Modul mesin bubut 7 (5)

23
MODUL BAHAN AJAR 2. Kegiatan Belajar 2. Menentukan persyaratan kerja a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Siswa dapat memahami gambar kerja dari instruksi kerja. b. Uraian Materi 1) Memahami gambar kerja Gambar kerja adalah “bahasa teknik” dalam bentuk lambang-lambang yang dipergunakan untuk memberikan informasi mengenai bentuk, ukuran, jumlah dan cara membuat suatu benda Gambar yang dipergunakan sebagai informasi tersebut, dalam bidang teknik mesin dibuat dengan mengikuti standar dan ketentuan yang ada, seperti standar ISO. Pada umumnya, gambar kerja yang ditunjukkan pada lembar pengerjaan (Job Sheet) dapat berupa gambar persepktif atau gambar proyeksi. Gambar perspektif merupakan gambar yang menunjukkan suatu benda dengan tiga dimensi, sedangkan gambar proyeksi merupakan gambar yang menunjukkan satu sisi pandang dari benda yang akan dikerjakan. Gambar proyeksi ini lebih sering ditampilkan mengingat lebih tepat Program Keahlian Teknik Permesinan Mempergunakan Mesin Bubut 20

Transcript of Modul mesin bubut 7 (5)

Page 1: Modul mesin bubut 7 (5)

MODUL BAHAN AJAR

2. Kegiatan Belajar 2.Menentukan persyaratan kerja

a. Tujuan Kegiatan PembelajaranSiswa dapat memahami gambar kerja dari instruksi kerja.

b. Uraian Materi1) Memahami gambar kerja

Gambar kerja adalah “bahasa teknik” dalam bentuk lambang-

lambang yang dipergunakan untuk memberikan informasi

mengenai bentuk, ukuran, jumlah dan cara membuat suatu

benda Gambar yang dipergunakan sebagai informasi tersebut,

dalam bidang teknik mesin dibuat dengan mengikuti standar

dan ketentuan yang ada, seperti standar ISO.

Pada umumnya, gambar kerja yang ditunjukkan pada lembar

pengerjaan (Job Sheet) dapat berupa gambar persepktif atau

gambar proyeksi. Gambar perspektif merupakan gambar yang

menunjukkan suatu benda dengan tiga dimensi, sedangkan

gambar proyeksi merupakan gambar yang menunjukkan satu

sisi pandang dari benda yang akan dikerjakan. Gambar

proyeksi ini lebih sering ditampilkan mengingat lebih tepat

menunjukkan ukuran-ukuran dari setiap bagian benda .

Beberapa hal dasar dalam gambar kerja yang harus dipahami

antara lain sebagai berikut

Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut 20

Page 2: Modul mesin bubut 7 (5)

MODUL BAHAN AJAR

a) Garis-garis gambar

Tabel 2.2 Garis-Garis Gambar

No. Nama Garis Gambar Penggunaan

(1) Tebal

kontinu

Garis tepi

Garis nyata

(2) Tipis kontinu Garis berpotongan

Garis ukur

Garis proyeksi

Garis penunjukkan

Garis arsir

Garis ulir

Garis sumbu

pendek

(3) Tipis kontinu

bebas

Garis batas dari

potongan benda

(4) Garis strip

tebal

Garis nyata

terhalang

Garis tepi terhalang

(5) Garis strip

tipis

Garis nyata

terhalang

Garis tepi terhalang

(6) Garis strip

titik tipis

Garis sumbu

Garis simetri

Garis Lintasa

(7) Garis strip

titik tipis

yang ujung

dan

sudutnya

tebal

Garis (bidang)

potong

Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut 21

Page 3: Modul mesin bubut 7 (5)

MODUL BAHAN AJAR

No. Nama Garis Gambar Penggunaan

(8) Garis strip

titik tebal

Penunjukkan

permukaan yang

harus mendapat

penanganan khusus

(9) Garis strip

titik ganda

tipis

Bagian yang

berdampingan

Batas kedudukan

benda bergerak

Garis sitem (pada

baja profil)

Bentuk awal

(sebelum dibentuk)

Bagian benda yang

berada di depan

bidang potong

b) Gambar Perspektif dan Proyeksi

a b

c

Gambar 2.7 Gambar Perspektif

(a). Perspektif Isometrik, (b) Perspektif Denetrik Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut 22

Page 4: Modul mesin bubut 7 (5)

MODUL BAHAN AJAR

(c) Perspektif Kovalir

Gambar 2. 8 Proyeksi Amerika

gambar 2.9 Proyeksi Eropa

c) Permberian ukuran pada gambar(1) Penunjukan bagian benda

a b

Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut 23

Page 5: Modul mesin bubut 7 (5)

MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.10 (a) Penunjukan Bagian Benda yang Nyata

Terlihat

(b) Penunjukan Bagian Benda yang Diuraikan

(2) Penunjukkan ukuran besaranUkuran besaran benda terdiri atas ukuran panjang,

lebar, tinggi secara menyeluruh.

