Modul Laboratorium Radio

95
MODUL LABORATORIUM RADIO Deskripsi Modul Modul ini memberikan pemahaman dan keterampilan (ilmu dan teknik-praktis) dasar penyiaran radio, sebagai bekal dasar untuk mampu tampil siaran di media radio, baik sebagai penyiar, narasumber, penulis naskah (script writer), maupun programer dan produser. Modul ini berisi kajian, pemahaman, sekaligus pemberian keterampilan siaran radio, meliputi konsep siaran radio yang auditif, bahasa tutur (spoken language), penguasaan alat-alat siaran, perekaman, pemahaman media radio sebagai media massa dan karakteristik khasnya, pengenalan pendengar radio dan organisasi stasiun radio, pemahaman teknik siaran dan pembacaan naskah siaran, dan pemahaman serta penguasaan hal lain yang berkaitan dengan konsep dan praktik siaran radio. Modul Laboratorium Radio Page 1 of 95

description

Modul Radio

Transcript of Modul Laboratorium Radio

MODUL LABORATORIUM RADIO

Deskripsi Modul

Modul ini memberikan pemahaman dan keterampilan (ilmu dan teknik-praktis) dasar penyiaran radio, sebagai bekal dasar untuk mampu tampil siaran di media radio, baik sebagai penyiar, narasumber, penulis naskah (script writer), maupun programer dan produser.

Modul ini berisi kajian, pemahaman, sekaligus pemberian keterampilan siaran radio, meliputi konsep siaran radio yang auditif, bahasa tutur (spoken language), penguasaan alat-alat siaran, perekaman, pemahaman media radio sebagai media massa dan karakteristik khasnya, pengenalan pendengar radio dan organisasi stasiun radio, pemahaman teknik siaran dan pembacaan naskah siaran, dan pemahaman serta penguasaan hal lain yang berkaitan dengan konsep dan praktik siaran radio.

MODUL LABORATORIUM RADIOPERTEMUAN 1

I. Sejarah Penyiaran Radio

Definisi Radio: merujuk pada pengertiannya dalam The Encyklopedia of Americana Internasional (1983:121a), Radio adalah alat komunikasi yang menggunakan gelombang elektromagnetik yang disebarkan melalui ruang pada kecepatan cahaya.

Gelombang elektromagnetik yang digunakan dalam komunikasi radio persis dengan cahaya dan gelombang panas, tetapi frekuensinya lebih rendah.

Menurut Anton M. Moeliono, pengertian radio adalah siaran (pengiriman) suara/bunyi melalui udara (1982:791).Perkembangan penyiaran radio di dunia

Pada bulan September 1899, ketika seorang penemu dan pengusaha Italia berusia 25 tahun bernama Gugleilmo Marconi mengenalkan telegraf tanpa kabel yang mengawali era komunikasi melalui gelombang udara, hal ini yang menandai awal dari sejarah perkembangan radio. Sepanjang dua dasawarsa pertama abad kedua puluh, temuan Marconi itu melahirkan para operator radio amatir yang menganggap aktivitas mereka sebagai hobi. Kegemaran melakukan komunikasi antarpribadi dengan sesama operator radio amatir di tempat yang berjauhan itu selanjutnya bertambah dengan aktivitas tukar-menukar informasi singkat dan menyiarkan lagu-lagu.

Industri penyiaran radio diawali oleh David Sarnoff yang mendirikan perusahaan pembuat pesawat radio sistem AM yang bernama RCA atau Radio Corporation of America. Selain itu, perubahan fungsi radio amatir menjadi media penyiaran elektronik ditandai dengan didirikannya KDKA sebagai stasiun radio komersial pertama di Pittsburgh, Amerika Serikat, pada tanggal 2 November 1920. Liputan kegiatan Pemilu pada tahun 1920 oleh Radio KDKA (USA) dianggap sebagai penyiaran berita pertama secara meluas dan teratur kepada masyarakat. Radio KDKA adalah stasiun penyiaran radio yang berizin komersial yang didirikan oleh Frank Conrad.

Perkembangan industri penyiaran radio FM dimulai ketika pertengahan tahun 1933, Edwin Howard Armstrong dari Universitas Columbia berhasil menemukan frekuensi modulasi (FM), frekuensi yang jauh lebih tinggi dari penyiaran radio AM (yaitu dari 88 sampai 108 MHz). Armstrong kemudian mendemonstrasikan penemuannya kepada David Sarnoff. Namun RCA ternyata lebih tertarik untuk mengembangkan televisi. Armstrong kemudian menjualnya kepada beberapa perusahaan lainnya.

Pengembangan radio FM sempat tertunda karena meletusnya Perang Dunia ke 2 dan kalangan industri yang lebih tertarik mengembangkan televisi. Keuntungan FM dari AM adalah:

1. Dapat menghilangkan interference (gangguan, percampuran) yang disebabkan cuaca, bintik-bintik matahari atau alat listrik.

2. Dapat menyiarkan suara sebaik-baiknya bagi telinga yang sensitif.

3. Hasil audio yang lebih jernih, lebih dinamis dan noise yang rendah.

Prinsip dasar penyiaran radio FM adalah proses berubahnya suara penyiar menjadi sinyal listrik dengan menggunakan mikrofon yang kemudian digabung dengan sinyal pembawa frekuensi tinggi dan disiarkan ke radio penerima.

Radio penerima menyaring sinyal pembawa tersebut dan menciptakan sinyal analog elektrik original, yang diubah oleh speaker menjadi energi suara. Cakupan penyiaran FM dibatasi oleh garis pandang dari bagian puncak pemancar, maka FM lebih cocok untuk masyarakat di pusat kota daripada masyarakat di pedesaan.

FCC (Federal Communications Commision) memberikan wewenang operasional bisnis bagi penyiaran radio FM pada tahun 1941. Menjelang tahun 1947, hampir 1000 stasiun penyiaran radio FM diberikan izin atau melebihi jumlah stasiun penyiaran radio AM. Tetapi penyiaran radio FM pada masa itu mengalami beberapa masalah besar, permasalahan itu sebagai berikut:

1. Tidak bisa didengar melalui penerima penyiaran AM tanpa pengubah khusus dan program AM tidak bisa diterima oleh perangkat radio FM. Hal ini berarti pendengar penyiaran radio FM hanya terbatas pada mereka yang membeli perangkat radio baru. Pada tahun 1947 perangkat penerima FM pada radio AM yang tidak mahal muncul di pasaran.

2. Masalah pembuatan program FM dan dukungan iklan. Penyiaran radio FM tidak bisa menarik jumlah pendengar yang besar kecuali menawarkan program yang berbeda. Namun, penyiaran radio tidak bisa menarik iklan untuk membiayai program semacam itu kecuali telah memiliki pendengar. Beberapa industri penyiaran berusaha memecahkan dilema itu dengan menjiplak program penyiaran radio AM untuk penyiaran radio FM mereka. Tapi pemilik stasiun penyiaran radio FM independen merasa keberatan dengan praktik semacam itu karena akan menghalangi perkembangan penyiaran radio FM.

3. Tidak adanya kontrol tuning otomatis dan buruknya kualitas perangkat murah penerima penyiaran radio FM membuat kecewa banyak pendengar.

4. Penyiaran radio FM mendapatkan persaingan yang keras dari penyiaran radio AM yang sudah mengakar.

Sejarah penyiaran radio di IndonesiaPada saat berdirinya International Amateur Radio Union (IARU) tahun 1925, wilayah nusantara pada saat itu masih dikuasai oleh Belanda, dan pada saat itu tengah berkecamuk Perang Dunia Pertama. Pada saat itu komunikasi antara Netherland dengan Hindia Belanda (julukan untuk wilayah Nusantara) hanya mengandakan saluran kabel Laut yang melintas Teluk aden yang di kuasai oleh Inggris.

Timbul kekhawatiran Belanda atas saluran komunikasi tersebut, mengingat Inggris terlibat dalam perang dunia pertama tersebut sedang kan Belanda ingin bersikap Netral, oleh karenanya dilakukanlah berbagai percobaan dengan menempatkan beberapa stasiun Relay yang antara lain di Malabar, Sumatra, Srilangka dan beberapa tempat lagi.

Radio Malabar berdiri tanggal 5 Mei 1923 merupakan pemancar menggunakan teknologi arc transmitter yang terbesar di dunia.

Tampak pada gambar diatas adalah dua buah arc transmitter yang besar dengan kekuatan 2400kW yang dibuat oleh Klaas Dijkstra yang bekerja untuk Dr. Ir. De Groot. Radio Malabar merupakan cikal bakal amatir radio di Indonesia dan merupakan radio pertama di Indonesia untuk komunikasi jarak jauh. Frekuensi yang digunakan masih sangat rendah dalam panjang gelombang sangat panjang, tidak mengherankan jika antenna yang di gunakan harus dibentang memenuhi gunung Malabar di Bandung Selatan. Sisasisa Radio Malabar masih terdapat di sana berupa tiangtiang antenaantena besar dan tinggi di tengah hutan.

Pada masa pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1925 oleh Prof. Komans dan Dr. De Groot yang berhasil melakukan komunikasi radio dengan menggunakan stasiun relai di Malabar, Jawa Barat. Peristiwa ini kemudian diikuti dengan berdirinya Batavia Radio Vereniging dan NIROM.

Penyiaran radio di Indonesia dimulai dengan berkembangnya radio amatir yang menggunakan perangkat pemancar radio sederhana yang mudah dirakit. Tahun 1945, Gunawan berhasil menyiarkan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan perangkat pemancar radio sederhana buatan sendiri. Pada tahun 1966, mengudara radio Ampera yang merupakan sarana perjuangan kesatuan-kesatuan aksi dalam perjuangan orde baru.

Pada tanggal 11 September 1945, rapat yang dihadiri oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang sepakat mendirikan Radio Republik Indonesia (RRI). Rapat juga sepakat memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama.II. Karakteristik RadioA. Keunggulan radio

Radio selama ini dikenal sebagai media yang relatif murah, sederhana dan praktis namun mampu menyampaikan informasi-informasi yang mendidik dan menghibur secara intim, imajinatif, langsung dan cepat. Pengelolaan radio selama ini juga dikenal mampu menghidupkan iklim demokratis dan mampu memberi kejutan yang menyenangkan.

