Module turning lm 250 ok

80
MODUL MENGOPERASIKAN MESIN CNC TURNING LM 250 SARWANTO,S.Pd.T SMK NEGERI 1 NANGGULAN

Transcript of Module turning lm 250 ok

Page 1: Module turning lm 250 ok

MODUL MENGOPERASIKAN

MESIN CNC TURNINGLM 250

SARWANTO,S.Pd.TSMK NEGERI 1 NANGGULAN

Page 2: Module turning lm 250 ok

C N C TURNING

CNC ( Computer Numerically Controlled ) merupakan mesin yang di Control / di kendalikan oleh komputer dengan menggunakan bahasa numerik

TURNING Mesin CNC dengan sistem gerakan terdiri dari 2

axis (2 sumbu ) yaitu Z axis untuk gerakan memanjang sejajar Spindel/benda kerja dan X axis untuk gerakan melintang Spindel/benda kerja.

Page 3: Module turning lm 250 ok

KEUNGGULAN CNC DARI MESIN KONVENSIONAL

1. Ketelitian (accurate)2. ketepatan (precision)3. Fleksibilitas4. Kapasitas produksi.

Page 4: Module turning lm 250 ok

KOORDINAT PADA MESIN CNC LATHE

• System koordinat pada mesin CNC Lathe terdapat 2 sumbu, sumbu X dan sumbu Z

• Sumbu X : sumbu yang tegak lurus dengan spindle mesin.

• Sumbu Z : sumbu yang sejajar dengan spindle mesin.

X

Z

Page 5: Module turning lm 250 ok

CARA KERJA MESIN CNC.• Mesin CNC digerakan oleh motor yang

dikendalikan oleh Drive yang dikontrol dengan PLC pada Control panel, dan diatur dengan Parameter.

Page 6: Module turning lm 250 ok

Mengeset dan program mesin NC/CNC

Page 7: Module turning lm 250 ok

Kompetensi Dasar :

1.Memahami intruksi kerja2.Memasang fixture dan perlengkapan3.Melakukan pemeriksaan awal4.Melakukan pengaturan mesin5.Mengintruksi operator mesin6.Mengganti tool yang rusak

Page 8: Module turning lm 250 ok

INSTRUKSI KERJA

• Instruksi kerja adalah perintah kerja yang disusun secara berurutan untuk memandu pelaksanaan suatu pekerjaan

Page 9: Module turning lm 250 ok

INSTRUKSI OPERASI MESIN

Page 10: Module turning lm 250 ok

INSTRUKSI KERJA MESIN CNC

1) Masukkan program CNC mesin bubut• Memasukkan program CNC sederhana untuk mesin bubut

CNC dilakukan pemasukan secara manual, yaitu langsung dituliskan pada mesin menggunakan tombol-tombol pemasukan program.

2) Periksa kemungkinan terjadi kesalahan ketik dan kesalahan format/

• bahasa pemrograman Pemeriksaan kesalahan ketik, format dan bahasa pemrograman dilakukan dengan tes jalan program.

3) Periksa arah gerakan dan tipe gerakan pahat• Pemeriksaan arah dan tipe gerakan pahat dilkukan dengan

uji Lintasan pahat. Pasang pentograf untuk mengetahui/mendeteksi lintasan pahat.

Page 11: Module turning lm 250 ok

4) Pasang benda kerja• Pemasangan benda kerja dilakukan sesuai

standar pemasangan dan mengikuti tata letak yang telah ditetapkan. Perhatikan titik atau bidang datum pemasangan benda kerja.

5) Tempatkan pahat pada posisi awal jalan• Penempatan pahat pada posisi awal jalan harus

sesuai dengan jarak yang ditetapkan 6) Jalankan program• Gerakan pahat selama program jalan harur terus

diperhatikan dan segera hentikan jalan program dengan menekan tombol pause jika ada hal yang mengkhawatirkan atau emergency kalau akan terjadi bahaya

Page 12: Module turning lm 250 ok

Pemeriksaan Awal

Pemeriksaan awal adalah suatu kegiatan memeriksa, mengecek, meneliti perlengkapan, kondisi kerja perlengkapan yang berkaitan dengan pengoperasian mesin CNC, sebelum mesin CNC tersebut dijalankan dengan program CNC.

