MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling...

49
MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING Dibuat oleh : PRAMELANI NIP : 200809906 NIDN : 0307018102 Universitas Bina Sarana Informatika Tahun 2018

Transcript of MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling...

Page 1: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

MODUL

KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING

Dibuat oleh :

PRAMELANI

NIP : 200809906

NIDN : 0307018102

Universitas Bina Sarana Informatika

Tahun 2018

Page 2: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan bahwa telah dirampungnya modul Komunikasi Marketing

And Branding. Semoga dengan adanya modul ini dapat menambah referensi bagi para pelajar

maupun para pengajar.

Dalam modul ini memuat berbagai pengertian tentang apa itu komunikasi, branding,

komunikasi marketing dan komunikasi branding. Diharapkan semakin paham mengenai ilmu

tersebut. Namun, penulis tetap menerima masukan atau saran yang membangun agar semakin

menambah kesempurnaan dari modul tersebut.

Penulis,

Pramelani

Page 3: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

DAFTAR ISI

Hal

Cover……………………………………………………………………………….………….i

Kata Pengantar……………………………………………………………………..…………ii

Daftar Isi………………………………………………………………………….…………..iii

Bab I: Komunikasi…………………………………………………………………..…..…..1-8

Bab II: Marketing………………………………………………………………….……… 8-24

Bab III: Komunikasi Marketing……………………………………………………..……25-32

Bab IV: Branding………………………………………………………………………….33-39

Bab V: Komunikasi Branding………………………………………………………..…..-40-44

Daftar Pustaka……………………………………………………………………..………45-46

Page 4: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

BAB I

KOMUNIKASI

Komunikasi biasanya dalam kehidupan sehari-hari menggunakan 2 orang atau lebih.

Komunikasi dapat lihat orang sedang bercakap-cakap antara family, saudara atau teman. Atau

juga terlihat saling berinteraksi satu sama lain dimana saling ada umpan balik.

Definisi komunikasi:

1. Secara etimologis

menurut asal katanya komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal

dari bahasa Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau

communicare yang berarti“membuat sama” (to make common).

Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata

komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang

serupa.(Hidayatullah, 2013)

2. Menurut Harold D Laswel, komunikasi adalah ‘siapa mengatakan apa kepada siapa

menggunakan saluran apa dan dengan dampak apa’

3. Aristoteles menekan pada unsur pembicara, pesan dan khalayak dan menggunakan media

serta memberikan dampak atau efek. Komunikasi adalah transmisi pesan dari suatu sumber

ke penerima.

4. Zulkarnain & Sumarsono mengungkapkan komunikasi menyebarkan atau memberitahukan

informasi kepada pihak lain agar memiliki maksud yang sama.

Page 5: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

5. Komunikasi merupakan informasi, pertukaran idea tau proses pembentukan keawaman atau

kesatuan pemikiran antara pengirim serta penerima.

6. Menurut Deddy Mulyana adalah kata “komunikasi” atau communication dalam Bahasa

Inggris berawal dari bahasa Latin “communicare” yang memiliki arti “membuat sama”.

Secara harafiah arti membuat sama ini dimaknai sebagai membuat sama antara apa yang

dimaksudkan atau apa yang diutarakan komunikator dengan lawan bicaranya yaitu

komunikan. Sehingga terjadi persamaan makna antara komunikator dengan komunikan.

(Azeharie, 2015)

Proses komunikasi model sederhana terjadi sebagai berikut:

`

Sumber: penulis, 2018

Gambar I.1. Proses Komunikasi model sederhana

Proses di atas dapat dterangkan bahwa komunikasi dapat berlangsung apabila ada

pemeran pengirim pesan dan pemeran penerima pesan. Di samping itu, ada faktor pesan yang

dikirim dimana pesan tersebut dapat berupa verbal maupun nonverbal.

Komunikasi yang efektif adalah komunikasi dengan model dua arah. Dengan

digambarkan sebagai berikut:

Pengirim pesan

PesanPenerima

pesan

Page 6: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

Sumber: Penulis, 2018

Gambar. I.2. Proses Komunikasi Feedback

Proses komunikasi di atas diperlukan adanya feedback agar dapat mengetahui apakah

komunikasi tersebut efektif meskipun terkadang adanya faktor noise(gangguan) yang menjadi

faktor penghalang komunikasi sehingga dapat mengakibatkan miscommunication.

Selain itu, ada yang menyebutkan bahwa proses komunikasi adalah proses penyampaian

pesan (dari pengirim kepada penerima) memerlukan dua penerima yaitu :

1. Encoding

Proses merancang atau mengubah gagasan secara simbolik menjadi suatu pesan untuk

disampaikan kepada penerima.

2. Decoding

Proses penguraian atau mengartikan symbol sehingga pesan yang di terima dapat di

pahami.

Dalam berkomunikasi tidak asing dengan namanya pesan verbal dan non verbal.

komunikasi non verbal merupakan proses komunikasi saat pesan tidak diekspresikan melalui

Penerima Pesan

FeedbackPengirim

Pesan

Pesan

Page 7: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

kata- kata. Komunikasi verbal memainkan peranan yang cukup penting karena sebuah

komunikasi verbal yang disampaikan tidak akan berlangsung efektif apabila tidak disertai

komunikasi non verbal yang tepat pada waktu yang bersamaan. Jalaludin Rakhmat

mengelompokan pesan-pesan non verbal sebagai berikut:

1. Pesan Kinesika yaitu pesan non verbal yang menggunakan gerakan tubuh berarti dan

terdiri dari tiga komponen utama yaitu pesan facial, pesan gestural dan pesan postural.

2. Pesan Facial adalah pesan yang menggunakan mimik wajah guna menyampaikan sebuah

makna. Misalnya ekspresi ketakutan, kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, rasa muak,

kecaman, rasa takjub, tekad, ekspresi minat dan ekspresi terkejut.

3. Pesan Gestural adalah pesan yang menunjukan gerakan sebagian anggota badan seperti

tangan guna mengkomunikasikan sebuah makna.

4. Pesan Postural dapat dibagi lagi menjadi tiga yaitu: Immediacy yaitu ungkapan kesukaan

atau ketidak sukaan terhadap lawan bicara. Misalnya bila tubuh cenderung condong ke

lawan bicara maka menunjukan rasa suka dan memberikan penilaian yang baik. Power

yaitu mengungkapkan status yang tinggi pada diri komunikator. Responsiveness postur

tubuh dapat menunjukan sikap yang responsif atau sebaliknya.

5. Pesan Proksemika yaitu pesan yang disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang.

Secara umum dapat dikatakan semakin seseorang dekat dengan orang lain maka semakin

dekat jarak fisik diantara keduanya.

6. Pesan Paralinguistik adalah pesan komunikasi non verbal yang berkaitan dengan cara

mengungkapkan pesan verbal. Sebuah pesan verbal dengan tatanan kata yang sama dapat

memiliki arti yang sanagat berbeda bila diucapakan secara berbeda.

Page 8: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

7. Pesan Sentuhan dan Bau Bauan sentuhan kulit merupakan indra ragawi yang mampu

membedakan emosi seseorang. Misalnya rasa sayang, rasa takut atau bergurau.

Sementara hidung digunakan dalam mencium bebauan. (Azeharie, 2015)

Beberapa fungsi pesan non verbal kedalam lima kategori yaitu:

1. Repetisi yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah diungkapkan secara verbal.

Misalnya mengangkat telunjuk ketika dalam sebuah latihan musik yang bertanda satu kali

lagi.

2. Substitusi yaitu menggantikan lambang verbal misalnya menutup mulut dengan jari

telunjuk tanda harus diam.

3. Kontradiksi yaitu menolak pesan verbal, misalnya dengan melambai-lambaikan kelima

jari sebagai tanda tidak setuju dengan satu pembicaraan.

4. Komplementari yaitu melengkapi dan memperkaya pesan komunikasi verbal, misalnya

menggebrak meja sebagai tanda sangat marah.