Dianggap sebagai media massa yang relatif murah, karena dibanding dengan ongkos berlangganan media cetak ataupun harga pesawat televisi, harga pesawat radio lebih murah. Pendengar juga tidak dipungut bayaran untuk menerima siaran radio. Sementara bagi pengelolanya, siaran radio juga relatif lebih murah dan sederhana karena hanya membutuhkan sedikit sumber daya manusia.

Radio dianggap praktis karena pesawat radio umumnya portable sehingga bisa dinikmati di mana saja dan kapan saja. Pendengar radio juga tidak perlu bertahan di depan karya cetak seperti pembaca surat kabar atau di depan layar seperti pemirsa televisi. Dengan demikian pendengar bisa lebih lama menerima informasi dari radio karena tetap bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan lain.

Materi siaran radio juga lebih imajinatif karena penyiar lebih leluasa menciptakan theatre of mind di benak pendengarnya. Radio juga lebih mampu menyajikan suasana intim karena suara penyiar diterima pendengar secara pribadi sehingga tercipta komunikasi yang relatif lebih hangat dan akrab, seakan-akan tak ada jarak antara pendengar dengan penyiar.

Meski relatif lebih murah, sederhana dan praktis, tetapi siaran radio tetap mampu mengemban fungsi media massa pada umumnya untuk mendidik, menjadi media informasi, komunikasi dan kontrol sosial bagi masyarakat. Bahkan radio lebih leluasa mengemban fungsi menghibur karena leluasa menyajikan musik dan mampu memberi kejutan yang menyenangkan. Misalnya saja ketika lagu kesukaan seseorang tiba-tiba diputar di radio, kesannya tentu sangat berbeda ketimbang orang itu sengaja memutar kaset atau CD.

B. Kelemahan radio

Di sisi lain, radio adalah media auditif yang hanya bisa dinikmati dengan indera pendengaran sehingga informasi yang disampaikan pun hanya sekilas dengar. Materi siaran radio juga lebih sulit didokumentasikan oleh pendengarnya dibandingkan dengan materi sama yang dimuat di media cetak. Radio disebarluaskan atau disampaikan kepada pendengar melalui pemancar (transmisi) sehingga bisa saja mengalami gangguan teknis ataupun terpengaruh kondisi alam yang berubah-ubah.

Apabila salah kelola, keunggulan-keunggulan radio bisa juga menjadi titik lemahnya. Apabila gagal menciptakan theatre of mind di benak pendengarnya maka siaran radio bisa menjadi membosankan. Demikian pula apabila program-programnya tak disusun secara bijaksana dan independen maka radio akan gagal menjadi media informasi dan komunikasi yang mendidik dan mampu menjadi alat kontrol sosial.

Namun saat ini, kelemahan-kelemahan tersebut sudah semakin terkurangi seiring dengan semakin majunya teknologi yang dikuasai manusia. Dokumentasi siaran radio bukan lagi tak mungkin dilakukan karena semakin canggihnya komputer dengan server berkapasitas besar yang dimiliki stasiun radio. Halangan teknis dan pengaruh alam bukan hanya diatasi dengan meningkatkan kemampuan peralatan transmisi radio, tetapi juga sudah bisa diabaikan dengan adanya sistem Internet. Bahkan dengan sistem radio streaming yang terakses dalam internet, siaran radio bisa didengarkan di wilayah yang sangat jauh pada belahan Bumi lain. Dokumentasi siaran radio yang tersimpan di server stasiun radio juga bisa diakses melalui internet oleh setiap orang di muka Bumi melalui sistem radio on dermand seperti yang tersedia di situs web suarasurabaya.net.

C. Efektivitas radio

Lebih jauh lagi, jika dikelola dengan bijaksana maka radio selama ini efektif sebagai media informasi, komunikasi, pendidikan, kontrol sosial dan hiburan. Lebih-lebih karena kesadaran baca sebagian kalangan masyarakat terbilang masih rendah dibanding kebiasaan mendengar dan bertutur maka radio relatif lebih efektif untuk kalangan tersebut. Karena dianggap sama efektifnya dengan jenis media massa lain maka pada era Orde Baru silam peran radio juga dibatasi sebagaimana media massa lain.

Sesuai fungsi di tangan para penggemar radio amatir, radio siaran pun bisa memuat informasi dan hiburan. Tetapi dengan kewajiban 14 kali relay siaran berita dari Radio Republik Indonesia RRI, serta pelarangan membuat dan menyiarkan berita sendiri, maka selama era Orde Baru radio siaran diposisikan hanya menjadi sarana hiburan di samping sebagai saluran propaganda pembangunan dan pengawasan politik penguasa.

Itu pula pasalnya, selama era Orde Baru tak ada radio yang menyelenggarakan siaran berita. Hasrat menyampaikan berita, disalurkan dengan mengemasnya sebagai paket informasi atau nama lain. Jurnalisme radio di Indonesia baru berkembang dengan terbitnya SK Menteri Penerangan Nomor 134/SK/Menpen/1998 yang memperbolehkan radio dan televisi non RRI dan TVRI menyusun berita sendiri, me-relay media asing dan menghapus kewajiban relay 13 kali dalam sehari.

Maka kemudian bermunculan stasiun radio yang menjadikan news atau berita sebagai sajian utama, seperti Radio El Shinta, Suara Surabaya, Trijaya dan banyak lagi lainnya, termasuk SOLOPOS FM yang pada 21 April 2004 memproklamasikan diri sebagai radio berita (news radio) pertama di kawasan eks Karesidenan Surakarta. Sajian utama sebagai ciri khas siaran stasiun radio lazim disebut sebagai format stasiun, format siaran, format program atau format radio.

Dengan demikina radio memiliki karakteristik yang berbeda dengan media massa lainnya. Dibandingkan dengan media massa lain, media radio memiliki karakteristik khas sebagai berikut:

1. Auditori. Radio adalah suara, untuk didengar, karenanya isi siaran bersifat sepintas lalu dan tidak dapat diulang. Pendengar tidak mungkin menoleh ke belakang sebagaimana pembaca korang yang bisa kembali pada tulisan yang sudah dibaca atau mengulang bacaan.

2. Transmisi. Proses penyebarluasannya atau penyampaiannya kepada pendengar melalui pemancaran (transmisi).

3. Mengandung gangguan. Seperti timbul-tenggelam (fading) dan gangguan teknis channel noise factor.

4. Theatre of mind. Radio mencipta gambar (make pictures) dalam imajinasi pendengar dengan kekuatan kata dan suara. Siaran radio merupakan seni memainkan imajinasi pendengar melalui kata dan suara. Pendengar hanya bisa membayangkan dalam imajinasinya apa yang dikemukakan penyiar, bahkan tentang sosok penyiarnya sendiri.

5. Identik dengan musik. Radio adalah sarana hiburan termurah dan tercepat sehingga menjadi media utama untuk mendengarkan musik. Dalam hal musik, radio memiliki daya surprise seketika atau memberi kejutan, karena pendengar biasanya lagu apa yang akan disajikan-berbeda dengan memutar kaset yang sudah bisa ditebak urutan lagunya.

Format acara siaran radio dan karakteristik pendengar radio

Untuk sebuah radio baru amat penting menentukan format sebelum memulai aktivitas siaran, format siaran merupakan modal dalam membangun citra dan identitas diri.. Proses penentuan format dimulai dari penentuan visi dan misi yang ingin dicapai, pemahaman tentang pendengar yang dituju melalui riset ilmiah untuk mengetahui apa kebutuhan dan bagaimana perilaku sosiologis-psikologis mereka.

visi, misi, dan target pendengar

format stasiun

marketing (positioning/penempatan, target/segmen)

programming (komposisi program, penjadwalan program)Karakteristik Format stasiun/siaran utama yang populer menurut Michael C. Keith (1987):

FORMATKARAKTERISTIK

Adult Contemporary (AC)Untuk kaum muda dan dewasa dengan rentang umur sangat luas antara 25-50 tahun, berdaya beli tinggi. Menyiarkan musik pop masa kini, soft rock, balada. Menyiarkan berita olahraga, ekonomi, politik. Format AC ini berkembang ke format lain seperti Middle of the Road, Album Oriented Rock dan Easy Listening.

Contemporary Hit Radio (CHR) atau Top 40 RadioUntuk pendengar dengan rentang usia 12-20 tahun. Format paling populer yang berisi lagu baru, dan terlaris. Menyiarkan berita seputar gosip idola dan tips praktis. Sebelum CHR awalnya disebut TOP 40 Radio. CHR bisa disebut sebagai radio yang ketat memutar 30 rekaman terkini, bukan album lama, tidak memutar ulang sebuah lagu yang sama secara berdekatan, perpindahan antarlagu sangat cepat.

All News/All TalksAll Talks lebih dulu hadir pada tahun 1960 di Los Angeles dengan konsep siaran talk show interaktif mengupas isu-isu lokal. All News hadir kemudian tahun 1964 dimotori Gordon McLendon di Chicago dengan konsep berita buletin 20 menit berisi berita lokal, regional, dan dunia. Sasaran radio ini kaum muda dan dewasa berumur 25-50 tahun, berdaya beli tinggi. Berita dan bincang ekonomi-politik menjadi unggulan.

Classic/OldiesUntuk kalangan dewasa dan tua berumur 35-60 tahun. Memutar lagu-lagu klasik, apresiasi penyanyi dan lirik lagu lebih penting dari lagunya. Menyiarkan berita kilas balik masa lalu, berita mistik.

Setelah menentukan format stasiun, pekerjaan berikutnya bagi perencana siaran adalah menentukan berbagai jenis program yang akan ditawarkan kepada pendengar.