Page 13: Module turning lm 250 ok

Tujuan Pemeriksaan Awal

1.Mendeteksi secara dini hal-hal yang dapat menyebabkan pengoperasian mesin CNC mengalami gangguan

2.Mencegah terjadinya kesalahan yang dapat menyebabkan kegagalan proses dan produk

3.Mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan akibat kelalaian kerja oleh operator

4.Sebagai standar operasi untuk memberikan rasa aman dan jaminan keselamatan pengoperasian mesin

Page 14: Module turning lm 250 ok

Sasaran Pemeriksaan Awal1.Posisi pencekaman, teknik pencekaman, dan

kekuatan dalam pencekaman benda kerja berdasarkan standar yang ditetapkan

2. Posisi alat potong pada awal jalan.3.Jalan atau lintasan yang dilalui alat potong

relatif terhadap benda kerja. Lintasan yang dilalui alat potong tidak boleh menabrak benda kerja, atau kemungkinan menyayat dengan ketebalan yang melebihi spesifikasi teknis alat potong atau mesin CNC yang digunakan. Lintasan gerak alat potong ini mengikuti bentuk (kontur) benda kerja

Page 15: Module turning lm 250 ok

LANGKAH MENGOPERASIKAN MESIN

1.Memasukkan program secara manual Masukkan program CNC sederhana secara

manual dapat di ketikan langsung pada layar atau ditransfer dari komputer

2.Lakukan edit program periksa hasil ketikan program, jika terjadi

kesalahan ketik, perbaiki penulisan sesuai dengan program yang dibuat

Page 16: Module turning lm 250 ok

3. Uji Jalan Program Uji jalan program adalah perintah membaca dan

menjalankan program CNC tanpa gerakan tool dan poros spindle. Dengan Uji jalan program dapat diketahui beberapa jenis kesalahan program, diantaranya:

a.Kesalahan bahasa, format pemrograman, dan matematis

b.Kesalahan tulis (ketik) dalam pemasukan data secara manual

c.Kesalahan pembacaan pada pemasukan data melalui media penyimpan data atau melalui kabel.

Page 17: Module turning lm 250 ok

4. Uji lintasan pisau/alat potong Uji lintasan pisau/alat potong dilakukan dengan

menjalankan program CNC tanpa benda kerja (dry-run), pisau bergerak pada daerah operasi mesin yang kosong (tidak ada benda kerja) sehingga terhindar dari kemungkinan menabrak benda kerja, perlengkapan cekam, atau peralatan lainnya. Untuk mendeteksi lintasan alat potong relatif digunakan alat gambar (pentograf). Dengan uji lintasan pisau dapat dideteksi:

a. Kesalahan arah gerak pahatb. Kesalahan jenis gerak pahat, gerak pemakanan

(feeding) atau pemosisian.

Page 18: Module turning lm 250 ok

5. Menjalankan program Menjalankan program pada mesin bubut CNC

dilakukan dengan standar dan persyaratan kerja tertentu yang ditetapkan, seperti pemasangan benda kerja, dan penempatan pahat pada posisi awal jalan program. Menjalankan program dilaksanakan setelah uji jalan program, uji lintasan pahat, dan uji konpensasi pahat dilakukan.

6. Analisis kesalahan produk Analisis kesalahan perlu dilakukan apabila terjadi

penyimpangan kualitas produk dari standar yang ditetapkan. Analisis dilakukan terhadap:

a. Kesalahan dimensi dan penyebabnyab. Kesalahan posisi dan penyebabnyac. Kesalahan kualitas permukaan dan penyebabnya

Page 19: Module turning lm 250 ok

Prosedur menjalankan program CNC

1. Uji jalan program, untuk mengetahui: a. Kesalahan format dan bahasa pemrograman b. Kesalahan ketik saat pemasukan data secara manual c. Kesalahan pembacaan pada pemasukan data

melalui media penyimpan data atau melalui kabel2. Uji lintasan pisau/alat potong, untuk mengetahui: a. Kesalahan arah gerak pahat b. Kesalahan jenis gerak3. Uji data kompensasi pahat4. Menjalankan program5. Analisis kesalahan produk, meliputi a. Kesalahan dimensi

Page 20: Module turning lm 250 ok

KESIMPULAN

Page 21: Module turning lm 250 ok

1. Memasukkan program2. Uji jalan program3. Uji lintasan pahat4. Pemasangan benda kerja5. Penempatan pahat pada posisi awal jalan6. Menjalankan program

