MODUL II: MINDSET KEWIRAUSAHAAN · PDF file2012 3 Kewirausahaan I Pusat Bahan Ajar dan...
-
Upload
phungnguyet -
Category
Documents
-
view
223 -
download
3
Transcript of MODUL II: MINDSET KEWIRAUSAHAAN · PDF file2012 3 Kewirausahaan I Pusat Bahan Ajar dan...
2012 1 Kewirausahaan I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Baihaki http://www.mercubuana.ac.id
MODUL II: MINDSET KEWIRAUSAHAAN Dosen: Baihaki Ageng Sela, S. Kom., MM
A. PENGANTAR
Kewirausahaan (entrepeneurship) bukanlah ilmu dagang atau ilmu bisnis. Akan tetapi
kewirausahaan terkait dengan mental atau mindset untuk berusaha dan bekerja keras.
Jadi yang sungguh ingin dikembangkan adalah tumbuhnya mental kewirausahaan.
Melalui tumbuhnya mental kewirausahaan, maka akan didapatkan kemauan untuk
mengembangkan usaha di masa depan sehingga tidak hanya akan bergantung kepada
pekerjaan yang disediakan oleh pihak penyedia jasa, misalnya pemerintah.
Modul ini akan menjelaskan mengenai mindset yang harus dimiliki wirausahawan,
bagaimana wirausahan berhasil dalam menjalani bisnisnya sehingga menjadi bahan
inspirasi bagi mahasiswa.
B. TUJUAN PERKULIAHAN
1. Mampu mendorong tumbuhnya mindset kewirausahaan dalam diri mahasiswa
melalui pengenalan karakter, unsur dan sifat, serta perubahan mindset dan perilaku
dalam kewirausahaan.
2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan mindset kewirausahaan dalam kehidupan
sehari-hari.
C. KEGIATAN PERKULIAHAN I : URAIAN MATERI
Selama ini, di masyarakat telah berkembang mitos umum tentang wirausaha
(enterpreneur). Beberapa mitos yang berkembang diantaranya : (i) enterpreneur adalah
dilahirkan, tidak dibuat; (ii) enterpreneur adalah pengambil resiko (risk takers); (iii) butuh
uang banyak untuk menjadi sukses; (iv) yang anda butuhkan adalah gagasan besar; (v)
enterpreneur adalah serigala terasing (lone wolves); (vi) enterpreneur bekerja
sepanjang jalan yang keras.
Membangun mindset kewirausahaan harus dimulai dari adanya kesadaran bahwa mindset kewirausahaan dapat ditumbuhkan melalui berbagai cara dan strategi. Wirausaha bukan semata-mata masalah bakat (meskipun bakat tetap merupakan faktor yang menjadi peluang pada suatu waktu, belum tentu masih menjadi peluang di lain waktu. Sekali kesempatan itu hilang, belum tentu akan kembali lagi.
2012 2 Kewirausahaan I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Baihaki http://www.mercubuana.ac.id
Setiap gagasan brilliant dan inovasi biasanya harus dibangun dari bawah dan disusun seluruh mata rantai nilainya (value chain).
1. Hanya mengambil peluang yang terbaik. Seorang wirausaha akan menjadi
sangat awas dan memiliki penciuman yang tajam pada waktunya. Berbeda dengan
pemula yang belum terlatih dan masih bingung, maka wirausaha yang terlatih
akan cepat membaca peluang. Namun, wirausaha sejati hanya akan mengambil
peluang yang terbaik. Ukuran menarik itu adalah pada nilai-nilai ekonomis
yang terkandung didalamnya, masa depan yang lebih cerah, kemampuan
menunjukkan prestasi, dan perubahan yang dihasilkan. Semua itu biasanya
dikaitkan dengan “rasa suka” terhadap objek usaha atau kepercayaan bahwa dia
“mampu” merealisasikannya. Pada akhirnya, sukses yang diraih setiap orang
ditentukan oleh keberhasilan orang itu dalam memilih.
Success = f(choice)
Success adalah fungsi dari keberhasilan memilih. Apakah memilih sekolah,
karier, bidang usaha, teman, pasangan, karyawan/eksekutif, mitra usaha, dan
sebagainya. Pilihan yang terbaik akan menentukan hasil yang bisa dicapai.
2. Fokus pada eksekusi. Wirausaha bukanlah seorang yang hanya bergelut
dengan pikiran, merenung atau menguji hipotesis, melainkan seorang yang
fokus pada eksekusi. Mereka tidak mau berhenti pada eksploitasi pikiran atau
berputar-putar dalam pikiran penuh keragu-raguan. “Manusia dengan
entrepreneurial mindset mengeksekusi, yaitu melakukan tindakan dan
merealisasikan apa yang dipikirkan daripada menganalisis ide-ide baru sampai
mati” (McGraith dan Mac Millan, 2000, hlm.3). Mereka juga adaptif terhadap
situasi, yaitu mudah menyesuaikan diri dengan fakta-fakta baru atau
kesulitan di lapangan.
Memfokuskan energi setiap orang pada bisnis yang digeluti. Seorang wirausaha tidak bekerja sendirian. Dia menggunakan tangan dan pikiran banyak orang, baik dari dalam maupun luar perusahaannya. Mereka membangun jaringan daripada melakukan semua impiannya sendiri. Ibarat seorang orkestrator atau dirigen musik, dia mengumpulkan pemusik-pemusik yang ahli dalam memainkan instrumen yang berbeda-beda untuk menghasilkan nada-nada musik yang disukai
2012 3 Kewirausahaan I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Baihaki http://www.mercubuana.ac.id
penonton. Untuk itu, dia harus memiliki kemampuan mengumpulkan orang,
Dari keenam jenis karakteristik wirausahawan tersebut, yang paling penting adalah
sikap personal, meliputi sikap: (i) percaya diri, yaitu bila memperoleh ide gigih
memperjuangkannya untuk menjadi kenyataan; (ii) optimis, yaitu berpikir dan bersikap
positif; (iii) mandiri, yaitu tidak sangat bergantung kepada orang lain.
Dengan sikap personal itu, diharapkan akan lahir tabiat yang: (i) motivatif, terutama
memotivasi diri sendiri; (ii) open thinker, yaitu berpikiran terbuka, dapat belajar dari
orang lain, dan dapat “diajari” (teacheable); (iii) inovatif, yaitu cepat menemukan cara,
proses atau hal-hal baru untuk mewujudkan idenya.
Karakteristik lainnya yang dimiliki seorang wirausahawan adalah karakter ekonomis
dengan motto “ tiada hasil tanpa kerja.” Karakter ekonomis ini meliputi:
• Value added oriented, yaitu selalu berusaha mendapatkan nilai tambah
Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-
cara sebagai berikut:
- Pengembangan teknologi baru (developing new technology),
- Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge),
- Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products
or services),