5. Aksentuasi yaitu menegaskan pesan verbal. (Azeharie, 2015)

Di dalam komunikasi terdapat tiga bentuk komunikasi terdiri dari:

1. Komunikasi persona

Komunikasi yang ditujukan kepada sasaran yang tunggal. Bentuknya bisa tukar pikiran,

diskusi, dan sebagainya. Komunikasi persona efektifitasnya paling tinggi karena

komunikasinya timbal balik dan terkonsentrasi. Komunikasi persona ini ada dua macam:

Komunikasi Intra Persona dan Komuniksi Antar Persona.(Gufron, 2016)

Komunikasi antar pribadi (interpersonal).

a. Menurut DeVit, komunikasi interpersonal sebagai kemampuan untuk melakukan

komunikasi secara efektif dengan orang lain. Sedangkan

Page 9: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

b. Menurut Wiryanto, komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi yang

berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara

terorganisasi maupun pada kerumunan orang (Azeharie, 2015)

2. Komunikasi kelompok

Komunikasi yang ditujukan pada kelompok tertentu. Kelompok tertentu adalah suatu

kumpulan manusia yang mempunyai antar dan antara hubungan sosial yang nyata dan

memperlihatkan struktur yang nyata pula. Bentuk-bentuk komunikasi ini adalah:

ceramah, brifing, penyulihan, penatara, dan sebagainya.(Gufron, 2016)

3. Komunikasi massa

Komunikasi massa dapat diartikan pula sebagai proses komunikasi yang berlangsung

dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya

massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis sebagai radio, televisi, dan

film.(Hidayatullah, 2013)

Menurut Prof. Dr. Alo Liliweri Komunikasi mempunyai beberapa fungsi, yaitu:

1. Fungsi Informasi

2. Fungsi Instruksi

3. Fungsi Persuasi

4. Fungsi Hiburan

Sedangkan Harold d. Laswel membagi tiga jenis:

1. Survaillace of the environment

Pengawasan/ penjagaan lingkungan sebab manusia dapat mengetahui kondisi yang dapat

menjadi peluang. Bermanfaat bagi dirinya dan sesuatu yang mengancam dirinya.

Page 10: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

2. Correlation of the part of society in responding to the environment.

Komunikasi sebagai penghubung antara bagian dalam masyarakat sebagai respons

terhadap lingkungan.

3. Tranmission of the social heritage.

Komunikasi berfungsi menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi

berikutnya.(Panuju, 2018)

Berkomunikasi diperlukan adanya strategi agar dapat berefek efektif. Tujuan dari strategi

komunikasi menurut Liliweri yaitu:

1. Memberitahu (announcing) Tujuan utama dari strategi komunikasi adalah untuk

memberitahu tentang kapasitas dan kualitas informasi (one of the firs goals of your

communication strategy is to announce the availability of informotion on quality). Oleh

karena itu, informasi yang akan dipromosikan sedapat mungkin berkaitan dengan

informasi utama dari seluruh informasi yang demikian penting

2. Memotivasi (motivating) Penyebaran informasi harus diusahakan agar informasi yang

disebarkan dapat memotivasi masyarakat untuk peduli. Tidak hanya mendapatkan

icecream yang enak, namun masyarakat ikut berkontribusi mengurangi sampah atau

limbah kemasan makanan atau minuman. Maka dibuatlah pot yang beraneka ragam

warna yang menarik sebagai wadah icecream yang dapat digunakan kembali sebagai

media tanam.

3. Mendidik (educating) Memberikan pendidikan kepada masyarakat bahwa pot yang

digunakan sebagai wadah atau kemasan icecream dapat digunakan sebagai media untuk

menanam (Liliweri,

Page 11: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

4. Penyebaran Informasi (informing) Salah satu tujuan strategi komunikasi adalah

menyebarluaskan informasi kepada masyarakat atau audiens yang menjadi sasaran kita.

Diusahakan agar informasi yang disebarkan ini merupakan informasi yang spesifik dan

aktual

5. Mendukung Pembuat Keputusan (supporting decision making) Dalam rangka membuat

keputusan, maka informasi yang dikumpulkan, dikategorikan, dianalisis sedemikian rupa,

sehingga dapat dijadikan informasi utama bagi pembuat keputusan.(Rohmah, 2018)

Page 12: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

BAB II

MARKETING

A. Definisi Pasar

Terdapat beberapa pengertian dari pasar yaitu:

1. Pasar menurut pandangan tradisional merupakan tempat pembeli dan penjual berkumpul

untuk mempertukarkan barang dan jasa yang diinginkan.

2. Pasar menurut pakar ekonomi merupakan kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan

transaksi dalam kelas tertentu, seperti pasar bahan makanan, pasar tekstil, pasar perumahan,

dan lain-lain

3. Pasar menurut pelaku bisnis merupakan pengelompokan pelanggan dan non pelanggan

tertentu, seperti pasar produk, pasar demografik, pasar tenaga kerja, pasar financial.

B. Definisi Marketing

“Marketing is a social and managerial process by which individuals and organizations

obtain what they need and want trough creating and exchanging value with others.” (Kotler,

2008)

Pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial yang membuat individu atau kelompok

memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal

balik produk dan nilai dengan orang lain (Kotler, 2008).

Secara garis besar pemasaran bertujuan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan.

Pemasaran (marketing) adalah suatu aktivitas yang bertujuan mencapai sasaran perusahaan,

dilakukan dengan cara mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau klien serta mengarahkan aliran

Page 13: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

barang dan jasa uang memenuhi kebutuhan pelanggan atau klien dari produsen (Cannon,

Perreault & McCharthy, 2008: 8).

Tujuan marketing adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan memenuhi

kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan sangat baik sehingga produk yang terkait nyaris menjual

dirinya sendiri.

Berdasarkan Kotler dan Armstrong (2008:5-10) konsep utama pemasaran yaitu:

1. Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan dan harus ada sehingga dapat menggerakkan

manusia sebagai dasar berusaha.

2. Keinginan adalah hasrat untuk memperoleh pemuas kebutuhan yang lebih spesifik akan

kebutuhan yang lebih mendalam.

3. Permintaan adalah keinginan akan produk tertentu yang didukung oleh kemampuan dan

kesediaan untuk membeli.

4. Tawaran pemasaran(marketing offers) terdiri dari beberapa kombinasi produk, jasa,

informasi, dan pengalaman yang diberikan untuk memberikan kepuasan pada kebutuhan

dan keinginan.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:5-10) konsep utama pemasaran adalah sebagai

berikut:

1. Nilai (value) adalah perbedaan antara nilai yang didapat dari pembeli untuk mempunyai

barang dengan pengeluaran untuk membeli barang

2. Kepuasan (satisfaction) yaitu bagaimana performa barang yang dibeli dapat memenuhi apa

yang diharapkan pembeli.

3. Pertukaran (exchanges) merupakan suatu aksi untuk mendapatkan barang yang diinginkan

dari seseorang dengan cara memberikan sesuatu.

Page 14: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

4. Transaksi (transactions) merupakan nilai tukar antara 2 pihak.

5. Hubungan (relationships) adalah memlihara hubungan dengan pelanggan dan mencari

pelanggan baru.

6. Pasar (markets) adalah sekumpulan dari pembeli yang berpotensi untuk membeli produk.

C. Manajemen Pemasaran

Manajemem pemasaran merupakan kombinasi fungsi analisis, perencanaan,

implementasi dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan

mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan target pembeli demi mencapai tujuan

perusahaan.

Filosofi manajemen pemasaran terdapat lima konsep dasar dalam kegiatan marketing:

1. Konsep Produksi

Konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan harganya terjangkau. Sehingga

manajemen harus berusaha keras untuk memperbaiki produksi dan efisiensi distribusi.

2. Konsep Produk

Konsumen akan menyukai produk yang mempunyai mutu terbaik, kinerja terbaik, dan

sifat paling inovatif. Sehingga manajemen harus mencurahkan energi untuk terus

menerus melakukan perbaikan produk.

3. Konsep Penjualan

Konsumen tidak akan membeli produk dalam jumlah yang cukup kecuali bila dilakukan

suatu penjualan dan promosi berskala besar. Konsep ini biasanya digunakan untuk

produk yang tidak dicari atau tidak terpikirkan untuk dibeli. Konsep ini mempunyai

perspektif dari dalam ke luar, yaitu dimulai dari pabrik, focus pada produk yang sudah

Page 15: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

ada, dan melakukan penjualan dan promosi besar-besaran untuk memperoleh penjualan

yang mampu mendatangkan laba.

4. Konsep Pemasaran

Bahwa pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan

keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang didambakan itu lebih efektif

dan efisien jika dibandingkan dengan pesaing.

Konsep ini mempunyai perspektif dari luar ke dalam , yaitu dimulai dengan memusatkan

perhatian penuh terhadap pasar, menfokuskan pada kebutuhan pelanggan,

mengkoordinasikan semua aktifitas pemasaran yang mempengaruhi pelanggan

(pemasaran terpadu), dan memperoleh laba lewat hubungan jangka panjang dengan

kepuasan pelanggan.

