Modul Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

12
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA UNTUK SEMUA BIDANG KETENAGALISTRIKAN NAMA : Kelas : Pengampu: DINI NURINDA H, S.Pd SUDJADMIKO, S.Pd TOFIQURROKHMAN, S.Pd TITL – SMK Negeri Nusawungu

Transcript of Modul Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Page 1: Modul Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

UNTUK SEMUA BIDANG KETENAGALISTRIKAN

NAMA :

Kelas :

Pengampu:

DINI NURINDA H, S.Pd

SUDJADMIKO, S.Pd

TOFIQURROKHMAN, S.Pd

TITL – SMK Negeri Nusawungu

DEPARTEMEN PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGASMK NEGERI NUSAWUNGU

JL. PERINTIS KLUMPRIT NUSAWUNGU CILACAP 532832010

Page 2: Modul Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

PAKAIAN&PERLENGKAPAN KERJA

Menggunakan pakaian dan perlengkapan kerja yang aman adalah tanggung jawab pekerja sendiri. Baju dan perlengkapan tersebut memang dirancang untuk melindungi semua bagian tubuh dari kemungkinan cedera. Jadi jangan disalahgunakan dan perhatikan baik-baik.

Perhatikan keterangan pemakaian pakaian kerja berikut ini:1. Pakailah pakaian kerja yang kuat dan aman menutup tubuh lalu

kancingkan semuanya.2. Pakaian yang tidak dikancing, robek, dikeluarkan, atau sabuk tidak

dikencangkan dan tidak rapih bisa masuk ke dalam mesin yang berputar.

3. Pakaian harus selalu bersih dan tidak bau agar tidak menghalangi pekerjaan.

4. Pakailah celana panjang menutup sampai kaki dan tanpa kancing atau reseleting.

5. Celana dengan kancing atau reseleting akan dapat menghantarkan arus listrik atau menangkap percikan api bukan menahannya.

TITL – SMK Negeri Nusawungu

Sarung tangan

Sabuk pengaman

GAMBAR 1.1.1.3

PAKAIAN & PERLENGKAPAN KERJA

Page 3: Modul Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

6. Celana harus menutup sampai ke sepatu, tidak terlalu panjang (bisa tersandung) dan tidak terlalu naik (betis terbuka dan tidak terlindungi).

Perlengkapan kerja termasuk helm, kacamata, ear mof, sarung tangan, masker, sabuk pengaman, dan sepatu.Perhatikan keterangan pemakaian helm berikut ini:

1. Masukkan rambut yang panjang ke dalam helm.2. Cukurlah rambut bagi pria dan masukkan rambut ke dalam helm

bagi wanita agar tidak tersangkut ke dalam mesin bor atau mesin lain.

3. Pakailah helm untuk melindungi kepala (bagian terpenting dari tubuh) dan gunakan selalu pada pekerjaan proyek.

Perhatikan keterangan pemakaian sepatu berikut ini:1. Pakailah sepatu dengan sol yang baik (berisolasi baik) untuk

mengurangi resiko kejut listrik.2. Pakailah sepatu yang tertutup untuk melindungi dari panas, bahan-

bahan terbakar yang jatuh ke kaki, dan cukup kuat untuk menahan benda keras yang jatuh ke kaki juga.

Perhatikan keterangan sarung tangan berikut ini:1. Pakailah sarung tangan yang sesuai pada saat memegang benda panas, cairan berbahaya,

atau benda-benda tajam.

2. Sarung tangan yang sudah robek-robek harus ditambal atau diganti supaya tidak tersangkut ke mesin berputar dan membahayak tangan.

Perhatikan keterangan pemakaian perlengkapan lain berikut ini:1. Pakailah kacamata atau gelas pelindung wajah untuk melindungi

muka dari percikan api, debu, atau percikan bahan logam yang berbahaya.

2. Pakailah masker apabila bekerja pada daerah dengan kadar debu yang sangat tinggi atau pada tempat bergas / uap beracun, atau berkabut tebal.

3. Gunakan sabuk pengaman yang baik dan benar (kencangkan dan kaitkan jangan sampai terlepas) agar keselamatan pekerja di tempat yang tinggi bisa terjamin.

