Modul Bahasa Indonesia
-
Upload
smartlearningcenter -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of Modul Bahasa Indonesia
smart learning centersmart learning center
- 1 -
FONOLOGI
- Fonetik
- Fonemik
- Fonem
Fonologi berasal dari kata fon-logos dapat
diartikan sebagai ilmu tentang bunyi.
Bunyi yang dimaksud pada kalimat diatas
adalah bunyi bahsa yaitu segala bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Ilmu Fonologi terbagi atas dua bidang
yaitu :
1. Fonetik
2. Fonemik
Fonetik adalah ilmu yang menelaah
tentang bunyi-bunyi ujaran yang dipakai dalam
tutur, serta bagaimana menghasilkan bunyi-bunyi
tsb.
Munculnya bunyi bahasa, pada hakekatnya
dihasilkan oleh :
1. Udara :
Yang dialirkan dari paru-paru
2. Artikulator :
Alat ucap yang dapat digerakkan
3. Titik Artikulasi :
Alat ucap yang menjadi tujuan sentuh.
Fonemik adalah cabang fonologi yang
mempelajari bunyi-bunyi bahasa (fonem) sebagai
pembeda arti.
Fonem adalah unsur terkecil dari bunyi
ujaran yang dapat membedakan arti, Untuk
membuktikan apakah sebuah fonem sanggup
membedakan arti, maka dapat ditentukan dalam
pasangan kata yang memiliki bentuk dan jumlah
fonem yang sama, hanya dibedakan oleh satu
fonem sedangkan artinya berbeda contoh :
cari, lari, sari, jari dsb.
Tinjauan Fonem Fonem dapat dibedakan menjadi menjadi
dua bagian yaitu vokal dan konsonan.
Vokal adalah bunyi bahasa yang dihasilkan
alat ucap manusia, apabila udara yang keluar dari
paru-paru tidak mendapat hambatan.
1. Vokal tunggal (monoftong)
(a e e i o u) = 6
2. Vokal rangkap (diftong)
(ai, au, oi ) = 3
Konsonan adalah bunyi bahasa yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia apabila udara
yang keluar dari dari paru-paru mendapat
hambatan.
1. Konsonan tunggal (monograf)
(b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, r, s, t, w, y, z)
2. Konsonan rangkap (digraf)
(h, ng, ny, sy)
Jadi jumlah fonem dalam bahasa Indonesia adalah
31 fonem. Sedangkan jumlah huruf bahasa
Indonesia hanya 26 :
{a, b, c, e, f, g, h, i, j, k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u, v,
w, x, y, z,}
Klasifikasi Vokal dan Konsonan : - Klasifikasi vokal berdasarkan :
1. Posisi bibir :
- v. bundar (a, o, u)
- v. tak bundar (e, e, i)
2. Tinggi rendahnya lidah :
- v. depan (e, i)
- v. pusat (e)
- v. Belakang (a, o, u)
Klasifikasi konsonan berdasarkan : 1. Pita suara ;
- K. Bersuara (b, d, g, dst)
- K. Tak bersuara (c, f, h, dst)
2. Jalan Udara :
- K. Nasal (m, n, ng, ny)
- K. Oral (b, c, d, dst)
3. Macam halangan :
- K. Hambat (b, c, p, dst)
- K. Frikatif (f.v)
- K. Sfiran (s, z, sy)
- K. Lateral (1)
- K. Tril (r)
4. Homorgannya :
- K. Bilabial (b, m, p)
- K. Labidental (f.v)
- K. Afikodental (t, d, n, dst)
- K. Palatal (c, j, ny)
- K. Velar (k, kh, g, ng)
- K. Laringai (h)
Perubahan-perubahan bunyi :
Assimilasi : Fonem yang tidak sama dijadikan
sama. Alsalam - Assalam.
Dissimilasi : Fonem yang sama dijadikan
berbeda. Sajjana - Sarjana, Citta
- Cipta.
Diftongisasi : Proses dari vokal tunggal
menjadi vokal rangkap.
Anggota - Aggauta
smart learning centersmart learning center
- 2 -
2. Morfem terikat adalah morfem yang tidak
dapat berdiri sendiri tanpa bantuan morfem
lain, dan dapat mempengaruhi arti.
Morfem terikat terdfiri atas dua golongan yaitu:
2.1 Morfem terikat morfologis, adalah
morfem yang sifat terikatnya terdapat
pada pembentukan kata, termasuk
didalamnya seluruh imbuhan (me, el,
kan, ke-an, dll)
2.2 Morfem terikat sintaksis adalah morfem
terikat yang sifat terikatnya terdapat pada
pembentukan kalimat.
Contoh :
Kata Sambung : tetapi, dan, atau
Kata Sandang : si, sang, hang
Kata Seru : oh, wah, dst
Kata Depan : di, ke, dari
Kata Ganti : ku, mu, nya
Dalam pelajaran bahasa Indonesia morfem
bebas sering juga disebut dengan kata. Contoh nya
kata "mobil" adalah kata dasar kata benda yang
dapat berdiri sendiri juga mempunyai arti.
Perhatikan imbuhan me- atau ber-, kedua
imbuhan tersebut disebut morfem terikat, karena
tidak mempunyai kesanggupan untuk berdiri
sendiri .baik morfem me- atau ber- disebut morfem
terikat morfologis.
Kata yang "yang" atau "kan" juga
tergolong morfem terikat, karena kedua kata itu
tidak dapat berdiri sendiri jika tidak dirangkaikan
dengan sebuah morfem bebas.
Sebuah imbuhan apabila dirangkaikan
degan morfem lain dapat menimbulkan variasi
bunyi contohnya :
me ···> membaca, mendapat, mengatur,
menyandang,mengebom.
pe ···> pembaca, pendatang, pengatur,
penyandang, pengebom.
ber ···> belajar, bekerja
ter ···> telanjur, terasa
Batasan : Alomorf adalah variasi bentuk suatu
morfem disebabkan pengaruh lingkungan yang
dimasukinya.