Marketing Mix Marketing Mix (bauran pemasaran) adalah konsep strategi pemasaran

yang menggabungkan dan melaksanakan secara terpadu elemen - elemen yang ada dalam bauran

pemasaran itu sendiri.

Pada awalnya, marketing mix adalah 4P yang dilihat dari sudut pandang pemasar

(McCharty) yaitu: product, place, promotion, price. Sedangkan marketing mix 4C yang dilihat

dari sudut pandang konsumen yaitu: Costumer Solution, Cost, Convenience, Communication.

Namun, seiring perkembangan zaman, maka strateginya pun berkembang juga menjadi 7P

(Booms & Bitner) yaitu: product, place, promotion, price, people, process, dan physical

environment.

Pada dasarnya, penggunaan strategi 4P atau 7P tergantung dari segi bisnis yang akan

menerapkannya. Untuk itu, sebuah bisnis harus cermat dalam memilih strategi pemasarannya.

Dengan menerapkan strategi bauran pemasaran, maka akan lebih memaksimalkan proses

Page 16: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

pemasaran yang akan memberikan hasil dengan meningkatnya sales (penjualan) yang tentunya

akan meningkatkan keuntungan perusahaan.

Bauran pemasaran, yang biasa dikenal dengan empat P yaitu Produk, Harga, Tempat dan

Promosi pertama kali disarankan oleh Jerome McCarthy (1960) dan merupakan aspek penting

untuk membangun dan melaksanakan strategi pemasaran. Mari kita lihat secara rinci berbagai

elemen bauran pemasaran pada konteks pemasaran online.

1. Produk

Pemasaran online dapat menyebabkan peningkatan produk dalam banyak hal. Pemasaran

online membuka jalan bagi para peneliti pasar untuk mengevaluasi kebutuhan pelanggan

dan kritik dari mereka dapat digunakan untuk mengubah produk yang ada dan

mengembangkan produk baru. Situs belanja online

Dalam produk juga mengandalkan yang namanya kualitas .Berikut penjabaran tentang

kualitas produk menurut para ahli:

a. Kotler dan Armstrong (2014)

“Kualitas produk adalah karakter yang dimiliki sebuah produk yang mempunyai

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan

b. Kotler dan Armstrong

Kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya,

hal itu termasuk keseluruhan, durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan

pengoperasian dan reparasi produk juga atribut lainnya.

c. Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd

Perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam

pasar,perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh

Page 17: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk

pesaing

d. Chavan

Totalitas dari fitur produk dan karakteristik dari produk turut berpengaruh dalam

membentuk kualitas produk, jika kualitas dari produk itu melebihi ekspetasi dari

kebutuhan konsumen, pelanggan akan senang dan mempertimbangkan produk ini bisa

diterima bahkan bermutu tinggi, tingginya kepuasan tersebut juga turut akan

mempengaruhi kemungkinan terjadinya pembelian berulang.

e. Evelina, DW, dan Listyorini

Pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih

yang tidak dimiliki oleh produk pesaing, oleh karena itu perusahaan berusaha

memfokuskan pada kualitas produk dan membandingkannya dengan produk yang

ditawarkan oleh perusahaan.

Delapan unsur agar perusahaan dapat membuat produk yang berkualitas:

a. Performance (Kemampuan produk)

Performance berkaitan dengan kemampuan produk menjalankan aspek fungsinya

yang akan dipertimbangkan konsumen.

b. Durability ( Ketahanan)

Durability berkaitan dengan daya tahan dan keawetan produk dalam jangka waktu

tertentu sebelum saatnya diganti

c. Serviceability (Kemampuan layanan):

Serviceability berkaitan dengan kemampuan layanan perbaikan dari produk

Page 18: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

d. Aesthetic (Keindahan): Aesthetic berkaitan dengan keindahan dari produk yang

ditampilkan kepada konsumen

e. Perceived Quality (Kualitas yang dirasakan): Perceived Quality berkaitan dengan

kualitas yang diterima dan dirasakan oleh konsumen.

f. Conformance (Kesesuaian): Conformance berkaitan dengan kesesuaian mutu

produk terhadap standar yang ada

g. Reliability (Kehandalan): Reliability berkaitan kemungkinan produk untuk tidak

berfungsi pada periode waktu tertentu.

h. Features (fitur): Features berkaitan dengan item-item tambahan yang tersedia

mendampingi fitur dasar produk

2. Price (harga)

Berbagai definisi tentang harga:

a. Kotler dan Amstrong

harga adalah sejumlah uang yang ditagih atas suatu produk atau jasa, atau jumlah

semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari

memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa”.

b. Assauri

harga merupakan beban atau nilai bagi konsumen, yang didapatkan dengan

memperoleh dan menggunakan suatu produk, termasuk biaya keuangan dari

konsumsi, di samping biaya sosial yang bukan keuangan, seperti dalam bentuk

waktu, upaya, psikis, risiko dan prestise atau gengsi sosial”.

Page 19: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

Harga berdasarkan sudut pandang pelanggan oleh Cannon, Perreault, McCarthy

disebutkan sebagai berikut:

a. Penetapan harga berdasarkan nilai (value- pricing). Harga didasarkan pada kualitas

yang ditawarkan akan memberikan nilai pelanggan yang unggul pada pasar target.

Perusahaan dapat menurunkan harga apabila pelanggan tidak sepenuhnya merasa

puas. Harga yang tinggi adalah untuk konsumen yang sudah mengenal merek.

b. Persaingan harga dengan kompetitor. Dalam persaingan harga tidak dipungkiri

terdapat persaingan dengan merek lain. Harga yang dinaikkan mungkin dapat

mengakibatkan kerugian besar dalam penjualan, kecuali kompetitor menggunakan

harga yang juga lebih tinggi. Untuk itu dapat dipilih tujuan penetapan harga status

quo dan harga di tingkat kompetitif

Ini mengacu pada kebijakan harga suatu organisasi yang diadopsi untuk menentukan

harga produk atau layanan (Chaffey 2003). Baker dkk. (2000) menemukan dua kebiasaan

yang telah digunakan oleh pabrikan saat memasarkan produknya secara online yaitu;

a. Menyiapkan harga rendah untuk produk oleh pemula.

b. Mengikuti harga yang ada di internet oleh perusahaan saat ini.

Dalam menentukan harga ada yang namanya istilah kewajaran harga. Kewajaran harga

dapat didefinisikan sebagai suatu penilaian untuk suatu proses sehingga menciptakan

hasil yang masuk akal dan dapat diterima. Aspek ini menunjukkan bahwa penilaian

kewajaran harga melibatkan perbandingan prosedur harga yang terkait dengan standar,

proses, nilai, referensi dan norma.

Kewajaran harga dapat diukur dengan beberapa atribut sebagai berikut :

Page 20: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

a. Pelanggan merasa membayar harga yang wajar pada setiap transaksi pembelian.

b. Pelanggan merasa wajar jika suatu produk yang sama jenisnya dari merek yang

berbeda ditetapkan dengan harga yang berbeda.

c. Suatu harga dapat dikatakan wajar jika kebijakan harga yang ditentukan oleh

perusahan dapat diterima oleh konsumen. Harga yang ditetapkan merupakan

sebuah etika, dengan indikasi bahwa pelanggan selalu diberitahu terlebih dahulu

mengenai perubahan harga yang akan dilakukan oleh perusahaan sebelum harga

yang baru ditetapkan. (Sugiama, 2017)

Di samping itu ada beberapa strategi harga yang dapat diterapkan diantaranya:

a. Premium Pricing Premium pricing adalah penetapan harga tinggi untuk suatu

produk karena produk tersebut termasuk ke dalam specialty product atau produk

mewah atau produk tersebut memberikan manfaat dan nilai lebih dari produk

biasanya.

b. Penetration Pricing Penetapan harga suatu produk yang lebih rendah dari pesaing

dengan tujuan agar produk tersebut dapat merebut market share pesaing.

c. Economy Pricing Penetapan harga yang terjadi dengan menekan biaya produksi

dan pemasaran sehingga menciptakan persepsi harga yang lebih murah.

d. Skimming Price Penetapan suatu harga produk di atas harga pasar karena produk

tersebut memiliki ciri khas, keunikan atau keunggulan brand awareness.

e. Psychological Pricing Suatu harga yang ditetapkan oleh pelaku usaha yang

ditujukan untuk menarik perhatian konsumen secara psikologis, misalnya : harga

produk Rp. 9,999.- tampak lebih murah dan menarik perhatian jika dibandingkan

harga yang tertera Rp. 10,000.-.

