modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewAzas Kepastian Hukum : Baik pelaku usaha maupun konsumen...

18
MODUL PERKULIAHAN Bussiness Ethic and Good Corporate Governance Bussiness Ethic and enforcement Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Transcript of modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewAzas Kepastian Hukum : Baik pelaku usaha maupun konsumen...

Page 1: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewAzas Kepastian Hukum : Baik pelaku usaha maupun konsumen mentaati hukum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen,

MODUL PERKULIAHAN

Bussiness Ethic and Good Corporate Governance Bussiness Ethic and enforcement

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Pasca Sarjana Magister Manajemen 02 xxxxxxxx .DR. H.Ir.Triyanto MBA

Page 2: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewAzas Kepastian Hukum : Baik pelaku usaha maupun konsumen mentaati hukum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen,

Abstract KompetensiDalam modul ini kita akan mempelajari teori teori mengenai organisasi mulai dari evolusi organisasi, perilaku organisasi, serta perspektifnya,cyklus organisasi serta teori teori critical lainnya.Evolusi merupakan perubahan yang sangat cepat dalam perkembangan organisasi dengan memberikan inovasi baru dalam bentuk keunggulan-keunggulan dan keunikan-keunikan dari perkembangan awal sampai perkembangan yang paling mutakhir dalam teori organisasi. Evolusi atau perkembangan teori organisasi memunculkan berbagai macam pendekatan-pendekatan yang masing-masing dipengaruhi oleh cara yang digunakan untuk meninjau masalah organisasi. 

Dosen Pengampu dapat menerapkan dan menggunakan template modul standar untuk modul-modul yang akan dipergunakannya

‘15 2 Bussiness Ethic & Good Corporation

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningDR.H.Ir. Triyanto MBA http://www.mercubuana.ac.id

Page 3: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewAzas Kepastian Hukum : Baik pelaku usaha maupun konsumen mentaati hukum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen,

Pengambilan keputusan yang etis ,tanggung jawab pemberi kerja dan hak karyawan 

Etika didalam konteks kerja mungkin merupakan hal yang universal dalam etika bisnis karena hamper setiap orang memiliki pengalaman menjadi pekerja. Isu isu etis cukup banyak yang masih belum terpecahkan oleh para pembuat undang undang yakni badan badan regulator dan yudisial. Isu ini akan bisa muncul terus walaupun aturan hukun telah jelas namun karena untk satu alas an atau alas an lain tidak memadai untuk melindungi kepentingan semua pemegang kepentingan. Oleh karena itu dalam modul ini akan kita bahas dan tinjau berbagai macam tanangan etis yang dihadapi oleh karyawan baik seorang pekerja pada lini perakitan, maneger sebuah restoran, maupun CEO di sebuah perushaan besar dan sifat dari tanggung jawab pemberi kerja. Selanjtutnya harus dipikirkan cara yang bagus untuk pengambilan keputusan yang etis dalam setiap isu yangbterjadi diperusahaan itu.

Isu-Isu Etis di Tempat Kerja

ETIKA PERUSAHAAN

Berperilaku dan bermoral sesuai standar yang dimiliki perusahaan, serta selalu bertindak melalui integritas pribadi yang tinggi buat menjaga kejujuran yang bermoral di tempat kerja pada dasarnya adalah suatu komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang tidak benar

Hubungan Pemberi Kerja dan Karyawan terbagi atas dua tingkatan utama:1. Hubungan Individu à Mereka berhubungan dengan kontrak kerja mereka

dan kondisi kerja

2. Hubungan Kolektif à Hubungan antara Karyawan dan Pemberi kerja yang prosesnya melalui kelompok. Biasanya melalui Serikat buruh/pekerja

Kemerosotan nilai dalam dunia kerja menimbulkan pergeseran etika bisnis ditempat kerja yang berupa (1) muncul kepentingan pencapaian keuntungan secepat-cepatnya(2)kegiatan

ekonomi hanya dimaknai sbg usaha mencari uang dengan cepat (3) Perusahaan memperlakukan karyawan dengan buruk dan tidak menghormati setiap pribadi

Etika dalam Profesionalisme Bisnis dapat berupa (1) KEPERCAYAAN yang berarti mengembalikan kejujuran dalam dunia kerja dan menolak stigma lama bahwa kepintaran berbisnis diukur dari kelihaian memperdayai saingan (2) TANGGUNG JAWAB yakni mutu output sehingga insan bisnis jangan puas hanya terhadap kualitas kerja yang asal-asalan yang ini keduanya merupakan kewajiban moral dari manager dan pegawai yang menjadi tujuan dari perusahaan.