Perbedaan morfem dengan kata. Setiap kata pasti
morfem, tetapi tidak semua morfem yang tergolong
sebagai kata.
Contoh Soal
01. Bentuk yang dalam ucapan sehari-hari dapat
berdiri sendiri disebut dengan :
(A) Morfem
(B) Alamorf
(C) Kata
(D) Morfem terikat
Honoftangisasi : Proses dari vokal rangkap
menjadi vokal tunggal.
Sungai -sunge
Adaftasi : Penyesuaian ejaan dari bahasa
asing ke dalam bahasa Indonesia
. Adsimilatio -Assimilasi.
Kontaminasi : Kesalahan atau kerancuan dalam
pengunaan kata-kata atas
kalimat. "Berulang-kali" seharus
nya berulang-ulang atau berkali-
kali
Contoh soal :
01. Dalam bahasa indonesia dibedakan antara
fonem /k/ dengan /b/ terdapat pada kata.
(a) Kota - bata
(b) Kaku - baku
(c) Kaki - daki
(d) Kabur - sabur
(e) Kutu - buku
Jawab : (B)
02. Konsonan /1/ dapat disejajarkan dengan /d/
sama dengan /p/, tinjauan tersebut
didasarkan atas.
(a) Hambatan
(b) Pitasuara
(c) Homorgan
(d) Jalan udara ·→
(e) Maknanya
Jawab : (C)
MORFOLOGI
- Morfem Bebas
- Morfem terikat
- Alomorf
Morfologi secara definisinya dapat
dibatasi sebagai ilmu yang mempelajari bentuk
dan pembentukan kata. Yang dimaksud dengan
bentuk adalah morfem atau dapat juga diartikan
sebagai unsur terkecil dari bentuk bahasa.
Morfem terbagi atas dua bagian yaitu
morfem bebas dan morfem terikat.
1. Morfem bebas adalah morfem yang dapat
berdiri sendiri dan mempunyai arti,
Contohnya:
Kata benda : tali, rumah , buku.
Kata kerja : lari, pulang, makan.
Kata sifat : cepat, pandai, tinggi.
smart learning centersmart learning center
- 3 -
(E) Kata tugas
Jawab : C
02. Semua imbuhan di bawah ini memiliki
Alamorf kecuali :
(A) me-
(B) ber-
(C) ke-
(D) ter-
(E) pe-
Jawab : C
MORFOLOGI 2
- Tinjau
- Fungsi
- Nosi
Pada pelajaran Morfologi (1) telah
dikatakan, bahwa imbuhan adalah morfem terikat
yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa dibantu
oleh morfem lain dan dapat mempengaruhinya
arti.
Tinjauan terhadap afiks dapat dilaksanakan
berdasarkan tiga cara :
1. Berdasarkan asalnya, ada afiks asli (me, ber,
kan, ke-an dan lain-lain)
2. Berdasarkan kesanggupan melekat.
Afiks Produktif, yaitu afiks yang mempunyai
kesanggupan besar untuk melekat pada
morfem lain (me, ber, pe, ke-an , per-an dll).
Afiks Improduktif, yaitu afiks yang
kesanggupannya melekat hanya terbatas pada
beberapa kata tetentu saja (ke, el, em, er).
3. Berdasarkan letaknya :
Prefiks atau afiks yang melekat pada awal
kata (me, ber, ter, di, ke, dll). Infiks atau
afiks yang melekat pada tengah sebuah kata.
( el, em, er). Sufiks atau afiks yang melekat
diakhir sebuah kata. (I, kan, an). Konfiks
atau afiks yang melekat secara serentak
diawal dan diakhhir sebuah kata.(ber-an, ke-
an, me-kan dll). Imbuhan gabung , yaitu
imbuhan yang terdapat diawal dan diakhir,
tetapi melekat dengan tidak serrentak
(memper, memperi, memper-kan dan lain-
lain).
Jika sebuah afiks atau lebih melekat pada
sebuah kata, maka pelekatan itu dapat
menimbulkan nosi dan fungsi.
Fungsi adalah kesanggupanafiks untuk
mengubah jenis kata,sedangkan nosi adalah arti
yang timbul disebabkan oleh pelekatan
afiks.Agar lebih jelas perhatikan tabel.
Contoh soal : 01. pe-an pada kata pelarian berfungsi untuk
membentuk :
(A) Kata kerja
(B) Kata benda
(C) Kata sifat
(D) Kata dasar
(E) Kata tugas
Jawab : (B)
02. Nosi yang timbul disebabkan melekatnya
akhiran -an pada kata akhir menjadi harian
menyatakan :
(A) Intensitas
(B) Sportanitas
(C) Kuasatif
(D) Superlatif
(E) Tiap-tiap
Jawab : (E)
NO IMBUHAN FUNGSI JE-NIS ARTI CONTOH
01. me Membentuk kata kerja
kerja 1. Melakukan perbuatan
2. Bekerja dengan alat
3. Pergi ke- 4. Mencari,
mengumpul -kan
5. Berbuat seperti
6. Membuat jadi
7. Membubuhi
8. Menghasilkan,
mengeluarkan
9. Menjadi seperti
menari
mengali
merantu
mendamai
membabibuta
menyambar
mengapur
merapat
melembaga
02. ber- Memben-tuk kata kerja
kerja 1. mempunyai 2. memakai
3. berada dalam keadaan
4. kumpulan,beber
apa terdiri dari
5. mengadakan,
mengerjakan
6. melakukan
terhadap diri
sendiri
7. melakukan
perbuatan atau
resiplok
bermobil
bersepeda
berduka
berbulan
bersawah
bercukur
berhias
berperang
bercinta
03. ter- Membentuk
kata kerja
kerja 1. tak disengaja
2. Dapat di.....
3. Tiba-tiba, tidak
di sengaja 4. Sampai ke...