Gambar 2.11 Penunjukan Ukuran Besaran

(3) Tanda anak panah

Gambar 2.12 Tanda Anak Panah

(4) Penunjukan ukuran radiusGaris yang menunjukkan ukuran radius dari suatu

benda, mengarah ke atau dari titik pusat radius tersebut.

Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut 24

Page 6: Modul mesin bubut 7 (5)

MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.13 Penunjukan Ukuran Radius

(5) Penunjukan ukuran ulirUkuran ulir seperti gambar berikut ditulis dengan kode

ukuran M untuk ulir Metrik atau W untuk ulir Witworth.

Gambar 2.14 Penunjukan Ukuran Ulir

(6) Penunjukan ukuran sejajarUkuran sejajar memberikan pengertian bahwa bidang lain

selalu diukur dari bidang patokan.

Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut 25

Page 7: Modul mesin bubut 7 (5)

MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.15 Penunjukan Ukuran Sejajar

(7) Penunjukan ukuran gabungan

Gambar 2.16 Penunjukan Ukuran Gabungan

(8) Penunjukan ukuran Ber step

Gambar 2.17 Penunjukan Ukuran Ber step

Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut 26

Page 8: Modul mesin bubut 7 (5)

MODUL BAHAN AJAR

(9) Penunjukan ukuran sistem koordinat

Gambar 2.18 Penunjukan Ukuran Koordinat

(10) ChamferUntuk chamfer yang ukurannya melebihi 1 x 45o pada

umumnya dicantumkan pada gambar benda .

Gambar 2.19 Chamfer

Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut 27

Page 9: Modul mesin bubut 7 (5)

MODUL BAHAN AJAR

(11) Penunjukan ketirusanBidang tirus ditunjukkan dengan lambang .

Gambar 2.20 Penunjukan Ketirusan

(12) Penunjukkan pendakianBidang mendaki ditunjukkan dengan lambang .

Gambar 2.21 Penunjukan Pendakian

d) Toleransi

Toleransi meliputi toleransi umum, toleransi khusus/ suaian,

dan toleransi geometris. Jika pada gambar benda kerja tidak

dicantumkan ukuran dengan toleransi khusus, pada bagian

benda tersebut diukur berdasarkan toleransi.

Toleransi umum

Toleransi umum dikategorikan menjadi toleransi kasar, sedang,

dan halus. Dalam hal ini nilainya adalah toleransi kasar dua

kali toleransi sedang dan toleransi sedang dua kali toleransi

halus contoh misalnya, toleransi halus sebesar 0,05 mm, pada

Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut 28

Page 10: Modul mesin bubut 7 (5)

MODUL BAHAN AJAR

dimensi/ukuran yang sama toleransi sedangnya sebesar 0,1

mm, dan toleransi kasarnya 0,2 mm.

Tabel 2.3 Toleransi Umum

Toleransi untuk ukuran panjang bebas dalam mm (DIN 7168)Tingkat

Ketelitian …6>6 >30 >100 >300 >1000 >2000

>4000…30 …100 …300 …1000 …2000 …4000

halus ±0,05 ±0,1 ±0,15 ±0,2 ±0,3 ±0,5    sedang ±0,1 ±0,2 ±0,3 ±0,5 ±0,8 ±1,2 ±2 ±3kasar ±0,2 ±0,5 ±0,8 ±1,2 ±2 ±3 ±4 ±5

sangat kasar ±0,5 ±1 ±1,5 ±2 ±3 ±5 ±8 ±10

Toleransi khusus

Besarnya penyimpanan pangan ukuran ditunjukkan di

belakang ukuran nominalnya. Misalnya, panjang 100 + 0,2,

artinya - 0,1 ukuran panjang yang diperbolehkan antara 99,9

sampai dengan 100,2 mm

Gambar 2.22 Penunjukan Toleransi Khusus Secara Langsung

Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut 29

Page 11: Modul mesin bubut 7 (5)

MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.23 Penunjukan Toleransi Tak Langsung/Suaian ISO

Pada suaian ISO terdapat dua sistem satuan yaitu sistem

lubang satuan / basis lubang :

Titik tolak basis lubang adalah letak ukuran batas H dari lubang

yang ukuran batas terkecilnya selalu merupakan ukuran

nominal. Ukuran poros menyesuaikan keperluan suaian

longgar, luncur, atau sesak.

Gambar 2.24. Suaian Basis Lubang

Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut 30

Page 12: Modul mesin bubut 7 (5)

MODUL BAHAN AJAR

Sistem poros satuan/basis poros.Titik tolak basis poros adalah letak ukuran batas h dari poros

dengan ukuran batas terbesar selalu merupakan ukuran

nominal, ukuran lubang menyesuaikan dengan keperluan

suaian longgar, luncur, atau sesak.