Urutan langkah mengoperasikan mesin CNC

Page 22: Module turning lm 250 ok

Tujuan dilaksanakan pemeriksaan awal adalah:1. Mencegah terjadinya kesalahan2. Mencegah kemungkinan kegagalan produk3.Mencegah terjadinya tabrakan paahat dan

benda kerja

Fungsi instruksi kerja adalah: 1. Mengontrol proses 2.Panduan melaksanakan pekerjaan 3.Melacak urutan langkah jika terjadi kegagalan

produk

Page 23: Module turning lm 250 ok

1. Uji jalan program2.Uji lintasan pahat3.Pemeriksaan pencekaman benda kerja

Jenis kegiatan yang termasuk pemeriksaan awal adalah:

Page 24: Module turning lm 250 ok

Persyaratan Kerja

1. Persyaratan kualitas produk

2. Memasang benda kerja

3. Memasang alat potong

4. Memasang alat pencekam

5. Penggunaan perkakas potong

6. Menjalankan program CNC

Page 25: Module turning lm 250 ok

Persyaratan kualitas produk

1. Ketepatan ukuran (dimensi)

2. Ketepatan posisi (kesejajaran, ketegaklurusan)

3. Kehalusan permukaan

Page 26: Module turning lm 250 ok

Persyaratan memasang benda kerja

1. Pada alat cekam dipasang pembatas

2. Ukuran benda kerja dibuat seragam

3. Bagian yang dijepit dan yang bebas harus tertentu

ukurannya

4. Penempatan benda kerja harus tepat

Page 27: Module turning lm 250 ok

Persyaratan memasang pahat bubut

1. Mata potong pahat harus

setinggi senter

2. Pahat sisi kanan dipasang dengan

sudut tidak lebih dari 90° dari

sumbu benda kerja

(Tim Fakultas Teknik UNY – 2004)

Page 28: Module turning lm 250 ok

Persyaratan kerja perkakas cekam1. Bibir ragum yang diam harus sejajar dengan sumbu meja mesin

2. Bibir ragum harus tegak lurus dengan permukaan meja mesin

3. Bidang luncur bibir ragum harus sejajar dengan meja mesin

4. Bidang atas dan bidang samping bibir ragum harus tegak lurus

Page 29: Module turning lm 250 ok

Persyaratan penggunaan perkakas potong

1. Ketebalan penyayatan (t)

2. Kecepatan asutan (F)

3. Kecepatan putaran (S)

4. Dimensi alat potong

Page 30: Module turning lm 250 ok

Persyaratan menjalankan program

1. Cek kesalahan format bahasa

2. Cek kesalahan ketik

3. Cek kesalahan gerak

4. Cek kualitas produk

Page 31: Module turning lm 250 ok

Jenis Pahat Bubut

Pahat sisi kanan Pahat Netral Pahat sisi kiri

(Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta – 2004)

Page 32: Module turning lm 250 ok

Jenis Pahat Bubut

Pahat ulir

Pahat Alur

Pahat dalam

(Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta – 2004)

Page 33: Module turning lm 250 ok

Cara memasang pahat pada revolver

(Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta – 2004)

Page 34: Module turning lm 250 ok

Cara Memasang Pahat Bubut

Pahat luar dipasang setinggi senter

Untuk mengatur tinggi pahat digunakan plat penyisip

Pahat luar dijepit dengan bagian menonjol maksimum 13 mm

(Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta – 2004)

Pahat luar

Page 35: Module turning lm 250 ok

Cara Memasang Pahat Bubut

Dipasang pada lubang pahat yang sesuai.

Ujung pahat dalam harus setinggi senter.

Untuk mengatur ketinggian pahat dalam gunakan benda kerja yang terpasang pada cekam.

(Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta – 2004)

Pahat dalam

Page 36: Module turning lm 250 ok

MEMPROGRAM MESIN CNC

Page 37: Module turning lm 250 ok

KOMPETENSI DASAR

1. Mengenal bagian-bagian program2. Menulis program3. Melakasanakan program4. Menguji coba program

Page 38: Module turning lm 250 ok

PEMPROGRAMAN

Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun secara rinci tiap blok per blok untuk memberikan masukan mesin perkakas CNC tentang apa yang harus dikerjakan.

Page 39: Module turning lm 250 ok

METODE ABSOLUTE• Adalah suatu metode pemrograman

dimana titik referensinya selalu tetap yaitu satu titik / tempat dijadikan referensi untuk semua ukuran berikutnya.