5. Mengeraskan / intensitas
terpijak
tertangkap
terbayang
terulang
tersipu-sipu
04 pe- Membentuk
kata kerja
kerja 1. Yang me-
2. Yang di- 3. Alat me-
4. Mempunyai alat 5. Yang biasa mela
- kukan/profesi 6. Menyerupai,
berlaku seperti
penembak
pesuruh pemukul
pemarah pemburu
penghulu penengah
05 per- Membentuk kata kerja
kerja 1. Menganggap seperti
2. Membuat jadi
3. Mengeraskan
arti/intensitas
perbudak pertuan
pertinggi
perturut
06 di- Membentuk kata kerja
kerja 1. Menyatakan pasif
dimakan dibawa
07 ke- Membentuk
kata benda atau kata
bilangan
benda 1. yang di...
2. bilangan singkat 3. kumpulan
ketua
kekasih kesatu
kesepuluh
smart learning centersmart learning center
- 4 -
08 se- Membentuk
kata benda
atau kata
bilangan
keterangan
Kata
tugas/
kata
bilan
g-an
1. satu
2. menyerupai/
sama
3. seluruh
Sebuah
secara
sedesa
sependapat
09 el- Membentuk
kata benda
benda 1. yang
melakukan pekerjaan
2. yang menyataka
n sifat 3. menyataka
n banyak
telapak
telunjuk
gemilang
geligi
10 -an- Membentuk
kata benda
benda 1. tempat, sisi
pekerjaan
2. kumpulan, seluruh
3. tiap-tiap 4. sifat/ meng
-andung 5. menyerupa
i 6. yang di....
7. cara ber....
pengangan
timbangan
buatan lautan
bulanan
manisan anak-anak
danganan pikiran
11 -i Membentuk
kata kerja imperatif
kerja 1. penegasan
perintah 2. membuat
jadi/kausati
f
3. intensitas
4. membuat
jadi,
berlaku
sseperti
lempari
lukai
pukuli
rajai
kepalai
12. -kan Membentuk
kata kerja
kerja 1. membuat
jadi/ kausatif
2. intensitas
3. Melakukan
Pekerjaan Untuk yang
lain 4. Memasukkan
ke
Hentikan
Dengarkan
Suguhkan
penjarakan
13 ke-an Membentuk
kata benda benda 1. tempat
2. kana 3. agak, lebih
4. berakal, Seperti
5. berada dalam 6. Hal keadaan
Kediaman
Kehujanan Kepanjangan
kekanak-kanakan
Ketiduran kecantikan
14 per-an Membentuk kata benda
benda 1. tempat ber- 2. hasil
3. hal ber- 4. himpunan
Perkemahan Permainan
Persaudaraan perpustakaan
15 pe-an Membentuk kata benda
benda 1. cara me- 2. hal me-
Pembaca pembentukan
16 me- par
me-kan
me-per
kan
di-kan
diper
Membentuk
kata kerja
kerja 1. menyatakan
Kausatif/
membuat
2. menganggap
seperti
3. intensitas
Mempercapai
Memperdala
m
Memperbapa
kkan
diperturutkan
17 me-i Membentuk kata kerja
kerja 1. Kausatif
memperbaiki
18 ber-kan Membentuk
kata kerja
kerja 1. perbuatan
resiplok / per-
balasan
2. perbuatan
Berlangsung
Lama dilaku-
Kan oleh
Pelaku
banyak
Berpacaran
Berkeliaran
berkacauan
19 ber-kan Membentuk
kata kerja
kerja 1. memakai
sebagai
2. untuk mem-
perindah
3. akan
Berbalaskan
Beralapkan
bersaudaraka
n
MORFOLOGI
- Kata dasar
- Kata jadian
- Jenis kata
Tinjauan terhadap kata bahasa Indonesia
dapat dilaksanakan dengan dua pendekatan dari
segi bentuk dan dari segi jenisnya.
Berdasarkan bentuknya kata terbagi atas dua
bagian : kata dasar dan kata jadian (kata turunan).
1. Kata dasar adalah kata yang belum mengalami
proses pengimbunan, pengulangan dan
pemajemukan.
Contoh :
- gunting, paku, rokok (K.benda)
- lari, makan, tanam (K.kerja)
Kata dasar, harus dibedakan dengan :
Bentuk dasar, karena bentuk dasar adalah bentuk -
bentuk yang menjadi dasar pembentukan kata yang
lebih besar.
2. Kata jadian atau kata turunan adalah kata- kata
yang telah mengalami proses pengimbunan,
pengulangan dan pemajemukan.
Kata berimbuhan, kata yang mendapat
penambahan imbuhan (makanan,mengunting,
kecantikan)
Kata ulang adalah kata yang mengalami proses
pengulangan. Ciri-ciri kata ulang :
a. Mempunyai bentuk yang diulang
b. Biasa dipergunakan dalam tutur
c. Tidak mengubah jenis kata
d. Ada pertalian jenis kata bentuk yang
diulang dengan kata ulangnya.
Jenis-jenis kata ulang :
1. kata ulang seluruh. (Dwilinga)
- anak-anak
- rumah-rumah
- kejadian-kejadian
2. kata ulang Dwi Purwa (ulangan suku awal)
- laki-lalaki-lelaki
- tangga-tatangga-tetangga
3. kata ulang berubah bunyi (Dwilingga salin suara)
- sayur-mayur
- lauk-pauk
- gerak-gerik
4. kata ulang sebagian
- tanaman-tanam-tanaman
- tumbuhan-tumbuh-tumbuhan
smart learning centersmart learning center
- 5 -
5. kata ulang berimbuhan, mendapat tamba
han Imbuhan.
