Modul Seri 3: Kewarganegaraan · Web viewDalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil...

26
MODUL PERKULIAHAN PANCASILA dan IMPLEMENTASINYA

Transcript of Modul Seri 3: Kewarganegaraan · Web viewDalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil...

Page 1: Modul Seri 3: Kewarganegaraan · Web viewDalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada

MODUL PERKULIAHAN

PANCASILAdan

IMPLEMENTASINYA

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Fakultas Ekonomi dan Bianis

Manajemen 03 Amyardi, SH, SE, MM

Page 2: Modul Seri 3: Kewarganegaraan · Web viewDalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada

Abstract Kompetensi

Mata Kuliah ini membahas tentang

hal – hal yang berhubungan

dengan sejah pancasila dan

implementasinya terhadap

kehidupan sebagi warga Negara

Indonesia yang memiliki pancasial

sebagai landasan idil Negara.

Dengan adang pancasila akan

membuat warga Negara Indonesia

memiliki nilai – nilai dasar

normative dan juga sebagai dasar

penyelenggaraan dasr Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Mahasiswa diharapkan memiliki

wawasan yang luas dan mampu

menjelaskan hal – hal yang

berhubungan dengan Sejarah

pancasila, dan bagaimana

mengimplementasikan makna dari

sila – sila yang terkandunga dalam

pencasila. Dan mengharapkan

terhadaop mahasiswa untuk dapat

mengetahui peran pancasila

sebagai ideologi bangsa, dan peran

pancasila sebagai ideologi nasional

. .

Skenario Perkuliahan :

Naskah / Buku Referensi :

1. Pendidikan Kewarganegaran di Perguruan Tinggi : Srijanti, A. Rahman HI, Purwanto,

Penerbit Salemba Empat , tahun 2010

2. Pendidikan Kewarganegaraan , Azyumardi Azra , Jakarta, ICCE, 2008.

3. Demokrasi di Indonesia : Teori dan Praktik, Bob Sugeng Hadiwinata, Chistotph Schuck,

graham Ilmu, 2009

4. Demokrasi dan Kekecewaan, Gunawan Muhammad, Psat Studi Agama dan dDemokrasi,

Yayasan Paramadina,2009

5. Sistem Pemerintahan Indonesia , S.S.T. Kansil, Penerbit Bumi Aksara, 2005

2017 2 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningAmyardi, SH, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 3: Modul Seri 3: Kewarganegaraan · Web viewDalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada

6. Globalisasi : Suatu peluang atau Ancaman Bagi Indonesia, Penerbit Erlangga, 2008.

Tujuan Mata Kuliah :

Mata Kuliah ini memberikan pemahaman kepada Mahasiswa agar memiliki wawasan

yang luas dan mampu menjelaskan dan hal – hal yang berhubungan dengan pancasila.

Sejarah pancasila, Pancasila sebagai Ideologi Bngsa dan Negara Indonesia, Pancasila

sebagi Ideologi terbuka , fungsi dan peranan Pancasila dalam kehidupan bermasyarkat

berbangsa dan bernegara, Implmentasi Pancasila dalam kehidupan masyarakat.

Bahan kajian :

1. Sejarah lahirnya Pancasila.

2. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia.

3. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka.

4. Fungsi dan peranan Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat Berbangsa , dan

Bernegara.

5. Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat.

DESKRIPSI – MATA KULIAH

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh warga Negara yang hidup dalam suatu Negara

yang memiliki Ideologi yang merupakan landasan Negara dalam menyelenggarakan Negara,

seperti :Pertama, Mengerti tentang Pacasila dan makna – makna yang terkankandung dari sila

– sial Pancasila., sehingga sebagai warga Negara dalam suatu Negara akan memiliki acuan

yang pasti dlam hidup dalam Negara Indonesia.. . Kedua, Memahami Pancasila dengan baik

ol.eh warga Neraga Indonesia dan penyelenggara Negara , akan dapat menghindari konflik –

konflik dan menjadikan Pancasila sebagai norma acuan utama apabila terjadi suatu konflik

dalam hudup dan menyelenggarkan Negara. .

