Module turning lm 250 ok
-
Upload
cruz-arwan -
Category
Education
-
view
174 -
download
14
Transcript of Module turning lm 250 ok
MODUL MENGOPERASIKAN
MESIN CNC TURNINGLM 250
SARWANTO,S.Pd.TSMK NEGERI 1 NANGGULAN
C N C TURNING
CNC ( Computer Numerically Controlled ) merupakan mesin yang di Control / di kendalikan oleh komputer dengan menggunakan bahasa numerik
TURNING Mesin CNC dengan sistem gerakan terdiri dari 2
axis (2 sumbu ) yaitu Z axis untuk gerakan memanjang sejajar Spindel/benda kerja dan X axis untuk gerakan melintang Spindel/benda kerja.
KEUNGGULAN CNC DARI MESIN KONVENSIONAL
1. Ketelitian (accurate)2. ketepatan (precision)3. Fleksibilitas4. Kapasitas produksi.
KOORDINAT PADA MESIN CNC LATHE
• System koordinat pada mesin CNC Lathe terdapat 2 sumbu, sumbu X dan sumbu Z
• Sumbu X : sumbu yang tegak lurus dengan spindle mesin.
• Sumbu Z : sumbu yang sejajar dengan spindle mesin.
X
Z
CARA KERJA MESIN CNC.• Mesin CNC digerakan oleh motor yang
dikendalikan oleh Drive yang dikontrol dengan PLC pada Control panel, dan diatur dengan Parameter.
Mengeset dan program mesin NC/CNC
Kompetensi Dasar :
1.Memahami intruksi kerja2.Memasang fixture dan perlengkapan3.Melakukan pemeriksaan awal4.Melakukan pengaturan mesin5.Mengintruksi operator mesin6.Mengganti tool yang rusak
INSTRUKSI KERJA
• Instruksi kerja adalah perintah kerja yang disusun secara berurutan untuk memandu pelaksanaan suatu pekerjaan
INSTRUKSI OPERASI MESIN
INSTRUKSI KERJA MESIN CNC
1) Masukkan program CNC mesin bubut• Memasukkan program CNC sederhana untuk mesin bubut
CNC dilakukan pemasukan secara manual, yaitu langsung dituliskan pada mesin menggunakan tombol-tombol pemasukan program.
2) Periksa kemungkinan terjadi kesalahan ketik dan kesalahan format/
• bahasa pemrograman Pemeriksaan kesalahan ketik, format dan bahasa pemrograman dilakukan dengan tes jalan program.
3) Periksa arah gerakan dan tipe gerakan pahat• Pemeriksaan arah dan tipe gerakan pahat dilkukan dengan
uji Lintasan pahat. Pasang pentograf untuk mengetahui/mendeteksi lintasan pahat.
4) Pasang benda kerja• Pemasangan benda kerja dilakukan sesuai
standar pemasangan dan mengikuti tata letak yang telah ditetapkan. Perhatikan titik atau bidang datum pemasangan benda kerja.
5) Tempatkan pahat pada posisi awal jalan• Penempatan pahat pada posisi awal jalan harus
sesuai dengan jarak yang ditetapkan 6) Jalankan program• Gerakan pahat selama program jalan harur terus
diperhatikan dan segera hentikan jalan program dengan menekan tombol pause jika ada hal yang mengkhawatirkan atau emergency kalau akan terjadi bahaya
Pemeriksaan Awal
Pemeriksaan awal adalah suatu kegiatan memeriksa, mengecek, meneliti perlengkapan, kondisi kerja perlengkapan yang berkaitan dengan pengoperasian mesin CNC, sebelum mesin CNC tersebut dijalankan dengan program CNC.