Dalam dua puluh tahun terakhir, jenis program siaran populer di berbagai negara termasuk di Indonesia adalah :

1. Musik (Penyusunannya berdasarkan geografis, penyanyi dan jenis musik)

2. Berita dan Informasi (Dua model kemasannya adalah live report dan rekaman)

3. Bertutur interaktif (Beberapa contoh programnya adalah song request, opini, kuis, gosip, games)

4. Diskusi publik (Melalui talk show, radio menjadi sarana untuk menyampaikan gagasan dan kritik terhadap situasi sosial, ekonomi dan politik)

Produksi siaran radio mengandung beberapa kekuatan utama media, antara lain :

a. Sebagai kekuatan sosial

Dalam pembuatan programnya bisa mengandung hubungan kepentingan yang baik maupun kepentingan yang buruk bagi masyarakat. Acara-acara yang ditawarkan oleh penyiaran radio biasanya mencerminkan need and wants yang bernilai bagi masyarakat.

b. Sebagai alat penting media periklanan

Dalam penyiaran radio, yang memiliki kemampuan untuk meyakinkan pendengar, mengandung tujuan agar masyarakat mendengarkan promosi produk sehingga berdampak pada penjualan produk tersebut. Karena itu, perkembangan penyiaran radio masa kini, lebih berorientasi kepada industri penyiaran yang menghasilkan atau mendapatkan uang.c. Sebagai sumber informasi

Penyiaran radio juga berfungsi sebagai sumber informasi utama untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Selain hiburan atau musik, acara berita atau informasi adalah jenis program yang disukai oleh masyarakat.

Secara etika, memang radio memiliki kelebihan dengan koran jika stasiun radio menyiarkan berita atau informasi yang menarik dan disukai oleh pendengar, hal ini bisa digunakan sebagai alat untuk meningkatkan jumlah nilai jual bagi stasiun penyiaran radio yang bersangkutan.

III. Struktur organisasi radio

Sebelum membahas tentang struktur organisasi penyiaran radio, terlebih dahulu akan dijelaskan tentang bidang kerja di radio secara umum.

a. Perencanaan siaran

b. Administrasi siaran

c. Produksi siaran (jurnalistik dan hiburan)

d. Promosi/pemasaran siaran

Dalam menentukan team radio, ada beberapa tipologi broadcaster yang didambakan yaitu kreatif, intelek, komunikatif, rajin, disiplin, motivator tim dalam bekerja, dan mampu menjadi contoh.

Struktur departemen dari stasiun penyiaran radio sangat bervariasi disesuaikan dengan ukuran. Dalam struktur organisasi dengan tipe stasiun penyiaran ukuran sedang (medium-size radio station), strukturnya adalah sebagai berikut:

1. General Manager

2. Sales Manager

3. Program Director

4. News Director

5. Chief Engineer

Dalam tingkatan, manajer memiliki tanggung jawab akan perencanaan dan pelaksanaan kebijakan stasiun penyiaran radio, pemeliharaan hubungan dengan komunitas, serta monitoring isi program, jumlah pendengar, dan informasi penjualan.

General Manager Mempunyai tanggung jawab menyusun rencana kerja stasiun penyiaran radio, baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Selain itu mengarahkan dan mengelola pengembangan dan penerapan rencana kerja sekaligus mengawasi, mengevaluasi kerja stasiun penyiaran radio secara menyeluruh untuk memenuhi pencapaian sasaran pendengar dan sasaran penjualan dengan memperhatikan efektivitas operasional stasiun penyiaran radio.Sales and Promotion ManagerMemiliki fungsi merencanakan dan mengelola kegiatan promosi dan penjualan stasiun penyiaran radio sesuai dengan strategi promosi yang telah ditentukan, serta mengarahkan segala aktivitas penjualan untuk mencapai target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Program Director Memiliki tanggung jawab untuk merumuskan dan menetapkan programming penyiaran radio yang memenuhi bentuk format penyiaran radio yang telah ditetapkan oleh perusahaan termasuk aspek-aspek pendukung keberhasilan penyiaran radio, dengan memperhatikan kebutuhan pendengar sekaligus kebutuhan pengiklan.

Tiga belas kerangka dasar untuk optimalisasi kerja seorang pengarah program antara lain :

1. Monitoring (memonitor)

2. Act (bertindak)

3. Create (mencipta)

4. Involve yourself with your people (libatkan diri anda dengan semua karyawan anda)

5. Get input (cari masukan)

6. Be aware of the competition (selalu siapkan diri anda dalam hubungan dengan persaingan atau kompetisi)

7. Involve yourself in the community (libatkan diri dalam komunitas)

8. Be postive (selalu bersikap positif)

9. Share (selalu mau berbagi)

10. Review your goal (ricek tujuan)

11. Set an example (berikan contoh)

12. Be conscious (selalu sadar akan biaya yang anda keluarkan/hemat)

13. Do something (lakukan sesuatu)

Pada umumnya, stasiun penyiaran radio terbagi dalam empat departemen, yaitu :

1. Sales Department

Staf: Sales Manager, Sales Staff

Tugas: Bertanggung jawab akan penjualan air time.

2. Program Department

Staf: Program Director, Announcer, Copywriter, Scriptwriter, Production, Music Library

Tugas: Bertanggung jawab untuk output siaran dan supervisi musik atau materi acara lain untuk kelangsungan penyiaran dan juga bertanggung jawab performa penyiar atau DJ.

3. News Department

Staf: News Director, Newscaster, Reporters, Writers

Tugas: Bertanggung jawab untuk mengumpulkan, menulis, dan menyiarkan berita-berita atau informasi baik lokal, nasional, maupun internasional.

4. Engineering Department

Staf: Chief Engineer, Staff Engineer, Maintenance

Tugas: Bertanggung jawab untuk menjaga stasiun penyiaran radio mengudara dan memelihara keseluruhan peralatan penyiaran yang dimiliki oleh stasiun.

Model struktur organisasi radio di Indonesia secara umum dapat digambarkan berikut: Top Management PLANNER Middle Management ORGANIZER Low/Front Management OPERATOR

MODUL LABORATORIUM RADIO

PERTEMUAN 2Peralatan Yang Diperlukan Dalam Penyiaran Radio

Berikut ini merupakan alat (Peralatan) yang biasanya dibutuhkan oleh stasiun radio dalam menyiarkan siaran mereka, memang tak harus selengkap alat ini, semua kembali kepada kebutuhan dari stasiun radio itu sendiri.

1. Audio MixerAlat untuk mengatur sinyal elektrik dari microphone studio, tape recorder, dan sinyal prosesor. Operator menggerakan isarat ini dengan knob/tombol, kemudian mengarahkan kembali sinyal ke tape recorder, sinyal prosesor, dan monitor power amplifier.

2. MicrophoneMicrophone adalah sebuah alat yang digunakan untuk menghantarkan getaran suara kepada out speaker. Maka ujung tombak pengeras suara adalah microphone, benda ini dapat dikunjungi dengan beberapa macam istilahnya ada yang mono dan stereo, berkaki dua dan empat, basic dan wireless, microphone classic dan moderen, microphone buat rekaman hingga microphone yang sering digunakan untuk adzan di musola.

3. KomputerKomputer adalah media informasi dengan memasukan input dan memproses data dengan mengeluarkan hasil output yang kita inginkan dan bekerja secara otomatis. Dikerjakan dengan software atau aplikasi dan tersimpan melalui media penyimanan data.

4. SOFTWARE (Matrix Automation Radio Software)MATRIX adalah sebuah automation software yang telah banyak digunakan di beberapa radio di Indonesia). Disain sistem dibuat dan disesuaikan dengan kebutuhan radio di Indonesia. Paket software ini terdiri dari 6 Modul (6 Software) diantaranya :

Modul OnAir

Modul Traffic

Modul Music Director

Modul Produksi

Modul SMS

Modul News.

5. HeadphonesFungsi headphone adalah untuk mendengarkan aktifitas yang sedang mengudara. Sehingga penyiar diwajibkan untuk menggunakan headphones disaat siaran berlangsung. Headphones juga sengaja diadakan untuk mengantisipasi brooming jika kita menggunakan speaker kontrol yang biasa, mengingat dalam ruangan tersebut microphone juga aktif ketika anda menyiar. Jangan lupa perhatikan tanda L dan R di speaker headphones. tanda L berarti LEFT yag artinya posisi di telinga kiri dan R berarti RIGHT yang berarti digunakan di telinga kanan.

6. Hybrid TeleponHybrid adalah sebuah alat yang mengkonversi sambungan telepon biasa ke mixer siaran anda. Hal ini membuatan anda bisa berkomunikasi langsung dengan pendengar. Anda juga harus bisa mengenali alat tersebut, biasanya hybrid diaktifkan sebelum fader mixer digeser keatas, hal ini mengantisipasi adanya bunyi yang tidak diinginkan terdengar oleh pendengar.

7. Compact DiskCD adalah media penyimpanan lagu-lagu. Walaupun zaman sekarang radio sudah memakai komputer dan software untuk memutar lagu, tetapi CD sangat bermanfaat jika computer tiba-tiba hang. CD bisa menutupi keadaan dead air.

8. KasetKaset adalah sebuah benda yang terbuat dari bahan campuran plastik yang berisi gulungan pita karbon yang bisa menyimpan hasil rekaman suara maupun gambar. Dahulu kala, sebelum ada CD dan software, radio menggunakan media kaset untuk memutarkan lagu.

9. Radio Tape dan CD playerAlat ini sangat membantu jika computer hang. Tinggal masukkan CD atau kaset ke dalamnya.

10. Flash DiskFungsi dari Flash Disk adalah sebagai media penyimpanan data. USB flash drive adalah alat penyimpanan data memori flash tipe NAND yang memiliki alat penghubung USB yang terintegrasi. Flash drive ini biasanya berukuran kecil, ringan, serta bisa dibaca dan ditulisi dengan mudah. Jika file lagu yang ada di dalam computer tidak lengkap, bisa memasukkan lagu yang ada di dalam flashdisk.

11. ModemModem adalah singkatan dari modulator-demodulator yaitu alat yang digunakan untuk menghantar dan menerima data dari sebuah PC ke PC lainnya melalui kabel telephone. Modem adalah alat yang bertugas untuk menukar data dari bentuk digital ke analog dan sebaliknya. Dengan adanya internet, dunia siaran akan terbantu, karena script writer biasanya mencari bahan berita dari internet. Penyiar juga bisa mendapatkan bahan obrolan dari internet. Bahkan siaran radio dapat didengarkan oleh seluruh dunia dengan proses streaming.