Page 21: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

f. Product Bundle Pricing Pelaku usaha menetapkan harga untuk suatu gabungan

produk, biasanya harga yang ditetapkan lebih murah jika dibandingkan dijual

terpisah. Strategi ini dilakukan untuk mengurangi stok yang berlebih di gudang

atau untuk menarik pembelian konsumen.

g. Promotional Pricing Penetapan harga yang dilakukan dengan tujuan untuk

promosi atau memicu penjualan jangka pendek. Strategi ini umum dilakukan

untuk suatu produk baru yang belum dikenal oleh konsumen.

h. Geographical Pricing Penetapan harga berdasarkan area atau lokasi pengiriman.

Harga yang yang terjadi dapat berbeda-beda bergantung kepada biaya angkut dan

transportasi serta kondisi demografis dan psikografis wilayah yang

bersangkutan.(Sugiama, 2017)

Sedangkan, menurut Indrajaya bahwa strategi pemasaran dalam harga harus

terjangkau oleh konsumen dan harga mencerminkan layak atau tidak konsumen

membayar nilai tertentu untuk kualitas yang ditawarkan oleh produk. Faktor harga adalah

hal yang sensitif bagi konsumen dan ingin mendapatkan barang terbaik dengan harga

terendah.

Manfaat penggunaan internet adalah membantu mengurangi biaya pencarian yang

harus ditanggung pembeli saat mencari informasi tentang produk dan layanan baru. Ini

juga membuat belanja lebih aktif sebagai situs lelang terkenal www.ebay.com yang

membuat pengguna menawar harga untuk produk.

Pemasaran online membuat transaksi lebih transparan sehingga hampir tidak

mungkin bagi pemasok untuk memanipulasi biaya. Pelanggan juga dapat melihat situs

Page 22: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

untuk mengetahui penawaran terbaik untuk produk tertentu seperti traveloka.com,

airybnb dan lain-lain.

3. Place (Lokasi)

Elemen tempat dalam bauran pemasaran menjelaskan bagaimana produk didistribusikan

ke konsumen akhir. Allen dan Fjermestad (2001) mengatakan bahwa implikasi terbesar

yang diciptakan oleh internet dalam bauran pemasaran adalah untuk tempat itu.

Hal ini disebabkan oleh jangkauan internet yang luas di seluruh dunia. Internet telah

membuka saluran baru bagi organisasi untuk membuat produk mereka menjangkau

pelanggan mereka, terlepas dari cara penjualan tradisional yang membantu mengurangi

hambatan antara kedua belah pihak. Investasi besar yang harus dilakukan di toko dapat

dikurangi dengan bisnis berlangsung dengan cara yang jauh lebih realistis. Masuknya

internet ke dalam bauran pemasaran telah menghindari pengecer atau pihak ketiga antara

pembeli dan konsumen sehingga lebih menantang bagi pengecer online yang ada untuk

memastikan logistik tepat waktu.

4. Promotion (Promosi)

Elemen promosi bauran pemasaran menunjukkan bagaimana percakapan pemasaran

dilakukan di dalam pelanggan dan pemegang saham tentang perusahaan dan produk

mereka (Chaffey 2003).

Ini berhubungan dengan pertukaran informasi mengenai produk atau layanan ke pasar

sasaran. Burnett mendefinisikan promosi sebagai fungsi pemasaran yang bersangkutan

secara persuasif berkomunikasi dengan target audiens komponen program pemasaran

untuk memudahkan pertukaran.

Page 23: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

Sarana utama bauran promosi adalah Promosi penjualan, Periklanan, Penjualan personel,

Hubungan Masyarakat, Pemasaran langsung Internet saat ini digunakan sebagai alat komunikasi

pemasaran yang efektif. Internet membuatnya tersedia sebelum perusahaan, namun cara lain

untuk berkomunikasi dengan pembeli tentang penawaran produk.

Namun, seiring dengan perkembangan internet, maka promosi dapat dilakukan secara

online. Ada strategi promosi produk di media online atau e-marketing dapat membangun

hubungan personal yang lebih erat dengan pelanggan dibandingkan dengan pemasaran

tradisional. Dalam membuat strategi pemasaran di sosial media, pengusaha harus kreatif dalam

membuat konten-konten yang menarik konsumen.

E- marketing adalah penggunaan data dan aplikasi elektronik untuk perencanaan dan

pelaksanaan konsep, distribusi,promosi ,dan penetapan harga untuk memuaskan tujuan

konsumen. Menurut Amstrong dan Kottler, e- marketing sistem kerja suatu perusahaan dalam hal

mengkomunikasikan produk, mempromosikan produk, dan menjual produk melalui jasa internet.

Indonesia.

. Menurut Strauss dan Frost (2012), promosi media online atau internet marketing,

memiliki tujuan antara lain sebagai berikut :

1. Dapat memperluas jangkauan untuk calon konsumen dengan biaya yang relatif murah.

2. Konsumen dapat melacak komentar dan data respon pelanggan terhadap aktifitas

pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.

3. Dapat menciptakan pangsa pasar baru secara global

4. Membuat strategi promosi perusahaan terlihat lebih menarik

5. Memudahkan konsumen dalam melakukan pembelian dibandingkan dengan transaksi

offline.

Page 24: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

6. Memudahkan pendekatan secara personal kepada masing-masing pelanggan dan calon

pelanggan.

7. One to one marketing. Adalah suatu strategi penjualan yang cara kerjanya adalah

memberikan produk kepada konsumen dengan pengidentifikasian terhadap keinginan dan

kebutuhan masing-masing konsumen.

8. Twenty hour marketing. Adalah strategi penjualan yang tidak terbatas oleh waktu.

Dikarenakan dengan penjualan secara online, pelanggan dapat mengakses produk yang

dibutuhkan kapan pun waktunya. Karena internet sudah secara otomatis menyimpan

semua data deskripsi produk beserta teknik transaksinya. (Suharsono & Sari, 2019)

Selain yang disebutkan di atas elemen bauran pemasaran, ada unsur yang saat ini penting

untuk diperhatikan yakni faktor kemasan. Kemasan adalah bagian dari kegiatan promosi yang

dimaksudkan untuk mendukung program pemasaran, proses penjualan dan proses pengiriman.

(Samodro, 2018)

Beberapa pendapat berkenaan dengan kemasan, yaitu:

1. Menurut Kent dan Omar

Kemasan adalah suatu wadah atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk. Proses

mendesain, menciptakan serta membungkus produk dalam suatu kemasan dikenal dengan

istilah pengemasan (Sugiama, 2017)

Kemasan perlu adanya desain dimana bertujuan untuk:

1. memberikan kemudahan dan kepuasan konsumen,

2. melindungi kualitas produk agar tetap dalam kondisi prima,

3. menampilkan identitas merek dan produk,

Page 25: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

4. membangun citra merek dan produk,

5. alat komunikasi dan kompetisi pasar secara visual.

Namun fungsi utama kemasan adalah

1. mempengaruhi dan membujuk konsumen,

2. mempengaruhi tingkah-laku konsumen,

3. menawarkan kepercayaan kepada konsumen,

4. ’memaksa’ konsumen untuk melihat kemasan,

5. mendorong konsumen untuk segera membeli,

6. meningkatkan nilai tambah (Samodro, 2018)

Menurut Kotler (2010), kemasan dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :

1. Kemasan dasar (primary package).

Kemasan yang digunakan sebagai kemasan utama, yaitu kemasan yang bersentuhan

langsung dengan produk inti. Contoh kemasan utama tersebut dapat berupa dus kecil,

plastik, botol, sachet, kaleng, toples.

2. Kemasan tambahan (secondary package)

Kemasan yang melindungi dan membungkus kemasan dasar (primary package).Biasanya

di kemasan ini dipakai sebagai media iklan dengan adanya corak karya seni yang

melambangkan produk yang dikemasnya. Contoh kemasan tambahan yaitu : plastik

ukuran sedang, dus ukuran sedang.

3. Kemasan pengiriman (shipping package) Kemasan pengiriman adalah kemasan yang

digunakan untuk keperluan pengiriman dan penyimpanan. Jenis kemasan ini melindungi

Page 26: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

kemasan sekunder dan kemasan primer selama proses distribusi dari produsen ke

konsumen. Contoh : barrel, container, karton box besar

Kualitas Kemasan menurut Dhurup, Mafini dan Dumasi adalah aspek-aspek yang dinilai

oleh konsumen pada kemasan yang dapat mempengaruhi konsumen dalam keputusan

pembelian, misalnya seperti bentuk, bahan, warna, ukuran, logo serta daya tarik kemasan.