Tujuan Pemeriksaan Awal
1.Mendeteksi secara dini hal-hal yang dapat menyebabkan pengoperasian mesin CNC mengalami gangguan
2.Mencegah terjadinya kesalahan yang dapat menyebabkan kegagalan proses dan produk
3.Mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan akibat kelalaian kerja oleh operator
4.Sebagai standar operasi untuk memberikan rasa aman dan jaminan keselamatan pengoperasian mesin
Sasaran Pemeriksaan Awal1.Posisi pencekaman, teknik pencekaman, dan
kekuatan dalam pencekaman benda kerja berdasarkan standar yang ditetapkan
2. Posisi alat potong pada awal jalan.3.Jalan atau lintasan yang dilalui alat potong
relatif terhadap benda kerja. Lintasan yang dilalui alat potong tidak boleh menabrak benda kerja, atau kemungkinan menyayat dengan ketebalan yang melebihi spesifikasi teknis alat potong atau mesin CNC yang digunakan. Lintasan gerak alat potong ini mengikuti bentuk (kontur) benda kerja
LANGKAH MENGOPERASIKAN MESIN
1.Memasukkan program secara manual Masukkan program CNC sederhana secara
manual dapat di ketikan langsung pada layar atau ditransfer dari komputer
2.Lakukan edit program periksa hasil ketikan program, jika terjadi
kesalahan ketik, perbaiki penulisan sesuai dengan program yang dibuat
3. Uji Jalan Program Uji jalan program adalah perintah membaca dan
menjalankan program CNC tanpa gerakan tool dan poros spindle. Dengan Uji jalan program dapat diketahui beberapa jenis kesalahan program, diantaranya:
a.Kesalahan bahasa, format pemrograman, dan matematis
b.Kesalahan tulis (ketik) dalam pemasukan data secara manual
c.Kesalahan pembacaan pada pemasukan data melalui media penyimpan data atau melalui kabel.
4. Uji lintasan pisau/alat potong Uji lintasan pisau/alat potong dilakukan dengan
menjalankan program CNC tanpa benda kerja (dry-run), pisau bergerak pada daerah operasi mesin yang kosong (tidak ada benda kerja) sehingga terhindar dari kemungkinan menabrak benda kerja, perlengkapan cekam, atau peralatan lainnya. Untuk mendeteksi lintasan alat potong relatif digunakan alat gambar (pentograf). Dengan uji lintasan pisau dapat dideteksi:
a. Kesalahan arah gerak pahatb. Kesalahan jenis gerak pahat, gerak pemakanan
(feeding) atau pemosisian.
5. Menjalankan program Menjalankan program pada mesin bubut CNC
dilakukan dengan standar dan persyaratan kerja tertentu yang ditetapkan, seperti pemasangan benda kerja, dan penempatan pahat pada posisi awal jalan program. Menjalankan program dilaksanakan setelah uji jalan program, uji lintasan pahat, dan uji konpensasi pahat dilakukan.
