang diperlihatkan kepada para peserta pelatihan .

Page 131: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 131

1. KOMPETENSI DASAR (Tujuan Umum)Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diklat akan memiliki kompetensi berikut :a. Kompeten dalam mengidentifikasi konsepsi dan esensi Motivasib. Kompeten dalam membedakan jenis-jenis motivasic. Kompeten dalam mengenali faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi manusiad. Kompeten dalam mengimplementasikan teknik-teknik memotivasie. Kompeten dalam mengidentifikasi bentuk-bentuk komitmenf. Kompeten dalam meningkatkan dan memelihara komitmeng. Kompeten dalam mengidentifikasi tinggi rendahnya motivasi dan komitmen dengan

merujuk indikator yang ada.

2. POKOK BAHASAN

Sesi 1: Konsepsi dan Esensi Motivasi (20 menit)

1) Deskripsi SingkatPokok bahasan ini diberikan dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman trainertentang konsepsi dan esensi motivasi, mengidentifikasi jenis-jenis motivasi danfaktor-faktor yang mempengaruhinya, mengidentifikasi defisit dan penguatanmotivasi .

2) Indikator KeberhasilanPelatihan ini dipandang berhasil apabila dipenuhinya indikator berikut ini :a) Teridentifikasinya makna penting motivasi dan esensinya bagi kehidupan

manusia.b) Teridentifikasinya jenis-jenis motivasi yang mendorong prilaku manusiac) Teridentifikasinya faktor-faktor yang mempengaruhi motivasid) Teridentifikasinya sebab-sebab terjadinya defisit motivasi dan upaya

penguatannya

3) MateriBahan bacaan 7.1 (Konsepsi dan Esensi Motivasi, jenis-jenis motivasi, faktor-faktoryang mempengaruhi, defisit dan penguatan motivasi).

4) Proses PembelajaranKegiatan ini dibagi menjadi tiga bagian.o Bagian A – Paparan Singkat oleh fasilitator dan tanya jawabo Bagian B - Diskusi kelompok dengan menggunakan Lembar kerja 1o Bagian C - Presentasi Hasil Kerja Kelompok

Page 132: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 132

PerananNo.

Kegiatan/TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit)Fasilitator Peserta

MetodaPembelajaran

Catatan bagiFasilitator

1 2 3 5 4 6 71. Bagian A – Paparan singkat

oleh fasilitatora) Kosepsi dan esensi

motivasib) Janis-jenis motivasic) Faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasid) Defisit dan penguatan

motivasi

5’ Memaparkansambil tanyajawab

Mendengarkandan menjawabpertanyaanfasilitator

Paparan dandialog

Fasilitatormenyusun danmenyiapkanpertanyaan

2. Bagian B – DiskusiKelompokuntuk memahami danmengidentifikasi faktorinternal dan eksternal yangmempengaruhi manusia.

Peserta dapat merujukbahan bacaan 7.1. dalammengerjakan diskusi

10’ Membagipeserta kedalamkelompokkecil (5-6org)

Memintapesertamemilihketua & sekkelompok

Memilih ketuadan sekretariskelompokdiskusi

Mendiskusikankasus yang adapada lembarkerja 1

Diskusikelompok

PenugasanLihat lembarkerja 1

3. Bagian C – PresentasiKelompokKelompok akan memperolehwaktu selama 5 menit untukmempresentasikan hasildiskusi

5’ Memimpinpresentasi

MelakukanPenilaianhasil kerjakelompok

Presentasihasil diskusioleh wakilkelompok

Presentasidanpemberianfeedback

Hasil paparandikumpulkanuntuk menjadibahan Evaluasi

5) Kata-kata Kunci Motivasi : Energizer of behaviour Highly Motivation : Variabel Personal dan environmental menuju ke arah tujuan

yang sama. Defisit Motivasi : Variabel personal dan environmental tidak terpenuhi Penguatan Motivasi : Memberi peluang dan reinforcement

6) Kesimpulan1. Tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh faktor personal dan

faktor environmental. Kedua faktor ini saling berinteraksi satu sama lain dalammempengaruhi perilaku seseorang, yang disebut dengan diterminismeresiprokal

2. Motivasi dapat diperkuat dengan meningkatkan survival motives dan growthmotives secara berkesinambungan.

Page 133: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 133

3. Kebutuhan merupakan salah satu sumber motivasi dan kebutuhan baru akantimbul, apabila kebutuhan yang ada sebelumnya telah dipenuhi.

4. Kebutuhan tidak lagi menjadi faktor pengatur yang aktif apabila kebutuhan itutelah dipenuhi.

7) Evaluasi1. Apa saja sumber energi manusia yang dapat mendorongnya berprilaku tertentu

?2. Kapan manusia dikatakan mengalami defisit motivasi dan kapan disebut “highly

mortivated” ?3. Jelaskan hirarki kebutuhan menurut Maslow?4. Apa dampaknya terhadap individu apabila dia kehilangan survival dan growth

motives ?5. Mengapa motivasi seseorang bisa bervariasi dan grafiknya bisa turun naik?

Jelaskan apa saja faktor yang membuat motivasi seseorang turun naik.

8) ReferensiAtwater, E. 1993. Psychology Of Adjusment, New Jersey : Practice Hall INC.Gage, N.L dan D.C. Berliner , 1991. Educational Psychology, New Jersey : Houghton

Mifflin Company.Hall, E. 1983. Psychology Today, New York : Random House.

Maslow, A.H. (Diterjemahkan oleh Nurul Iman) , 1984. Motivasi Dan Kepribadian,Jakarta: PT. Gramedia.

Brida, Lenny, 1997. Pengukuran Dan Diagnostik Gangguan Motivasi DalamBelajar, Jakarta Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

Page 134: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 134

b. Sesi 2: Teknik-teknik Motivasi 1 JP (45 menit)1) Deskripsi Singkat

Pokok bahasan ini mengembangkan kemampuan trainer untuk mengenali danmengimplementasikan teknik-teknik motivasi yang tepat dalam mendorongpendamping PKH sebagai pekerja sosial yang professional.

2) Indikator KeberhasilanPelatihan ini dipandang berhasil apabila dipenuhinya indikator berikut ini :a) Dipahaminya berbagai karakteristik teknik-teknik motivasi yang dapat

digunakan dalam kegiatan pendampingan.b) Terimplementasikan berbagai teknik-teknik motivasi dalam simulasi

kelompokc) Dapat merubah hal-hal yang negatif menjadi energi positifd) Dapat mengidentifikasi karakteristik motivasi dari indikator yang dipelajari

3) MateriBahan bacaan 7.2 - Teknik-teknik Motivasi

4) Proses PembelajaranKegiatan ini dibagi menjadi lima bagiano Bagian A – Paparan Singkat oleh fasilitator dan tanya jawabo Bagian B - Diskusi tentang teknik-teknik yang sesuai untuk peserta PKHo Bagian C – Peserta diklat menonton video motivasio Bagian D - Diskusi kelompok dengan menggunakan Lembar kerja 2o Bagian E - Presentasi Hasil Kerja Kelompok

PerananNo.

Kegiatan/TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit)Fasilitator Peserta

MetodaPembelajaran

Catatan bagiFasilitator

1 2 3 5 4 6 71. Bagian A – Paparan

singkat oleh fasilitatora). Pendamping sebagai motivatorb). Teknik-teknik motivasic) Kebutuhan hidup yg

memotivasi prilakud) Indikator Motivasi

5’ Memaparkansambil tanyajawab

Mendengarkandan menjawabpertanyaanfasilitator

Paparan dandialog

Fasilitatormenyusundanmenyiapkanpertanyaan

2 Bagian B-DiskusikelompokDari 5 teknik-teknikmotivasi yang sudahdipelajar, peserta dimintauntuk memilih teknik-teknik mana yang sesuaiuntuk RTSM dan apaalasan pemilihan.

5” Membagipeserta dalamkelompokMemberikantugas-tugasterkaitimplementasiTeknik-teknikmotivasi

Diskusi danmemilih teknikyang tepat utkpeserta PKH

Menjelaskanalasan pemilihan

Diskusi,demonstrasidan Solusi

Lihat bahanbacaan 7.2

Page 135: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 135

3. Bagian C – Menontonfilm “Nick Vujicic”Fasilitator dan pesertamenonton film bersama

10’ Memutar filmmotivasi

Menonton danmenganalisis

Memperlihatkantestimoniperubahan darikondisi negatifmenjadi positif

Pastikan filmyang diputartidakbermasalah

4. Bagian D – DiskusikelompokDari film yang diputar,peserta mendiskusikanlembar kerja 2 Merubahsesuatu yang negatifmenjadi positif

10’ Memimpindiskusi danmengawasijalannnyadiskusi

Berdiskusi dalamkelompok danmembahasmasalah padalembar kerja 2

Diskusi danMencari Solusi

Lihat lembarkerja 2tentangMotivasi

5. Bagian E – PresentasiKelompokKelompok akanmemperoleh waktuselama 5 menit untukmempresentasikan hasildiskusi kelompok.

15’ Memimpinpresentasidan menilaipada saatpaparan hasil

Melakukanpresentasi

Paparan danpemberianfeedback

HasilpaparandikumpulkanuntukmenjadibahanEvaluasi

5) Kata-kata Kuncia) Pendekatan tradisional melihat manusia pada dasarnya memiliki sifat negatifb) Pandangan Human Relation melihat manusia itu memiliki sifat-sifat positifc) Pendekatan tradisional dan Pendekatan Human Relation dipadukan karena

melihat manusia memiliki sifat negatif dan positif.d) Pendekatan Humanistik melihat bahwa yang namanya manusia bisa memotivasi

dirinya sendiri.e) Pendekatan Behavioristik melihat bahwa manusia akan termotivasi apabila ada

penghargaan dan hukuman.

6) Kesimpulana) Teknik-teknik motivasi yang berbeda adalah dikarenakan adanya perbedaan

pandangan para pakar psikologi tentang manusia, sehingga membawa dampakpada pendekatan yang berbeda dalam memotivasi manusia.

b) Kelima jenis teknik-teknik motivasi dapat digunakan untuk memotivasi pesertaPKH, akan tetapi disesuaikan dengan perkembangan kematangan ibu-ibu pesertaPKH dalam memenuhi kewajibannya.

c) Manusia termotivasi untuk bertingkahlaku tertentu adalah karena inginmemenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya, diantaranya adalah kebutuhanfisik, kebutuhan emosi dan kebutuhan kognitif.

7) Evaluasia) Jelaskan pendekatan psikologis yang mendasari teknik-teknik motivasi.b) Dari 5 (lima) indikator motivasi (Lihat bahan bacaan 7.2) yang diadopsi dari teori

Maslow, mana menurut anda yang dapat dikembangkan oleh pendamping PKHdan sesuai untuk mengenali dan menilai motivasi peserta PKH.

Page 136: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 136

c) Dari ke 5 teknik-teknik motivasi yang diperkenalkan, teknik mana yang palingcocok untuk memotivasi RTSM agar bisa cepat keluar dari kondisi kemiskinannya?Berikan alasan terhadap pilihat anda.

8) ReferensiAtwater, E. 1993. Psychology Of Adjusment, New Jersey : Practice Hall INC.Gage, N.L dan D.C. Berliner , 1991. Educational Psychology, New Jersey : Houghton

Mifflin Company.Hall, E. 1983. Psychology Today, New York : Random House.

Maslow, A.H. (Diterjemahkan oleh Nurul Iman) , 1984. Motivasi DanKepribadian, Jakarta : PT. Gramedia.

Page 137: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 137

Sesi 3: Konsepsi dan Dimensi Komitmen 1 JP (45 menit)

1) Deskripsi SingkatModul pelatihan ini berisi pengenalan konsep tentang komitmen. Modul inidiberikan dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan pendamping PKH untukmengembangkan komitmen diri dan komitmen peserta PKH dalam memenuhikewajiban pendidikan dan kesehatan, maupun dalam meningkatkan kualitas hidupkeluarganya dan perubahan prilaku ke arah yang lebih positif.

2) Indikator KeberhasilanPelatihan ini dipandang berhasil, apabila para peserta akan mampu: Mendeskripsikan apa yang dimaksud dengan komitmen Mengidentifikasi kategori dimensi komitmen. Cara meningkatkan komitmen Menganalisis proses pembentukan komitmen Cara mengembangkan komitmen peserta PKH

3) MateriBahan bacaan 7.3 – Konsepsi, Dimensi dan Indikator Komitmen

4) Proses PembelajaranKegiatan ini akan dibagi menjadi lima bagian.

o Bagian A – Paparan Singkat oleh fasilitator dan tanya jawabo Bagian B - Diskusi tentang cara meningkatkan komitmen (Lembar kerja 3)o Bagian E - Presentasi Hasil Kerja Kelompok

PerananNo.

Kegiatan/TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit)Fasilitator Peserta

MetodaPembelajaran

Catatan bagiFasilitator

1 2 3 5 4 6 71. Bagian A – Paparan singkat

oleh fasilitatora). Pengertian komitmenb). Dimensi Komitmenc). Komitmen Organisasid). Faktor-faktor yang

mempengaruhikomitmen

d). Cara meningkatkan Komitmen Pendampinge). Indikator Komitmen

5’ Memaparkansambil tanyajawab

Mendengarkandan menjawabpertanyaanfasilitator

Paparan dandialog

Bahanbacaan 7.3

2 Bagian B – DiskusiKelompokuntuk memahami danmengidentifikasi 3 dimensi

20’ Membagipeserta kedalamkelompok

Memilih ketuadan sekretariskelompokdiskusi

Diskusikelompok

PenugasanLihat lembarkerja 3A

Page 138: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 138

komitmen, pesertamendalami melalui diskusikasus pada lembar kerja 3A

kecil (5-6org)Memintapesertamemilihketua & sekkelompok

Mendiskusikankasus yang adapada lembarkerja 1

3. Bagian C – PresentasiKelompokKelompok akanmemperoleh waktu selama5 menit untukmempresentasikan hasildiskusi

20’ Memimpinpresentasi

MelakukanPenilaianhasil kerjakelompok

Presentasihasil diskusioleh wakilkelompok

Presentasidanpemberianfeedback

HasilpaparandikumpulkanuntukmenjadibahanEvaluasi

5) Kata-kata KunciKomitmen = Keyakinan yang kuat terhadap sesuatu yang baik yang harusdiperjuangkan.Komitmen = Kewajiban atau tanggungjawab yang harus diterimaKomitmen = Penerimaan yang kuat akan tujuan organisasi3 Dimensi Utama Komitmen = dimensi afeksi, keberlanjutan dan dimensinormatif

6) Kesimpulan1. Konsepsi Komitmen terkait dengan aspek psikologis individu yang tergambar

dalam keinginan dan tekad yang kuat untuk mencapai sesuatu yang ingindicapai.

2. Komponen Komitmen manusia tergambar dalam 3 dimensi utama yaituAffective Commitment, Continuance Commitmen dan Normative Commitment.

3. Aspek-aspek komitmen meliputi kemauan yang kuat untuk memper-tahankankeanggotaannya dalam organisasi yang ditandai dengan kesetiaan padaorganisasi, berusaha semaksimal mungkin demi kemajuan dengan ikutmendukung kegiatan-kegiatan organisasi serta adanya penerimaan nilai, tujuandan sasaran organisasi.

4. Aspek-aspek yang menjadi indikator komitmen adalah perasaan manunggaldengan organisasi, perasaan terlibat pada organisasi, dan perasaan setia danloyal pada organisasi.

7) Evaluasi1. Komponen komitmen individu dipengaruhi 3 jenis perasaan, jelaskan dengan

ringkas ?2. Sebagai seorang tutor, bagaimana caranya anda memperkuat komitmen

Afeksi, kontinyu dan komitmen normatif seorang pendamping PKH ?3. Mengapa mengkomunikasikan misi PKH secara intensif dapat memperkuat

Komitmen pendamping maupun peserta PKH?

Page 139: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 139

4. Indikator komitmen apakah yang kuat pada individu, apabila dalammenjalankan tugas-tugasnya di organisasi tidak memperlihatkan kondisitertekan (stress) ?

5. Apabila seseorang tetap bertahan dalam suatu organisasi denganpertimbangan kesadaran, disebut apa komitmen yang dimilikinya?

8) ReferensiAllen, N. J. & Meyer, J. P., 1993, Organizational Commitment: Evidence Of

Career Stage Effects ? Journal of Business Research.Curtis, Susan, and Dennis Wright, 2001, Retaining Employees - The Fast Track To

Commitment, Management Research News, Volume 2Cut Zurnally, 2010, "Learning Organization, Competency, Organizational

Commitment, Dan Customer Orientation : Knowledge Worker - KerangkaRiset Manajemen Sumberdaya Manusia di Masa Depan", Bandung : PenerbitUnpad Press.

Durkin, Mark, 1999, Employee Commitment In Retail Banking: Identifying AndExploring Hidden Dangers, International Journal of Bank Marketing, Vol 17. 3

Page 140: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 140

BAHAN BACAANModul 7.1

PENGENALAN KONSEP MOTIVASI

A. Pengenalan Konsep dan esensi Motivasi

Banyak teori-teori motivasi bisa digunakan untuk membantu kita memahami tingkahlakumanusia. Motivasi memiliki konsep yang sangat luas. Menurut Gage & Berliner ( 1991),motivasi mencakup berbagai aspek yang mempengaruhi energi dan arah tingkahlakumanusia, yaitu kebutuhan, minat , sikap, nilai, aspirasi dan insentif.

Kebutuhan kita dan upaya untuk memuaskannya merupakan sumber utama dari motivasi.Untuk memuaskan kebutuhan tersebut, kita diarahkan oleh minat, nilai maupun sikap kitaterhadap sesuatu. Demikian pula aspirasi dan insentif, juga ikut mempengaruhi perilakudan tindakan kita.

Menurut Atwater ( 1983), esensi motivasi itu adalah suatu keadaan (inner state) yangmenyebabkan kita berperilaku. Menurutnya, kadangkala motivasi itu bisa terlihat denganjelas, misalnya seorang anak yang lapar, kemudian bertanya : berapa lama lagi kita makan ?,tetapi adakalanya motivasi itu tidak jelas terlihat, misalnya , adanya seseorang pimpinanyang tiba-tiba mengundurkan diri dari jabatan / posisi yang menurut penilaian kita cukupstrategis dan menantang.

B. Jenis – jenis Motivasi

Motivasi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena kegiatanbekerja/berkarya/belajar atau apa saja yang dilakukan manusia tidak akan berhasil tanpaadanya motivasi yang kuat pada seseorang. Oleh karena itu, motivasi dipandang sebagaipenggerak perilaku ( the energizer of behaviour ) atau penentu perilaku ( determinant ofbehaviour). Penggerak/penentu prilaku inilah yang menentukan jenis-jenis motivasi padadiri individu. Gage & Berliner , (1991) mengelompokkan motivasi ke dalam 4 (empat)kategori , yaitu :

1. Single – Motive ; motif ini didasari oleh teori Sigmund Freud yang mengatakan bahwalibido adalah sumber energi yang mendasari seluruh perjuangan manusia. Freudberkeyakinan bahwa libido inilah yang mempengaruhi proses sadar dan tidak sadarpada diri manusia.

2. Dual – Motive ; motif ini diperkenalkan oleh Hermann Hesse yang menyatakan bahwaperanan dua kekuatan yang berlawanan dalam diri manusia; seperti kejantanan dankewanitaan, kebaikan dan keburukan menggerakkan manusia ke arah tujuan tertentu.

3. Multi-motive; konsep motivasi ini diperkenalkan oleh Murray yang mengatakanbahwa penggerak motivasi itu banyak, yang meliputi berbagai kebutuhan sosial,

Page 141: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 141

diantaranya adalah kebutuhan akan kekuasaan, kebutuhan bermain, kebutuhan untukberafiliasi, kebutuhan untuk berprestasi, dll.

4. Group – Motive; konsep ini diperkenalkan Maslow yang berpendapat bahwa motivasidigerakkan oleh sekumpulan kebutuhan yang bergerak, dan Maslow mengemukakan( 1954), tentang hirarki lima kebutuhan manusia, yaitu :

Hirarkhi kebutuhan di atas menunjukkan bahwa biasanya kebutuhan baru akantimbul, apabila kebutuhan yang ada sebelumnya telah dipenuhi. Dalam hal ini,kepuasan mempunyai peranan penting dalam konsep motivasi. Namun, kebutuhanitu tidak lagi sebagai faktor penentu atau faktor pengatur yang aktif segera setelahkebutuhan itu dipenuhi ( Maslow, 1970).

C. Faktor – faktor yang mempengaruhi Motivasi

Tinggi rendahnya motivasi ditentukan oleh faktor personal (internal) dan faktorenvironmental ( eksternal). Menurut Gage & Berliner (1991) kedua faktor ini salingberinteraksi satu sama lain dalam mempengaruhi perilaku seseorang, yang disebutnyadengan diterminisme resiprokal (penentu timbal balik). Interaksi ini dapat dilihat dalamskema berikut :

Page 142: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 142

1. Variabel Personal yang mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi sesorangterdiri dari dua aspek yaitu :a. Trait (perangai), merupakan disposisi yang stabil dan bertahan lama.b. State ( keadaan) yang sifatnya sementara dan singkat.Beberapa variable personal ini ada yang dipelajari dan ada yang tidak dipelajari,seperti yang tertera pada tabel berikut :

NO Motive Pattern Usually Learned Usually Unlearned1 Traits (Usually Stable) Need to achieve

Need for powerNeed for affiliation

Exploratory driveFear of Loss supportAttraction to opposite sex

2 States(UsuallyTemporary)

AnxietyCuriosityStage Fright

HungerThirstyNeed for Tobacco

2. Variabel environmental, kondisi eksternal yang mempengaruhi prilaku seseorang,seperti kenaikan jabatan, insentif, situasi frustasi, situasi yang harmonis, lingkunganyang sejahtera , dll).

Kedua variable di atas, mempengaruhi energi dan arah perilaku manusia. Variabel personaldapat menggiring kita kearah aktivitas bertujuan, misalnya ketika kita lapar, kita mencarimakanan; ketika kita ingin berprestasi , kita belajar dan bekerja dengan giat dan sungguh-sungguh.Disamping itu, variable environmental juga dapat menggiring kita kearah aktivitasbertujuan; misalnya aroma masakan membawa kita ke meja makan, atau kesempatan untukmemperoleh jenjang prestasi yang lebih tinggi, mendorong seseorang untuk bekerja lebihgiat lagi.

D. Defisit dan Penguatan Motivasi peserta PKH.

Apabila variable personal dan environmental bekerjasama, akan mengarahkan perilakukearah tujuan yang sama, maka seseorang dalam kondisi ini disebut “ highly motivated”(bermotivasi tinggi). Sebaliknya defisit motivasi dapat terjadi, apabila motivasi baik yang

BEHAVIOUR

VARIABEL EKSTERNAL

ENVIRONMENTAL

VARIABELPERSONAL

Page 143: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 143

sifatnya personal maupun environmental tidak terpenuhi. Atwater (1983), menyatakan jikakita kehilangan “survival motives” dapat mengarah kepada gangguan psikis. Demikian pula,jika kita kehilangan “growth motives” dapat menyebabkan gangguan keseimbangan yangmengarah kepada gangguan spiritual seperti apatis, skeptis, sinisme, mengasingkan diridan putus asa.Sebagaimana yang kita ketahui bahwa peserta PKH adalah ibu-ibu RTSM , yang dalampenetapan kepesertaannya dilihat dari berbagai aspek yang terkait dengan kemiskinan.Pada umumnya mereka adalah masyarakat yang kehilangan kebutuhan pokok baik dari sisikebutuhan fisik, mental, dan sosial, yaitu kehilangan peluang untuk berpartisipasi denganbaik di tengah masyarakat.Oleh karena itu, tugas utama pendamping PKH dalam hal ini adalah bagaimanamengidentifikasi motif-motif yang hilang pada mereka baik yang personal maupunenvironmental dan berupaya agar motif-motif yang hilang bisa tumbuh kembali sehinggatumbuh kepercayaan diri mereka untuk membesarkan anak-anak mereka dengan baik,paling tidak dari sisi pemenuhan persyaratan PKH, para ibu-ibu peserta PKH harusmemandang bahwa perjuangan untuk memiliki anak yang sehat dan pintar adalah upayayang harus mereka lakukan agar mereka dan putra putrinya bisa “survive” dan “growth”dengan baik.Motivasi ini dapat ditumbuhkan dan diperkuat oleh pendamping melalui pertemuankelompok ibu secara berkesinambungan. Pertemuan kelompok ibu harus diupayakan agarmenjadi arena “pengembangan” diri ibu-ibu, baik dari pemahamannya tentangpengembangan kualitas hidup, pengembangan keterampilan dan sikap yang positif dalammembesarkan anak-anak mereka.Aspek-aspek yang menentukan variasi MotivasiHal lain yang menarik lagi dari hasil pengamatan Atwater (1983), meskipun motivasi individukelihatannya stabil sepanjang waktu, tetapi selalu bervariasi dalam beberapa aspek, yaitu :

a. Seberapa besar kemungkinan untuk sukses yang akan diperoleh seseorang, jikapeluangnya kecil maka motivasi akan menurun.

b. Seberapa besar keinginan seseorang untuk sukses, jika keinginan sukses tinggi, makamotivasi akan meningkat.

c. Seberapa besar komitmen (rasa tanggung jawab) yang dimiliki seseorang untukmencapai kesuksesan, jika komitmennya kuat maka motivasi akan meningkat.

d. Seberapa besar derajat kepuasan seseorang dari insentif yang diberikan, jikainsentif tidak seimbang dengan hasil kerja yang dicapai, maka dapat menurunkanmotivasi.

e. Seberapa besar seseorang melihat makna khusus, tentang pentingnya untukmencapai tujuan. Jika yang ingin dicapai bermakna bagi kesuksesan seseorang, makamotivasi akan meningkat secara signifikan.

Page 144: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 144

BAHAN BACAANModul 7.2

PENERAPAN TEKNIK-TEKNIK MOTIVASI

A. Peran Pendamping dalam Memotivasi Peserta PKH

Banyak teknik-teknik motivasi yang dapat dipergunakan pendamping PKH untukmeningkatkan dan menguatkan motivasi ibu-ibu peserta PKH dalam memperbaikikualitas kehidupan keluarganya. Pendamping sebagai motivator hendaknya selalumengingatkan mereka betapa pentingnya menyekolahkan anak-anak mereka,memeriksakan kesehatan mereka dan anak-anaknya, meningkatkan keterampilandan pengetahuan mereka dalam upaya meningkatkan kualitas hidup mereka.

Pendamping tidak boleh lelah untuk terus menerus berusaha agar peserta PKHmengetahui tujuan jangka pendek dan jangka panjang PKH terhadap keluargamereka.

Cara meningkatkan motivasi peserta PKH, dapat dimulai pendamping denganmelakukan sesuatu yang dapat menimbulkan kekaguman peserta PKH terhadappendamping, seperti memperlihatkan pengorbanan pendamping untuk membantuibu-ibu dan anak-anaknya memenuhi komitmen kesehatan dan pendidikan.

Cara lain yang dapat dilakukan pada saat pertemuan kelompok, mengajarkanmereka keterampilan tertentu yang dapat menyelesaikan sebagian permasalahanmereka. Akan baik sekali, jika pendamping dapat menumbuhkan minat belajarmereka di setiap pertemuan kelompok ibu.

Pertemuan kelompok selayaknya dijadikan wadah belajar bagi ibu-ibu pesertaPKH, bisa juga mereka saling belajar berbagi keterampilan, atau mereka belajar daripendamping atau nara sumber lain yang sukarela berpartisipasi dalam meningkatkankelompok ibu. Berilah mereka kesempatan untuk mendapatkan rasa percaya diri.Tingkatkan motivasi kelompok ibu dengan merangsang perasaan ingin tahu denganberbagai kegiatan yang bermanfaat.

B. Teknik-teknik Motivasi

Ada baiknya pendamping juga, mempelajari teknik-teknik motivasi yang dapatdikembangkan untuk memotivasi peserta PKH dalam kelompok. Teknik-teknikberikut ini dapat diimplementasikan dan akan tergantung pada karakteristikkelompok ibu peserta PKH. Terdapat 5 (lima) teknik motivasi yang akandiperkenalkan berikut ini. Kelima pendekatan ini didasari dari berbagai

Page 145: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 145

perkembangan pendekatan teori-teori psikologi, seperti yang dapat dilihat berikutini:1. Teknik “Be Strong”(Pendekatan Tradisional)2. Teknik “Be Good”(Pendekatan Human Relations)3. Teknik “Implicit Bargaining” (Kombinasi Pendekatan tradisional dan pendekatan

humanrelation)

4. Teknik Kompetisi (Pendekatan behavioristik)5. Teknik Motivasi Internal (Pendekatan humanistik)

1. Teknik “Be Strong”(Pendekatan Tradisional)Teknik motivasi “be strong” dikembangkan berdasarkan pendekatan yang sangattradisional, yaitu berangkat dari “TEORI X” Mc Gregor yang berasumsi bahwa:

a. Manusia itu tidak suka bekerja, malas dan sedapat mungkin menghindaripekerjaan.

b. Manusia itu cenderung tidak jujur, tidak mau bertanggung jawab, dan lebih suka“cari selamat”

c. Manusia itu tidak kreatif, ambisinya rendah, tidak mementingkan pekerjaan,tetapi lebih mementingkan apa yang dia peroleh.

Berdasarkan asumsi di atas, maka teknik memotivasi “be strong”, dilakukan dengancara : Pemaksaan dengan peraturan dan disiplin yang ketat Pengawasan kegiatan dilaksanakan secara ketat. Perilaku individu diarahkan dengan insentif dan ancaman hukumanTugas-tugas dalam kelompok dibuat dalam operasi-operasi yang sederhana danmudah untuk dipahami dan dipelajari.

2. Teknik “Be Good”(Pendekatan Human Relations) Teknik ini berangkat dari “TEORI Y” Mc Gregor, yang mengasumsikan bahwa :

a. Manusia itu rajin dan suka bekerja keras.b. Manusia itu cenderung jujur dan bertanggung jawab.c. Manusia itu kreatif, inovatif dan memiliki ambisi yang tinggi untuk berprestasi.

Berdasarkan asumsi di atas, maka teknik motivasi “Be Good”, dapat dilakukan dengancara : Memberi Otonomi kepada orang-orang yang dimotivasi Menumbuhkan rasa tanggungjawab yang tinggi terhadap masa depan mereka dan

anak-anak mereka. Mengutamakan keterlibatan orang-orang yang dimotivasi dalam pelaksanaan

kegiatan/pekerjaan. Mengutamakan kegiatan pemberdayaan orang-orang yang dimotivasi Memberi kesempatan untuk mencoba dan mengembangkan kemampuan

Page 146: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 146

Memberi pekerjaan/tugas-tugas yang menantang dan bermakna (Meaningful &Challenging Works)

3. Teknik “Ïmplicit Bargaining” (Kombinasi Pendekatan tradisional dan pendekatanhuman relation) Teknik ini berangkat dari kesadaran adanya kelemahan dan kelebihan dari kedua

pendekatan di atas dan merupakan kombinasi pendekatan tradisional danpendekatan human relations.

Dalam pendekatan ini selain adanya aturan formal menyangkut pekerjaan, jugaadanya perjanjian antara yang dimotivasi dan motivator mengenai hal-hal yangmenjadi tugas dan yang harus dikerjakan oleh orang-orang yang dimotivasi.

4. Teknik Kompetisi (Pendekatan behavioristik)Asumsi dari pendekatan ini sederhana saja, yaitu dengan menciptakan situasipersaingan diantara anggota kelompok, diharapkan lebih meningkatkan motivasi danpencapaian keberhasilan akan bertambah besar.Berdasarkan asumsi di atas, maka teknik motivasi “Kompetisi”, dapat dilakukandengan cara : Dalam menciptakan situasi persaingan digunakan Insentif (Hadiah, dana dan

apresiasi lain). Insentif : Faktor-faktor eksternal yang dapat diberikan pendamping kepada ibu-ibu

peserta PKH dipandang dapat memenuhi atau memuaskan kebutuhan-kebutuhanyang dirasakannya.

5. Teknik Motivasi Internal (Pendekatan humanistik) Teknik ini didasari asumsi oleh suatu keyakinan bahwa manusia bisa

memotivasi dirinya sendiri (Self-Motivation, Self-Management). Dalam pendekatan ini motivasi ibu-ibu diupayakan bangkit dari dalam diri mereka

sendiri (kesadaran). Pendekatan ini relatif lebih sulit, namun lebih effektif jika mampu dilakukan. Proses pembelajaran dan efektivitas peran pendamping sangat menentukan

keberhasilan pendekatan ini.

C. Kebutuhan Hidup Yang Memotivasi PrilakuMenurut teori Kebutuhan, manusia termotivasi untuk bertingkahlaku adalah karenaingin memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya, sebagai berikut:1. Kebutuhan fisik, yaitu meliputi kebutuhan makan, minum, seks atau kebutuhan dan

keselamatan fisik lainnya. Oleh kerana itu, pendamping hendaknya menciptakanlingkungan yang menimbulkan kenyamanan, keamanan secara fisik bagi para pesertaPKH, sehingga mereka merasa senang dan nyaman ketika belajar dan berkumpuldalam kelompok bersama pendamping.

2. Kebutuhan emosional, meliputi kebutuhan untuk mencapai prestasi dan harga diri.Ini dijadikan dorongan yang memotivasi dalam kelompok ibu dengan cara

Page 147: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 147

melibatkan peserta dalam menentukan aktivitas kelompok untuk mencapai tujuanyang mereka inginkan. Kegiatan kelompok ibu hendaklah benar-benar dibuatbermanfaat bagi peserta PKH untuk belajar berbagai keterampilan. Tugas-tugaspeserta dalam kelompok hendaklah cukup mendorong peserta PKH untuk berusahasecara maksimal, tidak terlalu mudah dan tidak pula terlalu sukar. Urutan-urutankegiatan belajar kelompok hendaklah diatur sedemikian rupa sehingga merekabenar-benar dapat berhasil dalam mencapai keterampilan tertentu yang sudahdiputuskan.

