Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

39
Pertemuan I Makroekonomi merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang membahas perekonomian secara agregat, misalnya kemakmuran dan resesi, output barang dan jasa total dalam perekonomian dan laju pertumbuhan output, laju inflasi dan pengangguran, neraca pembayaran dan nilai kurs. Untuk mempelajari kondisi perekonomian secara keseluruhan, makroekonomi memusatkan perhatian pada perilaku dan kebijakan ekonomi yang dapat mempengaruhi kondisi itu – pada perilaku konsumsi dan investasi, faktor penentu perubahan, upah dan harga, kebijakan fiskal dan moneter, jumlah uang beredar, anggaran belanja pemerintah, suku bunga, dan utang pemerintah. Makroekonomi membahas hal-hal pokok pada interaksi antara pasar barang, pasar tenaga kerja, dan pasar modal dari perekonomian. Dalam makro ekonomi kita membahas pasar barang secara agregat, dengan menganggap masing-masing pasar dari pasar barang yang berbeda sebagai suatu pasar tunggal. Demikian juga untuk pasar tenaga kerja dan pasar modal dilihat secara agregat. Dengan demikian hubungan-hubungan kausal yang dipelajari dalam makroekonomi adalah hubungan antara variabel- variabel ekonomi agregatif. Di antara variabel-variabel ekonomi agregatif yang banyak dibicarakan dalam makroekonomi adalah : Tri Wahyono, SE., MM PENGANTAR MAKROEKONOMI 1

Transcript of Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Page 1: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

Makroekonomi merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang membahas

perekonomian secara agregat, misalnya kemakmuran dan resesi, output barang dan

jasa total dalam perekonomian dan laju pertumbuhan output, laju inflasi dan

pengangguran, neraca pembayaran dan nilai kurs. Untuk mempelajari kondisi

perekonomian secara keseluruhan, makroekonomi memusatkan perhatian pada

perilaku dan kebijakan ekonomi yang dapat mempengaruhi kondisi itu – pada

perilaku konsumsi dan investasi, faktor penentu perubahan, upah dan harga,

kebijakan fiskal dan moneter, jumlah uang beredar, anggaran belanja pemerintah,

suku bunga, dan utang pemerintah.

Makroekonomi membahas hal-hal pokok pada interaksi antara pasar barang,

pasar tenaga kerja, dan pasar modal dari perekonomian. Dalam makro ekonomi kita

membahas pasar barang secara agregat, dengan menganggap masing-masing

pasar dari pasar barang yang berbeda sebagai suatu pasar tunggal. Demikian juga

untuk pasar tenaga kerja dan pasar modal dilihat secara agregat. Dengan demikian

hubungan-hubungan kausal yang dipelajari dalam makroekonomi adalah hubungan

antara variabel-variabel ekonomi agregatif. Di antara variabel-variabel ekonomi

agregatif yang banyak dibicarakan dalam makroekonomi adalah : tingkat pendapatan

nasional (Y), tingkat kesempatan kerja (L), pengeluaran konsumsi rumah tanga (C),

tabungan atau saving (S), investasi nasional (I), jumlah uang beredar (MS), tingkat

harga (P), tingkat bunga (r), neraca pembayaran luar negeri (BOP), stok kapital

nasional (K), hutang pemerintah, dan lain sebagainya.

Pada awalnya para ahli ekonomi klassik sangat meyakini bekerjanya sistem

ekonomi pasar, hal ini ditunjukkan oleh suatu hukum yang dikemukakan oleh J. B.

Say yang menyatakan supply will always creates its own demand atau bila

diterjemahkan secara bebas akan mempunyai arti “setiap barang yang diproduksi Tri Wahyono, SE., MM PENGANTAR MAKROEKONOMI

1

Page 2: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

pasti akan laku terjual”. Namun keyakinan kaum klassik terhadap mekanisme pasar

ternyata menemui kegagalan. Hal ini terbukti ketika perekonomian Amerika Serikat

maupun perekonomian negara-negara Eropa mengalami depressi berat pada tahun

1930-an. Postulat dari ekonom klassik gagal untuk mengatasi depresi ekonomi pada

saat itu.

Pada tahun 1936 muncul buku yang di tulis oleh John Maynard Keynes

dengan judul General Theory Of Employment, Interest and Money. Kehadiran buku

ini telah mengubah cara pandang sebagian besar ahli ekonomi. Menurut Keynes,

perekonomian tidak dapat begitu saja diserahkan kepada mekanisme pasar dengan

meminimalkan peran pemerintah. Karena keberadaan pemerintah dalam

perekonomian mempunyai peran yang strategis. Pemerintah tidak saja dapat

bertindak sebagai salah satu pelaku ekonomi, namun lebih daripada itu pemerintah

juga berfungsi sebagai generator dalam perekonomian, manakala sektor swasta sulit

diharapkan peran sertanya. Keterlibatan pemerintah dalam perekonomian terlhat

jelas pada negara-negara yang sedang berkembang di mana kekuatan sektor swasta

belum sepenuhnya dapat diandalkan.

A. Ruang Lingkup Ekonomi

Ilmu ekonomi muncul karena adanya masalah ekonomi yaitu adanya

kesenjangan antara keinginan atau kebutuhan manusia yang beraneka ragam

dan sifatnya tidak terbatas, sementara sumber daya yang tersedia jumlahnya

sangat terbatas. Sehingga manusia harus melakukan pilihan-pilihan agar dapat

memaksimalkan kepuasannya.

Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu "oikos" dan "nomos"

yang artinya aturan-aturan dalam rumah tangga. Arti dari istilah ekonomi di atas

tidaklah memberikan gambaran yang jelas tentang yang dianalisis dalam ilmu

ekonomi.

Prof. P.A. Samuelson, salah seorang penerima hadiah Nobel bidang

ekonomi, mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai berikut :

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

2

Page 3: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

"Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang-orang dan

masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang,

dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat

digunakan dalam berbagai cara – untuk menghasilkan berbagai jenis

barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi,

sekarang dan dimasa yang akan datang, kepada berbagai orang dan

golongan masyarakat. Ilmu ekonomi menganalisis biaya dan keuntungan

dan memperbaiki corak penggunaan sumber-sumber daya."

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu ekonomi

adalah suatu cabang ilmu sosial yang mempelajari bagaimana upaya manusia

dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas jumlahnya untuk memuaskan

atau memenuhi kebutuhannya yang beraneka ragam dan sifatnya tidak terbatas.