12. AntenaSebuah antena adalah bagian vital dari suatu pemancar atau penerima yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal radio ke udara. Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas)

13. Sistem Komputerisasi Studio Radio & Pengarsipan Digital Siaran RadioMerupakan sistem aplikasi untuk mendukung operasional stasiun radio mulai dari pengelolaan Program Siaran, Perencanaan Siaran, Pelaksanaan Siaran [On-Air], Pengelolaan Berita / Informasi dan Lagu, Produksi Audio, Pengelolaan Iklan, Perekaman Siaran, Pemancaran Siaran melalui Internet [Audio Streaming] dan Pengelolaan Sumberdaya [SDM, Asset, Keuangan, dll].

14. STL ( Studio Transmitter Link)STL berguna untuk memancarkan program siaran dari studio ke pemancar dengan lokasi yg berbeda. Kami Desain dengan system dual conversi untuk kepekaan dan selektifitas yang handal, tersedia dalam mode manual dan LCD Display.

15. Pemancar FMTujuan dari pemancar FM adalah untuk merubah satu atau lebih sinyal input yang berupa frekuensi audio (AF) menjadi gelombang termodulasi dalam sinyal RF (Radio Frekuensi) yang dimaksudkan sebagai output daya yang kemudian diumpankan ke sistem antena untuk dipancarkan. Dalam bentuk sederhana dapat dipisahkan atas modulator FM dan sebuah power amplifier RF dalam satu unit.

Sebenarnya pemancar FM terdiri atas rangkaian Blok subsistem yang memiliki fungsi tersendiri, yaitu: FM Exciter

FM exciter merubah sinyal audio menjadi frekuensi RF yang sudah termodulasi. Jantung dari pemancar siaran FM terletak pada exciter-nya. Fungsi dari exciter adalah untuk membangkitkan dan memodulasikan gelombang pembawa dengan satu atau lebih input (mono, stereo, SCA) sesuai dengan standar FCC. Gelombang pembawa yang telah dimodulasi kemudian diperkuat oleh wideband amplifier ke level yang dibutuhkan oleh tingkat berikutnya.

Penguat (bahasa Inggris: Amplifier)

Komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga secara umum). Dalam bidang audio, amplifier akan menguatkan signal suara (yang telah dinyatakan dalam bentuk arus listrik) pada bagian inputnya menjadi arus listrik yang lebih kuat di bagian outputnya.

Catu daya (power supply)

Merubah input power dari sumber AC menjadi tegangan dan arus DC atau AC yang dibutuhkan oleh tiap subsistem. Transmitter Control System memonitor,

Melindungi dan memberikan perintah bagi tiap subsistem sehingga mereka dapat bekerja sama dan memberikan hasil yang diinginkan. RF lowpass filter

Membatasi frekuensi yang tidak diingikan dari output pemancar. Directional coupler

Mengindikasikan bahwa daya sedang dikirimkan atau diterima dari sistem antenna.

16. Kabel koaksialKabel Koaksial adalah media penyalur atau transmitor yang bertugas menyalurkan setiap informasi yang telah diubah menjadi sinyal sinyal listrik. Kabel ini memiliki kemampuan yang besar dalam menyalurkan bidang frekuensi yang lebar, sehingga sanggup mentransmisi kelompok kanal frekuensi percakapan atau program televisi. Kabel koaksial biasanya digunakan untuk saluran interlokal yang berjarak relatif dekat yakni dengan jarak maksimum 2.000 km. dengan adanya kabel, semua kegiatan penyiaran dapat tersambung dan tersiar dengan baik.

MODUL LABORATORIUM RADIOPERTEMUAN 3SOP (Standar Operating Procedure)

Istilah standar prosedur pengoperasian atau standard operating procedure (SOP) pada awalnya hanya dipakai sebagai suatu syarat atau aturan untuk mengoperasikan suatu mesin peralatan mekanik atau elektronik. Syarat tersebut mutlak diperlukan dengan tujuan untuk melancarkan operasional dan membuat alat agar dapat digunakan dalam waktu yang relatif lebih lama.

Dalam kaitan ini Wahyudi (1994) mengatakan para pengelola program teknik dan administraasi/ ketatalaksanaan dalam wadah organisasi penyiaran bekerja diatas landasan saling pengertian, menghargai dan mengingatkan, untuk menghasilkan siaran yang berkualitas, baik dan benar adalah sebagai berikut:

Siaran berkualitas adalah siaran yang kualitas suara atau gambar atau visualnya prima.

Siaran yang baik adalah siaran yang isi pesannya, baik audio atau visualnya bersifat informatif, edukatif, persuasif, akumulatif, komunikatif dan stimulatif.

Siaran yang benar adalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan atau visualnya diproduksi sesuai dengan sifat fisik medium radio dan atau televisi.

Dengan memperhatikan kriteria siaran yang berkualitas, baik dan benar, maka diharapkan akan mampu memberikan kontribusi kepada khalayak berupa hasil produksi siaran yang benar- benar dapat dinikmati dan di tonton. Untuk siaran artistik terilhat pada kode moral, sedangkan siaran karya jurnalistik selain terikat kode moral juga pada kode profesi jurnalistik.

Pada buku United States Environmental Protection Agency menyatakan bahwa : SOP pada hakekatnya berarti suatu cara untuk menghidari miskomunikasi, konflik dan permasalahan pada pelaksanaan tugas/pekerjaan pada suatu organisasi (2007:2)

Selanjutnya menurut Gareth R. Jones dalam buku Organiszational Theory, menyatakan bahwa SOP merupakan bagian dari peraturan tertulis yang membantu untuk mengontrol perilaku anggota organisasi. SOP mengatur cara pekerja untuk melakukan peran keorganisasiannya secara terus menerus dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab organisasi. (2001:49)

Stasion ID (Station Identity) atau Spot Identitas Radio merupakan istilah yang digunakan untuk identitas stasiun radio (dapat berupa sebuah nama atau angka gelombang stasiun radio itu berada). Stasion ID ini penting diputar berulang ulang dalam siaran radio untuk menanamkan brand image sebuah radio di pikiran pendengar. Station Call/Audience Call adalaah istilah yang digunakan oleh para penyiar radio untuk memanggil atau menyebut pendengar radio mereka agar lebih akrab. Dalam sebuah stasion radio, penyebutan panggilan untuk pendengarnya harus sama untuk setiap program agar menjadi ciri khas dari stasiun radio itu sendiri. Contoh Stasion Call / Audience Call :

1. 98.7 Gen FM Jakarta = Sobat Gen

2. Ardan Radio Bandung 105.9 FM = Insan Muda

3. Dahlia 101.5 FM = Wargi Dahlia4. Mustang 88 FM = Boys and Girls 88

5. Global Radio ARH = Global ListenersTagline Radio berfungsi untuk mengkomunikasikan nilai jual atau nilai tambah sebuah radio. Selain itu tagline secara tidak langsung mengkomunikasikan visi dan misi dari radio tersebut kepada pendengar. Sebagai contoh, tagline Radio Musik Indonesia yang dimiliki Kencana 98.6 FM yang berada di Malang dan Barometer Musik Indonesia yang merupakan tagline dari I-Radio Jogja 88.7 FM.Jingle radio adalah: gabungan musik dan kata yang mengidentifikasi keberadaan sebuah stasiun radio. Tujuan produksi jingle bagi radio adalah untuk mempromosikan keberadaan radio baru di tengah masyarakat, memberikan informasi simbol atau identitas terpenting dari radio agar selalu diingat pendengar, membentuk citra radio di benak pendengar, pada saaat disiarkan berfungsi sebagai jeda, selingan dan sejenisnya. Traffic Log adalah rincian pemutaran iklan pada setiap acara dalam penyiaran radio. Traffic Log ini berasal dari MD (Music Director) yang berisi nomor oder, kode materi, produk, pemutaran iklan, frekuensi, keterangan, durasi, tarif, rincian dalam 1 bulan, jumlah. Traffic Log juga merupakan bukti siar selama perjanjian penayangan iklan dan diberikan kepada client, dan merangkap diarsipkan di music director.Format clock adalah secara umum melahirkan kebijakan umum tentang bagaimana mengatur alokasi waktu dan materi siaran dalam sehari, seminggu, setahun. Perencanaan siaran/format radio tersebut bisa dibuat dengan cara format clock.Format Clock membedakan aktivitas pagi, siang dan malam, dengan susunan yang disesuaikan dengan prediksi mengenai lifestyle pendengar pada jam-jam tertentu. Pagi hari format clokc dipadati dengan laporan-laporan dan reportase, Sementara menjelang senja, program didominasi oleh music easylistening. Pada malam hari didominasi oleh program bincang-bincang, semakin malam maka semakin menyempit pada pendengar dewasa. Berikut adalah contoh dari SOP sebuah stasiun radio di Indonesia.

SOP SIARAN RIZ RADIO

Station ID : Satu Lima Koma Empat RIZ FM Jakarta Yuk Mariiiiiii.!!!Station Call : Para Agan-Agania Waktu Tayang : Jam 05.00 s/d 00.00 WIBLagu

: Campur (Tergantung jenis program)Penyiar : PenyiarOperator : OPPIklan

: IklanAcara

: Acara

MODUL LABORATORIUM RADIOPERTEMUAN 4

I. Keterampilan dasar (basic skill) yang harus dimiliki seorang penyiar.Ada beberapa persyaratan pokok yang harus dimiliki seorang penyiar radio. (Oramahi, 2003:113):

1) Memiliki proyeksi suara yang enak didengar (pleasant for the ears)

2) Memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi (smart)

3) Kalau dia seorang penyiar berita, maka dia harus memiliki latar belakang jurnalistik (Journalistic background) yang baik.

4) Memiliki latar belakang pengetahuan umum (general knowledge background) yang prima.

5) Rasa percaya diri (self confidence) yang tinggi

6) Memiliki pengucapan (pronunciation) yang bagus, baik untuk bahasa ibu (Indonesia) maupun asing.

7) Tidak memiliki cacat vokal (gagap, cadel, sengau)

Ketika persaingan semakin tinggi dalam perkembangan industri penyiaran radio dimasa sekarang ini, umumnya stasiun radio siaran akan memprioritaskan calon penyiarnya yang memiliki dedikasi dan komitmen yang tinggi terhadap dunia penyiaran radio. Selain itu diharapkan memiliki kualitas yang optimal. Bagi pengelola stasiun radio, penyiar adalah ujung tombak dalam penyajian program on-air yang sesuai dengan format radio yang telah ditetapkan oleh stasiun radio yang bersangkutan.

