Modul Pelatihan 51
-
Upload
azharudin-zoechny -
Category
Documents
-
view
50 -
download
1
description
Transcript of Modul Pelatihan 51
Modul Praktek AutoCAD 2D
Oleh : Ir. Gondang Riyadi, Dipl.C, MT
I. Rubbersheet Rubber Sheet digunakan untuk proses penggabungan dalam software Autocad.
Penggabungan ini dapat menggabungkan antara peta satu dengan peta yang lain atau bisa
juga peta dengan layout yang akan digunakan. Penggabungan ini bertujuan untuk
melakukan penyamaan koordinat gambar/peta yang masih bersifat lokal/sembarang
menjadi sistem koordinat sebenarnya.
Gambar I.1. Peta Jogjatronik
1 2
3
4 5
6
Gambar I.2. Koordinat titik kontrol rubber sheet
Langkah-langkah rubbersheet peta yaitu sebagai berikut :
1. Pilih InsertRaster image, untuk penyisipan gambar yang akan dilakukan rubber
sheet.
2. Masuk pada menu Map Tools Rubber Sheet
Gambar I.3. Tools rubber sheet
NO X Y
1 430592.383 9136988.638
2 430463.205 9136984.393
3 430467.187 9137055.292
4 430472.426 9137154.455
5 430612.828 9137148.561
6 430588.618 9137055.489
TITIK KONTROL RUBBER SHEET
3. Dengan memasukkan 4 titik koordinat pada command yang telah diketahui dalam
peta yang dirubber sheet klik enter dua kali select objects dengan mengetik “s”
terakhirklik enter.
GambarI.4. Input koordinat titik kontrol rubbersheet
II. Digitasi Peta Untuk keperluan mendapatkan data dalam bentuk vektor digunakan metode
digitasi. Proses digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data
analog ke dalam format digital. Objek-objek tertentu seperti jalan, bidang persil, batas
kelurahan, batas desa, batas kecamatan, dan lain-lain yang sebelumnya dalam format
raster. Proses ini dilakukan dengan mengunakan perangkat lunak Autodesk Land Enabled
Map 2004.
Proses digitasi di AutoCad bertujuan untuk mendapatkan data berupa data vektor
yang dilakukan dengan melakukan digitasi on screen. Data awal yang digunakan bisa
berupa hasil scanning dari peta analog, foto udara, maupun citra satelit.
Langkah-langkah digitasi peta yaitu sebagai berikut :
1. Membuka program Autocad dari start menu All programAutodeskAutodesk
Map 2004, sehingga di layar akan muncul :
Gambar II.1. Tampilan perangkat lunak Autodesk Map 2004
2. Penyisipan image dengan memilih Pilih Insert Raster Image Select Image File
Pilih image yang akan digunakan Open.
Gambar II.2. Penyisipan image
3. Pembuatan layer yang akan didigitasi dengan cara Klik icon layer berikut :
a) Akan muncul kotak dialog Layer Properties Manager
Gambar II.3. Pembuatan layer
b) Klik New sehingga AutoCad akan membentuk sebuah layer baru dengan nama
Layer1
c) Layer yang akan digunakan yaitu Persil/bidang tanah, Jalan, No NIB, Nama
Kelurahan, dan Nama Jalan.
d) Ganti warna layer dengan warna lain untuk memudahkan pembedaan antar layer
e) Klik current untuk mengaktifkan salah satu layer OK.
4. Digitasi Petadengan memilih Tools DrawPolyline atau dengan mengklik
Kemudian memulai digitasi peta yang disesuaikan layer yang sudah dibuat pada
langkah sebelumnya.
III. Layout Peta Layout peta bertujuan untuk menampilkan banyak informasi seperti judul peta, skala,
penunjuk arah utara, legenda, tahun pembuatan, pembuat peta, dan lain sebagainya.
Layout ini juga sebagai penghias suatu peta agar menarik untuk dipandang. Bagus
tidaknya dapat dilihat dari bentuk layout peta itu sendiri.
Pembuatan layout peta dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
1. Pembuatan Grid
Langkah pembuatan grid yaitu sebagai berikut :
a. Mengatur satuan skala yang akan dipakai. Caranya Pilih menu format
toolbarklik units. Maka akan muncul tag units sebagai berikut:
Gambar III.1. Pengaturan satuan skala
Pada pembuatan grid ini kita menggunakan satuan millimeters. Pilih
millimeters insertion scaleklik OK.
b. Membuat titik grid. Caranya pilih menu draw pada toolbardonut.
Gambar III.2. Pembuatan titik grid
Lalu pada kolom command dibawah masukan nilai inside = 0 ,enter, outside =
0.25enter. Lalu klik cursor pada layar. Maka pada layar akan muncul sebuah
titik. Kemudian pilih menu view, zoom extents. Maka gambar akan seperti
pada gambar berikut:
Gambar III.3. Hasil pembuatan titik grid
c. Membuat garis grid
1) Pilih menu draw pada toolbar, polyline .