PENDAHULUAN

Tujuan Instruksional Khusus:

2017 3 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningAmyardi, SH, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 4: Modul Seri 3: Kewarganegaraan · Web viewDalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada

1. Setelah mempelajari modul ini mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sejarah

lahirnya Pancasila.

2. Menjelaskan pengertian Pancasila sebagai idologi bangsa.

3. Menguraikan implementasi Pacasila dalam kehidupan masyarakat.

2017 4 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningAmyardi, SH, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 5: Modul Seri 3: Kewarganegaraan · Web viewDalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada

Modul Seri 3: Kewarganegaraan

MODUL 3

PANCASILA DAN

IMPLEMENTASINYA

A. Sejara lahirnya Pancasila

Pancasila di yakini sebagai produk kebudayaan bangsa Indonesia yang telah menjadi

system nilai selama berabad-abad lamanya. Pancasila bukanlah sublimasi atau penarik ke

atas (hogere optreking) dari declaration of independence (Amerika Serikat), manifesto

komunis, atau paham lain yang ada di dunia. Pancasila tidak bersumur dari berbagai

paham tersebut, meskipun di akui, bahwa terbentuknya dasar Negara pancasila memang

mengalami pegaruh bermacam-macam ideology pada masa itu.

Istilah “pancasila” pertama kali dapat di temukan dalam buku “sutasoma” karya Mpu

tentular yang ditulis pada zaman majapahit (abad ke 14). Dalam buku itu istilah pancasilah

diartikan sebagai pemerintah kesusilahan yang jumlahnya lima( pancasila karma) dan

berisi lima larangan untuk :

1. Melakukan kekerasan,

2. Mencuri,

3. Berjiwa dengki,

4. Berbohong, dan

5.mabuk akibat minuman keras.

Selanjtnya istilah “sila” itu sendiri dapat diartikan sebagai aturan yang melatarbelakangi

perilaku seseorang atau bangsa; kelakuan atau perbuatan yang menurut adab (sopan

santun); dasar adab; akhlak; dan moral.

2017 5 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningAmyardi, SH, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 6: Modul Seri 3: Kewarganegaraan · Web viewDalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada

Pancasila sebagai dasar Negara pertama kali diusulkan oleh ir. Soekarno pada tanggal 1

juni 1945 di hadapan siding badan penyelidik usaha-usahapersiapan kemerdekaan

Indonesia (BPUPKI). Menurut beliau, istilah pancasila tersebut di peroleh dari para

sahabatnyayang merupakan ahli bahasa. Ruusan pancasila yang di kemukakan tersebut

terditi atas :

1. Kebangsaan Indonesia,

2. Internasional atau kemanusiaan,

3. Mufakat atau demokrasi,

4. Kesejahteraan social,

5. Ketuhanan yang berkemanusiaan.

Pada tanggal 22 juni 1945, tokoh-tokoh BPUPKI yang di beri nama panitia Sembilan

mengadakan pertemuan untuk membahas pidato serta usul-usul mengenai dasar Negara

yang telah dikemukakan dalam siding-sidang BPUPKI.

Dalam pembahasan tersebut, disusunlah sebuah piagam yang di beri nama piagam

Jakarta, yang di dalamnya terdapat rumusan dan sistematika pancasila sebagai berikut ;

1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya,

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,

3. Persatuan Indonesia,

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan

perwakilan,

5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

Panitia Sembilan tersebut adalah :

1. Ir.soekarno,

2. Drs. Moh. Hatta,

3. Mr. A.A Maramis,

2017 6 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningAmyardi, SH, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 7: Modul Seri 3: Kewarganegaraan · Web viewDalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada

4. Abikoesno Tjokrosoejoso,

5. Abdoel Kahar Muzakar,

6. Haji Agung Salim,

7. Mr. Achmad Soebardjo,

8. K.H Wachid Hasjim, dan

9. Mr. Muh.Yamin.

Dalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan

rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada tanggal 9 Agustus dibentuk Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah

tanpa syarat kepada Sekutu, dan sejak saat itu Indonesia kosong dari kekuasaan. Keadaan

tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para pemimpin bangsa Indonesia, yaitu

dengan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 17 Agustus 1945. Sehari

setelah proklamasi kemerdekaan PPKI mengadakan sidang, dengan acara utama :

(1) mengesahkan rancangan Hukum Dasar dengan preambulnya (Pembukaannya) dan

(2) memilih Presiden dan Wakil Presiden.