Gambar 2.25 Suaian Basis Poros

Toleransi Geometris :Selain toleransi ukuran dan kekasaran permukaan kadang

disyaratkan juga mengenai bentuk dan tempat/posisi dari satu

bagian benda terhadap bagian lain

Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut 31

Page 13: Modul mesin bubut 7 (5)

MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.26 Penunjukan Toleransi Tempat/Posisi Lubang

Cara membaca gambarJika ukuran lubang sebenarnya 20,02 mm, ukuran ini masih

terletak 20,02-20,00 = 0,20 mm, dari keadaan bahan

maksimum.

Jadi, toleransi tempat harus dibaca lubang 20 + 0,021

harus terletak konsentris dalam toleransi sebesar 0,01 +0,02

= 0,03 mm terhadap bidang referensi B

Gambar 2.27 Penunjukan Toleransi Kesejajaran 0,1 mm.

e) Tanda pengerjaanTabel 2.3 Simbol-Simbol tanpa Perintah Tambahan :

Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut 32

Page 14: Modul mesin bubut 7 (5)

MODUL BAHAN AJAR

Simbol dasar yang tidak mempunyai arti untuk

pengerjaan.

Permukaannya harus dikerjakan, simbol pokok

ditambah garis mendatar.

Permukaannya tidak boleh dikerjakan sedikit

pun.

Tabel 2.4. Simbol-Simbol dengan Perintah Tambahan :

Harga kekasaran yang harus dicapai setelah

dikerjakan adalah N6.

Harga kekasaran yang harus dicapai sebelum.

mendapat pengerjaan lebih lanut adalah N6.

Harga kekasaran yang harus dicapai tanpa

dikerjakan sedikit pun.

Tabel 2.5 Simbol-Simbol dengan Tambahan Perintah

Pengerjaan

Perintah harus dikerjakan dengan cara

digerinda.

Harus diberi ukuran kelebihan sebesar 0,3

untuk pengerjaan berikutnya.

Arah alur/serat permukaan bekas pengerjaan

dengan mesin : ┴ ; X ; M ; C ; R.

Tabel 2.6 Penempatan Perintah, Kekasaran, dan Simbol

a = harga kekasaran

b = cara/proses pengerjaan

c = ukuran yang dilebihkan

d = arah alur/ serat bekas pengerjaan

2) Memahami instruksi kerja

Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut 33

Page 15: Modul mesin bubut 7 (5)

MODUL BAHAN AJAR

Pekerjaan yang akan dilakukan akan terkait dengan apa

yang akan dibuat, kapan waktu pengerjaan, bagaimana, dan

siapa yang akan mengerjakannya . Orang yang akan

mengerjakan sesuatu perlu memahami beberapa instruksi kerja

yang menyangkut hal ini.

a). Apa yang akan dibuat, apa pula tujuan dan

fungsinya?

b). Berapa jumlahnya?

c). Berapa lama barang tersebut harus selesai

dikerjakan?

d). Peralatan apa saja yang harus disiapkan untuk

mengerjakannya?

e). Bagaimana urutan serta langkah- langkah

pekerjaannya?

f). Informasi lainnya yang perlu diketahui pekerja?

g). Instruksi kerja ini akan lebih lengkap apabila

dikonsultasikan atau ditanyakan kepada staf atau atasan

pekerja?

Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut 34

Page 16: Modul mesin bubut 7 (5)

MODUL BAHAN AJAR

c. Rangkuman

1) Memahami gambar kerjaa) Memahami proyeksi gambar

b) Ukuran dan toleransi

c) Kualitas permukaan

2) Memahami instruksi kerja a) Memahami cara membuat benda kerja sesuai bentuk dan

ukuran pada gambar

b) Dari bahan apa benda kerja harus dibuat.

c) Jumlah benda kerja harus dibuat.

d) Target waktu pembuatan

e) Macam mesin dan alat potong untuk proses membuat

benda kerja

d. Tugas

Buat langkah pengerjaan untuk gambar kerja Nipel Regulator (lihat

lembar gambar pekerjaan) dan juga macam alat potong yang

digunakan.

e. Tes Formatif

1) Sebutkan dua macam proyeksi gambar.

2) Gambarkan simbol dari kedua macam proyeksi gambar

tersebut.

3) Pada toleransi umum kategori sedang (= medium) berapa

batas -batas ukuran yang dibolehkan untuk panjang ISO ?

4) Sebutkan dua kategori yang termasuk dalam toleransi

geometris?

5) Berapa diameter terbesar dari lubang 60 H7?

Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut 35

Page 17: Modul mesin bubut 7 (5)

MODUL BAHAN AJAR

f. Jawaban Tes Formatif1) Proyeksi Eropa dan Amerika

2) Proyeksi Eropa

Proyeksi Amerika

3) 120,3

4) Ketegaklurusan, kesejajaran.

5) 60,00

g. Gambar Pekerjaan

Gambar 2.28 Nipel Regulator

Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut 36