3. Kebutuhan kognitif, meliputi kebutuhan untuk menciptakan atau memecahkansuasana konflik atau hal-hal yang saling bertentangan dan keperluan untukmendapatkan rangsangan. Untuk itu pendamping perlu memberi tahu pesertatentang tujuan pembelajaran kelompok sehingga mereka mengetahui keberhasilanyang bagaimana yang diharapkan untuk mereka capai. Cara pencapaianketerampilan dapat dilaksanakan, melalui diskusi, pertanyaan yang mengundangperdebatan atau berbagai pendapat untuk menjawabnya, memunculkan pandangan-pandangan yang berlawanan atau berbeda atau aneh sehingga ibu-ibu terangsanguntuk berfikir dan membahasnya. Pendamping harus memiliki kemampuan untukmendorong keterampilan dan pengetahuan baru dan berkualitas melalui dialog,demonstrasi atau mengundang orang lain yang diperlukan ke kelompok ibu.

Abraham Maslow, seorang pakar motivasi terkenal dan pencipta teori kebutuhanmengemukakan suatu hubungan hirarki diantara berbagai kebutuhan, menurutnya jikakebutuhan pertama terpuaskan atau terpenuhi, maka kebutuhan kedua dirasakan olehindividu sangat penting untuk dipuaskan. Demikian seterusnya sampai kebutuhan yangpaling tinggi, yaitu kebutuhan aktualisasi diri.

Para pakar Humanistik menitik-beratkan pentingnya motivasi dari dalam diri sendiri(self-motivation). Mereka menganjurkan agar motivator mendorong berkembangnyarasa ingin tahu dan minat ibu-ibu dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilanmereka.

Para pakar Behavioristik menekankan pentingnya penciptaan lingkungan dalammenciptakan kondisi yang kondusif untuk memotivasi individu. Mereka menganjurkanagar motivator mengaitkan proses belajar dengan rangsangan yang menimbulkanperasaan senang dan membentuk tingkah laku peserta melalui pemberian hadiah atauberbagai penguatan lainnya.

D. Indikator MotivasiDalam melakukan asesmen terhadap motivasi peserta PKH, pendamping perlu merujukkepada indikator-indikator yang diperkenalkan oleh Stephen P. Robbin (2007) berikutini, yang diadopsi dari teori Maslow, sebagai berikut :

Page 148: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 148

1. Terpenuhinya kebutuhan dasar seperti rasa lapar, haus, perlindungan, kebutuhanbiologis dan kebutuhan memperoleh penghasilan yang dapat digunakan dalammemenuhi kebutuhan fisiknya;

2. Terpenuhinya keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik danemosionalnya;

3. Terpenuhinya rasa diterima dalam kelompok; mencakup faktor perhatian, kasihsayang, rasa persahabatan;

4. Terpenuhinya rasa dihargai mencakup faktor penghormatan diri; rasa estetika;5. Terpenuhinya dorongan untuk menjadi seseorang/sesuatu sesuai ambisinya yang

mencakup pertumbuhan, pencapaian tujuan potensi dan pemenuhan kebutuhanaktualisasi diri.

Page 149: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 149

BAHAN BACAAN Modul 7.3

KONSEPSI DAN DIMENSI KOMITMEN

A. PENGERTIAN KOMMITMENPengertian Komitmen menurut Mac Millan Dictionary, adalah sebagai berikut :1. A strong belief that something is good and that you should support it (Keyakinan

yang kuat terhadap sesuatu yang baik dan anda harus mendukung kebaikan itu).2. A promise to do something (janji untuk melakukan sesuatu)3. Enthusiasm for something and a determination to work hard at it (Antusias terhadap

sesuatu dan bertekad untuk berjuang keras dalam mencapainya).4. A duty or responsibility that you have accepted (Kewajiban atau tanggungjawab

yang harus diterima).

Sama seperti Motivasi, Komitmen juga menggambarkan kondisi psikologis yang dapatberkembang secara retrospektif dan prospektif, dan biasanya dikaitkan dengan organisasidimana individu berafiliasi.

Meyer dan Allen (1991) merumuskan suatu definisi mengenai komitmen dalam bidangorganisasi sebagai hubungan anggota dengan organisasinya dan memiliki implikasiterhadap keputusan individu untuk melanjutkan keanggotaannya dalam berorganisasi.Berdasarkan definisi tersebut anggota yang memiliki komitmen terhadap organisasinya akanlebih dapat bertahan sebagai bagian dari organisasi dibandingkan anggota yang tidakmemiliki komitmen terhadap organisasi.

Penelitian dari Baron dan Greenberg (1990) menyatakan bahwa komitmen memiliki artipenerimaan yang kuat oleh individu terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, di manaindividu akan berusaha dan berkarya serta memiliki hasrat yang kuat untuk tetap bertahandalam organisasinya.

B. DIMENSI KOMITMEN

Komitmen terhadap organisasi dapat direfleksikan ke dalam 3 (tiga) dimensi utama, yaitudimensi afektif, pertimbangan kerugian jika meninggalkan organisasi, dan beban moraluntuk terus berada dalam organisasi. Secara rinci Meyer & Allen, (1997) merumuskan (3)tiga dimensi komitmen dengan nama: affective, continuance, dan normative. Ketigadimensi ini lebih tepat dinyatakan sebagai komponen dari komitmen.

Dalam riset-riset tentang komitmen organisasi, Zurnally (2010) mendefinisikan masing-masing komponen komitmen organisasional tersebut sebagai berikut:

Page 150: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 150

1) Komitmen afektif (affective commitment) adalah perasaaan cinta pada organisasiyang memunculkan kemauan untuk tetap tinggal dan membina hubungan sosialserta menghargai nilai hubungan dengan organisasi dikarenakan telah menjadianggota organisasi.

2) Komitmen kontinyu (continuance commitment) adalah perasaan berat untukmeninggalkan organisasi dikarenakan kebutuhan untuk bertahan denganpertimbangan biaya apabila meninggalkan organisasi dan penghargaan yangberkenaan dengan partisipasi di dalam organisasi.

3) Komitmen normatif (normative commitment) adalah perasaan tanggungjawab yangmengharuskan untuk bertahan dalam organisasi dikarenakan kewajiban terhadaporganisasi yang didasari atas pertimbangan norma, nilai dan keyakinan individu.

Sejalan dengan 3 komponen komitmen di atas, Allen & Meyer, (1997) merumuskannyasebagai berikut :

1. Affective commitmentAffective commitment berkaitan dengan hubungan emosional anggota denganorganisasinya, dan keterlibatan individu dengan kegiatan organisasi. Anggotaorganisasi dengan affective commitment yang tinggi akan terus menjadi anggotadalam suatu organisasi karena dengan adanya afeksi yang tinggi, komitmennyaterhadap organisasi akan semakin kuat jika afeksinya diperkuat (Allen & Meyer,1997).

2. Continuance commitmentContinuance commitment berkaitan dengan kesadaran anggota untuk tetap beradadalam organisasi, karena individu akan mengalami kerugian jika meninggalkanorganisasinya. Anggota organisasi dengan continuance commitment yang tinggi akanterus menjadi anggota dalam organisasi, karena mereka memiliki kebutuhan untuktetap berada dalam organisasi tersebut (Allen & Meyer, 1997).

3. Normative commitmentNormative commitment menggambarkan perasaan keterikatan untuk terus beradadalam organisasi. Anggota organisasi dengan normative commitment yang tinggiakan terus menjadi anggota dalam organisasi karena merasa dirinya harus beradadalam organisasi tersebut, baik karena kepentingan dirinya maupun untukkepentingan masyarakat (Allen & Meyer, 1997).

C. KOMITMEN ORGANISASIDengan definisi di atas, Komitment organisasi dapat dipahami sebagai suatu keadaandimana seseorang memihak kepada tujuan organisasi dan keinginannya untukmempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Menurut Stephen P. Robbinsdidefinisikan bahwa keterlibatan dalam pekerjaaan yang tinggi berarti memihak padaorganisasi yang merekrut individu tersebut.

Page 151: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 151

Menurut L. Mathis-John H. Jackson, komitmen organisasi adalah tingkat sampai dimanaindividu yakin dan menerima tujuan organisasi, serta berkeinginan untuk tinggalbersama atau meninggalkan institusi pada akhirnya tercermin dalam ketidakhadiran atauabsen dalam pelaksanaan tugas.

Menurut Griffin, komitmen organisasi (organisational commitment) adalah sikap yangmencerminkan sejauh mana seseorang individu mengenal dan terikat padaorganisasinya. Seseorang individu yang memiliki komitmen tinggi kemungkinan akanmelihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi.

Menurut Fred Luthan, komitmen organisasi didefinisikan sebagai :1. Keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi dan tetap berada dalam

organisasi ;2. Keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi;3. Keyakinan kuat, untuk menerima nilai dan tujuan organisasi.

Dengan kata lain, ini merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas individu padaorganisasi dan proses berkelanjutan dimana anggota organisasi mengekspresikanperhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan.

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMITMEN

Faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen dapat dilihat dalam 3 kategori, yaitu ; 1).karakteristik pribadi individu, 2). karakteristik organisasi, dan 3). pengalaman selamaberorganisasi (Allen & Meyer, 1997).

Yang termasuk ke dalam karakteristik organisasi adalah struktur organisasi, desainkebijaksanaan dalam organisasi, dan bagaimana kebijaksanaan organisasi tersebutdisosialisasikan.

Karakteristik pribadi terbagi ke dalam dua variabel, yaitu variabel demografis; danvariabel disposisional.

1) Variabel demografis mencakup gender, usia, status pernikahan, tingkat pendidikan,dan lamanya seseorang bekerja pada suatu organisasi. Dalam beberapa penelitianditemukan adanya hubungan antara variabel demografis tersebut dan komitmenberorganisasi, namun ada pula beberapa penelitian yang menyatakan bahwahubungan tersebut tidak terlalu kuat (Aven Parker, & McEvoy; Mathieu & Zajacdalam Allen & Meyer, 1997).

2) Variabel disposisional mencakup kepribadian dan nilai yang dimiliki anggotaorganisasi (Allen & Meyer, 1997). Hal lain yang tercakup ke dalam variabeldisposisional ini adalah kebutuhan untuk berprestasi dan etos kerja yang baik(Buchanan dalam Allen & Meyer, 1997). Selain itu kebutuhan untuk berafiliasi danpersepsi individu mengenai kompetensinya sendiri juga tercakup ke dalam variabelini. Variabel disposisional ini memiliki hubungan yang lebih kuat dengan komitmen

Page 152: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 152

berorganisasi, karena adanya perbedaan pengalaman masing-masing anggota dalamorganisasi tersebut (Allen & Meyer, 1997).

E. CARA MENINGKATKAN KOMITMEN PENDAMPING PKH

Ada beberapa pedoman khusus bagaimana caranya meningkatkan komitmen pendampingterhadap PKH dan UPPKH. Beberapa diantaranya yang diadopsi dari Dessler sebagai berikut:

1. Memperkerjakan orang yang kompeten, baik dan tepat, hal ini telah dilakukan sejakawal rekruitmen dimana proses asesmen kompetensinya didasari standarkompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi pendamping PKH.

2. Menggiring pendamping untuk berkomitmen pada nilai-nilai kemanusiaan.Pendamping agar terus dingatkan tentang tugas mereka untuk “memutus rantaikemiskinan”, di Indonesia.

3. Membuat aturan tertulis yang mengikat pendamping agar tetap berada di dalamorganisasi, dalam hal ini telah ada kontrak tertulis antara Kementerian Sosial denganpendamping. Hanya saja perlu ada pengawasan yang dilakukan UPPKH secarakonsisten, apakah job deskripsi yang tertera dalam kontrak perjanjian kerja telahdijalankan dengan baik atau belum.

4. Memperjelas dan mengkomukasikan misi program. Memperjelas misi programyang harus didiseminasikan oleh pendamping kepada peserta PKH, yakni : “Anaksaya tidak boleh miskin” , harus terus diingatkan dan diinterpretasikan ke dalamkegiatan kelompok ibu, melalui kegiatan peningkatan pengetahuan danketerampilan ibu-ibu peserta PKH dalam meningkatkan kualitas hidup mereka.Pertemuan kelompok harus dijadikan arena belajar baik bagi pendamping maupunkelompok ibu, peserta PKH.

5. Menjamin keadilan bagi semua pendamping yang ada dalam organisasi, baik UPPKHmaupun organisasi kecil kelompok ibu. UPPKH harus memiliki prosedurpenyampaian keluhan yang koprehensif; menyediakan komunikasi dua arah yangekstensif.

6. Menciptakan rasa satu komunitas (senasib dan sepenanggungan), pendampingharus mampu membangun homogenitas peserta PKH berdasarkan nilai-nilaikebersamaan; keadilan; menekankan kerja sama, saling mendukung, dan kerja tim,berkumpul bersama untuk mencapai tujuan bersama.

7. Mempertahankan dan menjaga intensitas komunikasi. Pendamping akan memilikiloyalitas yang kuat terhadap PKH apabila intensitas komunikasi dengan mereka tetapdijaga, baik dari level Pemerintah Pusat, Daerah, Korwil, dll. Intensitas komunikasi iniakan dapat menjaga kontinuitas PKH di kecamatan.

8. Mendukung perkembangan Pendamping PKH, pendamping harus diberikan peluangmelakukan aktualisasi diri; diberikan pekerjaan yang menantang, memajukan danmemberdayakan mereka; mempromosikan pendamping PKH yang berprestasi dalamkegiatan pendampingan.

Page 153: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 153

F. INDIKATOR KOMITMENUntuk mengetahui apakah orang-orang yang terlibat dalam suatu organisasi sudahmemiliki komitmen yang baik atau belum, perlu diperhatikan indikator-indikator yangdapat dijadikan dasar untuk menilainya. Berikut ini dipaparkan indikator untuk 3 (tiga)dimensi komitmen.1. Indikator Affective Commitment

Individu dengan affective commitment yang tinggi ditandai dengan :a. Individu memiliki kedekatan emosional yang erat terhadap organisasi, dan memilikimotivasi/keinginan untuk berkontribusi secara bermakna terhadap organisasidibandingkan individu dengan affective commitment yang lebih rendah.b. bekerja lebih keras dan menunjukkan hasil pekerjaan yang lebih baik dibandingkanyang komitmennya lebih rendah.c. lebih mendukung kebijakan organisasi dibandingkan yang lebih rendah.d. memiliki tingkah laku organizational citizenship (merasa bagian dari organisasi)yang lebih tinggi.e. memiliki kekuatan untuk menyuarakan (Voice) sesuatu demi kemajuan organisasidan menerima sesuatu sebagaimana adanya (loyalty) dan tidak bersikap pasifataupun mengabaikan situasi yang tidak memuaskan (unneglected).f. cenderung untuk melakukan internal whistle-blowing (yaitu melaporkankecurangan kepada yang berwenang dalam organisasi) dibandingkan externalwhistle-blowing, (yaitu melaporkan kecurangan atau kesalahan perusahaan kepadapihak diluar organisasi).

2. Indikator Continuance CommitmentIndividu dengan continuance commitment yang tinggi ditandai dengan :a. Bertahan dalam organisasi, bukan karena alasan emosional, tapi karena adanya

kesadaran dalam individu akan kerugian besar yang dialami jika meninggalkanorganisasi.b. Lebih bertahan dalam organisasi dibandingkan yang rendah, dengan tingkatkehadiran yang lebih tinggi.c. Cukup peka merespon rasa ketidakpuasan dari kejadian-kejadian dalampekerjaan.d. Semakin besar continuance commitment seseorang, maka ia akan semakinbersikap pasif dan bisa menerima keadaan yang kurang menyenangkan dalamorganisasi.

3. Indikator Normative CommitmentIndividu dengan normative commitment yang tinggi ditandai dengan :a. Tetap bertahan dalam organisasi karena merasa adanya nilai kewajiban atau

tanggungjawab terhadap organisasi. Meyer & Allen (1991) menyatakan bahwaperasaan semacam itu akan memotivasi individu untuk berprilaku secara baik danmelakukan tindakan yang tepat bagi organisasi.

Page 154: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 154

b. Membawa dampak kuat pada penciptaan suasana kondusif dalam pekerjaan.c. Selalu berorienasi kepada hasil kerja yang lebih memuaskan.d. Memiliki tingkahlaku organizational citizenship yang lebih kuat dibanding yang

normative commitmentnya rendah.e. Tidak mudah mengalami stress dalam menjalankan tugas organisasi.

Page 155: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 155

LEMBAR KERJA1

Bacalah cerita di bawah ini dan tentukanlah cara motivasi yang akan anda terapkanuntuk mengatasi masalah ini.

KISAH SEEKOR BELALANG

Seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak. Suatu hari ia berhasil keluardari kotak yang mengurungnya tersebut. Dengan gembira ia melompat-lompatmenikmati kebebasannya. Di perjalanan dia bertemu dengan seekor belalang lain.Namun dia keheranan mengapa belalang itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauhdarinya.

Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu, dan bertanya, “Mengapa kau bisamelompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal kita tidak jauh berbeda dari usia ataupunbentuk tubuh?”. Belalang itu pun menjawabnya dengan pertanyaan, “Dimanakah kauselama ini tinggal? Karena semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisamelakukan seperti yang aku lakukan”. Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selamaini kotak itulah yang membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yanghidup di alam bebas.

Kadang-kadang kita sebagai manusia juga mengalami hal yang sama dengan belalangtsb. Tanpa sadar, banyak nasib kita yang sama dengan belalang tersebut. Lingkunganyang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan yang beruntun, perkataan keluarga,teman atau pendapat tetangga, seolah membuat kita terkurung dalam kotak semu yangmembatasi semua kelebihan kita.

Lebih sering kita mempercayai mentah-mentah apapun yang mereka voniskan kepadakita tanpa pernah berpikir benarkah kita separah itu? Bahkan lebih buruk lagi, kita lebihmemilih mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri.

Penugasan :

1. Diskusikanlah fenomena belalang pada text di atas dalam kelompok (5 s.d 6 orang)2. Motivasi dan prilaku dipengaruhi oleh variabel internal dan eksternal, identifikasi

kedua variabel yang terjadi pada teks di atas.3. Cara-cara apakah yang dapat anda lakukan untuk “melompat lebih tinggi dan lebih

jauh” dalam menyingkirkan “kotak” itu?4. Bagaimana caranya anda melakukan penguatan motivasi, agar bisa mencapai

sesuatu yang selama ini anda anggap diluar batas kemampuan anda?

Page 156: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 156

LEMBAR KASUS MOTIVASI(Video Nick Vujicic)

MENCOBA SESUATU YANG POSITIF

Setiap orang pernah merasakan suatu kekecewaan, kegagalan, dan frustrasi. Kadangsemuanya datang sekaligus, dan kita merasa dunia runtuh dan tidak bisa bangkit lagi. Segerasesudah itu kita melihat segala sesuatunya dari sisi negatif dan semua menjadi terlihatberantakan.

Sekarang cobalah berpikir terbalik, melihat ke sisi lain yang menjadi keberuntungan anda.Berpikirlah positif dan temukan dan hitunglah yang menjadi keberuntungan anda. Banyakhal yang baik dalam hidup anda, dan sering anda melupakannya. Lihatlah dan hargailahkesehatan anda, keluarga dan orang-orang yang menyayangi anda, pengalaman hidup anda,teman-teman anda, ketrampilan dan pengetahuan anda, dan hidup yang anda miliki.

Selanjutnya ciptakan tantangan baru dan arahkan kembali energi negatif dan rasa frustrasianda menjadi sesuatu yang lebih menantang ke arah yang lebih baik. Positif atau negatif,semuanya cuma ada dalam pikiran.

Lihat video berikut ini. Tokoh dalam video ini adalah Nick Vujicic yang mengalami cacatganda yang tidak memiliki kaki dan tangan. Nick tadinya merasa kecewa dan frustasi ataskekurangannya, tetapi kemudian dia mampu bangkit meski dia tidak memiliki kaki dantangan. Setelah melihat video ini, diskusikanlah hal-hal berikut ini :

1. Identifikasi dan tuliskanlah kekurangan (negatif) dan kelebihan (positif) Nick Vujicic

Aspek negatif Aspek Positif Keterangan

2. Diskusikan dalam kelompok bagaimana Nick merubah energi negatifnya menjadi hal-hal yang positif.

3. Apa saja yang menjadi kekuatan Nick, sehingga dia bisa menerima kekurangannyadan merasa bahagia.

4. Dari daftar yang telah anda buat pada tabel di atas, manakah aspek negatif danpositif yang dapat memotivasi Nick untuk memperoleh sukses.

Page 157: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 157

LEMBAR KERJA 3A

LEMBAR SIMULASI UNTUK MEMPERKUAT KOMITMEN

1. Untuk mendiskusikan pembentukan komitmen pendamping PKH dalammelaksanakan kewajiban dan tanggungjawabnya, diskusikan.

2. Aturan-aturan apa yang sebaiknya dikembangkan untuk menumbuhkan komitmenpendamping untuk tiap dimensi komitmen (affective, continuance dan normative),rujuklah indikator-indikator pada bahan bacaan 3 untuk mengidentifikasi aspek dandimensi komitmen.

3. Tentukan tugas-tugas untuk meningkatkan Affective Commitment Pendamping PKH4. Tentukan tugas-tugas kelompok untuk meningkatkan Continuant Commitment Pendamping PKH5. Tentukan langkah-langkah dan tugas apa yang harus diberikan kepada pendamping

untuk meningkatkan Normative Commitment mereka.

Page 158: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 158

SESUATU YANG POSITIF

Setiap orang pernah merasakan suatu kekecewaan, kegagalan, dan frustrasi. Kadangsemuanya datang sekaligus, dan kita merasa dunia runtuh dan tidak bisa bangkit lagi. Segerasesudah itu kita melihat segala sesuatunya dari sisi negatif dan semua menjadi terlihatberantakan.

Sekarang cobalah berpikir terbalik, melihat ke sisi lain yang menjadi keberuntungan anda.Berpikirlah positif dan temukan dan hitunglah yang menjadi keberuntungan anda. Banyakhal yang baik dalam hidup anda, dan sering anda melupakannya. Lihatlah dan hargailahkesehatan anda, keluarga dan orang-orang yang menyayangi anda, pengalaman hidup anda,teman-teman anda, ketrampilan dan pengetahuan anda, dan hidup yang anda miliki.

Selanjutnya ciptakan tantangan baru dan arahkan kembali energi negatif dan rasa frustrasianda menjadi sesuatu yang lebih menantang ke arah yang lebih baik. Positif atau negatif,semuanya cuma ada dalam pikiran.

Lihat video berikut ini. Tokoh dalam video ini adalah Nick Vujicic yang mengalami cacatganda yang tidak memiliki kaki dan tangan. Nick tadinya merasa kecewa dan frustasi ataskekurangannya, tetapi kemudian dia mampu bangkit meski dia tidak memiliki kaki dantangan. Setelah melihat video ini, diskusikanlah hal-hal berikut ini :

1. Identifikasi dan tuliskanlah kekurangan (negatif) dan kelebihan (positif) Nick Vujicic

Aspek negatif Aspek Positif Keterangan

2. Diskusikan dalam kelompok bagaimana Nick merubah energi negatifnya menjadi hal-hal yang positif.

3. Apa saja yang menjadi kekuatan Nick, sehingga dia bisa menerima kekurangannyadan merasa bahagia.

4. Dari daftar yang telah anda buat pada tabel di atas, manakah aspek negatif danpositif yang dapat memotivasi Nick untuk memperoleh sukses.

Page 159: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 159

LEMBAR KERJA 3A

LEMBAR SIMULASI UNTUK MEMPERKUAT KOMITMEN

1. Untuk mendiskusikan pembentukan komitmen pendamping PKH dalam

melaksanakan kewajiban dan tanggungjawabnya, diskusikan.

2. Aturan-aturan apa yang sebaiknya dikembangkan untuk menumbuhkan komitmen

pendamping untuk tiap dimensi komitmen (affective, continuance dan normative),

rujuklah indikator-indikator pada bahan bacaan 3 untuk mengidentifikasi aspek dan

dimensi komitmen.

3. Tentukan tugas-tugas untuk meningkatkan Affective Commitment Pendamping PKH4. Tentukan tugas-tugas kelompok untuk meningkatkan Continuant Commitment Pendamping PKH5. Tentukan langkah-langkah dan tugas apa yang harus diberikan kepada pendamping

untuk meningkatkan Normative Commitment mereka

Page 160: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 160

MODUL 8

KOMUNIKASI EFEKTIFDALAM PENDAMPINGAN SOSIALPROGRAM KELUARGA HARAPAN

Page 161: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 161

MODUL – 8

KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PENDAMPINGAN SOSIAL PKH4 JP @ 45 MENIT : 180 MENIT

Tujuan Umum Pembelajaran; setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta mampumemahami dan mengaplikasikan komunikasi yang efektif dalam melakukan tugas danfungsinya sebagai pendamping PKH, baik dalam membangun komunikasi dengan RTSMdan keluarganya, dengan masyarakat di lingkungan RTSM berada, dengan sesamapendamping dan dengan pemberi pelayanan sebagai mitra di lingkup organisasional PKH.

1. KOMPETENSI DASARa. Peserta memahami tentang konsepsi dasar komunikasi meliputi pengertian, tujuan,

fungsi dan jenis komunikasib. Peserta memahami dan menjelaskan tentang proses dan elemen komunikasic. Peserta mampu menerapkan komunikasi efektif dalam lingkup pendampingan PKHd. Peserta mampu menjelaskan dan menerapkan model dan strategi komunikasi

persuasive dalam lingkup pendampingan PKH.

2. PROSES PEMBELAJARANa. Sesi 1: Konsepsi Komunikasi (40 menit)

PerananNo.

Kegiatan/TahapanPembelajaran

Waktu

(menit)Fasilitator Peserta

MetodaPembelajaran

Catatan DariFasilitator

1 2 3 4 5 6 71. Perkenalan dan

penjelasan tentangTIU dan TIK materi

5’ Memperkenalkandiri & menjelaskan

Menyimak Ceramah

2. Apersepsi tentangpengertiankomunikasi

10’ menstimulasi danmenginisiasi

Mengemukakanpendapatmenurut persepsimasing-masing

Curah pendapat(brainstorming)

Batasi waktusesuai denganskenariobelajar

3. Paparan pokokbahasan KonsepsiKomunikasi

5’ Pemapar materi danNarasumber

Menyimak danbertanya

Ceramah dantanya Jawab

4. Paparan pokokbahasan Fungsikomunikasi

10’ Pemapar materi danNarasumber

Menyimak,bertanya dancurah pendapat

Ceramah, tanyaJawab,danCurah pendapat(brainstorming)

5. Paparan pokokbahasan Jeniskomunikasi menurutjumlah pesertakomunikasi

10’ Pemapar materi danNarasumber

Menyimak,bertanya curahpendapat

Ceramah, tanyaJawab dan

Curah pendapat(brainstorming)

Page 162: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 162

b. Sesi 2 : Proses dan Elemen Komunikasi, serta Distorsi Komunikasi (35 menit)

PerananNo.

Kegiatan/TahapanPembelajaran

Waktu

(menit)Fasilitator Peserta

MetodaPembelajaran

Catatan DariFasilitator

1 2 3 4 5 6 71. Paparan pokok

bahasan Proses danelemen Komunikasi

10’ Pemapar materi danNarasumber

Menyimak,bertanya &berkomentar

Ceramah dantanya Jawab

2. Peragaan perandengan melakukan”komunikata” yaitupermainan pesanberantai melibatkan10 orang peserta(lembar kerja 8.2)dan refleksikan hasilperagaan pesanberantai. tanggapanpeserta berdasarkanpengalaman & atauterkait distorsikomunikasi ygmungkin terjadidalam PKH

10’ Menjelaskan tentangdistorsi komunikasiterkait denganPeragaan”komunikata” yangmelibatkan pesertadan menjadiNarasumber

Bermain peran(”komunikata”),menyimak,bertanya &berkomentar

Ceramah danrefleksi daripermainan”komunikata”,tanya Jawab,bermain peran& simulasi

Persiapkanterlebih dahulurangkaian katasebagai bahanpesan berantaiterdiri dari 6 s.d10 kata padasebuahkartu/kertas

3. Paparan pokokbahasan tentangdistorsi komunikasidikaitkan dengannoise & efek dalamberkomunikasi

15’ Pemapar materi danNarasumber

Menyimak,bertanya &berkomentar

Ceramah, tanyaJawab, bermainperan & simulasi

c. Sesi 3 : Pengembangan komunikasi efektif (35 menit)Peranan

No.Kegiatan/Tahapan

Pembelajaran

Waktu

(menit)Fasilitator Peserta

MetodaPembelajaran

Catatan DariFasilitator

1 2 3 4 5 6 71. Paparan pokok bahasan

PengembanganKomunikasi efektif

25’ Pemapar materi& Narasumber

Menyimak,bertanya &berkomentar

Ceramah dantanya Jawab

2. Tayangan film pendektentang KATA (lembarkerja 8.3), tanggapanpeserta terkait dgnefektifitas komunikasiPKH dan simpulan

10’ menstimulasi &menginisiasi

Menyimak danmencurahkanpendapat

Tayangan film

Curah pendapat(brainstorming)

Page 163: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 163

d. Sesi 4 : Model dan Strategi komunikasi Persuasif (70 menit)

PerananNo.

Kegiatan/TahapanPembelajaran

Waktu

(menit)Fasilitator Peserta

MetodaPembelajaran

Catatan DariFasilitator

1 2 3 4 5 6 71. Paparan pokok

bahasan Model&strategi ProsesKomunikasi ModelPersuasif HaroldLasswell

10’ Pemapar materi danNarasumber

Menyimak,bertanya dancurah pendapat

Ceramah, tanyaJawab danCurah pendapat(brainstorming)

2. Pembahasan kasus(lembar kerja 8.4;kasus 1, kasus 2 &kasus 3) sbgpenugasan kelp

30’ Membagi pesertatiga kelompok,pemrasaran danNarasumber

Berdiskusi danmembahas kasus

Diskusikelompok, danstudi kasus

Setiapkelompokmembahassatu kasus

3. Presentasi hasildiskusi kelompok

25’ Moderator/fasilita-tor dan Narasumber

Presenter &audien

Presentasi

4. Pembulatan hasildiskusi dan Simpulanakhir keseluruhan isimateri diklat ini

5’ Menyimpulkan danmenutup

Menyimak Ceramah

Page 164: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 164

BAHAN BACAAN 8.1KONSEPSI KOMUNIKASI

A. PengertianKomunikasi berasal dari bahasa Inggris Communication yang berarti pemberitahuan danatau pertukaran ide, dengan pembicara mengaharapkan pertimbagan atau jawaban daripendengarnya. Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendakiorang-orang mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antar sesamamanusia melalui pertukaran informasi untuk menguatkan sikap dan tingkah laku oranglain, serta mengubah sikap dan tingkah laku tersebut (Robbins dan Jones, 1982).Komunikasi adalah elemen dasar interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untukmenetapkan, mempertahankan, dan meningkatkan kontrak dengan orang lain setiaphari. Komunikasi secara umum merupakan sebuah proses interaksi yang kompleks antarafikiran, bahasa dan tindakan. Komunikasi adalah proses interpersonal yang melibatkanperubahan verbal dan non verbal dari informasi dan ide. Komunikasi mengacu tidakhanya pada isi tetapi juga pada perasaan dan emosi, dimana individu menyampaikanhubungan (Potter-Perry, 301 ). Sejalan dengan beragam definisi komunikasi menurutpara ahli (terdapat lebih dari 126 buah definisi komunikasi) Harold Lasswell lebihcenderung melihat komunikasi pada prosesnya, dimana Lasswell mendefinisikankomunikasi merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa” “mengatakan “apa”“dengan saluran apa”, “kepada siapa” , dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa”(whosays what in which channel to whom and with what effect).

B. Prinsip-prinsip komunikasiPrinsip komunikasi sebagai penjabaran dari definisi dan hakekat komunikasi meliputidiantaranya:Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolikPrinsip 2 : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasiPrinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubunganPrinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaanPrinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu.Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasiPrinsip 7 : Komunikasi itu bersifat sistemikPrinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya, semakin efektiflah komunikasiPrinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensialPrinsip 10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksionalPrinsip 11 : komunikasi bersifat irreversiblePrinsip 12: Komunikasi bukan panasea (obat)

Page 165: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 165

C. Tujuan komunikasiTujuan utama komunikasi adalah untuk membangun/menciptakan pemahaman ataupengertian bersama. Saling memahami atau mengerti bukan berarti harus menyetujuitetapi mungkin dengan komunikasi terjadi suatu perubahan sikap, pendapat, perilakuataupun perubahan secara sosial. Jadi tujuan komunikasi dapat diklasifikasikanmencakup empat hal utama, yaitu:a. Perubahan sikap (attitude change)

Contoh; sebagian masyarakat yang masih menolak PKH pada awalnya, kemudianmenjadi paham dan mau mendukung PKH sebagai program perlindungan sosial.

b. Perubahan pendapat (opinion change)Contoh: iklan layanan masyarakat melalui media massa tentang Program KeluargaHarapan (PKH), pada saat bersamaan informasi PKH tersebut dapat diterimamasyarakat, namun opini/pendapat tiap individu berbeda-beda tentang hal tersebut.

c. Perubahan perilaku (behavior change)Contoh: Sosialisasi PKH dan pertemuan awal yang dilakukan dengan melibatkan aparatpemerintah setempat, penyedia layanan (service provider), maupun para calonpeserta(RTSM). Setelahnya mereka akan mendukung dan merealisasikan PKH sesuaitugas masing-masing, serta diharapkan peserta PKH dapat memenuhi kewajibansebagaimana dipersyaratkan program ini terkait hal kesehatan dan pendidikan.

d. Perubahan sosial (social change)Contoh: hubungan yang harmonis dalam proses komunikasi efektif yang diterapkanpendamping PKH diharapkan mampu mengubah perilaku sosial RTSM secara massivetentang arti pentingnya pendidikan dan kesehatan dalam rangka menyiapkan generasipenerus bangsa yang tangguh di masa depan, sehingga secara sadar maumenyekolahkan putera/puterinya dan memeriksakan kesehatan, terlepas dari bantuantunai bersyarat yang menjadi haknya.

D. Fungsi KomunikasiKomunikasi dapat diklasifikasikan fungsinya menjadi empat, dimana setiap fungsi suatuperistiwa komunikasi (communication event) tidak sama sekali independen, melainkansetiap fungsi saling berkaitan. Keempat fungsi dimaksud meliputi: Fungsi Sosial; membangun konsep diri, aktualisasi diri, kelangsungan hidup mencapai

kebahagiaan, dan terhindar dari tekanan. Pernyataan eksistensi diri orang yangberkomunikasi sesungguhnya untuk menunjukkan dirinya eksis. Ketika ia berbicara,sebenarnya ia menyatakan bahwa dirinya ada.