‘15 3 Bussiness Ethic & Good Corporation

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningDR.H.Ir. Triyanto MBA http://www.mercubuana.ac.id

Page 4: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewAzas Kepastian Hukum : Baik pelaku usaha maupun konsumen mentaati hukum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen,

Adapun isu etis yang biasa muncul dalm perusahaan dapat dibagi dalam tiga yakni berupa (1) Etika Terhadap Saingan (Kompetitor)

Penyebaran rumor bahwa produk saingan kurang bermutu atau juga terjadi produk saingan dirusak dan dijual kembali ke pasar, sehingga menimbulkan citra negatif dari pihak konsumen

(2) Etika Hubungan dgn Karyawan

Aturan2 dan batas2 etika yang mengatur hubungan atasan dan bawahan, Atasan harus ramah dan menghormati hak-hak bawahan, Karyawan diberi kesempatan naik pangkat dan memperoleh penghargaan

(3) Etika dalam Hubungan dgn Publik

Pemeliharaan ekologi, lingkungan hidup. Hal ini meliputi konservasi alam, daur ulang dan polusi. Menjaga kelestarian alam, recycling (daur ulang) produk

Ketiganya itu dapat muncul berupa isu isu etis sbb :

1. Isu Diskriminasi, UsiaJenis Kelamin, Ras, Agama, Cacat, Daya Tarik, Pelecehan, dll.

2. Pandangan tradisional ttg hubungan antara pengusaha dan karyawan,

3. Isu seputar representasi karyawan dan demokratisasi tempat kerja ,menyerbu, melanggar pemogokan

4. Isu mempengaruhi privasi karyawan, misalnya pengawasan tempat kerja, pengujian obat. Lihat juga: privasi.

5. Isu mempengaruhi privasi majikan, (whistle-blowing)

6. Masalah yang berkaitan dengan kewajaran kontrak kerja dan keseimbangan kekuasaan antara majikan dan karyawan, Misal : hukum ketenagakerjaan, perbudakan/kuli kontrak,.

7. Keselamatan dan kesehatan.

CONCEPT DUE PROCESS IN WORKPLACE

LATAR BELAKANG:

a. Jaminan pekerjaan – mendapatkan & mempertahankan sebuah pekerjaan.

b. Tidak adanya kekuasaan untuk menciptakan jaminan pekerjaan

c. Begitu besarnya nilai pekerjaan bagi seorang karyawan sehingga kehilanagn perkerjaan merupakan suatu ancaman

d. Adanya wewenang dari pemberi kerja untuk mempekerjakan , memberhentikan atau mendisiplinkan karyawan

‘15 4 Bussiness Ethic & Good Corporation

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningDR.H.Ir. Triyanto MBA http://www.mercubuana.ac.id

Page 5: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewAzas Kepastian Hukum : Baik pelaku usaha maupun konsumen mentaati hukum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen,

Tujuan dari Due Process adalah : Menuntut agar kekuasaan di tempat kerja dpt diimplementasikan secara adil

Due Process adalah Hak Untuk Memperoleh Proses Pengadilan yang Wajar, dan Merupakan Hak Untuk Dilindungi dari Penyalahgunaan Wewenang . Due Process di Tempat Kerja Mengakui Wewenang Pemberi Kerja kpd Karyawannya, Seperti :

1. Memberitahu Karyawan Apa yg Harus Dilakukan, Kapan dan Bagaimana 2. Mendisiplinkan dan Memecat Karyawan yg Tidak Patuh thd

Kehilangan Pekerjaan Merupakan Ancaman Besar Bagi Karyawan, Sehingga Memotivasi Karyawan Untuk Patuh kpd Pemberi Kerja. Dengan demikian, Dominasi dan Otoritas Pemberi Kerja Menjadi Semakin Besar.