Untuk pengesahan Preambul, terjadi proses yang cukup panjang. Sebelum mengesahkan

Preambul, Bung Hatta terlebih dahulu mengemukakan bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945

sore hari, sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan, ada utusan dari Indonesia bagian Timur

yang menemuinya.

Intinya, rakyat Indonesia bagian Timur mengusulkan agar pada alinea keempat preambul, di

belakang kata “ketuhanan” yang berbunyi “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi

pemeluk-pemeluknya” dihapus. Jika tidak maka rakyat Indonesia bagian Timur lebih baik

memisahkan diri dari negara RI yang baru saja diproklamasikan. Usul ini oleh Muh. Hatta

disampaikan kepada sidang pleno PPKI, khususnya kepada para anggota tokoh-tokoh Islam,

antara lain kepada Ki Bagus Hadikusumo, KH. Wakhid Hasyim dan Teuku Muh. Hasan. Muh.

Hatta berusaha meyakinkan tokoh-tokoh Islam, demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Oleh karena pendekatan yang terus-menerus dan demi persatuan dan kesatuan, mengingat 201

7 7 KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning

Amyardi, SH, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 8: Modul Seri 3: Kewarganegaraan · Web viewDalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada

Indonesia baru saja merdeka, akhirnya tokoh-tokoh Islam itu merelakan dicoretnya “dengan

kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” di belakang kata Ketuhanan

dan diganti dengan “Yang Maha Esa”.Adapun bunyi Pembukaan UUD1945 selengkapnya

sebagai berikut

:

UNDANG - UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PEMBUKAAN (Preambule)

Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka

penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan

perikeadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat

yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu

gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan de-ngan didorongkan oleh keinginan luhur,

supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini

kemerdekaannya. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara

Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidup-an bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadil-

an sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-

Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik

Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,

Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Ke-rakyatan yang dipimpin oleh

hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dari siding – siding yang dilakukan BPUKI , maka dapat disimpulkan bahwa :

(1) secara Historis, pancasila lahir tanggal 1 juni 1945,

(2) secara yuridis, pancasila lahir tanggal 18 agustus 1945.

B. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Dan Negara Indonesia

2017 8 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningAmyardi, SH, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 9: Modul Seri 3: Kewarganegaraan · Web viewDalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada

1. Penegrtian Ideologi

Secara etimologis, ideologi berasal dari bahasa yunani yaitu Eidos dan Logos. Eidos

berarti gagasan dan Logos berarti berbicara (ilmu). Maka secara etimologis ideologi

adalah berbicara tentang gagasan/ilmu yang mempelajari tentang gagasan.

Gagasan yang di maksud

2. Definisi Ideologi

Dalam beberapa kamus atau referensi, dapat terlihat bahwa definisi ideologi ada

beberapa macam. Keanekaragaman definisi ini sangat dipengaruhi oleh latar

belakang keahlihan dan fungsi lembaga yang member definisi tersebut.

Keanekaragaman dimaksud antar lain terlihat pada definisi yang berikut ;

a. Definisi ideology menurut BP-7 pusat(kini telah dilikuidasi) ideology adalah

ajaran, doktrim, teori yang diyakini kebenarannya yang di susun secara

sistematis dan di beri petunjuk pelaksanaan dalam menanggapi dan

menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam masyarakat, berbangsa, dan

bernegara.

b. Definisi yang di kemukakan oleh prof. Dr. Maswadi Rauf, ahli ilmu politik

Universitas Indonesia.

Ideology adalah rangkaian (kumpulan) nilai yang disepakati bersama untuk

menjadi landasan atau pedoman dalam mencapai tujuan kesejahteraan

bersama.