Kualitas suatu kemasan dapat memicu suatu reaksi positif atau pun negatif dari konsumen yang

dapat berpengaruh dalam keputusan pembelian konsumen. Untuk mendukung tujuan

pengemasan dari masing-masing jenis kemasan seperti yang sudah diketahui sebelumnya, maka

kemasan yang berkualitas perlu memenuhi suatu kriteria.

Kriteria sebuah kemasan yang berkualitas diantaranya:

1. Praktis Kemasan yang berkualitas seharusnya memberikan kemudahan dalam

penanganan, pengangkutan, distribusi, penyimpanan dan penyusunan / penumpukan.

2. Aman Kemasan yang berkualitas seharusnya relatif kedap udara atau memiliki

kemampuan untuk melindungi isi produk dari berbagai risiko eksternal misalnya

perlindungan dari udara panas/dingin, sinar/cahaya matahari, bau asing, benturan/tekanan

mekanis dan kontaminasi mikroorganisme.

3. Bersifat non toksik atau inert Kemasan yang berkualitas seharusnya dapat

mempertahankan warna, aroma dan cita rasa isi produk yang dikemas dan tidak bereaksi

atau menyebabkan reaksi kimia.

4. Kedap air Kemasan yang berkualitas seharusnya relatif mampu menahan air dalam

tekanan tertentu sehingga air tidak dapat masuk ke dalam isi produk.

5. Tidak mudah bocor Kemasan yang berkualitas seharusnya memiliki kerapatan bahan

yang baik sehingga tidak mudah bocor.

Page 27: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

6. Relatif tahan panas Kemasan yang berkualitas seharusnya relatif tahan terhadap hawa

panas dalam kondisi normal.

7. Efisien Kemasan yang berkualitas seharusnya mudah dikerjakan secara massal dan

harganya relatif murah.

8. Menarik Kemasan yang berkualitas seharusnya mampu menciptakan daya tarik bagi

konsumen. Dalam hal ini identifikasi, informasi dan penampilan seperti bentuk, warna

dan keindahan bahan kemasan harus mendapatkan perhatian.

9. Ekonomis Kemasan yang berkualitas seharusnya memenuhi persyaratan ekonomi,

artinya kemampuan dalam memenuhi keinginan pasar, sasaran masyarakat dan tempat

tujuan pemesan.

10. Terstandardisasi Kemasan yang berkualitas seharusnya mempunyai ukuran, bentuk dan

bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada, mudah mudah dibuang, dan di

daur ulang.(Sugiama, 2017)

Dijabarkan ada beberapa strategi pengemasan yang dipaparkan oeh Madura untuk

menentukan suatu kesuksesan suatu produk dan sebagai pembeda dengan pesaing, sebagai

berikut:

1. Fokus pada kemudahan. Dengan kemasan yang mudah dan pemilihan bentuk sesuai

selera.

2. Sarana media iklan. Kemasan menginformasikan kepada konsumen isi kandungan.

Iklan pada kemasan menjadikan faktor kunci yang mendorong konsumen membeli

sebuah produk.

Page 28: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

BAB III

KOMUNIKASI MARKETING

A. Komunikasi Pemasaran

Dalam memahami Komunikasi Pemasaran, perlu menguraikan dua frase di atas, yaitu:

Komunikasi dan Pemasaran

Komunikasi adalah proses di mana pemikira dan pemahamandisampaikan antarindividu,

atau antara organisasi dengan individu.

Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan di mana perusahaandan organisasi lainnya

mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka (perusahaan) dengan pelanggannya.

Komunikasi sangat berperan dalam bidang pemasaran dimana bertujuan:

1. menginformasikan produk yang ditawarkan kepada pelanggan.

2. Berperan membangun hubungan dan mendapatkan umpan balik dari pelanggan.

Umpan balik tersebut dapat bersifat tidak langsung.

Komunikasi massa di bidang pemasaran terdapat empat tujuan komunikasi:

1. Menstimulasi interest

2. Menciptakan Awareness

3. Memposisikan produk di benak konsumen

4. Menciptakan repeat purchase behavior

Page 29: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

Unsur-unsur komunikasi pemasaran

1. Pelaku Pemasaran

Terdiri dari pengirim pesan dan penerima pesan. Pengirim pesan bertindak sebagai

pemasar sedangkan penerima pesan sebagai calon pelanggan atau konsumen.

2. Material Komunikasi

a. Gagasan

b. Pesan

c. Media

d. Respon

e. Umpan balik

f. Gangguan(Surniandari, 2017)

3. Proses Komunikasi Proses penyampaian pesan (dari pengirim kepada penerima)

memerlukan dua penerima:

a. Encoding

proses merancang atau mengubah gagasan secara simbolik menjadi suatu pesan untuk

disampaikan kepada penerima.

b. Decoding

adalah proses penguraian atau mengartikan symbol sehingga pesan yang di terima

dapat di pahami.

Mengenali Konsumen

Menurut perusahaan pemasar terkenal di Amerika LL. Bean :

“A customer is the most important person ever in this office,Acustomer is not dependent on us,

we are de-pendent onhim, Acustomer is not an interuption of our work, he is the purpose of it.

Page 30: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

We are not doing a favor by serving him, he isdoing us a favor by giving us opportunity to do

so."

Saat ini para pemasar sangat menaruh perhatian terhadap cara yang efektif dalam

mengkomunikasikan benefit kepada konsumen, meneliti sikap konsumen sekaligus cara

mengubah sikap dan mempengaruhi persepsi konsumen.Saat ini para pemasar tidak bisa lagi

mengabaikan fenomena-fenomena psikologis dan sosial yang ikut mengkondisikan perilaku

konsumen,

Beberapa langkah yang harus dilakukan agar perusahaan dapat bertahan ditengah

persaingan yang semakin ketat adalah:

1. Merumuskan kebutuhan konsumen

2. Mengidentifikasikan segmen konsumen pada kebutuhan tersebut

3. Memposisikan produk baru atau produk lama untuk memenuhi kebutuhan konsumen

tersebut

4. Mengembangkan strategi pemasaran untuk mengkomunikasikan dan menyampaikan

benefit produk

5. Mengevaluasi efektifitas strategi

6. Memastikan tanggung jawab sosial perusahaan,jangan sampai strategi tersebut dianggap

menyesatkan atau menipu konsumen

Konsep pemasaran meletakkan konsumen sebagai pusat perhatian, perusahaan harus

dapat lebih efektif dibandingkan dengan para pesaingnya dalam menciptakan, menyerahkan dan

mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang dituju.

Konsep pemasaran berdiri diatas empat pilar yaitu:

1. Pasar sasaran

Page 31: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

2. Kebutuhan pelanggan

3. Pemasaran terpadu

4. Kemampuan menghasilkan laba-laba

Konsep ini mempunyai perspektif dari luar ke dalam, yaitu dimulai dengan memusatkan

perhatian penuh terhadap pasar, menfokuskan pada kebutuhan pelanggan,mengkoordinasikan

semua aktifitas pemasaran yang mempengaruhi pelanggan (pemasaran terpadu), dan memperoleh

laba lewat hubungan jangka panjang dengan kepuasan pelanggan

B. Branding dan Relationship Marketing

Dalam upaya menarik pelanggan baru dan mengikat pelanggan lama, maka pemasar

harus memahami proses pengembangan pelanggan.Proses ini diawali dengan menentukan

suspect (semua orang yang mungkin membeli produk atau jasa mereka), kemudian menentukan

prospect (orang-orang yang mungkin mempunyai minat kuat dan kemampuan untuk membeli

produk), mengubah prospect menjadi pelanggan coba-coba (first time customer) dan endorong

agar pelanggan cobacoba yang puas dengan produk mereka menjadi pelanggan berulang repeat

customer).

Pelanggan berulang yang setia akan diarahkan menjadi client (pelanggan yang

diperlakukan secara khusus dan cermat oleh perusahaan), kemudian client diajak untuk menjadi

anggota (member) dengan sejumlah benefit yang bisa didapatkan anggota dengan harapan para

anggota kelak akan bersedia menjadi pembela (pelanggan yang secara antusias

merekomendasikan perusahaan dan produk-produknya pada orang lain, dan pada akhirnya

anggota akan dijadikan partner bagi perusahaan).