- tarik-menarik
- berlari-lari
Arti yang ditimbulkan proses pengulangan
kata antara lain adalah :
1. Menyatakan banyak tak tentu (rumah-
rumah, desa-desa)
2. Menyatakan bermacam - macam (buah-
buahan, tanam-tanaman)
3. Menyatakan menyerupai
(mobil - mobilan)
4. Menyatakan agak (kemerah - merahan,
kebarat-baratan)
5. Menyatakan saling (berpeluk - pelukan,
tanya-menanya)
6. Menyatakan intensitas ;
Intensitas kualitas,
(kuat-kuat)
Intensitas kuantitas,
(anak-anak)
Intensitas frekuensi,
(menggaruk-garuk)
2.3 kata majemuk (kompositus) kata majemuk
adalah gabungan dua buah kata atau lebih
yang membentuk suatu kesatuan arti.
Ciri-ciri kata majemuk
1. terdiri dari dua kata atau lebih
2. membentuk pengertian baru
3. tidak boleh disisipi kata sambung
"yang","dan"
Jenis-jenis kata majemuk 1. kata majemuk setara (koordinatif) (siang
malam, kaki tangan) bersifat eksosentris atau
kata majemuk yang tidak mengandu -
ng inti "tua muda, laki bini".
2. Kata majemuk bertingkat (subordinatif)
(rumah sakit, kursi malas) bersifat
endosentris atau kata majemuk yang salah
satunya yang merupakan inti.
- rumah sakit (D.M) regresif
- bulat telur(M.D) progresif
-
Contoh soal
01. Diantara kata-kata dibawah ini yang
merupakan kata ulang adalah:
(A) Cumi-cumi
(B) Kura-kura
(C) Kunang-kunang
(D) Was-was
(E) Gerak-gerik
Jawab (E)
02. Pengimbuhan yang mempunyai fungsi terdapat
pada :
(A) tercantik
(B) berlari
(C) getaran
(D) menari
(E) serasi
Jawab (C)
SEMANTIK
· Makna
· Jenis-jenis makna
· Perubahan makna
Sematik adalah cabang dari ilmu bahasa
yang menelaah tentang makna dan
perkembangannya.Sedangkan makna itu sendiri
adalah hubungan antara lambang bunyi bahasa
dengan suatu benda atau hal dimaksudkan.
Macam-macam makna
· Makna leksikal adalah makna suatu kata yang
tertera dalam kamus.
Contohnya, Kursi dapat diartikan sebagai tempat
duduk yang mempunyai sandaran.
· Makna gramatikal adalah makna yang timbul
dalam proses tata bahasa.
Contohnya, Mencangkul = melakukan pekerjaan
dengan cangkul.
· Makna denotasi adalah makna yang sebenarnya,
atau disebut juga dengan makna lugas
Contohnya, Kursi diatikan sebagai tempat duduk.
· Makna konotasi adalah makna yang telah
mengalami perluasan dari makna sebenarnya
Atau makna tafsiran.
Contohnya, Kursi diatikan sebagai kedudukan
atau jabatan.
· Polisemi adalah kata-kata yang bentuknya sama,
bunyinya sama dan mempunyai beberapa makna
yang satu sama lainnya mempunai pertalian
makna.
Contohnya, kepala kantor, kepala gula,kapala
orang.
· Homonim kata-kata yang bentuk dan bunyinya
sama, dengan artinya berbeda.
Contohnya, paku dapat diartikan sebagai sayuran
dapat pula diartikan sebagai besi.
· Homofon adalah kata-kata yang bunyinya sama
sedangkan bentuk dan artinya berbeda.
Contohnya, Tang dengan tank
· Homograf adalah kata-kata yang tulisannya sama,
smart learning centersmart learning center
- 6 -
sedangkan bentuk dan artinya berbeda.
Contohnya, kecap dapat diartikan rasa, dapat
juga sebagai ressep masakan.
· Hiponim adalah makna yang dicakup oleh
makna yang lebih umum.
Contohnya, Biru, lila, jingga, dicakup kata
warna
· Sub-ordinatif (kohiponim) adalah makna
mencakup makna kata-kata lain.
Contohnya, kata warna mencakup kata,
lila,ungu, biri, jingga dll.
· Sinonim adalah kata-kata yang maknanya
hampir sama.
Contohnya, lelaki dengan pria.
· Antonim adalah kata-kata yang maknanya
berbeda atau berlawanan.
Contohnya, berat dengan ringan
· Nilai rasa adalah makna suatu kata yang
dihubungkan perasaan.
Contohnya, kata mati, meninggal dan wafat
mempunyai nilai rasa yang
berbeda.
PERUBAHAN MAKNA
Bahasa adalah komunikasi yang bersifat
dinamis, sehingga makna suatu kata dapat pula
mengalami perubahan-perubahan.
1. Makna meluas ; makna sekarang lebih luas
dari makna lampau.
Contohnya, Berlayar
Saudara dll
2. Makna menyempit; makna yang lampau lebih
luas dari makna sekarang.
Contohnya, Sarjana
Pendeta
3. Amelioratif arti yang baru dirasakan lebih
baik dari makna yang lampau.
Contohnya, Wanita... Perempuan
Istri/nyonya... Bini
4. Peyoratif arti baru dirasakan lebih redah dari
arti yang lampau(kebalikan dari amelioratif).
Contohnya, Kakitangan
gerombolan
5. Sinestesia adalah perubahan makna, akibat
perubahan tanggapan indra .
Contohnya, Senyuman pahit
Kata-katanya hambar
6. Asosiatif ; pembentukan makna baru
berdasarkan persamaan sifat.
Contohnya, Amplot
Catat.