Dalam pelaksanaan siaran dilakukan menurut jadwal tugas yang telah ditetapkan oleh stasiun radio. Namun untuk mendapatkan jadwal itu tidaklah mudah, Setelah lolos saringan reqruitment maka syarat menjadi penyiar radio dimasa sekarang ini paling tidak dapat memenuhi 8 Kriteria.1) Mempunyai kualitas vokal yang memadai.

Dalam melakukan penilaian kualitas suara yang memadai dan tidak memadai, sangat bergantung kepada penilaian pendengarnya. Oleh karena itu merekrut penyiar harus hati-hati apakah suara penyiar tersebut memiliki dan dianggap cocok dengan segmen radionya atau tidak. Misal jika radio bersegmen dewasa diisi oleh karakter vokal dan gaya anak muda, tentu saja hasilnya tidak optimal jika dipergunakan untuk meraih pendengar dewasa. Begitu juga sebaliknya. Atau untuk keperluan program-program khusus terkadang stasiun radio memerlukan karakter vokal yang khusus. Oleh karena itu ketika jenis vokal yang diinginkan tidak didapat biasanya stasiun penyiaran radio akan melatih penyiar yang bersangkutan untuk dioptimalkan menyesuaikan karakter program yang sudah direncanakan oleh program director. Paling penting adalah bagaimana seorang penyiar mampu mengoptimalkan jenis suaranya sehingga sesuai harapan perencanaan program dan harapan pendengar.

Memang kenyataannya tidak semua Penyiar mudah dibentuk saat berbicara didepan microfon, Semuanya bergantung pada tingkat intelektualitas pribadi penyiar serta talent yang dimiliki. Tidak semua juga penyiar memiliki karakter pribadi seperti air, ibaratnya ketika berada dalam botol ia akan membentuk botol ketika ada dalam gelas maka akan berbentuk gelas, ini yang susah. Karena tidak setiap pribadi memiliki karakteristik dasar seperti air yang mudah menempati ruang apapun. Penyiar yang baik, umumnya sedikit tahu banyak hal namun banyak memberikan kemudahan di direct. Dan Penyiar yang baik biasanya SEDIKIT TAHU BANYAK HAL, ALL CURRENT AFFAIRS & CURRENT ISSUE2) Mampu melaksanakan adlibbing dan script reading dengan baik.

Tuturan penyiar yang dilakukan tanpa persiapan, spontan, tanpa mengingat terlebih dahulu, bahkan tidak dipikirkan sesaatpun sebelumnya. Kelancaran berbicara yang mengalir alami apa adanya, tidak dibuat-buat, jujur jernih, jelas akan banyak dipengaruhi oleh wawasan yang luas dan latihan-latihan khusus. Karena itu penyiar perlu memiliki wacana dan mampu menganalisa situasi serta kondisi dari berbagai aspek, misal pandangan ideologi, politik, sosial, budaya maupun bidang lain yang terkait dengan kepenyiaran. Selain itu harus memahami pula dampak-dampak dari materi yang dibicarakan, khususnya dampak negatif yang berakibat fatal bagi stasiun radio citra dirinya, hal ini bisa dilakukan dengan adlibbing menjadi positif. Kemampuan membaca naskah adalah diperlukan. Hindari kesalahan membaca hanya gara-gara tidak pernah berlatih membaca karena kebiasaan improvisasi tanpa naskah. Oleh karena itu keterampilan membaca mutlak diperlukan dan hal ini perlu latihan.3) Memahami format radionya dan format clock.

Penyiar dalam menjalankan tugas harus memahami format radionya, baik format kata maupun format musik, serta aturan-aturan lain yang berlaku pada stasiun radionya. Yang jelas format disini lebih merupakan ramuan pokok atau rancana program yang diarahkan pada pendengar tertentu. Dengan memahami format radionya berarti memahami station positioning yang mengacu pada tampil beda dengan stasiun lain untuk membangun loyalitas pendengar. Penetrasi pesan yang lebih mendalam. Paling tidak penyiar harus memahami need and want-nya pendengar. Selain itu dalam menjalankan format, tentu saja setiap stasiun radio akan memiliki log siaran atau panduan siaran yang memuat catatan-catatan siaran setiap interval waktu rutin harian. Dan format clock tersebut adalah perintah kerja mulai dari playlist, sistem rotasi musik, iklan, radio expose, penempatan stasiun ID/jingle, atau toleransi waktu bicara para penyiar. Log siaran ini merupakan bahan siaran bagi penyiar yang harus dikerjakan. Dan biasanya log siar ini adalah penjabaran secara rinci dan mudah bagi orang yang bertugas.4) Memahami secara mendalam segmen radio.

Penyiar dengan memahami secara mendalam segmen radionya berarti akan sangat paham tentang target pendengarnya, penyiar harus tahu pasti siapa pendengarnya: pria/wanita; umur; pendidikan; pekerjaan; tingkat belanja bulanan rumah tangga, tempat tinggal, minat, maupun program apa yang mereka butuhkan dan mereka sukai.5) Memperlihatkan simpati dan empati terhadap pendengarnya.

Penyiar harus bisa berempati, maksudnya dalam upaya melayani secara optimal sebaiknya bisa mewujudkan rasa kedekatan dengan pendengar, juga sekaligus harus bisa berpikir dari sudut pandang pendengar atau berempati. Sikap apatis tidak diinginkan oleh stasiun radio, karena jika hal ini terjadi maka radio yang bersangkutan tidak akan punya pendengar, dan akan gagal dalam membangun loyalitas pendengar.6) Mampu menghasilkan gagasan-gagasan segar dan kreatif dalam siarannya.

Seorang penyiar perlu menjadi seorang creator, karena tugasnya menghibur pendengar dengan kata-katanya. Agar pendengar tertarik dalam setiap siarannya selalu menghasilkan gagasan atau ide-ide segar dan selalu kreatif memunculkan hal-hal baru sesuai kondisi atau trend yang berkembang. Penyiar tidak mempunyai kemampuan ini, penampilannya disiaran akan hambar dan tidak berbobot serta menjemukan.

7) Mampu bekerjasama dalam team.

Karena bekerja di radio adalah kerja terintegrasi antara masing-masing bagian yang terlibat dalam produksi siaran, maka seluruh praktisi penyiaran termasuk penyiar wajib memiliki kemampuan bekerja sama dan saling pengertian, menghargai dan saling mengingatkan, untuk menghasilkan output siaran yang berkualitas. Menjadi penyiar yang baik harus benar-benar mempunyai kebanggan pada pekerjanya, maksudnya cakap dan berhati-hati terhadap hal-hal kecil dan mekanis serta cara kerja atau prosedur dan sistem-sistem dan bagaimana peraturan-peraturan ditegakan dengan baik. Semuanya ada karena alasan untuk dapat menjadi yang terbaik.

MODUL LABORATORIUM RADIOPERTEMUAN 5Announcing Skill

Announcing adalah mengumumkan, menyiarkan. Radio Announcing berarti SENI MENYIAR di Radio. Sebagai sebuah seni, announcing bertumpu pada bakat, tapi sekaligus juga merupakan sebuah keterampilan yang dapat dipelajari. Sebagai seni dan bisnis, announcing identik dengan communication, yang mencakup to inform, to persuade, to motivate dan to entertain. Dengan demikian seorang announcer diharapkan mampu mengkomunikasikan pesan-pesan sesuai dengan format radionya, profil demografik dan gaya hidup pendengar.

ANNOUNCER adalah seorang komunikator, sebagai katalisator pesan, jembatan antara pemberi pesan dan pendengarnya. Maka sebagai announcer ada tiga komponen dasar yang perlu diingat, yaitu : Voice/berbicara (mengeluarkan suara)

Scriptwriting

Adibling

VOICE / BERBICARA (Mengeluarkan Suara) :

Cara berbicara dan mengeluarkan suara merupakan modal dasar yang mutlak bagi seorang penyiar, dan harus benar, sebelum calon penyiar On Air. Suara penyiar adalah sarana satu-satunya untuk menjalin komunikasi. Kesalahan dalam bicara dan mengeluarkan suara, membuat pendengar menjadi terganggu.

Kalau demikian kerugian besar sudah terjadi. Untuk itu unsur-unsur yang mesti dipelajari meliputi latihan :

pernafasan atau senam nafas aksentuasi speed pace dan artikulasi. Perlu diketahui, bila menguasai artikulasi, aksentuasi, dan intonasi secara minimal sudah dianggap mampu membangun atmosfir bagi pendengarnya. Lebih bagus lagi bila seluruh unsur itu dapat dikuasai.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh penyiar ketika berbicara (mengeluarkan suara), yaitu :

a. Monotonb. Pitch yang terlalu rendah / nada dasar tetapc. Berbicara tidak pada ketukan / beat lagud. Pola nada pada akhir kalimat, jatuhnya selalu pada nada yang samae. Suara lewat hidungf. Penekanan Kata yang salah dalam satu kalimatg. Posisi badan, dada & teknik bernafash. Kebiasaan-kebiasaan sewaktu berbicarai. Dialek Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal-hal tersebut diatas adalah :

1. Baca beberapa lembar artikel di surat kabar / majalah, rekam dan lakukan evaluasi dengan menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini :

Apakah ada penyeretan pengucapan beberapa suku kata sehingga kedengarannya seperti terucapkan bersama sekaligus. Apakah pengucapan hurup hidup, konsonan, dan diftong sudah benar. Apakah pengucapan hurup p, t, d, b tidak popping Apakah pengucapan huruf s terlalu kering atau basah Apakah pengucapan huruf p dan f tidak tertukar / tercampur Apakah pengucapan huruf z dan j tidak tertukar Apakah pengucapan huruf e sudah benar Apakah pengucapan huruf a tidak menjadi e (orang jawa) Apakah huruf mati / konsonan yang diucapkan terdengar bedanya (malam dengan malang atau dinding dengan dingding) Apakah pengucapan suku kata dalam satu kata tidak tertukar / terbalik (jalur menjadi lajur atau almamater menjadi amalmater) Apakah pengucapan suku kata terakhir masih terdengar jelas Apakah berbicaranya terlalu cepat Apakah pembacaan suatu kalimat terputus-putus dan kecepatannya tidak rata. Apakah pengambilan nada sudah seimbang.