Page 32: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

Kunci dalam memelihara pelanggan adalah relationship marketing. Untuk menjaga

supaya konsumen tetap puas, banyak cara yang bisa dilakukan perusahaan. Yang pasti sukses

menjaga kesetiaan pelanggan akhirnya akan mendongkrak pendapatan.Pelanggan yang loyal

cenderung membeli lebih banyak. Mereka lebih mudah melakukan cross-selling dan add-on

selling. Pelanggan loyal juga cenderung tidak sensitive harga.Karena itu, perusahaan akan

menghasilkan margin yang lebih baik. Dengan memiliki banyak pelanggan setia, iklan dan

program promosi akan menjadi lebih efisien.

Ada lima tingkatan investasi pengembangan relationship:

1. Basic Marketing,

Wiraniaga sekedar menjual produk.

2. Reactive Marketing.

Wiraniaga menjual produk dan mendorong konsumen untuk menghubungi mereka dalam

hal ada per-tanyaan, komentar atau keluhan.

3. Accountable Marketing,

Wiraniaga mengontak konsumen setelah transaksi dan mengecek apakah produk sudah

sesuai harapan. Dia juga menanyakan apakah ada saran-saran perbaikan dan mungkin

kekecewaan konsumen. Informasi ini membantu pemasar agar dapat terus memperbaiki

kinerjanya.

4. Proactive Marketing

Wiraniaga senantiasa menghubungi pelanggan dengan saran-saran cara penggunaan baru

atau informasi produk baru.

5. Partnership Marketing

Page 33: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

Perusahaan terus bekerja sama dengan pelanggan guna menemukan cara-cara

untukmeningkatkan kinerja produk.

Membangun kepercayaan pada pelanggan setidaknya memiliki tiga manfaat penting,

yaitu:

1. Pelanggan yang percaya pada satu merek, cenderung mau mencoba produk yang

merupakan perluasan merek tersebut. Ini akan sangat bermanfaat ketika perusahaan

meluncurkan produk atau merek baru.

2. Perusahaan akan lebih bebas melakukan sesuatu yang lebih beresiko, karena mereka telah

cukup akrab dengan pelanggannya. Inovasi akan lebih bebas ter-ekspresikan.

3. Perusahaan akan memiliki pelanggan loyal dan pemasar sukarela yang selalu

memberikan saran-saran perbaikan serta memberikan rekomendasi kepada calon

pelanggan lainnya

Merek yang sukses adalah merek yang mampu mengikat konsumen secara emosional,

mampu mengisi kehidupan mereka dan mendorong lahirnya hubungan yang lebih dalam dan

abadi.

C. Merancang Komunikasi Pemasaran

Walaupun telah mengeluarkan dana kampanye iklan senilai US$ 2juta, dan iklannya telah

mendapat penghargaan Campbell Soup, produsen makanan terbesar dunia dari Amerika, terpaksa

keluar dari pasar makanan kalengan Brazil., hal ini terjadi karena ternyata mereka luput melihat

kebiasaan wanita Brazil yang umumnya menganggap kurang pantas kalau tak membuat supnya

sendiri. Campbell juga luput mempertimbangkan nilai nilai budaya ketika mencoba

Page 34: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

memperkenalkan nilai lini sup kalengannya di Inggris. Campbell tak menyadari bahwa

konsumen Inggris lebih suka sup siap makan dan tidak aware dengan konsep sup kental

kalengan. Kaleng Campbell di toko-toko tidak dilirik oleh konsumen karena juga dianggap

terlalu kecil. Selain itu, pilihan rasanya tidak disesuaikan dengan lidah masyarakat Inggris.

Perusahaan baru sadar dan tergerak menyesuaikan diri setelah selama beberapa tahun angka

penjualannya tetap saja tak bergeming.

Di negara-negara berbahasa Spanyol, General Motor terpaksa harus mengganti merek

Nova untuk model mobil globalnya lantaran merek itu diartikan menjadi “tidak jalan" (no va)

dalam bahasa itu.Pada umumnya, kaum wanita Venezuela mencuci pakaian dengan

menggunakan sabun batangan yang diremas-remasmenjadi pasta. Ketika riset pasar Collgate

mengetahuinya, pemasar memutuskan untuk membuat sabun cuci dalam bentuk pasta yang

ditempatkan dalam kemasan plastik, dan memasarkannya. Hasilnya, sabun pasta Axion, kini jadi

merek pemimpin dalam kategori sabun cuci di Amerika Latin.

D. Stimuli Pemasaran dan Persepsi Konsumen

Stimuli adalah bentuk fisik, visual atau komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi

individu. Stimuli terdiri dari dua bentuk, yaitu:

1. Stimuli pemasaran : semua bentuk komunikasi atau stimuli fisik yang dimaksudkan untuk

mempengaruhi konsumen.

a. Stimuli primer (intrinsik), berupa produk dan unsur-unsurnya yaitu kemasan, isi,

unsurnya, ciri-ciri fisik produk.

b. Stimuli sekunder (ekstrinsik) berupa komunikasi yang dirancang untuk mem-pengaruhi

perilaku konsumen baik dalam bentuk kata-kata, gambar, dan pencitraan atau dalam

Page 35: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

bentuk stimuli lain yang berkaitan dengan produk, misalnya harga, display toko, dan efek

wiraniaga.

2. Stimuli lingkungan (sosial dan budaya)

Adalah stimuli fisik yang didesain untuk memengaruhi keadaan lingkungan. Ada dua

factor kunci yang menentukan stimuli akan dirasakan dan bagaimana stimuli dipersepsi:

a. Karakteristik stimulus yang memengaruhi persepsi yang dibagi dua kelompok:

elemen indriawi dan elemen structural.

b. Kemampuan konsumen untuk mendeteksi perbedaan dalam suara, cahaya, bau atau

stimuli yang lainnya yang ditentukan oleh tingkat ambang batas.

Page 36: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

BAB IV

BRANDING

Istilah branding tidak asing dalam dunia marketing. Branding merupakan suatu kegiatan

komunikasi yang dilakukan oleh organisasi yang bertujuan untuk mengembangkan dan

membesarkan sebuah brand atau merek.

Metode branding, ada dua dalam metode branding, pertama metode publisitas atau

mengirimkan simbol-simbol branding melalui konsep obyektivitas, kedua, mengunakan metode

periklanan yang mana menepatkan pemilik branding secara aktif untuk mengempanyekan simbol

branding yang telah terencana untuk masyarakat luas..(Hakiki, 2018)

Brand atau merek memiliki pengertian bahwa merek adalah nama atau logo yang tidak

ada makna. Disamping itu menurut pakar yaitu:

1. Aaker dan Joachimsthaler.

Merek sebagai aset yang memiliki keuntungan kompetitif dan profit jangka panjang

sehingga tidak perlu diperhatikan oleh manajemen level atas.

2. Kotler

Merek diartikan suatu symbol yang memiliki arti yang lebih kompleks dan sekedar nama.

3. Nicolino, Patricia

Merek ialah entitas yang mudah dikenali dan menjanjikan nilai-nilai tertentu, yang berarti

mudah dikenali, dapat dengan mudah memisahkan satu barang yang serupa dengan

lainnya melalui kata, warna atau symbol yang dapat dilihat, sedangkan entitas memiliki

pengertian sesuatu yang memiliki eksistensi yang khas dan berbeda.

4. Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler

Page 37: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

Merek sebagai nama, istilah, tanda, symbol atau rancangan atau kombinasi dari semuanya

untuk mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau kelompok penjual untuk

mendiferensiasikan dari barang atau jasa pesaing.(Hamidah, 2017)

5. Sumiati

Merek adalah sebuah reputasi yang dicitakan berdasarkan hasil usaha yang keras optimal.

(Famdale, Bangsa, Hosana, & Siwalankerto, 2018)

Brand menurut Simamora memiliki manfaat diantaranya, yakni:

1. Bagi konsumen, brand dapat menceritakan sesuatu kepada pembeli tentang mutu dan

membantu menarik perhatian pembeli terhadap produk-produk baru yang mungkin

bermanfaat bagi mereka.

2. Bagi produsen, brand dapat memudahkan penjual mengolah pesanan dan menelusuri

masalah-masalah yang timbul, memberikan perlindungan hukum atas ciri khas produk

dan memungkinkan untuk menarik sekelompok pembeli yang setia dan menguntungkan.