Berdasarkan definisi ideology pancasila di atas, dapat di simpulkan bahwa

pancacila adalah kumpulan nilai/norma yang meliputi sila-sila pancasila

sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, alinea IV yang

telah di tetapkan pada tanggal 18 agustus 1945.

3. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Ideologi terbuka adalah ideology yang dapat berinteraksi dengan ideology yang lain.

Artinya, ideology pancasila dapat mengikuti, perkembangan yang terjadi pada

Negara lain yang memiliki ideology yang berbeda dengan pancasila dalan berbagai

2017 9 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningAmyardi, SH, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 10: Modul Seri 3: Kewarganegaraan · Web viewDalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada

aspek kehiduopan masyarakat. Hal ini disebabkan karena ideology pancasila

memiliki nila-nilai yang meliputi

a. Nilai Dasar.

Nilai dasar adalah nilai yang ada dalam ideology pancasila yang merupakan

representasi dari nilai atau norma dalam masyarakat, bangsa, dan Negara

Indonesia. Nilai dasar merupakan nilai yang tidak bisa berubah-ubah

sepanjang bangsa Indonesia berpedoman pada nilai tersebut. Contoh nilai

dasar adalah sila-sila pancasila yang ada dalam alinea IV, UUD 1945 yang di

tetapkan pada tanggal 18 Aguatus 1945.

b. Nilai Instrumental.

Nilai instrumental adalah nilai yang merupakan pendukung utama dari nilai

dasar (pancasila). Nilai ini dapat mengikuti setiap perkembangan zaman baik

dalam negeri maupun luar negeri. Nilai ini dapat berupa tap MPR, UU, PP

dan peraturan perundangan yang ada untuk menjadi tatanan dalam

pelaksanaan ideology pancasila..

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM SEJARAH

( sumber nandaunja justanother WordPresss.com site )

Setelah bangsa Indonesia berhasil merebut kedaulatan dan berhasil mendirikan negara

merdeka, perjuangan belum selesai. Perjuangan malah bisa dikatakan baru mulai, yaitu upaya

menciptakan masyarakat yang sejahtera lahir batin, sebagaimana diamanatkan oleh

Pembukaan UUD 1945. Para pendiri Negara (the founding father) telah sepakat bahwa

kemerdekaan bangsa akan diisi nilai-nilai yang telah ada dalam budaya bangsa, kemudian

disebut nilai-nilai Pancasila.

Pancasila mulai dibicarakan sebagai dasar negara mulai tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang

BPPK oleh Ir. Soekarno dan pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila resmi dan sah menurut

hukum menjadi dasar negara Republik Indonesia. Kemudian mulai Dekrit Presiden 5 Juli 1959

dan Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 berhubungan dengan Ketetapan No. I/MPR/1988

No. I/MPR/1993, Pancasila tetap menjadi dasar falsafah Negara Indonesia hingga sekarang.

2017 10 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningAmyardi, SH, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 11: Modul Seri 3: Kewarganegaraan · Web viewDalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada

Akibat hukum dari disahkannya Pancasila sebagai dasar negara, maka seluruh kehidupan

bernegara dan bermasyarakat haruslah didasari oleh Pancasila. Landasan hukum Pancasila

sebagai dasar negara memberi akibat hukum dan filosofis; yaitu kehidupan negara dari bangsa

ini haruslah berpedoman kepada Pancasila. Bagaimana sebetulnya implementasi Pancasila

dalam sejarah Indonesia selama ini dan pentingnya upaya untuk mengimplementasikan nilai-

nilai Pancasila yang setelah reformasi mulai ditinggalkan demi tegaknya persatuan dan

kesatuan NKRI.

Penetapan Pancasila sebagai dasar negara dapat dikatakan mulai pada masa orde lama,

tanggal 18 Agustus 1945 sehari setelah Indonesia baru memproklamirkan diri kemerdekaannya.

Apalagi Soekarno akhirnya menjadi presiden yang pertama Republik Indonesia.