Oleh karena itu manusia harus melakukan pilihan-pilihan dalam rangka mencapai

hasil atau kepuasan yang maksimum.

Dengan semakin majunya peradaban manusia, manusia menjadi semakin

cerdas dan semakin banyak barang-barang modal yang mereka miliki; yang

semuanya ini dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menghasilkan

barang-barang dan jasa yang selanjutnya dapat mereka pergunakan untuk

memenuhi kebutuhan mereka. Akan tetapi meningkatnya kemampuan mereka

menghasilkan barang-barang dan jasa tersebut hampir senantiasa diikuti atau

diiringi, bahkan tidak jarang pula didahului oleh timbulnya kebutuhan-kebutuhan

baru. Sehingga hal ini pun tetap akan menimbulkan kesenjangan antara

kebutuhan itu sendiri dengan ketersediaan alat pemuas kebutuhan yang ada

(barang-barang dan jasa).

Menyadari kenyataan tidak terpenuhinya semua kebutuhan mereka,

maka dengan sadar atau tidak manusia cenderung untuk bersikap rasional, yaitu

sepanjang mereka mempunyai pilihan, mereka akan melakukan pilihan yang

mendatangkan manfaat sebesar-besarnya dari penggunaan alat pemuas

kebutuhan tertentu, atau menentukan pilihan yang menurut mereka memerlukan

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

3

Page 4: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

pengorbanan terkecil di antara pilihan-pilihan lain untuk maksud pemenuhan

kebutuhan tertentu.

B. Ilmu Makroekonomi Dalam Kerangka Ilmu Ekonomi

Pada dasarnya ilmu ekonomi dapat dibagi kedalam empat kelompok dasa, yaitu :

1. Ilmu Ekonomi Deskriptif (descriptive economics)

Adalah ilmu ekonomi yang mengumpulkan keterangan-keterangan

faktual yang relevan mengenai suatu masalah ekonomi dan biasanya

dilukiskan dalam bentuk angka-angka, grafik, tabel dan sebagainya. Analisis

ilmu ekonomi deskriptif ini menggambarkan keadaan yang sebenarnya terjadi

dalam perekonomian.

2. Ilmu Ekonomi Teori (economic theory or economic principles)

Memuat pandangan-pandangan yang menggambarkan sifat-sifat

hubungan yang ada dalam perekonomian, membuat ramalan tentang

peristiwa yang terjadi apabila suatu keadaan yang mempengaruhinya ada.

Ilmu ekonomi teori terdiri atas :

a.Ilmu Mikroekonomi

Yaitu bagian dari ilmu ekonomi teori yang ruang lingkup bahasannya

bersifat individual atau parsial yaitu mempelajari perilaku unit-unit

ekonomi terkecil. Contoh : Teori Harga; Teori Kepuasan Konsumen; Teori

Produksi dan lain-lain.

b. Ilmu Makroekonomi

Membahas perilaku perekonomian secara menyeluruh (agregat),

misalnya kemakmuran dan resesi, output barang dan jasa total dan laju

pertumbuhan ekonomi, laju inflasi dan pengangguran, neraca

pembayaran dan kurs. Makroekonomi memusatkan perhatian pada

perilaku dan kebijakan yang dapat mempengaruhi kondisi itu pada

perilaku konsumsi dan investasi, faktor penentu perubahan upah dan

harga, kabijakan fiskal dan moneter, jumlah uang beredar, anggaran

belanja pemerintah, suku bunga dan utang pemerintah. Singkatnya

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

4

Page 5: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

makroekonomi membahas berbagai masalah pokok perekonomian yang

aktual secara menyeluruh (agregatif).

3. Ilmu Ekonomi Terapan

Menelaah tentang kebijaksanaan yang diperlukan untuk mengatasi masalah-

masalah ekonomi. Contoh : Ilmu Ekonomi Moneter, Ilmu Ekonomi

Pembangunan dan lain-lain.

4. Ilmu Ekonomi Positif dan Normatif

Ilmu ekonomi positif membicarakan masalah ekonomi sebagaimana adanya,

sementara ilmu ekonomi normatif membicarakan masalah ekonomi menurut

bagaimana seharusnya (tataran ideal).

C. Metodologi Dalam Ilmu Ekonomi

Secara teori terdapat tiga metodologi dalam ilmu ekonomi, yaitu :

1. Metode Deduktif (Abstraktif)

Suatu cara penyelidikan yang di dasarkan atas dalil-dalil pokok ekonomi,

kemudian dengan pikiran yang logis mencoba untuk menarik kesimpulan

yang dihadapi secara umum.

2. Metode Induktif (empiris)

Suatu cara penyelidikan yang bertitik tolak dari fakta nyata berbagai peristiwa

ekonomi, dihubungkan, disusun secara sistematis dan ditarik kesimpulan.

3. Metode Sintesa : Yaitu penggabungan dari metode deduktif dan induktif.

D. Faktor-faktor Produksi

Faktor produksi adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia, atau

yang disediakan oleh alam, dan dapat digunakan untuk memproduksi berbagai

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

5

Page 6: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

jenis barang dan jasa yang mereka butuhkan. Faktor-faktor produksi tersebut

dapat dibedakan dalam empat golongan, yaitu :

1. Tanah.

Pengertian tanah sebagai faktor produksi sedikit berbeda dengan pengertian

tanah dalam bahasa sehari-hari. Sebagai faktor produksi tanah diartikan

sebagai bagian dari permukaan bumi yang tidak tertutup air (space) serta

seluruh kekayaan alam yang terkandung di atas atau di dalamnya, seperti

hasil hutan, hasil kebun , hasil tambang dan lain sebagainya.

2. Tenaga Kerja.

Tenga kerja dapat diartikan sebagai seluruh penduduk dalam batas usia

kerja, yang terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Tenaga

kerja bukan saja diartikan sebagai tenaga jasmani yang digunakan dalam

proses produksi, tetapi juga meliputi kemampuan skill yang dimiliki oleh

tenaga kerja tersebut. Tenaga kerja ini dapat dibedakan menjadi (i) tenaga

kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang dilengkapi dengan ilmu pengetahuan

yang tinggi seperti dokter, dosen, guru dan lain sebagainya, (ii) tenaga kerja

terlatih, yaitu mereka yang telah mendapat sedikit pendidikan dan pelatihan

dalam bidang pekerjaan-pekerjaan tertentu, misalnya montir, tukang las dan

lain-lain (iii) tenaga kerja tidak terdidik, yaitu tenaga kerja yang tidak

mempunyai pendidikan sehingga mereka hanya mengandalkan kekuatan fisik

semata, contohnya petani, buruh panggul, kuli bangunan dan sebagainya.