TITL – SMK Negeri Nusawungu

Page 4: Modul Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

RESIKO KERJASetiap orang harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja baik di industri maupun di tempat kerja umumnya. Contoh-contoh kecelakaan kerja yaitu:

TITL – SMK Negeri Nusawungu

1. Kejatuhan benda yang diangkut oleh crane.

2. Penggunaan crane yang tidak hati-hati akan menabrak benda-benda lain atau kabel.

3. Pemindahan besi panjang dengan ceroboh

di bawah kabel telanjang bisa menyebabkan

terjadinya kejut listrik.

4. Penggunaan peralatan listrik yang rusak

misalnya kabelnya terkelupas bisa

menyebabkan kejut listrik.

5. Pemindahan barang dengan troli

seharusnya tidak boleh dihalangi oleh

pemasangan kabel di tengah jalan. Hal

ini akan membuat tergulingnya barang

atau kabel menjadi putus.

KECELAKAAN KERJA

Page 5: Modul Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Hal-hal yang harus kita perhatikan sebelum melakukan pekerjaan adalah sbb:

1. mengetahui terlebih dahulu apakah pekerjaan yang dilakukannya adalah pekerjaan berbahaya (dapat memahami semua pekerjaan atau kemungkinan yang membahayakan jiwanya juga jiwa orang lain),

2. mengurangi atau memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.

Tugas-tugas atau kemungkinan berbahaya dalam bekerja pada instalasi dapat Saudara lihat pada Tabel Jenis Kecelakaan Kerja berikut. Saudara bisa menambahkannya.

N0 JENIS KECELAKAAN KERJA CARA PENANGGULANGANNYA

1 Kejut listrik a. Jangan bergurau pada saat memasang instalasi.

b. Tidak boleh menekan tombol sembarangan.

c. Memakai sepatu yang tertutup dan berisolasi baik.

d. Memperbaiki instalasi pada saat aliran listrik padam.

2 kebakaran a. Jangan merokok di dalam dan di sekitar bengkel.

b. Sediakan pemadam api (dry powder extinguisher).

c. Letakkan bahan-bahan yang mudah terbakar pada tempat yang aman.

3 Terpeleset a. Perhatikan selalu lantai atau tempat berpijak.

b. Pijaklah tempat yang rata.

c. Bersihkan lantai yang licin dengan dengan cepat dan bersih.

d. Pakailah helm untuk melindungi kepala.

4 Kepala terbenturatau tertimpa benda keras

a. Pakailah helm untuk melindungi kepala.

b. Perhatikan atap atau peralatan yang letaknya sama tinggi dengan kita.

c. Perhatikan rekan yang bekerja di atas kita jangan sampai menjatuhkan obeng, tang, dll ke kepala kita.

TERJADINYA KEJUT LISTRIK

TITL – SMK Negeri Nusawungu

JENIS-JENIS KECELAKAAN KERJA

Page 6: Modul Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

BAGAIMANA LISTRIK DAPAT MENGALIR MELALUI TUBUH MANUSIA ?

Hantaran untuk menyalurkan arus listrik terdiri dari hantaran fase (L) dan netral (N). Apabila orang berdiri di atas tanah, menyentuh fase, maka arus listrik mengalir melalui tubuh manusia ke kaki terus ke tanah (menuju potensial rendah). Lebih jelasnya dapat dibaca pada gambar di bawah.

TITL – SMK Negeri Nusawungu

Page 7: Modul Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

TITL – SMK Negeri Nusawungu

d

fase

netral

pembumian

tanah

makkh..

Page 8: Modul Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

PERBEDAAN TINGKAT KEJUT LISTRIK

Hal-hal yang menyebabkan perbedaan tingkatan kejut listrik tersebut antara lain:

1. Besar arus.Arus listrik maksimal yang diizinkan mengalir ke dalam tubuh manusia adalah 30 mA (PUIL).

2. Jalur masuknya arus ke dalam tubuh.Contohnya kejut listrik dari tangan ke organ yang lain melalui dada akan fatal karena menyebabkan arus mengalir pada organ penting seperti jantung dan bisa menyebabkan detak jantung berhenti.