Contoh soal :
01. Kata yang dapat dijadikan sebagai contoh
homonim adalah, kecuali:
(A) Sedang (D) Seri
(B) Buku (E) Bisa
(C) Paku
Jawab (D)
02.Kata kerja yang mempunyai makna gramatikal
terdapat pada, kecuali:
(1) Berpeluk-pelukan (3) Terikat
(2) Mencangkul (4) Merana
Jawab (D)
SINTAKSIS 1
KALIMAT
· Ciri-ciri kalimat
· Ragam kalimat
Sintaksis adalah cabang dari ilmu bahasa yang
menelaah tentang kalimat dalam suatu bahasa.
Kalimat adlah suatu bagian ujaran yang didahului
dan diikuti oleh kesenyapan sedangkan intonasinya
menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah
lengkap.
Ciri-ciri kalimat
1. Unsur segmenti
2. Unsur suprasegemental
3. Pengertian yang lengkap
4. Situasi
Ragam Kalimat
1 . Berdasarkan subjek
1.1. Kalimat aktif yaitu kalimat yang subjek-
nya aktif melakukan perbuatan.
Contohna, Ayah membaca buku
1.2. Kalimat pasif yaitu kalimat yang subjek-
nya dikenal atau menderita perbuatan.
Contohnya, Adik dipukul ibu
2. Berdasarkan predikat
2.1. Kalimat verbal yaitu kalimat yang
predikatnya berjenis kata kerja.
Contoh, Petani bekerja dengan rukun
2.2 Kalimat nominal yaitukalimat yang
predikatnya selain kata kerja.
Contoh, Abang pengarang novel
Gadis itu cantik
3. Berdasarkan intonasi (maksud)
3.1. Kalimat berita yaitu kalimat yang gunanya -
smart learning centersmart learning center
- 7 -
untuk menyampaikan imformasi.
Contoh, Perang menimbulkan banyak
korban
Kalimat tanya adalah kalimat yang
menghendaki jawaban atau tanggapan.
Contoh, Siapa nama anak itu?
Kalimat perintah adalah kalimat yang
menghendaki tindakan dari pendengar -
nya.
Contoh, Berangkatlah sekarang!
4. Berdasarkan pola kalimat
4.1. Kalimat tunggal adalah kalimat yang
memiliki satu pola kalimat.
Contoh : Pemburu menembak Rusa di
hutan.
4.2. Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri
dari dua pola kalimat atau lebih.
Kalimat majemuk setara yaitu kalimat
majemuk yang polanya setara.
Contoh: Ayah makan dan Ibu menjahit.
Kalimat majemuk bertingkat yaitu kalimat
yang mempunyai pola yang tidak setara.
Contoh: Ayah makan ketika Ibu men
jahit.
Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat
majemuk yang polanya dirapatkan .
Contoh : Ayah pergi ke Bandung.
Menjadi
Ayah dan Ibu pergi ke Bandung
Contoh Soal
01. Kaliamat yang tergolong kalimat verbal
adalah, kecuali:
(A) Ayah pedangang
(B) Budi makan
(C) Kucing mengeong
(D) Lampu bersinar terang
(E) Perawat mengobati pasien
Jawaban A
02. Semua kalimat dibawah ini merupakan
kalimat aktif, kecuali:
(A) Ayah dipukuli nenek
(B) Anjing mengajar kucing
(C) Adikm membaca buku
(D) Nola menyiram bunga
(E) Andi berjalan di trotoar
Jawaban A
SINTAKSIS 2
· Ragam kalimat
· Jabatan kalimat
Pelajaran sintaksis 1 sudah diuraikan pengertian
tentang kalimat serta beberapa jenis kalimat. Jenis
kalimat yang selanjutnya adalah :
1. Kalimat inti/ Transportasi
1.1. Kalimat inti adalah kalimat mayor yang
mempunyai urutan umum, hanya terdiri dari
dua kata dan berintonasi netral.
Ciri-ciri kalimat inti :
a. Tata urut kata yang umum
b. Intonasi netral
c. Hanya terdiri dari dua kata
d. Kedua kata itu berupa unsur pusat
Hakekat pola kalimat inti :
1. Kata benda - kata benda Adik
pelajar
2. Kata benda - kata kerja Kakak
belajar
3. Kata benda - kata sifat Harimau
ganas
1.2. Kalimat Trasformasi adalah
perubahan struk-
tur kalimat inti manjadi struktur kalimat
yang baru. Perubahan tersebut dapat dari segi
urutannya, intonasi atau jumlah katanya.
Contoh:
· Makan Ayah
· Ayah makan?
· Ayah makan nasi goreng
2. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
menyampaikan informasi secara jelas, ringkas
dan mudah dimengerti.
1. Susunan kata-katanya sesuai
dengan struktur bahasa Indonesia baku.
2. Mengandung pengertian yang jelas
dan utuh.
3. Tidak ada kata yang mubazir
4. Diksi yang tepat.
Contoh kalimat yang kurang efektif
1. Mereka saling berpelukan
2. Ia menuntut agar supaya saya
datang ke rumahnya.
Jabatan Kalimat
Subyek adalah pokok atau inti pembicaraan.
Ciri-ciri Subjek
1. Kata benda atau yang dibendakan
2. Menjadi pokok permasalahan.
3. Jawaban pertanyaan apa/ siapa.
Predikat adalah bagian kalimat yang menjelaskan
perbuatan atau sifat subjek.
smart learning centersmart learning center
- 8 -
Ciri-cirinya:
1. Menjelaskan subjek
2. Berjenis kata benda, sifat, keterangan,
bilangan.
3. Jawaban pertanyaan mengapa,
bagaimana, kenapa, diapakan.