Walaupun baru ditetapkan pada tahun 1945, sesungguhnya nilai-nilai yang terkandung di dalam

Pancasila disarikan dan digali dari nilai-nilai budaya yang telah ada dalam kehidupan

masyarakat Indonesia. Pencetus dan penggali Pancasila yang pertama adalah Soekarno

sendiri. Sebagai tokoh nasional yang paling berpengaruh pada saat itu, memilih sila-sila yang

berjumlah 5 (lima) yang kemudian dinamakan Pancasila dengan pertimbangan utama demi

persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Pancasila yang merupakan dasar dan ideologi negara dan bangsa wajib diimplementasikan

dalam seluruh aspek kehidupan bernegara. Dalam mewujudkan Pancasila melalui kebijakan

ternyata tidaklah mulus, karena sangat dipengaruhi oleh pimpinan yang menguasai negara,

sehingga pengisian kemerdekaan dengan nilai-nilai Pancasila menampilkan bentuk dan diri

tertentu.

a. Masa Orde Lama.

Pada masa Orde lama, Pancasila dipahami berdasarkan paradigma yang berkembang pada

situasi dunia yang diliputi oleh tajamnya konflik ideologi. Pada saat itu kondisi politik dan

keamanan dalam negeri diliputi oleh kekacauan dan kondisi sosial-budaya berada dalam

suasana transisional dari masyarakat terjajah (inlander) menjadi masyarakat merdeka. Masa

orde lama adalah masa pencarian bentuk implementasi Pancasila terutama dalam sistem

kenegaraan. Pancasila diimplementasikan dalam bentuk yang berbeda-beda pada masa orde

lama. Terdapat 3 periode implementasi Pancasila yang berbeda, yaitu periode 1945-1950,

periode 1950-1959, dan periode 1959-1966.

2017 11 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningAmyardi, SH, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 12: Modul Seri 3: Kewarganegaraan · Web viewDalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada

Pada periode 1945-1950, implementasi Pancasila bukan saja menjadi masalah, tetapi lebih dari

itu ada upaya-upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan faham komunis

oleh PKI melalui pemberontakan di Madiun tahun 1948 dan oleh DI/TII yang akan mendirikan

negara dengan dasar islam. Pada periode ini, nilai persatuan dan kesatuan masih tinggi ketika

menghadapi Belanda yang masih ingin mempertahankan penjajahannya di bumi Indonesia.

Namun setelah penjajah dapat diusir, persatuan mulai mendapat tantangan. Dalam kehidupan

politik, sila keempat yang mengutamakan musyawarah dan mufakat tidak dapat dilaksanakan,

sebab demokrasi yang diterapkan adalah demokrasi parlementer, dimana presiden hanya

berfungsi sebagai kepala negara, sedang kepala pemerintahan dipegang oleh Perdana Menteri.

Sistem ini menyebabkan tidak adanya stabilitas pemerintahan. Kesimpulannya walaupun

konstitusi yang digunakan adalah Pancasila dan UUD 1945 yang presidensiil, namun dalam

praktek kenegaraan system presidensiil tak dapat diwujudkan.

 

Pada periode 1950-1959, walaupun dasar negara tetap Pancasila, tetapi rumusan sila keempat

bukan berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak (voting). Sistem

pemerintahannya yang liberal sehingga lebih menekankan hak-hak individual. Pada periode ini

persatuan dan kesatuan mendapat tantangan yang berat dengan munculnya pemberontakan

RMS, PRRI, dan Permesta yang ingin melepaskan diri dari NKRI. Dalam bidang politik,

demokrasi berjalan lebih baik dengan terlaksananya pemilu 1955 yang dianggap paling

demokratis. Tetapi anggota Konstituante hasil pemilu tidak dapat menyusun UUD seperti yang

diharapkan. Hal ini menimbulkan krisis politik, ekonomi, dan keamanan, yang menyebabkan

pemerintah mengeluarkan Dekrit Presiden 1959 untuk membubarkan Konstituante, UUD 1950

tidak berlaku, dan kembali kepada UUD 1945. Kesimpulan yang ditarik dari penerapan

Pancasila selama periode ini adalah Pancasila diarahkan sebagai ideology liberal yang ternyata

tidak menjamin stabilitas pemerintahan.