6. Analisis kesalahan produk Analisis kesalahan perlu dilakukan apabila terjadi
penyimpangan kualitas produk dari standar yang ditetapkan. Analisis dilakukan terhadap:
a. Kesalahan dimensi dan penyebabnyab. Kesalahan posisi dan penyebabnyac. Kesalahan kualitas permukaan dan penyebabnya
Prosedur menjalankan program CNC
1. Uji jalan program, untuk mengetahui: a. Kesalahan format dan bahasa pemrograman b. Kesalahan ketik saat pemasukan data secara manual c. Kesalahan pembacaan pada pemasukan data
melalui media penyimpan data atau melalui kabel2. Uji lintasan pisau/alat potong, untuk mengetahui: a. Kesalahan arah gerak pahat b. Kesalahan jenis gerak3. Uji data kompensasi pahat4. Menjalankan program5. Analisis kesalahan produk, meliputi a. Kesalahan dimensi
KESIMPULAN
1. Memasukkan program2. Uji jalan program3. Uji lintasan pahat4. Pemasangan benda kerja5. Penempatan pahat pada posisi awal jalan6. Menjalankan program
Urutan langkah mengoperasikan mesin CNC
Tujuan dilaksanakan pemeriksaan awal adalah:1. Mencegah terjadinya kesalahan2. Mencegah kemungkinan kegagalan produk3.Mencegah terjadinya tabrakan paahat dan
benda kerja
Fungsi instruksi kerja adalah: 1. Mengontrol proses 2.Panduan melaksanakan pekerjaan 3.Melacak urutan langkah jika terjadi kegagalan
produk
1. Uji jalan program2.Uji lintasan pahat3.Pemeriksaan pencekaman benda kerja
Jenis kegiatan yang termasuk pemeriksaan awal adalah:
Persyaratan Kerja
1. Persyaratan kualitas produk
2. Memasang benda kerja
3. Memasang alat potong
4. Memasang alat pencekam
5. Penggunaan perkakas potong
6. Menjalankan program CNC
Persyaratan kualitas produk
1. Ketepatan ukuran (dimensi)
2. Ketepatan posisi (kesejajaran, ketegaklurusan)
3. Kehalusan permukaan
Persyaratan memasang benda kerja
1. Pada alat cekam dipasang pembatas
2. Ukuran benda kerja dibuat seragam
3. Bagian yang dijepit dan yang bebas harus tertentu
ukurannya
4. Penempatan benda kerja harus tepat
Persyaratan memasang pahat bubut
1. Mata potong pahat harus
setinggi senter
2. Pahat sisi kanan dipasang dengan
sudut tidak lebih dari 90° dari
sumbu benda kerja
(Tim Fakultas Teknik UNY – 2004)
Persyaratan kerja perkakas cekam1. Bibir ragum yang diam harus sejajar dengan sumbu meja mesin
2. Bibir ragum harus tegak lurus dengan permukaan meja mesin
3. Bidang luncur bibir ragum harus sejajar dengan meja mesin
4. Bidang atas dan bidang samping bibir ragum harus tegak lurus
Persyaratan penggunaan perkakas potong
1. Ketebalan penyayatan (t)
2. Kecepatan asutan (F)
3. Kecepatan putaran (S)
4. Dimensi alat potong
Persyaratan menjalankan program
1. Cek kesalahan format bahasa
2. Cek kesalahan ketik
3. Cek kesalahan gerak
4. Cek kualitas produk
Jenis Pahat Bubut
Pahat sisi kanan Pahat Netral Pahat sisi kiri
(Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta – 2004)
Jenis Pahat Bubut
Pahat ulir
Pahat Alur
Pahat dalam
(Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta – 2004)
Cara memasang pahat pada revolver
(Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta – 2004)
Cara Memasang Pahat Bubut
Pahat luar dipasang setinggi senter
Untuk mengatur tinggi pahat digunakan plat penyisip
Pahat luar dijepit dengan bagian menonjol maksimum 13 mm
(Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta – 2004)
Pahat luar
Cara Memasang Pahat Bubut
Dipasang pada lubang pahat yang sesuai.
Ujung pahat dalam harus setinggi senter.
Untuk mengatur ketinggian pahat dalam gunakan benda kerja yang terpasang pada cekam.
(Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta – 2004)
Pahat dalam
MEMPROGRAM MESIN CNC
KOMPETENSI DASAR
1. Mengenal bagian-bagian program2. Menulis program3. Melakasanakan program4. Menguji coba program
PEMPROGRAMAN
Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun secara rinci tiap blok per blok untuk memberikan masukan mesin perkakas CNC tentang apa yang harus dikerjakan.
METODE ABSOLUTE• Adalah suatu metode pemrograman
dimana titik referensinya selalu tetap yaitu satu titik / tempat dijadikan referensi untuk semua ukuran berikutnya.
Metode Incremental Adalah suatu metode pemrograman
dimana titik referensinya selalu berubah, yaitu titik terakhir yang dituju menjadi titik referensi baru untuk ukuran berikutnya
ABSOLUTE DAN INCREMENTAL PROGRAM.