3. Lamanya sengatan listrik.semakin lama kejut listrik terjadi maka semakin parah kondisi tubuh.

4. Besar tegangan.

tegangan di atas 50 V AC atau 120 V DC (PUIL) merupakan batas maksimal bahaya untuk tubuh manusia.

TITL – SMK Negeri Nusawungu

PERBEDAAN TINGKAT KEJUT LISTRIK

Page 9: Modul Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

TINGKAT BAHAYA AKIBAT ARUS LISTRIK

Tidak semua korban akan meninggal akibat kejut listrik. Bila diperhatikan dari besar arusnya maka kondisi korban akan terlihat seperti pada tabel ini.

BESAR ARUS KONDISI KORBAN

0,5 mA Tidak terasa

3 mA Mulai kejang

15 mA Sulit melepaskan kontak

40 mA Otot kejang

Di atas 80 mA Tidak sadarkan diri sampai

meninggal atau bahkan hangus

ARUS LISTRIK YANG MENGALIR PADA ISOLASI BERBEDA

Perhatikan gambar berikut ini.

TITL – SMK Negeri Nusawungu

GAMBAR ARUS LISTRIK YANG MENGALIR PADA ISOLASI BERBEDA

TINGKAT BAHAYA AKIBAT ARUS LISTRIK

Page 10: Modul Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Semakin besar nilai hambatan atau tahanan akan semakin kecil juga arus yang dapat mengalir melaluinya. Apabila tahanannya sangat besar maka bisa saja arus tidak akan mengalir. Demikian juga sebaliknya.

KORBAN KEJUT LISTRIK Korban kejut listrik akan merasa sedikit pusing atau ototnya menjadi lemas karena arus listrik mengalir pada sebagian tubuhnya. Kejut listrik juga dapat mematikan korban.Di bawah ini adalah langkah-langkah untuk menolong korban dari kejut listrik tersebut:

1. Cepat matikan tegangan suplai, dengan: menurunkan MCB lokasi atau menghubungsingkatkan sirkit, atau mencabut tusuk kontak dari kotak kontaknya.Jika tegangan tidak dapat dimatikan, cepat lepaskan korban dari

kontak listrik dengan menggunakan alat-alat ini: Kayu kering, tali

yang kuat dan kering, sabuk kulit, baju kering atau bahkan dengan

menendang dengan sepatu kulit.

2. Jauhkan korban dari area tersebut.3. Perhatikan kondisi korban, Apakah masih bernapas atau apakah

sudah tidak. Lakukan PERNAPASAN BUATAN bila korban tidak bernapas lagi (lihat referensi 1.1.4.2).

4. Buatlah kondisi korban senyaman mungkin, mungkin korban harus ditutupi selimut agar hangat sebelum dilakukan pertolongan lain bila perlu.

TITL – SMK Negeri Nusawungu

GAMBAR MENYELAMATKAN KORBAN KEJUT LISTRIK

Page 11: Modul Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

PERNAPASAN BUATAN Penyelamatan korban kejut listrik dapat mengagetkan korban dan menghentikan nafas buatan. Di bawah adalah langkah-langkah yang harus ditempuh untuk memberikan napas buatan.

TITL – SMK Negeri Nusawungu

Periksa denyut.

Lakukan berdua 5 tekanan lagi pada

jantung Lakukan

pernapasan penuh tanpa interupsi pada tekanan jantung dengan kecepatan 60 tekanan/menit

Berikan 15 tekanan pada jantung

Hembuskan 2 napas dengan cepat

Lakukan 80 tekanan per menit pada jantung

Periksa denyut napas Bila tidak ada maka

lakukan pernapasan buatan

Pencet hidung dengan jari untuk menyumbat napas.

Baringkan korban telentang.

Angkat kepalanya. Angkat dagunya.

2 3

5

Letakkan korban miring. Buka mulut. Keluarkan kalau ada

benda asing.

1 Baringkan korban

telentang. Angkat kepalanya. Angkat dagunya.

4

Bila denyut kembali normal, letakkan korban pada posisi ini.

Perhatikan terus korban sampai perawat ahli mengambil alih.

GAMBAR PERNAPASAN BUATAN

6