Pada periode 1956-1965, dikenal sebagai periode demokrasi terpimpin. Demokrasi bukan

berada pada kekuasaan rakyat sehingga yang memimpin adalah nilai-nilai Pancasila tetapi

berada pada kekuasaan pribadi presiden Soekarno. Terjadilah berbagai penyimpangan

penafsiran terhadap Pancasila dalam konstitusi. Akibatnya Soekarno menjadi otoriter, diangkat

menjadi presiden seumur hidup, politik konfrontasi, menggabungkan Nasionalis, Agama, dan

Komunis, yang ternyata tidak cocok bagi NKRI. Terbukti adanya kemerosotan moral di

sebagian masyarakat yang tidak lagi hidup bersendikan nilai-nilai Pancasila, dan berusaha 201

7 12 KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning

Amyardi, SH, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 13: Modul Seri 3: Kewarganegaraan · Web viewDalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada

untuk menggantikan Pancasila dengan ideologi lain. Dalam mengimplentasikan Pancasila,

Bung Karno melakukan pemahaman Pancasila dengan paradigma yang disebut USDEK. Untuk

memberi arah perjalanan bangsa, beliau menekankan pentingnya memegang teguh UUD 45,

sosialisme ala Indonesia, demokrasi terpimpin, ekonomi terpimpin dan kepribadian nasional.

Hasilnya terjadi kudeta PKI dan kondisi ekonomi yang memprihatinkan. Walaupun posisi

Indonesia tetap dihormati di dunia internasional dan integritas wilayah serta semangat

kebangsaan dapat ditegakkan. Kesimpulan yang ditarik adalah Pancasila telah diarahkan

sebagai ideology otoriter, konfrotatif dan tidak member ruang pada demokrasi bagi rakyat.

b. Masa Orde Baru.

Orde baru berkehendak ingin melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan

konsekuen sebagai kritik terhadap orde lama yang telah menyimpang dari Pancasila. Situasi

internasional kala itu masih diliputi konflik perang dingin. Situasi politik dan keamanan dalam

negeri kacau dan ekonomi hampir bangkrut. Indonesia dihadapkan pada pilihan yang sulit,

memberikan sandang dan pangan kepada rakyat atau mengedepankan kepentingan strategi

dan politik di arena internasional seperti yang dilakukan oleh Soekarno.

Dilihat dari konteks zaman, upaya Soeharto tentang Pancasila, diliputi oleh paradigma yang

esensinya adalah bagaimana menegakkan stabilitas guna mendukung rehabilitasi dan

pembangunan ekonomi. Istilah terkenal pada saat itu adalah stabilitas politik yang dinamis

diikuti dengan trilogi pembangunan. Perincian pemahaman Pancasila itu sebagaimana yang

kita lihat dalam konsep P4 dengan esensi selaras, serasi dan seimbang. Soeharto melakukan

ijtihad politik dengan melakukan pemahaman Pancasila melalui apa yang disebut dengan P4

(Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) atau Ekaprasetia Pancakarsa. Itu tentu

saja didasarkan pada pengalaman era sebelumnya dan situasi baru yang dihadapi bangsa.

Pada awalnya memang memberi angin segar dalam pengamalan Pancasila, namun beberapa

tahun kemudian kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan ternyata tidak sesuai dengan jiwa

Pancasila. Walaupun terjadi peningkatan kesejahteraan rakyat dan penghormatan dari dunia

internasional, Tapi kondisi politik dan keamanan dalam negeri tetap rentan, karena

pemerintahan sentralistik dan otoritarian. Pancasila ditafsirkan sesuai kepentingan kekuasaan

pemerintah dan tertutup bagi tafsiran lain. Demokratisasi akhirnya tidak berjalan, dan

pelanggaran HAM terjadi dimana-mana yang dilakukan oleh aparat pemerintah atau negara.