Fungsi Ekspresif; dapat dilakukan selama komunikasi tersebut menjadi instrumenuntuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) melalui pesan-pesan non verbal.

Fungsi Ritual; sering dilakukan secara kolektif melalui upacara-upacara berlainansepanjang tahun, dimana dalam acara tersebut orang mengucapakan kata-kata danmenampilkan perilaku bersifat simbolik.

Page 166: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 166

Berkaitan dengan keragaman budaya yang ada di masyarakat, makapenerapan komunikasi dengan fungsi ritual dalam implementasi PKHdi masyarakat dengan beragam kultur dianggap efektif denganberupaya memahami dan menghargai kelompok sosial (komunitas)yang ada. Fungsi Instrumental; komunikasi ini memiliki beberapa tujuan umum:

menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap, keyakinan, dan perilakuatau menggerakkan tindakan, serta juga menghibur (persuasif). Suatu peristiwakomunikasi sesungguhnya kerap mempunyai fungsi tumpang tindih, meskipun salahsatu fungsinya sangat menonjol dan mendominasi.

REFERENSIEffendy, O. U. 1993. Human Relations dan Public Relations. Bandung: Penerbit CV.

Mandar Maju, hlm. 11___________. 1992. Spektrum Komunikasi. Bandung: CV. Mandar Maju;Liliweri, A. 1994. Perspektif Teoritis, Komunikasi Antar Pribadi: Suatu Pendekatan Ke Arah

Psikologi Sosial Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti, hlm. 25http://aurajogja.files.wordpress.com/2006/09/pengantar-ilmu-komunikasi-a5.PDF tgl 3

April 2012http://www.indowebster.com/downloads/baejeej/j4j5z5j554h4s4r5b444m574k4y5k4w5n5

w514k4m4q5l4e4p5b4f5o4e4 tanggal 3 April 2012http://www.nurhablisyah.web.id/HANDOUT%20MATA%20KULIAH%20PROSES%20

KOMUNIKASI.pdf tanggal 3 April 2012

Page 167: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 167

BAHAN BACAAN 8.2JENIS KOMUNIKASI

Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa-sosial, melainkan dalam suatu konteksatau situasi tertentu. Secara luas konteks berarti semua faktor di luar orang-orang yangberkomunikasi terdiri dari; pertama, aspek yang bersifat fisik; kedua, aspek psikologis,seperti sikap, kecenderungan, emosi peserta komunikasi, dan lainnya; ketiga, aspeksosial; dan keempat, aspek waktu, yakni kapan komunikasi berlangsung.Pada bagian ini, jenis komunikasi yang dimaksudkan, didasarkan atas besaran jumlahpeserta yang terlibat dalam komunikasi tersebut, yaitu:

1. Komunikasi pribadi/personalKomunikasi pribadi (personal communication) adalah komunikasi seputar diriseseorang, baik dalam fungsinya sebagai komunikator maupun sebagai komunikan.Tatanan komunikasi ini terdiri dari dua jenis, yaitu; (a) komunikasi intra pribadi(Intrapersonal communication); adalah komunikasi yang berlangsung dalam diriseseorang. Orang tersebut berperan, baik sebagai komunikator maupun sebagaikomunikan; (b) komunikasi antar pribadi (interpersonal communication); merupakanproses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau di antarasekelompok kecil orang-orang dengan beberapa umpan balik. Komunikasi antarpribadi dinilai lebih ampuh dibandingkan dengan komunikasi intra pribadi, sebabkegiatan komunikasi ini memiliki kelebihan dalam mengubah sikap, kepercayaan,opini, dan perilaku komunikan.

2. Komunikasi kelompokKomunikasi sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu yang bertujuanmemperoleh maksud yang dikehendaki seperti berbagai informasi, dan pemecahanmasalah, sehingga semua anggota kelompok dapat menumbuhkan karateristik pribadianggota lainnya dengan akurat. Sekelompok orang yang menjadi komunikan itu bisasedikit jumlahnya (kelompok kecil), atau bisa juga berjumlah banyak (kelompok besar). Komunikasi kelompok kecil

Yang dimaksud adalah sekumpulan orang yang berinteraksi satu sama lain untukmencapai tujuan bersama, mengenal satu dengan lainnya, dan memandang merekasebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi ini ditujukan kepada kognisikomunikan, berlangsung secara dialogis (sirkular) dan biasanya bersifat homogen.Misalnya keluarga, tetangga, kelompok peserta PKH, dan lain sebagainya.

Komunikasi kelompok besar (komunikasi publik)Merupakan komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang(khalayak), yang tidak bisa dikenali satu per satu. Komunikasi ini ditujukan kepadaafeksi komunikan, hanya komunikan yang aktif, sedangkan yang lain cenderung

Page 168: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 168

pasif, umpan balik yang komunikator berikan sangat terbatas, hanya sekedar tepuktangan dan sorakan serempak. Komunikasi berlangsung secara linier, dankelompoknya bersifat heterogen. Komunikasi ini biasanya berlangsung lebih sulitdan lebih formal dari pada komunikasi interpersonal atau komunikasi kelompokkecil, karena komunikasi public menuntut persiapan penyampaian pesan yangcermat dan keberanian menghadapi sejumlah besar orang.

3. Komunikasi AntarbudayaKomunikasi antarbudaya mengacu pada komunikasi antara orang-orang darikultur(budaya) berbeda-beda dengan kepercayaan, nilai, atau cara berperilakukultural yang berbeda pula. Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dandianut oleh sekelompok orang, serta berlangsung dari generasi ke generasi.Sarbaugh (1979) menyatakan, bahwa komunikasi antarbudaya memerlukan suatupemahaman tentang konsep-konsep komunikasi dan kebudayaan. Unsur-unsur sosialbudaya yang tidak dapat dipisahkan dalam komunikasi ini mencakup; sistemkeyakinan, nilai dan sikap; pandangan hidup tentang dunia; dan organisasi sosial.Pengaruh ketiga unsur kebudayaan tersebut pada makna untuk persepsi terutamapada aspek individual dan subjektifnya. Kita semua mungkin akan melihat suatu objekatau peristiwa sosial yang sama dan memberikan makna objektif yang sama, tetapimakna individualnya tidak mustahil akan berbeda.

4. Komunikasi massaKomunikasi Massa ialah komunikasi melalui media massa, yang memiliki sirkulasi luasdan ditujukan kepada umum. Jadi, komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasandan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah banyak dan menggunakanmedia. Karakteristik komunikasi massa : Komunikasi massa bersifat umum Komunikan bersifat heterogen Media massa menimbulkan keserempakan Hubungan komunikator-komunikan bersifat nonpribadi Komunikator melembaga

REFERENSIEfendi, Onong Uchjana. 2007. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT.

Remaja RosdakaryaDevito, Joseph A.1997. Komunikasi Antar Manusia. Indonesia: Profesional BooksDepari, E & MacAndrews. 1998. Peranan Komunikasi Massa dalam Pembangunan.

Yogya: Gadjah Mada University Press.Mulyana D. & Rakhmat, J. 1996. Komunikasi Antar Budaya : Panduan Berkomunikasi

Dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Ed. Ke-2. Bandung: Remaja Rosdakarya.Tubbs, Stewart L & Sylvia Moss.2005.Human Communication, terjemahan Deddy

Mulyana dan Gembirasari, Buku I dan Buku II, Bandung : Penerbit Rosda Karya.http://coremap.or.id/downloads/Mengapa_Kita_Berkomunikasi.pdf tanggal 3 April

2012

Page 169: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 169

BAHAN BACAAN 8.3PROSES DAN ELEMEN KOMUNIKASI, SERTA DISTORSI KOMUNIKASI

A. Proses Dan Elemen Komunikasi

Dalam proses komunikasi dipergunakan kode-kode tertentu sehingga sumber danpenerima saling memahami apa yang terkandung didalam pesan. Proses komunikasisecara primer adalah proses penyampaian fikiran dan atau perasaan seseorang kepadaorang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagaimedia primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna dansebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaankomunikator kepada komunikan. Apakah itu berbentuk ide, informasi (opini) ataupunprogram/produk sosial, baik mengenai hal konkrit maupun abstrak, bukan saja tentanghal atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang, melainkan juga waktu yang lalu danmasa yang akan datang.Komunikasi adalah proses yang dibangun dengan memadukanberbagai elemen komunikasi mulai penyampaian pesan dari komunikator kepadakomunikan melalui media tertentu untuk menghasilkan efek/tujuan denganmengharapkan feedback atau umpan balik, dengan upaya meminimalisir gangguan(noise) yang terjadi. Lebih lengkapnya dapat dilihat tentang gambar proses dan elemenkomunikasi menurut Berlo sebagaimana dimaksud berikut ini:

Gambar 1. Proses dan Elemen Komunikasi1

1 Dimodifikasi dan diadaptasi dari Berlo DK. 1960. The Process of Communication : An Introduction to Theoryand Practice. (New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc, 1960), p. 37

Saluran (Media)Komunikasi

EFEK

Pengirim(Sumber)

Penerima

Penyandian Pemaknaan(pembuka sandi)

Umpan Balik(Feed Back)

PESAN PESAN

NOISE

Page 170: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 170

1. Komunikator/Pengirim/Sumber(Source); yaitu orang yang memprakarsai adanyakomunikasi atau disebut juga sebagai sumber berita.

2. Pesan/Message; adalah segala sesuatu yang akan disampaikan dapat berupa ide,pendapat, pikiran, dan saran. Unsur pesan meliputi semua materi atau isi yangdikomunikasikan antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi, baikyang disampaikan secara verbal maupun non verbal, baik langsung maupun tidaklangsung (melalui media).

3. Saluran/Media/Channel; adalah semua sarana yang digunakan oleh komunikatoruntuk menyampaikan pesan pada pihak lain. Unsur saluran merupakan saranatempat pesan yang disampaikan sehingga bisa diterima dan dimaknai olehkomunikan. Misalnya: telepon, surat, surel, koran, majalah, teve, radio, danlainnya.

4. Komunikan/Penerima pesan (Receiver); yaitu orang yang menjadi sasaran pesankomunikasi, atau pihak yang menerima berita atau pesan dari komunikator.Strategi dalam mengidentifikasi khalayak penerima pesan menurut Ruben &Stewart (1998: 96-101) mencakup hal-hal berikut: (1) kebutuhan/motivasiterhadap pesan, (2) sikap, kepercayaan, nilai-nilai khalayak (3) tujuan khalayak,(4) kemampuan mengolah pesan, (5) kegunaan pesan, (6) gaya komunikasi/caramenyampaikan pesan, dan (7) pengalaman/ kebiasaan khalayak.

5. Tujuan/Destination/Efect; adalah hasil dari suatu kegiatan komunikasi atautujuan dari para peserta di dalam proses komunikasi. Efek merupakankonsekuensi atau dampak atas satu atau lebih dari keterlibatan sebagai pelakukomunikasi; berupa perolehan pengetahuan, sikap-sikap baru atau cara/gerakanbaru sebagai refleksi psiko-motorik.

6. Umpan Balik/Feedback; merupakan tanggapan atas pesan dari komunikan,apabila tersampaikan atau disampaikan balik kepada komunikator. Untukmenghindari distorsi dalam komunikasi, penyampai pesan (komunikator) harusterampil berbicara dan menulis, serta terampil mendengarkan dan membaca.

7. Gangguan/Noise; gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasisebagai akibat pesan yang diterima komunikan berbeda dengan pesan yangdisampaikan oleh komunikator kepada komunikan. merupakan komponen yangmendistorsi pesan. Misalnya: pertemuan dalam kunjungan kelompok yangterganggu akibat suara hujan lebat yang terjadi ketika komunikasi dilakukan.

Dalam proses komunikasi, demi mendapat hasil yang positif dan efektif, maka perludiperhatikan setiap elemen/unsur komunikasi, agar dapat proses komunikasiterbangun menjadi efektif yaitu meliputi:• Komunikator (kenali diri dan kemampuan anda sendiri, mahir menggunakan

bahasa, intonasi, simbol dan mimik yang menarik simpati dan empati komunikan)• Pesan (cara penyampaian isi pesan sesuai kebutuhan dan minat komunikan)• Media (sesuaikan pesan yang ingin disampaikan dengan kebutuhan komunikan)• Perhatikan gangguan-gangguan yang mungkin menghambat proses komunikasi

Page 171: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 171

• Komunikan (kenali dengan baik lawan bicara anda; latar belakang kultur, danlainnya)

• Efek atau tujuan dari komunikasi itu sendiri• Pengaruh/umpan balik yang diharapkan sebagai tujuan penyampaian pesan

B. Distorsi Komunikasi

1. DistorsiKekurangtepatan atau perbedaan arti diantara pesan yang dikirim dengan interpretasipenerimanya dinamakan ‘distorsi’. Efektifitas komunikasi tidak saja pada aspek caraberkomunikasinya, tetapi juga aspek isi pesan yang disampaikan. Distorsi komunikasijuga terjadi jika : (1) persepsi/pengalaman yang berbeda terhadap suatu peristiwa,sehingga ketika dikomunikasikan mungkin bertentangan atau tidak ‘nyambung’; (2)menganggap/merasa paling tahu terhadap isi pesan sehingga tidak merasa perlu danatau menganggapnya tidak penting; (3) merasa tidak terlibat dalam komunikasisehingga tidak memberikan perhatian; (4) disampaikan dalam intonasi, cara, dangerakan non verbal yang berlebihan, sehingga memprovokasi orang lain atausebaliknya sehingga membuat orang lain tidak tertarik untuk terlibat dan merasaperlu; (5) informasi yang disampaikan sangat sedikit dan terbatas sehingga setiaporang menginterpretasi berdasarkan pemikiran, perasaan, dan persepsi masing-masing; (6) isi pesan terdistorsi karena komunikasi berantai.

2. Faktor Penyebab Distorsi Komunikasi Faktor Sosiologis; komunikasi sering tidak tercapai, bila orang yang terlibat memiliki

perbedaan status sosial yang mencolok. Faktor antropologis (Perbedaan Bahasa dan Budaya); komunikasi pada hakekatnya

adalah proses transformasi nilai sosial budaya, diantara orang yang terlibat dalamproses komunikasi. Komunikasi berjalan lancar, bila dilakukan oleh mereka yangberlatar belakang budaya sama, dimana penggunaan bahasa dan lambang yangsama akan dipahami bersama.Tetapi akan menjadi sebaliknya bila mereka memiliki latar belakangbahasa dan budaya yang berbeda. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwaorang yang berbudaya sama tersebut akan menggunakan bahasa danlambang-lambang yang relatif dipahami satu sama lain, makakomunikasi pun dapat berlangsung baik dan lancar. Faktor Psikologis:

Prasangka; menjadi pembatas dalam berkomunikasi secara terbuka, jujur, harmonisdan saling menghormati;Kepentingan pribadi (hidden agendas); komunikasi tidak berlangsung alamiah, bilasatu pihak memiliki kepentingan yang tidak mewakili kepentingan bersama.Apriori terhadap perubahan; komunikasi akan terhambat, bila khalayak aprioriterhadap gagasan perubahan yang dirancang sebagai tujuan komunikasi persuasif.Pengalaman; kepribadian dan perilaku umumnya dibentuk oleh pengalaman, baik

Page 172: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 172

yang dialami secara sadar maupun tak disadari. Mereka yang melalui pengalamanyang berbeda akan mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan komunikasi.

Faktor Semantik; ketidakpahaman terhadap penguasaan perbendaharaan kata dantata bahasa dapat menimbulkan miskomunikasi dan mispersepsi diantara orangyang terlibat komunikasi. Pilihan kata akan sangat menentukan kualitaskomunikasi. Setiap kata bisa dimaknai berbeda oleh setiap orang.

Faktor Ekologis; hambatan terjadi karena gangguan lingkungan terhadap proseskomunikasi yang sedang berlangsung. Hindarkan situasi dan kondisi lingkunganyang bising, tidak nyaman dan mengganggu.

Faktor Teknologi; hambatan ini bisa disebabkan karena gagap Sarana/teknologi, yakniketika kita menggunakan bantuan medium untuk menyampaikan pesan.

3. Upaya Solusi dan Antisipasi Kemungkinan Terjadinya Distorsi

Perhatikan adab dalam berkomunikasiMemperhatikan adab dalam berkomunikasi atau melakukan komunikasi yangbertanggung jawab merupakan salah satu upaya untuk mengurangi distorsikomunikasi. Awal munculnya konflik juga sering terjadi melalui rumor atau komunikasiberantai yang isi pesannya terdistorsi. Informasi yang sampai sudah ditambahi ataumalah berkurang atau mungkin sudah sangat berbeda sama sekali dengan informasiawal. Komunikasi berantai cenderung menjadi gosip, manakala diinterpretasi berbeda-beda berdasarkan pengalaman atau prasangka.

Terapkan tiap tahapan Proses Komunikasi EfektifMenurut Cutlip dan Center, komunikasi yang efektif harus dilaksanakan melalui empattahapan berikut ini:a. Fact Finding; menyarikan dan megumpulkan fakta dan data sebelum seseorang

melakukan kegiatan komunikasi.b. Planning; berdasarkan fakta dan data itu dibuatkan rencana tentang apa yang akan

dikemukakan dan bagaimana mengemukakannya.c. Communication; dalam melakukan komunikasi pada klien sebaiknya menggunakan

bahasa sehari-hari dan mudah dipahami serta dimengerti.d. Evaluation; penilaian dan analisis kembali diperlukan untuk melihat hasil

komunikasi tersebut dan kemudian menjadi bahan perencanaan untuk melakukankomunikasi selanjutnya.

Namun paling tidak, kita bisa pahami bahwa yang disebut komunikasi bukanlahsekedar penyampaian pesan dari sender ke receiever, melainkan: Proses penyampaianpesan dari pengirim ke penerima sedemikian rupa sehingga pesan itu dipahamidengan akurat oleh sang penerima. Kegagalan komunikasi tidak selalu terjadi karenapenerima pesan tidak mengerti apa yang disampaikan oleh sumber pesan, tetapidapat terjadi karena adanya kekeliruan interpretasi atau kekeliruan dalampenyampaian pesan.

Page 173: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 173

Maksimalkan Proses dan unsur komunikasiDalam proses komunikasi, demi mendapatkan hasil yang efektif perlu diperhatikansetiap elemen/unsur dari komunikasi, yaitu meliputi:• Komunikator (kenali diri dan kemampuan anda sendiri, mahir menggunakan

bahasa, intonasi, simbol dan mimik yang menarik simpati dan empati komunikan)• Pesan (cara penyampaian isi pesan sesuai dengan kebutuhan dan minat

komunikan)• Media (sesuaikan pesan yang ingin disampaikan dengan kebutuhan komunikan)• Perhatikan gangguan-gangguan yang mungkin menghambat proses komunikasi• Komunikan (kenali dengan baik lawan bicara anda; latar belakang kultur, dan

lainnya)• Pengaruh/umpan balik yang diharapkan sebagai tujuan penyampaian pesanKeenam unsur komunikasi harus saling berhubungan dalam menyampaikan pesanagar dapat menjadi komunikasi efektif.

Kredibilitas Sumber KomunikasiKredibilitas mengarah pada pengertian suatu tingkat sampai sejauhmana sumberpesan (komunikator) dapat dipercaya oleh penerima pesan. Kredibilitas sumber sangatpenting terutama berkaitan dengan proses komunikasi persuasif, dimana faktor WHO(siapa penyampai pesan) sangat menentukan sebelum orang lain mau menerimaWHAT (pesan) yang disampaikan. Bila kredibilitas sumber pesan rendah, maka sebaikapapun pesan yang disampaikan - penerima pesan tidak akan menerimanya.

REFERENSIAdler RB, George R. 1998. Understanding Human Communication, 5th ed. Harcourt

Brace College Publisher.Berlo DK. 1960. The Process of Communication : An Introduction to Theory and

Practice. (New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc, 1960), p. 37Effective Communication Skills: The Art of Communication by By Prerna Salla @

buzzle.com by Romeltea.comSatriawan. Komunikasi dan Relasi dalam Pekerjaan Sosial. Makalah disampaikan pada

Pelatihan Dasar Pekerjaan Sosial 2003 di BBPPKS Bandung, hlm 25-26Soetarso. Pekerjaan Sosial di Indonesia. Makalah disampaikan pada Pelatihan Satuan

Bhakti Pekerja Sosial (SBPS) tahun 1997 di BDPPS Bandung, hlm. 6http://aabxuyl.dowsport.com/ tanggal 3 April 2012http://akhmadenganuntar.com/distorsi-dalam-proses-komunikasi/ tanggal 3 April

2012http://coremap.or.id/downloads/Mengapa_Kita_Berkomunikasi.pdf tanggal 3 April

2012http://h0404055.wordpress.com/2010/04/02/distorsi-pesan-dalam-sebuah-

komunikasi/ tanggal 3 April 2012http://aurajogja.files.wordpress.com/2006/09/pengantar-ilmu-komunikasi-a5.PDF

tanggal 3 April 2012

Page 174: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 174

BAHAN BACAAN 8.4PENGEMBANGAN KOMUNIKASI EFEKTIF

Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap(attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi. Tujuan Komunikasi yangefektif, yaitu: memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antarapemberi dan penerima pesan, sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpanbalik pesan seimbang dan melatih penggunaan bahasa verbal/nonverbal secara baik. Situasidan kondisi komunikasi yang dibangun agar efektif dapat disiasati denganmempertimbangkan beberapa langkah utama yang meliputi; (1) menyusun rencanakomunikasi, (2) mengaplikasikan lima prinsip komunikasi yang dikenal dengan REACH (3)berintegritas, (4) menjalin relasional yang konstruktif, (5) menguasai seni berkomunikasi,dan (6) memposisikan diri sebagai pelaku komunikasi persuasif.

5.1 Perencanaan KomunikasiDalam menyusun rencana komunikasi sebaiknya dimulai dengan mempertimbangkanjawaban dari tujuh pertanyaan berikut :a. Apa yang hendak dikomunikasikan?b. Siapa yang akan menjadi lawan komunikasi?c. Kapan komunikasi akan dilakukan?d. Dimana komunikasi akan dilakukan?e. Mengapa pesan harus dikomunikasikan?f. Bagaimana pesan tersebut dikomunikasikan?g. Bagaimana cara mengetahui pemahaman dari lawan komunikasi mengenai pesan

yang telah dikomunikasikan?

Jawaban yang tepat terhadap tujuh pertanyaan itu akan membantu penyusunanrencana suatu komunikasi yang efektif dan sekaligus menghindarkan terjadinyakegagalan komunikasi. Kegagalan komunikasi biasanya ditandai dengan kebingunganatau ketidakmenentuan dalam penggunaan media, misalnya kekurangmampuanmenggunakan bahasa tertentu secara tepat. Adapun bahasa dan kata-kata merupakaninstrumen untuk kita berekspresi dan berfikir, dimana bahasa dan kata-kata bisadigunakan secara baik atau buruk sesuai persepsi, motivasi dan kemampuan orang yangmenggunakannya.Rencana atau rancangan desain komunikasi ini selanjutnya diimplementasikan dalambentuk desain mapping komunikasi yang mencakup elemen berikut ini: Rumusan visi, misi dan tujuan PKH Rancangan sumber pesan

Page 175: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 175

Rancangan pesan Rancangan media Rancangan khalayak Rancangan efek Rancangan pendekatan komunikasi Rancangan mitra (networking) Rancangan tindak lanjutIdentifikasi dan inventarisir setiap elemen-elemen di atas dalam tabel atau matriksrancangan komunikasi berikut ini:

Visi, misi &tujuan PKH

Sumberpesan

Rancanganpesan

Media Khalayaksasaran/ receiver

Efek Pendekatankomunikasi

Mitra kerja(net

working)

Tindaklanjut

5.2 “REACH” : 5 Hukum Dasar Komunikasi Yang EfektifLima (5) Hukum Komunikasi Yang Efektif terangkum dalam satu kata yangmencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuhatau meraih. Karena pada dasarnya komunikasi itu adalah upaya bagaimana kita meraihperhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positifdari orang lain.

Hukum # 1: Respect (sikap menghargai)Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalamberkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingindihargai dan dianggap penting. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikapsaling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yangmenghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas kinerja kita, baik sebagaiindividu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim. Bahkan menurut ahlikomunikasi Dale Carnegie dalam bukunya How to Win Friends and Influence People,rahasia terbesar yang merupakan prinsip dasar dalam berurusan dengan manusiaadalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus.

Hukum # 2: Empathy (melihat sesuatu dari perspektif mereka)Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisiyang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empatiadalah kemampuan untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelumdidengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Dengan memahami dan mendengar oranglain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yangdiperlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain.Jadi, sebelum membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengertidan memahami dengan berempati tentang calon penerima pesan, sehingga pesan

Page 176: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 176

dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis ataupun penolakan dari penerima.Empati dapat juga diartikan sebagai kemampuan untuk mendengar dan bersikapperseptif atau siap menerima masukan dan atau umpan balik dengan sikap positif.

Hukum # 3: Audible (dapat didengarkan/dimengerti dengan baik)Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jikaempati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerimaumpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapatditerima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikanmelalui media sedemikian rupa, sehingga dapat diterima dengan baik oleh penerimapesan. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengancara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.

Hukum # 4: Clarity (jelas)Pesan komunikasi harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yangterkait dengan itu adalah kejelasan pesan itu sendiri, sehingga tidak menimbulkan multiinterpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Karena kesalahan penafsiran ataupesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yangtidak sederhana. Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalamberkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi ataudisembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya dari penerima pesan.Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga.

Hukum # 5: Humble (rendah hati)Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati.Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasamenghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki.

5.3 Integritas : Fondasi Utama Komunikasi EfektifSyarat utama dalam komunikasi efektif adalah karakter kokoh yang dibangun darifondasi integritas pribadi yang kuat. Integritas dalam konteks komunikasi lebihmengarah pada upaya satunya kata dengan perbuatan, menghindari kecurangan, danmembangun kejujuran.

5.4 Menjalin relasional yang konstruktifPerlu dibangun dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini:a. Mempersiapkan dirinya dalam berbagai bentuk interaksib. Menyesuaikan diri dengan minat orang lain untuk memperlancar komunikasic. Memulai interaksi dengan upaya yang menarik perhatian dan minat lawan bicarad. Menunjukkan minat pada klien (mendengarkan, bersikap dan memperhatikan)e. Mencoba atau berusaha memahami perasaan orang lainf. Berdiam (mampu mendengarkan) saat lawan bicara terlibat dengan perasaannyag. Mampu memahami apa yang dirasakan oleh lawan bicara (berempati)

Page 177: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 177

h. Menjelaskan perasaan seseorang/klien kepada lingkungan terdekatnya (keluarganya)dalam rangka memperoleh dukungan atas upaya yang dilakukan.

i. Menghimpun informasi dan pertimbangan tentang diri orang lain dan sumber yangdapat diajak bekerja sama.

j. Menawarkan atau memberi informasi yang jelas kepada orang laink. Menyajikan alternatif pilihan berupa tindakan maupun konsekuensi dari setiap

tindakan yang ditawarkanl. Menyajikan berbagai pandangan agar klien mau menelaah kembali sikap-sikapnya

yang negatif terhadap masalah yang dihadapi.2

5.5 Kuasai Seni Berkomunikasi Percaya diri Mampu menjadi pendengar yang baik. Selalu berpikir sebelum berbicara. Sadar diri untuk menjaga informasi yang dimiliki senantiasa aktual. Jangan berpura-pura tahu segalanya dan atau pura-pura mengerti. Jauhi Gosip. Libatkan diri dalam percakapan cerdas dan sehat, sebaliknya hindari

topik-topik sensitif, terutama bila kita tidak mengenal dengan baik orang-orang disekitar kita.

Yang terpenting adalah; jadilah dirimu sendiri.

5.6 Posisikan diri anda sebagai komunikator PersuasifYang diharapkan mampu: 1) menyampaikan fakta atau perasaan secara jelas pada oranglain, 2) bersama khalayak sasaran melihat realitas keberadaan dan kedudukan masing-masing, 3) menyusun dan saling berbagi persepsi atau makna pengalaman-pengalamanbersama orang lain, 4) berusaha memberi dan memperoleh umpan balik sebagaikonsekuensi dari tindakan yang dilakukan, 5) membujuk khalayak sasaran agarmenyadari masalahnya dan berupaya memecahkannya, 6) memberi alternatif tindakanyang dapat diterima dan diterapkan, 7) bekerja bersama dalam mengambil keputusandan koordinasi, 8) mempengaruhi opini dan persepsi khalayak sasaran tentangkeberadaan diri, kebutuhan dan masalahnya agar dengan sadar melibatkan diri dalamproses perubahan yang menjadi tujuan, serta 9) aktif mendengarkan dan menyadaribahwa suatu pesan dalam komunikasi tidak hanya memuat konten verbal dan nonverbalsaja, tetapi juga komponen perasaan. 3

"Komunikasi bukanlah soal apa yang kita ucapkan, melainkan juga bagaimana kitamengucapkannya. Kunci komunikasi yang efektif adalah kesederhanaan. Lupakanlahupaya mengesankan orang dengan kata-kata atau kalimat-kalimat yang canggih. Jikakita ingin membangun hubungan dengan sesama, utamakanlah kesederhanaan."

2 Soetarso. Pekerjaan Sosial di Indonesia. Makalah disampaikan pada Pelatihan Satuan Bhakti Pekerja Sosial (SBPS) tahun1997 di BDPPS Bandung, hlm. 63 Satriawan. Komunikasi dan Relasi dalam Pekerjaan Sosial. Makalah disampaikan pada Pelatihan Dasar Pekerjaan Sosial2003 di BBPPKS Bandung, hlm 25-26

Page 178: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 178

TIPS BERKOMUNIKASI EFEKTIF (Prof. Deddy Mulyana, PhD, MA. )• Milikilah minat berkomunikasi dengan orang lain. Kenali kepercayaan dan nilai

budaya mereka yang unik.• Pahami bahasa verbal, nonverbal dan nilai-nilai yang melekat pada bahasa tersebut.• Milikilah empati terhadap orang lain. Cobalah melihat dari perspektif mereka.• Tundalah penilaian Anda atas perilaku komunikasi orang lain.• Hindari stereotip atas orang lain.• Milikilah persepsi yang akurat dengan mendengarkan orang lain secara hati-hati.• Mintalah umpan balik dari orang lain.

REFERENSI

Endang Lestari G, dan MA. Maliki. 2001. Komunikasi yang Efektif. LAN RI Jakarta.Steven R. Covey. 1997. 7 Habits of Highly Effective People , Powerful Lessons I Personal

Change, Franklin Covey Co.Prijosaksono, Aribowo dan Ping Hartono. 2002. Make Yourself A Leader. PT Elex Media

Komputindo. JakartaRaharjo, Sekti dan Rina Susanti. 2007. F.U.N tactics. Syaamil. Jakarta.Yvonne Oswald. 2008. Keajaiban Kata-Kata. Gramedia Pustaka Utama, Jakartahttp://anik-gurung.tripod.com/id29.html tanggal 3 April 2012http://ranarasuna.blogspot.com/2011/10/kesederhanaan-dalam-komunikasi-efektif. html tanggal

3 April 2012http://wanvisioner.blogspot.com/2010/01/komunikasi-efektif.html tanggal 3 April 2012

Page 179: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 179

BAHAN BACAAN 8.5MODEL DAN STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF

Proses Komunikasi Menurut Model Dan Strategi Persuasif Harold LasswellModel komunikasi yang bisa diterapkan dalam situasi komunikasi yang dinamis;diantaranya melalui komunikasi personal, komunikasi persuasif, komunikasi ritual dankomunikasi difusi inovasi. Pada konteks ini, pembahasannya lebih memfokuskan padaproses dari model strategi persuasif Harold Lasswell yang diperlukan dalam pelaksanaanpendampingan PKH.

Model Formula Lasswell4

Who Says What Which Channel To Whom With What Effect?Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran

yang ManaKepada Siapa Dengan Efek Apa?

Pemasar/AgenPerubahan(Pendamping PKH)

Pesan dpt berupaIde-ide, manfaatProduk sosial Nyata(PKH), prosedur,peraturan danregulasi, dsb.

- Sosialisasi danPromosi

- Periklanan- Distribusi

informasi(Media Massa sbgsaluran)

Target Adopterdan khalayaksasaran (birokrat,aparat desa,tokohmasyarakat, danwargamasyarakat)

Mengadopsi & merubahkeyakinan, sikap, danperilaku sesuai dengan idedan perilaku yangdipasarkan (pentingnyapendidikan dan kesehatanbagi masa depan keluargadan bangsa)

Model dan strategi komunikasi persuasif ini sejalan dengan paradigma komunikasimenurut Lasswell, yaitu; “Who says what in which channel to Whom with WhatEffect?” (“Siapa mengatakan apa, dengan saluran apa kepada siapa dan dengan efekapa?”).5

Who? (siapa/sumber)Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhanuntuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi, bisa seorang individu,kelompok, organisasi, maupun suatu negara sebagai komunikator.

Says What? (pesan)Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima (komunikan), darisumber (komunikator) atau isi informasi. Merupakan seperangkat symbolverbal/non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan/maksud sumber tadi.

4 Sebagaimana disarikan dari Dr.Eduard Depari dan Dr. Colin MacAndrews, Peranan Komunikasi Massa...Op.Cit., hlm. 65 Dikutip oleh Effendy, O. U. Spektrum Komunikasi. (Bandung: Penerbit CV. Mandar Maju, 1992), hlm. 26

Page 180: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 180

In Which Channel? (saluran/media)Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepadakomunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka), maupun tidak langsung(melalui media cetak/elektronik, dll).

To Whom? (untuk siapa/penerima).Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan dari sumber.Disebut tujuan pendengar/khalayak/komunikan/penafsir/penyandibalik(decoder).

With What Effect? (dampak/efek).Dampak/efek yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah menerima pesandari sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.