2. Lakukan senam pernapasan, humming, senam nada atas dan senam nada bawah. Suara yang mutlak harus dimiliki oleh seorang penyiar adalah suara yang bulat, tidak cacat dan merdu. Suara tersebut sebaiknya adalah suara perut yang terbentuk dengan bantuan rongga perut, yang keluar tanpa menekuk batang tengkuk. Didukung dengan cara bernapas dengan dada, perut dan pinggang.SENAM PERNAPASAN

Adalah untuk melatih seluruh perangkat bicara. Termasuk bagian badan lain yang terkait dalam fungsi penggunaan perangkat bicara. Dengan senam pernapasan yang dilatih dengan baik bisa mengeluarkan Suara diafragma.

Suara diafragma adalah suara yang terbentuk dari rongga perut, dimana keuntungannya adalah suara menjadi lebih bertenaga, bulat dan terdengar jelas, keras tanpa harus berteriak, mampu mengatur stamina dan memperjelas intonasi serta aksentuasi. HUMMING DIAFRAGMA : 1. M A I N.......................................Nafas dikeluarkan pelan-pelan2. M E I N.......................................Nafas dikeluarkan pelan-pelan3. M O U N.......................................Nafas dikeluarkan pelan-pelanUntuk mendapatkan suara diafragma yang bagus, ada 15 jurus pelatihan yang harus dikuasai, yaitu :

NoTeknikKegunaanGerakan

1.Lion FaceMelemaskan otot-otot mukaMuka diciutkan bersamaan dengan menguncupkan jari-jari kedua tangan, muka dilebarkan dengan menjulurkan lidah sejauh mungkin

2Mengatupkan gigiMelemaskan otot rahangGigi dikatupkan dengan kuat, sementara bibir terbuka, bersamaan dengan itu kedua tangan dikepalkan

3Melipat lidah ke atasMelatih dan melemaskan lidahLidah dilipat keatas menyentuh langit-langit, sambil menekan barisan gigi bagian atas. Gerakan dilakukan 10 kali, masing-masing selama 5 hitungan.

4Melipat lidah ke bawahMelatih dan melemaskan lidahLidah dilipat kebawah dan menekan barisan gigi bawah (Lakukan seperti melipat lidah keatas)

5Lidah menyapu bibirMelatih pernafasan dan melemaskan bibirLidah dilipat kebawah diluar bibir. Gerakan melingkar dari bibir bawah keatas

6Motor boatMelatih pernafasan dan melemaskan bibir Tarik nafas dalam-dalam, kemudian nafas dikeluarkan pelan-pelan melalui bibir, sehingga bibir bergetar dan berbunyi seperti mesin motor boat. Nafas dikeluarkan sambil membungkukkan badan, sementara pergelangan tangan digoyang-goyangkan.

7Urut rahangMelemaskan otot mukaJari-jari mengurut pipi dari muka ke belakang dan disaat yang sama rahang bawah digerakkan berputar menyamping

8Latihan leherMemperkuat otot-otot leher dan bahuBerdiri dengan kaki direntangkan terbuka, tangan dipinggang. Kemudian leher digerakkan kekanan dan kekiri

9Pijat kerongkonganMelemaskan kerongkongan dan pita suara Tarik nafas, dan keluarkan perlahan-lahan sambil mengucapkan huruf A. Sementara itu jari-jari memijit leher / kerongkongan dengan gerakan ke atas dan ke bawah.

10Memutar bahuMemperkuat bahu sehingga mampu menahan rasa lelah karena duduk dalam waktu lama.Memutar sendi bahu ke belakang, sementara kedua lengan tegak lurus ke bawah.

11Angel wingsMemperkuat bahu Kedua lengan lurus kedepan dengan jari-jari terbuka, kemudian lengan didorong kedepan dengan kekuatan bahu. Bergantian dengan lengan kiri dan lengan kanan, sementara jari-jari digerakan seperti tari kecak.

12Ping PongMemperkuat bahu dan artikulasi (anti poping) Sama seperti yang dilakukan dalam gerakan Angel Wings, hanya saja jari-jari dikepalkan sehingga gerakan seperti orang meninju. Ketika lengan digerakan kedepan dan kebelakang, mulut berbunyi ping-pong. Dan akhir dari gerakan ini tangan ditarik ke atas.

13Nafas panjangMemperkuat nafasMenarik nafas dengan kepala mendongak. Kemudian nafas dikeluarkan perlahan sampai habis. Lalu badan dibungkukkan sambil tangan menekan perut, maksudnya menghabiskan nafas

14Pip Pap (Menarik perut)

Memperkuat otot-otot diafragma dan pernafasanTangan berkacak pinggang, lakukan gerakan menekan perut ke dalam sambil mengeluarkan nafas secara cepat, bahu tidak boleh bergerak.

15Reaching The Star (meraih bintang)Melatih dan memperkuat otot pinggang Posisi badan menunduk dengan kedua lengan bergantung lemas kebawah. Kemudian badan diputar kekanan dan kekiri mengikuti tangan yang mengarah keatas, seperti hendak meraih bintang. Posisi ini dilakukan hingga pinggang tertarik dengan ujung kaki menyentuh lantai, gerakan ini popular dengan sebutan gaya John Travolta.

Pelaksanaan senam ini harus dilaksanakan setiap hari. Apabila telah mahir, maka akan dilanjutkan dengan menggali Suara Diafragma dengan cara Humming.

MODUL LABORATORIUM RADIOPERTEMUAN 6Script Reading. (teknik membaca naskah)

Teknik siaran dengan mengunakan atau membaca naskah siaran (script) yang sudah disusunnya sendiri atau dengan bantuan penulis naskah siaran (script writer).Untuk mencapai hasil optimal, seorang penyiar harus mampu mengutarakan kata demi kata seolah-olah diucapkan tanpa bantuan naskah (spoken reading), yaitu dengan cara:

1) Memahami dan menghayati isi naskah secara keseluruhan.

Jika perlu, menggunakan tanda-tanda khusus dalam naskah untuk membantu kelancaran penyampaian, misalnya tanda garis miring satu (/) sebagai pengganti koma, garis miring dua (//) sebagai pengganti titik, dan strip bawah ( _ ) sebagai tanda pengucapan satu kesatuan. Contoh: Tentara yang datang itu/ tingal menunggu perintah tembak// Ribuan demonstran menggelar unjuk rasa anti Israel//2) Mengeluarkan suara (bicara) seakan sedang ngobrol atau bercerita kepada seorang teman. Naskah dianggap hanya sebagai contekan data.3) Menggunakan gerakan tubuh (gesture) dan senyuman untuk menambah bobot bicara.

4) Sebelum mengudara, berlatih dengan mengeluarkan suara (bukan dalam hati), sekaligus melatih intonasi, aksentuasi, artikulasi, dan speed.

5) Meletakkan naskah di tempat yang mudah dijangkau.

6) Jangan sampai terpaksa membalik halaman naskah sambil berbicara, sebaiknya naskah tidak ditulis bersambung pada sebalik halaman.

7) Sambil berbicara, membayangkan lawan bicara (pendengar) ada didepan kita, atau seolah-olah sedang menerangkan sesuatu via telepon.

MODUL LABORATORIUM RADIOPERTEMUAN 7Teknik Ad Libitum (Adlibbing Technique)Yaitu teknik siaran dengan cara berbicara santai, enjoy, tanpa beban atau tanpa tekanan, sesuai dengan seleranya (ad libitum means to speak at pleasure, as one wishes, as one desires) dan tanpa naskah.

Untuk mencapai hasil optimal, penyiar yang melakukan teknik ad libitum harus memperhatikan hal-hal berikut ini:

1) Menggunakan bahasa sederhana, yaitu bahasa sehari-hari yang biasa digunakan dalam percakapan antarpribadi (bahasa tutur)

2) Mencatat terlebih dahulu pokok-pokok penting yang akan disampaikan selama siaran agar sistematis dan sesuai waktu yang tersedia. Penyiar berbicara dengan bantuan catatan tersebut (using note).

3) Menguasai information behind information, yakni memahami keseluruhan informasi yang disajikan dan hal-hal lain yang ada kaitannya dengan inforamasi yang disampaikan. Dengan begitu, penyiar bisa berimrovisasi dalam siaran secara proporsional dan tidak melantur (out of context).

4) Menguasai istilah-istilah khusus (jargon) dalam bidang-bidang tertentu, sehingga pembicaraan tampak bernas, berkualitas, dan meyakinkan. Dalam siaran berita sepakbola misalnya, penyiar harus menguasai istilah-istilah seperti corner, tendangan first time, striker, ball posession, dan sebagainya.

5) Menguasai standarisasi kata, antara lain standar pengucapan slogan atau motto stasiun radio, sapaan pendengar (station call), terminologi musik atau lagu, frekuensi, dan line telepon yang bisa dihubungi pendengar untuk minta lagu, berkomentar, atau berinteraksi dengan penyiar atau narasumber.

6) Mencegah atau menghindari pengucapan kata-kata yang tidak wajar atau melanggar kesusialaan, misalnya kata-kata cabul, menyinggung perasaan, atau melecehkan suku dan pemeluk agama tertentu (melanggar SARA).

MODUL LABORATORIUM RADIOPERTEMUAN 8

Format Clock

Perencanaan siaran adalah secara umum melahirkan kebijakan umum tentang bagaimana mengatur alokasi waktu dan materi siaran dalam sehari, seminggu, setahun. Perencanaan siaran/format radio tersebut bisa dibuat dengan cara format clock. Format Radio disebut dengan sistem format clock, karena terdiri atas unsur-unsur seperti:-Narasi penyiar

-Siklus musik

-Termin iklan

-Promo radio dan promo program

-Laporan lalulintas, cuaca dan reportase.

Format Clock membedakan aktivitas pagi, siang dan malam, dengan susunan yang disesuaikan dengan prediksi mengenai lifestyle pendengar pada jam-jam tertentu. Pagi hari format clokc dipadati dengan laporan-laporan dan reportase, Sementara menjelang senja, program didominasi oleh music easylistening. Pada malam hari didominasi oleh program bincang-bincang, semakin malam maka semakin menyempit pada pendengar dewasa.