Page 40: Module turning lm 250 ok

Metode Incremental Adalah suatu metode pemrograman

dimana titik referensinya selalu berubah, yaitu titik terakhir yang dituju menjadi titik referensi baru untuk ukuran berikutnya

Page 41: Module turning lm 250 ok

ABSOLUTE DAN INCREMENTAL PROGRAM.

• Absolute dan Increment program pada proses pembuatan program ditulis dengan X, Z untuk Absolute, dan U, W untuk increment.

• Program Absolute : G01 X 200 Z50 ;• Program Increment : G01 U100 W-50 ;• Program Gabungan : G01 X200 W-50

atau G01 U100 Z50 ;

Page 42: Module turning lm 250 ok

STRUKTUR PROGRAM• Program diawali dengan No program %XX

( nama file program ), • Untuk mengakhiri setiap blok program

digunakan ; ( Enter )%08 No programN0010 G50 X0 Z0 N0020 G1 X100 Z100 F200 Block programN0030 G2 U100 W50 R50 N0040 G0 X0 Z0 No blockN0050 G00 X100 Z100 WordN0060 T11 ;N0070 G1 X50 Z30 Kode akhir blockN0080 G0 X0 Z0 N0090 M30 ; Penutup program

Page 43: Module turning lm 250 ok

BAHASA PROGRAM.

• Mesin NC secara otomatis bisa dioperasikan untuk melakukan proses penyayatan benda kerja dengan menggunakan bahasa pemograman yang terdiri dari :

G-CodeM-CodeAddress S, F, D

Dan yang lainnya yang akan dibahas di halaman lain.

Page 44: Module turning lm 250 ok

KOORDINAT PROGRAM.• Koordinat ABSOLUT adalah koordinat yang

mempunyai kode X, Z jarak antara titik awal ( Zerro point ) dengan titik akhir.

• X adalah ukuran diameter dan Z ukuran panjang

Nilai koordinat pada titik poin B pada pegeseran dari titik A ketitik B adalah X50 Z70 ;

Page 45: Module turning lm 250 ok

RELATIVE (Incremental) Koordinat adalah nilai jarak antara titik akhir dengan nilai tujuan akhir titik, mempunyai kode U dan W

Pergeseran dari titik A ketitik B pada increment program adalah : U-30 W-40 :

Page 46: Module turning lm 250 ok

ALAMAT S ( SPINDLE )Pada proses pmograman Alamat S adalah alamat untuk

kecepatan spindle yang diinginkan.Format program : G97 M03 S900 atau M04 S...... Kecepatan spindle pada proses pemograman ini ada 2 kondisi

:1. Kecepatan spindle berdasarkan diameter ( semakin kecil

diameter semakin cepat dan semakin besar diameter semakin pelan spindle ) secara otomatis ( G96 ) .

2 .Kecepatan spindle tetap tidak berpengaruh dengan diameter ( G97 ) Format program : G96 S1200 : atau G97 S .... :

Page 47: Module turning lm 250 ok

ALAMAT T ( TOOL ) .

• Pada proses pemograman untuk menentukan pahat yang digunakan menggunakan Alamat T.

• Format program : T□ □• Contoh : T12 (Tool pada toolpost nomor

1 dan tool offset pada T2)

Page 48: Module turning lm 250 ok

FEEDING ( F-CODE ).

• Alamat F pada program berfungsi sebagai kecepatan sayat / feeding dan efektive pada Code G01, G02 dan G03 Cycle pada program.

Format program : G01 X…. Z…. F..... ;• Kecepatan sayat pada proses menggunakan

besaran mm / min.

Page 49: Module turning lm 250 ok

M- CODE

Page 50: Module turning lm 250 ok

G - CODE.

G-Code merupakan suatu perintah yang diikuti dengan 1~2 bit dibelakangnya. Format ; G . .

Page 51: Module turning lm 250 ok

G00 / GERAK CEPAT TOOL.Format program ; G00 X (U)_ Z (W)_ ;Fungsi : untuk mengerakkan tool pada posisi

sumbu yang diinginkan dengan cepat (Tanpa pemakanan)

Contoh : Gerakan pahat dari A ke BG00 X18 Z0 ( absolute )G00 U52 W-30 ( incremental )G00 X18 W-30 ( campuran )G00 U52 Z0 ( campuran )

Page 52: Module turning lm 250 ok

G01 / PENYAYATAN LURUS.Format program ; G01 X (U)_ Z (W)_ F... ;Fungsi : Penyayatan lurus dengan kecepatan

potong sesuai dengan feed yang kita inginkan.