• Absolute dan Increment program pada proses pembuatan program ditulis dengan X, Z untuk Absolute, dan U, W untuk increment.
• Program Absolute : G01 X 200 Z50 ;• Program Increment : G01 U100 W-50 ;• Program Gabungan : G01 X200 W-50
atau G01 U100 Z50 ;
STRUKTUR PROGRAM• Program diawali dengan No program %XX
( nama file program ), • Untuk mengakhiri setiap blok program
digunakan ; ( Enter )%08 No programN0010 G50 X0 Z0 N0020 G1 X100 Z100 F200 Block programN0030 G2 U100 W50 R50 N0040 G0 X0 Z0 No blockN0050 G00 X100 Z100 WordN0060 T11 ;N0070 G1 X50 Z30 Kode akhir blockN0080 G0 X0 Z0 N0090 M30 ; Penutup program
BAHASA PROGRAM.
• Mesin NC secara otomatis bisa dioperasikan untuk melakukan proses penyayatan benda kerja dengan menggunakan bahasa pemograman yang terdiri dari :
G-CodeM-CodeAddress S, F, D
Dan yang lainnya yang akan dibahas di halaman lain.
KOORDINAT PROGRAM.• Koordinat ABSOLUT adalah koordinat yang
mempunyai kode X, Z jarak antara titik awal ( Zerro point ) dengan titik akhir.
• X adalah ukuran diameter dan Z ukuran panjang
Nilai koordinat pada titik poin B pada pegeseran dari titik A ketitik B adalah X50 Z70 ;
RELATIVE (Incremental) Koordinat adalah nilai jarak antara titik akhir dengan nilai tujuan akhir titik, mempunyai kode U dan W
Pergeseran dari titik A ketitik B pada increment program adalah : U-30 W-40 :
ALAMAT S ( SPINDLE )Pada proses pmograman Alamat S adalah alamat untuk
kecepatan spindle yang diinginkan.Format program : G97 M03 S900 atau M04 S...... Kecepatan spindle pada proses pemograman ini ada 2 kondisi
:1. Kecepatan spindle berdasarkan diameter ( semakin kecil
diameter semakin cepat dan semakin besar diameter semakin pelan spindle ) secara otomatis ( G96 ) .
2 .Kecepatan spindle tetap tidak berpengaruh dengan diameter ( G97 ) Format program : G96 S1200 : atau G97 S .... :
ALAMAT T ( TOOL ) .
• Pada proses pemograman untuk menentukan pahat yang digunakan menggunakan Alamat T.
• Format program : T□ □• Contoh : T12 (Tool pada toolpost nomor
1 dan tool offset pada T2)
FEEDING ( F-CODE ).
• Alamat F pada program berfungsi sebagai kecepatan sayat / feeding dan efektive pada Code G01, G02 dan G03 Cycle pada program.
Format program : G01 X…. Z…. F..... ;• Kecepatan sayat pada proses menggunakan
besaran mm / min.
M- CODE
G - CODE.
G-Code merupakan suatu perintah yang diikuti dengan 1~2 bit dibelakangnya. Format ; G . .
G00 / GERAK CEPAT TOOL.Format program ; G00 X (U)_ Z (W)_ ;Fungsi : untuk mengerakkan tool pada posisi
sumbu yang diinginkan dengan cepat (Tanpa pemakanan)
Contoh : Gerakan pahat dari A ke BG00 X18 Z0 ( absolute )G00 U52 W-30 ( incremental )G00 X18 W-30 ( campuran )G00 U52 Z0 ( campuran )
G01 / PENYAYATAN LURUS.Format program ; G01 X (U)_ Z (W)_ F... ;Fungsi : Penyayatan lurus dengan kecepatan
potong sesuai dengan feed yang kita inginkan.