2) klik cursor pada pusat lingkaran lalu arahkan cursor ke kanan kemudian ketik
4enter 2 kali
3) Pilih menu View ,pilih zoom all.
Gambar III.4. Hasil pembuatan garis grid
4) Langkah selanjutnya mengatur jarak garis dengan titik grid. Pilih menu
modify pada toolbar,pilih move.
Gambar III.5. Tools move untuk memindah garis grid
5) Klik pada garis kemudian klik kanan. Lalu arahkan cursor ke pusat titik (klik kiri)
kemudian arahkan cursor ke kanan lalu ketik 2, enter. Hasilnya tampak seperti
pada gambar berikut
Gambar III.6. Hasil pemindahangaris grid
6) Selanjutnya membuat garis grid pada ke empat sisi titik grid. Yaitu pada bagian
atas,kanan, bawah dan kiri. Caranya pilih menu modify pada toolbar, pilh
maka akan muncul tag sebagai berikut:
Gambar III.7. Pembuatan array
Pilih polar array, lalu select objek, klik kanan,maka akan muncul tag array
lagi. Klik center point ,kemudian klik kiri pada pusat titik,klik OK.
d. Menggandakan grid. Pada pembuatan grid kali ini kitamemperbanyak sejumlah
9 baris 8 kolom. Caranya pilih menu modify pada toolbar, pilih pilih
rectangular array, kemudian select object, klik kanan.
Gambar III.8. Penggandaan array
Ketik 9 pada rows (menunjukan 9 baris),ketik 8 pada colums (menunjukan 8 kolom),
ketik 100 pada row offset dan colums (menunjukan jarak antar grid 100 mm), klik
OK.
2. Pembuatan Lay Out Peta
Langkah-langkah pembuatan layout peta yaitu sebagai berikut :
a. Penentuan satuan skala. Caranya pilih menu format pada toolbar, pilih units.
Maka akan muncul tag units sebagai berikut:
Gambar III.9. Pengaturan skala satuan
Pada pembuatan layout ini kita memakai satuan centimeters. Pilih centimeters
pada insertion scale, OK.
b. Membuat garis tepi layout. Pada layout ini kita membuat ukuran 80x110 cm
caranya pilih menu draw pada toolbar, pilih polyline .Klik cursor pada layar
lalu arhkan cursor ke kanan ketik 80 enter, kemudian arahkan ke bawah ketik 110
enter, kemudian arahkan cursor ke kiri ketik 80 enter, terakhir arahkan cursor ke
atas sampai ke titik awal lalu enter.
Gambar III.10. Pembuatan garis tepi layout
c. Membuat tepi peta. Caranya pilih menu modify pada toolbar, pilih offset .
- Arahkan cursor pada garis tepi peta bagian atas kemudian ketik 2.5 enter.
Kemudian klik garis kemudian klik lagi tetapi pada bagian bawah garis (layar
dalam bingkai)
- Ulangi langkah di atas pada bingkai ke dua hingga menjadi seperti pada
gambar berikut ini:
Gambar III.11. Hasil pembuatan tepi peta
d. Langkah selanjutnya yaitu membuat bingkai peta. Caranya pilih menu draw pada
toolbar, pilih polyline . Klik kiri tepat pada pojok kiri atas bingkai terdalam,
kemudian arahkan cursor ke bawah ketik 83 enter, arahkan cursor ke kanan
sampai garis lalu enter, arahkan cursor ke atas sampai pojok kanan atas bingkai
enter, terakhir arahkan cursor ketitik awal lalu enter.Hasilnya seperti pada ganbar
berikut ini:
Gambar III.12. Hasil pembuatan bingkai peta
e. Membuat bingkai legenda. Caranya pilih menu draw pada toolbar, pilih polyline
Klik kiri tepat pada pojok kiri bawah bingkai terdalam, kemudian arahkan
cursor ke atas ketik 15.5 enter, arahkan cursor ke kanan sampai garis lalu enter,
arahkan cursor ke bawah sampai pojok kanan bawah bingkai enter, terakhir
arahkan cursor ketitik awal lalu enter. Hasilnya seperti pada gambar berikut ini:
Gambar III.13. Hasil pembuatan bingkai informasi tepi
f. Menghapus garis antara bingkai peta dengan bingkai legenda. Select garis dengan
cara mengklik garis antara bingkai peta dengan bingkai legenda kemudian delete.