3. Bagi publik, brand memungkinkan mutu produk lebih terjamin dan lebih konsisten,

meningkatkan efisiensi pembeli karena menyediakan informasi tentang produk dan

dimana membelinya serta meningkatnya inovasi baru karena produsen terdorong untuk

menciptakan keunikan baru guna mencegah peniruan dari pesaing. (Lubis & Hidayat,

2017)Terdapat berbagai istilah berhubungan dengan brand, yakni:

1. Brand Eksistensi

Definisi brand eksistensi:

a. Keller

Situasi dimana perusahaan menggunakan merek yang sudah mapan sebelumnya

untuk memperkenalkan produk baru

Page 38: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

b. Aaker

Penggunaan sebuah merek yang telah mapan pada satu kelas produk untuk memasuki

kelas produk lain.

c. Boyd, Walker, Larreche

Perluasan merek melibatkan penggunaan nama merek yang telah mantap pada suatu

kelas produk sebagai alat untuk masuk ke kelas produk yang lainnya.(Dianita &

Arifin, 2018)

Barata menyebutkan terdapat dimensi perluasan merek:

a. Pengetahuan merek induk

b. Persepsi kualitas

c. Inovatif

d. Konsistensi konsep merek

2. Brand Image

Pengertian brand image menurut pakar:

a. Kotler dan Keller

Seperangkat kenyakinan, ide, kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu

merek.

b. Grewal

Brand image yang lebih baik akan menampilkan kualitas produk yang lebih baik

dimata konsumen(Negara & Arifin, 2018)

c. Tjiptono

Page 39: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

Brand image merupakan deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen tentang

merek tertentu(Lubis & Hidayat, 2017)

Beberapa pendapat tentang brand image:

a. Seperangkat kenyakinan, ide dan kesan yang dimiliki seorang terhadap brand.

b. Asosiasi brand saling berhubungan dan menimbulkan rangkaian dalam ingatan

konsumen

c. Asosiasi dari semua informasi yang tersedia mengenai produk, jasa dan perusahaan

dari brand yang dimaksud.(Dianita & Arifin, 2018)

Terdapat tiga faktor membangun brand image:

a. Citra Perusahaan (Corporate Image)

Citra perusahaan adalah sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap

perusahaan yang membuat suatu produk atau jasa.

b. Citra Pemakai ( User Image )

Citra pemakai adalah sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap

pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa.

c. Citra Produk ( Product Image )

Citra produk adalah sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap

suatu produk.

3. Brand Awareness

Menggambarkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat

kembali brand sebagai bagian dari kategori produk tertentu.

Page 40: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

Menurut Aaker brand awareness atau kesadaran merek adalah kemampuan dari

pelanggan potensial untuk mengenali dan mengingat suatu merek dalam kategori tertentu.

brand awareness atau kesadaran merek adalah kemampuan dari pelanggan potensial

untuk mengenali dan mengingat suatu merek dalam kategori tertentu.(Sugiama, 2017)

Tingkatan kesadaran merek dari terendah sampai tertinggi:

a. Tidak menyadari merek

Merupakan tingkat yang paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana

konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek.

b. Pengenalan merek

Tingkat minimal dari kesadaran merek. Hal ini penting pada saat pembeli memilih

suatu merek pada saat melakukan pembelian.

c. Pengingatan kembali terhadap merek

Pengingatan kembali terhadap merek didasarkan pada permintaan seseorang untuk

menyebutkan merek tertentu dalam suatu kelas produk. Hal ini diistilahkan dengan

pengingatan kembali tanpa bantuan, karena berbeda dari tugas pengenalan, responden

tidak perlu dibantu untuk memunculkan merek tersebut

d. Puncak pikiran

Apabila seseorang ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan pengingatan dan ia

dapat menyebutkan satu nama merek, maka merek yang paling banyak disebutkan

pertama kali merupakan puncak pikiran. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan

merek utama dari berbagai merek yang ada di dalam benak konsumen.(Ariyan, 2013)

4. Brand Loyalty

Pengertian menurut para pakar sebagai berikut:

Page 41: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

a. Aaker

Sebuah ukuran ketertarikan pelanggan terhadap suatu merek.

b. Rangkuti

Keadaan dimana konsumen beranggapan bahwa brand tertentu secara fisik berbeda

dari brand pesaing, citra brand tersebut melekat secara terus-menerus sehingga dapat

membentuk kesetiaan terhadap brand tertentu.

c. Wahyudi

Keadaan dimana pelanggan tetap setia terhadap satu jenis merek produk tertentu.

Empat tingkatan brand loyalty, yaitu:

a. Switcher/price sensitive

Pelanggan tidak loyal kepada merek. Setiap merek dipersepsikan memberikan

kepuasan yang hampir sama. Nama merek berperan

kecil dalam keputusan pembelian. Dan pelanggan sensitif dengan penawaran yang

lebih murah.

b. Satisfied/habitual buyer

Pelanggan merasa puas terhadap produk atau setidaknya tidak merasa tidak puas

terhadap produk perusahaan.

c. Satisfied buyer with switching cost

Pelanggan merasa puas terhadap produk dan harusharus mengeluarkan biaya tertentu

jika ingin berpindah merek. Jadi, pada tingkatan ini pelanggan sensitif dengan benefit

yang dapat melampaui biaya untuk berpindah ke merek lain.

d. Likes the brand

Page 42: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

Pelanggan sungguh menyukai merek dan memiliki pertalian emosional dengan

merek.

e. Committed buyer

Pelanggan memiliki rasa bangga menggunakan produk yang ditawarkan perusahaan

dan merekomendasikan merek yang sama kepada orang lain.(Pramelani, 2015)

Page 43: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

BAB IV

KOMUNIKASI BRANDING

A. KOMUNIKASI

Komunikasi biasanya dalam kehidupan sehari-hari menggunakan 2 orang atau lebih.

Komunikasi dapat lihat orang sedang bercakap-cakap antara family, saudara atau teman. Atau

juga terlihat saling berinteraksi satu sama lain dimana saling ada umpan balik.

Definisi komunikasi:

1. Menurut Harold D Laswel, komunikasi adalah ‘siapa mengatakan apa kepada siapa

menggunakan saluran apa dan dengan dampak apa’

2. Aristoteles menekan pada unsur pembicara, pesan dan khalayak dan menggunakan media

serta memberikan dampak atau efek.

Dalam mengkomunikasikan brand diperlukan cara trik dalam pemberian nama brand

agar sukses yaitu:

1. Unik

2. Mudah atau gampang diingat

3. Sederhana

B. MEDIA ONLINE

Media online adalah media yang sifat jangkauannya luas dan biayanya tidak mahal.

Page 44: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

Media online adalah media yang paling banyak diminati. Beberapa media online yang

digemari oleh masyarakat adalah media sosial. Berbagai macam media sosial yang digunakan

yakni twitter, facebook, maupun instagram.

Media sosial adalah sebuah media daring, dengan para penggunanya bisa dengan

mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum

dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling

umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.(Saure, Ludia., Rembang, Max., Londa,

2018)Media sosial juga dapat diartikan media online yang mendukung interaksi sosial. Media

Sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog

interaktif. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan Social Media sebagai

"sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan

teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated

content"(Hidayatullah, 2013)

Berikut enam jenis media sosial:

1. Collaborative Projects

Suatu media sosial yang dapat membuat konten dan dalam pembuatannya dapat

diakses khalayak secara global. Kategori yang termasuk dalam Collaborative Projects

dalam media sosial, yaitu WIKI atau Wikipedia yang sekarang sangat populer di

berbagai negara. Collaborative Projects ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung

citra perusahaan, terlepas dari pro-kontra soal kebenaran isi materi dalam situs

tersebut.

2. Blogs and Microblogs, yaitu aplikasi yang dapat membantu penggunanya untuk

menulis secara runut dan rinci mengenai berita, opini, pengalaman, ataupun kegiatan

Page 45: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

sehari-hari, baik dalam bentuk teks, gambar, video, ataupun gabungan dari ketiganya.

Kedua aplikasi ini mempunyai peran yang sangat penting baik dalam penyampaian

informasi maupun pemasaran produk. Melalui kedua aplikasi tersebut, pihak

pengguna dengan leluasa dapat mengiring opini masyarakat atau pengguna internet

untuk lebih dekat dengan mereka tanpa harus bersusah-susah menyampaikan

informasi secara tatap muka.

3. Content Communities

Aplikasi yang bertujuan untuk saling berbagi dengan seseorang baik secara langsung

maupun tidak langsung, di mana dalam aplikasi ini user atau penggunanya dapat

berbagi video, ataupun foto.