Untuk Itu, Keadilan Dasar yg diimplementasikan Melalui Due Process Menuntut Agar Kekuasaan Tersebut Harus Digunakan Secara Adil dan Tidak Merugikan Orang Lain

EMPLOYMENT AT WILL (EAW)

jika tidak ada kesepakatan kontraktual tertentu atau kewajiban hukum lainnya yg merinci masa kerja atau kondisi pekerjaan , maka semua karyawan dipekerjakan “sesuai keinginan (at will) yg berarti : memperbolehkan baik Pemberi Kerja maupun Karyawan untuk menghentikan hubungan kerja kapanpun dan dengan alasan apapun

‘15 5 Bussiness Ethic & Good Corporation

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningDR.H.Ir. Triyanto MBA http://www.mercubuana.ac.id

Page 6: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewAzas Kepastian Hukum : Baik pelaku usaha maupun konsumen mentaati hukum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen,

bahkan tanpa alasan sama sekali. Dengan kata lain EAW artinya SEKAREPE DHEWE atau SEMAU GUE… J

ALASAN EAW

a. Baik secara historis maupun antara pendukung kontemporer, baik memiliki element utilitarianisme & deontologis (chapter 3)

b. Diskresi total terhadap pekerjaan membuat manager memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan efisien yg seharusnya berkonstribusi pd kebaikan secara keseluruhan yg lebih besar.

PENGECUALIAN EAW

1. Itikad buruk, (bersifat pembalasan dendam yang melanggar kebijakan publik)

2. Pemberhentian karena melanggar implified convenant of good faith and fair dealing.

3. Pemberhentian karena melanggar persyaratan kontrak

4. Pemberhentian karena melanggar doktrin promissory estoppels

5. Pengecualian lain seperti yang ditentukan dalam undang-undang (seperti The Worker Adjustment and Retraining Notification Act (WARN), UU Perburuhan

Kesehatan dan Keselamatan

Asuransi (1) d apat Memberikan Ko m pensasi b agi Karyawan Yang Cedera d engan Membayarkan Upahnya Yang Hilang Sebagai Akibat Ketidakmampuan n ya Untuk Bekerja.

(2) Sebagai Alat Kesehatan d an Kes e lamatan , Keduanya Mempunyai Nilai Intrinsik Selain Nilai Insrumentalnya , d imana Mening ga lnya Karyawan d i T empat Kerja Memiliki Nilai Instrumental y ang d apat Diukur d a r i Kehilangan Upah Selama Masa Tidak Dapat Kerja , Sedangkan Nyawa Tidak Dapat Diukur Dengan F i nan c ial Disebut Nilai Inrinsink,

Kapan tempat kerja dianggap sehat dan aman, kapan tidak aman, jika sehat apakah sempurna atau secara physiologis, jika aman berarti

Ethic dan Marketing Marketing membawa produk dari mata rantai palaing awal di periode produksi,

mempromosikan dan mempertukarkan pada pembeli

‘15 6 Bussiness Ethic & Good Corporation

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningDR.H.Ir. Triyanto MBA http://www.mercubuana.ac.id

Page 7: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewAzas Kepastian Hukum : Baik pelaku usaha maupun konsumen mentaati hukum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen,

Semua ini harus dibungkus dengan etika marketing

Bahkan Empat P dalam marketing pun ( Product, price, promotion and placement) tetap dibungkus dalam issue etika.

Batasan etis apa saja yang ditetapkan untuk masing-masing item tersebut

FAKTOR DALAM MELAKUKAN BISNIS SUATU PERUSAHAAN

1.Keterbukaan

Masyarakat ingin mengetahui dengan jelas tentang kegiatan perusahaan. Posisi perusahaan harus jelas bagi para konsumen agar mereka dapat menilai secara objektif. Biasanya hal ini dilakukan oleh perusahaan yang sahamnya telah dimiliki oleh masyarakat (go public).

2. Kejujuran

Modal utama dalam melakukan kegiatan bisnis, jika perusahaan itu melakukan penipuan atas produk dan kegiatannya, maka lama-kelamaan masyarakat akan tahu dan menilai bahwa perusahaan tersebut memiliki citra yang buruk.