Obyek langsung (Obyek penderita)
Obyek tak langsung (Obyek Penyerta)
Obyek pelaku
Keterangan :
Keterangan waktu (ketika, nanti)
Keterangan tempat (di-ke, dan)
Keterangan sebab (...karena)
Keterangan alat (dengan tongkat)
Keterangan akibat (sampai hingga)
Keterangan tujuan (agar, supaya)
Keterangan jumlah (lima buah)
Keterangan modalitas (benar-benar)
Contoh Soal:
01. Ali anak dokter Sulaiman pulang ke
kampungnya.Yang merupakan inti kalimat
tersebut adalah:
(A) Ali anak
(B) Ali dokter
(C) Ali Sulaiman
(D) Ali pulang
(E) Ali kekampungnya.
Jawab D
02. Seluruh para hadirin sekalian diharapkan
supaya tenang. Agar kalimat tersebut lebih
efektif maka unsur yang dihilangkan
adalah:
(A) Seluruh
(B) Para
(C) Seluruh dan para
(D) Seluruh dan hadirin
(E) Seluruh, para dan sekalian
Jawab E
WACANA
· Bentuk karangan
· Alinea/ Paragraf
· Karangan Ilmiah
Tinjauan terhadap karangan dapat
dilaksanakan dengan dua pendekatan. Pendeka-
tan yang dimaksud adalah pendekatan dari segi
bentuk dan dari segi sisinya.
1. berdasarkan bentuknya, karangan dapat
dibedakan menjadi lima bagian yaitu :
1. NARASI Karangan narasi pada umumnya berupa
karangan yang bersifat menceritakan, yang terdapat
karangan fiksi.
Contoh : Roman, Legenda, Biografi, ottobiografi,
dll.
2. DESKRIPSI Karangan deskripsi adalah karangan yang
berupa lukisan atau gambaran suatu objek atau
masalah tertentu.
3. EKSPOSISI
Eksposisi adalah karangan yang menjelaskan
sesuatu dapat dilengkapi dengan data-data seperti
grafik, statistik dll.
4. ARGUMENTASI Argumentasi adalah karangan yang berupa
gagasan atau ide yang dilengkapi dengan data
tertentui untuk tujuan mempengaruhi pembaca atau
pendengarnya.
5. PERSUASI Persuasi adalah karangan yang berbentuk
ringkas, menarik dan mempengaruhi pembaca-
nya dengan kuat, agar mengikuti kemauan
pembicara atau penulisnya.
Berdasarkan isi
Berdasarkan isi yang terkandung dalam
sebuah karangan, jenis karangan terbagi atas dua
jenis:
1. Karangan ilmiah yaitu: karangan yang
sebenarnya bersifat objektif, serta terhindar dari
masalah emosional.
a. Laporan penelitian
b. Makalah/ kertas kerja
c. Skripsi
d. Tesis
e. Disertasi
2. Karangan non ilmiah adlah karangan yang berisi
uraian yang mungkin saja fiktif. Sedangkan
didalamnya terkandung unsur-unsur imajjinasi
dan emosi.
Contoh : - puisi
- proses
- drama
Alinea atau Paragraf Alinea atau paragraf adalah kesatuan beberapa
kalimat yang secara serentak mendukung satu
pokok pikiran.
Alinea terdiri atas dua unsur. Unsur perta-
ma berupa kalimat utama dan unsur kedua berupa
kalimat penjelas.
smart learning centersmart learning center
- 9 -
Jenis Alinea :
1. Jenis alinea berdasarkan letak kalimat utama:
a. INDUK
Kalimat utamanya berada di akhir alinea (M-
D)
b. DEDUKSI
Kalimat utamanya berada diawal alinea (D-
M)
c. INDUK/ DEDUKSI
Kalimat utamanya terdapat diawal dan
diakhir
alinea (D-M-D).
d. DESKRIPSI
Setiap kalimatnya sama kepentingannya
atau kedudukannya, tanpa ada salah
satunya merupakan kalimat utama.
Jenis alinea berdasarkan tujuan 1. Alinea pembuka
2. Alinea penghubung
3. Alinea penuutup
Contoh soal 01. Judul yang sesuai untuk dijadikan kara-
ngan ilmiah adalah, kecuali:
(1) Bahasa Persatuan
(2) Kesehatan Ibu dan Anak
(3) Menu Keluarga
(4) Keindahan Danau Toba
Jawab D
02. Semua pernyatan ini harus ada dalam ka-
rangan ilmiah , kecuali:
(A) Data
(B) Masalah
(C) Pembahasan
(D) Pemikiran
(E) Perasaan
Jawab (E)
EJAAN
- Macam-macam Ejaan
- Penulisan kata/ Huruf
- Tanda Baca
- Pemisahan Suku Kata
EYD Ejaan adalah keseluruhan peraturan
dalam menggambarkan lambang-lambang bunyi
ujaran dan bagaimana inter-relasi antar lambang-
lambang tersebut.
Sistem ejaan Bahasa Indonesia menggu -
nakan sistem fonemis. Dalam penggunaan sistem
ini, ternyata ejaan bahasa Indonesia masih mem -
punyai beberapa kelemahan, yaitu:
1. Masih ada fonem yang dilambangkan dengan
dua tanda.
2. Masih ada dua fonem yang dilambangkan
dengan satu tanda.
Contohnya: diagraf, diftong, perbedaan antara
/e/ pepet dengan /e/ taling.
Penulisan Huruf
Penulisan huruf kapital ada 13 macam :
1. Huruf pertama awal kalimat.
2. Huruf pertama petikan langsung
3. Huruf pertama ungkapan yang berhubu-
ngan dengan keagamaan
4. Huruf pertama gelar kehormatan, keturunan,
keagamaan. Yang diikuti nama orang.