Penerapan Komunikasi persuasif senantiasa menggunakan model pendekatan A-Aprocedure atau “from Attention to Action Procedure”; yaitu proses pentahapanpersuasi yang dimulai dengan upaya membangkitkan perhatian untuk kemudianberupaya menggerakkannya untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan.6

Prosedur A-A ini selanjutnya dioperasionalkan dalam proses pentahapan yangdikenal sebagai AIDDA, yaitu singkatan dari Attention (Perhatian), Interest (Minat),Desire (Hasrat), Decision (Keputusan) dan Action (Tindakan).Dalam proses pentahapan ini, komunikasi persuasif diawali dengan upayamembangkitkan perhatian terlebih dahulu. Ini tidak hanya dilakukan atas dasar gayadan ketrampilan dalam menyatakan pesan saja, tetapi juga harus didukung olehpenampilan yang meyakinkan, simpatik dan kredibel. Manakala perhatian telahtumbuh. Selanjutnya, berupaya mengembangkan minat komunikan agar timbulhasrat untuk mengikuti pesan yang dikomunikasikan. Dengan hasrat yang telahtertanam, diharapkan komunikan dapat menguatkan untuk mengambil keputusanmelakukan tindakan/kegiatan, sebagai dimaksudkan komunikator dengan pesan-pesannya yang telah ditransmisikan kepada komunikan (penerima).

Kriteria keberhasilan beragam strategi komunikasi pembangunanperlu dikaitkan dengan kekhasan tiap inovasi pembangunan.Kriteria tersebut tidak hanya mengukur keberhasilan ataukegagalan penerima manfaat dalam menerapkan inovasi, tetapijuga kesuksesasn dan kegagalan pelaku komunikasi pembangunan(pendamping PKH dalam mengalihkan informasi program dalamketerpaduan.Kriteria keberhasilan strategi komunikasi pembangunan dari sudut khalayak sasarandicirikan oleh hal-hal sebagai berikut (Hubies, A.V., et al, 1995) : (1) adanya unsurpemahaman, kepedulian, dan kemampuan masyarakat dalam menyeleksi danmenerapkan beragam inovasi, (2) komitmen dan kesepakatan aktif untukmeningkatkan kesuksesan beragam dimensi program pembangunan, dan (3)kehidupan yang lebih baik. Sedangkan kriteria keberhasilan strategi komunikasipembangunan dari sudut pelaku komunikasi pembangunan dicirikan oleh hal-halsebagai berikut (Hubies, A.V., et al, 1995) : (1) citra positif pelaku komunikasi

6 Disarikan dari Effendy, O. U. Spektrum ... Op. Cit., hlm. 17-21

Page 181: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 181

pembangunan di mata masyarakat dengan cara memberikan kemudahan pelayanankomunikasi, (2) penyampaian informasi pembangunan yang yang lengkap dan benarberkenaan dengan prioritas utama pada kepentingan khalayak sasaran, dan (3)perluasan jangkauan informasi, dan pemantapan kelembagaan masyarakat denganmemperhatikan aspek kebudayaan setempat.Berbicara tentang pemilihan strategi komunikasi pembangunan, maka hal-hal yangtercakup didalamnya meliputi : (1) alternatif pilihan strategi, (2) kondisi prioritas danpenunjang komunikasi pembangunan, (3) sasaran komunikasi pembangunan, (4)konsekuensi dari filosofi kegiatan. dan (5) upaya meningkatkan dampak ganda darikegiatan yang dilakukan.

REFERENSI

Depari, E & MacAndrews. 1998. Peranan Komunikasi Massa dalam Pembangunan.Yogya: Gadjah Mada University Press.

Effendy, O. U. 1992. Spektrum Komunikasi. Bandung: Penerbit CV. Mandar MajuHamad, Ibnu. 2003. Materi Dasar dan Peranan Komunikasi dalam Penyuluhan Sosial

(Disampaikan pada TOT Penyuluhan Sosial di PUSDIKLAT Pegawai Depsos R.I,tanggal 2-12 September 2003).

Jahi, Amri. 1988. Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaan Di Negara-NegaraDunia Ke Tiga : Suatu Pengantar. Jakarta : PT Gramedia

Lionberger HF, Paul HG. 1982. Communication Strategies : A Guide for AgriculturalChange Agents. Illinois : The Interstate Printers and Publishers, IncMcQuail,Denis dan Windahl, Sven. 1985. Model-Model Komunikasi. Diterjemahkanoleh : Putu Laxman S. P. Uni Primas. Jakarta;

Rogers, E, dan Shoemaker, F. F. 1987. Memasyarakatkan Ide-Ide Baru.Diterjemahkan oleh: Drs. Abdillah Hanafi. Usaha Nasional. Surabaya

Satriawan. 2004. Social Marketing: Sebuah Tinjauan Konseptual dan Praktis.Bandung: BBPPKS

http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/definisi-komunikasi-dan-tingkatan-proses-komunikasi/ tanggal 3 April 2012

http://www.nurhablisyah.web.id/HANDOUT%20MATA%20KULIAH%20PROSES%20KOMUNIKASI.pdf tanggal 3 April 2012

Page 182: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 182

LEMBAR KERJA 8.2

PERMAINAN KOMUNIKATA

Fasilitator menyapa peserta diklat dan mengajak mereka untuk bermainpesan berantai :1. Fasilitator meminta kesediaan peserta diklat sebanyak 10 orang untuk

tampil ke depan2. peserta kemudian membagi diri menjadi dua kelompok, setiap

kelompok terdiri dari tujuh orang. Seorang peserta lagi bertugas untukmembantu fasilitator.

3. Kemudian peserta berbaris menurut kelompoknya, peserta yang palingdepan menerima pesan melalui sehelai kertas dari fasilitator danseorang peserta yang berperan membantu fasilitator, selanjutnyapeserta terdepan tersebut mengestafetkan pesan dengan cara berbisikhingga anggota kelompok terakhir.

4. Masing-masing peserta terakhir tadi menyampaikan pesan berantaiyang telah diperoleh kepada seluruh peserta diklat di kelas!

Pesan yang dituliskan adalah:..................................................................................................................................................................................................................................

dapat digunakan rangkaian kata lain yang berhubungan dengankedaerahan atau slogan atau pepatah, yang lebih akrab denganlingkungan masyarakat di daerah anda)

Page 183: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 183

LEMBAR KERJA 8.3

ANALISA KASUS FILM PENDEK

Perhatikan cuplikan dari tayangan film pendek berikut ini;

Kemudian analisa menurut pemahaman dan persepsi anda, bila dikaitkan

dengan elemen/unsur PESAN, terutama berkaitan dengan EFFECT dalam suatu

bangunan komunikasi.

Tuliskan dan kemukakan esensi dari ide/gagasan anda tentang tulisan tersebut,

bila dikaitkan dengan Program Keluarga Harapan (PKH)!

Page 184: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 184

LEMBAR KERJA 8.4

ILUSTRASI KASUS 1

Kepala Desa sebuah desa Rukun Sejati Di Kecamatan X menolak ProgramKeluarga Harapan (PKH), karena beralasan bahwa data RTSM yang akandivalidasi oleh pendamping jumlahnya terlalu sedikit dan tidak sesuaidengan kondisi riil di desa tersebut. Artinya tidak semua RTSM menurutversi Desa terdaftar sebagai peserta PKH. Hal ini memerlukan langkah-langkah dan strategi komunikasi tertentu dari seorang Pendamping PKHuntuk menyelesaikan segera kasus ini. Yang terpenting adalahpemahaman Kepala Desa tentang Informasi lengkap PKH terkait dengankepesertaan PKH dapat dicapai.

Diskusikan dalam kelompok tentang kasus ini dengan menerapkanmodel komunikasi Lasswell!

1. Susunlah langkah dan strategi komunikasi persuasif yang harusdilakukan Pendamping PKH mengacu pada prinsip AIDDA!

2. Pesan komunikasi apa yang perlu dijadikan konten (isi) bagitercapainya pemahaman Kepala Desa dalam kasus tersebut

3. Efek komunikasi apa yang diharapkan dapat dicapai sebagai tujuankomunikasi

4. Siapa saja yang perlu dilibatkan sebagai sumber (source) untukmenyampaikan pesan komunikasi terkait kasus ini.

5. Saluran (channel) komunikasi apa yang tepat digunakan untuktercapainya komunikasi efektif bagi penyelesaian kasus tersebut.

6. Buatlah dalam bentuk matriks!

Page 185: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 185

LEMBAR KERJA 8.4

ILUSTRASI KASUS 2

Ketika pendamping Rahayu melakukan kunjungan pertama kali kepuskesmas Kecamatan Kediri, ternyata Dokter dan jajarannyamengatakan tidak tahu menahu ttg PKH dan pendamping PKH. Padahalsesungguhnya para pimpinan puskesmas telah mengikuti sosialisasi ttgPKH di Kabupaten. Dalam kondisi tersebut bagaimana pendampingRahayu harusnya berkomunikasi?

Diskusikan dalam kelompok tentang kasus ini dengan menerapkanmodel komunikasi Lasswell!

1. Susunlah langkah dan strategi komunikasi persuasif yang harusdilakukan Pendamping PKH mengacu pada prinsip AIDDA!

2. Pesan komunikasi apa yang perlu dijadikan konten (isi) bagitercapainya pemahaman Kepala Desa dalam kasus tersebut

3. Efek komunikasi apa yang diharapkan dapat dicapai sebagai tujuankomunikasi

4. Siapa saja yang perlu dilibatkan sebagai sumber (source) untukmenyampaikan pesan komunikasi terkait kasus ini.

5. Saluran (channel) komunikasi apa yang tepat digunakan untuktercapainya komunikasi efektif bagi penyelesaian kasus tersebut.

6. Buatlah dalam bentuk matriks!

Page 186: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 186

LEMBAR KERJA 8.4

ILUSTRASI KASUS 3

Pada saat pembayaran, ada ibu Tutik peserta PKH sedang sakit sehinggatdk bisa mengambil pembayaran di BRI. Suami dari bu Tutik tersebutminta agar dia yg menjadi pengurus pengganti dan mencairkan bantuan.Sedangkan anaknya belum ada yg dewasa, tetapi masih ada anggotakeluarga lain yg bisa menjadi pengurus pengganti yaitu nenek dan/ataubibinya. Bila permintaan itu tidak dipenuhi, Si Suami mengancam akanmengundurkan diri dari PKH. Bagaimana pendamping berkomunikasidgn Suami dan Ibu peserta PKH tersebut?

Diskusikan dalam kelompok tentang kasus ini dengan menerapkanmodel komunikasi Lasswell!

1. Susunlah langkah dan strategi komunikasi persuasif yang harusdilakukan Pendamping PKH mengacu pada prinsip AIDDA!

2. Pesan komunikasi apa yang perlu dijadikan konten (isi) bagitercapainya pemahaman Kepala Desa dalam kasus tersebut

3. Efek komunikasi apa yang diharapkan dapat dicapai sebagai tujuankomunikasi

4. Siapa saja yang perlu dilibatkan sebagai sumber (source) untukmenyampaikan pesan komunikasi terkait kasus ini.

5. Saluran (channel) komunikasi apa yang tepat digunakan untuktercapainya komunikasi efektif bagi penyelesaian kasus tersebut.

6. Buatlah dalam bentuk matriks!

Page 187: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 187

MODUL 9

KOORDINASI DAN PENGEMBANGANJEJARING KERJA

Page 188: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 188

MODUL – 9

KOORDINASI DAN JEJARING KERJA DALAM PENDAMPINGAN SOSIALPKHJAM PELATIHAN : 4 JP @ 45 MENIT (360 MENIT)

1. DESKRIPSI SINGKATMata Diklat ini membahas tentang ruang lingkup koordinasi dan jejaring kerja yangmeliputi tentang konsepsi koordinasi dan jejaring kerja, tipe-tipe koordinasi dan jejaringkerja, dan proses koordinasi dan membangun jejaring kerja, serta pemetaan pemangkukepentingan (stakeholder) dalam pelaksanaan PKH

2. KOMPETENSI DASAR

Setelah mengikuti pembelajaran mata Diklat ini peserta diharapkan mampu memahami

dan menerapkan koordinasi dan jejaring kerja.

2. INDIKATOR KEBERHASILAN

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu:

a. Menjelaskan konsepsi koordinasi dan jejaring kerja

b. Membedakan tipe-tipe koordinasi dan jejaring kerja

c. Melakukan proses koordinasi dan membangun jejaring kerja

d. Melakukan pemetaan pemangku kepentingan (stakeholder) dalam pelaksanaan PKH

3. POKOK BAHASAN

a. Konsepsi koordinasi dan jejaring kerja

b. Tipe-tipe koordinasi dan jejaring kerja

c. Proses koordinasi dan membangun jejaring kerja

d. Pemetaan pemangku kepentingan (stakeholder) dalam pelaksanaan PKH

4. PROSES PEMBELAJARAN

a. Sesi 1 Konsepsi Koordinasi dan Jejaring Kerja (35 menit)

b. Sesi 2 Tipe-tipe Koordinasi dan Jejaring Kerja (35 menit)

c. Proses koordinasi dan Membangun Jejaring Kerja (

Page 189: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 189

a. Sesi 1 Konsepsi Koordinasi dan Jejaring Kerja (35 menit)

PerananNo.

Kegiatan/TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit) Fasilitator Peserta

MetodePembelajaran

Catatan bagiFasilitator

1 2 3 4 5 6 71. Perkenalan dan

penjelasankompetensi dasardan indikatorkeberhasilan

5’ Membuka sesipembelajarandanmenjelaskankompetensidasar danindikatorkeberhasilan

Menyimak Ceramah -

2. Apersepsi tentangkonsepsikoordinasi danjejaring kerja

5’ Memimpinpesertamelakukanapersepsi

Mengemukakanpendapatmenurutpersepsinyamasing-masing

Curahpendapat

Ini sesi untukmenyamakanpersepsitentangkonsepsikoordinasi danjaringan kerjadalampenanggulangankemiskinanmelalui PKH

3. Diskusi tentangkonsepsikoordinasi danjejaring kerjadalampelaksanaan PKH

15’ Membagipesertamenjadi 3kelompok

Menugaskanpesertauntukmengidentifi-kasi kata-katakunci yangada dalamkonsepkoordinasidan jejaringkerja dengangunakanlembar kerja9.1

Memandu

Mendiskusikankata kuncidalam konsepkoordinasi danjejaring kerjakemudiansimpulkan dantempelkanhasilnya didinding.

DiskusiBerpasangan

Lembar kerja9.1 dapatdigunakanuntuk menggalipemahamanpeserta tentangkoordinasi danjaringan kerja.

Page 190: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 190

pesertadalam diskusiberpasa-ngan

Membuatkesimpulankonsepkoordinasidan jejaringkerjabersamapeserta.

BerpartisipasiMenyimpulkankonsepkoordinasi danjejaring kerja

Presentasi

4. Pemaparanprinsip-prinsipkoordinasi danjejaring kerja.

5’ Memaparkantentang prinsip-prinsipkoordinasi danjejaring kerja

Menyimak danbertanya

Ceramah dantanya jawab

Penjelasanmelalui powerpoint diambildari bahanbacaan 8.1

5. Pemaparan tujuankoordinasi danjejaring kerja.

5’ Memaparkantentang tujuankoordinasi danjejaring kerja

Menyimak danbertanya

Ceramah dantanya jawab

Penjelasanmelalui powerpoint diambildari bahanbacaan

b. Sesi 2 : Tipe-tipe koordinasi dan jejaring kerja (35 menit)

PerananNo.

Kegiatan/TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit) Fasilitator Peserta

MetodePembelajaran

Catatan bagiFasilitator

1 2 3 4 5 6 71. Diskusi tentang

tipe-tipekoordinasi danjejaring kerjadalam pelaksanaanPKH

10’ Menugaskanpeserta untukmengidentifikasitipe-tipekoordinasi danjejaring kerjayang mungkindilakukan dalampendampinganPKH sesuaidengan lembar

Mengidentifikasitipe-tipekoordinasi danjejaring kerjayang mungkindilakukan dalampendampinganPKH danmencatatnyapada flipchart

Diskusiberpasangan

Berikan jugakesempatankepadapeserta untukmenuliskantipe-tipekoordinasi danjaringan kerjayang merekatemukan selainyang sudah

Page 191: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 191

kerja 9.2 danmencatatnyapada flipchart

merekatuliskan ketikamembahaslembar kerja9.2

2. Mempresentasikanhasil diskusi

20’ - Berikankesempatankepadaperwakilankelompok untukmempresentasikan hasil diskusilembar kerja 9.2tentang tipe-tipekoordinasi danjejaring kerja.

- Beri kesempatankelompok lainuntukmenanggapinya

Perwakilankelompokmempresentasikanhasil diskusi danpeserta yang lainmenyimakpresentasi hasildiskusi.

Memberikantanggapan

Ceramah/Presentasi

Tanya jawab

3. Pemaparankesimpulan

5’ Memberikanmasukan sekaligusmenjelaskan tipe-tipe koordinasi danjejaring kerja

Menyimak Ceramah Penjelasanmelalui powerpoint diambildari bahanbacaan 9.2

c. Sesi 3 : Tahapan Pelaksanaan Koordinasi Dan Membangun Jejaring Kerja (70 menit)

PerananNo.

Kegiatan/TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit) Fasilitator Peserta

MetodePembelajaran

Catatan bagiFasilitator

1 2 3 4 5 6 71. Membahas proses

koordinasi dalampelaksanaan PKHmelalui roleplaying.

10’ Membagi pesertamenjadi 3kelompok

Bagikan lembarkerja 8.3 Menugaskan

peserta untukmempraktik kanproses koordinasiyang dilakukan

Mendiskusikankasus padalembar kerja8.3 dan

Diskusikelompok

Dapat jugamemintapeserta secaraperoranganuntukmenyusunproseskoordinasiyang pernah

Page 192: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 192

sehingga kasusyang ada padalembar kerja 8.3dapat diatasi.

Perankan jugacara memeliharakoordinasi yangmungkin dilakukanoleh pendampingsesuai dengankasus tersebut.

menyusunskenariobermain peransesuai dengankasus padalembar kerja8.3

dilakukan, caripersamaannyadari pendapatseluruh pesertadalamkelompok danurutkanmenjadi hasilkelompok.Selanjutnyatempelkan didindinghasilnya.

30’ Memberikankesempatan kepadasetiap kelompokuntuk menampilkanrole playing

Menampilkanrole playingsesuaidenganskenario yangsudah disusun.

Bermainperan(role playing)

Setiap kelompokdiberi 10 menituntuk roleplaying

. 5’ Memberikankesempatan kepadaperwakilan pesertauntuk memberikankomentar padakelompok lain

Memberikankomentarterhadap roleplaying yangdilakukankelompok lain.

Tanya jawab Fasilitator dapatmerekam roleplaying peserta

5’ Pembulatan tentangproses koordinasipada lembar kerja 8.3sesuai dengan bahanbacaan 8.3

Menyimak Ceramah/presentasi

Mempersiapkanbahan presentasidan rekamanrole playingpeserta agardapat diputarkembali

2. Membahas prosesmembangunjejaring kerja

10’ Membagi pesertamenjadi 3 kelompoktetapkan 1 orangsebagai penyaji dan1 orang penjagakelompok Bagikan lembar kerja

8.4 Menugaskan peserta

untuk menganalisiscara membangunjejaring kerja yangdilakukan

Diskusikelompokuntukmenganalisiscaramembangunjejaring kerjapada kasus dilembar kerja8.4 danmerumuskansaran untukpendamping

Diskusikelompok

Page 193: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 193

pendamping denganmengacu pada bahanbacaan 8.3.Beri saran berupa

terobosan agar apayang dilakukanpendamping menjadilebih berhasil dalammemelihara jejaringkerjanya dantempelkan hasildiskusinya!

danmenempelkanhasil diskusi.

5’ Mempersilahkanpeserta untukmelihat hasil kerjakelompok lain danmencatat apa yangberbeda dengan hasilkelompoknya.

Beri kesempatanpeserta untuk tanyajawab tentangperbedaan hasildiskusi

Melihathasil kerjakelompoklain danmencatatapa yangberbedadgn hasilkelompok

nya. Bertanya

danmenjawabpertanyaanyangdiajukanpeserta darikelompoklain

Windowshoping

Tanya jawab

5’ Menjelaskan prosesmembangun jejaringkerja sesuai denganbahan bacaan 8.3

Menyimak Ceramah/presentasi

Fasilitatormempeersiapkanbahan presentasi

Page 194: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 194

d. Sesi 4: Pemetaan Pemangku Kepentingan Dalam Pelaksanaan PKH ( 40 menit)

Peranan

No.Kegiatan/Tahapan

Pembelajaran

Waktu(dlm

menit) Fasilitator Peserta

MetodePembelajara

n

Catatanbagi

Fasilitator

1 2 3 4 5 6 71. Presentasi sub pokok

bahasan “Pemangkukepentingan danklasifikasinya” denganmengacu pada bahanbacaan 8.4.

5’ Mempresentasikan pokok bahasan“Pemangkukepentingan danklasifikasinya”dan menjawabpertanyaanpeserta.

Menyimak,bertanya.

CeramahTanya jawab

Siapkanbahanpresentasi

2. Pembahasan sub pokokbahasan pemetaanpemangku kepentingandan analisis pemangkukepentingan.

10’ Membagikelompokmenjadi 3 Membagikan

lembar kerja 8.5 Memberikan

penugasan padakelompok untukmemetakanpemangkukepentinganyang berperandalam mengatasikasus yang adadi lembar kerja8.5. dantentukan besarpengaruh danhubungankedekatannya! Dilanjutkan

dengan diskusi“analisispemangkukepentingan “denganmenggunakanlembar kerja8.6. Hasil diskusilangsungditempel diwhite board.

Melakukan diskusikelompokdenganmembuatdiagramvennsesuaidengankasus yangada padalembarkerja 8.5danlembarkerja 8.6

Diskusikelompok

Page 195: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 195

15’ Memberikankesempatankepada pesertadari kelompoklain untukbertanya tentanghasil kerjakelompok lainyang berbedadengan pendapatkelompoknya.

Bertanya,menjawabpertanyaan

Tanya jawab

5’ Membulatkanhasil diskusi danmenjelaskanpokok bahasanpemetaan dananalisispemangkukepentingandalampelaksanaan PKHsekaligusmenyimpulkannya.

Menyimak Ceramah/presentasi

Penjelasan melaluipowerpointdiambildaribahanbacaan8.4

3. Menutup pertemuan 5’ Menutuppenyampaianmateri

menyimak Ceramah/presentasi

Page 196: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 196

BAHAN BACAAN 9.1KONSEPSI KOORDINASI DAN PENGEMBANGAN

JEJARING KERJA

Hakikat Koordinasi

Koordinasi memiliki peran yang penting dalam pelaksanaan program. Leonard D Whitemenyatakan koordinasi berarti menyesuaikan diri dari bagian satu sama lain dan gerakanserta pengerjaan bagian pada saat yang tepat, sehingga masing-masing dapat memberikansumbangan yang maksimal pada hasil secara keseluruhan. James AF Stoner mengartikankoordinasi sebagai proses pemaduan sasaran dan kegiatan dari unit-unit kerja (bagian-bagian atau bidang-bidang fungsional) yang terpisah untuk dapat mencapai tujuanorganisasi secara efektif. Pengertian koordinasi dapat disimpulkan sebagai proses salingberkerja sama dalam mengatur, menyatukan dan menyelaraskan kegiatan sehingga tercapaikesatuan tindakan dalam mencapai tujuan bersama. Kerjasama yang ada dalam koordinasiadalah kerjasama yang bersifat kewajiban (compulsory) bukan bersifat sukarela semata(voluntary attitude). Koordinasi dilakukan berdasarkan hirarki artinya koordinasi itudilakukan menurut jenjang kekuasaan dan tanggungjawab yang berbeda-beda satu denganlainnya.

Koordinasi merupakan konsep yang sangat penting dalam pelaksanaan PKH bahkan dapatdipandang sebagai kunci keberhasilan dalam pelaksanaan PKH. Hal ini disebabkan PKHmerupakan program penanggulangan kemiskinan lintas sektor yang keberhasilannya sangatditentukan oleh koordinasi yang baik antar sektor.

Hakikat Jejaring KerjaJejaring kerja (networking/partnership) secara etimologis berasal dari akar kata partner.Partner dapat diartikan pasangan, jodoh atau sekutu. Sedangkan partnershipditerjemahkan persekutuan atau perkongsian. Dengan demikian, jejaring kerja (networking /partnership / kemitraan) dapat dimaknai sebagai suatu bentuk persekutuan antara duapihak atau lebih yang membentuk satu ikatan kerjasama pada satu bidang tertentu atautujuan tertentu sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik.

Jejaring kerja merupakan jalinan kerjasama antar lembaga dalam batas waktu tertentudalam rangka mencapai tujuan yang disepakati bersama oleh pihak-pihak yang bermitra.Tujuan tersebut dapat berupa jejaring kerja pada bidang tertentu seperti sumber dayamanusia, biaya, sarana prasarana atau beberapa bidang sekaligus. Jejaring kerja yangdibangun dapat dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaankegiatan yang telah disepakati.

Page 197: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 197

Persyaratan Koordinasi dan Jejaring KerjaPelaksanaan koordinasi memerlukan persyaratan tertentu agar koordinasi berjalan efektifdan efisien. Koordinasi termasuk dalam pelaksanaan PKH dapat terwujud apabila:1. Adanya perasaan untuk bekerjasama (sense of cooperation).2. Adanya persaingan (rivalry) antar bagian agar berlomba-lomba untuk mencapai

kemajuan.3. Adanya semangat yang sama dan saling menghargai.sebagai satu tim (team spirit).4. Adanya pengikutsertaan atau penghargaan terhadap bagian-bagian sehingga lebih

bersemangat (esprit de corps).

Dalam pelaksanaan PKH selain diperlukan koordinasi juga upaya untuk membangun jejaringkerja. Dalam membangun jejaring kerja diperlukan beberapa persyaratan meliputi:1. Adanya masalah atau kebutuhan yang dirasakan bersama.2. Adanya dua pihak atau lebih yang memiliki komitmen dan kesamaan visi untuk

memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan.3. Adanya saling percaya dan membutuhkan.4. Adanya kesetaraan dan kesejajaran antar pihak yang bermitra.5. Adanya kesepakatan/kesepahaman bersama untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

Prinsip-prinsip Koordinasi dan Jejaring KerjaKoordinasi dalam pelaksanaan PKH didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:1. Koordinasi dimulai dari tahap dini (Early Stage)

Koordinasi harus dilakukan pada tahap awal proses manajerial. Koordinasi harus dimulaisejak proses perencanaan kegiatan. Apabila koordinasi selalu dilakukan di awal makasemua fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan danpengawasan dapat terlaksana dengan baik. Dalam pelaksanaan PKH koordinasi dilakukansejak suatu daerah direncanakan akan ditetapkan sebagai daerah pelaksana PKH.

2. Harus dilakukan secara terus menerus (Continuity)Koordinasi merupakan proses yang berkelanjutan. Koordinasi dalam pelaksanaan PKHidealnya dilakukan secara terus menerus sejak perencanaan yaitu ketika suatu daerahditetapkan sebagai penerima PKH, pada pelaksanaan dan pengawasannya. Hal inipenting dilakukan karena koordinasi itu dinamis tidak statis.

3. Kontak langsung (Direct contact)Koordinasi dapat berjalan dengan baik karena adanya kontak langsung antar pihak yangberkoordinasi. Kontak langsung ini sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman,salah penafsiran, dan perselisihan. Dalam pelaksanaan PKH, kontak langsung harusdilakukan antara pendamping dengan UPPKH Kabupaten/kota, instansi pemerintah yangterkait dengan masalah yang dihadapi peserta PKH bahkan dengan para pihak yangterkait dengan PKH.

4. Relasi timbal balik (Reciprocal relation)Prinsip timbal balik dalam pelaksanaan PKH menunjukkan bahwa semua pihak salingbergantung dan berhubungan dalam kelembagaan PKH. Setiap keputusan dan tindakanyang diambil oleh kelembagaan PKH akan mempengaruhi situasi kelembagaan PKH

Page 198: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 198

secara keseluruhan. Oleh karena itu, sebelum mengambil keputusan dan melakukantindakan harus mempertimbangkan kemungkinan efek yang muncul pada pihak lainapabila keputusan atau tindakan tersebut diterapkan. Dalam pelaksanaan PKH, aspek iniharus benar-benar diperhatikan supaya tidak terjadi pengambilan keputusan atautindakan sepihak agar koordinasi dapat dilakukan dengan lebih mudah (Mary Follet).

Koordinasi dalam pelaksanaan PKH didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

Kesamaan persepsi, saling pengertian, dan saling menghormati antara koordinatordengan yang dikoordinasikan sangat perlu dibina.

Objek atau sasaran yang menjadi acuan koordinasi harus yang diterima semua pihak. Orientasikan perilaku dan tidakan semua pihak pada sasaran secara terpadu. Rancang pertemuan berkala guna memonitor kemajuan dan penanganan masalah. Dorong semangat kerjasama dan etos kerja semua pihak guna mengefektifkan

kegiatan bersama. Intensifkan pemecahan masalah penghambat koordinasi. Nasehati dan arahkan serta bila perlu negosiasi agar tindakan-tindakan yang

menyimpang tetap terarah pada sasaran atau tujuan. Arahkan semua potensi sumber daya hanya kepada sasaran yang telah ditentukan. Sempurnakan sistem kerja dan sederhanakan bila perlu guna mempermudah

koordinasi. Informasikan semua kebijakan dan dengarkan pendapat semua pihak dalam

membina kesamaan persepsi dari semua pihak yang perlu berkoordinasi.

Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam membangun jejaring kerja, yaitu:1. Kesamaan visi-misi.

Jejaring kerja hendaknya dibangun atas dasar kesamaan visi, misi dan tujuanorganisasi. Kesamaan visi dan misi akan menjadi motivasi dan perekat jejaring kerja,sehingga dua atau lebih lembaga dapat bersinergi untuk mencapai tujuan yang sama.Pendamping PKH apabila akan membangun jejaring kerja dengan pihak lain termasukdengan pihak swasta atau dunia usaha untuk kepentingan peserta PKH harusmempertimbangkan kesamaan visi dan misi organisasi yang akan bermitra dengan PKH.Hal ini penting karena visi dan misi pihak yang akan diajak untuk melakukan jejaringkerja akan sangat mempengaruhi tujuan dan bentuk kegiatan dari jejaring kerja yangdibangun.

2. Kepercayaan (trust).Rasa saling percaya antar pihak yang bermitra merupakan modal dasar membangunjejaring kerja. Untuk dapat dipercaya maka komunikasi yang dibangun harus dilandasiitikad yang baik dan menjunjung tinggi kejujuran. Pendamping PKH yang akanbermitra dengan pihak lain harus mengedepankan kejujuran agar pihak yang diajakbermitra percaya kepada pendamping.

3. Saling manguntungkan.Asas saling menguntungkan merupakan fondasi yang kuat dalam membangun jejaringkerja. Jika dalam bermitra ada salah satu pihak yang merasa dirugikan, merasa tidak

Page 199: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 199

mendapat manfaat lebih, maka akan menggangu keharmonisan dalam bekerja sama.Pihak yang terlibat dalam jejaring harus saling memberi kontribusi sesuai peran masing-masing dan merasa diuntungkan. Pendamping PKH yang akan bermitra dengan pihaklain seperti dengan program-program penanggulangan kemiskinan yang lain, duniausaha, warga mampu dan lain-lain harus mampu menjamin terjadinya saling kontribusisehingga jejaring kerja yang dibangun akan dirasakan menguntungkan bersama.

4. Efisiensi dan efektivitas.Dengan mensinergikan beberapa sumber untuk mencapai tujuan yang samadiharapkan mampu meningkatkan efisiensi waktu, biaya dan tenaga. Efektifitaspencapaian tujuan menjadi lebih tinggi jika melibatkan mitra kerja. Dalampelaksanaan PKH, jejaring kerja yang dibangun dapat efektif dan efisien karena pihak-pihak yang bermitra mempunyai kemampuan, potensi, sumber yang saling melengkapiuntuk mencapai tujuan yang sama.

5. Komunikasi timbal balik.Komunikasi timbal balik atas dasar saling menghargai satu sama lain merupakanfundamen dalam membangun kerjasama. Tanpa komunikasi timbal balik maka akanterjadi dominasi satu terhadap yang lainnya yang dapat merusak jejaring kerja yangsudah dibangun.

6. Komitmen yang kuat.Jejaring kerja akan terbangun dengan kuat dan permanen jika ada komitmen satusama lain terhadap kesepakatan-kesepakatan yang dibuat bersama.

Tujuan Koordinasi dan Jejaring KerjaKoordinasi yang dilakukan dalam pelaksanaan PKH bertujuan untuk:1. Memastikan adanya kesatuan gerak dalam mencapai tujuan.2. Saling berkomunikasi dan bantu membantu antar unit.3. Menjamin kesatuan kebijaksanaan untuk hal-hal yang sama.4. Menghindarkan kecenderungan merasa “paling penting” dalam mencapai tujuan.

Jejaring kerja yang dilakukan dalam pelaksanaan PKH bertujuan untuk:1. Meningkatkan partisipasi para pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam

penanganan kemiskinan.2. Meningkatkan akses terhadap sumber-sumber untuk mengatasi masalah yang ada.3. Membantu mengembangkan berbagai kemampuan untuk mencapai tujuan dan

melaksanakan tugas secara optimal.4. Mensinergikan dengan program lain.

Page 200: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 200

REFERENSIHandayaningrat, Soewarno. 1985. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen.

Cetakan Keenam. Jakarta: PT Gunung Agung.Handoko T. Hani. 2003. Manajemen, Edisi II Cetakan 18. Yogyakarta: BPFE.Hasibuan, H. Melayu S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. cetakan kesembilan. Jakarta

: PT Bumi Aksara.Ho, Andrew. 2009. Kekuatan Networking. http://pembelajar.com 27 Januari 2009 diakses

tanggal 11 April 2012.LAN RI. 2008. Koordinasi dan Hubungan Kerja. Modul Dikpim IV. Jakarta: LAN RI.Ma’moeri, Endar. 1997. Hubungan Kerja dan Koordinasi. Bahan Diklat Adum. Jakarta: LAN

RI.Newman, William H. 1980. Administrative Action: The Techniques of Organization and

Management. New York: Prentice Hall.Stoner, James A.F. 1986. Management Second Edition. Prentice Hall: New Jersey.

Page 201: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 201

BAHAN BACAAN 9.2TIPE-TIPE KOORDINASI DAN JEJARING KERJA

Tipe-tipe Koordinasi

Koordinasi berdasarkan ruang lingkupnya terdiri dari:1. Koordinasi internal, yaitu koordinasi antar pejabat atau antar unit di dalam suatu

organisasi.2. Koordinasi ekternal, yaitu koordinasi antar pejabat dari berbagai organisasi atau antar

organisasi.