Sebelum membuat format clock, terlebih dahulu dibuat rundownnya. Rundown merupakan urutan elemen dalam sebuah program beserta timeline yang lengkap, Rundown pada dasarnya merupakan hot clock dalam bentuk tabel sehingga elemen-elemen yang terdapat dalam rundown pun akan sama dengan elemen-elemen yang terdapat dalam hot clock.

Berikut adalah cara membuat format clock dengan acuan rundown pada program acara Radio dengan menggunakan Microsoft word dan excel :

1) Pertama blok semua yang ada pada kolom running order dan actual time (dalam hitungan detik, anda hitung sendiri, tergantung waktu putarannya).

2) Lalu paste ke excel seperti ini, (akan memanjang, panjang tergantung seberapa banyak data yang anda copy tadi)

3) Selanjutnya kolom total diganti menjadi next program, dan total waktu (per detik) yang telah di hitung tadi dikurang dengan 3600. (3600 menit =1jam), karena format clock di buat hanya dalam waktu satu jam siaran, jadi jika ada siaran yang berdurasi 3 jam, maka format clock yang harus dibuat 3. Jika sudah dirubah maka tampilan akan seperti ini:

4) Langkah selanjutnya blok sekali lagi semua nya dan klik insert yang ada pada toolbar, dan pilih Pie (yang nomor 1)

5) Setelah memlih Pie no 1 maka tampilannya akan seperti:

6) Selanjutnya pilih chart layout, pilih layout 5, seperti gambar ini:

7) Maka akan seperti:

8) Jadinya memang tidak beraturan, lalu rapikan pie tersebut secara perlahan, klik pada tulisan yang tidak beraturan tersebut, maka akan muncul banyak kotak-kotak kecil, lalu pindahkan, dan atur jarak masing-masing kotak sampai rapi (dengan cara di drag) :

9) Chart title juga dapat di klik untuk mengganti namanya, sekarang tiba pada finishing. Klik Pie tersebut dan copy.

10) Dan paste pada Microsoft word di tempat yang di inginkan. (Perlu diingat ketika sudah di MS.Word pie ini telah menjadi Picture bukan lagi MS.Excel)

MODUL LABORATORIUM RADIOPERTEMUAN 9

Prinsip Penulisan1. ELF Easy Listening Formula. Susunan kalimat yang jika diucapkan enak didengar dan mudah dimengerti pada pendengaran pertama.

2. KISS Keep It Simple and Short. Hemat kata, tidak mengumbar kata. Menggunakan kalimat-kalimat pendek dan tidak rumit. Gunakan sesedikit mungkin kata sifat dan anak kalimat (adjectives).

3. WTYT Write The Way You Talk. Tuliskan sebagaimana diucapkan. Menulis untuk disuarakan, bukan untuk dibaca.

4. Satu Kalimat Satu Nafas. Upayakan tidak ada anak kalimat. Sedapat mungkin tiap kalimat bisa disampaikan dalam satu nafas.Teknis penulisan: pilihan kata

1. Spoken Words. Pilih kata-kata yang biasa diucapkan sehari-hari (spoken words), e.g. jam empat sore (16.00 WIB), 15-ribu rupiah (Rp 15.000), dll.

2. Sign-Posting. Sebutkan jabatan, gelar, atau keterangan sebelum nama orang. Atribusi/predikat selalu mendahului nama, e.g. Ketua DPR Agung Laksono mengatakan

3. Stay away from quotes. Jangan gunakan kutipan langsung. Ubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, e.g. Ia mengatakan siap memimpin demo (Saya siap memimpin demo, katanya).

4. Avoid abbreviation. Hindari singkatan atau akronim, tanpa menjelaskan kepanjangannya lebih dulu, e.g. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri BEM UINBandung menggelar (Ketua BEM UIN Bandung Fulanmengatakan).

5. Subtle repetition. Ulangi secara halus fakta-fakta penting seperti pelaku atau nama untuk memudahkan pendengar memahami dan mengikuti alur cerita, e.g. Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono mengatakan Menurut Presiden. Kepala Negara juga menegaskan.

6. Present Tense. Gunakan perspektif hari ini. Untuk unsur waktu gunakan kata-kata kemarin, hari ini, besok, lusa, bukan nama-nama hari (Senin s.d. Minggu). Mahasiswa UIN Bandung melakukan aksi demo hari ini Besok mereka akan melanjutkan aksi protesnya

7. Angka. Satu angka (1-9) ditulis pengucapannya. Angka 1 ditulis satu dst. Lebih dari satu angka, ditulis angkanya. Angka 25 atau 345 jangan ditulis: duapuluh lima, tigaratus empatpuluh lima. Angka ratusan, ribuan, jutaan, dan milyaran, sebaiknya jangan gunakan nol, tapi ditulis: lima ratus, delapan ribu, 15-juta,

8. Mata uang. Ditulis pengucapannya di belakang angka, e.g. 600-ribu rupiah (Rp 600.000), 500-ribu dolar Amerika Serikat (US$ 50.000)

Tanda baca khusus

1. Dash. tanda garis pisah () untuk sebelum nama atau kata penting atau butuh penekanan.

2. Punctuation. Tanda Sengkang, yaitu tanda-tanda pemenggalan (-) untuk memudahkan pengucapan singkatan kata yang dieja. M-U-I, B-A-P, W-H-O, P-U-I, dsb.

3. Garis Miring. Jika perlu, gunakan garis miring satu (/) sebagai pengganti koma atau sebagai tanda jeda untuk ambil nafas, garis miring dua (//) untuk ganti titik, dan garis miring tiga (///) untuk akhir naskah.Contoh:Menjelang Pemilu 2009/ sedikitnya sudah 54 partai politik/ mendaftarkan diri ke Departemen Hukum dan HAM// Mereka akan diverifikasi untuk ikut Pemilu. Menurut pengamat politik Arby Sanit/ banyaknya parpol itu menunjukkan animo elite untuk berkuasa masih tinggi///

Dalam membuat naskah iklan radio, kita harus mengetahui konsep dari produk yang akan kita iklankan. Setelah itu dibuatkan konsep naskah iklan radio dengan mempertimbangkan skenario iklan, apakah dialog atau monolog.

Lalu menentukan musik atau menggunakan sound FX dengan tujuan untuk menciptakan suasana yang mendukung skenario. Sound FX yang diinginkan harus diproduksi dari potongan lagu atau beberapa sound FX lainnya.Berikut adalah istilah-istilah yang dipakai dalam naskah audio:

IstilahMakna

Music

Menunjukkan kepada sutradara bahwa di baris itu harus diselipkan music

Sound Effect (FX)Suara-suara pendukung untuk menciptakan suasana tertentu

Fade In Petunjuk bagi sutradara atau pelaku bahwa harus diciptakan situasi bahwa seolah-olah ada orang mendekat

Fade Out Kebalikan dari fade in, petunjuk bagi sutradara atau pelaku bahwa harus diciptakan situasi bahwa solah-olah ada orang menjauh.

Off MikeHarus diciptakan seolah-olah ada orang berbicara dari jauh

Cross fadeDua bunyi yang berpapasan

Music IN-UP-DOWN-UPMusik masuk volume standar lalu mengecil dan menghilang

Music IN-UP-DOWN-UNDERMusic masuk volume standar kemudian menjadi latar belakang iklan

Music Background, Smash, Tema, Transisi,

Annoucer (ANN)Penyiar yang tugasnya memberitahukan bahwa suatu acara atau suatu program akan disampaikan

Narrator (NRR)Hampir sama dengan penyiar, bedanya apa yang disampaikan narrator sudah memasuki materi program.

MODUL LABORATORIUM RADIOPERTEMUAN 10

Aspek-aspek yang perlu diperhatikan saat membaca naskah dalam siara radio di antaranya intonasi yang tepay, artikulasi dan volume suara. Tidak seperti ditelevisi yang juga membutuhkan gestur tubuh, mimik atau ekspresi wajah, serta kontak mana dengan pendengar.

Kemampuan membaca naskah radio menuntut penyiar untuk mengkomunikasikan teks yang dibaca kepada orang lain dengan lafal, intonasi, jeda, dan irama. Kejelasan dan ketepatan penyiar dalam mengkomunikasikan naskah siaran radio sangat diperlukan agar naskah yang dibaca dapat dipahami oleh orang lain dengan mudah sehingga orang lain terkesan dan tertarik dengan isi naskah siaran radio tersebut.

Berikut ini merupakan contoh naskah berita dalam siaran radio: 1. News FlashDARI JAKARTA/ PESAWAT BOEING 747 DARI MASKAPAI ADAM AIR SIANG TADI DINYATAKAN HILANG DARI PANTAUAN RADAR// PESAWAT DENGAN NOMOR PENERBANGAN G-235 TERSEBUT HILANG DI SEKITAR PERAIRAN MAMUJU SULAWESI SELATAN SEKITAR JAM 04.00 WIB// SEDIANYA PESAWAT DENGAN 104 PENUMPANG JURUSAN SURABAYA TUJUAN MANADO TERSEBUT AKAN TRANSIT TERLEBIH DAHULU DI MAKASAR// HILANGNYA PESAWAT ADAM AIR TERSEBUT MAKIN MELENGKAPI CERITA BURUKNYA PELAYANAN TRANSPORTASI DI INDONESIA///2. Straight News

PM/ RATUSAN MAHASISWA DARI EMPAT PERGURUAN TINGGI SWASTA YOGYAKARTA, MASING-MASING UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA, UNIVERSITAS MUHAMMADIAH YOGYAKARTA, UNIVERSITAS ATMAJAYA DAN UNIVERSITAS JANABADRA YANG TERGABUNG DALAM SOLIDARITAS MAHASISWA YOGYAKARTA ATAU SMY, SIANG INI MENGGELAR AKSI DEMO DI BUNDARAN UGM// MEREKA MENUNTUT SBY TURUN DARI KURSI PRESIDEN KARENA MANDAT DARI RAKYAT TELAH DICABUT// MENURUT KORLAP AKSI YANG JUGA PRESIDEN MAHASISWA UII/ DANANG PARIKESIT/ SELAMA SETENGAH PERIODE PEMERINTAHANNYA SBY DIANGGAP GAGAL MEMIMPIN NEGERI INI// ALIH-ALIH MENSEJAHTERAKAN RAKYAT SBY JUSTRU SIBUK DENGAN KONFLIK INTERNAL DI KABINETNYA// DANANG MENGUNGKAPKAN/ PRESIDEN YANG TERKENAL DENGAN LAGU PELANGI DI MATAMU KETIKA BERKAMPANYE PILPRES 2004 TERSEBUT JUGA DIANGGAP TIDAK MEMILIKI SIKAP TEGAS ALIAS PERAGU DALAM MENGAMBIL SETIAP KEPUTUSAN POLITIKNYA// JUSUF KALLA SEBAGAI WAKIL PRESIDEN JUSTRU DIANGGAP MENDOMINASI KEPUTUSAN SBY//