5. Huruf pertama jabatan, pangkat yang di- ikuti
nama orang
6. Huruf pertama nama orang
7. Huruf pertama nama bangsa, suku, bahasa dan
peristiwa sejarah
8. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari
9. Huruf pertama nama khas dalam geografi
10. Huruf pertama nama resmi badan lembaga
pemerintah dan dokumen resmi
11. Huruf pertama semua kata dalam nama buku,
majalah, surat kabar, kecuali kata tugas yang
tidak pada posisi awal
12. Dipakai dalam singkatan nama, gelar dan
sapaan
13. Huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan .
Penulisan Kata
Dalam penlisan kata ini, menurut EYD
dibedakan atas:
1 Kata depan
2 Kata dasar
3 Kata jadian yang terdiri atas
- Kata berimbuhan
- Kata ulang
- Gabungan kata
Kata depan
Kata depan (di,ke,dari) ditulis terpisah dari
kata yang mengikutinya. Hal yang sama juga
berlaku pada kata sandang, kata depan di dan ke
harus dapat dibedakan dengan di- ke- sebagai
imbuhan.
Kata dasar
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Contohnya: Ibu percaya engkau tahu
smart learning centersmart learning center
- 10 -
Kata jadian
Kata jadian sering juga disebut kata
kompleks atau kata turunan adalah kata dasar
yang telah mendapat pengimbuhan, dan per -
senyawaan.
Adapun penulisan dari kata berimbuhan
1. Serangkai dengan kata dasar
Bila bentuk dasarnya berupa gabungan kata,
maka yang mendapat awalan akhiran ditulis
serangkai dengan kata yang megikuti atau yang
mendahuluinya tetapi bila mendapat awalan
sekalian akhiran, kata tersebut ditulis serangkai.
Contoh ;
- garis
- menggaris
- menganak- ungai
- garis bawahi
- menggaris bawahi
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan
menggunakan tanda hubung.
Kata majemuk umumnya ditulis terpisah
kecuali:
Contoh:
Kambing hitam
Matahari
Maha esa
Buku sejarah baru
Antar kota
Non-Indonesia
Pemisahan suku kata pada dasar adalah sebagai
berikut;
1. Kalau ditengah kata ada dua vokal yang
beberurutan, pemisahan tersebut di lakuk-
kan diantara kedua vokal tersebut.
Misalnya: ka-in, ma-af, dst.
2. Kalau ditengah kata ada konsonan di an-tara
dua vokal, pemisahan tersebut dilakukan
sebelum konsonan itu misalnya: a-naknya,
ba-rang, su-lit dst.
3. kalau ditengah kata ada konsonan yang
berurutanpemisahan tsb terdapat diantara
kedua konsonan itu misalnya: man-di,cap-lok
dst
4. kalau di tengah kata ada tiga konsonan atau
lebih, pemisahan tersebut dilakukan diantara
konsonan yang pertama dengan konsonan
yang pertama dengan konsonan yang kedua.
Misalnya : Ins-stru-men, ul-tra, dst.
Imbuhan (termasuk awalan yang mengalami
perubahan bentuk) dan partikel (yang biasanya
dituliskan serangkaian dengan kata dasarnya)
dalam penyukuan kata dipisahkansebagai satu -
kesatuan.
TANDA BACA
Tanda baca yang ada EYD adalah 16 jenis, ke-
enam belas jenis tanda tersebut mencakup:
1. Tanda titik
2. Tanda koma
3. Tanda titik dua
4. Tanda hubung
5. Tanda pisah
6. Tanda elipsis
7. Tanda tanya
8. Tanda titik
9. Tanda kurung
10. Tanda kurung siku
11. Tanda petik
12. Tanda petik tunggal
13. Tanda ulang
14. Tanda garis miring
15. Tanda penyikat
16. Tanda titik koma
Tanda koma (,) dipakai anatar lain:
1. Untuk suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya : saya membeli kertas, pena dan tinta.
2. Untuk memisahkan kalimat setara ang satu
dengan kalimat yang berikutnya yang didahului
kata: tetapi, melainkan.
Misalnya : saya ingin datang, tetapi hari ini
hujan.
3. Untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat apabila anak kalimat tersebut menda-
hulu induk kalimatnya.
Misalnya : Kalau hari hujan, saya tidak akan -
datang.
4. Dibelakang kata atau ungkapan penghubung
antara kalimat yang terdapat pada awal kali -
mat.
Misalnya: Oleh karena itu, kamu harus hati-
hati.
Jadi, soalnya tidak semudah itu.
5. Dibelakang kata-kata seperti : oh, ya, wah, -
Aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kali-
mat.
Misalnya, wah, bukan main!
6. Untuk memisahkan petikan langsung dari
bagian lain dalam kalimat.
Misalnya: Kata Ibu,"Saya senang sekali".
7. Diantara :
- nama dan alamat
- bagian-bagian alamat
- tempat dan tanggal
- nama dan tempat wilayah atau negeri yang
smart learning centersmart learning center
- 11 -
yaitu sastra lama (melayu) dan sastra baru atau
Sastra Indonesia.
I. Sastra lama dimulai dari :
a. Masa purba
Hasil kesusastraan pada masa ini adalah
berupa dongenng-dongeng.
b. Masa Hindu-Arab (Islam)
Pada masa Hindu ada dua hasil karya yang
cukup populer:
1. Ramayana oleh Walmiki
2. Mahabrata oleh Wiyasa
Sedangklan pada masa Islam:
1. Syair Burung Pingai dikarang oleh
Hamzah Fansuri .
2. Tajus Salatin dikarang oleh Buchari
Aljauhari
3. Guridam 12 dikarang oleh Raja Ali
Haji
4. Masa Abdul Kadir Munsji.Masa ini di
sebut pula sebagai masa peralihan dari
satra lama menuju sastra baru.
Karyanya: Hikayat Abdullah,
Pelayaran Abdullah ke Jeddah.