Koordinasi berdasarkan arahnya terdiri dari:1. Koordinasi vertikal (hierarkhis).

Koordinasi yang dilakukan oleh atasan terhadap unit-unit yang ada di bawah wewenangdan tanggungjawabnya. Koordinasi ini terjadi antara Sekretaris Tim Koordinasi atauketua UPPKH dengan pendamping. Dapat pula koordinasi yang terjadi pada DinasPendidikan atau Dinas Kesehatan terhadap para pelaksana pendidikan dan kesehatan dikecamatan atau kelurahan.

2. Koordinasi horisontalKoordinasi antar pejabat atau antar unit yang mempunyai tingkat hierarki yang samadalam suatu organisasi dan antar pejabat dari organisasi-organisasi yang sederajat atauantar organisasi yang setingkat. Koordinasi yang terjadi ini dapat terjadi antarapendamping dengan pendamping lain, atau antara pendamping dengan operator.

3. Koordinasi diagonal adalah koordinasi antar pejabat atau unit yang berbeda fungsi danberbeda tingkat hierarkinya. Koordinasi diagonal antara lain koordinasi pendampingdengan kepala Puskesmas, atau Kepala Sekolah atau koordinasi antara pendampingdengan ketua Bappeda Kabupaten/kota.

4. Koordinasi fungsional, yaitu koordinasi antar pejabat atau antar unit atau antarorganisasi yang tugasnya saling berkaitan berdasarkan asas fungsionalisasi. Koordinasiini dapat terjadi pendamping dengan bidan desa, atau antara pendamping dengan paraguru, dan lain-lain.

Page 202: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 202

Tipe-tipe Jejaring KerjaTipe jejaring kerja yang dapat dibangun dan dikembangkan dalam pelaksanaan PKH

antara lain:1. Jejaring kerja kooperatif.

Jejaring kerja yang dibangun didasarkan pada kemampuan yang dimiliki, sehinggajejaring kerja yang dibangun bersifat komplementer. Kontribusi masing-masing pihakdidasarkan pada hasil analisis masalah yang dihadapi bersama. Dalam jejaring kerja iniantara lain dapat dicontohkan pembentukan jejaring kerja antara peserta PKH denganperusahaan setempat yang ada di lingkungan peserta PKH dalam bentuk dana tanggungjawab perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya. Jajaring kerja yang dibangun dapatberupa jejaring kooperatif, karena peserta PKH yang difasilitasi oleh pendamping tidakdilibatkan secara keseluruhan sejak tahap perencanaan kegiatan. Peserta PKHkemungkinan dilaksanakan pada tahap pelaksanaan kegiatan, karena besaran danatanggung jawab perusahaan terhadap lingkungannya sepenuhnya sangat tergantungpada perusahaan. Jejaring kerja kooperatif ini terjadi karena kedua belah pihak sama-sama mendapat keuntungan. Peserta PKH mendapat bantuan dana/keterampilan untukmeningkatkan kesejahteraannya, sementara perusahaan juga mendapat keuntunganberupa keuntungan sosial yaitu rasa aman bagi perusahaan dan citra perusahaan jugameningkat sebagai perusahaan yang peduli pada kemiskinan dan masalah yang dihadapibangsa Indonesia.

2. Jejaring kerja kolaboratifJejaring kerja yang dibangun mulai dari identifikasi dan analisis masalah, perencanaan,pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut secara sitematis dan terpadu.Jejaring kerja ini terjadi apabila peserta PKH yang difasilitasi pendamping dilibatkandalam kegiatan secara utuh sejak dari perencanaan sampai pada evaluasinya.

REFERENSI

Hasibuan, H. Melayu S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. cetakan kesembilan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

LAN RI. 2008. Koordinasi dan Hubungan Kerja. Modul Dikpim IV. Jakarta: LAN RI.Ma’moeri, Endar. 1997. Hubungan Kerja dan Koordinasi. Bahan Diklat Adum. Jakarta: LAN

RI.Marshall, Edward. 1995. Transforming the Way We Work: The Power of The Collaborative

Workplace: New York. American Management Association.

Page 203: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 203

BAHAN BACAAN 9.3TAHAPAN PELAKSANAAN KOORDINASI DAN TAHAPAN MEMBANGUN

JEJARING KERJA

Tahapan Pelaksanaan Koordinasi

Proses atau tahapan dalam melaksanakan koordinasi meliputi:1. Komunikasi

Komunikasi adalah salah satu alat yang paling efektif dalam koordinasi. Komunikasimembantu koordinasi dengan transmisi kebijakan, aturan, prosedur, metode, petunjuk,dan perintah kepada seluruh organisasi. Komunikasi penting dalam melaksanakankoordinasi karena, pertama melalui komunikasi akan diperoleh pengetahuan danpemahaman tentang hal-hal yang akan dikoordinasikan, kedua, komunikasimenyediakan umpan balik mengenai koordinasi yang sebenarnya terjadi di berbagaitingkatan. Umpan balik ini akan membantu dalam menemukan masalah koordinasiuntuk mengambil tindakan korektif. Ketiga bertindak sebagai mekanisme untuk mencariinformasi tentang masalah koordinasi, dan menemukan unsur yang perlu diperkuat.

Komunikasi yang diperlukan untuk mewujudkan koordinasi adalah komunikasi yangmemuaskan pihak-pihak yang berkoordinasi sehingga terwujud saling pengertian dankerjasama.

Dalam pelaksanaan PKH, komunikasi sangat penting sebagai langkah awal untukmelakukan koordinasi. Koordinasi harus sudah dilakukan sejak tahap perencanaan,pelaksanaan sampai pada tahap monitoring dan evaluasi pelaksanaan PKH. Koordinasipada tahap perencanaan dilakukan ketika suatu daerah mulai ditetapkan sebagaipenerima PKH. Para pendamping PKH akan lebih banyak melakukan koordinasi padatahap pelaksanaan PKH yaitu pada saat pertemuan awal, proses pembayaran, verifikasikomitmen, dan proses penyampaian pengaduan.

1. Integrasi Integrasi adalah suatu usaha untuk menyatukan tindakan dari berbagai instansi dan

kelembagaan, sehingga merupakan suatu kebulatan pemikiran dan kesatuan tindakanyang terarah pada suatu sasaran yang telah ditentukan.

Dalam pelaksanaan PKH, integrasi harus dapat diwujudkan agar pelaksanaan PKHberjalan lancar. Integrasi dalam pelaksanaan PKH berarti menyatukan pemikiran dantindakan dari pemangku kepentingan PKH yang meliputi Kementrian PPN/Bappenas,Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,Kementerian Agama, Kementerian Keuangan, Kementerian komunikasi dan Informatika,

Page 204: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 204

Kementrian Dalam Negeri, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Badan PusatStatistk (BPS).

Integrasi dalam koordinasi pelaksanaan PKH misalnya terjadi pada saat prosespembayaran bantuan PKH melalui wesel kepada peserta PKH. Pendamping harusmampu berkoordinasi dengan PT Pos, UPPKH Kabupaten, pihak kecamatan, pihak desa,pendamping yang lain dan para ketua kelompok. Pendamping akan memperolehinformasi rentang waktu pembayaran bantuan PKH dari UPPKH Kabupaten/kota.Selanjutnya pendamping akan berkoordinasi dengan PT Pos dan pendamping yang lainuntuk menyepakati tanggal pelaksanaan pembayaran pada masing-masing wilayahdampingan. Setelah diperoleh kesepakatan Pendamping akan menginformasikan waktupembayaran kepada pihak UPPKH kabupaten, pihak kecamatan, pihak desa dan paraketua kelompok ibu penerima PKH. Hal ini menunjukkan adanya kesamaan pemikirandan tindakan untuk dari pemangku kepentingan untuk mewujudkan sasaran yang samayaitu terjadinya pembayaran bantuan bagi peserta PKH.

2. Sinkronisasi Sinkronisasi adalah suatu usaha untuk menyesuaikan, menyelaraskan kegiatan-

kegiatan, tindakan-tindakan, sehingga diperoleh keserasian dalam pelaksanaan tugasatau kerja.

Upaya untuk menyelaraskan kegiatan dan tindakan agar pelaksanaan PKH berjalanlancar banyak dilakukan oleh pendamping PKH. Misalnya pada saat verifikasi komitmenpeserta PKH. Pendamping akan melakukan koordinasi dengan penyedia pelayananpendidikan dan kesehatan dengan mendatangi kedua lembaga tersebut danmemberikan formulir verifikasi komitmen. Selanjutnya pihak penyedia pelayananpendidikan dan kesehatan akan mengisi formulir verifikasi komitmen peserta PKHdengan mengacu pada data yang dimiliki oleh kedua lembaga penyedia pelayanantersebut. Penyedia pelayanan pendidikan akan mengisi tingkat kehadiran siswa sesuaidengan buku kehadiran siswa di sekolah dan penyedia pelayanan kesehatan akanmengisi formulir verifikasi sesuai dengan buku kehadiran pemanfaat pelayanankesehatan (Puskesmas, Posyandu, Polindes, dn lain-lain). Hasil dari verifikasi komitmenakan menjadi tugas pendamping khususnya apabila ada peserta PKH atau anaknya yangtidak memenuhi komitmen untuk dimotivasi. Hal ini berarti adanya keserasian dalampelaksanaan tugas antara petugas kesehatan dan pendidikan dengan pendamping PKH.

3. Simplifikasi Simplifikasi merupakan suatu proses penyederhanaan segala hal yang berhubungan

pelaksanaan pekerjaan. Penyederhanaan dalam pelaksanaan PKH misalnya pengirimandan pengambilan kembali formulir verifikasi komitmen yang semula dilakukan oleh PT.Pos kini dilakukan oleh pendamping. Semula pendamping akan memperoleh hasilverifikasi komitmen dari UPPKH Kabupaten/kota. Namun sekarang pendamping sudahdapat mengetahui hasil verifikasi komitmen secara langsung sebelum diserahkan keUPPKH kabupaten/kota. Ini berarti terjadi penyederhanaan dalam pelaksanaanpekerjaan.

Page 205: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 205

4. Monitoring dan evaluasi Monitoring meliputi kegiatan untuk mengamati/meninjau kembali/ mempelajariserta mengawasi secara berkesinambungan atau berkala terhadap pelaksanaanprogram/ kegiatan yang sedang berjalan. Kegiatan monitoring dilakukan untukmenemukenali permasalahan, mencari alternatif pemecahan dan menyarankan langkah-langkah penyelesaian sebagai koreksi dini agar pelaksanaan kegiatan berjalan secaraefisien, efektif dan tepat waktu. Evaluasi adalah usaha untuk mengukur dan memberinilai secara obyektif atas pencapaian hasil-hasil pelaksanaan program/kegiatan yangtelah direncanakan.

Dalam pelaksanaan PKH, sebenarnya pendamping dapat melakukan monitoringterhadap pelaksanaan PKH mulai dari kegiatan pertemuan awal, validasi, verifikasikomitmen, pembayaran, pelaksanaan pengaduan sekaligus dapat melakukan evaluasiterhadap keberhasilan PKH karena pendamping merupakan petugas yang paling dekatdengan peserta PKH.

Pelaksanaan Koordinasi dalam pelaksanaan PKHPendamping hendaknya dapat melakukan koordinasi pada setiap tahapan pelaksanaan PKHyang meliputi:1. Persiapan pertemuan awal

Tahapan pelaksanaan koordinasi yang dilakukan pendamping, antara lain: Lakukan komunikasi dengan UPPKH Kab/kota dan pendamping lain yang ada dalam

satu kecamatan untuk menyepakati jumlah peserta PKH yang akan didampingi. Lakukan komunikasi dengan mendatangi camat, pihak pendidikan, pihak kesehatan,

kepala desa dengan membawa bukti sebagai pendamping berupa SK pendamping. Jelaskan tentang PKH (pengertian, persyaratan penerima, hak dan kewajiban, besaran

bantuan, dan sanksi) dengan menyerahkan brosur, buku pedoman dan lain-lain. Jelaskan rencana pelaksanaan pertemuan awal dan sinkronkan tugas –tugas yang harus

dilaksanakan oleh pendamping, camat, pihak pendidikan, dan pihak kesehatan . Sampaikan undangan kepada calon peserta PKH dengan menginformasikan agar dating pada

pertemuan awal dengan membawa surat undangan dan kartu keluarga.

2. Kunjungan setelah pertemuan awal Pendamping akan mengunjugi fasilitas pendidikan dan kesehatan untuk memastikan

bahwa calon peserta PKH akan dapat memenuhi kewajibannya di bidang pendidikandan kesehatan.

Pendamping memastikan bahwa semua calon peserta PKH sudah melakukankunjungan awal dan melaporkan hasil kegiatannya pada UPPKHkab/kota.

3. Pembukaan rekening Pendamping akan menyerahkan kartu peserta PKH langsung kepada peserta PKH

dampingannya. Pendamping mengajak peserta PKH dampingannya dengan membawa dokumen-

dokumen Kartu Keluarga dan KTP/tanda pengenal lainnya.

Page 206: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 206

Pendamping membawa formulir validasi peserta PKH dampingannya untuk dicopydan diserahkan ke Bank BRI sebagai tanda bukti kepesertaan agar pihak Bank BRImencetak buku rekening sesuai nama peserta PKH dan menyinpannya di kantor unitBRI setempat.

4. PembayaranTahapan pelaksanaan koordinasi yang dilakukan pendamping, antara lain: Pendamping melakukan pertemuan dengan sesame pendamping setelah

mengetahui jadwal pembayaran dari UPPKH kab/kota. Pendamping bersama pendamping lain mengadakan pertemuan dengan PT. Pos/BRI

untuk menyusun jadwal pembayaran. Menginformasikan jadwal pembayaran kepada pihak kecamatan dan ketua

kelompok ibu untuk disampaikan kepada peserta PKH. Menghadiri pembayaran bersama pihak UPPKH Kab/kota, pihak kecamatan dan

melakukan rekonsiliasi dengan kantor pos kecamatan/ pihak Bank BRI unit kecamatanuntuk melakukan rekonsiliasi pembayaran dengan mencocokan data hasil rekap slippenarikan tunai/rekap daftar bayar dengan data hasil rekapitulasi pencairan danadari pihak BRI

Melakukan pertemuan dengan PT Pos dan BRI unit kecamatan untuk membuat berita acarapencairan dana yang isinya menyepakati jumlah dana yang telahdicairkan/dibayarkan.

Menghubungi UPPKH Kab/Kota dan Koordinator Wilayah untuk melaporkan hasil rekonsiliasipembayaran.

5. Verifikasi komitmenTahapan pelaksanaan koordinasi yang dilakukan pendamping, antara lain: Mendatangi petugas layanan kesehatan dan pendidikan di masing-masing

desa/kelurahan untuk menyerahkan formulir verifikasi sekaligus menginformasikantentang cara pengisiannya dan menyepakati waktu untuk mengambil kembali formuliryang telah diisi.

Mendatangi petugas layanan kesehatan dan pendidikan di masing-masingdesa/kelurahan untuk mengambil formulir yang telah diisi.

Menghubungi operator pada UPPKH kabupaten/kota untuk menyampaikan hasilverifikasi.

6. Pemutahiran dataTahapan pelaksanaan koordinasi yang dilakukan pendamping, antara lain: Pendamping menghubungi Ketua Kelompok agar mengecek perubahan status terkait

dan mencatatnya pada Form Pemutakhiran Data. Pendamping menghubungi UPPKH Kabupaten/Kota (setiap minggu kedua) agar data

yang telah dimutahirkan di entry oleh operator.

Page 207: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 207

7. PengaduanTahapan pelaksanaan koordinasi yang dilakukan pendamping, antara lain: Menghubungi pihak Uppkah kabupaten/kota untuk mematau pengaduan yang tidak

bisa ditangani oleh pendamping. Menghubungi pihak pelapor tentang perkembangan penangan kasunya.

Cara Memelihara Koordinasi

Koordinasi harus terus dipelihara agar tetap mendukung pada pencapaian tujuan. Terdapatempat cara utama untuk memelihara koordinasi yaitu:1. Mengadakan pertemuan resmi antar unit yang harus mengkoordinasikan. Dalam

pelaksanaan PKH terdapat rapat koordinasi provinsi, rapat koordinasi kabupaten danpertemuan lain untuk meningkatkan koordinasi dari pemangku kepentingan.

2. Mengangkat seseorang, suatu tim atau panitia koordinator yang khusus bertugasmelakukan kegiatan-kegiatan koordinasi, seperti memberi penjelasan atau bimbingankepada unit-unit yang dikoordinasikan. Dalam PKH dilakukan dengan mengangkatkoordinator wilayah., baik regional maupun provinsi.

3. Membuat buku pedoman yang berisi penjelasan tugas dari masing-masing unit.4. Pimpinan mengadakan pertemuan dengan bawahannya untuk memberikan bimbingan,

konsultasi, dan pengarahan (Manulang, 2001).

Tahapan dalam Membangun Jejaring Kerja

Membangun jejaring kerja (networking/kemitraan) pada hakikatnya adalah sebuah prosesmembangun komunikasi atau hubungan, berbagi ide, informasi dan sumber daya atasdasar saling percaya (trust) dan saling menguntungkan di antara pihak-pihak yangbermitra yang dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman atau kesepakatan gunamencapai kesuksesan bersama yang lebih besar. Hal ini bermakna bahwa dalammembangun networking haruslah berlandaskan prinsip saling menguntungkan dankomunikasi dua arah.

Membangun jejaring kerja (networking) memiliki tujuan pokok untuk menyatukan bakat,potensi, kemampuan, baik individu, kelompok maupun seluruh jajaran organisasisedemikian rupa sehingga tercipta kemampuan bersama yang makin besar. Membangunjejaring kerja berarti menghimpun kekuatan dengan menyebarkan apa yang ada pada suatuorganisasi dan mendorong pihak lain melakukan hal yang sama (Kaloh, 2007).

Dalam pelaksanaan PKH, para pendamping dapat membangun dan mengembangkanjejaring kerja dengan lembaga lain yang memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkankualitas peserta PKH dan keluarganya. Jejering kerja yang dilakukan pendamping dapatdilakukan dengan lembaga swasta yang memiliki tujuan yang sama, program-programpenanggulangan kemiskinan lainnya (seperti Raskin, PNPM), dunia usaha, warga mampu

Page 208: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 208

dan lain-lain. Pendamping PKH ada yang telah membangun dan mengembangkan jejaringkerja dengan melakukan bedah rumah peserta PKH yang bekerjasama dengan Kodimsetempat, membangun jejaring kerja dengan perusahaan (Coorporate Social Responsibility)sehingga produk yang dihasilkan oleh peserta PKH dibeli oleh perusahaan, ada pula yangmampu menyelenggarakan bimbingan belajar mandiri bagi anak peserta PKH, membangunjejaring di bidang keagamaan sehingga sumbangan hewan Qurban lebih banyak diberikankepada peserta PKH, membangun jejaring dengan komunitas di dunia maya untukmembantu anak peserta PKH.

Dalam membangun jejaring kerja, pendamping PKH dapat melakukan langkah-langkahsebagai berikut:1. Pemetaan

Pemetaan dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang pihak-pihak yang dipandangmemiliki pengaruh dan potensi terhadap pemecahan masalah. Pendamping PKH dapatmemetakan lembaga atau perorangan mana yang dapat bermitra untuk meningkatkankualitas hidup peserta PKH dan keluarganya, baik lembaga pemerintah,swasta/perusahaan atau perorangan.

2. Menggali dan mengumpulkan informasiSetelah dilakukan pemetaan, langkah selanjutnya adalah menggali informasi tentangtujuan organisasi, ruang lingkup pekerjaan (bidang garapan), visi misi dan sebagainya.Informasi ini berguna untuk menjajagi kemungkinan membangun jejaring kerja.Pendamping PKH dapat menggali dan mengumpulkan informasi tentang lembaga atauperorangan melalui pendekatan personal, informal dan formal. Pendekatan personalsangat mengandalkan kemampuan pribadi pendamping dalam melakukan pendekatankepada pihak yang akan diajak bekerjasama. Terdapat 8 sifat kepribadian yangdiperlukan dalam bermitra meliputi:b. Memiliki karakter tertentu yang diperlukan untuk bermitra, seperti daya juang yang

kuat (struggle for achievement), tidak mudah putus asa (hopeless), menghormatimitranya (apreciate each other), dan lain-lain.

c. Memiliki integritas yang tinggi yaitu sikap untuk mewujudkan nilai dan etika yangdimiliki sehingga ada kesesuaian antara yang dikatakan dengan yang dilakukan.

d. Memiliki kejujuran yaitu apa adanya, tidak ada yang ditutup-tutupi, apa yangdiucapkan itulah yang diinginkan sesuai dengan isi hatinya.

e. Dapat dipercaya yaitu kesungguhan dalam melaksanakan kesepakatan yang disetujuibersama.

f. Mampu berkomunikasi secara efektif.g. Memiliki sifat adil yaitu tidak berat sebelah, memperlakukan sesuai dengan hak dan

kewajibannya dan tidak memihak.h. Dapat memenuhi keinginan yaitu harapan yang dapat dicapai, nilai tambah.i. Mampu melakukan perbandingan yaitu menganalisis resiko dengan hasil yang

dicapai.

Page 209: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 209

Pendekatan informal dapat dilakukan melalui obrolan ringan pada pertemuan informal.Pada pendekatan formal, pendamping akan mengumpulkan informasi secara resmidengan menggunakan instrumen tertentu.

3. Menganalisis informasiBerdasarkan data dan informasi tentang beberapa lembaga atau perorangan yangmemiliki tujuan yang sama dengan tujuan PKH terkumpul selanjutnya pendampingakan melakukan analisis untuk menetapkan lembaga atau perorangan yang akanditindaklanjuti untuk penjajagan kerjasama yang relevan dengan permasalahan dankebutuhan yang dihadapi. Misalnya: kebutuhan yang dirasakan peserta PKH adalahrumah yang layak huni agar anak-anak bisa belajar dengan tenang, maka pendampingsetelah memperoleh informasi pihak-pihak yang memiliki tujuan yang sama akandianalisis untuk menetapkan pihak-pihak mana saja yang akan ditindaklanjuti untukpenjajagan kerjasama.

4. Penjajagan kerjasamaMenindaklanjuti hasil analisis data dan informasi, perlu dilakukan penjajagan lebihmendalam dan intensif dengan pihak-pihak yang memungkinkan diajak kerjasama.Penjajagan dapat dilakukan dengan cara melakukan audiensi, baik secara formalmaupun non formal.

5. Penyusunan rencana kerjasama.Jika beberapa pihak sepakat untuk bekerjasama maka langkah selanjutnya adalahpenyusunan rencana kerjasama. Dalam perencanaan harus melibatkan pihak-pihakyang akan bermitra sehingga semua aspirasi dan kepentingan setiap pihak dapatterwakili. Misal, pendamping PKH yang akan membangun jejaring kerja denganperusahaan harus menyusun rencana bersama. Aspek-aspek yang akan dikerjasamakanharus jelas, apakah menyangkut pengadaan bahan baku, biaya produksi, sarana danprasarana dan lain-lain. Selain itu, harus jelas juga batas waktu jejaring kerja yangdibangun karena tidak ada jejaring kerja seumur hidup.

6. Membuat kesepakatanPihak-pihak yang ingin bermitra perlu untuk merumuskan peran dan tanggungjawabmasing-masing pihak pada kegiatan yang akan dilakukan bersama yang dituangkandalam nota kesepahan (memorandum of understanding/MOU). Pada jejaring kerjayang dibangun oleh pendamping dengan perusahaan untuk kepentingan peserta PKHharus dirumuskan dengan jelas hak dan kewajiban peserta PKH dan perusahaan agarpeserta PKH dan perusahaan sama-sama memperoleh keuntungan.

7. Penandatanganan akad kerjasama (MOU)Nota kesepahaman yang sudah dirumuskan selanjutnya ditandatangani oleh pihak-pihak yang bermitra.

8. Pelaksanaan kegiatanTahap ini merupakan tahap implementasi dari rencana kerjasama yang sudahdisusun bersama dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Pelaksanaankegiatan sesuai dengan tanggungjawab dan peran masing-masing pihak yang bermitra.

Page 210: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 210

9. Monitoring dan evaluasiSelama pelaksanaan kerjasama perlu dilakukan monitoring dan evaluasi. Tujuanmonitoring adalah memantau perkembangan pelaksanaan kegiatan sehingga dapatdicegah terjadinya penyimpangan (deviasi) dari tujuan yang ingin dicapai. Selain itu,segala permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan dapat dicarikansolusinya. Hasil monitoring dapat dijadikan dasar untuk melakukan evaluasi. Perludilakukan evaluasi bersama antar pihak yang bermitra untuk mengetahui kegiatanmana yang belum bisa berjalan sesuai rencana dan mana yang sudah, tujuan manayang sudah tercapai dan mana yang belum, masalah/kelemahan apa yangmenghambat pencapaian tujuan dan penyebabnya.

10. PerbaikanHasil evaluasi oleh pihak-pihak yang bermitra dapat digunakan sebagai dasar dalammelakukan perbaikan dan pengambilan keputusan tentang kelanjutan kerjasama.

11. Perencanaan selanjutnya.Jika pihak-pihak yang bermitra memandang penting untuk melanjutkan kerjasama,maka mereka perlu merencanakan kembali kegiatan yang akan dilaksanakan.Perencanaan selanjutnya perlu mempertimbangkan hasil evaluasi dan refleksisebelumnya. Disamping itu, mungkin dipandang perlu untuk memperpanjang akadkerjasama dengan atau tanpa perubahan nota kesepahaman.

REFERENSI

Kaloh, J. 2007. Mencari Bentuk Otonomi Daerah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan. 2010. Membangun Jejaring Kerja

(Kemitraan). Jakarta: Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan DirjenPendidikan Nonformal Informal Kementerian Pendidikan Nasional.

LAN RI. 2008. Koordinasi dan Hubungan Kerja. Modul Dikpim IV. Jakarta: LAN RI.Ma’moeri, Endar. 1997. Hubungan Kerja dan Koordinasi. Bahan Diklat Adum. Jakarta: LAN

RI.Manullang M., & Manullang Marihot. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. (edisi-1).

Yogyakarta: BPFE.Moriotti, John L,. 1966. The Power of Partnerships. Massachussets. USA: Blackwell

Publishers.

Page 211: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 211

BAHAN BACAAN 9.4PEMETAAN PEMANGKU KEPENTINGAN (STAKEHOLDER) DALAM

PELAKSANAAN PKH

Pemangku Kepentingan (Stakeholder) dan Klasifikasinya

Dalam implementasi program pembangunan, pemangku kepentingan (stakeholder) memilikidefinisi dan pengertian yang beraneka ragam. Istilah pemangku kepentingan digunakanuntuk mendeskripsikan perorangan, komunitas atau organisasi yang secara permanenmenerima dampak dari aktivitas atau kebijakan, di mana mereka berkepentingan terhadaphasil aktivitas atau kebijakan tersebut.

Pemangku kepentingan sering dinyatakan sebagai para pihak, lintas pelaku, atau pihak-pihak yang terkait dengan suatu issue, permasalahan atau suatu rencana. Freeman (1984)mendefenisikan pemangku kepentingan sebagai kelompok atau individu yang dapatmempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu pencapaian tujuan tertentu. SedangkanBiset (1998) mendefenisikan sebagai orang dengan suatu kepentingan atau perhatian padapermasalahan. Pemangku kepentingan sering diidentifikasi dengan suatu dasar tertentuseperti dari segi kekuatan dan kepentingan relatif stakeholder terhadap issu (Freeman,1984) dan dari segi posisi penting dan pengaruh yang dimiliki mereka (Grimble and Wellard,1996).

Gonsalves et al. (2005) mendeskripsikan pemangku kepentingan atas siapa yang memberidampak dan/atau siapa yang terkena dampak kebijakan, program, dan aktivitaspembangunan. Mereka bisa laki-laki atau perempuan, komunitas, kelompok sosial ekonomi,atau lembaga dalam berbagai dimensi pada setiap tingkat golongan masyarakat. Setiapkelompok ini memiliki sumber daya dan kebutuhan masing-masing yang harus terwakilidalam proses pengambilan keputusan dalam kegiatan pembangunan. Pemangkukepentingan merupakan perorangan dan kelompok yang secara aktif terlibat dalamkegiatan, atau yang terkena dampak, baik positif maupun negatif, dari hasil pelaksanaankegiatan. Dalam mengenal pemangku kepentingan bukan hanya sekedar menjawabpertanyaan siapa pemangku kepentingan suatu issu tapi juga sifat hubungan pemangkukepentingan dengan issu, sikap, pandangan, dan pengaruhnya.

Pemangku kepentingan dapat dikategorikan berdasarkan kekuatan, posisi penting, danpengaruhnya terhadap suatu issu (Crosby: 1992, ODA :1995) yaitu:1. Pemangku kepentingan utama (primer)

Page 212: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 212

Pemangku kepentingan yang memiliki kaitan kepentingan secara langsung dengan suatukebijakan, program, dan proyek. Mereka yang menerima dampak kegiatan. Mereka harusditempatkan sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan. Dalampelaksanaan PKH antara lain: peserta PKH termasuk anak dan keluarganya.

2. Pemangku kepentingan pendukung (sekunder)Pemangku kepentingan yang menjadi perantara dalam membantu proses pelaksanaankegiatan atau yang tidak memiliki kaitan kepentingan secara langsung terhadap suatukebijakan, program, dan proyek, tetapi memiliki kepedulian (consern) dan keprihatinanterhadap masalah tersebut sehingga mereka dapat mempengaruhi sikap masyarakat dankeputusan pemerintah. Dalam pelaksanaan PKH antara lain: warga mampu, lembagaswadaya masyarakat, dan pihak swasta/perusahaan, lembaga internasional danperguruan tinggi.

3. Pemangku kepentingan kunciPemangku kepentingan yang memiliki kewenangan secara legal dalam hal pengambilankeputusan. Pemangku kepentingan kunci mempunyai pengaruh yang kuat atau pentingterkait dengan masalah, kebutuhan, dan perhatian terhadap kelancaran kegiatan. Dalampelaksanaan PKH yang termasuk pemangku kepentingan kunci adalah TNP2K, UPPKHpusat, UPPKH Kabupaten/kota, Bappenas, BPS, Kementerian pendidikan, Kementeriankesehatan, Kementerian Agama, dan lain-lain.

Pemetaan Pemangku Kepentingan

Pemetaan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan PKH berarti memetakan aktor-aktorkunci beserta pihak-pihak yang mau/bisa/seharusnya/ perlu didekati/berpotensiterlibat/dilibatkan dalam pelaksanaan PKH. Pemetaan pemangku kepentingan perludilakukan mengingat luasnya jenis pemangku kepentingan. Pemetaan pemangkukepentingan dapat dilakukan dengan mengadaptasi apa yang sudah dilakukan dalam duniabisnis. Menurut Ruth Murray-Webster dan Peter Simon (2006), pemetaan dapat dilakukandengan mengetahui tiga dimensi utama pemangku kepentingan, yakni kekuasaan yangdimiliki, kepentingan, dan sikap. Kekuasaan dapat diukur dari posisi mereka, atau sumberdaya yang dimiliki atau kredibilitasnya. Kepentingan dilihat dari sejauh mana mereka akanaktif atau pasif mempengaruhi. Sedang sikap berkaitan dengan kemungkinan melakukandukungan atau menentang program.

Dalam memetakan pemangku kepentingan yang berpengaruh dan dapat memberikandukungan pada pelaksanaan PKH dapat digunakan diagram venn. Penggunaan diagram vennuntuk mengetahui bukan hanya pengaruh berbagai pihak dalam pelaksanaan PKH namunjuga untuk mengetahui kedekatan hubungan antara peserta PKH dengan pemangkukepentingan. Bentuk bulat pada diagram venn menggambarkan besarnya pengaruh.Semakin besar lingkaran berarti semakin besar pengaruh aktor tersebut dalam pelaksanaanPKH. Banyaknya lingkaran mencerminkan jumlah aktor yang berpengaruh dalam

Page 213: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 213

pelaksanaan PKH. Selain lingkaran dalam diagram venn terdapai garis yang menggambarkanunsur kedekatan hubungan. Semakin pendek garis berarti hubungannya sangat dekat dansemakin panjang garis berarti hubungannya sangat jauh. Diagram venn ini dapat digunakanuntuk menganalisis permasalahan yang terjadi dalam koordinasi dan kemungkinan untukmembangun jejaring kerja sesuai dengan masalah dan kebutuhan peserta PKH. Berikut inicontoh pemetaan pemangku kepentingan dalam membangun jejaring kerja dapatdigambarkan sebagai berikut:

Dari gambar diagram venn di atas dapat dipahami bahwa kasus anak peserta PKH yang tidakmendapatkan bea siswa miskin berkaitan dengan empat pemangku kepentingan. PesertaPKH mempunyai hubungan yang dekat dengan UPPKH Kabupaten namun dilihat daripengaruh khususnya kekuasaan, UPPKH Kabupaten memiliki pengaruh yang kecil dalammengatasi kasus yang dialami anak peserta PKH. Sementara itu, Kepala sekolah mempunyaipengaruh yang besar karena yang mengusulkan anak peserta PKH untuk mendapatkan beasiswa miskin adalah kepala sekolah, namun peserta PKH mempunyai yang jauh. Kepalacabang pendidikan kecamatan hubungan cukup dengan dengan peserta PKH namunkewenangannya berkaitan dengan bea siswa miskin kurang. Sementara itu dengan dinaspendidikan hubungan peserta PKH selain jauh pengaruhnya juga kurang karena usulandatangnya dari kepala sekolah. Dengan diagram venn tersebut dapat ditentukan pihak manayang paling tepat yang menjadi titik masuk (entry point) dalam mengatasi kasus yangdihadapi anak peserta PKH tersebut.

Kepalasekolah

Anak pesertaPKH tidak

mendapat BSM

KepalacabangDikcam

DinasPendidikan

UPPKHKab

Page 214: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 214

Jadi sebelum dilakukan pemetaan terhadap pemangku kepentingan perlu dilakukanIdentifikasi terhadap pemangku kepentingan yang terkait dengan implementasi PKH terlebihdahulu, baru dilakukan pemetaan terhadap pemangku kepentingan sekaligus merangkulpemangku kepentingan agar bersedia untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan PKH.