Pancasila seringkali digunakan sebagai legimitator tindakan yang menyimpang. Ia

2017 13 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningAmyardi, SH, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 14: Modul Seri 3: Kewarganegaraan · Web viewDalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada

dikeramatkan sebagai alasan untuk stabilitas nasional daripada sebagai ideologi yang

memberikan ruang kebebasan untuk berkreasi. Kesimpulan, Pancasila selama Orde Baru

diarahkan menjadi ideology yang hanya menguntungkan satu golongan, yaitu loyalitas tunggal

pada pemerintah dan demi persatuan dan kesatuan hak-hak demokrasi dikekang.

c. Masa Orde Reformasi

Seperti juga Orde Baru yang muncul dari koreksi terhadap Orde Lama, kini Orde Reformasi, jika

boleh dikatakan demikian, merupakan orde yang juga berupaya mengoreksi penyelewengan

yang dilakukan oleh Orde Baru. Hak-hak rakyat mulai dikembangkan dalam tataran elit maupun

dalam tataran rakyat bawah. Rakyat bebas untuk berserikat dan berkumpul dengan mendirikan

partai politik, LSM, dan lain-lain. Penegakan hukum sudah mulai lebih baik daripada masa

Orba. Namun, sangat disayangkan para elit politik yang mengendalikan pemerintahan dan

kebijakan kurang konsisten dalam penegakan hukum. Dalam bidang sosial budaya, disatu sisi

kebebasan berbicara, bersikap, dan bertindak amat memacu kreativitas masyarakat. Namun, di

sisi lain justru menimbulkan semangat primordialisme. Benturan antar suku, antar umat

beragama, antar kelompok, dan antar daerah terjadi dimana-mana. Kriminalitas meningkat dan

pengerahan masa menjadi cara untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang berpotensi

tindakan kekerasan.

Kondisi nyata saat ini yang dihadapi adalah munculnya ego kedaerahan dan primordialisme

sempit, munculnya indikasi tersebut sebagai salah satu gambaran menurunnya pemahaman

tentang Pancasila sebagai suatu ideologi, dasar filsafati negara, azas, paham negara. Padahal

seperti diketahui Pancasila sebagai sistem yang terdiri dari lima sila (sikap/ prinsip/pandangan

hidup) dan merupakan suatu keutuhan yang saling menjiwai dan dijiwai itu digali dari

kepribadian bangsa Indonesia yang majemuk bermacam etnis/suku bangsa, agama dan

budaya yang bersumpah menjadi satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa persatuan,

sesuai dengan sesanti Bhineka Tunggal Ika.

Menurunnya rasa persatuan dan kesatuan diantara sesama warga bangsa saat ini adalah yang

ditandai dengan adanya konflik dibeberapa daerah, baik konflik horizontal maupun konflik

vertikal, seperti halnya yang masih terjadi di Papua,Maluku. Berbagai konflik yang terjadi dan

telah banyak menelan korban jiwa antar sesama warga bangsa dalam kehidupan masyarakat,

seolah-olah wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila yang lebih

mengutamakan kerukunan telah hilang dari kehidupan masyarakat Indonesia.

2017 14 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningAmyardi, SH, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 15: Modul Seri 3: Kewarganegaraan · Web viewDalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada

Orde Reformasi yang baru berjalan beberapa tahun telah memiliki empat Presiden. Pergantian

presiden sebelum waktunya karena berbagai masalah. Pada era Habibie, Abdurrahman Wahid,

dan Megawati Soekarno Putri, Pancasila secara formal tetap dianggap sebagai dasar dan

ideologi negara, tapi hanya sebatas pada retorika pernyataan politik. Ditambah lagi arus

globalisasi dan arus demokratisasi sedemikian kerasnya, sehingga aktivis-aktivis prodemokrasi

tidak tertarik merespons ajakan dari siapapun yang berusaha mengutamakan pentingnya

Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara.

Ideologi negara yang seharusnya menjadi acuan dan landasan seluruh elemen bangsa

Indonesia khususnya para negarawan dan para politisi serta pelaku ekonomi dalam

berpartisipasi membangun negara, justru menjadi kabur dan terpinggirkan. Hasilnya NKRI

mendapat tantangan yang berat. Timor-Timur yang telah lama bergabung dalam NKRI melalui

perjuangan dan pengorbanan lepas dengan sekejap pada masa reformasi tersebut. Daerah-

daerah lain juga mengancam akan berdiri sendiri bila tuntutannya tidak dipenuhi oleh

pemerintah pusat. Tidak segan-segan, sebagian masyarakat menerima aliran dana asing dan

rela mengorbankan kepentingan bangsanya sebagai imbalan dolar.