Contoh : gerakan pemakanan dari A ke BG01 X45 Z-35. F500 ; ( Absolute )G01 U25 W-35; ( Incremental )G01 X45 W-35 ; ( Campuran )G01 U25 Z-35 ; ( Campuran )

Page 53: Module turning lm 250 ok

G02, G03. / PEMBUATAN RADIUS

Format program ; G02 X (U)_ Z (W)_ I_ K_ F_ :Program dengan pusat koordinatG03 X (U)_ Z (W)_ I_ K_ F_ :Program dengan pusat koordinatG02 X (U)_ Z (W)_ R_ F_ :Program dengan radiusG03 X (U)_ Z (W)_ R_ F_ :Program dengan radius

G02 - Pembuatan radius searah jarum jam (CW)G03 - Pembuatan radius berlawananarah jarum

jam( CCW )

Page 54: Module turning lm 250 ok

I DAN K

R :Besar radius (I : Nilai antara cycle centre dan titik awal radius pada diameter ( X ) K : Nilai antara titik nol material dengan jarak awal radius ( Z ) (

Page 55: Module turning lm 250 ok

G90 - Inner/Outer Surface Turning Cycle.

Format program : G90 X (U)_ Z (W) – R_ F_X = Koordinat sumbu XZ = Koordinat sumbu ZU = Increment sumbu XW = Increment sumbu ZR = Perbedaan titik awal dan titik akhir dari

siklus ( tebal pemakanan ) pada pengerjaan tirus

Page 56: Module turning lm 250 ok

G00 X47 Z62 : Posisi AG90 X40 Z-30 F100 : A B C DX35 : A B1 C1 D AX33 : A B2 C2 D A

Page 57: Module turning lm 250 ok

G71 ( Outer Roughing Cycle.)

Format program :G71 X(U)_ I_ K_ L_ F_

G71 :Kode cycle roughing diameterX (U) :Koordinat awal pengerjaan dari diameter yang diinginkanI :Tebal sayat pada diameter yang diinginkanK :Nilai jarak perpindahan setelah selesai sayatL :Jumlah block pada finish cycleF :Feed rate

Page 58: Module turning lm 250 ok
Page 59: Module turning lm 250 ok

Contoh program :%04G00 X200 Z10 M3 S800 ( kecepatan spindle 800 rev/min )G71 X0 I4 K2.5 L5 F100 ( tebal sayatan 4mm sekali sayat )G00 X40 S1200 ( Posisi awal )G01 Z-30 F10 ( a – b )X60 W-30 ( b – c )W-20 ( c – d )X100 W-10 ( d – e )G00 X200 Z40M05M30 : ( end program )

Page 60: Module turning lm 250 ok

G33 ( Thread Cutting )

Format program ; G33 X (U)_ Z (W)_ P (E)_ K_ I_ P = Ulir metricE = Ulir InchiK = Jarak akhir ulirI = Pergerakan pada X (diameter). I = 2 x K, jika

nilai I tidak di masukkan akan membentuk sudut 450

Page 61: Module turning lm 250 ok

N0000 G00 X25 Z5 : Mendekati benda kerjaN0010 G01 X23.5 F100 : Tebal pemakanan 1,5 mmN0020 G33 Z-50 P2 K2.5 : Pemakanan ulir pertamaN0030 G00 X26N0040 Z5 : Kembali ke titik awalN0050 G01 X22.5 : Tebal pemakanan kedua 1 mmN0060 G33 Z-50 P2 K2.5 : Pemakanan ulir ke duaN0070 G00 X26N0080 Z5 : Kembali ke titik awal

Page 62: Module turning lm 250 ok
Page 63: Module turning lm 250 ok

MENGOPERASIKAN MESIN CNC

Page 64: Module turning lm 250 ok

KOMPETENSI DASAR

1. Menjalankan instruksi kerja2. Melakukan pemeriksaan awal3. Mengoperasikan mesin CNC4. Melakukan pengawasan

Page 65: Module turning lm 250 ok

CONTROL GSK 928TE II

Monitor

Tombol Edit

Tampilan Menu

Panel Pengoperasian Mesin

Page 66: Module turning lm 250 ok

FUNGSI TOMBOL

TOMBOL NAMA FUNGSI

EDITUntuk memasukkan program

Automatic Program jalan

Machine Zero Sumbu X0

Machine Zero Sumbu Z0

MPG (Manual Pulse Generator)

Memindah tool manual (dg overide)