3. Modal.

Modal diartikan sebagai segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia

dengan tujuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan

masyarakat (barang-barang modal), contoh mesin-mesin untuk industri, irigasi

untuk pertanian, jalan sebagai sarana tranportasi, listrik sebagai sumber

energi dan lain-lain. Sementara modal dalam arti finansial seperti tabungan

masyarakat yang dapat dibelikan kepada saham atau obligasi pemerintah

atau untuk spekulasi tidak dimasukkan kedalam pengertian modal sebagai

faktor produksi tetapi sebagai tabungan.

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

6

Page 7: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

4. Keahlian Kewirausahaan (enterpreneur skill)

Yang dimaksud dengan keahlian kewirausahaan adalah kemampuan

seseorang untuk menjalankan perusahaan sehingga ia dapat berjalan

dengan efisien dan menguntungkan. Keahlian kewirausahaan fungsinya

adalah mengorganisir dan menggabungkan berbagai jenis faktor produksi

untuk menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan masyarakat.

E. Enam Masalah Pokok Dalam Setiap Perekonomian

Pada dasarnya masalah pokok dalam setiap perekonomian adalah adanya

kesenjangan antara keinginan atau kebutuhan manusia yang tidak terbatas

sifatnya, sementara alat pemuas kebutuhan yang tersedia jumlahnya terbatas.

Untuk itu manusia harus melakukan berbagai alternatif pilhan (choice) guna

memaksimumkan kepuasannya. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas

lagi mengenai masalah-masalah pokok ekonomi yang dihadapi manusia, berikut

ini dijelaskan masalah-masalah pokok tersebut :

1. Menentukan barang dan jasa apa yang harus diproduksi?

Sebagai akibat langsung dari banyaknya jumlah kebutuhan manusia,

sedangkan barang dan jasa yang dapat diciptakan oleh faktor-faktor produksi

jumlahnya terbatas, masyarakat harus melakukan pilihan untuk menentukan

jenis dan jumlah barang dan jasa yang akan mereka hasilkan.

2. Menentukan teknik produksi

Untuk menghasilkan suatu barang biasanya ada beberapa cara yang dapat

dilakukan. Cara yang paling sesuai untuk dijalankan dalam suatu masyarakat

tertentu tergantung keadaan yang terdapat dalam masyarakat tersebut.

Secara teori dapat dikatakan bahwa produksi akan mencapai jumlah yang

lebih tinggi apabila teknologi yang digunakan lebih modern. Meskipun

adakalanya penggunaan teknologi canggih tidak selalu merupakan cara yang

paling efisien dalam memproduksi suatu barang.

Corak penawaran tenaga kerja juga dapat mempengaruhi struktur

penggunaan faktor-faktor produksi yang tersedia. Misalnya pada negara-

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

7

Page 8: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

negara yang mempunyai jumlah penduduk besar, penggunaan teknologi

canggih tidak selalu menyebabkan proses produksi menjadi lebih efisien.

Faktor penting lainnya dalam menentukan teknik produksi yang akan

digunakan adalah tingkat teknologi yang dicapai oleh masyarakat tersebut.

Tingkat teknologi di dalam suatu perekonomian tergantung kepada : (i)

sejauh mana modernisasi barang-barang modal yang digunakan, (ii) tingkat

efisiensi tenaga kerja yang tersedia dalam masyarakat itu. Dinegara-negara

sedang berkembang, ketidakmampuan mereka untuk mencapai tingkat

produktivitas yang tinggi terutama disebabkan oleh karena tingkat

keterampilan tenaga kerja dan produktivitas barang-barang modal yang

rendah.

3. Menentukan bentuk distribusi pendapatan

Proses produksi akan menciptakan pendapatan kepada berbagai pemilik

faktor produksi yang digunakan, yang merupakan balas jasa atas faktor-faktor

produksi, seperti sewa tanah, upah tenaga kerja, bunga modal dan

pembagian laba untuk keahlian kewirausahaan. Dalam teori ekonomi

mencoba menjelaskan faktor-faktor yang menentukan tingkat upah, tingkat

bunga dan faktor yang menentukan laba para pengusaha.

Corak distribusi pendapatan yang tercipta dalam masyarakat tidak selalu

sesuai dengan corak distribusi pendapatan yang ideal, yaitu corak yang

seharusnya terjadi. Idealnya distribusi pendapatan itu merata di antara

berbagai golongan penerima pendapatan. Namun keadaan seperti itu tidak

selalu dapat terwujud dalam setiap masyarakat. Oleh karena itu analisis

ekonomi di samping menyelidiki faktor-faktor yang menentukan pendapatan

dari masing-masing faktor produksi, juga dianalisis cara-cara untuk

menciptakan distribusi pendapatan yang lebih merata.

4. Mempertinggi efeisiensi penggunaan faktor-faktor produksi

Kalau dicermati, penggunaan faktor-faktor produksi dalam setiap

perekonomian tidak selalu efisien. Bahkan tidak jarang faktor-faktor produksi

yang tersedia banyak yang menganggur. Ketidakefisienan ini mengakibatkan

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

8

Page 9: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

jumlah output yang dihasilkan dalam perekonomian tersebut lebih rendah dari

yang seharusnya dapat dihasilkan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya-

upaya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi yang

ada, sehingga jumlah output yang dihasilkan dapat optimal.

5. Menentukan penyebab dan cara mengatasi masalah kenaikan harga

Ketidakefisienan dalam penggunaan faktor-faktor produksi dapat menjadikan

kenaikan biaya produksi yang pada akhirnya menyebabkan kenaikan harga

atau inflasi. Kenaikan harga yang tinggi disamping tidak menguntungkan bagi

masyarakat juga dapat menghalangi kelancaran perkembangan kegiatan

produksi selanjutnya. Oleh karena itu perlu adanya upaya pengendalian

inflasi pada tingkat yang wajar melalui berbagai kebijakan pemerintah.