II. Sastra Indonesia Berdasarkan pendapat para ahli Sastra
Indonesia dimulai dari berdirinya Balai Pustaka,
yaitu sekitar tahun 20-an.
1. Angkatan Balai Pustaka
Pada masa ini dikenal beberapa nama
pengarang seperti:
Merari Seregar : Azab dan Sengsara
Marah Rusli : Siti Nurbaya
Abdul Muis : Salah Asu0han dan lain-lain
2. Angkatan Pujangga baru (1933)
Pelapor berdirinya Angkatan pujangga baru
adalah :
1. STA
Layar terkembang
2. Amir Hamzah
Buah rindu
3. Sanusi Pane
Syandya Kla Ming Majapahit
4. Armijn
Pane Belenggu
5. J.E. Tatengkeng:
Rindu Dendam
3. Angkatan '45
Pada masa ini ada dua orang pengarang yang
Paling terkenal, yaitu
· Chairil Anwar:
Deru Campur Debu
· Idrus :
Aki (Dari Ave Maria ke jalan lain ke roma
ditulis berurutan.
Misalnya:
Surat-surat ini harap dialamatkan kepada
Dekan Fakultas kedokteran, Universitas
Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta.
8. Untuk menceraikan bagian nama yang di -
balik susunannya didalam daftar pustaka
Misalnya:
Tjokronegoro, sutomo. Cukuplah saudara
membina bahasa persatuan kita? Djakarta,
Eresco, 1968.
9. Diantara tempat penerbitan, nama penerbitan,
dan tahun penrbitan. (lihat contoh no. 8)
10. Diantara nama orang dan gelar akademik
yang mengikutinya.
Misalnya: B. Ratulangi, S.E.
11. Dimuka angka persepuluhan dan diantara
rupiah dan sendan bilangan.
Misalnya ; 12.45 m
Rp 15,50
12. Mengapit keterangan tambahan dan ketera-
ngan tambahan dan keterangan aposisi.
Misalnya :
Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali
13. Tidak dipakai untuk memisahkan petikan
langsung dari bagian lain dalam kalimat apa-
bila petikan langsung tesebut berakhir deng-
an tanda tanya atau tanda seru, dan mendahu-
lui bagian lain dalam kalimat itu.
Misalnya:
"Dimana saudara tinggal?" tanya Karim
Contoh Soal
01. Penulisan gelar yang benar adalah:
(A) Abdul. SH
(B) Abdul. SH.
(C) Abdul. S.H.
(D) Abdul. S.H.
(E) Abdul, S.H.
Jawab E
02. Pola persukuan yang benar adalah:
(A) de- mon- tra- si
(B) demon- stasi
(C) demons- tra-si
(D) de- mons- tra- si
(E) de- mon- stra- si
Jawab E
SASTRA/ GAYA BAHASA
SEJARAH SASTRA
GAYA BAHASA
Periode kesusastraan Secara singkat pembabakan dalam
kesusastraan Indonesia dapat dibagi dua bagian,-
smart learning centersmart learning center
- 12 -
(A) Deru Campur Debu
(B) Kerikil Tajam dan Yang Terhempas
dan Yang terputus
(C) Pulanglah Dia Si Anak Hilang
(D) Kena Gempar
(E) Atheis
Jawab E
02. Banyak orang menanam pulut
saya sendiri menaam padi
Banyak orang karam di laut
Saya sendiri karam di hati
Puisi diatas berjenis ;
(A) Syair
(B) Pantun
(C) Pantun Tua
(D) Pantun Nasehat
(E) Pantun Orang Tua
Jawab B
DAFTAR PUSTAKA
1. Badudu, J.S. Pelik-pelik Bahasa Indonesia,
Bandung, Pustaka Prima, 1985
2. Keraf, glorys. Diksi dan Gaya Bahasa, Jakarta
Gramedia, 1987
3. Keraf, Glorys. Komposisi, Ende, Nusa Indah,
1982
4. Keraf, Glorys. Tata Bahasa Indonesia,Jakarta,
Nusa Indah, 1984
5. Kridalaksana, Hari mukti. Kamus Linguistik,
Jakarta, Gramedia, 1984
6. Nata Sasmita, Drs. Hanafi, dkk. Ringkasan
Bahasa Indonesia, Bandung, Gramedia, 1987
7. Ramlan, Prof. Drs. Morfologi, Yogyakarta,
Karyono, 1980.
4. Angkatan '66
Hasil karya angkatan '66 antara lain:
Tirani oleh Taufik Ismail
Balada orang-orang tercinta oleh W.S. Rendra
Bentuk-bentuk Karya Sastra
1. Prosa
· Roman
· Novel
· Cerpen
2. Puisi
Puisi lama:
1. Pantun terdiri atasempat baris bersajak
ab/ ab
2. Gurindam, terdiri atas dua baris bersajak
a-a
3. Syair, terdiri atas empat baris bersajak a-a/
a- a
4. Bidal (pribahasa)
· Pepatah
· Ungkapan · Perumpamaan
Puisi baru:
1. Disticon
(sajak dua seutal)
2. Terzina
(sajak tiga seutal)
3. Quatrin
(sajak empat seutal)
4. Quint
(sajak lima seutal)
5. Sextet
(sajak enam seutal)
6. Septina
(sajak tujuh seutal)
7. Stansa/ Oktaf
(sajak delapan seutal)
8. Soneta
(terdiri atas 14 baris)
9. Sajak bebas
1. Drama
Bedasarkan cara pengolahannya:
1 Opera
2 Pantomim
3 Sandiwara
4 Ketoprak, Wayang dll
Berdasarkan isi cerita:
1 Tragedi
2 Komedi
3 Tragedi komedi
4 Melodrama
Contoh Soal:
01. Hasil karya Chairil Anwar, termasuk
terjemahan adalah, kecuali:
smart learning centersmart learning centersmart learning center