Dalam rangka merangkul pemangku kepentingan diperlukan upaya berikut:1. Membangkitkan rasa kepemilikan pemangku kepentingan terhadap proses dan

pencapaian hasil kegiatan.2. Meningkatkan hubungan dan pemahaman kolektif antar berbagai pemangku

kepentingan.3. Meningkatkan kredibilitas pelaksanaan program.4. Menggunakan pengetahuan dan pengalaman pemangku kepentingan.5. Mengembangkan kapasitas dan pemahaman antar pemangku kepentingan.6. Mengoptimalkan pengambilan keputusan dan perolehan hasil kegiatan (Race dan Millar

2006).

Analisis Pemangku KepentinganApabila pemetaan terhadap pemangku kepentingan sudah dilakukan, pendamping PKHdapat melakukan analisis pemangku kepentingan dalam pelaksanaan PKH. Namun sebelumanalisis pemangku kepentingan dilakukan, tidak ada salahnya pendamping PKH untukmemahami persepsi pemangku kepentingan tentang PKH itu sendiri. Persepsi pemangkukepentingan perlu diperhatikan dalam pengintegrasian peran dan tugas pemangkukepentingan. Hal ini penting mengingat persepsi para pemangku kepentingan berbedaantara satu dengan lainnya, baik individu maupun kelompok. Persepsi tersebut dapatberupa pandangan terhadap kebijakan, program, kegiatan, dan upaya promosi yang telahdilakukan. Oleh karena itu, pengetahuan tentang persepsi pemangku kepentingan mulai dariposisi mereka, apa yang mereka ketahui, apa yang mereka miliki, hingga apa yang merekainginkan merupakan elemen penting untuk memotivasi komitmen pemangku kepentinganpada akselerasi pencapaian tujuan PKH.

Analisis pemangku kepentingan merupakan suatu analisis yang dilakukan terhadap hasilpemetaan. Tujuannya untuk mengetahui tujuan, motivasi, dampak, kepentingan, dan isuserta pengaruh yang dihasilkan. Analisis pemangku kepentingan dalam pelaksanaan PKHmerupakan strategi untuk mengetahui aktor kunci yang berpengaruh dalam pelaksanaanPKH.

Dua kata kunci dalam analisis pemangku kepentingan (Crosby,1992) yaitu kepentingan(interest) dan pengaruh (influence). Intisari dalam analisis pemangku kepentingan yang perlumendapatkan perhatian, yaitu: 1) pemangku kepentingan itu sendiri (individu ataukelompok yang memiliki atau terkena pengaruh dari kegiatan pembangunan), 2) partisipasi(keterlibatan), dan 3) keterkaitan sebagai bentuk dari partisipas (Race dan Millar,2006).Proses keterlibatan pemangku kepentingan dalam implementasi program termasuk PKHmeliputi 1) persiapan (identifikasi dan pemaduan pemangku kepentingan, identifikasi

Page 215: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 215

kerangka kerja dalam hal pengembangan informasi, pemahaman terhadap pengelola danpengguna sumber daya, dan pemilihan opsi kegiatan), 2) implementasi (andil, penggunaan,dan stimulasi pengetahuan), dan 3) evaluasi terhadap proses dan perolehan hasilpelaksanaan program (Arthur dan Garaway 2005).

REFERENSI

Arthur, R.I. and C.J. Garaway. 2005. Learning in action: A case from small waterbodyfisheries in Lao PDR. In J. Gonsalves, T. Becker, A. Braun, D. Campilon, H. de Chaves, E.Fajber, M. Capiriri, J.R. Caminade, and R. Vernooy (Eds.) Participatory Research andDevelopment for Sustainable Agricultural and Natural Resource Management: AResource Book. International Potato Center-Users Perspective with AgriculturalResearch and Development, Philippines.

Crosby, B.L. 1992. Stakeholder Analysis: A vital tool for strategic managers. Technical Notes,No. 2. Agency for International Development, Washington DC.

Feldman, R.S. 1996. Understanding Psychology. McGraw Hill, Boston.Gabriel, R.L. 2002. Farmer Field School: A Second Look Theoretical Application of Social

Psychology in Rural Development. Professorial Chair Lecture Delivered at the Instituteof Community Education, College of Public Affair, UPLB, Philippines.

Gonsalves, J., T. Becker, A. Braun, D. Campilon, H. de Chaves, E. Fajber, M. Capiriri, J.R.Caminade, and R. Vernooy. 2005. Participatory Research and Development forSustainable Agricultural and Natural Resource Management: A resource book(glossary). International Potato Center-Users Perspective with Agricultural Researchand Development, Philippines.

Hornby, A.S. 1995. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English. C. Jonathan, K.Kavanagh, and M. Ashby (Eds.). Oxford University Press, Oxford.

Iqbal, Muhammad. 2007. Analisis Peran Pemangku Kepentingan dan Implementasinyadalam Pembangunan Pertanian. Jurnal Litbang Pertanian. Bogor: Pusat Analisis SosialEkonomi dan Kebijakan Pertanian

Race, D. and J. Millar. 2006. Training Manual:Social and community dimensions of ACIARProjects. Australian Center for International Agricultural Research – Institute for Land,Water, and Society of Charles Sturt University, Australia.

Page 216: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 216

LEMBAR KERJA 9.1IDENTIFIKASI KATA-KATA KUNCI DALAM KATA KOORDINASI DAN JEJARING

KERJA

Identifikasi kata-kata kunci yang terkandung dalam kata koordinasi dan jejaring kerja sertabuatlah kesimpulan tentang batasan pengertian koordinasi dan jejaring kerja dikaitkandengan penanggulangan kemiskinan melalui PKH.

KATA KUNCI DALAM KOORDINASI:1. ..............................................................2. ..............................................................3. ..............................................................4. ..............................................................5. ..............................................................

KESIMPULAN :....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

KATA KUNCI DALAM JEJARING KERJA:1. ..............................................................2. ..............................................................3. ..............................................................4. ..............................................................5. ..............................................................

KESIMPULAN :....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Page 217: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 217

LEMBAR KERJA 9.2

ANALISA KASUS

LEMBAR KASUS

Mawar adalah anak dari peserta PKH yang telah tamat Sekolah Dasar. Ketika Mawar akanmelanjutkan sekolah ke salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta ia menemukankesulitan berkaitan dengan harus adanya sumbangan pendidikan untuk bangunan sekolah.Sumbangan pendidikan yang dikenakan kepada Mawar sebesar Rp. 950.000,00 yang harusdilunasi dalam 3 kali cicilan. Mungkin uang Rp. 950.000,00 bagi keluarga mampu tidakbanyak namun bagi keluarga sangat miskin peserta PKH hal ini sangat memberatkan. Berkatkerja keras yang dilakukan pendamping, akhirnya Mawar dapat mengikuti pendidikan. Pihaksekolah memberikan keringanan kepada orang tua Mawar untuk membayar uangsumbangan pendidikan dengan dicicil sampai anaknya lulus sekolah yaitu selama 3 tahun.

Penugasan:Berdasarkan ilustrasi kasus di atas, tipe-tipe koordinasi apa yang dapat dilakukan

pendamping untuk membantu mengatasi masalah yang dialami Mawar?

Page 218: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 218

LEMBAR KERJA 9.3

ANALISA KASUS

LEMBAR KASUS

Atik adalah peserta PKH yang sedang hamil. Ketika usia kehamilannya 9 bulan dan ia akanmelahirkan ternyata hasil pemeriksaan bidan desa menunjukkan bahwa persalinan Atikharus dilakukan secara cesar. Dengan membawa surat rujukan dari puskesmas Atik di bawake rumah sakit. Namun setibanya di rumah sakit, pihak rumah sakit keberatan untukmemberikan pelayanan medis kepada Atik karena Atik tidak memiliki kartu JaminanKesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Namun berkat kerja keras yang dilakukan pendampingyang menjadikan dirinya sebagai jaminan, akhirnya Atik dapat melakukan persalinan secaracesar tanpa biaya sepeserpun di rumah sakit.

Penugasan:Mencermatikan kasus di atas, coba ilustrasikan proses koordinasi yang dilakukan

pendamping?

Page 219: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 219

LEMBAR KERJA 9.4

ANALISA KASUS

LEMBAR KASUS

Ide awal pendamping di Kabupaten Bandung untuk membangun jejaring kerja di bidangpendidikan bagi anak dari peserta PKH yaitu di tengah berbagai keterbatasan ternyatabanyak anak peserta PKH yang berprestasi dengan menduduki ranking sepuluh besar disekolahnya.Pendamping berusaha untuk membangun jejaring kerja dengan Komunitas Positif (KomPos)yaitu media untuk menggalang dana melalui jejaring sosial face book. Akhirnya pendampingbersama KomPos sepakat untuk mengadakan kegiatan bagi anak-anak dari peserta PKHmelalui Program Kakak Asuh KomPos. Pendamping menyampaikan gagasan tersebut padasaat rapat konsolidasi internal pendamping agar mendapat dukungan dari pendamping yanglain. Pendamping lainpun setuju dan siap melaksanakan program Kakak Asuh KomPos.Selanjutnya dilakukan pendataan anak yang berprestasi ranking 1 s.d 10 melalui ketuakelompok dan diperoleh data 40 orang anak (6 orang anak SMP dan 34 orang anak SD).Berdasarkan hasil diskusi dengan sesama pendamping dan pihak KomPos diputuskan bahwaprogram akan dilaksanakan di lokasi terdekat dengan Sekretariat UPPKH Kecamatan.Selanjutnya pihak KomPos menyerahkan dana sebesar Rp.2.000.000,- untuk membeliperalatan sekolah. Pada tanggal 20 agustus 2010 anak dari peserta PKH datang bersamaIbunya untuk menerima bantuan. Kegiatan penyerahan bantuan tersebut terus di upload digrup KomPos, sehingga para donasi sangat puas dan terus bertambah. Selanjutnya padaBulan Desember 2010 pihak KomPos memberikan bantuan lagi berupa seragamsekolah/seragam pramuka untuk 60 anak dengan prioritas bukan hanya anak yangberprestasi saja, juga untuk anak yatim dan anak cacat. Namun karena pihak KomPosberniat untuk membangun tempat (basecamp) bagi adik asuh, maka pemberian bantuandihentikan untuk sementara. Semoga setelah pembangunan basecamp selesai, programKakak Asuh KomPos akan berjalan lagi.

Penugasan:Berdasarkan ilustrasi kasus di atas, lakukan analisis cara membangun jejaring kerja yangdilakukan pendamping dengan mengacu pada bahan bacaan 8.3. Berikan saran berupaterobosan agar apa yang dilakukan pendamping menjadi lebih berhasil dalam memeliharajejaring kerjanya!

Page 220: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 220

LEMBAR KERJA 9.5

ANALISA KASUS

LEMBAR KASUS

Andi adalah anak peserta PKH yang mengalami tuna grahita. Sekarang ia berusia 7 tahun.Dua orang kakaknya yang berusia 9 dan 11 tahun sudah bersekolah di SD dan kondisinyanormal. Orangtua Andi sebenarnya ingin menyekolahkan Andi ke Sekolah Luar Biasa (SLB)namun tidak tersedia di desanya. Sekolah Luar Biasa terdapat di kecamatan lain yangkebetulan sama-sama mendapat PKH.

Orangtua Andi pernah membawa dan mendaftarkan Andi untuk bersekolah di tempatdimana kakak-kakaknya bersekolah, namun pihak sekolah menolaknya. Alasannya di sekolahtersebut tidak membuka program inklusi dan tidak ada guru yang memiliki kompetensiuntuk mengajar anak dengan kecacatan grahita. Orang tua Andi sekarang kebingunganharus menyekolahkan Andi kemana karena sekolah terdekat dengan rumahnya tidakbersedia untuk menerima anaknya sekolah.

Orangtua Andi merasa sangat dekat dengan ketua kelompok, namun belum mampu untukmembantu mengatasi masalahnya. Iapun menyampaikan hal ini kepada pendamping karenamerasa sangat dekat, pendamping berjanji akan melakukan koordinasi dalam menanganikasus ini. Kini orangtua Andi sedang menunggu hasil koordinasi yang dilakukan pendamping.

Penugasan:Mencermati kasus tersebut, petakan pemangku kepentingan yang dapat dilibatkan untukmengatasi masalah yang dihadapi oleh orang tua Andi? Selanjutnya kelompokkan pemangkukepentingan menjadi pemangku kepentingan utama, penunjang dan pemangku kepentingankunci yang mungkin dapat dilibatkan dalam mengatasi masalah yang dihadapi orang tuaAndi kemudian inventarisir peran yang dapat dilakukan oleh masing-masing pemangkukepentingan tersebut dengan menggunakan lembar kerja 9.6.

Page 221: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 221

LEMBAR KERJA 9.6

MATRIKS PEMANGKU KEPENTINGAN

Pemangku Kepentingan Tujuanketerlibatan

Peran yangdilakukan

Hambatan Solusi

Utama

1

2.

3. dst

Penunjang

1.

2.

3.

4. dst

Kunci

1.

2.

3.

4.dst

Page 222: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 222

MODUL 10

PENDAMPINGAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN

Page 223: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 223

MODUL - 10PENDAMPINGAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)JAM PELATIHAN: 4JL @ 45 MENIT : 180 MENIT

1. DESKRIPSI SINGKAT

Pendampingan sosial merupakan salah satu komponen program pemberdayaan

masyarakat dalam rangka membantu mengatasi masalahan yang ada di masyarakat.

Materi ini menitikberatkan pada pendekatan, metoda dan teknik pendampingan sosial,

fungsi dan tugas pendamping, dan peran pendamping.

2. KOMPETENSI DASAR

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat memahamai konsep pendekatan,

tahapan, metode, teknik, tugas-tugas dan peranan pendamping serta mampu mebuat

pencatatan dan pelaporan tepat waktu

3. INDIKATOR KEBERHASILAN

a. Peserta memahami dan menjelaskan tentang Pengertian Pendampingan Sosial

b. Peserta mengetahui tentang Pendekatan dalam Pendampingan Sosial.

c. Peserta memahami tentang tahapan dalam Pendampingan Sosial.

d. Peserta memahami dan menjelaskan tentang metode dan Teknik Pendampingan

e. Peserta memahami dan menjelaskan tentang Peranan Pendamping

f. Peserta memahami dan menjelaskan tentang Fungsi dan Tugas Pendampingan

g. Peserta memahami dan menjelaskan tentang Pencatatan dan pelaporan

h. Peserta memahami dan menjelaskan tentang Evaluasi

4. POKOK BAHASAN:

a. Sesi 1: Pengertian

1) Deskripsi Singkat:

Sesi ini membahas tentang konsep dan pengertian pendampingan sosial secara

komprehensif.

Page 224: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 224

2) Indikator Keberhasilan:

Setelah mengikuti pembelajaran pada sesi ini diharapkan peserta mampu:

Memahami pengertian pendampingan sosial secara komprehensif

Memahami konsep dan makna pendampingan sosial yang sesungguhnya.

Menerapkan konsep pendampingan sosial yang sesungguhnya.

3) Materi

a) Bahan Bacaan 10.1: Pengertian Pendampingan sosial

b) Lembar kerja 10.1

4) Proses Pembelajaran

a) Brainstorming tentang Pengertian dan konsep pendampingan

b) Pendalaman Pengertian dan konsep pendampingan PKH

c) Penarikan kata kunci atau kesimpulan

PerananNo

TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit) Fasilitator PesertaMetoda Catatan Bagi

Fasilitator

1 2 3 4 5 6 71 Brainstorming

tentang Pengertiandan KonsepPendampingan PKH

’ - Fasilitatormenyampaikan danmenjelaskan konseppengertianpendampingansecara singkat

- Memperhatikandan menyimakpenjelasanfasilitator

- Brainstorming

’ - Fasilitator memintapeserta untukmendiskusikan secaraberpasangan konsepdan maknapendamping sosialserta memberikancontoh-contohkongkrit dalam kasus-kasus PKH kemudianmeminta pesertasecara acak untukmengemukakan hasildiskusi

- Peserta secaraberpasanganmendiskusikankonsep danmaknapendampingansosial berikutcontoh-contohnya,kemudianmenyampaikanpendapat hasildiskusi tersebutsecarakomprihensifpada kursimasing-masing(tidak perlu majuke depan)

- Diskusiberpasangan

- Perlu diperhatikan disini bahwapengertian dankonsep pendampingyang dimaksud di siniadalah, tidak hanyasebagai pencatatdata dan atauidentitas dari pesertaPKH tetapi jauh lebihdari itu yaitu dalamupaya pengubahansikap dan perilakupeserta PKH yanglebih baik

- Inti yang lebihpenting daripembahasan topik iniadalah prosespengubahan sikapdan perilaku daripeserta PKH

2 Pendalamanpengertian konsepdan maknaPendampingan PKH

’ - Fasilitator memintapeserta yang lainuntuk memberikantanggapan dan

- Peserta yang lainmemberikantanggapan dankomentar atas

- Tukarpendapat

- Apapun pendapatpeserta yang ada,tetapi fasilitatortetap mengarahkan

Page 225: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 225

komentar ataspendapat yangdisampaikan olehpeserta yang sudahmemaparkan.

pendapat pesertayang sebelumnya

konseppendampingan sosialsebagai prosespengubahan perilaku.

3 Penarikan Kata Kunciatau Kesimpulan

’ - Fasilitatormenyampaikan katakunci dan kesimpulanpendamping sosial

- Memperhatikandan menyimakpenjelasanfasilitator

- Ceramah - Yang menjadi katakunci daripendamping sosialadalah pengubahansikap dan perilakuRTSM, sedangkankesimpulan daripendamping sosialadalah suatuinteraksi dalambentuk ikatan sosialantara pendampingdengan RTSM dalamupaya pengubahsikap dan perilakuRTSM sehinggamemiliki kemandiriandalam mengatasipermasalahan yangdihadapi RTSM sertapengembangankehidupan yang lebihbaik.

5) Keyword

Pengubahan Perilaku

Ikatan Sosial

6) Kesimpulan

Konsep dan makna pendampingan sosial yang sesungguhnya mengarah pada

pengubahan Perilaku

Penerapan konsep pendampingan sosial yang sesungguhnya memerlukan

ikatan sosial

7) Proses Evaluasi

a) Keseriusan peserta diklat dalam mengikuti pembelajaran dapat dilihat dari

keaktifan bertanya dan menyampaikan kontribusi/ pendapatnya.

b) Keseriusan peserta diklat dalam menjawab pertanyaan berdasarkan

dukungan terori yang berkaitan dengan materi.

c) Keseriusan peserta diklat dalam menyelesaikan tugas individu dan kelompok

serta partisipasinya dalam diskusi.

Page 226: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 226

d) Pengisian form evaluasi diri, baik bagi widyaiswara/fasilitator maupun

peserta diklat.

e) Kontribusi peserta secara individu untuk menjawab pertanyaan substansial

pada setiap sesi materi. Contoh pertanyaan diantaranya:

Jelaskan secara singkat mengenai pengertian pendampingan PKH.

Jelaskan secara singkat tahapan pendamping PKH.

Jelaskan secara singkat fungsi, tugas dan peran pendamping PKH.

Jelaskan singkat apa yang dimaksud dengan pencatatan dan pelaporan.

Peragakan peran motivator dalam proses pendampingan PKH.

8) Referensi

Seluruh modul Pelatihan yang ada. http://work911.com/articles/facil.htm, MBA in HRM Careers & leadership in

HRM, tgl 17 April 2012 www.rdihongkong.com/MBA, tgl 17 April 2012

b. Sesi 2 : Pendekatan (60’)

1) Singkat:Deskripsi

Sesi ini membahas tentang pendekatan dalam pendampingan sosial secara

komprehensif.

.

2) Indikator Keberhasilan:

Setelah mengikuti pembelajaran pada sesi ini diharapkan peserta mampu:

a) Memahami makna pendekatan dalam pendampingan sosial secara mendalam.

b) Memilih dan menerapkan pendekatan secara tepat dalam proses pendampingan

sosial.

c) Mengembangkan suatu pendekatan yang sesuai dengan perkembangan yang

ada dalam pendampingan sosial.

3) Materi

a) Bahan Bacaan 10.2: Pendekatan dalam pendampingan sosial

b) Lembar kerja 10.2

4) Proses Pembelajaran

a) Pembahasan tentang inti dan makna pendekatan dalam pendampingan

b) Pendalaman makna Pendekatan dalam pendampingan PKH

Page 227: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 227

PerananNo

TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit) Fasilitator PesertaMetoda Catatan Bagi

Fasilitator

1 2 3 4 5 6 7’ - Fasilitator membagi

peserta ke dalam subkelompok yangterdiri dari 5 orangper sub kelompok.

1 Pembahasantentang inti danmaknapendekatan

’ - Fasilitator memintapeserta untukmendiskusikan intidan maknapendekatan sosial,bukan pengertiandari pendekatan itusendiri

- Pesertamendiskusikandengan seriusdan merumuskandalam bentukpointer apamakna daripendekatantersebut.

- Diskusi- Penyajian

’ - Fasilitatormenyampaikan kata-kata kunci darimasing-masingpendekatan sepertidalam teori yang adadiikuti dengancontoh-contohpenerapan dalampraktekpendampingan PKH

- Pemaparan2 Pendalamanmaknapendekatan

’ - Fasilitatormemberikankesempatan pesertauntuk bertanyak ataumengomentaripendapat yangdikemukakanfasilitator

- Fasilitatormemberikankomentar danpertanyaan-pertanyaanterhadappenjelasan yangdiberikanfasilitator

- Tanya jawab

- Inti dan maknapendekatan yangdimaksud di siniadalah titik masukyang digunakanoleh pendampingsosial dalammempengaruhisikap dan perilakuRTSM sesuaidengan kebiasaan,norma dan polakehidupan paraRTSM

c) Kontribusi peserta secara individu untuk menjawab pertanyaan substansialpada setiap sesi materi. Contoh pertanyaan diantaranya: Jelaskan secara singkat pendekatan dalam pendampingan PKH. ?

6) Referensi Seluruh modul Pelatihan yang ada. http://work911.com/articles/facil.htm, MBA in HRM Careers & leadership in

HRM, tgl 17 April 2012 www.rdihongkong.com/MBA, tgl 17 April 2012

Page 228: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 228

c. Sesi 3 : Tahapan Pendampingan (90’)

1) Deskripsi Singkat:Sesi ini membahas tentang tahapan pendampingan sosial secara komprehensif.

2) Indikator Keberhasilana). Peserta mampu menjelaskan tahapan pendampingan sosialb). Peserta mampu menjelaskan kegiatan setiap tahapan dari pendampingan

sosialc). Peserta mampu menerapakan tahapan pendampingan sosial

3) Materia) Bahan Bacaan 10.3: Tahapan Pendampinganb) Lembar kerja 10.3

4) Proses Pembelajarana) Pemaparan bahasan tentang pendampingan sosialb) Pendalaman tugas-tugas pendamping dalam setiap tahapan pendampingan

PerananNo

TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit) Fasilitator PesertaMetoda

Catatan BagiFasilitator

1 2 3 4 5 6 7’ - Fasilitator

menjelasakan secararingkas tahapanpendampingan sosialdalam rangkamerangsangmunculnya pemikiranbaru dalammemahamipengertian tahapanpendampingan sosial

- Ceramah

- Pemaparan

1 Pemaparantentangpendampingansosial

’ - Fasilitator membukakesempatan kepadapeserta untukmengajukanpertanyaan dankomentar

- Pesertamengajukanpertanyaan dankomentartentangpenjelasanfasilitator

- Tanya jawab

- Dalam proses ini,fasilitator hanyamenjelaskan secararingkas tahapanpendampingansosial dalam rangkamembukapemikiran dan ide-ide baru untukpembahasan lebihlanjut.

’ - Fasilitator memintapeserta untukmembentukkelompok yangterdiri dari 10 orangsetiap kelompok

2. Pendalamantugas-tugaspendampingdalam setiaptahapanpendampingan

’ - Fasilitator meminta - Peserta

- Diharapkan melaluiproses diskusi inipesertadiharapakan dapatmenggali danmengembangkanapa kegiatan-

Page 229: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 229

peserta untukmendiskusikan danmenjabarkankegiatan-kegiatanyang harus dilakukanoleh pendampingdalam setiap tahapanpendampingan

mendiskusikandan menjabarkantugas-tugaspendaping dalamsetiap tahapanpendampinganyang ada

’ - Fasilitator memilihsalah satu kelompokyang membuaturaian kegiatan yanglebih lengkap danmendalam untukmemaparkan hasildiskusi kelompoknyadan meminta pesertalainnya untukmemberikankomentar atar hasilpaparan yangdisajikan

- Kelompok yangditunjukmemaparkanhasil diskusisedangkankelompok laindiminta untukmenanggapinya

- Pemaparan- Tanya jawab

’ - Dari hasil dikusipeserta, fasilitatormengaris bawahiberberapa kegiatanyang penting sesuaidengan tahapan yangada.

- Menyimak danmengikutipenjelasanfasilitator

- Ceramah

kegiatan yangharus dilakukanoleh pendampingdalam setiaptahapanpendamping yangdilakukan olehpendampinganPKH.

- Dalam prosespembelajaran inikita berangkat darisuatu persepsibahwa tidak adasuatu kegiatanyang baku dalamsuatupendampingantetapi selaluberkembang sesuaidengan kondisiyang ada, karenaitu untuk menggalidanmengembangkankegiatan-kegiatanyang terkait dengantahapanpendampingansosial diharapakandapat bersumberdari peserta itusendiri

5) Keyword

Tahapan pendampingan dinamis dan perkembangan sesuai dengan situasi

yang ada

Setiap orang adalah unik

6) Kesimpulan

Kegiatan dalam setiap tahapan selalu mengalami perubahan dan

perkembangan sesuai dengan situasi yang ada

Permasalahan setiap orang adalah unik

7) Proses Evaluasi

a) Keseriusan peserta diklat dalam mengikuti pembelajaran dapat dilihat dari

keaktifan bertanya dan menyampaikan kontribusi/ pendapatnya.

Page 230: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 230

b) Keseriusan peserta diklat dalam menjawab pertanyaan berdasarkan

dukungan terori yang berkaitan dengan materi.

c) Keseriusan peserta diklat dalam menyelesaikan tugas individu dan kelompok

serta partisipasinya dalam diskusi.

d) Pengisian form evaluasi diri, baik bagi widyaiswara/fasilitator maupun

peserta diklat.

e) Kontribusi peserta secara individu untuk menjawab pertanyaan substansial

pada setiap sesi materi. Contoh pertanyaan diantaranya:

Jelaskan secara singkat tahapan pendamping PKH.

8) Referensi Seluruh modul Pelatihan yang ada. http://work911.com/articles/facil.htm, MBA in HRM Careers & leadership in

HRM, tgl 17 April 2012 www.rdihongkong.com/MBA, tgl 17 April 2012

d. Sesi 4 : Metoda dan Teknik Pendampingan (90’)

1) Deskripsi Singkat:

Sesi ini membahas tentang Metoda dan Teknik Pendampingan sosial secara

komprehensif.

2) Indikator Keberhasilan

a). Peserta mampu menjelaskan metoda dan teknik pendampingan sosial

b). Peserta mampu menerapakan metoda dan teknik pendampingan sosial

3) Materi

a) Bahan Bacaan 10.4: Metoda dan Teknik Pendampingan

b) Lembar kerja 10.4

4) Proses Pembelajaran

a) Pemaparan bahasan tentang Metoda dan Teknik pendampingan PKH

b) Pendalaman tentang simulasi metoda dan teknik pendampingan PKH

Page 231: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 231

PerananNo

TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit) Fasilitator PesertaMetoda

Catatan BagiFasilitator

1 2 3 4 5 6 7’ - Fasilitator

menjelaskan secararingkas tentangmetoda dan teknikpendampingan PKHguna merangsangpemikiran pesertadalam pembahasanselanjutnya

-

- Ceramah

’ - Fasilitator membangipeserta ke dalam 4kelompok besarsesuai dengan jumlahjenis metodapendampingan yangada.

- Peserta membagikelompokmenjadi 4kelompok melaluiperhitungan 1-4hingga semuapeserta dansetiap hitungan 1menjadikelompok 1 danhitungan 2menjadikelompok 2 danseterusnya.

1 Pemaparantentang metodadan teknikpendampinganPKH

’ - Fasilitator memintapeserta merancangpenerapan metodadan teknikpendampingan PKHmelalui simulasi danmempraktekannyadalam kelas

- Pesertamerancangsimulasipenerapanmetoda danteknikpendampingsosial danmempraktekkandalam kelassesuai denganjudul yang dipilih

- Simulasi

2. Pendalamantentangsimulasaimetoda danteknikpendampinganPKH yangdilakukanpeserta

’ - Dalam proses inifasilitator perlumemberikankomentar ataspraktek simulai yangdilakukan mana yangsudah bagus danmana yang kurang

- Para pesertamenyimakpenjelasan darifasilitator

- Ceramah

- Dalam proses ini,fasilitator perlumendalami berbagaisumber yang terkaitdengan metoda danteknik pendampinganPKH

- Metoda dan teknikadalah cara ygdigunakan olehpendamping dalampemecahan masalahyang dihadapipeserta PKH

- Simulasi ini akanmemperdalampemahaman pesertatentang metoda danteknikdalampendampingPKH di maksud.Namun perlu dicatatbahwa simulai yangdilakukan harusberkaitan denganmasalahpendampingan PKH.

- Peserta harusmempraktekkansemua teknik yangada dalamsetiappendapingan

5) Keyword

Pemahaman metoda dan teknik sesuai dengan permasalahannya

Page 232: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 232

Kemampuan dalam memilih metoda yang tepat

6) Kesimpulan

Penerapan metoda dan teknik pendampingan sosial sesuai dengan

permasalahannya

Pentingnya kemampuan pendamping sosial dalam memilih metoda yang

tepat

7) Proses Evaluasi

a) Keseriusan peserta diklat dalam mengikuti pembelajaran dapat dilihat dari

keaktifan bertanya dan menyampaikan kontribusi/ pendapatnya.

b) Keseriusan peserta diklat dalam menjawab pertanyaan berdasarkan

dukungan terori yang berkaitan dengan materi.

c) Keseriusan peserta diklat dalam menyelesaikan tugas individu dan kelompok

serta partisipasinya dalam diskusi.

d) Pengisian form evaluasi diri, baik bagi widyaiswara/fasilitator maupun

peserta diklat.

e) Kontribusi peserta secara individu untuk menjawab pertanyaan substansial

pada setiap sesi materi. Contoh pertanyaan diantaranya:

Jelaskan secara singkat tentang metoda dan teknik pendamping PKH

8) Referensi Seluruh modul Pelatihan yang ada. http://work911.com/articles/facil.htm, MBA in HRM Careers & leadership in

HRM, tgl 17 April 2012 www.rdihongkong.com/MBA, tgl 17 April 2012

e. Sesi 5 : Peranan Pendamping

1) Deskripsi Singkat:

Sesi ini membahas tentang peranan Pendamping PKH.

2) Indikator Keberhasilan

a) Peserta mampu menjelaskan apa yang dimaksud makna peranan

pendamping PKH

b) Peserta mampu menjabarkan peranan-peranan pendamping PKH yang harus

dilakukan.

Page 233: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 233

3) Materi

a) Bahan Bacaan 10.5 : Peranan Pendampingan

b) Lembar kerja 10.5

4) Proses Pembelajaran

a) Pemaparan tentang konsep peranan pendamping PKH

b) Identifikasi peranan pendamping PKH

PerananNo

TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit) Fasilitator PesertaMetoda Catatan Bagi

Fasilitator

1 2 3 4 5 6 7’ - Fasilitator

menjelasakan secararingkas konsepperananpendampingan

- Ceramah- Pemaparan

1 Pemaparantentang konsepperananpendamping

’ - Fasilitatormemberikankesempatan kepadapeserta untukmengajukanpertanyaan dankomentar tentangpenjelasan fasilitator

- Pesertamengajukanpertanyaan dankomentartentangpenjelasanfasilitator

- Tanyajawab

’ - Fasilitator memintapeserta berpasanganuntukmengidentifikasiperanan seorangpendamping PKHserta memberikancontoh-contohkongkrit dalam kasus-kasus PKH kemudianmeminta pesertasecara acak untukmengemukakan hasildiskusinya

- Peserta secaraberpasanganmengidentifikasiperananpendamping danberikut contoh-contohnya,kemudianmenyampaikanpendapat hasildiskusi tersebutsecarakomprihensifpada kursimasing-masing

- Diskusi2 IdentifikasiPerananPendampingPKH

’ - Fasilitator memintapeserta yang lainuntuk memberikantanggapan dankomentar ataspendapat yangdisampaikan olehpeserta yang sudahmemaparkan.

- Peserta yang lainmemberikantanggapan dankomentar ataspendapat pesertayang sebelumnya

- Tukarpendapat

- Dalam proses ini yangperlu disampaikanfasilitator adalahbukan definsi dariperanan pendampingtetapi makna daripendampingan PKH

- Makna perananpendamping yangdimaksud di siniadalah sosok ataufigur seorang yangdiaykini dandipercaya dapatsebagai penolongdalam mengatasi danmemecahkan setiappermasalahan yangdihadapi oleh RTSM

- Identifikasi itu perludilakukan sehingapemahamanterhadap perananpendamping menjadilebih mendalam

Page 234: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 234

’ - Fasilitatormenyampaikan katakunci dan kesimpulanmakna perananpendamping

- Memperhatikandan menyimakpenjelasanfasilitator

- Ceramah

5) Keyword

Peran pendamping sebagai pemecah masalah RTSM

Peranan bersifat kontekstual

6) Kesimpulan

Pendamping adalah sosok atau figur orang yang diyakini dan dipercaya dapat

berperan sebagai penolong dalam mengatasi dan memecahkan setiap

permasalahan yang dihadapi oleh RTSM

Peranan pendamping sangat bersifat kontekstual

7) Proses Evaluasi

a) Keseriusan peserta diklat dalam mengikuti pembelajaran dapat dilihat dari

keaktifan bertanya dan menyampaikan kontribusi/ pendapatnya.

b) Keseriusan peserta diklat dalam menjawab pertanyaan berdasarkan

dukungan terori yang berkaitan dengan materi.

c) Keseriusan peserta diklat dalam menyelesaikan tugas individu dan kelompok

serta partisipasinya dalam diskusi.

d) Pengisian form evaluasi diri, baik bagi widyaiswara/fasilitator maupun

peserta diklat.

e) Kontribusi peserta secara individu untuk menjawab pertanyaan substansial

pada setiap sesi materi. Contoh pertanyaan diantaranya:

Jelaskan secara singkat fungsi, tugas dan peran pendamping PKH

8) Referensi Seluruh modul Pelatihan yang ada. http://work911.com/articles/facil.htm, MBA in HRM Careers & leadership in

HRM, tgl 17 April 2012 www.rdihongkong.com/MBA, tgl 17 April 2012

Page 235: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 235

f. Sesi 6 : Fungsi dan Tugas Pendamping (90’)

1) Deskripsi Singkat:

Sesi ini membahas tentang fungsi dan tugas Pendamping PKH.