6. Mempertinggi efisiensi penggunaan tambahan faktor produksi

Dari waktu ke waktu faktor-faktor produksi menunjukkan perkembangan yang

semakin bertambah, terutama dalam hal penawaran tenaga kerja. Oleh

karena itu perlu adanya penyediaan lapangan kerja yang lebih memadai.

Faktor produksi lain yang cenderung mengalami peningkatan jumlahnya

adalah faktor produksi barang-barang modal. Sebagai akibat dari adanya

peningkatan investasi dari waktu ke waktu. Dengan peningkatan barang-

barang modal ini diharapkan pertambahan output juga semakin meningkat.

Namun sayangnya, peningkatan jumlah barang-barang modal tersebut tidak

selalu dapat digunakan sepenuhnya, sehingga terjadi pengangguran

sebagian dari barang-barang modal yang ada. Disinilah perlunya

perekonomian untuk memikirkan bagaimana meningkatkan efisiensi

penggunaan pertambahan faktor produksi barang-barang modal tersebut.

F. Sistem Ekonomi

Sistem dapat diartikan sebagai sekelompok unsur yang saling

menunjang, baik saling berhubungan atau tidak, yang keseluruhannya

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

9

Page 10: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

merupakan suatu kesatuan. Tujuan sistem perekonomian merupakan usaha

untuk mengatur pertukaran barang dan jasa yang bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat. Karena usaha untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat itu

merupakan salah satu tujuan dari politik nasional, maka dengan demikian sistem

perekonomian pada dasarnya merupakan bagian dari sIstem politik nasional atau

merupakan subsistem dari sistem politik nasional. Artinya sistem perekonomian

yang berlaku di suatu negara sangat dipengaruhi oleh sistem politik nasional

yang dianut negara tersebut. Namun ada pula negara yang sistem ekonominya

berbeda dengan sistem politik nasionalnya, misalnya China dengan sistem politik

nasional adalah komunis, namun sistem ekonominya adalah kapitalis.

Secara teori, sistem ekonomi dapat dikelompokan menjadi tiga :

1. Sistem Ekonomi Pasar (Kapitalis/Liberalis) : sistem ini didasarkan kepada

pemikiran-pemikiran ekonom klassik, terutama Adam Smith. Adam Smith

dalam bukunya yang berjudul “The Moral Sentiment” dan "The Wealth of

Nation" menyatakan bahwa perekonomian akan lebih efisien bila

dilaksanakan dalam prinsip-prinsip pasar bebas. Karena dengan adanya

pasar bebas tersebut akan menimbulkan persaingan atau kompetisi yang

ketat, hal inilah yang mendorong setiap pelaku ekonomi untuk senantiasa

meningkatkan kreativitas dan inovasi guna meningkatkan efisiensinya. Dalam

sistem ekonomi pasar aktivitas ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada

mekanisme pasar. Ciri-ciri perekonomian yang menganut prinsip pasar bebas

: (i) Adanya kebebasan bagi setiap individu untuk memilih kegiatan ekonomi

sesuai dengan peminatan dan kemampuannya, (ii) harga dan keseimbangan

ekonomi sangat ditentukan oleh mekanisme pasar, yaitu interaksi permintaan

dan penawaran, (iii) campur tangan pemerintah dalam perekonomian

diminimalkan. Pemerintah hanya mempunyai peran sebagai berikut : (a)

Melindungi warga negaranya dari ancaman warga negara lain dengan cara

membentuk pasukan militer, (b) Melindungi anggota masyarakat dari ketidak

adilan yang dilakukan oleh anggota masyarakat lainnya, yaitu dengan cara

membentuk perangkat hukum (undang-undang) serta aparatur penegak

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

10

Page 11: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

hukum seperti polisi, jaksa dan hakim, (c) Menyediakan barang-barang dan

jasa publik yang oleh swasta tidak/ belum mungkin untuk dilakukan dengan

alasan : investasi besar, returnnya kecil serta bersifat long term,

manajemennya kompleks dan lain-lain.

2. Sistem Ekonomi Terencana (Sosialis / Komunis) : Sistem ini didasarkan

kepada pemikiran-pemikiran Karl Marx dari bukunya yang berjudul "Das

Kapital". Menurut Karl Marx, sistem ekonomi kapitalis hanya mengakibatkan

penindasan buruh oleh majikan. Para tenaga kerja dieksploitir sedemikian

rupa, sementara kaum kapitalislah yang menikmati sebagian besar dari hasil

kegiatan ekonomi tersebut. Kondisi seperti ini menurut Karl Marx sangat tidak

adil, dan perbaikan yang bersifat tambal sulam dianggap tidak mampu untuk

mengatasi permasalahan tersebut. Untuk itu, Karl Marx menyarankan agar

dilakukan tindakan yang radikal yaitu pengambil alihan secara paksa aset-

aset produktif dari tangan para majikan atau kapitalis melalui kekuatan

tangan negara dan diperuntukkan bagi kepentingan seluruh masyarakat.

Lebih lanjut menurut Karl Marx, masyarakat harus dibebaskan dari unsur

kepemilikan. Karl Marx membayangkan tatanan masyarakat tanpa kelas

(komunis). Dalam tatanan masyarakat komunis yang dimaksudkan Karl Marx

berlaku prinsip-prinsip ekonomi sebagai berikut :

a.Tahap Komunisme Awal, prinsip ekonominya berbunyi : "Seseorang

memberikan kepada masyarakat sesuai dengan kemampuannya, dan

seseorang menerima dari masyarakat sesuai dengan karyanya". Pada

tahap ini prinsip ekonomi yang dimaksud Karl marx tidak jauh berbeda

dengan yang terdapat pada sistem ekonomi pasar.

b. Tahap Komunisme Penuh, prinsip ekonominya berbunyi : "Seseorang

memberikan kepada masyarakat sesuai dengan kemampuannya dan

seseorang menerima dari masyarakat sesuai dengan kebutuhannya."

Disinilah sebenarnya esensi ajaran Karl Marx, yaitu tidak adanya kelas

masyarakat kaya dan miskin.

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

11

Page 12: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

Untuk mewujudkan kesemua itu, negara memegang kekuasaan mutlak untuk

menentukan dan mengatur mulai dari apa yang harus diproduksi, siapa yang

akan memproduksi, berapa banyak akan diproduksi, pada tingkat harga

berapa akan dijual dan bagaimana cara mendistribusikannya. Sehingga

dengan mutlaknya kekuasaan negara dalam menentukan roda kehidupan

masyarakat, kekuasaan tersebut menjadi sentralistis.