3.Rendah hati

Perusahaan harus berupaya untuk tidak menggunakan kekuatan finansialnya untuk hal-hal yang melanggar hukum atau memaksakan kehedaknya. Peraturan Undang-Undang Perlindungan

‘15 7 Bussiness Ethic & Good Corporation

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningDR.H.Ir. Triyanto MBA http://www.mercubuana.ac.id

Page 8: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewAzas Kepastian Hukum : Baik pelaku usaha maupun konsumen mentaati hukum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen,

Konsumen No. 8 Th. 1999 Pasal 2 menyatakan bahwa : perlindungan konsumen berasaskan manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan, dan keselamatan konsumen serta kepastian hukum.

TANGGUNG JAWAB TERHADAP PRODUK

Ada 2 unsur penempatan produk :

berusaha untuk menentukan audiens mana yang paling mungkin untuk membeli

Audiens mana yang paling mungkin untBisnis bertanggung jawab untuk merancang, memproduksi, mempromosikan. Jika tidak akan menyebabkan cedera pada pelanggannya dan perusahaan itu sendiri. uk dipengaruhi oleh promosi produk

Cara yang baik untuk mempengaruhi orang secara etis :

membujuk/persuasi, bertanya, memberitahu, menasehati

Cara yang kurang baik/tidak etis :

ancaman, pemaksaan, penipuan, manipulasi, berbohong

PERLINDUNGAN KONSUMEN

Di Indonesia untuk mengatur dan melindungi konsumen terhadap kejahatan bisnis seperti penipuan, iklan produk yang menyesatkan dan agar konsumen dapat dilayani dengan baik, maka dibuatlah Undang-Undang Perlindungan Terhadap Konsumen. Menurut Undang-Undang No. 8 Th. 1999, Pasal 1 butir 1 : “segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan terhadap konsumen.”

Tujuan Perlindungan Konsumen

Sesuai dengan pasal 3 Undang-undang no. 8 tahun 1999

Perlindungan Konsumen, tujuan dari Perlindungan ini adalah :

• Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri.

• Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari ekses negatif pemakaian barang dan/atau jasa.

• Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan dan menuntut hak-haknya sebagai konsumen.

• Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi.

• Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan ini sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggungjawab dalam berusaha.

• Meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang dan/atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan dan keselamatan konsumen.

‘15 8 Bussiness Ethic & Good Corporation

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningDR.H.Ir. Triyanto MBA http://www.mercubuana.ac.id

Page 9: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewAzas Kepastian Hukum : Baik pelaku usaha maupun konsumen mentaati hukum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen,

Azas perlindungan konsumen

• Azas Manfaat :

Mengamanatkan bahwa segala upaya dalam penyelenggaraan perlindungan ini harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan konsumen dan pelaku usaha secara keseluruhan

• Azas Keadilan :

Partisipasi seluruh rakyat dapat diwujudkan secara maksimal dan memberikan kesempatan kepada konsumen dan pelaku usaha untuk memperoleh haknya dan melaksanakan kewajibannya secara adil.

• Azas Keseimbangan :

Memberikan keseimbangan antara kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti materiil ataupun spiritual.

• Azas Keamanan dan Keselamatan Konsumen :

Memberikan jaminan atas keamanan dan keselamatan kepada konsumen dalarn penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang dikonsumsi atau digunakan.

• Azas Kepastian Hukum :

Baik pelaku usaha maupun konsumen mentaati hukum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen, serta negara menjamin kepastian hukum.

HAK-HAK KONSUMEN

Sesuai dengan Pasal 5 Undang-undang Perlindungan Konsumen, Hak-hak Konsumen

adalah :

Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa.

Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.

Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.

Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan.

Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.

Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen.

Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.

‘15 9 Bussiness Ethic & Good Corporation

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningDR.H.Ir. Triyanto MBA http://www.mercubuana.ac.id

Page 10: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewAzas Kepastian Hukum : Baik pelaku usaha maupun konsumen mentaati hukum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen,

Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi/penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.

Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

KEWAJIBAN KONSUMEN

• Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan.

• Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa.

• Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.

• Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.

Ethica bisnis dan nilai lingkungan

Masalah lingkungan hidup baru mulai disadari sepenuhnya dalan tahun1960- an

Akibat dari bisnis modern

Mengandaikan bahwa komponen-komponen lingkungan, seperti air dan udara merupakan barang umum, sehingga boleh dipakai seenaknya

‘15 10 Bussiness Ethic & Good Corporation

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningDR.H.Ir. Triyanto MBA http://www.mercubuana.ac.id

Page 11: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewAzas Kepastian Hukum : Baik pelaku usaha maupun konsumen mentaati hukum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen,

Men gan daikan bahwa sumber daya alam seperti air dan udara itu tak terbatas.