Gambar III.14. Finishing layout
g. Membagi bingkai legenda. Untuk membagi bingkai legenda menjadi beberapa
bagian Caranya pilih menu modify pada toolbar, pilih explode . Kemudian
select bingkai legenda kemudian enter. Setalah itu pada menu tetap pada menu
modify pilih offset . Arahkan cursor ke garis bingkai bagian kiri ketik 14
enter. Kemudian klik garis kiri tersebut kemudian klik lagi pada bagian sebelah
kanan garis (pada layar bukan pada garis). Ulangi perintah tersebut hingga
membentuk seperti pada gambar berikut:
GambarIII.5. Hasil pembuatan lay out
IV. Wblock
Instruksi wblock dipergunakan untuk menjadikan sebagian atau seluruh gambar
menjadi suatu file gambar yang baru. Block ini dapat dipakai pada gambar lain pada
waktu yang akan datang. Obyek yang akan digunakan oleh instruksi wblock dapat berupa
blok yang sudah terdefinisi dalam gambar, obyek-obyek gambar yang dipilih dengan
metode pemilihan obyek atau seluruh obyek dalam gambar.
Setelah obyek dipilih, maka obyek tersebut akan lenyap tersimpan dalam block.
Untuk menampilkan kembali obyek yang lenyap tersebut, dapat digunakan instruksi
OOPS. Kecuali pilihan Retain diaktifkan.
IV. A. Membuat Blok
Pada dasarnya untuk pelatihan kali ini anda tidak lagi membuat blok tetapi anda
bisa langsung memasukan blok ke dalam peta hasil digitasi anda pada langkah-
langkah memasukan blok pada peta hasil digitasi (file Insert Block.doc). Hal ini
sebelumnya telah dilakukan instruktur untuk efisiensi waktu di lab dalam materi blok
tetapi langkah –langkah membuat blok berikut dapat menjadi bahan referensi anda.
Langkah-langkah membuat blok adalah sebagai berikut:
a. Menyediakan peta yang akan diolah menjadi blok-blok. Dengan cara File
Opendan pilih file Cad yang akan dilakukan block.
Gambar IV.1 Input file
b. Dari peta yang disediakan tentukan pembagian blok-blok yang akan dibuat serta
batas dari setiap bloknya, misalnya:
Gambar IV.2. Pembagian blok-blok sesuai yang diinginkan
BLOK 4
BLOK 1
BLOK 3
BLOK 2
Peta Hasil Digitasi
c. Mengetikan ‘wblock’ pada command editorAutoCad, kemudian tekan Enter.
Gambar IV.3. Penulisan perintah pada command editor
d. Akan muncul window dari perintah wblock seperti berikut ini:
Gambar IV.4. Tampilan window Write Block
Penjelasan untuk menu-menu tersebut adalah sebagai berikut:
- Base Point, merupakan pemilihan titik yang dijadikan dasar titik dari blok
yang akan dibuat.
- Select Object, merupakan tools untuk memilih objek yang akan dibuat blok,
dalam select object ada beberapa pilihan hasil yang akan ditampilkan, yaitu:
Retain, untuk membuat file yang berisi blok, dan objek yang dipilih tidak
akan hilang dari file dasarnya.
Convert to Block, merupakan pilihan untuk mengubah blok yang dipilih
kedalam blok yang tersimpan dalam file yang terpisah.
Delete from drawing, merupakan pilihan untuk menghapus blok yang
dipilih dari file dasarnya tetapi file yang dipilih tersebut akan tersimpan
dalam sebuah file baru, dan file blok baru tersebut dapat dipanggil dengan
perintah OOPS pada command editor file dasarnya.
e. Menentukan titik Base Point terlebih dahulu, untuk base point sebenarnya terserah
titik apa saja dari blok yang anda pilih tapi base point perlu dicatat sehingga untuk
pemanggilan blok dapat digunakan.
Untuk nilai base point tiap blok pada pelatihan kali ini adalah:
f. Setelah basepoint tiap objek ditentukan, masukan nilai basepoint untuk blok 1.
g. Kemudian memilih objek pertama yang akan diblok, pada window Write Blok pilih
Select objects, dan pilih objek pertama yang akan diblok sesuai dengan blok yang
sudah ditentukan sebelumnya. Tekan Enter Ok.
Pada informasi layar akan muncul pesan “Include AutoDesk Map information in the
export?”, hal ini merupakan pesan untuk memberi konfirmasi apakah informasi dari
blok yang dipilih ikut di eksport ke dalam file blok yang baru.
FOR BLOCK 1
X : 430130.5853
Y : 9137055.0544
FOR BLOCK 2
X : 430173.6601
Y : 9136804.8337
FOR BLOCK 3
X : 430612.8719
Y : 9137151.4850
FOR BLOCK 4
X : 430687.9232
Y : 9136877.2578
Gambar IV.5. Pemilihan blok yang akan dibuat
h. Dari hasil wblock tersebut akan ada sebuah file CAD format *.dwg yang berisikan
blok pertama yang dipilih tadi.
Gambar IV.6 File cad baru yang berisikan blok yang dipilih
i. Melakukan hal sama untuk blok-blok selanjutnya yaitu untuk blok 2, blok 3 dan blok
4
SELAMAT BEKERJA