3. Sistem Ekonomi Campuran (Mix Economic System), yaitu merupakan

gabungan dari sistem ekonomi pasar / kapitalis dengan sistem ekonomi

terencana atau sosialis. Sistem inilah yang pada dasarnya banyak dianut oleh

negara-negara di dunia ini.

G. Masalah-masalah Makroekonomi.

Makroekonomi sebagai salah satu cabang ilmu ekonomi, berkaitan

dengan permasalahan kebijakan tertentu, yaitu kebijakan makroekonomi.

Masalah kebijakan makroekonomi pada dasarnya mencakup masalah-masalah

yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengendalian umum perekonomian.

Tugas pengendalian makroekonomi adalah juga mengusahakan agar

perekonomian dapat bekerja dan tumbuh secara seimbang dan terhindar dari

keadaan-keadaan yang bisa mengganggu keseimbangan umum tadi.

Secara garis besar masalah kebijakan makroekonomi mencakup dua

permasalahan pokok :

1. Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi :

Masalah ini berkaitan dengan bagaimana mengendalikan roda perekonomian

dari waktu ke waktu agar terhindar dari tiga penyakit perekonomian makro

yaitu : (i) inflasi, (ii) pengangguran dan (iii) ketimpangan dalam neraca

pembayaran.

Dalam analisis jangka pendek, faktor-faktor berikut ini kita anggap tidak

berubah : (a) kapasitas total dari perekonomian, (b) Jumlah penduduk dan

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

12

Page 13: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

jumlah angkatan kerja, (c) Lembaga-lembaga sosial politik dan ekonomi

yang ada.

2. Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan

Masalah ini adalah bagaiman kita mengendalikan roda perekonomian agar

ada keserasian antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas

produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Pada dasarnya masalah

jangka panjang juga berkisar pada bagaimana menghindari ketiga penyakit

makro di atas, hanya perspektif waktunya lebih panjang (> 5 tahun).

H. Pelaku-pelaku dalam Makroekonomi

Dalam teori makroekonomi kita dapat menggolongkan pelaku-pelaku atau

lembaga-lembaga yang melakukan kegiatan ekonomi menjadi lima kelompok :

1. Rumah Tangga Konsumen (Household)

Rumah tangga konsumen mempunyai peran sebagai berikut :

a. Sebagai pemilik faktor-faktor produksi seperti : Tanah, Tenaga kerja,

Modal dan Keahlian Kewirausahaan.

b. Sebagai konsumen atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh Rumah

tangga perusahaan dan sebagai pengguna fasilitas umum dan fasilitas

sosial yang disediakan oleh pemerintah.

c. Sebagai pembayar pajak.

2. Rumah Tangga Produsen (Business Firm)

Rumah tangga perusahaan mempunyai peran sebagai berikut :

a. Sebagai pengguna faktor-faktor produksi. Dengan tingkat teknologi

tertentu faktor-faktor produksi tersebut diolah menjadi barang dan jasa

yang dibutuhkan masyarakat.

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

13

Page 14: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

b. Sebagai pengguna fasilitas umum dan fasilitas sosial yang disediakan

pemerintah.

c. Sebagai pembayar pajak.

3. Rumah Tangga Pemerintah (Government)

Fungsi dan peran dari pemerintah adalah sebagai berikut :

a. Sebagai pengguna faktor-faktor produksi serta barang dan jasa.

b. Sebagai fasilitator, regulator dan administrator pemerintahan.

c. Sebagai pemungut pajak (fiskus).

4. Lembaga-lembaga Keuangan atau Bank

Fungsi-fungsi lembaga keuangan atau Bank antara lain:

a. Memperlancar lalu-lintas pembayaran

b. Sebagai Bank Pencipta Uang Giral (BPUG).

c. Melaksanakan fungsi intermediari antara unit surplus dan unit defisit, dan

lain-lain.

5. Sektor Luar Negeri (Foreign Sectors)

Sektor luar negeri ini fungsinya terlihat dari aktivitas ekspor dan impor dalam

arti yang luas.

I. Konsep Arus Melingkar (Circular Flow Concept)

Konsep ini menjelaskan pola hubungan di antara pelaku-pelaku ekonomi di atas.

Menurut Joseph Schumpeter pola hubungan pelaku-pelaku ekonomi tersebut

dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Gambar 1.1

Konsep Arus Melingkar

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

14

RT. KONS RT. PROD

Faktor-faktor Produksi : Tanah, TK, Modal dan Skill

Balas jasa atas faktor-faktor produksi : Sewa, Upah, Bunga dan Laba

Hasil-hasil Produksi : Barang-barang dan Jasa

Pengeluaran konsumsi terhadap barang dan jasa

Page 15: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

Asumsi-asumsi yang digunakan :

1. Pelaku ekonomi hanya terdairi dari dua sektor (Rumah Tangga Konsumen.

dan Rumah Tangga Produsen).

2. Jumlah penduduk konstan.

3. Teknologi konstan.

4. Seluruh pendapatan baik yang diterima RT Kons maupu RT Prod habis

dibelanjakan dan tidak ada dana yang ditabung.

J. Bentuk-bentuk Pasar dalam Ekonomi Makro

Jenis Pasar Hal-hal yang Dipelajari

Perilakunya

Data Statistik yang Diamati Dalam

Praktek

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

15

1. Pasar Barang

Tingkat Harga UmumGDP

Indeks Biaya Hidup GDP Implisit Deflator.Statistik GDP Harga Konstan

2. Pasar Uang

Tingkat Harga , Perminta-an uang, Jumlah uang beredar(Volume Uang), tingkat bunga.