Dalam bahasa intelijen kita mengalami apa yang dikenal dengan ”subversi asing”, yakni kita

saling menghancurkan negara sendiri karena campur tangan secara halus pihak asing. Di

dalam pendidikan formal, Pancasila tidak lagi diajarkan sebagai pelajaran wajib sehingga nilai-

nilai Pancasila pada masyarakat melemah.

 

45 Butir Pengamalan Pancasila

Hari ini adalah Hari Lahir Pancasila, dan saya yakin sebagian dari kita tidak bisa menyebutkan

dengan benar kelima sila dari Pancasila. Apalagi disuruh menyebutkan 45 butir pengamalan

Pancasila seperti yang tertuang dalam P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila)

pada Tap MPR No. II/MPR/1978.

Seandainya saja Bangsa Indonesia benar-benar meresapkan nilai-nilai yang terkandung dalam

Pancasila, tentunya degradasi moral dan kebiadaban masyarakat kita dapat diminimalisir.

Kenyataannya sekarang yaitu setelah era reformasi, para reformator alergi dengan semua

produk yang berbau orde baru termasuk P4 sehingga terkesan meninggalkannya begitu saja.

2017 15 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningAmyardi, SH, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 16: Modul Seri 3: Kewarganegaraan · Web viewDalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada

Belum lagi saat ini jati diri Indonesia mulai goyah ketika sekelompok pihak mulai mementingkan

dirinya sendiri untuk kembali menjadikan negara ini sebagai negara berideologi agama tertentu.

 

Semoga saja 45 Butir Pengamalan Pancasila ini dapat mengingatkan kita akan nilai – nilai

kebaikan yang patut kita amalkan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

(1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang

Maha Esa.

(2) Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan

agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan

beradab.

(3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama

dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

(4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa.

(5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang

menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

(6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan

agama dan kepercayaannya masing-masing.

(7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada

orang lain.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

(1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai

makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

2017 16 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningAmyardi, SH, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 17: Modul Seri 3: Kewarganegaraan · Web viewDalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada

(2) Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa

membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,

warna kulit dan sebagainya.

(3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

(4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.

(5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

(6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

(7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

(8) Berani membela kebenaran dan keadilan.

(9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

(10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia

(1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa

dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

(2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.

(3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

(4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

(5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan

keadilan sosial.

(6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

(7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

2017 17 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningAmyardi, SH, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 18: Modul Seri 3: Kewarganegaraan · Web viewDalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

(1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai

kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.

(2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

(3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

(4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.

(5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil

musyawarah.

(6) Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan

musyawarah.

(7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan

golongan.

(8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

(9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan

Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan

keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.

(10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan

pemusyawaratan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

(1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana

kekeluargaan dan kegotongroyongan.

(2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

(3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

2017 18 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningAmyardi, SH, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 19: Modul Seri 3: Kewarganegaraan · Web viewDalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada

(4) Menghormati hak orang lain.

(5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

(6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang

lain.

(7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup

mewah.

(8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan

umum.

(9) Suka bekerja keras.

(10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan

kesejahteraan bersama.

(11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan

berkeadilan sosial.

Bagaimana membuat nilai-nilai ini bisa kembali menjadi pedoman dan pengamalan dalam

keseharian kehidupan kita? Saya rasa perlu suatu pemerintahan otoriter di Indonesia untuk

memprogram ulang otak bangsa kita dengan suatu dokrin nilai – nilai sosial dalam kehidupan

berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat di negara Indonesia yang nyata – nyata sangat

plural ini. Pemerintahan otoriter sangat diperlukan ketika berhadapan dengan masyarakat yang

tak bermoral, tak terkendali, tak mau diatur, dan merasa dirinya adalah kebenaran itu sendiri

tanpa sadar bahwa mereka hidup bersama dengan orang lain. Semoga saja bangsa Indonesia

tidak separah itu ;))

2017 19 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningAmyardi, SH, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id