Contoh : gerakan pemakanan dari A ke BG01 X45 Z-35. F500 ; ( Absolute )G01 U25 W-35; ( Incremental )G01 X45 W-35 ; ( Campuran )G01 U25 Z-35 ; ( Campuran )
G02, G03. / PEMBUATAN RADIUS
Format program ; G02 X (U)_ Z (W)_ I_ K_ F_ :Program dengan pusat koordinatG03 X (U)_ Z (W)_ I_ K_ F_ :Program dengan pusat koordinatG02 X (U)_ Z (W)_ R_ F_ :Program dengan radiusG03 X (U)_ Z (W)_ R_ F_ :Program dengan radius
G02 - Pembuatan radius searah jarum jam (CW)G03 - Pembuatan radius berlawananarah jarum
jam( CCW )
I DAN K
R :Besar radius (I : Nilai antara cycle centre dan titik awal radius pada diameter ( X ) K : Nilai antara titik nol material dengan jarak awal radius ( Z ) (
G90 - Inner/Outer Surface Turning Cycle.
Format program : G90 X (U)_ Z (W) – R_ F_X = Koordinat sumbu XZ = Koordinat sumbu ZU = Increment sumbu XW = Increment sumbu ZR = Perbedaan titik awal dan titik akhir dari
siklus ( tebal pemakanan ) pada pengerjaan tirus
G00 X47 Z62 : Posisi AG90 X40 Z-30 F100 : A B C DX35 : A B1 C1 D AX33 : A B2 C2 D A
G71 ( Outer Roughing Cycle.)
Format program :G71 X(U)_ I_ K_ L_ F_
G71 :Kode cycle roughing diameterX (U) :Koordinat awal pengerjaan dari diameter yang diinginkanI :Tebal sayat pada diameter yang diinginkanK :Nilai jarak perpindahan setelah selesai sayatL :Jumlah block pada finish cycleF :Feed rate
Contoh program :%04G00 X200 Z10 M3 S800 ( kecepatan spindle 800 rev/min )G71 X0 I4 K2.5 L5 F100 ( tebal sayatan 4mm sekali sayat )G00 X40 S1200 ( Posisi awal )G01 Z-30 F10 ( a – b )X60 W-30 ( b – c )W-20 ( c – d )X100 W-10 ( d – e )G00 X200 Z40M05M30 : ( end program )
G33 ( Thread Cutting )
Format program ; G33 X (U)_ Z (W)_ P (E)_ K_ I_ P = Ulir metricE = Ulir InchiK = Jarak akhir ulirI = Pergerakan pada X (diameter). I = 2 x K, jika
nilai I tidak di masukkan akan membentuk sudut 450
N0000 G00 X25 Z5 : Mendekati benda kerjaN0010 G01 X23.5 F100 : Tebal pemakanan 1,5 mmN0020 G33 Z-50 P2 K2.5 : Pemakanan ulir pertamaN0030 G00 X26N0040 Z5 : Kembali ke titik awalN0050 G01 X22.5 : Tebal pemakanan kedua 1 mmN0060 G33 Z-50 P2 K2.5 : Pemakanan ulir ke duaN0070 G00 X26N0080 Z5 : Kembali ke titik awal
MENGOPERASIKAN MESIN CNC
KOMPETENSI DASAR
1. Menjalankan instruksi kerja2. Melakukan pemeriksaan awal3. Mengoperasikan mesin CNC4. Melakukan pengawasan
CONTROL GSK 928TE II
Monitor
Tombol Edit
Tampilan Menu
Panel Pengoperasian Mesin
FUNGSI TOMBOL
TOMBOL NAMA FUNGSI
EDITUntuk memasukkan program
Automatic Program jalan
Machine Zero Sumbu X0
Machine Zero Sumbu Z0
MPG (Manual Pulse Generator)
Memindah tool manual (dg overide)
JOGTool bergerak manual
TOMBOL NAMA FUNGSI
penggerak manual
Menggerakkan tool kearah yg diinginkan
Control spindel manual
Spindel memutar Cw dan Ccw
Coolant Control Pendingin