2) Indikator Keberhasilan

a) Peserta mampu menjelaskan fungsi dan tugas pendampingan PKH

b) Peserta mampu menjabarkan dan menerapakan fungsi dan tugas

pendampingan sosial

3) Materi

a) Bahan Bacaan 10.6 : Fungsi dan Tugas Pendamping

b) Lembar kerja 10.6

4) Proses Pembelajaran

a) Pemaparan tentang fungsi dan tugas pendamping PKH

b) Pendalaman tentang fungsi dan tugas pendampingan PKH

PerananNo

TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit) Fasilitator PesertaMetoda Catatan Bagi

Fasilitator

1 2 3 4 5 6 71 Pemaparan

tentang fungsidan tugaspendampinganPKH

’ - Fasilitatormenjelaskan secararingkas tentangfungsi dan tugaspendampingan PKHyang harus dilakukanoleh seorangpendamping PKH

- Fasilitatormenjelaskanperbedaan antarafungsi dan peran

- - Ceramah- Brain

storming

’ - Fasilitator membagipeserta dalam 4kelompok sesuaidengan jenispengelompokanfungsi dan tugaspendamping

Peserta membagikelompokmenjadi 4kelompok denganmenggunakankelompok yangsudah ada

2 Pendalamantentang fungsidan tugaspendampinganPKH

’ - Fasilitator memintapeserta untukmendiskusikan danmenjabarkankegiatan-kegiatan

- Pesertamendiskusikandan menjabarkanfungsi dan tugaspendaping sesuai

- Diskusi

- Proses ini kuranglebih sama denganproses metoda danteknik dalampendampingan PKH

- Fungsi berkaitandengan peranpendamping yangharus ditampilkandalam membantuRTSM, sedangkantugas berkaitandengan fungsi yangharus dijalanakan.

- Hal yang pentingdipahami dalamproses ini adalahpemahaman secaramendalam terhadapfungsi dan tugasseorang pendampingyang harus dilakukanterkait denganpendampingan

Page 236: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 236

yang harus dilakukanoleh pendampingPKH dalam setiapfungsi dan tugaspendampingan

dengan topikyang dipilih

’ - Fasilitator memintakelompok untukmemaparkan hasildiskusi kelompoknyasecara bergantiandan meminta pesertalainnya untukmemberikankomentar atas hasilpaparan yangdisajikan.

- Kelompok yangditunjukmemaparkanhasil diskusisedangkankelompok laindiminta untukmenanggapinya

- Pemaparan

- Tanyajawab

’ - Dari hasil dikusipeserta, fasilitatormengomentari hasildiskusi pesertabagaimana relevansifungsi dan tugaspendampingandenganperkembangan yangada.

- Menyimak danmengikutipenjelasanfasilitator

- Ceramah

pesertaPKH- Dalam menjabarkan

dan fungsi dan tugas,fungsi dan tugasharus dapatmemjawab semuapermasalahan yangdihadapi oleh RTSM

5) Keyword

1) Fungsi berkaitan dengan peran

2) Tugas berkaitan dengan fungsi

3) Fungsi dan tugas harus dapat menjawab semua permasalahan yang ada

6) Kesimpulan

Fungsi dan tugas berkaitan dengan peran dalam pendampingan

Penerapan Fungsi, tugas dan peran pendamping harus dapat menjawab

semua permasalahan yang ada

7) Proses Evaluasi

a) Keseriusan peserta diklat dalam mengikuti pembelajaran dapat dilihat dari

keaktifan bertanya dan menyampaikan kontribusi/ pendapatnya.

b) Keseriusan peserta diklat dalam menjawab pertanyaan berdasarkan

dukungan terori yang berkaitan dengan materi.

c) Keseriusan peserta diklat dalam menyelesaikan tugas individu dan kelompokserta partisipasinya dalam diskusi.

d) Pengisian form evaluasi diri, baik bagi widyaiswara/fasilitator maupunpeserta diklat.

Page 237: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 237

e) Kontribusi peserta secara individu untuk menjawab pertanyaan substansialpada setiap sesi materi. Contoh pertanyaan diantaranya: Jelaskan secara singkat fungsi dan tugas pendamping PKH.

8) Referensi Seluruh modul Pelatihan yang ada. http://work911.com/articles/facil.htm, MBA in HRM Careers & leadership in

HRM, tgl 17 April 2012 www.rdihongkong.com/MBA, tgl 17 April 2012

g. Sesi 7 : Pencatatan dan Pelaporan (60’)

1) Deskripsi Singkat:

Sesi ini membahas tentang Pencatatan dan Pelaporan Pendamping PKH.

2) Indikator Keberhasilan

a) Peserta mampu membuat pencatatan secara benar tentang proses dankegiatan pendapingan PKH yang dilakukan

b) Peserta mampu membuat pelaporan yang tepat waktu tentang proses dankegiatan pendapingan PKH yang dilakukan

3) Materia) Bahan Bacaan 10.7 : Pencatatan dan Pelaporan Pendampingb) Lembar kerja 10.7

4) Proses Pembelajarana) Pemaparan tentang definsi dan tujuan pencatatan dan pelaporan dalam

pendampingan PKHb) pencatatan dan pelaporan pendamping PKHc) Teknik pencatatand) Teknik pelaporan

PerananNo

TahapanPembelajaran

Wkt

Fasilitator PesertaMetoda Catatan Bagi

Fasilitator

1 2 3 4 5 6 71 Pemaparan

tentang definsidan tujuanpencatatan danpelaporan

’ - Fasilitatormenyampaikansecara garis besartentang definisi dantujuan pecatatan danpelaporan

- Pesertamenyimak danmengikutipejelasanfasilitator

- Pesesertamengajukan

- Ceramah - Perlu dibedakandalam proses ini apayang dimaksuddengan pencatatandan pelaporan.Pencatatan berkaitandengan upaya

Page 238: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 238

pertanyaan dankomentar sesuaidengan topikyang disampaikanfasilitator

’ - Fasilitaor memintapeserta untukmengemukakanpendapat apa fungsipencatatan danpelaporan

- Pesertamemberikantanggapan danpendapat tentangfungsi pencatatandan pelaporan

- Ceramah- Tanyak

jawab

2 FungsiPencatatan danPelaporan

’ - Fasilitatormenyampaikanfungsi pencatatandan pelaporan yangdidasarkan padakonsep manajemenyang ada

- Ceramah

4 TeknikPencatatan

’ - Fasilitatormenjelaskanbagaimana teknikpencatatan secararinci dan bagaimanamenerapkannya

- Pesertamenyimak,memberikantanggapan danpendapat atasmateri yangdisampaiakan

- Ceramah

5 TeknikPelaporan

’ - Fasilitatormenjelasakanbagaimana teknikpelaporan harusdilakukan

- Pesertamenyimak,memberikantanggapan danpendapat atasmateri yangdisampaiakan

- Ceramah

’ - Fasilitator membagikelompok ke dalam 5kelompok yangterdiri dari @ 6 orang

- Pesertamembangikelompok dengancara menghitung1-5 kemudianpeserta yanghitungan 1berkumpulmenjadi 1 danhitungan 2berkumpul menjadi kelompok 2.

’ - Fasilitator memintamasing-masingkelompokmendiskusikanbagaiman syarat-syarat laporan yangbaik

- Pesertamendiskusikanbagaimanakriteria suatulapaoran yangbaik

- Diskusi

’ - Fasilitator memintapeserta 2 kelompoksecara acak untukmemaparkan hasildiskusi

- Kelompok yangterpilihmemaparkanhasil diskusi dankelompok yanglainnyamemberikan

- Diskusi

pendokumentasianhal-hal yang pentingsedangkan pelaporanadalah suatu sistemmanajemen dalammenyampaikan hasilproses adminstrasidan pelaksanaankegiatan berkaitandenganpendampingan PKH.

- Pencatatan danpelaporan yangdibahas di sini adalahpencatatan danpelaporan yangterkait dengankonsep fungsi-fungsimanajemen namundikaitkan langsungdengan tugas-tugaspara pendampingdilapangan

- Ada beberapa fungsipencatatan danpelaporan secaraumum, namun dalamproses pembelajaranini fungsi pencatatandan pelaporandiarahkan pada 5fungsi seperti yangada dalam materi(Lembar Materi E8.1)

Page 239: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 239

tanggapan atashasil paparanyang disajikan

1’ - Fasilitatormemberikantanggapan dankomentr ataspaparan pesertasekaligusmemberikan motivasiatas diskusikelompok yang sudahdilakukan

- Pesertameperhatian danmenyimakpenjelasan darifasilitator

5) Keyword

Pencatatan, pendokumentasian dan pelaporan

Mekanisme fungsi manajemen

6) Kesimpulan

Pencatatan berkaitan dengan kegiatan pendokumentasian hal-hal yang

penting

Pelaporan berkaitan dengan mekanisme fungsi manajemen

7) Proses Evaluasi

a) Keseriusan peserta diklat dalam mengikuti pembelajaran dapat dilihat dari

keaktifan bertanya dan menyampaikan kontribusi/ pendapatnya.

b) Keseriusan peserta diklat dalam menjawab pertanyaan berdasarkan

dukungan terori yang berkaitan dengan materi.

c) Keseriusan peserta diklat dalam menyelesaikan tugas individu dan kelompok

serta partisipasinya dalam diskusi.

d) Pengisian form evaluasi diri, baik bagi widyaiswara/fasilitator maupun

peserta diklat.

e) Kontribusi peserta secara individu untuk menjawab pertanyaan substansial

pada setiap sesi materi. Contoh pertanyaan diantaranya:

Jelaskan singkat apa yang dimaksud dengan pencatatan dan pelaporan.

8) Referensi Seluruh modul Pelatihan yang ada. http://work911.com/articles/facil.htm, MBA in HRM Careers & leadership in

HRM, tgl 17 April 2012 www.rdihongkong.com/MBA, tgl 17 April 2012

Page 240: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 240

h. Sesi 8 : Pengakhiran (15’)

1) Deskripsi Singkat:

Sesi ini merupakan sesi terakhir dan penutup seluruh sesi pendampingan

2) Indikator Keberhasilan

a) Ada kesimpulan akhir yang disampaikann oleh fasilitator dan menjadi

pegangan kunci peserta

b) Adanya indikator untuk mengetahui bagaimana penguasaan peserta

terhadap materi yang disampaikan

3) Materi

c) Bahan Bacaan 10.8 : Evaluasi

d) Lembar kerja 10.8

4) Proses Pembelajaran

a) Kesimpulan

b) Evaluasi

c) Penutup

PerananNo

TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit) Fasilitator PesertaMetoda

Catatan BagiFasilitator

1 2 3 4 5 6 71 Kesimpulan 5’ - Fasilitator

menyampaikankesimpulan ataukata-kata kuncitentang substansimateri yangdisampaikan

- Meperhatikandan menyimakpenjelasan yangdisampaikanfasilitator

- Ceramah

2 Evaluasi 5’ - Melakukan evaluasiterhadap pesertasesuai LK D7.2

- Mengikuti danmelaksanakanapa yangdiinstruksikanoleh fasilitator

- Ceramah- Tanyak

jawab

3 Penutup 5’ - Mengucapakan salamdan terima kasih ataspartispasi, keseriusanpeserta dalammengikuti prosesbelajar mengajar

- Menyalami semuapeserta yang adasecara berkelilingseraya mengucapkansukses

- Menerima danmengucapakansalam kepadafasilitar atas ilmuyang diberikan

- Menyalamifasilitator dantersenyum

- Ceramah- Tanyak

jawab

- Penekanan pada sub-sub materi yangdianggap penting

Page 241: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 241

5) Keyword

Indikator keberhasilan

Bagaimana tingkat keberhasilan peserta

6) Kesimpulan

konsep dan makna pendampingan sosial yang sesungguhnya mengarah pada

pengubahan Perilaku

Penerapan konsep pendampingan sosial yang sesungguhnya memerlukan

ikatan sosial

7) Proses Evaluasi

a) Keseriusan peserta diklat dalam mengikuti pembelajaran dapat dilihat dari

keaktifan bertanya dan menyampaikan kontribusi/ pendapatnya.

b) Keseriusan peserta diklat dalam menjawab pertanyaan berdasarkan

dukungan terori yang berkaitan dengan materi.

c) Keseriusan peserta diklat dalam menyelesaikan tugas individu dan kelompok

serta partisipasinya dalam diskusi.

d) Pengisian form evaluasi diri, baik bagi widyaiswara/fasilitator maupun

peserta diklat.

e) Kontribusi peserta secara individu untuk menjawab pertanyaan substansial

pada setiap sesi materi.

8) Referensi Seluruh modul Pelatihan yang ada. http://work911.com/articles/facil.htm, MBA in HRM Careers & leadership in

HRM, tgl 17 April 2012 www.rdihongkong.com/MBA, tgl 17 April 2012

Page 242: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 242

BAHAN BACAAN 10.1

PENGERTIAN PENDAMPINGAN SOSIAL

1. Pendampingan sosial adalah proses interaksi dalam bentuk ikatan sosial antara

pendamping dengan RTSM dalam upaya pengubah sikap dan perilaku RTSM sehingga

memiliki kemandirian dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi RTSM serta

pengembangan kehidupan yang lebih baik.

2. Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) masyarakat miskin dengan segala keberadaannya

yang memerlukan bantuan pendampingan dalam rangka keluar dari kondisi kemiskinan

yang ada.

Page 243: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 243

BAHAN BACAAN 10.2PENDEKATAN DALAM PENDAMPINGAN

1. Pendekatan agama dan budaya, di mana nilaia-nilai agama sebagai landasan dalam

melakukan pendampingan sosial.

2. Pendekatan sosial, di mana nilai-nilai sosial, norma dan aturan yang berlaku dalam

masyarakat dijadikan sebagai landasar dalam melakukan pendampingan sosial. Dalam

konteks ini ada yang dikenal dengan kearifan lokal yang perlu disinggung dan di

kembangkan oleh para pendamping.

3. Pendekatan politis-paraktis, di mana para pendamping mampu menterjemahkan pilihan-

pilihan program yang ditawarkan dan disedikan pemerintah sebagai suatu suatu

alternatif penting dan berguna bagi RTSM.

4. Pendekatan ekonomi, bahwa dalam proses pendamping yang dilakukan harus

diupayakan dalam rangka pengembangan kehidupan ekonomi yang dilakukan oleh

masyarakat.

Page 244: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 244

BAHAN BACAAN 10.3TAHAPAN PENDAMPINGAN

1. Persiapan Sosial

2. Pengorganisasian Kelompok

3. Analisis dan Penilaian Kebutuhan (Asesmen)

4. Menemukenali sumber

5. Merumuskan Tujuan

6. Perencanaan Pendampingan

7. Pelaksanaan Pendampingan

8. Monitoring dan reasesmen

9. Evaluasi hasil

10. Terminasi dan Rujukan

11. Penyusunan Laporan

Page 245: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 245

BAHAN BACAAN 10.4METODE DAN TEKNIK PENDAMPINGAN SOSIAL

A. Metode Pendampingan Individu, dengan teknik, antara lain:

a. Teknik obrolan ringan (smal talk)

b. Teknik assesment.

c. Teknik konseling.

B. Metode Pendampingan Keluarga, dengan teknik, antara lain:

a. Teknik pengembangan keharmonisan keluarga.

b. Teknik pengembangan peran.

c. Teknik konseling keluarga.

d. Teknik motivasional.

C. Metode Pendampingan dengan Kelompok, dengan teknik, antara lain:

a. Teknik grouping.

b. Teknik pencairan.

c. Teknik permainan peran.

d. Teknik pengembangan rasa saling percaya (trust.

D. Metode Pendampingan dengan Komunitas, dengan teknik, antara lain:

1. Teknik partisipatisipatif.

2. Teknik social-efect.

3. Teknik keperdulian (social-care.

Page 246: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 246

BAHAN BACAAN 10.5

FUNGSI DAN TUGAS PENDAMPING PKH

1. Fungsi layanan, dengan tugas, antara lain:

a. Melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan sosial.

b. Melaksanaan need assesment

c. Peningkatan kapasitas.

d. Fasilitasi.

2. Fungsi Advokasi, dengan tugas, antara lain:

a. Identifikasi hak RTSM yang tidak terpenuhi secara layak, terbaikan dan dengan

secara segaja diterlantarkan.

b. Identifikasi sumber-sumber yang tersedia yang dapat dimanfaatkan dalam rangka

pemenuhan hak-hak dasar RTSM secara layak.

c. Melakukan rujukan terhadap sumber yang tersedia dalam rangka pemenuhan hak-

hak dasar RTSM.

d. Melakukan pembelaan terhadap pemenuhan hak-hak dasar RTSM yang tidak

terpenuhi secara layak atau terabaikan atau secara segaja diterlantarkan.

3. Fungsi Koordinasi dan Kerjasama, dengan tugas, antara lain:

1. Identifikasi sumber-sumber kelembagaan yang terkait dan dapat dimanfaatkan

2. Membangun kemitraan.

3. Aksesibilitas

4. Melaksanakan rujukan.

4. Fungsi Adminstrasi, dengan tugas, antara lain adalah:

1. Perencanaan.

2. Melaksanakan recording.

3. Monitoring dan evaluasi.

4. Pelaporan dan dokumentasi.

Page 247: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 247

BAHAN BACAAN 10.6PERANAN PENDAMPING PKH

PERANAN PENDAMPING PKH

1. Pemberi informasi2. Perencana3. Mobilisator4. Fasilitator5. Motivator6. Penghubung7. Advokat8. Evaluator

The Role of The Facilitator - Understanding What Facilitators Really DO!In this classic and oft referenced article, Robert Bacal offers some basic explanations aboutthe role of facilitators in thje modern workplace, and what they actually can do and bring tothe table. In plain English, and a good primer for managers or human resources staffconsidering hiring a facilitator.Most people associate the word "facilitator"with the training environment. Often, thatperson at the front of the room leading a training sessions, is referred to as the coursefacilitator. While it is true that some seminar leaders do "facilitate", the facilitation role isoften important in other areas. For example, the chairperson at a meeting often takes onthe responsibility for facilitating the meeting, rather than "running it". The governmentemployee involved in mediation of disputes between other parties is also a facilitator.Human resources staff members often facilitate discussions in various contexts. And staffthat work with groups of stakeholders and members of the public may be well advised totake on a facilitating role rather than a directing one.For those of you who already are involved in facilitating, or those of you that may do so inthe future, we are going to look at what the facilitation role entails.Basic DefinitionA facilitator is an individual who's job is to help to manage a process of informationexchange. While an expert's" role is to offer advice, particularly about the content of adiscussion, the facilitator's role is to help with HOW the discussion is proceeding.In short, the facilitator's responsibility is to address the journey, rather than thedestination.

Page 248: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 248

When Facilitation is AppropriateA facilitation approach is appropriate when the organization is concerned not only with thedecision that is made, but also with the way the decision is made. For example, anorganization may be moving away from an autocratic style of management to aparticipatory one. So, to encourage staff to embrace more involvement, the manager maychoose to act as a facilitator rather than an expert or the final arbiter for the decision. Inthis situation longer term process goals become as important as getting a good decision.As another example, let's envision a government employee who's task is to communicatewith members of the public/interest groups regarding legislation and regulation. Since onepurpose of this communication is to reduce resistance to legislation and regulations, theemployee can choose a more facilitative, consultative role, rather than being a simple"bearer of information". In this case, the facilitation role is more likely to encourage othersto be more cooperative.Competencies & CharacteristicsIf you are involved in facilitation (even if you've never called it that), or may be involved,you might want to consider the competencies and characteristics of an effective facilitatoras outlined by the Institute of Cultural Affairs (Canada).CompetenciesThe facilitator: distinguishes process from content manages the client relationship and prepares thoroughly uses time and space intentionally is skilled in evoking participation and creativity practiced in honouring the group and affirming its wisdom capable of maintaining objectivity skilled in reading the underlying dynamics of the group releases blocks to the process adapts to the changing situation assumes (or shares) responsibility for the group journey demonstrates professionalism, self-confidence and authenticity maintains personal integrity

CharacteristicsThe facilitator commits to a style of: asking rather than telling paying personal compliments willing to spend time in building relationships rather than always being task-oriented initiating conversation rather than waiting for someone else to asking for other's opinions rather than always having to offer their own negotiating rather than dictating decision-making listening without interrupting emoting but able to be restrained when the situation requires it drawing energy from outside themselves rather than from within

Page 249: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 249

basing decisions upon intuitions rather than having to have facts has sufficient self-confidence that they can look someone in the eye when talking to them more persuasive than sequential more enthusiastic than systematic more outgoing than serious more like a counsellor than a sergeant more like a coach than a scientist is naturally curious about people, things and life in general can keep the big picture in mind while working on the nitty-gritty

ConclusionIf you have a natural task-oriented style you may find it difficult to be thrust in a situationwhere facilitating is a more effective approach. It isn't always easy to give up theexpert"position in a group. You may find it useful to examine your involvement in groupactivities, whether as a formal leader or group member, and determine if you can translatethe above characteristics and competencies into changes in your behaviour that will allowyou to contribute more effectively to the group, and to achieving your organization's goals.(http://work911.com/articles/facil.htm, MBA in HRM Careers & leadership in HRMwww.rdihongkong.com/MBA, tgl 17 April 2012)

Page 250: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 250

BAHAN BACAAN 10.7PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan yang dimaksud di sini adalah segala upaya tulis menulis ataurecording tentang kegiatan yang dilakukan oleh pendamping PKH terkait dengan pendataan(validasi, verifikasi), pemberian layanan, analisis dan pelaporan hasil kepada orang-orangatau pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pertanggungjawaban atas tugas yang sudahdilakukan. Kegiatan pencatatan dan pelaporan dilakukan secara terus menerus pada setiaptahapan dan proses pendampingan yang dilakukan.

1. TujuanPencatatan dan pelaporan bertujuan untuk melihat pelayanan yang sudah diberikan,perubahan keberhasilan yang sudah dicapai, dan sebagai bahan untuk mengambillangkah-langkah tindakan lebih lanjut sehingga penanganan permasalahan RTSM dapatlebih optimal. Selain itu, pencatatan dan pelaporan ini merupakan bahan laporankepada pimpinan atas pelaksanaan tugas pendampingan yang sudah dilakukanpendamping PKH.

2. FungsiPelaporan merupakan fungsi dari administrasi dan manajemen. Luther M. Gullickmengemukakan fungsi-fungsi administrasi dan manajemen, yaitu planning, organizing,staffing, directing, coordinating, budgeting dan reporting (Sondang P. Siangian, 1995).Fungsi pencatatan adalah untuk memudahkan ingatan karena keterbatasan daya ingatmanusia. DEF Tilbury (1977) menyatakan bahwa catatan itu termasuk file-file pelaporandan surat-surat. File-file ini berfungsi untuk (1) praktek pekerjaan sosial, (2) tujuanadministrasi, (3) pembelajaran dan supervisi, serta (4) penilaian. Arti penting pelaporan,bahwa pelaporan memiliki peran yang sama strategisnya dengan fungsi-fungsiadminstrasi yang lain. Fungsi-fungsi pelaporan merupakan suatu sistem yang salingmemerlukan, mengisi dan mendukung dalam proses adminitrasi dan manajemen.Pelaporan dapat bermanfaat bagi perencanaan (planning), penganggaran (budgeting),serta fungsi-fungsi lainnya. Ada beberapa fungsi pencatatan dan pelaporan dalampendamping PKH adalah :a. Fungsi Komunikasib. Fungsi Pertanggungjawabanc. Fungsi Peningkatan Kerjasamad. Fungsi Penentuan Kebijakane. Fungsi Dokumentasi

Page 251: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 251

3. Teknik PencatatanAda beberapa teknik pencatatan yang dapat dilakukan oleh pendamping PKH dalamrangka pengumpulan data dan informasi yang terkait dengan layanan PKH yang menjadidasar dalam penyusunan laporan, antara lain:a. Studi dokumentasi, yaitu pencatatan yang berkaitan dengan dokumen-dokumen

yang ada yang terkait dengan layanan yang sudah diberikan kepada RTSM.b. Wawancara, yaitu wawancara langsung dengan RTSM atau pihak lain yang terkait

dengan layanan dan penaganan permasalahan RTSM.c. Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap keberhasilan dan perubahan

kehidupan yang sudah dicapai oleh RTSM.d. Angket, yaitu suatu bentuk pertanyaan atau pernyataan yang disusun secara

sistematis dalam rangka mendapatkan data dan informasi tentang gambaranlayanan dan perubahan yang sesungguhnya yang sudah dicapai oleh RTSM.

4. Teknik Penulisan LaporanSeorang pendamping PKH hendaknya memahami teknik menulis laporan, apa isi laporandan seperti apa bentuk laporan. Laporan yang baik berisi fakta atau data dan informasifaktual yang yang terkait dengan program dan layanan yang diberikan. Isi laporanmenyatakan fakta atau data yang sebenarnya, tidak ditutup-tutupi tetapimengungkapkan fakta yang sebenanrnya baik yang berhasil maupun yang baik.Penulisan pelaporan dapat disusun secara narasi, table, grafik, atau gambar/foto-foto,atau perpaduan semuanya. Puji Hastuti (2000) menyatakan, bahwa pelaporan harusmemenuhi persyaratan sebagai berikut:a. Pelaporan harus benar dan obyektif, apabila :

1) Didukung data yang lengkap dan akurat, dan tidak kedaluwarsa (up to date)2) Analisis persoalan secara obyektif3) Penggambaran pelaporan jelas dan mudah dimengerti4) Penulisan mengacu pada tujuan pembuatan pelaporan

b. Pelaporan harus jelas:1) Menggunakan kalimat yang sederhana, pendek dan tidak berbelit-belit.2) Selektif dalam memakai istilah-istilah3) Tata bahasa, tanda baca, dan ejaan yang digunakan benar4) Menggunakan kalimat langsung, tidak kalimat ungkapan5) Penampilan pelaporan menarik untuk dibaca oleh pimpinan/orang-orang yang

berkepentingan.c. Pelaporan harus berkaitan langsung dengan sasaran, artinya tidak berputar-putar

dengan berbagai ungkapan yang membingungkan arah maksudnya.d. Pelaporan harus lengkap, mencakup:

1) Pelaporan harus berisi fakta atau data dan informasi yang realistik dan tidakdimanipulasi (asal bapak senang) dan mengandung saran pemecahan masalah.

2) Segala segi yang dilaporkan3) Uraian tidak menimbulkan masalah dan/atau pertanyaan baru4) Disertai data penunjang (tabel skema, grafik dan/atau gambar/foto)

Page 252: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 252

e. Pelaporan harus tegas dan konsisten, dalam arti:1) Tidak ada kontrovesi antara bagian yang satu dengan bagian lainnya2) Keterangan/isi pelaporan tidak dalam situasi apa pun3) Gaya penulisan stabil dari awal sampai akhir

f. Pelaporan harus tepat waktu, sehingga ada manfatnya dalam hal:1) Pengambilan keputusan oleh yang berwenang secara cepat dan tepat2) Mekanisme kerja tidak terganggu/tetap lancar3) Tujuan dapat dicapai dengan rencana

g. Pelaporan harus tepat penerimanya, tidak salah alamat.h. Pelaporan harus disusun secara sistematika, yang intinya memuat:

1) Pendahuluan2) Batang tubuh/isi3) Kendala dan hambatan4) Penutup (kesimpulan dan saran atau rekomendasi)

Page 253: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 253

BAHAN BACAAN 10.8EVALUASI

1. Evaluasi proses1) Keseriusan peserta diklat dalam mengikuti pembelajaran dapat dilihat dari keaktifan

bertanya dan menyampaikan kontribusi/ pendapatnya.2) Keseriusan peserta diklat dalam menjawab pertanyaan berdasarkan dukungan terori

yang berkaitan dengan materi.3) Keseriusan peserta diklat dalam menyelesaikan tugas individu dan kelompok serta

partisipasinya dalam diskusi.4) Pengisian form evaluasi diri, baik bagi widyaiswara/fasilitator maupun peserta diklat.

2. Evaluasi hasil pemahaman atas substansi materi:1) Jelaskan secara singkat mengenai pengertian pendampingan PKH2) Jelaskan secara singkat tahapan pendamping PKH.3) Jelaskan secara singkat fungsi, tugas dan peran pendamping PKH4) Jelaskan singkat apa yang dimaksud dengan pencatatan dan pelaporan.5) Peragakan peran motivator dalam proses pendampingan PKH

Page 254: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 254

LEMBAR KERJA 10.1PENGERTIAN

PENUGASAN:1. Melalui proses brain storming peserta di minta untuk mengemukakan pendapat apa

yang dimaksud dengan:a. Pendampingb. Pendampingan PKH

2. Bagaimana kriteria seorang pendamping PKH?3. Apa yang dimaksud dengan:

a. Kemiskinanb. Fakir miskinc. RTSM

Page 255: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 255

LEMBAR KERJA 10.2PENDEKATAN

Walaupun PKH bertujuan untuk membantu masyarakat miskin atau kurang mampu tetapikenyataannya ada beberapa elemen masyarakat yang menolok kehadiran PKH1. Kepala Desa menolak PKH dengan alasan tidak semua RTSM menurut versi Desa

terdaftar sebagai peserta PKH2. Banyak masyarakat, Aparat Desa/-Kecamatan, Service Provider kurang menarima

kehadirain PKH, dan bahkan sebagian mereka menolak PKH.

Apa yang harus dilakukan dan Pendakatan apa yang harus dilakukan oleh pendampingdalam konteks permasalahan seperti di atas.

Didiskusikan dengan membangi peserta ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari 3 orang.Pembagian kelompok di dasarkan pada posisi kursi / meja masing-masing

Page 256: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 256

LEMBAR KERJA 10.3TAHAPAN PENDAMPING

Tugas peserta:

1. Rumuskan kembali kegiatan tahapan pendamping yang harus dilakukan oleh seorang

pendamping PKH di lapangan sehingga RTSM dapat keluar dari permasalahan

kemiskinan, dengan contoh-contoh kegiatan kongkrit.

2. Bagi kelompok ke dalam 3 kelompok besar, satu kelompok terdiri dari 8-12 orang

peserta

3. Pilih Ketua, sekretaris dan penyaji

4. Paparkan di depan kelas

5. Di tulis dalam kertas plano

Page 257: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 257

LEMBAR KERJA 10.4ANALISA KASUS

PEMBAHASAN KASUS(METODE DAN TEKNIK PENDAMPINGAN SOSIAL)

Ada beberapa kasus yang ditemui di lapangan yang berkaitan dengan pendampingan PKH,antara lain:1. Terdapat RTSM yang memenuhi kriteria dan persyaratan tetapi tidak terdaftar sebagai

peserta PKH (Exclution error)2. Terdapat calon peserta PKH yang tidak memenuhi kriteria dan persyaratan (Inclution

error)3. Nama yang tertera dalam kartu bukan nama Ibu Pengasuh akan tetapi nama panggilan

berdasarkan kebiasaan.4. Terdapat RTSM calon peserta PKH yang tidak hadir dalam pertemuan awal tidak

dikunjungi oleh Pendamping5. Masih dijumpai data yang kurang valid berakibat kepada kesalahan pembuatan kartu

dan formulir verifikasi.

Kasus di atas akan segera ditangani, bagaimana penerapan metoda dan TeknikPendampingan terahdap kasus-kasus yang ada diatas.1. Peserta di bagi dalam 3 kelompok besar, gunakan kelompok yang sudah ada atau bentuk

kelompok baru2. Hasil diskusi kelompok di paparkan / disajikan di depan kelas3. Uraikan menurut kasus, pilih metode dan teknik yang sesuai.

Page 258: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 258

LEMBAR KERJA 10.5ANALISA KASUS

PEMBAHASAN KASUS(FUNGSI DAN TUGAS PENDAMPING PKH)

1. Terdapat anak peserta PKH usia 6-7 tahun belum sekolah dan tidak diterima dalampelayanan Posyandu, yang menyebabkan terancam di exit dari bantuan PKH

2. Terdapat ibu hamil/nifas/balita yang disebabkan oleh faktor geografi dan faktor lainpelayanan kesehatannya diperoleh di luar domisili lokasi PKH.

Jelaskan tugas yang harus dilakukan oleh pendamping dalam menghadapi kasus diatas.

Diskusikan secara berkelompok Paparkan hasil diskusi di depan kelas.

Page 259: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 259

LEMBAR KERJA 10.6ANALISA KASUS

PEMBAHASAN KASUS(PERAN PENDAMPING PKH)

1. Ada beberapa peran yang harus dijalankan oleh pendamping, seperti di bawah ini,namun kenyataannya masih banyak laporan dari masyarakat tentang masih adanyakesalahan pelayanan seperti: data kartu peserta PKH yang salah, alamat RTSM salah,pembayaran kurang, kartu peserta digadaikan, uang bantuan kurang dimanfaatkansecara maksimal, dll.

2. Peranan pendamping:a. Pemberi informasib. Perencanac. Mobilisatord. Fasilitatore. Motivatorf. Penghubungg. Advokath. Evaluator

3. Bagaimana tanggapan kelompok terhadap peran yang ada di atas.4. Rumuskan kembali bagaimana peran Pendamping PKH yang sesungguhnya di lapangan

sehingga kesalahan dapat diminimalisir?

Page 260: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 260

LEMBAR KERJA 10.7ANALISA KASUS

PEMBAHASAN KASUS(PENCATATAN DAN PELAPORAN)

1. Masih dijumpai data yang kurang valid berakibat kepada kesalahan pembuatan kartudan formulir verifikasi.

2. Masih terdapat peserta PKH yang belum menjadi peserta Jamkesmas baru sekitar 72%peserta PKH telah menjadi peserta Jamkesmas.