ISSUE LINGKUNGAN HIDUP

Akumulasi bahan beracun Efek rumah kaca

Perusakan lapisan ozon

Hujan asam

Deforentasi dan penggurunan

Kematian bentuk-bentuk kehidupan

Akumulasi bahan beracun

Pembuangan limbah industri pabrik kimia ke sungai atau laut Penggunaan pestisida

Penggunaan herbisida

Penggunaan fosfat untuk deterjen

Banyak jenis platik, misalnya polystyrene

Efek Rumah kaca

‘15 11 Bussiness Ethic & Good Corporation

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningDR.H.Ir. Triyanto MBA http://www.mercubuana.ac.id

Page 12: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewAzas Kepastian Hukum : Baik pelaku usaha maupun konsumen mentaati hukum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen,

Naiknya suhu permukaan bumi disebabkan oleh efek rumah kaca/greenhouse effect

Panas yang diterima bumi karena penyinaran matahari terhalang oleh partikel-partikel gas CO2 yang terlepas dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak bumi, batubara yang diproduksi oleh pabrik dan kendaraan bermotor

Perusakan lapisan ozon

Adanya pelepasan bahan CFC ke udara Kaleng penyemprotan aerosol

Lemari es

Alat penyejuk ruangan

Karet busa

Dengan berlubangnya lapisan ozon radiasi ultraviolet dari matahari mencapai perMukaan bumi

Mengakibatkan penyakit kanker kulit, penyekit mata katarak, penurunan kekebalan tubuh, kerusakan bentuk-bentuk kehidupan dalam laut dan tanaman di darat

Keanekaan hayati

Tumbuhan Hewan

obat-obatan

Punah

Penggunaan pestisida dan herbisida

Penebangan hutan dan pembakaran hutan

Lingkungan hidup sebagai the commons

Lingkungan hidup sebagai ranah umum, dianggapnya tidak ada pemilik dan tidak ada kepentingan pribadi (dulu)

Dengan adanya kepemilikan dalam kuantitas besar oleh orang-orang kaya, lingkungan hidup menjadi ranah pribadi atau private

Dengan adanya pertumbuhan penduduk lingkungan hidup diperuntukkan untuk perumahan, adanya privatisasi

‘15 12 Bussiness Ethic & Good Corporation

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningDR.H.Ir. Triyanto MBA http://www.mercubuana.ac.id

Page 13: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewAzas Kepastian Hukum : Baik pelaku usaha maupun konsumen mentaati hukum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen,

‘15 13 Bussiness Ethic & Good Corporation

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningDR.H.Ir. Triyanto MBA http://www.mercubuana.ac.id

Page 14: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewAzas Kepastian Hukum : Baik pelaku usaha maupun konsumen mentaati hukum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen,

‘15 14 Bussiness Ethic & Good Corporation

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningDR.H.Ir. Triyanto MBA http://www.mercubuana.ac.id

Page 15: modul.mercubuana.ac.id€¦ · Web viewAzas Kepastian Hukum : Baik pelaku usaha maupun konsumen mentaati hukum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen,

Daftar PustakaHuse, M (2007), Board, Governance and Vakue Creation, The Human Side of Corporate

Governance, Cambridge

Laura P. Hartman- Joe DesJardin 2011, Bussiness Eocial responsibility, McGraw Hill

International Edition Second Edition

Moral Leadership and Ethical Decision Making, by Cherington and Cherington, 1st edition

CHC Forecast Inc 2000

Robert A<G Monks and N Minow, 2011 Corporate Governance, John Wiley &Sons Ltd Fifth

Edition

Tricker, Bob )2009) Corporate Governance Principles Policies and Practicies, Oxford Oxford

University Press.

Veithzal Rivai,Islamic Human Capital,Jakarta PT.Raja Grafindo Persada 2009

Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan.2005.  Management Control Systems. Salemba Empat: Jakarta

‘15 15 Bussiness Ethic & Good Corporation

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningDR.H.Ir. Triyanto MBA http://www.mercubuana.ac.id