Bunga atas depositoBunga atas pinjaman bank.Bunga di pasar bebasJumlah uang Kartal dan uang giral yangBeredar.Kredit yang diberikan oleh bank

3. PasarTenaga Kerja

Neraca Perdagangan

Dasar Pertukaran (TOT)

Cadangan Devisa

Indeks upah diberbagi sektor ekonomiJumlah orang yang bekerja di berbagaisektor.Jumlah angkatan kerjaAngkatan Kerja - Jumlah pekerja

4. PasarLuar Negeri Statistik neraca perdagangan

Angka ekspor dan Impor

Statistik Dasar Pertukaran

Statistik Cadangan devisa

Tingkat Upah Rata-rataKesempatan KerjaPengangguran

Page 16: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

Gambar 1.2

Interaksi Pelaku-pelaku Ekonomi Dalam Berbagai Pasar

Keterangan :

Aliran Permintaan

Aliran Penawaran

Aliran Tidak Lewat Pasar

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

16

Pemerintah

Negara2 Lain

Pasar Baran

g

RT Konsumen

RT Produsen

Pasar Tenag

a Kerja

Pasar Uang

Lembaga Keuangan

Pajak

Pajak

16

9

7

6

3

104

11

2

1

5

12

13

15

814

Permintaan :1. Pengeluaran Konsumsi RT Kons.2. Belanja Barang Oleh Pemerintah.3. Investasi Oleh Perusahaan.4. Ekspor ke Luar Negeri.5. Kebutuhan TK Oleh Pemerintah.6. Kebutuhan TK Oleh Perusahaan.7. Kebutuhan Uang Tunai dan Kredit.8. Kebutuhan RT akan Uang Tunai.9. Kebutuhan Perusahaan Asing Thd

rupiah

Penawran :10. Hasil Produksi Dalam Negeri.11. Impor dari Luar Negeri.12. TK Yang Disediakan Oleh RT Kon13. Supply Uang Kartal.14. Tabungan RT Konsumen.15. Supply Dana Dari Luar Negeri.

Page 17: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

Soal-soal Latihan :

A. Esei.

1. Apakah tujuan pokok mempelajari ilmu ekonomi ?

2. Apakah definisi ilmu ekonomi ?

3. Jelaskan jenis-jenis faktor-faktor produksi dan pengertiannya.

4. Dalam ilmu ekonomi, masalah ekonomi diuraikan dengan lebih mendalam dalam

bentuk masalah-masalah pokok ekonomi. Jelaskan maksud pernyataan tersebut.

5. Jelaskan corak kegiatan ekonomi subsisten dan kegiatan ekonomi pasar.

6. Jelaskan ciri-ciri perekonomian pasar bebas (liberal).

7. Jelaskan pula ciri-ciri perekonomian terencana (sosialis).

8. Jelaskan perbedaan analisis ekonomi mikro dan ekonomi makro.

9. Jelaskan perbedaan pandangan dari aliran ekonomi Klassik dan aliran ekonomi

Keynessian.

10. Jelaskan peranan pelaku-pelaku ekonomi dan perlihatkan interaksinya dalam

berbagai pasar.

B. Pilihan Ganda :1. Inti pemikiran sitem ekonomi menurut kaum klassik adalah :

a. Kebebasan pasar b. Kebebasan individu.c. Campur tangan pemerintah d. Efisiensi.

2. Hukum yang menyatakan bahwa setiap barang yang diproduksi pasti laku terjual (supply will always creates its own demand) dikemukakan oleh :a. Adam smith b. David Ricardoc. John Maynard Keynes d. J.B. Say

3. Buku karangan Adam Smith yang sangat terkenal dan menjadi acuan bagi pemikiran ekonomi aliran klassik adalah :a. The Stages of Growth b. The Wealth of Nationsc. The Moral Sentiments d. Foundation of Economic Analysis

4. Buku dengan judul : General Theory of Employment, Interest and Money yang pertama kali terbit tahun 1936 merupakan buah pemikiran dari :a. Adam smith b. David Ricardoc. John Maynard Keynes d. J.B. Say

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

17

Page 18: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

5. Berikut ini merupakan variable-variabel yang dibahas dalam makroekonomi, kecuali :a. Pertumbuhan ekonomi b. Kesempatan kerjac. Inflasi d. Kepuasan konsumen

6. Di antara faktor produksi berikut ini yang paling penting adalah : a. Tanah b. Modalc. Tenaga kerja d. Keahlian (skill)

7. Sasaran yang hendak dituju dari upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan:a. Produksi b. Kesempatan kerjac. Pendapatan d. Kesejahteraan

8. Pemilikan faktor-faktor produksi merupakan salah satu fungsi dari :a. Produsen b. Konsumenc. Pemerintah d. Bank

9. Interaksi dari pelaku-pelaku ekonomi yang dituangkan ke dalam model arus melingkar, dikemukakan oleh :a. Adam smith b. Joseph Schumpeterc. John Maynard Keynes d. J.B. Say

10. Berikut ini merupakan asumsi-asumsi yang digunakan dalam konsep arus melingkar, kecuali :a. Penduduk konstan b. Teknologi konstanc. Adanya Idle cash. d. Pelaku ekonomi dua sektor

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

18

Page 19: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

Dalam uraian terdahulu telah dikemukakan bahwa masalah yang dipelajari

dalam makroekonomi sangat luas. Oleh karena itu tolok ukur dari masalah-masalah

yang dipelajari juga sangat kompleks.

Analisis makroekonomi antara lain dimaksudkan untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut : Apakah kegiatan ekonomi yang ada

mengalami pertumbuhan dan seberapa besar pertumbuhannya ? Apakah kondisi

perekonomian saat ini lebih baik atau bahkan lebih buruk dibanding masa lalu? Dan

bagaimanakah prospeknya dimasa depan? Sektor-sektor manakah yang menjadi

penggerak pertumbuhan ekonomi yang berlaku ?

Suatu perekonomian tidak akan dapat memberikan informasi dan menjawab

pertanyaan-pertanyaan seperti itu apabila tidak terdapat data mengenai produk

nasional bruto (Gross National Product = GNP) dan produk domestik bruto (Gross

Domestic Product = GDP) serta komponen-komponen lain dari konsep produksi dan

pendapatan nasional tersebut.

Produksi dan pendapatan nasional merupakan salah satu variabel yang

sangat penting dalam pembahasan makroekonomi. Perkiraan produksi dan

pendapatan nasional umumnya mengukur arus barang/jasa dan pendapatan yang

terjadi dalam perekonomian. Dari sisi produk, perkiraan produksi nasional mengukur

arus barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian. Sementara dari sisi

pendapatan perkiraan tersebut mengukur balas jasa yang diterima pemilik faktor-

faktor produksi yang digunakan dalam perekonomian.