Bagaimana pencatatan dan pelaporan yang harus dilakukan oleh pendampingberkaitan dengan kasus di atas?

Diskusikan secara berkelompok (3-4 orang) Paparkan

Page 261: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 261

LEMBAR KERJA 10.8EVALUASI PROSES DAN HASIL

A. Evaluasi proses1. Keseriusan peserta diklat dalam mengikuti pembelajaran dapat dilihat dari keaktifan

bertanya dan menyampaikan kontribusi/ pendapatnya.2. Keseriusan peserta diklat dalam menjawab pertanyaan berdasarkan dukungan terori

yang berkaitan dengan materi.3. Keseriusan peserta diklat dalam menyelesaikan tugas individu dan kelompok serta

partisipasinya dalam diskusi.4. Pengisian form evaluasi diri, baik bagi widyaiswara/fasilitator maupun peserta diklat.

B. Evaluasi hasil pemahaman atas substansi materi:1. Jelaskan secara singkat mengenai pengertian pendampingan PKH2. Jelaskan secara singkat tahapan pendamping PKH.3. Jelaskan secara singkat fungsi, tugas dan peran pendamping PKH4. Jelaskan singkat apa yang dimaksud dengan pencatatan dan pelaporan.5. Peragakan peran motivator dalam proses pendampingan PKH

Page 262: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 262

MODUL 11

PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN

Page 263: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 263

MODUL - 11PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL)JAMLAT: 14 JL (600 menit) @ 45 menit

1. DESKRIPSI SINGKATa. Praklek di lapangan merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam program

pendidikan dan latihan (Diklat) melalui Praklek Belajar Lapangan (PBL) bagi peserta diklat secaralangsung guna melatih diri dengan menerapkan berbagai pengetahuan yang diperlukan selamadiklat, sehingga dapat terampil dalam menerapkannya. Dengan kata lain secarakomprehensif praktek belajar di lapangan merupakan penerapan seluruh matode yangdiperoleh selama pelatihan.

b. Praktek belajar di lapangan diarahkan pada kegiatan identifikasi RTSM, implementasi teknikmotivasi dan komitmen, praktek pertemuan awal (validasi, verifikasi, pemutahiran) danpenyusunan laporan. Arah kegiatan praktek belajar di lapangan ini diselaraskan dengan butir-butir kegiatan petugas pendamping PKH.

c. Kegiatan Praklek Belajar Lapangan (PBL) meliputi pokok bahasan yang mencakup rangkaiankegiatan sebagai berikut:1) Penjelasan Pengisian Form (2 jl)2) Identifikasi RTSM (2 jl)3) Praktek Pertemuan awal (validasi, verifikasi, pemutahiran) (4 jl)4) Implementasi Teknik Motivasi dan Komitmen (4 jl)5) Penyusunan Laporan (4 jl)6) Pemaparan hasil laporan (2 jl)

2. KOMPETENSI DASARSetelah mengikuti kegiatan PBL ini, peserta diklat dapat meningkat pemahaman,kemampuan dan keterampilannya dalam melaksanakan identifikasi RTSM, implementasi teknikmotivasi dan komitmen, praktek pertemuan awal (validasi, verifikasi, pemutahiran) danpenyusunan laporan yang selanjutnya dapat digunakan untuk proses pendampingan.

3. INDIKATOR KEBERHASILANSetelah mengikuti PBL peserta diklat diharapkan mampu:a. Mengisi dan memahami isi dan vaiabel-variabel yang ada pada formulir D1-D5b. Melakukan pengumpulan data dan informasi tentang RTSMc. Melakukan pengembangan teknik motivasi dan komitmen RTSMd. Melakukan kegiatan pertemuan awal secara benar.e. Mampu menyusun laporan pelaksanaan kegiatan.

Page 264: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 264

4. POKOK BAHASAN

a. Sesi 1 : Pembukaan (dilakukan pada saat penjelasan PBL) (15’)

b. Sesi 2 : Penjelasan Pengisian Form (75’)c. Deskripsi Singkat

Sesi ini menjelaskan tentang rangkaian kegiatan Praklek Belajar Lapangan (PBL) yangharus dijalani peserta di lokasi PBL yang telah ditentukan, sesuai pedoman PBL.

d. Indikator Keberhasilana) Peserta dapat mengerti dan mengenal semua variabel yang ada pada

Formulir Lembar Kerja 11.1b) Peserta dapat mengisi semua variabel yang ada pada Formulir Lembar Kerja

11.1 secara baik dan benar.

3) Materia) Bahan Bacaan 11.1 : Pedoman Praklek Belajar Lapangan (PBL)b) Lembar kerja 11.1

4) Proses Pembelajarana) Penjelasan pengisian form pada lembar kerja 11.1b) Latihan pengisian form pada lembar kerja 11.1c) Penyajian isian form pada lembar kerja 11.1 hasil diskusi

PerananNo

TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit) Fasilitator PesertaMetoda

Catatan BagiFasilitator

1 2 3 4 5 6 71 Penjelasan Form

LK 11.1’ - Fasilitator memaparkan

tujuan dari form danmenjelaskan semuavariabel yang dalamFormulir LK 11.1kepada peserta secarabertahap.

- Peserta memperhatiandan menyimakpenjelasan darifasilitator secarasungguh-sungguh

- Penjelasan- Ceramah

’ - Fasilitator membagipeserta ke dalambeberapa subkelompok yang terdiridari 6 kelompok

- Peserta membentuksub kelompok yangterdiri dari 6 kelompoksesuai dengan petunjukfasilitator

- Ceramah2 Latihan PengisianForm LK 11.1

’ - Fasilitator memintapeserta latihan mengisiform LK 11.1 secaraberkelompok sesuaidengan petunjukpengisian yang sudahdijelasakan

- Peserta secaraberkelompok latihanmengisi Form LK 11.1

- Diskusi

3 Penyajian FormLK 11.1 hasilDiskusi

’ - Fasilitator memintakelompok pesertasecara acak terdiri dari

- Peserta memaparkanhasil diskusi secarasungguhn-sungguh

- Diskusi dantanyakjawab

- Dalam proses inifasilitator terlebihdahulu telahmenyiapkan fotocopydari LK 11.1

- Tujuan dari form iniadalah untuk melihatapakah seorangpeserta PKHmemenuhi kriteriauntuk dimaksukkansebagai peserta PKH.Selain itu bilamanapeserta memenuhikriteria dan layakmaka datanya harusdicek kembali apakahsudah sesuai dengandata yangsebenanrnya

Page 265: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 265

2 kelompok untukmenyajikan hasildiskusi

’ - Fasilitator memberikantanggapan atas hasildiskusi pengisian formyang dilakukan olehkelompok peserta danmelurusakan manapengisian yang salahdan mana pengisianyang benar

- Peserta memperhatiandan menyimakpenjelasan darifasilitatotor

- Diskusi

5) Keyword Kriteria peserta PKH Pemahaman peserta terhadap setiap variabel

c. Sesi 3 : Identifikasi RTSM (90’)

1) Deskripsi SingkatSesi ini mempraktikkan tata cara identifikasi RTSM.

2) Indikator Keberhasilana) Peserta mampu mengenal setiap item variabel yang ada pada Lembar Kerja

11.2b) Peserta mampu mengisi Lembar Kerja 11.2 secara baik dan benarc) Peserta mampu menerapkan pengisian Lembar Kerja 11.2 sesuai dengan

peruntukannya.

3) Materia) Bahan bacaan 11.1: Pedoman Praklek Belajar Lapangan (PBL)b) Lembar Kerja 11.2

4) Proses Pembelajarana) Penjelasan pengisian form pada lembar kerja 11.2b) Latihan pengisian form pada lembar kerja 11.2c) Penyajian isian form pada lembar kerja 11.2

PerananNo

TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit) Fasilitator PesertaMetoda

Catatan BagiFasilitator

1 2 3 4 5 6 71 Penjelasan Form

LK 11.2’ - Fasilitator menjelaskan

tujuan form danmenjelaskan semuavariabel-variabel yangada dalam Form LK11.2.

- Peserta memperhatiandan menyimakpenjelasan darifasilitator secarasungguh-sungguh

- Penjelasan- Ceramah

- Dalam proses inifasilitator terlebihdahulu telahmenyiapkan fotocopydari LK 11.2

- Tujuan dari form ini

Page 266: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 266

- Fasilitator membagipeserta ke dalam 3kelompok

- Peserta membentuk 3kelompok sesuaidengan petunjukfasilitator

- Ceramah

- Peserta mengisi FormLK 11.2 secara subkelompok yang terdiridari 2 orang danlangsung ke RTSMtetapi tetap beradadalam kelompok

- Diskusi

2 Pengisian Form LK11.2 langsungkepada RTSM

- Fasilitator memintapeserta untuk mengisiform LK 11.2 langsungkepada kepada RTSMsesuai dengan petunjukpengisian yang sudahdijelasakan

- Peserta mengkomfilasihasil identifikasi subkelompok menjadikelompok yang lebihbesar (3 kelompok)

- Diskusi

- Fasilitator memintakelompok pesertasecara acak terdiri dari2 kelompok untukmenyajikan hasilpengumpulan datalapangan

- Peserta memaparkanhasil diskusi secarasungguhn-sungguh

- Diskusi dantanyakjawab

3 Penyajian FormLK 11.2 hasillapangan

- Fasilitator memberikantanggapan atas hasildiskusi pengisian formyang dilakukan olehkelompok peserta danmelurusakan manapengisian yang salahdan mana pengisianyang benar

- Peserta memperhatiandan menyimakpenjelasan darifasilitatotor

- Diskusi

adalah untuk melihatapakah seorangpeserta PKHmemenuhi kriteriauntuk dimaksukkansebagai peserta PKH.Selain itu bilamanapeserta memenuhikriteria dan layakmaka datanya harusdicek kembali apakahsudah sesuai dengandata yangsebenanrnya

5) Keyword Kriteria peserta PKH Pemahaman peserta terhadap setiap variabel

d. Sesi 4 : Praktek Pertemuan awal (validasi, verifikasi, pemutahiran) (180’)

1) Deskripsi SingkatSesi ini mempraktikkan tata cara praktik pertemuan awal bagi calon peserta PKH.

2) Indikator Keberhasilana) Peserta mampu mengenal dan mengisi setiap item atau variabel yang ada

pada Form LK 11.3b) Peserta mampu mengadakan dan mengorganisir pertemuan awal secara baikc) Peserta mampu menerapakan pengisian Form LK 11.3 kepada RTSM

Page 267: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 267

3) Materia) Bahan bacaan 11.1: Pedoman Praklek Belajar Lapangan (PBL)b) Lembar Kerja 11.3

4) Proses Pembelajarana) Perkenalan peserta diklat dengan RTSMb) Penyampaian tujuan pertemuanc) Validari, verifikasi dan pemutahiran data setelah penyampaian tujuan

dilakukand) Penilaian fasilitator

PerananNo

TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit) Peserta RTSMMetoda

Catatan BagiFasilitator

1 2 3 4 5 6 71 Perkenalan

Peserta Diklatdengan RTSM

’ - Peserta diklatmemperkenalkankelompoknya kepadaRTSM yang hadirsecara 1 persatu

- RTSM memperhatikandan menyimak prosesyang ada

- Ceramah

2 Penyampaiantujuan pertemuan

’ - Peserta menyampaikantujuan pertemuan awaldidakan kepada RTSMsecara mendalam

- Memberikan bimbinganmotivasi dalam rangkamerubah sikap mentasldan perilaku RTSM kearah yang lebih baik

- RTSM memperhatikandan menyimakpenjelasan yangdisampaikan

- Ceramah

- Peserta diklatmembentuk subkelompok untukmendampingi RTSM

- Mengikuti danmelakukan tindakansesuai dengan arahanpeserta diklat

- Ceramah

- Melakukan pengisianform D2.1, melakukanvalidasi, verifikasi danpemutahiran dataRTSM yang ada

- Mengikuti danmenjawab semuapertanyaan yangdisampaikan olehpesertya secara baikdan benar

- Ceramah

3 Validari, verifikasidan pemutahirandata setelahpenyampaiantujuan dilakukan

- Memintapenandatangankomitmen sebagiadampak dariketerlibatan sebagaipeserta PKH

- Menanda tangani formD2.1 secara sukarelatanpa paksaan apapun

- Ceramah

4 Mengahiripertemuan

’ - Peserta mengakhiripertemuan denganmengucapakan selamatdan sukses kepadaRTSM

- Peserta RTSMmengikuti secaraseksama proses yangada

- Ceramah

- Dalam proses inipeserta sdh mulaimemberikan motivasikepada pesertasehingga mau dengansungguh-sungguhterlibat sebagaipeserta PKH.

- Dalam proses inihendanya terlihatsuatu motivasi baruyang muncul daripeserta

- Dalampenandatangankomitmen, perlukembali untukditanyakan kepadapeserta apakahsudah memahamidan menyetujui apayang ditanda tangani

-

Page 268: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 268

5 PenilaianFasilitator

’ - Fasilitator memberikanpenilaian atas prosesyang ada mana yangharus diperbaiki danharus dihilangkan

- Peserta menyimak hasilpenilaian dankomentar fasilitatorsecara seksama

- Ceramah

5) Keyword Memahami isi setiap poin dan variabel yang ada dalam Form lembar kerja

(LK) 11.3 Validari, verifikasi dan pemutahiran data.

e. Sesi 5 : Implementasi Teknik Motivasi dan Komitmen (180’)

1) Deskripsi SingkatSesi ini mempraktikkan tata cara Implementasi Teknik Motivasi dan Komitmenbagi calon peserta PKH.

2) Indikator Keberhasilana) Peserta mampu mengenal setiap item variabel yang tersedia pada LK 11.2

dan 11.3b) Peserta mampu mengisi LK 11.2 dan 11.3 secara baik dan benarc) Peserta mampu menerapkan pengisian LK 11.2 dan 11.3, sesuai dengan

peruntukkannya.

3) Materia) Bahan bacaan 11.1: Pedoman Praklek Belajar Lapangan (PBL)b) Lembar Kerja 11.1, 11.2, dan 11.3

4) Proses Pembelajarana) Implementasi Teknik Motivasi dan Komitmenb) Pengenalan Form LK 11.1; LK 11.2; dan LK 11.3 kepada RTSMc) Penguatan oleh fasilitator

PerananNo

TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit) Peserta Diklat RTSMMetoda

Catatan BagiFasilitator

1 2 3 4 5 6 71 Implementasi

Teknik Motivasidan Komitmen

’ - Peserta diklatmelanjutkanpemberian teknikmotivasi dan komitmenkepada RTSM

- RTSM mengikuti danmenyimak penjelasandari peserta diklat

- Penjelasan - Hal yang pentingterlihat dalam prosesini adalah adanyapemahaman yangmendalam bagi RTSMtentang apa yang

Page 269: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 269

2 Pengenalan FormLK 11.1; LK 11.2;dan LK 11.3kepada RTSM

’ - Peserta diklatmemperkenalkan FormLK 11.1, LK 11.2; dan LK11.3 kepada RTSMkepada RTSM untukmenggugah hati danpemikiran RTSMtentang apa yang harusdan kewajiban yangharus dilakukan olehRTSM

- RTSM mengikuti danmenyimak penjelasandari peserta diklat

- Penjelasan

3 Penguatan olehFasilitator

’ - Fasilitator memberikankomentar ataupenguatan atas prosesyang terjadi danpeserta menyimaksecara sungguh-sungguh

- RTSM mengikuti danmenyimak penjelasandari peserta diklat

- Penjelasan

menjadi Hak danKewajiban RTSMsebagai peserta PKH

5) Keyword Motivasi dan Komitmen Hak dan Kewajiban

f. Sesi 6 : Penyusunan Laporan (165’)

1) Deskripsi SingkatSesi ini berisi kegiatan pasca di lapangan dengan kegiatan penulisan hasil PBLdalam bentuk laporan.

2) Indikator Keberhasilana) Peserta mampu membuat pencatatan tentang semua proses pelaksanaan

PBLb) Peserta mampu menyusun laporan hasil PBL secara baik

3) Materia) Bahan bacaan 11.1: Pedoman Praklek Belajar Lapangan (PBL)b) Lembar Kerja 11.4

4) Proses Pembelajarana) Diskusi penyusunan laporanb) Penguatan oleh fasilitator

Page 270: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 270

PerananNo

TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit) Fasilitator PesertaMetoda

Catatan BagiFasilitator

1 2 3 4 5 6 7Diskusipenyusunanlaporan

’ - Setelah kembali dariPBL, fasilitatormengarahkan danmenjelaskan tugasyang harus dilakukanpeserta yaitumelakukan diskusikelompok untukmembahas hasil-hasildan temuan PBL

- Peserta mengadakandiskusi kelompoksesuai penjelasan danarahan fasilitator

Diskusi1

’ - Fasilitator memonitorpelaksanaan diskusipeserta danmemberikan penilaianterhadap proses diskusiyang ada

- Peserta melakukandiskusi secara sungguh-sungguh

Diskusi

2. Penguatan olehFasilitator

’ - Fasilitator memberikankomentar danpenguatan atas hasildiskusi yang dilakukanoleh peserta

- Peserta diklatmemperhatikan danmenyimak secarasungguh-sungguhpenjelasan fasilitator

Ceramah

- Sistematika laporanhasil PBL memuatmateri seperti padaForm D5.1

- Dalam proses diskusiini diharapakan parapeserta diklatsemakin memahamiproses pengisiansemua Form, tujuanForm, dan carapengisian Form

- Ada beberapa poinpenting yang harusdibahas oleh Pesertadalam penyusunanlaporan ini, yaitu (1)Cara pengisian Formsecara lengkap,apaka ada yangkurang dimengertioleh peserta; (2) Hal-hal yang muncul dilapangan; (3)Kesimpulan apa yangdiperoleh darilapangan: (4) aparekomendasi yangdiusulkan. Poin iniharus terungkap daridiskusi yang ada.

5) Keyword Pengisian Form secara lengkap Kesimpulan dan Rekomendasi yang dihasilkan

g. Sesi 7 : Pemaparan Hasil Laporan (90’)

1) Deskripsi SingkatSesi ini berisi kegiatan penyajian laporan hasil PBL dengan berbagai perbaikandan penyempurnaan laporan, sesuai dengan saran dan masukan dari pesertalainnya.

2) Indikator Keberhasilana) Peserta mampu menyajikan Laporan hasil PBL secara baikb) Peserta mampu melihat suatu kekurangan dan kelebihan dari laporan yang

dibuat

Page 271: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 271

c) Peserta dapat memperbaiki laporan sesuai dengan saran-saran dari pesertayang lain

3) Materia) Bahan bacaan 11.1: Pedoman Praklek Belajar Lapangan (PBL)b) Lembar Kerja 11.5

4) Proses Pembelajarana) Penjelasan paparanb) Penyajian hasil laporanc) Penguatan oleh fasilitatord) Pertanyaan dan tanggapan

PerananNo

TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit) Fasilitator PesertaMetoda

Catatan BagiFasilitator

1 2 3 4 5 6 71 Penjelasan

Pemaparan’ - Fasilitator menjelaskan

dan mengarahakanproses penyajianlaporan dari masing-masing kelompok yangterkait dengan waktupenyajian, tanggapandan komentar daripeserta yang lain

- Peserta memperhatikandan menyimak secarasungguh-sungguh

- ceramah

- Salah satu kelompokmaju untuk penyajian /pemaparan (Ketua danSekretatis)

- Peserta yang lainnyamemperhatikan danmenyimak dengansungguh-sungguhpenyajian yangberlangsung

- Diskusi

- Setelah kelompokpertama selesaimenyajikan,selanjutnya paramoderatormemberikankesempatan kepadapeserta kelompok lainuntuk bertanya danmemberikan komentar,

- Diskusi

2 Penyajian HasilLaporan

’’’

- Fasilitator memita salahsatu kelompok untukmenyajikan hasildisksui

- Proses seperti iniberlangsung hinggasemua kelompokselesai menyajikanhasil laporan yangdisusun

- Diskusi

- Dalam proses inifasilitator terlebihdahulu harusmenegaskanbeberapa hal yangterkait dengan: (1)waktu penyajian/pemaparan; (2)waktu bertanya/memberikantanggapan.Pengaturan inidisesuaikan denganwaktu yang tersedia

- Selain itupemahamanterhadap pengisianForm perlumendapat perhatian

- Mekanime penyajian :untuk penyajiankelompok 1,moderator darikelompok 2,penyajian kelompok2 moderator darikelompok 3 danseterusnya.

Page 272: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 272

3 Penguatan olehFasilitator

’ Setelah semuapenyajian selesaidilakukan, selanjutnyafasilitator memberikantanggapan dankomentar terhadapsemua hasil diskusisecara berkelompokuntuk memberikanpemahaman yangmendalam bagikelompok mana yangharus diikuti dan tidakdiikuti

- Peserta memperhatikandan menyimak secarasungguh-sungguh

- Ceramah

4 Pertanyaan danTanggapan

’ Fasilitator membukakesempatan untukbertanya kepadapeserta bila ada yangkurang dipahami

- Peserta mengajukanpertanyaan dankomentasi

- Tanya jawab

5) Keyword Pendalaman pemahaman tentang Form yang ada Penerapan Form dilapangan

g. Sesi 8 : Pengakhiran (10’)

1) Deskripsi SingkatSesi ini berisi kegiatan penyajian laporan hasil PBL dengan berbagai perbaikandan penyempurnaan laporan, sesuai dengan saran dan masukan dari pesertalainnya.

2) Indikator Keberhasilana) Ada kesimpulan akhir yang disampaikan oleh fasilitator dan menjadi

pegangan kunci pesertab) Adanya indikator untuk mengetahu bagaimana penguasaan peserta terhadap

materi yang disampaikan

3) Materia) Bahan bacaan 11.1: Pedoman Praklek Belajar Lapangan (PBL)b) Lembar Kerja 11.5

4) Proses Pembelajarana) Kesimpulanb) Evaluasic) Penutup

Page 273: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 273

PerananNo

TahapanPembelajaran

Waktu(dlm

menit) Fasilitator PesertaMetoda

Catatan BagiFasilitator

1 2 3 4 5 6 71 Kesimpulan ’ - Fasilitator

menyampaikankesimpulan atau kata-kata kunci tentangsubstansi materi yangdisampaikan

- Meperhatikan danmenyimak penjelasanyang disampaikanfasilitator

- Ceramah

2 Evaluasi ’ - Melakukan evaluasiterhadap pesertasesuai LK D7.2

- Mengikuti danmelaksanakan apa yangdiinstruksikan olehfasilitator

- Ceramah- Tanyak

jawab

3 Penutup ’ - Mengucapakan salamdan terima kasih ataspartispasi, keseriusanpeserta dalammengikuti prosesbelajar mengajar

- Menyalami semuapeserta yang adasecara berkelilingseraya mengucapkansukses

- Menerima danmengucapakan salamkepada fasilitar atasilmu yang diberikan

- Menyalami fasilitatordan tersenyum

- Ceramah- Tanyak

jawab

- Penekanan pada sub-sub materi yangdianggap penting

6) Keyword Kata kunci Bagaimana tingkat keberhasilan peserta

Page 274: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 274

BAHAN BACAAN 11.1PEDOMAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL)

A. LATAR BELAKANG1. Praklek belajar di lapangan merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam program

pendidikan dan latihan (DIKLAT) melalui Praklek Belajar Lapangan (PBL) bagi peserta diklatsecara langsung guna melatih diri dengan menerapkan berbagai pengetahuan yang diperlukanselama diklat, sehingga dapat terampil dalam menerapkannya. Dengan kata lain secarakomprehensif praktek belajar di lapangan merupakan penerapan seluruh matode yangdiperoleh selama pelatihan.

2. Praktek belajar di lapangan diarahkan pada kegiatan identifikasi RTSM, implementasi teknikmotivasi dan komitmen, praktek pertemuan awal (validasi, verifikasi, pemutahiran) danpenyusunan laporan. Arah kegiatan praktek belajar di lapangan ini diselaraskan dengan butir-butir kegiatan petugas pendamping PKH.

B. KOMPETENSI DASAR1. Kompetensi Dasar

Setelah mengikuti kegiatan PBL ini, peserta diklat dapat meningkat pemahaman,kemampuan dan keterampilannya dalam melaknsakan identifikasi RTSM, implementasi teknikmotivasi dan komitmen, praktek pertemuan awal (validasi, verifikasi, pemutahiran) danpenyusunan laporan yang selanjutnya dapat digunakan untuk proses pendampingan.

2. Indikator KeberhasilanSetelah mengikuti PBL peserta diklat diharapkan mampu:a. Melakukan pengumpulan data dan informasi tentang RTSMb. Melakukan pengembangan teknik motivasi dan komitmen RTSMc. Melakukan kegiatan pertemuan awal secara benar.d. Mampu menyusun laporan pelaksanaan kegiata

C. POKOK BAHASAN1. TOT

a. Penjelasan Pengisian Form D1-D5b. Identifikasi RTSMc. Praktek Pertemuan awal (validasi, verifikasi, pemutahiran)d. Implementasi Teknik Motivasi dan Komitmene. Penyusunan Laporanf. Pemaparan hasil laporan

Page 275: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 275

2. Pendamping PKH (Balai)a. Identifikasi RTSMb. Praktek Pertemuan awal (validasi, verifikasi, pemutahiran)c. Implementasi Teknik Motivasi dan Komitmend. Penyusunan Laporane. Pemaparan hasil laporan

D. METODE1. Praktek Belajar Lapangan2. Pengumpulan data melalui observasi dan wawancara3. Simulasi4. Role playing5. Diskusi dan Seminar

E. MEDIA1. Masyarakat kota/desa dalam wilayah geografis setingkat Desa/Keluarahan2. Temu warga / tokoh masyarakat3. Seminar

F. MATERI PBLPraktek belajar lapangan merupakan kegiatan terstruktur dalam rangka peningkatkanketerampilan pendamping PKH. Lapangan yang dijadikan lokasi belajar berupa wilayahadministratif setingkat Desa / Keluarahan. Peserta pelatihan melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:1. Identifikasi RTSM2. Praktek Pertemuan awal (validasi, verifikasi, pemutahiran)3. Implementasi Teknik Motivasi dan Komitmen4. Penyusunan Laporan5. Pemaparan hasil laporan

G. PROSES PBL1. Fasilitator menjelaskan kegiatan PBL.2. Fasilitator membimbing penyusunan instrumen yang akan digunakan untuk kegiatan PBL

untuk dapat digunakan dalam rangka identifikasi RTSM, implementasi teknik motivasi dankomitmen, praktek pertemuan awal (validasi, verifikasi, pemutahiran) dan penyusunan laporan.

3. Fasilitator mempersiapkan lokasi kunjungan lapangan.4. Fasilitator mensupervisi peserta dalam kegiatan PBL (identifikasi RTSM, implementasi teknik

motivasi dan komitmen, praktek pertemuan awal (validasi, verifikasi, pemutahiran) danpenyusunan laporan) sejak awal hingga akhir.

5. Fasilitator mensupervisi peserta pelatihan dalam penyusunan laporan dan pelaksanaanseminar PBL.

Page 276: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 276

H. PELAKSANAAN

1. Persiapan Pelaksanaana. Pelaksanaan Advance

1) Penentuan lokasi atau lembaga yang akan dijadikan lokasi PBL2) Peninjauan lokasi untuk melihat kelayakan lokasi3) Membicarakan berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan PBL,

meliputi: penerimaan, administrasi, akomodasi, komsumsi, transportasi danlain-lain.

b. Penjelasan PBL1) Penjelasan PBL perlu dilakukan lebih awal agar tercipta kesiapan peserta

dalam melaksanakan PBL.2) Penjelasan ini disampaikan atas hasil kunjungan persiapan Team Advance

yang sudah melakukan pejajakan sebelumnya.3) Penjelasan PBL kepada peserta:

a) Sebelum pelaksanaan PBL, peserta terlebih dahulu diberikan penjelasanawal dalam kaitannya dengan substansi dan teknis pelaksanaan

b) Pembentukan Kelompok, agar pelaksanaan PBL lebih efektif dan efesienmaka peserta yang mengikuti PBL dibagi dalam 3 kelompok besar,masing-masing kelompok minimal 10 orang.

2. Tahap Pelaksanaana. Penerimaan di lokasi PBL oleh pihak yang berwewenang setempat, penyampaian

maksud dan tujuan kegiatan PBLb. Identifikasi masalah RTSM (di lakukan melalui tanya jawab-diskusi ) tentang:

1) Identifikasi RTSM dan permasalahannya2) Dilakukan kunjungan lapangan untuk melihat secara langsung kondisi RTSM

yang sebenarnya.3) Implementasi teknik motivasi dan komitmen, praktek pertemuan awal

(validasi, verifikasi, pemutahiran) dilakukan pada saat kunjungan lapangan.c. Dalam pelaksanaan PBL selain aparat desa, perlu menghadirkan semua

stakeholder yang terkait PKH yang ada di desa (Pendidikan, Kesehatan, PT Pos,Pendamping, Operator, UPPKH Daerah Kabupaten/Kota, dan Korwil)

d. Pelaksanaan PBL1) Pelaksanaan PBL dan pelaporan hasil PBL dilakukan secara berkelompok.2) Waktu pemberangkatan peserta sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan

panitia.3) Penerimaan peserta PBL di lokasi oleh pengurus/tokoh masyarakat dan

Pendamping PKH yang sudah ada.4) Melakukan tanyak jawab dengan RTSM, pengurus/ tokoh masyarakat5) Melakukan diskusi sesuai kelompok untuk menganalisis hasil wawancara dan

observasi yang dilakukan

Page 277: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 277

6) Melakukan praktek pertemuan awal (validasi, verifikasi, pemutahiran) danimplementasi teknik motivasi dan komitmen,

7) Menyusun laporan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan8) Pemaparan (seminar) hasil pelaksanaan PBL secara kelompok.

3. Tahap Pembahasan dan Penyusunan Laporana. Setelah kembali ketempat penginapan, masing-masing kelompok membahas atau

mendiskusikan hasil PBL yang dilakukan.b. Menyusun laporan hasil PBL seperti dalam sistematika yang tersedia.c. Laporan kelompok di tulis dalam bentuk pointer-pointer namun dapat menjelaskan

permasalahan yang adad. Melaksanakan seminar hasil PBLe. Perbaikan hasil seminar PBL.f. Sistematika Laporan PBL

1) Setelah Pelaksanaan PBL, masing-masing kelompok membuat laporan PBL2) Susunan Laporan terdiri dari:

a) Pendahuluanb) Identifikasi RTSMc) Pelaksanaan Pertemuan Awald) Pelaksanaan Teknik Motivasi dan Komitmene) Hambatan dalam pelaksanaan PKHf) Kesimpulan dan rekomendasi

3) Laporan diketik dengan spasi 1 ½ dengan jumlah halaman sesuai kebutuhan4) Menggunakan ukuran A4.

I. EVALUASI KEDIKLATAN1. Evaluasi dilakukan untuk menelaah ketercapaian tujuan pembelajaran yang dilakukan

dengan observasi terhadap peserta pelatihan.2. Aspek-aspek yang diobservasi meliputi:

a. Kemampuan peserta pelatihan dalam melakukan identifikasi RTSMb. Kemampuan peserta diklat dalam melakukan tanyak jawab dalam termu warga.c. Kemampuan peserta diklat dalam mengorganisasikan pelaksanaan Pertemuan Awald. Kemampuan peserta diklat dalam mengembangkan teknik motivasi dan komitmen

RTSMe. Kemampuan peserta diklat dalam menyusun dan menyajikan laporan PBL.

J. DAFTAR KEPUSTAKAANSeluruh modul Pelatihan yang ada.

Page 278: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 278

LEMBAR KERJA 11.1

IDENTIFIKASI RTSM

Page 279: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 279

Page 280: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 280

LEMBAR KERJA 11.2IMPLEMENTASI TEKNIK MOTIVASI DAN KOMITMEN

Verifikasi Pendidikan

Formulir verifikasi (P1) ketidakhadiran peserta didik peserta PKH

Formulir Ketidakhadiran Peserta didik Peserta PKH diFasilitas Pendidikan Formal / Non Formal

Tahun: ________

Gunakanpensil

DATA SATUAN PENDIDIKAN

Nama Sekolah :Kabupaten :Kecamatan :Kode pos :

1. Rekap hasil absensi peserta didik peserta PKH setiap bulan2. Hitamkan lingkaran pada kolom ketidakhadiran bagi peserta didik peserta PKH yang tidak memenuhi

kehadiran kurang dari 85% setiap bulannya

Page 281: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 281

Ketidakhadiran KurangDari 85%

Ketidakhadiran KurangDari 85%

Nama Siswa

Bulanke-1

Bulanke-2

Bulanke-3

Nama Siswa

Bulanke-1

Bulanke-2

Bulanke-3

Nama:Օ Օ Օ

Nama:Օ Օ Օ

Nama:Օ Օ Օ

Nama:Օ Օ Օ

Nama:Օ Օ Օ

Nama:Օ Օ Օ

Nama:Օ Օ Օ

Nama:Օ Օ Օ

Nama:Օ Օ Օ

Nama:Օ Օ Օ

............., Tanggal .........................200.....

Diketahui oleh: Diverifikasi oleh,

Kepala Sekolah Wali Kelas/Tutor

* Coret yang tidak perlu

Verifikasi Kesehatan

Page 282: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 282

Page 283: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 283

LEMBAR KERJA 11.3PRAKTEK PERTEMUAN AWAL

(VALIDASI, VERIFIKASI, PEMUTAHIRAN)

Page 284: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 284

Page 285: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 285

Page 286: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 286

Formulir Pengaduan Peserta PKH

Page 287: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 287

Formulir Pengaduan Non Peserta PKH

Page 288: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 288

LEMBAR KERJA 11.4PENYUSUNAN LAPORAN

Sistematika Laporan PBL

I. Pendahuluan

II. Identifikasi RTSM

III. Pelaksanaan Pertemuan Awal

IV. Pelaksanaan Teknik Motivasi dan Komitmen

V. Hambatan dalam pelaksanaan PKH

VI. Kesimpulan dan rekomendasi

(Diketik dengan spasi 1 ½ dengan jumlah halaman sesuai kebutuhan, menggunakan kertas

ukuran A4).

Page 289: MODUL.PKH-2012.-(BagiPendamping.19Aprili2012)

MODUL PROGRAM KELUARGA HARAPAN – DIKLAT PENDAMPING PKH 2012 289

Lembar Kerja 11.5Pemaparan hasil laporan)