BERIKUT PETIKAN STATEMEN KORLAP AKSI/ DANANG PARIKESIT:

Kami menuntut agar SBY segera turun dari kekuasaannya// mandat yang diberikan oleh rakyat sejak 2004 lalu ternyata tidak dipergunakan secara efektif// SBY malah cenderung menjadi pemimpin peragu tanpa harapan dan berada di bawah tekanan partai politik//

PM/ LEBIH LANJUT DANANG MENGUNGKAPKAN/ JIKA KINERJA SBY DALAM SETAHUN MENDATANG TIDAK BERUBAH/ SMY BERSAMA ELEMEN MAHASISWA LAINNYA TAK RAGU-RAGU UNTUK MELAKUKAN AKSI MOGOK NASIONAL// SEMENTARA ITU PM/ DI TENGAH AKSI SMY TERSEBUT JUGA DIGELAR AKSI HAPPENING ART YANG MENGGAMBARKAN KETIDAK-BERDAYAAN PEMERINTAH DALAM MENSEJAHTERAKAN RAKYATNYA//

DEMIKIAN PM/ REPORTER TRIJAYA FM YOGYAKARTA RAHMAT ARIFIN MELAPORKAN// KITA KEMBALI KE STUDIO DI JAKARTA// 3. Berita baca

PM/ APAKAH ANDA TERMASUK SALAH SATU PRIA YANG MENGALAMI KEBOTAKAN? HMMUNGKIN SAATNYA ANDA MULAI HARI INI HARUS SERING-SERING MINUM KOPI// LHOKOK?

MENURUT PENELITIAN DARI COLUMBIA UNIVERSITY/ KOPI TERNYATA MANJUR UNTUK MENCEGAH KEBOTAKAN SEKALIGUS MENYUBURKAN RAMBUT// PARA ILMUAN COLUMBIA UNIVERSITY SETAHUN TERAKHIR GIAT MENGOBSERVASI SEKITAR SERATUS PRIA YANG MENGALAMI KEBOTAKAN// DALAM EKSPERIMEN TERSEBUT/ 50 PRIA DIBERIKAN MINUMAN DENGAN KADAR KAFEIN YANG CUKUP TINGGI-SEMENTARA 50 LAINNYA TIDAK//

SETELAH 6 BULAN PENELITIAN/ TERNYATA 50 PRIA YANG MENGKONSUMSI KAFEIN DALAM KADAR TINGGI/ PERTUMBUHAN RAMBUTNYA DI AREAL KEBOTAKAN CUKUP PESAT// NAMUN/ SELAIN MENYUBURKAN RAMBUT/ TERNYATA KAFEIN JUGA MEMPUNYAI DAMPAK SAMPINGAN BERUPA NYERI LAMBUNG YANG BISA BERAKIBAT KONSUMENNYA MENDERITA SAKIT MAAG//

SOJIKA ANDA PRIA BOTAK/ RAJIN-RAJINLAH MENGKONSUMSI KOPI/ TAPI AWASJANGAN TERLALU BANYAK KARENA BISA BERAKIBAT SAKIT PERUT//

Tujuan Praktikum:

Mengenalkan sejarah penyiaran radio.

Mengenalkan karakteristik radio, dan format acara/siaran radio.

Struktur organisasi radio dan karakteristik pendengar radio.

Target Praktikum:

Praktikan memahami sejarah radio, karakteristik radio dan format acara/siaran radio.

Praktikan mengenal struktur organisasi radio dan karakteristik pendengar radio.

LATIHAN!!

Buatlah contoh sebuah stasiun radio menurut kreasi Anda, berdasarkan penjelasan di atas.

Tujuan Praktikum:

Mengenalkan alat-alat studio radio (Radio Tools).

Target Praktikum:

Pemahaman dan penguasaan alat-alat studio radio (Radio Tools).

LATIHAN!!

Coba Anda Praktekan alat-alat diatas.

Tujuan Praktikum :

1. Mengenalkan rule of the game dalam siaran radio.

2.Mengenalkan pembuatan SOP siaran radio (termasuk Standarisasi Kata seperti Station ID, Station Call, Tagline, Jingle, Log Iklan/Traffic, Format Clock, dll).

Target Praktikum :

1. Praktikan memahami rule of the game dalam siaran radio.

2. Praktikan mengenal dan mampu membuat SOP siaran radio (termasuk Standarisasi Kata seperti Station ID, Station Call, Tagline, Jingle, Log Iklan/Traffic, Format Clock, dll).

SOP SIARAN RIZ RADIO

Station ID : Satu Lima Koma Empat RIZ FM Jakarta Yuk Mariiiiiii.!!!

Station Call : Para Agan-Agania

Waktu Tayang : Jam 05.00 s/d 00.00 WIB

Lagu : Campur (Tergantung jenis program)

Penyiar : Penyiar

Operator : OPP

Iklan : Iklan

Acara : Acara

On Air call : Salam Semangat Para Agan-Agania

Opening : ..

Closing : ..

No Telepon : 081313140641

No Sms : 081313140641

RIZ radio adalah radio swasta yang program-programnya berisi sebanyak 80% ditujukan untuk remaja dan dewasa, dan 20% berisi program-program yang ditujukan untuk kalangan orang tua. Program-program di antaranya berisi tentang news update, hiburan, request, siaran talk show dengan mendatangkan nara sumber sesuai tema yang sedang dibahas, info lalu lintas dan informasi-informasi seputar dakwah atau islam.

Salah satu contoh program siaran Radio RIZ :

Nama Program: NOSTALGIA WITH SONG

Waktu: Jam 16.00 s/d 17.30

Durasi Program: 90 Menit

Materi Siaran:

Program ini berisi acara kirim-kirim salam by sms dan telepon interaktif, lagu-lagu yang diputar adalah lagu 80 an hingga 90 an. Dan diisi juga oleh beberapa informasi yang berhubungan untuk kesehatan bagi para pendengar. Hampir 70% berisi music, dan 30% untuk membaca sms, menjawab telepon juga menyampaikan informasi.

Lagu : Berisi lagu 80 an / 80s

Tujuan Praktikum :

Mengenalkan keterampilan dasar (basic skill) yang harus dimiliki penyiar. Mengenalkan kualifikasi penyiar radio.

Mengenalkan dan memperaktekkan syarat menjadi penyiar (seperti suara standar, wawasan, sense of music, sense of humor, fleksibel, adaptability, bekerja dalam tim, dll).

Target Praktikum :

Praktikan memahami keterampilan dasar yang harus dimiliki penyiar. Praktikan memahami kualifikasi penyiar radio.

Praktikan diharapkan mampu dan bisa menerapkan syarat-syarat menjadi seorang penyiar. (seperti suara standar,wawasan, sense of music, sense of humor, fleksibel, adaptability, bekerja dalam tim, dll).

Tujuan Praktikum :

Mengenalkan pembentukan suara standar atau khas penyiar (annouching technique 1 - teknik vokal).

Target Praktikum :

Praktikan diharapkan mampu dan bisa menerapkan bagaimana caranya pembentukan karakter suara standar, meliputi teknik pernafasan dan teknik vokal (artikulasi, intonasi, infleksi).

Tujuan Praktikum :

Pemahaman dan penguasaan teknik dasar siaran Scriptreading Technique (siaran dengan menggunakan atau membaca naskah).

Target Praktikum :

Praktikan diharapkan mampu dan bisa memperaktekkan bagaimana caranya siaran dengan menggunakan atau membaca naskah).

LATIHAN!!

Buatlah naskah siaran radio mengenai berita kecelakaan dan bencana alam, lalu peraktekkan.

Tujuan Praktikum :

Pemahaman dan penguasaan teknik dasar siaran Adlibbing Technique (siaran tanpa naskah).

Target Praktikum :

Praktikan diharapkan mampu dan bisa memperaktekkan bagaimana caranya siaran tanpa menggunakan naskah atau membaca naskah.

LATIHAN!!

Cobalah anda Adlibbing dengan tema perkembangan teknologi saat ini.

Tujuan Praktikum :

Pemahaman dan penguasaan teknik pembuatan pedoman siaran detik per detik atau menit per menit berupa Format Clock.

Target Praktikum :

Praktikan diharapkan mampu dan bisa memperaktekkan bagaimana caranya membuat pedoman siaran detik per detik atau menit per menit berupa format clock.

LATIHAN!!

Buatlah rundown sebuah acara radio, lalu buatlah format clocknya.

Buatlah format clock berdasarkan data run down berikut ini:

INCLUDEPICTURE "http://www.nyradionews.com/wcbs/images/wcbs.rundown.148.jpg" \* MERGEFORMATINET

Tujuan Praktikum :

Pemahaman dan penguasaan teknik menulis dan pembuatan naskah siaran radio.

Target Praktikum :

Praktikan diharapkan mampu dan bisa memperaktekkan bagaimana caranya membuat naskah iklan, insert renungan dll.

LATIHAN!!

Buatlah naskah iklan tentang layanan kesehatan.

Buatlah naskah iklan produk barang.

Tujuan Praktikum :

Pemahaman dan penguasaan teknik-teknik membaca naskah siaran radio. (scriptreding)

Target Praktikum :

Praktikan diharapkan mampu dan bisa memperaktekkan bagaimana caranya membaca naskah siaran radio yang meliputi artikulasi, intonasi, stressing, infleksi, dll sehingga mencapai teknik spokenreading dan/atau story telling.

LATIHAN!!Buatlah naskah radio dan bacakan di depan teman kelas Anda.

Modul Laboratorium Radio