JOGTool bergerak manual

Page 67: Module turning lm 250 ok

TOMBOL NAMA FUNGSI

penggerak manual

Menggerakkan tool kearah yg diinginkan

Control spindel manual

Spindel memutar Cw dan Ccw

Coolant Control Pendingin

Tool Tool change manual

Run/Cycle start

Tombol start untuk program jalan

PauseTombol berhenti sesaat

Offset Setting tool

Page 68: Module turning lm 250 ok

FUNGSI TOMBOL EDITTOMBOL NAMA FUNGSI

Tombol reset Stop program yang sedang jalan

Tombol input Memasukkan perintah

Tombol Enter Untuk mengakhiri block pada program

Tombol delete Untuk menghapus program

Tombol cancel Untuk membatalkan perintah

Alter/Rewrite Untuk mengganti kode pada program

Page 69: Module turning lm 250 ok

TOMBOL NAMA FUNGSITombol page up dan page down

Untuk memindahkan halaman (tampilan)

Tombol step up dan step down

Kursor naik turun pada program per karakter

Tombol Single Menjalankan program per blok

Page 70: Module turning lm 250 ok

MENGHIDUPKAN MESIN1. Nyalakan saklar utama2. Lepaskan/release tombol emergency

(putar searah jarum jam)3. Putar kunci kearah ON4. Tekan tombol resset 5. Tekan tombol Start

Page 71: Module turning lm 250 ok

1. Tekan tombol emergency

2. Putar kunci keposisi OFF

3. Matikan saklar utama

MEMATIKAN MESIN

Page 72: Module turning lm 250 ok

MENGENDALIKAN MESIN SECARA MANUAL

–Tekan tombol JOG

–Tekan tombol –Z, Z+, -X, X+ sesuai tujuan yang di kehendaki

Page 73: Module turning lm 250 ok

MENGENDAL IKAN MESINDENGAN MPG (Manual Pulse Generator)

– Tekan tombol X MPG untuk menggerakkan sumbu X dan Z MPG untuk menggerakkan sumbu Z

– Putar MPG sesuai dengan yang dikehendaki

Page 74: Module turning lm 250 ok

TITIK MENUJU REFERENSI–Tekan tombol Machine Zero X

–Tekan tombol Machine Zero Z

–Mesin akan bergerak menuju titik referensi poin mesin (menunjukkan angka X 00 dan Z00 )

Page 75: Module turning lm 250 ok

MEMANGGIL / MEMBUKA PROGRAM1. Tekan tombol Edit

2. Tekan tombol input

3. Ketik nomor program yang akan di panggilmisal :% 04

4. Tekan tombol Enter

Page 76: Module turning lm 250 ok

MEMBUAT PROGRAM BARU1. Tekan tombol Edit

2. Tekan tombol input

3. Ketik nomor program barumisal : %05

4. Tekan tombol Enter

Page 77: Module turning lm 250 ok

MENGHAPUS PROGRAM1. Tekan tombol Edit

2. Tekan tombol input

3. Ketik nomor program yang akan di hapusmisal ; %04

4. Tekan tombol delete5. Kemudian muncul Confirm? Lalu tekan ENTER

Page 78: Module turning lm 250 ok

SETTING OFFSET TOOL SUMBU Z1. Panggil tool yang diinginkan

2. Tekan tombol manual

3. Putar spindel dengan menekan atau M04 lalu Enter

4. Geser tool sehingga menyentuh face benda kerja, lakukan facing secara manual

5. Tanpa merubah sumbu Z kemudian tekan tombol K/N

6. Masukan Z = 0, T. ....7. Tekan tombol Enter

Page 79: Module turning lm 250 ok

SETTING OFFSET TOOL SUMBU X1. Panggil tool yang diinginkan

2. Tekan tombol manual

3. Putar spindel dengan menekan

4. Geser tool menyentuh diameter bahan terbesar5. Ukur diameter menggunakan jangka sorong6. Tekan tombol IP, masukan nilai X.(hasil

pengukuran) , T.(menyimpan ofsett Tool No)7. tombol Enter

Page 80: Module turning lm 250 ok

ANALISIS KESALAHAN PRODUKANALISIS KESALAHAN PRODUK

Analisis kesalahan dilakukan apabila terjadi penyimpangan kualitas produk dari standar yang ditetapkan. Analisis dilakukan terhadap:

1. Kesalahan dimensi dan penyebabnya

2. Kesalahan posisi dan penyebabnya

3. Kesalahan kualitas permukaan dan penyebabnya.