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

19

Page 20: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

A. Pengertian GNP dan GDP

Gross National Product (GNP) diartikan sebagai seluruh barang dan jasa yang

dihasilkan dari penggunaan seluruh faktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat

suatu bangsa selama kurun waktu satu tahun. Pengertian masyarakat suatu

bangsa di sini adalah seluruh warga negara dari negara tersebut baik yang ada di

dalam negeri maupun yang berada di luar negeri. Sedangkan Gross Domestic

Product (GDP) diartikan sebagai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan dari

penggunaan seluruh faktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat dalam suatu

wilayah negara selama satu tahun. Yang dimaksud dengan masyarakat dalam

suatu wilayah negara yaitu seluruh orang yang berada dalam suatu wilayah

negara, baik penduduk negara tersebut maupun warga negara asing yang ada di

negara itu dan melakukan produksi di wilayah negara tersebut selama satu

tahun.

1. Hubungan GDP dan GNP : hubungan antara GNP dan GDP dapat

diperlihatkan melalui rumus berikut :

GNP = GDP – NFP atau GNP = GDP + NFR ………………...…………… 2.1

NFR (Net Foreign Receive ) = penerimaan luar negeri bersih.

NFP (Net Foreign Payment ) = pembayaran luar negeri bersih

Bila NFR bertanda positif atau NFP bertanda negatif maka GNP > GDP

Bila NFR bertanda negatif atau NFP bertanda positif maka GNP < GDP

2. Ukuran-ukuran GNP atau GDP

GNP atau GDP dapat diukur dalam harga pasar yang berlaku dan dalam

harga konstan.

a. GDP pada harga pasar yang berlaku (GDP nominal ) yaitu nilai

GDP yang dihitung berdasarkan harga pasar yang berlaku pada saat itu.

Artinya nilai GDP nominal sangat dipengaruhi oleh tingkat harga yang

berlaku saat itu. Bila pada tahun tersebut tingkat harga harga (P)

mengalami kenaikkan dibanding tahun sebelumnya (inflasi), maka nilai

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

20

Page 21: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

GDP nominal akan menunjukkan kenaikkan dibanding tahun sebelumnya

meskipun tingkat produksi atau output tidak mengalami perubahan.

Formula penghitungan GDP nominal dapat dilakukan dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

GDP nominal t = ………………........…...…………………….. 2.2

Dimana :

Q = Jumlah barang atau jasa yang di hasilkan.

P = Harga barang atau jasa per unit.

i = Jenis barang atau jasa, dimana i bergerak dari 1 sampai ke n

t = Tahun tersebut.

b. GDP pada harga konstan (GDP riil) yaitu nilai GDP yang dihitung

berdasarkan harga tahun dasar tertentu atau nilai GDP yang telah

dibebaskan dari pengaruh perubahan harga (inflasi). Dengan rumus :

GDP riil t = ……………………………………..….. 2.3

Dimana :

IH t = IHb x dengan IHb = 100 ……………….......…………….….. 2.4

IH = Indeks Harga

b = Tahun dasar (base year)

Ukuran GDP riil ini biasanya digunakan untuk mengukur tingkat

pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi dapat dihitung

dengan mengukur tingkat pertumbuhan GNP atau GDP riil dari waktu ke

waktu. Pengukuran pertumbuhan ekonomi yang didasarkan kepada

pertumbuhan GDP riil dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

g t = …………….....……………………. 2.5

Dimana :

g = Pertumbuhan ekonomi

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

21

Page 22: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

t = Tahun dimaksud dan t-1 = Tahun sebelumnya.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan GNP atau GDP riil bertumbuh :

1. Terjadinya peningkatan sumberdaya atau faktor produksi yang

tersedia dalam perekonomian.

2. Adanya peningkatan efisien kerja dari faktor-faktor produksi.

3. Adanya perubahan tingkat penggunaan faktor produksi dalam

perekonomian. Tidak semua barang-barang modal dan tenaga kerja

yang tersedia dalam perekonomian benar-benar digunakan sepanjang

waktu.

Sedangkan untuk menentukan tingkat perubahan harga (inflasi) dapat

dihitung dengan menghitung tingkat perubahan indeks harga.

Laju Inflasi t = ………………………………………… 2.6

Contoh : Misalkan produksi suatu negara hanya terdiri dari satu jenis produk yaitu

beras :

Tahun Kuantitas

(ton)

Harga /kg

(Rp)

GDP

Nominal

IH GDP

Riil

Prtmbh

Eko.

Laju

Inflasi

1994 b 1.000.000 800 800 M 100 800 M - -

1995 1.000.000 1.000 1.000 M 125 800 M 0% 25%

1996 1.200.000 1.100

1997 5% 15%

Misalkan tahun 1994 dijadikan sebagai tahun dasar, maka :

GDP nominal 94 = 1.000.000.000 x Rp. 800,- = Rp. 800.000.000.000,-

GDP riil 94 = .

Jadi GDP nominal pada tahun dasar sama dengan GDP riilnya.

GDP nominal 95 = 1.000.000.000 x Rp. 1.000,- = Rp. 1.000 MTri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

22

Page 23: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

IH 95 = IHb x =

GDP riil 95 =

Pertbh. Eko. 95 = =

Laju Inflasi 95 =

B. Metoda Penghitungan Pendapatan Nasional.

Secara teori dikenal ada tiga pendekatan dalam penghitungan

pendapatan nasional.

1.Pendekatan Produksi (Production Approach)

Yaitu menghitung pendapatan nasional dengan cara menghitung nilai akhir

dari barang dan jasa yang dihasilkan atau menjumlahkan seluruh nilai

tambah (value added) yang tercipta dari suatu proses produksi.

Contoh :

Jenis Barang Kuantitas Harga (Rp) Nilai Tambah

Kapas 1 kg. 12.000 12.000

Benang 1 rol 20.000 8.000

Kain 4 m 40.000 20.000

Pakaian 2 pcs 100.000 60.000

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

23

Page 24: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Yaitu menghitung pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan seluruh

balas jasa yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi.

Contoh :

Pendapatan dari sewa…………………………………………… Rp. xx

Pendapatan dari upah atau gaji………………………………….Rp. xx

Pendapatan dari bunga………………………………………… Rp. xx

Pendapatan dari laba…………………………………………… Rp. xx +

Pendapatan Nasional Pada Harga Faktor…………………… Rp. xxx

+ Pajak tidak Langsung………………………………………… Rp. xx

+ Pembayaran Transfer………………………………………… Rp. xx

+ Penyusutan barang-barang modal…………………………… Rp. xx

- Subsidi …………………………………………………………. Rp.(xx) +

Pendapatan Nasional Pada Harga Pasar….………………… Rp. xxxx

3.Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

Yaitu menghitung pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan seluruh

pengeluaran :

Pengeluaran Konsumsi Masyarakat (C)……………………… Rp. xx

Pengeluaran Investasi dunia Usaha (I)………………………….Rp. xx

Pengeluaran Belanja Pemerintah (G).………………………… Rp. xx

Pengeluaran Ekspor Netto (X – M)……………………...............Rp. xx +

Produksi Nasional Pada Harga Pasar………………………...Rp. xxxx

Dalam perkiraan pendapatan dan produksi nasional, nilai pendapatan nasional

pada harga pasar sama dengan nilai produksi nasional pada harga pasar.