Tool Tool change manual
Run/Cycle start
Tombol start untuk program jalan
PauseTombol berhenti sesaat
Offset Setting tool
FUNGSI TOMBOL EDITTOMBOL NAMA FUNGSI
Tombol reset Stop program yang sedang jalan
Tombol input Memasukkan perintah
Tombol Enter Untuk mengakhiri block pada program
Tombol delete Untuk menghapus program
Tombol cancel Untuk membatalkan perintah
Alter/Rewrite Untuk mengganti kode pada program
TOMBOL NAMA FUNGSITombol page up dan page down
Untuk memindahkan halaman (tampilan)
Tombol step up dan step down
Kursor naik turun pada program per karakter
Tombol Single Menjalankan program per blok
MENGHIDUPKAN MESIN1. Nyalakan saklar utama2. Lepaskan/release tombol emergency
(putar searah jarum jam)3. Putar kunci kearah ON4. Tekan tombol resset 5. Tekan tombol Start
1. Tekan tombol emergency
2. Putar kunci keposisi OFF
3. Matikan saklar utama
MEMATIKAN MESIN
MENGENDALIKAN MESIN SECARA MANUAL
–Tekan tombol JOG
–Tekan tombol –Z, Z+, -X, X+ sesuai tujuan yang di kehendaki
MENGENDAL IKAN MESINDENGAN MPG (Manual Pulse Generator)
– Tekan tombol X MPG untuk menggerakkan sumbu X dan Z MPG untuk menggerakkan sumbu Z
– Putar MPG sesuai dengan yang dikehendaki
TITIK MENUJU REFERENSI–Tekan tombol Machine Zero X
–Tekan tombol Machine Zero Z
–Mesin akan bergerak menuju titik referensi poin mesin (menunjukkan angka X 00 dan Z00 )
MEMANGGIL / MEMBUKA PROGRAM1. Tekan tombol Edit
2. Tekan tombol input
3. Ketik nomor program yang akan di panggilmisal :% 04
4. Tekan tombol Enter
MEMBUAT PROGRAM BARU1. Tekan tombol Edit
2. Tekan tombol input
3. Ketik nomor program barumisal : %05
4. Tekan tombol Enter
MENGHAPUS PROGRAM1. Tekan tombol Edit
2. Tekan tombol input
3. Ketik nomor program yang akan di hapusmisal ; %04
4. Tekan tombol delete5. Kemudian muncul Confirm? Lalu tekan ENTER
SETTING OFFSET TOOL SUMBU Z1. Panggil tool yang diinginkan
2. Tekan tombol manual
3. Putar spindel dengan menekan atau M04 lalu Enter
4. Geser tool sehingga menyentuh face benda kerja, lakukan facing secara manual
5. Tanpa merubah sumbu Z kemudian tekan tombol K/N
6. Masukan Z = 0, T. ....7. Tekan tombol Enter
SETTING OFFSET TOOL SUMBU X1. Panggil tool yang diinginkan
2. Tekan tombol manual
3. Putar spindel dengan menekan
4. Geser tool menyentuh diameter bahan terbesar5. Ukur diameter menggunakan jangka sorong6. Tekan tombol IP, masukan nilai X.(hasil
pengukuran) , T.(menyimpan ofsett Tool No)7. tombol Enter
ANALISIS KESALAHAN PRODUKANALISIS KESALAHAN PRODUK
Analisis kesalahan dilakukan apabila terjadi penyimpangan kualitas produk dari standar yang ditetapkan. Analisis dilakukan terhadap:
1. Kesalahan dimensi dan penyebabnya
2. Kesalahan posisi dan penyebabnya
3. Kesalahan kualitas permukaan dan penyebabnya.