4. Social Networking Sites atau Situs Jejaring Sosial

Situs yang dapat membantu seseorang atau pengguna internet membuat sebuah profil

dan menghubungkannyadengan pengguna lain.

5. Virtual Game Worlds

Permainan multiplayer di mana ratusan pemain secara simultan dapat di dukung.

Media sosial ini sangat mendukung dalam hal menarik perhatian konsumen untuk

tahu lebih banyak dengan desain grafis yang mencolok dan permainan warna yang

menarik, sehingga terasa lebih informatif dan interaktif.

6. Virtual Social Worlds

Aplikasi yang mensimulasi kehidupan nyata dalam internet. Aplikasi ini

menungkinkan pengguna berinteraksi dalam platform tiga dimensi menggunakan

avatar yang mirip dengan kehidupan nyata.

Fungsi media sosial diantaranya:

Page 46: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

1. Identity menggambarkan pengaturan identitas para pengguna dalam sebuah media

sosial menyangkut nama, usia, jenis kelamin, profesi, lokasi serta foto.

2. Conversations menggambarkan pengaturan para pengguna berkomunikasi dengan

pengguna lainnya dalam media sosial.

3. Sharing menggambarkan pertukaran, pembagian, sertapenerimaan konten berupa teks,

gambar, atau video yang dilakukan oleh para pengguna.

4. Presence menggambarkan apakah para pengguna dapat mengakses pengguna lainnya.

5. Relationship menggambarkan para pengguna terhubung atau terkait dengan pengguna

lainnya.

6. Reputation menggambarkan para pengguna dapat mengidentifikasi orang lain serta

dirinya sendiri.

7. Groups menggambarkan para pengguna dapat membentuk komunitas dan sub-

komunitas yang memiliki latar belakang, minat, atau demografi.(Rahadi, 2017)

Berdasarkan penelitian dari perusahaan We bahwa di Indonesia terdapat 150 juta

pengguna media sosial. Berikut peringkat media sosial:

1 • Facebook

2 • Instagram

3 • Twitter

4 • Snapchat

5 • Linkedln

Page 47: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

Melihat di atas dapat dikatakan bahwa facebook masuk dalam peringkat yang pertama.

Kemudian disusul oleh instagram dan berikutnys diikuti oleh twitter, snapchat dan linkedln.

C. KOMUNIKASIKAN BRAND DI MEDIA SOSIAL

1. Siapa sasaran audience atau pembacanya

2. Gunakan bahasa yang disukai sasaran audience

3. Gunakan bahasa menarik

4. Tonjolkan keunggulan dari brand

5. Hindarkan bahasa yang negatif

6. Mengajak netizen untuk berpatisipasi dalam brand

7. Jika ada pertanyaan dari netizen segeralah untuk merespon

8. Selalu update status terlihat brand yang ditonjolkan

Page 48: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

DAFTAR PUSTAKA

Ariyan, H. (2013). Pengaruh Brand Awareness Dan Kepercayaan Konsumen Atas Merek

Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Minuman Aqua Di Kota Padang. Management,

2(01), 1–11. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Azeharie, S. (2015). Pola Komunikasi Antara Pedagang dan Pembeli di Desa Pare, Kampung

Inggris Kediri. Jurnal Komunikasi, 7(2), 207–223. Retrieved from

https://journal.untar.ac.id/index.php/komunikasi/article/view/19/40

Dianita, D. I., & Arifin, Z. (2018). Pengaruh Brand Ekstensi dan Brand Image Terhadap Minat

Beli Pengaruh Brand Ekstensi Iphone Di Kota Malang (Survei pada pengunjung Outlet

OPPO Smartphone di Mall Plaza Malang ). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 64(1), 119–

125. Retrieved from

http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/2733/3127

Famdale, C. D., Bangsa, P. G., Hosana, M., & Siwalankerto, J. (2018). PERANCANGAN

REVITALISASI BRAND UMKM KULIT KREASINDO. Jurnal DKV Adiwarna, 1(12), 1–

10. Retrieved from http://publication.petra.ac.id/index.php/dkv/article/view/7460/6768

Gufron. (2016). Pelanggaran Etika Komunikasi Dan Negosiasi Dalam Novel (Analisis Isi Pada

Novel “Negeri Para Bedebah”). Universitas Islam Negeri Sunan Kaliijaga. Retrieved from

http://digilib.uin-suka.ac.id/22171/2/09730007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-

PUSTAKA.pdf

Hakiki, S. N. (2018). Kepemimpinan Kiai Sebagai Personal Branding Pesantren Dalam

Perspektif Public Relation (Humas). FIKROTUNA: Jurnal Pendidikan Dan Manajemen

Islam, 8 Nomor 2, 891–903. Retrieved from

http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/fikrotuna/article/view/3287/2436

Hamidah, S. F. (2017). PENGARUH STORE ATMOSPHEREDAN BRAND IMAGE TERHADAP

NIAT BELI DUNKIN DONUTS JLN. MERDEKA KOTA BANDUNG. Universitas

Widyatama. Retrieved from

https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/8760/Bab

2.pdf?sequence=10&isAllowed=y

Hidayatullah, N. (2013). PROMOSI PENJUALAN MELALUI JEJARING SOSIAL (Studi

Deskriptif Kualitatif Promosi Penjualan melalui Jejaring Sosial Twitter pada “Coffee House

Ulee Kareng.” Retrieved from

https://jurnal.usu.ac.id/index.php/flow/article/view/12862/5583

Lubis, D. I. D., & Hidayat, R. (2017). Pengaruh Citra Merek dan Harga terhadap Keputusan

Page 49: MODUL KOMUNIKASI MARKETING AND BRANDING · Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin

Pembelian pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma Medan. Ilman, 5(1), 15–24.

Retrieved from http://journals.synthesispublication.org/index.php/Ilman/article/view/22/20

Negara, A. A. N. D. E., & Arifin, Z. (2018). Pengaruh Kualitas Produk dan Brand Image

Terhadap Minat Beli (Survei pada Pembeli di Gerai Starbucks di Kota Surabaya). Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB), 61(2), 202–209. Retrieved from

http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/2590/2984

Panuju, R. (2018). Pengantar Studi (Ilmu) Komunikasi: Komunikasi Sebagai Kegiatan

Komunikasi Sebagai Ilmu (Pertama). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Pramelani. (2015). Pengaruh Penetapan Harga, Efektifitas Iklan Dan Strategi Kemasan Terhadap

Brand Loyalty Produk Danone AQUA, XIII(2), 136–144. Retrieved from

https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/perspektif/article/view/916/692

Rahadi, D. R. (2017). Perilaku pengguna dan informasi. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan,

5(1), 58–70. Retrieved from http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jmdk/article/view/1342/933

Rohmah, N. (2018). Strategi Komunikasi Pemasaran Mini Cafe Melalui Kampanye Go Green

(Eat, Plant, Contribute). Universitas Muhammadyah Malang. Retrieved from

http://eprints.umm.ac.id/41169/

Samodro. (2018). Upaya Meningkatkan Daya Tarik Produk Makanan Dan Minuman Oleh-Oleh

Di Tempat Destinasi Wisata Melalui Kajian Tanda Pada Desain Kemasan. Widyakala, 5(1),

66–76. Retrieved from

http://www.ojs.upj.ac.id/index.php/journal_widya/article/view/102/50

Saure, Ludia., Rembang, Max., Londa, J. (2018). ANALISIS MEDIA SOSIAL WHATS APP

TENTANG BERITA BERITA HOAX OLEH MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO. Jurnal Acta Diurna, 7(3), 1–17.

Sugiama, A. G. (2017). Pengaruh Kemasan, Kewajaran Harga Dan Brand Awareness Terhadap

Brand Loyalty. Jurnal Manajemen Maranatha, 17(November), 1–14. Retrieved from

https://journal.maranatha.edu/index.php/jmm/article/view/414

Suharsono, R. S., & Sari, R. P. (2019). Pengaruh Promosi Media Online terhadap Keputusan

Pembelian Produk Hijab. Jurnal Aplikasi Manajemen Dan Inovasi Bisnis, 1(2), 41–54.

Retrieved from http://jurnal.stiekma.ac.id/index.php/JAMIN/article/view/28/12

Surniandari, A. (2017). Viral Marketing Sebagai Alternatif Strategi Pemasaran Produk Sariz.

Widya Cipta, I(1), 35–43. Retrieved from

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta/article/view/1480/1520