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

24

Page 25: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

C. Perkiraan Produksi dan Pendapatan Nasional

GNP (Gross National Product)

- Penyusutan

NNP (Net National Product)

- Pajak Tidak Langsung

- Pembayaran Transfer Perusahaan

- Kesalahan Statistik

+ Subsidi

NI (National Income)

- Laba Perusahaan

- Bunga (net)

- Sumbangan Untuk Asuransi Sosial

+ Pembayaran Transfer Pemerintah

+ Pendapatan Bunga Perorangan

+ Devidends

+ Pembayaran Transfer Perusahaan

PI (Personal Income)

- Pembayaran Pajak Perorangan

DPI (Disposable Personal Income)

- Tabungan Perorangan

- Transfer ke Luar Negeri

- Bunga Yang Dibayarkan Konsumer Kepada Dunia Usaha

CE (Consumer Expenditure)

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

25

Page 26: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

Bentuk Lain Perkiraan Pendapatan dan Produksi Nasional :

Sewa………………………....Rp. xx

Upah/ gaji……………………Rp. xx

Bunga……………………….. Rp. xx

Laba…………………………Rp. xx +

Pendapatan Nasional Pada

Harga Faktor……………...Rp. xxx

+ Pajak tidak langsung……..Rp. xx

+ Pembayaran Transfer……Rp. xx

+Penyusutan………….....….Rp.xx

- Subsidi…………………….Rp. xx +

Pendapatan Nasional Pada

Harga Pasar………………..Rp. xxxx

Konsumsi Masyarakat (C)……Rp. xx

Investasi Dunia Usaha (I)…..…Rp. xx

Belanja Pemerintah (G)..……...Rp. xx

Ekspor Netto (X-M)……………Rp. xx

Produksi Nasional Pada

Harga Pasar…..……………Rp. xxxx

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

26

Page 27: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

Latihan Soal :

A. Esei :

1. Jelaskan yang dimaksud dengan GDP dan GNP. Bagaimana bentuk

hubungan antara GNP dan GDP?

2. Untuk negara berkembang mana yang lebih besar antara GDP dan GNP, apa

alasannya?

3. Apa perbedaan antara ukuran GDP nominal dan GDP riil. Apa kegunaan

perbedaan ukuran keduanya?

4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi?

5. Jelaskan tiga metode penghitungan pendapatan nasional, mengapa dari ke

tiga metode tersebut menghasilkan perhitungan yang berbeda?

6. Jelaskan yang dimaksud stok barang-barang modal?

7. Mengapa dalam mengukur pertumbuhan ekonomi kita menggunakan ukuran

GDP riil dan bukannya nominal.

8. Jelaskan yang membedakan antara investasi bruto dan investasi netto.

9. Apa perbedaan antara pendapatan nasional pada harga faktor dan

pendapatan nasional pada harga pasar.

10. Susunlah perkiraan pendapatan dan produksi nasional berdasarkan data di

bawah ini (dalam jutaan USD):

Sewa = 1 ; upah/gaji = 8,5 ; bunga = 0,9 ; laba = 1,5 ; penusutan = 1,1 ; pajak

tidak langsung = 1,5 ; pembayaran transfer pemerintah = 0,9 ; subsidi = 2,3 ;

pengeluaran konsumsi masyarakat = 8,8 ; investasi swasta = 3,4 ;

pengeluaran pemerintah = 2,2 ; ekspor = 3,4.

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

27

Page 28: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

B. Pilihan Ganda :1.Salah satu indikator yang baik untuk melihat kemajuan suatu perekonomian

adalah : a. GNP rill b. GNP nominalc. Tingkat inflasi d. Tingkat kesempatan kerja

2. Selisih antara besarnya national income (NI) dengan pendapatan siap pakai (disposable income) adalah :a. Pajak langsung b. Pajak tidak langsungc. Depresiasi d. NFR

3. Transaksi-transaksi di bawah ini tidak termasuk ke dalam penghitungan pendapatan nasional, kecuali :a. Kenaikkan harga barang b. Ilegal tradec. Jasa ibu rumah tangga d. Jasa tukang batu

4. Selisih antara GNP dan GDP suatu negara memperlihatkan besarnya :a. Pajak langsung b. Pajak tidak langsungc. Depresiasi d. NFR

5. Apabila dalam suatu periode nilai GNP nominal > GNP riil, maka pada periode tersebut terjadi :a. Inflasi b.Pengangguran c. Deflasi d. Tingkat bunga turun

6. GNP riil adalah nilai GNP yang dihitung atas dasar :a. Harga Berlaku b. Harga tertimbangc. Harga konstan d. Biaya produksi

7. Penghitungan pendapatan nasional yang dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai tambah yang terjadi, merupakan pendekatan :a. Produksi b. Pengeluaran c. Pendapatan d. Konsumsi

8. GNP nominal adalah nilai GNP yang dihitung atas dasar :a. Harga Berlaku b. Harga tertimbangc. Harga konstan d. Biaya produksi

9. Harga jual sebuah meja tulis Rp. 750.000,-. Biaya bahan baku dan bahan penunjang Rp. 430.000,-. Ongkos tenaga kerja dan biaya modal Rp. 95.000. Berdasarkan data di atas, maka besarnya nilai tambah yang tercipta dari produksi meja tulis tersebut adalah : a. Rp. 250.000,- b. Rp. 200.000,-c. Rp. 225.000,- d. Rp. 175.000,-

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

28

Page 29: Modul I Pendahuluan Dan Konsep Penghitungan Pendapatan Nasional

Pertemuan I

10. Di bawah ini yang tidak termasuk pajak langsung adalah:a. Pajak penghasilan (PPh) b. Pajak Pertambahan Nilaic. Pajak impor d. Bea Materi.

Tri WahyonoSE.MM. PENGANTAR MAKROEKONOMI

29